Pola Pemupukan Dan Ánalisa Kandungan Nitrat Pada Sayur Brokoli ( Brassica oleracea cv. brocolli ) Di Pertanian Desa Merdeka Kecamatan Merdeka Kabupaten Karo Tahun 2012

(1)

POLA PEMUPUKAN DAN ANALISA KANDUNGAN NITRAT PADA SAYUR BROKOLI( Brassica oleracea cv. brocolli ) DI PERTANIAN

DESA MERDEKA KECAMATAN MERDEKA KABUPATEN KARO TAHUN 2012

SKRIPSI

OLEH :

NIM.101000312

LAUNETA MARUYUN PURBA

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


(2)

POLA PEMUPUKAN DAN ANALISA KANDUNGAN NITRAT PADA SAYUR BROKOLI( Brassica oleracea cv. brocolli ) DI PERTANIAN

DESA MERDEKA KECAMATAN MERDEKA KABUPATEN KARO TAHUN 2012

SKRIPSI

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Kesehatan Masyarakat

OLEH :

NIM.101000312

LAUNETA MARUYUN PURBA

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


(3)

HALAMAN PENGESAHAN

Judul Skripsi : POLA PEMUPUKAN DAN ANALISA KANDUNGAN NITRAT PADA SAYUR BROKOLI (Brassica oleracea cv.brocolli) DI PERTANIAN DESA MERDEKA KECAMATAN MERDEKA KABUPATEN KARO TAHUN 2012 Nama Mahasiswa : Launeta Maruyun Purba

Nomor Induk Mahasiswa : 101000312

Program Studi : Ilmu Kesehatan Masyarakat Peminatan : Kesehatan Lingkungan Tanggal Lulus : 30 Januari 2013

Disahkan Oleh Komisi Pembimbing

Pembimbing I, Pembimbing II,

dr. Taufik Ashar, MKM

NIP. 197803312003121001 NIP. 197002191998022001 dr. Devi Nuraini Santi,M.Kes.

Medan, Februari 2013 Fakultas Kesehatan Masyarakat

Universitas Sumatera Utara D e k a n,

NIP. 196108311989031001 Dr.Drs. Surya Utama, MS


(4)

ABSTRAK

Secara alami, sayuran hijau telah mengandung Nitrat. Pemakaian pupuk dengan jumlah banyak dan terus menerus, kandungan Nitrat pada sayur Brokoli juga akan semakin banyak. Nitrat terdiri dari Nitrogen (N) dan Oksigen (O). Di dalam tubuh, Nitrat berubah jadi Nitrit kemudian bereaksi dengan Hemoglobin membentuk Methmoglobin sehingga kekurangan oksigen (Hipeksemia). Di dalam darah menyebabkan Nitrosamid atau kanker perut. Pada bayi dikenal dengan “blues babies”.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pola pemupukan sayur brokoli yang terdiri dari frekuensi pemupukan, jenis dan dosis pupuk, tindakan dalam penggunaan pupuk, jarak tanaman dengan dengan pupuk, dan mengetahui jumlah kandungan Nitrat pada sayur brokoli.

Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian survei deskriptif yang bertujuan untuk mengetahui pola pemupukan dan kandungan Nitrat pada sayur Brokoli. Objek peneilitian yaitu 8 sayur brokoli dan responden yaitu 8 petani brokoli. Metode yang digunakan adalah metode Spektroquan Nova 60 untuk menghitung kandungan Nitrat dan dibandingkan dengan ADI (Acceptable Daily Intake ) menurut European Commission’s Scientific Committee For Food Tahun 1995 yaitu 3,65 mg/kg berat badan/hari..

Hasil penelitian menunjukkan bahwa semua sampel sayur Brokoli memenuhi syarat atau tidak melebihi standar yang ditetapkan yaitu 50 mg/Liter.Jumlah pupuk yang digunakan juga tidak melebihi standar. Pupuk kimia 1,4 ton per hektar dan pupuk kompos 2 ton per hektar. Frekuensi pemupukan tidak melebihi standar, 6 petani melakukan pemupukan pada pagi hari dan jarak tanaman dengan pupuk kurang dari10-25 cm.

Dapat disimpulkan bahwa kandungan Nitrat pada sayur Brokoli tidak melebihi ambang batas dan pola pemupukan yang dilakukan oleh petani tidak melebihi ketentuan yang ditetapkan dengan demikian dianjurkan agar tetap berhati-hati mengkonsumsi sayur Brokoli dengan ukuran yang besar, warna yang hijau cerah dengan jumlah yang banyak dan terus menerus, terutama pada bayi. Kata kunci:Brokoli, Pupuk, Nitrat.


(5)

ABSTRACT

Broccoli is a popular vegetable that many people like very much. To have a good grow is demanded much more fertilizer. Naturally, a green vegable contained Nitrate. To supply fertilizer with more and coutinuosly, resulted in the nature content in Broccoli going to rise up. Nitrate comprising Nitrogen (N) and Oxygen (O). In human body, Nitrate transfered into Nitrite and then got reacted with Hemoglobin forming Methenoglonbine may cause miss oxygen (hypoxsemia). In blood, it cause Nitrosamid or stomach cancer. On babies well known as “blues babies”.

The objective of this study is to determine the requirement in applying fertilizer tor Broccoli vegetable comprising of frequency in fertilizing, type and dosage of fertilizer, the method applying the fertilizer, space of plant far fertilizer, as well as to know total content of Nitrate on Broccoli vegetable.

This study adopted descriptive survey research with spectroguan Nova Go method. In this case is this case is to count the content of Nitrate compared to standard content of nitrate refers to the ADI ( Acceptable Daily Intake )of the European Commission’s Scientific Committee For Food 1995 namely 3,65 mg/kg.

The result of study showed that all sample as Broccoli vegetable fulfilled the requirement an not exceeding 50 mg/litre. Total fertilizer to apply also not exceeding as standard as determined for chemical fertilizer 1.4 ton per hectare and compost 2 ton per hectare. Frequency of fertilizing not exceeding standard. Noted 6 farmers applied fertilizer on morning and its plant distance far fertilizer less than 10-25 cm.

It is concluded the content of Nitrate on Broccoli vegetable is not exceeding threshold and the pattern of planting by farmers is not different from standard, it is suggested to everybody be carefull to consume the Broccoli vegetables in higher sized and in light green color.


(6)

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama : Launeta Maruyun Purba

Tempat/Tanggal Lahir : Pematang Siantar / 13 Mei 1987

Agama : Kristen Protestan

Status Perkawinan : Belum Menikah

Alamat Rumah : Jl. Gurilla Selatan Siantar Sitalasari Pematang Siantar

RIWAYAT PENDIDIKAN

1. Tahun 1994-2000 : SD Negeri 121309 Pematang Siantar 2. Tahun 2000-2003 : SMP Negeri 7 Pematang Siantar 3. Tahun 2003-2006 : SMA Negeri 3 Pematang Siantar

4. Tahun 2006-2009 : Jurusan Kesehatan Lingkungan Politeknik Kesehatan Medan

5. Tahun 2010-2013 : Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara Medan


(7)

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan anugerahNya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Pola Pemupukan Dan Ánalisa Kandungan Nitrat Pada Sayur Brokoli ( Brassica oleracea cv. brocolli ) Di Pertanian Desa Merdeka Kecamatan Merdeka Kabupaten Karo Tahun 2012” untuk memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Kesehatan Masyarakat.

Penyelesaian skripsi ini tidak terlepas dari bantuan dan dukungan dari berbagai pihak. Pada kesempatan ini secara khusus penulis menyampaikan rasa terimakasih yang tidak terhingga kepada bapak dr.Taufik Ashar, MKM dan ibu dr.Devi Nuraini Santi, M.Kes. selaku dosen pembimbing yang telah meluangkan waktu memberikan saran dan bimbingan kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. Penulis juga mengucapkan terimakasih kepada :

1. Bapak Dr. Drs. Surya Utama, Ms, selaku dekan Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara.

2. Ibu Ir. Evi Naria , M.Kes, selaku Ketua Jurusan Departemen Kesehatan Lingkungan Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara. 3. Ibu Drs. Nurma Sinaga, Apt, selaku pembimbing lapangan di Balai

Laboratorium Toksikologi Kesehatan Daerah Provinsi Sumatera Utara. 4. Seluruh Bapak/Ibu dosen dan seluruh staf Fakultas Kesehatan Masyarakat

Universitas Sumatera Utara khususnya Departemen Kesehatan Lingkungan.


(8)

5. Ibu Eka Lestari Mahyuni , SKM,M.Kes. selaku pembimbing akademik 6. Bapak Denny Simangunsong yang telah membantu dalam pengumpulan

data dan penelitian di Desa Merdeka Kecamatan Merdeka Kabupaten Karo 7. Sahabat-sahabatku : Angelina,Fransiska,Sriana, Sri Lestari, Khairiah,

Rista,dll yang banyak memberi semangat dan bantuan selama pendidikan serta teman-teman FKM Ekstensi Tahun 2010.

Ucapan istimewa kepada kedua orangtua terkasih, Oskar Purba dan Kurlianna Sipayung yang senantiasa memberikan doa, semangat dan materi hingga sampai saat ini. Biarlah kasih Tuhan yang memberkati kedua orangtuaku . Kepada kakak-kakakku Herma Purba, Ayu Ulfah Purba,Adang Purba dan adik-adikku Grace Purba dan Syeba Purba ,kedua abang ipar, Abi Saragih, Argha Saragih, Doan Saragih, dan Veneriza Saragih.Terimakasih buat doa dan semangatnya. Dan terimakasih buat terkasih Tomson Partogi Siregar yang telah sabar memberikan motivasi dan semangat kepada penulis selama menyelesaikan pendidikan.

Tiada kata dan ungkapan yang lebih berharga yang dapat penulis ucapkan selain dari doa dan terimakasih kepada semua pihak yang telah banyak membantu. Penulis menyadari masih banyak kesalahan dan kekurangan dalam penyusunan skripsi ini, oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun .Semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi penulis dan keluarga besar Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara pada khususnya. dan pembaca pada umumnya.


(9)

Akhir kata penulis mengucapkan banyak terimakasih dan biarlah kasih Yesus Kristus memberkati kita semua.Amin

Medan, Januari 2013


(10)

DAFTAR ISI

HALAMAN PERSETUJUAN ... i

ABSTRAK ………. ii

ABSTRACT ………... iii

DAFTAR RIWAYAT HIDUP ………. iv

KATA PENGANTAR ……….. v

DAFTAR ISI ... viii

DAFTAR LAMPIRAN ………. xi

DAFTAR TABEL ... xii

DAFTAR GAMBAR ……… xiv

BAB I PENDAHULUAN ……… 1

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Rumusan Masalah. ... 5

1.3 Tujuan Penelitian ... 6

1.3.1. Tujuan Umum ... 6

1.3.2. Tujuan Khusus ... 6

1.4 Manfaat Penelitian ... 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ………. 8

2. 1 Pengertian dan Gambaran Sayur Brokoli ... 8

2.1.1 Syarat Tumbuh ... 8

2.1.2 Komposisi Kandungan Gizi Brokoli ... 8

2.2 Pupuk ... 10

2.2.1 Jenis – Jenis Pupuk ... 11

2.2.2 Kandungan Hara (Nitrogen) Pupuk ... 12

2.2.3 Sifat Sifat Pupuk ... 15

2.2.4 Kegunaaan Pupuk... 15

2.2.5 Pola Pemupukan ... 16


(11)

2.2.7.1 Pengaruh pupuk terhadap Tanah ... 19

2.2.7.2 Pengaruh pupuk terhadap Udara ... 20

2.3 Nitrat. ... 20

2.3.1 Sifat Fisik dan Struktur Kimia Senyawa Nitrat dan Nitrit 21

2.3.2 Sumber Nitrat ... 22

2.3.3 Nitrifikasi ... 23

2.3.4 Dosis dan Farmakonetika Nitrat ... 24

2.3.5 Nitrat di Lingkungan ... 27

2.3.6 Dampak Nitrat Pada Kesehatan Manusia ….. ... 28

2.3.6.1 Dampak Nitrat Pada orang dewasa dan Bayi Berusia Diatas Tiga Bulan ... 28

2.3.6.2 Pada Bayi Berusia Dibawah Usia Tiga Bulan ... 29

2.4 Kerangka Konsep ... 31

BAB III METODE PENELITIAN ……….. 32

3.1 Jenis Penelitian ... 32

3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian ... 32

3.2.1 Lokasi Penelitian ... 32

3.2.2 Waktu Penelitian ... 32

3.3 Objek Penelitian ... 33

3.4 Metode Pengumpulan Data ... 33

3.4.1 Data Primer ... 33

3.4.2 Data Sekunder ... 33

3.5 Defenisi Operasional ... 33

3.6 Analisa Data ... 35

3.7 Pemeriksaan Sampel di Laboratorium ... 35

3.7.1 Pengambilan dan Pengiriman Sampel ke Laboratorium ... 35

3.7.2 Pemeriksaan Nitrat ... 36

3.7.2.1 Peralatan dan Bahan ... 36


(12)

BAB IV HASIL PENELITIAN ……… 38

4.1 Aspek Geografis dan Gambaran Umum Daerah Penelitian ……... 38

4.1.1. Geografis Kabupaten Karo ………. 38

4.1.2. Gambaran Umum Daerah Penelitian ……….. 38

4.2 Hasil Penelitian Tentang Sayur Brokoli……….. 40

4.2.1. Karakteristik Petani Brokoli ………. 40

4.2.2. Frekuensi Pemupukan Sayur Brokoli ………... 41

4.2.3. Jenis dan Dosis Pupuk Yang Digunakan Petani Brokoli... 42

4.2.4. Tindakan Petani Brokoli Dalam Penggunaan Pupuk ……… 44

4.2.5. Jarak Tanaman Dengan Pupuk ………. 44

4.3 Hasil Pemeriksaan Kandungan Nitrat Pada Sayur Brokoli ……… 45

BAB V PEMBAHASAN ……… 47

5.1 Pola Pemupukan Sayur Brokoli di Desa Merdeka Kecamatan Merdeka Kabupaten Karo Tahun 2012 ……… 48

5.2 Kandungan Nitrat Pada Sayur Brokoli ……… 51

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN ……… 55

6.1. Kesimpulan ………. 55

6.2. Saran ……… 56

6.3. DAFTAR PUSTAKA ………. 57


(13)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Lembar Kuesioner Pola Pemupukan Sayur Brokoli Di Pertanian Desa Merdeka Kecamatan Merdeka

Kabupaten Karo Tahun 2012 ……… 59

Lampiran 2. Surat Permohonan Izin Penelitian dari FKM USU ……… 61 Lampiran 3. Keterangan Telah Selesai Melakukan Penelitian

Di Dinas Kesehatan Propinsi Sumatera Utara Balai

Laboratorium Kesehatan Medan………. 62 Lampiran 4. Hasil Penelitian Pemeriksaan Kandungan Nitrat

Pada Sayur Brokoli ……….. 63 Lampiran 5 Keterangan Telah Selesai Melakukan Penelitian

Di Desa Merdeka Kecamatan Merdeka Kabupaten Karo … 64 Lampiran 6. Dokumentasi Penelitian ……… 65 Lampiran 7. Printout SPSS Hasil Kuesioner Pola Pemupukan Brokoli

Di Desa Merdeka Kecamatan Merdeka Kabupaten Karo Tahun 2012 ……….. 69


(14)

DAFTAR TABEL

TABEL

HALAMAN

2.1. Komposisi Kandungan Gizi pada Brokoli Setiap 100 gram...…… 9 2.2. Kandungan Nitrogen dan Salt Index dalam Pupuk………. .. . 14 2.3. Kadar Methemoglobin ………. .. ….. 26 4.1. Distribusi Petani Brokoli Berdasarkan Jenis Kelamin Petani Brokoli

di Desa Merdeka Kecamatan Merdeka Kabupaten Karo 2012… 40 4.2. Distribusi Petani Brokoli Berdasarkan Umur Petani Brokoli di Desa

Merdeka Kecamatan Merdeka Kabupaten Karo 2012 …………. 40 4.3. Distribusi Petani Brokoli Berdasarkan Tingkat Pendidikan Petani

Brokoli di Desa Merdeka Kecamatan Merdeka

Kabupaten Karo 2012 ……….…. 41 4.4. Distribusi Petani Brokoli Berdasarkan Frekuensi Pemupukan Sayur

Brokoli di Desa Merdeka Kecamatan Merdeka

Kabupaten Karo 2012 ………. 41

4.5. Distribusi Petani Brokoli Berdasarkan Jenis Pupuk Sayur Brokoli di Desa Merdeka Kecamatan Merdeka Kabupaten Karo 2012 ……. 42 4.6. Distribusi Petani Brokoli Berdasarkan Dosis Pupuk Kandang Sayur

Brokoli di Desa Merdeka Kecamatan Merdeka Kabupaten Karo

2012………..……. 42 4.7. Distribusi Petani Brokoli Berdasarkan Dosis Total Pupuk Kimia Sayur


(15)

Brokoli di Desa Merdeka Kecamatan Merdeka Kabupaten Karo

2012……….. 43 4.8. Distribusi Petani Brokoli Berdasarkan Tindakan Petani Brokoli Dalam

Penggunaan Pupuk di Desa Merdeka Kecamatan Merdeka Kabupaten Karo 2012 ……… 44 4.9. Distribusi Petani Brokoli Berdasarkan Jarak Tanaman dengan Pupuk

di Desa Merdeka Kecamatan Merdeka Kabupaten Karo 2012…….. 44 4.10. Distribusi Petani Brokoli Berdasarkan Umur Sayur Brokoli di Desa

Merdeka Kecamatan Merdeka Kabupaten Karo 2012……….. 45 4.11. Hasil Pemeriksaan Kandungan Nitrat Pada Sayur Brokoli ………… 46


(16)

DAFTAR GAMBAR

GAMBAR HALAMAN


(17)

ABSTRAK

Secara alami, sayuran hijau telah mengandung Nitrat. Pemakaian pupuk dengan jumlah banyak dan terus menerus, kandungan Nitrat pada sayur Brokoli juga akan semakin banyak. Nitrat terdiri dari Nitrogen (N) dan Oksigen (O). Di dalam tubuh, Nitrat berubah jadi Nitrit kemudian bereaksi dengan Hemoglobin membentuk Methmoglobin sehingga kekurangan oksigen (Hipeksemia). Di dalam darah menyebabkan Nitrosamid atau kanker perut. Pada bayi dikenal dengan “blues babies”.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pola pemupukan sayur brokoli yang terdiri dari frekuensi pemupukan, jenis dan dosis pupuk, tindakan dalam penggunaan pupuk, jarak tanaman dengan dengan pupuk, dan mengetahui jumlah kandungan Nitrat pada sayur brokoli.

Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian survei deskriptif yang bertujuan untuk mengetahui pola pemupukan dan kandungan Nitrat pada sayur Brokoli. Objek peneilitian yaitu 8 sayur brokoli dan responden yaitu 8 petani brokoli. Metode yang digunakan adalah metode Spektroquan Nova 60 untuk menghitung kandungan Nitrat dan dibandingkan dengan ADI (Acceptable Daily Intake ) menurut European Commission’s Scientific Committee For Food Tahun 1995 yaitu 3,65 mg/kg berat badan/hari..

Hasil penelitian menunjukkan bahwa semua sampel sayur Brokoli memenuhi syarat atau tidak melebihi standar yang ditetapkan yaitu 50 mg/Liter.Jumlah pupuk yang digunakan juga tidak melebihi standar. Pupuk kimia 1,4 ton per hektar dan pupuk kompos 2 ton per hektar. Frekuensi pemupukan tidak melebihi standar, 6 petani melakukan pemupukan pada pagi hari dan jarak tanaman dengan pupuk kurang dari10-25 cm.

Dapat disimpulkan bahwa kandungan Nitrat pada sayur Brokoli tidak melebihi ambang batas dan pola pemupukan yang dilakukan oleh petani tidak melebihi ketentuan yang ditetapkan dengan demikian dianjurkan agar tetap berhati-hati mengkonsumsi sayur Brokoli dengan ukuran yang besar, warna yang hijau cerah dengan jumlah yang banyak dan terus menerus, terutama pada bayi. Kata kunci:Brokoli, Pupuk, Nitrat.


(18)

ABSTRACT

Broccoli is a popular vegetable that many people like very much. To have a good grow is demanded much more fertilizer. Naturally, a green vegable contained Nitrate. To supply fertilizer with more and coutinuosly, resulted in the nature content in Broccoli going to rise up. Nitrate comprising Nitrogen (N) and Oxygen (O). In human body, Nitrate transfered into Nitrite and then got reacted with Hemoglobin forming Methenoglonbine may cause miss oxygen (hypoxsemia). In blood, it cause Nitrosamid or stomach cancer. On babies well known as “blues babies”.

The objective of this study is to determine the requirement in applying fertilizer tor Broccoli vegetable comprising of frequency in fertilizing, type and dosage of fertilizer, the method applying the fertilizer, space of plant far fertilizer, as well as to know total content of Nitrate on Broccoli vegetable.

This study adopted descriptive survey research with spectroguan Nova Go method. In this case is this case is to count the content of Nitrate compared to standard content of nitrate refers to the ADI ( Acceptable Daily Intake )of the European Commission’s Scientific Committee For Food 1995 namely 3,65 mg/kg.

The result of study showed that all sample as Broccoli vegetable fulfilled the requirement an not exceeding 50 mg/litre. Total fertilizer to apply also not exceeding as standard as determined for chemical fertilizer 1.4 ton per hectare and compost 2 ton per hectare. Frequency of fertilizing not exceeding standard. Noted 6 farmers applied fertilizer on morning and its plant distance far fertilizer less than 10-25 cm.

It is concluded the content of Nitrate on Broccoli vegetable is not exceeding threshold and the pattern of planting by farmers is not different from standard, it is suggested to everybody be carefull to consume the Broccoli vegetables in higher sized and in light green color.


(19)

BAB I PENDAHULUAN

1.5 Latar Belakang

Makanan yang sehat adalah makanan yang tidak mengandung bahan berbahaya. Makanan yang sehat diperoleh dari bahan baku yang sehat juga dan jika diolah menjadi makanan dan minuman dimana keamanan mutu dan gizinya tetap terjaga ( PP No. 28 Tahun 2004 ).

Sayur adalah bahan makanan yang dikonsumsi manusia yang diolah sesuai dengan kebutuhan. Pada masa ini sayur juga sudah ada yang dikemas menjadi minuman kemasan, misalnya sayur brokoli. Dan masa ini kebutuhan manusia terhadap sayur semakin meningkat. Dan di berbagai media elektronik sayur jenis brokoli sangat gencar dipromosikan sebagai makanan sehat. Sayur brokoli berfungsi untuk menghambat pertumbuhan sel kanker ,mengatasi penyakit ginjal, mengatasi kelebihan asam urat dan menjaga kesehatan mata.

Menurut Made Astawan, (2009) dalam Ensiklopedia Gizi dan Pangan Untuk Keluarga, kadar vitamin C dalam brokoli sangat tinggi dibanding dengan jeruk dan bermanfaat dalam penyerapan vitamin A, D, E, dan K. Dpat mencegah kanker payudara sebesar 20-40% dengan komposisi 1-2% setiap hari, Dapat mencegah kanker kandung kemih. Kandungan Vitamin C dalam brokoli berfungsi sebagai anti oksidan

Sayur brokoli dapat hidup di daerah bersuhu dingin, sehingga tanaman brokoli sangat cocok hidup di daerah pegunungan seperti di daerah pertanian Desa Merdeka


(20)

Tanah karo. Untuk menghasilkan sayur brokoli yang baik diperlukan perawatan dan pemupukan yang rutin. Jenis pupuk yang digunakan petani untuk memupuk sayur brokoli yaitu ZA ,Urea ,TSP dan KCl. Jenis pupuk ini mengandung Nitrogen yang sangat tinggi dan jenis pupuk yang sangat cocok untuk pertumbuhan tanaman sayur Pemupukan dilakukan sebanyak 4 kali yaitu sebelum sayur brokoli ditanam sebanyak 1000 kg per hektar,saat umur sayur brokoli 7-10 hari setelah tanam sebanyak 450 kg per hektar, 20 hari setelah tanam sebanyak 450 kg per hektar, dan 30 – 35 hari setelah tanam sebanyak 450 kg per hektar. (Rahmat Rukmana, 1994 ).

Nitrat (NO3) adalah unsur alami yang merupakan gabungan dari Nitrogen (N) dan Oksigen (O) yang bisa ditemukan hampir di semua sayuran yang kita makan dan tanah tempat mereka tumbuh. Setiap tumbuhan memerlukan nitrat, karena sangat membantu pertumbuhan dan proses fotosintesis. Namun jika jumlah nitrat pada tanah berlebihan, misalnya karena penggunaan pupuk dan bahan pembuatnya nitrat yang berlebihan, maka nitrat bisa mencemari air tanah. Itu sebabnya, konsentrasi nitrat yang tinggi adalah terdapat dalam air tanah, sayuran umbi dan sayuran berdaun hijau. Melalui air tanah dapat mencemari air sumur penduduk khususnya didaerah pertanian yang banyak menggunakan jenis pupuk yang memiliki kandungan nitrat yang tinggi.

Di Amerika Serikat, kandungan nitrat pada air tanah meningkat hingga 60 kali lipat sejak tahun 1974. Dan 2 % lahan pertanian Negara Uni Eropa dan di China bagian Utara, air tanahnya mengandung lebih dari 50 mg NO3/L/tahun. Tanah pertanian yang diberi pupuk secara terus menerus dan dalam jumlah yang


(21)

banyak akan mengakibatkan konsentrasi nitrat akan tinggi juga ( Jack dan Sharma, 1983 ).

Dalam sebuah penelitian pada sayur bayam oleh Philips (1968) menyatakan bahwa sayur bayam yang disimpan pada kondisi dibawah suhu kamar menunjukkan bahwa kandungan nitrat menurun dan kandungan nitrit meningkat pada suhu panas. Kandungan nitrat dalam sayuran tersebut bervariasi tergantung beberapa faktor seperti paparan sinar matahari dan kadar nitrogen dalam tanah. Semakin banyak paparan sinar matahari dan semakin sedikit kontaminasi nitrat dalam tanah, maka kandungan nitratnya akan semakin rendah.

Jenis pupuk yang digunakan petani pada pertanian sayuran yaitu Za (mengandung karbondioksida, amoniak, dan Nitrogen 46 %. Urea mengandung 21 % Nitrogen dan 24 % Sulfur. Kcl mengandung 60 % K2 dan 45 % Cl. Pupuk yang mengandung Nitrogen (N), Fosfor (P), dan Kalium ( K) setelah diberikan ke dalam tanah akan mengalami berbagai proses transformasi seperti mineralisasi, immobilisisasi, nitrifikasi yaitu perubahan nitrat menjadi nitrit,penguapan dan denitrifikasi. Proses tersebut bersinggungan dengan pertumbuhan tanaman dan serapan nitrogen oleh tanaman. Pupuk organik seperti kompos atau pupuk kandang juga dapat menyebabkan pencemaran khususnya ion nitrat yang menghasilkan Nitrogen yang tinggi dan tidak sebangding dengan daya serapa tanaman makan ion nitrat dalam tanah akan tercuci dan terbawa kedalam air tanah ( Novizan, 2005 ).

Nitrat yang diserap sayur dalam jumlah yang tinggi akan dikonsumsi oleh manusia. Didalam tubuh nitrat akan berubah menjadi nitrit dan berikatan dengan


(22)

Oksigen. Kemudian bereaksi dengan Hemoglobin dan membentuk Methemoglobin (metHb) sehingga kekurangan oksigen (Hipoksemia). Methaemoglobin dalam darah, penyebab senyawa Nitrosamid atau kanker perut. Pada bayi Methemoglobin sering ditemui karena enzim pembentukan enzim pengurai Methemoglobin masih belum sempurna sehingga wajah bayi menjadi biru Karena kurang oksigen atau sering disebut “blues babies” ( Soemirat,1994).

Dosisi letal Nitrat pada orang dewasa yaitu 4 – 30 gr.Dosis 2- 9 gram NO3 masuk kedalam tubuh dapat menyebabkan Methaemoglobin anemia. Nitrat dan nitrit sangat mudah bereaksi dengan air dan terdapat bebas didalam lingkungan, mudah diserap oleh tanah dan tanaman. Semakin pendek jarak akar dengan daun maka semakin tinggi kandungan nitrat pada daun atau bunga. Seperti halnya sayur brokoli, jarak akar yang pendek dengan daun dan bunga, jumlah pupuk dan frekuensi pemupukan yang tinggi maka kemungkinan dapat menyerap nitrat dalam jumlah yang tinggi. Walaupun sayuran jarang menjadi sumber keracunan akut, sayuran memberikan kontribusi >70% nitrat dalam diet manusia tertentu. Kembang kol, bayam, brokoli, dan umbi-umbian memiliki kandungan nitrat alami lebuh banyak daripada sayuran lain. Akan tetapi penambahan pupuk yang tinggi pada sayuran mengakibatkan peningkatan kandungan nitrat pada sayur. Mengkonsumsi sayuran yang mengandung nitrat secara terus menerus dalam waktu yang lama memungkinkan terjadinya dampak buruk terhadap kesehatan manusia ( Ruse M.,1999).

Tanaman brokoli yang kelebihan Nitrogen dapat dikenali dari daun yang hijau dan rimbun, Adenium bersifat sekulen karena mengandung banyak air,


(23)

rentan serangan cendawan dan penyakit, mudah roboh dan produksi bungan menurun. Tanaman yang kekurangan Nitrogen yaitu daun menguning karena kekurangan klorofil, mengering dan rontok, tulang-tulang dibawah permukaan daun muda tampak pucat, pertumbuhan tanaman lambat, kerdil dan lemah (Rinoyuhendra,2011).

Dalam pengolahan sayur brokoli menjadi makanan tetap memperhatikan prinsip hygiene sanitasi makanan minuman yaitu pemilihan bahan makanan yang berkualitas dan tidak mengandung bahan berbahaya atau beracun untuk tubuh manusia. Semakin banyak pupuk yang digunakan pada pertanian tanaman brokoli maka semakin tinggilah jumlah nitrat yang diserap oleh akar tanaman brokoli.

Dengan alasan ini sehingga penulis tertarik melakukan penelitian “Pola Pemupukan dan Analisa Kandungan Nitrat Pada Sayur Brokoli Di Pertanian Desa Merdeka Kecamatan Merdeka Kabupaten Karo Tahun 2012”.

1.2 Rumusan Masalah

Jumlah pupuk dan frekuensi pemupukan yang tinggi maka kemungkinan dapat menyerap nitrat dalam jumlah yang tinggi pada sayur yang dihasilkan pada pertanian Desa Merdeka Kecamatan Merdeka Kabupaten Karo. Nitrat dapat menyebabkan dampak bagi kesehatan manusia jika dikonsumsi secara berlebihan dan dengan waktu yang cukup lama. Nitrat jika berada dilingkungan dapat mengakibatkan pencemaran lingkungan seperti pencemaran badan air maupun udara bebas.


(24)

1.3.Tujuan Penelitian 1.3.1. Tujuan Umum

Untuk mengetahui pola pemupukan dan kandungan Nitrat pada sayur brokoli di pertanian Desa Merdeka Kecamatan Merdeka Kabupaten Karo Tahun 2012.

1.3.2.Tujuan Khusus

1. Untuk mengetahui karakteristik petani brokoli

2. Untuk mengetahui frekuensi pemupukan pada sayur brokoli

3. Untuk mengetahui jenis dan dosis pupuk yang digunakan oleh petani brokoli

4. Untuk mengetahui tindakan petani brokoli dalam penggunaan pupuk 5. Untuk mengetahui jarak tanaman dengan pupuk yang diberikan petani 6. Untuk mengetahui jumlah kandungan nitrat pada sayur brokoli

1.4. Manfaat Penelitian

1. Sebagai bahan masukan bagi instansi terkait dalam upaya pencegahan ,pengurangan dan penanggulangan pencemaran akibat penggunaan pupuk pada sayur dan lingkungan.

2. Sebagai bahan masukan dan sumbangan pemikiran bagi petani dan masyarakat pengguna pupuk pada pertanian untuk mengetahui cara dan jumlah pupuk yang tepat diberikan pada tanaman.

3. Sebagai bahan masukan bagi masyarakat dampak buruk pupuk pada kesehatan.


(25)

4. Untuk menambah pengetahuan dan pengalaman penulis dalam melakukan kegiatan penelitian “ Pola Pemupukan dan Analisa Kandungan Nitrat Pada Sayur Brokoli Di Pertanian Desa Merdeka Kecamatan Merdeka Kabupaten Karo Tahun 2012 “.


(26)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2. 1. Pengertian dan Gambaran Sayur Brokoli

Brokoli tergolong kedalam keluarga kubis kubisan dan termasuk tanaman yang tidak tahan pada suhu panas. Brokoli dapat hidup didaerah dataran tinggi dengan suhu rendah. Panen brokoli dilakukan setelah umurnya mencapai 60 hari sejak tanam sewaktu kropnya masih berwarna hijau.

2.4.1 Syarat Tumbuh 1. Faktor iklim

Jenis sayur ini dapat hidup di daerah dataran tinggi yaitu 1000-2000 meter diatas permukaan laut. Temperatur optimum untuk pertumbuhannya adalah sekitar 150-180C. dan maksimum 240C.

2. Faktor tanah

Brokoli dapat dapat hidup di tanah ringan seperti Andesol. Syarat utama yaitu tanah yang subur, gembur, kaya akan bahan organik, tidak mudah becek, dan kisaran pH yaitu 5,5-6,5

2.4.2 Komposisi Kandungan Gizi Brokoli

Brokoli merupakan salah satu jenis sayur yang sangat berguna bagi tubuh. Zat vitamin dan mineral yang dikandung dapat mencegah penyakit kanker, memperkuat saraf janin, meredakan stress atau depresi, dan baik untuk meremajakan kulit.


(27)

Tabel 2.1. Komposisi Kandungan Gizi pada Brokoli Setiap 100 gram

Komposisi gizi Brokoli

Kalori (cal) Protein(gr) Lemak(gr) Karbohidrat(gr) Serat (gr) Abu(gr) Kalsium(mg) Fosfor(mg) Zat besi(mg) Natrium(mg) Kalium(mg) Niacin(mg) Vitamin A(S.I) Vitamin B1(mg) Vitamin B2(mg) Vitamin C(mg) Air(gr) 23,0 3,5 0,2 2,0 - - 78,0 74,0 1,0 40,0 360,0 0,6 3800,0 0,1 0,1 110,0 90,0 Sumber : Direktorat Gizi Dep. Kes. R. I. (1981)

2.2.Pupuk

Pengertian pupuk secara umum adalah suatu bahan yang bersifat organik dan anorganik bila ditambahkan kedalam tanah atau ke tanaman dapat memperbaiki sifat fisik, kimia, dan biologi dan dapat meningkatkan pertumbuhan tanaman.


(28)

Menurut Peraturan Pemerintah No.8 Tahun 2001 Tentang Pupuk Budidaya Tanam, pupuk adalah bahan kimia atau organik yang berperan dalam penyediaan unsure hara bagi keperluan tanaman secara langsung maupun tidak langsung.

Pupuk adalah bahan yang berperan penting dalam pertumbuhan tanaman terutaman sayuran. Untuk mendapatkan hasil yang baik, maka dibutuhkan pupuk yang berkualitas. Jenis pupuk yang digunakan harus sesuai dengan yang dibutuhkan tanaman,dosis pupuk yang diberikan, waktu pemupukan, dan cara pemupukan. Akhir-akhir ini pupuk buatan banyak digunakan dalam kegiatan pertanian adalah pupuk buatan. Pupuk yang paling banyak dipakai terdiri dari elemen N, P, dan K atau disebut dengan pupuk majemuk lengkap. Hal ini dilakukan karena semakin sempitnya lahan pertanian sementara jumlah penduduk semakin meningkat. ( Soemirat,2002).

Justus Von Liebig (1840) menyatakan bahwa pertumbuhan dan perkembangan tanaman itu sangat tergantung pada ketersediaan unsur-unsur yang esensial yang berada dalam jumlah yang minimum dan diperbaiki dengan pemupukan.

2.2.1. Jenis – Jenis Pupuk

Menurut Peraturan Pemerintah No .8 Tahun 2001 Tentang Pupuk Budiaya Tanaman dapat dibedakan menjadi:

1. Berdasarkan jenis pembuatannnya

a. Pupuk anorganik adalah hasil proses rekayasa secara kimia/fisika dan atau biologi dan merupakan hasil industri /pabrik pembuat pupuk. Dapat digolongkan menjadi:


(29)

- Berdasarkan unsur haranya yaitu pupuk tunggal yaitu pupuk yang

hanya mengandung satu unsur hara. Pupuk majemuk yaitu pupuk yang mengandung lebih dari satu unsur hara.

- Berdasarkan kandungan unsur haranya yaitu tinggi (Urea, ZA,TSP),

sedang dan rendah.

- Berdasarkan kelarutannya yaitu yang larut air, larut asam, larut dalam

asam keras

- Berdasarkan reaksi kimia yaitu asam(Urea,ZA), netral( kapur

ammonium yang dicampur kapur gamping ) dan basa( NaNO3 ).

- Berdasarkan bentuknya yaitu pupuk dalam bentuk padat dan pupuk

dalam bentuk cair.

b. Pupuk organik adalah pupuk yang sebagian besar/seluruhnya terdiri dari bahan organik yang berasal dari tanaman dan atau hewan yang telah melalui proses rekayasa, dapat berbentuk padat/cair yang digunakan untuk mensuplai bahan organik, memperbaiki sifat fisik, kimia, dan biologi tanah.Jenis pupuk ini dibagi menjadi

- Pupuk kandang adalah pupuk yang berasal dari kotoran padat, kotoran

cair dari hewan ternak yang dicampur dengan alas kandang dan sisa-sisa makanan.

- Pupuk hijau adalah pupuk yang berasal dari tumbuhan hijau yang


(30)

- Kompos adalah hasil akhir dekomposisi atau fermentasi dari tumpukan

sampah-sampah organik yang berasal dari tumbuhan atau tanaman atau yang berasala dari kotoran hewan.

- Night soil adalah tinja atau kotoran manusia yang berupa padat atau

cairan.

- Pupuk bungkil adalah pupuk yang berasal dari dari pabrik minyak

kelapa atau kacang. Tepung tulang, dan Tepung darah adalah pupuk yang berasal dari limbah rumah potong.

2.2.2 Kandungan Hara (Nitrogen) Pupuk

Pupuk Nitrogen yang larut dengan air , sebagian akan diserap oleh tanaman, sebagian akan ada yang terfiksasi menjadi bentuk tidak tersedia untuk tanaman, hilang melalui proses denitrifikasi, tercuci (leaching), tererosi, dan penguapan (volatilisasi). Sebagain berkompetisi dengan jasad-jasad renik yang menggunakan ion nitrogen sebagai sumber makanannya untuk pertumbuhannya. Namun Nitrogen yang dipakai jasad renik ini dibebaskan lagi ke tanah setelah jasad renik mati dan mengalami dekomposisi atau disebut dengan Immobilisasi Nitrogen.

Nitrogen berperan dalam pembentukan sel, jaringan, dan organ tanaman. Nitrogen berfungsi sebagai bahan sintesis klorofil, protein, dan asam amino. Karena itu kehadirannya dibutuhkan dalam jumlah yang besar. Bersama fosfor (P), Nitrogen digunakan untuk mengatur pertumbuhan tanaman secara keseluruhan. Terdapat 2 bentuk Nitrogen yakni ammonium dan nitrat. Sejumlah penelitian membuktikan ammonium sebaiknya tidak lebih dari 25% dari total


(31)

konsentrasi nitrogen. Jika berlebihan maka tanaman akan membesar dan rentan terhadap penyakit. Sedangkan apabila jumlah nitrat lebih banyak maka sel-sel tanaman akan kuat sehingga lebih tahan terhadap penyakit (Rinoyuhendra,2011).

Tabel 2.2. Kandungan Nitrogen dan Salt Index dalam Pupuk

Pupuk Kadar hara

% A.S.I pupuk S.I. persatuan hara Nitrogen NH3 anhydrous NH4NO3 (NH4)2SO4 NH4H2PO4(MAP) (NH4)2HPO4(DAP) KNO3 NaNO3 Urea Fosfor TSP MAP DAP Kalium KCL KNO3 K2SO4 KMgSO4 N 82,2 35,0 21,2 12,2 21,2 13,8 16,5 46.6 P2O5 48.0 51,7 53,8 K2O 60.0 46,6 54,0 21,9 47,2 104.65 68,69 29,93 34,21 73,64 100,00 75,4 10,08 29,93 34,21 116,16 73,63 46,06 43,16 0,572 2,990 3,253 2,453 1,614 5,336 6,060 1,618 0,210 1,485 0,637 1,936 1,580 0,853 1,971 Sumber : Harjowigeno.S,1995

2.2.3 Sifat Sifat Pupuk

Dalam pemberian pupuk ke tanah atau ke tanaman harus disesuaikan dengan sifat dari pupuk tersebut (Harjowigeno.S,1995) :

1. Kelarutan pupuk. Pupuk N dan K umumnya mudah sekali larut dalam air. Pupuk P terdiri dari mudah larut dalam air, mudah larut dalam asam sirat dan mudah larut dalam asam keras.


(32)

2. Kemasaman pupuk dapat menurunkan pH tanah sehingga perlu diketahui kandungan yang dapat ditambahkan ketanah untuk mengurangi kemasaman.

3. Higroskopisitas pupuk yaitu mudah tidaknya pupuk menyerap uap air yang ada diudara.

4. Bekerjanya pupuk yaitu waktu yang diperlukan pupuk mulai dari pemberian pupuk hingga pupuk tersebut dapat diserap tanaman dan memeperlihatakan pengaruhnya.

5. Indek Garam (salt index) yaitu sifat pupuk yang dapat meningkatkan konsentrasi garam di dalam laritan tanah.

2.2.4 Kegunaaan Pupuk

Unsur hara yang terkandung dalam pupuk sangat besar kegunaannya untuk pertumbuhan dan perkembangan tanaman :

1. Membuat tanaman lebih hijau dan segar dan banyak mengandung butir hijau daun yang mempunyai peranan penting dalam proses fotosintesis. 2. Mempercepat pertumbuhan tanaman (tinggi, jumlah anakan, dan lain-lain) 3. Menambahn kandungan protein tanaman

4. Dapat dipakai untuk tanaman seperti tanaman pangan, holikultura, tanaman perkebunan, usaha peternakan dan usaha perikanan.

Gejala kekurangan unsur hara nitrogen pada tanaman yaitu : 1. Warna daun tanaman berwarna pucat kekuning-kuningan

2. Daun tua berwarna kekuning-kuningan dan pada tanaman padi warna ini dimilai dari ujung menjalar ke tulang daun


(33)

3. Dalam keadaan kekurangan yang parah daun menjadi kering dimulai dari daun bagian bawah terus ke bagian atas

4. Pertumbuhan tanaman lambat dan kerdil

5. Perkembangan buah tidak sempurna atau tidak baik ,sering sekali masak sebelum waktunya

2.2.5 Pola Pemupukan

Pemupukan adalah cara-cara atau metode serta usaha-usaha yang digunakan dalam pemberian pupuk atau unsur hara ke tanah atau ke tanaman yang sesuai yang dibutuhkan untuk pertumbuhan tanaman yang normal. Dalam melakukan pemupukan, efektivitas dan efisiensi pemupukan harus diperhatikan untuk mendapatkan tanaman yang baik (Madjid.dkk,2010). Adapun efektifitas dan efisiensi pemupukan adalah:

1. Penentuan jenis pupuk

Memilih kombinasi jenis pupuk berdasarkan komposisi unsur hara utama dan tambahan sangt penting diperhatikan. Jenis pupuk berdasarkan kelarutannya dan jenis tanah juga sangat diperhatikan. Misalnya ditanah gambut sangat cocok degunakan pupuk jenis Dolomit dan Rock Phosphate.

2. Penentuan waktu dan frekuensi pemupukan

Waktu dan frekuensi pemupukan ditentukan oleh iklim yaitu musim turun hujan . Penentuan pupuk yang mana terlebih dahulu diberikan ke tanaman juga perlu diperhatikan. Misalnya bila memberikan pupuk TSP dan Urea,


(34)

pupuk yang bereaksi lambat terlebih dahulu diberikan kemudian pupuk yang bereaksi cepat yaitu diberikan terlebih dahulu TSP kemudian Urea. 3. Penentuan cara penempatan pupuk

Penempatan pupuk atau cara aplikasi pupuk ke dalam tanah sangat menentukan efektifitas pemupukan atau jaminan kesempatan pupuk itu dapat segera diserap tanaman yang banyak mengandung unsur hara. Setiap tanaman berbeda cara penempatan pupuk.ada beberapa cara penempatan pupuk yaitu cara larikan, cara sebar merata, cara pemupukan setempat, pemupukan melalui daun, dan pemupukan lewat air irigasi.

4. Dosis Pupuk

Dosis atau jumlah pupuk yang hendak diberikan ke tanah atau tanaman sangat penting diperhatikan. Dosis yang terlalu banyak atau kurang akan mempengaruhi jumlah unsur hara yanga akan diserap oleh tanaman.

2.2.6 Pemupukan Sayur Brokoli

Brokoli adalah tanaman yang mempunyai sistem perakaran yang dangkaL sehingga membutuhkan pengairan yang rutin. Brokoli (Brassica oleracea cv.italica) adalah jenis tanaman yang tidak tahan terhadap suhu yang sangta tinggi. Itulah sebabnya brokoli sangat cocok tumbuh di daerah dataran tinggi atau pegunungan. Untuk mendapatkan hasil yang baik, sayur brokoli membutuhkan nutrisi untuk pertumbuhannya. Pengairan dan pemupukan harus dilakukan secara rutin. Pupuk yang digunakan untuk pemupukan sayur brokoli adalah pupuk ZA, Urea, KCl dan TSP.


(35)

Menurut Rahmat Rukmana (1994), frekuensi pemupukan pada sayur brokoli dilakukan sebanyak 4 kali yaitu :

1. Pada bedengan-bedengan diberi pupuk kandang 12,5-17,5 ton atau 12.500 -17.500 kg perhektar dan pupuk dasar campuran ZA,Urea, TSP,dan KCl sebanyak 1000 kg perhektar.

2. Pemupukan susulan I dilakukan pada umur 7 -10 hari. Dengan pupuk ZA,Urea, TSP, dan KCl sebanyak 450 kg per hektar.

3. Pemupukan II dilakukan pada umur 20 hari dengan pupuk ZA, Urea, TSP,dan KCl sebanyak 450 kg per hektar.

4. Pemupukan susulan III pada umur 30-35 hari dengan pupuk ZA, Urea, dan KCl sebanyak 400 kg per hektar. Dan ditambah penyemprotan pupuk daun dengan kandungan Nitrogen dan Kaliumnya yang tinggi seperti Grow More, Complesal ataupun jenis Kemira.

Dalam hal ini jumlah pupuk kimia yang mengandung Nitrogen diperlukan sebanyak 2300 kilogram per hektar dan jumlah pupuk kandang 12.500 kg perhektar.

Akan tetapi pada beberapa daerah penambahan pupuk kandang sering dilakukan sebelum penanaman sayuran dilakukan. Seperti pupuk kandang dari kotoran hewan, kerbau, sapi, babi, dan domba.


(36)

2.2.7 Pengaruh pupuk terhadap lingkungan 2.2.7.1Pengaruh pupuk terhadap Tanah

1. Pengaruh pupuk terhadap sifat fisik tanah

Pemberian jumlah pupuk dalam jumlah yang banyak ke tanah akan merusak komponen tanah. Pupuk yang mengandung Natrium (Na) akan lebih banyak ditinggalkan di tanah. Na akan berikatan dengan asam-asam karbonat dan membentuk Natrium Karbonat (Na2CO3). Hal ini menyebabkan bertambahnya jumlah senyawa hidrofil sehingga agregat terdispersi dan agregat semakin lemah.

2. Pengaruh pupuk terhadap sifat kimiawi tanah

Pupuk yang mengandung unsur N dalam bentuk nitrat akan menaikkan pH larutan tanah. Pupuk jenis ZA dan Urea dapat memberi sisa asam sehingga dapat menurunkan pH tanah.

3. Pengaruh pupuk terhadap sifat Biologi tanah

Pupuk dapat mempengaruhi aktivitas organisme tanah, jumlah dan perkembangannya baik makrorganisme dan mikroorganisme. Mikroorganisme membutuhkan unsure hara N, P, K, dan Ca dan membutuhkan Ph sekitar 6. Berdasarkan hal diatas pupuk dapat mempengaruhi kehidupan bakteri, fungi, dan aktoinomicetes.

2.2.7.2 Pengaruh pupuk terhadap Udara

1. Proses penguapan nitrogen pada tanah tergenang ke udara sebagai amonia mengakibatkan pH tanah mendekati 7.0 . Hal ini terjadi pada tanah-tanah sawah yang berdrainase buruk.


(37)

2. Penguapan Amoniak ke udara dapat meningkatkan pH tanah sekitar akibat proses hidrolisis urea . Ion NH4+ dapat diubah menjadi menjadi NH3 (gas amoniak). Menurut Shankarcharya dan Mehta (1971) dalam Sanchez (1992), telah dilakukan penelitian di Gujarat, India, mengukur kehilangan akibat penguapan dilapangan sebesar 4 % jika digunakan 28 kg N/ha (Rukaesih Achmad, 2004 ).

2.3 Nitrat

Nitrat merupakan bentuk utama nitrogen di perairan alami dan merupakan nutrient utama bagi pertumbuhan tanaman dan algae. Nitrat nitrogen sangat mudah larut didalam air dan bersifat stabil. Senyawa ini dihasilkan dari proses oksidasi sempurna senyawa nitrogen di perairan. Nitrifikasi merupakan proses oksidasi ammonia menjadi nitrit dan nitrat adalah proses yang sangat penting dalam siklus nitrogen dan berlangsung pada kondisi aerob. Oksidasi ammonia menjadi nitrit dilakukan oleh bakteri Nitrosomonas, sedangkan oksidasi nitrit menjadi nitrat dilakukan oleh Nitrobacter (Effendi, 2003).

Nitrat merupakan sumber nitrogen bagi tumbuhan selanjutnya dikonversi menjadi protein. Proses konversi yaitu

NO3- + CO2 + tumbuhan + cahaya matahari → protein

Nitrat dalam tanah diperlukan tanaman untuk pertumbuhan. Lebih dari 90% N diserap tanaman dalam bentuk nitrat. Sumber N adalah pupuk, baik pupuk organik maupun pupuk anorganik. (pupuk kimia). Nitrogen dalam kedua jenis pupuk tersebut adalah bentuk ammonium ( NH4+). Dan kemudian cepat diubah


(38)

menjadi nitrat di dalam tanah. Oleh karena itu, pemberian pupuk yang berlebihan akan meningkatkan kandungan nitrat dalam tanaman. Pembuangan kotoran kandang terus menerus tanpa melalui saluran khusus ke dalam tanah akan mengakibatkan peningkatan ammonia dalam tanah. Selanjutnya melalui nitrifikasi terjadi pemebntukan nitrat-nitrit dari ammonia dalam tanah yang kemudian diserap oleh tanaman ( Cassel dan Barao,2000).

2.3.1 Sifat Fisik dan Struktur Kimia Senyawa Nitrat dan Nitrit

Nitrat dibentukm dari asam nitrit yang berasal dari amonia melalui proses kataitik.Nitrit merupakan hasil metabolisme dari siklus nitrogen bentuk pertengahan dari proses nitrifikasi dan denitrifikasi. Nitrat dan nitrit merupakan komponen yang mengandung nitrogen berikatan dengan atom oksigen. Nitrat mengikat tiga atom oksigen dan nitrit mengikat dua atom oksigen.

Pada kondisi yang normal baik nitrit ataupun nitrat adalah komponen yang stabil.Tetapi dapat meledak pada suhu tinggi. Biasanya karena adanya ion klorida, bahan metal, bahan organik akan mengakibatkan nitrat dan nitrit menjadi tidak stabil. Apabila kebakaran tempat penyimpanan nitrat atau nitrit sangat berbahaya karena dapat menjadi gas beracun. Bentuk dari nitrat dan nitrit tidak berwarna, tidak berbau, tidak berasa dan bersifat higroskopis (Sutiyoso, 2009).

2.3.2 Sumber Nitrat

Nitrat berasal dari nitrogen yang bersumber dari pupuk pertanian . Pupuk jenis urea dan NPK mengandung nitrogen yang sangat tinggi. Unsur Nitrogen sangat diperlukan dalam jumlah yang besar untuk pembentukan protein, sintesis klorofil dan proses metabolisme. Kekurangan nitrogen akan mengurangi efisiensi


(39)

pemanfaatan matahari serta serapan unsur hara sehingga mengakibatkan tanaman tidak tumbuh sempurna (Sutiyoso, 2009).

Pada daerah pertanian ammonia yang dihasilkan oleh kotoran hewan, sebagian akan naik ke atsmosfer dan sebagian dikonversi oleh mikroba tanah menjadi nitrat yang larut dalam air. Karena nitrat sifatnya mudah bergerak sehingga merupakan polutan utama didalam air. Secara alami nitrat didalam air tanah sangat kecil. Akan tetapi kegiatan pertanian, peternakan, ataupun limbah domestik unsur tersebut dijumpai dalam jumlah yang besar(Tupamahu,1997).

Menurut Steenvooden (Ompusunggu, 2009) didalam air kandungan nitrat berasal dari kegiatan limbah industri, septik tank,limbah kotoran hewan, dan limbah dari alat angkutan air seperti kapal dan perahu.

2.3.3 Nitrifikasi

Peristiwa terbentuknya nitrat dan nitrit di tanah dilakukan oleh bakteri Nitrobacter dan bakteri Nitrococus.

- Bakteri nitrococcus adalah sebagai bakteri pengubah ammonia menjadi

nitrit. Prosesnya adalah sebagai berikut: 2NH3- +3O2 → 2NO2 - + 2H+ + 2H2O

- Bakteri nitrobacter adalah sebagai bakteri pengubah nitrit menjadi

nitrat. Prosesnya yaitu : 2NO2- + O2 → 2NO3

-Ada beberapa parameter yang mempengaruhi proses Nitrifikasi.Parameter yang mempengaruhi proses nitrifikasi (Novotny dan Olem, 1994) adalah :


(40)

2. Nilai pH yang optimumadalah 8-9

3. Bakteri yang melakukan nitrifikasi menempel pada sediment dan pada bahan padatan lain

4. Kecepatan pertumbuhan bakteri nitrifikasi lebih lambat daripada bakteri heterotof

5. Suhu optimum proses nitrifikasi adalah 200C - 250C

Menurut siklusnya, bakteri akan mengubah nitrogen menjadi nitrat yang kemudian digunakan oleh tumbuhan. Hewan yang memakan tumbuh-tumbuhan kemudian menggunakan nitrat untuk menghasilkan protein di dalam tubuh. Setelah itu nitrat dikeluarkan kembali ke lingkungan dari kotoran hewan tersebut. Mikroba pengurai akan mengubah nitrat yang berbentuk amoniak menjadi nitrit. Selain itu nitrat juga dapat diubah menjadi nitrit pada traktus digestivus manusia dan hewan. Dan bakteri di lingkungan akan mengubah nitrit menjadi nitrogen.

2.3.4 Dosis dan Farmakonetika Nitrat

Bahan makanan yang tercemar oleh nitrit maupun bahan makanan yang diawetkan menggunakan nitrit dan nitrat akan mengakibatkan methemoglobinemia siptomatik pada anak-anak. Walaupun sayuran jarang menjadi sumber keracunan akut, sayuran memberikan peranan yang penting dalam diet manusia. Didalam air minum mengandung nitrat kurang lebih 21%, dari daging atau produk olahan daging sebanyak 6% yang sering memakai natrium nitrat sebagai pengawet maupun pewarna makanan.


(41)

Menurut Peraturan Kementrian Kesehatan RI No.492/MENKES/IV/2010 menyatakan bahwa kadar nitrat yang didalam air tidak boleh melebihi 50 mg/L. Sedangkan menurut USDA (United States Departemen Of Agriculture) membatasi pengggunaan nitrit sebagai garam sodium atau potassium yaitu 239,7 g/100 L larutan garam. Didalam daging seperti daging curing 62,8 g/100kg, dan untuk daging cacahan seperti sosis 15,7g /100 kg.

Dosis letal dari nitrat pada orang dewasa adalah sekitar 4 sampai 30 gram (atau sekitar 40 sampai 300 mg NO3/kg). Dosis antara 2 sampai 9 gram NO3 -dapat mengakibatkan methemoglobinemia. Nilai ini setara dengan 33 sampai 150 NO3-/kg. Dosis letal pada orang dewasa bervariasi antara 0,7 dan 6 gram NO2 -atau sekitar 10 sampai 100 mg NO2-/kg. Dengan dosis yang lebih kecil, akan dapat menyebabkan neonatus belum lengkap pembentukannya dan regenerasi didalam tubuh mereka. Kebanyakan kasus membuktikan bahwa neonatus langsung mengalami methemoglobinemia setelah air minum formula yang tinggi nitrit atau nitrat(Ruse.M. 1999).

Apabila nitrat atau nitrit masuk kedalam tubuh melalui makanan maka didalam tubuh akan terbentuk NO . Apabila nitrit dalam jumlah yang banyak maka NO yang terbentuk akan banyak juga. NO tersebut dapat bergabung dengan hemoglobin membentuk nitrosohemoglobin. Akibatnya hemoglobin tersebut tidak mampu lagi mengikat oksigen karena telah mengikat NO tersebut. Dan akibatnya tubuh kekurangan oksigen dan akhirnya akan mengakibatkan terjadinya kematian. Kekurangan oksigen menyebabkan tubuh penderita menjadi kebiru-biruan( Muchtadi Deddy.2005).


(42)

Nitrit juga dapat menyebabkan penurunan tekanan darah karena efek vasoliditsinya. Gejala klinis yang timbul seperti nausea, vomitus, nyeri abdomen, nyeri kepala, pusing, dan sianosis dapat muncul dalam jangka waktu beberapa menit sampai 45 menit. Pada kasus ringan sianosis hanya tampak disekitar bibir dan membrane mukosa. Pada keracunan yang berat dapat menyebabkan koma atau tidak sadar, kejang (Ruse M.1999).

Dalam penelitian ini standar yang digunakan adalah Acceptable Daily Intake (ADI) nitrat menurut European Commission’s Scientific Committee For Food (ECSCF) Tahun 1995 berdasarkan berat badan manusia yaitu 3,65 mg/kg berat badan/hari. (Santamaria,1999).

Tabel.2.3. Acceptable Daily Intake (ADI) Nitrat menurut European Commission’s Scientific Committee For Food (ECSCF)

Tahun 1995 berdasarkan berat badan manusia. Berat badan(kg) ADI (mg/hari)

30 109,5 40 146,0

50 182,5 60 219,0 70 255,5 80 292,0

Nilai ADI dihitung berdasarkan kisaran berat badan manusia dari 30 sampai 80 kg dan dihitung dengan nilai kandungan nitrat per berat sampel sayur brokoli yang dikonsumsi per hari. Menurut EFSA (2008), toksisitas oral akut untuk nitrat pada manusia sekitar 330 mg/kg berat badan. Dalam penelitian terhadap tikus selama 2 tahun dengan jumlah 6,7 mg/kg bobot segar per hari brengaruh pada hati dan lambung.


(43)

Tabel 2.4. Kadar Methemoglobin

Kadar Methemoglobin Gejala yang timbul

3% 3-10% 10-15%

15-20% 20-45%

45-55%

Kadar normal

Tidak ada gejala klinis

Kemampuan darah untuk mengikat oksigen berkurang dan darah menjadi warna cokelat

Terjadi sionosis dimana tubuh berwarna abu-abu, biasanya asymptomatic

Sakit kepala,pusing, lemah ,kurang produktivitas, kesulitan bernafas

Peningkatan depresi pada CNS (Sistem Saraf Pusat), koma, seizures, cardiac failure, cardiac arrhythmias, metabolic asiodosis

Sumber : Ruse,1999

2.3.5 Nitrat di Lingkungan

Senyawa nitrat ada di lingkungan secara alami. Seperti di air, udara, makanan, tumbuhan (sayuran), daging. Akan tetapi di beberapa elemen lingkungan jumlah senyawa nitrat dalam jumlah yang kecil.Sayuran yang dibudidayakan di rumah kaca biasanya memiliki kandungan nitrat lebih tinggi daripada sayuran yang didak dibudidayakan dengan rumah kaca yaitu 2500 mg/kg.

Menurut Gardener (1991), aktivitas nitrat reduktase pada tanaman dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya :


(44)

Kondisi dengan pH turun atau naik akan mempengaruhi enzim, Dengan alasan ini dalam pengukuran nitrat reduktase digunakan larutan buffer Nafosfat untuk menyeimbangkan pHnya.

2. Pengaruh konsentrasi

Konsentrasi berbanding lurus dengan enzim, selain itu juga berpengaruh pada pada kerja enzim

3. Cahaya yang ditangkap oleh daun

Cahaya berfungsi meningkatkan aktivitas nitrat reduktase dan peningkatan laju reduktase nitrat menjadi ammonium.

4. Temperatur

Enzim tahan pada temperatur yang rendah dan akan mati pada temperature diatas 50 derajat celcius.

5. Pengaruh zat penghambat (tannin dan fenol) 6. Umur tanaman.

Pada air hujan konsentrasi nitrat mencapai 5 mg/L yang dilakukan di daerah industri. Didaerah pedesaan, konsentrasi nitrat airnya lebih rendah dibandingkan di daerah perkotaan atau industri. Aktifitas pertanian yang dilakukan manusia telah banyak meningkatkan kadar nitrat karena penggunaan pupuk yang berlebihan. Nitrat dan nitrit mudah tercampur dengan air. Di beberapa Negara di Eropa konsentrasi nitrat mencapai peningkatan dua kali lipat selama 20 tahun terakhir. Dimana hal ini didukung oleh jenis tanah dan keadaan geologi (WHO, 2007).

Senyawa nitrit di laboratorium juga dapat menyebabkan keracunan dengan paparan yang tidak disengaja. Nitrat juga ada pada obat-obatan tertentu seperti


(45)

nitrat, isisorbid dinitrat (vasodilator untuk terapi penyakit arteri koroner).Tingginya kadar nitrat di air minum terutama air yang berasal dari pengolahan air sungai dan air yang berasal dari air sumur yang dekat dengan daerah pertanian.

2.3.6 Dampak Nitrat Pada Kesehatan Manusia

Nitrat pada air maupun makanan dapat menimbulkan efek yang membahayakan bagi kesehatan. Efek buruk nitrat pada kesehatan telah teruji pada hewan percobaan dan pada manusia. .

2.3.6.1Pada Orang Dewasa dan Bayi Berusia Diatas Tiga Bulan

Kasus methaemoglobinaemia pernah terjadi pada orang dewasa karena kecelakaan atau dampak dari pengobatan medis. Gangguan yang diakibatkan pada orang dewasa adalah gangguan GI, diare bercampur darah dan disusul konvulsi, koma, kejang dan bila tidak tertolong akan menyebabkan kematian. Keracunan kronis mengakibatkan depresi, sakit kepala, dan ganngguan mental (WHO,2007). 2.3.6.2 Pada Bayi Berusia Dibawah Tiga Bulan

Bayi yang berumur kurang dari 3 bulan memiliki usus dengan tingkat keasaman yang rendah. Kondisi ini menyebabkan Nitrat dapat lebih cepat mengarah pada Hipoksomia atau rendah oksigen dan dapat mengakibatkan methemoglobinemia dan mengancam keselamatan.Hal ini terjadi karena penguraian nitrat menjadi nitrit oleh bakteri lebih mudah terjadi pada bayi muda dikarenakan produksi asam lambung masih rendah. Penguraian nitrat menjadi nitrit pada bayi yang berusia dibawah tiga bulan diperparah oleh infeksi pencernaan yang bias meningkatkan resiko pembentukan metHb. Kelompok lain


(46)

yang rentan terhadap pembentukan metHb yaitu wanita hamil yang kekurangan glukosa.

Toksisitas nitrat pada manusia terutama disebabkan oleh penguraian nitrat menjadi nitrit. Dampak biologis nitrit pada manusia yaitu peranan nitrit dalam proses oksidasi Hb yang normal menjadi metHb dan menyebabkan darah tidak dapat mengangkut oksigen ke jaringan atau mengurangi transportasi oksigen keseluruh jaringan tubuh. Ketika konsentrasi metHb mencapai 10 % dari konsentrasi Hb normal didalam darah manusia, maka akan terjadi methaemoglobinaemia yang menyebabkan sianosis dan pada konsentrasi tinggi dapat menyebabakan asfiksia (WHO, 2007).

Tingkat normal metHb pada manusia kurang dari 2 % pada bayi berusia kurang dari 3 bulan, tingkat normal metHbnya kurang dari 3 %. Nitrat dan nitrit pada air minum lebih berbahaya pada bayi yang berusia dibawah tiga bulan dalam pembentukan metHb daripada bayi yang lebih tua,anak-anak dan orang dewasa. Kerentanan yang lebih tinggi ini diyakini karena Hb bayi lebih mudah teroksidasi menjadi metHb. Dalam kondisi tertentu, penguraian nitrat menjadi nitrit oleh bakteri lebih mudah terjadi pada bayi muda ini dikarenakan produksi asam lambung pada bayi masih rendah. Penguraian nitrat menjadi nitrit pada bayi yang berusia dibawah tiga bulan dapat juga diperparah oleh infeksi pencernaan yang bisa meningkatkan resiko pembentukan metHb lebih tinggi. Kelompok-kelompok lain yang sangat rentan terhadap pembentukan metHb adalah wanita hamil yang kekurangan glukosa.


(47)

2.4 Kerangka Konsep

Gambar 2.1. Kerangka Konsep 1. Karakteristik petani brokoli

2. Frekuensi pemupukan pada sayur brokoli

3. Jenis dan dosis pupuk yang digunakan oleh petani brokoli 4. Tindakan petani brokoli dalam

penggunaan pupuk

5. Jarak tanaman dengan pupuk yang diberikan petani

Ada Tidak Ada

Uji Kualitatif nitrat Uji Kuantitatif nitrat

Memenuhi ADI (mg/hari) Nitrat menurut ECSCF

Tahun 1995

Tidak Memenuhi ADI (mg/hari) Nitrat menurut ECSCFTahun

1995 Sayur Brokoli


(48)

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1.Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif yang bertujuan untuk mengetahui Pola Pemupukan dan Analisa Kandungan Nitrat Pada Sayur Brokoli Di Pertanian Desa Merdeka Kecamatan Merdeka Kabupaten Karo Tahun 2012. 3.2. Lokasi dan Waktu Penelitian

3.2.1 Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian di Desa Merdeka Kecamatan Merdeka Kabupaten Karo. Adapun alasan dipilihnya lokasi tersebut sebagai penelitian adalah karena:

a. Desa Merdeka merupakan daerah pertanian berbagai macam tanaman termasuk sayur brokoli.

b. Pada perawatan dan pertumbuhannya, sayur brokoli membutuhkan nutrisi berupa pupuk yang mengandung Nitrogen yang tinggi.

3.2.2 Waktu Penelitian

Waktu penelitian dilakukan bulan Maret sampai bulan september tahun 2012.

3.3.Objek Penelitian

Adapun objek penelitian ini adalah sayur brokoli di pertanian Desa Merdeka Kecamatan Merdeka Kabupaten Karo yaitu sebanyak 8 sampel dimana sample diambil dari 8 lahan pertanian milik petani.


(49)

3.4 Metode Pengumpulan Data 3.4.1 Data Primer

Diperoleh data kandungan nitrat pada sayuran brokoli dari hasil pemeriksaan laboratorium.

3.4.2 Data Sekunder

Diperoleh dari kepustakaan, Dinas Kesehatan Propinsi Sumatera Utara Balai Laboratorium Kesehatan dan pengumpulan informasi berupa data-data yang relevan dengan penelitian.

3.5 Defenisi Operasional

1. Pupuk adalah zat yang digunakan untuk membantu proses pertumbuhan sayur brokoli.

2. Pola pemupukan adalah bagaimana petani melakukan pemupukan pada sayur brokoli.

3. Jenis pupuk yaitu memilih kombinasi jenis pupuk berdasarkan komposisi unsur hara utama dan tambahan sangt penting diperhatikan. Jenis pupuk berdasarkan kelarutannya dan jenis tanah juga sngat diperhatikan.

4. Waktu dan frekuensi pemupukan yaitu waktu dan frekuensi pemupukan ditentukan oleh iklim yaitu musim turun hujan. Penentuan pupuk yang mana terlebih dahulu diberikan ke tanaman juga perlu diperhatikan.

5. Cara penempatan pupuk yaitu dengan memberikan pupuk disekeliling tanaman sejauh 10 cm sampai 25 cm.


(50)

6. Dosis Pupuk yaitu dosis yang terlalu banyak atau kurang akan mempengaruhi jumlah unsur hara yanga akan diserap oleh tanaman.

7. Tindakan petani yaitu apakah petani mengetahui cara penempatan pupuk, dosis pupuk yang diberikan dan berapa kali petani malakukan pemupukan 8. Sistem pola pertanian yaitu terdiri dari pola pertanian tanaman semusim,

pola pertanian tanaman tahunan, pola pertanian basah dan kering.

9. Sifat dan ciri tanah yaitu kemasaman tanah,tekstur tanah, dan kandungan air tanah.

10.Sifat tanaman dan kebutuhan hara oleh tanaman yaitu sifat-sifat akar tanaman dan penggunaan unsur hara oleh tanaman.

11.Uji kualitatif

Melihat ada atau tidaknya nitrat dalam sayur brokoli yang diperiksa di laboratorium.

12.Uji kuantitatif

Melihat berapa kadar nitrat dalam sayur brokoli yang diperiksa di laboratorium.

13.Kandungan Nitrat adalah jumlah zat Nitrat yang dikandung oleh sayuran brokoli.

14.Pemeriksaan laboratoritum

Pemeriksaan parameter kimia dari sayur brokoli di Laboratorium Kesehatan Medan. Untuk pemeriksaan nitrat digunakan metode analisa Spektroquan Nova 60.


(51)

3.6 Analisa Data

Pengolahan dan analisa data dilakukan dengan bantuan program komputer dan disajikan dalam bentuk distribusi frekuensi. Data yang diperoleh dari hasil penelitian melalui uji laboratorium dibandingkan dengan syarat yang ada yaitu ADI (mg/hari) Nitrat menurut European Commission’s Scientific Committee For Food Tahun 1995 yaitu 3,65 mg/kg berat badan per hari. Jika hasil pemeriksaan laboratorium kandungan dalam sayur brokoli kurang dari 3,65 mg/kg, maka sayur brokoli tersebut memenuhi syarat. Dan apabila hasil pemeriksaan laboratorium kandungan dalam sayur brokoli lebih dari 3,65 mg/kg, maka sayur brokoli tersebut tidak memenuhi syarat kesehatan.

3.7 Pemeriksaan Sampel di Laboratorium

3.7.1 Pengambilan dan Pengiriman Sampel ke Laboratorium

Sampel akan diambil pada pagi hari. Bagian yang diambil adalah bunga sayur brokoli yang dijadikan menjadi sayur. Umur sayur brokoli yang akan dijadikan sample yaitu sayur brokoli yang akan siap dipanen. Sayur brokoli yang akan dijadikan sample dibuat di dalam wadah yang bersih, kuat dan tidak dalam keadaan rusak dengan berat masing-masing sample 1 kg. Pengiriman sample ke laboratorium dilaksanakan secepatnya dan tidak lebih dari 24 jam setelah sayur brokoli dipetik hal ni disebabkan sayur brokoli mudah membusuk. Hal ini dilakukan agar sayur brokoli masih dalam keadaan yang segar.


(52)

Berdasarkan Instruksi Kerja Pengujian Bidang II Balai Besar Pengawasan Obat dan Makanan Medan Tanggal 03 Juni 2002, prosedur uji kualitatif dan kuantitatif nitrat di laboratorium adalah :

3.7.3.1 Peralatan dan Bahan

a. Peralatan yang diperlukan 1. Blender / gilingan tumbuk 2. Gelas ukur

3. Kuvet 4. Timbangan 5. Labu erlenmeyer 6. Pipet ukur 7. Spidol

8. Spektroquan Nova 60. b. Bahan yang diperlukan

1. Sayur brokoli 2. Aquades 3. NaCL 4. H2SO4

5. Larutan brusin-asam sulfanilat

3.7.2.2 Prosedur Kerja pemeriksaan Nitrat

1. Sayur brokoli dihancurkan halus menggunakan alat penggiling ditimbang sebanyak 10 gram.


(53)

2. Dicampur dengan aquades sampai pada ukuran 50 ml pada erlenmeyer.

3. Tambahkan 2 ml larutan NaCL, campur perlahan dan masukkam kedalam penangas air dingin.

4. Tambahkan 10 ml larutan H2SO4,campur merata.

5. Tambahkan 0,5 ml larutan brusin-asam sulfanilat,aduk perlahan dan panaskan diatas penangas air pada suhu tidak lebih dari 950C selama 20 menit kemudian didinginkan.

6. Masukkan kedalam kuvet, baca serapannya pada Spektroquan Nova 60.


(54)

BAB IV

HASIL PENELITIAN

4.1 Aspek Geografis dan Gambaran Umum Daerah Penelitian 4.1.1. Geografis Kabupaten Karo

Kabupaten karo mempunyai wilayah seluas 2.127,25 Km2 atau 2,97 % dari luas Provinsi Sumatera Utara. Terdiri dari 17 kecamatan dan 262 desa. Wilayah Kabupaten karo terdiri dari wilayah pemukiman penduduk 174,22 Km2 dan lahan pertanian 2.953,03 Km2. Kabupaten ini terletak di dataran tinggi Karo Bukit Barisan Sumatera Utara dengan ketinggian antara 600-1.400 meter diatas permukaan laut.Dengan ketinggian tersebut, kabupaten ini memiliki suhu yang sejuk berkisar 16-170C. Dilihat dari letak geografis tanah karo maka mata pencarian utama masyarakat karo adalah pertanian dan peternakan (BPS Kabupaten Karo, 2010).

4.1.2. Gambaran Umum Daerah Penelitian

Ditinjau dari letak geografisnya, Desa Merdeka terletak di Kecamatan Merdeka Kabupaten Karo dengan luas 44,17 Km2. Kecamatan Merdeka terdiri dari 9 desa dan jumlah penduduk kecamatan ini pada Tahun 2010 yaitu 13 310 jiwa. Jenis kelamin laki-laki berjumlah 6.682 jiwa dan jenis kelamin perempuan berjumlah 6.628 jiwa (BPS Kabupaten Karo, 2010).

Sebagian besar wilayah kecamatan Merdeka adalah daerah pertanian dengan hasil pertanian bermacam-macam (hultikulturan) seperti sayuran, buah-buahan,palawija, dan tanaman perkebunan.


(55)

Dan sebagian wilayah Desa Merdeka digunakan untuk peternakan,pemukiman,sekolah, tempat ibadah,kantor,dll.

Lokasi pengambilan sampel penelitian berada di daerah pertanian desa Merdeka. Lokasi penelitian ini terletak tidak jauh dari tempat pemukiman penduduk desa Merdeka bahkan di sekitar lahan pertanian terdapat rumah-rumah penduduk. Desa Merdeka lebih banyak menghasilkan hasil pertanian sayuran dan buah-buahan seperti sayur kol, wortel, seledri, bawang merah, bawang putih, kentang, brokoli, tomat,cabai,dan lainnya. Buah-buahan yang dihasilkan seperti stroberi, markisa, jeruk, terong belanda.

Untuk bertani, petani di Desa merdeka menggunakan bermacam-macam jenis pupuk. Seperti NPK atau dikenal dengan pupuk majemuk. Jenis pupuk NPK terdiri dari Urea, ZA, TSP, KCL. Dan petani juga menggunakan pupuk daun dan pupuk kompos atau pupuk kandang. Akan tetapi petani di Desa Merdeka secara umum menggunakan jenis pupuk kandang karena masyarakat di Kabupaten Karo sebagian besar adalah beternak sehingga pupuk kandang mudah diperoleh seperti kotoran hewan ternak seperti sapi, kerbau, babi, ayam.Pupuk ini digunakan karena mengandung unsur nitrogen yang tinggi seperti yang dibutuhkan oleh tanaman. Nitrogen dimanfaatkan oleh tanaman agar tanaman tumbuh dengan baik,daun berwarna hijau, segar, dan lebat.


(56)

4.2 Hasil Penelitian Pola pemupukan Sayur Brokoli 4.2.1.Karakteristik Petani Sayur Brokoli

Petani brokoli adalah petani yang melakukan kegiatan menanam brokoli dan tanaman lainnya di Desa Merdeka Kecamatan Merdeka Kabupaten Karo. Adapun karakteristik petani brokoli yaitu terdiri dari jenis kelamin, usia, pendidikan dan lama bertani. Dari hasil wawancara yang telah dilakukan pada petani brokoli melalui pertanyaan-pertanyaan dalam bentuk kuesioner maka didapatkan hasil yang dapat dilihat pada tabel di bawah ini, antara lain :

Tabel 4.1. Distribusi Karakteristik Petani Brokoli di Pertanian Desa Merdeka Kecamatan Merdeka Kabupaten Karo Tahun 2012

Berdasarkan Tabel 4.1. menunjukkan bahwa berdasarkan jenis kelamin petani brokoli di pertanian Desa Merdeka Kecamatan Merdeka Kabupaten Karo Tahun 2012, jumlah petani brokoli yang terbanyak yaitu jenis kelamin laki-laki

No Distribusi Karakteristik Petani brokoli

Total (%)

1 Umur

a. 31-40 tahun 4 50,0

b. 41-50 tahun 4 50,0

Total 8 100,0

2 Jenis Kelamin

a. Laki-laki 6 75,0

b. Perempuan 2 25,0

Total 8 100.0

3. Tingkat Pendidikan

a. SMP 2 25,0

b. SMA 5 62,5

c. Perguruan Tinggi 1 12,5


(57)

sebanyak 6 orang (75,0%). Usia petani 31-40 tahun dan usia petani 41-50 tahun diperoleh jumlah yang sama yaitu 4 orang (50,0%). Jumlah terbanyak menurut pendidikan yaitu pendidikan SMA sebanyak 5 orang petani (62,5%).

4.2.2 Pola Pemupukan Sayur Brokoli

Tabel 4.2. Tabulasi Silang Kandungan Nitrat Sayur Brokoli Berdasarkan Frekuensi Pemupukan di Pertanian Desa Merdeka Kecamatan Merdeka Kabupaten Karo Tahun 2012

Dari hasil wawancara dilakukan terhadap petani brokoli maka diperoleh hasil yang dapat dilihat dari tabel di bawah ini :

No. Kandungan Nitrat Sayur

(ppm)

Pola Pemupukan

Total % 4 Kali

Pemupukan

Kurang dari 4 kali pemupukan

Ya % Ya %

1 4,3 ppm 1 12,5 1 12,5

2 4,5 ppm 1 12,5 1 12,5

3 4,6 ppm 2 25,0 2 25,0

4 4,7 ppm 1 12,5 1 12,5

5 4,9 ppm 1 12,5 1 12,5

6 5,0 ppm 1 12,5 1 12,5

7 5,2 ppm 1 12,5 1 12,5

Total 6 75,0 2 25,0 8 100

Tabel 4.2 menunjukkan bahwa petani brokoli yang terbanyak memilki sayur brokoli mengandung nitrat yaitu pada kelompok 4 kali pemupukan sebanyak 6 orang (75,0 %) .


(58)

Tabel 4.3. Tabulasi Silang Kandungan Nitrat Berdasarkan Dosis Pupuk Kandang Sayur Brokoli di Pertanian Desa Merdeka Kecamatan Merdeka Kabupaten Karo Tahun 2012

Dari hasil wawancara yang dilakukan kepada petani Brokoli tentang jenis dan dosis pupuk sayur brokoli yang digunakan petani dengan menggunakan kuesioner diperoleh hasil bahwa 8 orang petani brokoli (100%) menggunakan jenis pupuk yang sama yaitu pupuk kandang, NPK 151515 dan NPK 161616.

No.

Nitrat Sayur (ppm)

Dosis Pupuk Kandang (kg)

Total % 600 700 800 900 1000

Ya % Ya % Ya % Ya % ya %

1

4,3 ppm 1 12,5 1 12,5

2

4,5 ppm 1 12,5 1 12,5

3

4,6 ppm 1 12,5 1 12,5 2 25,0

4

4,7 ppm 1 12,5 1 12,5

5

4,9 ppm 1 12,5 1 12,5

6

5,0 ppm 1 12,5 1 12,5

7

5,2 ppm 1 12,5 1 12,5

Total 1 12,5 1 12,5 3 37,5 2 25,0 1 12,5 8 100

Berdasarkan Tabel 4.3 di atas dapat diketahui bahwa jumlah petani yang memiliki sayur brokoli dengan kandungan nitrat tertinggi berdasarkan dosis pupuk kandang yang digunakan yaitu sayur brokoli yang diberikan pupuk kandang dengan dosis 700 kg (12,5%) dengan kandungan nitrat 5,2 ppm. Pupuk kandang ini digunakan sebelum dilakukan penanaman sayur brokoli pada bedengan-bedengan atau disebut juga sebagai pupuk dasar. Dosis pupuk kandang yang digunakan petani brokoli jika digunakan untuk luas lahan satu hektar yaitu


(59)

Tabel 4.4. Tabulasi Silang Kandungan Nitrat Berdasarkan Dosis Pupuk Kimia Sayur Brokoli di Pertanian Desa Merdeka Kecamatan Merdeka Kabupaten Karo Tahun 2012

No.

Nitrat Sayur (ppm)

Dosis Pupuk Kimia (kg)

Total % 420 490 560 630 700

Ya % Ya % Ya % Ya % Y a

%

1

4,3 ppm 1 12,5 1 12,5

2

4,5 ppm 1 12,5 1 12,5

3

4,6 ppm 1 12,5 1 12,5 2 25,0

4

4,7 ppm 1 12,5 1 12,5

5

4,9 ppm 1 12,5 1 12,5

6

5,0 ppm 1 12,5 1 12,5

7

5,2 ppm 1 12,5 1 12,5

Total 1 12,5 1 12,5 3 37,5 2 25,0 1 12,5 8 100

Berdasarkan Tabel 4.4. di atas menunjukkan bahwa jumlah petani yang memiliki sayur brokoli dengan kandungan nitrat tertinggi berdasarkan dosis pupuk kimia yang digunakan yaitu sayur brokoli yang diberikan pupuk kimia dengan dosis 490 kg (12,5%) dengan kandungan nitrat 5,2 ppm.

Tabel 4.5. Tabulasi Silang Kandungan Nitrat Berdasarkan Waktu Pemupukan Sayur Brokoli di Pertanian Desa Merdeka Kecamatan Merdeka Kabupaten Karo Tahun 2012

Tindakan petani yang dimaksud adalah waktu pemupukan yang dilakukan oleh petani brokoli. Dari hasil wawancara yang dilakukan terhadap petani brokoli, maka diperoleh hasil sebagai berikut :

No. Kandungan Nitrat Sayur (ppm)

Waktu Pemupukan

Total % Pagi Hari Sore Hari

Ya % Ya %

1 4,3 ppm 1 12,5 1 12,5


(60)

3 4,6 ppm 2 25,0 2 25,0

4 4,7 ppm 0 1 12,5 1 12,5

5 4,9 ppm 0 1 12,5 1 12,5

6 5,0 ppm 1 12,5 1 12,5

7 5,2 ppm 1 12,5 1 12,5

Total 6 75,0 2 25,0 8 100

Berdasarkan Tabel 4.5. di atas menunjukkan bahwa petani yang memiliki sayur brokoli mengandung nitrat dengan jumlah terbanyak yaitu petani yang melakukan pemupukan pada pagi hari yaitu sebanyak 6 orang (75,0%).

Tabel 4.6. Tabulasi Silang Kandungan Nitrat Berdasarkan Jarak Pupuk Dengan Tanaman Sayur Brokoli di Pertanian Desa Merdeka Kecamatan Merdeka Kabupaten Karo Tahun 2012

Dari hasil wawancara yang dilakukan terhadap petani brokoli, maka diperoleh hasil jarak tanaman dengan pupuk yang diberikan oleh petani pada sayur brokoli seperti di bawah ini :

No. Kandungan Nitrat Sayur (ppm)

Jarak Pupuk Dengan Batang Tanaman

Total % 3-5 cm 5-7 cm

Ya % Ya %

1 4,3 ppm 1 12,5 1 12,5

2 4,5 ppm 1 12,5 1 12,5

3 4,6 ppm 2 25,0 2 25,0

4 4,7 ppm 1 12,5 1 12,5

5 4,9 ppm 1 12,5 1 12,5

6 5,0 ppm 1 12,5 1 12,5

7 5,2 ppm 1 12,5 1 12,5

Total 6 75,0 2 25,0 8 100

Berdasarkan Tabel 4.4 di atas menunjukkan bahwa petani yang memiliki sayur brokoli mengandung nitrat dengan jumlah terbanyak yaitu petani yang melakukan pemupukan pada pagi hari yaitu sebanyak 6 orang (75,0%).


(61)

4.3. Hasil Pemeriksaan Kandungan Nitrat Pada Sayur Brokoli

Pemeriksaan kandungan Nitrat pada sayur Brokoli di Pertanian Desa Merdeka, dimana sampel sayur Brokoli yang akan siap dipanen yaitu sayur Brokoli yang telah berumur 60 hari. Pemeriksaan ini dilakukan di Dinas Kesehatan Propinsi Sumatera Utara Balai Laboratorium Kesehatan Medan dengan menggunakan metode Spectroquan NOVA 60. Dibawah ini diperoleh hasil pemeriksan kandungan Nitrat pada sayur Brokoli.

Tabel 4.7. Hasil Pemeriksaan Laboratorium Kandungan Nitrat pada Sayur Brokoli

No Sampel sayur Brokoli Kandungan Nitrat

(ppm)

ADI (mg/ berat badan/hari) Nitrat menurut European Commission’s Scientific

Committee For Food

Tahun 1995 Keterangan 1 2 3 4 5 6 7 8

Petani sayur Brokoli 1 Petani sayur Brokoli 2 Petani sayur Brokoli 3 Petani sayur Brokoli 4 Petani sayur Brokoli 5 Petani sayur Brokoli 6 Petani sayur Brokoli 7 Petani sayur Brokoli 8

4,6 4,7 5,0 4,9 4,5 4,3 4,6 5,2 3,65 mg/kg 3,65 mg/kg 3,65 mg/kg 3,65 mg/kg 3,65 mg/kg 3,65 mg/kg 3,65 mg/kg 3,65 mg/kg Memenuhi syarat Memenuhi syarat Memenuhi syarat Memenuhi syarat Memenuhi syarat Memenuhi syarat Memenuhi syarat Memenuhi syarat

Jumlah 8

Dari hasil penelitian di laboratorium, telah diperoleh hasil kandungan Nitrat pada sayur Brokoli yaitu sebanyak 8 sampel yang diambil dari 8 pertanian milik petani sayur Brokoli. Dari kedepan sampel sayur Brokoli diperoleh hasil bahwa kedelapan sampel sayur Brokoli mengandung Nitrat.

Berdasarkan standar yang digunakan yaitu jumlah Nitrat yang diperbolehkan menurut ADI (mg/ berat badan/hari) menurut European Commission’s Scientific Committee For Food Tahun 1995 yaitu 3,65 mg/kg berat badan/hari. Dan berdasarkan hasil penelitian seperti tabel diatas diperoleh hasil


(62)

kandungan Nitrat pada semua sampel memenuhi standar atau kurang dari standar yang ditetapkan. Dengan kandungan Nitrat paling tinggi terdapat pada sampel petani sayur brokoli nomor 8 yaitu 5,2 ppm dan kandungan Nitrat paling rendah yaitu pada sampel petani sayur brokoli nomor 6 yaitu 4,3 ppm.


(63)

BAB V PEMBAHASAN

5.1. Pola Pemupukan Sayur Brokoli di Desa Merdeka Kecamatan Merdeka Kabupaten Karo Tahun 2012

Setelah dilakukan wawancara melalui lembar kuesioner pada petani brokoli di Desa Merdeka Kecamatan Merdeka Kabupaten Karo Tahun 2012, diperoleh hasil petani yang memiliki sayur brokoli yaitu 6 orang berjenis kelamin laki-laki dan 2 orang berjenis kelamin perempuan dimana semua sayur brokoli mengandung nitrat tetapi tidak melebihi standar yang ditetapkan..

Menurut Hasyim (2006), jenis kelamin petani merupakan salah satu faktor dalam melaksanakan kegiatan usaha tani. Didalam melakukan kegiatan bertani laki-laki lebih banyak melakukan pekerjaan tersebut. Hal ini dipengaruhi karena tenaga laki-laki lebih kuat dibandingkan dengan perempuan dan luas lahan juga mempengaruhi terhadap kebutuhkan tenaga yang besar dalam melakukan usaha tani.

Menurut Soekartawi (1999), rata-rata petani Indonesia cenderung tua dan sangat mempengaruhi produktivitas sektor pertanian Indonesia.Petani berusia tua cenderung sangat konservatif (memelihara) dan menyikapi perubahan terhadap inovasi teknologi.

Umur petani adalah salah satu faktor yang berkaitan dengan kemampuan kerja dalam melaksanakan kegiatan usahatani, umur dapat dijadikan tolak ukur dalam melihat aktivitas seseorang dalam bekerja. Kondisi umur yang masih


(64)

produktif maka kemungkinan besar seseorang dapat bekerja dengan baik dan maksimal (Hasyim,2006).

Berdasarkan hasil kuesioner, umur petani yang memiliki sayur brokoli mengandung nitrat yaitu umur 31 -40 tahun sebanyak 4 orang dan umur 41-50 tahun sebanyak 4 orang. Dan umur yang paling tua yaitu 46 tahun. Dapat disimpulkan bahwa petani umur muda dan petani umur tua tidak ada perbedaan dalam hal kandungan nitrat di sayur brokoli karena semua sayur brokoli yang dimiliki petani mengandung nitrat. Petani yang berusia lanjut sekitar 50 tahun keatas, biasanya fanatik terhadap tradisi dan sulit untuk diberikan pengertian yang dapat mengubah cara berpikir, cara kerja dan cara hidupnya. Mereka apatis terhadap teknologi dan inovasi baru (Kartasapoetra,1994), sehingga akan mengalami kesulitan dalam memberikan informasi mengenai pola pemupukan yang benar dan dampak nitrat terhadap kesehatan.

Menurut Singarimbun dan Penny dalam Soekartawi (1999) mengemukakan bahwa banyaknya atau lamanya sekolah/pendidikan yang diterima seseorang akan berpengaruh terhadap kecakapan dalam pekerjaan tertentu. Sudah tentu keckapan tersebut akan mengakibatkan kemampuan yang lebih besar dalam menghasilkan pendapatan bagi rumah tangga.

Hasil wawanacara menggunakan kuesioner, tingkat pendidikan petani brokoli yaitu SMP, SMA dan Perguruan Tinggi. Tingkat pendidikan SMA lebih banyak yaitu 5 orang. Akan tetapi dalam hal ini tidak ada perbedaan kandungan nitrat antara pendidikan SMP,SMA dan Perguruan Tinggi karena sayur brokoli


(65)

yang dimiliki petani semuanya mengandung nitrat dengan kandungan yang berbeda-beda.

Tingkat pendidikan petani brokoli sangat mempengaruhi pola pemupukan yang digunakan oleh petani brokoli. Menurut Hasyim (2006), tingkat pendidikan formal yang dimiliki petani akan menunjukkan tingkat pengetahuan serta wawasan yang luas untuk petani menerapkan apa yang diperolehnya untuk peningkatan usahataninya.Sehingga petani lebih mudah untuk diberikan informasi mengenai teknologi yang berkaitan dengan pertanian.

Petani yang berpendidikan tinggi relatif lebih cepat dalam melaksanakan adopsi inovasi. Tingkat pendidikan manusia pada umumnya menunjukkan daya kreatifitas manusia dalam berpikir dan bertindak. Pendidikan rendah mengakibatkan kurangnya pengetahuan dalam memanfaatkan sumber daya alam yang tersedia (Kartasapoetra,1994).

Frekwensi pemupukan yang dilakukan oleh petani brokoli yaitu ada yang 4 kali pemupukan dan ada yang kurang dari 4 kali pemupukan. Menurut Rukmana, (1994) pemupukan Brokoli dilakukan sebanyak 4 kali. Berdasarkan hasil laboratorium, semua sampel brokoli mengandung nitrat tetapi masih dibawah standar yang ditetapkan. Di desa merdeka jumlah petani yang melakukan pemupukan 4 kali yaitu sebanyak 6 orang .

Semakin banyak pupuk yang diberikan,semakin banyak kandungan nitrogen yang diterima untuk pertumbuhan tanaman dan semakin banyak kandungan nitrat yang akan dihasilkan (Buckman dan Brady,1982). Pemupukan nitrogen yang dilakukan dua kali pada masa vegetatife pada tanaman jagung


(66)

kurang mencukupi kebutuhan hara. Hal ini karena unsure nitrogen akan cepat hilang akibat terlindi.(Gunarto,1985).

Tanaman Brokoli yang kekurangan unsur yang dapat diperoleh dari pupuk, tumbuh kerdil, batang tidak kokoh, daun tanaman tidak banyak dan berwarna hijau pucat, diserang hama dan serangga, sayur Brokoli yang dihasilkan berukuran kecil, membusuk, warna agak kecokelatan. Tanaman Brokoli yang mendapatkan unsur yang cukup akan dapat menghasilkan sayur Brokoli 1-3 kali pemanenan.

Seluruh petani brokoli menggunakan jenis pupuk kandang, NPK 151515 dan NPK 161616. Di daerah pertanian Desa Merdeka para petani dominan menggunakan jenis pupuk yang sama. Pupuk jenis NPK 151515 dan NPK 161616 adalah jenis pupuk majemuk dengan kandungan nitrogen yang tinggi dan memiliki kandungan hara yang lengkap, tahan disimpan dan tidak cepat menggumpal. Dan jenis pupuk ini berfungsi untuk perkembangan bibit, sebagai pupuk pada awal penanaman dan sebagai pupuk susulan (Sunarlim, 2005).

Menurut Hardjowigeno (1992), pupuk NPK merupakan pupuk majemuk yang mengandung unsur hara utama lebih dari dua jenis. Dengan kandungan unsur hara Nitrogen 15%, fosfor 15%, dan Kalium 15%. Sifat Nitrogen (pembawa Nitrogen) terutama dalam bentuk amoniak akan menambah keasaman tanah yang dapat menunjang pertumbuhan tanaman.

Nitrogen merupakan unsurhara yang paling sedikit terdapat dalam tanah.Tanaman yang tumbuh ditanah yang kekurangan nitrogen menunjukan pertumbuhan yang lambat, daunnya kuning,hasilnya rendah dan kadang-kadang kadar proteinnya rendah. Nitrat dan nitrit merupakan bentuk nitrogen yang


(67)

teroksidasi. Nitrit biasanya tidak bertahan lama dan merupakan keadaan sementara dengan proses oksidasi antara amoniak dan nitrat.Nitrogen merupakan unsure yang diperlukan tanaman dalam pertumbuhannya. Akan tetapi,pemupukan yang berlangsung secara terus menerus dengan jumlah yang banyak akan mengakibatkan jumlah nitrogen ditanah meningkat (Sianipar.2001).

Secara umum petani brokoli di desa merdeka melakukan kegiatan bertani dan melakukan pemupukan hampir sama antara petani yang satu dengan yang lainnya. Jenis pupuk yang digunakan oleh petani sudah lama digunakan. Hal ini disebabkan hasil pertanian petani dengan menggunakan jenis pupuk ini menunjukkan hasil yang baik.

Menurut Rukmana (1994), jumlah pupuk kompos atau pupuk kandang yang digunakan untuk sayur brokoli yaitu 12,5 ton per hektar atau 12.500 kg per hektar. Apabila dilakukan penghitungan untuk luas lahan satu hektar maka petani di desa merdeka menggunakan pupuk kandang yaitu 2000 kg.Dosis pupuk kimia untuk pemupukan sayur brokoli adalah 2,3 ton per hektar atau 2300 kg per hektar. Petani brokoli menggunakan pupuk kimia sebanyak 1400 kg per hektar.Secara umum, dosis pupuk yang digunakan petani brokoli adalah sama dengan dosis dibawah standar yang ditetapkan.Semua sayur brokoli milik petani mengandung nitrat akan tetapi memenuhi syarat kesehatan.

Diperoleh hasil bahwa 6 petani sayur brokoli melakukan kegiatan pemupukan pada pagi hari dan 2 orang petani melakukan pemupukan pada siang hari. Pagi hari adalah waktu yang tepat melakukan pemupukan karena keadaan tanah masih basah dan jika siang hari melakukan pemupukan panas matahari akan


(68)

menganggu pekerjaan para petani tersebut. Pupuk yang diberi di batang sayur Brokoli di pagi hari akan cepat diserap oleh tanah karena kandungan air di tanah memudahkan pupuk hancur dan lebih cepat diserap tanaman ( Sujarwanto, 2011). Dan apabila pupuk diberi di batang tanaman pada siang hari, maka pupuk akan menggumpal dan menjadi lebih keras.

Semakin dekat pupuk diberikan di batang tanaman, maka semakin banyak pupuk yang akan diserap oleh tanaman itu. Menurut Rukmana (1994), pupuk diberikan di sekeliling tanaman sejauh 10-15 cm dari batangnya. Petani sayur Brokoli memberi pupuk disekeliling tanaman dengan jarak 3-5 cm disekeliling tanaman sebanyak 6 orang dan jarak 5-7 cm disekeliling tanaman sebanyak 2 orang.

Umur sayur Brokoli pada saat dilakukan pengambilan sampel yaitu 5 orang petani brokoli memiliki sayur brokoli berumur 60 hari dan 3 orang petani memiliki sayur brokoli berumur selain 60 hari.Sayur brokoli yang siap untuk dipanen adalah berumur 60 hari (Rukmana,1994). Dan umur 60 hari adalah umur dimana sayur siap dipasarkan dan dikonsumsi oleh konsumen. Semua sayur brokoli mengandung nitrat dan kandungan nitrat sayur brokoli tidak ada yang melebihi standar yang ditetapkan.

Kandungan nitrat akan naik mencapai konsentrasi tertinggi pada hari kedelapan (1 minggu) setelah pemupukan pada rumput (Yuningsih,1994). Sehingga umur sayur brokoli 60 hari adalah umur yang tepat dilakukannya pemanenan. Menurut Hanway (1971), penyerapan unsur nitrogen pada tanaman berlangsung dari awal pertumbuhan sampai mendekati panen. Akan tetapi


(69)

penyerapan unsur nitrogen pada tanaman berbeda-beda sehingga hal ini menyebabkan diperlukannya pemupukan yang baik dan tepat.

5.2. Kandungan Nitrat Pada Sayur Brokoli

Sebagian besar Nitrat pada tumbuhan berasal dari pemupukan. Menurut Ruskandi (1996), urea adalah jenis pupuk NPK yang memiliki kandungan Nitrogen yang sangat tinggi dibutuhkan oleh tanaman. Dan jenis pupuk ini adalah jenis pupuk yang digunakan memupuk sayur Brokoli. Urea adalah salah satu jenis pupuk NPK.Sifat pupuk urea adalah mudah larut didalam air sehingga mudah tercuci air hujan atau irigasi dan mudah terbakar sinar matahari.

Menurut (Soemirat,2002), pupuk yang dipakai untuk pertanian tidak semuanya dimanfaatkan oleh tanaman, melainkan sebagian akan masuk kedalam perairan. Pupuk dapat menyebabkan eutrofikasi, menurunkan kadar oksigen terlarut, berkembangnya bakteri anaerobic dan berbau. Sehingga mengurangi organisme yang aerob dan menurunkan niai estetik. Dengan demikian, daya guna air bagi kesehatan juga menurun

Menurut Smith and Peterson (1982), tidak semua Nitrogen dari kompos dapat diserap oleh tanaman, sehingga mengakibatkan berlebihnya hara Nitrogen dan dapat menjadi polusi lingkungan. Menurut Jacks dan Sharma (1983), pertanian yang dilakukan terus menerus dalam jangka waktu yang lama dengan limpahan pupuk yang tinggi akan mengakibatkan tingginya konsentrasi Nitrat pada air permukaan.

Pemupukan yang dilakukan dipagi hari tidak dapat menentukan pupuk dapat terserap semua oleh tanaman. Pupuk dapat menguap dan juga larut didalam


(1)

9. Bagaimanakah cara penempatan pupuk yang anda lakukan?

……….. 10.Kapan terakhir kali saudara melakukan pemupukan sayur brokoli di pertanian

saudara? ……… 11.Apakah sudara pernah mendapat pelatihan tentang perawatan dan pemupukan

sayur brokoli?

a. Pernah ( Jika pernah sumber ……… b. Tidak pernah

10. Berapa kali dalam setahun menanam brokoli di pertanian saudara? ………. 11. Setelah brokoli dipanen, jenis tanaman apakah yang yang ditanam?


(2)

Lampiran VI

Dokumentasi Penelitian

Lampiran Gambar 1. Sampel Sayur Brokoli


(3)

Lampiran Gambar 3. Sampel Brokoli Yang telah Dihancurkan

Lampiran Gambar 4. Sampel Sayur Brokoli Yang telah Dihancurkan dan Dicampur Aquades


(4)

Lampiran Gambar 5.Proses Titrasi Sampel Brokoli

Lampiran Gambar.6. Sampel brokoli yang akan dilakukan penghitungan kandungan Nitrat


(5)

Lampiran Gambar.7. Tanaman Brokoli


(6)

Dokumen yang terkait

Kelembagaan Kelompok Tani Hutan di Kecamatan Barusjahe Kabupaten Karo Sumatera Utara

3 45 50

Aron pada Masyarakat Karo (Konsep Aron pada Masyarakat Lau Solu dalam Bidang Pertanian di Desa Lau Solu Kecamatan Mardinding Kabupaten Karo

2 93 113

Beberapa Faktor Sosial Ekonomi Yang Mempengaruhi Kesempatan Kerja, Produktivitas Dan Pendapatan Petani Sayur Mayur Di Kabupaten Karo (Kasus : Wortel, Tomat atau Kol di Desa Merdeka, Kecamatan Merdeka)

8 108 66

EKSISTENSI ETNIS JAWA DI DESA JARANGUDA KECAMATAN MERDEKA KABUPATEN KARO.

0 3 7

PERSEPSI MASYARAKAT DESA MERDEKA KECAMATAN MERDEKA KABUPATEN KARO TERHADAP CERITA RAKYAT KARO BEGU GANJANG KAJIAN RESEPSI SASTRA.

0 5 23

EVALUASI TINGKAT BAHAYA EROSI (TBE) PERMUKAAN UNTUK ARAHAN KONSERVASI TANAH PADA LAHAN PERTANIAN DI DESA MERDEKA KECAMATAN MERDEKA KABUPATEN KARO.

0 3 19

BAB II TINJAUAN PUSTAKA - Pola Pemupukan Dan Ánalisa Kandungan Nitrat Pada Sayur Brokoli ( Brassica oleracea cv. brocolli ) Di Pertanian Desa Merdeka Kecamatan Merdeka Kabupaten Karo Tahun 2012

0 0 22

BAB I PENDAHULUAN 1.5 - Pola Pemupukan Dan Ánalisa Kandungan Nitrat Pada Sayur Brokoli ( Brassica oleracea cv. brocolli ) Di Pertanian Desa Merdeka Kecamatan Merdeka Kabupaten Karo Tahun 2012

0 0 7

POLA PEMUPUKAN DAN ANALISA KANDUNGAN NITRAT PADA SAYUR BROKOLI( Brassica oleracea cv. brocolli ) DI PERTANIAN DESA MERDEKA KECAMATAN MERDEKA KABUPATEN KARO TAHUN 2012 SKRIPSI Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat

0 0 16

PENGARUH LAMA PEREBUSAN TERHADAP KADAR KALSIUM PADA SAYUR BROKOLI (Brassica oleracea L.)

0 0 17