A. Kata Benda - Pemerolehan Jenis Kata Pada Anak Usia Lima Tahun Di Taman Kanak-Kanak Kartika 1—17 Yon Armed Delitua
LAMPIRAN 1 A. Kata Benda a.
Kata Benda Kongkret Peneliti: “Kira, mau kemana?” Zakira: “Mau jajan” Peneliti: “Jajan apa, kira?” 1.
Zakira: “Jajan donat”.
Peneliti: “Oka, dari mana?” 2. Oka: “Belik cokelat sama bombon”.
Peneliti: “Mau kemana adek?” 3. Frans: “Main ayunan
Peneliti: “Kira, suka donat ya?” 4. Zakira: “Iya, donat enak banyak cokelat”
Peneliti: “Oka, suka cokelat ya?” Oka: “Iya, aku juga suka bombon, cokelat panjang” Zakira: “Ibu tadi buatin banyak jajanku terus nanti aku mau belik jajan
banyak ”
Oka: “Bagilah…” Zakira: “Beliklah jajanmu…” Oka: “Biar, aku nanti bilang sama mamakku biar dibeliin jajan yang banyak.
Mamakku kan baik …”
Zakira: “Mamakku juga baik kok, cantik lagi wekkkk….” (sambil mengejek) Oka: “Mamakku cantik juga” (sambil mengejek juga dan berlari) Peneliti: “Apa saja yang ada di dalam tas kalian dek?” 5.
Zikri: “Ada buku kak”.
6. Trisan: “Aku ada pinsil sama kelil kak”. (aku ada pensil sama kelir kak) 7.
Sifa: “Aku ada tempat minum sama kelil juga kak”. (aku ada tempat minum sama kelir juga kak)
8. Aurel: “Aku ada bontot” 9.
Jeri: “Aku enggak ada bontot kak, cuma buku, pensil sama topi kak” 10.
Aurel: “Bontotku mie goleng kak di masak mamak tadi”. (bontotku mie mie goreng kak di masak mamak tadi)
11. Nazran: “Aku ada loti”. (aku ada roti) 12.
Jeri: “Aku mau nulis di papan tulis kak”
Peneliti: “ Menulis apa jeri?” 15. Jeri: “Aku mau nulis IBU kak”.
Sifa: “Aku juga mau gambal kak” (aku juga mau gambar kak) Peneliti: “Menggambar apa sifa?”
16. Sifa: “Aku mau gambal bebek kak”. (aku mau gambar bebek kak) Peneliti: “Ada apa saja di dalam kelas kalian?”
17. Aurel: “Ada kulsi kak”. (ada kursi kak) 18. Frans: “ Ada meja sama bangku”.
19. Zikri: ” Ada bola kak”.
20. Nazran: “Ada sapu kak”.
21. Aurel: “Ada spidol kak”. Peneliti: “Ada apa lagi adek-adek?”
22. Aurel: “Ada lemali kak”. (ada lemari kak) 23. Sifa: “Ada tas kak”.
24. Aurel: “Ada jendela kak”.
25. Jeri: “Ada poto presiden kak”.
26. Nazran: “Ada gambal bulung galuda kak”. (ada gambar burung garuda kak)
27. Frans: “Ada poto pahlawan” 28. Nazran: “Ada pintu kak”.
29. Jeri: “Ada mainan kak”
30. Aurel: “Ada lol kak”. (ada rol kak) 31. Nazran: “Ada lampu kak”.
Peneliti: “Kenapa kamu lari?” 32. Arlani: “Ada kodok”.
Peneliti: “Apa yang kamu bawa itu?” 33. Zakira: “Karet kak”.
Peneliti: “Mau kemana kalian?” 34. Oka: “Mau tangkap capung”.
Peneliti: “Kenapa kalian semua lari?” 35. Jeri: “Mau dilempar batu sama Nazran”.
36. Sifa: “Ke kamal mandi kak” (ke kamar mandi kak) Peneliti: “Ada apa saja di kamar mandi Sifa?”
37. Sifa: “Ada embel, gayung kak”. (ada ember, gayung kak) Peneliti: “Apa yang kamu pegang itu?” 38. Arlani: “Pita kak”.
Peneliti: “Untuk apa?”
39. Arlani: “Untuk di pakek dirambut kak”. (untuk dipakai dirambut) Peneliti: “Apa yang kamu tarik itu?”
40. Jeri: “Tali kak” Peneliti: “Untuk apa itu?” 41. Jeri: “Untuk diikat di pohon”.
Peneliti: “ Kamu lagi apa?” 42. Aurel: “Ambil bunga”.
43. Aurel: “Aku semalam dibeliin boneka belbi sama mamakku”. (aku semalam dibelikan boneka Barbie sama mamakku)
44. Zakira: “Kusuruh nanti mamakku belik berbi juga”
45. Arlani: “Aku juga ada boneka princes” Aurel: “Pelinces apa?” (princes apa?)
47. Aurel: ” Lumah-lumahan belbiku juga ada sama masak-masakanku
banyak dibeliin mamaku ” (rumah-rumahan berbiku juga ada sama
masak-masakanku banyak dibelikan mamaku)
48. Trisan: “Pulang sekolah kita main mobil-mobilan ya” Oka: “Dimana?”
49. Trisan: “Di rumahku lah”
50. Oka: “Aku jugak ada mobil-mobilanku sama pesawat terbangku”
51. Trisan: “Mainanku banyak di lumah, ada mobil-mobilan, pesawat
terbang, motol tluk bawak pasil ” (mainanku banyak di rumah,
ada mobil-mobilan, pesawat terbang, motor truk pasir)
52. Frans: “Sepedaku ada di rumah”
53. Nazran: “Aku juga ada sama keeta mamaku ada” (aku juga ada sama kreta mamaku ada) Frans: “Kreta mamaku juga ada”
54. Sifa: “Iiii… kucing”
55. Zikri: “Belik bakso yok, sipa” ` Sifa: “Gak sukak bakso”
Zikri: “Jadinya suka apa?”
56. Sifa: “Aku sukak pisang goleng” (aku suka pisang goreng)
b. Kata Benda Abstrak
57. Sifa: “Anginnya kencang kak semalam”
58. Arlani: “Tadi pagi udaranya segar kali” B.
Kata Kerja
Peneliti: “Apa yang sedang kalian lakukan?” (59) Aurel: “ Duduk kak”.
(60) Jeri: “Aku nulis”. (aku menulis) (61) Sifa: “Aku gambal kak”. (aku menggambar kak) (62) Nazran: “Aku beldili kak”. (aku berdiri kak) Peneliti: “Kamu sedang apa?” (63) Frans: “Hapus papan tulis”. (menghapus papan tulis) Peneliti: “Kemana Oka?” (64) Nazran: “Makan”.
Peneliti: “Apa yang kamu lakukan?” (65) Sifa: “Warnai bebek kak”.
Peneliti: “Kalian mau apa?” (66) Jeri: “Bernyanyi”.
(67) Nazran: “ Aku mau minum kak”. (68) Frans: “Aku mau menari”. (69) Trisan: “Aku mau angkat kursi”. (70) Aurel: “Bontotku mie goreng kak dimasak tadi mamak”. (71) Zakira: “Tidurlah”. Peneliti: “Kenapa Arlani itu?”
(72) Frans: ” Nangis dia kak” Peneliti: “Apa yang dilakukan Zakira, Frans?” (73) Frans: “Nyapu dia” (74) Nazran: “Aku mau ambil mainan di lemari”.
Peneliti: “Dimana ayah dan ibumu, Frans?” (75) Frans: “Kerja kak”.
Peneliti: “Kerjanya apa?” (76) Frans: “Mengajar guru” (77) Nazran: “Belik es yok disana” (78) Frans: “Gak lah, nanti aku dimarahi sama mamakku” (79) Aurel:”Aku mau buat kapal laut” (80) Zakira: “Pake apa?” (81) Aurel: “Pake kertas” (82) Zakira: “Aku mau gunting kertas lah” (aku mau menggunting kertas lah) (83) Aurel: “Aku mau nempelkan kapal di dinding” (aku mau menempelkan kapal di dinding) (84) Zakira: “Pigi sana!” (pergi sana!)
(85) Aurel: “Oka ganggui terus!” (86) Oka: “Aku mau pinjam guntingnya” C.
Kata Keadaan
Peneliti: “Kamu tidak main-main ke luar, Ifa?” (87) Sifa: “Gak kak panas”.
Peneliti: “Hari ini panas sekali ya?” (88) Zikri: “Iya kak tapi semalam hujan”.
(89) Sifa: “Semalam waktu hujan dingin kali”. (90) Zikri: “Sipa, aku punya masya cantik…” Sifa: “Sapa yang belik?” Zikri: “Mamakku lah…” Sifa: “Aku juga ada masya kok…. Cantik punyaku” (91) Zikri: “Punyaku paling cantik…” Sifa: “Punyaku lah…” (92) Zikri: “Terus kan kalo sore-sore aku mandikan dia makanya dia wangi” Sifa: “Aku juga lah nanti mandikan dia bial wangi juga” Zikri: “Sipa, siapa itu?”
(93) Sifa: “Itu mamakku yang baik…” Zikri: “Mamakku juga baik kok cantik lagi…” Sifa: “Aku pulang yaaa… besok kita main masya” Zikri: “Iyaaaa, dada….” (sambil melambaikan tangan) Peneliti: “Kamu kenapa lani?” (94) Arlani: “Kakiku sakit kak” (sambil memegang kakinya) Peneliti: “Gara-gara apa?” Arlani: “Kenak duri semalam” Peneliti: “Udah dikasih tahu sam bu guru?” (95) Arlani: “Gak ah kak, takut…” Peneliti: “Takut kenapa?” (96) Arlani: “Nanti dikasih obat, pedih…” Peneliti: “Gak apa-apa lah biar cepat sembuh, nanti kita biar beli permen atau cokelat. Kamu mau yang mana?” Arlani: “Aku mau dua-duanya kak” Peneliti: “Terus nanti sampai di rumah minum obat lagi ya? Bar cepat sembuh dari sakit”
(97) Arlani: “Pahit kak obatnya nanti” Peneliti: “Gak apa-apa lah, tapi mau cepat sembuh. Kalau gak gini aja nanti suruh mama beli obatnya yang rasa sirup” (98) Arlani: “Iya kak, sirup rasanya manis kayak rasa jeruk tapi ada
asemnya juga ”
Peneliti: “Lani, nanti banyak makan juga ya rajin juga minum obatnya” Arlani: “Iya kak” D.
Kata Ganti
a. Kata Ganti Orang (99) Jeri: “Aku mau nulis di papan tulis” Peneliti: “Apa yang kalian makan?” (100) Arlani: Kami makan kue kak” (101) Sifa: “Kau jahat kali lah!” (102) Aurel: “Dia mau lempar aku kak”.
(103) Sifa: “Mau kemana mereka?” (104) Oka: “Kalian ngapain?” (105) Sifa: “Aku sama dia makan kue”
Oka: “Jeri sama Nazran dimana?” Aurel: “Mereka main-main di luar” b.
Kata Ganti Penunjuk (106) Arlani: “Ini jajanku banyak dibelik semalam” (107) Sifa: “Itu si Jeli lali sembunyi di kelas” (Itu si Jeri lari sembunyi di kelas) c.
Kata Ganti Tempat Trisan: “Dimana Jeri sembunyi, Oka?”
(108) Oka: “Disana dia sembunyi” (109) Jeri: “Baa…. Aku disini” E.
Kata Keterangan
Peneliti: “Kemana kalian semalam?” (110) Arlani: “Semalam kami ke kebun binatang kak”.
Peneliti: “Apa saja yang kalian lakukan?” (111) Arlani: “Main-main, lihat-lihat binatang” terus siap itu kami ke polonia kak liat pesawat terbang” Peneliti: “Tahun berapa Aurel lahir?” (112) Aurel: “Tahun 2009”.
Peneliti: “Mama dan papanya tahun berapa?” Aurel: “Gak tau” Peneliti: “Adiknya tahun berapa?” Aurel: “Tahun berapa ya? Gak tau kak, adekku masih bayi” F.
Kata Bilangan
Peneliti: “Kemana kalian semalam?” (113) Zakira: “Kami semua ke kebun binatang kak”.
Peneliti: “Apa saja yang kalian lihat disana?” (114) Zakira: “Banyak kak, ada burung, gajah, kuda”
Peneliti: “Ada apa lagi?” Zakira: “Ada ular, buaya, harimau, monyetnya kan kak teriak-teriak di
kandangnya terus lompat-lompat ”
Peneliti: “Kamu anak ke berapa, lani?” (115) Arlani: “Ke-2 kak”.
Peneliti: “Kalau Aurel anak ke berapa?” Aurel: “Anak ke-3 kak” Peneliti: “Kamu berapa bersaudara, Aurel?”
Aurel: “Ada empat kak” Peneliti: “Kalau lani berapa bersaudara?” Arlani: “Kami tiga bersaudara” Peneliti: “Aurel duduk di bangku nomor berapa?” (116) Aurel: “Aku duduk di bangku tiga”.
Peneliti: “Kalo kamu lani duduk di bangku nomor berapa?” Arlani: “Di bangku nomor dua kak” Peneliti: “Bu guru sudah mengajari hitung angka kan?” Hayo… siapa yang bisa?” (117) Arlani: “Aku bisa kak…. Satu, dua, tiga, empat, lima, enam, tujuh,
lapan, sembilan, sepuloh ” (sambil menghitung menggunakan
jari-jarinya) Aurel: “Aku juga bisa kakak…. Satu, dua, tiga, empat, lima, enam, tujuh,
lapan, sembilan, sepuluh ” (sambil menghitung menggunakan
jari-jarinya) Peneliti: “Pinter…. Adek-adeknya yaaa….”
G. Kata Sambung
Peneliti: “Mau kemana kalian?” (118) Oka: “Aku dan Jeri mau main guli kak”.
Peneliti: “Kamu lagi apa Nazran?” (119) Nazran: “Aku mau gambar kak tapi aku enggak punya pinsil”.
Peneliti: “Ini pakai punya kakak, emang kamu mau menggambar apa?” Nazran: “Aku mau gambar bunda, ayah, aku, dan adek terus mau aku
kasih sama bunda”
Peneliti: Oh… H.
Kata Depan
Peneliti: “Mau kemana kamu, lani?” (120) Arlani: “Mau ke kamar mandi kak”.
Peneliti:”Kenapa Oka, Trisan?” (121) Trisan: “Dia berdiri di atas meja”.
Peneliti: “Kenapa?” Trisan: “Nakal kali dia kak, nanti dia dihukum sama ibuk guru berdiri
hormat bendela di luar ”
(122) Zakira: “Jeri udah keluar dari kelas”. Peneliti: “Kemana jeri pergi kira?” Zakira: “Gak tau kak, lari dia”
Peneliti: “Kenapa kamu lani?” Arlani: “Aku digangguin terus sama Jeri kak” Peneliti: “Tadi waktu di kelas bu gurunya bercerita tentang apa?” Arlani: “Bu guru tadi cerita si kancil kak.
Peneliti: “Bagaimana ceritanya?” Arlani: “Seru kak”
J. Kata Seru
(124) Zikri: “Aduh, sakit”