HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP DENGAN PERIL.dKU MENCUCI TANGAN DENGAN BENAR PADA SIS1VA KELAS V SDIT AN-NIDA' KOTA LUBT]KLINGGAU TAHUN 2013 Zuraidah, Yeni Elviani
HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP DENGAN PERIL.dKU
MENCUCI TANGAN DENGAN BENAR PADA SIS1VA KELAS V
SDIT AN-NIDA' KOTA LUBT]KLINGGAU TAHUN 2013
Zuraidah, Yeni Elviani
Dosen Prodi Keperawakn Lubuklinggau Politeknik Kesehatan palembang
ABSTRAK
h'fencuci tangan dengan benar dan memaksi
dapat mercgurangi resiko diare pada anak
-sabun
(Sistvanto, 2009);
masyarakat
mengetahui
akan
pentingnya
ruencuci tangan pakai sabun, nafiutn
lebagian
hanya sedikit sekali(S%o) yang mengetahui bigaintafta caro mencuci
tangan deng{tft henar. Hal ini sangat
penting unluk diaiarkan kepada siswa agar bisa mencuci tangan dengan*beno,
;
h
iin
pen,vakit.
"niu*'*rn"ril'n"iuirxo
Tuittan penelitian ini adalah untuk mengetahui-Hubungan pengetahuan
dan sikap dengan perilaka
mencuci tarcgan dengan benar pada si.*ra kelas I'Di SDITAI'i-tAU'
iota Lubuklinggau Tahun 20t3.
Penelitian ini menggutrakan silrv€y- analitik sedangkan rancdtngan peneliti*"drngon
menggunakan
cross sectional, yaitu untuk mendapatkan gambaran tentang suatu
kiadian secerct objektf clalart waktu
bersamaan' Populasi penelitian aialah v.,l,o kela,c l,' sDiT ,An-Nitla'
Kota Lubaklinggaa tahun 2013.
Sampel yang diambil begumtah S0 respnden.
Hasil analisis univariot menuniukan bahwa ttari 50 responden yang
mencuci tangan clengan benar
adalah 4l responden (82Yo), respondery dengan pengetahuan iaik sdalah
48 respontten (g6%o), responden
dengan sikap mencuci tangan baik at{alah-32 iesponden (61Yn).
Dan dari hait analisis bivariat, dapat
disimpulkan bahwa ada hubungan antara pengetahuon ,tingi,, perilalcu
mencuci tangan clengan benar
dengan hasil uji statistik Fisher'i Exact Test denlan p value :'b,Lzb
s0,0s
fu
Dari hasil penelitian ini diharapkan pengaiar khususnya guru
SDIT An-Nida, Agar dapat tebih
menitrgkatkan pengetahuan clan sikap unak ialoi, menjaga
kiseiatan diri terutama clalam hal rnecuci
tangan derugan benar' Dan lebih memperhatikan ccrd mencuci
tangan sistya, serta mengawasi
cara mencuci
tangan simra ,setelah makan siang.
Kata kanci : J,,'Iencuci Tangan, pengetahuan, Sikap
PENDAHULUAI{
Anak pada hakikatnya merupakan
aset
terpenting dalam tercapainya keberhasilan suatu
negara. karena merupakan generasi penerus
*at
bangla selanjutrya. Derajat kesehatan
pada
saat ini belum bisa dikatakan baik karena masih
banl,ak terdapat masalah kesehatan khususnla
pada
anak sekolah. Anak usia
sekolah
merupakan kelompok usia yang kritis karena
pada usia tersebut rentan terhadap masalah
kesehatan. Anak usia sekolah setain rentan
terhadap masalah kesehatan juga peka terhadap
perubahan. Masalah ini Lurang begitu
diperhatikan baik oleh orang tua, sekolah atau
para klinisi serta profesional kesehatan lainma
)'ang saat
ini
masih mempnoritaskan kesehatan
anak balita. Padahal Franan mereka yang
sangat dominan akan menpengaruhi kualitas
hidup anak di kemrrdian had (Gobel, 2009).
Peningkatan kualitas hidup anak salah
satunla ditentukan oleh pemnarum prilaku
kesehatan anak sejak dini. perilaku anak sekolah
>angat bervariatif. Bila tidak dikenali dan
ditangani sejak dini, ganggrum kesehatan ini
akan mempengaruhi prestasi belajar dan masa
depan anak (Hendra. 200?).
Perilaku kesehatan merupakan
suatu
respon sesorang terhadap stimulus atau objek
yang berkaitan dengan sakit dan penv-akit, sistem
min rmao, dan
lingkungan (Notoatmodjo, 2007).
plalanan kesehataq rnakanaq
Beberapa kebiasaan anak
)ang
bisa
mempengaruhi perilaku kesehatan pada anak
khususnya di sekolah laitu pola sarapan anak.
kebiasaan rnencuci tangan. kebersihan telinga,
kulit kebersihan hrku, kebersilian
rambuf mandi dan juga kebiasaan anak_anak
untuk jajan di tempat sembarangan dengan
jajanan )ang rata-rata tidak sehat *tuf.
kebersihan
dikonsumsi oleh anak-anak (Syamsu, 2002).
Anak dalarn usia sekolah
disebut
sebagai masa intelektual. dirnana anak rnulai
belajar berpikir secam konkrit dan rasional.
Tugas perkembangan anak dalam
adalah
klajar
usia sekolah
mengembangkan kebiasaan
unt*k mernelihara badan rneliputi keserratan dan
kebersihan diri. serta terdapat adanya hubungan
).ang tinggt affara jasmani dan prestasi
drmana apbila tubuh anak sehat maka banyak
prestasi belajar yang diraihnya (Yusuf, 2AA7).
Fsitif
Merurut Lawrence Green
dalam
\otoatmodjo(2010) mer{elaskan bahwa perilaku
kesehatan ditentukan oleh 3 faktor utam4 yaitu:
t-aktor predisposisi (Pengetahuaq sikap,
kepercaS.aan, nilai-nilal hadisi. dl[], faktor
xmungki4 dan faldor pengrrat. Sedangkan
terbentukrya tindakan seseorang. Sikap lang
diharapkan
dimiliki anak bukan harya
tahu
menyebu&an bagaimana harus bersikap, tetapi
tumbuhnya sikap itu sendiri untuk berperilaku
lebih baik. Sikap merupakan kesediaan untuk
bertindak atau prodisposisi tindakan
suatu
perilaku" satu penelitiau mengenai kebersihan diri
berhasil dilalcukan Pennana (2006).
nenurut S-l'arnsu (2002). FalCor - faktor yang
nempengaruhi perilaku kesehatan khususnla
Kebersihan perssorangan dalarn bahasa
inggrisnya adalah personal hygiene. Hygiene
berasal dari kata hygiea dalam sejarah Sunani
kuno rebagai dewi kebersihan. Kebersihan
:e rlakuan orang tua dalam mendidik anak.
usaha kesehatan perseomngan dengan melalui
Sekolah adalah institusi yang teroirganisir
lingan baik dan merupakan rvadah pembentukan
i:ralrter dan media yang mampu mananarnkan
:engertian dan kebiasaan hidup sehat (Martianto,
mencakup kebersihan
xrkembangan anak diantanmla kesehatrn.
:udara. agama, dan kebiasaan setempat serta
perseorangan merupakan suatu pengetahuan dan
menjaga kebersihan
' 'ti5). Pendidikan kesehatan adalah proses
:cmbahan peritaku daliarn diri manusia yang
'oeroleh dari berbagai pengalarnan bela1iar ,Bng
:endorong
dan
rnemwrgkinkat
-*"seorang(l,awrence W.Green. 1980). Pendidikan
r;shatan
sekolah dilalalkan
sekolah
*,.ngan sasaran murid. Pendidikan di sekolah
:5ah suatu proses yarg mengubah pengetahuan
di
di
r;sehatan menjadi suatu kebiasaan hidup sehat
i'tha- 2002).
Salah satu dari tujuan pndidikan
r:rhatan adalah mernbentuk sikap dan perilaku
-:Ji menghindari dan mencegah terjadinya
:e:', akit dan gangguan kesehatan. Tujuan
:e:ildikan kesehatan di sekolah adalah
:"-:n3utkan penanaman kebiasaan dan norma
:-:-p sehat serta memberikan pengetahuan
:::xg
kesehatan (farnawan, 200?).
\{enurut Notoatmdj o (2003 ), pengetahuan
"r* i.rs kebersihan diri dan hidup sehat sangat
-":,:---ihkan
oleh setiap individu dalam
::6*r:ertahankan kebiasaan
hidup yang
sesuai
H:r-in kesehatan dan akan menciptakan
o-::c--rhteraan serta kesehatan yang optimal. Dari
:r::;rlalryp terhadap praktek )ang didasari oleh
:rr,.:.;nhuan akan lebih langgeng dari praktek
i:: ndak didasari oleh pengetahuan. Sikap
;:- drharapkan dimiliki anak bukan hanya
Jl; nrenvebutkan bagaimana hanrs bersikap,
rru: rumbuhnya sikap itu sendiri untuk
.le:r:raku lebih baik"
Srhap merupakan kesediaan unhrk
qf'*-:r'irl atau prodisposisi tindakan suatu
rru-rt: kesejahteraan serta kesehatan yang
uuflr:i dengan rnelalalkan perawatan kesehatan
t:: f.ari pengalaman terhadap praktek yang
"l:,ir",i-l:-. oleh pengetahuan akan lebih langgeng
tixlulr
:raktek ],ang tidak didasari
illlrlilrii
r
oleh
Menyatakan selain pengetahuan
:-erupakan domain yang penting untuk
lirilllH.i:r.*:Iuan.
diri* Kekrsihan diri
kulit, tangan dan kaki,
kuku, rambut, mulut, dan grgi, hidung,
mata,
telinga, pakaiafl, dan kebersihan tangan dan kaki
sesudah buang airbesarl kecil (Sisu,anto, 2009).
Menjaga kebersihan tangan, kuku, dan
kaki nrerupakan salah satu aspek penting dalam
memperfahankan kesehatan kesehatan badan
perseorangen. Oleh karena itu tangarL kuku, dan
kaki harus dijaga kebersihannya. Kuman penyakit
dapat terbawa nrelalui tangarukuku, dan kaki yang
kotor. Tangan, kaki, da& lerku yang kotor
rnernbawa bibit pnyakit. Bibit penyakit dan telur
cacing yang mrmgkin ada 4alam tangan atau lorku
-vang kotor ikut tertelan (Sisuanto, 2009).
Sebagian masS,artakat mengetahui akan
pentingnya mencuci tangan pakai sabun, mmun
dalam keryataanry.a masih sangat sedikit(hanya
57") yang tahu bagaimana cara melalcukannya
dengan benar. Hal ini sangat penting rurhrk di
ajarkan kepada sisrva agar bisa mencegah resiko
penyakit (Sisw,anto. 2009).
Mencuci tangan pakai sabun yang tepat
rnengurangi resiko diare, flu burung, pneumonia,
dan yang lain. Sangat efektif untuk mencegah
penyakit-penyakit tersebut. Mencuci tangan pakai
sabun dapat mengurangi resiko diare
pada
anak(Siswanto, 2009). Sedangkan berdasarkan
kejian WHO. cuci tangan memakai sabur dapat
mengurangi angka diare hingga 47o/o (bly, 2002).
Penelitian lain di Pakistan menemukan
bahwa rnencuci tangan dengan sabun mengurangi
infeksi saluran pernafasan yang berkaitan dergan
pnemonia pada anak-anak balita hingga lebih dari
50%. Bukti-bukti telah ditemukan bahwa prakfekpraktek menjaga kesehatan dan kebersihan seperti
mencuci tangan sebelum dan sesudah
makan/buang air besar/kecil dapat mengurangi
tingkat infeksi hingga 25% (Suryani, 2009).
Berdasarkan data yang diperoleh dari
Dinas pendidikan kota Lubuklinggau Sekolah
Dasar di kota Lubuklinggau be{umlatr lA2
Sekolah, dan salah satunya adalah Sekolah Dasar
Islam Terpadu AN-MDA' Kota Lubuklinggau.
2.
Analisa Bivariat
Menggunakan uji statistik chi
sqaare yang di
gunalmn adalah dengan
baks kJmahaan a =
0,05, bila p value S 0"05 artinya
ada hubungan
Analisa ini di lakukan untuk
hubungan varia-b-el i"d*p.;;; mengetahui
( faktor
pengekhuan
dan sikap) d*gu' variabel'd_d;;;
(perilaku mencuci tangan
OInSan be.rarl.
hubungan yang bermakna.
Dengan
rabel
' L;i$Xffi$T'fin"rTir'.,*t
Pengetahuan dan cuci rangan
dengan Benar di
Perilaku Me ncucl
fimBerlar-
Pengetahuan
tl
Cukup
7
Total
pada responden
I
$/_
2
Baik
Dari tabel
9
p value
_ll
/o
ll
O./
t00
0
0
2
100
14,6
4t
85,4
4E
100
tQ n
+I
Uz,U
50
100
didapat bahwa pengetahrnn
Ilasil
/0
0,029
analisa $atistit(
dengan
menggunakan ,rTlif chi square,
Fisher,,
Ies/ didapatkan bnt*l p o,*Jiq
( s < 0,05).
Dengan demikian aOa nuUunga;
ffii
:
purgetahuan dengan-
tangan dengan benar.
,*
re.ifrt"
bennakna
*r*J
pnsan dengan knar di Soff'AN-NIDA,
Kota
Lubuklinggau.
ffiH:ru"Iffiffi*,,
Sikap
ffi.'*t
sikap dan cuci Tangan dengan
Benar
Tidak nenar
-T-
nto./
-Bena,
o/
/o
66,7
l8
100
32
50
100
tr00
33,3
favorable
J
94
29
90,6
19,0
4t
t$z
I
Jumlah
Kota
p value
N
6
72
di sDrr An-Nida,
Total
II
Unfavorable
+--
Total
Be nar
felgan t*r.go; duif.-J;;*perilaku mencuci
t
6;
adelah 4l
responden (85,47o) "gE" reqponden
try uOo' y*g A.og*
pengetahuan cukup tidak
mencuci
Tabel'
sDrr An-Nida, Kora
tI
0,055
Dari table 2 didapat
ttY sikap pada responden, dengan kategori favoretle o"**ffi
;H1h'ffiqroli-^.T,H'r#ffiimf l*g5f ,,$;f -;ffiTL*"sikapl,anlunavorauredengan
F{gcil *'litry{{ik
#^,:Jrr
Hasir
d;;;;;il;;ffi'4*.r:_:* sqaare, Fisher,s tuact:resr
p value = 0'055 (u-).0'05)
didapatkan bahwa
a*'d;ou*ifi;;a*iirr*pr**i;dk
sikap dengan perilaku #ffi;'tangan
h*Brs€n yans bermakna antara
oeffi- tn_ pada siswa lt
Lubuklinggau.
ketas V ;i Sorr An_Nida,
r
Kota
KESIMPULAN
Berdasarkan
disimpulkan
penelitia4 dapf
.hasq
bahwa Oari
iO
l.
,[rfr.rO*n
di SDIT
An-Nida' Kota Lubuklinggau
iJou"g hnbungan
pengetahuan
dan sikap
ffilf
mencuci tangan
),*g mempengaruhi
i*oh, bena; fi;;
2.
Responden van!
;;-d;^;d,rri*'f,
Tffi #f,#r.i*ffi
,fsnonaS {ang mencuCi rangan d"rrg* ridak
_benaradalah 9 responden tf #a.
dengan
o*
f8
pejr,getahuannya
flesnonden
resnonden {ey,/:),
baik adalah
;;;*rden
yang
cukup adalah'i-responden
{4Y"}.
2.
Analisa Bivariat
Menggunakan uji statistik chi
sqaare yang di
gunalmn adalah dengan
baks kJmahaan a =
0,05, bila p value S 0"05 artinya
ada hubungan
Analisa ini di lakukan untuk
hubungan varia-b-el i"d*p.;;; mengetahui
( faktor
pengekhuan
dan sikap) d*gu' variabel'd_d;;;
(perilaku mencuci tangan
OInSan be.rarl.
hubungan yang bermakna.
Dengan
rabel
' L;i$Xffi$T'fin"rTir'.,*t
Pengetahuan dan cuci rangan
dengan Benar di
Perilaku Me ncucl
fimBerlar-
Pengetahuan
tl
Cukup
7
Total
pada responden
I
$/_
2
Baik
Dari tabel
9
p value
_ll
/o
ll
O./
t00
0
0
2
100
14,6
4t
85,4
4E
100
tQ n
+I
Uz,U
50
100
didapat bahwa pengetahrnn
Ilasil
/0
0,029
analisa $atistit(
dengan
menggunakan ,rTlif chi square,
Fisher,,
Ies/ didapatkan bnt*l p o,*Jiq
( s < 0,05).
Dengan demikian aOa nuUunga;
ffii
:
purgetahuan dengan-
tangan dengan benar.
,*
re.ifrt"
bennakna
*r*J
pnsan dengan knar di Soff'AN-NIDA,
Kota
Lubuklinggau.
ffiH:ru"Iffiffi*,,
Sikap
ffi.'*t
sikap dan cuci Tangan dengan
Benar
Tidak nenar
-T-
nto./
-Bena,
o/
/o
66,7
l8
100
32
50
100
tr00
33,3
favorable
J
94
29
90,6
19,0
4t
t$z
I
Jumlah
Kota
p value
N
6
72
di sDrr An-Nida,
Total
II
Unfavorable
+--
Total
Be nar
felgan t*r.go; duif.-J;;*perilaku mencuci
t
6;
adelah 4l
responden (85,47o) "gE" reqponden
try uOo' y*g A.og*
pengetahuan cukup tidak
mencuci
Tabel'
sDrr An-Nida, Kora
tI
0,055
Dari table 2 didapat
ttY sikap pada responden, dengan kategori favoretle o"**ffi
;H1h'ffiqroli-^.T,H'r#ffiimf l*g5f ,,$;f -;ffiTL*"sikapl,anlunavorauredengan
F{gcil *'litry{{ik
#^,:Jrr
Hasir
d;;;;;il;;ffi'4*.r:_:* sqaare, Fisher,s tuact:resr
p value = 0'055 (u-).0'05)
didapatkan bahwa
a*'d;ou*ifi;;a*iirr*pr**i;dk
sikap dengan perilaku #ffi;'tangan
h*Brs€n yans bermakna antara
oeffi- tn_ pada siswa lt
Lubuklinggau.
ketas V ;i Sorr An_Nida,
r
Kota
KESIMPULAN
Berdasarkan
disimpulkan
penelitia4 dapf
.hasq
bahwa Oari
iO
l.
,[rfr.rO*n
di SDIT
An-Nida' Kota Lubuklinggau
iJou"g hnbungan
pengetahuan
dan sikap
ffilf
mencuci tangan
),*g mempengaruhi
i*oh, bena; fi;;
2.
Responden van!
;;-d;^;d,rri*'f,
Tffi #f,#r.i*ffi
,fsnonaS {ang mencuCi rangan d"rrg* ridak
_benaradalah 9 responden tf #a.
dengan
o*
f8
pejr,getahuannya
flesnonden
resnonden {ey,/:),
baik adalah
;;;*rden
yang
cukup adalah'i-responden
{4Y"}.
3.
sihp mencuci tangan
responden (64olo), dan
responden dengan sikap kurang baik adalah
Responden dengan
baik adalah 32
18 responden (36Yo).
4.
Ada hubungan antara pengetahuan dengan
perilaku menfirci tangan dengan benar
dengan hasil uji statisik Fisher's kact Test
5.
Tidak ada hubungan antara sikap dengan
perilaku mencuci tangan dengan benar
dengan hasil uji statistik Fisher's Exact Test
denganp value: 0,055
dengan p l.alue
:
0,029 (s < 0.05).
(a 2 0,05).
SARAN
1. SDIT An-Nida' Kota Lubuklinggau
Agar dapat lebih meningkatlcan pengstahuan
dan sikap anak dalam mer{aga kesehatan
diri
terutama dalam hal mecuci tangan dangan
baik dan benar. Dan lebih memprhatikan
cara mencuci tangan siswa. sefia menga*,asi
2.
Nursalam.2003.
Konsep dan Penerapan Metodialagi
litian llmu Ke perawatan. Salemba
Pene
Medika. Surabaya.
Sibuea, Dewi. 2007.
Raih hidap sehat dengan cuci tangan pakai
sabun - Hari Cuci Tangan Pakai Saban
Sedunia (I{CTPS)"
hffp: //www. nromosikesehatan. com/?act=ar
ticle&id:424&pg. Diakses pada tanggal 06
Maret 2013.
Sisuanto, Iladi. 2010.
Pendidikan Kesehatan Anak Llsia Dini,
Pustaka Rihama, Yogyakarta.
Suryani, 2009.
CL\CI TAfi{GAN Cara Mudah Cegah
Penyakit,
http //www. inf,eksi. comlnewsdetail. php ?ln
:
fin&doc=
l.2J 0. Diakses pada tanggal 06
rnaret 2013.
Sy'amsu 2002.
cara mencuci tangan siswa setelah makan
L|paya P e n i ngkat an Ke ne r s i h an
siang, apakah sisna sudah menerapkan cara
mencuci tangan dengan baik dan benar yang
telah diajarkan oleh peneliti melalui
Perorangan Pada Anak Prasekolah
]u{eLalui Buku Cerita Korutemparer. Iwnal
Ners Vol 5 No 1. Jakarta.
penyuluhan.
Orang Tua Siswa
Sangat
Tietjen dkk 2004.
di buhrtrkan peran omng tua dalam
Mencuci Tangan Dengan Benar.
menjaga, mengingatkan serta mengajarkan
anak dalam menjaga kesehatan diri. Karenia
peran orang tua sangat penting dalam
meningkatkan personal hygiene anak selain
l.
di sekolah dan tenaga kesehatan.
Siswa/i SDIT An-Nida'Kota Lubuklinggau
Diharapkan kepada selunrh
khususnya kelas
siswa/i
V yarg sudah diberi
penyuluhan agar senantiasa menerapkan cara
mencuci tangan yang telah diajarkan oleh
kakak serta jangan lupa untuk
selalu
membiasakan mencuci tangan sebelum dan
sesudah makan atau setelah beraktivitas.
DAFTAR PUSTAKA
Hendra. 2007.
Permasalahan {Jm.um Kesehatan Anak
Usia Sekola/r. Rineka Cipta. Jakafia.
Firdayat, 2005.
Konsep Dasar Mncuci Tangan Yang Baik.
http://syehaceh.wordpress.com/20 n fiS / 22.
Diakses pada tanggal06 Maret 2013.
Liiy.2007.
Me di akom. Kementerian Kesehatan edisi
)O(VI Oktober 2010.
\otoatmodjo, soekidjo.
20 10.
logi Penelitian Ke sehatan Edisi
Revisi. Rineka Cipta: Jakarta.
h.{etodo
Diakses pada tanggal06 maret 201i.
MENCUCI TANGAN DENGAN BENAR PADA SIS1VA KELAS V
SDIT AN-NIDA' KOTA LUBT]KLINGGAU TAHUN 2013
Zuraidah, Yeni Elviani
Dosen Prodi Keperawakn Lubuklinggau Politeknik Kesehatan palembang
ABSTRAK
h'fencuci tangan dengan benar dan memaksi
dapat mercgurangi resiko diare pada anak
-sabun
(Sistvanto, 2009);
masyarakat
mengetahui
akan
pentingnya
ruencuci tangan pakai sabun, nafiutn
lebagian
hanya sedikit sekali(S%o) yang mengetahui bigaintafta caro mencuci
tangan deng{tft henar. Hal ini sangat
penting unluk diaiarkan kepada siswa agar bisa mencuci tangan dengan*beno,
;
h
iin
pen,vakit.
"niu*'*rn"ril'n"iuirxo
Tuittan penelitian ini adalah untuk mengetahui-Hubungan pengetahuan
dan sikap dengan perilaka
mencuci tarcgan dengan benar pada si.*ra kelas I'Di SDITAI'i-tAU'
iota Lubuklinggau Tahun 20t3.
Penelitian ini menggutrakan silrv€y- analitik sedangkan rancdtngan peneliti*"drngon
menggunakan
cross sectional, yaitu untuk mendapatkan gambaran tentang suatu
kiadian secerct objektf clalart waktu
bersamaan' Populasi penelitian aialah v.,l,o kela,c l,' sDiT ,An-Nitla'
Kota Lubaklinggaa tahun 2013.
Sampel yang diambil begumtah S0 respnden.
Hasil analisis univariot menuniukan bahwa ttari 50 responden yang
mencuci tangan clengan benar
adalah 4l responden (82Yo), respondery dengan pengetahuan iaik sdalah
48 respontten (g6%o), responden
dengan sikap mencuci tangan baik at{alah-32 iesponden (61Yn).
Dan dari hait analisis bivariat, dapat
disimpulkan bahwa ada hubungan antara pengetahuon ,tingi,, perilalcu
mencuci tangan clengan benar
dengan hasil uji statistik Fisher'i Exact Test denlan p value :'b,Lzb
s0,0s
fu
Dari hasil penelitian ini diharapkan pengaiar khususnya guru
SDIT An-Nida, Agar dapat tebih
menitrgkatkan pengetahuan clan sikap unak ialoi, menjaga
kiseiatan diri terutama clalam hal rnecuci
tangan derugan benar' Dan lebih memperhatikan ccrd mencuci
tangan sistya, serta mengawasi
cara mencuci
tangan simra ,setelah makan siang.
Kata kanci : J,,'Iencuci Tangan, pengetahuan, Sikap
PENDAHULUAI{
Anak pada hakikatnya merupakan
aset
terpenting dalam tercapainya keberhasilan suatu
negara. karena merupakan generasi penerus
*at
bangla selanjutrya. Derajat kesehatan
pada
saat ini belum bisa dikatakan baik karena masih
banl,ak terdapat masalah kesehatan khususnla
pada
anak sekolah. Anak usia
sekolah
merupakan kelompok usia yang kritis karena
pada usia tersebut rentan terhadap masalah
kesehatan. Anak usia sekolah setain rentan
terhadap masalah kesehatan juga peka terhadap
perubahan. Masalah ini Lurang begitu
diperhatikan baik oleh orang tua, sekolah atau
para klinisi serta profesional kesehatan lainma
)'ang saat
ini
masih mempnoritaskan kesehatan
anak balita. Padahal Franan mereka yang
sangat dominan akan menpengaruhi kualitas
hidup anak di kemrrdian had (Gobel, 2009).
Peningkatan kualitas hidup anak salah
satunla ditentukan oleh pemnarum prilaku
kesehatan anak sejak dini. perilaku anak sekolah
>angat bervariatif. Bila tidak dikenali dan
ditangani sejak dini, ganggrum kesehatan ini
akan mempengaruhi prestasi belajar dan masa
depan anak (Hendra. 200?).
Perilaku kesehatan merupakan
suatu
respon sesorang terhadap stimulus atau objek
yang berkaitan dengan sakit dan penv-akit, sistem
min rmao, dan
lingkungan (Notoatmodjo, 2007).
plalanan kesehataq rnakanaq
Beberapa kebiasaan anak
)ang
bisa
mempengaruhi perilaku kesehatan pada anak
khususnya di sekolah laitu pola sarapan anak.
kebiasaan rnencuci tangan. kebersihan telinga,
kulit kebersihan hrku, kebersilian
rambuf mandi dan juga kebiasaan anak_anak
untuk jajan di tempat sembarangan dengan
jajanan )ang rata-rata tidak sehat *tuf.
kebersihan
dikonsumsi oleh anak-anak (Syamsu, 2002).
Anak dalarn usia sekolah
disebut
sebagai masa intelektual. dirnana anak rnulai
belajar berpikir secam konkrit dan rasional.
Tugas perkembangan anak dalam
adalah
klajar
usia sekolah
mengembangkan kebiasaan
unt*k mernelihara badan rneliputi keserratan dan
kebersihan diri. serta terdapat adanya hubungan
).ang tinggt affara jasmani dan prestasi
drmana apbila tubuh anak sehat maka banyak
prestasi belajar yang diraihnya (Yusuf, 2AA7).
Fsitif
Merurut Lawrence Green
dalam
\otoatmodjo(2010) mer{elaskan bahwa perilaku
kesehatan ditentukan oleh 3 faktor utam4 yaitu:
t-aktor predisposisi (Pengetahuaq sikap,
kepercaS.aan, nilai-nilal hadisi. dl[], faktor
xmungki4 dan faldor pengrrat. Sedangkan
terbentukrya tindakan seseorang. Sikap lang
diharapkan
dimiliki anak bukan harya
tahu
menyebu&an bagaimana harus bersikap, tetapi
tumbuhnya sikap itu sendiri untuk berperilaku
lebih baik. Sikap merupakan kesediaan untuk
bertindak atau prodisposisi tindakan
suatu
perilaku" satu penelitiau mengenai kebersihan diri
berhasil dilalcukan Pennana (2006).
nenurut S-l'arnsu (2002). FalCor - faktor yang
nempengaruhi perilaku kesehatan khususnla
Kebersihan perssorangan dalarn bahasa
inggrisnya adalah personal hygiene. Hygiene
berasal dari kata hygiea dalam sejarah Sunani
kuno rebagai dewi kebersihan. Kebersihan
:e rlakuan orang tua dalam mendidik anak.
usaha kesehatan perseomngan dengan melalui
Sekolah adalah institusi yang teroirganisir
lingan baik dan merupakan rvadah pembentukan
i:ralrter dan media yang mampu mananarnkan
:engertian dan kebiasaan hidup sehat (Martianto,
mencakup kebersihan
xrkembangan anak diantanmla kesehatrn.
:udara. agama, dan kebiasaan setempat serta
perseorangan merupakan suatu pengetahuan dan
menjaga kebersihan
' 'ti5). Pendidikan kesehatan adalah proses
:cmbahan peritaku daliarn diri manusia yang
'oeroleh dari berbagai pengalarnan bela1iar ,Bng
:endorong
dan
rnemwrgkinkat
-*"seorang(l,awrence W.Green. 1980). Pendidikan
r;shatan
sekolah dilalalkan
sekolah
*,.ngan sasaran murid. Pendidikan di sekolah
:5ah suatu proses yarg mengubah pengetahuan
di
di
r;sehatan menjadi suatu kebiasaan hidup sehat
i'tha- 2002).
Salah satu dari tujuan pndidikan
r:rhatan adalah mernbentuk sikap dan perilaku
-:Ji menghindari dan mencegah terjadinya
:e:', akit dan gangguan kesehatan. Tujuan
:e:ildikan kesehatan di sekolah adalah
:"-:n3utkan penanaman kebiasaan dan norma
:-:-p sehat serta memberikan pengetahuan
:::xg
kesehatan (farnawan, 200?).
\{enurut Notoatmdj o (2003 ), pengetahuan
"r* i.rs kebersihan diri dan hidup sehat sangat
-":,:---ihkan
oleh setiap individu dalam
::6*r:ertahankan kebiasaan
hidup yang
sesuai
H:r-in kesehatan dan akan menciptakan
o-::c--rhteraan serta kesehatan yang optimal. Dari
:r::;rlalryp terhadap praktek )ang didasari oleh
:rr,.:.;nhuan akan lebih langgeng dari praktek
i:: ndak didasari oleh pengetahuan. Sikap
;:- drharapkan dimiliki anak bukan hanya
Jl; nrenvebutkan bagaimana hanrs bersikap,
rru: rumbuhnya sikap itu sendiri untuk
.le:r:raku lebih baik"
Srhap merupakan kesediaan unhrk
qf'*-:r'irl atau prodisposisi tindakan suatu
rru-rt: kesejahteraan serta kesehatan yang
uuflr:i dengan rnelalalkan perawatan kesehatan
t:: f.ari pengalaman terhadap praktek yang
"l:,ir",i-l:-. oleh pengetahuan akan lebih langgeng
tixlulr
:raktek ],ang tidak didasari
illlrlilrii
r
oleh
Menyatakan selain pengetahuan
:-erupakan domain yang penting untuk
lirilllH.i:r.*:Iuan.
diri* Kekrsihan diri
kulit, tangan dan kaki,
kuku, rambut, mulut, dan grgi, hidung,
mata,
telinga, pakaiafl, dan kebersihan tangan dan kaki
sesudah buang airbesarl kecil (Sisu,anto, 2009).
Menjaga kebersihan tangan, kuku, dan
kaki nrerupakan salah satu aspek penting dalam
memperfahankan kesehatan kesehatan badan
perseorangen. Oleh karena itu tangarL kuku, dan
kaki harus dijaga kebersihannya. Kuman penyakit
dapat terbawa nrelalui tangarukuku, dan kaki yang
kotor. Tangan, kaki, da& lerku yang kotor
rnernbawa bibit pnyakit. Bibit penyakit dan telur
cacing yang mrmgkin ada 4alam tangan atau lorku
-vang kotor ikut tertelan (Sisuanto, 2009).
Sebagian masS,artakat mengetahui akan
pentingnya mencuci tangan pakai sabun, mmun
dalam keryataanry.a masih sangat sedikit(hanya
57") yang tahu bagaimana cara melalcukannya
dengan benar. Hal ini sangat penting rurhrk di
ajarkan kepada sisrva agar bisa mencegah resiko
penyakit (Sisw,anto. 2009).
Mencuci tangan pakai sabun yang tepat
rnengurangi resiko diare, flu burung, pneumonia,
dan yang lain. Sangat efektif untuk mencegah
penyakit-penyakit tersebut. Mencuci tangan pakai
sabun dapat mengurangi resiko diare
pada
anak(Siswanto, 2009). Sedangkan berdasarkan
kejian WHO. cuci tangan memakai sabur dapat
mengurangi angka diare hingga 47o/o (bly, 2002).
Penelitian lain di Pakistan menemukan
bahwa rnencuci tangan dengan sabun mengurangi
infeksi saluran pernafasan yang berkaitan dergan
pnemonia pada anak-anak balita hingga lebih dari
50%. Bukti-bukti telah ditemukan bahwa prakfekpraktek menjaga kesehatan dan kebersihan seperti
mencuci tangan sebelum dan sesudah
makan/buang air besar/kecil dapat mengurangi
tingkat infeksi hingga 25% (Suryani, 2009).
Berdasarkan data yang diperoleh dari
Dinas pendidikan kota Lubuklinggau Sekolah
Dasar di kota Lubuklinggau be{umlatr lA2
Sekolah, dan salah satunya adalah Sekolah Dasar
Islam Terpadu AN-MDA' Kota Lubuklinggau.
2.
Analisa Bivariat
Menggunakan uji statistik chi
sqaare yang di
gunalmn adalah dengan
baks kJmahaan a =
0,05, bila p value S 0"05 artinya
ada hubungan
Analisa ini di lakukan untuk
hubungan varia-b-el i"d*p.;;; mengetahui
( faktor
pengekhuan
dan sikap) d*gu' variabel'd_d;;;
(perilaku mencuci tangan
OInSan be.rarl.
hubungan yang bermakna.
Dengan
rabel
' L;i$Xffi$T'fin"rTir'.,*t
Pengetahuan dan cuci rangan
dengan Benar di
Perilaku Me ncucl
fimBerlar-
Pengetahuan
tl
Cukup
7
Total
pada responden
I
$/_
2
Baik
Dari tabel
9
p value
_ll
/o
ll
O./
t00
0
0
2
100
14,6
4t
85,4
4E
100
tQ n
+I
Uz,U
50
100
didapat bahwa pengetahrnn
Ilasil
/0
0,029
analisa $atistit(
dengan
menggunakan ,rTlif chi square,
Fisher,,
Ies/ didapatkan bnt*l p o,*Jiq
( s < 0,05).
Dengan demikian aOa nuUunga;
ffii
:
purgetahuan dengan-
tangan dengan benar.
,*
re.ifrt"
bennakna
*r*J
pnsan dengan knar di Soff'AN-NIDA,
Kota
Lubuklinggau.
ffiH:ru"Iffiffi*,,
Sikap
ffi.'*t
sikap dan cuci Tangan dengan
Benar
Tidak nenar
-T-
nto./
-Bena,
o/
/o
66,7
l8
100
32
50
100
tr00
33,3
favorable
J
94
29
90,6
19,0
4t
t$z
I
Jumlah
Kota
p value
N
6
72
di sDrr An-Nida,
Total
II
Unfavorable
+--
Total
Be nar
felgan t*r.go; duif.-J;;*perilaku mencuci
t
6;
adelah 4l
responden (85,47o) "gE" reqponden
try uOo' y*g A.og*
pengetahuan cukup tidak
mencuci
Tabel'
sDrr An-Nida, Kora
tI
0,055
Dari table 2 didapat
ttY sikap pada responden, dengan kategori favoretle o"**ffi
;H1h'ffiqroli-^.T,H'r#ffiimf l*g5f ,,$;f -;ffiTL*"sikapl,anlunavorauredengan
F{gcil *'litry{{ik
#^,:Jrr
Hasir
d;;;;;il;;ffi'4*.r:_:* sqaare, Fisher,s tuact:resr
p value = 0'055 (u-).0'05)
didapatkan bahwa
a*'d;ou*ifi;;a*iirr*pr**i;dk
sikap dengan perilaku #ffi;'tangan
h*Brs€n yans bermakna antara
oeffi- tn_ pada siswa lt
Lubuklinggau.
ketas V ;i Sorr An_Nida,
r
Kota
KESIMPULAN
Berdasarkan
disimpulkan
penelitia4 dapf
.hasq
bahwa Oari
iO
l.
,[rfr.rO*n
di SDIT
An-Nida' Kota Lubuklinggau
iJou"g hnbungan
pengetahuan
dan sikap
ffilf
mencuci tangan
),*g mempengaruhi
i*oh, bena; fi;;
2.
Responden van!
;;-d;^;d,rri*'f,
Tffi #f,#r.i*ffi
,fsnonaS {ang mencuCi rangan d"rrg* ridak
_benaradalah 9 responden tf #a.
dengan
o*
f8
pejr,getahuannya
flesnonden
resnonden {ey,/:),
baik adalah
;;;*rden
yang
cukup adalah'i-responden
{4Y"}.
2.
Analisa Bivariat
Menggunakan uji statistik chi
sqaare yang di
gunalmn adalah dengan
baks kJmahaan a =
0,05, bila p value S 0"05 artinya
ada hubungan
Analisa ini di lakukan untuk
hubungan varia-b-el i"d*p.;;; mengetahui
( faktor
pengekhuan
dan sikap) d*gu' variabel'd_d;;;
(perilaku mencuci tangan
OInSan be.rarl.
hubungan yang bermakna.
Dengan
rabel
' L;i$Xffi$T'fin"rTir'.,*t
Pengetahuan dan cuci rangan
dengan Benar di
Perilaku Me ncucl
fimBerlar-
Pengetahuan
tl
Cukup
7
Total
pada responden
I
$/_
2
Baik
Dari tabel
9
p value
_ll
/o
ll
O./
t00
0
0
2
100
14,6
4t
85,4
4E
100
tQ n
+I
Uz,U
50
100
didapat bahwa pengetahrnn
Ilasil
/0
0,029
analisa $atistit(
dengan
menggunakan ,rTlif chi square,
Fisher,,
Ies/ didapatkan bnt*l p o,*Jiq
( s < 0,05).
Dengan demikian aOa nuUunga;
ffii
:
purgetahuan dengan-
tangan dengan benar.
,*
re.ifrt"
bennakna
*r*J
pnsan dengan knar di Soff'AN-NIDA,
Kota
Lubuklinggau.
ffiH:ru"Iffiffi*,,
Sikap
ffi.'*t
sikap dan cuci Tangan dengan
Benar
Tidak nenar
-T-
nto./
-Bena,
o/
/o
66,7
l8
100
32
50
100
tr00
33,3
favorable
J
94
29
90,6
19,0
4t
t$z
I
Jumlah
Kota
p value
N
6
72
di sDrr An-Nida,
Total
II
Unfavorable
+--
Total
Be nar
felgan t*r.go; duif.-J;;*perilaku mencuci
t
6;
adelah 4l
responden (85,47o) "gE" reqponden
try uOo' y*g A.og*
pengetahuan cukup tidak
mencuci
Tabel'
sDrr An-Nida, Kora
tI
0,055
Dari table 2 didapat
ttY sikap pada responden, dengan kategori favoretle o"**ffi
;H1h'ffiqroli-^.T,H'r#ffiimf l*g5f ,,$;f -;ffiTL*"sikapl,anlunavorauredengan
F{gcil *'litry{{ik
#^,:Jrr
Hasir
d;;;;;il;;ffi'4*.r:_:* sqaare, Fisher,s tuact:resr
p value = 0'055 (u-).0'05)
didapatkan bahwa
a*'d;ou*ifi;;a*iirr*pr**i;dk
sikap dengan perilaku #ffi;'tangan
h*Brs€n yans bermakna antara
oeffi- tn_ pada siswa lt
Lubuklinggau.
ketas V ;i Sorr An_Nida,
r
Kota
KESIMPULAN
Berdasarkan
disimpulkan
penelitia4 dapf
.hasq
bahwa Oari
iO
l.
,[rfr.rO*n
di SDIT
An-Nida' Kota Lubuklinggau
iJou"g hnbungan
pengetahuan
dan sikap
ffilf
mencuci tangan
),*g mempengaruhi
i*oh, bena; fi;;
2.
Responden van!
;;-d;^;d,rri*'f,
Tffi #f,#r.i*ffi
,fsnonaS {ang mencuCi rangan d"rrg* ridak
_benaradalah 9 responden tf #a.
dengan
o*
f8
pejr,getahuannya
flesnonden
resnonden {ey,/:),
baik adalah
;;;*rden
yang
cukup adalah'i-responden
{4Y"}.
3.
sihp mencuci tangan
responden (64olo), dan
responden dengan sikap kurang baik adalah
Responden dengan
baik adalah 32
18 responden (36Yo).
4.
Ada hubungan antara pengetahuan dengan
perilaku menfirci tangan dengan benar
dengan hasil uji statisik Fisher's kact Test
5.
Tidak ada hubungan antara sikap dengan
perilaku mencuci tangan dengan benar
dengan hasil uji statistik Fisher's Exact Test
denganp value: 0,055
dengan p l.alue
:
0,029 (s < 0.05).
(a 2 0,05).
SARAN
1. SDIT An-Nida' Kota Lubuklinggau
Agar dapat lebih meningkatlcan pengstahuan
dan sikap anak dalam mer{aga kesehatan
diri
terutama dalam hal mecuci tangan dangan
baik dan benar. Dan lebih memprhatikan
cara mencuci tangan siswa. sefia menga*,asi
2.
Nursalam.2003.
Konsep dan Penerapan Metodialagi
litian llmu Ke perawatan. Salemba
Pene
Medika. Surabaya.
Sibuea, Dewi. 2007.
Raih hidap sehat dengan cuci tangan pakai
sabun - Hari Cuci Tangan Pakai Saban
Sedunia (I{CTPS)"
hffp: //www. nromosikesehatan. com/?act=ar
ticle&id:424&pg. Diakses pada tanggal 06
Maret 2013.
Sisuanto, Iladi. 2010.
Pendidikan Kesehatan Anak Llsia Dini,
Pustaka Rihama, Yogyakarta.
Suryani, 2009.
CL\CI TAfi{GAN Cara Mudah Cegah
Penyakit,
http //www. inf,eksi. comlnewsdetail. php ?ln
:
fin&doc=
l.2J 0. Diakses pada tanggal 06
rnaret 2013.
Sy'amsu 2002.
cara mencuci tangan siswa setelah makan
L|paya P e n i ngkat an Ke ne r s i h an
siang, apakah sisna sudah menerapkan cara
mencuci tangan dengan baik dan benar yang
telah diajarkan oleh peneliti melalui
Perorangan Pada Anak Prasekolah
]u{eLalui Buku Cerita Korutemparer. Iwnal
Ners Vol 5 No 1. Jakarta.
penyuluhan.
Orang Tua Siswa
Sangat
Tietjen dkk 2004.
di buhrtrkan peran omng tua dalam
Mencuci Tangan Dengan Benar.
menjaga, mengingatkan serta mengajarkan
anak dalam menjaga kesehatan diri. Karenia
peran orang tua sangat penting dalam
meningkatkan personal hygiene anak selain
l.
di sekolah dan tenaga kesehatan.
Siswa/i SDIT An-Nida'Kota Lubuklinggau
Diharapkan kepada selunrh
khususnya kelas
siswa/i
V yarg sudah diberi
penyuluhan agar senantiasa menerapkan cara
mencuci tangan yang telah diajarkan oleh
kakak serta jangan lupa untuk
selalu
membiasakan mencuci tangan sebelum dan
sesudah makan atau setelah beraktivitas.
DAFTAR PUSTAKA
Hendra. 2007.
Permasalahan {Jm.um Kesehatan Anak
Usia Sekola/r. Rineka Cipta. Jakafia.
Firdayat, 2005.
Konsep Dasar Mncuci Tangan Yang Baik.
http://syehaceh.wordpress.com/20 n fiS / 22.
Diakses pada tanggal06 Maret 2013.
Liiy.2007.
Me di akom. Kementerian Kesehatan edisi
)O(VI Oktober 2010.
\otoatmodjo, soekidjo.
20 10.
logi Penelitian Ke sehatan Edisi
Revisi. Rineka Cipta: Jakarta.
h.{etodo
Diakses pada tanggal06 maret 201i.