Efek Ekstrak Etanol Kulit Manggis (Garcinia mangostana L.) terhadap Penyembuhan Luka pada Mencit Swiss Webster Jantan.

(1)

iv ABSTRAK

EFEK EKSTRAK KULIT MANGGIS (Garcinia Mangostana L.) TERHADAP WAKTU PENYEMBUHAN LUKA PADA MENCIT SWISS

WEBSTER JANTAN

Kemaladewi Yulianti , 1210194 ; Pembimbing I : Fenny, dr.,Sp.PK,M.Kes Pembimbing II : Wenny Waty, dr.,M.Pd.Ked Mikroorganisme sering masuk ke dalam tubuh melalui luka, sehingga penyembuhan luka harus diupayakan. Pengobatan herbal saat ini semakin mendapat tempat di kalangan masyarakat Indonesia. Pengobatan herbal dinilai aman karena tidak memiliki efek samping. Penggunaa kulit buah manggis sebagai herbal diharapkan memiliki efek dalam penyembuhan luka.

Tujuan penelitian adalah melihat efek ekstrak kulit manggis (EKM) terhadap penyembuhan luka pada mencit Swiss webster jantan.

Penelitian ini bersifat ekperimental laboratorik murni. Mencit sebanyak 24 ekor yang telah di adaptasi di laboratorium dibagi ke dalam empat kelompok, kemudian dilukai dengan pisau bedah pada bagian punggungnya sepanjang dua sentimeter. Mencit tersebut diberi perlakuan sesuai dengan kelompknya setiap hari. Data yang diukur adalah panjang luka pada punggung mencit setiap harinya sampai luka menutup dengan sempurna (dalam sentimeter). Data diolah dengan menggunakan ANAVA di lanjutkan dengan uji LSD. Kemaknaan berdasarkan nilai α≤0.05.

Hasil penelitian kelompok EKM 20%, EKM 80%, kelompok Carboxymetyl cellulose, dan kelompok Feracrylum menunjukkan perbedaan yang signifikan dalam waktu penyembuhan luka (p<0.01). Empat kelompok tersebut memiliki perbedaan rata-rata waktu penyembuhan luka secara berurutan yaitu 11.7 hari, 9.17 hari, 15 hari, dan 17.2 hari.

Simpulan penelitian adalah ekstrak kulit manggis (Garcinia mangostana L.) konsentrasi 20% dan 80% mempercepat durasi penyembuhan luka pada mencit Swiss Webster jantan.


(2)

ABSTRACT

THE EFFECT OF MANGOSTEEN (Garcinia mangostan L.) PEEL ETHANOL EXTRACT ON MALE SWISS WEBSTER WOUND HEALING

Kemaladewi Yulianti , 1210194 ; 1ST Tutor : Fenny, dr.,Sp.PK,M.Kes 2nd Tutor : Wenny Waty, dr.,M.Pd.Ked

Microorganism often find it ways into body through opened wound, so we have to facilitate wound healing quickly. herbal treatment now days gets attention in Indonesian people. Herbal treatment assessed doesn’t has side effect. The use of mangosteen rind as herbal expected to have an effect in wound healing

The objective of this study was to determine the benefit of mangosteen peel extract (MPE) in wound healing time on male Swiss webster mice.

This research was true labortory experiment. 24 mice that had been adapted in the laboratory for seven days divided into four groups, then they wounded with scalpel in their back as long as two centimeters. That mice were given medication suit their group every day. Data measured was wound length on the mice’s back every day until the wound completly heal (in centimeter). After that data was analyzed with ANOVA test then continued with LSD test. Significance of the data

was based on α≤0.05.

The result were MPE 20%, MPE 80%, Carboxymetyl cellulose, and Feracrylum showed significance diffrences in wound heling time (p<0.01). Each group has differences for avarage time for wound healing in arrange 11.7 days, 9.17 days, 15 days, and 17.2 days.

Conclusion for this research is MPE in concentrate 20% and 80% accelerate wound healing time on male Swiss webster mice.


(3)

viii DAFTAR ISI

Halaman

JUDUL ... i

LEMBAR PERSETUJUAN ... ii

SURAT PERNYATAAN ... iii

ABSTRAK ... iv

ABSTRACT ... v

KATA PENGANTAR ... vi

DAFTAR ISI ... viii

DAFTAR TABEL ... xi

DAFTAR GAMBAR ... xii

DAFTAR LAMPIRAN ... xiii

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Identifikasi Masalah ... 2

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian ... 2

1.4 Manfaat Karya Tulis Ilmiah ... 2

1.5 Kerangka Pemikiran ... 3

1.6 Hipotesis ... 4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kulit ... 5

2.1.1 Anatomi Kulit ... 5

2.1.2 Fisiologi Kulit ... 6

2.1.3 Histologi Kulit ... 9

2.1.3.1 Epidermis ... 10

2.1.3.2 Dermis ... 14

2.1.3.3 Subkutan ... 16


(4)

2.2.1 Definisi Luka ... 16

2.2.2 Jenis-jenis Luka ... 17

2.2.3 Proses Penyembuhan Luka ... 18

2.2.4 Perawatan Luka ... 22

2.2.5 Faktor yang Mempengaruhi Proses Penyebuhan Luka ... 24

2.2.6 Gangguan Penyembuhan Luka ... 25

2.3 Manggis (Garcinia mangostana L.) ... 25

2.3.1 Taksonomi Buah Manggis... 26

2.3.2 Xanthon ... 26

2.3.3 Flavonoid ... 27

2.4 Feracrylum ... 28

2.4.1 Mekanisme Kerja Feracrylum ... 28

BAB III BAHAN DAN METODE PENELITIAN 3.1 Alat, Bahan, dan Objek Penelitian ... 30

3.1.1 Alat yang Digunakan ... 30

3.1.2 Bahan yang Digunakan ... 30

3.1.3 Objek Penelitian ... 31

3.2 Metode Penelitian ... 31

3.2.1 Desain Penelitian ... 31

3.2.1.1 Variabel Penelitian ... 32

3.2.1.1.1 Definisi Konsepsional Variabel Penelitian ... 32

3.2.1.1.2 Definisi Operasional Variabel Penelitian ... 32

3.3 Tempat dan Waktu Penelitian ... 32

3.4 Penentuan Besar Sampel ... 33

3.5 Prosedur Penelitian ... 33

3.5.1 Pengumpulan Bahan Uji ... 33

3.5.2 Persiapan Bahan Uji ... 34

3.5.3 Persiapan Hewan Coba ... 34


(5)

x

3.5.5 Cara Pemeriksaan ... 35

3.6 Metode Analisis ... 35

3.7 Hipotesis Statistik ... 35

3.8 Kriteria Uji ... 36

3.9 Aspek Penelitian ... 36

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian ... 37

4.2 Pembahasan ... 39

4.3 Uji Hipotesis ... 41

BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan ... 42

5.2 Saran ... 42

DAFTAR PUSTAKA ... 43

LAMPIRAN ... 46

RIWAYAT HIDUP ... 52


(6)

DAFTAR TABEL

Tabel 4.1 Rata-rata Penyembuhan Luka dalam Hari ... 37 Tabel 4.2 Uji ANAVA Satu Arah terhadap Waktu Penyembuhan Luka pada

Setiap Kelompok ... 38 Tabel 4.3 Tabel Hasil Uji LSD ... 39


(7)

xii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Garis Langer ... 6

Gambar 2.2 Lapisan Kulit ... 16

Gambar 2.3 Fase Inflamasi ... 19

Gambar 2.4 Fase Proliferasi ... 21

Gambar 2.5 Fase Remodelling ... 22

Gambar 2.6 Kulit Buah Manggis ... 26


(8)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Pembuatan Ekstrak Kulit Manggis ... 46 Lampiran 2. Data Hasil Pengolahan SPSS Efek Ekstrak Kulit Manggis (Garcinia

mangostana L.) terhadap Penyembuhan Luka ... 47 Lampiran 3. Gambar Penelitian ... 49 Lampiran 4. Surat Keputusan Komisi Etik Penelitian ... 51


(9)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Luka sering menimbulkan komplikasi berupa infeksi pada proses penyembuhannya. Infeksi tersebut disebabkan pengobatan yang kurang adekuat. Kurang terjaganya kebersihan juga dapat menyebabkan infeksi, sehingga luka harus dirawat dan dibersihkan agar terhindar dari bakteri penyebab infeksi.

Luka memberikan angka morbiditas yang cukup besar di seluruh dunia terutama luka kronis karena mengganggu fungsional jaringan dan dilihat dari nilai estetikanya. Luka akut yang mengalami penyulit dalam proses penyembuhannya sehingga dapat menjadi kronis (Suryadi, Asmarajaya, & Maliawan, 2013).

Pengobatan herbal saat ini semakin mendapat tempat di kalangan masyarakat Indonesia. Selain dinilai ampuh untuk mengobati berbagai penyakit, obat herbal juga dinilai aman karena tidak memiliki efek samping. Obat herbal memanfaatkan tanaman yang memiliki kandungan bahan-bahan alami sebagai bahan baku utamanya. Beberapa tanaman herbal setelah diteliti memiliki khasiat untuk membantu penyembuhan luka, diantaranya tanaman lidah buaya, bawang putih, ginseng, peppermint, dan chamomile (anonim, 2013)

Di Malaysia, kulit, daun dan akar tanaman Garcinia mangostana atau manggis digunakan untuk pengobatan penyakit kulit. Akar dari tanaman ini juga digunakan untuk mengatasi gangguan menstruasi (Perry, 1980). Di Thailand, kulit buah tanaman manggis digunakan untuk pengobatan luka, infeksi kulit, dan diare (Sukasamararn, 2002).

Buah manggis yang habitat tumbuhnya di daerah tropis sangat mudah di temukan di Indonesia. Biasanya pemanfaatan buah tersebut oleh masyarakat


(10)

hanya diambil daging buahnya saja sementara kulit buahnya banyak menjadi limbah. Kulit buah manggis memiliki senyawa xanthon dan flavonoid (Nugroho, 2007).

1.1Identifikasi Masalah

• Apakah ekstrak etanol kulit manggis mempercepat penyembuhan luka

1.2Maksud dan Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat efek ekstrak kulit manggis terhadap penyembuhan luka.

1.3Manfaat Karya Tulis Ilmiah

1.3.1 Manfaat Akademik

Menambah pengetahuan mengenai khasiat yang terdapat dalam kulit buah manggis sebagai bahan herbal yang dapat mempengaruhi proses penyembuhan luka.

1.3.2 Manfaat Praktis

Memberikan informasi kepada masyarakat mengenai khasiat kulit buah manggis, sehingga kulit buah manggis dapat menjadi obat alternatif dalam penyembuhan luka yang ekonomis dan mudah didapat.


(11)

3 1.4Kerangka Pemikiran

Luka adalah rusak atau hilangnya jaringan tubuh yang terjadi karena suatu faktor yang mengganggu sistem perlindungan tubuh. Luka insisi merupakan bagian dari luka terbuka yang berupa robekan linier pada kulit dan jaringan di bawahnya (Suryadi, Asmarajaya, & Maliawan, 2013).

Kulit buah manggis mengandung senyawa xanthon yaitu γ-mangostin yang merupakan suatu komponen penting dalam penyembuhan luka. Kandungan γ -mangostin dalam kulit buah manggis berperan dalam memicu pembentukan kolagen, yang berperan dalam aksi pemeliharaan struktur dan penyembuhan luka (Suratman dkk., 1996).

Xanthon juga memiliki aktivitas sebagai antibakteri dan antiinflamasi (Nurchasanah, 2013). Efek tersebut membantu proses penyembuhan luka dalam fase inflamasi seperti dijelaskan pada gambar 1.1, yang ditandai dengan tanda klasik rubor, kalor, tumor, dolor, dan kehilangan fungsi (Sussman, 1998).

Gambar 1.1 Kerangka Pemikiran Efek Ekstrak Kulit Manggis dalam Proses Penyembuhan Luka

Luka Insisi

FASE INFLAMASI

Rubor, kalor, tumor, dolor, dan kehilangan fungsi

FASE PROLIFERASI

Fibroplasia (pembentukan kolagen)

Wound cotraction FASE EPITELISASI FASE REMODELLING

XANTHON

ANTIINFLAMASI ANTIBAKTERI PEMBENTUKAN KOLAGEN


(12)

1.5Hipotesis


(13)

42 BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Ekstrak kulit manggis (Garcinia mangostana L.) mempercepat penyembuhan luka.

5.2 Saran

• Diperlukan penelitian lebih lanjut dalam menentukan zat terbaik sebagai pelarut dari ekstrak kulit manggis..

• Diperlukan penelitian lebih lanjut dalam melihat penyembuhan luka secara mikroskopis.


(14)

DAFTAR PUSTAKA

Achmad, S. A. (2013). Tumbuh-tumbuhan Obat Indonesia. Bandung: ITB.

anonim. (2013, maret). 5 Tanaman Herbal Kaya Manfaat. Retrieved Desember

2015, from ArtikelKesehatan99.com:

http://www.artikelkesehatan99.com/5-tanaman-herbal-kaya-manfaat/ Bhagwat AM, S. S. (2001). A study to evaluate the antimicrobial activity of

feracrylum and its comparison with povidone-iodine. Indian J Pathol Microbiol, 44(4):431-3.

Diah. (2010). Feracrylum, Hemostatik Oral Terbaru di Indonesia. Medika Jurnal Kedokteran Indonesia.

Fakultas Keperawatan UNPAD. (2007, july 19). Retrieved from http://www.fkep.unpad.ac.id/2007/07/perawatan-luka/

Gurtner GC. (2007). Wound Healing Normal and Abnormal: Grabb and Smith's Plastic Surgery 6th edition.

Guyton, A. C. (2012). Fisiologi Kedokteran. Jakarta: EGC.

Hanafiah, K. A. (2005). Rancangan Percobaan Teori dan Aplikasi.

Husein, B. (2014). Pengaruh Pemberian Salep Ekstrak Etanol Kulit Manggis (Garcinia mangostana L.) terhadap Penyembuhan Luka pada Mencit. ETD UNISYAH.

Irman. (2007, july 19). Fakultas Keperawatan UNPAD. Retrieved Desember 2015 , from http://www.fkep.unpad.ac.id/2007/07/perawatan-luka/

Junqueira, L. C. (1998). Histologi Dasar. Jakarta: Buku Kedokteran EGC.

Klasifikasi Manggis. (2015). Retrieved from 1001Budidaya.com: http://1001budidaya.com/klasifikasi-morfologi-manggis/

Lutfianto, R. H. (2012). Efektifitas Obat Hemostatik Topikal Feracrylum 1% dalam Menghentikan Perdarahan Pasca Pencubatan Gigi pasien Pencabutan Gigi di RSGM-P Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. Thesis UMY.


(15)

44

Mawarti, H. (2015). Pengaruh Flavonoid Propolis terhadap Lama Penyembuhan Luka Bakar Grade II pada Tikus Putih. stikesstrada.

Mescher A. L. 2010. Junqueira's Basic Histology. 12th ed. USA: The McGrawHill Companies.

Nadiawati, R. P. (2013). Efek Aplikasi Gel Ekstrak Kulit Manggis (Garcinia mangostana L.) terhadap Kepadatan Serabut Kolagen pada Proses Penyembuhan Luka Ginggiva (Kajian pada Rattus norvegicus)). ETD Gajah Mada University.

NPUAP, N. P. (2007). NPUAP Pressure Ulcer Stages/Categories. Retrieved October 2, 2015, from npuap.org: www.npuap.org/resources/educational-and-clinical-resources/npuap-pressure-ulcer-stagescategories

Nugroho, A. E. (2007). Manggis (Garcinia mangostana L.) : Dari Kulit Buah yang Terbuang Hingga menjadi Kandidat Suatu Obat. Fakultas Farmasi Universitas Gajah MAda.

Perdanakusuma, D. S. (2007). Anatomi Fisiologi dan Penyembuhan Luka. From Caring to Curing, Pause Before You Use Gauze.

Perry, L. (1980). Medicinal Plants of East and Southeast Asia. Massachussets: The MIT Press.

Sari, R. K. (2011). Vitamin dan Mineral. Retrieved Desember 2015, from medinfo-fk06.web.unair.ac.id: http://medinfo-fk06.web.unair.ac.id/artikel_detail-24130.html

Sherwood, L. (2014). Fisiologi Manusia dari Sel ke Sistem. Jakarta: EGC. Sjamsuhidajat, R. D. (2004). Buku Ajar Ilmu Bedah. Jakarta: EGC.

Snell, RS.2006. Clinical Anatomy by Systems. Lippincott Williams & Wilkins p: 2-3

Sukasamararn, S. (2002). Antimycrobacterial Activity of Prenylated Xanthones from The Fruit of Garcinia mangostana.

Sumartino, G. (2012). Adverse Reaction to Irrigation with Povidone Iodine after Deep-impected, Lower Third Molar Extraction. NCBI.


(16)

Suryadi, I. A., Asmarajaya, A., & Maliawan, S. (2013). Proses Penyembuhan dan Penanganan Luka. SMF Ilmu Penyakit Bedah Fakultas Kedokteran Universitas Udayana.

Uliyah, M. (2008). Keterampilan Dasar Praktik Klinik untuk Kebidanan. Jakarta: Salemba Medika.

Wasiatmadja, S. M. (2013). Anatomi Kulit. In A. Djuanda, Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin (pp. 3-5). Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.


(1)

3

1.4 Kerangka Pemikiran

Luka adalah rusak atau hilangnya jaringan tubuh yang terjadi karena suatu faktor yang mengganggu sistem perlindungan tubuh. Luka insisi merupakan bagian dari luka terbuka yang berupa robekan linier pada kulit dan jaringan di bawahnya (Suryadi, Asmarajaya, & Maliawan, 2013).

Kulit buah manggis mengandung senyawa xanthon yaitu γ-mangostin yang merupakan suatu komponen penting dalam penyembuhan luka. Kandungan γ -mangostin dalam kulit buah manggis berperan dalam memicu pembentukan kolagen, yang berperan dalam aksi pemeliharaan struktur dan penyembuhan luka (Suratman dkk., 1996).

Xanthon juga memiliki aktivitas sebagai antibakteri dan antiinflamasi (Nurchasanah, 2013). Efek tersebut membantu proses penyembuhan luka dalam fase inflamasi seperti dijelaskan pada gambar 1.1, yang ditandai dengan tanda klasik rubor, kalor, tumor, dolor, dan kehilangan fungsi (Sussman, 1998).

Gambar 1.1 Kerangka Pemikiran Efek Ekstrak Kulit Manggis dalam Proses Penyembuhan Luka

Luka Insisi

FASE INFLAMASI Rubor, kalor, tumor, dolor, dan

kehilangan fungsi

FASE PROLIFERASI Fibroplasia (pembentukan kolagen)

Wound cotraction FASE EPITELISASI FASE REMODELLING

XANTHON

ANTIINFLAMASI ANTIBAKTERI PEMBENTUKAN KOLAGEN


(2)

4

1.5 Hipotesis


(3)

42

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Ekstrak kulit manggis (Garcinia mangostana L.) mempercepat penyembuhan luka.

5.2 Saran

• Diperlukan penelitian lebih lanjut dalam menentukan zat terbaik sebagai pelarut dari ekstrak kulit manggis..

• Diperlukan penelitian lebih lanjut dalam melihat penyembuhan luka secara mikroskopis.


(4)

43

DAFTAR PUSTAKA

Achmad, S. A. (2013). Tumbuh-tumbuhan Obat Indonesia. Bandung: ITB.

anonim. (2013, maret). 5 Tanaman Herbal Kaya Manfaat. Retrieved Desember

2015, from ArtikelKesehatan99.com:

http://www.artikelkesehatan99.com/5-tanaman-herbal-kaya-manfaat/ Bhagwat AM, S. S. (2001). A study to evaluate the antimicrobial activity of

feracrylum and its comparison with povidone-iodine. Indian J Pathol Microbiol, 44(4):431-3.

Diah. (2010). Feracrylum, Hemostatik Oral Terbaru di Indonesia. Medika Jurnal Kedokteran Indonesia.

Fakultas Keperawatan UNPAD. (2007, july 19). Retrieved from http://www.fkep.unpad.ac.id/2007/07/perawatan-luka/

Gurtner GC. (2007). Wound Healing Normal and Abnormal: Grabb and Smith's Plastic Surgery 6th edition.

Guyton, A. C. (2012). Fisiologi Kedokteran. Jakarta: EGC.

Hanafiah, K. A. (2005). Rancangan Percobaan Teori dan Aplikasi.

Husein, B. (2014). Pengaruh Pemberian Salep Ekstrak Etanol Kulit Manggis (Garcinia mangostana L.) terhadap Penyembuhan Luka pada Mencit. ETD UNISYAH.

Irman. (2007, july 19). Fakultas Keperawatan UNPAD. Retrieved Desember 2015 , from http://www.fkep.unpad.ac.id/2007/07/perawatan-luka/

Junqueira, L. C. (1998). Histologi Dasar. Jakarta: Buku Kedokteran EGC.

Klasifikasi Manggis. (2015). Retrieved from 1001Budidaya.com: http://1001budidaya.com/klasifikasi-morfologi-manggis/

Lutfianto, R. H. (2012). Efektifitas Obat Hemostatik Topikal Feracrylum 1% dalam Menghentikan Perdarahan Pasca Pencubatan Gigi pasien Pencabutan Gigi di RSGM-P Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. Thesis UMY.


(5)

44

Mawarti, H. (2015). Pengaruh Flavonoid Propolis terhadap Lama Penyembuhan Luka Bakar Grade II pada Tikus Putih. stikesstrada.

Mescher A. L. 2010. Junqueira's Basic Histology. 12th ed. USA: The McGrawHill Companies.

Nadiawati, R. P. (2013). Efek Aplikasi Gel Ekstrak Kulit Manggis (Garcinia mangostana L.) terhadap Kepadatan Serabut Kolagen pada Proses Penyembuhan Luka Ginggiva (Kajian pada Rattus norvegicus)). ETD Gajah Mada University.

NPUAP, N. P. (2007). NPUAP Pressure Ulcer Stages/Categories. Retrieved October 2, 2015, from npuap.org: www.npuap.org/resources/educational-and-clinical-resources/npuap-pressure-ulcer-stagescategories

Nugroho, A. E. (2007). Manggis (Garcinia mangostana L.) : Dari Kulit Buah yang Terbuang Hingga menjadi Kandidat Suatu Obat. Fakultas Farmasi Universitas Gajah MAda.

Perdanakusuma, D. S. (2007). Anatomi Fisiologi dan Penyembuhan Luka. From Caring to Curing, Pause Before You Use Gauze.

Perry, L. (1980). Medicinal Plants of East and Southeast Asia. Massachussets: The MIT Press.

Sari, R. K. (2011). Vitamin dan Mineral. Retrieved Desember 2015, from medinfo-fk06.web.unair.ac.id: http://medinfo-fk06.web.unair.ac.id/artikel_detail-24130.html

Sherwood, L. (2014). Fisiologi Manusia dari Sel ke Sistem. Jakarta: EGC. Sjamsuhidajat, R. D. (2004). Buku Ajar Ilmu Bedah. Jakarta: EGC.

Snell, RS.2006. Clinical Anatomy by Systems. Lippincott Williams & Wilkins p: 2-3

Sukasamararn, S. (2002). Antimycrobacterial Activity of Prenylated Xanthones from The Fruit of Garcinia mangostana.

Sumartino, G. (2012). Adverse Reaction to Irrigation with Povidone Iodine after Deep-impected, Lower Third Molar Extraction. NCBI.


(6)

45

Suryadi, I. A., Asmarajaya, A., & Maliawan, S. (2013). Proses Penyembuhan dan Penanganan Luka. SMF Ilmu Penyakit Bedah Fakultas Kedokteran Universitas Udayana.

Uliyah, M. (2008). Keterampilan Dasar Praktik Klinik untuk Kebidanan. Jakarta: Salemba Medika.

Wasiatmadja, S. M. (2013). Anatomi Kulit. In A. Djuanda, Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin (pp. 3-5). Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.


Dokumen yang terkait

Pengaruh Pemberian Ekstrak Etanol Kulit Manggis (Garcinia mangostana L) terhadap Perubahan Kadar Enzim AST, ALT serta Perubahan Makroskopik dan Histopatologi Hati Mencit Jantan (Mus musculus L) strain DDW setelah diberi Monosodium Glutamate (MSG) diban

1 68 118

Pengaruh Penambahan Ekstrak Kulit Manggis (Garcinia X Mangostana L.) Terhadap Nilai Spf Krim Tabir Surya Kombinasi Avobenson Dan Oktil Metoksisinamat

4 100 106

Daya Hambat Ekstrak Etanol Kulit Buah Manggis (Garcinia mangostana L.) Terhadap Bakteri Enterococcus faecalis Sebagai Alternatif Bahan Medikamen Saluran Akar (In Vitro)

3 289 97

Pengaruh Ekstrak Kulit Manggis (Garcinia mangostana L.) terhadap Gambaran Histopatologis Lambung Tikus (Rattus norvegicus L.) Jantan yang Dipapari Kebisingan

2 103 56

Pengaruh Ekstrak Kulit Manggis (Garcinia mangostana L.) terhadap Hitung Leukosit dan diferensiasi Leukosit Tikus (Rattus noevegicus L.) Jantan Setelah Dipapari Kebisingan

0 58 58

Efek Antibakteri Ekstrak Etanol Kulit Buah Manggis (Garcinia mangostana L) terhadap Enterococcus faecalis sebagai Bahan Medikamen Saluran Akar (Secara In Vitro)

2 96 63

Pengaruh Pemberian Ekstrak Etanol Kulit Buah Manggis (Garcinia Mangostana.L) Terhadap Perubahan Makroskopis, Mikroskopis dan Tampilan Immunohistokimia Antioksidan Copper Zinc Superoxide Dismutase (Cu Zn SOD) Pada Ginjal Mencit Jantan (Mus Musculus.L) Stra

3 48 107

Uji Efek Antidiare Ekstrak Etanol Buah Tanaman Sawo (Achras zapota L.) Terhadap Mencit Jantan

25 111 91

Pengaruh Ekstrak Kulit Manggis (Garcinia mangostana L.) Terhadap Fungsi Hati, Jumlah Eritrosit dan Kadar Hemoglobin Tikus (Rattus norvegicus) yang Dipapari dengan Karbon Tetraklorida (CCl4)

3 53 59

Efek Pemberian Ekstrak Etanol Kulit Manggis (Garcinia mangostana L.) Terhadap Perkembangan Palatum Pada Mencit Galur Swiss Webster.

0 2 24