METODE PENELITIAN KUALITATIF dalam pengembangan

METODE PENELITIAN KUALITATIF
PEMBAHASAN
A. Pengertian Deskriptif Kualitatif
Pengertian Deskriptif Kualitatif yaitu suatu prosedur penelitian yang
menggunakan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan
pelaku yang dapat diamati.” Sama halnya menurut arif Furchan, Pendekatan
kualitatif, yaitu suatu prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa
ucapan atau tulisan dan prilaku yang dapat diamati dari subyek itu sendiri.
Begitu juga menurut Kasiran dalam bukunya Metodologi Penelitian Kuantitatif
dan Kualitaif, Penelitian Kualitatif adalah penelitian yang bersifat atau memiliki
karakteristik bahwa datanya dinyatakan dalam keadaan kewajaran atau sebagimana
adany ( natural setting) dengan tidak dirubah dalam bentuk simbol atau bilangan,
sedangkan perkataan penelitian pada dasarnya berarti rangkaina keggiatan atau proses
pengungkapan rahasia sesuatu yang belum diketahui dengan mempergunakan cara
bekerja atau metode yang sistematis, terarah dan dapat dipertanggungjawabkan.
B. Ciri Khusus Deskriptif Kualitatif
Adapun deskripsi kualitatif ini memiliki ciri ciri sebagai berikut yaitu sebagimana
dalam buku yang berjudul Tehnik Penulisan Laporan, Ahmad Sonhaji menjelaskan
ciri-ciri penelitian kualiatif antara lain:

1. Desain penelitian bersifat lentur dan terbuka.

2. Data penelitian diambil dari data alami (natural setting).
3. Data yang dikumpulkan meliputi data deskriptif dan reflektif.

4. Lebih mementingkan proses daripada hasil.
5. Sangat mementingkan makna (meaning).
6. Sampling dilakukan secara internal yang didasarkan pada subyek yang
memiliki informasi yang paling representatif.
7. Analisa data dilakukan pada saat setelah pengumpulan data.
8. Kesimpulan dari penelitian kualitatif dikonfirmasikan dengan informan.

Dalam buku yang lain memberikan ciri ciri penelitian Kualitatif sebagai berikut :
1. Dalam penelitian kualitatif data dikumpulkan dalam kondisi yang asli atau
alamiah (natural setting).
2. Peneliti sebagai alat penelitian, artinya peneliti sebagai alat utama pengumpul
data yaitu dengan metode pengumpulan data berdasarkan pengamatan dan
wawancara
3. Dalam penelitian kualitatif diusahakan pengumpulan data secara deskriptif
yang kemudian ditulis dalam laporan. Data yang diperoleh dari penelitian ini
berupa kata-kata, gambar, dan bukan angka.
4. Penelitian kualitatif lebih mementingkan proses daripada hasil, artinya dalam

pengumpulan data sering memperhatikan hasil dan akibat dari berbagai
variabel yang saling mempengaruhi.
5. Latar belakang tingkah laku atau perbuatan dicari maknanya. Dengan
demikian maka apa yang ada di balik tingkah laku manusia merupakan hal
yang pokok bagi penelitian kualitatif. Mengutamakan data langsung atau “first

hand”. Penelitian kualitatif menuntut sebanyak mungkin kepada penelitinya
untuk melakukan sendiri kegiatan penelitian di lapangan.
6. Dalam penelitian kualitatif digunakan metode triangulasi yang dilakukan
secara ekstensif baik tringulasi metode maupun triangulasi sumber data.
7. Mementingkan rincian kontekstual. Peneliti mengumpulkan dan mencatat data
yang sangat rinci mengenai hal-hal yang dianggap bertalian dengan masalah
yang diteliti.
8. Subjek yang diteliti berkedudukan sama dengan peneliti, jadi tidak sebagai
objek atau yang lebih rendah kedudukannya.
9. Mengutamakan perspektif emik, artinya mementingkan pandangan responden,
yakni bagaimana ia memandang dan menafsirkan dunia dan segi
pendiriannya.
10. Verifikasi. Penerapan metode ini antara lain melalui kasus yang bertentangan
atau negatif.

11. Pengambilan sampel secara purposive( surposive sampling ). Metode
kualitatif menggunakan sampel yang sedikit dan dipilih menurut tujuan
penelitian.
12. Menggunakan “Audit trail”. Metode yang dimaksud adalah dengan
mencantumkan metode pengumpulan dan analisa data.
13. Mengadakan analisis sejak awal penelitian. Data yang diperoleh langsung
dianalisa, dilanjutkan dengan pencarian data lagi dan dianalisis, demikian
seterusnya sampai dianggap mencapai hasil yang memadai.

14. Teori bersifat dari dasar. Dengan data yang diperoleh dari penelitian di
lapangan dapat dirumuskan kesimpulan atau teori.

C.
Macam

Macam
macam

Macam
penelitian


Penelitian
kualitatif

Kualitatif
adalah

:

1. Biografi Penelitian
biografi adalah studi tentang individu dan pengalamannya yang dituliskan kembali
dengan mengumpulkan dokumen dan arsip-arsip. Tujuan penelitian ini adalah
mengungkap turning point moment atau epipani yaitu pengalaman menarik yang
sangat mempengaruhi atau mengubah hidup seseorang. Peneliti menginterpretasi
subjek seperti subjek tersebut memposisikan dirinya sendiri.
2. Fenomenologi Penelitian
fenomenologi mencoba menjelaskan atau mengungkap makna konsep atau fenomena
pengalaman yang didasari oleh kesadaran yang terjadi pada beberapa individu.
Penelitian ini dilakukan dalam situasi yang alami, sehingga tidak ada batasan dalam
memaknai atau memahami fenomena yang dikaji.

3. Grounded theory
Walaupun suatu studi pendekatan menekankan arti dari suatu pengalaman untuk
sejumlah individu, tujuan pendekatan grounded theory adalah untuk menghasilkan
atau menemukan suatu teori yang berhubungan dengan situasi tertentu . Situasi di
mana individu saling berhubungan, bertindak, atau terlibat dalam suatu proses
sebagai respon terhadap suatu peristiwa. Inti dari pendekatan grounded theory adalah
pengembangan suatu teori yang berhubungan erat kepada konteks peristiwa
dipelajari.
4. Etnografi Etnografi
adalah uraian dan penafsiran suatu budaya atau sistem kelompok sosial. peneliti
menguji kelompok tersebut dan mempelajari pola perilaku, kebiasaan, dan cara hidup.

Etnografi adalah sebuah proses dan hasil dari sebuah penelitian. Sebagai proses,
etnografi melibatkan pengamatan yang cukup panjang terhadap suatu kelompok,
dimana dalam pengamatan tersebut peneliti terlibat dalam keseharian hidup
responden atau melalui wawancara satu per satu dengan anggota kelompok tersebut.
Peneliti mempelajari arti atau makna dari setiap perilaku, bahasa, dan interaksi dalam
kelompok.
5. Studi kasus
Penelitian studi kasus adalah studi yang mengeksplorasi suatu masalah dengan

batasan terperinci, memiliki pengambilan data yang mendalam, dan menyertakan
berbagai sumber informasi. Penelitian ini dibatasi oleh waktu dan tempat, dan kasus
yang dipelajari berupa program, peristiwa, aktivitas, atau individu. “Penelitian
mendalam mengenai unit sosial tertentu yang hasilnya merupakan gambaran yang
lengkap dan terorganisasi baik mengenai unit tersebut.” Tujuan dari studi kasus
adalah “untuk mempelajari secara intensif tentang latar belakang keadaan sekarang
dan interaksi lingkungan sesuatu unit social : individu, kolompok, lembaga atau
masyaraka” .
D. Contoh Judul dan Permasalahan Dalam Penelitian Deskriptif Kualitatif
1) Contoh Judul Banyak sekali contoh judul penelitian yang menggunakan deskripsi
kualitatif diantaranya adalah :



Persepsi Siswa Terhadap Bimbingan Konseling Di SMA 2 Kediri Tahun
2011 .



Upaya Guru Dalam Membina Akhlahul Karimah Di RA...Tahun 2011




Metode Cerita dalam Pembelajaran di MIN Tahun 2011



Peranan Guru PAI dalam menigkatkan Ukhuwah Islamiyah Di...Tahun 2011

2)

Masalah

Dalam

Penelitian

Kualitatif

Dalam penenlitian Kualitaif masalah yang dibawa harus oleh peneliti masih

remang remang, bahkan gelap komplek dan dinamis, oleh karena itu masih bersifat
sementara, tentatif dan akan berkembang atau berganti setelah peneliti berada di
lapangan.
Akan ada tiga kemungkinan masalah yang akan dibawa oleh peneliti :
1. Masalah yang dibawa oleh peneliti tetap, sehingga sejak awal sampai akhir
penelitian sama. Dengan demikian judul proposal dengan judul laporan sama
2. Masalah yang dibawa oleh peneliti berkembang, yaitu memperluas dan
mendalam masalah yang disiapkan. Dengan demikian tidak terlalu banyak
perubahan sehingga judul penelitian cukup disempurnakan.
3. Masalah yang dibawa oleh peneliti dilapangan berubabh total sehingga harus
ganti masalah, Dengan demikian judul penelitiantidak sama dan judulnya
diganti.

E. Variabel, Teori dan Hipotesis Dalam Deskriptif Kualitatif
1. Variabel Pemahaman terhadap variabel dan hubungan antar variabel merupakan
salah-satu kunci penting dalam penelitian. Posisi variabel yang senteral
menempatkannya sebagai dasar dari semua proses peneltian; mulai dari perumusan
masalah, perumusan hipotesis, pembuatan instrument pengumpul data, sampai pada
analisisnya. Sehubungan dengan posisi penting ini, variabel menjadi penting artinya
untuk menentukan bermutu-tidaknya suatu hasil penelitian.


Secara leksikal, istilah variabel dapat diartikan sebagai sesuatu yang dapat beragam
(bervariasi). Arti kata ini menunjukkan bahwa variable merupakan sesuatu yang di
dalamnya terdapat atribut-atribut, unit-unit, dimensi-dimensi atau nilai-nilai yang
beragam. Kerlinger mendefinisikan variabel sebagai ‘suatu sifat yang dapat memiliki
bermacam nilai”, atau “simbol/lambang yang padanya dilekatkan bilangan atau
nilai”.Pada hakikatnya, setiap variabel adalah suatu konsep, yaitu konsep yangbersifat
khusus yang mengandung variasi nilai. maksudnya konsep yang sudah sangat dekat
dengan fenomena-fenomena atau obyek-obyek yang teramati. Jadi konsep variabel itu
merupakan sebutan umum yang mewakili semua atribut, dimensi atau nilai yang
perlu diamati. Karena itu tidak semua konsep disebut variabel, karena masih terdapat
konsep-konsep yang tidak mengandung memenuhi ciri seperti itu.
2. Teori Pengertian teori menurut Marx dan Goodson (1976, dalam Lexy J. Moleong,
1989)
ialah aturan menjelaskan proposisi atau seperangkat proposisi yang berkaitan
dengan beberapa fenomena alamiah dan terdiri atas representasi simbolik dari
1. Hubungan-hubungan yang dapat diamati diantara kejadian-kejadian (yang
diukur),
2. Mekanisme atau struktur yang diduga mendasari hubungan-hubungan
demikian, dan

3. Hubungan-hubungan yang disimpulkan serta mekanisme dasar yang
dimaksudkan untuk data dan yang diamati tanpa adanya manifestasi hubungan
empiris apa pun secara langsung.

Fungsi teori paling tidak ada empat, yaitu:


Mensistematiskan penemuan-penemuan penelitian,



Menjadi pendorong untuk menyusun hipotesis dan dengan hipotesis
membimbing peneliti mencari jawaban-jawaban,



Membuat ramalan atas dasar penemuan, menyajikan penjelasan dan, dalam
hal ini, untuk menjawab pertanyaan ‘mengapa’.

Penelitian kualitatif dapat bertitik tolak dari suatu teori yang telah diakui

kebenarannya dan dapat disusun pada waktu penelitian berlangsung berdasarkan data
yang dikumpulkan. Pada tipe pertama, dikemukakan teori-teori yang sesuai dengan
masalah penelitian, kemudian di lapangan dilakukan verifikasi terhadap teori yang
ada, mana yang sesuai dan mana yang perlu diperbaiki atau bahkan ditolak Penelitian
kualitatif mengenal adanya teori yang disusun dari data yang dibedakan atas dua
macam teori, yaitu teori substantif dan teori formal (Lexy J. Moleong, 1989 dan
Mubyarto, et al, 1984).
Teori substantif adalah teori yang dikembangkan untuk keperluan substantif atau
empiris dalam inkuiri suatu ilmu pengetahuan, misalnya sosiologi, antropologi,
psikologi dan lain sebagainya. Contoh: perawatan pasien, hubungan ras, pendidikan
profesional, kenakalan, atau organisasi peneliti. Di sisi lain, teori formal adalah teori
untuk keperluan formal atau yang disusun secara konseptual dalam bidang inkuiri
suatu ilmu pengetahuan, misalnya sosiologi, psikologi dan sebagainya. Contoh:
perilaku agresif, organisasi formal, sosialisasi, autoritas dan kekuasaan, sistem
penghargaan, atau mobilitas social.
Unsur-unsur teori meliputi
(a) kategori konseptual dan kawasan konseptualnya dan
(b) hipotesis atau hubungan generalisasi diantara kategori dan kawasan serta
integrasi. Kategori adalah unsur konseptual suatu teori sedangkan kawasannya
(property) adalah aspek atau unsur suatu kategori.

Dasar

teoritis

dalam

pendekatan

kualitatif

adalah:

1. Pendekatan fenomenologis.
Dalam pandangan fenomenologis, peneliti berusaha memahami arti peristiwa dan
kaitan-kaitannya terhadap orang-orang biasa dalam situasi-situasi tertentu.
2. Pendekatan interaksi simbolik.
Dalam pendekatan interaksi simbolik diasumsikan bahwa objek orang, situasi dan
peristiwa tidak memiliki pengertian sendiri, sebaliknya pengertian itu diberikan
kepada mereka. Pengertian yang dlberikan orang pada pengalaman dan proses
penafsirannya bersifat esensial serta menentukan.
3. Pendekatan kebudayaan.
Untuk menggambarkan kebudayaan menurut perspektif ini seorang peneliti mungkin
dapat memikirkan suatu peristiwa di mana manusia diharapkan berperilaku secara
baik. Peneliti dengan pendekatan ini mengatakan bahwa bagaimana sebaiknya
diharapkan berperilaku dalam suatu latar kebudayaan
4. Pendekatan etnometodologi.
Etnometodologi berupaya untuk memahami bagaimana masyarakat memandang,
menjelaskan dan menggambarkan tata hidup mereka sendiri.
Etnometodologi berusaha memahami bagaimana orang-orang mulai melihat,
menerangkan, dan menguraikan keteraturan dunia tempat mereka hidup. Seorang
peneliti kualitatif yang menerapkan sudut pandang ini berusaha menginterpretasikan
kejadian dan peristiwa sosial sesuai dengan sudut pandang dari objek penelitiannya.
3.

Hipotesis

Hipotesis atau hipotesa adalah jawaban sementara terhadap masalah yang masih

bersifat praduga karena masih harus dibuktikan kebenarannya. Walaupun hipotesis
penting sebagai arah dan pedoman kerja dalam penelitian, tidak semua penelitian
mutlak harus memiliki hipotesis. Penggunaan hipotesis dalam suatu penelitian
didasarkan pada masalah atau tujuan penelitian. Dalam masalah atau tujuan penelitian
tampak

apakah

penelitian

menggunakan

hipotesis

atau

tidak.

Contohnya yaitu Penelitian eksplorasi yang tujuannya untuk menggali dan
mengumpulkan sebanyak mungkin data atau informasi tidak menggunakan hipotesis.
Hal ini sama dengan penelitian deskriptif, ada yang berpendapat tidak menggunakan
hipotesis sebab hanya membuat deskripsi atau mengukur secara cermat tentang
fenomena yang diteliti, tetapi ada juga yang menganggap penelitian deskriptif dapat
menggunakan hipotesis. Sedangkan, dalam penelitian penjelasan yang bertujuan
menjelaskan hubungan antar-variabel adalah keharusan untuk menggunakan
hipotesis.
Fungsi

penting

hipotesis

1.

Untuk

2.
3.
4.

di

dalam

penelitian,

yaitu:

menguji

teori,

Mendorong

munculnya

teori,

Menerangkan

fenomena

sosial,

Sebagai

pedoman

untuk

mengarahkan

penelitian,

5. Memberikan kerangka untuk menyusun kesimpulan yang akan dihasilkan.
F.

Pengumpulan

Data,

Analisis

Data

dan

Penyusunan

Laporan

Pengumpulan Data Untuk mengumpulkan data dilapangan dalam rangka
menjawab Fokus penelitian , maka dipergunakan metode pengumpulan data sebagai
berikut:
a. Wawancara
Wawancara atau interviu adalah “suatu bentuk komunikasi verbal jadi semacam
percakapan yang bertujuan memperoleh informasi “ atau dapat diartikan suatu teknik

pengumpulan data yang dilakukan dengan Tanya jawab antara peneliti dengan obyek
yang diteliti. Dalam metode ini kreatifitas pewawancara sangat diperlukan karena
dapat dikatakan bahwa hasil interview yang diteliti banyak bergantung pada
kemampuan penyelidik untuk mencari jawaban, mencatat dan menafsirkan setiap
jawaban. “Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu untuk memperoleh
informasi dari teori wawancara.” Ada beberapa macam wawancara, yaitu wawancara
terstuktur, semiterstuktur dan tidak terstuktur
b.

Observasi
“Observasi adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan secara

sistematis dan disengaja melalui pengamatan dan pencatatan terhadap gejala yang
diselidiki.”
Ada bermacam macam observasi yaitu :
1. Observasi Partisipatif adalah peneliti terlibat dengan kegiatan sehari hari
orang yang sedang diamati atau yang digunakan sebagai sumber data
penelitian. Ini juga dibagi empat yaitu partisipasi pasif, moderat, aktif
lengkap.
2. Observasi terus terang atau samar samar adalah peneliti dalam melakukan
pengumpulan data menyatakan terus terang kepada sumber data, bahkan ia
sedang melakukan penelitian.
3. Observasi tak berstuktur adalah observasi yang tidak dipersiapkan secara
sistimatis tentang apa yang akan diobservasi.

c. Dokumentasi

“Pengertian dokumentasi adalah mencari data mengenai hal-hal atau variabel berupa
catatan, transkrip, buku-buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat, legger,
agenda dan sebagainya.” “Dokumentasi ini digunakan untuk melengkapi data yang
diperoleh dari hasil wawancara dan observasi.. Sumber ini terdiri dari dokumen dan
rekaman.”
2) Analisis
Analisis data adalah proses pelacakan dan pengaturan secara sistematis transkrip
wawancara, catatan lapangan dan bahan-bahan yang lain yang dikumpulkan untuk
meningkatkan pemahaman terhadap bahan agar dapat diprensentasikan semuanya
pada orang lain. “Analisa data merupakan proses pengorganisasian dan mengurutkan
data kedalam pola, kategori dan satuan uraian dasar sehingga dapat ditemukan tema
dan dapat dirumuskan hipotesis kerja seperti yang disarankan oleh data.” Analisis
diamati dengan mempelajari seluruh data dari berbagai sumber setelah itu
mengadakan reduksi data dengan membuat rangkuman inti, langkah selanjutnya
menyusun dalam satuan-satuan yang kemudian dikategorikan dalam satu kelompok
yang sama, kemudian pemeriksaan keabsahan data dan tahap yang terakhir
disimpulkan.
3)

Pengecekan

Keabsahan

Data

Pengecekan dan keabsahan data untuk memperoleh kesimpulan yang tepat
dan obyektif, dipadukan kredibilitas data dimaksudkan dalam rangka membuktikan
bahwa apa yang berhasil dikumpulkan sesuai dengan kenyataan apa yang ada di
setting.
Pengecekan keabsahan data dilakukan dengan beberapa cara:
1. Perpanjangan Keikutsertaan Perpanjangan keikutsertaan peneliti waktu
pengamatan dilapangan akan memungkinkan peningkatan derajat kepercayaan

data yang dikumpulkan. Teknik ini untuk melihat keabsahan dari data data
yang telah didapat.
2. Ketekunan Pengamatan Ketekunan pengamatan adalah menemukan ciri-ciri
dan unsur unsur-unsur dalam situasi yang dicari dan kemudian memusatkan
diri pada hal-hal tersebut secara rinci serta bersinambungan terhadap faktorfaktor yang muncul kemudian menelaah secara rinci. Ketekunan pengamatan
ini dengan membandingkan data dari hasil wawancara dengan dokumen yang
ada atau dengan observasi.
3. Tringulasi Teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu
yang lain di luar data itu untuk keperluan pengecekan atau sebagai
pembanding terhadap data itu.

Dalam hal ini peneliti menggunakan:


Pengecekan derajat kepercayaan penemuan hasil penelitian beberapa teknik
pengumpulan data.



Membandingkan data hasil pernyataan dengan informasi yang diperoleh
melalui waktu dan alat yang berbeda.



4.

cMembandingkan hasil wawancara dengan isi suatu dokumen.

Pemeriksaan

Sejawat

Melalui Diskusi Teknik ini dilakukan dengan cara menampung hasil akhir
yang diperoleh dalam bentuk diskusi analistik dengan rekan-rekan sejawat.

4) Penyusunan laporan Ada beberapa tahapan sebelum menyusun laporan Penelitian
yaitu:
1. Tahap sebelum ke lapangan


Penyusunan proposal



Menentukan fokus penelitian



Konsultasi fokus penelitian



Konsultasi fokus penelitian kepada dosen pembimbing untuk mengurus surat
izin penelitian seminar proposal



Memilih lapangan Penelitian



Memilih dan memanfaatkan informasi



Menyiapkan perlengkapan penelitian

2. Tahap pekerjaan lapangan Tahap pekerjaan lapangan meliputi pengumpulan data
dan

informasi

terkait

dengan

fokus

3. Tahap analisis data


Kegiatan analisis data



Penafsiran data



Pengecekan keabsahan temuan data

penelitian

dan

pencatatan

data.



Memberi makna

4. Tahap penulisan laporan


Penyusunan hasil penelitian.

Ada dua pendekatan dalam menulis laporan :


Menulis laporan segaimana pembaca sedang memecahkan teka teki silang
denga peneliti



Menyajikan ringkasan garis besar temuan kemudian menyajikan temuan yang
mendukung kesimpulan.

b.

Konsultasi

hasil

penelitian

c. Perbaikan hasil konsultasi
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. “Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek”. ( Jakarta:
Rineka Cipta, 1993) Furchan, Arif, Pengantar Metode Penelitian Kualitatif (Surabaya:
Usaha Nasional, 1992) http://elqorni.wordpress.com/2009/06/26/metode-penelitiankualitatif/, diakses 10 Des 2011 http://elqorni.wordpress.com/2009/06/26/metodepenelitian-kualitatif/, diakses 09 Des 2011 http://id.wikipedia.org/wiki/Hipotesis,
diakses

10

des

2011

http://www.infodiknas.com/metodologi-penelitian-kualitatif-rulam-ahmadi/,

diakse

10 Des 2011 http://www.penalaran-unm.org/index.php/artikel-nalar/penelitian/116metode-penelitian-kualitatif.html,

diakses

09

Des

2011

http://www.scribd.com/doc/21945521/VARIABEL-PENELITIAN, diakses 10 Des
2011
images.purbayubs.multiply.multiplycontent.com,

diakse

10

Des

2011

Kasiran, Metodologi Penelitian Kuantatif Dan Kualitaif ( Malang: Uin Pres, 2010)
Ketut, Dewa Sukardi. “Pengantar Teori Konseling”( Jakarta : Ghalia Indonesia, 1985)
Moleong, Lexy J. “Metode Penelitian Kualitatif”,( Bandung: Remaja Rosda Karya.
2000)
Nasution

.”Metode

Research”.(Jakarta:

Bumi

Aksara,

2003)

Sonhaji, Ahmad. “Teknik Penulisan Kualitatif dan Penelitian Kuantitatif Dalam
Ilmu-Ilmu

Sosial

dan

Keagamaan”,(

Malang:

Kalimasada

Press,

1996)

Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&B ( Bandung:
Alfabeta,2009)
Suryabrata, Suharsimi , “Metodologi Penelitian ,( Jakarta: Rajawali Pres,1998)
Usman, Husaimi “Metodologi penelitian sosilal”,( Jakarta: Bumi Aksara,2003)
Walgito, Bimo.”Pengantar teori konseling” .(Jakarta: galia Indonesia ,1985)