BAB III METODE PENELITIAN - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Upaya Peningkatan Hasil Belajar IPA Menggunakan Model Pembelajaran Numbered Heads Together (NHT) Siswa Kelas IV SDN Wedoro Kecamatan Penawangan Kabupaten Grobogan Se

BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di kelas IV SDN Wedoro Kecamatan Penawangan Kabupaten Grobogan semester 2 tahun pelajaran 2014/2015 berada

  di perkampungan desa duren, dekat ladang, jauh dari jalan raya. Menggunakan penelitian tindakan kelas (PTK), karena penelitian yang dilakukan bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar siswa. Kondisi fisik SD masih tergolong baik tetapi prestasi belajar di SD masih kurang, salah satunya pada mata pelajaran IPA. Jumlah kelas di SDN Wedoro ada 6 kelas dari kelas 1 sampai kelas 6, terdapat pula 1 perpustakaan, 1 kantor guru dan 1 ruang kepala sekolah 1 ruang uks. Jumlah guru di SDN Duren 03 ada 8 guru, yaitu 6 guru kelas dari kelas 1 sampai kelas 6, 1 guru agama islam, 1 guru olah raga.

  Subjek berumur antara 9 sampai 11 yang berada pada tahap berpikir konkrit. Latar belakang siswa ditinjau dari tingkat ekonomi, social dan budaya adalah hampir semua siswa berasal dari keluarga yang orang tuanya sebagai petani dan buruh pabrik. penelitiannya yaitu seluruh siswa kelas IV yang berjumlah 30 siswa yang terdiri 12 anak laki-laki dan 18 anak perempuan. Karakteristik siswa kelas IV ini adalah siswa.

  Pelaksanaan penelitian dilaksanakan di SDN Wedoro Kecamatan Penawangan Kabupaten Grobogan tahun pelajaran 2014/2015. Penelitian ini dilakukan selama 3 bulan , yaitu mulai bulan Februari sampai Maret 2015.

  Langkah-langkah penelitian yang dilakukan sebagai berikut :  Bulan Februari 2015 menyelesaikan proposal.

  • Bulan Maret 2015 uji validasi instrumen.
  • Bulan Maret 2015 dilaksanakan perbaikan pembelajaran siklus 1 (2x

  • Bulan Maret 2015 dilaksanakan perbaikan pembelajaran siklus II (2x pertemuan).

3.2 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

  Variabel penelitian tindakan kelas terdiri dua yaitu variabel bebas pembelajaran NHT dan variabel terikat hasil belajar IPA. Model pembelajaran NHT (Numbered Heads Together) adalah model pembelajaran dengan KD menyimpulkan hasil percobaan bahwa gaya dapat

  (dorongan dan tarikan) dapat mengubah gerak benda melalui langkah siswa dibagi 6 kelompok, masing-masing siswa dalam kelompok diberi nomor, mengerjakan tugas dari guru, berdiskusi untuk menemukan jawaban dan semua anggota kelompok mengetahui jawaban, salah satu nomor secara acak dipanggil guru untuk mempresentasikan jawaban, teman yang lain memberikan tanggapan, nomor lain dipanggil guru begitu seterusnya, membuat kesimpulan. Hasil belajar

  IPA adalah total dari skor observasi dan skor tes.

3.3 Rencana Tindakan

  Penelitian yang digunakan dalam tulisan ini yaitu Penelitian Tindakan Kelas (PTK). PTK ini, mengacu pada teori Kemmis dan Taggart dalam Suwarsih Madya (2006:10). PTK merupakan pemberian cara kerja yang melibatkan teori dan praktik menjadi suatu kesatuan yang utuh. Rencana dari penelitian ini menggunakan model spiral Kemmis dan Taggrat dengan menggunakan 2 siklus. Setiap siklus terdapat 3 tahap yaitu, perencanaan, tindakan dan observasi, dan refleksi. Tindakan dalam hal ini pelaksanaan rencana pembelajaran implementasi RPP dan observasi, serta Refleksi.

Gambar 3.1 Model Spiral dari C. Kemmis dan Mc. Taggrat

  Penyusunan suatu mengenai apa yang akan dilaksanakan dan diperlukan dalam pelaksanaan pembelajaran sebelum dilaksanakan penelitian. Selanjutnya perencanaan akan dilaksanakan tindakan dengan suatu pengamatan atau observasi mengenai jalannya tindakan dalam pembelajaran, setelah itu melakukan refleksi berdasarkan hasil pengematan. Hasil refleksi untuk menemukan kelemahan dan kekurangannya yang ditemukan pada tindakan siklus I kemudian akan dilaksanankan dan perbaikan pada siklus selanjutnya yang pelaksanaannya sama pada siklus I.

  Tindakan Siklus I

  Perencanaan Pada tahap ini yang dilakukan sebagai berikut:

  a. Menentukan materi IPA. Membuat Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).

  b. Membuat lembar kerja siswa (LKS).

  c. Membuat lembar observasi guru dan siswa. Tindakan dan pengamatan

  Pada tahap ini, yang dilakukan dalam tindakan dan pengamatan sebagai berikut : a. Melakukan pembelajaran kolaboratif dengan guru kelas.

  b. Melaksanakan pembelajaran dengan model Numbered Heads Together (NHT).

  c. Melakukan tindakan yang tidak direncanakan sesuai dengan keadaan kelas.

  d. Melakukan pengamatan terhadap guru kelas mengenai tindakan yang sudah maupun belum dilakukan sesuai dengan rencana tindakan.

  e. Menyusun kembali rencana tindakan yang akan dilakukan. Refleksi

  Pada tahap ini, peneliti melakukan refleksi berupa: a. Menganalisis semua data yang telah diperoleh.

  b. Membuat rencana kembali untuk melakukan tindakan selanjutnya.

  Tindakan Siklus II

  Perencanaan Perencanaan pada siklus II meliputi rencana memperbaiki dan menyempurnakan model pembelajaran Numbered Heads Together (NHT) yang didasarkan pada hasil refleksi pada siklus I. Pada tahap ini peneliti menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang akan di ajarkan, instrumen penelitian dan menetapkan indikator kinerja yang akan dilaksanakan dalam proses pembelajaran. Tindakan dan Observasi

  Beberapa tindakan yang akan dilakukan pada siklus II ini meliputi:

  1. Perbaikan tindakan berdasarkan refleksi pada siklus I

  2. Guru melaksanakan model pembelajaran Numbered Heads Together yang mengacu pada RPP.

  (NHT)

  3. Siswa belajar dalam situasi pembelajaran Numbered Heads Together (NHT).

  4. Memantau proses pemahaman tentang Gaya pada siswa. Refleksi

  Pada tahap ini yang dilaksanakan adalah kegiatan refleksi selama proses pembelajaran. Refleksi bertujuan untuk menunjukkan kelemahan dan kelebihan proses pembelajaran serta hasil belajar IPA. Berdasarkan refleksi atas proses pembelajaran dan hasil belajar IPA akan diperoleh tingkat keberhasilan tindakan yang telah dilakukan.

3.3 Jenis Data , Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data

  3.3.1 Jenis Data

  Penelitian ini menggunakan data kuantitatif dan kualitatif. Data kuantitatif berupa nilai belajar siswa yang diperoleh dari tes formatif dan rubrik unjuk kerja diketahui dari hasil evaluasi.

  3.3.2 Teknik Pengumpulan Data

  Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian untuk mengetahui hasil belajar siswa kelas IV adalah dengan tes dan observasi. Tes hasil belajar siswa untuk mengetahui peningkatan kemampuan siswa dalam menerima bahan ajar dan tingkat pemahaman dalam menerima bahan ajar dan tingkat pemahaman dalam pembelajaran IPA yang dilakukan oleh guru dalam menerapkan Numbered Heads Together.

  3.4.3 Instrumen Pengumpulan Data

  Instrumen pengumpulan data yang digunakan adalah butir soal dan lembar observasi. Lembar tes hasil belajar disusun berdasarkan indicator hasil belajar, sintaks metode dan prosedur penyusunan butir soal.

Tabel 3.1 Kisi

  • – Kisi Instrumen Penelitian Ilmu Pengetahuan

  

Alam Siswa Kelas VI

Siklus I

Standar Kompetensi Indikator Teknik Jumlah

Kompetensi Dasar Penilaian Instrumen

  Tes Non Tes Tes Non Tes

  Memahami gaya Menyimpulkan Mengidentifikasi

  1 dapat mengubah hasil percobaan adanya suatu gaya √ gerak dan/atau bahwa gaya dapat Menyebutkan 2,3,4,5, bentuk suatu (dorongan dan jenis-jenis gaya 6,7,8,9

  √ benda tarikan) dapat Mengidentifikasi 10,11,12, mengubah gerak faktor yang 13,14,15

  √ benda mempengaruhi gerak benda Memberikan 16,17,1 contoh gaya yang 8,19,20 mempengaruhi

  √ bentuk benda

  Jumlah

  20

  Kisi – Kisi Instrumen Penelitian Ilmu Pengetahuan Alam Siswa Kelas VI Siklus II Standar Kompetensi Indikator Teknik Jumlah Kompetensi Dasar Penilaian Instrumen Tes Non Tes Tes Non Tes

  Memahami Menyimpulkan Mendeskripsikan gaya 1,2,3,4 gaya dapat hasil percobaan dapat mengubah bentuk

  

  mengubah bahwa gaya benda gerak dan/atau dapat (dorongan Menyebutkan contoh 5,6, bentuk suatu dan tarikan) gaya mengubah bentuk 7,8

  √ benda dapat mengubah benda gerak benda Membuktikan gaya dapat 9,10,11 mengubah bentuk benda

  √ Menyebutkan nama gaya 12,13, pada suatu kegiatan 14,15

  √

  Jumlah

  15

3.4 Validitas dan Reliabilitas

  Pada sub bab validitas dan reliabilitas akan disajikan pengertian, rumus validitas instrumen dan hasil validitas instrumen siklus I dan siklus II. Selain uji validitas akan disajilan pula pengertian, rumus uji reliabilitas dan hasil reliabilitas instrumen siklus I dan instrumen siklus II.

3.5.1 Validitas Instrumen

  Tujuan dari pelaksanaan uji coba instrumen adalah untuk mengetahui kelayakan variable penelitian. Uji validitas dan reliabilitas instrumen dilaksanakan di kelas IV SDN Wedoro Kecamatan Penawangan Kabupaten Grobogan. Instrumen dilaksanakan pada tanggal 22 Maret 2015. Priyatno (2009:97) mengemukakan bahwa instrumen dikatakan valid artinya instrument tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang hendak diukur.

Tabel 3.3 Hasil Validasi Butir Soal Evaluasi Siklus I

  Sumber: Data Primer No Soal

  Corrected Item-Total Correlation Kevalidan soal1 .751 Valid soal2 .447 Valid soal3

  .587 Valid soal4 .225 Valid soal5 .587 Valid soal6 .286 Valid soal7

  .731 Valid soal8 .408 Valid soal9 .472 Valid soal10 .310 Valid soal11

  .582 Valid soal12 .228 Valid soal13 .751 Valid soal14 .310 Valid soal15

  .587 Valid soal16 .496 Valid soal17 .264 Valid soal18 .435 Valid soal19

  .304 Valid soal20 .195 Tidak Valid soal21 .731 Valid soal22 .310 Valid soal23

  .472 Valid soal24 .731 Valid soal25 .731 Valid Berdasarkan tabel 3.3 dari 25 butir soal yang di ajukan, sebanyak 24 soal yang valid dan hanya ada 1 soal yang tidak valid. Instrumen tersebut dapat digunakan sebagai instrumen evaluasi siklus I dalam penelitian yang akan dilakukan tetapi harus dilakukan uji taraf kesukaran untuk memilih 15 soal yang akan digunakan.

Tabel 3.4 Hasil Validasi Butir Soal Evaluasi Siklus II

  No Soal

  Corrected Item-Total Correlation Kevalidan soal1 .675 Valid soal2 .382 Valid soal3 .642 Valid soal4 .642 Valid soal5 .642 Valid soal6

  • .217 Tidak Valid soal7

  .675 Valid soal8 .451 Valid soal9 .675 Valid soal10 .642 Valid soal11 .162 Tidak Valid soal12 .382 Valid soal13 -.016 Tidak Valid soal14 .433 Valid soal15 .450 Valid soal16 .433 Valid soal17 .642 Valid soal18 -.096 Tidak Valid soal19 .337 Valid soal20 .172 Tidak Valid soal21 .451 Valid soal22 .261 Valid soal23 -.232 Tidak Valid soal24 .450 Valid soal25 .450 Valid

  Sumber: Data Primer Berdasarkan tabel 3.4 dari 25 butir soal yang di ujikan, sebanyak 19 soal yang valid dan 6 soal yang tidak valid. Instrumen tersebut dapat digunakan sebagai instrumen evaluasi siklus II dalam penelitian yang akan dilakukan tetapi harus dilakukan uji taraf kesukaran untuk memilih 15 soal yang akan digunakan.

3.5.2 Reliabilitas Instrumen

  Selain uji validitas instrumen juga dilakukan uji reliabilitas instrumen pada penelitian ini menggunakan rumus alpha

  • – Cronbach. Reliabilitas menunjuk pada

  suatu pengertian bahwa suatu instrumen apat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrument tersebut sudah dianggap baik. Reliabel artinya dapat dipercaya juga dapat diandalkan. Untuk menguji reabilitas instrumen dengan menggunakan teknik

  Crobach’s Alpha dengan memakai program SPSS

16.0 for windows. Menurut Sekaran ( dalam Priyatno, 2012 :98 ) mengatakan

  batasan penguji reabilitas adalah : < 0,6 : Reliabilitas kurang baik 0,6 : Reliabilitas dapat diterima

  • – 0,8 > 0,8 : Reliabilitas baik

  Berdasarkan hasil uji reliabilitas instrumen yang akan digunakan sebagai instrumen evaluasi siklus I dapat dilihat pada Tabe 6 :

Tabel 3.4 Hasil Reliabilitas Instrumen Pembuktian

  Siklus Cronbach's Alpha N of Items 1 .896 25 2 .828

  25 Berdasarkan uji reliabilitas instrumen yang akan digunakan untuk evaluasi

  siklus I dapat diketahui bahwa reliabilitasnya .896 sehingga masuk dalam kriteria reliabilitas baik, sedangkan uji reliabilitas instrumen yang digunakan untuk evaluasi siklus II dapat diketahui bahwa reliabilitasnya .828 sehingga masuk dalam kriteria reliabilitas dapat diterima.

3.6 Indikator Kinerja

  Melihat latar belakang permasalahan dan untuk meningkatkan hasil belajar maka indikator yang digunakan untuk mengukur peningkatan hasil belajar siswa adalah peningkatan hasil belajar siswa baik secara individual maupun klasikal serta ketuntassan belajar. Siswa dinyatakan tuntas apabila skor formatif ≥65. Kriteria untuk mengukur tingkat keberhasilan upaya peningkatan pembelajaran yang diperoleh dari kesepakatan antara guru kelas dan peneliti adalah hasil belajar siswa dikatakan berhasil apabila 80% dari 30 siswa telah berhasil mencapai standar Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM). KKM untuk

pelajaran IPA adalah ≥65.

3.7 Teknik Analisis Data

  Teknik análisis data yang digunakan dalam penelitian ini, adalah teknik deskriptif komparatif. Teknik deskriptif komparatif adalah teknik yang membandingkan hasil belajar IPA antar siklus yang meliputi ketuntasan hasil belajar dengan KKM ≥ 65, skor minimum, skor maksimum dan skor rata-rata pra siklus, siklus I, dan siklus II.

Dokumen yang terkait

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengaruh Penerapan Model Discovery Learning terhadap Hasil Belajar IPA pada Siswa Kelas IV SD Negeri Koripan 01 Kecamatan Susukan Kabupaten Semarang Semester II Tahun Ajaran 2014/2015

0 0 12

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengaruh Penerapan Model Discovery Learning terhadap Hasil Belajar IPA pada Siswa Kelas IV SD Negeri Koripan 01 Kecamatan Susukan Kabupaten Semarang Semester II Tahun Ajaran 2014/2015

0 0 22

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengaruh Penerapan Model Discovery Learning terhadap Hasil Belajar IPA pada Siswa Kelas IV SD Negeri Koripan 01 Kecamatan Susukan Kabupaten Semarang Semester II Tahun Ajaran 2014/2015

0 0 15

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengaruh Penerapan Model Discovery Learning terhadap Hasil Belajar IPA pada Siswa Kelas IV SD Negeri Koripan 01 Kecamatan Susukan Kabupaten Semarang Semester II Tahun Ajaran 2014/2015

1 1 74

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Upaya Peningkatan Hasil Belajar IPA Melalui Model Pembelajaran Discovery Siswa Kelas 5 SD Negeri Plumbon 01 Suruh Kabupaten Semarang Semester II Tahun Pelajaran 2014/2015

0 0 6

BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1. Kajian Teori 2.1.1. Pembelajaran IPA - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Upaya Peningkatan Hasil Belajar IPA Melalui Model Pembelajaran Discovery Siswa Kelas 5 SD Negeri Plumbon 01 Suruh Kabupaten Sem

0 0 19

BAB III MODEL PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Upaya Peningkatan Hasil Belajar IPA Melalui Model Pembelajaran Discovery Siswa Kelas 5 SD Negeri Plumbon 01 Suruh Kabu

0 0 23

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Upaya Peningkatan Hasil Belajar IPA Melalui Model Pembelajaran Discovery Siswa Kelas 5 SD Negeri Plumbon 01 Suruh Kabupaten Semarang Semester II Tahun Pelajaran 2014/2015

0 0 31

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Upaya Peningkatan Hasil Belajar IPA Melalui Model Pembelajaran Discovery Siswa Kelas 5 SD Negeri Plumbon 01 Suruh Kabupaten Semarang Semester II Tahun Pelajaran 2014/2015

0 0 14

BAB II KAJIAN PUSTAKA - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Upaya Peningkatan Hasil Belajar IPA Menggunakan Model Pembelajaran Numbered Heads Together (NHT) Siswa Kelas IV SDN Wedoro Kecamatan Penawangan Kabupaten Grobogan Semest

0 1 21