BAB III METODE PENELITIAN - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Penggunaan Model Picture and Picture Berbantu Permainan Puzzle untuk Meningkatkan Proses Pembelajaran dan Hasil Belajar Bahasa Indonesia Siswa Kelas 1 SD N Batur 03

BAB III METODE PENELITIAN

3.1. Seting dan Karakteristik Subjek Penelitian

  Berikut akan dijelaskan mengenai seting dan karakteristik pada penelitian ini diantaranya setting tempat penelitian, seting waktu penelitan, dan karakteristik subjek penelitian.

  3.1.1. Seting Tempat Penelitian Penelitian dilakukan di SD N Batur 03. SD N Batur 03 terletak di dusun

  Selo Desa Batur Kecamatan Getasan Kabupaten Semarang. SD N Batur 03 ini terletak di pedesaan dengan 1 Kepala Sekolah, 6 Guru Kelas, 2 guru wiyata bakti, 1 guru agama, 1 guru olahraga, 1 pustakawan, dan 1 penjaga sekolah. SD N Batur 03 memiliki 6 ruang kelas, 1 kantor guru, 1 ruang kepala sekolah, 1 perpustakaan, 1 mushola, 1 kamar kecil siswa, dan 1 kamar kecil guru.

  SD N Batur 03 terletak di pedesaan lereng gunung merbabu. Di lingkungan sekitar sekolah terdapat banyak pepohonan karena lokasi sekolah yang dekat dengan hutan pinus dan kebun pertanian menjadiakan udara di SD Batur sejuk dan nyaman untuk melakukan aktivitas belajar mengajar. Kondisi yang jauh dari jalan raya membuat suasana belajar di sekolah menjadi tenang dan nyaman karena tidak ada kebisingan yang ditimbulkan oleh suara kendaraan. Dengan kondisi tempat dan suasana yang nyaman akan membuat siswa merasa nyaman dalam mengikuti proses pembelajaran sehingga siswa mudah dalam menerima materi yang diajarkan.

  3.1.2. Seting Waktu Penelitian Waktu pelaksanaan yakni dari tahap persiapan hingga pelaporan hasil penelitian dilakukan selama 3 bulan, yakni mulai bulan februari sampai bulan mei

  2015. Waktu pelaksanaan penelitian dapat dilihat pada tabel dibawah 3.1.

  Tabel 3.1 Waktu Penelitian

  Bulan No Kegiatan Februari Maret April Mei 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

  1. Persiapan

  2. Perencanaan tindakan SIKLUS I

  Pertemuan I 3. Pertemuan II Pertemuan III

  SIKLUS II Pertemuan I

4. Pertemuan II

  Pertemuan III

5. Analisis Data 6.

  Pelaporan

3.1.3. Karakteristik Subjek Penelitian

  Subjek penelitian adalah siswa kelas 1 SD N Batur 03 Kecamatan Getasan Kabupaten semarang Tahun Ajaran 2014/2015 yang berjumlah 33 siswa yang terdiri dari 21 siswa laki-laki dan 12 siswa perempuan dengan karakteristik dan tingkat kecerdasan yang berbeda-beda. Sedangkan kolaborator pada penelitian ini adalah guru kelas 1 SD yaitu Ibu Putri Wahyuningtyas, S.Pd. SD.

  Sebagian besar siswa berasal dari keluraga dengan tingkat ekonomi menengah ke bawah, orang tua siswa bekerja sebagai petani dan buruh di kota besar. Orang tua siswa kurang begitu memperhatikan pendidikan anaknya. Karena sebagian besar orang tua siswa tingkat pendidikannya rata-rata lulusan Sekolah Dasar. Sehingga mereka hanya mengandalkan dan menyerahkan sepenuhnya kepada pihak sekolah atas pendidikan anak-anaknya. Sebagian besar siswa hanya belajar di sekolah saja, saat dirumah siswa lebih banyak bermain karena orang tua kurang memotivasi siswa untuk belajar. Hal ini berakibat pada rendahnya hasil belajar siswa dan pada kemampuan membaca siswa.

3.2. Jenis dan Desain Penelitinan.

  Pada sub judul jenis dan desain penelitian ini akan menguraikan tentang dua sub judul yang pertama yaitu jenis penelitian yang akan membahas mengenai jenis penelitian yang akan dilakukan. Sub judul yang kedua yaitu desain penelitian akan menguraikan tentang model atau rancangan penelitian yang akan di jadikan acuan peneliti dalam melaksanakan penelitian.

  3.2.1. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas kolaboratif. Menurut

  Arikunto dalam Mulyana (2010:124) Penelitian Tindakan Kelas adalah kegiatan yang diberikan oleh guru kepada peserta didik agar melakukan sesuatu yang berbeda dari dari biasanya, jadi peserta didik tidak hanya mengerjakan soal yang ditulis di papan tulis atau mengerjakan LKS saja.

  Dalam pelaksanaan tindakan penelitian ini diperlukan kerjasama yang baik dari berbagai pihak, untuk itu penelitian tindakan kelas ini melibatkan beberapa pihak yaitu peneliti, guru kelas 1 yaitu ibu Putri Wahyuningtyas S.Pd.SD yang melaksanakan kegiatan pembelajaran, guru kelas 3 yaitu bapak Alfaret Budiyanto. S.Pd.SD sebagai observer, kepala sekolah, dan dosen. Penelitian kolaboratif ini bertujuan agar bersama-sama untuk memikirkan persoalan-persoalan yang akan diteliti untuk keberhasilan proses pembelajaran.

  3.2.2. Desain Penelitian Penelitian ini dilakasanakan dalam dua siklus dengan menggunakan model

  Kemmis dan Mc Taggart dalam Arikunto (2006:98) terdapat tiga tahap rencana tindakan, meliputi: perencanaan, pelaksanaan tindakan dan pengamatan/observasi, dan refleksi. Rincian prosedur tindakan dapat digambarkan pada bagan 3.1.

  Refleksi Perencanaan

  Observasi Tindakan

  Refleksi Perencanaan

  Observasi Tindakan

Gambar 3.1 Alur Siklus Penelitian Tindakan Kelas model Kemmis dan Mc

  Taggart dalam Arikunto (2006:98) Berdasarkan gambar 3.1 penelitian akan dilaksanakan melalui Siklus 1 dan siklus 2, sebelum dilaksanakan penelitian peneliti perlu menyusun suatu perencanaan mengenai apa yang akan dilaksanakan dan diperlukan dalam pelaksanaan pembelajaran, seperti menyusun RPP dan menyiapkan media pembelajaran. Setelah perencanaan, akan dilaksanakan tindakan dan pengamatan mengenai jalannya tindakan dalam pembelajaran.

  Observer melakukan pengamatan dan penilaian dengan mengisi hasil pengamatan pada lembar observasi guru dan lembar observasi siswa. Setelah tindakan dilakukan, maka akan dilaksanakan refleksi berdasarkan hasil pengamatan. Hasil refleksi untuk menemukan kelemahan dan kekurangan yang ditemukan pada Siklus 1 kemudian dilakukan perbaikan untuk dilaksanakan pada Siklus 2 yang pelaksanaannya disesuaikan dengan hasil refleksi pada Siklus 1.

3.3. Variabel Penelitian

  Menurut Arikunto (2007:1), variabel adalah suatu karakteristik dari suatu objek yang nilainya untuk tiap objek bervariasi dan dapat diamati atau dihitung, a. Variabel Bebas (Independent) Variabel bebas merupakan variabel yang mempengaruhi atau menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel terikat (dependen). Variabel bebas dalam penelitian disimbolkan dengan huruf X. Variabel bebas (X) dari penelitian ini adalah model Picture and Picture berbantu permainan Puzzle. Model pembelajaran picture and picture berbantu permainan puzzle sebagai variabel bebas (X) digunakan sebagai perantara dalam menyampaikan materi yang diajarkan. Model pembelajaran picture and picture berbantu permainan puzzle yang digunakan guru dapat menarik perhatian siswa dan mempermudah penyampaian materi yang akan dipelajari dan menimbulkan suanan belajar yang menyenangkan b. Variabel Terikat (Dependent)

  Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau menjadi akibat karena adanya variabel bebas (Independent). Variabel terikat dalam penelitian disimbolkan dengan huruf Y. Variabel terikat (Y) dari penelitian ini ada dua yaitu 1 2

  (Y ) merupakan proses pembelajaran dan (Y ) yaitu hasil belajar Bahasa Indonesia. Pada penelitian ini yang diukur hanya difokuskan pada peoses pembelajaran dan aspek kognitif siswa saja yaitu hasil belajar bahasa Indonesia pada siswa kelas 1 SD. Hasil belajar bahasa Indonesia merupakan bentuk perwujudan dari hasil belajar pada proses kegiatan belajar mengajar. Hasil belajar bahasa Indonesia diperoleh dari evaluasi akhir yaitu melalui tes formatif pada siklus I dan siklus II.

3.3.1. Hubungan Antar Variabel

  Hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat dalam penelitian ini dapat digambarkan sebagai berikut : 1 2 Y Y

  X Gambar 3.2 Hubungan antar Variabel Pada gambar di atas dapat dijelaskan bahwa variabel X mempengaruhi 1 2 variabel Y dan Y . Penggunaan model picture and picture berbantu permainan

  1

  puzzle sebagai variabel bebas (X), dapat meningkatkan proses pembelajaran (Y ) 2 dan hasil belajar siswa kelas 1 SD pada pelajaran bahasa Indonesia (Y ).

3.4. Prosedur Penelitian

  Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas, yang merupakan perbaikan pembelajaran berdasarkan permasalahan yang dijumpai dikelas. Tindakan penelitian dilakukan berdasarkan analisis dan refleksi dari pembelajaran Bahasa Indonesia aspek membaca yang menyatakan bahwa hasil belajar rendah. Adapun langkah-langkah dalam penelitian sebagai berikut:

  3.4.1. Perencanaan Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas kolaboratif. Penelitian ini adalah suatu penelitian yang bersifat praktis, situasional, dan kondisional sehingga dinilai sesuai dengan pemasalahan yang ada pada pembelajaran bahasa Indonesia kelas 1 SD N Batur 03 Kecamatan Getasan Kabupaten Semarang.

  Penelitian tindakan kelas ini akan dilaksanakan melalui Siklus I dan Siklus

  II masing-masing siklus terdiri dari 3 kali pertemuan. Konsep pokok penelitian tindakan kelas menurut Kemmis dan Mc Taggart dalam Arikunto (2006:98) terdapat empat tahap pada Siklus I dan Siklus II yang meliputi: perencanaan (planning), tindakan (acting), pengamatan (observing), dan refleksi (reflecting).

  3.4.2. Proses Pelaksanaan Tindakan Pada pelaksanaan pembelajarannya dapat dilaksanakan sesuai prosedur sebagai berikut :

  SIKLUS I

  3.4.2.1. Perencanaan Tindakan siklus I Pada tahap ini perlu dipersiapkan perencanaan yang matang agar hasil belajar memuasakan sehingga tujuan pembelajaran yang diinginkan dapat tercapai.

  Langkah-langkah yang diambil untuk memecahkan permasalahan pembelajaran permainan puzzle yaitu : 1) Mengidentifikasi masalah, 2) Menyusun rencana pembelajaran dengan menerapkan model picture and picture dan sesuai dengan tata cara permaninan puzzle. 3) Membuat lembar kerja siswa. 4) Menyiapkan media dan alat peraga. 4) Membuat dan menyiapkan instrument berupa lembar observasi. 5) Mempersiapkan alat evaluasi akhir siklus I 6) Membuat kriteria penilaian.

  3.4.2.2. Pelaksanaan Tindakan Tindakan yang akan dilakukan dalam penelitian ini secara garis besar adalah membaca kalimat sederhana setelah menyusun potongan-potongan puzzle sesuai dengan peragaan yang dilakukan guru. Guru kelas 1 didampingi peneliti melaksanakan pembelajaran sesuai dengan RPP yang telah disiapkan oleh peneliti. Proses ini dilakukan selama 3 kali pertemuan. Adapun langkah-langkah pembelajaran Bahasa Indonesia menggunakan model picture and picture berbantu permainan puzzle pada siklus I ini secara garis bersar adalah sebagai berikut :

  a. Kegiatan Pendahuluan Tahap pendahuluan atau tahap awal pembelajaran merupakan pengkondisian agar siswa siap dan tertarik melaksanaakan proses pembelajaran.

  Tahap ini berisi beberapa kegiatan yaitu : 1) Guru menyiapkan RPP, gambar, permainan puzzle dan lembar kerja siswa. 2) Mengatur tempat duduk dan memeriksa kehadiran siswa. 3) Melakukan apersepsi untuk menggali pengetahuan siswa. 4) Memberikan motivasi pada siswa. 5) Menyampaikan tujuan pembelajaran. 6) Menjelaskan tugas dan kegiatan yang akan dilakukan

  b. Kegiatan Inti Kegiatan inti dalam menerapkan model picture and picture berbantu permainan puzzle adalah sebagai berikut : 1) Memulai kegiatan dengan yang merangsang siswa untuk berpikir melalui pertanyaan yang mendorong siswa untuk berpikir kritis. 2) Menyampaikan materi pembelajaran secara singkat. 3) Membagi siswa menjadi beberapa kelompok. 4) Membagi media potongan gambar (puzzle) untuk disusun menjadi gambar yang utuh. 5) Mengkondisikan

  7) Membimbing siswa untuk membacakan hasil diskusi. 8) Mengamati kegiatan siswa dengan lembar observasi siswa 9) Memberikan umpan balik, pujian dan memberi pengutan materi.

  c. Kegiatan Penutup Kegiatan penutup merupakan kegiatan akhir dari proses pembelajaran, kegiatan ini berisi : 1) Mengulas materi yang telah lakukan. 2) Membimbing siswa untuk menyampaikan hal-hal yang belum dipahami. 3) Menyimpulkan proses pembelajaran. 4) Memberikan evaluasi akhir dengan tes membaca lancar secara individu.

  3.4.3. Observasi Observasi dilaksanakan selama prose pembelajaran berlangsung. Dalam tahap ini peneliti melakukan pengamatan dan merekam segala peristiwa dan kegiatan proses pembelajaran. Peneliti mencatat semua kegiatan guru dan siswa mulai dari kegiatan pendahuluan, pengembangan, penerapan, dan penutup. Semua akivitas guru dan siswa dinilai pada lembar observasi yang terencana secara fleksibel dan terbuka. Data yang dikumpulkan berupa data kualitatif yang menggambarkan aktivitas guru dan minat siswa mengikuti pembelajaran.

  3.4.4. Refleksi Refleksi dilakukan setiap akhir pembelajaran Bahasa Indonesia. Refleksi ini merupakan kegiatan mengkaji, melihat, mempertimbangkan hasil pembelajaran dari tindakan yang telah dilakukan. Refleksi juga digunakan untuk mengetahui kekurangan, hambatan, dan kendala pada saat berlangsungnya proses pembelajaran. Data yang diperoleh dapat digunakan sebagai dasar bagi guru untuk mengevaluasi guru dan siswa selama proses pembelajaran. Hasil evaluasi digunakan untuk merencanakan tindakan pada siklus II. Kegiatan yang dilakukan pada refleksi antara lain 1) Merekapitulasi hasil tes pada siklus I. 2) Membuat simpulan sementara tentang pelaksanaan pada siklus I. 3) Diskusi dengan guru kelas 1 SD tentang hasil analisis untuk tindakan perbaikan untuk dilaksanakan

  SIKLUS II Langkah-langkah pada siklus 2 prinsipnya sama dengan siklus 1 hanya pada pelaksanaan tindakan siswa dibekali dengan kemampuan membaca buku paket yang dipinjamkan sekolah dirumah. Proses tindakan siklus II dilaksanakan dengan memperhatikan hasil refleksi siklus I. Kekurangan yang terjadi pada siklus I diperbaiki pada siklus II. Pelaksanaan siklus II melalui tahap yang sama dengan siklus I, yaitu perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi,. Perencanaan yang dilaksanakan pada siklus II harus lebih baik dari siklus I, karena perencanaan siklus II adalah perbaikan pada siklus I yaitu memperbaiki kesalahan, hambatan, dalam kegiatan membaca yang mungkin terjadi pada siklus I.

3.5. Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data

  Prosedur dalam teknik dan instrument pengumpulan data penelitian ini ditempuh melalui langkah-langkah sebagai berikut.

  3.5.1. Teknik Pengumpulan Data Teknik yang digunakan untuk mengumpulkan data berbentuk Tes dan Non

  Tes. Teknik tes digunakan untuk mengetahui hasil belajar membaca siswa setelah proses belajar dengan penerapan model picture and picture berbantu permainan puzzle. Tes dilakukan sebanyak dua kali yaitu tes pada siklus I dan siklus II. Adapun teknik non tes berupa lembar observasi yang digunakan untuk mengetahui perubahan sikap atau perilaku siswa setelah dikenai tindakan dan kinerja guru dalam kegiatan pembelajaran. Data non tes diperoleh melalui observasi dan dokumentasi.

  3.5.2. Instrument Pengumpulan Data Instrument pengumpulan data dalam penelitian ini adalah teknik tes dan non tes. Sumber data yang utama adalah guru yang melakukan tindakan dan siswa menerima tindakan, serta data berupa dokumentasi. Metode yang digunakan untuk pengumpulan data pada penelitian ini dibagi menjadi dua, yaitu metode pokok dan

  3.5.2.1.Metode Pokok Metode pokok pada penelitian ini merupakan metode utama yang digunakan dalam pengumpulan data yang kemudian diolah dan dianalisis. Metode pokok yang digunakan pada penelitian ini adalah tes dan observasi.

a. Tes

  Menurut Arikunto (2007:32) tes adalah serentetan pertanyaan atau latihan atau alat lain yang digunakan untuk mengukur keterampilan, pengetahuan, intelegensi, kemampuan atau bakat yang dimilki oleh seorang individu atau kelompok. Alat yang digunakan untuk mengumpulkan data utama dalam penelitian ini adalah tes membaca lancar. Tes ini digunakan untuk mengetahui sejauh mana keberhsilan kegiatan belajar mengajar atau proses pembelajaran pada pelajaran Bahasa Indonesia dengan model picture and picture berbantu permainan puzzle. Kisi-kisi instrument soal siklus I dan siklus II dapat dilihat pada tabel 3.2 dan tabel 3.3.

  Tabel 3.2 Kisi-kisi Instrumen Soal Evaluasi Membaca Lancar Siklus I

  Standar Kompetensi

  Kompetensi Dasar

  Indikator Soal

  7.Memahami teks pendek dengan membaca lancar dan membaca puisi anak

  7.1 Membaca lancar beberapa kalimat sederhana yang terdiri atas 3-5 kata dengan intonasi yang

  Tepat

  7.1.1. Membaca susunan suku kata yang membentuk sebuah kata.

  7.1.2. Membaca lancar 3 – 5 kata pada sebuah kalimat.

  7.1.3. Membaca teks pendek yang terdiri 2 – 6 kalimat.

  1) hari ini hari libur, 2) nisa dan ihsan membantu ibu, 3) ihsan mengelap jendela 4) nisa member makan ayam, 5) ibu menyapu halaman 6) mereka sangat senang Tabel 3.3 Kisi-kisi Instrumen Soal Evaluasi Membaca Lancar Siklus II

  Standar Kompetensi

  Kompetensi Dasar

  Indikator Soal

  7.Memahami teks pendek dengan membaca lancar dan membaca puisi anak

  7.2. Membaca puisi anak yang terdiri atas 2-4 baris dengan lafal dan intonasi yang tepat

  7.2.1. Membaca susunan suku kata yang membentuk sebuah kata.

  7.2.2. Membaca lancar 3 – 5 kata pada sebuah kalimat.

  7.2.3. Membaca lancar puisi anak yang terdiri 2 – 6 kalimat

  1) ayah dan bunda, 2) terimakasih kuucapkan 3) perjuanganmu begitu besar 4) merawat dan membesarkanku 5) ingin aku membalas jasa 6) aku mencintai ayah dan bunda

b. Observasi Teknik pengumpulan instrument nontes dilakukan dengan cara observasi.

  Menurut Arikunto (2007:30) observasi atau pengamatan merupakan suatu teknik yang dilakukan dengan cara mengadakan pengamatansecara teliti serta pencatatan secara sistematis.

  Observasi digunakan untuk mendapatkan data tentang pencapaian pengajar dalam pemberian perlakuan di dalam kelas. Pada waktu observasi dilakukan peneliti mengamati proses pembelajaran dan menyimpulkan data tentang segala sesuatu yang terjadi pada saat proses pembelajaran berlangsung baik pada guru, siswa dan situasi kelas. Kisi-kisi penerapan pemebelajaran menggunakan model picture and picture dapat dilihat pada tabel 3.4 dan 3.5.

  Tabel 3.4 Kisi-Kisi Observasi Aktivitas Guru Menggunakan Model Picture and

  Picture Berbantu Permainan Puzzle Langkah-langkah pembelajaran Kegiatan/indikator Item

  Pra pembelajaran Menyiapkan RPP, alat, dan media 1, 2 pembelajaran Pendahuluan dan Mengkondisikan suasana kelas dan 3, 4, 5, persiapan memeriksa kesiapan siswa 6,

  7 Memberikan motivasi

  Memberikan apersepsi Menyampaikan informasi tentang pembelajaran yang akan dilakukan

  Kegiatan inti Menyajikan materi pengantar secara 8, 9, 10, singkat 11, 12, Membagi kelompok secara heterogen 13, 14,

  15, 16, Memberi penjelasan aturan penggunaan

  17, 18, model picture and picture berbantu 19, 20, permainan puzzle. 21, 22,

  Membagi media puzzle dan lembar 23, 24, kerja pada tiap kelompok 25, 26,

  Membimbing siswa dalam kelompok 27, 28,

  Memberi umpan balik 29, 30. Kegiatan akhir Memberi penguatan 31, 32,

  Menyimpukan pembelajaran 33, 34, 35. Evaluasi Tindak lanjut

  35 Jumlah Tabel 3.5. Kisi-kisi Observasi Aktivitas Siswa Menggunakan Model Picture and

  Picture Berbantu Permainan Puzzle Langkah-langkah pembelajaran Kegiatan/Indikator Item

  Kegiatan pra Menyiapkan perlengkapan 1, 2 pembelajaran pembelajaran Kegiatan awal Berdoa dan memberi salam pada guru 3, 4, 5,

  Memperhatikan penjelasan guru Menyimak tujuan pembelajaran

  Kegiatan Inti Menyimak materi pembelajaran 6, 7, 8, 9, Aktif saat proses pembelajaran 10, 11, 12,

  13, 14, 15, Membentuk kelompok

  16, 17, 18 Menyusun puzzle Mempresentasikan hasil

  Kegiatan akhir Membuat kesimpulan pembelajaran 19, 20 Mengerjakan evaluasi

  20 Jumlah

  Untuk menghitung rentang kriteria skor aktvitas guru dan siswa digunakan rumus dengan langkah-langkah perhitungan sebagai berikut : a. Menghitung rentang data

  R = Skor Maksimal – Skor Minimal Skor maksimal adalah jumlah indikator aktivitas guru maupun siswa dikalikan dengan kriteria penilaian teritinggi (4), sedangkan skor minimal adalah jumlah indikator aktivitas guru maupun siswa dikalikan dengan kriteria penilaian terendah (1).

  b. Menghitung Jumlah Kelas Interval K = 1 + 3,3 log n n = jumlah indikator aktivitas guru maupun siswa.

  c. Menghitung Panjang Kelas P =

  ⅀ Berdasarkan langkah-langkah perhitungan tersebut dapat diketahui kriteria skor aktivitas guru dan aktivitas siswa sebagai berikut : Tabel 3.6

  Kriteria Skor Aktivitas Guru Rentang Kriteria 35 – 56 Sangat kurang

  57 – 78 Kurang 79 – 100 Cukup baik 101 – 122 Baik 123 – 144 Sangat baik

  Tabel 3.7 Kriteria Skor Aktivitas Siswa

  Rentang Kriteria 20 – 32 Sangat kurang 33 – 45 Kurang 46 – 58 Cukup baik 59 – 71 Baik 72 – 84 Sangat baik

  3.5.2.2.Metode Bantu Metode bantu merupakan metode pendukung yang digunakan dalam penelitian ini. Metode bantu digunakan untuk melangkapi data yang dibutuhkan.

  Metode bantu yang digunakan dalam penelitian ini adalah :

a. Dokumentasi

  Dokumentasi meruapakan suatu metode untuk mencari data mengenai suatu hal atau variabel yang berupa catatan, transkip, buku, agenda, bukti penelitian. Untuk memperoleh data sekolah, nilai siswa dan data identitas siswa, peneliti melakukan dengan melihat dokumentasi yang ada disekolah.

3.6. Validitas dan Reliabilitas

  Dalam sub bab ini akan dibahas mengenai uji validitas dan uji reliabilitas, yang di gunakan dalam penelitian.

3.6.1. Uji Validitas Tes

  Menurut Arikunto (2007:58) berpendapat bahwa jika data yang dihasilkan dari sebuah instrument valid, maka dapat dikatan bahwa instrument tersebut valid, karena dapat memberikan gambaran tentang data secara benar sesuai dengan kenyataan atau keadaan sesungguhnya.

  Uji validitas instrument dalam penelitian ini digunakan untuk menguji instrument tiap item soal yang nantinya akan digunakan dalam tes individu setelah pembelajaran menggunakan model picture and picture berbantu permainan puzzle. Untuk mengetahui validitas soal, instrument terlebih dahulu diujicobakan disekolah yang berbeda tetapi pada kelas yang setara. Uji validitas soal membaca lancar siklus I di ujikan di kelas 1 SD N Kopeng 02 Kecamatan Getasan Kabupaten Semaramg. Sedangkan untuk siklus II pada siswa kelas 1 SD N Sumogawe 03 Kecamatan Getasan Kabupaten Semarang.

  Penelitian yang dilakukan di kelas 1 SD N Batur 03 menggunakan acuan toleransi kesalahan sebesar 5% dengan taraf kepercayaan 95%. Pelaksanaan uji validitas dengan jumlah siswa sebanyak 35 mkan jumlah responden (N) = 35, tabel tabel dengan menggunakan data r maka didapat nilai r = 0,334 dengan taraf tabel signifikasi 5%. Artinya jika nilai korelasi lebih dari batasan yang ditentukan ( r

  = 0,334) maka item dianggap valid, apabila kurang dari batasan yang ditentukan tabel ( r = 0,334) maka item dianggap tidak valid. Tentang kriteria tinggi rendahnya validitas setiap butir instrumen menurut Ali dalam Mawardi (2011:32) dapat digunakan pedoman skor koefisien kolerasi (rix) sebagai berikut : 0,00 – 0,20 : dianggap tidak ada validitas 0,21 – 0,40 : validitas rendah 0,41 – 0,60 : validitas sedang 0,61 – 0,80 : validitas tinggi 0,81 – 1,00 : validitas sempurna

  Hasil uji validitas instrumen siklus I dan siklus II dilakukan dengan bantuan SPSS 16 for window dapat dilihat pada tabel 3.8 sebagai berikut :

  Tabel 3.8 Validitas Instrumen Penelitian Siklus I

  

Siklus I Siklus II

Item Soal Kriteria Kategori Item Soal Kriteria Kategori

  1) hari ini hari 0,863 Validitas 1) ayah dan 0,693 Validitas

  sempurna tinggi

  libur bunda,

  0,863 Validitas 0,467 Validitas

  2) nisa dan ihsan 2) terimakasih

  sempurna sedang

  membantu ibu kuucapkan

  0,611 Validitas 0,653 Validitas

  3) ihsan 3) perjuanganmu

  tinggi tinggi

  mengelap jendela begitu besar

  0,569 Validitas 0,442 Validitas

  4) nisa member 4) merawat dan

  sedang sedang

  makan ayam, membesarkanku

  0,732 Validitas 0,738 Validitas

  5) ibu menyapu 5) ingin aku

  tinggi tinggi

  halaman membalas jasa 6) mereka sangat 0,937 Validitas 6) aku mencintai 0,695 Validitas

  sempurna tinggi

  senang ayah dan bunda

3.6.2. Uji Reliabilitas Tes

  Reliabilitas alat penilaian adalah ketepatan atau keajegan alat tersebut dalam menilai apa yang dinilainya. Sebuah tes dikatakan reliabel apabila hasil- hasil tes tersebut menunjukan ketetapan. Uji reliabilitas pada penelitian ini dengan menggunakan teknik alpha yang didasarkan pada nilai koefisien alpha croncbach. Besarnya koefisien alpha merupakan tolok ukur dari tingkat relibilitasnya. Menurut George dan Mallery dalam Mawardi (2011:32) untuk menentukan tingkat reliabilitas instrumen menggunakan kriteria sebagai berikut: α ≤ 0,7 : tidak dapat diterima, 0,7< α < 0,8 : dapat diterima, 0,8< α ≤ 0,9 : reliabilitas bagus α > 0,9 : reliabilitas memuaskan. Hasil uji reliabilitas pada siklus I dan siklus II dilakukan dengan bantuan SPSS 16 for window dapat dilihat pada tabel 3.9 sebagai berikut :

  Tabel 3.9 Reliabilitas Instrumen Penelitian Siklus I dan Siklus II

  Siklus I Siklus II Bentuk Koefisien Kategori Bentuk Koefisien Koefisien

  Instrumen Reliabilitas Instrumen Reliabilitas Reliabilitas Membaca 0.892 Reliabilitas Membaca 0.822 Reliabilitas

  Lancar bagus Lancar bagus Teks Puisi Anak

  Pendek

3.7. Taraf Kesukaran Soal

  Menurut Arikunto (2007: 207-210), soal yang baik adalah soal yang tidak terlalu mudah atau tidak terlalu sulit. Soal yang terlau mudah tidak merangsang siswa untuk mempertinggi usaha memecahkannya, sedangkan soal yang terlalu sulit menyebabkan siswa menjadi putus asa dan tidak bersemangat. Rumus mencari taraf kesukaran adalah sebagai berikut :

  P = Keterangan :

  P = indeks kesukaran B = banyaknya siswa yang menjawab soal itu dengan betul J = jumlah seluruh siswa peserta tes

  Kriteria Kesukaran : 0,00 – 0,30 = soal sukar 0,30 – 0,70 = soal sedang 0,70 – 1,00 = soal mudah

  Berdasarkan dengan perhitungan rumus dan kriteria yang digunakan pada taraf kesukaran di atas, maka hasil analisis untuk taraf kesukaran instrument pada penelitian ini dapat dilihat pada tabel 3.10 berikut ini :

  Tabel 3.10 Analisisi Taraf Kesukaran Item Instrument Membaca Lancar

  Siklus I dan Siklus II

  

Siklus I Siklus II

Item Soal Kriteria Kategori Item Soal Kriteria Kategori 0,50 Sedang 0,60 Sedang

  1) hari ini hari 1) ayah dan libur bunda, 2) nisa dan ihsan 0,72 Mudah 2) terimakasih 0,75 Mudah membantu ibu kuucapkan

  0,71 Mudah 0,76 Mudah

  3) ihsan 3) perjuanganmu mengelap jendela begitu besar

  0,26 Sukar 0,29 Sukar

  4) nisa member 4) merawat dan makan ayam, membesarkanku

  0,52 Sedang 0,53 Sedang

  5) ibu menyapu 5) ingin aku halaman membalas jasa

  0,64 Sedang 0,63 Sedang

  6) mereka sangat 6) aku mencintai senang ayah dan bunda

  Berdasarkan tabel 3.10 maka dapat diketahui taraf kesukaran soal pada siklus I sejumlah 1 soal dengan kriteria sukar yaitu nomor 4, sejumlah 3 soal dengan kriteria sedang yaitu nomor 1, 5, dan 6, sejumlah 2 soal dengan kriteri mudah. Siklus II sejumlah 1 soal dengan kriteria sukar yaitu nomor 4, sejumlah 3 soal dengan kriteria sedang yaitu nomor 1, 5, dan 6, serta 2 soal dengan kriteria mudah yaitu nomor 2, dan 3.

  3.8. Indikator Kinerja Indikator kinerja adalah harapan terjadinya peningkatan pemahaman dan hasil belajar siswa berdasarkan kenaikan nilai rata-rata dikelas 1 SD dari siklus I ke siklus II. Dengan penerapan model picture and picture berbantu permainan puzzle diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Penelitian ini di anggap berhasil apabila ≥ 80% dari 33 siswa mendapatkan nilai lebih dari atau sama dengan KKM. Kriteria keberhasilannya apabila lebih dari 26 siswa mendapat nilai di atas 65. KKM SD N Batur 03 pada mata pelajaran Bahasa Idonesia di kelas 1 SD adalah 65 dan dapat dilihat pada tabel 3.11.

  Tabel 3.11. Kriteria Ketuntasan Hasil Belajar

  Kriteria Kemampuan Kualifikasi ≥ 65 Tuntas < 65 Tidak Tuntas

3.9. Teknik Analisis Data

  Dalam menganalisa data hasil belajar siswa kelas 1 SDN Batur 03 peneliti menggunakan analisis komparatif untuk data kuantitatif yaitu membandingkan nilai tes kondisi awal, nilai tes setelah siklus I, dan nilai tes setelah siklus II. Sedangkan untuk data kualitatif dianalisis menggunakan analisis deskriptif kualitatif berdasarkan hasil observasi dan refleksi dari tiap-tiap siklus. Analisis data kuantitatif terhadap hasil penelitian dijelaskan sebagai berikut :

3.9.1. Analisis Data Kuantitatif

  Analisis data hasil penelitian kuantitatif berupa hasil belajar (pre tes dan pos tes) dengan cara persetase menghitung hasil belajar siswa secara individual jika siswa mencapai nilai minimal 65. Sedangkan ketuntatas klasikal jika siswa yang memperoleh nilai minimal 65 jumlahnya ≥ 80% dari 33 siswa. Analisis tersebut dilakukan dengan menghitung ketuntasan individual dan ketuntasan klasikal dengan rumus sebagai berikut : Ketuntasan Individual :

  x 100% P =

  Ketuntasan Klasikal :

  ⅀ x 100%

  P = ⅀

  Kriteria ketuntasan belajar : Ketuntasan individual : jika siswa mencapai ketuntasan belajar dengan nilai ≥ 65 Ketuntasan klasikal : jika ≥ 80% dari 33 siswa mencapai ketuntasan nilai ≥ 65

Dokumen yang terkait

33 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Kondisi Awal Subyek Penelitian

0 0 22

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Heads Together (NHT) pada Siswa Kelas IV SDN Ngampin 01 Ambarawa Semester II Tahun Ajaran 201

0 2 49

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Upaya Peningkatan Kreativitas Belajar IPS Melalui Pendekatan Inkuiri Siswa Kelas 4 SDN Bandunggede 02 Kecamatan Kedu Kabupaten Temanggung Semester 2 Tahun Pelajaran 2014/2015

0 0 6

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Upaya Peningkatan Kreativitas Belajar IPS Melalui Pendekatan Inkuiri Siswa Kelas 4 SDN Bandunggede 02 Kecamatan Kedu Kabupaten Temanggung Semester 2 Tahun Pelajaran 2014/2015

0 0 17

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Upaya Peningkatan Kreativitas Belajar IPS Melalui Pendekatan Inkuiri Siswa Kelas 4 SDN Bandunggede 02 Kecamatan Kedu Kabupaten Temanggung Semester 2 Tahun Pelajaran 2014/2015

0 0 10

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Upaya Peningkatan Kreativitas Belajar IPS Melalui Pendekatan Inkuiri Siswa Kelas 4 SDN Bandunggede 02 Kecamatan Kedu Kabupaten Temanggung Semester 2 Tahun Pelajaran 2014/2015

0 0 29

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Upaya Peningkatan Kreativitas Belajar IPS Melalui Pendekatan Inkuiri Siswa Kelas 4 SDN Bandunggede 02 Kecamatan Kedu Kabupaten Temanggung Semester 2 Tahun Pelajaran 2014/2015

0 0 16

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Upaya Peningkatan Kreativitas Belajar IPS Melalui Pendekatan Inkuiri Siswa Kelas 4 SDN Bandunggede 02 Kecamatan Kedu Kabupaten Temanggung Semester 2 Tahun Pelajaran 2014/2015

0 1 83

BAB I PENDAHULUAN - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Penggunaan Model Picture and Picture Berbantu Permainan Puzzle untuk Meningkatkan Proses Pembelajaran dan Hasil Belajar Bahasa Indonesia Siswa Kelas 1 SD N Batur 03 Getasan

0 0 7

BAB II KAJIAN PUSTAKA - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Penggunaan Model Picture and Picture Berbantu Permainan Puzzle untuk Meningkatkan Proses Pembelajaran dan Hasil Belajar Bahasa Indonesia Siswa Kelas 1 SD N Batur 03 Geta

0 1 23