9 rahasia pintar ngomong bahasa inggris

- John Updike

Pengantar

Semua orang tahu bahwa memiliki kemampuan bahasa Inggris dewasa ini sudah sebuah keharusan, dan kita tidak akan membicarakan itu lagi disini. Kesadaran akan kebutuhan ini dapat dengan mudah dibuktikan dengan masuknya kemampuan bahasa Inggris menjadi salah satu syarat kelulusan di hampir semua bidang; pendidikan, dunia kerja, profesional, pengusaha, hingga pejabat pemerintahan.

Hampir semua orang juga mendapatkan „jatah‟ wajib belajar bahasa Inggris sejak sekolah menengah pertama (SMP), bahkan ada beberapa dari kita

yang „beruntung‟ karena sudah mengecap pelajaran bahasa asing ini sejak sekolah dasar (SD). Logika sesederhana apapun akan dengan mudah menyimpulkan bahwa seharusnya hari ini bahasa Inggris sudah menjadi

bahasa kedua kita setelah bahasa Indonesia, well, seharusnya. Namun memang teori hampir selalu bertolak belakang dengan realita/fakta.

Kita masih sering mendengar banyak cerita kegagalan yang seharusnya tidak terjadi „hanya‟ gara-gara bahasa Inggris. Mulai yang tidak lulus UN, tidak lulus jurusan favorit di perguruan tinggi, tidak lulus kerja di perusahaan bonafid, dan cerita-cerita „sedih‟ lain.

Tapi sudah belajar bahasa Inggris dari SD, sudah belajar tahunan, kok bisa begitu ya?

Permasalahan inilah yang akan kita bahas di Ebook ini, dan tentu saja saya akan membantu Anda mencari solusinya. Ebook ini juga merupakan jawaban dari banyak pertanyaan kenapa saya membuat kursus online saya: www.bahasainggris120.com Yep, ebook ini akan menjelaskan semuanya, dan semua materi yang ada di ebook ini saya terapkan di kursus online dan offline saya, Paradise Institute.

Secara umum, Ebook ini dibagi menjadi 4 bagian utama:

1. Belajar dari kesalahan

Pada bagian ini Anda akan mengetahui kenapa banyak orang yang sudah belajar bahasa Inggris tapi masih gagal menguasai & menggunakannya sebagai alat komunikasi

2. Membongkar „mitos‟ belajar bahasa Inggris

Pada bagian ini Anda akan mengetahui aturan-aturan belajar bahasa Inggris selama ini yang sudah dianggap baku dan tidak dapat diganggu-gugat, dan secara mengejutkan Anda akan mengetahui bahwa ternyata sebagian besar aturan itu tidak Anda butuhkan

3. Rahasia menguasai bahasa Inggris dengan “Hacking English” System

Pada bagian ini Anda akan mengetahui bahwa banyak orang di dunia ini yang bisa menguasai banyak bahasa dunia. Tidak itu saja, Anda juga akan belajar bagaimana menerapkan cara sukses mereka menguasai banyak bahasa duni.

4. 9 Kunci Rahasia Menguasai Bahasa Inggris: sukses belajar bahasa Inggris dalam 120 hari

Bagian ini adalah bagian inti dari Ebook ini. Disini Anda akanbelajar secara detail bagaimana membuat rencana belajar & sukses menguasai bahasa Inggris selama 120 hari. Di tahap ini Anda dapat mengatakan “selamat tinggal” kisah sedih belajar bahasa Inggris

Sebagai bonus, saya juga memberi sample/contoh materi yang saya terapkan di program Hacking English Academy secara gratis. Saya anjurkan untuk membaca Ebook ini dari halaman pertama hingga akhir, tidak lompat- lompat. Ebook ini saya desain khusus saling terkait antar bab-nya, bahkan antar halaman. Anda tidak mendapatkan manfaat maksimal jika tidak membacanya secara urut. Selamat membaca!

Mitra Belajar Anda

Hi, nama saya Maula Nikma. Saya Board Director Hacking English Academy sekaligus penggagas program ini. Terimakasih sudah meluangkan waktu membaca Ebook ini, dan saya berharap informasi yang sebentar lagi Anda baca dapat menjadi solusi dari masalah yang Anda hadapi selama ini: Sudah belajar B. Inggris bertahun-tahun tapi sulit

berbicara & memahami orang asing.

Pengalaman saya..

Saya sudah mengajar B. Inggris secara profesional sejak kuliah (S1) semester 1, umur 19 tahun. Saya juga dulu pernah bekerja di institusi/perusahaan asing ketika masih semester 5. Skor TOEFL saya menembus 600 (PBT) saat tamat kuliah. Saat ini saya memimpin institusi pendidikan B. Inggris. Banyak yang menyangka saya tamatan Amerika, Australia, atau Inggris. Sekedar informasi, saya kuliah FKIP/Sastra Inggris pun tidak, apalagi tamatan luar negeri.

(Anda bisa melihat kisah lengkapnya di facebook atau website saya www.maulanikma.com . Silakan cek tulisan-tulisan saya disana.)

Bagaimana saya bisa mendapat pencapaian seperti itu?

Dulu saya pernah merasa gagal & frustasi seperti Anda, tapi saya tidak berhenti belajar. Proses panjang itu melahirkan metode yang benar-benar luar biasa ampuh. Jika tidak ampuh, bagaimana saya bisa menguasai B. Inggris dari 0 (Nol) hingga mencapai pencapaian seperti itu?

Saya kenal dengan teman-teman polyglot (baca: orang yang menguasai banyak bahasa) baru setahun belakangan, dan setelah berdiskusi dengan Saya kenal dengan teman-teman polyglot (baca: orang yang menguasai banyak bahasa) baru setahun belakangan, dan setelah berdiskusi dengan

Dan dengan metode yang saya buat ini, sekarang saya sedang mendalami 8 bahasa lain.

Untuk kemudahan berkomunikasi, Anda dapat mengontak saya secara pribadi melalui facebook, twitter, atau email. Saya terbuka untuk setiap pertanyaan Anda dan berharap bisa benar-benar membantu. Oya, silakan follow akun twitter @HackingEnglish atau fan page Hacking English Academy untuk mendapat info-info terkait belajar bahasa Inggris.

Have Fun & Selamat Belajar! Regards,

Maula Nikma |maula.nikma86@gmail.com Facebook: Maula Nikma |Twitter: @maulanikma | www.maulanikma.com

*Anda boleh menyeberluaskan Ebook ini kepada orang lain selama tidak bertujuan komersial (dalam arti seluas-luasnya). Jika mengubah sebagian atau seluruh materi dari Ebook ini Anda anggap bukan tindakan buruk dan melanggar etika moral & intelektual, lakukan saja. Saya meyakini Anda orang yang baik untuk memutuskan.

BAB 1: Belajar dari Kesalahan

Baiklah, sambil Anda duduk dengan rileks, atau dengan cara apapun yang Anda suka membaca Ebook ini, mari kita mulai belajar dari hal yang paling mendasar. Pertanyaan pertama adalah: “Bagaimana Anda belajar bahasa Inggris selama ini?”

Untuk memudahkan Anda menjawab pertanyaan saya itu, saya menyediakan pilihan jawaban tentang 3 cara/metode yang paling umum orang gunakan ketika belajar bahasa Inggris, dan silakan jawab sendiri. Ketiga cara itu adalah:

1. Menghafal kosakata

- Membuat daftar kosakata yang harus dihafal berikut target kata yang harus dihapal dalam satu waktu tertentu

- Membeli

kamus

dan dan

2. Belajar dari buku

- Membeli buku grammar bahasa Inggris - Membeli buku grammar bahasa Inggris yang berisi tema-tema

spesifik

tertentu: tenses, phrases & idioms, dst.

- Membeli buku belajar mandiri (sistem “berapa” jam, sistem “sekian” minggu, dst.) - Membeli buku bertema conversation (percakapan)

3. Belajar dari sekolah/kampus/kursus

- Pelajaran bahasa Inggris yang

tersedia

di

sekolah/kampus/kursus - Buku PR/tugas seperti LKS - Kumpulan soal-soal bahasa

Inggris

Oke, sekarang Anda tentu mulai “manggut-manggut” tanda setuju karena ada satu atau beberapa dari cara umum orang belajar bahasa Inggris diatas yang juga Anda lakukan. Well, apakah cara itu sukses membantu Anda menguasai dan menggunakan bahasa Inggris sekarang? Apakah ada yang salah dengan cara itu? Teruskan membaca untuk mendapatkan jawabannya..

Cerita Naik Taksi..

Untuk menjawab pertanyaan yang baru saja Anda baca diatas, saya membutuhkan peran Anda. Katakanlah Anda seorang supir taksi, dan saya adalah calon penumpang Anda. Setelah menyetop taksi Anda, saya langsung mengatakan “jalan!”. Jika Anda benar-benar merasakan posisi sebagai supir taksi itu, pertanyaan apa yang muncul di pikiran Anda? Apakah Anda tahu saya mau jalan kemana? TIDAK kan? Sebagai supir taksi, Anda tentu bingung mau dibawa kemana taksi Anda karena saya cuma bilang “jalan!” tanpa menyatakan tempat tertentu sebagai tujuan.

Sekarang, cerita kita lanjutkan.. Karena bingung, Anda bertanya kepada saya “mau kemana bang?”. Lalu

saya menjawab, “saya mau ke Jl. Thamrin, Thamrin Plaza..”. Nah, sekarang semuanya menjadi lebih jelas. Anda sudah tahu kemana harus membawa saya, dan jalan-jalan apa saja yang harus Anda lewati untuk sampai ke

tujuan saya. Katakanlah jalan yang harus Anda lewati untuk sampai ke jalan Thamrin adalah melewati jalan Gatot Subroto, terus melewati jalan Prof.

Yamin, lalu belok kanan untuk masuk ke jalan Thamrin. Apa yang terjadi jika Anda tidak melewati jalan Gatot Subroto & jalan Prof. Yamin? Apakah Anda berhasil mengantar saya ke Jl. Thamrin? Tidak. Oke, mungkin Anda ingin mengambil jalan lain, dan Anda akhirnya bisa mengantar saya ke Jl. Thamrin, TAPI BUTUH WAKTU YANG LAMA. Saya keburu telat menonton film bioskop yang sudah lama saya tunggu-tunggu.

Seperti itulah yang terjadi pada pengalaman banyak orang ketika belajar bahasa Inggris

Dalam melakukan apapun, termasuk belajar bisa ngomong Inggris, tujuan

yang ingin Anda capai harus sesuai dengan jalan yang Anda tempuh

(baca sekali lagi pelan-pelan). Faktanya, menghafal kosakata, belajar dari buku-buku yang sudah banyak Anda beli, dan belajar bahasa Inggris secara formal & informal di kursus, tidak menambah kemampuan berbicara Anda. Mungkin Anda mengerti rumus bahasa Inggris, dan dapat „ponten‟ (nilai) 10 di setiap ujian bahasa Inggris, tapi tidak bisa/sulit menggunakannya ketika berkomunikasi. Ini kira-kira permasalahan yang Anda hadapi:

Belum Bisa Berbicara Otomatis Tanpa Mikir Hapal 10 kosakata hari ini, besok lupa 12 kata Kesulitan Mendengar Dan Memahami Ucapan Orang Asing Belum Mampu Mengakses Informasi Berbahasa Inggris sprt:

Koran, Majalah, Artikel, dll Lidah Anda Terasa Sulit Sekali Mengucapkan Kata-Kata B. Inggris Meski Sudah Bertahun-Tahun Belajar B. Inggris

Jika Anda mengatakan “Ya” dalam hati, tidak masalah. Untuk tujuan itulah Ebook ini saya buat. Lanjutkan membaca..

Pelajaran Bahasa Inggris di Sekolah Kita..

Sebelum saya lanjutkan, saya harus mengatakan bahwa cara belajar bahasa Inggris di sekolah/kampus/kursus tidaklah buruk, cara/metode itu hanya tidak berhasil membuat Anda mampu untuk berkomunikasi lebih baik dengan bahasa Inggris karena banyak faktor & alasan. Jika Anda kebetulan seorang guru/dosen bahasa Inggris, Anda mengerti maksud saya.

Berikut ini adalah penyebab kenapa kita sulit menggunakan bahasa Inggris meski telah belajar di sekolah formal/informal bertahun-tahun:

1. Disadari atau tidak, diakui atau tidak, tujuan belajar bahasa Inggris di sekolah kita adalah untuk lulus ujian yang memiliki konsekuensi yang jelas: lulus atau tidak lulus

2. Efek samping dari sistem belajar bahasa Inggris untuk lulus ujian ini adalah Anda akhirnya terlalu fokus menghapal rumus-rumus grammar. Grammar memang penting, tapi bukanlah hal terpenting terlebih kalau tujuan Anda adalah speaking atau bisa berbicara. Nanti di pembahasan berikutnya, saya akan memberitahu Anda bagaimana Anda bisa berbicara bahasa Inggris dengan baik dan benar tanpa belajar Grammar.

3. “Wrong-Right” minded. Ini juga efek langsung lain dari belajar bahasa Inggris untuk lulus ujian, Anda wajib mengerjakan soal dan dituntut untuk selalu benar. Banyak hal disini yang harus dikorbankan: pengalaman berbahasa, berani mencoba, percaya diri, dll.

4. Karena proses belajar bahasa Inggris sudah berlangsung lama dan terus berulang dengan tujuan dan „cara‟ yang sama (baca: untuk lulus ujian), hampir-hampir kita lupa bahwa bahasa Inggris hanya sekedar bahasa, ya seperti bahasa-bahasa lain seperti bahasa Indonesia. Dan secara tidak sadar, kita selama ini telah memperlakukan bahasa Inggris tidak sebagaimana mestinya: alat berkomunikasi.

Well, seperti itulah posisi Anda dan kebanyakan orang saat ini. Namun sekali lagi, ini bukan waktunya untuk mengutuk waktu, bukan? Kita masih bisa memperbaiki, dan kita masih bisa belajar lagi 

Yuk, lanjutkan membaca..

BAB 2: Mitos Belajar Bahasa Inggris

Dalam belajar bahasa apapun, umumnya para pakar membagi kemampuan berbahasa menjadi 4:

1. Listening (kemampuan mendengar)

2. Reading (kemampuan pemahaman teks lewat membaca)

3. Writing (kemampuan menulis)

4. Speaking (kemampuan berbicara) Namun

memiliki perbedaan cara/metode/pendekatan/teknik tentang bagaimana meraih kemampuan- kemampuan itu. Dan, terlalu banyak untuk dijelaskan disini.

Hal lain yang juga sering didiskusikan oleh banyak orang adalah kemampuan mana yang terlebih dahulu (yang lebih penting) harus dikuasai seseorang ketika ingin mempelajari suatu bahasa asing. Jika dilihat dari buku-buku pelajaran bahasa Inggris yang banyak beredar di pasaran saat ini, banyak buku yang berupaya mengajar pembacanya untuk menguasai keempat kemampuan itu. „Sistem‟ ini sering disebut dengan integrated learning, yaitu bagaimana seseorang bisa menguasai 4 kemampuan

(kompetensi) bahasa sekaligus dalam satu bahasan/materi yang dibahas. Mau tau bagaimana hasilnya?

Pengalaman saya, kebanyakan orang (sekali lagi, “kebanyakan orang”) hanya mampu pada kemampuan free writing/menulis bebas (materi yang sering disajikan adalah grammar & rumus-rumusnya) dan mentok sampai disitu. Oleh karena itu banyak dari kita yang hanya mampu bahasa Inggris pasif ketimbang aktif. Dan saya kira itu masih mujur. Kenapa? Karena ada lebih banyak orang lagi yang frustasi mempelajari rumus-rumus grammar bahasa Inggris dan akhirnya tidak mendapatkan kemampuan apa-apa. Waduh!

Jika boleh ditambahkan, disinilah awal mula bagaimana bahasa Inggris menjadi sesuatu yang aneh bagi kebanyakan orang. Bahasa Inggris sulit minta ampun. Bahkan saya pernah buat penelitian di beberapa sekolah SMA dan menanyakan siswa tentang apa pelajaran yang mereka benci di sekolah. Ranking pertama, dan saya kira ini masih „masuk akal‟, adalah matematika (dan beberapa menambahkan pelajaran hitungan lain). Dan pelajaran kedua yang paling dibenci adalah bahasa Inggris! Saya terkejut. What?? Bahasa Inggris? B-a-h-a-s-a Inggris?

Bagaimana dengan kemampuan-kemampuan lain seperti listening, reading, dan speaking? Yah, kalau writing (grammar) saja susah, apalagi yang lain, apalagi listening. Dari sekian banyak orang yang pernah saya jumpai, baik siswa/mahasiswa saya atau orang lain, mereka mengaku bahwa kemampuan listening mereka adalah kemampuan yang paling rendah dibanding dengan kemampuan lain. Setiap ada tes bahasa Inggris, dan ketika giliran tes listening, kebanyakan mata mulai menatap nanar sudut- sudut ruangan tak berdosa, seolah-olah sedang berupaya menangkap kata- kata tanpa makna. Dan tes listening pun berakhir dengan tarikan nafas yang panjang. Eh, sebentar. Anda pernah mengalaminya juga ya? :D

Kemb ali ke cerita “naik taksi”..

Sebelum saya melanjutkan, terimakasih Anda sudah membaca sejauh ini. Lagi-lagi saya berharap, semoga Ebook ini benar-benar bisa membantu memecahkan permasalahan Anda: sudah belajar bahasa Inggris sekian lama tapi masih tidak bisa/sulit berbicara.

Baiklah, kita lanjut lagi ceritanya.. Tentu Anda masih ingat cerita “naik taksi” yang sudah saya ceritakan

sebelumnya, kan? Pelajaran inti dari cerita itu adalah bahwa kita harus menentukan

sebelum memulai sebuah perjalanan.Tujuan Anda-lah yang menentukan „bagaimana‟ Anda dapat sampai ke tujuan itu.

..dan inilah tujuan kita..

Ketika pertama kali Anda dan ribuan orang lain tertarik dan memutuskan untuk membaca Ebook ini, tentu masalah yang Anda & orang lain hadapi adalah sama: cari tau gimana caranya bisa lancar ngomong Inggris. Dan benar, Ebook ini memang dibuat untuk menjawab pertanyaan Anda itu.

KAMI SUDAH LAMA BELAJAR BAHASA INGGRIS, KAMI BOSAN. KINI KAMI MAU BELAJAR MENGGUNAKANNYA, KAMI MAU BISA BERBICARA!

Berikut saya rangkumkan beberapa mitos belajar bahasa Inggris:

Mau bisa bahasa Inggris? Beli buku! Mau bisa bahasa Inggris? Belajar grammar! Mau bisa bahasa Inggris? Hapal banyak kata! Mau bisa bahasa Inggris? Hapal tenses! Mau bisa bahasa Inggris? Harus punya bakat!

Lah, kalo semua salah yang betul apalagi dong..?

Nanti di bab selanjutnya kita akan banyak membahas cara/strategi yang lebih tepat untuk bisa lebih cepat ngomong Inggris.

Sekali lagi, beli buku, belajar grammar, atau menghapal ribuan kata BUKANLAH BURUK. Mereka hanya tidak berhasil membuat kita mampu berbicara bahasa Inggris. „Gaya lama‟ itu lebih banyak membantu meningkatkan pengetahuan kita tentang bahasa Inggris, mungkin juga kemampuan sedikit kemampuan menulis kalimat. Jadi kemampuan yang dimiliki hanya Inggris Pasif (Passive English) bukan Aktif (berbicara).

Saya tau Anda semakin penasaran tentang cara yang lebih tepat untuk bisa ngomong Inggris. Sabar dulu, setelah bab berikut ini akan dibahas tentang itu, lanjutkan membaca..

BAB 3: RAHASIA MENGUASAI BAHASA INGGRIS DENGAN HACKING ENGLISH SYSTEM

Tentang Hacking English..

Di saat sedang mengerjakan program ini, sempat terpikir akan saya beri nama apa program ini. Tanpa sengaja saya melihat sebuah video TED-X di youtube. Saat itu pembicaranya adalah Josh Kauffman, seorang online entrepreneur, dan ia mengatakan satu hal yang menarik perhatian saya. Ia mengatakan,“you can go from knowing nothing about any skill you can think of in 20 hours, 45 minutes a day in about a month..” dan ia mengakhiri „ceramah‟nya dengan memainkan ukulele, alat music bersenar seperti gitar, dan mengatakan dengan memainkan 20-an lagu dengan ukulele itu, ia baru saja menyelesaikan latihan ke-20 jamnya. Keren!

Saya kira idenya menarik karena menurut saya dia baru saja „membongkar‟ anggapan orang yang selama ini mengira bahwa „bisa‟ menguasai sesuatu yang baru membutuhkan waktu yang sangat lama. Lebih jauh, ia juga menolak

anggapan bahwa seseorang harus Josh Kauffman memiliki

bakat/keturunan

untuk

menguasai sesuatu. Ia membuktikannya dengan memainkan ukulele itu.

Kesamaan ide antara program yang sedang saya rancang dengan ide „bang‟ Josh Kauffman melahirkan nama Hacking English. Rasanya istilah „hacking‟

sangat representatif dengan sistem belajar bahasa Inggris punya saya. Plus, Benny Lewis, salah seorang polyglot yang saya kenal secara online sering menyebut „hacking language learning‟ di berbagai kesempatan.

Polyglot..

Apa itu polyglot? Secara sederhana polyglot dapat diartikan dengan orang- orang yang mampu berbahasa menggunakan lebih dari 5 bahasa selain bahasa ibunya.

Ada juga yang mengatakan tidak harus lima, „beberapa‟ bahasa juga sudah dapat dikategorikan polyglot.

Kenapa belajar dari mereka?

Sudah menjadi pengetahuan umum bahwa cara tercepat menjadi sukses, dalam bidang apapun, adalah dengan meniru orang sukses itu di bidang yang kita inginkan. Dalam hal ini kita ingin bisa ngomong bahasa asing; bahasa Inggris.

Ya, dan kenapa kita harus belajar dari mereka? Tentu Anda mudah menjawabnya. Mereka sudah berhasil/sukses menguasai banyak bahasa, dan rata-rata dengan waktu yang relatif tidak lama. Sementara kita untuk mampu menggunakan 1 bahasa asing lain (bahasa Inggris) saja susah.

Berikut ini adalah beberapa polyglot yang saya kenal berikut cara yang mereka gunakan ketika belajar bahasa asing..(ada banyak sekali „celebrity‟ polyglot di dunia ini, ini yang paling dikenal saja)

1. Benny Lewis (Irlandia)

Benny lewis adalah polyglot yang berasal dari Irlandia. Sampai saat Ebook ini dibuat, berdasarkan pengakuannya, bahasa yang dianggap fluent (lancar) dia gunakan „hanya‟ 6 bahasa. Berikut adalah tips/cara/strategi Benny Lewis mempelajari bahasa asing:

a. Speak it from day 1: Langsung praktek! Ini adalah „mantra‟ utama dari Benny jika Anda sedang mempelajari bahasa asing seperti bahasa Inggris. Dulu ketika saya belajar di pondok (sekolah agama berasrama) kami diwajibkan untuk menggunakan 2 bahasa asing secara bergantian: bahasa Arab & bahasa Inggris.Pertama kali saya diterima belajar di pondok itu adalah saat-saat yang a. Speak it from day 1: Langsung praktek! Ini adalah „mantra‟ utama dari Benny jika Anda sedang mempelajari bahasa asing seperti bahasa Inggris. Dulu ketika saya belajar di pondok (sekolah agama berasrama) kami diwajibkan untuk menggunakan 2 bahasa asing secara bergantian: bahasa Arab & bahasa Inggris.Pertama kali saya diterima belajar di pondok itu adalah saat-saat yang

membingungkan. Kenapa? Karena kami hanya diberi waktu

3 bulan dibolehkan menggunakan bahasa Indonesia,

kami harus menggunakan kedua bahasa asing itu selama 24 jam. Saya perhatikan kakak kelas saya, mereka bercanda pun menggunakan bahasa asing. Dan saya bertanya kepada mereka bagaimana cara

setelahnya

Speak From Day 1! mereka melakukan itu. Mereka menjawab “langsung praktek! Lama-lama kamu bisa

sendiri. Lancar sendiri seperti kami”. Dari saat itu, setiap kalimat yang saya tau bahasa arab/inggrisnya saya langsung praktekkan.

Tidak „terasa‟, tiga bulan perjuangan itu tidak sia-sia, hampir semua santri (siswa) mampu menggunakan bahasa Arab/Inggris, meski hanya untuk komunikasi-komunikasi sederhana. Itu juga yang terjadi pada Benny Lewis. Saat umurnya 21 tahun,

satu-satunya bahasa yang dapat dia gunakan adalah bahasa Inggris. Lalu ia ingin belajar 1 bahasa lain selain itu, dan pilihannya adalah bahasa spanyol. Ia pun memutuskan untuk berangkat ke spanyol untuk langsung belajar di negara itu. Setelah 6 bulan disana, ia tidak ada merasakan perubahan besar dengan bahasa spanyolnya. Ia malah sering „dimanjakan‟ dengan masih leluasanya menggunakan bahasa Inggris karena kebetulan di negara itu banyak warga yang bisa berbahasa Inggris. Akhirnya ia memutuskan untuk „meninggalkan‟ bahasa Inggrisnya dan mulai menggunakan bahasa spanyol, apapun keadaanya, bagaimanapun caranya. Dia langsung praktek menggunakan bahasa spanyol. Hasilnya, setelah 3 bulan praktek, ia lancar bahasa spanyol! satu-satunya bahasa yang dapat dia gunakan adalah bahasa Inggris. Lalu ia ingin belajar 1 bahasa lain selain itu, dan pilihannya adalah bahasa spanyol. Ia pun memutuskan untuk berangkat ke spanyol untuk langsung belajar di negara itu. Setelah 6 bulan disana, ia tidak ada merasakan perubahan besar dengan bahasa spanyolnya. Ia malah sering „dimanjakan‟ dengan masih leluasanya menggunakan bahasa Inggris karena kebetulan di negara itu banyak warga yang bisa berbahasa Inggris. Akhirnya ia memutuskan untuk „meninggalkan‟ bahasa Inggrisnya dan mulai menggunakan bahasa spanyol, apapun keadaanya, bagaimanapun caranya. Dia langsung praktek menggunakan bahasa spanyol. Hasilnya, setelah 3 bulan praktek, ia lancar bahasa spanyol!

Salah satu yang menghambat kita ketika ingin mulai mempraktekkan bahasa Inggris adalah takut salah. Anda harus ingat bahwa ketika belajar berbicara bahasa Inggris prinsipnya adalah: fluency first, accuracy second! Lancar dulu, salah – benar belakangan. Kenapa? Karena yang sulit dalam belajar ngomong Inggris adalah lancarnya. Fokus utama Anda dalam belajar adalah pembiasaan terlebih dahulu, kalau sudah biasa,

maka Anda akan bisa. Hal lain yang harus diingat adalah bahwa Anda sedang dalam proses belajar, dan dalam proses belajar apapun pasti ada yang salah! Kalau sudah pasti ada yang salah, kenapa mesti harus takut salah? Benar kan? Pokoknya langsung praktek. Lancar dulu. Seiring waktu, Anda terus belajar, Anda akan bisa sendiri.

c. Anyone can learn a new language with a right approach, attitude, and motivation

Prinsip belajar ini pada hakikatnya kembali ke cerita “naik taksi” di awal-

awal Ebook yang sedang Anda baca ini.Semua orang akan sampai ke tujuannya jika orang itu menentukan

YES, YOU CAN! tujuannya, dan jalan yang dilewati harus sesuai dengan tujuan yang

sudah ditetapkan. Jika Anda ingin bisa berbicara bahasa Inggris, pilihlah program belajar yang memang benar-benar membantu Anda bisa berbicara. (baca lagi tentang mitos belajar bahasa Inggris). Saya setuju dengan Benny bahwa semua orang bisa belajar suatu bahasa, termasuk bahasa Inggris, syaratnya adalah: metode yang tepat (dan lebih baik teruji/terbukti), sikap yang tepat, dan memiliki motivasi yang kuat (komitmen belajar). Oya, dulu ketika kita masih bayi, bahasa Indonesia yang sering kita gunakan hari ini pun masih asing bagi kita. Jika belajar „bahasa asing‟ ini harus menggunakan buku bahasa Indonesia, maka mungkin banyak dari masyarakat kita yang bisu/tidak bisa bicara karena mereka tidak sekolah. Tapi faktanya tidak kan? Yang gak sekolah dan gak ngerti tulis baca bisa juga tuh bahasa Indonesia. Anda sudah mulai mengangguk-angguk paham dengan maksud saya kan?  Begitulah seharusnya kita memperlakukan (baca: mempelajari) bahasa Inggris. Bahasa Inggris hanya sekedar „bahasa asing‟, tidak lebih! sudah ditetapkan. Jika Anda ingin bisa berbicara bahasa Inggris, pilihlah program belajar yang memang benar-benar membantu Anda bisa berbicara. (baca lagi tentang mitos belajar bahasa Inggris). Saya setuju dengan Benny bahwa semua orang bisa belajar suatu bahasa, termasuk bahasa Inggris, syaratnya adalah: metode yang tepat (dan lebih baik teruji/terbukti), sikap yang tepat, dan memiliki motivasi yang kuat (komitmen belajar). Oya, dulu ketika kita masih bayi, bahasa Indonesia yang sering kita gunakan hari ini pun masih asing bagi kita. Jika belajar „bahasa asing‟ ini harus menggunakan buku bahasa Indonesia, maka mungkin banyak dari masyarakat kita yang bisu/tidak bisa bicara karena mereka tidak sekolah. Tapi faktanya tidak kan? Yang gak sekolah dan gak ngerti tulis baca bisa juga tuh bahasa Indonesia. Anda sudah mulai mengangguk-angguk paham dengan maksud saya kan?  Begitulah seharusnya kita memperlakukan (baca: mempelajari) bahasa Inggris. Bahasa Inggris hanya sekedar „bahasa asing‟, tidak lebih!

Ketika Anda mulai ingin belajar ngomong

Inggris seperti

sekarang,

Anda tidak

membutuhkan

ujian apapun.

Seberapa

kecil

atau besar

pencapaian

Anda, semuanya

adalah

belajar dan pembiasaan. Tidak lebih dan tidak kurang.

proses

Yang membuat bahasa Inggris itu sulit adalah karena kita terbiasa terkotak-kotak dengan benar-salah ketika ujian di sekolah atau dimanapun. Well, sekali lagi saya harus mengatakan bahwa cara- cara yang ada di sekolah atau di institusi manapun tidaklah buruk/jelek/salah, tapi itu bukanlah kendaraan yang tepat & cepat yang sesuai dengan tujuan akhir Anda: BISA NGOMONG INGGRIS. Anda mungkin punya teman yang dapat nilai bahasa Inggris sangat baik di sekolah/kampus tapi tidak bisa/sulit menggunakannya. Atau mungkin Anda juga mengalami hal itu? Kejadian ini sebenarnya wajar-wajar saja karena memang selama ini kita hanya belajar memahami bahasa Inggris dengan rumus-rumusnya, lalu menghafalnya, dan mengikuti ujian, dan lulus. Dan selesai. Anda bisa menggunakan bahasa Inggris setelah hafal semua rumus itu? Tidak kan? Ini bukti yang jelas bahwa kita butuh kendaraan lain yang lebih tepat, cara/metode/strategi yang sesuai dengan tujuan kita: berbicara menggunakan bahasa Inggris.

e. Forget about speaking like native

Satu lagi dari Benny. Banyak dari mereka yang sedang belajar asing menuntut

harus bisa berbicara seperti penutur asli yang sering dilihat di TV, didengar di radio, atau di tempat lain. Itu tidak masuk akal. Kenapa? Orang barat

dirinya

Feel Free to Speak English yang berbahasa Inggris itu sudah bertahun-tahun terbiasa dengan

bahasa Inggris, bahkan dari pertama kali dia lahir di dunia ini kata- kata yang didengarnya adalah “Hi, baby..”.Bagaimana mungkin kita yang sudah berumur, katakanlah 20 tahun, namun baru belajar sekarang dan menuntut diri harus bisa ngomong seperti mereka? Pengalaman saya selama ini, siapapun orang asia yang saya kenal (Indonesia/Malaysia/Thailand/Filipina/Cina/Jepang) dan bukan lahir & besar di Amerika/Inggris/Australia atau negara berbahasa Inggris lain, tidak satupun yang memiliki aksen persis sama dengan penutur asli (native speaker) a.k.a bule‟. Tidak ada. Selancar apapun, sefasih apapun, „rasa‟ asia kita tentu keliatan. Saya punya teman orang Indonesia, dari kecil sudah di Amerika hingga dewasa (kuliah), lancar sekali bahasa Inggris, seperti air. Tapi tetap, rasa/nuansa oriental kita tetap terasa. Pencapaian tertinggi rata-rata mereka yang advance (mahir) dalam bahasa Inggris adalah almost/like native. Seperti bule‟. Anda tentu mengerti arti „seperti‟ itu kan? Oya, ini tidak hanya berlaku untuk kita orang Indonesia dan negara-negara asia saja, tapi negara manapun yang tidak berbahasa Inggris sebagai bahasa nasional/utamanya. Contohnya seperti Jerman. Kita menganggap

mereka orang barat, dan mestinya bisa berbahasa Inggris layaknya orang Amerika, atau setidaknya orang Inggris yang sebenua dengannya. Nyatanya tidak. Anda tahu, padahal bahasa Jerman adalah „nenek moyang‟ bahasa Inggris itu sendiri. Tapi tetap, bahasa Inggris mereka tidaklah seperti penutur asli bahasa Inggris. Saya punya teman asli Jerman, Benni Webnitz. Kami bertemu pertama kali di Singapura. Bahasa Inggrisnya „lumayan‟, tapi tetap beda terasa kalau saya berbicara dengan orang Amerika/Inggris. Kejadian paling lucu adalah ketika saya berlibur di pulau Sabang, provinsi Aceh. Saya bertemu dengan seorang Prancis, Greg (saya lupa nama lengkapnya). Di sela-sela ngobrol ngalur kidul entah kemana-mana, dia berulang kali memuji bahasa Inggris saya, katanya dia sendiri tidak bisa beraksen seperti itu. Dan itu benar, bahasa Inggrisnya sangat Prancis sekali.:D Lha, kita wong Indonesia, dan masih mau belajar sekarang, langsung menuntut diri harus bisa seperti bule‟? LUPAIN AJA. Usahakan saja semaksimal mungkin yang Anda bisa.Oke? Akur? 

Etapii.. Jika Anda tetap ngebet banget pengen bisa ngomong fasih seperti bule‟, saya ada tipsnya. Ya Anda harus belajar seperti bayi yang lahir di Amerika/Inggris sana. Gimana caranya? Well, nanti saya kasih tau, sekarang baca dulu judul di bawah ini..oke..?

2. Steve Kaufmann (Canada)

Steve Kaufmann adalah seorang polyglot seperti Benny Lewis. Namun yang saya tau Steve lebih „jago‟ dibanding Benny karena dia menguasai 12 bahasa dan 8 diantara masuk kategori fluent (lancar). Kategori lain yang membuat

Steve lebih jago menurut saya adalah dia banyak menguasai bahasa asia seperti Cina & Jepang, termasuk tulisan kritingnya! Sekedar informasi, bagi orang barat terutama negara berbahasa Inggris (English Speaking Countries) bahasa yang paling sulit mereka pelajari adalah bahasa asia terutama Cina dkk. Kenapa? Karena bahasa-bahasa itu memiliki perbedaan dengan bahasa Inggris hampir di semua aspek: karakter (huruf), nada, lafal kata, hingga struktur bahasa (grammar). Baiklah, berikut adalah prinsip belajar bahasa dari Steve Kaufmann:

a. Effortless & Joyful

Yep, ini adalah salah satu bagian favorit saya, dan jarang orang yang sadar bahwa prinsip inilah yang membuat Anda bisa lebih cepat ngomong Inggris. Banyak orang yang belajar bahasa Inggris, mungkin karena sudah „merasa‟ bisa, lalu menantang dirinya

sendiri untuk mempelajari sesuatu yang jauh lebih sulit. Hasilnya hanyalah sia-sia. Mungkin ada mendapatkan sesuatu, tapi sesuatu itu tidak sepadan dengan waktu yang dihabiskan.

Mau contoh kongkritnya? yuk disimak pengalaman saya sewaktu dulu.. Ketika saya sekolah, mungkin SMP kelas 3 di pondok dan saat liburan semester, saat itu sedang tren film Harry Potter and The Sorcere‟s Stone (versi US) dan saya beruntung memiliki DVD-nya. Selain karena sangat tertarik dengan film dan karakter sang Harry Potter, saya juga ingin sekali melatih pendengaran bahasa Inggris saya. Yang saya lakukan waktu itu adalah menutup bagian bawah TV yang biasanya memunculkan sub-title (terjemahan bahasa Indonesia) dengan lakban (selotip berukuran besar) hitam dengan tujuan agar saya tidak melihat artinya. Saya ingin melatih pendengaran saya dengan langsung menikmati film tanpa arti/sub- title. Film pun berakhir diiringi tatapan kosong saya + mulut menganga karena tidak paham sedikitpun apa yang mereka bicarakan. Well, saya tidak menyerah! Malah saya merasa lebih tertantang untuk mengulangi lagi prosesnya, tidak tanggung- tanggung, saya mengulanginya hingga 2 kali. Bayangkan, jika durasi film 2 jam saja, berarti saya sudah menghabiskan waktu 6 jam di depan TV. Oya, tau seperti apa hasilnya? Pengalaman yang tidak berbeda sama sekali dengan pertama kali menonton. Saya frustasi. Lantas terbesit pertanyaan, “sesulit inikah bahasa Inggris itu?”

Apakah Anda pernah mengalami hal yang sama?

Apa kesalahan saya? Memaksakan diri.Tidak efektif (tidak berhasil) dan tidak efisien (membuang-buang waktu).

Lantas bagaimana belajar listening (mendengar) yang efektif & efisien? Prinsipnya adalah effortless & joyfull. Effortless artinya nyaris tanpa usaha, dan joyfull artinya menyenangkan. Artinya, jika Anda sedang belajar listening, maka audio yang harus Anda dengarkan adalah sesuatu yang minimal Anda sudah tau artinya 80 – 90% dari skrip/naskahnya. Effortless kan? Oya, pastikan Anda harus memiliki naskah dari audio yang Anda dengar. Saya sudah buktikan cara ini terlihat sederhana tapi sangat berpengaruh pesat dengan kemampuan bahasa Inggris saya setelah meninggalkan metode menempel TV itu. Sekarang saya juga menerapkan prinsip ini ketika belajar bahasa lain seperti Jepang & Prancis. It really works!

By the way, listening adalah cara yang paling efektif untuk membantu Anda lebih cepat ngomong bahasa Inggris. Alasannya sederhana; Apa yang Anda sering katakanPASTI sesuatu yang sering Anda dengar. Right? ;) Dan banyak sekali manfaat lain dari belajar bahasa Inggris lewat listening, salah satu yang paling „keren‟ adalah Anda bisa bahasa Inggris dengan baik & benar tanpa belajar grammar! Sekali lagi sabar, lanjutkan terus membaca sampai Anda ketemu pembahasan secara khusus dan detail tentang ini..gapapa ya..:) By the way, listening adalah cara yang paling efektif untuk membantu Anda lebih cepat ngomong bahasa Inggris. Alasannya sederhana; Apa yang Anda sering katakanPASTI sesuatu yang sering Anda dengar. Right? ;) Dan banyak sekali manfaat lain dari belajar bahasa Inggris lewat listening, salah satu yang paling „keren‟ adalah Anda bisa bahasa Inggris dengan baik & benar tanpa belajar grammar! Sekali lagi sabar, lanjutkan terus membaca sampai Anda ketemu pembahasan secara khusus dan detail tentang ini..gapapa ya..:)

Prinsip ini mirip dengan prinsipnya Benny Lewis ketika mengatakan “jangan takut salah”, Anda masih

ingat? Kalau lupa, coba baca lagi tentang Benny Lewis. Salah satu bentuk ketakutan yang paling umum ketika mencoba berbicara dengan bahasa Inggris

Ketakutan Seperti Ini yang Menghambat adalah kita selalu memastikan apakah kalimat yang diucapkan

sudah sesuai belum dengan grammar. Proses “benar-salah” ini terjadi di otak kita dan membutuhkan waktu yang tidak sebentar. Akhirnya, kita ngomong tidak spontanitas, tidak alami, terbata- bata, dan pastinya lama. Harus diingat bahwa ketika Anda berbicara dengan orang lain maka orang tersebut membutuhkan jawaban dari Anda saat itu juga. Contoh, katakanlah Anda dalam sebuah perjalanan di pesawat dan kebetulan ada orang Amerika duduk di sebelah Anda. Tiba-tiba dia bertanya kepada Anda “excuse me, do you know what time it is..?” Anda tau artinya, beliau menanyakan jam berapa sekarang, dan dia butuh informasi itu saat itu juga. Bisa Anda bayangkan jika ketika Anda mau menjawab pertanyaannya Anda berpikir dulu “bagaimana cara mengatakan waktu dalam bahasa Inggris, jamnya dulu atau menitnya dulu ya..” dan “eh, it is atau is it ya? Atau it aja, eh tapi

gak ada to be nya..eh..tau deh..”. Belum lagi Anda selesai berpikir tentang benar-salahnya kata yang ingin diucap, tu bule‟ udah keburu tidur! :D

Sekali lagi diingat, jika ingin lebih cepat bisa ngomong Inggris prinsipnya adalah fluency first, accuracy second.

c. Don‟t do questions

Selain listening,„input‟ yang baik untuk meningkatkan kemampuan kemampuan bahasa Inggris Anda adalah dengan „reading‟ atau membaca. Penting untuk diingat

bahwa aktivitas membaca itu juga harus „effortless‟ dan „joyfull‟.„Kekeliruan‟ kita belajar bahasa Inggris dengan reading, dan sayangnya

kembali

ini umumnya terjadi di sekolah/kursus, kita memaksa diri untuk menjawab pertanyaan yang secara sengaja disediakan. Anda mungkin masih ingat, ketika di sekolah belajar bahasa Inggris guru meminta Anda menjawab soal tertentu terkait sebuah bacaan yang sedang dipelajari. Ketika Anda tidak bisa menjawab soal tersebut, apa yang Anda rasakan? Apa yang muncul di pikiran Anda? Bahasa Inggris sulit sekali dimengerti? Menurut Steve, aktivitas menjawab pertanyaan tentang suatu bacaan „tidak baik‟ untuk menjaga mood belajar kita. Karena kalau gagal, muncullah perasaan bahwa ternyata sulit sekali bahasa Inggris itu. Menurut saya prinsip Steve ini ada benarnya. Namun saya berpendapat doing questions itu pilihan saja. Lakukan jika Anda menyukainya. Tapi jika Anda tidak menyukainya, apalagi „beresiko‟ membuat Anda down, mending tidak usah. Kenapa demikian? Karena prioritas utama Anda bukanlah menguji seberapa paham Anda dengan cerita/teks itu. Prioritas utama Anda adalah agar ini umumnya terjadi di sekolah/kursus, kita memaksa diri untuk menjawab pertanyaan yang secara sengaja disediakan. Anda mungkin masih ingat, ketika di sekolah belajar bahasa Inggris guru meminta Anda menjawab soal tertentu terkait sebuah bacaan yang sedang dipelajari. Ketika Anda tidak bisa menjawab soal tersebut, apa yang Anda rasakan? Apa yang muncul di pikiran Anda? Bahasa Inggris sulit sekali dimengerti? Menurut Steve, aktivitas menjawab pertanyaan tentang suatu bacaan „tidak baik‟ untuk menjaga mood belajar kita. Karena kalau gagal, muncullah perasaan bahwa ternyata sulit sekali bahasa Inggris itu. Menurut saya prinsip Steve ini ada benarnya. Namun saya berpendapat doing questions itu pilihan saja. Lakukan jika Anda menyukainya. Tapi jika Anda tidak menyukainya, apalagi „beresiko‟ membuat Anda down, mending tidak usah. Kenapa demikian? Karena prioritas utama Anda bukanlah menguji seberapa paham Anda dengan cerita/teks itu. Prioritas utama Anda adalah agar

d. Learn naturally

Pelajarilah bahasa Inggris sealami mungkin. Kalau Anda mau bisa ngomong Inggris

tuntutan-tuntutan seperti Anda harus mengerti semuanya (dalam satu waktu), Anda harus mengingat semua yang Anda baca, dst. Mulai saja dari hal-hal sederhana yang mudah Anda jangkau agar Anda dapat menikmatinya. Dengan begini, akhirnya Anda akan mendapatkan „rasa‟ (Inggris: sense) bahasa dan setelah itu Anda akan lebih semangat lagi belajar dan meningkatkan standar belajar.

e. Don‟t compare languages

Hal lain yang seharusnya Anda hindari ketika mempelajari suatu bahasa asing adalah mencoba membanding-bandingkan bahasa Anda dengan bahasa asing itu. Contoh, Anda mempertanyakan kenapa bahasa Inggris itu tulisan & cara bacanya berbeda? Ingat, belajarlah secara alami.

Never Compare, Accept It for What It Is Terima saja apa adanya. Dapatkan „sense‟nya.Agar

cepat Anda menguasainya. Dulu ketika kecil, sewaktu bahasa Indonesia masih „asing‟ bagi kita, apakah kita pernah bertanya pada orang tua “ma, kenapa ini

lebih lebih

bahasa.

3. Richard Simcott (UK)

Dan inilah polyglot yang paling „gila‟ menurut saya. Richard sering juga disebut sebagai HyperPolyglot karena dia menguasai 27 bahasa dunia! Dia juga kebetulan Duta Polyglot dunia saat ini (2013). Secara umum, metode yang digunakannya untuk belajar bahasa asing sama/mirip seperti polyglot-polyglot lain. Namun yang menjadi

perhatian utamanya adalah sebelum Anda mempelajari suatu bahasa, Anda harus mengetahui secara konkrit tentang pencapaian yang ingin diraih dalam bahasa. Berikut saya tuliskan intisarinya:

a. Mahir (Extensive/Advance)

Pada level ini, kemampuan Bahasa Inggris Anda sudah pada tingkat hampir seperti penutur asli (native speaker) aka bule'. Anda hampir bisa melakukan apapun dengan Bahasa Inggris; berbicara tentang tema apapun, membaca apapun, menonton film, menulis, dst.

b. Operasional (Intermediate)

Pada level ini, kemampuan Bahasa Inggris Anda dapat dikatakan baik, lancar. Anda dapat menghadiri rapat, atau ikut seminar berbahasa Inggris, atau berdiskusi, dan Anda dapat memberikan kontribusi seperti komentar tentang hal tertentu yang disampaikan dalam seminar/diskusi dengan langsung tanpa ada masalah yang berarti.

c. Fungsional (Upper Basic)

Pada level ini, kemampuan Bahasa Inggris Anda dikategorikan 'lumayan'. Dalam arti Anda dapat melakukan hal-hal sederhana terkait Bahasa Inggris, seperti menjawab telepon, membuat pesan/sms, menulis surat, berbicara tentang hal umum/sehari-hari, termasuk juga kemampuan mengenalkan diri sendiri, saudara/famili, teman, dst.

Perbedaannya dengan kemampuan operasional adalah di kemampuan ini Anda mungkin sulit/tidak bisa bekerja menggunakan Bahasa Inggris.

d. Dasar (Basic)

Pada level ini, kemampuan Bahasa Inggris Anda hanya meliputi bagian-bagian kecil saja seperti menegur orang lain (hello, how are you, dst), mengenalkan diri sendiri saja seperti my name is.., mengetahui waktu seperti tahun, bulan, hari, jam, dst.

Bab 4:

9 Kunci Rahasia Menguasai Bahasa Inggris: Sukses Belajar Bahasa Inggris Dalam 120 Hari

Wah, saya senang sekali Anda sudah membaca Ebook saya sudah sejauh ini.Terimakasih.Ini adalah bagian yang saya janjikan di beberapa penjelasan saya di bab-bab sebelumnya.Baiklah, mari kita mulai lagi..

Sebelum kita masuk ke pelajaran inti, sebelumnya mari kita pelajari dahulu tentang 4 tahapan dalam belajar. Pengetahuan ini sangat baik untuk Anda ketahui sebelum mulai belajar apapun, termasuk bahasa Inggris. Manfaatnya adalah Anda akan sadar bahwa tidak ada yang instan dalam mencapai sesuatu (sukses). Bisa lancar ngomong Inggris tidak terjadi dalam sehari. Semua butuh proses. Semua ada jalannya.

Mie instan pun harus direbus dahulu sebelum dinikmati. Ada proses yang harus Anda lalui: merebusnya. Apalagi bahasa Inggris, laluilah proses belajarnya, belajarlah menikmati proses itu.

1. Unconscious Incompetence

Sederhananya artinya adalah“you don‟t know that you don‟t know”, artinya “Anda tidak tahu kalau Anda tidak tahu”. Sewaktu kita belum pernah dengar bahasa Inggris, kita tidak kenal/tidak tahu bahasa Inggris itu apa. Bahkan kita tidak peduli apakah bahasa Inggris itu ada atau tidak.Inilah tahapan pertama sekali dalam proses mengetahui sesuatu. Kita tidak tahu kalau kita tidak tahu.

2. Conscious Incompetence

Tahapan selanjutnya dari mengetahui/belajar sesuatu adalah Anda mulai sadar (tahu) kalau Anda tidak tahu. Ketika Anda sekolah, apakah SD atau SMP, Anda mulai mengetahui bahwa ada bahasa lain selain bahasa

Indonesia di dunia ini, yaitu bahasa Inggris. Dan Anda tahu kalau Anda tidak bisa bahasa Inggris. Inilah tahapan kedua dari belajar bahasa Inggris, dan tentunya sudah Anda lewati.

3. Conscious Competence

Setelah Anda menyadari (tahu) bahwa Anda tidak bisa bahasa Inggris (you know that you don‟t know), lalu Anda mulai mempelajarinya seperti saat

membaca Ebook ini. Dan nanti, ketika Anda sudah menggunakan program Hacking English System, Anda mulai bisa mengucapkan beberapa kalimat atau ungkapan dalam bahasa Inggris dan mulai terbiasa dengan itu. Meskipun Anda sudah mulai bisa berbicara bahasa Inggris, tapi kemampuan itu masih sangat terbatas sekali. Anda belum terlalu lancar.Inilah tahapan di hari-hari pertama belajar bahasa Inggris menggunakan Hacking English System.

4. Unconscious Competence

Dan inilah tahapan/proses terakhir Anda dalam mengetahui/mempelajari sesuatu.Setelah Anda belajar bahasa Inggris menggunakan Hacking English System selama 120 hari berturut-turut, „tanpa sadar‟ Anda sudah lancar berkomunikasi menggunakan bahasa Inggris. Terlebih jika Anda melanjutkan proses ini ke level yang lebih tinggi, maka kemampuan Anda akan mencapai level Mahir atau seperti bule‟.

9 Kunci Rahasia Menguasai Bahasa Inggris: Sukses Belajar Bahasa Inggris Dalam 120 Hari

PS: Inilah bagian akhir dan inti dari Ebook ini, lebih baik jika Anda sekarang menyiapkan kertas dan pena: Anda bisa membuat catatan, bahkan membuat pertanyaan jika ada yang tidak Anda mengerti. Anda bisa langsung bertanya kepada saya, dan saya senang jika bisa membantu Anda.Di bagian akhir dari Ebook ini saya akan menyertakan kontak email yang bisa dihubungi. Terimakasih.

Secret #1: Building Vocabulary (cara menguasai banyak vocab dengan mudah)

“Study sentences or phrases instead of memorizing single word to buid vocabulary..”

Kita semua tau bahwa untuk bisa berkomunikasi, berbicara, atau ngomong Inggris yang kita butuhkan adalah kata. Bukan satu kata, tapi banyak kata. Semakin banyak kata yang kita tau, maka semakin banyak hal yang dapat kita bicarakan.Oleh karena itu, kitapun mulai banyak mengumpulkan kata- kata dalam bahasa Inggris dan mulai menghfafalnya satu per satu, lembar demi lembar, setiap hari.Tapi.. Anda masih ingat kan di awal-awal Ebook ini saya ada menyebut bahwa salah satu kekeliruan banyak orang yang ingin menguasai banyak kosakata adalah dengan

yang panjang lalu menghafalnya?Hari ini hafal 10 besok yang lupa 12. Cara ini tidak efektif untuk „membenamkan‟ kata-kata Inggris di dalam kepala Anda. Selain itu, menghafal kata dengan cara begini memiliki kelemahan yang fatal: Anda tidak memahami/mengetahui kapan & bagaimana kata itu dapat dimasukkan kedalam kalimat. Setiap kata ada konteksnya. Sering, untuk mengatakan satu ungkapan/maksud yang sama, bahasa Inggris memiliki beberapa pilihan kata yang dapat kita gunakan. Contohnya, Anda mau mengatakan „membuat‟ dalam bahasa Inggris. Dalam bahasa Inggris Anda memiliki beberapa pilihan kata untuk mengatakan „membuat‟ seperti: make, create, drive, lead, dst. Anda mungkin bingung kenapa saya memasukkan kata „drive‟ untuk mengatakan „membuat‟. Wajar, karena Anda tau bahwa „drive‟ selama ini yang Anda tau artinya adalah „nyetir‟. Begitu juga dengan kata „lead‟. Umumnya orang tau bahwa „lead‟ artinya adalah „memimpin‟, tapi kenapa bisa juga memiliki arti „membuat‟? Inilah yang saya maksud dengan “setiap kata memiliki konteksnya sendiri”. Tidak selamanya Anda harus menggunakan „make‟ atau „create‟ untuk

membuat daftar kosakata