Implementasi pancasila dalam tridharma p

IMPLEMENTASI
PANCASILA
DALAM
TRIDHARMA
PERGURUAN
TINGGI DAN

KELOMPOK 5
 Indah Nadia Pitrianti (1143020090)
 Intan Astiani (1143020092)
 Jelisa Awaliyah Humaedi (1143020100)
 Jodi Hernawan (1143020101)
 Mochamad Rezkha Fauziansyah (1143020114)
 Muhammad Fakhri Jazuli (1143020121)
 Muhammad Sugiharto (1143020123)

PANCASILA SEBAGAI DASAR NEGARA
Sebelum kita beranjak mengenali pancasila

dalam lingkungan kampus. Maka terpikir
sangatlah perlu bagi kita semua untuk

mengetahui posisi, fungsi atau peran pancasila
sebagai dasar negara, sebelum kita akan
melanjutkan pemahaman terhadap pancasila
dan implementasinya dalam kampus.

NEXT…
 Sifat dasar Pancasila yang pertama dan utama
 Pancasila

merupakan

sebuah

kompromi

dan

konsensus

nasional

 pancasila

merupakan intelligent choice karena mengatasi
keanekaragaman dalam masyarakat Indonesia dengan tetap
toleran terhadap adanya perbedaan.Penetapan Pancasila
sebagai dasar negara tak hendak menghapuskan perbedaan
(indifferentism), tetapi merangkum semuanya dalam satu
semboyan empiris khas Indonesia yang dinyatakan dalam
seloka “Bhinneka Tunggal Ika”.

IMPLEMENTASI
PANCASILA
Implementasi

adalah bermuara pada
aktivitas, aksi, tindakan, atau adanya
mekanisme suatu sistem. Implementasi
bukan sekedar aktivitas, tetapi suatu
kegiatan yang terencana dan untuk
mencapai tujuan kegiatan.


IMPLEMENTASI SILA KE-1 :
 Beriman, dan bertakwa yaitu secara sadar patuh melaksanakan perintah

Tuhan. Setiap umat harus mempelajari agama dan mengamalkannya;
 Walaupun berbeda agama, rakyat Indonesia harus dapat bekerjasama

dalam bidang sosial, perekonomian, dan keamanan lingkungan;
 Setiap pemeluk agama tidak boleh menghalangi ibadah agama lain;
 Mengembangkan toleransi agama sejak dini;
 Tidak menyebarkan agama kepada manusia yang sudah ber-Tuhan.

IMPLEMENTASI SILA KE-2 :
 Sesama manusia tidak boleh saling melecehkan;
 Sesama manusia punya rasa memiliki (mau berkorban);
 Menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban;
 Tidak semena-mena terhadap orang lain;
 Mengakui adanya masyarakat majemuk; melakukan musyawarah dan

kompromi; mempertimbangkan moral; berbuat jujur; tidak curang;

 Gemar kegiatan kemanusiaan: donor darah, menyantuni anak yatim dll ;
 Mentaati hukum dan tidak diskriminatif.

IMPLEMENTASI SILA KE-3 :
 Menempatkan kepentingan negara diatas kepentingan pribadi dan

golongan ;
 Berkorban demi negara: bekerja keras, taat membayar pajak, tidak KKN;
 Cinta tanah air: meningkatkan prestasi di segala bidang ;
 Bangga sebagai bangsa Indonesia: percaya diri sebagai Orang Indonesia.

IMPLEMENTASI SILA KE-4 :
 Aktif dalam musyawarah, memberikan hak suara, dan mengawasi wakil

rakyat ;
 Tidak memaksakan kehendak kepada orang lain;
 Mengutamakan musyawarah dengan menggunakan akal sehat;
 Menerima hasil musyawarah apapun hasilnya dan melaksanakan dengan

tanggungjawab;

 Mempunyai itikad baik dalam melakukan sesuatu.

IMPLEMENTASI SILA KE-5 :
 Mengembangkan perbuatan luhur: saling membantu dan gotong royong;
 Berbuat adil: tidak pilih kasih ;
 Menghormati orang lain: tidak menghalangi orang lain hidup lebih baik ;
 Suka memberi pertolongan: tidak egois dan individualistis;
 Bekerja keras: tidak pasrah kepada takdir Tuhan;
 Menghargai karya orang lain: tidak membajak dan membeli produk

bajakan;
 Tidak merusak prasarana umum dan menjaga kebersihan ditempat umum.

TRIDARMA PERGURUAN
TINGGI
Pembangunan di Bidang Pendidikan yang dilaksanakan atas



falsafah Negara Pancasila diarahkan untuk membentuk

manusia-manusia pembangunan yang berjiwa Pancasila,
membentuk manusia-manusia Indonesia yang sehat jasmani
dan rohaninya, memiliki pengetahuan dan keterampilan, dapat
mengembangkan kecerdasan yang tinggi disertai budi pekerti
yang luhur, mencintai bangsa dan negara dan mencintai
sesama manusia.

 Peranan perguruan tinggi dalam usaha pembangunan

mempunyai tugas pokok menyelenggarakan pendidikan dan
pegajaran di atas perguruan tingkat menengah berdasarkan
kebudayaan bangsa Indonesia dengan cara ilmiah  yang
meliputi: pendidikan dan pengajaran, penelitian dan
pengabdian kepada masyarakat, yang disebut Tri Darma
Perguruan Tinggi (PP. No. 60 Th. 1999).

BUDAYA AKADEMIK
 Pancasila merupakan nilai luhur bangsa Indonesia.

Masyarakat akademik di manapun berada, hendaklah

perkembangannya dijiwai oleh nilai budaya yang
berkembang
di
lingkungan
akademik
yang
bersangkutan. Suatu nilai budaya yang mendorong
tumbuh dan berkembangnya sikap kerja sama,
santun, mencintai
kemajuan ilmu dan teknologi,
serta mendorong berkembangnya sikap mencintai
seni.

KAMPUS SEBAGAI
MORAL FORCE
PENGEMBANGAN HUKUM
 Kampus HAM
merupakan
wadah
kegiatan

DAN
pendidikan,
penelitian,
dan
pengabdian
masyarakat, sekaligus merupakan tempat
persemaian dan perkembangan nilai-nilai
luhur.Kampus
merupakan
wadah
perkembangan nilai-nilai moral, di mana
seluruh warganya diharapkan menjunjung
tinggi sikap yang menjiwai moralitas yang
tinggi dan dijiwai oleh pancasila.

KAMPUS SEBAGAI
SUMBER
PENGEMBANGAN
HUKUM
 Dalam rangka bangsa Indonesia melaksanakan

reformasi dewasa ini suatu agenda yang sangat
mendesak untuk mewujudkan adalah reformasi
dalam bidang hukum dan peraturan perundangundangan. Negara indonesia adalah negara yang
berdasarkan hukum, oleh karena itu dalam rangka
melakukan penataan Negara untuk mewujudkan
masyarakat
yang
demokratis
maka
harus
menegakkan supremasi hukum.

KAMPUS SEBAGAI KEKUATAN MORAL
PEMBANGUNAN HAK ASASI MANUSIA
 Dalam penegakan hak asasi manusia tersebur,

mahasiswa sebagai kekuatan moral harus
bersikap
obyektif,
dan

benar-benar
berdasarkan kepentingan moral demi harkat
dan
martabat
manusia,
bukan
karena
kepentingan politik terutama kepentingan
kekuasaan politik dan konspirasi kekuatan
internasional yang ingin menghancurkan
negara Indonesia.

QUESTION : SESSION 1
 1.

 2.

 3.

QUESTION : SESSION 2

 1.

 2.

 3.

KESIMPULAN
 Pancasila sebagai paradigma pembangunan merupakan suatu sumber nilai, kerangka pikir, model,

orientasi dasar, sumber asas serta arah dan tujuan pembangunan. Yang meliputi pembangunan
politik, IPTEK, pengembangan bidang politik, pembangunan ekonomi, pembangunan social budaya,
pengembangan hankam, pembangunan pertahanan keamanan, dan sebagai reformsi, baik itu
reformasi hukum ataupun reformasi politik. Semuanya ditujukan untuk membuat menjadikan bangsa
yang semakin berkembang dan masyarakat yang semakin mapan.
 Implementasi Pancasila dalam diri yang berarti betul-betul ada, terjadi atau sesungguhnya. Sehingga

terbentuklah implementasi objektif dan subjektif. Implementasi Pancasila yang objektif adalah
pelaksanaan Pancasila dalam bentuk realisasi dalam setiap aspek penyelenggaraan negara, baik di
bidang legislatif, eksekutif, yudikatif maupun semua bidang kenegaraan lainnya. Implementasi
Pancasila yang subyektif adalah pelaksanaan dalam sikap pribadi, perorangan, setiap warga negara,
setiap individu, setiap penduduk, setiap penguasa, dan setiap orang Indonesia.
 Implementasi Pancasila pun meliputi mencakup dalam tridarma perguruan tinggi, budaya akademik

dan lingkungan kampus sebagai moral force pengembangan hukum dan HAM, yang mencerminkan
bahwa implementasi Pancasila itupun benar-benar ada dan terjadi disekitar kita. Terrmasuk dalam
lingkungan kampus.