Efek Pemberian Ekstrak Etanol Kulit Manggis (Garcinia mangostana L.) Terhadap Perkembangan Palatum Pada Mencit Galur Swiss Webster.

(1)

ABSTRAK

Manggis (Garcinia mangostana L.) merupakan salah satu tanaman obat Indonesia yang dimanfaatkan untuk mengobati berbagai macam penyakit. Sifat antikanker, induksi apoptosis, dan antiproliferasi dari xanton yang dimiliki oleh manggis telah banyak diteliti. Manggis memiliki sejumlah zat gizi yang dapat memenuhi kebutuhan nutrisi bagi ibu hamil. Namun belum ada penelitian lebih lanjut mengenai keamanan mengonsumsi manggis saat hamil. Tingginya kandungan α-mangostin dan vitamin A dalam kulit manggis tidak menutup kemungkinan dapat memengaruhi perkembangan embrio khususnya pada saat palatogenesis.

Metode penelitian yang digunakan adalah eksperimental laboratorium sungguhan dengan rancangan acak lengkap (RAL). Penelitian ini menggunakan 4 ekor mencit jantan dan 4 ekor mencit betina yang dikawinkan sampai dipastikan hamil. Mencit betina yang telah hamil diberikan ekstrak kulit manggis (Garcinia mangostana L.) per oral dengan dosis bertingkat pada usia kehamilan hari ke-12 yaitu 4 mg/0,5 mL, 8 mg/0,5 mL, dan 12 mg/0,5 mL sedangkan kontrol negatif diberikan CMC 0,5 mL per oral. Pembedahan dilakukan pada hari ke-20 untuk mengeluarkan janin mencit kemudian janin mencit diukur panjangnya dan dibuat preparat jaringan palatumnya yang kemudian akan diamati di bawah mikroskop dengan perbesaran 1000x.

Pada penelitian ini tidak ditemukan adanya celah palatum sekunder yang terbentuk pada semua kelompok. Namun pada dosis 12 mg/0,5 mL seluruh janin mencit mati sehingga dosis tersebut dapat dikatakan toksik. Pada penelitian ini juga ternyata ditemukan perbedaan ukuran panjang badan tiap kelompok terlihat secara signifikan seiring dengan ditingkatkannya dosis pemberian ekstrak kulit manggis.

Berdasarkan hal tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa ekstrak kulit manggis tidak menyebabkan celah palatum jika dikonsumsi pada saat kehamilan, namun dapat menyebabkan pemendekan panjang janin mencit dan pada dosis 12 mg/0,5 mL dapat menyebabkan kematian janin.


(2)

ABSTRACT

Mangosteen (Garcinia mangostana L.) is one of Indonesian medicinal plants that used to cure various kinds of diseases. Anti-cancer, induction of apoptotic, and anti-proliferative properties from mangosteen xanthones were examined largely. Mangosteen has numerous nutrients that can supply the maternal nutrient. However, there was no furthermore safety research for mangosteen intake during pregnancy.

The method used in this study is laboratory experimental study with Completely Randomized Design. This study used 4 male mice and 4 female mice that copulated until female mice pregnant. The pregnant female mice was given with mangosteen pericarp extract (Garcinia mangostana L.) orally with gradual dosage that is 4 mg/0,5 mL, 8 mg/0,5 mL, and 12 mg/0,5 mL in 12th day pregnancy while the control was given with CMC 0,5 mL orally. The surgery carried in 20th day for giving the fetus birth then the fetus lengths was measured and the palate tissue preparation was made, later to be observed under microscope with 1000x magnification.

Cleft in secondary palate in all groups was not found in this study. However at 12 mg/0,5 mL dosage, all the fetus were die so that dosage termed toxic. In this study were also found body length differences were significantly visible in all groups simultaneously with increasing the mangosteen pericarp extract dosage. From the study above, we can conclude that mangosteen pericarp extract were not causing cleft palate if taken during pregnancy but can shorten the mice body length and at 12 mg/0,5 mL dosage can lead to the fetus death.


(3)

DAFTAR ISI

Halaman

JUDUL ... i

LEMBAR PERSETUJUAN ... ii

SURAT PERNYATAAN ... iii

ABSTRAK ... iv

ABSTRACT ... v

KATA PENGANTAR ... vi

DAFTAR ISI ... viii

DAFTAR TABEL ... xii

DAFTAR DIAGRAM ... xiii

DAFTAR GAMBAR ... xiv

DAFTAR LAMPIRAN ... xv

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Identifikasi Masalah ... 4

1.3 Maksud Penelitian ... 4

1.4 Tujuan Penelitian ... 4

1.5 Manfaat Penelitian ... 5

1.5.1 Manfaat Akademik ... 5


(4)

1.6Kerangka Pemikiran dan Hipotesis ... 5

1.6.1 Kerangka Pemikiran ... 5

1.6.2 Hipotesis Penelitian ... 8

1.7Metode Penelitian ... 8

1.8Lokasi dan Waktu Penelitian ... 8

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Perkembangan Wajah ... 9

2.2 Palatogenesis Manusia ... 11

2.2.1 Palatum Primer ... 11

2.2.2 Palatum Sekunder ... 12

2.2.2.1Pertumbuhan Lempeng Palatum ... 13

2.2.2.2Elevasi Lempeng Palatum ... 14

2.2.2.3Fusi Lempeng Palatum ... 16

2.2.2.4Hilangnya Lipatan Epitel Midline ... 17

2.2.3 Celah Palatum ... 18

2.2.3.1Etiologi Celah Palatum ... 19

2.2.3.1.1 Faktor Herediter ... 19

2.2.3.1.2 Faktor Ligkungan ... 20

2.2.3.2Klasifikasi Celah Palatum ... 20

2.3 Faktor yang Memengaruhi Pertumbuhan Janin ... 24

2.3.1 Faktor Genetik ... 25


(5)

2.3.2.1Infeksi Maternal ... 25

2.3.2.2Teratogen Kimia ... 26

2.3.3 Faktor Fisik ... 27

2.3.4 Faktor Maternal ... 28

2.3.5 Faktor Mekanis ... 28

2.4 Manggis (Garcinia mangostana L.) ... 28

2.4.1 Taksonomi Buah Manggis ... 30

2.4.2 Kandungan dan Komposisi Buah Manggis ... 30

2.5 α-Mangostin ... 34

2.6Vitamin A ... 36

2.6.1 Absorbsi, Transpor, dan Penyimpanan Vitamin A ... 37

2.6.2 Fungsi Vitamin A ... 39

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Alat dan Bahan ... 41

3.1.1 Alat ... 41

3.1.2 Bahan ... 42

3.2 Subjek Penelitian ... 42

3.3 Metode Penelitian ... 43

3.3.1 Desain Penelitian ... 43

3.3.2 Perhitungan Besar Sampel ... 43

3.3.3 Variabel Penelitian ... 44


(6)

3.4Prosedur Kerja ... 45

3.4.1 Pengumpulan Bahan ... 45

3.4.2 Persiapan Bahan Uji ... 45

3.4.3 Persiapan Hewan Coba ... 45

3.4.4 Alur Penelitian ... 46

3.5Aspek Etik Penelitian ... 50

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian ... 51

4.1.1 Lebar Celah Palatum ... 51

4.1.2 Gambaran Histopatologis ... 53

4.2Pembahasan ... 54

4.3Pengujian Hipotesis Penelitian ... 57

BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan ... 59

5.1.1 Simpulan Tambahan ... 59

5.2 Saran ... 59

DAFTAR PUSTAKA ... 60

LAMPIRAN ... 64


(7)

DAFTAR TABEL

No Teks Halaman

Tabel 2.1 Zat Gizi untuk 100 g Buah Manggis ... 31 Tabel 2.2 Asupan Energi, Zat Gizi, Mineral, dan Komponen Spesifik

Produk Manggis (59 mL) dan Jus Placebo (59 mL) ... 32 Tabel 4.1 Lebar Celah Palatum Sekunder Tiap Kelompok ... 51 Tabel 4.2 Panjang Badan Janin Mencit Tiap Kelompok ... 52


(8)

DAFTAR DIAGRAM

No Teks Halaman


(9)

DAFTAR GAMBAR

No Teks Halaman

Gambar 2.1 Perkembangan Wajah Pada Minggu ke-4 dan ke-5 ... 9

Gambar 2.2 Perkembangan Wajah Pada Minggu ke-5 ½ dan ke-6 ... 10

Gambar 2.3 Perkembangan Wajah Pada Minggu ke-7 dan ke-8 ... 11

Gambar 2.4 Grafik Perubahan Jumlah Glikosaminoglikan (GAG) Selama Perkembangan Palatum Keras dan Lunak ... 15

Gambar 2.5 Fusi Lempeng Palatum ... 17

Gambar 2.6 Fusi Lempeng Palatum dan Hilangnya Lipatan Epitel Di Daerah Fusi ... 18

Gambar 2.7 Berbagai Tipe Celah Bibir dan Palatum ... 22

Gambar 2.8 Klasifikasi Veau ... 23

Gambar 2.9 Klasifikasi Simbolik Kernahan dan Stark ... 24

Gambar 2.10 Pohon Manggis ... 29

Gambar 2.11 Buah Manggis ... 30

Gambar 2.12 Inti Xanton ... 33

Gambar 2.13 Struktur Kimia Xanton yang Paling Sering Dipelajari ... 33

Gambar 2.14 Struktur Kimia dan Konversi Vitamin A Dalam Tubuh ... 37

Gambar 2.15 Digersti, Absorbsi, dan Transpor Retinol dan Karotenoid ... 39

Gambar 4.1 Potongan Koronal Palatum Kelompok Kontrol Negatif ... 53

Gambar 4.2 Potongan Koronal Palatum Kelompok EKM 1 ... 54


(10)

DAFTAR LAMPIRAN

No Teks Halaman

Lampiran 1 Surat Keputusan Komisi Etik Penelitian ... 64

Lampiran 2 Surat Ijin Penelitian ... 65

Lampiran 3 Surat Ijin Penelitian ... 66

Lampiran 4 Perhitungan Dosis Ekstrak Kulit Manggis ... 67

Lampiran 5 Pembuatan Ekstrak Kulit Manggis ... 68

Lampiran 6 Pelarutan Ekstrak Kulit Manggis ... 69

Lampiran 7 Dokumentasi Penelitian ... 70

Lampiran 8 Pembuatan Preparat Jaringan ... 75

Lampiran 9 Pengujian Statistik ... 78


(11)

BAB I PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang

Sudah banyak pemanfaatan tanaman obat Indonesia untuk menanggulangi berbagai macam penyakit di Indonesia. Seiring dengan adanya slogan “back to nature”, obat tradisional tetap menjadi alternatif pengobatan disamping obat modern. Banyak tanaman obat Indonesia yang telah dipasarkan antara lain sebagai pencegahan maupun pengobatan suatu penyakit. Tanaman yang bisa dimanfaatkan untuk tujuan tersebut adalah buah manggis (Garcinia mangostana L.), terutama pemanfaatan kulit buahnya. 1

Jus dan produk lain yang mengandung buah eksotis yang dikenal sebagai superfruits tersebut dipasarkan secara agresif untuk keperluan kesehatan tidak hanya di Indonesia. Penjualan agresif manggis dengan tujuan kesehatan terlihat dari penjualan produk manggis yang melebihi 200 juta USD di Amerika Serikat pada tahun 2008. 2

Banyak pula artikel yang membahas tentang khasiat buah manggis untuk kesehatan ibu hamil. Memberikan nutrisi yang cukup merupakan satu langkah yang tepat yang dapat dilakukan ibu hamil. Banyak buah yang direkomendasikan sebagai pemenuhan nutrisi ibu hamil, salah satunya adalah buah manggis. Manggis mengandung sejumlah unsur gizi seperti vitamin, mineral, serta zat folat yang dapat menurunkan terjadinya cacat lahir ataupun kelainan pada janin, seperti


(12)

cacat jantung, bibir sumbing, kelainan tulang belakang, dan berbagai macam jenis kelainan lainnya. 3

Ketertarikan pada buah manggis dan xantonnya meningkat dengan sangat pesat beberapa tahun ini sebagaimana dilaporkan oleh beberapa laporan penelitian sains. Pencarian literatur mengenai manggis dan xanton melalui PubMed, Science Direct, Google Scholar, dan Scirus, menghasilkan 158 laporan dalam periode 1980-2008. Sebaliknya, sekarang sudah 454 artikel yang dipublikasikan dari 2008 hingga Maret 2013. 2

Sifat antikanker dari ekstrak kulit manggis dipelajari lebih lanjut secara in vitro dan beberapa efek antikanker terlihat secara in vivo. Matsumoto dkk. (2003) mempelajari efek dari 6 xanton yang diisolasi dari kulit buah manggis terhadap inhibisi pertumbuhan sel pada human leukemia cell line HL60. Semua xanton memperlihatkan efek inhibisi yang signifikan terhadap pertumbuhan sel HL60. Selanjutnya peneliti menemukan bahwa xanton menginduksi apoptosis pada sel HL60 melalui peranan mitokondria pada fase awal. 4,5

Faktor lingkungan memperlihatkan kontribusi saat perkembangan embrio ketika penyatuan/fusi bibir dan palatum. Defisiensi nutrisi, radiasi, obat-obatan, hipoksia, virus, dan kelebihan atau kekurangan vitamin dapat menyebabkan celah orofasial. 6

Selama kehamilan, nutrisi sangat memengaruhi pertumbuhan dan perkembangan janin. Vitamin A merupakan kebutuhan dasar untuk kesehatan dan perkembangan janin, oleh karena itu terdapat peningkatan kebutuhan vitamin A selama kehamilan. Vitamin A merupakan vitamin larut lemak yang pertama kali


(13)

dikenal. Bentuk vitamin A yang aktif dalam tubuh adalah retinol, retinal atau retinaldehid, dan asam retinoat. Secara kolektif, senyawa ini dikenal sebagai retinoid. Makanan yang berasal dari sumber hewani mengandung senyawa (retinil ester) yang dengan mudahnya diubah menjadi retinol di saluran pencernaan. Makanan yang berasal dari sumber nabati mengandung karotenoid yang memiliki aktivitas vitamin A (alfa-karoten, beta-karoten, beta-kriptoxantin). 7,8

Malformasi saat palatogenesis dapat menyebabkan terjadinya celah pada palatum. Celah palatum merupakan salah satu abnormalitas kongenital yang paling umum (1 : 2500 kelahiran hidup). Tanaka dkk. (2012) mengumpulkan data kelahiran hidup dengan celah bibir atau anomali kongenital dari organisasi nasional dan internasional periode 2002 hingga 2006. Data yang didapat memperlihatkan rata-rata terjadinya celah bibir dengan atau tanpa celah palatum adalah 7,75 per 10.000 kelahiran hidup di Amerika Serikat dan 7,94 per 10.000 kelahiran hidup di seluruh dunia. Rerata prevalensi terjadinya celah palatum di Amerika serikat adalah 5,03 per 10.000 kelahiran hidup dan 4,50 per 10.000 kelahiran hidup di seluruh dunia. 9,10,11

Celah palatum merupakan malformasi multifaktorial yang meliputi baik faktor genetik maupun lingkungan. Faktor risiko yang dapat meningkatkan terjadinya celah palatum antara lain obat-obatan dan faktor nutrisi. Kelebihan asupan vitamin A (retinoid) berhubungan dengan terjadinya celah palatum. Bagaimanapun, studi pada hewan menunjukkan peningkatan yang jelas dalam risiko terjadinya celah palatum berhubungan dengan kelebihan vitamin A.


(14)

Penelitian Dicha (2012) memperlihatkan tingginya kandungan beta-karoten pada minyak buah merah menyebabkan celah palatum pada mencit. 9,12,13

Efek antikanker, antiproliferatif, induksi apoptosis, dan inhibisi pertumbuhan sel yang dimiliki oleh xanton dan vitamin A tinggi yang terdapat pada ekstrak kulit manggis tidak menutup kemungkinan dapat memengaruhi perkembangan embrio. Maka dari itu peneliti ingin melihat apakah tingginya kandungan vitamin A dan xanton pada kulit manggis dapat menghambat perkembangan palatum pada janin.

1.2Identifikasi Masalah

Apakah pemberian ekstrak etanol kulit manggis dapat memengaruhi perkembangan palatum pada janin mencit galur Swiss Webster?

1.3Maksud Penelitian

Maksud penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pemberian ekstrak etanol kulit manggis terhadap perkembangan palatum pada janin mencit galur Swiss webster.

1.4Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui besarnya dosis ekstrak etanol kulit manggis yang dapat menyebabkan gangguan perkembangan palatum pada janin mencit galur Swiss webster.


(15)

1.5Manfaat Penelitian

1.5.1 Manfaat Akademik

Menambah ilmu pengetahuan mengenai pengaruh pemberian ekstrak kulit manggis terhadap perkembangan palatum janin mencit dan sebagai landasan untuk penelitian selanjutnya.

1.5.2 Manfaat Praktis

Memberikan informasi kepada dokter, praktisi medis, dan khususnya masyarakat mengenai keamanan mengonsumsi ekstrak etanol kulit manggis selama masakehamilan khususnya pada saat perkembangan palatum.

1.6Kerangka Pemikiran dan Hipotesis

1.6.1 Kerangka Pemikiran

Manggis merupakan buah dari pepohonan daerah tropis Asia Tenggara seperti Indonesia, Malaysia, Sri Lanka, Filipina, India, dan Thailand. Kulit manggis sudah digunakan sejak dulu kala untuk mengobati luka, infeksi kulit, diare, dan inflamasi. Saat ini konsumsi produk manggis meningkat sebagai suplemen diet di Amerika Serikat karena sifat antioksidannya. Manggis juga digunakan sebagai bahan dasar pada beberapa produk komersial seperti suplemen diet, kosmetik herbal, dan produk obat-obatan. 4,14,15,16

Kulit manggis mengandung beberapa senyawa seperti mangostin, tannin, xanton, dan beberapa vitamin dalam konsentrasi yang tinggi. Xanton pada manggis mendapat perhatian lebih karena efek farmakologisnya yang luar biasa


(16)

seperti analgesik, antioksidan, antiinflamasi, antikanker, antialergi, antibakteri, antituberkulosis, antifungal, kardioprotektif, neuroprotektif, dan imunomodulasi. 4,16

Xanton diklasifikasikan dalam lima kelompok: (a) xanton teroksigenasi sederhana, (b) xanton glikosida, (c) prenylated xanthones, (d) xantonoglinoid, dan

(e) miscellaneous xanthones. Kulit manggis mengandung bermacam-macam

metabolit sekunder seperti prenylated dan oxygenated xanthones (Peres et al., 2000). Kelompok prenyl diperkirakan mengimplikasi dalam internalisasi sel, yang menuntun pada interaksi dengan molekul transduksi sinyal dan protein yang terlibat dalam transisi permeabilitas mitokondria. 14,17

Empat prenylated xanthone yang memiliki kemiripan struktur [α-mangostin (αM), β-mangostin (βM), γ-mangostin (γM), dan methoxy-β-mangostin (βM-ME)], kecuali methoxy-β-mangostin, memperlihatkan efek inhibisi pertumbuhan. 17

Penelitian Matsumoto dkk. (2004) memperlihatkan α-mangostin mengaktivasi caspase-3 dan caspase-9 tetapi tidak caspase-8 pada sel HL60, hal ini mengindikasikan bahwa α-mangostin dapat memediasi jalur intrinsik mitokondria pada proses apoptosis. Parameter disfungsi mitokondria seperti pembengkakan, kehilangan potensial membran, menurunnya ATP intraseluler, akumulasi ROS, dan pelepasan sitokrom c/AIF yang terlihat dalam 1-2 jam setelah perlakuan, mengindikasikan mitokondria sebagai target dari α-mangostin. Lebih lanjut α-mangostin memperlihatkan potensi induksi penghentian siklus sel pada G1/S dan selanjutnya terjadi apoptosis melalui jalur intrinsik pada sel DLD-1. 17


(17)

Selain itu, mekanisme apoptosis oleh kulit manggis dapat melalui jalur penghambatan mitogen-activated protein kinases (MAPKs) dan Akt kinase yang merupakan kunci regulasi protein sel. 17

Vitamin merupakan substansi kimia organik yang dibutuhkan untuk pertumbuhan, perkembangan, dan metabolisme normal pada setiap tahap kehidupan. Kondo dkk. (2008) pada penelitiannya menggunakan salah satu produk yang terbuat dari kulit manggis, vitamin A yang terkandung dalam 59 mL jus tersebut adalah 5000 IU. Rekomendasi diet harian menurut US Food and Nutrition Board adalah 700 µg/hari untuk wanita dan 900 µg/hari untuk pria, sedangkan untuk wanita hamil adalah 770 µg/hari. 18,19

Manggis yang kaya akan vitamin A khususnya dalam bentuk beta karoten dapat meregulasi proliferasi, diferensiasi, dan apoptosis selama morfogenesis struktur embrionik. Kelebihan vitamin A dapat menghambat proliferasi mesenkim dengan mengganggu siklus sel pada fase G1.12,15

Malformasi saat palatogenesis mengakibatkan terjadinya celah pada palatum. Celah palatum dapat terjadi akibat terganggunya proses yang berlangsung ketika palatogenesis (terhambat atau gagalnya elevasi lempeng palatum, terganggunya fusi pada lempeng palatum, atau gagalnya penggabungan dan/atau diferensiasi mesenkim). Kelebihan asupan vitamin A (retinoid) berhubungan dengan terjadinya celah palatum. 9

Berdasarkan hal tersebut di atas, peneliti ingin mengetahui sejauh mana pengaruh pemberian ekstrak kulit manggis terhadap perkembangan palatum pada janin mencit.


(18)

1.6.2 Hipotesis Penelitian

Ekstrak etanol kulit manggis dapat memengaruhi perkembangan palatum pada janin mencit galur Swiss webster.

1.7Metode Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental laboratorium sungguhan dengan metode rancangan acak lengkap (RAL). Data yang diperoleh akan dianalisis dengan uji statistik one way ANOVA dan dilanjutkan dengan uji LSD.

1.8Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan di Laboratorium Farmakologi dan Laboratorium Patologi Anatomi Fakultas Kedokteran Universitas Padjajaran Rumah Sakit Hasan Sadikin dan Laboratorium Patologi Anatomi Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Maranatha pada bulan Januari sampai Februari 2015.


(19)

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang didapat maka disimpulkan bahwa ekstrak kulit manggis tidak memengaruhi perkembangan palatum pada mencit galur Swiss webster.

5.1.1 Simpulan Tambahan

1. Ekstrak kulit manggis pada dosis 12 mg/0,5 mL dapat menyebabkan kematian janin.

2. Ekstrak kulit manggis pada seluruh dosis dapat menyebabkan pemendekan panjang badan pada janin.

5.2 Saran

1. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai keamanan mengonsumsi ekstrak kulit manggis selama kehamilan dengan menggunakan hewan coba yang lain dan penelitian mengenai pengaruh ekstrak kulit manggis terhadap perkembangan janin.

2. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai keamanan mengonsumsi ekstrak kulit manggis jangka panjang dan efeknya terhadap organ dalam tubuh.


(20)

RIWAYAT HIDUP

Nama : ZAHRAH ALMIRA CITA UTAMI

NRP : 1190006

Tempat & Tanggal Lahir : Palembang, 8 Oktober 1993

Alamat : Jl. Cijerokaso, Komplek PRV A-41, Bandung

Riwayat Pendidikan :

TK Tunas Harapan 2 Balikpapan 1997-1999

SD Patra Dharma 3 Balikpapan 1999-2005

SD Negeri Kebon Baru IV Cirebon 2005

SMP Negeri 1 Cirebon 2005-2008

SMA Negeri 1 Cirebon 2008-2009

SMA Negeri 5 Bandung 2009-2011


(21)

DAFTAR PUSTAKA

1. Agung EN. Manggis (Garcinia mangostana L.): dari kulit buah yang terbuang hingga menjadi kandidat suatu obat. MOT. 2007; 12(42).

2. Orozco FG, Failla ML. Biological activities and bioavailability of mangosteen xanthones: a critical review of the current evidence. J Nut. 2013 Aug 13; 5(8): p. 3163-5.

3. Hasna N. Manfaat buah manggis untuk kesehatan. [Online].; 2013 [cited 2014 Dec 14]. Available from: http://manfaat-manggis-herbal.blogspot.com/2013/12/manfaat-manggis-untuk-ibu-hamil.html .

4. Aisha AF, Abu-Salah KM, Ismail Z, Majid AS. In vitro and in vivo anti-colon cancer effects of Garcinia mangostana xanthones extract. BMC Complementary and Alternative Medicine. 2012 Jul 20; 12(104).

5. Matsumoto K, Akao Y, Yi H, et al. Preferential target is mitochondria in α

-mangostin-induced apoptosis in human leukemia HL60 cells. J bmc. 2004 Sep 16; 12: p. 5799-801.

6. Whitney E, Rolfes SR. Understanding nutrition. USA: Thomson Wadsworth; 2005.

7. Peterson, Ellis, Hupp, Tucker. Contemporary oral and maxillofacial surgery. 4th ed. New Delhi: Mosby; 2007.

8. WHO. Guidline: vitamin A suplementation in pregnant woman. Geneva: World Health Organization; 2011.


(22)

61

9. Berkovitz BK, Holland GR, Moxham BJ. Oral anatomy, histology, and embryology. 4th ed.: Elsevier Ltd; 2009.

10.Tanaka SA, Mahabir RC, Jupiter DC, Menezes JM. Updating the epidemiology of cleft lip with or without cleft palate. Plast Reconstr Surg. 2012; 129: p. 511-8.

11.Tanaka SA, Mahabir RC, Jupiter DC, Menezes JM. Updating the epidemiology of isolated cleft palate. Plast Reconstr Surg. 2013; 131: p. 650-2.

12.Dicha YR. Efek pemberian minyak buah merah (Pandanus conoideus Lam.) terhadap perkembangan palatum pada mencit galur Swiss webster Bandung; 2013.

13.Ackermans MM, Zhou H, Carels CE, Wagener F, Hoff JW. Vitamin A and clefting: putative biological mechanism. Nutrition Reviews. 2011; 69(10): p. 613-20.

14.Chaverri JP, Rodriguez NC, Ibarra MO, Rojas JM. Medicinal properties of mangosteen (Garcinia mangostana). J fct. 2008 Jun 24; 46: p. 3227-39.

15.Kondo M, Zhang L, Ji H, Kou Y, Ou B. Bioavailability and antioxidant effects of xanthone-rich mangosteen (Garcinia mangostana) product in humans. J Agric Food Chem. 2009 Feb 9; 57(19): p. 8788-92.

16.Chitra S, Krithika MV, Pavithra S. Induction of apoptosis by xanthones from Garcinia mangostana in human breast and laryngeal carcinoma cell lines. Int J Pharm Sci. 2010 Jul-Sep; 1(3): p. 1-8.


(23)

62

17.Akao Y, Nakagawa Y, Linuma M, Nozawa Y. Anti-cancer effects of xanthones from pericarps of mangosten. Int J Mol Sci. 2008; 9: p. 355-70. 18.Hark L, Morrison G. Medical nutrition & disease: a case-based approach. 4th

ed. Singapore: Wiley-Blackwell; 2009.

19.Food and Nutrition Board of The Institute of Medicine. Dietary reference intakes for vitamin A, vitamin K, arsenic, boron, chromium, copper, iodine, iron, manganese, molybdenum, nickel, silicon, vanadium, and zinc. Washington DC: National Academy Press; 2011.

20.Sadler TW. Langman's medical embryology. 10th ed. USA: Lippincott Williams & Wilkins; 2006.

21.Moore KL, Persaud TV. The developing human: clinically oriented embryology. 8th ed. Philadelphia: Saunders; 2008.

22.Carlson BM. Human embryology and developmental biology. 4th ed. Philadelphia: Churchill Livingstone; 2009.

23.Moore KL. Before we are born. 7th ed.: Saunders; 2008.

24.Swapan KP. Essentials of oral pathology. 3rd ed. New Delhi: Jaypee; 2011. 25.Schoenwolf GC, Bleyl SB, Brauer PR, Francis-West PH. Larsen's human

embryology. 4th ed. Philadelphia: Churchill Livingstone; 2009.

26.Cawson RA, Odell EW. Cawson's essentials of oral pathology and oral medicine. 7th ed.: Churchill Livingstone; 2002.

27.Tewfik T, Kaanan M. Medscape. [Online].; 2013 [cited 2015 January]. Available from:


(24)

http://emedicine.medscape.com/article/837347-63

overview#aw2aab6b4.

28.Brunner BR, Morales-Payan JP. EOLSS. [Online]. [cited 2015 Feb 2]. Available from: www.eolss.net/sample-chapters/c10/e1-05a-52-00.pdf. 29.Shibata M, Linuma M, Morimoto J, Kurose A, Akamatsu K, dkk. α

-Mangostin extracted from the pericarp of the mangosteen (Garcinia mangostana Linn) reduces tumor growth and lymph node metastasis in an immunocompetent xenograft model of metastatic mammary cancer carrying a p53 mutation. BMC Medicine. 2011; 9(69): p. 1-18.

30.dr. Noel Sturm. Vitamin A and vision. [Online]. [cited 2015 Feb 2]. Available from:

http://chemistry.gravitywaves.com/CHE452/16_Vitamin%20A%20and%20Vi sion.htm.

31.Mahan LK, Stump SE. Krause's food, nutrition, & diet therapy. 11th ed. Philadelphia: Saunders; 2004.

32.Shafer, Hine, Levy. Shafer's textbook of oral pathology. 6th ed. Noida: Elsevier; 2009.


(1)

  59 BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang didapat maka disimpulkan bahwa ekstrak kulit manggis tidak memengaruhi perkembangan palatum pada mencit galur Swiss webster.

5.1.1 Simpulan Tambahan

1. Ekstrak kulit manggis pada dosis 12 mg/0,5 mL dapat menyebabkan kematian janin.

2. Ekstrak kulit manggis pada seluruh dosis dapat menyebabkan pemendekan panjang badan pada janin.

5.2 Saran

1. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai keamanan mengonsumsi ekstrak kulit manggis selama kehamilan dengan menggunakan hewan coba yang lain dan penelitian mengenai pengaruh ekstrak kulit manggis terhadap perkembangan janin.

2. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai keamanan mengonsumsi ekstrak kulit manggis jangka panjang dan efeknya terhadap organ dalam tubuh.


(2)

  81

RIWAYAT HIDUP

Nama : ZAHRAH ALMIRA CITA UTAMI

NRP : 1190006

Tempat & Tanggal Lahir : Palembang, 8 Oktober 1993

Alamat : Jl. Cijerokaso, Komplek PRV A-41, Bandung Riwayat Pendidikan :

TK Tunas Harapan 2 Balikpapan 1997-1999 SD Patra Dharma 3 Balikpapan 1999-2005 SD Negeri Kebon Baru IV Cirebon 2005 SMP Negeri 1 Cirebon 2005-2008 SMA Negeri 1 Cirebon 2008-2009 SMA Negeri 5 Bandung 2009-2011 Fakultas Kedokteran Gigi Maranatha 2011-2015


(3)

60

DAFTAR PUSTAKA

1. Agung EN. Manggis (Garcinia mangostana L.): dari kulit buah yang terbuang hingga menjadi kandidat suatu obat. MOT. 2007; 12(42).

2. Orozco FG, Failla ML. Biological activities and bioavailability of mangosteen xanthones: a critical review of the current evidence. J Nut. 2013 Aug 13; 5(8): p. 3163-5.

3. Hasna N. Manfaat buah manggis untuk kesehatan. [Online].; 2013 [cited 2014 Dec 14]. Available from: http://manfaat-manggis-herbal.blogspot.com/2013/12/manfaat-manggis-untuk-ibu-hamil.html .

4. Aisha AF, Abu-Salah KM, Ismail Z, Majid AS. In vitro and in vivo anti-colon cancer effects of Garcinia mangostana xanthones extract. BMC Complementary and Alternative Medicine. 2012 Jul 20; 12(104).

5. Matsumoto K, Akao Y, Yi H, et al. Preferential target is mitochondria in α

-mangostin-induced apoptosis in human leukemia HL60 cells. J bmc. 2004 Sep 16; 12: p. 5799-801.

6. Whitney E, Rolfes SR. Understanding nutrition. USA: Thomson Wadsworth; 2005.

7. Peterson, Ellis, Hupp, Tucker. Contemporary oral and maxillofacial surgery. 4th ed. New Delhi: Mosby; 2007.

8. WHO. Guidline: vitamin A suplementation in pregnant woman. Geneva: World Health Organization; 2011.


(4)

61

9. Berkovitz BK, Holland GR, Moxham BJ. Oral anatomy, histology, and embryology. 4th ed.: Elsevier Ltd; 2009.

10.Tanaka SA, Mahabir RC, Jupiter DC, Menezes JM. Updating the epidemiology of cleft lip with or without cleft palate. Plast Reconstr Surg. 2012; 129: p. 511-8.

11.Tanaka SA, Mahabir RC, Jupiter DC, Menezes JM. Updating the epidemiology of isolated cleft palate. Plast Reconstr Surg. 2013; 131: p. 650-2.

12.Dicha YR. Efek pemberian minyak buah merah (Pandanus conoideus Lam.) terhadap perkembangan palatum pada mencit galur Swiss webster Bandung; 2013.

13.Ackermans MM, Zhou H, Carels CE, Wagener F, Hoff JW. Vitamin A and clefting: putative biological mechanism. Nutrition Reviews. 2011; 69(10): p. 613-20.

14.Chaverri JP, Rodriguez NC, Ibarra MO, Rojas JM. Medicinal properties of mangosteen (Garcinia mangostana). J fct. 2008 Jun 24; 46: p. 3227-39.

15.Kondo M, Zhang L, Ji H, Kou Y, Ou B. Bioavailability and antioxidant effects of xanthone-rich mangosteen (Garcinia mangostana) product in humans. J Agric Food Chem. 2009 Feb 9; 57(19): p. 8788-92.

16.Chitra S, Krithika MV, Pavithra S. Induction of apoptosis by xanthones from Garcinia mangostana in human breast and laryngeal carcinoma cell lines. Int J Pharm Sci. 2010 Jul-Sep; 1(3): p. 1-8.


(5)

62

17.Akao Y, Nakagawa Y, Linuma M, Nozawa Y. Anti-cancer effects of xanthones from pericarps of mangosten. Int J Mol Sci. 2008; 9: p. 355-70. 18.Hark L, Morrison G. Medical nutrition & disease: a case-based approach. 4th

ed. Singapore: Wiley-Blackwell; 2009.

19.Food and Nutrition Board of The Institute of Medicine. Dietary reference intakes for vitamin A, vitamin K, arsenic, boron, chromium, copper, iodine, iron, manganese, molybdenum, nickel, silicon, vanadium, and zinc. Washington DC: National Academy Press; 2011.

20.Sadler TW. Langman's medical embryology. 10th ed. USA: Lippincott Williams & Wilkins; 2006.

21.Moore KL, Persaud TV. The developing human: clinically oriented embryology. 8th ed. Philadelphia: Saunders; 2008.

22.Carlson BM. Human embryology and developmental biology. 4th ed. Philadelphia: Churchill Livingstone; 2009.

23.Moore KL. Before we are born. 7th ed.: Saunders; 2008.

24.Swapan KP. Essentials of oral pathology. 3rd ed. New Delhi: Jaypee; 2011. 25.Schoenwolf GC, Bleyl SB, Brauer PR, Francis-West PH. Larsen's human

embryology. 4th ed. Philadelphia: Churchill Livingstone; 2009.

26.Cawson RA, Odell EW. Cawson's essentials of oral pathology and oral medicine. 7th ed.: Churchill Livingstone; 2002.

27.Tewfik T, Kaanan M. Medscape. [Online].; 2013 [cited 2015 January]. Available from:


(6)

http://emedicine.medscape.com/article/837347-63

overview#aw2aab6b4.

28.Brunner BR, Morales-Payan JP. EOLSS. [Online]. [cited 2015 Feb 2]. Available from: www.eolss.net/sample-chapters/c10/e1-05a-52-00.pdf. 29.Shibata M, Linuma M, Morimoto J, Kurose A, Akamatsu K, dkk. α

-Mangostin extracted from the pericarp of the mangosteen (Garcinia mangostana Linn) reduces tumor growth and lymph node metastasis in an immunocompetent xenograft model of metastatic mammary cancer carrying a p53 mutation. BMC Medicine. 2011; 9(69): p. 1-18.

30.dr. Noel Sturm. Vitamin A and vision. [Online]. [cited 2015 Feb 2]. Available from:

http://chemistry.gravitywaves.com/CHE452/16_Vitamin%20A%20and%20Vi sion.htm.

31.Mahan LK, Stump SE. Krause's food, nutrition, & diet therapy. 11th ed. Philadelphia: Saunders; 2004.

32.Shafer, Hine, Levy. Shafer's textbook of oral pathology. 6th ed. Noida: Elsevier; 2009.


Dokumen yang terkait

Pengaruh Pemberian Ekstrak Etanol Kulit Manggis (Garcinia mangostana L) terhadap Perubahan Kadar Enzim AST, ALT serta Perubahan Makroskopik dan Histopatologi Hati Mencit Jantan (Mus musculus L) strain DDW setelah diberi Monosodium Glutamate (MSG) diban

1 68 118

Pengaruh Penambahan Ekstrak Kulit Manggis (Garcinia X Mangostana L.) Terhadap Nilai Spf Krim Tabir Surya Kombinasi Avobenson Dan Oktil Metoksisinamat

4 100 106

Daya Hambat Ekstrak Etanol Kulit Buah Manggis (Garcinia mangostana L.) Terhadap Bakteri Enterococcus faecalis Sebagai Alternatif Bahan Medikamen Saluran Akar (In Vitro)

3 289 97

Pengaruh Ekstrak Kulit Manggis (Garcinia mangostana L.) terhadap Gambaran Histopatologis Lambung Tikus (Rattus norvegicus L.) Jantan yang Dipapari Kebisingan

2 103 56

Daya Antibakteri Ekstrak Etanol Kulit Buah Manggis (Garcinia Mangostana L) Terhadap Porphyromonas Gingivalis Sebagai Bahan Alternatif Medikamen Saluran Akar (In Vitro)

3 81 67

Pengaruh Ekstrak Kulit Manggis (Garcinia mangostana L.) terhadap Hitung Leukosit dan diferensiasi Leukosit Tikus (Rattus noevegicus L.) Jantan Setelah Dipapari Kebisingan

0 58 58

Efek Antibakteri Ekstrak Etanol Kulit Buah Manggis (Garcinia mangostana L) terhadap Enterococcus faecalis sebagai Bahan Medikamen Saluran Akar (Secara In Vitro)

2 96 63

Pengaruh Pemberian Ekstrak Etanol Kulit Buah Manggis (Garcinia Mangostana.L) Terhadap Perubahan Makroskopis, Mikroskopis dan Tampilan Immunohistokimia Antioksidan Copper Zinc Superoxide Dismutase (Cu Zn SOD) Pada Ginjal Mencit Jantan (Mus Musculus.L) Stra

3 48 107

Pengaruh Ekstrak Kulit Manggis (Garcinia mangostana L.) Terhadap Fungsi Hati, Jumlah Eritrosit dan Kadar Hemoglobin Tikus (Rattus norvegicus) yang Dipapari dengan Karbon Tetraklorida (CCl4)

3 53 59

Efek Ekstrak Etanol Kulit Manggis (Garcinia mangostana L.) terhadap Penyembuhan Luka pada Mencit Swiss Webster Jantan.

0 0 16