Pedoman kepala sekolah berprestasi Indonesia
DIREKTORAT PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN PENDIDIKAN DASAR DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL
KATA PENGANTAR
Kepala Sekolah sebagai pendidik dan manajer di sekolah mempunyai peran yang sangat strategis dalam meningkatkan mutu pendidikan di sekolah, dan di lingkungan sekitarnya. Tugas dan tanggung jawab kepala sekolah sangat penting sehingga, kepala sekolah harus memiliki kompetensi dan kreativitas tinggi untuk dapat mengemban tugas tersebut. Kepala Sekolah Berprestasi adalah kepala sekolah yang memiliki kemampuan manajerial yang unggul dalam melaksanakan tugas sesuai dengan kompetensinya, memiliki kepribadian terpuji dan memiliki pemahaman wawasan pendidikan yang utuh untuk meningkatkan mutu pendidikan serta mampu memberi manfaat bagi lingkungan pada khususnya dan masyarakat luas pada umumnya .
Pedoman ini diharapkan dapat digunakan sebagai acuan bagi semua pihak, panitia penyelenggara, guna dapat memiliki persamaan persepsi tentang pelaksanaan pemilihan kepala sekolah berprestasi baik tingkat kecamatan, kabupaten/kota, dan provinsi maupun pusat. Adanya pedoman ini diharapkan pelaksanaan pemilihan kepala sekolah berprestasi dapat terlaksana dengan baik .
J a k a r t a,
Maret 2011 Direktur Jenderal Pendidikan Dasar
Kementerian Pendidikan Nasional,
Prof. Suyanto, Ph.D. NIP 19530302 197703 1001
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Undang - Undang RI Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional dalam Pasal 40 Ayat (2) menyatakan bahwa pendidik dan tenaga kependidikan berkewajiban memberi teladan dan menjaga nama baik lembaga, profesi, dan kedudukan sesuai dengan kepercayaan yang diberikan kepadanya, mempunyai komitmen secara profesional untuk meningkatkan mutu pendidikan serta mampu menciptakan suasana pendidikan yang bermakna, menyenangkan, kreatif , dinamis dan dialogis. Mengingat fungsi kepala sekolah memiliki peranan yang sangat penting dan strategis dalam meningkatkan kualitas pelayanan pendidikan, maka sudah sepantasnya bagi kepala sekolah yang secara nyata berprestasi diberikan penghargaan yang layak. Pemberian penghargaan bukanlah suatu hal yang sederhana, karena pemberian penghargaan tersebut dapat memiliki dampak yang luas, dan harus terkait dengan aspirasi, motivasi yang terbangun di kalangan kepala sekolah itu sendiri. Hal ini diharapkan menjadi bagian dari perbaikan mutu manajemen pendidikan Nasional yang berlandaskan pada sikap produktif dan proaktif.
Sistem penghargaan dalam bentuk ”Pemilihan Kepala Sekolah Berprestasi” yang diseleksi secara ketat, transparan dan terukur diharapkan akan memberi rasa kebanggaan yang dapat memotivasi para kepala sekolah untuk menciptakan suasana sekolah yang sehat. Suasana sekolah yang mampu dan dapat meningkatkan kreativitas guru di dalam menyampaikan proses pembelajaran serta memotivasi dan mendorong siswa untuk berprestasi di berbagai bidang, termasuk dalam pengembangan diri bagi pendidik dan tenaga kependidikan maupun lembaganya . Diharapkan melalui Pemilihan Kepala Sekolah Berprestasi, kualitas pendidikan dan pengelolaan sekolah akan lebih baik dan profesional, yang pada akhirnya mampu menjawab tantangan era global yang berbasis keunggulan, dan dapat mewujudkan pemeberian layanan pendidikan yang berkualitas.
B. Dasar Hukum
Dasar hukum pemilihan Kepala Sekolah Berprestasi adalah sebagai berikut:
1. Undang - Undang Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional;
2. Undang - Undang Nomor 32 Tahun 2004 Tentang Otonomi Daerah ;
3. Undang - Undang Nomor 14 Tahun 2005 Tentang Guru dan Dosen;
4. Peraturan Pemerintah Nomor 55 tahun 2003 Tentang Tanda Kehormatan Satyalencana Pendidikan;
5. Peraturan Pemerintah Nomoor 19 Tahun 2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan;
6. Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2008 Tentang Guru;
7. Peraturan Presiden Nomor 24 Tahun 2010 Jo Nomor 67 Tahun 2010 Tentang Kedudukan, Tugas, dan Fungsi Kementerian Negara Serta Susunan Organisasi, Tugas, dan Fungsi Eselon I Kementerian Negara;
8. Keputusan Presiden Nomor 23 Tahun 1976 Tentang Hadiah Seni, Ilmu Pengetahuan, Pendidikan, Pengabdian , dan Olahraga;
9. Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 0265/M/1977 Tentang Hadiah Berupa Piagam , Lencana, dan Uang;
10. Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 162 tahun 2003 Tentang Pedoman Penugasan Guru Sebagai Kepala Sekolah;
11. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 13 tahun 2007 Tentang Standar Kepala Sekolah/Madrasah;
12. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 16 Tahun 2010 Tentang Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya;
13. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 36 Tahun 2010 Tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pendidikan Nasional .
C. Tujuan adalah :
1. Memberikan penghargaan dan pengakuan kepada kepala sekolah yang secara nyata berprestasi dalam melaksanakan pengelolaan sekolah, termasuk kegiatan pendukung yang hasilnya dapat bermanfaat bagi peningkatan kualitas pendidikan;
2. Meningkatkan motivasi lebih cerdas secara berkelanjutan di kalangan kepala sekolah untuk terus “ belajar dan bekerja lebih cerdas” guna menciptakan kinerja yang lebih produktif;
3. Mendorong inovasi dan kreativitas kepala sekolah dalam menciptakan suasana sekolah yang kondusif baik bagi para pendidik, peserta didik dan tenaga kependidikan lainnya;
4. Menumbuhkan kebanggaan di kalangan kepala sekolah terhadap profesinya.
D. Manfaat
Adapun manfaat pemilihan kepala Sekolah berprestasi adalah sebagai berikut:
1. Meningkatnya kemampuan/kualitas Kepala Sekolah dalam melaksanakan tugasnya memimpin dan mengelola sekolah/madrazah;
2. Meningkatnya profesionalisme kepala sekolah/madrazah dalam upaya meningkatkan mutu pendidikan
E. Hasil Yang Diharapkan
1. Terpilihnya Kepala Sekolah Berprestasi pada tingkat satuan pendidikan, kecamatan, kabupaten/kota, provinsi, dan tingkat nasional.
2. Adanya peningkatan mutu/kompetensi kepala sekolah untuk mencapai tujuan pendidikan nasional yang berkualitas
BAB II PENGERTIAN, PERSYARATAN, DAN SASARAN
A. Pengertian
Program Pemilihan Kepala Sekolah Berprestasi merupakan rangkaian kegiatan dalam rangka peringatan Hari Pendidikan Nasional (HARDIKNAS) dan Hari Ulang Tahun Kemerdekaan Republik Indonesia (HUT RI).
1. Kepala sekolah adalah guru yang diberi tugas tambahan untuk memimpin dan mengelola sekolah/madrazah dalam upaya meningkatkan mutu pendidikan. Kepala Sekolah /Satuan Pendidikan pada :
a. Sekolah Dasar /Sekolah Dasar Luar Biasa/Madrazah Ibtidaiyah (SD/SDLB/MI).
b. Sekolah Menengah Pertama/Sekolah Menengah Pertama Luar Biasa/Madrazah Tsanawiyah ( SMP/SMPLB/MTs).
2. Kepala Sekolah Berprestasi adalah kepala sekolah yang memiliki kemampuan, kepribadian terpuji, manajerial, kewirausahaan, supervisi, dan berjiwa sosial serta memiliki pemahaman wawasan pendidikan yang utuh untuk meningkatkan mutu pendidikan serta mampu memberi manfaat bagi lingkungan dan masyarakat luas.
B. Persyaratan Peserta
Pemilihan Kepala Sekolah Berprestasi dilakukan bagi semua kepala sekolah pada satuan pendidikan SD/MI/SDLB, dan SMP/MTs/SMPLB, baik
bagi kepala sekolah yang berstatus Pegawai Negeri Sipil (PNS) maupun Kepala Sekolah bukan PNS dan memiliki prestasi yang dapat dibanggakan dalam kurun waktu 2 (dua) tahun terakhir di sekolah yang sama, dan dilakukan melalui seleksi berjenjang diawali pada Tingkat Kecamatan, Tingkat Kabupaten/Kota, Tingkat Provinsi, dan Tingkat Nasional.
1. Persyaratan Umum
1) Beriman dan Bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
2) Setia dan taat kepada Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945.
3) Memiliki moralitas, kepribadian, dan kelakuan yang baik.
4) Memiliki kualifikasi akademik minimal sarjana (S1) atau diploma 4 (D-IV).
5) Masa kerja sekurang-kurangnya 2 ( dua ) tahun berturut - turut sebagai Kepala Sekolah di sekolah yang sama.
6) Belum pernah dijatuhi hukuman disiplin sebagai pegawai (dibuktikan dengan surat keterangan dari atasan/yayasan).
7) Sehat jasmani dan rohani (tidak termasuk penyandang cacat)
8) Belum pernah menjadi juara pemilihan kepala sekolah berprestasi tingkat Provinsi dan Nasional.
2. Persyaratan Khusus
1) Memiliki kemampuan manajerial ;
2) Memiliki kepribadian terpuji;
3) Memiliki pemahaman wawasan pendidikan;
4) Memiliki kemampuan melaksanakan supervisi yang efektif;
5) Memiliki kemampuan melakukan kegiatan sosial yang bermanfaat bagi sekolah, lingkungan, dan masyarakat luas.
6) Memiliki wawasan dan sikap kewirausahaan dalam mengelola kegiatan pendidikan sebagai sumber belajar peserta didik.
Persyaratan tersebut di atas, dijadikan bahan acuan dasar untuk memilih Kepala Sekolah berprestasi yang layak dan dapat dipertanggungjawabkan kepada masyarakat.
C. Sasaran
Sasaran Pemilihan Kepala Sekolah berprestasi antara lain:
1. Pemilhan kepala sekolah berprestasi dilakukan bagi semua kepala sekolah pada satuan pendidikan SD/MI/SDLB, dan SMP/MTs/SMPLB, baik yang berstatus sebagai kepala sekolah Pegawai Negeri Sipil maupun kepala sekolah yang bukan PNS, dan memiliki prestasi yang dapat dibanggakan dalam kurun waktu 2 ( dua) tahun terakhir di sekolah yang sama.
2. Pemilihan kepala sekolah berprestasi dilakukan melalui seleksi berjenjang diawali pada Tingkat Kecamatan, Tingkat Kabupaten/Kota, Tingkat Provinsi, dan Tingkat Nasional.
BAB III PENILAIAN DAN KEPANITIAAN
A. Penilaian
Proses penilaian di setiap tingkat pada pemilihan kepala sekolah berprestasi ( tingkat kecamatan, tingkat kabupaten/kota, dan tingkat Provinsi) disesuaikan dengan penilaian di tingkat nasional. Pada pelaksanaan penilaian di tingkat nasional, panitia bekerjasama dengan Pusat Penilaian Pendidikan Balitbang Kementerian Pendidikan Nasional.
1. Aspek yang dinilai Penilaian Kepala Sekolah berprestasi meliputi :
1) Penilaian kinerja dalam bidang pembelajaran / pembimbingan Prinsip penilaian kinerja pada bidang pembelajaran berdasarkan pada fungsi dominan kompetensi yaitu :
a. Kepribadian
b. Pedagogik
c. Profesional
d. Sosial
Penilaian kinerja dalam bidang pembelajaran menggunakan format lampiran 2
2) Penilaian kinerja sebagai kepala sekolah : Penilaian kinerja kepala sekolah difokuskan pada dimensi/aspek kompetensi antara lain :
a. Kepribadian dan sosial
b. Kepemimpinan
c. Pengelolaan sumber daya
d. Pengembangan sekolah/Madrazah
e. Kewirausahaan
f. Supervisi kelas
Penilaian keinerja sebagai kepala sekolah menggunakan lampiran 3
3) Kegiatan pengembangan diri Kegiatan pengembangan diri merupakan kegiatan untuk mengembangkan diri bagi
kepala sekolah dalam mengikuti berbagai kegiatan untuk meningkatkan kompetensi dan profesionalisme berkelanjutan. Kegiatan tersebut dilakukan melalui pendidikan dan latihan fungsional atau melalui kegiatan kelompok kerja kepala sekolah.
Dalam kegiatan dimaksud maksimal 5 (lima) tahun terakhir, dan diselenggarakan dengan bentuk sistimatika laporan sebagaimana lampiran 5
2. Proses Penilaian
a. Tingkat Kecamatan 1)
Peserta Kelompok Kepala SD Kepala Sekolah Berprestasi SD/SDLB/MI di tingkat sekolah
2) Prosedur Pengusulan
a. Panitia Pemilihan Kepala Sekolah Berprestasi Tingkat Kecamatan mengadakan seleksi di kecamatan masing-masing untuk menentukan Kepala Sekolah Berprestasi I, II, dan III.
b. Kepala Sekolah Berprestasi I Tingkat Kecamatan selanjutnya oleh Kepala UPTD/Cabang Dinas Pendidikan diusulkan untuk mengikuti seleksi di tingkat kabupaten/kota.
3) Prosedur penilaian Tata cara penilaian di tingkat kecamatan disesuaikan dengan penilaian di tingkat
nasional 4)
Penetapan Kepala Sekolah Berprestasi dan Penerima Piagam
a. Kepala Sekolah Berprestasi I, II dan III Tingkat Kecamatan untuk satuan pendidikan SD ditetapkan dengan Surat Keputusan Camat
b. Kepala Sekolah Berprestasi I, II dan III satuan pendidikan SD diberikan piagam Penghargaan yang ditandatangani oleh Camat.
b. Tingkat Kabupaten / Kota
1) Peserta
a. Kelompok Kepala SD Kepala Sekolah Berprestasi I SD/SDLB/MI Tingkat Kecamatan
b. Kelompok Kepala SMP Kepala Sekolah Berprestasi SMP/SMPLB/MTs
2) Prosedur Pengusulan
a. Kepala Sekolah Berprestasi I Tingkat kecamatan untuk kelompok Kepala SD diajukan oleh Panitia Pemilihan Kepala Sekolah Berprestasi Tingkat Kecamatan kepada Panitia Pemilihan Kepala Sekolah Berprestasi tingkat Kabupaten/Kota disetujui Kepala UPTD/Cabang Dinas Pendidikan.
b. Kepala Sekolah Berprestasi I tingkat Kabupaten/Kota harus diumumkan secara terbuka sehingga memberi kesempatan kepada masyarakat untuk memberikan sanggahan terhadap pemenang bila terdapat hal-hal yang tercela. Masa sanggah ini dilakukan selama 1 minggu sejak diumumkan.
c. Kepala Sekolah Berprestasi I tingkat Kabupaten/Kota untuk Kelompok Kepala SD, dan SMP diajukan oleh Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota ke tingkat Provinsi .
3) Prosedur penilaian Tata cara penilaian di tingkat Kabupaten/Kota disesuaikan dengan penilaian di tingkat nasional
4) Penetapan Kepala Sekolah Berprestasi dan Penerima Piagam
a. Kepala Sekolah Berprestasi I, II dan III Tingkat Kabupaten/Kota untuk satuan pendidikan SD, dan SMP ditetapkan dengan Surat Keputusan Bupati/Walikota
b. Kepala Sekolah Berprestasi I, II dan III tingkat Kabupaten/Kota satuan pendidikan SD, dan SMP diberikan Piagam Penghargaan yang ditandatangani oleh Bupati/Walikota.
c. Tingkat Provinsi
1) Peserta
a. Kelompok Kepala SD Kepala Sekolah Berprestasi I SD/SDLB/MI Tingkat Kabupaten/Kota
b. Kelompok Kepala SMP
Kepala Sekolah Berprestasi I SMP/SMPLB/MTs Tingkat Kabupaten/Kota
2) Prosedur Pengusulan
3) Kepala Sekolah Berprestasi I Tingkat Kabupaten/Kota untuk satuan pendidikan SD, dan SMP diajukan oleh panitia pemilihan kepala sekolah Berprestasi Tingkat Kabupaten/Kota kepada Panitia Pemilihan Kepala Sekolah Berprestasi tingkat Provinsi
dengan Persetujuan Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota.
4) Prosedur penilaian Tata cara penilaian di tingkat Provinsi disesuaikan dengan penilaian di tingkat nasional
5) Penetapan Kepala Sekolah Berprestasi dan Penerima Piagam
a. Kepala Sekolah Berprestasi I, II , dan III Tingkat Provinsi untuk satuan pendidikan SD, dan SMP ditetapkan dengan surat keputusan Gubernur.
b. Kepala Sekolah Berprestasi I, II dan III tingkat Provinsi satuan pendidikan SD, dan SMP diberikan Piagam Penghargaan yang ditandatangani oleh Gubernur.
d. Tingkat Nasional
1. Peserta
a. Kelompok Kepala SD Kepala Sekolah Berprestasi I SD/SDLB/MI Tingkat Provinsi
b. Kelompok Kepala SMP Kepala Sekolah Berprestasi I SMP/SMPLB/MTs Tingkat Provinsi
2. Prosedur Pengusulan Kepala Sekolah Berprestasi I tingkat Provinsi untuk kelompok Kepala SD, dan SMP diajukan oleh Panitia Pemilihan Kepala Sekolah Berprestasi Tingkat Provinsi kepada Panitia Pemilihan Kepala Sekolah Berprestasi Tingkat Nasional oleh Kepala Dinas Pendidikan Provinsi.
3. Prosedur penilaian
a. Penilaian Berkas/Dokumen Panitia tingkat provinsi wajib mengirimkan berkas-berkas penilaian Kepala Sekolah Berprestasi I tingkat Provinsi kepada panitia tingkat nasional. Berkas - berkas yang dikirimkan sebagai berikut :
1) Biodata ( sesuai lampiran 1 )
2) Penilaian Kinerja/pembelajaran dari kepala sekolah (lampiran 2a, dan b)
3) Kuesioner ( sesuai lampiran 3 )
4) Pengamatan Lapangan ( sesuai Lampiran 4 )
5) Sistematika Penulisan Karya Tulis ( sesuai lampiran 5 )
6) Laporan Pengembangan Keprofesionalan Berkelanjutan ( CPD ) sesuai
lampiran 6
b. Penilaian Penilaian dilakukan secara komprehensif terhadap 4 (empat) komponen yaitu: berkas tertulis, tes tertulis, presentasi dan wawancara.
1) Berkas Tertulis
Terdapat 2 (dua) kelompok berkas tertulis
a. Dokumen Berkas ini meliputi biodata, portopolio prestasi kinerja yang telah dicapai , disertai dengan bukti yang relevan serta kelengkapan dokumen ( surat pernyataan atas kepribadian dan integritas yang bersangkutan , surat keterangan dokter)
b. Karya Tulis Tulisan tentang karya prestatif (bidang substantif kepala sekolah), dan
laporan pengembangan keprofesioanalan berkelanjutan (CPD) dengan ketentuan: laporan pengembangan keprofesioanalan berkelanjutan (CPD) dengan ketentuan:
b) Tulisan berisi ringkasan, pendahuluan, tujuan, kajian pustaka, pembahasan (menonjolkan keunggulan) dan kesimpulan
c) Bahasa yang digunakan adalah bahasa Indonesia yang baik dan benar
2) Tes tertulis
Tes tertulis dilakukan meliputi :
Kepribadian
Wawasan kependidikan
Kemampuan manajerial dan supervisi
3) Presentasi
Peserta wajib mempresentasikan karya tulisnya ( menggunakan LCD – komputer ) dengan menggunakan bahasa Indonesia atau bahasa
Inggris yang baik, dan dilanjutkan dengan tanya-jawab Karya tulis harus dikumpulkan sesuai batas waktu yang ditentukan dan
dibaca oleh juri sebelum presentasi dilakukan.
4) Wawancara
Wawancara dilakukan secara perorangan oleh tim juri .
3. Komponen Penilaian
Untuk memperoleh gambaran atau informasi tentang kinerja dan perilaku calon Kepala Sekolah yang berprestasi di bawah ini beberapa komponen penilaian yang menjadi acuan tim penilai untuk menentukan kepala sekolah yang berprestasi dengan metode pengamatan, pemeriksaan dokumen manajemen sekolah, dan wawancara. Komponen dimaksud adalah :
KOMPONEN PENILAIAN KEPALA SEKOLAH BERPRESTASI
NO. KOMPONEN
Pengamatan dalam Rangka
Kepribadian dan
Ahklak mulia
Berakhlak mulia, mengem-bangkan budaya
Pemeriksaan Pengembangan
Sosial
dan tradisi akhlak mulia, dan menjadi teladan
dokumen Sekolah/Madrasah
akhlak mulia bagi komunitas di
sekolah/madrasah.
manajemen sekolah Wawancara
Karakteristik
Melaksanakan tugas pokok dan fungsi sebagai Pengamatan
kepemimpinan
kepala sekolah/madrasah dengan kejujuran,
Pemeriksaan
inspiratif, ketulusan, komitmen, keterbukaan
dokumen
dan integritas.
manajemen sekolah Wawancara
Pengendalian diri
Mengendalikan diri dalam menghadapi
Pengamatan
masalah dan tantangan sebagai kepala
Pemeriksaan
sekolah/madrasah
dokumen manajemen sekolah
Wawancara
Partisipasi sosial
Berpartisipasi dalam kegiatan sosial
Pengamatan
kemasyarakatan.
Pemeriksaan dokumen
manajemen sekolah Wawancara
Kepedulian
Tanggap dan peduli terhadap kepentingan
Pengamatan
orang atau kelompok lain
Pemeriksaan dokumen
manajemen sekolah Wawancara
NO. KOMPONEN
Kerjasama dengan
Mengembangkan dan mengelola hubungan
Pengamatan
masyarakat
sekolah/madrasah dengan pihak lain di luar
Pemeriksaan
sekolah dalam rangka mendapatkan dukungan
dokumen
ide, sumber belajar, dan pembiayaan
manajemen sekolah
Wawancara Kesesuaian tindakan Bertindak sesuai dengan visi dan misi sekolah/ Pengamatan
sekolah/madrasah.
dengan visi, misi,
madrasah.
Pemeriksaan
dan tujuan sekolah/
dokumen
madrasah
manajemen sekolah Wawancara
Orientasi kualitas
Merumuskan tujuan yang menantang diri
Pengamatan
sendiri dan orang lain untuk mencapai
Pemeriksaan
standard kualitas yang tinggi.
dokumen manajemen sekolah
Menyusun rencana pengembangan
sekolah/madrasah jangka panjang, menengah, Pemeriksaan
Sekolah
sekolah
dan pendek dalam rangka mencapai standar
dokumen
nasional serta visi, misi, dan tujuan
manajemen sekolah
sekolah/madrasah
Wawancara
Pengorganisasian
Mengembangkan struktur organisasi
Pengamatan
sekolah
sekolah/madrasah yang efektif dan efisien
Pemeriksaan
sesuai dengan kebutuhan.
dokumen manajemen sekolah
Wawancara
Pelaksanaan
Melaksanakan pengembangan
Pengamatan
program sekolah
sekolah/madrasah sesuai dengan rencana
Pemeriksaan
jangka panjang, menengah, dan jangka pendek
dokumen
sekolah menuju tercapainya visi, misi, dan
manajemen sekolah
tujuan askolah.
Wawancara
NO. KOMPONEN
Evaluasi dan
Melakukan monitoring, evaluasi, dan
Pengamatan
monitoring
pelaporan pelaksanaan program kegiatan
Pemeriksaan
pengembangan
sekolah/madrasah dengan prosedur yang
dokumen
sekolah/madrasah
tepat.
manajemen sekolah Wawancara
Tindak lanjut hasil
Merencanakan dan menindaklanjuti hasil
Pengamatan
monev
monitoring, evaluasi, dan pelaporan
Pemeriksaan dokumen manajemen sekolah
Wawancara
Budaya dan iklim
Menciptakan budaya dan iklim
Pengamatan
sekolah
sekolah/madrasah yang kondusif dan inovatif
Pemeriksaan
bagi pembelajaran
dokumen manajemen sekolah
Wawancara
Pengembangan
Bekerja keras untuk mencapai keberhasilan
Pengamatan
organisasi
sekolah/madrasah sebagai organisasi
Pemeriksaan
pembelajar
pembelajar yang efektif.
dokumen
(learning
manajemen sekolah
Mengembangan kurikulum dan kegiatan
Pengamatan
kurikulum
pembelajaran sesuai dengan visi, misi, dan
Pemeriksaan
tujuan sekolah.
dokumen manajemen sekolah
Wawancara
Pengelolaan peserta Mengelola peserta didik dalam rangka
Pengamatan
didik
pengembangan kapasitasnya secara optimal.
Pemeriksaan dokumen
manajemen sekolah Wawancara
NO. KOMPONEN
Pengelolaan sumber Mengelola dan mendayagunakan pendidik dan Pengamatan daya manusia
tenaga kependidikan secara optimal
Pemeriksaan dokumen
manajemen sekolah Wawancara
Pengelolaan
Mengelola dan mendayagunakan sarana dan
Pengamatan
sarana/prasarana
prasarana sekolah/madrasah secara optimal
Pemeriksaan
untuk kepentingan pembelajaran
dokumen manajemen sekolah
Wawancara
Pengelolaan
Mengelola keuangan sekolah/madrasah sesuai Pengamatan
keuangan
dengan prinsip-prinsip terencana, efisiensi,
Pemeriksaan
transparansi, dan akuntabilitas.
dokumen manajemen sekolah
Wawancara
Pengelolaan
Mengelola lingkungan sekolah yang menjamin Pengamatan
lingkungan
keamanan, keselamatan, dan kesehatan.
Pemeriksaan dokumen
manajemen sekolah Wawancara
Ketatausahaan
Mengelola ketatausahaan sekolah/madrasah
Pengamatan
sekolah
dalam mendukung pencapaian tujuan sekolah/ Pemeriksaan madrasah.
dokumen manajemen sekolah
Wawancara Pengelolaan sistem Mengelola sistem informasi sekolah/madrasah Pengamatan informasi
dalam mendukung penyusunan program dan
Pemeriksaan
pengambilan keputusan.
dokumen manajemen sekolah
Wawancara
NO. KOMPONEN
Pengelolaan layanan Mengelola layanan-layanan khusus
Pengamatan
khusus
sekolah/madrasah dalam mendukung kegiatan Pemeriksaan pembelajaran dan kegiatan peserta didik di
dokumen
sekolah/madrasah.
manajemen sekolah Wawancara
Pemanfaatan
Memanfaatkan teknologi secara efektif dalam
Pengamatan
teknologi
kegiatan pembelajaran dan manajemen
Pemeriksaan
sekolah/madrasah.
dokumen manajemen sekolah
Wawancara
Kewirausahaan
Sikap inovatif
Menciptakan inovasi yang bermanfaat bagi
Pengamatan
pengembangan sekolah/ madrasah
Pemeriksaan dokumen
manajemen sekolah Wawancara
Motivasi untuk
Memiliki motivasi diri yang kuat dan mampu
Pengamatan
sukses
memotivasi warga sekolah untuk sukses dalam Pemeriksaan melaksanakan tugas pokok dan fungsinya
dokumen
masing-masing.
manajemen sekolah Wawancara
Sikap pantang
Pantang menyerah dan selalu mencari solusi
Pengamatan
menyerah
terbaik dalam menghadapi kendala yang
Pemeriksaan
dihadapi sekolah/madrasah
dokumen manajemen sekolah
Wawancara
Penerapan nilai dan Menerapkan nilai dan prinsip-prinsip
Pengamatan
prinsip
kewirausahaan dalam mengembangkan
Pemeriksaan
kewirausahaan
sekolah/madrasah.
dokumen manajemen sekolah
Wawancara
NO. KOMPONEN
Menyusun program supervisi akademik dalam Pengamatan
Pembelajaran
supervisi
rangka peningkatan profesionalisme guru.
Pemeriksaan dokumen
manajemen sekolah Wawancara
Pelaksanaan
Melaksanakan supervisi akademik terhadap
Pengamatan
supervisi
guru dengan menggunakan pendekatan dan
Pemeriksaan
teknik supervisi yang tepat.
dokumen manajemen sekolah
Wawancara
Penilaian supervisi
Menilai dan menindaklanjuti kegiatan supervisi Pengamatan akademik dalam rangka peningkatan
Pemeriksaan
profesionalisme guru.
dokumen manajemen sekolah
Wawancara Pengembangan
Pengamatan Keprofesian
Perencanaan PKB
Analisis kebutuhan
Melakukan identifikasi kebutuhan PKB
Pemeriksaan Berkelanjutan (PKB)
PKB
berdasarkan hasil penilaian kinerja tahunan.
dokumen manajemen sekolah
Wawancara
Rencana PKB
Menyusun rencana PKB tahunan sesuai dengan Pengamatan prioritas pengembangan
Pemeriksaan dokumen
manajemen sekolah Wawancara
Pelaksanaan PKB
Kesesuaian
Melaksanakan PKB sesuai dengan Rencana
Pengamatan
pelaksanaan dengan PKB.
Pemeriksaan
rencana
dokumen manajemen sekolah
Wawancara
NO. KOMPONEN
Pendidikan dan
Melaksanakan PKB melalui pendidikan dan
Pengamatan
pelatihan
pelatihan, kursus, penataran, atau kegiatan
Pemeriksaan
diklat lainnya.
dokumen manajemen sekolah
Wawancara
Kegiatan kolektif
Melaksanakan kegiatan kolektif atau organisasi Pengamatan
dan organisasi
profesi kepala sekolah
Pemeriksaan
profesi
dokumen manajemen sekolah
Wawancara
Penelitian Tindakan Melaksanakan penelitian tindakan dalam ranka Sekolah
peningkatan kinerja sekolah
Keterlibatan dalam
Terlibat dalam forum-forum ilmiah
Pengamatan
forum ilmiah
Pemeriksaan dokumen
manajemen sekolah Wawancara
Publikasi ilmiah
Melaksanakan publikasi ilmiah (menjadi nara
Pengamatan
sumber, menulis makalah, artikel) melalui
Pemeriksaan
berbagai kegiatan ilmiah maupun penerbitan
dokumen
ilmiah
manajemen sekolah Wawancara
Penerapan hasil
Penerapan hasil PKB Melaksanakan hasil-hasil kegiatan
Pengamatan
dan evaluasi
pengembangan profesional untuk
Pemeriksaan
dampak PKB
meningkatkan kinerja sekolah/madrasah
dokumen manajemen sekolah
Wawancara
Evaluasi dampak
Mengevaluasi dampak dari penerapan hasil
Pengamatan
penerapan hasil PKB pengembangan profesional berkelanjutan
Pemeriksaan
terhadap peningkatan kinerja sekolah
dokumen
NO. KOMPONEN
manajemen sekolah Wawancara
Peningkatan kualitas Peningkatan
Pengamatan sekolah
Standar Isi
Peningkatan standar isi yang meliputi
Kualitas
peningkatan Standar Kompetensi (SK),
Pemeriksaan
Pembelajaran
Kompetensi Dasar (KD), dan Kriteria
dokumen
Ketuntasan Minimal (KKM) pada semua
manajemen sekolah kelompok mata pelajaran yang tertuang dalam Wawancara
KTSP.
Standar Proses
Peningkatan kualitas proses pembelajaran
Pengamatan
yang bersifat interaktif, inspiratif,
Pemeriksaan
menyenangkan, menantang, memotivasi
dokumen
peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta
manajemen sekolah
memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa,
Wawancara
kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik.
Standar Kompetensi Peningkatan kompetensi lulusan yang
Pengamatan
Lulusan
mencakup mencakup sikap, pengetahuan, dan Pemeriksaan keterampilan berdasarkan hasil ujian sekolah,
dokumen
ujian nasional, jumlah siswa yang
manajemen sekolah
keberterimaan pada jenjang pendidikan yang
Wawancara
lebih tinggi yang berkualitas, dan/atau di dunia kerja.
Standar Penilaian
Peningkatan kualitas penilaian pembelajaran
Pengamatan
Pendidikan.
dilihat dari standar, metode, dan pemanfaatan Pemeriksaan hasil penilaian untuk peningkatan
dokumen
pembelajaran
manajemen sekolah Wawancara
Peningkatan
Standar Pendidik
Peningkatan kualitas pendidik dan tenaga
Pengamatan
kualitas
Dan Tenaga
kependidikan dilihat dari kompetensi dalam
NO. KOMPONEN
manajemen dan
Kependidikan
melaksanakan tugas, kualifikasi akademik,
Pemeriksaan
sumber daya
sertifikasi, pangkat dan jabatan.
dokumen manajemen sekolah
Wawancara
Standar Sarana Dan Peningkatan kualitas sarana dan prasarana
Pengamatan
Prasarana
dilihat dari kualitas, kuantitas, dan pengelolaan Pemeriksaan perabot, peralatan pendidikan, media
dokumen
pendidikan, buku dan sumber belajar lainnya,
manajemen sekolah
bahan habis pakai, serta perlengkapan lain
Wawancara
yang diperlukan untuk menunjang proses pembelajaran yang teratur dan berkelanjutan.
Standar Pengelolaan Peningkatan kualitas pengelolaan sekolah
Pengamatan dilihat dari prinsip-prinsip manajemen berbasis Pemeriksaan
sekolah yang ditunjukkan dengan kemandirian,
dokumen
kemitraan, partisipasi, keterbukaan, dan
manajemen sekolah
Wawancara Standar Pembiayaan Peningkatan kualitas pengelolaan pembiayaan Pengamatan
akuntabilitas.
operasi dan investasi yang dilihat dari prinsip-
Pemeriksaan
prinsip manajemen keuangan yang sehat,
dokumen
transparan, dan akuntabel.
manajemen sekolah Wawancara
4. Penentuan Skor Akhir
Kepala Sekolah berprestasi adalah peserta yang memperoleh hasil penilaian tertinggi. Penentuan skor akhir dengan cara menjumlahkan dari perkalian skor dengan bobot masing-masing kelompok komponen sebagai berikut :
Skor X No
Bobot
Komponen
Jenis Tes/Uji
1. Penguasaan kompetensi
Tes Tertulis/ kompetensi/
a. Kompetensi Kepribadian
wawancara
b. Wawancara kependidikan
c. Kompetensi profesional ………… ………
d. Kompetensi managerial dan supervisi
2. Penilaian Kinerja
Fortofolio/
Pembelajaran/pengelolaan
Pengamatan Kinerja
3. Pengamatan lapangan peserta didik hingga mencapai prestasi di bidang :
Portofolio dan
Kepribadian
Wawancara
Manajerial Supervisi sosial
4. Pengembangan karya ilmiah dan inovasi
a. Pembaharuan (inovasi) dalam pembelajaran atau bimbingan.
Portofolio/
b. Penemuan teknologi tepat
Wawancara
guna
c. Penulisan bukti fiiksi/non fiksi di bidang pendidikan atau Sastra Indonesia dan
Sastra Daerah
d. Penciptaan karya seni; atau.
e. Prestasi di bidang olahraga
5. Pengembangan diri
Portofolio dan
Diklat Fungsional/kegiatan
B. Kepanitiaan
1. Pusat
a. Susunan Kepanitiaan
Kepanitiaan tingkat nasional ditetapkan dengan Keputusan Menteri Pendidikan Nasional yang terdiri dari unsur Kementerian Pendidikan Nasional, Tokoh Masyarakat, Pemerhati Pendidikan, Perguruan Tinggi dan Organisasi/Asosiasi Tenaga Kependidikan atau Organisasi Guru.
b. Tugas Panitia
Tugas Panitia meliputi kegiatan berikut :
1) Melaksanakan kegiatan pemilihan kepala sekolah berprestasi tingkat Nasional
2) Menetapkan Kepala Sekolah Berprestasi I, II, III Tingkat Nasional untuk semua satuan pendidikan
3) Mengkoordinir peserta Pemilihan Kepala Sekolah Berprestasi Tingkat Nasional untuk mengikuti acara kenegaraan dalam rangka HUT Kemerdekaan Republik Indonesia di Tingkat Nasional
4) Mengawal seluruh kegiatan proses pemilihan di semua tingkatan dan memberi bantuan teknis apabila diperlukan.
2. Daerah
a. Tingkat Kecamatan
1) Susunan Kepanitiaan Panitia Pemilihan Kepala Sekolah Berprestasi Tingkat Kecamatan dibentuk dengan
Keputusan Camat dengan melibatkan unsur-unsur Kantor Dinas Pendidikan Kecamatan,
Kantor Urusan Agama, Musyawarah Kelompok Kerja Kepala Sekolah (MKKS), Pengawas Sekolah, Tokoh Masyarakat, pemerhati Pendidikan.
2) Tugas Panitia Tugas panitia meliputi kegiatan berikut :
1. Menyeleksi peserta pemilihan kepala sekolah berprestasi tingkat kecamatan didasarkan pada kriteria yang telah ditentukan
2. Menetapkan Kepala Sekolah Berprestasi I, II, III tingkat Kecamatan untuk satuan pendidikan SD dan SMP
3. Mengirimkan kepala sekolah berprestasi I tingkat kecamatan satuan pendidikan SD dan SMP sebagai peserta pemilihan kepala sekolah tingkat kabupaten/kota
4. Menyampaikan laporan pelaksanaan pemilihan Kepala Sekolah berprestasi tingkat kecamatan kepada Panitia Pemilihan Kepala Sekolah Berprestasi Tingkat Kabupaten/Kota dengan tembusan kepada instansi terkait.
b. Tingkat Kabupaten / Kota
1) Susunan Kepanitiaan Panitia Pemilihan Kepala Sekolah Berprestasi Tingkat Kabupaten/Kota dibentuk dengan
Keputusan Bupati/Walikota dengan melibatkan unsur-unsur Kantor Dinas Pendidikan Kabupaten/kota, Kantor Kementerian Agama Kabupaten/Kota, Musyawarah Kelompok Kerja Kepala Sekolah (MKKS,MGMP atau KKKS, dan MKPS ) Pengawas Sekolah, Tokoh Masyarakat, Pemerhati Pendidikan dan Organisasi/Asosiasi Tenaga Kependidikan atau Organisasi Guru.
2) Tugas Panitia meliputi kegiatan berikut :
1. Menyeleksi peserta pemilihan kepala sekolah berprestasi tingkat kecamatan didasarkan
2. Menyeleksi peserta pemilihan kepala sekolah berprestasi tingkat kecamatan didasarkan pada kriteria yang telah ditentukan
3. Menetapkan Kepala Sekolah Berprestasi I, II, III tingkat Kabupaten/Kota untuk satuan pendidikan SD, dan SMP
4. Mengirimkan Kepala Sekolah Berprestasi I tingkat Kabupaten/kota untuk masing- masing kelompok sebagai peserta Pemilihan Kepala Sekolah Berprestasi Tingkat Provinsi
5. Menyampaikan laporan pelaksanaan pemilihan kepala sekokah berprestasi tingkat kabupaten /kota kepada panitia pemilihan kepala sekolah berprestasi tingkat provinsi dengan tembusan kepada instansi terkait.
c. Tingkat Provinsi
1). Susunan Kepanitiaan Panitia Pemilihan Kepala Sekolah Berprestasi Tingkat Provinsi dibentuk dengan Keputusan Gubernur dengan melibatkan unsur-unsur Kantor Dinas Pendidikan Provinsi, Kantor wilayah Departemen Agama Provinsi, Musyawarah Kelompok Kerja Kepala Sekolah (MKKS, MGMP atau KKKS , dan MKPS ) Pengawas Sekolah, Tokoh Masyarakat, Pemerhati Pendidikan, P4TK , LPMP, Perguruan Tinggi dan Organisasi/Asosiasi Tenaga Kependidikan atau Organisasi Guru.
2). Tugas Panitia Tugas Panitia meliputi kegiatan berikut :
1. Menyeleksi peserta pemilihan kepala sekolah berprestasi tingkat kabupaten/kota didasarkan pada faktor kriteria yangb telah ditentukan
2. Menyeleksi peserta pemilihan kepala sekolah berprestasi tingkat Kabupaten/Kota didasarkan pada faktor kriteria yang telah ditentukan
3. Menetapkan Kepala Sekolah Berprestasi I, II, III tingkat Provinsi untuk satuan pendidikan SD, dan SMP
4. Mengirimkan Kepala Sekolah Berprestasi I tingkat Provinsi untuk masing-masing satuan pendidikan sebagai peserta Pemilihan Kepala Sekolah Berprestasi Tingkat Nasional
Di bawah tertera ini alamat untuk menyampaikan laporan pelaksanaan pemilihan kepala sekolah berprestasi tingkat Provinsi kepada Panitia Nasional Pemilihan Kepala Sekolah Berprestasi sebagai berikut.
Direktur Pembinaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Pendidikan Dasar Direktorat
Jenderal Pendidikan Dasar (Dit. P2TK Dikdas)
U.P. Kepala Subdit Pendidik dan Tenaga Kependidikan SD/SMP, Komplek Kementerian Pendidikan Nasional Gedung E lantai 14 Jl. Jenderal Sudirman - Senayan, Jakarta Pusat,
Kode Pos 10270 Telp. 021-5725541
BAB IV WAKTU PELAKSANAAN, PEMBIAYAAN, DAN PENGHARGAAN
A. Waktu Pelaksanaan
1. Tingkat Kecamatan
Pemilihan Kepala Sekolah Berprestasi Tingkat Kecamatan dilaksanakan pada bulan April 2011
2. Tingkat Kabupaten/Kota
Pemilihan Kepala Sekolah Berprestasi Tingkat Kabupaten/Kota dilaksanakan pada bulan Juni 2011
3. Tingkat Provinsi
Pemilihan Kepala Sekolah Berprestasi Tingkat Provinsi dilaksanakan pada minggu pertama bulan
Juli 2011
4. Tingkat Nasional
Pemilihan Kepala Sekolah Berprestasi Tingkat Nasional dilaksanakan pada bulan Agustus 2011 Catatan: Seluruh dokumen Kepala Sekolah Berprestasi I Tingkat Provinsi sudah harus diterima
panitia tingkat nasional selambat - lambatnya tanggal 31 Jul i 2011
B. Pembiayaan
1. Tingkat Kecamatan
a. Biaya ditanggung bersama yang berasal dari APBD, Kantor Dinas Pendidikan Kecamatan dan Kantor Urusan Agama Kecamatan
b. Sumbangan pihak lain yang tidak mengikat/sponsor.
2. Tingkat Kabupaten/Kota
a. Biaya ditanggung bersama yang berasal dari APBD Kabupaten/Kota, Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota dan Kantor Departemen Agama Kabupaten/Kota
b. Sumbangan pihak lain yang tidak mengikat/sponsor.
3. Tingkat Provinsi
a. Biaya ditanggung bersama yang berasal dari APBD Provinsi, Dinas Pendidikan Provinsi, Kantor
Wilayah Departemen Agama Provinsi dan Lembaga Penjamin Mutu Pendidikan (LPMP)
b. Sumbangan pihak lain yang tidak mengikat/sponsor.
4. Tingkat Nasional
a. Biaya ditanggung dari APBN yang relevan (Direktorat Pembinaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Pendidikan Dasar , Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar)
b. Sumbangan pihak lain yang tidak mengikat/sponsor.
C. Penghargaan
Kepada Kepala Sekolah Berprestasi akan diberikan penghargaan oleh:
1. Kepala daerah/kepala dinas pendidikan pada tingkat kecamatan, kabupaten/kota dan provinsi yang bersangkutan dapat berupa piagam penghargaan atau bentuk lain sesuai dengan kemampuan daerah masing-masing;
2. Disarankan agar semua penghargaan mencerminkan nilai pendidikan dan terkait dengan pelaksanaan tugas atau misi tenaga kependidikan;
3. Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar Kementerian Pendidikan Naional, melalui pantia pemilihan kepala sekolah berprestasi tingkat nasional menyediakan penghargaan berupa :
a. Piagam penghargaan
b. Hadiah lainnya yang tidak mengikat , dan sesuai kemampuan yang dimilki .
4. Kepala Sekolah Berprestasi I, II dan III kecuali yang dikirim ke tingkat nasional menerima penghargaan yang diserahkan pada upacara peringatan Hari Ulang Tahun Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945 di lingkungan masing-masing.
5. Disarankan agar melibatkan pihak lain (pemerintah dan swasta atau dunia usaha/dunia industri) dalam memberikan penghargaan kepada kepala sekolah berprestasi yang terpilih.
D. Publikasi
Semua kegiatan pemilihan akan dipublikasikan secara terbuka melalui surat-menyurat, web-site dinas pendidikan, dan media massa. Akan dibuka kotak saran/saluran kontak guna memberikan kesempatan kepada masyarakat menyampaikan saran ataupun sanggahan untuk perbaikan kinerja dalam pemilihan calon-calon kepala sekolah berprestasi yang diusulkan di tingkat kabupaten/kota.
BAB V PENUTUP
Pemilihan kepala sekolah berprestasi merupakan kegiatan yang dilaksanakan secara periodik setiap tahun, yang pelaksanaannya dimulai dari tingkat kecamatan, kabupaten/kota, provinsi, sampai tingkat nasional. Penilaian kepala sekolah merupakan wujud pemberian penghargaan dan pengakuan kepada kepala sekolah berprestasi, yang memiliki kemampuan lebih dibandingkan dengan yang lainnya dalam hal manajerial yang unggul dalam melaksanakan pengelolaan sekolah, berkepribadian terpuji, dan memiliki pemahaman, dan wawasan pendidikan yang luas dalam meningkatkan mutu pendidikan.
Kegiatan pemilihan kepala sekolah berprestasi disamping bertujuan untuk memberikan penghargaan dan pengakuan pada prestasi kinerja kepala sekolah, juga diharapkan dapat meningkatkan motivasi lebih cerdas secara berkelanjutan dalam menciptakan kinerja yang lebih produktif, melakukan inovasi dan kreativitas dalam menciptakan lingkungan sekolah yang kondusif, serta menumbuhkan kebanggaan terhadap profesinya sebagai kepala sekolah.
Pedoman kegiatan pemilihan kepala sekolah berprestasi ini di harapkan dapat menjadi acuan bagi pihak dalam melaksanakan kegiatan terkait pada semua tingkatan. Diharapkan agar pelaksanaan kegiatan dapat berjalan sesuai dengan aturan dan mekanisme yang telah di tetapkan.
Lampiran 1
BIODATA KEPALA SEKOLAH BERPRESTASI (Diketik atau ditulis dengan huruf balok dan tinta hitam)
Pas foto 6 bulan
terakhir (warna)
4x6
I. KETERANGAN PERORANGAN
1. Nama Lengkap
2. NIP.
3. Jabatan fungsional
4. Pangkat dan Golongan
5. Tanggal Lahir
6. Tempat Lahir
7. Jenis Kelamin
Laki-laki / perempuan *
8. Agama
9. Sekolah
10. Alamat Sekolah
11. Telp./Fax
12. Status Perkawinan
Belum kawin / kawin / janda / duda *
13. Alamat
a. Jalan
b. Kelurahan/Desa
c. Kecamatan
d. Kabupaten
e. Provinsi
14. Telp.
a. Rumah
b. HP
c. e-mail
*) Coret yang tidak perlu
Nama istri/suami
Pekerjaan istri/suami : Jabatan
Anak No.
II. RIWAYAT PENDIDIKAN
Pendidikan di dalam dan di luar negeri
No. Tingkat
Institusi Pendidikan
4 Perg. Tinggi
5 D1
6 D2/SGPLB
7 D3
8 S1 / D4
9 S2
10 S3
III. PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
Pendidikan di dalam dan di luar negeri
No. Nama Diklat
Tempat yang diikuti
Lama Diklat
IV. Sertifikasi Profesi No.
Jenis Sertifikat
Tahun
Institusi Pemberi
V. Riwayat Pekerjaan No.
Jabatan
Tahun
Tempat
Keterangan
VI. PENGALAMAN
1. Kunjungan ke Luar Negeri
No. Negara yang
Dibiayai oleh Dituju
Tahun
Tujuan Kunjungan
2. Pertemuan Ilmiah (Simposium / Seminar / Konferensi )
No. Nama Kegiatan yang diikuti
Kedudukan / Peranan
Bulan/Th
Keterangan
(peserta, penyaji, nara sumber)
VII. Keterangan Organisasi
1. Semasa Mengikuti Pendidikan (sebelum bekerja)
No. Nama Organisasi
Kedudukan Dalam Dari Tahun s/d
Tempat
Nama Pimpinan
Organisasi
Tahun
Organisasi
2. Semasa Bekerja Sebagai Guru / Kepala Sekolah (kecuali organisasi politik)
No. Nama Organisasi
Kedudukan Dalam Dari Tahun s/d
Tempat
Nama Pimpinan
VIII. KARYA AKADEMIK
1. Penelitian
No. Judul Penelitian
Tahun
Posisi Penulis
Pemberi Dana
2. Karya Tulis
No.
Judul Karya Tulis
Tahun
Dimuat Pada
IX. PENGHARGAAN / TANDA JASA YANG PERNAH DIPEROLEH No.
Nama Penghargaan / Tanda Jasa
Tahun
Lembaga Pemberi Penghargaan / Tanda Jasa
Demikian keterangan ini dibuat dengan sebenar-benarnya.
Lampiran 2a
LAPORAN PENILAIAN KINERJA PROSES PEMBELAJARAN (PBM) BAGI KEPALA SEKOLAH
Nama Guru : ____________________________________________ NIP/Nomor Seri Karpeg
: ____________________ /_______________________ Pangkat /Golongan Ruang : ____________________ /_______________________
Terhitung Mulai Tanggal NUPTK/NRG
: ____________________________________________ Nama sekolah dan alamat : ____________________________________________
____________________________________________ Tanggal mulai bekerja di sekolah ini
PERSETUJUAN
(Persetujuan ini harus ditandatangani oleh penilai dan guru yang dinilai) Penilai dan guru yang dinilai menyatakan telah membaca dan mamahami semua aspek yang
ditulis/dilaporkan dalam format ini dan menyatakan setuju. Nama guru
Nama penilai
Tanda
Tanda tangan
tangan Tanggal
__bulan____ tahun_____
Kompetensi 1: Mengenal karakteristik peserta didik
Sebelum Pengamatan
Tanggal Dokumen dan bahan
lain yang diperiksa Tanggapan Penilai terhadap dokumen dan/atau keterangan guru
Tindak lanjut yang diperlukan:
Selama Pengamatan
Tanggal Dokumen dan bahan
lain yang diperiksa Kegiatan/aktivitas guru dan peserta didik selama pengamatan:
Tindak lanjut yang diperlukan:
Setelah Pengamatan
Tanggal Dokumen dan bahan
lain yang diperiksa Setelah Pengamatan: Tanggapan Penilai terhadap dokumen dan/atau keterangan guru
Tindak lanjut yang diperlukan:
Pemantauan
Tanggal Dokumen dan bahan
lain yang diperiksa Catatan dan Tanggapan Penilai terhadap dokumen dan/atau keterangan guru
(catat kegiatan yang dilakukan)
Penilaian untuk Kompetensi 1: Mengenal karakteristik peserta didik
Skor Tidak ada
Indikator
bukti
Terpenuhi Seluruhnya
1. Guru dapat mengidentifikasi karakteristik belajar
setiap peserta didik di kelasnya.
2. Guru memastikan bahwa semua peserta didik mendapatkan kesempatan yang sama untuk
0 1 2 berpartisipasi aktif dalam kegiatan pembelajaran.
3. Guru dapat mengatur kelas untuk memberikan kesempatan belajar yang sama pada semua peserta
0 1 2 didik dengan kelainan fisik dan kemampuan belajar
yang berbeda.
4. Guru mencoba mengetahui penyebab penyimpangan perilaku peserta didik untuk
0 1 2 mencegah agar perilaku tersebut tidak merugikan
peserta didik lainnya.
5. Guru membantu mengembangkan potensi dan
0 1 2 mengatasi kekurangan peserta didik.
6. Guru memperhatikan peserta didik dengan kelemahan fisik tertentu agar dapat mengikuti aktivitas pembelajaran, sehingga peserta didik
0 1 2 tersebut tidak termarginalkan (tersisihkan, diolok- olok, minder, dsb.).
Total skor untuk kompetensi 1 Skor maksimum kompetensi 1 = jumlah indikator × 2 Persentase = (total skor/12) × 100% Nilai untuk kompetensi 1 (0% < X ≤ 25% = 1; 25% < X ≤ 50% = 2;
50% < X ≤ 75% = 3; 75% < X ≤ 100% = 4)
Kompetensi 2 : Menguasai teori belajar dan prinsip-prinsip pembelajaran yang mendidik
Sebelum Pengamatan
Tanggal Dokumen dan bahan
lain yang diperiksa Tanggapan Penilai terhadap dokumen dan/atau keterangan guru
Tindak lanjut yang diperlukan:
Selama Pengamatan
Tanggal Dokumen dan bahan
lain yang diperiksa Kegiatan/aktivitas guru dan peserta didik selama pengamatan:
Tindak lanjut yang diperlukan:
Setelah Pengamatan
Tanggal Dokumen dan bahan
lain yang diperiksa Setelah Pengamatan: Tanggapan Penilai terhadap dokumen dan/atau keterangan guru
Tindak lanjut yang diperlukan:
Penilaian untuk Kompetensi 2: Menguasai teori belajar dan prinsip-prinsip pembelajaran
yang mendidik Skor
Indikator
Tidak ada
Terpenuhi Seluruhnya
bukti (Tidak sebagian
terpenuhi
terpenuhi)
1. Guru memberi kesempatan kepada peserta didik untuk menguasai materi pembelajaran sesuai usia
0 1 2 dan kemampuan belajarnya melalui pengaturan
proses pembelajaran dan aktivitas yang bervariasi.
2. Guru selalu memastikan tingkat pemahaman peserta didik terhadap materi pembelajaran tertentu dan menyesuaikan aktivitas pembelajaran
0 1 2 berikutnya berdasarkan tingkat pemahaman tersebut.
3. Guru dapat menjelaskan alasan pelaksanaan kegiatan/aktivitas yang dilakukannya, baik yang
0 1 2 sesuai maupun yang berbeda dengan rencana,
terkait keberhasilan pembelajaran.
4. Guru menggunakan berbagai teknik untuk
0 1 2 memotiviasi kemauan belajar peserta didik.
5. Guru merencanakan kegiatan pembelajaran yang saling terkait satu sama lain, dengan
0 1 2 memperhatikan tujuan pembelajaran maupun
proses belajar peserta didik.
6. Guru memperhatikan respon peserta didik yang belum/kurang memahami materi pembelajaran
0 1 2 yang diajarkan dan menggunakannya untuk
memperbaiki rancangan pembelajaran berikutnya.
Total skor untuk kompetensi 2
Skor maksimum kompetensi 2 = jumlah indikator × 2 Persentase = (total skor/12) × 100% Nilai untuk kompetensi 2
(0% < X ≤ 25% = 1; 25% < X ≤ 50% = 2; 50% < X ≤ 75% = 3; 75% < X ≤ 100% = 4)
Kompetensi 3 : Pengembangan kurikulum Sebelum Pengamatan
Tanggal Dokumen dan bahan
lain yang diperiksa Tanggapan Penilai terhadap dokumen dan/atau keterangan guru:
Tindak lanjut yang diperlukan:
Selama Pengamatan
Tanggal Dokumen dan bahan
lain yang diperiksa
Tindak lanjut yang diperlukan:
Setelah Pengamatan
Tanggal Dokumen dan bahan
lain yang diperiksa Setelah Pengamatan: Tanggapan Penilai terhadap dokumen dan/atau keterangan guru
Tindak lanjut yang diperlukan:
Penilaian untuk Kompetensi 3: Pengembangan Kurikulum
Skor
Indikator
Tidak ada bukti (Tidak Terpenuhi
Terpenuhi
terpenuhi) sebagian
seluruhnya
1. Guru dapat menyusun silabus yang sesuai dengan
0 1 2 kurikulum.
2. Guru merancang rencana pembelajaran yang sesuai dengan silabus untuk membahas materi
0 1 2 ajar tertentu agar peserta didik dapat mencapai
kompetensi dasar yang ditetapkan.
3. Guru mengikuti urutan materi pembelajaran
0 1 2 dengan memperhatikan tujuan pembelajaran.
4. Guru memilih materi pembelajaran yang: a) sesuai dengan tujuan pembelajaran, b) tepat dan mutakhir, c) sesuai dengan usia dan tingkat
0 1 2 kemampuan belajar peserta didik, dan d) dapat
dilaksanakan di kelas e) sesuai dengan konteks kehidupan sehari-hari peserta didik.
Total skor untuk kompetensi 3 Skor maksimum kompetensi 3 = jumlah indikator × 2 Persentase = (total skor/8) × 100%
Nilai untuk kompetensi 3 (0% < X ≤ 25% = 1; 25% < X ≤ 50% = 2; 50% < X ≤ 75% = 3; 75% < X ≤ 100% = 4)
Kompetensi 4 : Kegiatan Pembelajaran yang Mendidik
Sebelum Pengamatan
Tanggal Dokumen dan bahan
lain yang diperiksa Tanggapan Penilai terhadap dokumen dan/atau keterangan guru
Tindak lanjut yang diperlukan:
Selama Pengamatan
Tanggal Dokumen dan bahan
lain yang diperiksa Kegiatan/aktivitas guru dan peserta didik selama pengamatan:
Tindak lanjut yang diperlukan:
Setelah Pengamatan
Tanggal Dokumen dan bahan
lain yang diperiksa Setelah Pengamatan: Tanggapan Penilai terhadap dokumen dan/atau keterangan guru
Tindak lanjut yang diperlukan:
Penilaian untuk Kompetensi 4: Kegiatan Pembelajaran yang Mendidik
Skor
Indikator
Tidak ada
Terpenuhi Terpenuhi
bukti (Tidak
terpenuhi)
sebagian seluruhnya
1. Guru melaksanakan aktivitas pembelajaran sesuai dengan rancangan yang telah disusun secara lengkap
0 1 2 dan pelaksanaan aktivitas tersebut mengindikasikan
bahwa guru mengerti tentang tujuannya.
2. Guru melaksanakan aktivitas pembelajaran yang bertujuan untuk membantu proses belajar peserta
0 1 2 didik, bukan untuk menguji sehingga membuat
peserta didik merasa tertekan.
3. Guru mengkomunikasikan informasi baru (misalnya materi tambahan) sesuai dengan usia dan tingkat
0 1 2 kemampuan belajar peserta didik.
4. Guru menyikapi kesalahan yang dilakukan peserta didik sebagai tahapan proses pembelajaran, bukan semata-mata kesalahan yang harus dikoreksi. Misalnya: dengan mengetahui terlebih dahulu peserta
0 1 2 didik lain yang setuju atau tidak setuju dengan jawaban tersebut, sebelum memberikan penjelasan tentang jawaban yang benar.
5. Guru melaksanakan kegiatan pembelajaran sesuai isi kurikulum dan mengkaitkannya dengan konteks
2 kehidupan sehari-hari peserta didik.
6. Guru melakukan aktivitas pembelajaran secara bervariasi dengan waktu yang cukup untuk kegiatan pembelajaran yang sesuai dengan usia dan tingkat
0 1 2 kemampuan belajar dan mempertahankan perhatian peserta didik.