Pengaruh Atribut Produk Terhadap Keputus (3)
SUSUNAN REDAKSI Penanggung Jawab
Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa
Pemimpin Editorial
Suyanto., SE., M.Si
Dewan Editorial
Dr. FX. Wahono Dr. Sri Hermuningsih, MM Dr. Gendro., MM Dr. Ir. Henny Welsa, MM
Sekretaris Editorial
Dra. Prayekti, MM Risal Rinofah, SE., M.Sc
Administrasi
Dandy, Vera
Diterbitkan oleh:
Fakultas Ekonomi Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa Jl. Kusumanegara, No. 121 Yogyakarta. Telp. (0274) 557455
Kontak Redaksi:
Telp. (0274) 557455 Email: [email protected] Website: http://fe.ustjogja.ac.id/
Jurnal ilmiah MANAJEMEN merupakan publikasi enam bulanan yang diterbitkan oleh Fakultas Ekonomi Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa Yogyakarta yang terbit sejak Desember 2011 Jurnal ini memuat artikel hasil penelitian empiris maupun kajian konseptual dan teoritis dalam bidang Ekonomi dan Bisnis. Naskah tulisan yang dikirimkan kepada Jurnal MANAJEMEN harus mengikuti aturan dalam Panduan Penulisan Naskah bagi kontributor MANAJEMEN yang dilampirkan pada setiap nomor
ISSN 2088 - 7698
Manajemen I Vol. 6 I No. 1 I Juni 2016
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan yang Maha Esa, yang telah memberikan rahmat-Nya sehingga jurnal MANAJEMEN dapat terbit sesuai dengan jadwal meskipun tidak terlepas dari kendala teknis dan non teknis.
Pada edisi ini berisi atas satu tulisan berupa kajian konseptual dan teoritis, yaitu: Analisis Sensitivitas Respon Pasar Terhadap Perubahan Desain Sepeda Motor Honda Beat (Studi Kasus Pada Mahasiswa Ust Dan Uty Yang Menggunakan Honda Beat), Pengaruh Perceived Ease Of Use Perceived Usefulness Brand Image Dan Trust Terhadap Purchase Intention Produk Attack Jaz 1 Semerbak Cinta Di Kecamatan Kotagede Yogyakarta, Pengaruh Aksestabilitas, Kompetensi, Sikap Moneter, Dan Pengalaman Positif Pengguna Jasa Asuransi Prudential Di Yogyakarta, Analisis Teknikal Saham Menggunakan Indikator Bollinger Bands Dan Relative Strength Index Untuk Pengambilan Keputusan Investasi, Pengaruh Kualitas Pelayanan Dan Nilai Pelanggan Terhadap Loyalitas Pelanggan Melalui Kepuasan Emosional Pada Pelanggan Anna Face & Body Care Centre Sarawak, Pengaruh Penjualan Adaptif, Kemampuan Mendengar Dan Orientasi Pelanggan Terhadap Kinerja Tenaga Penjual Jasa Hotel Bintang 4 & 5 Di Yogyakarta, Pengaruh Atribut Produk Terhadap Keputusan Pembelian Sepatu Merek Customade (Studi Di Merek Dagang Customade Indonesia), Leadership Development, Empowering Leadership Dan Peran Job Satisfaction Sebagai Variabel Mediasi Dalam Upaya Meningkatkan Organizational Commitment, Iklim Organisasi Dan Sifat Pekerjaan Sebagai Penyebab Terjadinya Pelecehan Seksual Dan Pengaruhnya Terhadap Motivasi, Stres Kerja, Kepuasan Kerja, Serta Kinerja Karyawan
Kami menyadari sepenuhnya bahwa edisi ini masih banyak kekurangan, terutama terkait jumlah tulisan yang dapat dimuat. Oleh karena itu kami akan terus berusaha untuk mengajak dan mengundang para akademisi/peneliti/pembaca jurnal ini, baik dari dalam lingkungan internal maupun eksternal untuk mengirimkan karya tulisannya guna diterbitkan dalam jurnal ini. Tidak lupa kami juga mengharapkan kritik dan saran dari pembaca agar jurnal ini semakin baik dan memjadi sarana publikasi tulisan bagi akademisi/ peneliti yang berkualitas.
Redaksi
Panduan Umum
1. Naskah yang dikirim ditulis dalam bahasa Indonesia dan belum pernah diterbitkan di media lain’
2. Naskah dikirim dalam bentuk hardcopy dan softcopy dalam CD kepada Editorial Jurnal Manajemen Fakultas Ekonomi UST. Jalan Kusumanegara No. 121 Yogyakarta 55281 Telp. (0274) 557455 Email: [email protected]
Panduan Penulisan
1. Naskah diketik dalam format Microsoft Word dengan ketentuan: - Ukuran kertyas A4
- Huruf times New Roman berukuran 12 point - Jarak spasi 1,5 dengan margin kiri 4 cm dan margin atas/kanan/bawah masing-masing 3 cm
2. Format penomoran halaman diletakkan di kana bawah
3. Naskah ditulis maksimum 15 halaman termasuk gambar dan tabel
Format Naskah
1. Naskah hasil penelitian empiris terdiri atas:
a. Judul
b. Nama penulis
c. Alamat penulis (instansi)
d. Abstrak
e. Pendahuluan
f. Permasalahan
g. Data dan metodologi
h. Hasil dan pembahasan
i. Pembahasan j. Kesimpulan k. Daftar Pustaka
2. Naskah kajian konseptual dan teoritis terdiri atas:
a. Judul,
b. Nama penulis
c. Alamat penulis
d. Abstrak
e. Pendahuluan,
f. Permasalahan
g. Pembahsan
h. Kesimpulan
i. Daftar Pustaka
3. Judul ditulis singkat, spesifik, dan informatif yang menggambarkan isi naskah maksimal 20 kata
4. Nama penulis ditulis lengkap tanpa gelar akademis disertai alamat instansi penulis, nomor telepon dan email.
Volume 6, Nomor 1, Juni 2016
Pengaruh Atribut Produk Terhadap Keputusan Pembelian Sepatu Merek Customade (Studi Di Merek Dagang Customade Indonesia) Mahir Pradana, Avian Reventiary
Leadership Development, Empowering Leadership Dan Peran Job Satisfaction Sebagai Variabel Mediasi Dalam Upaya Meningkatkan Organizational Commitment Maria Valeria Roellyanti
Iklim Organisasi Dan Sifat Pekerjaan Sebagai Penyebab Terjadinya Pelecehan Seksual Dan Pengaruhnya Terhadap Motivasi, Stres Kerja, Kepuasan Kerja, Serta Kinerja Karyawan Rizki Ahidika Pranantya
Analisis Evaluasi Implementasi Strategi Penurunan Non-Performing Loan (Npl) (Studi Kasus Pada Salah Satu Bank Nasional Di Indonesia) Daniel Joel Immanuel Kairupan
Pengaruh Aksestabilitas, Kompetensi, Sikap Moneter, Dan Pengalaman Positif Pengguna Jasa Asuransi Prudential Di Yogyakarta Inti Dian Lisnawati IBN Udayana
Pengaruh Perceived Ease Of Use Perceived Usefulness Brand Image Dan Trust Terhadap Purchase Intention Produk Attack Jaz 1 Semerbak Cinta Di Kecamatan Kotagede Yogyakarta Kirwadi
Analisis Teknikal Saham Menggunakan Indikator Bollinger Bands Dan Relative Strength Index Untuk Pengambilan Keputusan Investasi Gidion Willy Roy Dr. Sri Hermuningsih, MM
Pengaruh Kualitas Pelayanan Dan Nilai Pelanggan Terhadap Loyalitas Pelanggan Melalui Kepuasan Emosional Pada Pelanggan Anna Face & Body Care Centre Sarawak Lyana
Pengaruh Penjualan Adaptif, Kemampuan Mendengar Dan Orientasi Pelanggan Terhadap Kinerja Tenaga Penjual Jasa Hotel Bintang 4 & 5 Di Yogyakarta Leonita Agustina
PENGARUH ATRIBUT PRODUK TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN SEPATU MEREK CUSTOMADE (STUDI di MEREK DAGANG CUSTOMADE INDONESIA)
Mahir Pradana Avian Reventiary
Universitas Telkom [email protected] [email protected],
ABSTRAK
Fashion merupukan salah satu pilihan bisnis yang sangat menarik dan menguntungkan. Di era ini semua manusia membuthkan fashion yang dapat mencerminkan dirinya, karena pada zaman ini first impression sangatlah penting. Seorang individu yang memberikan first impression yang baik akan membuat dirinya diterima, dihargai, dan mendapatkan pengakuan dari orang lain. Salah satu produk fashion yang penting untuk menunjang penampilan adalah sepatu. Penelitian ini dilatarbelakangi dengan apakah ada keterkaitan antara atribut produk dengan keputusan pembelian pada produk fashion syaitu sepatu, studi ini dilakukan dengan meneliti atribut produk sepatu dari merek Customade.
Menurut Tjiptono, (2008 : 103) atribut produk adalah unsur-unsur produk yang dianggap penting oleh konsumen dan dijadikan dasar pemngambilan keputusan pembelian. Menurut Kotler dan Keller (2009 : 188) keputusan pembelian konsumen meliputi, merek, penyalur, kuantitas,waktu dan metode pembayaran.
Metode yang digunakan daalam penelitian ini adalah metode kuantitaatif dengan jenis deskriptif dan kausal. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan sekunder. Pengambilan sampel dilakukan dengan metode probability sampling dengan teknik simple random sampling, dengan jumlah responden sebanyak
74 reponden yang didapat dari hitungan dengan rumus Slovin. Teknik analisis data menggunakan analisis deskriptif dan analisis linear sederhana. Berdasarkan hasil penelitian menunjukan bahwa atribut produk berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian sebesar 48.5%, sedangkan sisanya sebesar 41.5% dipengaruhi factor-faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.
Kata kunci: Atribut produk, keputusan pembelian, manajemen pemasaran, perilaku konsumen
ABSTRACT
Fashion is an attractive and profitable business option. Nowadays, fashion is a need which reflect someone’s character, since a first impression is very important and it
can be reflected through fashion. An individual who gives a good first impression will make theirselves accepted, appreciated, and recognized by others. One fashion product which is essential to support the appearance is shoes. This research is motivated to find out whether there is a connection between product attributes with purchasing decisions on a product, particularly in this research is shoes, the study was conducted by examining the product attributes of brand shoes, Customade.
According to Tjiptono (2008: 103), product attribute is a product elements that are considered important by consumers and used as the basis for purchasing a product. According to Kotler and Keller (2009: 188), number of aspects which affect consumer decision in purchasing are brand, dealer, quantity, timing and method of payment.
The method used in this research is quantitative method with a descriptive and causal. Data used in this study are primary and secondary data. Sampling was conducted using probability sampling with simple random sampling technique, with the number of respondents as many as 74 respondents obtained from Slovin formula. Data were analyzed using descriptive and simple linear analysis.
Based on the results, the study show that the product attributes positively influenced consumer decision to do a purchase by 48.5%, while the remaining 41.5% influenced by other factors which were not examined in this study.
Keywords: Product Attributes, Purchasing Decision, Marketing Management, Customer Behaviour
1. Latar Belakang
periodenya. Maka, penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh
1.1 Pendahuluan Atribut Produk Terhadap Keputusan Dalam era globalisasi yang serba modern Pembelian Sepatu Merek Customade (studi ini, tingkat persaingan yang di hadapi dapat di merek dagang Customade Indonesia )”.
dikatakan sangat tinggi. Hal ini terjadi karena banyak perusahaan yang menawarkan produk
1.2 Rumusan Masalah dan Tujuan
sejenis, di tunjukan untuk memenuhi kebutuhan
Penelitian
tertentu bagi konsumen dalam kondisi demikian Rumusan masalah penelitian ini adalah situasi persaingan akan semakin ketat.
sebagai berikut:
atribut produk dari bisnis
Fashion merupakan salah satu pilihan
a) Bagaimana
yang sangat
menguntungkan, karena merupakan salah satu
b) Bagaimana pengaruh atribut produk kebutuhan dasar dari manusia yaitu kebutuhan
terhadap keputusan pembelian produk akan sandang. Semua manusia membutuhkan
dari Customade?
fashion yang dapat mencerminkan dirinya, Sedangkan tujuan penelitian adalah: karena pada zaman moderen ini first
a) Untuk mengenalkan atribut produk dari impression itu sangatlah penting. Seorang
Customade
individu yang memeberikan first impression
b) Untuk mengetahui factor-faktor apa saja yang baik akan membuat dirinya diterima,
yang dapat mempengaruhi keputusan dihargai, dan memndapatkan pengakuan dari
konsumen untuk membeli produk dari orang lain.
Customade.
menganalisa bagaimana asal Bandung yang berdiri sejak 2010,
Customade adalah salah satu merek sepatu
c) Untuk
perkembangan dan persaingan bisnis Customade muncul untk memperkaya pilihan
fashion di Indonesia yang dapat model sepatu dan sandal serta memungkinkan
mempengaruhi keputusan konsumen para konsumennya untuk membuat sepatu
untuk membeli suatu produk atau sesuai dengan model yang diinginkan dengan
barang.
harga dan kualitas yang bersaing. Customade memiliki perkembangan yang cukup pesat di
2. Kajian Pustaka
mana peningkatan permintaan pembuatan Pemasaran menurut Kotler dan Keller sepatu mengalami
mengidentifikasi dan mengidentifikasi dan
Metode pembayaran Menurut Kotler dan Armstrong (2008:62)
Menurut Tjiptono (2008:103) bahwa atribut ”Bauran pemasaran (marketing mix) adalah
produk adalah unsur-unsur produk yang kumpulan alat pemasaran taktis terkendali yang
dipandang penting oleh konsumen dan dijadikan dipadukan perusahaan untuk menghasilkan
dasar pengambilan keputusan pembelian.Dari respons yang diinginkannya di pasar sasaran.
atribut-atribut produk inilah suatu produk dapat Menurut Kotler dan Keller (2009:188)
dibedakan dengan produk sejenis lainnya, dan konsumen membentuk preferensi antar produk
setiap perusahaan akan memberikan produk dalam
yang terbaik bagi para konsumennya. membentuk maksud untuk membeli produk
Kotler & Armstrong (2008:354) atau merek yang paling disukai. Dalam
menyatakan bahwa atribut produk memiliki 3 melaksanakan pembelian, konsumen dapat
karakteristik produk yaitu:
membentuk lima subkeputusan, yaitu :
Merek
Pilihan produk/ merek
Pengemasan
Pilihan penyalur
Kualitas Produk
Kuantitas
Waktu pembelian
2.1 Kerangka Pemikiran
Adapun kerangka pemikiran dari penelitian ini dapat dilihat pada gambar dibawah ini:
Keputusan pembelian (Y) Merek Produk
Atribut Produk (X)
Merek
Kualitas Produk
Penyalur
Kemasan Produk
Kuantitas
Fitur Produk
Waktu
Desain Produk
Metode
Sumber : Kotler & pembayaran Armstrong (2008:354)
Sumber : Kotler & Keller
dan M. Taufik Amir
Gambar 1: Kerangka Pemikiran
3. Metodologi Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode 3.1 Jenis Penelitian
kuantitatif yaitu metode penelitian yang Jenis penelitian yang digunakan adalah berlandaskan pada filsafat positivisme,
jenis penelitian yang bersifat deskriptif dan digunakan untuk meneliti pada populasi atau kausal. Menurut Seperti Sugiyono (2011:20)
sampel tertentu,
penelitian desktiptif adalah sebuah penelitian menggunakan instrumen penelitian, analisis yang bertujuan untuk memberikan atau
pengumpulan
data
data bersifat kuantitatif atau statistik, dengan menjabarkan suatu keadaan atau fenomena tujuan untuk menguji hipotesis yang telah yang terjadi saat ini dengan menggunakan ditetapkan (Sugiyono, 2010:8).
prosedur ilmiah untuk menjawab masalah prosedur ilmiah untuk menjawab masalah
keandalan 90% karena menggunakan tingkat sebab akibat antar variabel yang diteliti.
kelonggaran ketidaktelitian sebesar 10%. Hipotesis statistik dalam penelitian ini sebagai Menurut Sugiyono (2008 : 138) pembulatan ke berikut :
atas dilakukan karena berdasarkan tabel ukuran
H o : Atribut produk tidak berpengaruh sampel dan batas kesalahan untuk tingkat terhadap
sepatu kelonggaran penelitian 10%. Apabila dilakukan Customade.
keputusan
pembelian
perhitungan menggunakan rumus, maka jumlah
H a : Atribut produk berpengaruh terhadap minimum yang di peroleh adalah: keputusan pembelian sepatu Customade.
3.2 Populasi dan Sampel
n=
3.2.1 Populasi
= 74,23 / 74 responden Menurut Sugiyono (2011 : 80) populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas Semua responden merupakan pembeli produk objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan Customade yang semua berdomisili di Kota karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh Bandung. peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Penelitian ini memilih populasi
3.3 Teknik Analisis Data
para konsumen Customade dalam kurun waktu
3.3.1 Analisis Deskriptif
2014. Analisis deskriptif digunakan untuk menafsirkan data-data dan keterangan yang
3.2.2. Sampel
telah diperoleh dari responden dengan cara Sugiyono (2011 : 81) menyatakan bahwa
menyusun dan sampel adalah bagian dari jumlah dan
mengumpulkan,
mengklasifikasikan data-data tersebut agar karakteristik yang dimiliki oleh populasi diketahui bagaimana pengaruh atribut produk tersebut. Populasi yang dijadikan sampel pada terhadap keputusan pembelian pada penelitian yaitu konsumen yang melakukan konsumen yang melakukan pembelian di tahun pembelian dalam kurun waktu di tahun 2014.
Karena populasi dari yang menggunakan sepatu
3.3.2 Analisis Regresi Sederhana
Customade diketahui maka teknik sampel dalam Persamaan regresi dalam penelitian ini penelitian ini adalah probability sampling adalah untuk mengetahui seberapa besar dengan menggunakan sampling acak sederhana pengaruh variabel independen yaitu atribut (Simple Random Sampling) . Karena populasi produk (X) terhadap keputusan pembelian (Y). dalam penelitian ini diketahui maka dalam persamaan umum regresi linier sederhana pengambilan
adalah sebagai berikut:
menggunakan Slovin :
Y = a + bX
Keterangan : Hipotesis statistik dalam penelitian ini sebagai n
= ukuran sampel
berikut :
N = ukuran populasi Ho : Atribut produk tidak berpengaruh
e = persen kelonggaran ketidak telitian terhadap keputusan pembelian sepatu merek karena kesalahan pengambilan sampel yang Customade. masih dapat ditolerir
Ha : Atribut produk berpengaruh terhadap keputusan pembelian sepatu Customade.
Dari semua pernyataan pada variabel Uji t yaitu suatu uji untuk mengetahui
3.3.3 Uji-T (Regresi Parsial)
Keputusan Pembelian yang mendapatkan nilai signifikasi dari pengaruh variabel
tertinggi adalah pernyataan tentang“saya independen terhadap variabel dependen secara
membelis sepatu merek Customade karena individual dan menganggap variable dependen
memil iki kualitas yang baik” dengan persentase yang lain konstan. Kriteria pengujiannya
sebesar 67.8% masuk dalam kategori “cukup adalah sebagai berikut :
baik”. Hal ini menunjukkan bahwa konsumen Apabila probabilitas signifikan kurang dari dari Customade membeli sepatu merek 5%, maka hipotesis alternatif diterima.
Customade karena percaya dengan kualitas Apabila probabilitas signifikan lebih dari 5%, yang diberikan oleh Customade. Pernyataan maka hipotesis alternatif ditolak.
yang mendapatkan nilai terendah walaupun masuk dalam kategori “cukup baik” yaitu pernyataan tentang “Saya membeli sepatu
4 Hasil dan Pembahasan
merek Customade ketika sepatu saya mulai
rusak” dengan persentase sebesar 57.8%. Hal Atribut produk memiliki 5 unsur, dari 5 ini menunjukkan bahwa sebagian besar
4.1 Analisis Deskriptif
unsur yang sudah di deskriptifkan di atas, unsur konsumen Customade membeli sepatu yang mendapat nilai tertinggi adalah kualitas Customade ketika sepatu yang lainnya sudah
produk dengan preentase 70.1% dengan rusak. kategori “baik”. Hal ini menunjukan bahwa
kualitas dari sepatu merek Customade sesuai
4.2 Uji Asumsi Klasik
dengan apa yang ditawarkan kepada a. Uji Normalitas Data
konsumennya. Dari 5 unsur atribut produk yang Menurut Priyatno (2011 : 277) uji memiliki nilai terendah adalah merek produk normalitas pada model regresi digunakan untuk
yag mendapat presentase ssebesar 65.4% dan menguji kenormalan distribusi nilai residual. termasuk dalam kategori cukup baik. Hal ini Berdasarkan data yang diperoleh melalui menunjukan dimana merek dari Customade kuesioner dapat dilakukan uji normalitas untuk sudah cukup baik untuk menarik kenginan mengetahui apakah data yang diperoleh konsumen untuk membeli dan cukup mudah berdistribusi normal atau tidak normal. Hasil untuk dikenali.
pengolahan data melalui program SPSS 22 sebagai berikut:
Sumber : Hasil pengolahan data menggunakan SPSS 2.2
Gambar 2
Hasil Uji Normalitas
Pada gambar 4.6 yang ditunjukkan oleh grafik normal probability plot menjelaskan bahwa data pada variabel yang digunakan dinyatakan berdistribusi normal. Hal ini dapat dilihat dengan adanya titik-titik data yang menyebar di sekitar garis diagonal, serta penyebaran titik-titik data searah mengikuti garis diagonal. Jika penyebaran garis diagonal mengikuti arah garis diagonal maka model regresi memenuhi asumsi normalitas.
b. Uji Multikolinearitas
Multikolineritas adalah keadaan di mana pada model regresi ditemukan adanya korelasi yang sempurna atau mendekati sempurna antara variabel independen. Beberapa metode uji multikolineritas yaitu salah satunya dengan melihat nilai Tolerance atau Inflation Factor (VIF) pada model regresi.
Multikolineritas dapat dilihat dari nilai Variance Inflation Factor (VIF), nilai tolerance ≥ 0,1 atau nilai VIF ≤ 10 maka model persamaan regresi bebas dari gangguan multikolineritas (Ghozali, 2012 : 85). Hasil pengujian multikolineritas dapat dilihat pada tabel 4.6 sebagai berikut:
Tabel 1 Hasil Uji Multikolineritas
Coefficients a
Standardize
Unstandardize d Collinearity
d Coefficients Coefficients
B Error Beta
Sig. e VIF
a. Dependent Variable: Keputusan Pembelian(Y)
Sumber : Hasil pengolahan data menggunakan SPSS 2.2
Dalam tabel di atas terlihat bahwa 2011:296). Salah satu cara menguji adanya variabel Atribut Produk memiliki nilai tolerance heterokesdastisitas dengan melalui metode di atas 0,1 dan nilai VIF lebih kecil dari 10. Hal scatterplot, dengan mengamati pola titik- ini menunjukkan bahwa tiap variabel dalam titiknya. Jika titik-titik pada scatterplot model ini tidak terjadi multikolineritas.
menyebar di atas dan di bawah angka 0 dan tidak membentuk pola tertentu, maka dapat
tidak terjadi Uji heterokesdastisitas bertujuan untuk heterokesdastisitas. menguji apakah dalam model regresi terjadi
c. Uji Heterokedastisitas
dikatakan
bahwa
Hasil pengolahan data untuk melihat ada ketidaksamaan variance dari residual pada satu tidaknya heterokesdastisitas adalah sebagai pengamatan ke pengamatan yang lain (Priyatno, berikut:
Sumber : Hasil pengolahan data menggunakan SPSS 2.2
Gambar 3 Hasil Heterokedastisitas
Dari output di atas dapat diketahui Pembelian. Bentuk umum persamaan regresi bahwa titik-titik tidak membentuk pola yang linier sederhana adalah: jelas. Titik-titik menyebar di atas dan di bawah
Y= a+bX
angka 0. jadi dapat disimpulkan bahwa tidak
Keterangan:
terjadi masalah heterosdastisitas dalam model Y = Nilai prediksi variabel Citra regresi.
Perusahaan
a = Konstanta, yaitu nilai Y jika X = 0
4.6.2 Analisis Regresi Linier Sederhana
b = Koefisien regresi, yaitu nilai Pada penelitian ini, analisis regresi
peningkatan atau penurunan variabel sederhana dimaksudkan untuk mengetahui
Y yang didasarkan varibel X adanya pengaruh variabel Atribut Produk (X)
X = variabel Atribut Produk terhadap Keputusan Pembelian (Y). Tujuannya umtuk meramalkan atau memperkirakan nilai
Dengan menggunakan bantuan aplikasi variabel Atribut Produk dalam hubungan sebab program SPSS, didapat output hasil perhitungan akibat terhadap nilai variabel Keputusan regresi linier sederhana sebagai berikut :
Tabel 2 Hasil Linier Sederhana
Coefficients a
Standardize Unstandardized d Coefficients
B Error Beta
Atribut Produk
a. Dependent Variable: Keputusan Pembelian (Y) Sumber : Hasil pengolahan data menggunakan SPSS 22
H o : Atribut produk tidak berpengaruh terhadap Berdasarkan hasil pengolahan data pada tabel
keputusan pembelian sepatu Customade
4.7 dapat dirumuskan model persamaan regresi H a : Atribut produk berpengaruh terhadap sederhana sebagai berikut:
keputusan pembelian sepatu Converse Customade
Y = 0.581 + 0.714X
Kriteria penilaian uji hipotesis adalah: Berdasarkan persamaan tersebut dapat diuraikan 1. t hitung > t tabel dan nilai signifikansi kurang
sebagai berikut: dari 0,05, maka H 0 ditolak dan H a
1. Konstanta (α) = 0.581. Ini menunjukkan diterima. Hal ini menunjukkan ada
nilai konstan yaitu jika variabel Atribut pengaruh yang signifikan dari variabel Produk = 0, maka Keputusan Pembelian
Atribut Produk (X) terhadap variabel tetap sebesar 0.581.
Keputusan Pembelian (Y)
2. Koefisien (β) = 0.714. Ini menunjukkan 2. t hitung < t tabel dan nilai signifikansi lebih bahwa variabel Atribut Produk (X)
dari 0,05, maka H 0 diterima dan H a berpengaruh secara positif terhadap
ditolak. Hal ini menunjukkan tidak adanya Keputusan Pembelian (Y) sepatu
pengaruh yang signifikan dari variabel Customade. Jika variabel Atribut produk
Atribut Produk (X) terhadap variabel ditingkatkan sebesar satu satuan, maka
Keputusan Pembelian (Y) Keputusan Pembelian akan meningkat
sebesar 0.714. Untuk menentukkan nilai t tabel , maka diketahui dengan rumus:
a) Derajat kebebasan (df) = (n-k-1) dan
4.7 Uji Hipotesis
tingkat kesalahan (α) = 5%
b) n = jumlah sampel
4.7.1 Uji t (Regresi Parsial)
c) k = jumlah variabel bebas dan terikat Pengujian ini dimaksudkan untuk
d) maka df = 74-1-1= 72 sehingga mengetahui apakah terdapat pengaruh antara
didapatkan t tabel = 1.669 variabel bebas (Atribut Produk) terhadap
variabel terikat (Keputusan Pembelian). Dalam Berikut tabel hasil perhitungan dari
penelitian ini hipotesis statistik yang akan diuji Hasil Uji t menggunakan program SPSS 22 :
adalah sebagai berikut:
Tabel 3 Hasil Uji t
Coefficients a
Unstandardized Standardized Coefficients
B Error Beta
Produk (X)
a. Dependent Variable: Keputusan Pembelian(Y) Sumber : Hasil pengolahan data menggunakan SPSS 22
Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa:
4.7.2 Koefisien Determinasi (R 2 )
Variabel Atribut produk (X) memiliki Koefisien determinasi (R 2 ) digunakan nilai t hitung lebih besar dari nilai t tabel karena untuk melihat seberapa besar kontribusi variabel
nilai t hitung (8.241) > t tabel (1.669) dan bebas (X) yaitu: Atribut Produk terhadap tingkat signifikansi 000 < 0,05, maka Ho ditolak variabel terikat (Y) yaitu Keputusan Pembelian. dan Ha diterima. Hal ini dapat disimpulkan Hasil koefisien determinasi dapat dilihat pada bahwa terdapat pengaruh dari variabel Atirbut tabel 4.9 sebagai berikut: produk (X) terhadap Keputusan pembelian (Y) sepatu Customade.
Tabel 4 Hasil Koefisien Determinasi
Model Summary b Adjusted R Std. Error of the
Model R
R Square Square
a. Predictors: (Constant), Atribut Produk
b. Dependent Variable: Keputusan Pembelian
Sumber : Hasil pengolahan data menggunakan SPSS 2.2
Dari tabel tersebut di atas dapat keseluruhan masuk ke dalam kategori “cukup diketahui nilai R sebesar 0.697 maka koefisien baik”. Dari jawaban responden terhadap delapan determinasi dapat dihitung menggunakan rumus belas pernyataan mendapat nilai skor total sebagai berikut:
sebesar 4521 atau 67.9% masuk dalam kategori “cukup baik”. Hal ini menunjukkan bahwa
KD = R 2 X100% Sepatu Cutomade memiliki atribut produk yang = 0.485 x 100%
cukup baik dan sesuai dengan apa yang = 48.5%
dibutuhkan dan di tawarkan pada konsumen, Sepatu Customade memiliki merek yang cukup
Berdasarkan hasil perhitungan rumus di dikenal oleh para konsumennya, nyaman atas diperoleh nilai koefisien determinasi dipakai, merupakan produk yang tahan lama, sebesar 48.5%. Hal ini menunjukkan bahwa memiliki ciri khas yang kuat dan kemasan yang besarnya pengaruh variabel Atribut Produk (X) menarik. terhadap variabel Keputusan Pembelian (Y)
Dari semua pernyataan pada variabel Atribut adalah sebesar 48.5%. Sedangkan sisanya Produk yang mendapatkan nilai tertinggi sebesar 41.5% dipengaruhi oleh faktor lain yang terdapat pada elemen kualitas produk dengan tidak diteliti di dalam penelitian ini.
persentase sebesar 70.1% masuk kategori “baik”. Sedangkan elemen dari atribut produk
5. Kesimpulan
yang mendapatkan nilai terendah terdapat pada Berdasarkan hasil
dan elemen fitur produk dengan persentase sebesar pembahasan dapat disimpulkan beberapa hal 65,65% masuk kategori “cukup baik” sebagai berikut:
penelitian
Atribut Produk sepatu Customade Keputusan Pembelian sepatu Customade Berdasarkan hasil penelitian dan analisis
Berdasarkan hasil penelitian dan analisis deskriptif, Atribut Produk sepatu Customade deskriptif, variabel Keputusan Pembelian (Y) menurut
tanggapan
responden
secara menurut
tanggapan
responden secara responden secara
untuk menunjang permintaan pasar yang Pembelian secara keseluruhan mendapat nilai
makin beragam dan konsumen yag semakin skor total sebesar 1417 atau 63.8% dan masuk
pintar dalam hal memilih kebutuhan akan dalam kategori “cukup baik”. Hal ini
fashion.
menunjukan bahwa konsumen khususnya pada Perusahaan agar lebih inovatif dalam hal apa pembelian periode tahun 2014 banyak yang
yang ingin ditonjolkan dan menjadi ciri khas memutuskan untuk membeli produk sepatu
dari Customade agar penjualan dan merek Customade. Hal ini dikarenakan sepatu
merambah pasar yang semakin luas. Customade memiliki atribut-atribut produk yang Perusahaan disarankan agar menelaah dan dianggap penting dan sesuai untuk kebutuhan
melakukan penelitian terhadap faktor- mereka.
faktor lain di luar Atribut produk yang Dari lima pernyataan pada variabel Keputusan
cukup besar. Pembelian yang mendapatkan nilai tertinggi adalah
memiliki
pengaruh
Berdasarkan hasil koefisien determinasi pernyataan tentang “Saya membeli sepatu
yaitu sebesar 41.5%.
Customade karena memiliki kualitas yang baik” Adapun saran bagi penelitian selanjutnya: dengan persentase sebesar 67.8% masuk dalam
Melakukan penelitian tentang SDM kategori
secara internal perusahaan seperti tanggung mendapatkan nilai terendah walaupun masuk dalam
jawab sosial terhadap karyawan dan kategori “baik” yaitu pernyataan tentang “Saya
kesejahteraan karyawan. membeli sepatu merek Customade ketika sepatu Melakukan penelitian terhadap bidang CSR saya rusak.” dengan persentase sebesar 57.8%.
untuk menunjang dan mamajukan ekonomi warga sekitar tempat pembuatan sepatu
Pengaruh atribut produk terhadap keputusan
Customade.
pembelian sepatu Customade Mengkaitkan variabel Atribut Produk Atribut Produk sepatu Customade berpengaruh
dengan variabel lain selain variabel terhadap Keputusan Pembelian pada pembelian
Kerputusan Pembelian misalnya variabel periode tahun 2015. Hal ini dapat dilihat dari hasil t
proses keputusan pembelian, kepuasan hitung > t tabel ( 8.241> 1.669) dan tingkat
konsumen dan lain sebagainya. signifikansi 000 < 0,05. Besarnya pengaruh variabel Atribut Produk terhadap variabel Keputusan
DAFTAR PUSTAKA
Pembelian secara keseluruhan dapat dilihat dari hasil
1. Amir, M Taufiq. 2007. Dinamika perhitungan koefisien determinasi (R2) yaitu sebesar
Pemasaran . Jakarta: PT. Raja Grafindo 48.5%. Sedangkan sisanya sebesar 41.5%
Persada
dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diteliti dalam
Fandy. 2008. Strategi penelitian ini.
2. Tjiptono,
Pemasaran . Yogyakarta: Andi. Berdasarkan kesimpulan yang telah diuraikan di
3. Kotler, Philip dan Gary Armstrong. atas, penulis dapat memberikan beberapa saran yang
2008. Prinsip-Prinsip Pemasaran Jilid kiranya dapat berguna bagi perusahaan yaitu:
1 . Jakarta: Erlangga Perusahaan agar mengembangkan atribut
4. Kotler dan Keller. 2009. Manajemen produk dari sepatu Customade yang
Pemasaran Jilid 1 Edisi Ke 13 . Jakarta: dinyatakan cukup baik menurut tanggapan
Erlangga
responden, dan agar lebih memaksimalkan
5. Sugiyono. 2010. Metode Penelitian potensi dari atribut-atribut produk yang
Kuantitatif Kualitatif dan Kombinasi sudah di tawarkan agar para konsumen
(Mixed Methods) . Bandung: Alfabeta semakin percaya dengan produk dari
6. Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Customade.
Kuantitatid Kualitatif dan R&D . responden yang telah mengakui akan kualitas
Alfabeta dari sepatu Customade, agar elemen-elemen
Bandung:
LEADERSHIP DEVELOPMENT, EMPOWERING LEADERSHIP DAN PERAN JOB SATISFACTION SEBAGAI VARIABEL MEDIASI DALAM UPAYA MENINGKATKAN ORGANIZATIONAL COMMITMENT
Maria Valeria Roellyanti
Sekolah Tinggi Teknologi Kedirgantaraan [email protected]
Abstract
The study was aimed to examine the effect of Leadership Development and Empowering Leadership on the Organizational Commitment, that mediated by Job Satisfaction. Respodent of this study was taken from employees of Disperindagkop of Sleman Regency.
This study was conducted considering two factors of Leadership Development, i.e. coaching , training and development and four factors of Empowering Leadership, i.e. enhancing the meaningfulness of work, fostering participation in decision making, expressing confidence in high performance , providing autonomy from bureaucratic constraints. The Structural Equation Modeling (SEM) were used for developing theoretical and analyzing of this study..
Result of this study found that the two factors of Leadership Development and four factors of Empowering Leadership effected on Job Satisfaction, and than the correlation between Job Satisfaction and the organizational commitment was founded positive effect.
Development policies and programs in Disperindagkop should therefore focus on building Leadership Development and Empowering Leadership to make the hight Job Satisfaction and hight organizational commitment of it’s employees.
Keywords: Leadership Development, Empowering Leadership, Job Satisfaction, Organizational Commitment, Structural Equation Modeling.
I. PENDAHULUAN
semestinya memberikan perhatian serius bagi
sumber daya manusis. Dalam masyarakat Menurut (Kriemadis & Papaioannou, 2006), kita modern saat ini, persaingan dan pertumbuhan hidup di era globalisasi di bidang social, ekonomi yang cepat
1.1. Latar Belakang
mempengaruhi ekononi, budaya, dan juga lingkungan perkembangan mental dan fisik karyawan di teknologi, dimana organisasi mampu meraih tempat kerja. Komitmen organisasi, tidak kesuksesan jika memiliki sumber daya yang terlepas dari persepsi karyawan terhadap mencukupi, antara lain adalah; bahan baku, kepemimpinan.
Kemudian perubahan- fasilitas dan perlengkapan, dan juga yang perubahan yang mendasar dalam lingkungan sangat penting adalah sumber daya manusia. bisnis telah menyebabkan pergeseran paradigm Terkait dengan pernyataan (Kriemadis & dan pentingnya manajemen sumber daya Papaioannou, 2006) terutama yang menyangkut manusia dan fungsi-fungsinya. sumber daya manusia, maka kalangan praktisi
Departemen sumber daya manusia memegang prakondisi prilaku perusahaan. Beberapa faktor peran penting dalam manajemen. Hal ini yang meningkatkan komitmen, visi pimpinan terjadi karena fungsi sumber daya manusia merupakan faktor sensitif dan faktor nilai yang merupakan fungsi yang penting, Karen menjadi
oleh karyawan. memegang aktivitas organisasi. Menurut para Sebelumnya (Yaqoob, 2009) melakukan studi peneliti, asset sumber daya manusia dapat yang berkaitan dengan pengaruh dari
pertimbangan
menjadi sumber keunggulan kompetitif yang Leadership Development pada kinerja berkelanjutan karena asset-aset manusia tersebut karyawan, dengan lima factor dari Leadership mempunyai penghetahuan dan kompleksitas Development yang mencakup pembelajaran social yang sulit ditiru oleh para pesaing. (coaching), pelatihan dan pengembangan Praktek-praktek sumber daya manusia dapat (training and development), pemberdayaan menjadi sumber keunggulan kompetitif yang (empowerment), partisipasi (participation) dan berkelanjutan antara lain, selektivitas dalam pendelegasian (delegation). Dalam penelitian rekrutmen, pemberian upah yang memadai, ini menemukan bahwa 50% kinerja karyawan pembagian
dan dipengaruhi oleh factor-faktor Leadership pemberdayaan, pelatihan dan pengembangan, Development , sedangkan 50% faktor –faktor maupun keadilan keorganisasian.
informasi,
keterlibatan
lainnya yang mempengaruhi kinerja karyawan. Beberapa penelitian telah dilakukan oleh para Organisasi sebagai suatu tatanan birokrasi
praktisi maupun akademisi, terkait dengan administratif atau suatu masyarakat insani kepemimpinan
dalam (human community) yang hidup dan tumbuh mempengaruhi tingkat komitmen karyawan. kembang. Organisasi juga merupakan tempat Menurut (Tsai, Tsai, & Wang, 2011) dalam mencari nafkah atau habitat untuk menumbuh pen elitiannya yang berjudul “A study on the kembangkan potensi insani dan wahana di relationship between leadership style, emotional mana orang mencari makna. Pandangan ini intelligence, self-efficacy and organizational mengindikasikan adanya saling ketergantungan commitment:A case study of the Banking antara organisasi dan sumber daya manusia. Industry in Taiwan”, yang bertujuan Organisasi menjadi besar karena kompetensi menganalisis dengan metode penelitian dan prilaku yang karyawan yang memberikan kuantitatif untuk mengetahui dampak antara kontribusi positif bagi kinerja organisasi. kecerdasan emosional dan gaya kepemimpinan, Sebaliknya organisasi secara manajerial juga self-efficacy dan komitmen organisasi karyawan harus memberikan kepuasan bagi karyawannya. di industri perbankan di Taiwan. Studi ini Dari latar belakang masalah di atas, penulis menemukan bahwa emosional
dan
perannya
intelijen tertarik untuk melakukan penelitian tentang supervisor memiliki pengaruh positif signifikan “Peran Leadership Style, dan Job Satisfaction terhadap gaya kepemimpinan, bahwa seorang sebagai
pada Organizational supervisor dengan kecerdasan emosional yang Commitment ”. tinggi mampu mengangkat self efficacy
mediasi
karyawan, kemudian self-efficacy karyawan 1.2. Perumusan Masalah
berpengaruh signifikan positif terhadap komitmen organisasi.
Banyak studi yang telah dilakukan dalam bidang psikologi dan manajemen yang
Dalam penelitian (Chou, 2013; Gelaidan, 2011) menunjukkan pentingnya pemahaman tentang membuktikan bahwa visi pimpinan berdampak kepemimpinan, namun belum ditemukan studi pada tingkat komitmen karyawan pada yang
tentang pengembangan organisasi tempat mereka bekerja. Kinerja kepemimpinan
meneliti
pengaruhnya pada bisnis sering berhubungan dengan komitmen komitmen afektif keorganisasian dengan karyawan yang mana di pertimbangkan sebagai
dan
development ), pemberdayaan (empowerment), partisipasi (participation) dan pendelegasian
Penelitian ini mencoba menggali dan menguji (delegation),
diharapkan dapat keberadaan konstruk Job Satisfaction yang meningkatkan komitmen affektif karyawan pada
yang
diproksikan dengan penilaian tingkat kepuasan organisasi di mana mereka bekerja. kerja yang dirasakan dalam mempengaruhi
Secara praktis, diharapkan dapat memberikan komitmen afektif karyawan pada organisasi
masukan dan memahami berbagai aspek tempat mereka bekerja. Dengan demikian,
terkait dengan setidaknya ada dua pertanyaan penelitian yang
perilaku
karyawan
kepemimpinan dan job satisfaction dan tingkat perlu dijawab dalam penelitian ini yaitu : komitmen afektif karyawan dengan menelusuri
1) Apakah terdapat pengaruh Leadership faktor-faktor Leadership Development yang
Development terhadap job satisfaction? selanjutnya secara potensial dapat memberikan
2) Apakah terdapat pengaruh Empowering kegunaan bagi organisasi dan komitmen afektif
Leadership terhadap job satisfaction? karyawan pada organisasinya.
3) Apakah Job Satisfaction mampu
berperan sebagai mediasi pengaruh Temuan penelitian ini juga diharapkan dapat
memperkaya pemahaman dan memberikan Empowering Leadership
terhadap
penjelasan mengenai keberadaan konstruk Job Organizational Commitment ?
Satisfaction dan pola hubungannya dengan komitmen afektif karyawan.
1.3. Tujuan Penelitian
II. LANDASAN TEORI
Penelitian ini tentang peran Leadership
Leadership Development
Development dan Empowering Leadership ,
dan pengaruhnya
pada
komitmen
Program Leadership Development bertujuan Organizational Commitment dengan dimediasi
untuk meningkatkan ketrampilan manajer pada oleh job satisfaction bertujuan untuk : semua level pada bagian operasional, taktik,
1) Menginvestigasi dan memperoleh bukti strategi dan penigkatan kepribadian yang lebih
empiris tentang pengaruh Leadership baik (Yaqoob, 2009). Adapun (Luthans &
Development terhadap job satisfaction. Kyle., 2000) mengutarakan pendapatnya bahwa
2) Menginvestigasi dan memperoleh bukti dimensi utama kepemimpinan yang efektif empiris tentang pengaruh Empowering melibatkan, memperkuat dan memotivasi orang
Leadership terhadap job satisfaction. lain untuk mendorong kinerja yang unggul.
3) Menginvestigasi dan memperoleh bukti Disamping itu imbalan keuangan dan non-
empiris tentang peran variabel job keuangan dapat dimanfaatkan untuk tujuan
satisfaction sebagai mediasi pengaruh
perusahaan.
Leadership Development dan Leadership Empowerment terhadap Organizational Pentingnya pengakuan karyawan sebagai alat Commitment.
kepemimpinan yang efektif, sehingga karyawan harus diberikan perhatian lebih oleh para
1.4. Manfaat Penelitian
pemimpin karena mereka berusaha untuk memenuhi retensi dan produktivitas serta
Hasil penelitian ini diharapkan dapat tantangan yang dihadapi organisasi saat ini.
memberikan kontribusi bagi pemahaman bagi Masalah yang terus mengacaukan organisasi praktisi maupun pengembangan penelitian yang saat ini adalah memberatkan sumber daya berkaitan dengan Leadership Development keuangan dan manusia yang disebabkan oleh dengan factor-faktor: pembelajaran (coaching),
motivasi manusia adalah tantangan untuk meningkatkan mendorong para pemimpin untuk mengikat pengetahuan sumber daya manusia. Pentingnya hasil penting dari perilaku yang diinginkan. Sumber Daya Manusia sebagai faktor yang Untuk mempertahankan motivasi, pemimpin paling signifikan dalam rantai aktivitas setiap harus menunjukkan kepada karyawan hubungan organisasi telah terbukti sejak lama dan erat antara kinerja dan penghargaan.
Teori
organisasi telah memperhatikan masalah ini, dan
prioritas untuk Untuk menerapkan kebijakan pengelolaan meningkatkan kinerja mereka.
telah
membuat
sumber daya manusia yang tepat, diperlukan
seorang pemimpin yang memiliki kompetensi 2.3. Kepuasan Kerja
tinggi dan pengalaman yang cukup dalam Kepuasan kerja merupakan salah satu studi yang mengelola
secara luas dipelajari dan digunakan sebagai kemampuan seorang pemimpin perlu terus
konstruk pengukuran dalam penelitian perilaku dikembangkan. Seorang pemimpin harus
keorganisasian dan literatur manajemen. mampu memberdayakan, mendelegasikan tugas
Pemahaman tentang konsep kepuasan kerja kepada bawahan, sekaligus melatih dan membantu para peneliti bidang keprilakuan meningkatkan partisipasi karyawan untuk
untuk memahami efek dari konsep ini yaitu meraih tujuan organisasi.
misalnya komitmen organisasional, penilaian kinerja maupun intensitas turnover. Pentingnya
2.2. Empowering Leadership
pemahaman tentang konsep kepuasan kerja Menurut (Byham & Cox, 1988) pemberdayaan dipertegas oleh (Narang & Dwivedi, 2010) didefinisikan sebagai membantu karyawan
mengatakan bahwa kepuasan kerja merupakan untuk mengambil tindakan secara mandiri
salah satu faktor penting yang mempengaruhi terkait dengan pekerjaannya. Seorang pemimpin
kepuasan hidup karena sebagian besar waktu harus mampu memberdayakan bawahannya,
manusia dihabiskan di tempat kerja. sebagaimana seorang
pemimipin harus
mendapatkan pekerjaan yang dilakukan melalui standar kualitas tinggi, mendapatkan pekerjaan Secara teoritis kepuasan kerja meliputi yang dilakukan melalui orang secara efisien dan komponen evaluasi dan harapan. Misalnya, efektif. Dalam meraih hasil kerja yang (Ismail, Yao, & Yunus, 2009) mendefinisikan berkualitas, kepuasan kerja dan komitmen kepuasan kerja sebagai suatu sikap umum organisasi karyawan harus diperhatikan.
seorang individu terhadap pekerjaannya. Mirip dengan pernyataan di atas, (Greenberg, 1990)
Menariknya, pemimpin
sukses mengatakan bahwa orang akan merespon secara menghabiskan sebagian besar waktunya untuk cepat tentang perasaannya baik positif maupun berinteraksi dengan anak buahnya. Kemudian, negatif terhadap pekerjaan yang sedang dan pemimpin yang efektif memberikan hasil yang sudah dilakukan melalui berbagai macam berkualitas melalui karyawan yang memiliki pandangan maupun sikap yang ditunjukkan kepuasan kerja dan berkomitmen yang tinggi. sebagai respon atas perasaannya. Menurut Pemimpin yang efektif mengelola sumber daya Baron dan Greenberg, berbagai macam manusia melalui memotivasi dan memperkuat pandangan dan sikap terhadap pekerjaan perilaku dan meningkatkan nilai-nilai mereka tersebut dinamakan kepuasan kerja. Dan secara dengan berkomunikasi dengan anak buah spesifik Locke (1976) dalam (Parker & (karyawan) secara teratur.
yang
Kohlmeyer, 2005) mendefinisikan kepuasan kerja sebagai pernyataan emosi yang Menurut (Abdollahi, Naveh Ibrahim, 2011) menyenangkan yang berasal dari penilaian dalam (Hossein, Saleh, Iman, & Jaafar, 2012) seseorang atas pekerjaannya atau pengalaman tantangan utama dalam mengelola sumber daya kerjanya.
Maslow (1943) dalam (Baron dan Greenberg, berada dalam organisasi karena memang 1990) mengatakan bahwa semua manusia
harus begitu; tindakan tersebut merupakan setidaknya mempunyai lima hirarki kebutuhan
hal benar yang harus dilakukan. yaitu kebutuhan fisikal (physiological needs), Dessler memberikan pedoman khusus untuk keamanan (safety needs), sosial (social needs), mengimplementasikan sistem manajemen yang penghargaan (esteem needs) dan aktualisasi diri mungkin membantu memecahkan masalah dan (self actualization). Menurut (Greenberg, 1990) meningkatkan komitmen organisasi pada diri dengan Teori Motivasi-Higiene (Motivation- karyawan : Hygiene Theory ) mengemukakan bahwa ada
1. Berkomitmen pada nilai manusia: dua faktor yang mempengaruhi kepuasan dan
aturan tertulis, ketidak puasan individu terhadap pekerjaan yatu
membuat
memperkerjakan manajer yang baik instrinsik dan ekstrinsik. Menurut Herzberg,
dan tepat, dan mempertahankan faktor-faktor intrinsik seperti kesempatan
komunikasi.
karyawan untuk mencapai prestasi individu,
dan pengakuan oleh supervisor, kerja itu sendiri dan
2. Memperjelas
mengkomunikasikan misi organisasi: pertumbuhan berkaitan dengan kepuasan kerja.
memperjelas misi dan ideologi; Sebaliknya, faktor-faktor ekstrinsik seperti
berkharisma; menggunakan praktik kebijakan perusahaan, admininistrasi, supervisi,
bertdasarkan nilai; dan kondisi pekerjaan berkaitan dengan
perekrutan
menekankan orientasi berdasarkan ketidakpuasan.
nilai dan pelatihan; membentuk tradisi,
2.4. Komitmen Organisasi (Organizational
3. Menjamin
keadilan organisasi:
Commitment)
memiliki prosedur penyampaian keluhan
yang komprehensif; Komitmen organisasi sebagai jasa identifikasi
menyediakan komunikasi dua arah (kepercayaan terhadap nilai-nilai organisasi),
yang ekstensif,
keterlibatan (kesediaan untuk berusaha sebaik
rasa komunitas: mungkin demi kepentingan organisasi) dan
4. Menciptakan
homogenitas loyalitas (keinginan untuk tetap menjadi
membangun
nilai; keadilan; anggota organisasi yang bersangkutan) yang
berdasarkan
menekankan kerja sama, saling dinyatakan oleh seorang karyawan terhadap mendukung, dan kerja tim, berkumpul perusahaannya,
merupakan kondisi dimana karyawan sangat
perkembangan tertarik terhadap tujuan, nilai-nilai, dan sasaran
5. Mendukung
karyawan: melakukan aktualisasi; organisasinya. Menurut (Meyer, Stanley,
memberikan pekerjaan menantang Herscovitch, & Topolnytsky, 2002), tiga pada tahun pertama; memajukan dan dimensi komitmen organisasi adalah :
memberdayakan;
mempromosikan
a. Komitmen afektif (affective commitment): dari dalam; menyediakan aktifitas
keterikatan emosional karyawan dan
menyediakan keterlibatan dalam organisasi.
perkembangan;
keamanan kepada karyawan tanpa
b. Komitmen berkelanjutan ( continouence
jaminan.