Pengaruh Jamur Tiram Putih Terhadap Penurunan Kadar Kolesterol Dan Pencegahan Aterosklerosis Pada Tikus Wistar Jantan Yang Diberi Pakan Tinggi Kolesterol

PENGARUH JAMUR TIRAM PUTIH TERHADAP PENURUNAN KADAR KOLESTEROL DAN PENCEGAHAN ATEROSKLEROSIS PADA TIKUS WISTAR JANTAN YANG DIBERI PAKAN TINGGI KOLESTEROL TESIS OLEH ERNAWATI 117008007

  PENGARUH JAMUR TIRAM PUTIH TERHADAP PENURUNAN KADAR KOLESTEROL DAN PENCEGAHAN ATEROSKLER0SIS PADA TIKUS WISTAR JANTAN YANG DIBERI PAKAN TINGGI KOLESTEROL Diajukan untuk melengkapi persyaratan memperoleh Gelar Magister Biomedik dalam Program Studi Magister Ilmu Biomedik pada Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara OLEH ERNAWATI 117008007 PROGRAM STUDI MAGISTER ILMU BIOMEDIK FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2014

  Judul : PENGARUH JAMUR TIRAM PUTIH TERHADAP PENURUNAN KADAR KOLESTEROL DAN PENCEGAHAN ATEROSKLER0SIS PADA TIKUS WISTAR JANTAN YANG DIBERI PAKAN TINGGI KOLESTEROL Nama Mahasiswa : Ernawati Nomor Induk : 117008007 Program Studi : Ilmu Biomedik

Menyetujui,

Komisi Pembimbing

  Prof. Hakim Bangun, Ph.D, Apt. dr. Delyuzar, M (Ked), Sp.PA (K) Ketua Anggota Ketua Program Studi Biomedik, Dekan, dr. Yahwardiah Siregar, Ph.D Prof.dr.GontarA.Siregar,Sp.PD(KGEH) NIP. 19550807 198503 2 001 NIP. 19540220 198011 1 001 Tanggal lulus : 22 Desember 2014

  Telah diuji pada Tanggal : 22 Desember 2014 PANITIA PENGUJI TESIS Ketua : Prof. Hakim Bangun, Ph.D, Apt. Anggota :1. dr. Delyuzar, M (Ked.), Sp.PA (K) :2. dr. Jamaluddin, Sp. PA :3. dr. Yunita Sari Pane, M.Sc

ABSTRAK PENGARUH JAMUR TIRAM PUTIH TERHADAP PENURUNAN KADAR KOLESTEROL DAN PENCEGAHAN ATEROSKLEROSIS PADA TIKUS JANTAN GALUR WISTAR YANG DIBERI PAKAN TINGGI KOLESTEROL.

  

Latar belakang: Aterosklerosis adalah penyakit degeneratif yang timbulnya

  dapat dipercepat dengan mengkonsumsi makanan tinggi kolesterol. Salah satu cara untuk mencegah terbentuknya aterosklerosis adalah dengan menurunkan kadar kolesterol darah.

  

Tujuan: Menentukan pengaruh Ekstrak Etanol Jamur Tiram (EEJT) dan

  residunya terhadap pencegahan penaikan kadar kolesterol dan terjadinya aterosklerosis pada tikus (efek preventif) dan pengaruh EEJT dan residunya terhadap penurunan kadar kolesterol dan aterosklerosis (efek kuratif) pada tikus jantan yang hiperkolesterol.

  

Metode: Pembuatan ekstrak dengan metode maserasi menggunakan etanol 96%.

  Hewan coba dibagi atas dua kelompok yaitu; preventif dan kuratif. Kelompok preventif menggunakan 24 ekor tikus yang dibagi menjadi empat kelompok, tiap- (diberi pakan tinggi kolesterol), kelompok 3 (diberi pakan tinggi kolesterol dan EEJT dosis 250 mg/kg bb sehari sekali), kelompok 4 (diberi pakan tinggi kolesterol dan residu dosis 250 mg/kg bb sehari sekali). EEJT dan residu diberi secara oral. Kelompok kuratif menggunakan 24 ekor tikus yang hiperkolesterol, kemudian dibagi empat kelompok, tiap-tiap kelompok terdiri dari 6 ekor. Kelompok 1 (diberi statin dosis 20 mg/kg bb sekali sehari), kelompok 2 (tanpa diberi pengobatan), kelompok 3 (diberi EEJT dosis 250 mg/kg bb sehari sekali), kelompok 4 (diberi residu dosis 250 mg/kg bb sehari sekali). Statin, EEJT dan residu diberi secara oral. Parameter yang diukur adalah kadar kolesterol, LDL, berat badan, jumlah sel busa dan ketebalan lapisan intima. Kadar kolesterol, LDl dan berat badan diukur setiap minggu, sel busa dan ketebalan lapisan intima diperiksa secara histopatologi pada akhir percobaan. Sebagai pembanding untuk kelompok kuratif digunakan statin dosis 20 mg/kg bb. Analisis data menggunakan

  one way ANOVA.

  

Hasil: Penelitian pada kelompok preventif menunjukkan bahwa EEJT dan

  residunya dapat mencegah penaikan kadar kolesterol, LDL, berat badan, pembentukan sel busa, dan penebalan lapisan intima. Efek EEJT dan residunya tidak berbeda signifikan (p > 0,05). Pada kelompok kuratif menunjukkan bahwa EEJT dan residunya dapat menurunkan kadar kolesterol dan LDL, tetapi tidak dapat mengurangi jumlah sel busa dan penebalan lapisan intima yang sudah terbentuk. Efek EEJT dan residunya tidak berbeda signifikan dibanding statin.

  

Kesimpulan: Hasil menunjukkan bahwa EEJT dan residunya berguna untuk

mencegah aterosklerosis dan juga untuk menurunkan kadar kolesterol dan LDL. Key words: Jamur tiram; kolesterol; LDL; sel busa; lapisan intima; preventif; kuratif.

  ABSTRACT EFFECT OF WHITE OYSTER MUSHROOMS ON LOWERING CHOLESTEROL LEVELS AND PREVENTION ATHEROSCLEROSIS IN WISTAR MALE RAT FED HIGH CHOLESTEROL.

  Background: Atherosclerosis is a degenerative disease that can be accelerated by

  consuming foods high in cholesterol. One way to prevent the formation of atherosclerosis is by lowering blood cholesterol levels.

  Purpose: To determine the effect of ethanol extract of Oyster Mushroom (EEJT)

  and its residue on the prevention of raising cholesterol levels and atherosclerosis in rats (preventive effect) and the influence EEJT and its residue to decrease cholesterol levels and atherosclerosis (curative effect) in male hypercholesterolemia rats. .

  Method: Preparation of the extract by maceration method using 96% ethanol.

  Experimental animals were divided into two groups,i.e., preventive and curative groups. Preventive group used 24 rats were divided into four groups, each group consisted of 6 animals. Group 1 (fed normal), group 2 (fed with high cholesterol), group 3 (fed with high cholesterol and EEJT dose 250 mg / kg bw once a day), day). EEJT and the residue was given orally. Curative group used 24 were hypercholesterolemia rats, and then divided into four groups, each group consisted of 6 animals. Group 1 (given statin dose of 20 mg / kg bw once a day), group 2 (without any treatment), group 3 (given EEJT dose 250 mg / kg bw once a day), group 4 (given residue dose of 250 mg / kg bw once a day ). Statin, EEJT and the residue was given orally. Parameters measured were cholesterol, LDL levels, body weight, number of foam cells and the thicknes of the intima layers. Cholesterol, LDL levels and body weight were measured every week, foam cells and intimal layers thicknes histopathologically examined at the end of the experiment. As a comparison to curative groups used statin dose of 20 mg / kg bw. Analysis of data using one-way ANOVA.

  Results: The study on the preventive group showed that EEJT and the residue can

  prevent raising of cholesterol, LDL, body weight, foam cell formation, and thickening of the intima layers. EEJT and the residue effect was not different significantly (p > 0.05). In the curative group showed that EEJT and the residue could lower cholesterol and LDL levels, but could not reduce the number of foam cells and thickening of the intimal layers that has been formed. EEJT and residue effect was not different significantly compared to statin (p > 0,05) . .

  Conclusion: The results indicate that EEJT and the residue are useful to prevent atherosclerosis and also to lower the blood cholesterol and LDL levels. Key words: Oyster mushrooms; cholesterol; LDL; cell foam; intima layer;

  preventive; curative

KATA PENGANTAR

  Dengan ucapan Alhamdulillah, puji dan syukur yang utama dan pertama dipanjatkan kehadirat Allah Subhannahu Wat’ala, karena hanya dengan ridha-Nya jualah peneliti dapat menyelesaikan tugas yang berat ini, yakni penelitian tesis.

  Tesis mengenai pengaruh jamur tiram putih terhadap penurunan kadar kolesterol dan pencegahan aterosklerosis pada tikus wistar jantan yang diberi pakan tinggi kolesterol merupakan salah satu dari beberapa herba yang sudah puluhan tahun digunakan manusia sebagai pengobatan.

  Tesis yang terdiri dari lima bab ini dimaksudkan untuk memberikan kontribusi dalam menambah obat herba pada penderita hiperkolesterol dan pencegahan timbulnya aterosklerosis. Apa yang melatar belakangi, yang menjadi tujuan penelitian, faktor permasalahan dan apa manfaat penelitian ini disajikan pada bagian pendahuluan (Bab I), teori-teori yang digunakan sebagai landasan pada penelitian ini terdapat pada tinjauan pustaka (Bab II). Proses penelitian disajikan pada metodologi penelitian (Bab III), sedangkan hasil dan diskusi terdapat pada bagian keempat (Bab IV) terakhir penelitia ini ditutup dengan kesimpulan dan saran pada bagian kelima (Bab V).

  Semoga hasil penelitian ini dapat bermanfaat khususnya bagi penderita hiperkolesterol dan sebagai pengobatan preventif bagi kita semua.

  Medan, Desember, 2014 (Ernawati)

UCAPAN TERIMA KASIH

  Pada kesempatam ini penulis mengucapkan terima kasih kepada:

  1. Bapak Prof. Hakim Bangun, PhD, Apt, sebagai komisi pembimbing I dan Bapak dr. Delyuzar M.Ked, Sp PA (K) sebagai komisi pembimbing II.

  Ditengah-tengah kesibukan mereka yang amat padat, mereka senantiasa meluangkan waktu dalam pembimbingan tesis ini. Dengan ketelitian, kesabaran yang ditunjukkan selama proses bimbingan sehingga tesis ini selesai.

  2. Prof. Dr. Syahril Pasaribu, DTMH, Msc (CTM), Sp.A(K), Rektor Universitas Sumatera Utara, yang telah memberikan kesempatan bagi peneliti untuk mengikuti jenjang pendidikan S2 di Universitas Sumatera Utara.

  3. Prof.Gontar A. Siregar, Sp.PD-KGEH, Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara.

  4. dr.Yahwardiah Siregar,PhD, Ketua Program Studi Magister Ilmu Biomedik .

  Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara 5. dr.Jamaluddin Sp, PA. sebagai komisi pembanding I dan Ibu dr. Yunita Sari

  Pane MSc. sebagai komisi pembanding II yang telah banyak memberi masukan kepada penulis dalam menyelesaikan tesis ini.

  6. Ibu Sondang SKM, Bapak dr. Immanuel Pinem, mantan kepala puskesmas Namu Terasi Kabupaten Langkat dan Bapak dr. Esra F Sembiring sebagai kepala puskesmas Namu Terasi saat ini, yang telah memberi ijin kepada peneliti untuk melanjutkan jenjang pendidikan S2.

  7, Kepada rekan-rekan seangkatan: Vera, Ningrum, Anwar, Dita, Siti, Pak Mustari, Leo, Sukaesih, Lili, Yeni, Tina, Roy, Taya, Imam, Donny, selama masa perkuliahan berjuang bersama untuk menyelesaikan tugas dari pengajar.

  8. Kepada kedua orang tua tersayang, Drs. H.Ngamehi Sembiring dan Ibu Hj.Sismiasih yang selalu berdo’a memohonkan kemudahan segala urusan yang dihadapi oleh seluruh putra-putrinya. Hal yang sama disampaikan kepada Bapak dan Ibu mertua M. Yusuf Harun dan Ibu Hj. Mahmani

  9. Kepada suami tercinta Prof. DR. Yusnadi, Ms, yang dengan ikhlas mengijinkan peneliti untuk melanjutkan studi S2, beliau juga teman dikala suka dan duka, juga selalu memberi semangat kepada peneliti pada saat peneliti merasa jenuh dalam menyelesaikan tesis. Demikian juga kepada anak-anakku tersayang, Nurul Nisa Primadiaty dan Naufal Hady, maafkan ibu karena kalian sudah banyak mengorbankan hak-hak sebagai seorang anak. Peneliti juga mengucapkan terima kasih kepada abang peneliti DR. Ir. Jaka sembiring, M.Eng./ Sarah Asmita, SS, adik peneliti Dra. Ollyvia Sembiring/ Drs. Bahrizal pasaribu, M.Pd, Ir. Akhmad Daniel sembiring M.T / Wihandini, Julian Henry sembiring S.E/ Dwi Rini, DR. Idha.A, Sembiring/ DR. Delvian M.P dan pihak- pihak lain yang telah banyak membantu peneliti dalam menyelesaikan tesis ini.

  Peneliti hanya dapat mendo’akan semoga Allah SWT memberikan imbalan atas segala budi baik dan amal yang telah diberikan.

RIWAYAT HIDUP

  Nama lengkap : Ernawati Tanggal lahir : 19 Oktober 1967 Tempat lahir : Langkat NIM : 117008007 Alamat : Jl. Juang 45 No: 59 Medan Estate, Percut Sei Tuan Pendidikan :

  1. SD Negeri No: 050584 Binjai, tamat tahun 1980

  2. SLTP Negeri I Binjai, tamat tahun 1983

  3. SMU Negeri I Binjai, tamat tahun 1986

  4. Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara, tamat tahun 1994 Riwayat Pekerjaan : 1.

  Dokter Jaga Poliklinik Taman Setia Budi, tahun 1994-1997.

  2. Dokter Jaga Klinik Daarut-Tauhid Bandung, tahun 1998-2000.

  3. Dokter PTT DEPKES di Puskesmas Kuala Kabupaten Langkat, 1995- 1998.

  4. Dokter PNS di Puskesmas Namu Terasi Kabupaten Langkat, Januari 2007 – sekarang.

  DAFTAR ISI

  ABSTRAK ........................................................................................................ i KATA PENGANTAR ....................................................................................... iii RIWAYAT HIDUP ........................................................................................... v DAFTAR ISI .................................................................................................... vii DAFTAR TABEL ............................................................................................ x DAFTAR GAMBAR ..................................................................................... xiii DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................... xvi DAFTAR SINGKATAN ............................................................................. xviii BAB PENDAHULUAN

  1.1. Latar belakang masalah .............................................................. 1

  1.2. Rumusan masalah ....................................................................... 4

  1.3. Hipotesa ...................................................................................... 5

  1.4. Tujuan penelitian ........................................................................ 6 1,5. Manfaat penelitian ...................................................................... 7

  2.1. Penelitian sebelumnya ................................................................ 8

  2.2. Kerangka teoretis ....................................................................... 9 2.2.1. jamur tiram ...................................................................... 9

  2.2.1.1. Kandungan gizi jamur tiram ............................. 10

  2.2.1.2. Manfaat jamur tiram ........................................ 11

  2.2.2. Kolesterol ....................................................................... 12

  2.2.2.1. Biosintesa kolesterol ........................................ 12

  2.2.2.2. Metabolisme kolesterol ................................... 13

  2.2.2.3. Hiperkolesterol ............................................... 14

  2.2.3. Low Density Lipoprotein (LDL) .................................... 16

  2.2.4. Berat badan ..................................................................... 19

  2.2.5. Sel busa (Foam cells) ..................................................... 19

  2.2.6. Aterosklerosis ............................................................... 22

  2.2.7. Radikal bebas (Free radicals) ........................................ 25

  2.2.7.1 Definisi ............................................................. 25

  2.2.7.2 Sumber radikal bebas ....................................... 25

  2.2.7.3. Mekanisme patofisiologi ................................ 27

  2.2.7.4. Jenis-jenis radikal bebas ................................. 28

  2.2.8. Anti oksidan ................................................................... 29

  2.2.8.1. Definisi ............................................................ 29

  2.2.8.2. Klasifikasi anti oksidan ................................... 29

  2.2.8.3. Mekanisme kerja anti oksidan ......................... 30

  2.2.9. Statin .............................................................................. 31

  2.2.9.1 Mekanisme kerja .............................................. 31

  2.2.10. Kerangka teoretis (kerangka konsep) ............................ 32

  2.2.11. Kerangka konsep ............................................................ 33

  BAB III METODOLOGI PENELITIAN

  3.1. Desain penelitian ..................................................................... 34

  3.2. Tempat dan waktu ................................................................... 34

   3.3 . Sampel .................................................................................... 34

  

3.4. Kriteria inklusi ....................................................................... 35

  3.5. Kriteria eksklusi ..................................................................... 35

  3.6. Jumlah sampel ......................................................................... 35

  3.7. Bahan dan alat ......................................................................... 36 3.7.1. bahan ............................................................................. 36 3.7,2. Alat ................................................................................ 36

  3.8. Cara kerja ................................................................................. 37

  3.8.1.Pengolahan jamur tiram .................................................. 37

  3.8.2. Perhitungan dosis .......................................................... 37

  3.8.3.Pengelompokan tikus ...................................................... 39

  3.8.4.Pembuatan sediaan histopatologi .................................... 40

  3.8.5. Pewarnaan haematoxyllin dan eosin ............................. 41

  3.9. Kerangka operasional .............................................................. 44

  3.10. Identifikasi variabel ............................................................... 46

   3.10.1. Jamur tiram ................................................................ 46

  3.10.3. Obat golongan statin ................................................. 46

   3.10.4. Kadar kolesterol total dan LDL ................................ 47

   3.10.5. Sel busa ..................................................................... 47

  3.10.6. Diameter lapisan intima ............................................. 47

   3.11. Defenisi operasional .............................................................. 47

   3.11.1.Jamur tiram putih ....................................................... 47

  3.11.2. Pakan tinggi kolesterol ............................................. 48

  3.11.3. Obat golongan statin ................................................. 49

  3.11.4. Kadar kolesterol total dan LDL ................................. 49

  3.11.5. Berat badan tikus ........................................................ 51

  3.11.5. Sel busa ( foam cells ) ............................................... 51

   3.11.6. Penebalan dinding aorta ............................................ 52

   3.12. Analisis data .......................................................................... 52

  BAB IV HASIL DAN DISKUSI

  4.1.1. Hasil group preventif ............................................................ 54

  4.1.1.1 Kadar kolesterol .......................................................... 54

  4.1.1.2 Kadar LDL .................................................................. 58

  4.1.1.3 Berat badan ................................................................. 62

  4.1.1.4 Jumlah sel busa .......................................................... 66

  4.1.1.5 Ketebalan lapisan intima ............................................. 69

  4.1.2 Hasil group kuratif ................................................................ 72

  4.1.2.1 Kadar kolesterol .......................................................... 72

  4.1.2.2 Kadar LDL ................................................................. 76

  4.1.2.3 Berat badan ................................................................ 80

  4.1.2.4 Jumlah sel busa ........................................................... 83

  4.1.2.5 Diameter lapisan intima .............................................. 87 vii

  4.2.1 Diskusi group preventif

  4.2.1.1 Kadar kolesterol .......................................................... 90

  4.2.1.2 Kadar LDL .................................................................. 92

  4.2.1.3 Berat badan ................................................................. 94

  4.2.1.4 Jumlah sel busa ........................................................... 97

  4.2.1.5 Ketebalan lapisan intima ............................................ 99

  4.2.2 Diskusi group kuratif

  4.2.2.1 Kadar kolesterol ......................................................... 101

  4.2.2.2 Kadar LDL ................................................................. 103

  4.2.2.3 Berat badan ................................................................ 106

  4.2.2.4 Jumlah sel busa .......................................................... 106

  4.2.2.5 Diameter lapisan intima ............................................. 108

  4.2.3.Korelasi dan regresi ............................................................. 107

  BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

  5.1 Kesimpulan

  5.1.1 Group preventif .............................................................. 120

  5.1.2 Group kuratif ................................................................. 121

  5.2 Saran ........................................................................................ 122 DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 123

  DAFTAR TABEL No Tabel Hal.

  2.1 Kadar kolesterol dan trigliserid pada orang dewasa menurut perhimpunan jantung Amerika (Stapleton, et al., 2010) .................

  15

  3.1 Langkah-langkah untuk menentukan analisis data yang digunakan (Sopiyudin, 2013). ...........................................................................

  52 4.1 Kadar kolesterol tikus grup preventif (n = 6) ..................................

  54 ...............

  4.2 Rerata luas AUC kolesterol tikus group preventif (n = 6)

  56

  4.3 Hasil analisis Post-Hoc luas AUC kolesterol group preventif Keterangan: tanda (*) menunjukkan perbedaan signifikan .............

  57 4.4 Kadar LDL tikus group preventif (n = 6) .......................................

  58 4.5 Rerata luas AUC LDL tikus group preventif (n – 6) ......................

  60

  4.6 Hasil uji analisis Post-Hoc Bonferroni luas AUC LDL tikus group preventif. Keterangan: tanda (*) berbeda signifikan ............

  61 4.7 Berat badan tikus group preventif (n = 6) .......................................

  62 4.8 Luas AUC berat badan tikus group preventif .................................

  64

  4.9 Hasil uji analisis Post-Hoc luas AUC berat badan tikus group preventif. Keterangan: tanda (*) menunjukkan perbedaan yang signifikan .........................................................................................

  65 4.10 Jumlah sel busa tikus group preventif .............................................

  67 4.11 Hasil uji analisis Post-Hoc jumlah sel busa tikus grup preventif. Keterangan: tanda (*) menunjukkan perbedaan yang signifikan....

  68

  4.12 Diameter lapisan intima aorta grup preventif P0, P1, P2 diberi

  70 EEJT dan P3 diberi residu EEJT .....................................................

  4.13 Hasil analisis Post-Hoc ketebalan lapisan intima tikus group preventif. Keterangan: tanda (*) menunjukkan perbedaan signifikan .........................................................................................

  71 4.14 Kadar kolesterol tikus group kuratif (n = 6) ....................................

  72 4.15 Luas AUC kolesterol tikus group kuratif .......................................

  74

  4.16 Hasil analisis Post-Hoc luas AUC kolesterol tikus group kuratif Keterangan: tanda (*) menunjukkan perbedaan yang signifikan ....

  75 4.17 Kadar LDL tikus group kuratif (n = 6) ............................................

  76 4.18 Luas AUC kadar LDL tikus group kuratif (n = 6) .........................

  77

  4.19 Hasil analisis Post-Hoc luas AUC LDL tikus group kuratif Keterangan: tanda (*) berbeda signifikan .......................................

  79 4.20 Berat badan tikus group kuratif (n = 6) ...........................................

  80 4.21 Luas AUC berat badan tikus group kuratif .....................................

  82

  4.22 Hasil analisis Post-Hoc luas AUC berat badan group kuratif K1 (kontrol positif), K2 (kontrol negatif), K3 diberi EEJT dan K4 residu EEJT. ....................................................................................

  83

  4.23 Jumlah sel busa group kuratif K1 (kontrol positif), K2 (kontrol

  4.24 Hasil analisis Post-Hoc jumlah sel busa tikus group kuratif, Keterangan: Tanda (*) menunjukkan perbedaan yang signifikan....

  86 4.25 Ketebalan lapisan intima aorta tikus group kuratif ........................

  87

  4.26 Hasil analisis Post-Hoc ketebalan lapisan intima aorta tikus group kuratif. Keterangan: tanda (*) menunjukkan perbedaan signifikan

  89

  4.27 Nilai R Square kadar kolesterol dan LDL pada P1 group preventif 113

  4.28 Koefisien korelasi kadar kolesterol dan LDL pada P1 group preventif ........................................................................................... 114

  4.29 Nilai R Square kadar kolesterol dan LDL pada P2 group preventif 114

  4.30 Koefisien korelasi kadar kolesterol dan LDL pada P2 group preventif ........................................................................................... 114

  4.31 Nilai R Square kadar kolesterol dan LDL pada P3 group preventif 115

  4.32 Koefisien korelasi kadar kolesterol dan LDL pada P3 group 115 preventif ...........................................................................................

  4.33 Nilai R Square kadar kolesterol dan LDL pada K1 group kuratif 116

  4.34 Koefisien korelasi kadar kolesterol dan LDL pada K1 group kuratif .............................................................................................. 117

  4.35 Nilai R Square kadar kolesterol dan LDL pada K3 group kuratif 118

  4.36 Koefisien korelasi kadar kolesterol dan LDL pada K3 group kuratif .............................................................................................. 118

  4.37 Nilai R Square kadar kolesterol dan LDL pada K3 group kuratif yang diberi residu EEJT .................................................................. 118

  4.38 Koeffisien korelasi antara kadar kolesterol dan LDL pada group kuratif yang diberi residu EEJT .................................................... 119

  DAFTAR GAMBAR No Gambar Hal.

  2.1 Kesimpulan metabolisme lipoprotein (Prentice Hall, 2002) .........

  17

  2.2 Skematik : terjadinya migrasi monosit dan perubahannya menjadi sel busa (Yuan, et al., 2012) ...........................................

  21

  2.3 Hubungan antara stres oksidatif dan atherosclerosis. Sumber utama bahan oksidatif dan Reactiv Oxygen Species pada aterosklerosis pembuluh darah adalah makrofag dan Smooth Muscle Cell. Keberadaan ROS akan menginduksi disfungsi endotel. Stres oksidatif yang utama menimbulkan oksidatif modifikasi dari LDL ( oxd- LDL ) dan kelanjutan lesi aterosklerosis.(vogiatzi, 2009) .......................................................

  22 2.4 Sumber radikal bebas (Fang, 2002) ..............................................

  27

  2.5 Stres oksidatif menginduksi beberapa jenis penyakit pada manusia (huy, He, 2008) ................................................................

  28

  4.1 Hubungan kadar kolesterol terhadap waktu pada grup preventif P0, P1, P2 diberi EEJT dan P3 diberi residu EEJT.......................

  55

  4.2 Hubungan kadar LDL terhadap waktu untuk group preventif P0, P1, P2 diberi EEJT dan P3 diberi residu EEJT. ...........................

  59

  4.3 Hubungan antara berat badan terhadap waktu grup preventif P0, P1, P2 diberi EEJT dan P3 diberi residu EEJT ............................

  63

  4.4 Lapisan intima aorta tikus group preventif P0dijumpai sel busa (foam cell) ......................................................................................

  66

  4.5 Lapisan intima aorta tikus group preventif P2(EEJT), terlihat sel busa(foam cell) ..............................................................................

  66

  4.6 Lapisan intima aorta tikus group preventif P1, terlihat sel busa (foam cell ) pada lapisan intima ....................................................

  66

  4.7 Lapisan intima aorta tikus group preventif P3 (rEEJT), terlihat sel busa (foam cell) ........................................................................

  66

  4.8 Rerata jumlah sel busa tikus grup preventif Keterangan: huruf yang berbeda menunjukkan perbedaan signifikan .........................

  67

  4.9 Lapisan intima group preventif P0, ketebalan lapisan intima 18,38 µm ........................................................................................

  69

  4.10 Lapisan intima group preventif P2, ketebalan lapisan intima 34,36µm ........................................................................................

  69

  4.11 Lapisan intima group preventif P1, ketebalan lapisan intima 45,11µm ........................................................................................

  69

  4.12 Lapisan intima group preventif P3, ketebalan lapisan intima 34,36µm .........................................................................................

  69 4.13 Rerata ketebalan lapisan intima aorta tikus group preventif. Keterangan : Huruf yang berbeda menunjukkan perbedaan yang

.........................................................................................................

signifikan

  70

  4.14 Hubungan kadar kolesterol terhadap waktu pada tikus group kuratif kelompok 1 (kontrol positif), 2 (kontrol negatif), 3 diberi EEJT dan 4 diberi residu EEJT.......................................................

  73

  4.15 Hubungan kadar kolesterol dan LDL terhadap waktu pada group kuratif K1 (kontrol positif), K2 (kontrol negatif), K3 diberi EEJT dan K4 diberi residu EEJT ..............................................................

  77

  4.16 Hubungan berat badan tikus terhadap waktu setelah dihentikan pakan tinggi kolesterol dan dimulai pengobatan untuk K1 (KP/statin), K2 (KN), K3 diberi EEJT dan K4 diberi residu EEJT ..................................................................................................................

  81

  4.17 Lapisan intima aorta tikus K1 (KP/statin), dijumpai sel busa

  83 (foam cell) pada lapisan intimanya. ..............................................

  4.18 Lapisan intima aorta K2 (KN), , terlihat sel busa (foam cell ) pada lapisan intima ........................................................................

  83

  4.19 Lapisan intima aorta tikus K3 (EEJT), terlihat ada sel busa(foam cell ) pada lapisan intimanya ..........................................................

  83

  4.20 Lapisan intima tikus K 4 (r EEJT) tampak sel busa (foamcell= FC) pada lapisan Intimanya ........................................

  83

  4.21 Jumlah rerata sel busa kelompok I (kontrol positif/statin), II (kontrol negatif), III (EEJT), dan kelompok IV (r EEJT).

  Keterangan: huruf yang berbeda menunjukkan perbandingan ............................................................................................... yang signifikan

  85

  4.22 Lapisan intima K1 (KP/statin) ketebalan lapisan intima 36,11 µm ..................................................................................................

  87

  4.23 Lapisan intima K 2 (KN) ketebalan lapisan intima14,06 µm .......

  87

  4.24 Lapisan intima K3 (EEJT) yang diberi pakan tinggi kolesterol, ketebalan lapisan intima 71,84 µm ...............................

  87

  4.25 Lapisan intimaK4 (rEEJT) yang diberi statin, ketebalan lapisan inti 40,13 µm .................................................................................

  87

  4.26 Ketebalan lapisan intima aorta group kuratif K1(kontrol positif), K2 (kontrol negatif), K3 diberi EEJT dan K4 diberi residu EEJT.Keterangan: huruf yang berbeda menunjukkan perbedaan yang signifikan ...............................................................................

  88

  4.27 Regresi antara kadar kolesterol dan LDL pada group preventif P1 113

  4.28 Korelasi antara kadar kolesterol dan LDL pada kontrol positif kelompok kuratif............................................................................ 116

  4.29 Korelasi antara kadar kolesterol dan LDL pada group kuratif

Dokumen yang terkait

Pengaruh Jamur Tiram Putih Terhadap Penurunan Kadar Kolesterol Dan Pencegahan Aterosklerosis Pada Tikus Wistar Jantan Yang Diberi Pakan Tinggi Kolesterol

0 75 189

Uji Efek Ekstrak Etanol Biji Jengkol (Pithecellobium lobatum Benth) Terhadap Penurunan Kadar Glukosa Darah Tikus Putih Jantan Galur Wistar Yang Diinduksi Aloksan

5 51 113

Efek Jamur Tiram Putih (Pleurotus Ostreatus) Terhadap Sel Beta Pankreas Tikus Wistar Jantan Model Diabetes Mellitus Tipe 2 Yang Diberi Pakan Tinggi Lemak Dan Streptozotocin Dosis Rendah

1 49 125

Pengaruh Pemberian Monosodium Glutamate (MSG) Peroral Terhadap Kolesterol Pada Tikus Putih Jantan (Rattus Novergicus Strain Wistar)

1 9 23

Pengaruh Susu Ampas Kecap Kedelai Hitam Terhadap Penurunan Kadar Kolesterol Low-Density Lipoprotein (LDL) pada Tikus (Rattus novergicus) Diet Tinggi Kolesterol

0 28 27

Hubungan Antara Stresor Renjatan Listrik Pada Tikus Wistar Dengan Kadar Kolesterol Total Serum;

0 17 6

Uji Pengaruh Pemberian Ekstrak Etanol 70% Daun Jati (Tectona grandis L.f.) Terhadap Penurunan Kadar Kolesterol Total Darah Pada Tikus Putih Jantan

0 25 73

Uji Aktivitas Ekstrak Etanol 70% Ganggang Merah (Gracilaria verrucosa) Terhadap Penurunan Kolesterol Total Pada Tikus Putih Jantan

3 8 84

Pengaruh Pemberian Minyak Ikan Tuna Albakora (Thunnus alalunga) terhadap Kadar Kolesterol Total, HDL, dan LDL Pada Tikus Putih Jantan dengan Hiperkolesterol

0 0 7

Implementasi Tepung Okra Terhadap Kadar Kolesterol Total pada Tikus Putih Model Hiperkolesterolemia

0 0 5