HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN KEJA

HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN KEJADIAN
PERNIKAHAN USIA DINI DI DESA JAMBU KIDUL, CEPER, KLATEN
Endah Purwaningsih 1), Ria Tri Setyaningsih 2)
ABSTRAK
Angka pernikahan di bawah umur di Kabupaten Klaten mengalami
peningkatan cukup drastis. Untuk data akhir 2012, usia menikah 16-19 tahun
remaja putri 28 orang, untuk laki-laki 3 orang. Pola asuh orang tua mempunyai
peranan yang sangat penting dalam kehidupan anak. Melalui orang tua, anak
beradaptasi dengan lingkungannya dan mengenal dunia sekitarnya serta pola
pergaulan hidup yang berlaku di lingkungannya. Ini disebabkan oleh orang tua
merupakan dasar pertama bagi pembentukan pribadi anak. Orang tua memegang
peranan utama dan pertama bagi pendidikan anak. Mengasuh,membesarkan dan
mendidik anak merupakan tugas mulia yang tidak lepas dari berbagai halangan
dan tantangan. Tujuan Untuk mengetahui hubungan pola asuh orangtua dengan
kejadian pernikahan usia dini di Desa Jambukidul, Ceper, Klaten. Metode
penelitian ini dilakukan secara Jenis penelitian yang digunakan adalah descriptive
corelational. Populasi dalam penelitian ini adalah semua remaja putra dan putri di
Desa Jambu Kidul yang menikah pada usia untuk laki-laki > 19 tahun dan untuk
perempuan > 16 tahun yang berjumlah 40 responden, dengan pengambilan
sampel menggunakan teknik total sampling. Alat pengumpulan kuesioner.
Analisis data menggunakan uji chi square. Hasil Pola asuh orang tua Di Desa

Jambu Kidul, Ceper, Klaten adalah sebanyak 28 responden (70%). Kejadian
pernikahan usia dini didesa Jambu Kidul, Ceper, Klaten adalah sebanyak 27
responden (67,5%). ada hubungan pola asuh orangtua dengan kejadian
pernikahan usia dini di Desa Jambukidul, Ceper, Klaten dengan nilai p = 0,000
(p 16 tahun yang berjumlah

dalam penelitian ini adalah pola asuh

40 orang. Sampel adalah bagian dari

orang tua. Variabel terikat adalah

jumlah populasi tersebut (Sugiyono,

variabel yang dipengaruhi atau yang

2012; h. 80). Bila besar populasi

menjadi akibat, karena adanya variabel


kurang

bebas.

dalam

digunakan semua, (Arikunto S., 2006;

kejadian

h.134). Sampel dalam penelitian ini

penelitian

Variabel
ini

terikat
adalah


pernikahan usia dini.

dari

100

maka

populasi

adalah seluruh remaja putra dan putri

Jenis penelitian yang digunakan

yang menikah pada usia untuk laki-laki

adalah descriptive corelational karena

> 19 tahun dan untuk perempuan > 16


ingin meneliti hubungan antar variabel.

tahun

Desain penelitian ini menggunakan

Ceper,Klaten

pendekatan Studi Retrospektif yaitu

Setelah data diolah langkah selanjutnya

penelitian yang berusaha melihat ke

adalah menganalisis hubungan antara

belakang, artinya

variabel


pengumpulan data

di

Desa

Jambu

Kidul,

sebanyak 40 orang.

bebas

dan

terikat,

pada


dimulai dari efek atau akibat yang telah

penelitian ini menggunakan program

terjadi

SPSS, kemudian dilakukan analisis

(Notoadmojo,2010).Dalam

penelitian ini peneliti akan mencari

data.

Variabel-variabel

hubungan Pola Asuh Orang Tua

dianalisis


Kejadian Pernikahan Dini DiDesa

mengetahui

distribusi

Jambu Kidul, Ceper, Klaten. Populasi

Selanjutnya

analisa

secara

yang

unvariate

ada
untuk


frekuensi.
data

yang

6

Jurnal Involusi Kebidanan, Vol. 4, No. 7, Januari 2014, 1-12

digunakan adalah analisa bivariate

rumus chi square dengan derajat

yaitu analisa yang dilakukan terhadap

kepercayaan 95% dan P=0,05.

dua variabel yang diduga berhubungan
atau berkorelasi (Notoatmodjo, 2012;

h.183). Adapun dua variabel yang
dimaksut adalah variabel bebas yaitu
pola asuh orang tua dan variabel terikat
yaitu kejadian Pernikahan Usia Dini.

HASIL PENELITIAN DAN
BAHASAN
Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Pola
Asuh Orang Tua di Desa Jambu
Kidul Kecamatan Ceper Kabupaten
Klaten
No Pola Asuh
Frekuensi %

Sedangkan uji statistik dengan uji

1

Demokratis


28

70

chisquare yaitu dengan tabulasi silang

2

Permisif

7

17,5

3

Otoriter

5


12,5

Jumlah

40

100

antara

dua

variabel

berhubungan

yang

diduga

(Notoatmodjo,

2012;

h.183). Alasan peneliti memilih uji chi
square karena tekhnik ini merupakan

Sumber : Data Primer 2014

tekhnik yang paling sederhana untuk

Berdasarkan tabel 4.1 dapat diketahui

mengetahui

dua

bahwa sebagian besar 28 responden

variabel. Uji bivariate menggunakan

(70%) responden dengan pola asuh

hubungan

antara

demokratis.
Tabel 4.2
Distribusi Frekuensi pernikahan dini Responden di Desa
Jambukidul, Kecamatan Ceper Kabupaten Klaten
No

Pernikahan Dini

Frekuensi

%

1

< 19 tahun dan 19 tahun dan > 16 tahun

27

67,5

Jumlah

40

100

Sumber : Data Primer 2014
Berdasarkan tabel 4.2 dapat diketahui bahwa sebagian besar remaja menikah
lebih dari 19 tahun dan lebih dari 16 tahun sebanyak 76 responden (65,5%).

Endah Purwaningsih, Ria Tri Setyaningsih, Hubungan Pola Asuh Orang Tua…

Tabel 4.3. Hubungan

7

pola asuh orang tua Responden dengan kejadian

pernikahan usia dini di Desa Jambukidul Kecamatan Ceper Kabupaten
Klaten
Pernikahan Dini
Pola asuh

Ya

Total

Tidak

f

%

F

%

f

%

Demokratis

4

10

24

60

28

70

Permisif

7

17.5

0

0

7

17.5

Otoriter

2

5

3

7.5

5

12.5

Jumlah

13

32.5

27

67.5

40

100

2

p

18.901

0.000

Sumber : Data Primer 2014
Tabel 4.3 didapatkan hasil bahwa
responden

asuh

diterima dan Ho ditolak jadi ada

demokratis sebanyak 28 responden

Hubungan pola asuh orang tua dengan

dengan pernikahan dini sebanyak 4

kejadian pernikahan usia dini di Desa

responden (10%) dan tidak pernikahan

Jambukidul

dini sebanyak 24 responden (60%).

Kabupaten Klaten.

Pola

asuh

dengan

permisif

pola

< 0,05). Hasil ini dapat disimpulkan Ha

sebanyak

7

Pola

Kecamatan

asuh

dalam

Ceper

penelitian

responden dengan pernikahan dini

diketahui bahwa dari 40 responden

sebanyak 7 responden (17,5%). Pola

sebanyak 28 responden (70%) dengan

asuh otoriter sebanyak 5 responden

pola asuh demokratis, 7 responden

dengan pernikahan dini sebanyak 2

(17,5%) dengan pola asuh permisif dan

responden (5%) dan tidak sebanyak 3

5 responden (12,5%) dengan pola asuh

responden (7,5%).

otoriter. Hal ini dikarenakan terdapat

Berdasarkan uji statistik dengan chi

beberapa faktor yang mempengaruhi

square

didapatkan hasil bahwa ada

pola asuh seperti pendidikan, sosial

Hubungan pola asuh orang tua dengan

ekonomi, informasi dan jumlah anak

kejadian pernikahan usia dini di Desa

(Sochib, 2009). Hasil ini sesuai dengan

Jambukidul

penelitian Hapsari (2013), tentang

Kecamatan

Ceper

Kabupaten Klaten dengan nilai 2 =

18,901 dengan nilai p value = 0,000 (p

hubungan pola asuh dengan kecerdasan

8

Jurnal Involusi Kebidanan, Vol. 4, No. 7, Januari 2014, 1-12

emosional yaitu pola asuh orang tua

dini. Hal ini menunjukkan bahwa

sebagian besar demokratis.

terdapat responden dengan pola asuh

Pernikahan
Jambukidul

dini

di

Kecamatan

Desa

permisif semuanya terjadi pernikahan

Ceper

dini. Hal ini karena pola asuh permisif

Kabupaten

Klaten

sebanyak

13

yaitu pola asuh orang tua yang

responden

(32,5%),

sebanyak

27

menerapkan

kebebasan

yang

responden (67,5%) tidak menikah dini,

berlebihan pada anak tanpa kontrol

hasil ini dikarenakan banyak remaja

dari orang tua, sehingga perilaku anak

dengan usia kurang dari 20 tahun.

menjadi

Hasil ini sesuai teori Abbas (2003),

agresif, suka membrontak, kurang

mengatakan bahwa pernikahan dini

memiliki

adalah

pengendalian diri, suka mendominasi,

istilah

kontenporer,

dini

Bersikap

rasa

percaya

hidupnya

dan

tidak

awal waktu tertentu. Bagi orang-orang

prestasinya rendah (Yusuf,

yang hidup di awal abad ke-20 atau

Hasil ini sesuai dengan penelitian

sebelumnya,

Hikmah Universitas Ahmad Dahlan

seseorang

arah

diri

dan

dikaitkan dengan waktu yaitu sangat di

pernikahan

jelas

impulsive

dan
2001).

perempuan pada usia 13-14 tahun atau

Yogyakarta

laki-laki pada usia 17-18 tahun adalah

yang berhubungan dengan pernikahan

hal biasa. Hasil penelitian ini sesuai

dini pada remaja di desa Sidomulyo

Faktor-Faktor

(2013),

kecamatan Ceriping kabupaten Kendal

Universitas Muhammadyah Surakarta

jawa tengah bahwa pola asuh otoriter

tentang

mempengaruhi kejadian

dengan

penelitian

Peran

Manta

tentang

OrangTua

dalam

kejadian pernikahan usia dini Pada
Remaja Putri dikelurahan mojong barat

pernikahan

dini.
Data

hasil

penelitian

terdapat

Kota Mataram Provinsi Nusa Tenggara

sebanyak 5 responden dengan pola

Barat bahwa kejadian pernikahan dini

asuh otoriter namun yang mengalami

lebih banyak terjadi.

pernikahan dini sebanyak 2 responden

Hasil penelitian pada tabel 4.3

(5%) dan tidak mengalami sebanyak 3

menunjukkan bahwa dari 7 responden

responden

(7,5%).

Hasil

ini

dengan pola asuh permisif sebanyak 7

dikarenakan pola asuh otoriter yaitu

responden (17,5%) dengan pernikahan

pola asuh yang melibatkan remaja

Endah Purwaningsih, Ria Tri Setyaningsih, Hubungan Pola Asuh Orang Tua…

9

dalam pembuatan aturan. Pola asuh ini

tingkat kemandiriannya. Pola asuh

banyak mengandung penerimaan orang

orang tua mempunyai peranan yang

tua

sangat

sangat penting dalam kehidupan anak.

anak

Melalui orang tua, anak beradaptasi

dengan kontrol yang tepat sehingga

dengan lingkungannya dan mengenal

anak tidak terlalu leluasa. Berdampak

dunia sekitarnya serta pola pergaulan

pada perilaku anak yaitu bersikap

hidup yang berlaku di lingkungannya.

bersahabat, memiliki rasa percaya diri,

Ini

mampu mengendalikan diri 9 Self

merupakan

control, bersikap sopan, mau bekerja

pembentukan pribadi anak. Orang tua

sama, memiliki rasa ingin tahunya

memegang peranan utama dan pertama

yang tinggi, mempunyai tujuan/arah

bagi

hidup yang jelas dan berorientasi

membesarkan

terhadap prestasi (Yusuf, 2011).

merupakan tugas mulia yang tidak

responsive

memperhatikan

dan
kebutuhan

Pola asuh otoriter sebanyak 5
orang

dengan

pernikahan

dini

disebabkan

oleh

dasar

pendidikan

orang

pertama

anak.

dan

tua
bagi

Mengasuh,

mendidik

anak

lepas dari berbagai halangan dan
tantangan.

sebanyak 2 responden (5%) dan tidak

Berdasarkan uji statistik dengan

sebanyak 3 responden (7,5%). Hal ini

chi square didapatkan hasil bahwa ada

menunjukkan bahwa yaitu pola asuh

Hubungan pola asuh orang tua dengan

yang

kejadian pernikahan usia dini di Desa

melibatkan

remaja

pembuatan aturan.

Pola

dalam

asuh

ini

banyak mengandung penerimaan orang

Jambukidul
Kabupaten

Kecamatan
Klaten

dengan

Ceper
nilai

sangat

2 = 18,901 dengan nilai p value =

anak

0,000 (p < 0,05). Hasil ini dapat

dengan kontrol yang tepat sehingga

disimpulkan Ha diterima dan Ho

anak tidak terlalu leluasa (Yusuf,

ditolak jadi ada Hubungan pola asuh

2011).

orang tua dengan kejadian pernikahan

tua

responsive

memperhatikan

dan
kebutuhan

Dalam kehidupan sehari-hari, anak

usia

dini

di

Desa

Jambukidul

hidup dalam lingkungan, masyarakat

Kecamatan Ceper Kabupaten Klaten.

dan

Hasil ini sesuai dengan penelitian

budaya

mempengaruhi

yang

terus-menerus

perkembangan

dan

Rianti (2004) terhadap 127 orangtua

10

Jurnal Involusi Kebidanan, Vol. 4, No. 7, Januari 2014, 1-12

yang

menikah

diusia