UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA FISIKA DI KELAS VIII O SMPN 1 RENGASDENGKLOK KARAWANG MELALUI PENDEKATAN KONTEKSTUAL MODEL COOPERATIVE LEARNING.
Aas Cartikasari, 2013
UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA FISIKA DI KELAS VIII O
SMPN 1 RENGASDENGKLOK KARAWANG MELALUI PENDEKATAN KONTEKSTUAL MODEL COOPERATIVE LEARNING
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Jurusan Pendidikan Fisika
oleh :
AAS CARTIKASARI 1009010
JURUSAN PENDIDIKAN FISIKA
FAKULTAS PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
BANDUNG 2013
(2)
UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA FISIKA DI KELAS VIII O
SMPN 1 RENGASDENGKLOK KARAWANG MELALUI PENDEKATAN KONTEKSTUAL MODEL COOPERATIVE LEARNING
Oleh Aas Cartikasari
Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Fakultas Pendidikan Matematika dan
Ilmu Pengetahuan Alam
©Aas Cartikasari
Universitas Pendidikan Indonesia Juli 2013
Hak cipta dilindungi undang-undang
Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhnya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difotocopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis.
(3)
Aas Cartikasari, 2013
LEMBAR PENGESAHAN
UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA FISIKA DI KELAS VIII O
SMPN 1 RENGASDENGKLOK KARAWANG MELALUI PENDEKATAN KONTEKSTUAL MODEL COOPERATIVE LEARNING
Oleh :
AAS CARTIKASARI NIM 1009010
Disetujui Dan Disahkan Oleh Pembimbing I
Drs. UNANG PURWANA, M.Pd. NIP. 19571103 198101 1 001
Pembimbing II
Dra. Hj. WIENDARTUN, M.Si. NIP. 19570807 198211 2 001
Mengetahui
Ketua Jurusan Pendidikan Fisika
Dr. IDA KANIAWATI, M.Si. NIP. 19680703 199203 2 001
(4)
ABSTRAK
UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA FISIKA DI KELAS VIII O
SMPN 1 RENGASDENGKLOK KARAWANG MELALUI PENDEKATAN KONTEKSTUAL MODEL COOPERATIVE LEARNING
Aas Cartikasari NIM 1009010
Pembimbing I : Drs. Unang Purwana, M.Pd Pembimbing II : Dra. Hj. Wiendartun, M.Si.
Jurusan Pendidikan Fisika, FPMIPA-UPI
Penelitian ini berjudul “Upaya Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa dalam Pembelajaran IPA Fisika di Kelas VIII O SMPN 1 Rengasdengklok Karawang Melalui Pendekatan Kontekstual Model Cooperative Learning ”. Penelitian ini dilakukan berdasarkan pengalaman peneliti, pada semester 1 tahun pelajaran 2011-2012 ditemukan satu kelas yang prestasi belajarnya paling rendah dibandingkan dengan kelas yang lain. hanya 49% siswa yang nilai ulangan hariannya mencapai kriteria ketuntasan minimal (KKM) sebesar 70. Hal ini menunjukkan bahwa pembelajaran belum tuntas, oleh karena itu peneliti berusaha meningkatkan prestasi belajar siswa dalam pelajaran IPA Fisika. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas (PTK). Subyek penelitian adalah siswa kelas VIII O dengan jumlah siswa 51. Berdasarkan hasil penelitian tindakan dengan menggunakan model Cooperative Learning, diperoleh bahwa prestasi belajar siswa mengalami peningkatan, ditunjukkan dengan meningkatnya jumlah siswa yang mencapai nilai minimal sama dengan KKM sebesar 70. Semula hanya 49% dari seluruh siswa mencapai nilai minimal sama dengan KKM sebesar 70 menjadi 65% pada siklus I, kemudian meningkat menjadi 73% pada siklus II dan 78% pada siklus III. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa upaya peningkatan prestasi belajar dalam pembelajaran IPA Fisika melalui pendekatan kontekstual model Cooperative Learning telah tercapai.
(5)
Aas Cartikasari, 2013
ABSTRACT
EFFORTS TO IMPROVE STUDENT LEARNING ACHIEVEMENT IN LEARNING PHYSICS IN CLASS VIII O
SMPN 1 RENGASDENGKLOK KARAWANG USING CONTEXTUAL APPROACH COOPERATIVE LEARNING MODEL
Aas Cartikasari NIM 1009010
Advisor I: Drs. Unang Purwana, M.Pd Advisor II: Dra. Hj. Wiendartun, M.Sc. Department of Physical Education, FPMIPA-UPI
The title of this study is "Efforts to Improve Student Learning Achievement in Learning Physics in Class VIII O SMPN1 Rengasdengklok Using Contextual Approach Cooperative Learning Model". This study was conducted by researchers experience, in semester 1 of academic year 2011-2012 found that one class that has lower academic achievement than the other classes. Only 49% of students who reached compatible scores with minimum completeness criteria (KKM) that is 70. It is showed that learning has not been completed, therefore, researchers trying to improve student achievement in physics. Research method that used was action research (PTK). The subjects of this research were 51 students of class VIII O. Based on the results of action research that using Cooperative Learning Model found that student achievement has increased. It was indicated by increasing number of students who achieve score 70 that is compatible with KKM. At the beginning, from entirely students, only 49% students who got score 70 that is compatible with KKM 70 become 65% in the first cycle. Afterward it increased to 73% in the second cycle and 78% in the third cycle. According to explanation above, It can be summarized that efforts to increase student achievement in learning physics using contextual approach cooperative learning model has been reached.
(6)
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT, yang telah memberikan rahmat dan anugerah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Skirpsi yang berjudul “Upaya Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa dalam Pembelajaran IPA Fisika di Kelas VIII O SMPN 1 Rengasdengklok Karawang Melalui Pendekatan Kontekstual Model Cooperative Learning”.
Ucapan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya penulis sampaikan kepada :
1. Bapak Prof. Dr. H. Sunaryo Kartadinata, M.Pd., Rektor Universitas Pendidikan Indonesia.
2. Ibu Dr. Ida Kaniawati, M.Si., Ketua Jurusan Pendidikan Fisika Universitas Pendidikan Indonesia yang dengan penuh kesabaran selalu memberikan bimbingan dan motivasi selama penyusunan skripsi ini.
3. Bapak Drs. Unang Purwana, M.Pd., selaku Pembimbing I yang telah memberikan motivasi, bimbingan dan arahan selama penyusunan skripsi ini. 4. Ibu Dra. Hj. Wiendartun, M.Si., selaku Pembimbing II yang telah
memberikan motivasi, bimbingan dan arahan selama penyusunan skripsi ini. 5. Para Dosen Pengajar Mata Kuliah yang telah banyak membantu dan
membimbing penulis.
6. Bapak Enang Zenal F, S.Pd., M.Pd., selaku Kepala SMPN 1 Rengasdengklok Karawang yang telah memberikan ijin bagi penulis untuk melakukan penelitian.
7. Ibu Yani Nurbani, S.Pd.Fis., Bapak Enjang Rahmat Rifa’i, S.Pd., dan Ibu Atih Nurhayati, S.Pd., yang telah membantu menjadi observer dalam penelitian ini.
8. Rekan-rekan mahasiswa Pendidikan Fisika Program Dual Modes yang selalu memberikan motivasi pada penulis
9. Rekan-rekan guru SMPN 1 Rengasdengklok Karawang yang selalu memberikan motivasi pada penulis
(7)
ii
Aas Cartikasari, 2013
10. Suami tercinta Didin Fahrudin dan pelita hati Nur Dias Azzahra, yang selalu
memberikan do’a, kasih sayang, motivasi, kesempatan dan inspirasi kepada
penulis.
Semoga Skripsi ini bermanfaat khususnya bagi penulis, maupun bagi para pembaca umumnya.
Bandung, Juli 2013 Penulis
(8)
DAFTAR ISI
LEMBAR JUDUL PENELITIAN LEMBAR PENGESAHAN
ABSTRAK
KATA PENGANTAR ... i
DAFTAR ISI ... ii
DAFTAR TABEL ... v
DAFTAR GAMBAR ... v
DAFTAR LAMPIRAN ... vi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1
B. Rumusan Masalah ... 2
C. Cara Memecahkan Masalah ... 3
D. Tujuan dan Manfaat Penelitian ... 3
BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Pendekatan Kontekstual ... 5
B. Konsep Dasar Pendekatan Kontekstual ... 5
C. Perbedaan CTL dengan Pembelajaran Konvensional ... 7
D. Peran Guru dan Siswa dalam CTL ... 9
E. Model Cooperative Learning ... 10
F. Langkah-langkah Model Pembelajaran Kooperatif ... 10
G. Prestasi Belajar Siswa ... 11
BAB III METODE PENELITIAN A. Setting dan Karakteristik Subyek Penelitian ... 15
B. Faktor-faktor yang Diteliti ... 15
C. Rencana Tindakan ... 15
(9)
iv
Aas Cartikasari, 2013
E. Teknik Analisa Data ... 18
F. Indikator Kinerja ... 18
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Pelaksanaan Tindakan Siklus I ... 19
1. Tindakan Pembelajaran Siklus I ... 19
2. Prestasi Belajar Siswa ... 21
3. Hasil RefleksiBerdasarkan Siklus I ... 25
B. Hasil Pelaksanaan Tindakan SiklusII ... 26
1. Tindakan Pembelajaran Siklus II... 26
2. Prestasi Belajar Siswa... 28
3. Hasil RefleksiBerdasarkan Siklus II ... 30
C. Hasil Pelaksanaan Tindakan SiklusIII ... 31
1. Tindakan Pembelajaran Siklus III ... 31
2. Prestasi Belajar Siswa... 32
3. Hasil RefleksiBerdasarkan Siklus III ... 35
D. Pembahasan ... 35
1. Keterlaksanaan Pembelajaran ... 35
2. Prestasi Belajar Siswa ... 35
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A.Kesimpulan ... 37
B.Saran ... 37
DAFTAR PUSTAKA ... 38
(10)
DAFTAR TABEL
Tabel
2.1 Langkah-langkah Model Pembelajaran Kooperatif ... 11
2.2 Jenjang Kemampuan pada Ranah Kognitif ... 12
4.1 Daftar Nilai Pra Siklus ... 21
4.2 Daftar Nilai Siklus I ... 22
4.3 Ketercapaian Indikator pada Siklus I ... 25
4.4 Rencana Perbaikan Siklus II ... 25
4.5 Daftar Nilai Siklus II ... 28
4.6 Ketercapaian Indikator pada Siklus II ... 30
4.7 Rencana Perbaikan Siklus III ... 31
4.8 Daftar Nilai Siklus III ... 32
4.9 Ketercapaian Indikator pada Siklus III ... 35
(11)
vi
Aas Cartikasari, 2013
DAFTAR GAMBAR
3.1 Model Penelitian Tindakan Kelas ... 16
4.1 Grafik Prestasi Belajar Pra Siklus dan Siklus I ... 24
4.2 Grafik Prestasi Belajar Siklus I dan Siklus II ... 30
(12)
LAMPIRAN-LAMPIRAN
1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I ... 39
2 Lembar Kerja Siswa 1 ... 44
3 Lembar Kerja Siswa 2 ... 46
4 Lembar Kerja Siswa 3 ... 48
5 Lembar Kerja Siswa 4 ... 49
6 Kisi-kisi dan Soal Ulangan Siklus I ... 51
7 Lembar Observasi Keterlaksanaan Pembelajaran Siklus I ... 55
8 Daftar Hadir Siswa Siklus I ... 61
9 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II ... 63
10 Lembar Kerja Siswa 5 ... 67
11 Lembar Kerja Siswa 6 ... 69
12 Lembar Kerja Siswa 7 ... 70
13 Kisi-kisi dan Soal Ulangan Siklus II ... 71
14 Lembar Observasi Keterlaksanaan Pembelajaran Siklus II ... 75
15 Daftar Hadir Siswa Siklus II ... 81
16 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus III ... 83
17 Lembar Kerja Siswa 8 ... 87
18 Lembar Kerja Siswa 9 ... 88
19 Kisi-kisi dan Soal Ulangan Siklus III ... 89
20 Lembar Observasi Keterlaksanaan Pembelajaran Siklus III ... 93
21 Daftar Hadir Siswa Siklus III ... 199
(13)
1
Aas Cartikasari, 2013
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Mata pelajaran IPA Fisika di tingkat SMP merupakan mata pelajaran yang berfungsi untuk memperluas wawasan pengetahuan tentang materi dan energi, meningkatkan keterampilan ilmiah, menumbuhkan sikap ilmiah dan kesadaran/kepedulian pada produk teknologi melalui penerapan teori/prinsip fisika yang sudah dikuasai sebelumnya, serta kesadaran pada kebesaran Tuhan Yang Maha Esa. (Karhami, S.Karim A, 1998:3)
Dalam mempelajari IPA Fisika, kita tidak hanya dituntut untuk memahami ilmu pengetahuan yang dipelajari, tetapi kita juga harus bisa memaknai pengetahuan itu dalam kehidupan sehari-hari. Agar pengetahuan yang diperoleh anak didik menjadi bermakna, diperlukan suatu metodologi tertentu sehingga menjadi bagian dari kecakapan hidup (life skill) yang dimiliki anak didik tersebut sebagai bekal dikemudian hari baik pada saat mereka melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi maupun pada saat mereka berinteraksi dengan masyarakat. Sebagai upaya awal dari pemberian pendidikan dan pengetahuan yang bermakna tersebut hendaknya guru memberikan layanan yang terbaik kepada anak didik, dengan menyediakan lingkungan yang menyenangkan dan menggairahkan dalam Proses Belajar Mengajar (PBM). Pembelajaran IPA Fisika harus dikemas dengan model pembelajaran yang aktif, inovatif, kreatif, efektif dan menyenangkan (PAIKEM).
Akan tetapi kenyataan di lapangan, mata pelajaran IPA Fisika merupakan pelajaran yang membosankan, jenuh, tidak menarik, membuat mengantuk sehingga tujuan belajar tidak tercapai dengan baik, lebih jauh lagi prestasi belajar siswa cenderung selalu rendah. Hal ini bisa dilihat dari prestasi belajar siswa kelas VIII O yang kurang memuaskan. Hanya 49% atau 25 siswa dari 51 siswa yang mencapai nilai minimal sama dengan KKM sebesar 70. Hal ini terjadi karena guru kurang aktif, inovatif, kreatif dan efektif
(14)
2
dalam menyampaikan pembelajarannya. Pembelajaran masih berpusat pada guru (teacher centered).
Salah satu cara untuk mengembangkan interaksi edukatif yang baik adalah melalui penerapan pendekatan kontekstual (Contextual Teaching and
Learning) model cooperative learning. CTL merupakan strategi yang
melibatkan siswa secara penuh dalam proses pembelajaran. Siswa didorong untuk beraktifitas mempelajari materi pelajaran sesuai dengan topik yang akan dipelajarinya. Belajar dalam konteks CTL bukan hanya sekedar mendengarkan dan mencatat, tetapi belajar adalah proses berpengalaman secara langsung (Sanjaya W, 2007: 255). Dengan pendekatan kontekstual (CTL) model cooperative learning diharapkan siswa akan lebih aktif dan mampu memberdayakan dirinya sendiri karena pendekatan kontekstual adalah pembelajaran yang berpusat pada siswa (student centered), bukan berpusat pada guru (teacher centered) seperti yang selama ini digunakan dalam pola pembelajaran konvensional. Dengan pendekatan kontekstual siswa didorong agar dapat menemukan hubungan antara pengalaman belajar di sekolah dengan kehidupan nyata. Hal ini sangat penting, sebab dengan dapat mengkorelasikan materi yang ditemukan dengan kehidupan nyata, bukan hanya bagi siswa materi itu akan bermakna secara fungsional, akan tetapi materi yang dipelajarinya akan tertanam erat dalam memori siswa, sehingga tidak akan mudah dilupakan.
Bertitik tolak dari pemikiran di atas, penulis merasa tertarik dan termotivasi untuk melakukan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) melalui penerapan pendekatan kontekstual (Contextual Teaching and Leraning) model Cooperative Learning
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang dikemukan di atas, masalah yang dapat dirumuskan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
(15)
3
Aas Cartikasari, 2013
Apakah penerapan pendekatan kontesktual model cooperative learning dapat meningkatkan prestasi belajar siswa dalam pembelajaran mata pelajaran IPA Fisika kelas VIII O SMPN 1 Rengasdengklok Kabupaten Karawang.
C. Cara Memecahkan Masalah
Cara memecahkan masalah yang akan digunakan dalam PTK ini adalah penerapan strategi pembelajaran kontesktual (CTL) model cooperative
learning. CTL merupakan strategi yang melibatkan siswa secara penuh dalam
proses pembelajaran. Siswa didorong untuk beraktifitas mempelajari materi pelajaran sesuai dengan topik yang akan dipelajarinya. Belajar dalam konteks CTL bukan hanya sekadar mendengarkan dan mencatat, tetapi belajar adalah proses berpengalaman secara langsung. Melalui proses berpengalaman itu diharapkan perkembangan siswa terjadi secara utuh, yang tidak hanya berkembang dalam aspek kognitif saja, tetapi juga aspek afektif dan juga psikomotor.
Dengan menerapkan pendekatan ini, diharapkan dapat meningkatkan Prestasi Belajar Siswa dalam pembelajaran IPA Fisika kelas VIII O SMPN 1 Rengasdengklok Kabupaten Karawang.
D. Tujuan dan Manfaat Penelitian
1. Tujuan Penelitian
Berdasarkan permasalahan tersebut, tujuan penelitian tindakan kelas ini adalah untuk meningkatkan prestasi belajar siswa dalam pembelajaran IPA Fisika Kelas VIII O SMPN 1 Rengasdengklok Kabupaten Karawang.
2. Manfaat Penelitian
Manfaat yang diharapkan dari hasil Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini antara lain adalah :
a. Bagi Guru
1) Meningkatkan kemampuan dalam memperbaiki kualitas pembelajaran.
(16)
4
2) Meningkatkan keterampilan dalam memilih dan menggunakan strategi pembelajaran.
3) Menemukan strategi pembelajaran yang tepat, inovatif dan bervariatif.
4) Menumbuhkan minat untuk melakukan penelitian dan berusaha mengembangkan diri sebagai guru profesional
b. Bagi Siswa
1) Meningkatkan daya tarik dan perhatian siswa terhadap konsep yang disajikan.
2) Meningkatkan prestasi belajar IPA Fisika.
3) Meningkatkan keberanian siswa dalam menyampaikan pendapat, ide, ataupun pertanyaan.
c. Bagi Sekolah
1) Meningkatkan kualitas pendidikan, khususnya pada mata pelajaran IPA Fisika di SMPN 1 Rengasdengklok Kabupaten Karawang.
2) Sebagai dokumentasi juga referensi perpustakaan sekolah dan diharapkan dapat dipergunakan sebagai bahan acuan untuk guru-guru mata pelajaran lain yang akan melaksanakan Penenlitian Tindakan Kelas (PTK).
(17)
15
Aas Cartikasari, 2013
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Setting dan Karakteristik Subyek Penelitian
a. Subjek penelitiannya adalah siswa kelas VIII O sejumlah 51 siswa yang terdiri dari 18 siswa laki-laki dan 33 siswa perempuan.
b.Waktu dan Tempat Penelitian
Pelaksanaan penelitian dilaksanakan selama 3 bulan yaitu pada bulan April sampai Juni 2012. Dilaksanakan di kelas VIII O SMP Negeri 1 Rengasdengklok Karawang
B. Faktor-faktor yang Diteliti
Untuk dapat menjawab permasalahan di atas, ada beberapa faktor yang akan diteliti. Faktor-faktor tersebut adalah sebagai berikut:
a. Faktor siswa : dengan melihat peningkatan prestasi belajar siswa
b.Faktor guru : dengan melihat keterlaksanaan pendekatan kontekstual model cooperative learning.
C. Rencana Tindakan
Proses penelitian ini dilakukan melalui suatu siklus mulai perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi dan refleksi. Prosedur pelaksanaan penelitian yang akan dilakukan dapat digambarkan sebagai berikut:
(18)
16
Gambar 3.1: Model Penelitian Tindakan Kelas
1. Perencanaan
Tahap perencanaan ini berisi kegiatan mempersiapkan segala sesuatu yang diperlukan untuk melaksanakan siklus I. Hal-hal yang dipersiapkan meliputi: a. menentukan kelas subjek penelitian
b. menyiapkan perangkat pembelajaran.
c. menetapkan fokus observasi dan aspek-aspek yang diamati d. menetapkan jenis data dan cara pengumpulannya
e. menyiapkan lembar observasi dan pelaku observasi (observer) f. menetapkan cara pelaksanaan refleksi dan pelaku refleksi
g.menetapkan kriteria keberhasilan dalam upaya pemecahan masalah 2. Tahap Pelaksanaan Tindakan
Pelaksanaan pembelajaran menggunakan strategi pembelajaran konstektual sesuai dengan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) dan skenario pembelajaran yang telah direncanakan.
PERENCANAAN
SIKLUS I
PERENCANAAN PENGAMATAN
SIKLUS II
PENGAMATAN
PELAKSANAAN
PELAKSANAAN REFLEKSI
REFLEKSI
(19)
17
Aas Cartikasari, 2013
3. Tahap observasi dan evaluasi
Dalam penelitian ini pelaksanaan observasi dilakukan oleh dua orang observer yang bertugas untuk mengumpulkan data kualitatif selama siswa melakukan kegiatan pembelajaran.
4. Tahap Analisis dan Refleksi
Data-data yang terkumpul pada akhir siklus 1 berupa data kuantitatif akan dianalisis oleh peneliti untuk ditulis dalam tabulasi data sehingga ada kesimpulan data. Refleksi akan dilakukan bersama tim observer peneliti untuk menjadi bahan dalam rencana tindak lanjut pada siklus berikutnya.
D. Data dan Teknik Pengumpulan data 1. Sumber Data
a. Siswa sebagai sumber data prestasi belajar siswa.
b. Guru sebagai sumber data keterlaksanaan strategi pembelajaran konstektual
2. Jenis Data
a. Data kualitatif, didapat dari lembar observasi yang diisi oleh observer
b. Data kuantitatif didapat dari hasil tes formatif siswa 3. Teknik Pengumpulan Data
Dalam pengumpulan data, beberapa teknik yang dilakukan adalah:
a. Tes pilihan ganda: untuk memperoleh data prestasi belajar setiap siswa. Soal pilihan ganda adalah bentuk tes yang mempunyai satu jawaban yang benar atau paling tepat (Sudjana, 2009: 48). Soal tes bentuk pilihan ganda dapat digunakan untuk mengukur prestasi belajar yang lebih kompleks dan berkenaan dengan aspek ingat, pengertian, aplikasi, analisis, sintesis dan evaluasi. Soal tes bentuk pilihan ganda terdiri dari pembawa pokok persoalan dan pilihan jawaban (Arifin, 2009: 38)
b. Observasi: dilakukan oleh tiga observer, terdiri dari observasi keterlaksanaan Strategi Pembelajaran Kotekstual.
(20)
18
c. Diskusi antara guru dengan observer mengenai kegiatan pembelajaran yang telah dilaksanakan dalam kegiatan refleksi.
E. Teknik Analisis Data
Data yang diperoleh akan dianalisis secara deskriptif, ditentukan persentase masing-masing indikator keberhasilan yang telah ditetapkan. Prestasi belajar siswa: dianalisis apakah jumlah siswa yang memperoleh nilai mencapai KKM untuk kompetensi yang diujikan telah menunjukkan ketercapaian indikator keberhasilan atau belum.
Prestasi belajar siswa telah mencapai indikator keberhasilan apabila 75% dari seluruh siswa telah mencapai prestasi belajar minimal sama dengan KKM sebesar 70.
Prestasi belajar siswa ditentukan dengan cara berikut :
x 100 (skala 0-100)
(Arifin, 2009: 232) Ketuntasan secara klasikal dihitung dengan menggunakan rumus:
Keterlaksanaan Strategi Pembelajaran Kotekstual dipresentasekan komponen yang terpenuhi terhadap seluruh komponen yang seharusnya terlaksana.
F. Indikator Kinerja
Tolak ukur keberhasilan penelitian ini :
Bila 75% dari seluruh siswa telah mencapai prestasi belajar minimal sama dengan KKM sebesar 70. (Mulyasa, 2004: 102)
(21)
37
Aas Cartikasari, 2013
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis data terhadap hasil tes dan lembar observasi, maka dapat dibuat kesimpulan sebagai berikut:
Pembelajaran IPA dengan menerapkan pendekatan kontesktual model
cooperative learning dapat meningkatkan prestasi belajar siswa kelas VIII O
SMPN 1 Rengasdengklok Kabupaten Karawang dalam mata pelajaran IPA Fisika yang ditunjukkan dengan adanya peningkatan jumlah siswa yang mencapai KKM antara prasiklus dan akhir siklus III, sebesar 29%.
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian serta kesimpulan yang diperoleh, maka terdapat beberapa saran yang dapat dikemukakan untuk penelitian lebih lanjut, diantaranya:
1. Penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran dan Lembar Kerja Siswa harus benar-benar sesuai dengan pendekatan kontesktual model
cooperative learning.
2. Untuk mengimplementasikan pendekatan kontesktual model cooperative
learning guru perlu memilih bahan pelajaran yang memiliki permasalahan
yang dapat dipecahkan yang bisa diambil dari buku teks atau dari peristiwa yang terjadi di lingkungan sekitar.
(22)
38
Aas Cartikasari, 2013
DAFTAR PUSTAKA
Arifin, Z. (2009). Evaluasi Pembelajaran. Bandung: Rosda.
Arikunto, S., Suhardjono. dan Supardi. (2007). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara.
Gintings, Abdorrakhman (2008), Esensi Belajar & Pembelajaran, Bandung: Humaniora
Hamalik, Oemar. (2009). Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara. Ibrahim R. Nana Syaodih, S. (1996). Perencanaan Pengajaran. Cetakan I;
Jakarta: Rineka Cipta.
Karhami. S. Karim.A.(1998). Panduan Pembelajaran Fisika SLTP, Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
Mulyasa, E. (2004) . Implementasi Kurikulum 2004, Panduan Pembelajaran
KBK. Bandung: Rosda.
Sanjaya, W. (2007). Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses
Pendidikan. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
Sardiman, A.M. (2008). Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Rajagrafindo Persada.
Sudjana, N. (2009). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Rajagrafindo Persada.
Sumiati dan Asra, (2007). Metode Pembelajaran. Bandung: Wacana Prima. Tahar, Farida. (2007). Pengaruh pembelajaran Heuristik VEE dan Pengajaran
Langsung terhadap Prestasi Pembiasan Cahaya dikaitkan dengan Konsep Diri Siswa. Tesis. Bandung: Sekolah Pasca Sarjana UPI.
Trianto. (2007). Model-model Pembelajaran Inovatif Beroriientasi Konstruktivistik. Surabaya: Prestasi Pustaka.
Wiriaatmadja, Rochiati. (2005). Metode Penelitian Tindakan Kelas: untuk
(23)
38
Aas Cartikasari, 2013
(1)
16
Gambar 3.1: Model Penelitian Tindakan Kelas
1. Perencanaan
Tahap perencanaan ini berisi kegiatan mempersiapkan segala sesuatu yang diperlukan untuk melaksanakan siklus I. Hal-hal yang dipersiapkan meliputi: a. menentukan kelas subjek penelitian
b. menyiapkan perangkat pembelajaran.
c. menetapkan fokus observasi dan aspek-aspek yang diamati d. menetapkan jenis data dan cara pengumpulannya
e. menyiapkan lembar observasi dan pelaku observasi (observer) f. menetapkan cara pelaksanaan refleksi dan pelaku refleksi
g.menetapkan kriteria keberhasilan dalam upaya pemecahan masalah
2. Tahap Pelaksanaan Tindakan
Pelaksanaan pembelajaran menggunakan strategi pembelajaran konstektual sesuai dengan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) dan skenario pembelajaran yang telah direncanakan.
PERENCANAAN
SIKLUS I
PERENCANAAN PENGAMATAN
SIKLUS II
PENGAMATAN
PELAKSANAAN
PELAKSANAAN REFLEKSI
REFLEKSI
(2)
17
Aas Cartikasari, 2013
Upaya Menigkatkan Prestasi Belajar Siswa Dalam Pembelajaran IPA Fisika Di Kelas VIII D SMPN 1 Rengasdengklok Karawang Melalui Pendekatan Konstektual Model Cooperative Learning Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
3. Tahap observasi dan evaluasi
Dalam penelitian ini pelaksanaan observasi dilakukan oleh dua orang observer yang bertugas untuk mengumpulkan data kualitatif selama siswa melakukan kegiatan pembelajaran.
4. Tahap Analisis dan Refleksi
Data-data yang terkumpul pada akhir siklus 1 berupa data kuantitatif akan dianalisis oleh peneliti untuk ditulis dalam tabulasi data sehingga ada kesimpulan data. Refleksi akan dilakukan bersama tim observer peneliti untuk menjadi bahan dalam rencana tindak lanjut pada siklus berikutnya.
D. Data dan Teknik Pengumpulan data 1. Sumber Data
a. Siswa sebagai sumber data prestasi belajar siswa.
b. Guru sebagai sumber data keterlaksanaan strategi pembelajaran konstektual
2. Jenis Data
a. Data kualitatif, didapat dari lembar observasi yang diisi oleh observer
b. Data kuantitatif didapat dari hasil tes formatif siswa
3. Teknik Pengumpulan Data
Dalam pengumpulan data, beberapa teknik yang dilakukan adalah:
a. Tes pilihan ganda: untuk memperoleh data prestasi belajar setiap siswa. Soal pilihan ganda adalah bentuk tes yang mempunyai satu jawaban yang benar atau paling tepat (Sudjana, 2009: 48). Soal tes bentuk pilihan ganda dapat digunakan untuk mengukur prestasi belajar yang lebih kompleks dan berkenaan dengan aspek ingat, pengertian, aplikasi, analisis, sintesis dan evaluasi. Soal tes bentuk pilihan ganda terdiri dari pembawa pokok persoalan dan pilihan jawaban (Arifin, 2009: 38)
b. Observasi: dilakukan oleh tiga observer, terdiri dari observasi keterlaksanaan Strategi Pembelajaran Kotekstual.
(3)
18
c. Diskusi antara guru dengan observer mengenai kegiatan pembelajaran yang telah dilaksanakan dalam kegiatan refleksi.
E. Teknik Analisis Data
Data yang diperoleh akan dianalisis secara deskriptif, ditentukan persentase masing-masing indikator keberhasilan yang telah ditetapkan. Prestasi belajar siswa: dianalisis apakah jumlah siswa yang memperoleh nilai mencapai KKM untuk kompetensi yang diujikan telah menunjukkan ketercapaian indikator keberhasilan atau belum.
Prestasi belajar siswa telah mencapai indikator keberhasilan apabila 75% dari seluruh siswa telah mencapai prestasi belajar minimal sama dengan KKM sebesar 70.
Prestasi belajar siswa ditentukan dengan cara berikut :
x 100 (skala 0-100)
(Arifin, 2009: 232) Ketuntasan secara klasikal dihitung dengan menggunakan rumus:
Keterlaksanaan Strategi Pembelajaran Kotekstual dipresentasekan komponen yang terpenuhi terhadap seluruh komponen yang seharusnya terlaksana.
F. Indikator Kinerja
Tolak ukur keberhasilan penelitian ini :
Bila 75% dari seluruh siswa telah mencapai prestasi belajar minimal sama dengan KKM sebesar 70. (Mulyasa, 2004: 102)
(4)
37
Aas Cartikasari, 2013
Upaya Menigkatkan Prestasi Belajar Siswa Dalam Pembelajaran IPA Fisika Di Kelas VIII D SMPN 1 Rengasdengklok Karawang Melalui Pendekatan Konstektual Model Cooperative Learning Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis data terhadap hasil tes dan lembar observasi, maka dapat dibuat kesimpulan sebagai berikut:
Pembelajaran IPA dengan menerapkan pendekatan kontesktual model cooperative learning dapat meningkatkan prestasi belajar siswa kelas VIII O SMPN 1 Rengasdengklok Kabupaten Karawang dalam mata pelajaran IPA Fisika yang ditunjukkan dengan adanya peningkatan jumlah siswa yang mencapai KKM antara prasiklus dan akhir siklus III, sebesar 29%.
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian serta kesimpulan yang diperoleh, maka
terdapat beberapa saran yang dapat dikemukakan untuk penelitian lebih lanjut, diantaranya:
1. Penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran dan Lembar Kerja Siswa harus benar-benar sesuai dengan pendekatan kontesktual model cooperative learning.
2. Untuk mengimplementasikan pendekatan kontesktual model cooperative learning guru perlu memilih bahan pelajaran yang memiliki permasalahan yang dapat dipecahkan yang bisa diambil dari buku teks atau dari peristiwa yang terjadi di lingkungan sekitar.
(5)
38
Aas Cartikasari, 2013
DAFTAR PUSTAKA
Arifin, Z. (2009). Evaluasi Pembelajaran. Bandung: Rosda.
Arikunto, S., Suhardjono. dan Supardi. (2007). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara.
Gintings, Abdorrakhman (2008), Esensi Belajar & Pembelajaran, Bandung: Humaniora
Hamalik, Oemar. (2009). Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara. Ibrahim R. Nana Syaodih, S. (1996). Perencanaan Pengajaran. Cetakan I;
Jakarta: Rineka Cipta.
Karhami. S. Karim.A.(1998). Panduan Pembelajaran Fisika SLTP, Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
Mulyasa, E. (2004) . Implementasi Kurikulum 2004, Panduan Pembelajaran KBK. Bandung: Rosda.
Sanjaya, W. (2007). Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
Sardiman, A.M. (2008). Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Rajagrafindo Persada.
Sudjana, N. (2009). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Rajagrafindo Persada.
Sumiati dan Asra, (2007). Metode Pembelajaran. Bandung: Wacana Prima. Tahar, Farida. (2007). Pengaruh pembelajaran Heuristik VEE dan Pengajaran
Langsung terhadap Prestasi Pembiasan Cahaya dikaitkan dengan Konsep Diri Siswa. Tesis. Bandung: Sekolah Pasca Sarjana UPI.
Trianto. (2007). Model-model Pembelajaran Inovatif Beroriientasi Konstruktivistik. Surabaya: Prestasi Pustaka.
Wiriaatmadja, Rochiati. (2005). Metode Penelitian Tindakan Kelas: untuk meningkatkan kinerja guru dan dosen. Bandung: Remaja Rosda Karya
(6)
38
Aas Cartikasari, 2013
Upaya Menigkatkan Prestasi Belajar Siswa Dalam Pembelajaran IPA Fisika Di Kelas VIII D SMPN 1 Rengasdengklok Karawang Melalui Pendekatan Konstektual Model Cooperative Learning Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu