PRAKTIKUM APLIKASI SISTEM INFORMASI GEOG (1)

PRAKTIKUM APLIKASI SISTEM INFORMASI GEOGRAFI
LAPORAN PRAKTIKUM 2
͞ANALYSIS TOOLS DI ARCToolBox͟

OLEH
FRINILA JENISA (14136055)

JURUSAN GEOGRAFI
FAKULTAS ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2016

PRAKTIKUM 2
ANALYSIS TOOLS DI ARCToolBox

TUJUAN
1. Mahasiswa dapat mengenal software Arcview beserta menu-menu yang terkait dengan
geoprocessing
2. Mahasiswa

dapat


melakukan

tahapan

geoprocessing

dengan

software

Arcview
PENDAHULUAN
Salah satu kelebihan dari SIG adalah mampu melakukan analisa spasial. Terdapat dua
modul penting yang dapat digunakan dalam melakukan analisa spasial yaitu “Analysist Tools
(vector) dan Spatial Analyst Tool (raster). modul kali ini kita akan berkenalan dengan beberapa
performa ArcGis untuk melakukan beberapa analisa data menggunakan ArcToolBox. Analisa
Tool diperoleh pada section Analysis Tool yang terdiri dari beberapa bagian utama yaitu;

1. Extract, yang terdiri dari 4 fungsi yaitu Clip, Select, Split dan Table Select

2. Overlay, terdiri dari Erase, Identity, Intersection, Symmetrical, Difference, Union dan Update
3. Proximity, terdiri dari Buffer, Multiple Ring Buffer, Near dan Point Distance
4. Statistic terdiri dari Frequency dan Summary Statistic
Di dalam ArcView, geoprocessing adalah suatu cara yang ditempuh dalam membuat data
spasial yang baru berdasarkan existing theme(s) di dalam obyek view. Pada sebagian besar kasus
(aktivitas) yang berkenaan dengan extension ini, pengguna akan merubah properties geometric
milik unsur-unsur spasialnya sambil mengamati perubahan-perubahan pada data atribut.
Seluruh fungsi utama dalam analisis spatial disediakan di sini berikut penuntunnya (wizard).
Overlay peta dan join data spatial yang merupakan kekuatan utama dalam analisis spatial dapat
dengan mudah dipahami dan dilakukan melalui tools ini. Selengkapnya operasi-operasi
spatial yang dapat dilakukan extention Geoprocessing adalah :
1

A. Clip
Clip

berfungsi

untuk


membuat

Theme

baru

yang

dihasilkan

dari

proses

pemotongan oleh Clip Theme terhadap sebuah Theme Input. Syarat clip theme yaitu
bertipe feature polygon, sedangkan input theme dapat bertipe polygon, line atau point.
Langkah-langahnya :
1. Aktifkan pada layer data yang akan di clip, disini saya akan mengclip/memotong daerah
Nanggalo pada peta administrasi Padang.


2. Klik ArcToolbox  Analyst Tool  Extract Clip

2

3. Jalankan dengan double klik pada menu Clip

4. Lalu input data administrasi padang pada Input Feature dan peta Nanggalo pada Clip
Feature
5. Kemudian pilih dimana output akan disimpan, lalu klik ok

3

(titik merah adalah hasil dari clip tadi)

4

B. Split
Split digunakan untuk memisahkan satu layer file ke dalam area-area tertentu.
Split biasanya digunakan untuk membuat index peta. Hasil output adalah file-file yang
berbeda-beda dengan jumlah sama dengan jumlah index.

Langkah-langkahnya :
1. Aktifkan pada layer data yang akan di split, disini saya akan memisahkan daerah
kec.Payakumbuh Barat.

5

2. Klik ArcToolbox  Analyst Tool  Extract split

3. Selanjutnya open attribute table kemudian lihat pada tebel kita akan memisahkan desadesa di kecamatan tersebut

4. Selanjutnya drag data kec.payakumbuh barat pada input feature dan split feature

6

5. Lalu pada split field pilih “DESA”
6. Pada target workspace pilih folder yang akan digunakan untuk menyimpan data split,
disini saya akan menyimpan pada folder Analysis Tools

Lalu klik oke
7. Setelah selesai kita dapat melakukan connect to folder untuk melihat hasil split tadi, dan

klik pada folder penimpanannya. Saya menggunakan folder Analysis Tools. Hasilnya
akan seperti dibawah

7

8. Hasil nya seperti dibawah ini

8

C. Erase
Perintah ini digunakan untuk membuat sebuah feature baru dengan cara
memotongkan sebuah feature dengan feature pemotong. Feature yang terbentuk adalah
bagian yang tidak termasuk dalam feature pemotong. Perintah ini sama seperti perintah
pada Clip.
1. Aktifkan pada layer data yang akan di Erase, disini saya akan memotong daerah
kec.Nanggalo

2. Klik ArcToolbox  Analyst Tool  Overlay Erase

9


3.

Lalu drag dari layer peta kecamatan pada input feature dan data sawah pada Erase
Feature. Lalu klik ok

4. Hasilnya akan seperti dibawah

10

D. Identity
Perintah ini digunakan untuk mengambil data atribut dari feature lain yang
berpotongan. Perintah ini seperti perintah pada Split.
1. Aktifkan pada layer data yang akan di split, disini saya akan mengambil data daerah
kec.Nanggalo.

11

2. Klik ArcToolboxAnalyst ToolOverlay Identity


3. Lalu drag panggunaan Lahan1 ke input feature dan data pemukiman pada Identity
Feature. Lalu pilih folder yang akan digunakan untuk menyimpan data. Dan klik ok
12

(hasilnya seperti gambar di atas)

E. Intersect
Intersect digunakan untuk menggabungkan dua set data spasial yang saling
berpotongan, hanya featureͲfeature yang terdapat di dalam extent kedua theme ini
yang akan ditampilkan. Atribut yang terdapat pada kedua theme ini juga akan
digabungkan bersama shapefile yang baru. Theme input ini bisa berupa line atau
polygon, sedangkan theme untuk overlaynya harus bertipe polygon.
1. Aktifkan fungsi „Intersect‟ pada kotak dialog Overlay

13

2. Aktifkan pada layer data yang akan di Intersect, disini saya akan menggunakan data
daerah kec.Payakumbuh Barat.

3. Selanjutnya setelah kotak pada intersect di isi dengan cara klik tanda panah pad input

feature lalu klik tanda tambah untuk menambah datanya. Lalu klik ok

14

(dan hasilnya akan seperti di atas)
F. Union
Fungsi Union digunakan untuk membuat theme baru hasil penggabungan dari dua
theme. Theme yang telah digabung ini berisikan feature-feature dan atribut dari dua
theme yang digabungkan tersebut.
Langkah-langkahnya :
1. Aktifkan fungsi „Union‟ pada kotak dialog Overlay

15

2. Aktifkan pada layer data yang akan di Union, disini saya akan menggunakan data daerah
kec.Nanggalo.

3. Pilih input theme dan theme overlay nya. Saya akan menggunakan data kecamatan
Nanggalo, penggunaan lahan nya yaitu sawah, pemukiman dan hutan. Lalu klik ok


16

4. Hasil dari union seperti dibawah ini

17

G. Update
Feature update digunakan untuk menggantikan fitur pada overlap dengan update
feature. Fitur yang tidak overlap dengan update feature tetap memiliki informasi atribut
asal.
Langkah menjalankannya adalah sebagai berikut :
1. Klik ArcToolboxAnalyst ToolOverlay Update

2. Aktifkan pada layer data yang akan di Update, disini saya akan menggunakan data daerah
kec.Nanggalo. lalu drag data pemukiman dan data kecamatan nanggalo pada table
Update. Lalu klik ok.

18

3. Hasil dari update akan seperti dibawah ini.


19

H. Dissolve
Operasi dissolve ini akan mengagregasikan feature yang memiliki
kesamaan nilai pada atributnya. Sebagai contoh saya memiliki theme
jalan2.shp
yang
di
dalam
atributnya
terdapat
field
panjang yang sama. Kemudian di Dissolve dan akan membentuk sebuah wilayah/poligon
baru.
Langkah-langkahnya :
1. Aktifkan
menu
Geoprocessing
melalui
pulldown
menu
View|Geoprocessing Wizard. Maka jendela Geoprocessing Wizard akan
terbuka.
2. Aktifkan pada layer data yang akan di Dissolve, disini saya akan menggunakan data
daerah jalan kec.Nanggalo.
3. Pada data jalan kec nanggalo, open attribute table, lalu pada kolom panjang di Sort
Ascending. Maka akan tampak data seprti gambar dibawah ini

20

4. Selanjutnya pada menu Dissolve input feature dengan data jalan. Dan pada Dissolve
Field centang pada kolom panjang. Lalu klik ok

21

Maka pada attribute table akan tampak sebagian data yang telah dissolve berubah.

22