Efek Kombinasi Ekstrak Daun Katuk (Sauropus androgynus (L.)Merr.) dan Domperidon Terhadap Perkembangan Berat Badan Bayi Mencit Menyusu.

(1)

vii

ABSTRAK

EFEK KOMBINASI EKSTRAK DAUN KATUK (Sauropus androgynus (L.) Merr) DAN DOMPERIDON TERHADAP PERKEMBANGAN BERAT

BADAN BAYI MENCIT MENYUSU

Rheza Crisnanda, 2014 ; Pembimbing I : Lusiana Darsono, dr., M.Kes. Pembimbing II : Khie Khiong, dr., S,Si., M.Si.,

M.Pharm.Sc., PhD., PA(K)

Latar Belakang : Nutrien terpenting bayi baru lahir sampai berusia 6 bulan

adalah air susu ibu (ASI). Survei Sosial Ekonomi Nasional tahun 2010 menunjukkan hanya 33,6% bayi di Indonesia mendapatkan ASI eksklusif sesuai dengan persyaratan WHO, salah satunya disebabkan oleh produksi ASI kurang. Penelitian terdahulu melaporkan bahwa penggunaan daun katuk yang mengandung papaverin, dengan mekanisme inhibisi reseptor dopamin dan merangsang pelepasan prolaktin, meningkatkan produksi ASI hingga 50,47% tanpa mengurangi kualitasnya. Domperidon merupakan obat golongan anti-emetik yang dapat meningkatkan produksi ASI dengan menghambat reseptor D2 Dopamin. Produksi dan pemberian ASI seringkali diasosiasikan dengan peningkatan berat badan bayi.

Tujuan penelitian: untuk mengetahui peningkatan berat badan bayi mencit

yang disusui oleh mencit yang diberi kombinasi ekstrak daun katuk dan domperidon.

Metode Penelitian: penelitian eksperimental laboratorik sungguhan dengan

Rancangan Acak Lengkap (RAL) terhadap 30 mencit betina baru melahirkan, dibagi menjadi 5 kelompok. Kelompok kontrol negatif (KN) diberi aquadest, kontrol positif (KP) diberi moloco 0,12 mg/hari, daun katuk 1 (KI) diberi ekstrak daun katuk 173,6 mg/kgBB/hari, daun katuk 2 (KII) diberi ekstrak daun katuk 868 mg/kgBB/hari, kombinasi daun katuk 1 dan domperidon 0,078 mg/hari (DK). Data peningkatan berat badan bayi mencit pasca perlakuan dianalisis dengan ANAVA, dilanjutkan dengan Uji Turkey HSD.

Hasil penelitian: persentase peningkatan berat badan bayi mencit pasca

perlakuan menunjukkan perbedaan yang sangat bermaksa (p<0,01) secara statistik antara kelompok kontrol negatif dengan kombinasi katuk-domperidon, daun katuk 1, dan daun katuk 2.

Simpulan : Kombinasi daun katuk dan domperidon meningkatkan

perkembangan berat badan bayi mencit menyusu.


(2)

viii ABSTRACT

THE EFFECT OFCOMBINATION OF SWEET LEAVES EXTRACT (Sauropus androgynus (L.) Merr.) AND DOMPERIDONE TOWARD

BREASTFEEDING BABY MICE’ WEIGHT GROWTH Rheza Crisnanda, 2014 ; 1st Tutor : Lusiana Darsono, dr., M.Kes.

2nd Tutor : Khie Khiong,dr., S,Si., M.Si.,

M.Pharm.Sc.,PhD., PA(K)

Background : the most important nutrition for newborn babies till six months

old age is breast milk. The National Social Economy Survey in 2010 shows that a very low percentage of 33.6% newborn in Indonesia receives WHO standards’ exclusive breastfeeding, which is mainly caused by lack of breast milk production. Previous studies reported that the use of sweet leaves containing papaverine, by inhibiting dopamine receptor and triggering the release of prolactin, increases breast milk production up to 50.47% without affecting the quality. Domperidone is an anti-emetic drug capable of increasing breast milk production by inhibiting D2 dopamine receptor. Breast milk production is often associated with increasing newborn’s weight growth.

Aim : to know the weight growth of baby mice’ which were breastfed by sweet leaves extract and domperidone given mice.

Methods : true laboratoric experiment with completely randomized design on

30, just delivered, female mice, devided into 5 groups. Negative control group was given aquadest, positive control group was given moloco 0.12 mg/day, dose I group was given sweet leaves extract 173.6 mg/bw/day, dose II group was given sweet leaves extract 868 mg/bw/day, and combination of dose I and domperidone 0.078 mg/day. The data of baby mice’ wieght growth was analyzed by ANOVA and post-hoc Tukey HSD Test.

Result : the weight growth of baby mice’ between negative control group and combination of dose I and domperidone, as well as both sweet leaves groups showed highly significant differences (p<0.01).

Conclusion : the combination of sweet leaves extract and domperidone

increases breastfeeding baby mice’ weight growth.

Keywords : Breast milk, Sauropus androgynus (L.) Merr., domperidone, body


(3)

ix

DAFTAR ISI

JUDUL i

LEMBAR PERSETUJUAN ii

SURAT PERNYATAAN iii

PERSETUJUAN PUBLIKASI iv

KATA PENGANTAR v

ABSTRAK vii

ABSTRACT viii

DAFTAR ISI ix

DAFTAR TABEL xii

DAFTAR GAMBAR xiii

DAFTAR LAMPIRAN xiv

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang 1

1.2 Identifikasi Masalah 2

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian 2

1.4 Manfaat Karya Tulis Ilmiah 2

1.5 Kerangka Pemikiran dan Hipotesis 3

1.5.1 Kerangka Pemikiran 3

1.5.2 Hipotesis Penelitian 4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pertumbuhan Prenatal dan Postnatal Manusia 5

2.1.1 Pertumbuhan Prenatal 5

2.1.2 Neonatus 7

2.2 Pengaruh Menyusui Terhadap Bayi 10

2.3 Fisiologi Laktasi 12

2.3.1 Komposisi ASI 12


(4)

x

2.4 Galaktagogus 16

2.4.1 Botani Sauropus androgynus 18

2.4.1.1 Pemanfaatan Sauropus androgynus 19

2.4.1.2 Fitokimia Sauropus androgynus 19

2.4.1.3 Sauropus androgynus sebagai Galactagogue 20

2.4.2 Domperidon 21

BAB III BAHAN DAN METODE PENELITIAN

3.1 Bahan, Alat, dan Subjek Penelitian 23

3.1.1 Alat dan Bahan Penelitian 23

3.1.2 Subjek Penelitian 23

3.1.3 Lokasi dan Waktu Penelitian 24

3.2 Metode Penelitian 24

3.2.1 Desain Penelitian 24

3.2.2 Variabel Penelitian 24

3.2.2.1 Definisi Konsepsional Variabel 24 3.2.2.2 Definisi Operasional Variabel 25

3.2.3 Perhitungan Besar Sampel 25

3.3 Prosedur Kerja 26

3.3.1 Pengumpulan Bahan 26

3.3.2 Persiapan Bahan Uji 26

3.3.3 Persiapan Hewan Coba 27

3.3.4 Sterilisasi Alat 27

3.3.5 Pelaksanaan Penelitian 27

3.3.6 Cara Pemeriksaan 28

3.3.6.1 Pengumpulan Sampel 28

3.3.6.2 Pengambilan Data 28

3.4 Metode Analisis Data 29

3.4.1 Hipotesis Statistik 29

3.4.2 Kriteria Uji 29


(5)

xi

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian dan Pembahasan 31

4.1.1 Karakteristik Data 31

4.1.2 Uji ANAVA Satu Arah Hari ke-12 32

4.2 Pembahasan 34

4.2 Pengujian Hipotesis Penelitian 35

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan 36

5.2 Saran 36

DAFTAR PUSTAKA 37

LAMPIRAN 42


(6)

xii

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

2.1 Komposisi ASI manusia dibandingkan susu sapi 15

4.1 Uji Homogenitas Varians 32

4.2Uji ANAVA Satu Arah Peningkatan Berat Bayi Mencit Setelah Perlakuan 32 4.3 Hasil multiple comparisons untuk Tukey’s HSD 33


(7)

xiii

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

2.1 Gambaran topografis susunan organ viscera pada neonates 7 2.2 Grafik z-score untuk perbandingan berat terhadap usia 9

2.3 Daun dan bunga Sauropus androgynus 18


(8)

xiv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Perhitungan Dosis Bahan Uji dan Pembanding 42 Lampiran 2 Jumlah Bayi Mencit Lahir per Induk dan Rerata Berat Badan Lahir

Bayi Mencit 43

Lampiran 3 Rerata Perkembangan Bayi Mencit Selama Perlakuan 44 Lampiran 4 Hasil Uji Statistik Berat Badan Bayi Mencit Pasca Perlakuan 46

Lampiran 5 Dokumentasi 47


(9)

1

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Nutrisi paling penting bagi bayi baru lahir sampai berusia 6 bulan adalah air susu ibu (ASI). ASI dapat terus diberikan dengan disertai makanan pendamping ASI yang sesuai sampai bayi berusia 2 tahun (WHO, 2014). ASI yang adekuat sangat penting untuk pertumbuhan dan perkembangan bayi, serta mencegah beberapa penyakit, seperti penyakit pencernaan, infeksi, serta menurunkan risiko obesitas anak (Marcdante, et al., 2014).

Tahun pertama kehidupan bayi ditandai dengan pertumbuhan fisik, maturasi, akuisisi kompetensi, dan reorganisasi psikologis. Terutama pada 2 bulan pertama, bayi tumbuh dengan sangat pesat baik secara fisik, kognitif, dan emosional (Kliegman, et al., 2007). Hal ini sangat bergantung pada asupan gizi yang terkandung dalam ASI.

Menurut Survey Sosial Ekonomi Nasional 2010, hanya 33,6% bayi di Indonesia mendapatkan ASI eksklusif sesuai dengan persyaratan WHO, yaitu 6 bulan. Salah satu faktor penyebabnya adalah kurangnya produksi ASI. Kesulitan produksi susu dapat diakibatkan oleh status gizi dan psikologis ibu. Terdapat beberapa jenis tanaman herbal yang dipercaya dapat meningkatkan produksi ASI, salah satunya adalah Sauropus androgynus, atau disebut juga tanaman katuk. Salah satu penelitian beberapa tahun yang lalu melaporkan bahwa penggunaan daun katuk dapat meningkatkan produksi ASI sampai dengan 50,47% tanpa mengurangi kualitas ASI tersebut (Soka, et al., 2011).

Secara farmakologis, terdapat juga obat yang dapat meningkatkan produksi ASI seperti obat golongan anti-emetik, domperidon dan metoklorpramid. Kedua obat tersebut bekerja sebagai antagonis dopamin yang berperan dalam meningkatkan kadar prolaktin (International Breastfeeding Centre, 2009).

Produksi dan pemberian ASI seringkali diasosiasikan dengan peningkatan berat badan bayi. ASI merupakan sumber lemak dan protein yang pentng bagi


(10)

2

pertumbuhan dan nutrisi bayi (Hall, 2010). Penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa pertumbuhan berat badan bayi yang mendapatkan ASI ekslusif selama 6 bulan melebihi 50 persentil kurva National Centre for Health Statistics (NCHS), sehingga menyimpulkan bahwa ASI merupakan sumber nutrisi ideal bagi bayi, terutama 6 bulan pertama kelahiran (Marques, et al., 2004).

Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efek pemberian ekstrak daun katuk dan kombinasi daun katuk dan domperidon dalam meningkatkan produksi ASI, yang akhirnya meningkatkan perkembangan berat badan bayi.

1.2. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas identifikasi masalah penelitian ini adalah apakah kombinasi daun katuk (Sauropus androgynus (L.) Merr.) dan domperidon dapat meningkatkan perkembangan berat badan bayi mencit menyusu.

1.3. Maksud dan Tujuan Penelitian

Maksud penelitian adalah mengetahui efek kombinasi daun katuk dan domperidon terhadap perkembangan berat badan bayi mencit menyusu.

Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui peningkatan berat badan bayi mencit yang disusui oleh mencit yang diberi kombinasi ekstrak daun katuk dan domperidon.

1.4 Manfaat Karya Tulis Ilmiah

Manfaat akademis sebagai informasi untuk pembaca tentang efek kombinasi daun katuk dan domperidon sebagai galaktogogum yang dapat dimanfaatkan dalam masyarakat.

Manfaat praktis sebagai pengetahuan tentang khasiat kombinasi daun katuk dan domperidon dalam meningkatkan sekresi air susu.


(11)

3

1.5 Kerangka Pemikiran dan Hipotesis 1.5.1 Kerangka Pemikiran

Produksi ASI oleh beberapa alveoli mammae dimulai antara 10 dan 22 minggu kehamilan, proses ini disebut juga sebagai fase inisiasi atau laktogenesis I. ASI sedikit diproduksi pada hari pertama postpartum, 37 sampai 169 ml kolostrum pada 48 jam pertama. Produksi ASI baru berlanjut setelah kadar progesteron serum ibu menurun, yaitu antara 24 dan 102 jam postpartum. Proses ini disebut juga laktogenesis II. Pada hari ke-5 postpartum, ibu dapat memproduksi 500-750 ml ASI per hari, dan pada hari ke-14 postpartum mencapai 700 sampai 1000 mL per hari (Anderson & Valdes, 2007).

Produksi ASI dapat ditingkatkan dengan penggunaan galaktogogus. Galaktogogus yang paling banyak digunakan sekarang adalah golongan antagonis dopamin. Serum prolaktin ditingkatkan dengan cara menghambat pengaruh inhibisi sekresi prolaktin oleh dopamin. Contoh obat yang paling banyak digunakan sekarang adalah domperidon dan metoklopramid (Anderson & Valdes, 2007). Domperidon merupakan antagonis dompamin perifer yang menghambat reseptor dopamin gastrointestinal.

Daun katuk (S. androgynus) merupakan tanaman yang banyak digunakan oleh masyarakat Indonesia. Salah satu komponen dalam daun katuk adalah papaverin. Papaverin memiliki fungsi dalam menghambat PDE10A, sehingga meningkatkan fosforilasi cAMP-dependent dengan mengaktifkan sinyal cAMP / PKA yang akhirnya menghambat reseptor D2 dopamin. Phosphodiesterases (PDEs), yaitu enzim yang mendegradasi cAMP dan menekan perangsangan sinyal cAMP / PKA, mengontrol sinyal dopaminergik. PDE10A terutama mengatur fosforilasi DARPP-32i, sehingga menghambat PP-1 dan mempengaruhi sinyal dopaminergik. Dengan mekanisme ini, papaverine menghalangi reseptor dopamin, dan kemudian merangsang pelepasan prolaktin. Nutrisi daun S.androgynus juga dapat meningkatkan produksi ASI dengan meningkatkan metabolisme glukosa untuk sintesis laktosa (Soka, et al., 2011).


(12)

4

ASI mengandung sejumlah besar senyawa nitrogen, dengan 75% di antaranya merupakan protein. Senyawa nitrogen selain protein termasuk urea, nukleotida, peptida, asam amino bebas, dan DNA. Protein dalam ASI dapat dibagi menjadi dua kelompok, yaitu casein dan protein whey. Casein utama dalam ASI manusia adalah -casein, yang membentuk micelle dengan volume kecil dan membentuk padatan dalam sistem pencernaan bayi. Protein whey utama adalah -lactalbumin, lactoferrin, IgA sekretori, dan albumin serum, dengan protein lain terdapat dalam jumlah kecil (Sherwood, 2008). Berbagai protein dalam ASI memiliki fungsi potensial, seperti lactoferrin yang membantu transportasi dan absorpsi zat besi, bersifat bakteriostatik, dan berfungsi sebagai protein nutrisional (Prentice, 1996).

ASI mengandung konsentrasi PUFA rantai panjang tinggi, yang dibutuhkan dalam pertumbuhan bayi menyusui serta perkembangan otak serta retina. Hanya terdapat sedikit cadangan asam lemak esensial tersebut dalam tubuh neonatus, sehingga konsentrasinya menurun cepat tanpa pemberian ASI yang cukup (Hall, 2010). Selain komponen nutrisi, ASI mengandung senyawa bioaktif yang memiliki fungsi non-nutritif bagi bayi. Senyawa bioaktif tersebut antara lain faktor antimikrobial spesifik dan nonspesifik, sitokin, zat-zat antiinflamasi, hormon, faktor pertumbuhan, dan enzim pencernaan (Prentice, 1996).

Oleh karena itu, penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh pemberian kombinasi daun katuk dan domperidon pada mencit menyusui terhadap peningkatan berat badan bayi mencit

1.5.2 Hipotesis Penelitian

Kombinasi ekstrak daun katuk dan domperidon meningkatkan perkembangan berat badan bayi mencit menyusu.


(13)

36

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Kombinasi daun katuk dan domperidon meningkatkan perkembangan berat badan bayi mencit menyusu.

5.2 Saran

Penelitian tentang efek kombinasi daun katuk (Sauropus androgynus (L.) Merr.) dan domperidon terhadap peningkatan produksi ASI dan manfaat lainnya perlu dilanjutkan, yaitu:

1. Penelitian pada hewan coba tentang dosis efektif dan efek samping pemberian kombinasi daun katuk dan domperidon sehingga ditentukan dosis efektif kombinasi daun katuk dan domperidon yang tidak menimbulkan efek samping atau dengan efek samping minimal.

2. Penelitian dilanjutkan hingga tahap penelitian pada subjek penelitian manusia untuk mengetahui dosis efektif.


(14)

50

RIWAYAT HIDUP

Nama : Rheza Crisnanda

NRP : 110124

Tempat dan tanggal Lahir : Tangerang, 15 Juni 1990

Alamat : Komp. Pesona Taman Burung B/6A,

Bandung 40215 Riwayat Pendidikan :

o Tahun 1996, lulus TK Bina Bakti, Bandung. o Tahun 2002, lulus SD Bina Bakti 2, Bandung. o Tahun 2005, lulus SMP BPK 1, Bandung.

o Tahun 2010, lulus SMA Anglo-Chinese School (Independent),

Singapore.

o Tahun 2011 sekarang, mahasiswa Fakultas Kedokteran, Universitas Kristen Maranatha, Bandung.


(15)

EFEK KOMBINASI EKSTRAK DAUN KATUK (Sauropus androgynus (L.) Merr) DAN DOMPERIDON TERHADAP PERKEMBANGAN BERAT BADAN BAYI

MENCIT MENYUSU

THE EFFECT OFCOMBINATION OF SWEET LEAVES EXTRACT (Sauropus androgynus

(L.) Merr.) AND DOMPERIDONE TOWARD BREASTFEEDING BABY MICE’ WEIGHT

GROWTH

Lusiana Darsono1, Khie Khiong2, Rheza Crisnanda3

1Bagian Farmakologi, Fakultas Kedokteran, Universitas Kristen Maranatha 2Bagian Biologi, Fakultas Kedokteran, Universitas Kristen Maranatha

3Fakultas Kedokteran, Universitas Kristen Maranatha

Jalan Prof. Drg. Suria Sumantri MPH No. 65 Bandung 40164 Indonesia ABSTRAK

Latar Belakang : Nutrien terpenting bayi baru lahir sampai berusia 6 bulan adalah air susu ibu (ASI). Survei Sosial Ekonomi Nasional tahun 2010 menunjukkan hanya 33,6% bayi di Indonesia mendapatkan ASI eksklusif sesuai dengan persyaratan WHO, salah satunya disebabkan oleh produksi ASI kurang. Penelitian terdahulu melaporkan bahwa penggunaan daun katuk yang mengandung papaverin, dengan mekanisme inhibisi reseptor dopamin dan merangsang pelepasan prolaktin, meningkatkan produksi ASI hingga 50,47% tanpa mengurangi kualitasnya. Domperidon merupakan obat golongan anti-emetik yang dapat meningkatkan produksi ASI dengan menghambat reseptor D2 Dopamin. Produksi dan pemberian ASI seringkali diasosiasikan dengan peningkatan berat badan bayi.

Tujuan penelitian: untuk mengetahui peningkatan berat badan bayi mencit yang disusui oleh mencit yang diberi kombinasi ekstrak daun katuk dan domperidon.

Metode Penelitian: penelitian eksperimental laboratorik sungguhan dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL) terhadap 30 mencit betina baru melahirkan, dibagi menjadi 5 kelompok. Kelompok kontrol negatif (KN) diberi aquadest, kontrol positif (KP) diberi moloco 0,12 mg/hari, daun katuk 1 (KI) diberi ekstrak daun katuk 173,6 mg/kgBB/hari, daun katuk 2 (KII) diberi ekstrak daun katuk 868 mg/kgBB/hari, kombinasi daun katuk 1 dan domperidon 0,078 mg/hari (DK). Data peningkatan berat badan bayi mencit pasca perlakuan dianalisis dengan ANAVA, dilanjutkan dengan Uji Turkey HSD.

Hasil penelitian: persentase peningkatan berat badan bayi mencit pasca perlakuan menunjukkan perbedaan yang sangat bermaksa (p<0,01) secara statistik antara kelompok kontrol negatif dengan kombinasi katuk-domperidon, daun katuk 1, dan daun katuk 2.

Simpulan : Kombinasi daun katuk dan domperidon meningkatkan perkembangan berat badan bayi mencit menyusu.


(16)

ABSTRACT

Background : the most important nutrition for newborn babies till six months old age is breast milk. The National Social Economy Survey in 2010 shows that a very low percentage of 33.6%

newborn in Indonesia receives WHO standards’ exclusive breastfeeding, which is mainly caused

by lack of breast milk production. Previous studies reported that the use of sweet leaves containing papaverine, by inhibiting dopamine receptor and triggering the release of prolactin, increases breast milk production up to 50.47% without affecting the quality. Domperidone is an anti-emetic drug capable of increasing breast milk production by inhibiting D2 dopamine receptor. Breast milk

production is often associated with increasing newborn’s weight growth.

Aim : to know the weight growth of baby mice’ which were breastfed by sweet leaves extract

and domperidone given mice.

Methods : true laboratoric experiment with completely randomized design on 30, just delivered, female mice, devided into 5 groups. Negative control group was given aquadest, positive control group was given moloco 0.12 mg/day, dose I group was given sweet leaves extract 173.6 mg/bw/day, dose II group was given sweet leaves extract 868 mg/bw/day, and combination of dose

I and domperidone 0.078 mg/day. The data of baby mice’ wieght growth was analyzed by ANOVA

and post-hoc Tukey HSD Test.

Result : the weight growth of baby mice’ between negative control group and combination of

dose I and domperidone, as well as both sweet leaves groups showed highly significant differences (p<0.01).

Conclusion : the combination of sweet leaves extract and domperidone increases breastfeeding

baby mice’ weight growth.

Keywords : Breast milk, Sauropus androgynus (L.) Merr., domperidone, body weight PENDAHULUAN

Nutrisi paling penting bagi bayi baru lahir sampai berusia 6 bulan adalah air susu ibu (ASI). ASI dapat terus diberikan dengan disertai makanan pendamping ASI yang sesuai sampai bayi berusia 2 tahun1. ASI yang

adekuat sangat penting untuk pertumbuhan dan perkembangan bayi, serta mencegah beberapa penyakit, seperti penyakit pencernaan, infeksi, serta menurunkan risiko obesitas anak2.

Tahun pertama kehidupan bayi ditandai dengan pertumbuhan fisik, maturasi, akuisisi kompetensi, dan reorganisasi psikologis. Terutama pada 2 bulan pertama, bayi tumbuh dengan sangat pesat baik secara fisik, kognitif, dan emosional3. Hal ini sangat

bergantung pada asupan gizi yang terkandung dalam ASI.

Menurut Survey Sosial Ekonomi Nasional 2010, hanya 33,6% bayi di Indonesia mendapatkan ASI eksklusif sesuai dengan persyaratan WHO, yaitu 6 bulan. Salah satu faktor penyebabnya adalah kurangnya produksi ASI. Kesulitan produksi susu dapat diakibatkan oleh status gizi dan psikologis ibu. Terdapat beberapa jenis tanaman herbal yang dipercaya dapat meningkatkan produksi ASI, salah satunya adalah Sauropus androgynus, atau disebut juga tanaman katuk. Salah satu penelitian beberapa tahun yang lalu melaporkan bahwa penggunaan daun katuk dapat meningkatkan produksi

ASI sampai dengan 50,47% tanpa


(17)

Secara farmakologis, terdapat juga obat yang dapat meningkatkan produksi ASI seperti obat golongan anti-emetik, domperidon dan metoklorpramid. Kedua obat tersebut bekerja sebagai antagonis

dopamin yang berperan dalam

meningkatkan kadar prolaktin5.

Produksi dan pemberian ASI seringkali diasosiasikan dengan peningkatan berat badan bayi. ASI merupakan sumber lemak dan protein yang pentng bagi pertumbuhan dan nutrisi bayi6. Penelitian sebelumnya

menunjukkan bahwa pertumbuhan berat badan bayi yang mendapatkan ASI ekslusif selama 6 bulan melebihi 50 persentil kurva National Centre for Health Statistics (NCHS),

sehingga menyimpulkan bahwa ASI

merupakan sumber nutrisi ideal bagi bayi, terutama 6 bulan pertama kelahiran7.

Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efek pemberian ekstrak daun katuk dan kombinasi daun katuk dan domperidon dalam meningkatkan produksi

ASI, yang akhirnya meningkatkan

perkembangan berat badan bayi. BAHAN DAN CARA

Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap bersifat komparatif. Hewan uji yang digunakan adalah mencit betina berumur 8 minggu yang baru melahirkan yang dibagi menjadi 5 kelompok dengan masing-masing kelompok terdiri dari 6 ekor mencit. Kelompok kontrol negatif diberikan akuades, kelompok kontrol positif dberikan moloco, kelompok daun katuk 1 diperikan ekstrak daun katuk 173,6 mg/kgBB/hari, kelompok daun katuk 2 diberi ekstrak daun katuk 868 mg/kgBB/hari, dan kelompok kombinasi daun katuk dan domperidon diberi ekstrak daun katuk 1 dan domperidon 0,078 mg/hari dari hari 1-12 postpartum. Semua perlakuan diberikan secara oral dengan menggunakan sonde lambung.

Setiap hari dari hari pertama sampai hari ke-12 postpartum, bayi mencit yang dipilih secara acak dari tiap ibu mencit ditimbang dengan menggunakan timbangan digital dengan ketelitian 0,1 mg.

ANALISIS DATA

Data yang diukur adalah perkembangan berat badan bayi mencit pada hari ke-12

dalam persen. Data persentase

perkembangan berat badan bayi mencit hari ke-12 dianalisis menggunakan uji ANAVA satu arah menggunakan perangkat lunak

komputer dengan α = 0,05. Tingkat kemaknaan atau signifikansi hasil analisis diuji dengan Tukey HSD dengan nilai p ≤ 0,05.

HASIL DAN PEMBAHASAN Gambar 4.1 Persentase Perkembangan Berat

Badan Bayi Mencit selama Perlakuan

Data yang diperoleh menunjukkan persentase peningkatan berat bayi mencit setelah perlakuan dengan jumlah subjek sebanyak 30 subjek yang dibagi atas lima kelompok: kontrol negatif, kontrol positif, dosis daun katuk 1, dosis daun katuk 2, dan kombinasi daun katuk-domperidon.

0.00 50.00 100.00 150.00 200.00 250.00 300.00 350.00 400.00

d1 d9 d10 d11 d12

R e ra ta K e n a ika n B B / % Hari Perlakuan katuk 2 KP Katuk 1 KN DK


(18)

Tabel 4.1. Uji ANAVA Satu Arah Peningkatan Berat Bayi Mencit Setelah

Perlakuan.

Jumlah Kuadrat df

Rerata

Kuadrat F p

Antar Kelompok

187839,2 58 4

46959,8

14 8,935 0,000 Dalam

Kelompok

131399,6 88

25 5255,98 8 Total 319238,9

45 29

Uji ANAVA satu arah menunjukkan nilai F hitung sebesar 8,935, lebih besar dibandingkan F tabel 0,05 sebesar 2,87, sehingga hasil tes sangat signifikan (p=0,000). Hal ini menunjukkan bahwa terdapat perbedaan signifikan antara setidaknya dua

kelompok yang diuji. Uji ANAVA

dilanjutkan dengan post-hoc test Tukey’s HSD untuk menentukan perbedaan mean antar masing-masing kelompok.

Tabel 4.2. Hasil multiple comparisons untuk

Tukey’s HSD

Kelompok I II III IV V

I ** ** ** **

II NS NS NS

III NS NS

IV NS

V Keterangan :

Kelompok I : Kontrol negatif Kelompok II : Kontrol positif Kelompok III : Daun katuk 1 Kelompok IV : Daun katuk 2

Kelompok V : Kombinasi daun katuk-domperidon

NS : Tidak bermakna (p > 0,05)

 : Bermakna (0.05 > p > 0,01)

** : Sangat bermakna (p < 0,01)

Sesuai dengan tabel ANAVA, post-hoc

test Tukey’s HSD menunjukkan bahwa

terdapat perbedaan penambahan berat mencit yang signifikan antara setidaknya dua kelompok yang diuji. Kelompok kontrol negatif berbeda secara signifikan dengan

kelompok-kelompok lain. Rerata

peningkatan terbesar ditemukan pada

kelompok kombinasi daun

katuk-domperidone (346,3317%), diikuti kontrol positif (337,4467%). Kelompok dengan peningkatan berat terkecil adalah kontrol negatif (126,9233%). Hasil analisis statistik tersebut menunjukkan bahwa pemberian daun katuk 1, daun katuk 2, serta kombinasi daun katuk-domperidone sama efektifnya dengan pemberian kontrol positif dalam

meningkatkan berat bayi mencit

dibandingkan kontrol negatif. Berdasarkan

rerata peningkatan, tampak bahwa

pemberian kombinasi daun

katuk-domperidon lebih efektif dibandingkan pemberian kontrol positif, namun perbedaan tersebut tidak bermakna secara statistik.

Pembahasan

Hasil post-hoc test Tukey HSD menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang sangat signifikan antara kelompok KN dan kelompok Katuk 1 dan 2. Hal ini membuktikan kandungan papaverin dalam daun katuk dapat meningkatkan produksi ASI, sehingga meningkatkan perkembangan berat badan bayi mencit. Selain itu, terdapat perbedaan yang sangat signifikan (p<0,01) antara kelompok kontrol negatif dan kelompok kombinasi daun katuk dan domperidon yang menunjukkan bahwa kombinasi ekstrak daun katuk dan domperidon meningkatkan perkembangan berat badan bayi mencit. Secara statistik, baik daun katuk dengan dosis 173,6mg/kgBB maupun dosis 868 mg/kgBB sama efektifnya


(19)

dengan pemberian kontrol positif, sehingga dosis efektif minimum bagi daun katuk adalah 173,6 mg/kgBB.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian daun katuk maupun kombinasi daun katuk-domperidon sama efektifnya dengan kontrol positif. Perbedaan antara kelompok katuk 1 dan 2 dengan kombinasi daun katuk-domperidon tudak bermakna secara statistik, sehingga pemberian daun

katuk dan kombinasi daun

katuk-domperidon sama efektifnya dalam

meningkatkan produksi ASI. Seperti yang telah dibahas sebelumnya dalam tinjauan pustaka, daun katuk meningkatkan ekspresi gen yang mengkode prolactin serta oxytocin secara signifikan dalam otak tikus BALB/C. Proses ini terkait dengan konsentrasi papaverin dalam ekstrak S. androgynus, di mana papaverin yang bekerja sebagai vasodilator dapat membantu meningkatkan aliran darah sehingga sirkulasi oksitosin meningkat. Peningkatan konsentrasi oksitosin dan prolaktin dapat meningkatkan produksi ASI4. Sa’roni, Sadjimin, Sja’bani, &

Zulaela (2004) menunjukkan bahwa

pemberian ekstrak Sauropus androgynus meningkatkan volume ASI hingga 50.47% tanpa mengubah komposisi ASI8.

Berdasarkan penelitian oleh Eisen (1976), pertumbuhan bayi mencit dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain genotip, nutrisi, hormon, jenis kelamin, dan faktor-faktor lingkungan lainnya seperti pencahayaan dan perawatan9. Oleh karena itu, peningkatan

volume ASI dan ketersediaan nutrisi di dalam ASI akan membantu peningkatan berat badan pada bayi mencit. Penelitian tersebut juga menunjukkan peningkatan berat bayi mencit yang sangat signifikan dalam tiga minggu pertama, sesuai dengan hasil penelitian ini. Lompo-Ouedarogo, van der Heide, van der Beek, Swarts, Mattheij, & Sawadogo (2004) juga membuktikan bahwa pemberian ASI dengan galaktogogus dapat

meningkatkan berat badan bayi pada tikus secara signifikan10.

SIMPULAN

Kombinasi ekstrak daun katuk dan domperidon meningkatkan perkembangan berat badan bayi mencit menyusu.

DAFTAR PUSTAKA

1. WHO, 2014. Health topics:

Breastfeeding. [Online] Available at:

www.who.int/topics/breastfeeding/en/ [Diunduh 2 February 2014].

2. Marcdante, K. J., Kliegman, R. M., Jenson, H. B. & Behrman, R. E., 2014. Nelson Ilmu Kesehatan Anak Esensial. 6 ed. Singapore: Elsevier.

3. Kliegman, R. M., Behrman, R. E., Jenson, H. B. & Stanton, B. S., 2007.

Nelson Textbook of Pediatrics. 18 ed.

Philadelphia: Elsevier.

4. Soka, S., Wiludjaja, J. & Marcella, 2011. The Expression of Prolactin and Oxytocin Genes in Lactating BALB/C

Mice Supplemented with Mature

Sauropus androgynus Leaf Extracts. International Conference on Food Engineering and Biotechnology, Volume 9, pp. 291-295.

5. The Academy of Breastfeeding

Medicine, 2011. ABM Protocol #9: Use of galactogogues in initiating or augmenting maternal milk supply. [Online]

Available at:

http://www.bfmed.org/Media/Files/Prot

ocols/Protocol%209%20-%20English%201st%20Rev.%20Jan%20 2011.pdf


(20)

6. Hall, J. E., 2010. Guyton and Hall

Textbook of Medical Physiology. 12th

ed. Philadelphia(PA): Saunders-Elsevier. 7. Marques, R. F., Lopez, F. A. & Braga, J. A., 2004. Growth of Exclusively Breastfed Infants in the First 6 Months of Life. Jornal de Pediatria, Volume 80, pp. 99-105.

8. Sa'roni, Sadjimin, T., Sja'bani, M. & Zulaela, 2004. Effectiveness of the Sauropus androgynus (L.) Merr leaf extract in increasing mother's breast milk production.. Media Litbang Kesehatan, 14(3), pp. 20-24.

9. Eisen, E., 1976. Results of Growth Curve Analyses in Mice and Rats. Journal of

Animal Science, Volume 42, pp.

1008-1023.

10. Lompo-Ouedraogo, Z., van der Heide, D., van der Beek, E.M., Swarts, H.J., Mattheij, J.A., Sawadogo, L., 2004. Effect of aqueous extract of Acacia nilotica ssp adansonii on milk production and prolactin release in the rat. Journal of Endocrinology, 182(2), pp. 257-266.


(21)

37

DAFTAR PUSTAKA

Anderson, P. O. & Valdes, V., 2007. A Critical Review of Pharmaceutical Galactogogues. Breastfeeding Medicine, Volume 2, pp. 229-242.

Ballard, J. L., Khoury, J. C., Wedig, K., Wang, L., Eilers-Walsman, B.L., Lipp, R.., 1991. New Ballard Score, expanded to include extremely premature infants. Journal of Pediatrics, 119(3), pp. 417-423.

Barret, K., Barman, S. M., Boitano, S. & Brooks, H. L., 2010. Ganong's Review of

Medical Physiology. 23rd ed. New York: McGraw-Hill.

Betzold, C. M., 2010. Galactagogues. Journal of Midwifery and Women’s Health, 49(2), pp. 151-154.

Brogden, R. N., Carmine, A. A., Heel, R. C., Speight, T. M., Avery, G. S., 1982. Domperidone. Drugs, 24(5), pp. 360-400.

Da Silva, O. P., Knoppert, D. C., Angelini, M. M. & Forret, 2001. Effect of domperidone on milk production in mothers of premature newborns: a randomized, double blind, placebo-controlled trial. Canadian Medical

Association Journal, Volume 164, pp. 17-21.

Dewey, K. G., Heinig, M. J., Nommsen, L. A., Peerson, J. M., Lonnerdal, B., 1992. Growth of Breast-Fed and Formula-Fed Infants From 0 to 18 Months: The DARLING StudyGrowth of Breast-Fed and Formula-Fed Infants From 0 to 18 Months: The DARLING Study. Pediatrics, 89(6), pp. 1035 -1041.

Do Nascimento, M. B. R. & Issler, H., 2003. Breastfeeding: making the difference in the development, health and nutrition of term and preterm newborns.

Revista do Hospital das Clinicas, 58(1).

Eisen, E., 1976. Results of Growth Curve Analyses in Mice and Rats. Journal of


(22)

38

Fergus, C., 2004. Very Low and Extremely Low Birthweight Infants. In: J. A. Kitterman, S. E. G. Hamrick & R. L. Keller, eds. ICNHS Manual. San Francisco, CA: The Regents of the University of California, pp. 65-68. Friis-Hansen, B. J., Holiday, M., Stapleton, T. & Wallace, W. M., 1951. Total

Body Water In Children. Pediatrics, 7(3), pp. 321-327.

Globinmed, 2011. Sauropus Androgynus. [Online]

Available at:

http://www.globinmed.com/index.php?option=com_content&view=article &id=85262:sauropus-androgynus&catid=721:s

[Diunduh 7 August 2014].

Hall, J. E., 2010. Guyton and Hall Textbook of Medical Physiology. 12th ed. Philadelphia(PA): Saunders-Elsevier.

Hofmeyer, G. J. & Iddekinge, V., 1983. Domperidone and Lactation. The Lancet, Volume 1, p. 647.

Hanafiah, K. A. (2005). Rancangan Percobaan : Teori dan Aplikasi. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Jenness, R., 1979. The composition of human milk. Seminars in Perinatology, 3(3), pp. 225-239.

Kliegman, R. M., Behrman, R. E., Jenson, H. B. & Stanton, B. S., 2007. Nelson

Textbook of Pediatrics. 18 ed. Philadelphia: Elsevier.

Kramer, M.S., Guo, T., Platt, R.W., Shapiro, S., Collet, J.-P., Chalmers, B., Hodnett, E., Sevkovskaya, Z., Dzikovich, I., Vanilovich, I. and the PROBIT Study Group, 2002. Breastfeeding and infant growth: biology or bias?. Pediatrics, 110(2), pp. 343-347.


(23)

39

Lompo-Ouedraogo, Z., van der Heide, D., van der Beek, E.M., Swarts, H.J., Mattheij, J.A., Sawadogo, L., 2004. Effect of aqueous extract of Acacia nilotica ssp adansonii on milk production and prolactin release in the rat.

Journal of Endocrinology, 182(2), pp. 257-266.

Marcdante, K. J., Kliegman, R. M., Jenson, H. B. & Behrman, R. E., 2014. Nelson

Ilmu Kesehatan Anak Esensial. 6 ed. Singapore: Elsevier.

Marieb, E. N. & Hoehn, K., 2009. Human Anatomy and Physiology. 8th ed. San Francisco, CA: Benjamin Cummings.

Marques, R. F., Lopez, F. A. & Braga, J. A., 2004. Growth of Exclusively Breastfed Infants in the First 6 Months of Life. Jornal de Pediatria, Volume 80, pp. 99-105.

Padmavathi, P. & Rao, M. P., 1990. Nutritive value of Sauropus androgynus leaves. Plant Foods for Human Nutrition, 40(2), pp. 107-113.

Prentice, A., 1996. Constituents of Human Milk. Food and Nutrition Bulletin, 17(4), pp. 305-315.

Rukmana, R., & Harahap, I. M. (2014). Katuk : Potensi Dan Manfaatnya. Yogyakarta: Kanisius

Sa'roni, Sadjimin, T., Sja'bani, M. & Zulaela, 2004. Effectiveness of the Sauropus androgynus (L.) Merr leaf extract in increasing mother's breast milk production.. Media Litbang Kesehatan, 14(3), pp. 20-24.

Sherwood, L., 2008. Human Physiology: From Cells to Systems. 7th ed. Belmont: Thomson Brooks/Cole.

Smith, H. S., Cox, L. R. & Smith, B. R., 2012. Dopamine receptor antagonists.

Annals of Palliative Medicine, 1(2).

Soka, S., Wiludjaja, J. & Marcella, 2011. The Expression of Prolactin and Oxytocin Genes in Lactating BALB/C Mice Supplemented with Mature


(24)

40

Sauropus androgynus Leaf Extracts. International Conference on Food

Engineering and Biotechnology, Volume 9, pp. 291-295.

Standring, S., 2008. Gray's Anatomy: The Anatomical Basis for Clinical Practice. 40th ed. London: Elsevier Churchill-Livingstone.

The Academy of Breastfeeding Medicine, 2011. ABM Protocol #9: Use of

galactogogues in initiating or augmenting maternal milk supply. [Online]

Available at:

http://www.bfmed.org/Media/Files/Protocols/Protocol%209%20-%20English%201st%20Rev.%20Jan%202011.pdf

[Diunduh 7 August 2014].

The Australian Breastfeeding Association, 2012. Galactagogues (substances

claimed to increase supply). [Online]

Available at: https://www.breastfeeding.asn.au/bfinfo/galactagogues-substances-claimed-increase-supply

[Diunduh 28 September 2014].

The World Health Organization and the United Nation Children's Fund, 2009.

WHO child growth standards and the identification of severe acute malnutrition in infants and children. Geneva: WHO Press.

Wei, L. S., Wee, W., Siong, J. Y. F. & Syamsumir, D. F., 2011. Characterization of antimicrobial, antioxidant,anticancer properties and chemical composition of Sauropus androgynus. Acta Medica Lituanica, 18(1), pp. 12-16.

WHO, 2014. Health topics: Breastfeeding. [Online] Available at: www.who.int/topics/breastfeeding/en/ [Diunduh 2 February 2014].


(25)

41

Zuppa, A. A. et al., 2010. Safety and efficacy of galactogogues: substances that induce, maintain and increase breast milk production. Journal of


(1)

Breastfed Infants in the First 6 Months of Life. Jornal de Pediatria, Volume 80, pp. 99-105.

8. Sa'roni, Sadjimin, T., Sja'bani, M. & Zulaela, 2004. Effectiveness of the Sauropus androgynus (L.) Merr leaf extract in increasing mother's breast milk production.. Media Litbang Kesehatan, 14(3), pp. 20-24.

9. Eisen, E., 1976. Results of Growth Curve Analyses in Mice and Rats. Journal of Animal Science, Volume 42, pp. 1008-1023.

10. Lompo-Ouedraogo, Z., van der Heide, D., van der Beek, E.M., Swarts, H.J., Mattheij, J.A., Sawadogo, L., 2004. Effect of aqueous extract of Acacia nilotica ssp adansonii on milk production and prolactin release in the rat. Journal of Endocrinology, 182(2), pp. 257-266.


(2)

DAFTAR PUSTAKA

Anderson, P. O. & Valdes, V., 2007. A Critical Review of Pharmaceutical Galactogogues. Breastfeeding Medicine, Volume 2, pp. 229-242.

Ballard, J. L., Khoury, J. C., Wedig, K., Wang, L., Eilers-Walsman, B.L., Lipp, R.., 1991. New Ballard Score, expanded to include extremely premature infants. Journal of Pediatrics, 119(3), pp. 417-423.

Barret, K., Barman, S. M., Boitano, S. & Brooks, H. L., 2010. Ganong's Review of

Medical Physiology. 23rd ed. New York: McGraw-Hill.

Betzold, C. M., 2010. Galactagogues. Journal of Midwifery and Women’s Health, 49(2), pp. 151-154.

Brogden, R. N., Carmine, A. A., Heel, R. C., Speight, T. M., Avery, G. S., 1982. Domperidone. Drugs, 24(5), pp. 360-400.

Da Silva, O. P., Knoppert, D. C., Angelini, M. M. & Forret, 2001. Effect of domperidone on milk production in mothers of premature newborns: a randomized, double blind, placebo-controlled trial. Canadian Medical

Association Journal, Volume 164, pp. 17-21.

Dewey, K. G., Heinig, M. J., Nommsen, L. A., Peerson, J. M., Lonnerdal, B., 1992. Growth of Breast-Fed and Formula-Fed Infants From 0 to 18 Months: The DARLING StudyGrowth of Breast-Fed and Formula-Fed Infants From 0 to 18 Months: The DARLING Study. Pediatrics, 89(6), pp. 1035 -1041.

Do Nascimento, M. B. R. & Issler, H., 2003. Breastfeeding: making the difference in the development, health and nutrition of term and preterm newborns.

Revista do Hospital das Clinicas, 58(1).

Eisen, E., 1976. Results of Growth Curve Analyses in Mice and Rats. Journal of


(3)

Fergus, C., 2004. Very Low and Extremely Low Birthweight Infants. In: J. A. Kitterman, S. E. G. Hamrick & R. L. Keller, eds. ICNHS Manual. San Francisco, CA: The Regents of the University of California, pp. 65-68. Friis-Hansen, B. J., Holiday, M., Stapleton, T. & Wallace, W. M., 1951. Total

Body Water In Children. Pediatrics, 7(3), pp. 321-327.

Globinmed, 2011. Sauropus Androgynus. [Online]

Available at:

http://www.globinmed.com/index.php?option=com_content&view=article &id=85262:sauropus-androgynus&catid=721:s

[Diunduh 7 August 2014].

Hall, J. E., 2010. Guyton and Hall Textbook of Medical Physiology. 12th ed. Philadelphia(PA): Saunders-Elsevier.

Hofmeyer, G. J. & Iddekinge, V., 1983. Domperidone and Lactation. The Lancet, Volume 1, p. 647.

Hanafiah, K. A. (2005). Rancangan Percobaan : Teori dan Aplikasi. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Jenness, R., 1979. The composition of human milk. Seminars in Perinatology, 3(3), pp. 225-239.

Kliegman, R. M., Behrman, R. E., Jenson, H. B. & Stanton, B. S., 2007. Nelson

Textbook of Pediatrics. 18 ed. Philadelphia: Elsevier.

Kramer, M.S., Guo, T., Platt, R.W., Shapiro, S., Collet, J.-P., Chalmers, B., Hodnett, E., Sevkovskaya, Z., Dzikovich, I., Vanilovich, I. and the PROBIT Study Group, 2002. Breastfeeding and infant growth: biology or bias?. Pediatrics, 110(2), pp. 343-347.


(4)

Lompo-Ouedraogo, Z., van der Heide, D., van der Beek, E.M., Swarts, H.J., Mattheij, J.A., Sawadogo, L., 2004. Effect of aqueous extract of Acacia nilotica ssp adansonii on milk production and prolactin release in the rat.

Journal of Endocrinology, 182(2), pp. 257-266.

Marcdante, K. J., Kliegman, R. M., Jenson, H. B. & Behrman, R. E., 2014. Nelson

Ilmu Kesehatan Anak Esensial. 6 ed. Singapore: Elsevier.

Marieb, E. N. & Hoehn, K., 2009. Human Anatomy and Physiology. 8th ed. San Francisco, CA: Benjamin Cummings.

Marques, R. F., Lopez, F. A. & Braga, J. A., 2004. Growth of Exclusively Breastfed Infants in the First 6 Months of Life. Jornal de Pediatria, Volume 80, pp. 99-105.

Padmavathi, P. & Rao, M. P., 1990. Nutritive value of Sauropus androgynus leaves. Plant Foods for Human Nutrition, 40(2), pp. 107-113.

Prentice, A., 1996. Constituents of Human Milk. Food and Nutrition Bulletin, 17(4), pp. 305-315.

Rukmana, R., & Harahap, I. M. (2014). Katuk : Potensi Dan Manfaatnya. Yogyakarta: Kanisius

Sa'roni, Sadjimin, T., Sja'bani, M. & Zulaela, 2004. Effectiveness of the Sauropus androgynus (L.) Merr leaf extract in increasing mother's breast milk production.. Media Litbang Kesehatan, 14(3), pp. 20-24.

Sherwood, L., 2008. Human Physiology: From Cells to Systems. 7th ed. Belmont: Thomson Brooks/Cole.

Smith, H. S., Cox, L. R. & Smith, B. R., 2012. Dopamine receptor antagonists.

Annals of Palliative Medicine, 1(2).

Soka, S., Wiludjaja, J. & Marcella, 2011. The Expression of Prolactin and Oxytocin Genes in Lactating BALB/C Mice Supplemented with Mature


(5)

Sauropus androgynus Leaf Extracts. International Conference on Food

Engineering and Biotechnology, Volume 9, pp. 291-295.

Standring, S., 2008. Gray's Anatomy: The Anatomical Basis for Clinical Practice. 40th ed. London: Elsevier Churchill-Livingstone.

The Academy of Breastfeeding Medicine, 2011. ABM Protocol #9: Use of

galactogogues in initiating or augmenting maternal milk supply. [Online]

Available at:

http://www.bfmed.org/Media/Files/Protocols/Protocol%209%20-%20English%201st%20Rev.%20Jan%202011.pdf

[Diunduh 7 August 2014].

The Australian Breastfeeding Association, 2012. Galactagogues (substances

claimed to increase supply). [Online] Available at: https://www.breastfeeding.asn.au/bfinfo/galactagogues-substances-claimed-increase-supply

[Diunduh 28 September 2014].

The World Health Organization and the United Nation Children's Fund, 2009.

WHO child growth standards and the identification of severe acute malnutrition in infants and children. Geneva: WHO Press.

Wei, L. S., Wee, W., Siong, J. Y. F. & Syamsumir, D. F., 2011. Characterization of antimicrobial, antioxidant,anticancer properties and chemical composition of Sauropus androgynus. Acta Medica Lituanica, 18(1), pp. 12-16.

WHO, 2014. Health topics: Breastfeeding. [Online]

Available at: www.who.int/topics/breastfeeding/en/


(6)

Zuppa, A. A. et al., 2010. Safety and efficacy of galactogogues: substances that induce, maintain and increase breast milk production. Journal of