Pengaruh Likuiditas, Perputaran Modal Kerja, Pertumbuhan Penjualan dan Leverage Terhadap Profitabilitas pada Perusahaan Retail yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

  Pada umumnya suatu perusahaan didirikan dengan tujuan untuk memperoleh laba. Laba merupakan hasil yang menguntungkan atas usaha yang dilakukan perusahaan pada suatu periode tertentu. Dengan laba ini dapat digunakan perusahaan untuk tambahan pembiayaan dalam menjalankan operasional perusahaan, dan yang terpenting adalah sebagai alat untuk menjaga kelangsungan hidup perusahaan. Besar atau kecilnya laba yang dihasilkan perusahaan tergantung kepada kemampuan perusahaan dalam mengelola aktiva yang dimiliki oleh perusahaan. Semakin baik pengelolaan aktiva yang dimiliki, maka akan semakin optimal laba yang akan dihasilkan oeh perusahaan.

  Perusahaan tekstil dan garmen merupakan perusahaan yang memiliki konsumen yang banyak di Indonesia. Perkembangan tekstil dan garmen di Indonesia menarik untuk dicermati. Industri ini merupakan salah satu industri yang bertahan di tengah kondisi perekonomian Indonesia yang labil. Perusahaan tekstil dan garmen merupakan industri padat karya (Labour Intensive) yang sedikitnya telah menyerap 1,8 juta pekerja (berdasarkan informasi yang diperoleh dari internet www.idx.co.id) .

  Disamping itu industri tekstil dan garmen juga memberikan devisa yang cukup besar melalui kontribusi dalam komoditi ekspor non-migas. Dunia usaha Indonesia termasuk industri tekstil dan garmen saat ini mengalami banyak permasalahan, permasalahan tersebut antara lain yaitu semakin maraknya produk impor yang mengakibatkan produk-produk dalam negeri kalah bersaing dari segi kualitas maupun kuantitas dengan produk impor, meningkatnya harga bahan bakuyang disebabkan terbatasnya ketersediaan dari bahan baku tersebut atau faktor-faktor lain seperti meningkatnya biaya-biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh bahan baku, dan kondisi permesinan di parbrik-pabrik yang umumnya sudah tergolong tua, hal ini biasanya disebabkan pengelola pabrik yang cenderung merasa bahwa mesin-mesin tersebut masih bisa dipergunakan padahal umur dari mesin tersebut telah habis.

  Kelangsungan hidup perusahaan dipengaruhi oleh laba yang diperolehnya. Jika perusahaan terus merugi dalam menjalankan usahanya, akan menyebabkan perusahaan bangkrut dan artinya perusahaan tidak mampu bertahan hidup. Akan tetapi, apabila perusahaan mampu memperoleh laba bersih yang tinggi maka perusahaan akan tetap dapat dilihat dari tingkat rentabilitas perusahaan tersebut

  Profitabilitas adalah rasio yang digunakan untuk mengukur profit yang

  diperoleh dari modal-modal yang digunakan untuk operasi tersebut (rentabilitas) atau mengukur kemampuan perusahaan untuk memperoleh keuntungan atau laba, menurut Munawir (2004, hal 86). Akan tetapi, bagi perusahaan pada umumnya masalah

  

profitabilitas adalah lebih penting dari masalah laba saja, karena laba yang besar saja

  belum merupakan ukuran bahwa perusahaan tersebut itu telah dapat bekerja dengan efisien.

  Efisien baru dapat diketahui dengan membandingkan laba yang diperoleh dengan kekayaan atau modal yang menghasilkan laba tersebut, atau dengan kata lain ialah dengan menghitung profitabilitasnya. Berhubungan dengan itu, maka bagi perusahaan pada umumnya usahanya lebih diarahkan untuk mendapatkan titik profitabilitas maksimal dari pada laba maksimal.

  Semua faktor yang terdapat dalam sebuah perusahaan memiliki pengaruh terhadap kemampuan perusahaan untuk mendapatkan laba. Untuk memaksimalkan masing-masing faktor, diperlukan adanya manajemen aset, manajemen biaya dan manajemen hutang.

  Husna dan Pudjiastuti (2004 : 34) menyatakan kas merupakan bentuk aktiva yang paling likuid, yang bisa dipergunakan untuk memenuhi kewajiban keuangan perusahaan. Selain kas, komponen lainnya adalah persediaan yang juga merupakan komponen utama dari modal kerja, karena jumlahnya cukup besar dalam suatu perusahaan, jenis persediaan yang ada dalam perusahaan akan tergantung dari jenis dari tingkat perputarannya.

  Berdasarkan konsep diatas, maka dalam penelitian ini variabel perputaran kas dan perputaran persediaan akan dipergunakan sebagai variabel – variabel bebas yang berpengaruh terhadap profitabilitas.

  Profitabilitas suatu perusahaan dapat diukur dengan rasio profitabilitas. Rasio

profitabilitas didapat dengan membandingkan antara laba dengan aktiva atau modal

  yang menghasilkan laba. Rasio profitabilitas yang dipakai dalam penelitian ini adalah

  

Return On Asset (ROA) . Untuk dapat mencapai ROA yang maksimal dari suatu

  perusahaan tidak lepas dari pengelolaan modal kerja. Tingkat perputaran kas dan persediaan yang tinggi dapat memaksimalkan profitabilitasnya.

  Hubungan perputaran kas dan perputaran persediaan terhadap profitabilitas yaitu, bahwa perputaran persediaan cukup penting karena persediaan merupakan pos aktiva lancar yang cukup besar nilainya. Kekurangan tau kelebihan persediaan merupaka gejala yang kurang baik. Pengelolaan persediaan yang baik dalam perusahaan dapat mengubah persediaan yang tersimpan menjadi laba melalui penjualan. Semakin tinggi perputaran persediaan barang, maka semakin tinggi biaya yang dapat ditekan sehingga semakin besar perolehan laba perusahaan. Peningkatan volume penjualan persediaan dapat dilakukan dengan adanya penjualan kredit. Posisi piutang perusahaan dapat dinilai dengan menghitung tingkat perputaran piutang. Pengelolaan dan kebijakan dalam mengumpulkan piutang dikatakan baik bila modal kerja yang ditanamkan dalam bentuk piutang semakin tinggi perputarannya. membutuhkan aktiva tetap. Perusahaan melakukan investasi pada aktiva tetap dengan harapan akan memperoleh kembali dana yang ditanamkan pada aktiva tersebut.

  Perolehan kembali dana atas investasi aktiva tetap akan lebih cepat apabila perusahaan mampu menentukan kesesuaian jumlah aktiva tetap yang dimiliki dan menilai efektivitasnya dalam menghasilkan penjualan.

  Sebagai contoh, isu-isu yang terjadi pada perusahaan tekstil dan garmen seperti PT. Ever Shine Textile Industry Tbk mengalami fluktuasi pada perputaran kas perusahaan. Tahun 2008 perputaran kas sebanyak 11,40 dan naik di tahun 2009 menjadi 38,06 kali. Tahun 2010 perputaran kas kembali naik menjadi sebanyak 50,33, dan di tahun 2011 turun menjadi 25,63 kali. Penurunan perputaran kas di tahun 2011 dipengaruhi oleh kas yang dimiliki oleh perusahaan tidak dipergunakan secara optimal untuk operasional perusahaan dalam menghasilkan laba (data didapat dari www.idx.co.id).

  PT. Indorama Synthetic Tbk mengalami fluktuasi pada perputaran kas perusahaan. Tahun 2008 perputaran kas yaitu sebanyak 44,27 dan naik menjadi sebanyak 70,36 pada tahun 2009. Tahun 2010 perputaran kas perusahaan kembali turun menjadi 56,55. Dan tahun 2011 naik signifikan menjadi sebanyak 124,02 kali, sedangkan di tahun 2012 kemungkinan besar bisa naik secara signifikan mencapai 130,12 kali dari tahun sebelumnya(data didapat dari www.idx.co.id).

  Kas diperlukan perusahaan baik untuk membiayai operasi perusahaan sehari- hari maupun untuk mengadakan investasi baru dalam aktiva tetap. Tingkat perputaran kas yang tinggi menunjukkan kecepatan arus kas kembali dari kas yang telah untuk membiayai kegiatan operasional sehingga tidak mengganggu kondisi keuangan perusahaan.

  Penelitian ini merupakan penelitian lanjutan dari penelitian sebelumnya. Penelitian yang dilakukan oleh Sipangkar (2009) yang berjudul “Pengaruh Perputaran Persediaan terhadap Tingkat Profitabilitas Perusahaan pada Perusahaan Otomotif yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia”, penelitian yang dilakukan oleh Sitanggang (2008) yang berjudul “Pengaruh Tingkat Perputaran Piutang terhadap Profitabilitas pada PT. Gresik Cipta Sejahtera Cabang Medan”, penelitian yang dilakukan oleh Gunarto (2007) yang berjudul “Pengaruh Tingkat Perputaran Piutang dan Perputaran Persediaan terhadap Rentabilitas Ekonomi pada KPRI cabang Semarang”. Hasil penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Gunarto (2007) menunjukkan bahwa tingkat perputaran piutang dan perputaran persediaan berpengaruh signifikan terhadap rentabilitas ekonomi, sedangkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Sitanggang (2008) menunjukkan bahwa tingkat perputaran piutang memiliki pengaruh yang tidak signifikan terhadap profitabilitas dan hasil penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Sipangkar (2009) menunjukkan bahwa tingkat perputaran persediaan memiliki pengaruh yang tidak signifikan terhadap profitabilitas.

  Berdasarkan perbedaan hasil penelitian yang diperoleh, maka peneliti tertarik untuk menguji kembali pengaruh perputaran persediaan dan perputaran kas, terhadap profitabilitas perusahaan dengan objek yang berbeda. Pada penelitian ini, peneliti mengambil sampel dari perusahaan tekstil dan garmen yang terdaftar di BEI sebagai objek penelitian. laba karena efisiensi baru dapat diketahui dengan membandingkan laba yang diperoleh dengan total aktiva yang digunakan untuk menghasilkan laba tersebut. Dengan demikian tingkat profitabilitas memegang peranan yang penting. Perputaran kas dan perputaran persediaan yang cepat diharapkan dapat meningkatkan profitabilitas perusahaan.

  Berdasarkan dari uraian yang telah dijelaskan diatas, maka diambil judul dalam penelitian ini yaitu “ Pengaruh Perputaran Kas dan Perputaran Persediaan

  

Terhadap Profitabilitas Perusahaan Tekstil dan Garmen yang Terdaftar di

Bursa Efek Indonesia (BEI) ”.

1.2 Perumusan Masalah

  Adanya fenomena gap dan research gap yang telah diuraikan sebelumnya merupakan alasan peneliti untuk melakukan penelitian tentang rasio-rasio keuangan yang mempengaruhi profitabilitas pada perusahaan tekstil dan garmen. Maka perumusan masalah dalam penelitian ini yaitu :

  1. Apakah perputaran kas (cash turn over) berpengaruh terhadap profitabilitas pada perusahaan tekstil dan garmen.

  2. Apakah perputaran persediaaan (inventory turn over) berpengaruh terhadap profitabilitas pada perusahaan tekstil dan garmen.

  3. Apakah perputaran kas (cash turn over) dan perputaran persediaaan (inventory

  turn over

  ) berpengaruh terhadap profitabilitas pada perusahaan tekstil dan

1.3 Tujuan Penelitian

  Sesuai dengan perumusan masalah dalam penelitian ini maka tujuan penelitian yaitu : a.

  Untuk menguji pengaruh perputaran kas (cash turn over) terhadap profitabilitas pada perusahaan tekstil dan garmen.

  b.

  Untuk menguji pengaruh perputaran persediaan (inventory turn over) terhadap profitabilitas pada perusahaan tekstil dan garmen.

  c.

  Untuk menguji pengaruh perputaran kas (cash turn over) dan perputaran persediaan (inventory turn over) terhadap profitabilitas pada perusahaan tekstil dan garmen.

1.4 Manfaat Penelitian

  Adapun hasil penelitian ini dapat diharapkan memberikan manfaat sebagai berikut : a.

  Bagi penulis, diharapkan penelitian ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman yang pastinya berguna di waktu yang akan datang.

  b.

  Bagi perusahaan yang bersangkutan, diharapkan penelitian ini dapat dijadikan sebagai referensi atau masukan untuk kebijakan perusahaan pada periode selanjutnya.

  c.

  Bagi pihak lain, diharapkan hasil penelitian ini dapat bermanfaat untuk menambah pengetahuan serta menjadi referensi atau bahan masukan dalam penelitian serupa pada penelitian yang akan datang.

Dokumen yang terkait

Pengaruh Manajemen Modal Kerja, Likuiditas, Leverage, dan Corporate Governance Terhadap Profitabilitas Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

2 90 103

Pengaruh Perputaran Modal Kerja, Likuiditas dan Solvabilitas Terhadap Profitabilitas pada Industri Makanan dan Minuman yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

11 118 97

Pengaruh Likuiditas, Perputaran Modal Kerja, Pertumbuhan Penjualan dan Leverage Terhadap Profitabilitas pada Perusahaan Retail yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

7 143 87

Pengaruh Likuiditas, Perputaran Modal Kerja, Pertumbuhan Penjualan dan Leverage terhadap Profitabilitas Pada Perusahaan Retail Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

8 81 99

Pengaruh Perputaran Modal Kerja Terhadap Profitabilitas pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

4 78 93

Pengaruh Modal Kerja dan Leverage Terhadap Profitabilitas Perusahaan Otomotif yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

5 97 94

Analisis Pengaruh Struktur Aset, Modal Kerja, Pertumbuhan Aktiva, Risiko, Likuiditas, Ukuran Perusahaan, dan Profitabilitas Terhadap Struktur Modal pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

3 45 131

Pengaruh Perputaran Modal Kerja dan Leverage Terhadap Profitabilitas pada Perusahaan Konstruksi dan Bangunan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia 2010-2014

0 2 1

Pengaruh Perputaran Modal Kerja, Likuiditas dan Solvabilitas Terhadap Profitabilitas pada Industri Makanan dan Minuman yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 0 11

Pengaruh Likuiditas, Perputaran Modal Kerja, Pertumbuhan Penjualan dan Leverage Terhadap Profitabilitas pada Perusahaan Retail yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 0 22