Studi Deskriptif Mengenai Academic Adjustment pada Mahasiswa Fakultas Psikologi Angkatan 2012 Universitas "X" di Kota Bandung.

(1)

viii Abstrak

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui academic adjustment pada mahasiswa fakultas psikologi angkatan 2012 universitas “X” di Kota Bandung. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan tehnik survey. Penarikan sample dengan tehnik simple random sampling dengan jumlah sampel 136 mahasiswa. Alat ukur yang digunakan adalah kuesioner yang dikonstruksi oleh peneliti sendiri berdasarkan teori academic adjustment dari Scheiner (1964) dan terdiri dari 79 item. Pengolahan data menggunakan distribusi frekuensi program SPSS 16.0 for Windows.

Alat ukur untuk menjaring academic adjustment berdasarkan aspek Successful Performance, Adequate Effort, Acquisition of Worth While Knowledge, Intellectual Development, Achievement of Academic Goals, Satisfaction of Need, Desires and Interests. Setelah dilakukan pengujian validitas dan reliabilitas maka diperoleh 55 item yang valid dan koefisien reliabilitas dari academic adjustment 0, 837. Berdasarkan hasil pengolahan data diperoleh dari 136 mahasiswa angkatan 2012 fakultas psikologi universitas “X” di Kota Bandung sebagian besar memiliki academic adjustment yang adekuat, yaitu sebanyak 134 (99%) mahasiswa dan 2 (1%) mahasiswa memiliki academic adjustment yang tidak adekuat. Academic adjustment yang adekuat dipengaruhi oleh factor yang berpengaruh pada fisik, perkembangan dan kematangan, determinan psikologis dan kondisi lingkungan.

Kesimpulan yang diperoleh, bahwa sebagian besar mahasiswa angkatan 2012 fakultas psikologi universitas “X” di kota Bandung memiliki academic adjustment yang adekuat. Mahasiswa berusaha untuk dapat beradaptasi dengan situasi baru dalam bidang akademik dengan memahami pengetahuan, menguasai materi, berprestasi dan mengintegrasikan pengetahuan yang diperolehnya agar dapat mematangkan persiapan untuk karir dan pekerjaannya

Peneliti menyarankan untuk peneliti berikutnya agar semakin memperdalam factor-faktor yang mempengaruhi academic adjustment dan juga melakukan penelitian pada mahasiswa fakultas lainnya yang juga memiliki tuntutan belajar yang tinggi.


(2)

ix

Universitas Kristen Maranatha

Abstract

The research objective is to determine the academic adjustment of psychology students, batch 2012, University of “X” in Bandung. The research method is descriptive method with survey. Samples are collected by the simple random sampling with total samples 136 university students. The measurement tool is questionnaire that constructed by researcher in accordance to the academic adjustment theory from Scheiner (1964) with 79 items. Data is processed by frequency distribution of SPSS 16.0 for Windows program.

The measurement tool regarding the academic adjustment is Successful Performance, Adequate Effort, Acquisition of Worth While Knowledge, Intellectual Development, Achievement of Academic Goals, Satisfaction of Need, Desires and Interests. After the validity and reliability test, we got 55 valid items with reliability coefficient from the academic adjustment is 0.837. According to data processing result from 136 psychology students, batch 2012, University of “X” in Bandung, they almost have adequate academic adjustment, with 134 (99%) students and 2 (1%) students have inadequate academic adjustment. Factors affect the adequate academic adjustment are physical, development and maturity, psychological determinant and environment condition.

The conclusion is almost of psychology students, batch 2012, University of “X” in Bandung have the adequate academic adjustment. Students attempt to adapt with new academic conditions with understanding the knowledge, study material, obtain achievement and integrate the acquired knowledge in order to prepare for future career and job

The researcher suggest for the next researcher to deepen factors affect the academic adjustment and conduct research for another faculty that have high study demand.


(3)

x DAFTAR ISI

LEMBAR JUDUL .i

LEMBAR PENGESAHAN ii

LEMBAR ORISINALITAS PENELITIAN………...iii LEMBAR PERNYATAAN PUBLIKASI PENELITIAN………..iv

KATA PENGANTAR vi

ABSTRAK……….. viii ABSTRACT………....xi

DAFTAR ISI x

DAFTAR BAGAN xiv

DAFTAR TABEL xv

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah 1

1.2. Identifikasi Masalah 13

1.3. Maksud dan Tujuan Penelitian 14

1.3.1. Maksud Penelitian 14

1.3.2. Tujuan Penelitian 14

1.4. Kegunaan Penelitian 14

1.4.1. Kegunaan Teoritis 14

1.4.2. Kegunaan Praktis 15


(4)

xi

Universitas Kristen Maranatha

1.6. Asumsi Penelitian 29

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Penyesuaian Diri 31

2.1.1.Pengertian Penyesuaian Diri 31

2.1.2. Penyesuaian Diri yang Adekuat dan Tidak Adekuat 31 2.1.3. Fakto-Faktor yang Memengaruhi Penyesuaian Diri 33

2.2. Academic Adjustment 35

2.2.1. Pengertian Academic Adjustmen 35

2.2.2. Aspek-aspek Academic Adjustment 37

2.3. Tahap Perkembangan Mahasiswa Baru 40

2.3.1. Transisi dari Masa Remaja Menuju Masa Dewasa 40 2.3.2. Transisi dari Sekolah Menengah Atas Menuju Perguruan Tinggi 42 2.3.3. Perkembangan Kognitif Masa Dewasa Awal 43

2.4. Fakultas Psikologi 46

2.4.1 Pengertian Fakultas Psikologi 46

2.4.2 Latar Belakang dan Tujuan 47

2.4.2.1 Latar Belakang 47

2.4.2.2 Tujuan 47

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

3.1. Rancangan Penelitian 48


(5)

xii

3.2.1. Variabel Penelitian 49

3.2.2. Definisi Operasional 49

3.3. Alat ukur 51

3.3.1. Validitas Alat Ukur 55

3.3.2. Reliabilitas Alat Ukur 56

3.3.3. Data Sosiodemografik dan Data Penunjang 56

3.3.3.1. Data Sosiodemografik 56

3.3.3.2. Data Penunjang 57

3.4. Populasi dan Teknik Penarikan Sampel 57

3.4.1. Populasi Sasaran 57

3.4.2. Karakteristik Sampling 57

3.4.3. Teknik Penarikan Sampel 58

3.4.4. Ukuran sampel 58

3.5. Teknik Analisis Data 59

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN

4.1 Gambaran Respon………60

4.1.1 Usia Responden……….61

4.1.2 IPK Responden……….61

4.1.3 Jenis Kelamin Responden……….62

4.2 Hasil Penelitian………..63

4.2.1 Gambaran Academic Adjustment Secara Keseluruhan………63


(6)

xiii

Universitas Kristen Maranatha

4.3 Pembahasan………65

BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan………..73

5.2 Saran………..74

5.2.2 Saran Teoritis………..74

5.2.3 Saran Praktis………74

DAFTAR PUSTAKA………75

DAFTAR RUJUKAN………76 LAMPIRAN


(7)

xiv

DAFTAR BAGAN

Bagan 1.1 Kerangka Pikir 28


(8)

xv

Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR TABEL

Tabel 3.3.1 Kisi-Kisi Alat Ukur………..52

Tabel 4.1.1 Usia Responden………...61

Tabel 4.1.2 IPK Responden……….61

Tabel 4.1.3 Jenis Kelamin Responden………62

Tabel 4.2.1 Gambaran Academic Adjustment Pada Mahasiswa………..63


(9)

xvi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran A Validitas dan Reliabilitas Alat Ukur

Lampiran B Gambaran Responden Berdasarkan Data Penunjang Lampiran C Tabulasi Silang


(10)

1

Universitas Kristen Maranatha

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Jika dilihat berdasarkan tahapan perkembangannya, individu yang baru saja memasuki dunia perkuliahan adalah mereka yang sedang menghadapi masa transisi dari masa remaja menuju masa dewasa awal. Masa ini dapat disebut sebagai masa muda. Pada masa muda ini berbeda dengan masa remaja karena adanya perjuangan antara membangun pribadi yang mandiri dan terlibat secara sosial serta berjuang untuk dapat memastikan jati diri yang sebenarnya.

Memasuki tahun pertama dalam perkuliahan merupakan suatu transisi akademik yang penting dalam hidup individu. Transisi dari masa remaja ke dewasa disebut sebagai beranjak dewasa yang terjadi antara usia 18-25 tahun (Arnett, 2006,2007). Pada titik ini banyak individu yang masih mengeksplorasi jalur karir mereka (Santrock, 2011)

Transisi dari sekolah menengah atas ke perguruan tinggi juga menyebabkan perubahan dan stress. Selain itu transisi ini juga melibatkan pergerakan kearah struktur yang lebih besar dan impersonal, antara lain interaksi dengan teman-teman


(11)

dari latar belakang geografis dan etnis yang lebih beragam. Mahasiswa lebih merasa dewasa, punya banyak pilihan terhadap mata kuliah yang ingin diambilnya, punya lebih banyak waktu untuk bergaul dengan teman-teman, punya kesempatan yang lebih besar untuk mengeksplorasi nilai dan gaya hidup yang beragam, menikmati kebebasan yang lebih besar dari pantauan orang tua dan tertantang secara intelektual oleh tugas-tugas akademis (Santrock & Halonen, 2010)

Mahasiswa masa kini mengalami stress yang lebih besar dan merasa lebih depresi dari masa sebelumnya, menurut studi nasional terhadap lebih dari 200.000 mahasiswa baru di lebih dari 400 perguruan tinggi (Pryor & kawan-kawan,2009)

Dari hasil penelitian Prof. Dr. Mareyke Maritje Wagae Tairas MBA MA pada mahasiswa Universitas Airlangga (UNAIR) ditemukan bahwa mahasiswa membutuhkan waktu enam bulan untuk beradaptasi pada setiap mata kuliah, pada lingkungan dan tuntutan akademik seperti nilai dan tugas-tugas. Saat memasuki dunia perkuliahan individu sedang berada pada tahap remaja akhir dan akan memasuki tahap dewasa awal. Sebagai seorang remaja mereka harus belajar untuk dapat berganti peran, mereka harus dapat bertanggungjawab terhadap diri sendiri dan mandiri saat berperan menjadi seorang mahasiswa. Mereka harus dapat beradaptasi dengan masa awal perkuliahan yang dapat menimbulkan kesulitan. Masalah yang muncul pada mahasiswa baru adalah keinginan untuk dapat memahami kepribadian , beradaptasi terhadap lingkungan baru dan cara belajar yang mandiri (http://repository.upi.edu/operator/upload/t_bp_0808290_chapter1.pdf_)


(12)

3

Universitas Kristen Maranatha

Pada umumnya individu merasa telah siap untuk memasuki lingkungan baru yaitu perkuliahan, tetapi pada kenyataannya situasi perkuliahan jauh berbeda dengan situasi akademik sebelumnya, sehingga individu mendapat kesulitan untuk beradaptasi. Lingkungan baru merupakan stimulus bagi individu dan terkadang dapat menimbulkan kecemasan dalam diri individu. Hal ini pun sering terjadi pada individu

yang baru memasuki perguruan tinggi. (http://repository.upi.edu/operator/upload/t_bp_hal 0808290_chapter1.pdf)

Umumnya individu memasuki perguruan tinggi pada usia 18 tahun. Mereka mulai menyesuaikan diri dengan sistem pembelajaran. Sistem Kredit Semester merupakan sistem kurikulum baru bagi mahasiswadi perguruan tinggi. Sistem Kredit Semester adalah suatu sistem penyelenggaraan pendidikan dengan menggunakan Satuan Kredit Semester (SKS). Hal ini mengharuskan mahasiswa untuk menentukan sendiri mata kuliah apa saja yang akan ditempuh selama satu semester. Hal ini menuntut mahasiswa untuk bertanggung jawab terhadap mata kuliah dan jumlah SKS yang akan ditempuhnya. Sistem perkuliahan ini berbeda dengan sistem akademik di jenjang pendidikan sebelumnya.

Perubahan lain juga terjadi pada interaksi antara mahasiswa dan dosen yang sangat berbeda dengan hubungan siswa dan guru, karena perhatian dosen kepada mahasiswanya lebih sedikit. Hal ini terjadi karena banyaknya jumlah mahasiswa di perguruan tinggi, berbeda dengan pola hubungan guru dengan siswa yang dapat selalu berinteraksi karena jumlah siswa yang relatif lebih sedikit dan intensitas


(13)

pertemuan yang lebih banyak. Tugas guru adalah mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai dan mengevaluasi peserta didik sedangkan dosen mentransformasikan, mengembangkan, dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni melalui pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat (Rujukan Filsafat, Teori dan Praktisi Ilmu Pengetahuan)

Pada saat di SMA penetapan jadwal dan mata pelajaran yang ditempuh telah ditetapkan oleh pihak sekolah, sehingga siswa hanya mempersiapkan diri untuk mempelajari pelajaran yang akan di ajarkan di sekolah. Siswa juga akan belajar sesuai dengan waktu dan durasi pelajaran yang telah ditetapkan oleh pihak sekolah. Pada akhir semester siswa akan diberikan laporan hasil belajar, tetapi hasil tersebut tidak akan diakumulasikan pada tiap semesternya. Pelajaran yang diberikan di SMA adalah pelajaran yang bersifat umum, seperti matematika, sejarah, biologi dan lain-lain. Siswa SMA akan mempelajari pelajaran dengan durasi waktu yang lebih lama di sekolah.

Berdasarkan hasil wawancara kepada salah seorang dosen di Fakultas Psikologi di Universitas “X” di kota Bandung, beliau menyatakan bahwa fakultas memiliki tujuan untuk dapat menghasilkan Sarjana Psikologi. Sarjana psikologi yang dimaksud adalah yang dapat memahami proses dasar psikologi dan juga melakukan penilaian (assessment) psikologi. Hal ini dimaksudkan agar sarjana psikologi dapat mengintepretasikan tingkah laku manusia, baik perorangan maupun kelompok sesuai kaidah-kaidah psikologi.


(14)

5

Universitas Kristen Maranatha

Persyaratan untuk dapat masuk pada Fakultas Psikologi Universitas “X” kota Bandung ini adalah lulus SMA IPA/IPS/Bahasa (Tahun kelulusan tidak dibatasi) dan tidak buta warna. Untuk menyelesaikan program sarjana dan mendapat gelar sarjana Psikologi (S.Psi), seorang mahasiswa harus menyelesaikan 144 SKS termasuk penulisan skripsi. Materi kuliah meliputi: Psikologi Umum, Psikologi Perkembangan, Psikologi Klinis, Psikologi Industri & Organisasi, Psikologi Sosial, Konseling, Psikoterapi, selain itu diberikan pelatihan intensif dalam bentuk praktikum, antara lain Psikodiagnostik, Psikologi Eksperimen, Psikologi Klinis dan lain-lain.

Selain mendapatkan materi di dalam kelas mahasiswa pun wajib mengikuti praktikum. Praktikum wajib ditempuh oleh mahasiswa mulai tahun ke dua atau semester tiga hingga semester enam. Setiap mata kuliah praktikum Psikodiagnostik I hingga Psikodiagnostik VI mahasiswa harus membawa subjek penelitian (SP) hal ini dimaksudkan agar saat lulus mahasiswa dapat melakukan tes-tes psikologi. Saat semester enam mahasiswa akan menempuh praktek kuliah lapangan (PKL) yang wajib diikuti oleh mahasiswa karena kegiatan ini merupakan salah satu syarat bagi mahasiswa agar dapat lulus dari Fakultas Psikologi.

Syarat yang harus ditempuh oleh mahasiswa agar dapat mengajukan skripsi adalah memiliki IPK minimal 2.00. ,telah menempuh 148 SKS, termasuk 12 SKS mata kuliah pilihan, telah mengikuti PKL dan telah mengontrak sertifikasi. Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas “X” ini pun harus selalu memakai pakaian


(15)

yang rapih dan datang tepat waktu. Jika mengontrak mata kuliah dengan materi praktikum maka mahasiswi harus menggunakan pakaian rok dan kemeja sedangkan mahasiswa menggunakan celana berbahan kain dan kemeja. Saat menghadapi UTS dan UAS pun para mahasiswa harus menggunakan pakaian yang rapih yaitu celana berbahan kain berwarna hitam dan kemeja berwarna putih bagi putra dan kemeja berwarna putih dan rok berwarna hitam bagi putri. Hal itu merupakan ciri khas dalam perkuliahan di fakultas psikologi secara administratif, sedangkan secara keilmuan mahasiswa tidak hanya dituntut untuk mempelajari mata kuliah secara satu persatu tetapi juga harus dapat mengintegrasikan seluruh mata kuliah yang dipelajari sehingga dapat mengetahui bagaimana kepribadian individu, bagaimana cara melakukan pengetesan dan mengetahui IQ individu, mahasiswa juga dapat mempelajari bagaimana cara menghadapi sikap setiap orang yang berbeda-beda, sehingga mahasiswa dapat mengintegrasikan pengetahuan yang diperolehnya dalam kehidupan sehari-hari atau dapat ditetapkan dalam kehidupan sehari-hari.

Dengan adanya tuntutan kompetensi yang spesifik sebagai seorang ilmuan Psikologi dan perubahan dari siswa SMA menjadi mahasiswa maka diperlukan adanya penyesuaian akademik yang adekuat. Untuk dapat mengetahui penyesuaian akademik yang adekuat, perlu dilihat dari enam kriteria, yaitu successful performance ; bagaimana cara seorang mahasiswa untuk dapat memenuhi tuntutan akademik dengan cara yang sesuai dan memperoleh hasil yang memuaskan, adequate effort; usaha yang dilakukan oleh mahasiswa sesuai dengan tuntutan akademik dengan kapasitas yang dimiliki, acquisition of worth-while knowledge; upaya mahasiswa


(16)

7

Universitas Kristen Maranatha

untuk memperoleh ilmu yang telah dipelajari untuk mendapatkan hasil yang optimal, intellectual development; upaya yang dilakukan mahasiswa untuk dapat melakukan penyesuaian diri dan memanfaatkan pengetahuan yang diperoleh, achievement of academic goals; upaya mahasiswa untuk mencapai tujuan akademik dalam hal kelulusan pada setiap mata kuliah, penguasaan materi, menambah pengetahuan dan prestise serta mematangkan persiapan untuk karir, pekerjaan dan kelulusan, satisfaction of needs, desires, and interests; keberhasilan mahasiswa untuk memenuhi kebutuhan akan status, pengakuan, prestasi, dan penerimaan sosial melalui keseriusan dan keberhasilan di bidang akademik.

Penyesuaian akademik dapat dilihat sesuai dengan kemampuan atau proses dimana tuntutan dan persyaratan yang berhubungan dengan dunia akademik dapat dipenuhi oleh sikap yang adekuat, sehat, serta memuaskan (Schneider, 1964). Mahasiswa dapat dikatakan memiliki academic adjustment yang adekuat apabila mampu menunjukkan tuntutan dalam bidang akademik seperti kelulusan pada setiap mata kuliah, mampu memahami materi perkuliahan teori maupun praktikum, dan berupaya untuk memeroleh prestasi akademik yang memuaskan, dapat menerapkan pengetahuan, dapat memahami materi, mengintegrasikan beragam lingkup pengetahuan, mematangkan persiapan karir, pekerjaan dan kelulusan, dapat memenuhi kepuasan akan tuntutan kebutuhan, keinginan dan minat yang berhubungan dalam bidang psikologi. Mahasiswa yang memiliki academic adjustment yang tidak adekuat adalah mahasiswa yang tidak dapat menyesuaikan diri dengan aspek-aspek yang telah disebutkan di atas. Untuk dapat menjalankan


(17)

academic adjustment, mahasiswa perlu melakukan penyesuaian diri agar dapat mengurangi masalah-masalah personal dalam dirinya seperti fisik,emosional, seksual, moral, dan spiritual.

Berdasarkan hasil survey awal yang dilakukan oleh peneliti terhadap 21 orang mahasiswa angkatan 2012 Fakultas Psikologi Universitas “X” di Kota Bandung, 71,4% diantaranya menyatakan sulit melakukan penyesuaian akademik, di awal perkuliahan. Mereka menyatakan kesulitan dalam menyesuaikan diri pada sistem pembelajaran di jenjang perkuliahan, tetapi mencoba untuk dapat menyesuaikan diri terhadap tuntutan pembelajaran di perguruan tinggi, seperti kelulusan pada setiap mata kuliah. Terdapat 15 mahasiswa (71%) memiliki IP diatas 3.00, dan 7 mahasiswa (33%) memiliki IP 3,00. Pada awalnya mereka kesulitan mengikuti perkuliahan tetapi secara perlahan-lahan mereka dapat beradaptasi dan mengikuti perkuliahan.

Sebagian besar mahasiswa telah memiliki IP di atas 3, 00, tetapi mereka tetap merasa kesulitan dalam menyesuaikan diri terhadap tuntutan pembelajaran di perguruan tinggi, seperti mengerjakan tugas-tugas yang diberikan dosen dengan cara mandiri. Dari 21 mahasiswa sebanyak 15 mahasiswa (71%) memeroleh nilai-nilai yang sesuai dengan tuntutan yang diberikan fakultas seperti nilai minimal C pada setiap mata kuliah, sehingga mereka adekuat pada kriteria succesfull performance. Terdapat 19 mahasiswa (90%) yang menyatakan dapat memahami materi perkuliahan teori maupun praktikum, tetapi belum dapat memanfaatkan pengetahuan yang diperoleh di psikologi dalam kegiatan perkuliahan. Mereka juga belum memiliki


(18)

9

Universitas Kristen Maranatha

upaya untuk mencapai tujuan akademik dalam hal kelulusan pada setiap mata kuliah, penguasaan materi, menambah pengetahuan sehingga mereka tidak adekuat pada kriteria adequate effort dan intellectual development

Dari 21 mahasiswa terdapat 16 mahasiswa (76%) yang adekuat dan 5 mahasiswa (24%) yang tidak adekuat pada kriteria achievement of academic goals karena mereka kurang berupaya untuk memeroleh pengetahuan yang berkaitan dengan psikologi. Pada kriteria acquisition of worth while knowledge terdapat 21 mahasiswa (100%) tidak merasa keberatan dengan peraturan yang diberikan oleh fakultas. Mereka juga selalu berusaha mengerjakan tugas-tugas yang diberikan oleh dosen.

Sebanyak 70 % mahasiswa merasa kesulitan dalam menghadapi perkuliahan diantaranya merasa lepas dari tanggung jawab yang lebih berat dari pada saat di SMA dan 30 % mahasiswa merasa tidak kesulitan, karena pada perkuliahan mereka tidak selalu dituntut untuk hadir 100% dalam setiap perkuliahan teori, sehingga mereka merasa malas selain itu mereka juga kurang dapat mengerti setiap materi yang diterangkan oleh dosen. Sebanyak 16 mahasiswa (76%) mengatakan merasa sulit beradaptasi karena pada setiap kelas mereka memiliki teman-teman yang berbeda, mereka merasa kurang nyaman dan kurang dapat berkonsentrasi saat perkuliahan karena beberapa penyebab seperti faktor mengantuk, mereka juga kurang dapat berupaya untuk mencari informasi pekerjaan yang berkaitan dengan psikologi sehingga mereka tidak adekuat pada kriteria satisfaction of need, desires and interests. 16 mahasiswa (76%) dari mereka merasa lebih nyaman ketika masa-masa


(19)

SMA karena ketika di SMA mereka lebih dapat bekerja sama dalam mengerjakan ujian dengan teman-temannya, mereka dapat lebih akrab dengan teman-temannya sehingga mereka dapat belajar bersama ketika akan menghadapi ujian, mereka juga lebih akrab dengan guru-gurunya sehingga mereka merasa guru-gurunya sebagai teman-teman bagi mereka.

Kebanyakan mahasiswa merasa kurang dapat beradaptasi dengan sistem perkuliahan karena dalam sistem perkuliahan mereka dituntut untuk mandiri seperti mengerjakan tugas-tugas tanpa diberitahu secara rinci oleh dosen, mata kuliah yang materi-materinya lebih berat dibanding SMA sehingga mereka dituntut untuk mengulang materi-materi yang telah diajarkan secara individual. Mereka juga dituntut untuk dapat memasuki dunia kerja setelah lulus nanti sehingga dosen meminta tuntutan yang lebih besar dari mereka. Mereka memerlukan waktu untuk beradaptasi kurang lebih selama 2 sampai 5 bulan. Hal ini juga dipengaruhi oleh faktor-faktor dalam penyesuaian diri seperti kondisi fisik, saat SMA mereka jarang tidur hingga larut malam karena tugas-tugas yang tidak begitu banyak dan mereka dituntut untuk masuk sekolah pukul 7 pagi sedangkan di universitas mereka harus mengerjakan tugas-tugas yang banyak dan memerlukan waktu yang cukup dalam mengerjakan tugas-tugas tersebut sehingga tidak jarang dari mereka sering istirahat hingga larut malam sehingga jadwal istirahat mereka menjadi tidak teratur, apalagi di universitas mereka tidak selalu dituntut untuk kuliah pagi.

Perkembangan dan kematangan juga mempengaruhi penyesuaian diri dalam setiap mahasiswa angkatan 2012, 45% mahasiswa angkatan 2012 kurang dapat


(20)

11

Universitas Kristen Maranatha

melakukan penyesuaian diri dengan teman-teman yang baru, mereka memerlukan waktu sekitar 3 bulan dalam melakukan penyesuaian diri. Determinan psikologis seperti pengalaman pendidikan dan pelatihan serta pengalaman frustrasi dan konflik juga dapat mempengaruhi penyesuaian akademik mereka, 40% dari mereka sering mengalami frustrasi terutama jika mereka tidak dapat mengerjakan atau tidak mengerti dengan apa yang diajarkan oleh dosen. Kondisi lingkungan seperti lingkungan rumah, keluarga dan sekolah juga berperan dalam penyesuaian diri mereka, 50% dari mereka didukung oleh orang tuanya untuk dapat masuk ke fakultas psikologi karena pada awalnya mereka tidak ingin untuk masuk ke fakutas psikologi.

Mahasiswa angkatan 2012 yang memiliki academic adjustment yang adekuat adalah mahasiswa yang memiliki upaya untuk dapat memenuhi tuntutan dalam bidang akademik. Mereka dapat memenuhi tuntutan dalam bidang akademik di Fakultas Psikologi dengan memeroleh nilai minimal C pada setiap nilai mata kuliah teori dan nilai praktikum yang ditempuh. Mahasiswa angkatan 2012 yang adekuat juga dapat memahami materi perkuliahan di Fakultas Psikologi dalam perkuliahan teori dan praktikum dengan tuntutan akademik, mereka juga berupaya untuk memeroleh pengetahuan yang berkaitan dengan psikologi melalui upaya dan kinerja mahasiswa dalam kegiatan perkuliahan baik teori maupun praktek seperti mencari buku-buku untuk mencari informasi tentang pelajaran psikologi sehingga dapat memenuhi tuntutan akademik pada program studinya, selain itu mahasiswa angkatan 2012 yang adekuat dapat memanfaatkan pengetahuan yang diperoleh di psikologi dalam kegiatan perkuliahan seperti ketika di kelas selama kuliah teori, ketika


(21)

mengerjakan tugas-tugas yang diberikan dosen dan kegiatan yang dilakukan mahasiswa selama praktikum seperti saat pengambilan data dan mengolah data yang diperoleh.

Mahasiswa yang adekuat dapat mencapai tujuan akademik dalam hal kelulusan pada setiap mata kuliah, penguasaan materi, menambah pengetahuan dan prestise, dan mematangkan persiapan untuk karier, pekerjaan, dan kelulusan, selain itu mereka juga menunjukkan keberadaan sebagai mahasiswa psikologi, dapat diterima dalam pergaulan di kampus dan dapat memperoleh pengetahuan umum lainnya dan minat untuk mencari informasi pekerjaan yang berkaitan dengan psikologi. Hal ini juga didukung oleh faktor-faktor yang dapat mempengaruhi penyesuaian diri seperti faktor-faktor yang berpengaruh pada fisik seperti kondisi fisik yang sehat dan normal, perkembangan dan kematangan seperti cara beradaptasi, determinan psikologis seperti pengalaman pendidikan dan pengalaman frustasi serta konflik, kondisi lingkungan seperti lingkungan rumah, keluarga dan sekolah. Mahasiswa yang tidak memiliki penyesuaian akademik yang adekuat adalah mahasiswa yang tidak dapat memnuhi tuntutan-tuntutan yang telah dipaparkan diatas.

Dalam survey awal yang dilakukan oleh peneliti terhadap 21 mahasiswa dari 208 mahasiswa psikologi angkatan 2012 dapat dilihat 16 mahasiswa (76%) dari sampel mengatakan bahwa mereka masih kesulitan mengikuti pembelajaran di perkuliahan, 2 mahasiswa (10%) tidak memiliki masalah dengan pembelajaran di perkuliahan dan 3 mahasiswa (14%) merasa kurang mengerti dengan cara-cara pembelajaran di perkuliahan tetapi mereka selalu berusaha untuk mengerjakan tugas


(22)

13

Universitas Kristen Maranatha

dengan sebaik mungkin walaupun mereka kurang paham dengan maksud dosen dalam memberikan tugas tersebut kepada mereka.

Berdasarkan data diatas maka peneliti tertarik untuk meneliti academic adjustment pada mahasiswa Fakultas Psikologi angkatan 2012 Universitas “X” di Bandung.

1.2 Identifikasi Masalah

Ingin mengetahui gambaran academic adjustment pada mahasiswa Fakultas Psikologi Angkatan 2012 Universitas “X” di Kota Bandung.

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian 1.3.1 Maksud Penelitian

Maksud dari penelitian ini adalah untuk memeroleh gambaran mengenai academic adjustment pada mahasiswa Fakultas Psikologi angkatan 2012 Universitas “X” di Kota Bandung.

1.3.2 Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah untuk memberikan paparan yang lebih rinci


(23)

angkatan 2012 Universitas “X” di Kota Bandung terhadap academic adjustment

.

1.4 Kegunaan penelitian

1.4.1 Kegunaan Teoritis

1. Memberikan informasi pada bidang ilmu psikologi, khususnya psikologi pendidikan mengenai academic adjustment pada mahasiswa Psikologi khususnya dalam setting psikologi pendidikan.

2. Penelitian ini akan menjadi khasanah untuk memperkaya wawasan peneliti lain yang tertarik meneliti mengenai academic adjustment.

1.4.2 Kegunaan Praktis

1. Untuk memberikan informasi kepada mahasiswa Fakultas Psikologi mengenai gambaran tentang academic adjustment.

2. Untuk membantu fakultas dalam merancang program bimbingan yang tepat agar mahasiswa dapat beradaptasi dengan system pembelajaran yang diterapkan oleh fakultas.

1.5 Kerangka Pemikiran

Masa transisi dari masa sekolah dasar menuju sekolah menengah pertama melibatkan perubahan, begitu pula masa transisi dari sekolah


(24)

15

Universitas Kristen Maranatha

menengah atas menuju perguruan tinggi. Dalam banyak hal, terdapat perubahan yang sama pada dua transisi itu. Berpindah dari seorang senior di sekolah menengah atas menjadi mahasiswa angkatan 2012 di perguruan tinggi dikenal dengan top-dog phenomenon , adalah perubahan dari siswa yang tua dan paling berkuasa menjadi siswa yang paling muda dan paling tidak berkuasa yang terjadi sebelumnya di awal masa remaja.

Mahasiswa angkatan 2012 digambarkan sebagai seorang pelajar yang berada pada tahun pertama perguruan tinggi sebagai mahasiswa angkatan 2012. Transisi dari sekolah menengah atas menuju perguruan tinggi melibatkan gerakan menuju satu struktur sekolah yang lebih besar, dan tidak bersifat pribadi,seperti interaksi dengan kelompok sebaya dari beragam latar belakang etnik, dan peningkatan perhatian pada prestasi serta penilaiannya.(Santrock, 2011)

Transisi dari sekolah menengah atas menuju perguruan tinggi dapat melibatkan hal-hal yang positif. Individu dapat menjadi lebih merasa dewasa, lebih banyak pelajaran yang dapat dipilih, lebih banyak waktu untuk dihabiskan bersama kelompok sebaya, lebih banyak kesempatan untuk mengeksplorasi berbagai gaya hidup dan nilai-nilai, menikmati kemandirian yang lebih luas dari pengawasan orang tua, dan tertantang secara intelektual oleh tuntutan akademik.

Tuntutan akademik yang dihadapi oleh mahasiswa perguruan tinggi pada umumnya berbeda dengan sekolah menengah atas. Di sekolah menengah


(25)

atas, para siswa dilatih untuk menganalisis dan mensintesis suatu masalah dari persoalan yang mudah hingga persoalan yang kompleks. Di perguruan tinggi, mahasiswa dituntut untuk mampu membentuk konsep masalah, misalnya dalam bentuk makalah, penelitian, atau skripsi. Mahasiswa dilatih untuk menganalisa sampai dengan mengevaluasi setiap masalah yang ada di lingkungan sekitar sesuai dengan bidang ilmunya. Untuk dapat memenuhi semua tuntutan akademik ini diperlukan penyesuaian diri yang baik dalam bidang akademik dari para mahasiswa agar mereka dapat memenuhi tuntutan akademik dengan cara dan strategi perilaku yang adekuat (Santrock, 1995).

Semua tuntutan akademik dari Fakultas Psikologi Universitas “X” dibutuhkan agar nantinya lulusan dari Fakultas Psikologi Universitas “X” dapat melayani masyarakat secara professional dan juga dapat dapat memenuhi semua tuntutan akademik diperlukan penyesuaian diri yang baik dalam bidang akademik dari para mahasiswa agar mereka dapat memenuhi tuntutan akademik dengan cara dan strategi perilaku yang adekuat.

Menurut Schneider (1964) penyesuaian akademik atau yang disebut dengan academic adjustment mengacu pada kemampuan atau proses untuk menjalani tuntutan dan persyaratan yang berhubungan dengan dunia akademik secara adekuat,sehat, serta memuaskan. Untuk dapat menentukan penyesuaian akademik yang adekuat, perlu dilihat dari enam kriteria,yaitu successful performance, adequate effort, acquisition of worthwhile knowledge,


(26)

17

Universitas Kristen Maranatha

intellectual development, achievement of academic goals, dan satisfaction of needs, desires, and interests. (Schneider, 1964)

Successful performance merupakan unjuk kerja mahasiswa Fakutas Psikologi untuk memenuhi tuntutan-tuntutan dalam bidang akademik. Pemikiran mengenai keberhasilan berbeda-beda pada setiap orang. Jika nilai-nilai yang diperoleh mahasiswa angkatan 2012 tidak sesuai dengan standar minimum kelulusan yang ditetapkan maka individu tersebut harus mengulang mata kuliah tersebut, seperti contohnya pada fakultas psikologi tuntutan akademik pada mahasiswa adalah 2.00 dan mahasiswa tidak boleh memiliki nilai D pada mata kuliah psikologi. Jika bisa memeroleh nilai sesuai dengan standard dan dapat mengikuti sesuai peraturan yang diterapkan fakultas atau melebihi maka dapat melakukan penyesuaian akademik yang adekuat, tetapi bila tidak maka mahasiswa angkatan 2012 tidak dapat melakukan penyesuaian akademik yang tidak adekuat.

Adequate effort adalah upaya yang dilakukan oleh mahasiswa Fakultas Psikologi dalam kegiatan perkuliahannya untuk dapat memenuhi tuntutan akademik perkuliahannya, seperti mengerjakan tugas dan mencari buku-buku referensi bertanya pada dosen atau senior dan selalu berusaha berpenampilan rapih dan setiap kuliah dan menggunakan rok/ celana kain serta kemeja saat akan praktikum. Selain itu, upaya mahasiswa angkatan 2012 dapat dilihat juga dari strategi belajarnya, seperti meluangkan waktu untuk mempelajari materi perkuliah diluar jam kuliah. Jika mahasiswa angkatan 2012 tidak dapat


(27)

berupaya untuk memenuhi tuntutan akademik pada program studinya, maka dapat dikatakan bahwa mahasiswa angkatan 2012 melakukan penyesuaian akademik yang tidak adekuat. Jika mahasiswa angkatan 2012 dapat memenuhi tuntutan akademik melalui upaya yang dilakukan dalam perkuliahannya, maka mahasiswa angkatan 2012 dapat dikatakan melakukan penyesuaian akademik yang adekuat.

Acquisition of worth-while knowledge merupakan pengetahuan yang diperoleh mahasiswa angkatan 2012 fakultas psikologi dengan upaya dan kinerja mahasiswa dalam bidang akademik. Kriteria ini dapat terpenuhi jika mahasiswa dapat memenuhi kriteria successful performance dan adequate effort. Jika mahasiswa dapat memahami dan memanfaatkan pengetahuan yang diperoleh dan berupaya memeroleh prestasi akademik yang memuaskan maka dapat dikatakan mahasiswa melakukan penyesuaian akademik yang adekuat. Jika mahasiswa tidak dapat memahami pengetahuan yang diperoleh dan tidak memeroleh prestasi akademik yang sesuai dengan tuntutan program studinya, maka dapat dikatakan mahasiswa melakukan penyesuaian akademik yang tidak adekuat. Contohnya mahasiswa yang dapat menerapkan pengetahuan yang didapatkannya di perkuliahan dengan mengikuti acara-acara yang diadakan oleh senat psikologi, sehingga mereka dapat menerapkan pengetahuan yang didapatkan serta mendapatkan prestasi seperti mengikuti kompetisi psikologi.


(28)

19

Universitas Kristen Maranatha

Intellectual Development adalah kemampuan mahasiswa untuk dapat dengan cepat melakukan penyesuaian diri dan melakukan antisipasi terhadap situasi baru dalam bidang akademis dengan belajar untuk memecahkan permasalahan yang dihadapi, pemilihan pekerjaan, dan belajar untuk menggunakan fakta dan aturan-aturan yang berlaku secara efisien dan menguntungkan. Maksud dari menguntungkan adalah tidak hanya mengacu pada masalah ekonomi tetapi lebih mengacu pada penggunaan ilmu yang telah diperoleh selama mengenyam pendidikan yang digunakan untuk memecahkan masalah mahasiswa dalam kesehariannya, seperti dalam hal pemilihan pekerjaan, mengatasi masalah personalnya dan perawatan kesehatan fisik. Mahasiswa diperguruan tinggi yang gagal untuk menerapkan pengetahuannya secara cerdas dalam hal pemilihan pekerjaan, mengatasi masalah personalnya sehingga mengganggu konsentrasinya, dianggap tidak berhasil dalam menyesuaikan diri secara akademis. Sebaliknya apabila mahasiswa dapat menerapkan pengetahuannya secara cerdas dalam hal pemilihan pekerjaan, mengatasi masalah personalnya, dan perawatan kesehatan fisik, dianggap berhasil menyesuaikan diri secara akademis.

Achievement of academic goals merupakan pencapaian mahasiswa Fakultas Psikologi untuk dapat menguasai materi, mengintegrasi beragam lingkup pengetahuan, memeroleh prestise, dan mematangkan persiapan untuk karier,pekerjaan, dan kelulusan. Semakin banyak pencapaian mahasiswa untuk beberapa tujuan ini, maka mahasiswa semakin mendekati keberhasilan


(29)

dan penyesuaian akademik. Contohnya jika mahasiswa tidak dapat meraih pencapaian-pencapaian tersebut maka mahasiswa tersebut dapat dikatakan tidak dapat menyesuaikan diri dalam hal akademik.

Satisfaction of needs, desires, and interests merupakan keberhasilan mahasiswa angkatan 2012 fakultas psikologi untuk dapat memenuhi kebutuhan, keinginan dan minat untuk memiliki keseriusan dan keberhasilan upayanya selama kegiatan perkuliahan. mahasiswa yang memiliki penyesuaian akademik yang adekuat akan termotivasi untuk berusaha mencapai target tertentu dalam bidang akademiknya karena minat dan ketertarikannya pada bidang studi yang dijalaninya. Mahasiswa yang memiliki penyesuaian akademik yang tidak adekuat, merasa kurang berminat pada bidang studi yang dijalaninya sehingga tidak termotivasi untuk berprestasi dalam bidang akademik. Contohnya mahasiswa yang adekuat akan termotivasi untuk dapat menyelesaikan studinya dalam jangka waktu 4 tahun dan juga mereka akan berusaha untuk tidak mengulang mata kuliah dan berusaha untuk dapat memeroleh nilai yang sebaik-baiknya.

. Menurut Schneider (1964) Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi penyesuaian diri baik dari dalam diri individu maupun dari luar diri individu, diantaranya adalah kondisi fisik. Kondisi fisik berperan penting dalam penyesuaian diri. Penyesuaian diri yang adekuat dapat dicapai dalam kondisi yang sehat atau normal dari pada saat kondisi fisik yang sakit atau cacat. Kondisi kelelahan yang berlebihan, sakit fisik, kekurangan atau


(30)

21

Universitas Kristen Maranatha

ketidakteraturan dalam pola makan dan tidur, akan menemukan kesulitan untuk menyesuaikan diri dengan tuntutan dan tekanan dalam kehidupan terutama dalam bidang akademik.

Faktor yang berikutnya adalah perkembangan dan kematangan. Faktor ini adalah salah satu kondisi utama yang memengaruhi pencapaian dari penyesuaian diri sesuai dengan tahap perkembangan yang dilalui oleh setiap individu. Individu akan menemukan kesulitan untuk menyesuaikan diri pada situasi yang tidak sesuai dengan tahap perkembangannya (Schneider, 1964). Pola penyesuaian diri akan bervariasi berdasarkan tahap perkembangan yang telah dicapai oleh individu.

Faktor kematangan mengacu pada kondisi mental mahasiswa angkatan 2012 yang sesuai dengan tahap perkembangannya. Mahasiswa angkatan 2012 yang memiliki kondisi mental dibawah tahapan perkembangannya akan memiliki kesulitan untuk menyesuaikan diri dengan tuntutan akademik di perguruan tinggi. Jika mahasiswa angkatan 2012 memiliki kondisi mental yang sesuai dengan tahap perkembangannya, maka mahasiswa tersebut akan dapat menyesuaikan diri dalam hal akademik secara adekuat. Mahasiswa angkatan 2012 yang belum mencapai tahap perkembangan dewasa awal akan menemukan kesulitan untuk melakukan penyesuaian dalam bidang akademik (Schneider, 1964). Apabila mahasiswa yang berada pada rentang usia 17 sampai 33 tahun dapat berupaya untuk memenuhi tuntutan pada program studinya dengan menampilkan cara yang sesuai dengan tuntutan


(31)

perkuliahannya, dan memanfaatkan pengetahuan bidang psikologi yang diperoleh untuk meraih prestasi akademik sehingga memenuhi need, desire, dan interest mahasiswa, maka dapat dikatakan bahwa mahasiswa melakukan penyesuaian akademik yang adekuat. Namun apabila, mahasiswa berada pada rentang usia 17 sampai 33 tahun, tidak dapat memenuhi tuntutan pada program studinya dengan dengan berupaya untuk menampilkan performance yang sesuai dengan tuntutan tersebut, dan tidak dapat menggunakan pengetahuan bidang psikologi yang diperoleh untuk meraih prestasi akademik sehingga tidak memenuhi need,desire, dan interest mahasiswa, maka mahasiswa melakukan penyesuaian akademik yang tidak adekuat.

Faktor pengalaman juga dapat mempengaruhi academic adjustment . Pengalaman yang pernah dialami mahasiswa angkatan 2012, seperti menjadi asisten dosen, menjadi asisten psikolog dapat mengondisikan sikap untuk melakukan penyesuaian diri dalam bidang akademik dengan cara yang adekuat. Mahasiswa angkatan 2012 yang memiliki cukup banyak pengalaman yang berkaitan dengan bidang psikologi dapat berupaya untuk menampilkan performansi yang sesuai dengan tuntutan perkuliahannya, dan memanfaatkan pengetahuan bidang psikologi yang diperoleh untuk meraih prestasi akademik sehingga memenuhi need, desire, dan interest mahasiswa dapat dikatakan bahwa mahasiswa memiliki academic adjustment yang adekuat, tetapi apabila mahasiswa angkatan 2012 yang memiliki sejumlah pengalaman yang berkaitan dengan bidang psikologi, tidak dapat menyesuaikan diri untuk


(32)

23

Universitas Kristen Maranatha

memenuhi tuntutan pada program studinya dengan dengan berupaya untuk menampilkan performansi yang sesuai dengan tuntutan tersebut, dan tidak memanfaatkan pengetahuanyang sesuai dengan bidangnya sehingga tidak memenuhi need, desire, dan interest mahasiswa, maka dapat dikatakan bahwa mahasiswa memiliki penyesuaian diri dalam bidang akademik yang tidak adekuat (Schneider, 1964).

Bagian dari faktor pengalaman yang berikutnya yaitu pengalaman frustrasi dan konflik. Tingginya tuntutan perguruan tinggi terhadap mahasiswanya seringkali menimbulkan masalah-masalah psikologis seperti frustrasi dan konflik. Frustrasi dan konflik tersebut tidak akan dialami mahasiswa apabila mahasiswa mampu mendeterminasikan dirinya untuk menyesuaikan diri terhadap tuntutan akademik tersebut secara adekuat. Determinasi diri merupakan kekuatan pada kepribadian individu untuk menentukan kondisi sehat atau sakit pada diri individu, performa untuk berprestasi, dan pola penyesuaian diri individu. Hal yang perlu diperhitungkan adalah bahwa mahasiswa yang mengalami frustrasi dan konflik dalam kehidupannya akan menemukan kesulitan untuk melakukan penyesuaian diri dalam kesehariannya, termasuk dalam bidang akademik. Jika mahasiswa memiliki determinasi diri untuk memenuhi tuntutan pada program studinya dengan berupaya untuk menampilkan performance yang sesuai dengan tuntutan perkuliahannya, dan memanfaatkan pengetahuan yang diperoleh untuk meraih prestasi akademik sehingga memenuhi need, desire, dan interest


(33)

mahasiswa maka dapat dikatakan bahwa mahasiswa dapat menyesuaikan diri dalam bidang akademik secara adekuat (Schneider, 1964).

Faktor berikutnya adalah kondisi lingkungan (mencakup lingkungan rumah atau keluarga, dan sekolah). Lingkungan rumah dan keluarga merupakan unit yang paling natural dan individu sendiri menjadi bagian yang integral dari unit tersebut. Tuntutan dari orang tua terhadap individu dapat mempengaruhi pola penyesuaian diri pada individu. Mahasiswa yang memiliki tuntutan yang tinggi dari orangtuanya untuk berprestasi dan dapat memenuhi tuntutan program studi dengan berupaya untuk menampilkan performansi yang sesuai dengan tuntutan tersebut dapat dimanfaatkan untuk meraih prestasi akademik sehingga memenuhi need, desire, dan interest sehingga dapat dikatakan bahwa mahasiswa memiliki penyesuaian akademik yang adekuat. Namun apabila mahasiswa tidak dapat memenuhi tuntutan perkuliahannya dengan berupaya untuk menampilkan performance yang sesuai dengan tuntutan tersebut, dan tidak memanfaatkan pengetahuannya untuk meraih prestasi akademik sehingga tidak memenuhi need, desire, dan interest mahasiswa, maka dapat dikatakan bahwa mahasiswa memiliki penyesuaian akademik yang tidak adekuat. Mahasiswa yang diberi kebebasan oleh orangtuanya untuk berprestasi dan dapat memenuhi tuntutan perkuliahannya dengan berupaya untuk menampilkan performance yang sesuai dengan tuntutan tersebut, dan dapat memanfaatkan pengetahuan yang diperoleh untuk meraih prestasi akademik sehingga memenuhi need, desire,


(34)

25

Universitas Kristen Maranatha

dan interest mahasiswa maka dapat pula dikatakan mahasiswa memiliki penyesuaian diri dalam bidang akademik yang adekuat, namun apabila mahasiswa tidak dapat memenuhi tuntutan perkuliahannya maka dapat dikatakan bahwa mahasiswa memiliki penyesuaian akademik yang tidak adekuat (Schneider, 1964).

Lingkungan kampus juga dapat mempengaruhi penyesuaian diri. Secara umum, kampus adalah media yang kuat untuk mempengaruhi kehidupan intelektual, sosial, dan moral mahasiswa. Lingkungan kampus dapat membentuk pemahaman mahasiswa mengenai tujuan umum dari program studinya, minat mahasiswa pada program studi, dan semangat mahasiswa dalam menjalani aktivitas kuliahnya yang dapat mempengaruhi academic adjustment pada mahasiswa. Jika Mahasiswa dapat memiliki pemahaman mengenai tujuan umum, minat dan semangat dalam menjalankan program studinya dan dapat memanfaatkan pengetahuan yang diperoleh untuk meraih prestasi akademik sehingga memenuhi need, desire, dan interest mahasiswa, dapat dikatakan bahwa mahasiswa memiliki penyesuaian akademik yang adekuat. Jika mahasiswa tersebut tidak memahami tujuan umum dari program studinya, tidak berminat pada program studinya, dan tidak bersemangat menjalani aktivitas kuliahnya akan menemukan kesulitan untuk memenuhi tuntutan perkuliahannya dengan performansi dan upaya yang sesuai dengan tuntutan akademik. Mahasiswa juga akan sulit untuk meraih prestasi akademik sehingga tidak memenuhi need, desire, dan interest


(35)

mahasiswa. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa mahasiswa memiliki penyesuaian akademik yang tidak adekuat.

Seorang mahasiswa perlu memiliki penyesuaian diri dalam bidang akademik yang adekuat agar dapat menjalankan tugasnya untuk memenuhi tuntutan akademik. Keadekuatan penyesuaian akademik mahasiswa yang dilihat dari keenam kriteria dapat lebih mudah untuk dicapai apabila mahasiswa memiliki faktor-faktor yang menunjang seperti, kondisi fisik yang sehat, perkembangan dan kematangan yang selaras, determinan psikologis yang stabil, dan kondisi lingkungan yang memadai. Sehingga mahasiswa yang memiliki penyesuaian akademik yang adekuat adalah mahasiswa yang dapat memenuhi keenam kriteria tersebut dan disertai factor-faktor penyesuaian diri sedangkan mahasiswa yang tidak adekuat adalah mahasiswa yang tidak dapat memenuhi keenam kriteria tersebut.


(36)

27

Universitas Kristen Maranatha

Bagan 1.1 Kerangka Pikir

1.1 Kerangka Pikir Faktor-faktor yang mempengaruhi penyesuaian akademik:

1. Kondisi fisik 2. Pertumbuhan dan

kematangan 3. Pengalaman

4. Kondisi lingkungan

Mahasiswa Fakultas Psikologi Angkatan 2012 Universitas “X” di kota

6 kriteria penyesuaian akademik: 1. Successful performance 2. Adequate effort

3. Acquisition of worth-while knowledge

4. Intellectual development 5. Achievement of academic

goals

6. Satisfaction of needs, desires, and interests Penyesuaian Akademik

Adekuat


(37)

1.6 Asumsi Penelitian

Berdasarkan uraian diatas, maka penulis membuat asumsi sebagai berikut:

1. Transisi di sekolah menengah atas menuju perguruan tinggi dapat memengaruhi penyesuaian akademik pada mahasiswa angkatan 2012 Fakultas Psikologi Universitas “X” di Kota Bandung.

2. Tuntutan akademik dari fakultas Psikologi Universitas “X” memerlukan satu penyesuaian yang baik dalam bidang akademik yang disebut dengan academic adjustment.

3. Adapun kriteria dari academic adjustment pada mahasiswa angkatan 2012 adalah successful performance, adequate effort, acquisition of worthwhile knowledge, intellectual development, achievement of academic goals, dan satisfaction of needs, desires, and interests.

4. Faktor-faktor kondisi fisik, perkembangan dan kematangan, determinan psikologis dan kondisi lingkungan dapat memengaruhi penyesuaian diri yang adekuat atau tidak adekuat pada mahasiswa angkatan 2012 fakultas psikologi Universitas “X”


(38)

29

Universitas Kristen Maranatha

5. Mahasiswa angkatan 2012 Fakultas Psikologi yang memiliki penyesuaian akademik yang adekuat dapat menjalankan tugas sesuai tuntutan akademik.


(39)

73 5.1 SIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan tentang academic adjustment pada 136 mahasiswa fakultas psikologi angkatan 2012 universitas “X” di kota Bandung. Dapat diperoleh simpulan sebagai berikut:

1. Dari 136 mahasiswa angkatan 2012 fakultas psikologi universitas “X” di kota Bandung, 134 (99%) mahasiswa memiliki academic adjustment yang adekuat dan 2 (1%) mahasiwa memiliki academic adjustment yang tidak adekuat. 2. Pada mahasiswa angkatan 2012 fakultas psikologi universitas “X” di kota

Bandung memperlihatkan aspek intellectual development, achievement of academic goals dan satisfaction of needs, desires and interest yang tinggi. Derajat aspek acquisition of worth-while knowledge yang rendah.

3. Mahasiswa berusaha untuk dapat beradaptasi dengan situasi baru dalam bidang akademik, memahami pengetahuan, menguasai materi, berprestasi dan mengintegrasikan pengetahuan yang diperolehnya agar dapat mematangkan persiapan untuk karir dan pekerjaannya.


(40)

74

Universitas Kristen Maranatha

5.2 SARAN

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, dapat diajukan beberapa saran yang kiranya dapat memberikan manfaat bagi pihak-pihak terkait

5.2.1 Saran Teoritis

1. Untuk peneliti yang berminat melakukan penelitian tentang academic adjustment berikutnya disarankan untuk melakukan penelitian pada mahasiswa fakultas lain, seperti mahasiswa fakultas kedokteran yang juga memiliki tuntutan yang tinggi bagi mahasiswanya.

2. Untuk peneliti berikutnya disarankan untuk lebih menggali faktor-faktor yang mempengaruhi academic adjustment.

5.2.2 Saran Praktis

1. Hasil penelitian ini dapat membantu mahasiswa fakultas psikologi untuk mendapatkan informasi mengenai gambaran academic adjustment. Bagi mahasiswa yang memiliki academic adjustment yang tidak adekuat penelitian ini dapat menjadi gambaran agar mereka dapat mengembangkan strategi belajar. Bagi mahasiswa yang adekuat mereka tetap dapat meningkatkan dan mempertahankan strategi belajar mereka, sehingga mahasiswa fakultas psikologi dapat memperoleh hasil belajar yang optimal. 2. Peneliti menyarankan agar fakultas dapat membuat pelayanan

bimbingan konseling bagi mahasiswa fakultas psikologi agar dapat membantu mereka untuk memperoleh academic adjustment yang


(41)

adekuat. Sehingga mahasiswa dapat memanfaatkan pelayanan tersebut.


(42)

75

Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR PUSTAKA

Kumar, Ranjit. 1999. Research Methodology. London: Sage Publications

Hartinah, Dra. Hj. Siti. 2011. Pengembangan Peserta Didik. Bandung; Refika Aditama

Santrock, John. 2011. Life-Span Development Perkembangan Masa-Hidup edisi ketigabelas (jilid 2). Jakarta: Erlangga

Schneiders, Alexander. 1964. Personal Adjustment And Mental Health. New York: Holt, Rinehart, and Winston

Siegel, Sidney. 1997. Statistika Non Parametrik. Jakarta: PT Gramedia

Slameto. 1991. Proses Belajar Mengajar Dalam Sistem Kredit Semester. Jakarta: Bumi Aksara

Sudjana. 2005. Metoda Statistika. Bandung: PT Tarsito Bandung


(43)

DAFTAR RUJUKAN

Arina, B. 2011 Studi Deskriptif Mengenai Academic Adjustment Pada Mahasiswa Baru Program Studi Administrasi Perhotelan STP “X” Kota Bandung. Indah, A. 2013 Studi Deskriptif Mengenai Academic Adjustment Pada Mahasiswa

Fakultas Psikologi Angkatan 2011 Universitas “X” di Bandung. http://a-research.upi.edu/operator/upload/t_bp_0808290_chapter1.pdf


(1)

5. Mahasiswa angkatan 2012 Fakultas Psikologi yang memiliki penyesuaian akademik yang adekuat dapat menjalankan tugas sesuai tuntutan akademik.


(2)

73 BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 SIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan tentang academic adjustment pada 136 mahasiswa fakultas psikologi angkatan 2012 universitas “X” di kota Bandung. Dapat diperoleh simpulan sebagai berikut:

1. Dari 136 mahasiswa angkatan 2012 fakultas psikologi universitas “X” di kota Bandung, 134 (99%) mahasiswa memiliki academic adjustment yang adekuat dan 2 (1%) mahasiwa memiliki academic adjustment yang tidak adekuat. 2. Pada mahasiswa angkatan 2012 fakultas psikologi universitas “X” di kota

Bandung memperlihatkan aspek intellectual development, achievement of academic goals dan satisfaction of needs, desires and interest yang tinggi. Derajat aspek acquisition of worth-while knowledge yang rendah.

3. Mahasiswa berusaha untuk dapat beradaptasi dengan situasi baru dalam bidang akademik, memahami pengetahuan, menguasai materi, berprestasi dan mengintegrasikan pengetahuan yang diperolehnya agar dapat mematangkan persiapan untuk karir dan pekerjaannya.


(3)

5.2 SARAN

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, dapat diajukan beberapa saran yang kiranya dapat memberikan manfaat bagi pihak-pihak terkait

5.2.1 Saran Teoritis

1. Untuk peneliti yang berminat melakukan penelitian tentang academic adjustment berikutnya disarankan untuk melakukan penelitian pada mahasiswa fakultas lain, seperti mahasiswa fakultas kedokteran yang juga memiliki tuntutan yang tinggi bagi mahasiswanya.

2. Untuk peneliti berikutnya disarankan untuk lebih menggali faktor-faktor yang mempengaruhi academic adjustment.

5.2.2 Saran Praktis

1. Hasil penelitian ini dapat membantu mahasiswa fakultas psikologi untuk mendapatkan informasi mengenai gambaran academic adjustment. Bagi mahasiswa yang memiliki academic adjustment yang tidak adekuat penelitian ini dapat menjadi gambaran agar mereka dapat mengembangkan strategi belajar. Bagi mahasiswa yang adekuat mereka tetap dapat meningkatkan dan mempertahankan strategi belajar mereka, sehingga mahasiswa fakultas psikologi dapat memperoleh hasil belajar yang optimal. 2. Peneliti menyarankan agar fakultas dapat membuat pelayanan


(4)

74

adekuat. Sehingga mahasiswa dapat memanfaatkan pelayanan tersebut.


(5)

DAFTAR PUSTAKA

Kumar, Ranjit. 1999. Research Methodology. London: Sage Publications

Hartinah, Dra. Hj. Siti. 2011. Pengembangan Peserta Didik. Bandung; Refika Aditama

Santrock, John. 2011. Life-Span Development Perkembangan Masa-Hidup edisi ketigabelas (jilid 2). Jakarta: Erlangga

Schneiders, Alexander. 1964. Personal Adjustment And Mental Health. New York: Holt, Rinehart, and Winston

Siegel, Sidney. 1997. Statistika Non Parametrik. Jakarta: PT Gramedia

Slameto. 1991. Proses Belajar Mengajar Dalam Sistem Kredit Semester. Jakarta: Bumi Aksara

Sudjana. 2005. Metoda Statistika. Bandung: PT Tarsito Bandung


(6)

DAFTAR RUJUKAN

Arina, B. 2011 Studi Deskriptif Mengenai Academic Adjustment Pada Mahasiswa Baru Program Studi Administrasi Perhotelan STP “X” Kota Bandung. Indah, A. 2013 Studi Deskriptif Mengenai Academic Adjustment Pada Mahasiswa

Fakultas Psikologi Angkatan 2011 Universitas “X” di Bandung. http://a-research.upi.edu/operator/upload/t_bp_0808290_chapter1.pdf