PENGARUH PENERAPAN UMPAN BALIK DALAM ASESMEN FORMATIF TERHADAP BERPIKIR PRODUKTIF SISWA PADA MATERI POKOK SISTEM KOLOID.
TESIS
diajukan untuk memenuhi sebagian syarat untuk memperoleh gelar Magister Pendidikan IPA Konsentrasi Pedidikan kimia
Sekolah Lanjutan
Oleh
RATIH PERMANA SARI NIM 1009499
PROGRAM STUDI
PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN ALAM SEKOLAH PASCASARJANA
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA BANDUNG
(2)
Oleh
Ratih Permana Sari S.Pd Unsyiah Banda Aceh, 2009
diajukan untuk memenuhi sebagian syarat untuk memperoleh gelar Magister Pendidikan IPA Konsentrasi Pedidikan kimia
Sekolah Lanjutan
© Ratih Permana Sari 2014 Universitas Pendidikan Indonesia
Agustus 2014
Hak Cipta dilindungi undang-undang.
Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis.
(3)
PADA MATERI POKOK SISTEM KOLOID
Oleh
Ratih Permana Sari NIM 1009499
DISAHKAN DAN DISETUJUI OLEH
Mengetahui,
Ketua Jurusan Pendidikan IPA Sekolah Pasca Sarjana UPI
Prof. Dr. Hj. Anna Permanasari, M.Si. NIP. 195807121983032002
Pembimbing II
Dr. Hernani, M.Si. NIP. 196711091991012001
Pembimbing I
Dr. Nahadi, M.Pd, M.Si. NIP. 197102041997021002
(4)
v
DAFTAR ISI
Halaman
ABSTRAK……….. i
ABSTRACT………. ii
KATA PENGANTAR………. iii
UCAPAN TERIMA KASIH……… iv
DAFTAR ISI ……… v
DAFTAR TABEL ……… vii
DAFTAR GAMBAR ……… viii
DAFTAR LAMPIRAN ……… ix
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian ………..………. 1
B. Identifikasi Masalah ……… 7
C. Rumusan Masalah Penelitian ……….…….………. 8
D. Tujuan Penelitian………..……… 9
E. Manfaat Penelitian………….……… 9
BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN A. Kajian Pustaka 1. Peranan dan Keunggulan Umpan balik dalam asesmen Formatif ………..……….…….. 10
2. Berfikir produktif sebagai Karakter Perilaku Cerdas Tertinggi……….……… 14
3. Keterkaitan Berfikir Produktif dan Umpan Balik Dalam Asesmen Formatif ………. 19
4. Sistem Koloid……….……… 19
5. Penelitian-penelitian yang Relevan………..………. 28
B. Kerangka Pemikiran……… 29
C. Hipotesis Penelitian……… 31
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian ……….. 32
B. Lokasi dan Subjek Penelitian ……….………. 33
C. Variabel Penelitian ……….. 33
D. Definisi Operasional ………..……… 34
E. Instrumen Penelitian ……… 35
(5)
vi
G. Teknik Pengolahan Data ………. 44
H. Analisis uji coba instrumen penelitian ……… 45
BAB IV HASIL PENELITIAN, TEMUAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian ……….………….. 50
B. Temuan dan Pembahasan ………..………. 65
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ………..………. 83
B. Saran ……….. 83
DAFTAR PUSTAKA ……… 85
(6)
vii
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
2.1. Deskripsi dari berfikir produktif……….………..……. 18
2.2. Pengelompokkan sistem koloid ……… 20
3.1. Desain penelitian The one-group pretest and posttest Design………. 32
3.2. Instrumen penelitian dan tujuan ……… 35
3.3. Kisi-kisi rubrik berfikir produktif ……….……… 38
3.4. Kriteria ketercapaian berfikir produktif …………..……… 45
3.5. Kriteria N-Gain……….. 46
3.6. Kriteria Koefisien……… 47
3.7. Kategori skor N-gain penguasaan konsep siswa ……….. 48
3.8. Kategori reliabilitas ... 49
4.1. Uji normalitas N-Gain penelusuran berfikir produktif ... 56
4.2. Uji Homogenitas Skor N-Gain penelusuran berfikir produktif ... 57
4.3. Uji Beda rata-rata N-Gain penelusuran berfikir produktif... 58
4.4. Hasil Uji Korelasi umpan balik dalam asesmen formatif terhadap KBP untuk kelas Eksperimen dan Kontrol ……… 59
4.5. Pengaruh komponen umpan balik dalam asesmen formatif berdasarkan signifikansi a= 0,05 terhadap Kategori KBP Setelah diterapkan Umpan balik dalam asesmen formatif Untuk Kelas Eksperimen dan Kontrol …. 60 4.6. Pengaruh umpan balik dalam asesmen formatif terhadap Kategori KBP kelas Eksperimen dan Kontrol .. 61
4.7. Uji Normalitas N-gain Penguasaan Materi Sistem Koloid Siswa ... 62
4.8. Uji Homogenitas N-gain Penguasaan Materi Sistem Koloid Siswa... 62
4.9. Uji Beda rata-rata N-gain Penguasaan Materi Sistem Koloid Siswa... 63
4.10. Hasil Uji Korelasi umpan balik dalam asesmen formatif terhadap KBP pada kelas eksperimen dan kontrol………. 76
(7)
viii
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
2.1. Interaksi Dimensi Belajar (Marzano, 1993)………..…………. 15
2.2. Gambar Sktesa Gerak Brown Dibawah Mikroskop Ultra ………… 22
2.3. Koloid Fe(OH)3 bermuatan positif karena permukaanya menyerap ion H+. 22 2.4. As2O3 Membentuk Koloid Bermuatan Negatif Berupa Sol Arsen(III) Sulfida ………. 23
2.5. Fe(OH)3 didalam air membentuk kesetimbangan……… 24
2.6. Proses penarikan Lemak dan minyak oleh sabun ……… 25
2.7. Pembuatan Koloid dengan Busur Bredig ………. 27
2.8. Kerangka pemikiran pengaruh penerapan umpan balik dalam asesmen formatif untuk membentuk kebiasaan berfikir produktif siswa… 31 3.1. Alur Penelitian ……… 40
3.2. Desain Penerapan Umpan balik dalam asesmen formatif pada Pembelajaran Kelas Sistem Koloid………. 43
3.3. Desain Penerapan Umpan balik dalam asesmen formatif pada Pembelajaran Laboratorium Sistem Koloid ……….. 44
4.1. Uji Beda Rata-rata N-Gain penelusuran kebiasaan berfikir produktif ... 58
4.2. Uji Beda rata-rata N-gain Penguasaan Materi Sistem Koloid Siswa...64
4.3. Sebaran data persentase dengan indikator BP yang dikembangkan pada kelompok kelas eksperimen dan kontrol……… 67
4.4. Sebaran capaian presentase Profil kinerja kelompok bahan presentasi pada kelas eksperimen dan kontrol……….. 68
4.5. Sebaran data persentase laporan praktikum siswa dengan indikator BP yang dikembangkan pada kelompok kelas eksperimen dan kontrol……….…….. 71
4.6. Sebaran data hasil persentase pembuatan laporan praktikum dengan kelompok siswa pada kelas eksperimen dan kontrol……… 72
4.7. Urutan Kategori KBP yang dipengaruhi Umpan balik dalam asesmen formatif berdasarkan korelasi……….. 79
(8)
ix
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran………. 91
2. Kisi-kisi tugas dan lembaran observasi kelompok
A. Kisi-kisi tugas presentasi kelompok……… 109 B. Kisi-kisi lembaran observasi presentasi kelompok………… 113 C. Kisi-kisi tugas laporan praktikum kelompok……….. 114 D. Kisi-kis lembaran observasi kinerja kelompok……… 11
3. Rubrik Berfikir Produktif
A. Kisi-kisi rubrik penelususran berpikir produktif……… 116 B. Bentuk rubrik penelususran berpikir produktif……… 117
4. Kisi-kisi dan bentuk tes awal dan akhir penguasaan
konsep……….……….. 121
5. Angket Respon Siswa
A. Kisi-kisi angket respon siswa………..……… 132 B. Bentuk angket respon siswa ………..……… 133
6. Data kebiasaan berfikir produktif siswa
A. Data Kebiasaan Berfikir Produktif (KBP) Awal dan Akhir Kelas 2 IPA 11 dalam Kelas Kontrol Tahun Ajaran 2013/2014 …….. 143 B. Data Kebiasaan Berfikir Produktif (KBP) Awal dan Akhir Kelas
2 IPA 6 dalam Kelas Eksperimen Tahun
Ajaran 2013/2014………..….… 144
7. Hasil perhitungan N-gain KBP
A. N-Gain KBP Awal dan Akhir Kelas XI IPA 6 dalam
Kelas Eksperimen Tahun Ajaran 2013/2014………..………. 146 B. N-Gain KBP Awal dan Akhir Kelas XI IPA 11 dalam Kelas
Kontrol Tahun Ajaran 2013/2014………. 147
8. Uji N-gain KBP
A. Uji Normalitas N-Gain KBP Awal Kelas Eksperimen …… 148 B. Uji Normalitas N-Gain KBP Akhir Kelas Eksperimen ….. 149 C. Uji Normalitas N-Gain KBP Awal Kelas Kontrol ………… 149 D. Uji Normalitas N-Gain KBP Akhir Kelas Kontrol ………… 150 E. Uji Homogenitas N-Gain KBP Awal dan Akhir Kelas
Eksperimen dan Kontrol ………. 150 F. Uji beda Rerata N-Gain KBP Awal dan Akhir Kelas
Eksperimen dan Kontrol ……… 150
9. Tabulasi Hasil Observasi
A. Hasil Observasi Presentasi Kelompok Pada Pembelajaran Kelas XI IPA 6 (Kelas Eksperimen) Materi Pokok Sistem Koloid……… 151 B. Hasil Observasi Presentasi Kelompok Pada Pembelajaran Kelas
(9)
x
XI IPA 11 (Kelas Kontrol) Materi Pokok Sistem
Koloid ……….…………. 153
C. Hasil Observasi Kegiatan Praktikum Pada Pembelajaran Kelas XI IPA 6 (Kelas Eksperimen) Materi Pokok Sistem
Koloid ……….……… 155
D. Hasil Observasi Kegiatan Praktikum Pada Pembelajaran Kelas XI IPA 11 (Kelas Kontrol) Materi Pokok Sistem
Koloid ……….………. 157
E. Data Umpan Balik Laporan Presentasi Pembelajaran Kelas XI
IPA 6 (Kelas Eskperimen)………. 158 F. Data Umpan Balik Laporan Praktikum Tertulis Kelas XI IPA 6
(Kelas Eskperimen)………. 159
10.Data korelasi umpan balik dalam asesmen formatif
A. Data Korelasi Umpan balik dalam asesmen Terhadap BP Pada
Kelas Eksperimen…..……….………..…. 162 B. Data Korelasi Umpan balik dalam asesmen formatif Terhadap
BP Pada Kelas kontrol …….……..………..…….. 163
11.Data Koefisien korelasi (R2) dan uji regresi
A. Data Koefisien Korelasi (R2) antara BP dengan umpan balik
dalam asesmen formatifKelas Eksperimen.……… 165 B. Data Koefisien Korelasi (R2) antaraBP dengan umpan balik
dalam asesmen formatif kelas kontrol ……….. 166 C. Data Uji Regresi regulasi diri terhadap umpan balik dalam
asesmen formatif pada kelas eksperimen………... 168 D. Data Uji Regresi Berfikir Kritis terhadap umpan balik dalam
asesmen formatif pada kelas Eksperimen ……… 169 E. Data Uji Regresi Berfikir Kreatif terhadap umpan balik
dalam asesmen formatif pada kelas Eksperimen……… 170 F. Data Uji Regresi Regulasi diri terhadap umpan balik dalam
asesmen formatif pada kelas kontrol……… 171 G. Data Uji Regresi Berfikir Kritis terhadap umpan balik dalam
asesmen formatif pada kelas kontrol……… 173 H. Data Uji Regresi Berfikir Kreatif terhadap umpan balik
dalam asesmen formatif pada kelas kontrol……… 175
12.Rekapitulasi Validitas dan Realibilitas Hasil Uji Coba
Tes Pemahaman Konsep Materi Pokok Sistem Koloid…………... 177
13.Rekapitulasi skor tes awal dan akhir
A. Rekapitulasi Skor Tes awal, Tes Akhir, dan N-Gain Penguasaan
Materi Pokok Sistem Koloid Kelas Eksperimen………... 178 B. Rekapitulasi Skor Tes awal, Tes Akhir, dan N-Gain Penguasaan
Materi Pokok Sistem Koloid Kelas Kontrol ……….. 179
14.Uji Normalitas, Homogenitas
A. Uji Normalitas Skor Tes awal, Tes Akhir, dan N-Gain Penguasaan
(10)
xi
B. Uji Homogenitas Skor Tes awal, Tes Akhir, dan N-Gain
Penguasaan Materi Pokok Sistem Koloid ……….. 182
15.Uji N-gain Tes Awal dan Akhir
A. Uji Normalitas N-Gain Tes Awal dan Akhir ……….…… 183 B. Uji Homogenitas N-Gain Tes Awal dan Akhir ……….……. 184 C. Uji beda Rerata N-Gain Tes Awal dan Akhir ……….…….. 185
16.Hasil Analisis data angket
A. Hasil Analisis Data Angket Siswa Kelas XI IPA 6 (Kelas Eksperimen) pada Materi Sistem Koloid Tahun
Ajaran 2013/2014………. 187 B. Hasil Analisis Data Angket Siswa Kelas XI IPA 6 (Kelas
Eksperimen) pada Materi Sistem Koloid Tahun
(11)
i
PENGARUH PENERAPAN UMPAN BALIK DALAM ASESMEN FORMATIF TERHADAP BERPIKIR PRODUKTIF SISWA PADA MATERI POKOK
SISTEM KOLOID
(Studi Eksperimen Kuasi Pada Siswa Kelas XI IPA SMAN Kota Langsa Provinsi Aceh) Ratih Permana Sari
ABSTRAK
Menyeimbangkan kemampuan mental dan keterampilan individu untuk belajar mengenai segala hal merupakan satu hal yang penting bagi tujuan pendidikan yang sebenarnya. Salah satu usaha yang dapat dilakukan adalah dengan melatihkan dan mengembangkan berpikir produktif siswa melalui sebuah penerapan umpan balik dalam asesmen formatif yang dapat memonitor perkembangkan siswa. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penerapan umpan balik dalam asesmen formatif terhadap berpikir produktif siswa yang diaplikasikan pada materi pokok sistem koloid. Metode penelitian menggunakan eksperimen semu dengan desain “Nonequivalent Control Group Pretest-posttest Design” melibatkan 2 kelas yang berasal dari kelas XI IPA 6 sebagai kelas eksperimen dan XI IPA 11 sebagai kelas kontrol. Instrumen penelitian menggunakan tugas, rubrik, lembar observasi presentasi, laporan praktikum, kinerja praktikum, data laporan presentasi dan praktikum terevisi, rubrik penelusuran berpikir produktif, tes penguasaan awal dan akhir pelajaran sistem koloid serta angket siswa setelah mengikuti pembelajaran kimia pada konsep kimia koloid. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan umpan balik dalam asesmen formatif pada pembelajaran kelas maupun laboratorium sudah menunjukkan capaian presentase yang baik pada masing-masing indikator berpikir produktif yang dilatihkan. Untuk masing-masing indikator berpikir produktif (regulasi diri, berpikir kritis dan berpikir kreatif) mengalami peningkatan lebih baik setelah penerapan umpan balik dalam asesmen formatif. Hasil korelasi menunjukkan adanya hubungan yang signifikan antara penerapan umpan balik dalam asesmen formatif terhadap indikator berpikir produktif. Terdapat peningkatan kemampuan penguasaan materi pokok sistem koloid yang signifikan sebagai dampak dari diterapkannya umpan balik sehingga siswa menjadi lebih baik dalam berkreatifitas, mampu berinovasi dan meregulasi dirinya sendiri. Rekomendasi dalam penelitian ini adalah perlu ditingkatkan sosialisasi, latihan dan pembiasaan diri pada penerapan umpan balik sebagai asesmen formatif untuk mengontrol variabel eksternal yang mengganggu.
(12)
ii
The Effect of Application Feedback in The Formative Assessment to Productive Of Mind for Students on Subject Matter Colloidal System
Ratih Permana Sari ABSTRACT
Balancing abilities frame of mind and skills of individuals to learn about all the things they want or they need pertaining to life is one thing that is important for the purpose of true education. One attempt to do is to develop and trained productive of mind students through an application feedback as formative assessment can monitor developing the students. This study aims to determine the effect of application feedback as formative assessment providing feedback, self and peer assessment form productive of mind students on subject matter colloidal system. The research method uses quasi experimental design with "Nonequivalent pretest-posttest control group design" involves two classes derived from class XI Science 6 as experiment and class XI Science 11 as control class. The data used is descriptive quantitative. The results showed that the application of feedback as formative assessment in the classroom and learning laboratory for experimental and control class has shown good performance on a percentage of each productive of mind indicator are practiced even though there are some indicators need to be improved. For each productive of mind indicator (self-regulation, critical thinking and creative thinking) and the experimental class better control increased after the implementation of feedback as formative assessment. The results correlation each show significant relationship between of the feedback as formative assessment of the correlation between productive for experimental classes and control classes. There is an increased ability of colloidal systems mastery of subject matter that is significant as the impact the implementation of feedback as formative assessment and positive impact to the students can be creative, innovative, can to train self-regulate better. Recommendation in this research is the need to be improved socialization, training and habituation away from feedback as formative assessment component to control external variables that interfere with and consider the timing for given feedback as formative assessment component.
Keyword : Feedback, Feedback as formative assessment, Productive of mind, colloid system
(13)
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Penelitian
Pendidikan merupakan usaha sadar untuk mengembangkan manusia menuju kedewasaan. Kedewasaan ini meliputi aspek kedewasaan intelektual, sosial dan moral. Tujuan pendidikan bukan hanya mengembangkan aspek intelektual penguasaan materi pengetahuan saja, akan tetapi juga harus seimbang dengan sikap dan keterampilan. Hal ini sesuai dengan tujuan pembelajaran yang menghendaki keseimbangan antara kemampuan intelektual (kognitif), sikap (afektif) dan keterampilan (psikomotor).
Praktek pembelajaran di sekolah-sekolah masih banyak yang berorientasi semata-mata pada pemahaman materi pelajaran. Pengamatan terhadap praktek pendidikan sehari-hari menunjukkan bahwa pendidikan hanya memfokuskan agar siswa mengetahui informasi yang terkandung di dalam materi pelajaran. Ukuran keberhasilan pembelajaran antara lain dilihat dari sejauhmana siswa dapat memahami materi pelajaran tersebut namun bagaimana keterkaitan materi tersebut dengan kehidupan sehari-hari tidak menjadi persoalan, yang terpenting siswa dapat mengungkapkan kembali apa yang dipelajarinya. Oleh karena itu, tidaklah mengherankan jika proses pembelajaran tidak memperhatikan hakekat mata pelajaran yang disajikan. Kenyataan ini tidak sesuai dengan tujuan pendidikan yang dipaparkan di atas, yang menuntut adanya keseimbangan hasil belajar antara kemampuan intelektual, sikap dan keterampilan. Dengan kata lain tujuan pendidikan menuntut adanya keseimbangan antara aktifitas intelektual, aktifitas mental termasuk emosional dan aktifitas fisik.
Tujuan yang paling penting dari pendidikan sebenarnya adalah mengembangkan kebiasaan mental yang memungkinkan individu untuk belajar mengenai segala hal yang mereka inginkan atau mereka butuhkan untuk memahami
(14)
segala sesuatu yang berkaitan dengan hidupnya. Setiap individu dalam hidupnya akan berhadapan dengan berbagai masalah, baik masalah akademik maupun pribadi. Kadang-kadang masalah itu sederhana dan mudah diatasi, akan tetapi sering juga masalah tersebut sulit diatasi. Dalam situasi ketika seorang individu tidak mengetahui bagaimana merespon masalah tersebut, diperlukan perilaku cerdas untuk mengatasinya, dalam arti tidak hanya mengetahui bentuk permasalahan tetapi juga mengetahui bagaimana harus bertindak menyelesaikan permasalahan tersebut. Kemampuan berperilaku cerdas tersebut disebut sebagai berpikir produktif (Costa dan Kallick, 2000a).
Berpikir produktif dikembangkan oleh Marzano dan McTighe (1993) dalam dimensi pembelajaran yang meliputi: sikap dan persepsi terhadap belajar (dimensi pertama), memperoleh dan mengintegrasikan pengetahuan (dimensi kedua), memperluas dan menghaluskan pengetahuan (dimensi ketiga), menggunakan pengetahuan secara bermakna (dimensi keempat), dan manfaatkan berpikir produktif (dimensi kelima). Dimensi pertama dan kelima menjadi faktor penting yang harus dipertimbangkan dalam proses belajar, karena kedua dimensi tersebut menjadi penentu keberhasilan dari dimensi-dimensi yang lainnya. Oleh karena itu pembekalan berpikir produktif menjadi hal yang menjadi penekanan untuk dikaji pada penelitian ini.
Para peneliti di bidang psikologi kognitif menemukan bahwa selain memiliki kemampuan proses berpikir, manusia juga memiliki kemampuan mengontrol perilakunya, dengan menggunakan berpikir produktif secara efektif. Beberapa tokoh (Ennis, 1987; Costa, 1991; Perkins, 1984; Flafel 1976; Zimmerman, 1990; Amabile, 1983 dalam Marzano dan McTighe, 1993) menempatkan kebiasaan berpikir ke dalam tiga kategori yaitu regulasi diri, berpikir kritis dan berpikir kreatif. Sementara itu beberapa tokoh lain (Costa dan Kallick, 2000a; Costa dan Kallick 2000b; Carter, 2005) membagi berpikir produktif menjadi 16 indikator yang kurang lebih serupa dengan yang dikembangkan oleh Marzano dan McTighe (1993).
(15)
Apabila dicermati indikator-indikator dari berpikir produktif yang dikembangkan oleh Marzano dan McTighe (1993), Costa dan Kallick (2000a dan 2000b) dan Carter (2005) terlihat bahwa indikator-indikator tersebut membekali individu dalam mengembangkan kebiasaan mental yang menjadi tujuan penting pendidikan. Bahkan Costa dan Kallick (2000b) serta Cambell (2006) mengklaim berpikir produktif sebagai karakteristik perilaku berpikir cerdas yang paling tinggi untuk memecahkan masalah dan merupakan indikator kesuksesan dalam akademik, pekerjaan dan hubungan sosial.
Kemampuan berpikir produktif seorang individu dapat digali, dilatih, dikembangkan dan dibentuk menjadi lebih baik. Carter (2005) dalam bukunya berjudul Keys to Effective Learning Developing Powerfull mengungkapkan mengenai berbagai strategi untuk menggali, mengembangkan dan membentuk berpikir produktif seseorang. Pertanyaannya adalah, melalui apa berpikir produktif ini dilatihkan dan dikembangkan?. Lebih lanjut dikatakan bahwa kebiasaan itu terjadi karena pembiasaan selama proses belajar. Adapun penilaian yang dapat dilakukan selama proses belajar mengajar berlangsung adalah dengan asesmen formatif.
Asesmen formatif diinterpretasikan sebagai semua kegiatan yang berkaitan dengan aktifitas yang dilakukan guru dan siswa yang dapat menyediakan informasi untuk digunakan sebagai umpan balik dan memperbaiki serta memodifikasi aktifitas belajar mengajar (Black dan William, 1998). Menurut Sudjana (2009) mengatakan, “Penilaian formatif adalah penilaian yang dilaksanakan pada akhir program belajar -mengajar untuk melihat tingkat keberhasilan proses belajar--mengajar itu sendiri” artinya penilaian formatif berorientasi pada proses belajar mengajar. Dalam penilaian formatif selain memiliki fungsi umpan balik juga terdapat fungsi diagnostik untuk mengetahui kelemahan-kelemahan siswa, sehingga dapat dilakukan perbaikan-perbaikan dalam pembelajaran.
Tes formatif dimaksudkan sebagai suatu kegiatan dengan tujuan untuk memberikan umpan balik yang dapat digunakan untuk merencanakan atau mengubah instruksi. Melalui tes formatif memungkinkan guru untuk membentuk instruksi yang
(16)
efektif dan dengan demikian meningkatkan hasil belajar siswa. Tes ini dilakukan untuk mengetahui sejauh mana para siswa telah memahami materi pelajaran dan juga untuk mengetahui kelemahan-kelemahan yang terjadi pada proses pembelajaran, seperti ketepatan penggunaan metode mengajar, media pembelajaran dan sistem evaluasi yang digunakan dalam proses pembelajaran tersebut.
Pembelajaran yang disarankan untuk siswa adalah pembelajaran yang memberi kesempatan mereka untuk membangun pengetahuannya melalui pengalaman konkrit di laboratorium atau diskusi dengan teman sekelas yang kemudian dijadikan ide dan pengembangan konsep baru. Pembelajaran itu seyogyanya: Pertama, mengutamakan proses. Kedua, mengutamakan pembelajaran yang bersifat nyata dalam konteks yang relevan. Ketiga, menanamkan pembelajaran dalam konteks pengalaman sosial.
Keempat, dilakukan dalam upaya membangun pengalaman (Masyunis, 2000).
Hal ini sesuai dengan teori konstruktivisme Vigotsky yang menekankan pada hakikat belajar sosial kultur yang intinya adalah penerapan teknik saling tukar gagasan antar individu. Dalam mengkonstruksi pengetahuannya seringkali siswa memerlukan bantuan atau dorongan kepada siswa selama awal-awal pembelajaran untuk mencapai jarak antara tingkat perkembangan yang sesungguhnya. Bantuan yang diberikan dapat berupa petunjuk, peringatan, dorongan, menguraikan masalah ke bentuk lain yang memungkinkan siswa bisa mandiri (McCulloch, 2010). Dorongan guru sangat dibutuhkan agar pencapaian siswa ke jenjang yang lebih tinggi menjadi optimum. Pada penelitian ini siswa diberi kesempatan untuk membangun pengetahuannya melalui asesmen formatif yang diterapkan dengan bantuan dari guru dan teman sebayanya.
Teori perkembangan sosial dari Vigotsky (1986-1934) dalam Fransiskus (2013) menegaskan bahwa interaksi sosial memegang peranan penting dalam perkembangan kognitif. Teori perkembangan sosial Vigotsky memiliki kesamaan dengan teori belajar sosial dari Bandura. Teori belajar sosial dari Bandura (Cherry, 2008) menyatakan bahwa perilaku seseorang merupakan interaksi timbal balik antara kognitif, perilaku dan pengaruh lingkungan. Kebanyakan manusia belajar dengan
(17)
mengobservasi melalui pemodelan, yaitu dari mengamati seseorang, membentuk ide tentang bagaimana perilaku baru dibentuk dan menyimpan informasi ini sebagai petunjuk untuk digunakan selanjutnya.
Berkaitan dengan bentuk asesmen formatif yang diterapkan pada proses pembelajaran, Sadler (dalam Frey dan Fisher, 2013) menekankan bahwa penilaian formatif adalah sebuah metode untuk menilai sebuah program yang masih berjalan dan fokus kepada proses diantaranya dengan melakukan penilaian diri dan penilaian teman sebaya dengan tujuan untuk mendapatkan umpan balik sehingga dapat meningkatkan proses dan hasil belajar. Umpan balik bisa dilakukan dengan cara lisan dan tulisan (Silverius, 1991; Mui SO, 2004). Pemberian umpan balik sebagai bagian dari asesmen formatif membantu siswa menyadari perbedaan kesenjangan yang terjadi antara tujuan yang ingin dicapai dengan pengetahuan, pemahaman dan keterampilan yang dimiliki siswa. Dengan demikian pemberian umpan balik dapat menuntun siswa untuk bertindak mencapai tujuan tersebut (Ramaprasad, 1983; Carol, 2002). Umpan balik yang diberikan baik tes ataupun tugas asesmen lainnya harus menuntun siswa pada bagaimana mereka harus meningkat dan setiap siswa secara individual mendapat bantuan dan kesempatan untuk meningkat.
Pada asesmen formatif pemberian umpan balik pada siswa dapat mendorong siswa untuk meningkatkan motivasi belajar, memperbaiki kesalahan yang dibuat atau meninggalkan hal-hal negatif yang menjadi kelemahan mereka dalam belajar. Bagi guru, umpan balik akan memberi informasi tentang bagaimana hasil dari proses yang telah mereka rancang dan laksanakan selama proses pembelajaran (Zainul, 2008). Rustaman, dkk (2013) juga mengungkapkan bahwa penerapan asesmen formatif membantu guru memperoleh umpan balik tentang proses pembelajaran yang dikembangkan, sehingga kemajuan akademik siswa dapat terpantau perkembangannya.
Penelitian yang berkaitan dengan penerapan umpan balik dalam asesmen formatif telah banyak dilakukan (Baggot & Rayne, 2007 dan Ziman, et al., 2007). Penelitian-penelitian tersebut menunjukkan hasil bahwa pemberian asesmen dan
(18)
umpan balik secara umum dapat memotivasi belajar siswa, mendorong siswa untuk tertarik pada topik yang diajarkan, meningkatkan hasil belajar dan menimbulkan optimisme, kepercayaan diri, dan apresiasi siswa. Menurut penelitian Rais, dkk (2013) dampak positif dari pemberian umpan balik berupa faktor-faktor: motivasi, kemampuan untuk mengontrol diri sendiri, optimisme, rasa percaya diri, apresiasi, dapat mengembangkan potensi metakognisi, berani mengambil resiko (bila umpan balik diberikan dengan benar). Dampak-dampak tersebut merupakan faktor-faktor yang juga dikembangkan dalam berpikir produktif. Oleh karena itu dirasakan perlu dilakukan penelitian berkaitan dengan penerapan umpan balik dalam asesmen formatif dalam membentuk berpikir produktifsiswa pada materi kimia.
Penerapan umpan balik dalam asesmen formatif tidak lepas dari proses pembelajaran, oleh karena itu diperlukan wadah untuk mengimplementasinya. Pada penelitian ini implementasi umpan balik diterapkan pada materi pokok sistem koloid. Pokok bahasan sistem koloid diambil karena melihat beberapa aspek. Pertama, pembelajaran ini terdiri dari pembelajaran kelas dan laboratorium yang berpotensi untuk penerapan asesmen formatif yang bervariasi. Kedua, Sistem koloid merupakan salah satu pokok materi yang harus dipelajari oleh siswa kelas XI semester II. Yang dipelajari dalam materi pokok ini terdiri dari 3 sub pokok materi yaitu sistem koloid, sifat koloid, dan pembuatan koloid. Secara tradisional dalam pembelajaran koloid metode yang digunakan hanya sebatas menulis dan berbicara atau paling tinggi mendemontrasikannya, hal tersebut sesuai hasil penelitian (Susanti, 2008). Padahal terdapat tugas-tugas yang dapat diterapkan asesmen formatif, terutama dalam kegiatan praktikum (kinerja praktikum, presentasi kelompok dan membuat laporan praktikum atau jurnal praktikum) yang umumnya masih diberlakukan sebagai tugas sumatif sehingga kurang memberi kesempatan kepada siswa untuk memperbaiki kinerjanya. Ketiga, karena ini merupakan materi terakhir siswa tentu sudah dilatih pada saat melakukan praktikum dalam hal ini kerja ilmiah (observasi, klasifikasi, interpretasi, berkomunikasi, melaksanakan percobaan, menerapkan konsep dan yang lainnya), namun sejauh mana pembekalan pembelajaran tersebut dapat membentuk
(19)
berpikir produktif siswa belumlah diketahui. Keempat, konsep materi ini sering dianggap mata pelajaran yang sulit, tidak menarik dan berkaitan dengan hafalan (Luh, 2013). Menurut penelitian yang dilakukan Luh (2013) konsep koloid termasuk dalam materi kimia yang siswanya masih sulit untuk memahami karena sifatnya mikroskopis selain itu siswa masih belum mampu menyelesaikan permasalahan yang berkaitan langsung dengan kehidupan sehari-hari. Penerapan asesmen formatif pada penelitian ini berupaya menghilangkan atau setidaknya mengurangi kesan siswa terhadap konsep koloid seperti yang disebutkan di atas.
B. Identifikasi Masalah
Ada beberapa permasalahan yang harus diperhatikan pada proses pendidikan sebenarnya salah satunya adalah bagaimana mengembangkan kebiasaan mental yang memungkinkan individu untuk belajar dan memahami segala sesuatu yang berkaitan dengan hidupnya, maka dari itu diperlukan perilaku cerdas untuk mengatasinya, dalam arti tidak hanya mengetahui tetapi juga mengetahui bagaimana harus bertindak yang biasanya disebut berpikir produktif. Berpikir produktif dapat digali dan dikembangkan melalui pembiasaan selama proses belajar mengajar berlangsung dengan tujuan untuk dapat membangun pengetahuannya. Salah satu cara untuk mengembangkan berpikir produktif ini adalah melalui penerapan umpan balik dalam asesmen formatif.
Pemberian umpan balik dalam asesmen formatif berguna untuk menilai sebuah program yang masih berjalan dan fokus kepada proses pembelajaran sehingga dapat meningkatkan proses dan hasil belajar. Dikarenakan penerapan asesmen formatif berkaitan dengan proses pembelajaran maka implementasinya dilakukan pada proses pembelajaran baik kelas maupun laboratorium melalui materi pokok sistem koloid. Sistem koloid dianggap cocok untuk diterapkannya asesmen formatif dikarenakan sudah dilatih pada saat melakukan praktikum dalam hal ini kerja ilmiah (observasi, klasifikasi, interpretasi, berkomunikasi, melaksanakan percobaan, menerapkan konsep dan yang lainnya) serta dianggap sulit dan banyak berkaitan dengan hafalan.
(20)
Berdasarkan paparan di atas, maka peneliti perlu melihat pengaruh penerapan umpan balik dalam asesmen formatif terhadap pembentukan berpikir produktif siswa pada materi pokok sistem koloid.
C. Rumusan Masalah Penelitian
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, rumusan masalah umum dari penelitian ini adalah bagaimanakah pengaruh penerapan umpan balik dalam asesmen formatif untuk membentuk berpikir produktif siswa pada materi pokok sistem koloid. Adapun rumusan masalah khusus diuraikan kedalam lima pertanyaan penelitian sebagai berikut:
1. Bagaimana penerapan umpan balik dalam asesmen formatif untuk membentuk berpikir produktif siswa baik pembelajaran kelas maupun laboratorium pada materi pokok sistem koloid?
2. Bagaimana peningkatan kemampuan masing-masing indikator berpikir produktif siswa sebelum dan sesudah penerapan umpan balik dalam asesmen formatif?
3. Bagaimana pengaruh penerapan umpan balik dalam asesmen formatif untuk membentuk berpikir produktif siswa pada materi pokok sistem koloid?
4. Bagaimana peningkatan kemampuan penguasaan materi pokok sistem koloid siswa melalui penerapan umpan balik dalam asesmen formatif? 5. Bagaimana respon siswa terhadap penerapan umpan balik pada materi
pokok sistem koloid?
D. Tujuan Penelitian
Tujuan yang ingin dicapai melalui penelitian ini adalah memberikan informasi mengenai pengaruh penerapan umpan balik dalam asesmen formatif terhadap pembentukan berpikir produktif serta respon siswa terhadap penerapan tersebut pada materi pokok sistem koloid.
(21)
E. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi berbagai pihak: 1. Bagi guru
Hasil penelitian ini dapat digunakan untuk perbaikan proses pembelajaran pada mata pelajaran sistem koloid terutama dalam penerapan umpan balik. 2. Bagi siswa
Hasil penelitian ini diharapkan dapat mengembangkan berpikir produktif siswa, sehingga mereka mampu melakukan pilihan cerdas dan mengontrol perilakunya sebagai bekal dalam mengikuti mata pelajaran selanjutnya serta bekal untuk kelak terjun ke masyarakat (pekerjaan dan hubungan sosial).
3. Bagi peneliti lain
Hasil penelitian dapat dimanfaatkan sebagai dasar dalam mencari alternatif lain dalam pembentukan berpikir produktifsiswa.
(22)
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Metode Dan Desain Penelitian
Dalam setiap kegiatan pelaksanaan penelitian metode penelitian yang digunakan sesuai dengan permasalahan, tujuan penelitian, dan kerangka pemikiran yang telah dirancang. Adapun metode penelitian yang dimaksud adalah cara-cara yang dapat digunakan oleh peneliti untuk mengumpulkan data (Arikunto, 2009).
Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah eksperimen semu (kuasi eksperimen). Penelitian eksperimen semu, dilakukan untuk menguji hipotesis tentang ada tidaknya pengaruh suatu tindakan bila dibandingkan dengan tindakan lain dengan pengontrolan variabel yang sesuai dengan kondisi yang ada (situasional). Yang dilakukan pada penelitian ini adalah mendeskripsikan pengaruh penerapan umpan balik sebagai asemen formatif dalam membentuk berpikir produktif siswa.
Penelitian ini menggunakan desain penelitian Non-equivalent control group design, dimana pengukuran peningkatan berpikir produktif dan penguasaan konsep sebagai dampak diterapkannya umpan balik sebagai asemen formatif dilaksanakan melalui tes awal dan tes akhir.
Tabel 3.1 Desain Penelitian The one-group pretest and posttest Design Kelompok Tes Awal Perlakuan Tes Akhir
A O1 X1 O2
B O3 X2 O4
(Sumber: Sugiyono, 2006) Keterangan :
A = Kelompok ekperimen B = Kelompok kontrol
O1-O2 = Pemberian tes serta rubrik awal dan akhir
O3-O4 = Pemberian tes serta rubrik awal dan tes akhir
X1 =Penerapan asesmen formatif (pemberian umpan balik) dalam
bentuk asesmen formatif (presentasi pembelajaran kelas dan laboratorium)
(23)
X2 = Penerapan asesmen formatif (tanpa pemberian umpan balik)
dalam bentuk asesmen formatif (presentasi pembelajaran kelas dan laboratorium)
Desain pada penelitian ini menggunakan dua kelas yang diteliti terdiri dari satu kelas eksperimen dan satu kelas kontrol. Pada kelas eksperimen perlakuan yang diberikan adalah penerapan asesmen formatif berupa umpan balik, sedangkan pada kelas kontrol tidak diberikan perlakuan artinya proses penerapan strategi formatif yang dilakukan guru adalah penerapan strategi asesmen formatif tanpa diberikan umpan balik.
B. Lokasi dan subjek penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di salah satu SMAN di Kota Langsa Provinsi Aceh kelas XI IPA semester genap tahun ajaran 2013/2014. Penelitian dilaksanakan enam kali pertemuan dari awal materi sampai materi selesai, pertemuan terdiri dari satu kali untuk pembiasaan dan lima kali untuk proses pembelajaran. Pemilihan subjek penelitian ini dilaksanakan di dua kelas siswa kelas XI yaitu XI IPA 6 sebagai kelas eksperimen dan XI IPA 11 sebagai kelas kontrol dengan menggunakan teknik Purposive Sampling dari 12 kelas. Purposive Sampling merupakan teknik pengambilan sampel atas pertimbangan tertentu (Sugiyono, 2006). Pertimbangan dalam hal ini yaitu pihak sekolah yang menentukan kelas untuk keperluan penelitian sehingga tidak dimungkinkannya peneliti untuk memilih sampel secara acak. Penentuan kelas oleh pihak sekolah ini didasarkan pada tujuan penelitian yang menerapkan asesmen formatif baik pada pembelajaran di kelas maupun laboratorium.
C. Variabel Penelitian
Variabel penelitian merupakan suatu kondisi yang dimanipulasi, dikendalikan dan diobservasi oleh peneliti. Adapun yang menjadi variabel bebas dan variabel terikat dalam penelitian ini berturut-turut adalah penerapan asesmen formatif dan berpikir produktif. Penerapan asesmen formatif merupakan variabel perlakuan atau sengaja dimanipulasi untuk mengetahui intensitas terhadap berpikir produktif sebagai variabel terikat. Variabel kontrol dalam penelitian ini
(24)
adalah model pembelajaran yaitu menggunakan pembelajaran kooperatif dan media pembelajaran berupa tampilan power point.
D. Definisi operasional
Agar tidak menimbulkan penafsiran yang berbeda terhadap istilah-istilah yang digunakan pada penelitian ini maka di bawah ini diuraikan mengenai penjelasan istilah:
1. Asesmen formatif adalah semua kegiatan yang berhubungan dengan aktivitas guru dan murid selama proses pembelajaran berlangsung guna mendapatkan informasi sebagai umpan balik untuk memperbaiki pembelajaran yang terdiri dari pengumpulan bahan presentasi, pelaksanaan presentasi, pengumpulan hasil perbaikan setelah perbaikan, pelaksanaan kegiatan praktikum dan pengumpulan laporan praktikum (Sudjana, 2009). Pemberian umpan balik dilakukan pada proses persiapan pembelajaran yaitu umpan balik tulisan pada tugas pengumpulan bahan makalah dan presentasi untuk dikoreksi oleh guru sebelum proses pembelajaran berlangsung.
2. Berpikir produktif yang dimaksud pada penelitian ini adalah mengacu pada berpikir produktif yang dikembangkan oleh Marzano dan McTighe (1993) dan Sriyati (2011) dengan tiga kategori yaitu: regulasi diri, berpikir kritis dan berpikir kreatif. Kategori regulasi diri meliputi: menyadari pemikirannya sendiri, membuat rencana secara efektif, menyadari dan menggunakan sumber-sumber informasi yang diperlukan, sensitif terhadap umpan balik dan mengevaluasi keefektifan setiap tindakan. Berpikir kritis meliputi : bersikap akurat dan mencari akurasi, jelas dan mencari kejelasan, bersifat terbuka, menahan diri dari sifat impulsif, mampu menempatkan diri ketika ada jaminan (keyakinan terhadap diri sendiri dan bersifat sensitif dan mengetahui kemampuan temannya. Berpikir kreatif meliputi : dapat melibatkan diri dalam tugas meskipun jawaban dan solusinya tidak segera tampak, melakukan usaha memaksimalkan kemampuan dan
(25)
pengetahuannya, menggunakan dan memperbaiki standar evaluasi yang dibuatnya sendiri serta menghasilkan cara baru dalam melihat lingkungan dan batasan yang berlaku di masyarakat.
Indikator-indikator dari ketiga kategori tersebut dijabarkan menjadi pertanyaan-pertanyaan yang sesuai dengan asesmen formatif yang diterapkan dalam bentuk instrumen. Berpikir produktif siswa diukur dengan menggunakan rubrik berpikir produktif yang dikembangkan oleh Marzano dan McTighe (1993) dan Sriyati (2011).
E. Instrumen Penelitian
Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan beberapa instrumen. Jenis-jenis instrumen penelitian dan tujuan dari instrumen tercantum pada Tabel 3.2.
Tabel 3.2. Instrumen penelitian dan tujuan No
Jenis Instrumen/alat pengumpul data
Tujuan istrumen Sumber
data Waktu
1. Tugas, rubrik dan lembar observasi presentasi kelompok pada pelajaran kimia koloid
Tugas, rubrik laporan praktikum dan Lembar observasi kinerja praktikum
Menetapkan kriteria yang harus dipenuhi pada pembuatan bahan presentasi
Mendeskripsikan
keterlaksanaan presentasi dengan menekankan pada jabaran-jabaran indikator berpikir produktif yang dilatihkan.
Umpan balik diberikan berupa perbaikan bahan presentasi mengikuti kriteria yang ditentukan
Menetapkan kriteria yang harus dipenuhi dalam membuat tugas praktikum
Mendeskripsikan keterlaksanaan proses kegiatan praktikum dengan menekankan pada jabaran-jabaran indikator berpikir produktif yang dilatihkan
Umpan balik diberikan
Individu dan kelompok Individu dan kelompok Pada kegiatan diskusi kelompok dan pada saat proses kegiatan praktikum
(26)
No
Jenis Instrumen/alat pengumpul data
Tujuan istrumen Sumber
data Waktu
Lembar data laporan presentasi dan praktikum terevisi
berupa perbaikan laporan praktikum mengikuti kriteria yang ditentukan
Mendeskripsikan perkembangan siswa per kelompok dalam menyusun laporan praktikum
Individu dan kelompok
2. Rubrik penelusuran berpikir produktif (diadopsi dan dikembangkan oleh Marzano ( 1993) dan Sriyati (2011) ) pada awal dan akhir pembelajaran
Mendeskripsikan serta menganalisis kemampuan berpikir produktif siswa sebelum dan sesudah diterapkan asesmen formatif
Siswa Pada awal dan akhir kegiatan pembelajaran
3. Tes penguasaan awal dan akhir pelajaran sistem koloid
Menganalisis penguasaan konsep siswa sebelum dan sesudah penerapan asesmen formatif
Siswa Pada awal dan akhir pembelajaran
4. Angket siswa setelah mengikuti pembelajaran kimia pada konsep kimia koloid
Mendeskripsikan pengaruh penerapan asesmen formatif selama pembelajaran terhadap indikator-indikator berpikir produktif
siswa Setelah akhir proses kegiatan pembelajaran
Uraian dari setiap jenis instrumen yang digunakan pada penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Bentuk penerapan strategi asesmen formatif:
a) Tugas, rubrik dan lembar observasi presentasi kelompok pembelajaran di kelas
Tugas yang diberikan pada siswa untuk tugas presentasi pada pembelajaran di kelas mengenai sistem koloid adalah membuat bahan presentasi dalam media power point dan mengumpulkan bahan presentasi dalam bentuk soft copy, sebagai tindak lanjut setelah setiap kelompok melakukan presentasi kelas. Rubrik disediakan untuk memeriksa kelengkapan komponen bahan presentasi. Guru memberikan umpan balik dan kesempatan penilaian diripada tugas ini. Tugasdan rubrikini diberikan
(27)
untuk memberikan assesmen formatif yang meliputi umpan balik tertulis. Adapun kisi-kisi tugas dan rubrik presentasi pembelajaran dapat dilihat pada Lampiran 2A.
Lembar observasi presentasi kelompok yang berupa tabel yang diisi
dengan cara memberi tanda centang (√) pada jawaban yang sesuai (ya atau tidak) atau berupa check list. Tabel berisi 15 pertanyaan tentang keterlaksanaan presentasi kelompok berkaitan dengan indikator berpikir produktifyang harus dicapai. Pertanyaan-pertanyaan ini merupakan jabaran dari indikator berpikir produktif. Adapun kisi-kisi dan bentuk lembar observasi presentasi pembelajaran dapat dilihat pada Lampiran 2B.
b) Tugas, rubrik dan laporan praktikum dan lembar observasi kinerja praktikum
Setiap selesai melaksanakan praktikum, tiap kelompok siswa ditugasi membuat laporan praktikum yang harus dikumpulkan pada minggu berikutnya. Guru memeriksa dan memberi umpan balik terhadap laporan praktikum siswa. Rubrik disediakan untuk memeriksa ketercapaian indikator yang diharapkan yang meliputi sistematika laporan yang memenuhi adanya: tujuan praktikum, kegiatan penyelidikan, data hasil pengamatan, diskusi dan pembahasan, jawaban pertanyaan dari buku petunjuk praktikum, kesimpulan dan daftar pustaka. Selama materi sistem koloid berlangsung siswa mengumpulkan laporan praktikum, selanjutnya pada akhir pembelajaran setiap kelompok memilih laporan yang dianggap paling baik untuk dinilai guru. Siswa diberikan kesempatan memperbaiki laporan praktikum berdasarkan masukan yang diberikan guru dan dilakukan penilaian kembali, sehingga siswa mendapat kesempatan untuk menampilkan karya terbaik untuk laporan praktikum. Adapun kisi-kisi tugas dan rubrik laporan praktikum dapat dilihat pada Lampiran 2C.
Lembar observasi kegiatan praktikum terdiri dari lembar observasi untuk melihat keterlaksanaan praktikum. Lembar observasi berupa tabel yang diisi dengan memberikan tanda centang pada jawaban yang sesuai (ya atau tidak) yang dilengkapi dengan kolom keterangan. Setelah mencentang
(28)
jawabannya, observer dapat memperjelas hasil observasinya dengan mengisi kolom keterangan. Pertanyaan pada tabel observasi kegiatan praktikum terdiri dari 15 pernyataan. Pernyataan-pernyataan tersebut merupakan penjabaran dari indikator berpikir produktif (regulasi diri, berpikir kritis, berpikir kreatif). Lembar observasi kegiatan praktikum diisi oleh guru yang bertugas melakukan pengamatan pada tiap-tiap kelompok. Adapun kisi-kisi dan bentuk lembar observasi kinerja praktikum dapat dilihat pada Lampiran 2D.
c) Lembar data laporan presentasi dan praktikum terevisi
Instrumen ini berupa tabel yang mencatat umpan balik yang diberikan oleh guru pada setiap laporan presentasi dan praktikum siswa. Instrumen ini diterapkan pada kelas eksperimen. Tujuannya untuk memantau dan mengikuti perkembangan siswa per kelompok dalam menyusun laporan presentasi dan praktikum. Dari data ini terpantau kemajuan siswa per kelompok dalam kemampuannya menyusun laporan presentasi dan praktikum.
2. Rubrik penelusuran berpikir produktif
Rubrik penelusuran berpikir produktif diadopsi dan dikembangkan dari Marzano dan McTighe (1993) dan Sriyati (2011). Rubrik ini terdiri dari beberapa pertanyaan yang tediri dari tiga kategori regulasi diri, berpikir kreatif dan berpikir kritis. Pernyataan berpikir produktif ini mempunyai rubrik yang menggunakan interval tertinggi (4) menuju terendah (1). Lembar rubrik diisi oleh seluruh siswa yang terlibat dalam penelitian. Adapun kisi-kisi dan bentuk rubrik kebiasaan berpikir dapat dilihat pada Lampiran 3A dan 3B.
Tabel 3.3 Kisi-kisi rubrik berpikir produktif
No. Kategori Berpikir produktif Nomor Pernyataan
1. Regulasi diri 1,2,3,4,5
2. Berpikir Kritis 6,7,8,9,10,11
3. Berpikit Kreatif 12,13,14,15
(29)
3. Tes penguasaan konsep awal dan akhir sistem koloid
Tes penguasaan konsep dilakukan melalui tes awal yang diberikan pada awal pembelajaran dan tes akhir diberikan pada akhir pembelajaran. Instrumen tes terdiri dari 15 soal pilihan ganda dengan lima pilihan jawaban. Pertanyaan berkaitan pembelajaran sistem koloid. Adapun kisi-kisi dan bentuk soal tes awal dan akhir dapat dilihat pada Lampiran 4.
Hasil tes pengetahuan awal diberikan untuk melihat nilai yang diperoleh siswa pada saat pembelajaran sistem koloid akan dimulai. Hasil tes pengetahuan akhir diberikan dengan maksud untuk melihat adanya perbedaan nilai yang diperoleh siswa pada saat diberikan tes awal. Validitas dan reliabilitas soal tes pengetahuan awal dan akhir dilakukan untuk mendapatkan soal yang memadai dari segi validitas dan reliabilitas. Validitas dan reliabilitas dihitung dengan bantuan program Anates (Karno To & Wibisono, 2004).
4. Angket siswa setelah mengikuti pembelajaran sistem koloid
Angket diberikan kepada siswa setelah selesai menempuh pembelajaran sistem koloid. Angket terdiri dari 40 pertanyaan dengan jawaban sebagian besar merupakan jawaban tertutup yaitu dengan menjawab ya atau tidak, dilengkapi dengan kolom keterangan untuk melanjutkan deskripsi berkaitan dengan pertanyaan tersebut.
Pertanyaan ini merupakan pertanyaan yang mengaitkan antara penerapan umpan balik sebagai asesmen formatif dengan berpikir produktif yang dilakukan dan dilatihkan kepada siswa selama mengikuti pembelajaran kelas ini.
Pertanyaan berkaitan dengan penerapan umpan balik berjumlah 33 pertanyaan dan dua pertanyaan lain-lain yang berkaitan dengan pengerjaan tugas-tugas dan lima pertanyaan terbuka berkaitan dengan kesan-kesan siswa setelah mengikuti pembelajaran sistem koloid. Adapun kisi-kisi dan bentuk angket siswa setelah mengikuti pembelajaran sistem koloid dapat dilihat pada Lampiran 5A dan 5B.
(30)
F. Prosedur Penelitian
Langkah-langkah yang dilakukan dalam penelitian ini dibagi menjadi tiga tahapan, yaitu tahap persiapan penelitian, pelaksanaan penelitian dan tahap akhir penelitian. Langkah-langkah dalam penelitian ini tergambar pada bagan alur sebagaimana ditunjukkan Gambar 3.1.
Gambar 3.1 Alur Penelitian
Studi Pendahuluan
Telaah tentang asesmen Formatif (tugas, rubrik, lembar observasi presentasi teori
dan praktikum.
Telaah tentang Berpikir produktif
Telaah tentang observasi pembelajaran dan materi sistem
koloid Pembuatan rancangan penelitian dan instrumen
penelitian
Judgement instrumen dan
uji coba
Pemilihan sampel penelitian
Sosialisasi bagian dari asesmen formatif presentasi teori dan praktikum berupa umpan balik tertulis
Validasi instrumen
Revisi
Tes pengetahuan awal materi sistem koloid dan rubrik berpikir produktif awal
Pengolahan, Analisis data, Pembahasan dan Kesimpulan
Pemberian tes akhir,rubrik berpikir produktif akhir dan angket respon siswa Asesmen formatif
1. Pembelajaran Kelas
- Penyiapan bahan presentasi dalam bentuk
power point
- Lembar data umpan balik presentasi
- Pengumpulan akhir bahan presentasi
2. Pembelajaran laboratorium
- Lembar observasi kinerja
- Lembar hasil laporan praktikum
- Lembar data umpan balik laporan praktikum
Kelompok Kontrol
Kelompok Eksperimen
Asesmen formatif
1. Pembelajaran Kelas
- Penyiapan bahan presentasi dalam bentuk
power point
- Pengumpulan akhir bahan presentasi
2. Pembelajaran laboratorium
- Lembar observasi kinerja
- Lembar hasil laporan praktikum
Tahap pelaksanaan Tahap persiapan Tahap Akhir
(31)
1. Tahap persiapan
Kegiatan yang dilakukan pada tahap persiapan meliputi:
a. Melakukan studi pendahuluan melalui observasi pada saat pembelajaran di sekolah utnuk memperoleh informasi tentang sistem penilaian yang selama ini dilakukan.
b. Melakukan studi literatur (kajian pustaka), hal ini dilakukan utnuk memperoleh teori yang akurat menegnai permasalahan yang dijadikan kajian.
c. Telaah kurikulum mengenai pokok bahasan yang dijadikan materi pembelajaran dalam penelitian, hal ini dilakukan untuk mengetahui tujuan/kompetensi dasar yang hendak dicapai melalui sistem penilaian tertentu.
d. Menyusun instrumen penelitian untuk menjaring data penelitian, meliputi: rubrik penelusuran berpikir produktif awal dan akhir siswa, tugas dan rubrik, lembar observasi presentasi dan lembar observasi kinerja praktikum, perangkat tes awal dan akhir materi sistem koloid serta angket siswa.
e. Melakukan validitas instrumen dengan dosen ahli f. uji coba instrumen soal pengetahuan sistem koloid.
g. Melakukan analisis kualitas instrumen meliputi: validitas, realibilitas
h. Revisi instrumen penelitian 2. Tahap pelaksanaan
Tahapan pelaksanaan penelitian ini, meliputi: a. Latihan dan pembiasaan.
1) Melakukan sosialisasi berupa penyampaian maksud, tujuan dan cara kerjanya kepada siswa mengenai asesmen formatif berupa umpan balik yang akan diterapkan pada pembelajaran kelas.
(32)
2) Melakukan sosialisasi lembar observasi kinerja praktikum siswa yaitu berupa penyampaian maksud dan tujuan penilaian kepada siswa.
b. Pengambilan data.
1) Pelaksanaan tes awal sistem koloid.
2) Pengelompokkan siswa menjadi lima kelompok, masing-masing kelompok beranggotakan lima sampai enam orang. Setiap kelompok ditugasi untuk membahas mengenai pengelompokkan koloid, sifat-sifat koloid, koloid liofil dan liofob, percobaan koloid dalam kehidupan sehari-hari dan pembuatan koloid.
3) Pembagian tugas setiap anggota kelompok tersebut diserahkan kepada kelompok
4) Pelaksanaan presentasi untuk kelas eksperimen maupun kelas kontrol sebagai asesmen formatif untuk membentuk berpikir produktif siswa melalui lembar observasi presentasi yang diisi oleh peneliti (pengajar). Pelaksanaan dilakukan empat kali pertemuaan.
5) Pemberian umpan balik pada bahan presentasi diberikan untuk kelas eksperimen.
6) Pelaksanaan praktikum pada setiap materi pokok sistem koloid sebagai asesmen formatif untuk membentuk berpikir produktif siswa melalui lembar observasi praktikum oleh peneliti (pengajar). Pelaksanaan dilakukan satu kali pertemuan.
7) Pengumpulan hasil praktikum berupa laporan praktikum dan lembar data laporan praktikum yang sudah direvisi pada pertemuan berikutnya.
8) Pengumpulan data melalui rubrik penelusuran berpikir produktif awal dan akhir siswa dikumpulkan sebelum dan setelah diterapkannya asesmen formatif.
(33)
9) Pengumpulan data angket siswa untuk mengetahui respon siswa setelah mengikuti kegiatan pembelajaran pada materi pokok sistem koloid.
Adapun tahap desain penerapan asesmen formatif pada pembelajaran di kelas dan laboratorium sistem koloid dapat digambarkan sebagai berikut :
Gambar 3.2 Desain Penerapan Asesmen Formatif pada Pembelajaran Kelas Sistem Koloid
Komponen asesmen formatif yang
diterapkan
Umpan balik untuk kelas eksperimen
PENERAPAN ASESMEN FORMATIF
Siswa dalam kelompok diberi tugas mempresentasikan bahan ajar 1. Tahap persiapan membuat
bahan presentasi dalam bentuk powerpoint berdasarkan buku sumber
2. Tahap pelaksanaan yaitu kelompok siswa tampil presentasi
3. Tahap Akhir dimana setiap kelompok siswa
mengumpulkan bahan soft copy bahan ajar dalam bentuk powerpoint setelah diperbaiki berdasarkan masukan guru dan kelompok lain.
terbentuk berpikir produktif (regulasi diri, berpikir kritis, berpikir kreatif) siswa
(34)
Gambar 3.3 Desain Penerapan Asesmen Formatif pada Pembelajaran Laboratorium Sistem Koloid
3. Tahap akhir
Tahap akhir dari pelaksanaan penelitian ini, meliputi:
a. Mengolah data hasil penelitian yang telah dilakukan pada tahap pelaksanaan penelitian
b. Melakukan analisis terhadap seluruh hasil data penelitian yang diperoleh.
c. Menyimpulkan hasil analisis data. d. Menyusun laporan penelitian.
G. Teknik pengolahan data
Data yang diperoleh berdasarkan penelitian berupa data kuantitatif dan kualitatif. Data kuantitatif berupa hasil rubrik berpikir produktif, tugas dan
Komponen asesmen formatif yang diterapkan
Umpan balik untuk kelas eksperimen
PENERAPAN ASESMEN FORMATIF Siswa dalam kelompok melakukan percobaan
praktikum dengan judul “peranan kolod dalam
kehidupan sehari-hari” 1. Tahap persiapan
Siswa ditugaskan membawa alat dan bahan yang akan dipraktikumkan
2. Tahap pelaksanaan Siswa secara kelompok melakukan pengamatan terhadap sifat-sifat koloid (koagulasi dan adsorbsi) serta peranan koloid dalam
kehidupan sehari-hari yang sudah disiapkan dan
dilakukan diskusi kelompok
3. Tahap Akhir
Tugas membuat laporan praktikum
terbentuk berpikir produktif (regulasi diri, berpikir kritis, berpikir kreatif) siswa
(35)
lembaran observasi presentasi, tugas dan lembaran observasi kinerja praktikum, laporan praktikum, tes penguasaan konsep dan angket respon siswa, analisis data kuantitatif dibantu menggunakan Software Statistical Package for Social Sciences (SPSS)17 for Windows. Data kualitatif berupa penjelasan kajian-kajian teoritis, catatan dokumentasi, dan catatan hasil observasi kelas dan penentuan kategori berpikir produktif yang akan dilatihkan. Berikut ini adalah uraian teknik analisis data penelitian;
1. Data observasi kelas (Kelas dan Laboratorium)
Data observasi kelas yang tercantum pada lembar observasi presentase kelompok, lembar observasi keterlaksanaan praktikum dianalisis dengan cara dihitung presentasenya. Kriteria ketercapaian indikator berpikir produktif yang dikembangkan pada setiap asesmen formatif merujuk pada pedoman penilaian menurut Purwanto (1994) pada Tabel 3.4. Rekapitulasi data lembar observasi presentase kelompok, lembar observasi keterlaksanaan praktikum dan umpan balik dapat dilihat pada Lampiran 9A, 9B, 9C, 9D, 9E dan 9F. adapun rumus yang digunakan adalah:
NP = R
NS X 100% Keterangan:
NP : Nilai persen dicari atau diharapkan
R : Jumlah skor yang diperoleh siswa atau kelompok NS : Total skor maksimal
Presentase hasil ketercapaian yang telah diperoleh dihitung nilai rata-rata dengan mencocokkan kriteria merujuk pada pedoman penilaian. Kriteria tersebut disajikan dalam Tabel 3.4
Tabel 3.4. Kriteria ketercapaian berpikir produktif
No. Ketercapaian Kriteria
1. 86-100% Sangat Baik
2. 76-85% Baik
3. 60-75% Cukup
4. 55-59% Kurang
5. ≤54% Kurang Sekali
(36)
2. Data penelusuran berpikir produktif
Data hasil penelusuran berpikir produktif dianalisis dengan menggunakan rubrik berpikir produktif dari Marzano dan McTighe (1993) dan Sriyati (2011). Rubrik menetapkan nilai tertinggi empat dan terendah satu. Pengolahan dan analisis data berpikir produktif dilakukan dengan membandingkan skor berpikir produktif awal dan akhir. Rekapitulasi data penelusuran berpikir produktif, normalitas, homogenitas dan uji beda rerata dan N-gain dapat dilihat pada Lampiran 8. Untuk mengetahui peningkatan berpikir produktif, digunakan rumus N-Gain (Meltzer, 2002) sebagai berikut.
N-Gain = NB− N A
NMAX− N A X 100%
Keterangan:
NA = Berpikir produktif awal
NB = Berpikir produktif akhir
NMAX = Berpikir produktif ideal
Kriteria gain ternormalisasi diperlihatkan pada Tabel 3.5. Tabel 3.5. Kriteria N-Gain
Rentang Kategori
g> 0,70 Tinggi
0,30 ≤ g ≤ 0,70 Sedang
g< 0,30 Rendah
(Sumber :Hake, 1998)
3. Uji korelasi
Data untuk menghitung korelasi diperoleh dengan mengkorelasikan masing-masing komponen asesmen formatif yang diperoleh dari angket siswa dan skor N-Gain kemampuan berpikir produktif. Rumus korelasi Pearson/Kendal dan Spearman pada program SPSS 17 for windows
digunakan untuk menganalisis data korelasi tersebut dengan mencocokkan hasil pada kategori korelasi dapat dilihat pada Tabel 3.6. sebagai berikut.
(37)
Tabel 3.6. Kriteria koefisien
Interval Koefisien Tingkat Hubungan
0,00-0,199 Sangat Rendah
0,20-0,399 Rendah
0,40-0,599 Sedang
0,60-0,799 Kuat
0,80-1,00 Sangat Kuat
(Sumber :Sugiyono, 2004) Sedangkan untuk derajat signifikansi dua variabel dapat dianalisis dengan ketentuan sebagai berikut:
- Jika signifikansi>0,05, maka hubungan kedua variabel signifikan. - Jika signifikansi<0,05, maka hubungan kedua variabel tidak signifikan.
Uji regresi digunakan untuk menganalisis berapa besar pengaruh penerapan asesmen formatif terhadap berpikir produktif dengan mengamati nilai output SPPS versi 17 pada Standardized Coefficients untuk menganalisi besar kontribusi masing-masing dari data penelitian, sedangkan untuk melihat kontribusi secara keseluruhan dengan mengamati koefisien determinasi (R2). Rekapitulasi data uji korelasi dan regresi dapat dilihat pada Lampiran 10 dan 11.
4. Hasil tes Penguasaan materi pokok sistem koloid
Penilaian pada tes awal dan tes akhir dimaksudkan untuk mengukur penguasaan pengetahuan siswa terhadap materi sistem koloid sebelum dan sesudah dilakukan asesmen formatif. Selanjutnya skor tes awalpengetahuan siswa dibandingkan dengan tes akhir menggunakan rumus N-Gain seperti dibawah ini.
N-Gain = NB− N A
NMAX− N A X 100%
Keterangan:
NA = Nilai tes awal
NB = Nilai tes akhir
(38)
Kriteria peningkatan hasil belajar ditunjukkan oleh indeks gain yang diperoleh pada tes pengetahuan awal dan akhir, kriteria tersebut dapat dilihat pada Tabel 3.7.
Tabel 3.7. Kriteria Skor N-Gain Pengetahuan Siswa
Rentang Kategori
g> 0,70 Tinggi
0,30 ≤ g ≤ 0,70 Sedang
g< 0,30 Rendah
(Sumber :Hake, 1998) N-Gain yang diperoleh pada tes pengetahuan (tes awal dan tes akhir) menunjukkan kriteria peningkatan hasil belajar. Untuk mengetahui signifikansi peningkatan pengetahuan siswa maka dilakukan One-Sample Test dengan bantuan program SPSS 17. Sebelum dilakukan uji beda rata-rata dilakukan uji normalitas menggunakan uji Kolmogrov-Smirnov. Penerimaan atau penolakan hipotesis berdasarkan nilai signifikansinya. Rekapitulasi data hasil tes penguasaan konsep siswa, normalitas, homogenitas dan uji beda rerata N-gain dapat dilihat pada Lampiran 15.
5. Data angket respon siswa
Data yang diperoleh dari angket disajikan dalam bentuk tabel presentase. Data ini diperoleh dari responden siswa. Pengolahan data dilakukan dengan menggunakan teknik proporsional untuk angket yaitu melihat presentasi jumlah jawaban respon kemudian diinterpretasi secara deskriptif hasil dari setiap item indikator pertanyaan. Rekapitulasi data angket respon siswa dapat dilihat pada Lampiran 16. Rumus yang digunakan adalah:
% Respon siswa = Jumlah siswa yang menjawab
Jumlah total siswa x 100%
H. Analisis uji coba instrumen penelitian 1. Validitas
Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kesahihan suatu instrumen sehingga mampu mengukur apa yang diinginkan (Arikunto, 2006:168). Validitas instrumen dalam penelitian ini dihitung
(39)
dengan bantuan program Anates versi 4 dan rekapitulasi data dapat dilihat pada Lampiran 11A. Hasil rekapitulasi data didapati bahwa sebanyak 23 butir soal yang valid yaitu soal nomor 1, 2, 6, 9, 10, 11, 12, 13, 14, 15, 16, 17, 18, 19, 20, 21, 22, 24, 25, 26, 27, 29 dan 30. Sedangkan soal yang tidak valid sebanyak 7 soal yaitu soal nomor 3, 4, 5, 7, 8, 23 dan 28.
2. Reliabilitas
Reliabilitas menunjukkan tingkat keterandalan suatu instrumen dan dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data (Arikunto, 2006). Reliabilitas instrumen dalam penelitian ini dihitung dengan menggunakan bantuan program Anates versi 4 dan rekapitulasi data dapat dilihat pada Lampiran 11B.
Adapun kriteria reliabilitas suatu tes dapat dilihat pada Tabel 3.8. di bawah ini:
Tabel 3.8. Kategori reliabilitas
Nilai Kategori
0,80 - 1,00 Sangat tinggi
0,60 - 0,80 Tinggi
0,40 - 0,60 Cukup
0,20 - 0,40 Rendah
0,00 - 0,20 Sangat rendah
(Sumber : Arikunto, 2006) Hasil perhitungan dengan menggunakan Anates versi 4.02 diperoleh reliabilitas sebesar 0,82 termasuk kategori sangat tinggi.
(40)
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan secara umum disimpulkan bahwa terjadi peningkatan kemampuan berpikir produktif setelah penerapan umpan balik dalam asesmen formatif. Secara khusus dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Penerapan umpan balik dalam asesmen formatif pada pembelajaran kelas maupun laboratorium meningkatkan kualitas kinerja siswa baik pada penyiapan bahan presentasi, tampilan presentasi, pelaksanaan praktikum dan laporan praktikum siswa.
2. Terdapat peningkatan yang signifikan pada masing-masing indikator kemampuan berpikir produktif siswa setelah penerapan umpan balik dalam asesmen formatif dilihat dari uji beda rerata dimana thitung > ttabel
yaitu 3,890 > 3,626.
3. Terdapat pengaruh yang signifikan pemberian umpan balik terhadap pembentukan berpikir produktif siswa dan memberikan pengaruh yang paling baik terhadap indikator regulasi diri.
4. Terdapat peningkatan kemampuan penguasaan materi pokok sistem koloid yang signifikan sebagai dampak dari diterapkannya asesmen formatif dengan uji beda rerata thitung > ttabel yaitu 0,358 > 0,347.
5. Penerapan umpan balik dalam asesmen formatif dengan cara menggali dan melatihkan kebiasaan berpikir produktif siswa memberikan dampak positif kepada siswa yaitu siswa menjadi kreatif, inovatif, disiplin dan mampu meregulasi dirinya dengan baik.
(41)
B. Saran
Berikut ini terdapat beberapa saran dan rekomendasi guna melengkapi hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan, diantaranya:
1. Bagi guru
a. Penerapan umpan balik sebagai asesmen formatif terhadap pembentukan kebiasaan berpikir produktif masih terdapat kelemahan terhadap proses pelaksanaannya. Oleh sebab itu untuk meningkatkan pengaruh diperlukan sosialisasi, latihan dan pembiasaan diri dari komponen asesmen formatif sehingga dapat mengontrol variabel eksternal yang mengganggu dan mempertimbangkan waktu pemberian komponen asesmen formatif.
b. Perkiraan efisiensi waktu, tujuan, kriteria penilaian dan pemilihan tugas-tugas harus diperhatikan untuk meminimilasir rasa jenuh siswa terhadap penerapan asesmen formatif.
c. Ketika guru ingin menerapkan umpan balik sebagai asesmen formatif alangkah baiknya tidak digunakan pada satu materi saja tetapi untuk satu semester dan dalam jangka waktu yang lebih lama mengingat proses kebiasaan berpikir produktif memerlukan waktu yang tidak sebentar.
2. Bagi peneliti lain
a. Bagi peneliti lain yang tertarik meneliti kembali penerapan umpan balik dalam asesmen formatif hendaknya menambahkan bentuk asesmen formatif yang lain seperti portofolio, penilaian berbasis kinerja dan lainnya yang dapat digunakan untuk melihat pengaruhnya terhadap kebiasaan berpikir produktif siswa.
b. Pada pemilihan tugas performansi diharapkan tidak memberatkan dan dalam mendesain kriteria penilaian untuk instrument performansi dalam melakukan penilaian diri hendaknya dilakukan bersamaan dengan siswa, agar siswa dapat
(42)
memberikan keterampilannya yang terbaik mengingat setiap tugas yang dikumpulkan akan dinilai.
c. Dapat dilakukan penelitian terkait penelusuran kebiasaan berpikir produktif dengan penerapan pendekatan, strategi, model pembelajaran, asesmen alternatif lain pada materi kimia lainnya yang memungkinkan banyak mengeksplor kemampuan berpikir kreatif siswa.
d. Perlu dilakukan korelasi antara dampak penerapan umpan balik dalam asesmen formatif pada penguasaan konsep siswa terhadap indikator masing-masing berpikir produktif agar nilai kontribusi pengaruhnya lebih terlihat jelas.
3. Bagi siswa
Penerapan umpan balik sebagai komponen asesmen formatif harus senantiasa dipergunakan dan dilatihkan selama belajar karena memiliki banyak keuntungan, antara lain untuk meregulasi diri, umpan balik bagi kemajuan diri sendiri, merencanakan hal-hal yang ingin dicapai, meningkatkan kemampuan berpikir kritis, berpikir kreatif dan hasil belajar siswa.
(43)
DAFTAR PUSTAKA
Ako, W. W. (2009). Assessment Matters: Self-Assessment and Peer Assessment.
Teaching Development Unit. Hamilton.
Anwar, C. (2005). Penerapan Penilaian Kinerja (performance Assessment) dalam membentuk habits of mind Siswa Pada Pembelajaran Konsep Lingkungan. Sekolah Pasca Sarjana Pendidikan UPI.Tesis, Sekolah Pasca Sarjana, Universitas Pendidikan Indonesia.
Arif, S. dan Darliana (2005). Keterampilan Berfikir. Modul Diklat Berjenjang. Jakarta : Pusat Pengembangan dan Penataran Ilmu Pengetahuan Alam, Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah.
Arikunto, S. (2003). Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara. Arina, S., Johar, S. dan Marwan. (2013). Kemampuan Komunikasi Matematis dan
Habits of Mind Mahasiswa pada Materi Lintasan Terpendek Menggunakan Aligoritma Flyod Warshall. Jurnal Peluang, 1(2), 71-80.
Assesment Reform Group. (2002). Testing, Motivation and Learning. EPPI Center: ARG-Nuffield.
Baggots, K.G& Rayne, R.C. (2007). The Use of computer Based Assessment in a Field Biology Modul. (Online). Bioscience Education E-Journal 7-7. Tersedia di: www.bioscience.heacademy.ac.uk.journal/vol7/beej-7-7.aspx. [Diakses 10 Januari 2014].
Bahriah, E. S. (2012). Pengembangan Multimedia Interaktif Kesetimbangan Kimia untuk Meningkatkan Literasi Sains Siswa. Tesis S2 UPI Bandung: tidakditerbitkan
Beck, R.J, Livne, N., & Bear, S. (2009).Teachers’ Self-Assessment of The Effects of Formative and Summative Electronic Portfolios on Professional Development. European Journal of Teacher Education. 28(3). 221–244 Black, P. & William, D. (1998). “Inside the Black Box: Raising Standard Through
Classroom assessment. Phi Delta Kappan, 80(2). (Online). Tersedia di: http://www.spd.dcu.ie/site/teaching_today/documents/Raisingstandardsthr oughclassroomassessment.pdf. [Diakses 10 Januari 2014].
Black, P. Harrison, S. dan Marshall, B. (2004). Working inside The Black Box: Assessment for Learning in the Classroom. (Online). Tersedia di: http://web.uvic.ca/~gtreloar/Assessment/Periodical%20Items/Working%2
(44)
0Inside%20the%20Black%20Box-Assessment%20for%20Learning%20in%20the%20Classroom.pdf. [Diakses 15 januari 2014].
Cambell, J. (2006). Theorising Habits of Mind as A Framework for Learning. (Online). Tersedia di: http//www.aare.edu.au/06pap/cam06102.pdf. [Diakses 15 Januari 2014].
Carol, B. (2002). The Concept Formative Assessment. ERIC Clearinghouse on Assessment and Evaluation College Park MD. (Online). Tersedia di: http://www.ericdigest.org/2003-3/Concept.htm. [Diakses 17 januari 2014]. Carter, C. (2005). Keys to Effectives Learning Developing Powerfull Habits of
Mind. Australia: Pearson Prentice Hall.
Cherry, K. (2008). Social Learning Theory. (Online). Tersedia di: http://psychology.about.com/od/developmentalpsychology/a/. [Diakses 15 januari 2014].
Costa, A.L. & Kallick, B. (2000a). Describing 16 Habits of Mind. Habits of Mind: A Development Series. Alexandria, VA. (Online). Tersedia di: http://www/ccsnh.edu/documents/CCSNHMLC.Habitsofmindcostakallick. Costa, A.L. & Kallick, B. (2000b). Assessing and Reporting on Habits of Mind.
Alexandria: Association For Supervision and Curriculum development. Crane & Winterbottom. (2008). Plants and photosynthesis: peer assessment to
help students learn.Journal of Biological Education, 42(4), 150-156. Dahar, R. W. (1996). Teori-teori Belajar. Jakarta: Erlangga
Dian, M. (2012). Story Board: Sistem Koloid. Modul Bahan Ajar Kimia Pendidikan IPA.
Duncan, R dan Nowman, B. (2005). Peer dan Self Assessment in High School. A Peer review and Elektronic Journal. 10(17). 1-8
Fransiskus. 2013. Teori Perkembangan Kognitif Vigotsky. (Online). Tersedia di:
http://prezi.com/emjnb4cxdnti/teori-perkembangan-kognitif-vygotsky/punyavigostky. [Diakses 16 januari 2014].
Frey, N. & Fisher, D. (2013). A Formative Assessment System for Writing Improvement.English Journal, 103(1), 66-71.
Glover, C. (2004). Report of research carried out at Sheffield Hallam University for The Formative Assessment in Science Learning Project (FAST) for the
(1)
C. Tabulasi Hasil Observasi Kegiatan Praktikum Pada Pembelajaran Kelas XI IPA 6 (Kelas Eksperimen) Materi Pokok Sistem Koloid
No. Pernyataan Kelompok
Regulasi Diri
I (%)
II (%)
III (%)
IV (%)
V (%)
1 Mempersiapkan tabel pengamatan dari rumah dan tinggal
mengisi ketika praktikum berlangsung 100 100 100 100 100
2 a. Berbagi tugas dalam kelompok 95 95 90 90 95 b. Pada akhir praktikum, semua contoh koloid
teridentifikasi 95 95 95 95 95
3 a. Bila ada yang ragu bertanya pada guru 95 95 95 95 95
b. Bila ada yang ragu membaca buku-buku sumber yang
tersedia 95 95 95 95 95
4 a. Mendengarkan saran-saran guru terutama cara kerja praktikum dan konsep-konsep yang berkaitan dengan koloid
yang dipraktikumkan 95 95 95 95 95
b. Mau mendengarkan arahan guru berkaitan dengan
konsep-konsep yang meragukan 95 95 95 95 95
5
Mau mengevaluasi (merefleksi) kinerja kelompoknya
berdasarkan penilaian dari kelompok lain.
100 95 90 95 100Berfikir Kritis
6 Mengecek hal yang meragukan dan membingungkan
berkaitan dengan percobaan yang dipraktikumkan. 80 75 75 75 75
7 Berupaya untuk memperoleh pemahaman yang jelas dan tidak membingungkan berkaitan dengan percobaan yang
dipraktikumkan. 95 90 95 90 95
8 Mau mendengarkan dan mempertimbangkan pendapat pendapat orang lain ketika berdiskusi kelompok berkaitan
dengan percobaan yang dipraktikumkan. 95 90 95 90 95
9 Tidak ada anggota kelompok yang mendominasi dalam memutuskan hasil pengamatan berkaitan dengan percobaan
yang dipraktikumkan. 95 90 90 90 90
10
Kelompok atau anggota kelompok menjawab
pertanyaan dari kelompok lain setelah mereka yakin
bahwa jawabannya benar (tidak asal menjawab dan
setelah dirundingkan)
95 90 90 90 9011
Masing-masing anggota kelompok tidak kompetitif.
90 90 90 90 90(2)
No.
Pernyataan Kelompok
Regulasi Diri
I (%)
II (%)
III (%)
IV (%)
V (%)
12
Semua
anggota
kelompok
terlihat
berusaha
mempersiapkan laporan praktikum dengan
sebaik-baiknya, meskipun ada beberapa kendala (kendala bisa
diidentifikasi ketika kelompok tampil, misalnya
keterkaitan antara hasil pengamatan dengan konsep
sistem koloid).
90 90 90 90 9013
Setiap anggota kelompok berupaya mendapatkan data
100 100 100 100 100data yang lengkap berkaitan dengan percobaan yang
dipraktikumkan dengan mengunakan berbagai cara.
14
Kelompok terlihat mempunyai standar penilaian yang
mereka buat sendiri untuk mengevaluasi kinerja
kelompoknya
90 90 90 90 9015
Cara penyajian data pengamatan:
a.
Sistematik.
95 90 90 90 90
b.
Menarik
95 90 90 90 90
c.
Penuh ide
90 90 90 90 90
d
.
Berbeda dari yang umum
90 90 90 90 90D. Tabulasi Hasil Observasi Kegiatan Praktikum Pada Pembelajaran Kelas XI IPA 11 (Kelas Kontrol) Materi Pokok Sistem Koloid
No.
Pernyataan Kelompok
Regulasi Diri
I (%)
II (%)
III (%)
IV (%)
V (%)
1 Mempersiapkan tabel pengamatan dari rumah dan tinggal
mengisi ketika praktikum berlangsung 100 100 100 100 100
2
a. Berbagi tugas dalam kelompok
90 95 90 95 90
b. Pada akhir praktikum, semua contoh koloid
teridentifikasi
95 95 95 95 95
3 a. Bila ada yang ragu bertanya pada guru 95 95 95 95 95
b. Bila ada yang ragu membaca buku-buku sumber yang
(3)
praktikum dan konsep-konsep yang berkaitan dengan koloid yang dipraktikumkan
90 95 95 95 90
b. Mau mendengarkan arahan guru berkaitan dengan
konsep-konsep yang meragukan 95 95 95 95 95
No.
Pernyataan Kelompok
Regulasi Diri
I (%)
II (%)
III (%)
IV (%)
V (%)
5
Mau mengevaluasi (merefleksi) kinerja kelompoknya
berdasarkan penilaian dari kelompok lain.
90 95 90 100 90
Berfikir Kritis
6 Mengecek hal yang meragukan dan membingungkan berkaitan dengan percobaan yang dipraktikumkan.
95 90 95 95 95
7 Berupaya untuk memperoleh pemahaman yang jelas dan tidak membingungkan berkaitan dengan percobaan yang
dipraktikumkan. 95 90 95 90 95
8 Mau mendengarkan dan mempertimbangkan pendapat pendapat orang lain ketika berdiskusi kelompok berkaitan
dengan percobaan yang dipraktikumkan. 95 90 95 90 95
9 Tidak ada anggota kelompok yang mendominasi dalam memutuskan hasil pengamatan berkaitan dengan
percobaan yang dipraktikumkan. 90 90 90 95 90
10
Kelompok atau anggota kelompok menjawab
pertanyaan dari kelompok lain setelah mereka yakin
bahwa jawabannya benar (tidak asal menjawab dan
setelah dirundingkan)
90 90 90 95 9011
Masing-masing anggota kelompok terlihat saling
memahami perasaan, pengetahuan dan kemampuan
temannya (Tidak kompetitif).
90 90 90 90 90Berfikir Kreatif
12
Semua
anggota
kelompok
terlihat
berusaha
mempersiapkan laporan praktikum dengan
sebaik-baiknya, meskipun ada beberapa kendala (kendala
bisa diidentifikasi ketika kelompok tampil, misalnya
keterkaitan antara hasil pengamatan dengan konsep
sistem koloid).
90 90 90 90 9013
Setiap anggota kelompok berupaya mendapatkan data
data yang lengkap berkaitan dengan percobaan yang
dipraktikumkan dengan mengunakan berbagai cara.
100 100 100 100 100 14Kelompok terlihat mempunyai standar penilaian yang
mereka buat sendiri untuk mengevaluasi kinerja
(4)
15
Cara penyajian data pengamatan:
a.
Sistematik.
90 90 90 95 90
b.
Menarik
90 90 90 90 90
c.
Penuh ide
90 90 90 90 90d
.
Berbeda dari yang umum
90 90 90 90 90E. Data Umpan Balik Laporan Presentasi Pembelajaran Kelas XI IPA 6 (Kelas Eskperimen)
Kelompok : I (Satu)
Nama Anggota Kelompok : 1. Ade Julia
2. Artiana
3. Doni Aulia
4. Mutia Balqis
5. Rinaldy Prasetya
6. Siti Rahma
7. Zura Belia
Judul Presentasi Umpan Balik Tertulis
Pengelompokkan Koloid 1. Penyajian bahan presentasi sudah runtut
dan sistematis hanya perlu dipertajam pada bagian pembahasan supaya lebih sempurna
2. Tambahkan contoh-contoh koloid
berdasarkan pengelempokkan koloid dalam kehidupan sehari-hari
Kelompok : II (dua)
Nama Anggota Kelompok : 1. T. Ananta Maulana
2. Tahara Barnaz
3. Rahayu Niarli
4. Farhan Najwan
5. Cut Rosa
6. Adek Rizky Amaliya
Judul Presentasi Umpan Balik Tertulis
Sifat-sifat koloid 1. Penyajian sudah runtut tetapi kurang
sistenatis, perlu diperhatikan langkah-langkah penulisan laporan seperti yang sudah disepakati
2. Berikan penjelasan pada masong-masing
gambar mengenai sifat-sifat koloid
3. Tambahkan 1 atau 2 sumber data pustaka
(5)
Nama Anggota Kelompok :
2. Zaki Naufal
3. Sarah Fadhila maulida Bakri
4. Adinda Ayu ramadhani
5. Farida Gusti Ayu
6. Irfan yuliansyah
Judul Presentasi Umpan Balik Tertulis
Koloid liofil dan liofob 1. Penyajian sudah runtut tetapi kurang
sistenatis, perlu diperhatikan langkah-langkah penulisan laporan seperti yang sudah disepakati
2. Bedakan gambar yang berhubungan
dengan koloid liofil dan liofob bukan contoh gambar koloid secara umum.
3. Bagian pembahasan belum lengkap,
tolong dilengkapi!
4. Tambahkan 1 atau 2 sumber data pustaka
Kelompok : IV (empat)
Nama Anggota Kelompok : 1. Fatiana Miraj
2. Hafiza Naqisy
3. Yashinta Rahma Naura
4. Afifah Soleha
5. Permadi
6. Zulhijmar
Judul Presentasi Umpan Balik Tertulis
Percobaan koloid dalam kehidupan sehari-hari
1. Penyajian kurang runtut dan kurang
sistenatis, perlu diperhatikan langkah-langkah penulisan laporan seperti yang sudah disepakati
2. Cantumkan tujuan presentasi
3. Pembahasan fokuskan kepada judul
presentasi Kelompok : V(lima)
Nama Anggota Kelompok : 1. Afra Mulya Alamsyah
2. Dikhi Ardianto
3. Lanya Tri Ratu
4. Putra Chairanda
5. Siti Nurliza
(6)
Judul Presentasi Umpan Balik Tertulis
Pembuatan koloid 1. Penyajian bahan presentasi sudah runtut
dan sistematis hanya perlu dipertajam pada bagian pembahasan supaya lebih sempurna
2. Tambahkan contoh-contoh koloid
berdasarkan pembuatan koloid dalam kehidupan sehari-hari
F. Data Umpan Balik Laporan Praktikum Tertulis Kelas XI IPA 6 (Kelas Eskperimen)
Judul Praktikum
Bentuk umpan balik tertulis Kelompok
Koloid dalam kehidupan sehari-hari
I II III IV V
Tambahanka n daftar pustaka agar hasil laporan lebih bagus
tujuan
kegiatan
penyelidika
n kurang
lengkap
hasil
pengamatan
, diskusi
dan
pembahasan
tidak
berdasarkan
data
pengamatan
Jawaban pertanyaa n masih kurang lengkap
Tambahankan daftar pustaka dan lengkapi jawaban pertanyaan