Pengaruh ROA, ROE, dan DER terhadap Harga Saham Perusahaan Sektor Properti di BEI Tahun 2010 - 2012.
Universitas Kristen Maranatha
viii
ABSTRACT
This study aims to determine the effect of Return on Assets, Return on Equity, and Debt to Equity Ratio of Stock Price on the company's property sector in Indonesia Stock Exchange. The data used in this study is a secondary data published Indonesia Stock Exchange 2010-2012. This study used SPSS version 20.0 as an analytical tool. The results based on the results of t-test showed that in partial Return on Assets no significant effect on stock prices, Return On Equity insignificant effect on stock prices, and the Debt to Equity Ratio insignificant effect on stock prices. While research variables simultaneously Return on Assets, Return on Equity, and Debt to Equity Ratio significant effect on stock prices based on the results of the F-test. Keywords: Return on Assets, Return on Equity, Debt to Equity Ratio, Stock Price
(2)
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Return On Assets, Return On Equity, dan Debt to Equity Ratio terhadap Harga Saham pada perusahaan sektor properti di Bursa Efek Indonesia. Data yang digunakan pada penelitian ini adalah data sekunder yang diterbitkan Bursa Efek Indonesia periode 2010-2012. Penelitian ini menggunakan SPSS versi 20.0 sebagai alat analisis. Hasil penelitian berdasarkan hasil uji t menunjukkan bahwa secara parsial variabel Return On Assets berpengaruh tidak signifikan terhadap harga saham, Return On Equity berpengaruh tidak signifikan terhadap harga saham, dan Debt to Equity Ratio berpengaruh tidak signifikan terhadap harga saham. Sedangkan penelitian secara simultan variabel
Return On Assets, Return On Equity, dan Debt to Equity Ratio berpengaruh
signifikan terhadap harga saham berdasarkan hasil uji F.
(3)
Universitas Kristen Maranatha
x
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL..……… i
HALAMAN PENGESAHAN……… ii
SURAT PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI……….. iii
SURAT PERNYATAAN PENELITIAN UNTUK PENYUSUNAN SKRIPSI...………. iv
PERNYATAAN PUBLIKASI LAPORAN PENELITIAN………... v
KATA PENGANTAR……...……… vi
ABSTRACT…...……….. ix
ABSTRAK……… x
DAFTAR ISI……… xi
DAFTAR GAMBAR………..……… xiv
DAFTAR TABEL………..………. xv
DAFTAR GRAFIK……….……… xvii
DAFTAR LAMPIRAN……….……….. xviii
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian………. 1
1.2 Identifikasi Masalah………..……… 8
1.3 Tujuan Penelitian………..,……… 8
(4)
BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS
2.1 Kajian Pustaka
2.1.1 Pasar Modal………...……….... 10
2.1.2 Saham………..…….. 13
2.1.3 Harga Saham…………..……… 15
2.1.4 Laporan Keuangan……...…..……… 22
2.1.5 Analisis Laporan Keuangan..………..…….. 26
2.1.6 Analisis Rasio Keuangan………..…..…….. 29
2.2 Kerangka Pemikiran………..……….34
2.3 Pengembangan Hipotesis…..…..……….. 36
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian…….………. 38
3.2 Definisi Operasional Variabel……….. 38
3.3 Populasi dan Sampel………. 42
3.4 Teknik Pengumpulan Data……… 45
3.5 Uji Data………. 45
3.5.1 Pengujian Asumsi Klasik……….. 45
3.5.1.1Uji Outlier……….. 46
3.5.1.2Uji Normalitas………... 47
3.5.1.3Uji Multikolinearitas………. 47
3.5.1.4Uji Autokorelasi……… 48
(5)
Universitas Kristen Maranatha
xii
3.5.2 Metode Analisis Data………. 50 3.5.3 Uji Hipotesis……….. 51 3.5.3.1Uji Statistik t ………….………….. 51 3.5.3.2Uji Statistik F ……..………... 51
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian……….. 52
4.2 Pembahasan………80
BAB V SIMPULAN DAN SARAN
5.1 Simpulan………..……….. 83
5.2 Saran………..……… 84
(6)
DAFTAR GAMBAR
Halaman
(7)
Universitas Kristen Maranatha
xiv
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 3.1 Definisi Operasional Variabel ……… 41
Tabel 3.2 Sampel Penelitian ……….. 42
Tabel 4.1 ROA (X1) ………. 52
Tabel 4.2 ROE (X2) ………... 54
Tabel 4.3 DER (X3) ……… 57
Tabel 4.4 Harga Saham (Y) ……… 59
Tabel 4.5 Uji Mahalanobis Distance ……….. 62
Tabel 4.6 Hasil Uji Normalitas ……… 64
Tabel 4.7 Nilai VIF Uji Multikolinearitas ……… 65
Tabel 4.8 Kriteria Pengujian Statistik Durbin-Watson ……… 66
Tabel 4.9 Nilai Statistik Durbin-Watson ……….. 66
Tabel 4.10 Nilai Statistik Durbin-Watson ……….. 68
Tabel 4.11 Analisis Korelasi Product Moment ……….. 71
Tabel 4.12 Koefisien Korelasi dan Taksirannya ……… 72
(8)
Tabel 4.14 Nilai Koefisien Beta x Zero Order ………...… 75
Tabel 4.15 Pengujian Hipotesis Parsial (Uji-t) ……….. 76
(9)
Universitas Kristen Maranatha
xvi
DAFTAR GRAFIK
Halaman
Grafik 4.1 Data Penelitian ROA (X1) ……… 54
Grafik 4.2 Data Penelitian ROE (X2) ……… 56
Grafik 4.3 Data Penelitian DER (X3) ………. 58
Grafik 4.4 Data Penelitian Harga Saham (Y) ………..……….. 60
Grafik 4.5 Kurva Pengujian Hipotesis Uji Autokorelasi ……… 67
Grafik 4.6 Kurva Pengujian Hipotesis Uji Autokorelasi ………. 69
Grafik 4.7 Hasil Uji Heterokedastisitas ……… 70
Grafik 4.8 Kurva Uji-t Dua Pihak (ROA) ………. 77
Grafik 4.9 Kurva Uji-t Dua Pihak (ROE) ………. 78
(10)
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran A Data Variabel Penelitian ……… 88
Lampiran B NPar Tests ……….. 90
Lampiran C Regression ……… 91
(11)
1
Universitas Kristen Maranatha
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Perkembangan dunia perekonomian dari masa ke masa semakin pesat, setiap perusahaan bersaing untuk menjadi yang terbaik dan terbesar dibidangnya. Membangun sebuah perusahaan untuk menjadi besar bukan hal yang mudah, perusahaan memerlukan dana yang relatif besar dan manajemen yang kreatif. Manajemen itu sendiri adalah otak dari perusahaan, mereka yang mengatur seberapa besar keuntungan yang akan diperoleh perusahaan untuk beberapa tahun ke depan serta membuat strategi untuk menjalankan operasi.
Terdapat beberapa sektor industri yang dapat dipilih oleh investor sebagai alternatif untuk menanamkan investasinya dalam jangka panjang maupun jangka pendek. Salah satu industri yang terdapat di Indonesia dan tercatat sahamnya oleh BEI yaitu, industri real estate and property. Investasi di sektor properti pada umumnya bersifat jangka panjang dan pertumbuhannya sangat sensitif terhadap indikator makro ekonomi, seperti pertumbuhan ekonomi, laju inflasi, tingkat suku bunga dan nilai tukar rupiah. Bisnis real estate and property baik residensial maupun komersial menunjukkan perkembangan yang cukup pesat di Indonesia (Rizki, 2012). Semakin pesatnya perkembangan sektor property ini diikuti dengan semakin tingginya permintaan akan kebutuhan tempat tinggal, perkantoran, pusat
(12)
perbelanjaan, taman hiburan dan lain-lain, sehingga membuat emiten-emiten properti membutuhkan dana dari sumber eksternal (Rizki, 2012). Dana dari sumber eksternal dapat diperoleh melalui pasar modal (Husnan, 2003). Banyak masyarakat yang menginvestasikan modalnya di industri properti dikarenakan harga tanah yang cenderung naik penyebabnya adalah supply tanah bersifat tetap, sedangkan demand akan selalu besar seiring pertambahan penduduk (Ardianti, 2013). Kenaikan yang terjadi pada harga tanah diperkirakan 40% (Ardianti, 2013). Selain itu harga tanah bersifat rigrid, artinya penentu harga bukanlah pasar tetapi orang yang menguasai tanah (Rachbini, 1997).
Pemenuhan kebutuhan dana dapat diperoleh dengan melakukan pinjaman dalam bentuk hutang atau menerbitkan saham di pasar modal. Banyak sekali informasi yang dapat diperoleh dari pasar modal oleh para pemodal (investor), baik informasi yang tersedia di publik maupun informasi pribadi agar bisa mengambil keputusan tentang saham perusahaan yang layak untuk dipilih dan dibeli. Pasar modal berperan sebagai sarana perusahaan untuk meningkatkan kebutuhan dana jangka panjang dengan menjual saham atau mengeluarkan obligasi (Jogiyanto, 2003:11).
Perusahaan untuk meningkatkan harga sahamnya, maka perusahaan sangat perlu mengetahui faktor–faktor yang sangat berpengaruh terhadap peningkatan harga sahamnya. Apabila faktor tersebut diketahui, maka perusahaan dapat menekankan kepada kebijaksanaan keuangan tentunya dalam upaya meningkatkan harga saham perusahaan (Djazuli, 2006). Harga
(13)
3
Universitas Kristen Maranatha
saham pada pasar modal memiliki peranan yang penting karena harga saham dapat berubah-ubah tiap waktu.
Bagi perusahaan yang tidak go public nilai perusahaan merupakan harga yang bersedia dibayar oleh calon pembeli apabila perusahaan tersebut dijual. Sedangkan bagi perusahaan yang go publik harga saham yang diperjualbelikan dibursa merupakan indikator nilai perusahaan. Sehingga apabila harga saham meningkat maka nilai perusahaan juga akan meningkat. Apabila nilai perusahaan meningkat maka kemakmuran pemegang saham juga akan meningkat. Karena dengan harga saham yang meningkat tersebut maka pemegang saham akan memperoleh tingkat pengembalian yang tinggi (Husnan & Pudjiastuty, 1996). Harga saham yang diperjualbelikan di bursa sangat berkaitan dengan prestasi yang dicapai oleh perusahaan. Prestasi perusahaan dapat dinilai dari besarnya kinerja keuangan selama periode tertentu. Kinerja keuangan perusahaan bisa diamati dari laporan keuangan yang dikeluarkan secara periodik (Purnomo, 1998).
Harga saham merupakan tanda penyertaan atau kepemilikan seseorang atau badan dalam suatu perusahaan atau perseorangan terbatas yang wujud sahamnya adalah selembar kertas yang menerangkan bahwa pemilik kertas tersebut porsi kepemilikannya ditentukan oleh seberapa besar penyertaan yang ditanamkan di perusahaan tersebut (Darmadji & Fakhruddin, 2001:5).
Pergerakan harga saham setiap detik selalu dipelajari oleh banyak day trader yang berdagang dengan cara beli pagi hari dan jual sore hari, atau beli sore hari dan jual pagi hari. Day trader menggunakan analisis teknis
(14)
untuk mempelajari pergerakan harga saham dari menit ke menit dan dari hari ke hari, sehingga menemukan suatu pola harga pasar. Analisis teknis sangat cocok digunakan dalam keadaan ekonomi relatif stabil. Ketika kondisi ekonomi sedang bergejolak, analisis teknis rawan melakukan kesalahan estimasi, karena harga saham tidak dipengaruhi oleh harga masa lalu, tetapi oleh faktor mikro dan makro yang tidak dapat diprediksi. Meskipun faktor mikro dan makro tidak dapat diprediksi, tetapi analisis fundamental dapat membantu estimasi meskipun tidak seratus persen tepat (Samsul, 2006).
Menurut Husnan (1996:315) “Analisis fundamental mencoba memperkirakan harga saham di masa yang akan datang dengan memperkirakan nilai faktor fundamental yang mempengaruhi harga saham di masa yang akan datang.” Sedangkan Crabb (2003) menyatakan: “Fundamental analysis is an examination of corporate accounting reports to asses the value of company, that investor can use to analyze a company’s stock prices“. Pernyataan ini menggambarkan bahwa informasi akuntansi atau laporan keuangan perusahaan dapat digunakan oleh investor sebagai faktor fundamental, untuk menilai harga saham perusahaan. Persoalan yang timbul adalah sejauh mana informasi perusahaan publik tersebut mempengaruhi harga saham dipasar modal dan faktor atau variabel apa saja yang menjadikan indikator, sehingga perusahaan dapat mengendalikannya, sehingga tujuan meningkatkan nilai perusahaan melalui peningkatan nilai saham yang diperdagangkan di pasar modal dapat dicapai.
Analisis faktor fundamental didasarkan pada laporan keuangan perusahaan yang dapat dianalisis melalui analisa rasio-rasio keuangan dan
(15)
5
Universitas Kristen Maranatha
ukuran-ukuran lainnya seperti cash flow untuk mengukur kinerja keuangan perusahaan (Ang, 1997). Rasio keuangan dikelompokkan dalam lima jenis yaitu: (1) rasio likuiditas; (2) rasio aktivitas; (3) rasio profitabilitas; (4) rasio solvabilitas (leverage); dan (5) rasio pasar. Rasio profitabilitas antara lain: return on asset (ROA), return on equity (ROE). Rasio solvabilitas (leverage) antara lain adalah debt to equity ratio (DER).
Return On Asset (ROA) mengukur kemampuan perusahaan menghasilkan laba bersih berdasarkan tingkat asset yang tertentu (Mamduh & Halim, 2009:84). Menurut Syafri (2004:305) bahwa ROA menggambarkan perputaran aktiva diukur dari volume penjualan. Semakin besar ROA semakin baik.
Menurut Mukhtarudin & Desmon (2007) bahwa ROA menghubungkan laba bersih yang diperoleh dari operasi perusahaan dengan jumlah investasi atau aktiva yang digunakan untuk menghasilkan keuntungan operasi tersebut. Semakin tinggi tingkat rentabilitas keuangan perusahaan maka semakin kuat kemampuan perusahaan dalam memperoleh laba, dan semakin tinggi juga tingkat kepercayaan investor yang berpengaruh terhadap tingginya permintaan saham perusahaan tersebut di pasar modal yang secara langsung berpengaruh terhadap tingginya harga saham.
Return On Equity (ROE) mengukur laba dari sudut pandang pemegang saham, rasio ini tidak memperhitungkan deviden maupun capital gain untuk pemegang saham. Rasio ini bukan pengukur return pemegang saham yang sebenarnya (Mamduh & Halim, 2009:84). Menurut Syafri (2004:305) mengatakan bahwa rasio ini menunjukan berapa persen diperoleh
(16)
laba bersih bila diukur dari modal pemilik.
Menurut Nurani (2009) bahwa Semakin tinggi ROE, maka semakin efisien dan efektif manajemen perusahaan atau dengan kata lain baiknya kinerja perusahaan tersebut sehingga mempengaruhi minat investor dalam berinvestasi pada perusahaan yang mengakibatkan tingginya penawaran dan tingginya harga saham.
Debt to Equity Ratio (DER) merupakan penilaian terhadap permodalan (capital). DER merupakan rasio hutang yang digambarkan dengan perbandingan antara seluruh hutang, baik hutang jangka panjang maupun hutang jangka pendek, dengan modal sendiri perusahaan (Home, 2003:268).
Menurut Home (2003), perusahaan dengan DER rendah akan mempunyai resiko kerugian lebih kecil ketika keadaan ekonomi merosot, namun ketika kondisi ekonomi membaik, kesempatan memperoleh laba rendah, sedangkan perusahaan dengan DER yang terlalu tinggi mempunyai dampak buruk terhadap kinerja perusahaan, karena tingkat hutang yang semakin tinggi berarti beban bunga perusahaan akan semakin besar dan akan mengurangi keuntungan.
Siregar menyatakan DER berpengaruh signifikan terhadap harga saham (Siregar, 2008).Berbeda dengan penelitian yang dilakukan Windarto (2009) yang menyatakan DER tidak berpengaruh signifikan terhadap harga saham.
Dalam penelitian yang dilakukan Rinati (2008:9) Net Profit Margin (NPM) tidak mempunyai pengaruh terhadap harga saham, sedangkan Return
(17)
7
Universitas Kristen Maranatha
On Assets (ROA) diperoleh hasil bahwa ROA mempunyai pengaruh terhadap harga saham dan Return On Equity (ROE) tidak mempengaruhi harga saham.
Sitompul (2011) menganalisis mengenai pengaruh faktor-faktor fundamental terhadap harga saham perubahan real estate dan property yang terdaftar di BEI, yang hasilnya menunjukkan bahwa secara parsial EPS dan PER berpengaruh terhadap harga saham sedangkan secara parsial ROA dan ROE tidak berpengaruh signifikan terhadap harga saham.
Anastasia, Gunawan & Wijayanti (2003) dalam ”Analisa Faktor Fundamental (ROA, ROE, PBV, DER, β, r) dan Risiko Sistematik (Beta) Terhadap Harga Saham Properti di BEI”. Hasilnya menunjukan bahwa Book
Value mempengaruhi harga saham secara parsial sedangkan faktor
fundamental lainnya tidak berpengaruh tehadap harga saham.
Perbedaan-perbedaan hasil penelitian mengenai faktor fundamental yang mempengaruhi harga saham belum konsisten dan sering terjadi kontradiktif antara satu peneliti dengan peneliti lainnya, mendorong penulis untuk melakukan penelitian lanjutan mengenai “PENGARUH ROA, ROE, DAN DER TERHADAP HARGA SAHAM PERUSAHAAN SEKTOR
(18)
1.2 Identifikasi Masalah
Dalam penelitian ini, penulis mengidentifikasikan masalah yang akan dibahas sebagai berikut:
a. Apakah terdapat pengaruh Return On Assets (ROA), Return On Equity (ROE), dan Debt to Equity Ratio (DER) secara parsial maupun secara simultan terhadap harga saham perusahaan sektor properti di Bursa Efek Indonesia?
b. Variabel manakah yang paling berpengaruh terhadap harga saham perusahaan sektor properti di Bursa Efek Indonesia?
1.3 Tujuan Penelitian
Berdasarkan permasalahan yang diteliti, maka tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut:
a. Untuk menguji dan menganalisis pengaruh Return On Assets (ROA), Return On Equity (ROE), dan Debt to Equity Ratio (DER) secara parsial maupun secara simultan terhadap harga saham perusahaan sektor properti di Bursa Efek Indonesia.
b. Untuk mengetahui variabel yang paling berpengaruh terhadap harga saham perusahaan sektor properti di Bursa Efek Indonesia.
1.4 Kontribusi Penelitian
Adapun manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut: a. Bagi Emiten
Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai salah satu dasar pertimbangan dalam pengambilan keputusan dalam bidang keuangan terutama
(19)
9
Universitas Kristen Maranatha
dalam rangka memaksimumkan kinerja perusahaan dan pemegang saham, sehingga saham perusahaannya dapat terus bertahan dan mempunyai return yang besar.
b. Bagi investor
Sebagai bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan investasi guna menentukan perusahaan yang dapat memberikan tingkat pengembalian investasi saham yang diharapkan.
c. Bagi peneliti selanjutnya
Penelitian ini dapat dijadikan sumber referensi dan informasi untuk kemungkinan penelitian yang akan dilakukan selanjutnya mengenai pembahasan harga saham.
(20)
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
5.1 Simpulan
Berdasarkan hasil analisis, maka kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Secara parsial, ROA tidak berpengaruh signifikan terhadap harga saham perusahaan sektor properti di Bursa Efek Indonesia periode 2010-2012. Hal ini ditunjukkan dari hasil perhitungan yaitu nilai koefisien regresi sebesar 0,068 dengan thitung sebesar 0,728 lebih kecil dari pada ttabel sebesar 1,994 dan nilai signifikansi yang
berada di atas 0,05 yaitu sebesar 0,469.
2. Secara parsial, ROE tidak berpengaruh signifikan terhadap harga saham perusahaan sektor properti di Bursa Efek Indonesia periode 2010-2012. Hal ini ditunjukkan dari hasil perhitungan yaitu nilai koefisien regresi sebesar 0,039 dengan thitung sebesar 0,383 lebih kecil dari pada ttabel sebesar 1,994 dan nilai signifikansi yang
berada di atas 0,05 yaitu sebesar 0,703.
3. Secara parsial, DER tidak berpengaruh signifikan terhadap harga saham perusahaan sektor properti di Bursa Efek Indonesia periode 2010-2012. Hal ini ditunjukkan dari hasil perhitungan yaitu nilai koefisien regresi sebesar 0,019 dengan thitung sebesar 0,110 lebih kecil dari pada ttabel sebesar 1,994 dan nilai signifikansi yang
(21)
84
Universitas Kristen Maranatha
4. Secara simultan, ROA, ROE, dan DER berpengaruh signifikan terhadap harga saham perusahaan sektor properti di Bursa Efek Indonesia periode 2010-2012. Hal ini ditunjukkan dari hasil perhitungan yaitu nilai Fhitung sebesar 2,818 dengan p-value (sig) 0,045. Dengan α=0,05 serta derajat kebebasan v1 = 71 (n-(k+1)) dan v2 = 3, maka
diperoleh nilai Ftabel 2,734.
5. Variabel yang paling berpengaruh terhadap harga saham perusahaan sektor properti di Bursa Efek Indonesia periode 2010-2012 yaitu variabel ROA (X1) sebesar
6,90%, yang kedua variabel ROE (X2) sebesar 3,86%, dan yang terakhir DER (X3)
sebesar -0,12%.
5.2 Saran
1. Untuk penelitian selanjutnya disarankan untuk menambah jumlah sampel dalam penelitian agar hasil yang didapat lebih baik.
2. Menambah variabel lain yang dapat mempengaruhi harga saham, baik dari faktor fundamental maupun faktor kondisi ekonomi.
(22)
DAFTAR PUSTAKA
Ang, Robert. (1997). Buku Pinter: Pasar Modal Indonesia, Mediasoft Indonesia, Jakarta.
Crabb, Peter R. (2003). Finance and Investment using The Wall Street Journal, McGraw-Hill, New York.
Darmadji, Tjiptono., dan Fakhrudin, H.M. (2001). Pasar Modal di Indonesia:Pendekatan Tanya Jawab. Jakarta: Salemba Empat.
Ghozali, Imam. (2001). Aplikasi Analisis Multivariate dengan program IBM SPSS 20. Cetakan Kelima. Semarang: BP Undip.
___________. (2005). Aplikasi Analisis Multivariate dengan program IBM SPSS 20. Cetakan Kelima. Semarang: BP Undip.
___________. (2006). Aplikasi Analisis Multivariate dengan program IBM SPSS 20. Cetakan Kelima. Semarang: BP Undip.
___________. (2011). Aplikasi Analisis Multivariate dengan program IBM SPSS 20. Cetakan Kelima. Semarang: BP Undip.
Gujarati, Damodar. (1993). Basic Econometrics, 3nd Edition, McGraw-Hill, Inc, Singapore.
______________. (1995). Basic Econometrics, 3nd Edition, McGraw-Hill, Inc, Singapore.
______________. (1998). Basic Econometrics, 3nd Edition, McGraw-Hill, Inc, Singapore.
(23)
86
Universitas Kristen Maranatha
Harahap, S.S. (2004). Analisis Kritis atas Laporan Keuangan, Penerbit PT Raja Grafindo Persada, Jakarta.
__________. (2006). Analisis Kritis atas Laporan Keuangan, Penerbit PT Raja Grafindo Persada, Jakarta.
Husnan, Suad. (1996). Dasar-dasar Teori Portofolio dan Analisis Sekuritas, Edisi Ketiga, UPP AMP YKPN, Yogyakarta.
___________. (2003). Dasar-dasar Teori Portofolio dan Analisis Sekuritas, Edisi Ketiga, UPP AMP YKPN, Yogyakarta.
Jogiyanto Hartono. (2003). Teori Portofolio dan Analisis Investasi di Pasar Modal Indonesia. Yogyakarta:BPFE.
_______________. (2008). Teori Portofolio dan Analisis Investasi di Pasar Modal Indonesia. Yogyakarta:BPFE.
Mamduh M. Hanafi., dan Halim. (2003), Manajemen Keuangan. Yogyakarta: BPFE. __________________________. (2009), Manajemen Keuangan. Yogyakarta: BPFE. Munawir. (2007). Analisa Laporan Keuangan. Yogyakarta: Liberty.
Natarsyah, Syahib. (2000). “Analisis Pengaruh Beberapa Faktor Fundamental
Perusahaan Terhadap Harga Saham (Kasus Industri Barang Konsumsi)”, Jurnal Ekonomi dan Bisnis Indonesia, Vol.5, No. 3, Hal. 294-312.
Riyanto, Bambang. (2001). Dasar-Dasar Pembelanjaan Perusahaan. Yogyakarta: BPFE. Santoso, S. (2002). SPSS Statistik Parametrik. Cetakan Pertama. Jakarta : PT Elexmedia
(24)
Sartono, Agus, 2001, Manajemen Keuangan Internasional, Edisi Pertama. Yogyakarta: BPFE.
Siregar, Sakti. (2008). “Pengaruh Rasio Profitabilitas, Rasio Solvabilitas, dan Risiko Sistematis terhadap Harga Saham Properti di Bursa Efek Jakarta”, Jurnal Akuntansi, Vol. 8, Universitas Sumatera Utara.
Sugiyono. (2008). Metode Penelitian Bisnis. Bandung: Alfabeta. _______. (2009). Metode Penelitian Bisnis. Bandung: Alfabeta. ________. (2010). Metode Penelitian Bisnis. Bandung: Alfabeta.
Sunariyah. (2003). Pengantar Pengetahuan Pasar Modal. Edisi keempat. Yogyakarta: AMP YKPN.
Tandelilin, Eduardus. (2010). Analisis Investasi dan Manajemen Portofolio, Cetakan Pertama, Maret 2001, Penerbit BPFE Yogyakarta.
Van Horne, James C. (2003). Accounting Economics. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.
Windarto, Ahmad. (2009). “Pengaruh Faktor-Faktor Fundamental dan Risiko Sistematis Terhadap Harga Saham pada Perusahaan yang Masuk di JII”, Skripsi Fakultas Syariah UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.
Yogo, Purnomo. (1998). “Keterkaitan Kinerja Keuangan dengan Harga Saham”,
(1)
dalam rangka memaksimumkan kinerja perusahaan dan pemegang saham, sehingga saham perusahaannya dapat terus bertahan dan mempunyai return yang besar.
b. Bagi investor
Sebagai bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan investasi guna menentukan perusahaan yang dapat memberikan tingkat pengembalian investasi saham yang diharapkan.
c. Bagi peneliti selanjutnya
Penelitian ini dapat dijadikan sumber referensi dan informasi untuk kemungkinan penelitian yang akan dilakukan selanjutnya mengenai pembahasan harga saham.
(2)
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
5.1 Simpulan
Berdasarkan hasil analisis, maka kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Secara parsial, ROA tidak berpengaruh signifikan terhadap harga saham perusahaan sektor properti di Bursa Efek Indonesia periode 2010-2012. Hal ini ditunjukkan dari hasil perhitungan yaitu nilai koefisien regresi sebesar 0,068 dengan thitung sebesar 0,728 lebih kecil dari pada ttabel sebesar 1,994 dan nilai signifikansi yang berada di atas 0,05 yaitu sebesar 0,469.
2. Secara parsial, ROE tidak berpengaruh signifikan terhadap harga saham perusahaan sektor properti di Bursa Efek Indonesia periode 2010-2012. Hal ini ditunjukkan dari hasil perhitungan yaitu nilai koefisien regresi sebesar 0,039 dengan thitung sebesar 0,383 lebih kecil dari pada ttabel sebesar 1,994 dan nilai signifikansi yang berada di atas 0,05 yaitu sebesar 0,703.
3. Secara parsial, DER tidak berpengaruh signifikan terhadap harga saham perusahaan sektor properti di Bursa Efek Indonesia periode 2010-2012. Hal ini ditunjukkan dari hasil perhitungan yaitu nilai koefisien regresi sebesar 0,019 dengan thitung sebesar 0,110 lebih kecil dari pada ttabel sebesar 1,994 dan nilai signifikansi yang berada di atas 0,05 yaitu sebesar 0,913.
(3)
4. Secara simultan, ROA, ROE, dan DER berpengaruh signifikan terhadap harga saham perusahaan sektor properti di Bursa Efek Indonesia periode 2010-2012. Hal ini ditunjukkan dari hasil perhitungan yaitu nilai Fhitung sebesar 2,818 dengan p-value (sig) 0,045. Dengan α=0,05 serta derajat kebebasan v1 = 71 (n-(k+1)) dan v2 = 3, maka diperoleh nilai Ftabel 2,734.
5. Variabel yang paling berpengaruh terhadap harga saham perusahaan sektor properti di Bursa Efek Indonesia periode 2010-2012 yaitu variabel ROA (X1) sebesar 6,90%, yang kedua variabel ROE (X2) sebesar 3,86%, dan yang terakhir DER (X3) sebesar -0,12%.
5.2 Saran
1. Untuk penelitian selanjutnya disarankan untuk menambah jumlah sampel dalam penelitian agar hasil yang didapat lebih baik.
2. Menambah variabel lain yang dapat mempengaruhi harga saham, baik dari faktor fundamental maupun faktor kondisi ekonomi.
(4)
DAFTAR PUSTAKA
Ang, Robert. (1997). Buku Pinter: Pasar Modal Indonesia, Mediasoft Indonesia, Jakarta.
Crabb, Peter R. (2003). Finance and Investment using The Wall Street Journal, McGraw-Hill, New York.
Darmadji, Tjiptono., dan Fakhrudin, H.M. (2001). Pasar Modal di Indonesia:Pendekatan Tanya Jawab. Jakarta: Salemba Empat.
Ghozali, Imam. (2001). Aplikasi Analisis Multivariate dengan program IBM SPSS 20. Cetakan Kelima. Semarang: BP Undip.
___________. (2005). Aplikasi Analisis Multivariate dengan program IBM SPSS 20. Cetakan Kelima. Semarang: BP Undip.
___________. (2006). Aplikasi Analisis Multivariate dengan program IBM SPSS 20. Cetakan Kelima. Semarang: BP Undip.
___________. (2011). Aplikasi Analisis Multivariate dengan program IBM SPSS 20. Cetakan Kelima. Semarang: BP Undip.
Gujarati, Damodar. (1993). Basic Econometrics, 3nd Edition, McGraw-Hill, Inc, Singapore.
______________. (1995). Basic Econometrics, 3nd Edition, McGraw-Hill, Inc, Singapore.
(5)
Harahap, S.S. (2004). Analisis Kritis atas Laporan Keuangan, Penerbit PT Raja Grafindo Persada, Jakarta.
__________. (2006). Analisis Kritis atas Laporan Keuangan, Penerbit PT Raja Grafindo Persada, Jakarta.
Husnan, Suad. (1996). Dasar-dasar Teori Portofolio dan Analisis Sekuritas, Edisi Ketiga, UPP AMP YKPN, Yogyakarta.
___________. (2003). Dasar-dasar Teori Portofolio dan Analisis Sekuritas, Edisi Ketiga, UPP AMP YKPN, Yogyakarta.
Jogiyanto Hartono. (2003). Teori Portofolio dan Analisis Investasi di Pasar Modal Indonesia. Yogyakarta:BPFE.
_______________. (2008). Teori Portofolio dan Analisis Investasi di Pasar Modal Indonesia. Yogyakarta:BPFE.
Mamduh M. Hanafi., dan Halim. (2003), Manajemen Keuangan. Yogyakarta: BPFE. __________________________. (2009), Manajemen Keuangan. Yogyakarta: BPFE. Munawir. (2007). Analisa Laporan Keuangan. Yogyakarta: Liberty.
Natarsyah, Syahib. (2000). “Analisis Pengaruh Beberapa Faktor Fundamental
Perusahaan Terhadap Harga Saham (Kasus Industri Barang Konsumsi)”, Jurnal Ekonomi dan Bisnis Indonesia, Vol.5, No. 3, Hal. 294-312.
Riyanto, Bambang. (2001). Dasar-Dasar Pembelanjaan Perusahaan. Yogyakarta: BPFE. Santoso, S. (2002). SPSS Statistik Parametrik. Cetakan Pertama. Jakarta : PT Elexmedia
(6)
Sartono, Agus, 2001, Manajemen Keuangan Internasional, Edisi Pertama. Yogyakarta: BPFE.
Siregar, Sakti. (2008). “Pengaruh Rasio Profitabilitas, Rasio Solvabilitas, dan Risiko Sistematis terhadap Harga Saham Properti di Bursa Efek Jakarta”, Jurnal Akuntansi, Vol. 8, Universitas Sumatera Utara.
Sugiyono. (2008). Metode Penelitian Bisnis. Bandung: Alfabeta. _______. (2009). Metode Penelitian Bisnis. Bandung: Alfabeta. ________. (2010). Metode Penelitian Bisnis. Bandung: Alfabeta.
Sunariyah. (2003). Pengantar Pengetahuan Pasar Modal. Edisi keempat. Yogyakarta: AMP YKPN.
Tandelilin, Eduardus. (2010). Analisis Investasi dan Manajemen Portofolio, Cetakan Pertama, Maret 2001, Penerbit BPFE Yogyakarta.
Van Horne, James C. (2003). Accounting Economics. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.
Windarto, Ahmad. (2009). “Pengaruh Faktor-Faktor Fundamental dan Risiko Sistematis Terhadap Harga Saham pada Perusahaan yang Masuk di JII”, Skripsi Fakultas Syariah UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.
Yogo, Purnomo. (1998). “Keterkaitan Kinerja Keuangan dengan Harga Saham”, Usahawan, Desember, No. 12, Th. XXVII, hal. 33-38.