HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP DENGAN PERIL.dKU MENCUCI TANGAN DENGAN BENAR PADA SIS1VA KELAS V SDIT AN-NIDA' KOTA LUBT]KLINGGAU TAHUN 2013 Zuraidah, Yeni Elviani

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP DENGAN PERIL.dKU
MENCUCI TANGAN DENGAN BENAR PADA SIS1VA KELAS V
SDIT AN-NIDA' KOTA LUBT]KLINGGAU TAHUN 2013
Zuraidah, Yeni Elviani

Dosen Prodi Keperawakn Lubuklinggau Politeknik Kesehatan palembang

ABSTRAK
h'fencuci tangan dengan benar dan memaksi
dapat mercgurangi resiko diare pada anak
-sabun
(Sistvanto, 2009);
masyarakat
mengetahui
akan
pentingnya
ruencuci tangan pakai sabun, nafiutn
lebagian
hanya sedikit sekali(S%o) yang mengetahui bigaintafta caro mencuci
tangan deng{tft henar. Hal ini sangat
penting unluk diaiarkan kepada siswa agar bisa mencuci tangan dengan*beno,


;
h

iin

pen,vakit.

"niu*'*rn"ril'n"iuirxo

Tuittan penelitian ini adalah untuk mengetahui-Hubungan pengetahuan
dan sikap dengan perilaka
mencuci tarcgan dengan benar pada si.*ra kelas I'Di SDITAI'i-tAU'
iota Lubuklinggau Tahun 20t3.

Penelitian ini menggutrakan silrv€y- analitik sedangkan rancdtngan peneliti*"drngon
menggunakan

cross sectional, yaitu untuk mendapatkan gambaran tentang suatu
kiadian secerct objektf clalart waktu

bersamaan' Populasi penelitian aialah v.,l,o kela,c l,' sDiT ,An-Nitla'
Kota Lubaklinggaa tahun 2013.
Sampel yang diambil begumtah S0 respnden.
Hasil analisis univariot menuniukan bahwa ttari 50 responden yang
mencuci tangan clengan benar
adalah 4l responden (82Yo), respondery dengan pengetahuan iaik sdalah
48 respontten (g6%o), responden
dengan sikap mencuci tangan baik at{alah-32 iesponden (61Yn).
Dan dari hait analisis bivariat, dapat
disimpulkan bahwa ada hubungan antara pengetahuon ,tingi,, perilalcu
mencuci tangan clengan benar
dengan hasil uji statistik Fisher'i Exact Test denlan p value :'b,Lzb
s0,0s
fu
Dari hasil penelitian ini diharapkan pengaiar khususnya guru
SDIT An-Nida, Agar dapat tebih
menitrgkatkan pengetahuan clan sikap unak ialoi, menjaga
kiseiatan diri terutama clalam hal rnecuci
tangan derugan benar' Dan lebih memperhatikan ccrd mencuci
tangan sistya, serta mengawasi


cara mencuci

tangan simra ,setelah makan siang.

Kata kanci : J,,'Iencuci Tangan, pengetahuan, Sikap

PENDAHULUAI{

Anak pada hakikatnya merupakan

aset

terpenting dalam tercapainya keberhasilan suatu

negara. karena merupakan generasi penerus

*at

bangla selanjutrya. Derajat kesehatan

pada
saat ini belum bisa dikatakan baik karena masih
banl,ak terdapat masalah kesehatan khususnla

pada

anak sekolah. Anak usia

sekolah

merupakan kelompok usia yang kritis karena

pada usia tersebut rentan terhadap masalah
kesehatan. Anak usia sekolah setain rentan
terhadap masalah kesehatan juga peka terhadap
perubahan. Masalah ini Lurang begitu
diperhatikan baik oleh orang tua, sekolah atau
para klinisi serta profesional kesehatan lainma

)'ang saat


ini

masih mempnoritaskan kesehatan

anak balita. Padahal Franan mereka yang
sangat dominan akan menpengaruhi kualitas

hidup anak di kemrrdian had (Gobel, 2009).

Peningkatan kualitas hidup anak salah
satunla ditentukan oleh pemnarum prilaku

kesehatan anak sejak dini. perilaku anak sekolah
>angat bervariatif. Bila tidak dikenali dan

ditangani sejak dini, ganggrum kesehatan ini
akan mempengaruhi prestasi belajar dan masa

depan anak (Hendra. 200?).


Perilaku kesehatan merupakan

suatu

respon sesorang terhadap stimulus atau objek

yang berkaitan dengan sakit dan penv-akit, sistem
min rmao, dan
lingkungan (Notoatmodjo, 2007).

plalanan kesehataq rnakanaq

Beberapa kebiasaan anak

)ang

bisa

mempengaruhi perilaku kesehatan pada anak


khususnya di sekolah laitu pola sarapan anak.
kebiasaan rnencuci tangan. kebersihan telinga,

kulit kebersihan hrku, kebersilian
rambuf mandi dan juga kebiasaan anak_anak
untuk jajan di tempat sembarangan dengan
jajanan )ang rata-rata tidak sehat *tuf.
kebersihan

dikonsumsi oleh anak-anak (Syamsu, 2002).

Anak dalarn usia sekolah

disebut

sebagai masa intelektual. dirnana anak rnulai
belajar berpikir secam konkrit dan rasional.
Tugas perkembangan anak dalam


adalah

klajar

usia sekolah

mengembangkan kebiasaan
unt*k mernelihara badan rneliputi keserratan dan

kebersihan diri. serta terdapat adanya hubungan

).ang tinggt affara jasmani dan prestasi
drmana apbila tubuh anak sehat maka banyak
prestasi belajar yang diraihnya (Yusuf, 2AA7).

Fsitif

Merurut Lawrence Green

dalam


\otoatmodjo(2010) mer{elaskan bahwa perilaku
kesehatan ditentukan oleh 3 faktor utam4 yaitu:

t-aktor predisposisi (Pengetahuaq sikap,
kepercaS.aan, nilai-nilal hadisi. dl[], faktor
xmungki4 dan faldor pengrrat. Sedangkan

terbentukrya tindakan seseorang. Sikap lang
diharapkan

dimiliki anak bukan harya

tahu

menyebu&an bagaimana harus bersikap, tetapi
tumbuhnya sikap itu sendiri untuk berperilaku
lebih baik. Sikap merupakan kesediaan untuk

bertindak atau prodisposisi tindakan


suatu

perilaku" satu penelitiau mengenai kebersihan diri
berhasil dilalcukan Pennana (2006).

nenurut S-l'arnsu (2002). FalCor - faktor yang
nempengaruhi perilaku kesehatan khususnla

Kebersihan perssorangan dalarn bahasa
inggrisnya adalah personal hygiene. Hygiene
berasal dari kata hygiea dalam sejarah Sunani
kuno rebagai dewi kebersihan. Kebersihan

:e rlakuan orang tua dalam mendidik anak.

usaha kesehatan perseomngan dengan melalui

Sekolah adalah institusi yang teroirganisir
lingan baik dan merupakan rvadah pembentukan

i:ralrter dan media yang mampu mananarnkan
:engertian dan kebiasaan hidup sehat (Martianto,

mencakup kebersihan

xrkembangan anak diantanmla kesehatrn.
:udara. agama, dan kebiasaan setempat serta

perseorangan merupakan suatu pengetahuan dan

menjaga kebersihan

' 'ti5). Pendidikan kesehatan adalah proses
:cmbahan peritaku daliarn diri manusia yang
'oeroleh dari berbagai pengalarnan bela1iar ,Bng

:endorong

dan

rnemwrgkinkat

-*"seorang(l,awrence W.Green. 1980). Pendidikan
r;shatan
sekolah dilalalkan
sekolah
*,.ngan sasaran murid. Pendidikan di sekolah
:5ah suatu proses yarg mengubah pengetahuan

di

di

r;sehatan menjadi suatu kebiasaan hidup sehat

i'tha- 2002).
Salah satu dari tujuan pndidikan
r:rhatan adalah mernbentuk sikap dan perilaku
-:Ji menghindari dan mencegah terjadinya
:e:', akit dan gangguan kesehatan. Tujuan
:e:ildikan kesehatan di sekolah adalah
:"-:n3utkan penanaman kebiasaan dan norma

:-:-p sehat serta memberikan pengetahuan
:::xg

kesehatan (farnawan, 200?).

\{enurut Notoatmdj o (2003 ), pengetahuan
"r* i.rs kebersihan diri dan hidup sehat sangat

-":,:---ihkan

oleh setiap individu dalam

::6*r:ertahankan kebiasaan

hidup yang

sesuai

H:r-in kesehatan dan akan menciptakan

o-::c--rhteraan serta kesehatan yang optimal. Dari

:r::;rlalryp terhadap praktek )ang didasari oleh
:rr,.:.;nhuan akan lebih langgeng dari praktek
i:: ndak didasari oleh pengetahuan. Sikap
;:- drharapkan dimiliki anak bukan hanya

Jl; nrenvebutkan bagaimana hanrs bersikap,
rru: rumbuhnya sikap itu sendiri untuk

.le:r:raku lebih baik"
Srhap merupakan kesediaan unhrk
qf'*-:r'irl atau prodisposisi tindakan suatu
rru-rt: kesejahteraan serta kesehatan yang
uuflr:i dengan rnelalalkan perawatan kesehatan
t:: f.ari pengalaman terhadap praktek yang
"l:,ir",i-l:-. oleh pengetahuan akan lebih langgeng
tixlulr

:raktek ],ang tidak didasari

illlrlilrii

r

oleh

Menyatakan selain pengetahuan
:-erupakan domain yang penting untuk

lirilllH.i:r.*:Iuan.

diri* Kekrsihan diri
kulit, tangan dan kaki,

kuku, rambut, mulut, dan grgi, hidung,

mata,

telinga, pakaiafl, dan kebersihan tangan dan kaki
sesudah buang airbesarl kecil (Sisu,anto, 2009).
Menjaga kebersihan tangan, kuku, dan
kaki nrerupakan salah satu aspek penting dalam
memperfahankan kesehatan kesehatan badan
perseorangen. Oleh karena itu tangarL kuku, dan
kaki harus dijaga kebersihannya. Kuman penyakit
dapat terbawa nrelalui tangarukuku, dan kaki yang

kotor. Tangan, kaki, da& lerku yang kotor
rnernbawa bibit pnyakit. Bibit penyakit dan telur
cacing yang mrmgkin ada 4alam tangan atau lorku
-vang kotor ikut tertelan (Sisuanto, 2009).
Sebagian masS,artakat mengetahui akan
pentingnya mencuci tangan pakai sabun, mmun
dalam keryataanry.a masih sangat sedikit(hanya

57") yang tahu bagaimana cara melalcukannya

dengan benar. Hal ini sangat penting rurhrk di
ajarkan kepada sisrva agar bisa mencegah resiko
penyakit (Sisw,anto. 2009).

Mencuci tangan pakai sabun yang tepat
rnengurangi resiko diare, flu burung, pneumonia,
dan yang lain. Sangat efektif untuk mencegah
penyakit-penyakit tersebut. Mencuci tangan pakai

sabun dapat mengurangi resiko diare

pada

anak(Siswanto, 2009). Sedangkan berdasarkan
kejian WHO. cuci tangan memakai sabur dapat
mengurangi angka diare hingga 47o/o (bly, 2002).
Penelitian lain di Pakistan menemukan

bahwa rnencuci tangan dengan sabun mengurangi
infeksi saluran pernafasan yang berkaitan dergan
pnemonia pada anak-anak balita hingga lebih dari
50%. Bukti-bukti telah ditemukan bahwa prakfekpraktek menjaga kesehatan dan kebersihan seperti

mencuci tangan sebelum dan sesudah
makan/buang air besar/kecil dapat mengurangi
tingkat infeksi hingga 25% (Suryani, 2009).

Berdasarkan data yang diperoleh dari
Dinas pendidikan kota Lubuklinggau Sekolah
Dasar di kota Lubuklinggau be{umlatr lA2

Sekolah, dan salah satunya adalah Sekolah Dasar
Islam Terpadu AN-MDA' Kota Lubuklinggau.

2.

Analisa Bivariat

Menggunakan uji statistik chi
sqaare yang di
gunalmn adalah dengan
baks kJmahaan a =
0,05, bila p value S 0"05 artinya
ada hubungan

Analisa ini di lakukan untuk
hubungan varia-b-el i"d*p.;;; mengetahui
( faktor
pengekhuan
dan sikap) d*gu' variabel'd_d;;;
(perilaku mencuci tangan
OInSan be.rarl.

hubungan yang bermakna.

Dengan

rabel

' L;i$Xffi$T'fin"rTir'.,*t

Pengetahuan dan cuci rangan
dengan Benar di

Perilaku Me ncucl

fimBerlar-

Pengetahuan

tl

Cukup

7

Total

pada responden

I

$/_

2

Baik

Dari tabel

9

p value

_ll

/o

ll

O./

t00

0

0

2

100

14,6

4t

85,4

4E

100

tQ n

+I

Uz,U

50

100

didapat bahwa pengetahrnn

Ilasil

/0

0,029

analisa $atistit(

dengan
menggunakan ,rTlif chi square,
Fisher,,
Ies/ didapatkan bnt*l p o,*Jiq
( s < 0,05).
Dengan demikian aOa nuUunga;

ffii

:

purgetahuan dengan-

tangan dengan benar.

,*

re.ifrt"

bennakna

*r*J

pnsan dengan knar di Soff'AN-NIDA,
Kota
Lubuklinggau.

ffiH:ru"Iffiffi*,,
Sikap

ffi.'*t

sikap dan cuci Tangan dengan
Benar

Tidak nenar

-T-

nto./

-Bena,

o/
/o

66,7

l8

100

32
50

100
tr00

33,3

favorable

J

94

29

90,6

19,0

4t

t$z

I

Jumlah

Kota

p value

N

6

72

di sDrr An-Nida,

Total

II

Unfavorable
+--

Total

Be nar

felgan t*r.go; duif.-J;;*perilaku mencuci
t
6;
adelah 4l
responden (85,47o) "gE" reqponden
try uOo' y*g A.og*
pengetahuan cukup tidak
mencuci

Tabel'

sDrr An-Nida, Kora

tI

0,055

Dari table 2 didapat

ttY sikap pada responden, dengan kategori favoretle o"**ffi
;H1h'ffiqroli-^.T,H'r#ffiimf l*g5f ,,$;f -;ffiTL*"sikapl,anlunavorauredengan
F{gcil *'litry{{ik
#^,:Jrr
Hasir
d;;;;;il;;ffi'4*.r:_:* sqaare, Fisher,s tuact:resr
p value = 0'055 (u-).0'05)
didapatkan bahwa
a*'d;ou*ifi;;a*iirr*pr**i;dk
sikap dengan perilaku #ffi;'tangan
h*Brs€n yans bermakna antara
oeffi- tn_ pada siswa lt
Lubuklinggau.
ketas V ;i Sorr An_Nida,
r

Kota

KESIMPULAN
Berdasarkan
disimpulkan

penelitia4 dapf
.hasq
bahwa Oari
iO

l.

,[rfr.rO*n

di SDIT
An-Nida' Kota Lubuklinggau
iJou"g hnbungan
pengetahuan
dan sikap

ffilf

mencuci tangan

),*g mempengaruhi
i*oh, bena; fi;;

2.

Responden van!

;;-d;^;d,rri*'f,

Tffi #f,#r.i*ffi

,fsnonaS {ang mencuCi rangan d"rrg* ridak
_benaradalah 9 responden tf #a.

dengan
o*
f8
pejr,getahuannya
flesnonden
resnonden {ey,/:),

baik adalah

;;;*rden

yang

cukup adalah'i-responden

{4Y"}.

2.

Analisa Bivariat

Menggunakan uji statistik chi
sqaare yang di
gunalmn adalah dengan
baks kJmahaan a =
0,05, bila p value S 0"05 artinya
ada hubungan

Analisa ini di lakukan untuk
hubungan varia-b-el i"d*p.;;; mengetahui
( faktor
pengekhuan
dan sikap) d*gu' variabel'd_d;;;
(perilaku mencuci tangan
OInSan be.rarl.

hubungan yang bermakna.

Dengan

rabel

' L;i$Xffi$T'fin"rTir'.,*t

Pengetahuan dan cuci rangan
dengan Benar di

Perilaku Me ncucl

fimBerlar-

Pengetahuan

tl

Cukup

7

Total

pada responden

I

$/_

2

Baik

Dari tabel

9

p value

_ll

/o

ll

O./

t00

0

0

2

100

14,6

4t

85,4

4E

100

tQ n

+I

Uz,U

50

100

didapat bahwa pengetahrnn

Ilasil

/0

0,029

analisa $atistit(

dengan
menggunakan ,rTlif chi square,
Fisher,,
Ies/ didapatkan bnt*l p o,*Jiq
( s < 0,05).
Dengan demikian aOa nuUunga;

ffii

:

purgetahuan dengan-

tangan dengan benar.

,*

re.ifrt"

bennakna

*r*J

pnsan dengan knar di Soff'AN-NIDA,
Kota
Lubuklinggau.

ffiH:ru"Iffiffi*,,
Sikap

ffi.'*t

sikap dan cuci Tangan dengan
Benar

Tidak nenar

-T-

nto./

-Bena,

o/
/o

66,7

l8

100

32
50

100
tr00

33,3

favorable

J

94

29

90,6

19,0

4t

t$z

I

Jumlah

Kota

p value

N

6

72

di sDrr An-Nida,

Total

II

Unfavorable
+--

Total

Be nar

felgan t*r.go; duif.-J;;*perilaku mencuci
t
6;
adelah 4l
responden (85,47o) "gE" reqponden
try uOo' y*g A.og*
pengetahuan cukup tidak
mencuci

Tabel'

sDrr An-Nida, Kora

tI

0,055

Dari table 2 didapat

ttY sikap pada responden, dengan kategori favoretle o"**ffi
;H1h'ffiqroli-^.T,H'r#ffiimf l*g5f ,,$;f -;ffiTL*"sikapl,anlunavorauredengan
F{gcil *'litry{{ik
#^,:Jrr
Hasir
d;;;;;il;;ffi'4*.r:_:* sqaare, Fisher,s tuact:resr
p value = 0'055 (u-).0'05)
didapatkan bahwa
a*'d;ou*ifi;;a*iirr*pr**i;dk
sikap dengan perilaku #ffi;'tangan
h*Brs€n yans bermakna antara
oeffi- tn_ pada siswa lt
Lubuklinggau.
ketas V ;i Sorr An_Nida,
r

Kota

KESIMPULAN
Berdasarkan
disimpulkan

penelitia4 dapf
.hasq
bahwa Oari
iO

l.

,[rfr.rO*n

di SDIT
An-Nida' Kota Lubuklinggau
iJou"g hnbungan
pengetahuan
dan sikap

ffilf

mencuci tangan

),*g mempengaruhi
i*oh, bena; fi;;

2.

Responden van!

;;-d;^;d,rri*'f,

Tffi #f,#r.i*ffi

,fsnonaS {ang mencuCi rangan d"rrg* ridak
_benaradalah 9 responden tf #a.

dengan
o*
f8
pejr,getahuannya
flesnonden
resnonden {ey,/:),

baik adalah

;;;*rden

yang

cukup adalah'i-responden

{4Y"}.

3.

sihp mencuci tangan
responden (64olo), dan
responden dengan sikap kurang baik adalah

Responden dengan

baik adalah 32

18 responden (36Yo).

4.

Ada hubungan antara pengetahuan dengan
perilaku menfirci tangan dengan benar
dengan hasil uji statisik Fisher's kact Test

5.

Tidak ada hubungan antara sikap dengan
perilaku mencuci tangan dengan benar
dengan hasil uji statistik Fisher's Exact Test
denganp value: 0,055

dengan p l.alue

:

0,029 (s < 0.05).

(a 2 0,05).

SARAN
1. SDIT An-Nida' Kota Lubuklinggau
Agar dapat lebih meningkatlcan pengstahuan
dan sikap anak dalam mer{aga kesehatan

diri

terutama dalam hal mecuci tangan dangan
baik dan benar. Dan lebih memprhatikan
cara mencuci tangan siswa. sefia menga*,asi

2.

Nursalam.2003.
Konsep dan Penerapan Metodialagi
litian llmu Ke perawatan. Salemba

Pene

Medika. Surabaya.
Sibuea, Dewi. 2007.
Raih hidap sehat dengan cuci tangan pakai
sabun - Hari Cuci Tangan Pakai Saban
Sedunia (I{CTPS)"
hffp: //www. nromosikesehatan. com/?act=ar

ticle&id:424&pg. Diakses pada tanggal 06
Maret 2013.
Sisuanto, Iladi. 2010.
Pendidikan Kesehatan Anak Llsia Dini,
Pustaka Rihama, Yogyakarta.
Suryani, 2009.
CL\CI TAfi{GAN Cara Mudah Cegah
Penyakit,
http //www. inf,eksi. comlnewsdetail. php ?ln
:

fin&doc=

l.2J 0. Diakses pada tanggal 06

rnaret 2013.

Sy'amsu 2002.

cara mencuci tangan siswa setelah makan

L|paya P e n i ngkat an Ke ne r s i h an

siang, apakah sisna sudah menerapkan cara
mencuci tangan dengan baik dan benar yang
telah diajarkan oleh peneliti melalui

Perorangan Pada Anak Prasekolah
]u{eLalui Buku Cerita Korutemparer. Iwnal
Ners Vol 5 No 1. Jakarta.

penyuluhan.
Orang Tua Siswa

Sangat

Tietjen dkk 2004.

di buhrtrkan peran omng tua dalam

Mencuci Tangan Dengan Benar.

menjaga, mengingatkan serta mengajarkan
anak dalam menjaga kesehatan diri. Karenia
peran orang tua sangat penting dalam
meningkatkan personal hygiene anak selain

l.

di sekolah dan tenaga kesehatan.
Siswa/i SDIT An-Nida'Kota Lubuklinggau

Diharapkan kepada selunrh

khususnya kelas

siswa/i

V yarg sudah diberi

penyuluhan agar senantiasa menerapkan cara
mencuci tangan yang telah diajarkan oleh

kakak serta jangan lupa untuk

selalu

membiasakan mencuci tangan sebelum dan
sesudah makan atau setelah beraktivitas.

DAFTAR PUSTAKA
Hendra. 2007.

Permasalahan {Jm.um Kesehatan Anak
Usia Sekola/r. Rineka Cipta. Jakafia.
Firdayat, 2005.
Konsep Dasar Mncuci Tangan Yang Baik.
http://syehaceh.wordpress.com/20 n fiS / 22.
Diakses pada tanggal06 Maret 2013.

Liiy.2007.
Me di akom. Kementerian Kesehatan edisi

)O(VI Oktober 2010.
\otoatmodjo, soekidjo.

20 10.

logi Penelitian Ke sehatan Edisi
Revisi. Rineka Cipta: Jakarta.

h.{etodo

Diakses pada tanggal06 maret 201i.