Perbedaan Indeks Plak dan Indeks Karies Anak Vegetarian Lacto-Ovo dengan Non Vegetarian pada Usia 6 - 12 Tahun di Vihara "X" dan "Y" Bandung.

(1)

v ABSTRAK

Susu merupakan bagian penting dari diet manusia karena memiliki nilai gizi tinggi. Penelitian menunjukkan susu memiliki sifat kariostatik, tetapi susu murni memiliki potensi kariogenik yang rendah. Susu murni mengandung kasein yang tinggi sehingga dapat mencegah perlekatan bakteri dan pembentukan biofilm pada permukaan gigi. Terbentuknya plak dapat dicegah dengan minum susu murni karena kasein yang pada susu murni mencegah perlekatan bakteri pada permukaan gigi. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui pengaruh susu murni terhadap perlekatan plak pada permukaan gigi.

Rancangan penelitian eksperimental dengan disain paralel. Subjek sebanyak 32 orang, dibagi secara acak menjadi dua kelompok (n=16). Kelompok pertama diberi perlakuan minum air putih, sedangkan kelompok kedua diberi perlakuan minum susu murni. Data yang diukur yaitu indeks plak gigi dengan menggunakan metode O’Leary. Analisis data menggunakan uji Mann Whiteney.

Hasil penelitian plak gigi pada kelompok pertama memiliki presentase rerata jumlah plak sebanyak 8,78% dan skor plak sebanyak 8,78% STDEV jumlah plak yaitu 5,40% dan STDEV skor plak yaitu 5,40% serta pada kelompok kedua memiliki presentase rerata jumlah plak sebanyak 37,76% dan skor plak sebanyak 37,76% dan hasil STDEV jumlah plak yaitu 5,67%, STDEV skor plak yaitu 5,67%.

Kesimpulan dari penelitian ini adalah susu murni memiliki peran dalam pembentukan plak pada permukaan gigi.


(2)

vi ABSTRACT

Milk is an important part of human diet because it has a high nutritional value. Research shows milk has cariostatic properties, but milk has a low cariogenic potential. Milk contains casein high as to prevent bacterial attachment and biofilm formation on tooth surfaces. The formation of plaque can be prevented by drinking milk because the casein milk prevent the adhesion of bacteria to the tooth surface. The research objective was to determine the effect of milk on the attachment of plaque on the tooth surface.

Experimental research design with a parallel design. Subjects were 32 people, were randomly divided into two groups (n=16). The first group was treated drinking water, while the second group was treated drinking milk. The measured data is dental plaque index using the O'Leary. Data analysis using Mann Whitney test.

Dental plaque research results in the first group has a percentage of the plaques number mean is 8.78% and the amount is 8.78% to the plaque score, STDEV amount of plaque number that is 5.40% and STDEV plaque score is 5.40% and the second group has a percentage of the plaques number mean is 37.76% and the amount is 37.76% to the plaque score, STDEV amount of plaque number that is 5.67%, and STDEV plaque score is 5.67%.

The conclusion of this study is that milk has role in the formation of plaque on the teeth surface.


(3)

x DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii

LEMBAR PERSETUJUAN MAHASISWA ... iii

LEMBAR PERSETUJUAN PERBAIKAN (REVISI) ... iv

ABSTRAK ... v

ABSTRACT ... vi

PRAKATA ... vii

DAFTAR ISI ... x

DAFTAR TABEL ... xiv

DAFTAR GAMBAR ... xv

DAFTAR DIAGRAM ... xvi

DAFTAR LAMPIRAN ... xvii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Identifikasi Masalah ... 3

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian ... 3

1.3.1 Maksud Penelitian ... 3

1.3.2 Tujuan Penelitian ... 3

1.4 Manfaat Penelitian ... 4


(4)

xi

1.4.2 Manfaat Praktis ... 4

1.5 Kerangka Pemikiran ... 4

1.6 Hipotesis Penelitian ... 6

1.7 Metode Penelitian ... 6

1.8 Lokasi dan Waktu Penelitian ... 7

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 8

2.1 Susu ... 8

2.1.1 Komposisi Susu ... 8

2.1.2 Klasifikasi Susu ... 9

2.1.3 Alergi Susu Sapi ... 10

2.1.4 Manfaat Susu Dalam Rongga Mulut ... 11

2.2 Plak Gigi ... 12

2.2.1 Klasifikasi Plak Gigi ... 13

2.2.2 Komposisi Plak Gigi ... 15

2.2.3 Tahap Pembentukan Plak Gigi ... 17

2.2.4 Kontrol Plak Gigi ... 19

2.2.5 Indeks Plak Gigi ... 21

BAB III BAHAN DAN METODE PENELITIAN ... 23

3.1 Alat dan Bahan Penelitian ... 23

3.1.1 Alat Penelitian ... 23

3.1.2 Bahan Penelitian ... 23


(5)

xii

3.3 Metode Penelitian ... 24

3.3.1 Disain Penelitian ... 24

3.3.2 Variabel Penelitian ... 24

3.3.3 Definisi Operasional Variabel ... 25

3.3.4 Perhitungan Besar Sampel ... 25

3.4 Prosedur Kerja ... 27

3.4.1 Pengumpulan Bahan Penelitian ... 27

3.4.2 Persiapan Bahan Uji Penelitian ... 27

3.4.3 Persiapan Subjek Penelitian ... 27

3.4.4 Persiapan Alat Penelitian ... 27

3.4.5 Pelaksanaan Penelitian ... 27

3.4.6 Cara Pemeriksaan ... 28

3.5 Metode Analisis Data ... 30

3.5.1 Metode Analisis Data ... 30

3.5.2 Hipotesis Statistik ... 30

3.5.3 Kriteria Uji ... 30

3.6 Aspek Etik Penelitian ... 30

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ... 31

4.1 Hasil Penelitian ... 31

4.2 Pembahasan ... 34

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 37

5.1 Kesimpulan ... 37


(6)

xiii

DAFTAR PUSTAKA ... 38 LAMPIRAN ... 42 RIWAYAT HIDUP ... 51


(7)

xiv

DAFTAR TABEL

No Teks Hal

Tabel 2.1 Perbedaan Antara Plak Supragingiva dan Plak Subgingiva ... 14 Tabel 4.1 Indeks Penurunan Jumlah Plak dan Skor Plak Antara Susu Murni dan

Air Putih ... 32 Tabel 4.2 Hasil Uji Mann Whitney ... 33


(8)

xv

DAFTAR GAMBAR

No Teks Hal

Gambar 2.1 Plak Supragingiva dan Plak Subgingiva ... 14 Gambar 3.1 Contoh Perhitungan Indeks Plak O’Leary ... 28


(9)

xvi

DAFTAR DIAGRAM

No Teks Hal

Diagram 2.1 Perbedaan Alergi Susu dan Intoleransi Laktosa ... 11 Diagram 3.1 Alur Penelitian ... 29 Diagram 4.1 Presentase Penurunan Jumlah dan Skor Plak Antara Air Putih dan


(10)

xvii

DAFTAR LAMPIRAN

No Teks Hal

Lampiran 1 Lembar Persetujuan Komisi Etik Penelitian ... 42

Lampiran 2 Informed Consent ... 43

Lampiran 3 Alat dan Bahan Penelitian ... 44

Lampiran 4 Lembar Pemeriksaan ... 45

Lampiran 5 Dokumentasi Penelitian ... 46

Lampiran 6 Pemeriksaan Indeks Plak ... 47


(11)

1 BAB I PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang

Susu adalah salah satu hasil ternak yang dikenal sebagai bahan makanan yang memilki nilai gizi tinggi. Kandungan zat gizi susu dinilai lengkap dan dalam proporsi seimbang, sehingga susu bermanfaat menunjang pertumbuhan dan kesehatan tubuh, baik bagi anak-anak, remaja maupun orang dewasa.1,2

Sebagian besar susu yang dikonsumsi oleh manusia berasal dari sapi perah, kerena jenis ternak ini adalah penghasil susu yang potensial. Berdasarkan kandungan lemaknya, susu diklasifikasikan sebagai susu murni, susu skim, dan susu rendah lemak. Susu murni adalah cairan dari kelenjar susu (mammary gland) yang diperoleh dengan cara pemerahan sapi selama masa laktasi tanpa adanya penambahan atau pengurangan komponen apapun pada cairan tersebut. Susu terdiri dari dua komponen utama, yaitu air yang berjumlah sekitar 87% dan bahan padat yang berjumlah sekitar 13%. Bahan padat susu terdapat zat gizi makro (makronutrien) seperti lemak, protein, dan karbohidrat; maupun senyawa zat gizi mikro (mikronutrien) seperti vitamin dan mineral, serta beberapa senyawa lainnya. Gula dalam susu disebut laktosa, kadarnya sekitar 5% sampai 8%. Laktosa memiliki daya kemanisan sangat rendah, yaitu hanya 16% daya kemanisan sukrosa.1-3

Penelitian Andrew Rugg-Gunn menyimpulkan bahwa susu dapat meningkatkan kesehatan mulut karena mengandung kasein yang merupakan 80%


(12)

2

protein yang dapat mencegah perlekatan bakteri dan pembentukan biofilm mencegah perlekatan bakteri pada permukaan gigi.Penelitian Namita dan Rita Rai (2012) menyatakan bahwa meminum susu sebelum tidur dapat menyebabkan terjadinya karies. Departemen Kesehatan (1989) COMA juga menyimpulkan bahwa: "Meskipun laktosa saja cukup kariogenik, susu juga mengandung faktor yang melindungi terhadap karies gigi, sehingga susu tanpa tambahan gula dapat dianggap hampir non kariogenik”. Dalam sebuah makalah pengarahan dalam

Journal British Dental, Levine (2001) menyimpulkan bahwa "susu dan produk

susu, jika tanpa tambahan gula, aman dan mungkin bermanfaat bagi gigi. Etiologi terjadinya perkembangan karies gigi yaitu, gigi, diet, plak, dan waktu.4-6

Plak gigi merupakan deposit lunak yang melekat kuat pada permukaan gigi. Plak gigi terbentuk diawali dengan pembentukan pelikel pada seluruh permukaan gigi. Pelikel adalah struktur organik awal yang terbentuk pada permukaan gigi dan gigi tiruan. Tahap pertama dalam pembentukan pelikel berupa pengikatan protein saliva ke permukaan apatit. Hal ini disebabkan karena adanya interaksi ion elektrostatik antara permukaan hidroksiapatit yang memiliki grup fosfat yang bermuatan negatif dengan makromolekul saliva yang bermuatan positif. Pada pelikel ini kemudian akan melekat mikroorganisme sehingga terbentuk plak gigi. Komponen pertama terutama terdiri dari bakteri kokus dengan sejumlah kecil sel-sel epitel dan PMN. Mereka membentuk monolayer dalam beberapa jam, dan kemudian bakteri yang melekat akan berproliferasi dan membentuk koloni kokus yang kecil. Dengan berjalannya waktu, jenis mikroorganisme yang lain berproliferasi dan membentuk mikrokoloni yang berbeda.7,8


(13)

3

Pembentukan plak dapat dicegah dengan melakukan pembersihan plak secara teratur dengan cara mekanis seperti menyikat gigi dan cara kimiawi seperti penggunaan chlorhexidine untuk menekan pertumbuhan Streptococcus mutans akan tetapi dalam jangka waktu lama dapat menyebabkan pewarnaan pada gigi, restorasi, dan dorsum lidah, perubahan dalam persepsi rasa, dan erosi pada permukaan rongga mulut.9,10

Berdasarkan uraian diatas maka penulis ingin mengetahui pengaruh konsumsi susu murni terhadap perlekatan plak pada permukaan gigi.

1.2Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas maka identifikasi masalah penelitian ini adalah apakah susu murni berpengaruh terhadap pembentukan plak pada permukaan gigi.

1.3Maksud dan Tujuan Penelitian

1.3.1 Maksud Penelitian

Maksud penelitian adalah mengetahui pengaruh susu murni terhadap pembentukan plak gigi.

1.3.2 Tujuan Penelitian

Berdasarkan identifikasi masalah maka tujuan penelitian adalah mengukur pengaruh susu murni terhadap pembentukan plak pada permukaan gigi.


(14)

4

1.4Manfaat Penelitian

1.4.1 Manfaat Akademis

Penelitian ini dapat bermanfaat sebagai sumber informasi untuk menambah pengetahuan bagi peneliti lain mengenai pengaruh susu murni terhadap pembentukan plak pada permukaan gigi.

1.4.2 Manfaat Praktis

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan pengetahuan bagi masyarakat mengenai manfaat susu murni dalam mencegah pembentukan plak pada permukaan gigi.

1.5Kerangka Pemikiran

Plak gigi adalah deposit lunak tidak bermineral yang terbentuk dari campuran matriks eksternal, komponen anorganik, sisa makanan, dan bakteri yang melekat pada permukaan gigi ataupun protesa. Plak gigi terbentuk pada permukaan jaringan keras pada rongga mulut, terdiri dari mikroorganisme yang berproliferasi, bersama dengan sejumlah kecil sel-sel epitel, leukosit, dan makrofag. Proses pembentukan plak gigi dibagi menjadi tiga fase. Pertama, pembentukan pelikel, seluruh permukaan jaringan keras dan lunak dalam rongga mulut dilapisi oleh lapisan dari material organik yang disebut acquired pellicle. Kedua, perlekatan awal, pada fase ini terjadi transport awal bakteri pada permukaan gigi, perlekatan awal bakteri pada permukaan gigi, ikatan antara bakteri dan pelikel, dan


(15)

5

kolonisasi pada permukaan dan pembentukan biofilm. Ketiga, kolonisasi dan pematangan plak, kolonisasi bakteri yang melekat pada permukaan gigi memberikan reseptor untuk perlekatan bakteri lain sehingga akan terbentuk koloni bakteri yang baru atau akan terjadi perkembangan biofilm.7,11

Pelikel adalah struktur organik awal yang terbentuk pada permukaan gigi. Pelikel melapisi semua permukaan jaringan keras dan lunak di dalam rongga mulut. Pelikel pada permukaan gigi terdiri dari peptida, protein, dan glikoprotein, termasuk keratin, mucin, protein kaya prolin, fosfoprotein (misalnya, staterin), protein kaya histidin, dan molekul lain yang dapat berfungsi sebagai area perlekatan (reseptor) untuk bakteri.7,12

Pada pembentukan plak gigi, dibutuhkan dua proses perlekatan. Pertama, bakteri harus melekat pada permukaan pelikel dan melekat cukup kuat untuk bertahan terhadap kekuatan pembersihan rongga mulut. Kedua, bakteri harus bertumbuh dan melekat satu sama lain untuk memungkinkan terbentuknya akumulasi plak. Secara struktural, plak gigi merupakan suatu biofilm dari komunitas mikroba yang kompleks dan dinamis. Matriks interselular membentuk suatu hydrated gel dimana bakteri dapat bertahan hidup dan berproliferasi. Oleh karena itu biofilm dapat melekat erat pada permukaan gigi dan resisten terhadap pembersihan mekanis. Plak gigi merupakan contoh klasik dari biofilm dan agen yang menyebabkan karies dan penyakit periodontal.7,11

Perlekatan bakteri pada permukaan gigi dapat dicegah dengan susu karena efek antikariogenik produk susu telah dikaitkan dengan kalsium, fosfat, dan kasein pada susu murni. Konsentrasi tinggi kalsium dan fosfor dalam susu dapat


(16)

6

mencegah demineralisasi enamel gigi yang sebagian besar disusun oleh kalsium dan fosfat. Komponen bioaktif dalam susu juga dapat mengurangi karies gigi dengan mengubah populasi mikroba plak gigi, yaitu dengan penghambatan perlekatan bakteri streptococcus kariogenik dan pembentukan bakteri yang kurang kariogenik seperti actinomyces.2,4

Susu yang sudah ditambahkan sukrosa memiliki potensi kariogenik.

Streptococcus mutans dalam rongga mulut dapat membuat polisakarida

ekstraselular dari sukrosa, salah satunya adalah glukan atau dekstran, yaitu suatu polisakarida perekat ekstrasellular atau pelikel yang disintesis oleh glukosiltransferase dari Streptococcus mutans. Sukrosa adalah jenis gula yang dapat dimanfaatkan oleh Streptococcus mutans untuk membentuk plak gigi.7,13-15

1.6Hipotesis Penelitian

Hipotesis penelitian ini adalah susu murni dapat memengaruhi pembentukan plak pada permukaan gigi.

1.7Metode Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian quasi eksperimental yang diaplikasikan kepada manusia secara langsung, subjek diminta untuk menyikat gigi terlebih dahulu, setelah itu dilakukan perhitungan indeks plak. Cara pengukuran terhadap plak gigi menggunakan metode indeks plak O’Leary.


(17)

7

1.8Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan di Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Kristen Maranatha gedung Grha Widya Maranatha lantai 11 pada bulan Mei sampai Juni 2015.


(18)

37 BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1Simpulan

Susu murni berpengaruh dalam menurunkan pembentukan plak gigi dalam rongga mulut.

5.2Saran

1. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut secara laboratoris dengan menghitung koloni bakteri untuk mengetahui lebih pasti tentang efektifitas susu murni dalam menghambat pertumbuhan bakteri.

2. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai efektifitas susu murni dengan metode penelitian yang lain.

3. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai perbandingan efektifitas susu murni terhadap pembentukan plak pada waktu plak maturasi.

4. Perlu dilakukan penelitian mengenai efektifitas susu murni dalam menurunkan plak pada usia yang lebih spesifik.

5. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai perbandingan efektifitas susu murni dengan jenis susu lainnya terhadap pembentukan plak gigi.

6. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai perbandingan efektifitas susu murni dengan jenis minuman lainnya yang dapat mencegah pembentukan plak gigi.


(19)

38

DAFTAR PUSTAKA

1. Legowo AM. Sifat Kimiawi, Fisik, dan Mikrobiologi Susu. Semarang: Fakultas Peternakan Universitas Diponogoro. 2002.

2. Food and Agriculture of The United Nations. Milk and Dairy Products In

Human Nutrition. Rome: FAO Fiat Panis; 2013. p. 1-4, 41-90, 134, 158-62,

207-26.

3. Koswara S. Teknologi Pengolahan Susu. Semarang: Fakultas Teknologi Pangan Universitas Muhammadiyah; 2009.

4. Gunn AR, Woodward M. Milk and Oral Health. Sweden: Department of Odontology Umeå University [serial online] 2011 Feb 16 [citied 2014 Dec

16]. Available from: URL:

http://www.borrowfoundation.org/assets/uploads/milk-and-oral-health.pdf

5. Namita, Rai R. Adolescent Rampant Caries. Contemporary Clinical Dentistry [serial online] 2012 April [citied 2015 Jan 19]; 3 (1):[122-4]. Available from: URL: http://medind.nic.in/cab/t12/i5/cabt12i5p122.pdf

6. Johansson I. Milk and Dairy Products: Possible Effects on Dental Health. Scandinavian Journal of Nutrition [serial online] 2002 Apr 9 [citied 2014 Dec 16]; 46 (3):[119-22]. Available from: URL: http://journals.co-action.net/index.php/fnr/article/viewFile/1448/1316

7. Newman MG, Takei HH, Klokkevold PR. Carranza’s Clinical

Periodontology. 12th ed. Saunders Elseviers; 2015. p. 42-3, 45-61, 90-1, 132-69.

8. Reddy S. Essentials of Clinical Periodontology and Periodontics. 2nd ed. UNIPRESS; 2008. p. 57-64, 110-2.


(20)

39

9. Rini P. Perbedaan Daya Hambat Terhadap Streptococcus Mutans Dari

Beberapa Pasta Gigi Yang Mengandung Herbal. Majalah Kedokteran Gigi

(Dental Journal) [serial online] 2005 Apr-Jun [citied 2015 Jan 25]; 38 (2):[64-7]. Available from: URL: http://journal.unair.ac.id/filerPDF/DENTJ-38-2-05.pdf

10.Balagopal S, Arjunkumar R. Chlorhexidine: The Gold Standard Antiplaque

Agent. Journal of Pharmaceutical Sciences and Research [serial online] 2013

[citied 2015 Jan 22]; 5 (12):[270-4]. Available from: URL: http://www.jpsr.pharmainfo.in/Documents/Volumes/vol5issue12/jpsr0512130 6.pdf

11.Samaranayake L. Essential Microbiology for Dentistry. 3rd ed. Philadelphia: Churchill-Livingstone Elsevier; 2006.

12.Clerehugh V, Tugnait A, Genco RJ. Periodontology at A Glance. Willey Blackwell; 2009. p. 10-1.

13.Manson, J D and Eley, B M. Outline of Periodontics. 4ed. Butterworth & Co, 2000 : 139-40.

14.Roitt IM, Lehner T. Immunology of Oral Diseases. St.Louis: Blackwell Scientific Publications; 1980.

15.Loesche WJ. Role of Streptococcus Mutans In Human Dental Decay. Microbiology Rev [serial online] 1986 Dec [citied 2015 Mar 22]; 50

(4):[353-80]. Available from: URL:

http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC373078/

16.Whitney EN, Rolfes SR. Understanding Nutrition. 9th ed. Florida: Wadsworth Publishing; 2002. p. 39, 49-50, 132-4, 511, 586

17.Anonimous. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Departemen Pendidikan Nasional. Balai Pustaka. [serial online] Available from: URL: http://kbbi.web.id/


(21)

40

18.Merritt J, Qi F, Shi W. Milk Helps Build Strong Teeth and Promotes Oral

Health for Life. Journal of The California Dental Association [serial online]

2006 May [citied 2015 Mar 22]; 34 (5):[361-6]. Available from: URL: http://www.gotmilk.com/pdf/milk_and_oral_health_white_paper_final_s.pdf

19.Nield-Gehrig JS, William DE. Foundations of Periodontics for The Hygienist. Philadelphia: Lippincott Williams & Wilkins; 2003. p. 66-78.

20.Roth GI, Calmes R. Oral Biology. St. Louis: The C.V. Mosby Company; 1981. p. 329,332.

21.Marsh PD. Microbiologic Aspects of Dental Plaque and Dental Caries. Dent Clin North; 1999. p. 599-614

22.Bagg J, MacFarlane TW, Poxton IR, Smith AJ. Essentials of Microbiology for

Dental Student. Oxford University Press; 2006. p. 221.

23.Hoag PM, Pawlak EA. Essentials of Periodontics. 4th ed. St.Louis: The C.V Mosby Co; 1990.

24.Addy M. Plaque Control as A Scientific Basis for The Prevention of Dental

Caries. Journal of The Royal Society of Medecine Supplement [serial online]

1986 [citied 2015 Jan 20]; 79 (14):[6-10]. Available from: URL: http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC1290094/

25.Mrray, J J, Nunn, J H and Steele, J G. The Prevention of Oral Disease. 4ed. New York: Oxford University Press, 2003. p. 136-8.

26.McDonald RE, Avery DR and Dean JA. Dentistry for The Child and

Adolescent. 8th ed. St.Louis: Mosby; 2004. p. 239, 444-7.

27.Lindhe J, Karring T, Lang NP. Clinical Periodontology and Implant Dentistry. 4th ed. Blackwell Munksgaard; 2003. p. 449-53.


(22)

41

28.Rateitschak KH, Rateitschak EM, Wolf HF and Hassell TM. Color Atlas of

Periodontology. 3rd ed. New York: Thieme Inc; 2004. p. 24-8, 67-9.

29.Hanafiah KA. Rancangan Percobaan Teori dan Aplikasi. Jakarta: RajaGrafindo Persada; 2005.


(1)

7

1.8Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan di Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Kristen Maranatha gedung Grha Widya Maranatha lantai 11 pada bulan Mei sampai Juni 2015.


(2)

37 BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1Simpulan

Susu murni berpengaruh dalam menurunkan pembentukan plak gigi dalam rongga mulut.

5.2Saran

1. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut secara laboratoris dengan menghitung koloni bakteri untuk mengetahui lebih pasti tentang efektifitas susu murni dalam menghambat pertumbuhan bakteri.

2. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai efektifitas susu murni dengan metode penelitian yang lain.

3. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai perbandingan efektifitas susu murni terhadap pembentukan plak pada waktu plak maturasi.

4. Perlu dilakukan penelitian mengenai efektifitas susu murni dalam menurunkan plak pada usia yang lebih spesifik.

5. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai perbandingan efektifitas susu murni dengan jenis susu lainnya terhadap pembentukan plak gigi.

6. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai perbandingan efektifitas susu murni dengan jenis minuman lainnya yang dapat mencegah pembentukan plak gigi.


(3)

38

DAFTAR PUSTAKA

1. Legowo AM. Sifat Kimiawi, Fisik, dan Mikrobiologi Susu. Semarang: Fakultas Peternakan Universitas Diponogoro. 2002.

2. Food and Agriculture of The United Nations. Milk and Dairy Products In

Human Nutrition. Rome: FAO Fiat Panis; 2013. p. 1-4, 41-90, 134, 158-62,

207-26.

3. Koswara S. Teknologi Pengolahan Susu. Semarang: Fakultas Teknologi Pangan Universitas Muhammadiyah; 2009.

4. Gunn AR, Woodward M. Milk and Oral Health. Sweden: Department of Odontology Umeå University [serial online] 2011 Feb 16 [citied 2014 Dec

16]. Available from: URL:

http://www.borrowfoundation.org/assets/uploads/milk-and-oral-health.pdf

5. Namita, Rai R. Adolescent Rampant Caries. Contemporary Clinical Dentistry [serial online] 2012 April [citied 2015 Jan 19]; 3 (1):[122-4]. Available from: URL: http://medind.nic.in/cab/t12/i5/cabt12i5p122.pdf

6. Johansson I. Milk and Dairy Products: Possible Effects on Dental Health. Scandinavian Journal of Nutrition [serial online] 2002 Apr 9 [citied 2014 Dec 16]; 46 (3):[119-22]. Available from: URL: http://journals.co-action.net/index.php/fnr/article/viewFile/1448/1316

7. Newman MG, Takei HH, Klokkevold PR. Carranza’s Clinical

Periodontology. 12th ed. Saunders Elseviers; 2015. p. 42-3, 45-61, 90-1, 132-69.

8. Reddy S. Essentials of Clinical Periodontology and Periodontics. 2nd ed. UNIPRESS; 2008. p. 57-64, 110-2.


(4)

39

9. Rini P. Perbedaan Daya Hambat Terhadap Streptococcus Mutans Dari

Beberapa Pasta Gigi Yang Mengandung Herbal. Majalah Kedokteran Gigi

(Dental Journal) [serial online] 2005 Apr-Jun [citied 2015 Jan 25]; 38 (2):[64-7]. Available from: URL: http://journal.unair.ac.id/filerPDF/DENTJ-38-2-05.pdf

10.Balagopal S, Arjunkumar R. Chlorhexidine: The Gold Standard Antiplaque

Agent. Journal of Pharmaceutical Sciences and Research [serial online] 2013

[citied 2015 Jan 22]; 5 (12):[270-4]. Available from: URL: http://www.jpsr.pharmainfo.in/Documents/Volumes/vol5issue12/jpsr0512130 6.pdf

11.Samaranayake L. Essential Microbiology for Dentistry. 3rd ed. Philadelphia: Churchill-Livingstone Elsevier; 2006.

12.Clerehugh V, Tugnait A, Genco RJ. Periodontology at A Glance. Willey Blackwell; 2009. p. 10-1.

13.Manson, J D and Eley, B M. Outline of Periodontics. 4ed. Butterworth & Co, 2000 : 139-40.

14.Roitt IM, Lehner T. Immunology of Oral Diseases. St.Louis: Blackwell Scientific Publications; 1980.

15.Loesche WJ. Role of Streptococcus Mutans In Human Dental Decay. Microbiology Rev [serial online] 1986 Dec [citied 2015 Mar 22]; 50

(4):[353-80]. Available from: URL:

http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC373078/

16.Whitney EN, Rolfes SR. Understanding Nutrition. 9th ed. Florida: Wadsworth Publishing; 2002. p. 39, 49-50, 132-4, 511, 586

17.Anonimous. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Departemen Pendidikan Nasional. Balai Pustaka. [serial online] Available from: URL: http://kbbi.web.id/


(5)

40

18.Merritt J, Qi F, Shi W. Milk Helps Build Strong Teeth and Promotes Oral

Health for Life. Journal of The California Dental Association [serial online]

2006 May [citied 2015 Mar 22]; 34 (5):[361-6]. Available from: URL: http://www.gotmilk.com/pdf/milk_and_oral_health_white_paper_final_s.pdf

19.Nield-Gehrig JS, William DE. Foundations of Periodontics for The Hygienist. Philadelphia: Lippincott Williams & Wilkins; 2003. p. 66-78.

20.Roth GI, Calmes R. Oral Biology. St. Louis: The C.V. Mosby Company; 1981. p. 329,332.

21.Marsh PD. Microbiologic Aspects of Dental Plaque and Dental Caries. Dent Clin North; 1999. p. 599-614

22.Bagg J, MacFarlane TW, Poxton IR, Smith AJ. Essentials of Microbiology for

Dental Student. Oxford University Press; 2006. p. 221.

23.Hoag PM, Pawlak EA. Essentials of Periodontics. 4th ed. St.Louis: The C.V Mosby Co; 1990.

24.Addy M. Plaque Control as A Scientific Basis for The Prevention of Dental

Caries. Journal of The Royal Society of Medecine Supplement [serial online]

1986 [citied 2015 Jan 20]; 79 (14):[6-10]. Available from: URL: http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC1290094/

25.Mrray, J J, Nunn, J H and Steele, J G. The Prevention of Oral Disease. 4ed. New York: Oxford University Press, 2003. p. 136-8.

26.McDonald RE, Avery DR and Dean JA. Dentistry for The Child and

Adolescent. 8th ed. St.Louis: Mosby; 2004. p. 239, 444-7.

27.Lindhe J, Karring T, Lang NP. Clinical Periodontology and Implant Dentistry. 4th ed. Blackwell Munksgaard; 2003. p. 449-53.


(6)

41

28.Rateitschak KH, Rateitschak EM, Wolf HF and Hassell TM. Color Atlas of

Periodontology. 3rd ed. New York: Thieme Inc; 2004. p. 24-8, 67-9.

29.Hanafiah KA. Rancangan Percobaan Teori dan Aplikasi. Jakarta: RajaGrafindo Persada; 2005.