Studi Deskriptif Mengenai Academic Adjustment pada Mahasiswa Fakultas Kedokteran Angkatan 2015 di Universitas "X" Bandung.

(1)

i Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui derajat Academic Adjustment pada

mahasiswa di Fakultas Kedokteran “X” Bandung. Academic Adjustment adalah kemampuan atau proses dimana tuntutan dan persyaratan akademis dipenuhi secara adekuat, berguna dan memuaskan (Schneiders, 1964). Pemilihan sampel menggunakan accidental sampling. Sampel penelitian ini berjumlah enam puluh enam orang

Alat ukur yang digunakan adalah kuesioner yang merupakan modifikasi dari alat ukur berdasarkan teori yang mengacu pada teori Academic Adjustment dari Schneiders yang meliputi 6 aspek Academic Adjustment. Berdasarkan hasil uji validitas dan reliabilitas menggunakan Rank Spearman dan Split Half, pada kuesioner dari keseluruhan 34 item diterima 29 item dengan validitas antara 0,308 – 0,715 dengan reliabilitas sebesar 0,821.

Berdasarkan hasil penelitian, ditemukan bahwa sebagian besar mahasiswa di

Fakultas Kedokteran “X” Bandung memiliki derajat Academic Adjustment yang well adjusted baik secara keseluruhan maupun di setiap aspeknya.

Peneliti mengajukan saran kepada peneliti lain yang tertarik untuk meneliti mengenai Academic Adjustment untuk melihat seberapa besar kontribusi aspek-aspek Academic Adjustment terhadap Academic Adjustment terutama pada aspek adequate effort dan intellectual development, melihat hubungan faktor-faktor yang mempengaruhi Academic Adjustment terutama pada faktor kondisi fisik dan kondisi lingkungan, dan melihat lebih lanjut hubungan antara jenis kelamin dengan Academic Adjustment, serta pengaruh IPK terhadap keberhasilan Academic Adjustment.


(2)

ii Universitas Kristen Maranatha ABSTRACT

The aim of this research is to know the degree of Academic Adjustment students in

Faculty of Medicine University “X” Bandung. Academic Adjustment is an ability or a process where the responsibility and requirement of academic goals are fulfilled adequately, usefully, and satisfyingly (Schneiders, 1964). This research uses accidental sampling as sampling method, using sixty six people as sample.

The measurement tools that the researcher uses is questionnaire that have been modified based on the theory of Academic Adjustment from Schneiders, which include six aspect of Academic Adjustment. Based on the validity and reliability test of by using Rank Spearman andSplit Half method, from 34 items, 29 were accepted with a validation range between 0.308 – 0.715 and with a reliability of 0.821

The result shows that most of the students in Faculty of Medicine “X”Bandung have a degree of Academic Adjustment that is well adjusted as a whole and in each aspect.

Suggestions for other researchers who are interested in studying Academic Adjustment is to find out more about how much contribution of each aspects of Academic Adjustment to Academic Adjustment, espescially in adequate effort and intellectual development, to see the correlations of factors that influence Academic Adjustment, especially in physical condition and enviromental condition, and to find out more about the correlations of gender to academic adjustmemnt and how IPK influence the outcome of Academic Adjustment


(3)

iii Universitas Kristen Maranatha DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL

LEMBAR PENGESAHAN

PERNYATAAN PUBLIKASI LAPORAN PENELITIAN

PERNYATAAN ORISINALITAS LAPORAN PENELITIAN

KATA PENGANTAR

ABSTRAK ... i

ABSTRACT ... ii

Daftar Isi ... iii

Daftar Tabel ... viii

Daftar Bagan ... ix

Daftar Lampiran ... x

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1Latar Belakang Masalah ... 1


(4)

iv Universitas Kristen Maranatha

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian ... 10

1.3.1 Maksud...10

1.3.2 Tujuan ... 10

1.4Kegunaan Penelitian ... 10

1.4.1 Kegunaan Teoritis... 10

1.4.2 Kegunaan Praktis ... 11

1.5 Kerangka Pemikiran ... 11

1.6 Asumsi Penelitian ... 19

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 20

2.1 Adjustment ... 20

2.1.1 Definisi Adjustment ... 20

2.2 Academic Adjustment ... 21

2.2.1 Definisi Academic Adjustment... 21

2.2.2 Aspek Academic Adjustment ... 22

2.2.3 Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi Adjustment ... 25

2.2.4 Penyesuaian Diri yang Berhasil (well adjusted) ... 27

2.2.5 Penyesuaian Diri yang Tidak Berhasil (maladjusted) . ...28

2.3 Tahap Perkembangan Siswa Baru ... 29

2.3.1 Transisi dari Masa Remaja Menuju Masa Dewasa ... 29


(5)

v Universitas Kristen Maranatha

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 32

3.1 Rancangan dan Prosedur Penelitian ... 32

3.2 Variabel Penelitian dan Definisi Operational ... 33

3.2.1 Variabel Penelitian ... 33

3.2.2 Definisi Operational ... 33

3.3 Alat Ukur ... 34

3.3.1 Prosedur Pengisian ... 37

3.3.2 Sistem Penilaian ... 37

3.3.3 Data Pribadi dan Data Penunjang ... 39

3.3.3.1 Data Pribadi ... 39

3.3.3.2 Data Penunjang ... 39

3.3.4 Validitas dan Reliabilitas Alat Ukur ... 40

3.3.4.1 Validitas Alat Ukur ... 40

3.3.4.2 Reliabilitas Alat Ukur ... 41

3.4 Populasi dan Teknik Penarikan Sampel ... 42

3.4.1 Populasi Sasaran ... 42

3.4.2 Karakteristik Populasi... 42

3.4.3 Teknik Penarikan Sampel ... 42

3.5 Teknik Analisis Data ... 43

BAB IV – HASIL DAN PEMBAHASAN ... 44

4.1.Gambaran Responden ... 44


(6)

vi Universitas Kristen Maranatha

4.1.2 Gambaran Responden Berdasarkan IPK ... 45

4.2.Hasil Penelitian ... 45

4.2.1 Gambaran Academic Adjustment Keseluruhan ... 45

4.2.2 Gambaran Academic Adjustment Pada Successful Performance ... 46

4.2.3 Gambaran Academic Adjustment Pada Adequate Effort ... 47

4.2.4 Gambaran Academic Adjustment Pada Acquisition of Worth While Knowledge ... 47

4.2.5 Academic Adjustment Pada Intellectual Development ... 48

4.2.6 Gambaran Academic Adjustment Pada Achivement of Academic Goals ... 48

4.2.7 Gambaran Academic Adjustment Pada Satisfaction of Needs, Desires, Interests ... 49

4.2.8 Crosstab Jenis Kelamin pada Academic Adjustment ... 50

4.2.9 Crosstab IPK pada Academic Adjustment ... 50

4.2.10 Crosstab Kondisi Fisik pada Academic Adjustment ... 51

4.2.11 Crosstab Determinan Psikologis pada Academic Adjustment ... 52

4.2.12 Crosstab Kondisi Lingkungan pada Academic Adjustment ... 53

4.3 Pembahasan ... 53

BAB V – KESIMPULAN DAN SARAN ... 66

5.1. Kesimpulan ... 66


(7)

vii Universitas Kristen Maranatha

5.2.1. Saran Teoretis ... 68

5.2.2. Saran Praktis ... 68

Daftar Pustaka ... 70


(8)

viii Universitas Kristen Maranatha DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Kisi-kisi Alat Ukur ... 35

Tabel 3.2 Bobot Penilaian ... 38

Tabel 4.2.1 Gambaran Academic Adjustment Keseluruhan ... 45

Tabel 4.2.2 Gambaran Academic Adjustment Pada Successful Performance ... 46

Tabel 4.2.3 Gambaran Academic Adjustment Pada Adequate Effort ... 47

Tabel 4.2.4 Gambaran Academic Adjustment Pada Acquisition of Worth While Knowledge ... 47

Tabel 4.2.5 Academic Adjustment Pada Intellectual Development ... 48

Tabel 4.2.6 Gambaran Academic Adjustment Pada Achivement of Academic Goals ... 48

Tabel 4.2.7 Gambaran Academic Adjustment Pada Satisfaction of Needs, Desires, Interests ... 49

Tabel 4.2.8 Crosstab Jenis Kelamin pada Academic Adjustment... 50

Tabel 4.2.9 Crosstab IPK pada Academic Adjustment ... 50

Tabel 4.2.10 Crosstab Kondisi Fisik pada Academic Adjustment ... 51

Tabel 4.2.11 Crosstab Determinan Psikologis pada Academic Adjustment ... 52


(9)

ix Universitas Kristen Maranatha DAFTAR BAGAN

Bagan 1.1 Bagan Kerangka Pemikiran ... 18 Bagan 3.1 Skema Rancangan Penelitian ... 32


(10)

x Universitas Kristen Maranatha DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Alat Ukur

Lampiran 2 Kisi – Kisi Alat Ukur


(11)

1 Universitas Kristen Maranatha BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Pendidikan formal merupakan pendidikan wajib yang tentunya harus kita jalankan sebagai pendidikan utama. Pendidikan formal terdiri dari pendidikan dasar, pendidikan menengah dan pendidikan tinggi. Pendidikan yang teratas dan juga terakhir adalah pendidikan tinggi. Pendidikan tinggi dapat berbentuk akademi, politeknik, sekolah tinggi, institut dan universitas. (UU RI No. 20 Tahun 2003). Universitas adalah suatu institusi pendidikan tinggi dan penelitian, yang memberikan gelar akademik dalam berbagai bidang. Di universitas para pelajar yang dikenal dengan sebutan mahasiswa harus dapat menyesuaikan dirinya dalam berbagai hal yaitu dalam hal akademik mahasiswa harus dapat memenuhi tuntutan-tuntutan akademik yang ada di universitasnya, seperti memenuhi persyaratan kehadiran, mendapatkan nilai yang baik pada saat ujian, menyelesaikan tugas-tugas yang harus dikerjakannya, dsb. Mahasiswa perlu menyesuaikan dirinya dalam hal relasi sosial, dimana mahasiswa harus dapat mengatur kehidupan sosialnya agar dapat selaras dengan tuntutan akademik, dan emosional. Mahasiswa harus dapat meregulasi emosinya agar dapat menyelesaikan studinya dengan baik.


(12)

2

Universitas Kristen Maranatha Pada jenjang universitas akan ada banyak jurusan yang dapat dipilih, salah satunya adalah jurusan Kedokteran. Salah satu universitas yang memiliki Fakultas Kedokteran adalah universitas “X”. Fakultas Kedokteran di ini telah berdiri sejak tahun 1965 dan mempunyai program sarjana berakreditasi B (Badan Akreditasi Nasional 2014).

Pendidikan di Fakultas Kedokteran “X” diselenggarakan dengan menggunakan Kurikulum Berbasis Kompetensi. Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) untuk pendidikan Kedokteran dasar difokuskan pada 7 area kompetensi. Area kompetensi yang dimaksud adalah (1) komunikasi efektif, (2) keterampilan klinis dasar, (3) penerapan prinsip ilmu biomedik, klinik, perilaku dan epidemiologi dalam praktek Kedokteran keluarga, (4) pengelolaan masalah kesehatan dalam keluarga dan masyarakat secara komprehensif, holistik, terus menerus, terkoordinasi dan terkolaborasi dalam IKM, (5) mengakses, menilai secara kritis dan mengelola setiap informasi (6) kepekaan diri, mawas diri dan pengembangan diri (7) menjunjung tinggi profesionalisme, moral dan etika dalam berpraktek.

Seperti kebanyakan universitas lainnnya, di universitas ini mahasiswa akan mengenal yang dinamakan Sistem Kredit Semester atau disingkat menjadi SKS. Untuk beban studi Program Sarjana sekurang-kurangnya 144 (seratus empat puluh empat) SKS dan sebanyak-banyaknya 160 (seratus enam puluh) SKS yang dijadwalkan untuk 8 (delapan) semester dan dapat ditempuh dalam waktu kurang dari 8 (delapan) semester dan selama-lamanya 14 (empat belas) semester setelah pendidikan menengah. Untuk lulus dari Fakultas Kedokteran dengan baik mahasiswa harus menempuh masa sekitar 4 tahun yaitu 8


(13)

3

Universitas Kristen Maranatha semester. Setiap semester, mahasiswa diharapkan dan diwajibkan untuk mengontrak mata kuliah wajib serta mata kuliah pilihan yang mereka minati untuk dapat memenuhi persyaratan satuan kredit mereka. Rata-rata para mahasiswa harus menempuh 8 semester agar bisa mendapatkan gelar Sarjana Strata Satu.

Ada 4 tipe satuan kredit yang harus dijalani mahasiswa yakni kegiatan perkuliahan,

tutorial, keterampilan laboratorium serta keterampilan medik dasar, dan penulisan karya

tulis ilmiah. Pertama adalah kegiatan perkuliahan, yaitu program pengajaran yang mengkaji teori-teori ilmu pengetahuan tertentu misalnya sistem kardiovaskular, sistem respiratori, dsb dengan tujuan membina dan mengembangkan kemampuan akademik mahasiswa. Kedua mereka juga dihadapkan pada mata kuliah tutorial yaitu dimana mereka melakukan diskusi kelompok yang dipandu oleh tutor yang bertugas sebagai fasilitator, di tutorial ini mahasiswa dituntut untuk harus aktif dalam mengungkapkan pendapat saat diskusi, karena penilaian mahasiswa tergantung dari pendapat yang diajukannya saat sesi tutorial tersebut, dalam setiap sesi diskusi mahasiswa dihadapkan pada suatu masalah dan bagaimana cara menetapkan masalah, menyelesaikannya, dan mengambil kesimpulan dari masalah tersebut. Ketiga mereka juga akan berhadapan dengan kegiatan laboratorium dan keterampilan medik dasar dimana mereka harus belajar mengenali alat-alat surgery, bagaimana mencuci tangan yang benar, mengenakan atribut lab yang sesuai, mampu mengoperasikan alat-alat Kedokteran seperti jarum suntik, alat pengukur tekanan darah, dll serta menggunakan ilmu yang mereka sudah pelajari di kegiatan perkuliahan dan tutorial untuk bisa menjalani kegiatan tersebut dengan baik. Keempat mahasiswa harus menyelesaikan penulisan karya


(14)

4

Universitas Kristen Maranatha tulis ilmiah yaitu kegiatan penelitian, penulisan skripsi dan sejenisnya di semester akhir (Buku Peraturan Akademik Universitas “X”).

Dalam sistem KBK ini kegiatan belajar menuntut keaktifan yang tinggi terutama di bagian tutorial dan berbagai macam kegiatan diskusi kelompok dimana mereka harus bisa mengungkapkan pendapat dengan baik, serta memberikan penjelasan dan bukti terhadap kasus-kasus yang mereka temui di dalam kegiatan kuliah tersebut. Hal ini menuntut mereka harus lebih sering belajar di luar kelas dengan membentuk kelompok belajar meskipun bisa juga dilakukan secara mandiri, membaca banyak buku pelajaran yang sebagian besar berbahasa Inggris.

Menurut (Santrock, 2014) sama hal nya dengan transisi dari sekolah dasar menuju sekolah menengah atau sekolah menengah pertama, transisi dari sekolah menengah atas menuju universitas dapat melibatkan hal-hal positif. Pelajar mungkin lebih merasa dewasa, lebih banyak pelajaran yang dipilih, lebih banyak waktu yang dihabiskan bersama kelompok sebaya, lebih banyak banyak kesempatan untuk mengeksplorasi berbagai gaya hidup dan nilai-nilai, menikmati kemandirian yang lebih luas dari pengawasan orang tua dan tertantang secara intelektual oleh tugas akademik.

Pada saat SMA, para siswa sudah belajar berbagai macam mata pelajaran. Saat SMA ada buku tugas yang digunakan untuk mencatat tugas-rugas sekolah atau ulangan. Ketika hampir dipenghujung SMA, para siswa dihadapkan pada tujuan hidup yang ingin dicapai berikutnya yakni apakah mereka ingin bekerja langsung atau hendak melanjutkan ke


(15)

5

Universitas Kristen Maranatha jenjang pendidikan universitas. Pada waktu duduk dibangku kuliah, mahasiswa dituntut untuk lebih mandiri dimana dapat mencatat sendiri apabila ada tugas-tugas penting sedangkan di universitas, para mahasiswa tidak perlu seperti itu lagi. Memasuki universitas mahasiswa akan mengenal yang dinamakan Sistem Kredit Semester atau disingkat menjadi SKS. Setiap semester, mahasiswa diharapkan dan diwajibkan untuk mengontrak mata kuliah wajib serta mata kuliah pilihan yang mereka minati. Rata-rata para mahasiswa harus menempuh 8 semester agar bisa mendapatkan gelar Sarjana Strata Satu. Sistem Proses Belajar di universitas juga pada umumnya mirip dengan sistem di sekolah yang membedakan adalah mahasiswa menggunakan sistem moving class. Moving class adalah sistem kelas yang berpindah-pindah sesuai mata pembelajaran. Para mahasiswa juga harus dapat membina relasi dengan teman-temannya agar jika ada kesulitan dalam akademiknya diharapkan dapat saling bertanya.

Mengenai hal ini di lapangan peneliti melihat adanya fenomena dimana mahasiswa baru Fakultas Kedokteran membuat mereka mengalami kesulitan dalam melakukan penyesuaian atau adjustment dengan baik kedalam lingkungan baru mereka dikarenakan perbedaan tuntutan antara SMA dan jenjang pendidikan tinggi yang dialami. Padahal untuk dapat menempuh pendidikan tinggi dengan sukses mereka perlu untuk bisa menyesuaikan kebutuhan-kebutuhan dalam diri mereka dengan tuntutan akademik yang mereka dengan baik.

Menurut Schneiders (1964), academic adjustment adalah kemampuan atau proses dimana tuntutan dan persyaratan akademis dipenuhi secara adekuat, berguna dan


(16)

6

Universitas Kristen Maranatha memuaskan, yaitu bagaimana mahasiswa menyelesaikan dengan berhasil kebutuhan-kebutuhan dalam diri, ketegangan-ketegangan, frustrasi-frustrasi, dan konflik-konflik dan untuk memengaruhi tingkat keharmonisan antara tuntutan dalam diri dengan yang dikenakan oleh lingkungan dimana ia belajar. mahasiswa Fakultas Kedokteran dapat dikatakan memiliki academic adjustment yang well adjusted apabila ia dapat mencapai hasil yang ia mau sesuai dengan standar kemampuan pribadinya secara memuaskan.

Berdasarkan survey awal wawancara peneliti terhadap 10 mahasiswa angkatan 2015 Fakultas Kedokteran di Universitas “X” menurut 9 mahasiswa (90%) mereka masih merasa kurang persiapan begitu pertama kali masuk kuliah di jurusan ini, meskipun telah mempersiapkan diri dengan baik dari mulai belajar untuk mengikuti USM (Ujian Saringan Masuk), dan adanya praktikum-praktikum yang sangat berbeda dengan pelajaran praktikum yang pernah mereka pelajari di sekolah mereka sedangkan 1 mahasiswa (10%) sisanya berpendapat persiapan yang dilakukan sudah baik dan tidak mengalami kesulitan yang serius ketika memulai kuliah di Kedokteran. Menurut 7 mahasiswa (70%) mereka memperoleh nilai yang buruk karena kesulitan dalam mengikuti pelajaran dan tidak bisa mengerjakan ujian dengan baik, selain itu menurut mereka pelajaran yang harus mereka kuasai jauh lebih susah dibanding pelajaran waktu SMA, jika dahulu belajar tidak membutuhkan waktu yang terlalu lama, tidak perlu dicicil terlalu panjang, untuk dapat sampai menguasai bahan pelajaran, sekarang harus belajar mulai dari jauh-jauh hari, dan waktu 1 hari sebelum test harus belajar seharian hingga larut malam, agar bisa waktu mengerjakan ujian. Sedangkan 30% nya mengatakan kalau mereka mendapatkan nilai yang


(17)

7

Universitas Kristen Maranatha memuaskan karena mereka cukup bisa mengikuti materi pelajaran yang diberikan di kegiatan perkuliahan, meskipun sedikit bingung karena materi pelajaran yang diberikan cukup berbeda dengan pelajaran yang pernah didapat di sekolahnya, menurutnya belajar beberapa hari sebelum untuk test/quiz yang akan diadakan juga sudah merupakan hal yang biasa.

Dari 10 mahasiswa 7 mahasiswa (70%) mengatakan sulit untuk mengeluarkan usaha yang maksimal dalam belajar karena mereka kesulitan dalam mengatur waktu karena harus membagi jadwal untuk mengerjakan tugas orientasi, tugas kuliah, belajar yang padat, kesulitan-kesulitan lain. Sedangkan 3 mahasiswa (30%) mengatakan hal itu tidak menjadi masalah.

Dari 10 mahasiswa 5 mahasiswa (50%) mengatakan mereka merasa belum dapat menggunakan ilmu yang mereka dapat untuk lebih bisa mengerjakan tugas-tugas yang diberikan dosen. Sedangkan 5 mahasiswa (50%) sisanya mengatakan ilmu yang mereka dapat di perkuliahan memungkinkan mereka untuk mengerjakan tugas-tugas yang diberikan dosen dengan lebih baik.

Dari 10 mahasiswa 4 mahasiswa (40%) mengatakan mereka belum dapat memahami dengan baik keterkaitan antara mata kuliah yang satu dengan yang lainnya. Sedangkan 6 mahasiswa (60%) sisanya mengatakan mereka sudah dapat melihat kaitan antara satu mata kuliah dengan mata kuliah lainnya.


(18)

8

Universitas Kristen Maranatha Dari 10 mahasiswa seluruhnya (100%) mengatakan memilih jurusan Kedokteran berdasarkan keputusan sendiri dan mendapatkan dukungan dari orangtua mereka, mereka juga sudah mempunyai rencana untuk mengambil program spesialis meskipun belum yakin dengan pasti program spesialis apa yang akan mereka ambil nantinya.

Mereka juga mendengar ada beberapa, kurang lebih 10 dari teman-teman yang karena tidak kuat dalam menghadapi tekanan kuliah ingin pindah jurusan, meskipun untuk sementara ini semuanya akhirnya tetap bertahan karena berbagai pertimbangan seperti sudah terlanjur mengeluarkan biaya masuk yang mahal, dan tidak mau untuk mengulang perkuliahan dari awal. Berdasarkan wawancara peneliti dengan tenaga pengajar, sekitar 15% dari mahasiswa baru keluar di tahun pertama kuliah di fakultas kedokteran, dan yang lulus tepat waktu hanya sekitar 40%.

Berdasarkan wawancara peneliti terhadap 5 mahasiswa yang berada di semester 6 di Fakultas Kedokteran di Fakultas Kedokteran Universitas “X” 3 mahasiswa (60%) yang memperoleh nilai yang baik, serta cukup puas dengan jurusan yang mereka ambil karena mereka mendapatkan ilmu yang mereka mau, mengatakan bahwa dari awal masuk kuliah, mereka sudah mulai berusaha menyesuaikan diri dengan tuntuan yang baru di Fakultas Kedokteran, seperti misalnya lebih banyak belajar kelompok dengan teman kuliahnya yang kebetulan kost bersama daripada mengisi waktu pergi jalan-jalan bersama teman-temannya yang lain, bertanya di kelas dan berdiskusi dengan teman-temannya setelah pelajaran apabila ada hal yang tidak dimengerti, sedangkan 2 (40%) mahasiswa sisanya yang memperoleh nilai yang cukup-cukup saja, mengatakan pada saat awal masuk kuliah mereka


(19)

9

Universitas Kristen Maranatha masih santai-santai dan sering pergi main bersama teman-temannya, tidak begitu banyak meluangkan waktu untuk belajar di luar kelas, dan hasilnya nilai mereka di awal-awal semester kurang memuaskan, tapi kemudian mereka mengubah kebiasaan mereka dan menjadi lebih rajin lagi, sehingga akhirnya mereka dapat menyesuaikan diri dengan tuntuan akademik yang ada di Fakultasnya.

Dari hasil survey diatas dapat diperoleh kesimpulan bahwa mahasiswa yang memiliki faktor academic adjustment yang well adjusted seperti memiliki rasa puas dengan jurusan yang mereka ambil, berusaha agar dapat menyesuaikan dengan tuntuan baru di awal perkuliahan, rajin bertanya di kelas serta berdiskusi dengan teman-temannya apabila ada hal yang tidak dimengerti selama waktu kelas, dapat menjalani perkuliahan mereka dengan baik, hingga akhirnya lulus, sedangkan mahasiswa yang maladjusted, yaitu mahasiswa yang tidak atau kurang dapat melakukan academic adjustment dengan baik akan merasa tidak siap dengan perannya yang baru sebagai mahasiswa Kedokteran, kurang bisa menyesuaikan dengan tuntutan-tuntuan yang baru sebagai mahasiswa Kedokteran sampai ingin pindah jurusan karena merasa benar-benar tidak kuat. Hasil survey diatas menunjukkan pentingnya academic adjustment bagi mahasiswa Kedokteran, terutama bagi mahasiswa yang baru saja memasuki kuliah, dan berdasarkan fenomena di atas dapat dilihat bahwa kebanyakan mahasiswa masih menemui kesulitan dalam melakukan adjustment terhadap perannya yang baru sebagai mahasiswa Kedokteran. Oleh karena itu, peneliti berminat untuk melakukan penelitian tentang academic adjustment pada mahasiswa Kedokteran angkatan 2015 di Universitas “X” Bandung.


(20)

10

Universitas Kristen Maranatha 1.2 Identifikasi Masalah

Bagaimana derajat academic adjustment pada mahasiswa Kedokteran di Fakultas Kedokteran Universitas “X” Bandung

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian

1.3.1. Maksud Penelitian

Maksud penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran umum mengenai tinggi rendahnya derajat academic adjustment mahasiswa Kedokteran di Fakultas Kedokteran Universitas “X” Bandung.

1.3.2. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui derajat aspek-aspek academic adjustment pada mahasiswa Kedokteran di Fakultas Kedokteran Universitas “X” Bandung beserta faktor – faktor yang memengaruhinya.

1.4 Kegunaan Penelitian

1.4.1. Kegunaan Teoritis

 Sebagai masukan bagi ilmu psikologi khususnya psikologi pendidikan mengenai

academic adjustment pada mahasiswa Kedokteran di Fakultas Kedokteran Universitas “X”


(21)

11

Universitas Kristen MaranathaSebagai masukan serta pertimbangan bagi peneliti lain berkaitan dengan academic

adjustment pada mahasiswa Kedokteran di Fakultas Kedokteran Universitas “X” Bandung

1.4.2. Kegunaan Praktis

 Sebagai masukan kepada mahasiswa Kedokteran di Fakultas Kedokteran Universitas “X” Bandung agar dapat mengetahui gambaran mengenai derajat academic adjustment

mereka, dan menggunakan gambaran tersebut untuk meningkatkan keberhasilan academic

adjustment mereka

 Sebagai masukan bagi para pengajar Kedokteran di Fakultas Kedokteran Universitas “X” Bandung agar dapat mengetahui gambaran mengenai derajat academic adjustment

mahasiswanya, dan dapat digunakan untuk membantu mereka

 Sebagai masukan bagi para orangtua mahasiswa kepada mahasiswa Kedokteran di Fakultas Kedokteran Universitas “X” Bandung, supaya dapat membantu anak-anak mereka dalam meningkatkan penyesuaian akademiknya

1.5 Kerangka Pemikiran

Menurut (Santrock, 2014) mahasiswa baru menggambarkan seorang pelajar yang berada di tahun pertama perguruan tinggi dan sebagai orang baru dan pemula. Mahasiswa adalah suatu sebutan untuk pelajar yang sudah memasuki jenjang Perguruan Tinggi. Disebut mahasiswa karena sudah memasuki jenjang akhir dalam dunia pendidikan dan dengan fondasi ilmu pengetahuan yang kuat pada bidangnya. Menurut (Schaie, 1977), orang dewasa lebih maju daripada remaja dalam penggunaan intelektualitas mereka.


(22)

12

Universitas Kristen Maranatha Menurut (Erikson, 1998) tahap dewasa awal / dewasa muda ini, individu dewasa muda akan mempelajari cara-cara berinteraksi dengan orang lain bahkan berinteraksi secara mendalam. Salah satu tujuan dari tahap ini yaitu mulai berfokus pada masa depannya untuk masing-masing individu. Selain tugas-tugas utama pada masa dewasa awal ini juga, individu dituntut untuk menyelesaikan pendidikannya dan mulai mencari pekerjaan serta menjadi orang tua.

Dalam hal ini peneliti memilih angkatan 2015 karena mahasiswa yang baru melaksanakan semester I sampai dengan III tentu terbilang baru di dalam dunia perkuliahan. Banyak hal-hal yang berubah di dalam dunia perkuliahan ini. Seperti misalnya saat masih sekolah di dalam berelasi sosial sangat mudah karena temannya orang yang sama dan hampir setiap hari bertemu. Dalam hal pelajaran yang di terima juga mengalami perbedaan. Jika saat sekolah pelajaran ditawarkan dan tinggal individu jalani tetapi sekarang individu yang harus memilih pelajaran yang tentunya tingkat kesulitan akan lebih sulit ketimbang di saat sekolah dahulu. Selama sekolah, individu selalu diawasi oleh para guru dan orang tua yang di mana apabila mendapatkan penurunan nilai, individu akan dipanggil dan dibantu berbeda di saat kuliah yang sudah serba individualis.

Adjustment adalah suatu proses yang melibatkan respon-respon mental dan tingkah

laku dimana individu berusaha untuk menyelesaikan dengan berhasil kebutuhan-kebutuhan dalam diri, ketegangan-ketegangan, frustrasi-frustrasi, dan konflik-konflik dan untuk memengaruhi tingkat keharmonisan antara tuntutan dalam diri dengan yang dikenakan kepadanya oleh dunia yang objektif dimana dia hidup.


(23)

13

Universitas Kristen Maranatha

Academic Adjustment adalah kemampuan atau proses dimana tuntutan dan

persyaratan akademis dipenuhi secara adekuat, berguna, dan memuaskan (Schneiders 1964). Dalam hal ini mahasiswa Kedokteran perlu menyesuaikan diri antara tuntutan dalam dirinya dan tuntutannya di Fakultas sebagai mahasiswa Kedokteran.

Mahasiswa di dalam mencapai academic adjustment yang well adjusted menurut Scheniders ditentukan oleh 6 aspek yang menyertainya. Aspek yang pertama adalah

successful performance yaitu nilai akademik yang didapat berdasarkan kemampuan

masing-masing individu. Mahasiswa dengan successful performance yang well adjusted adalah mahasiswa yang mencapai nilai yang optimal sesuai dengan batas kemampuan individu itu sendiri, misalnya mahasiswa tersebut berhasil mendapatkan nilai A di mata kuliah tertentu menurut standar kemampuannya, sedangkan mahasiswa dengan successful performance yang maladjusted tidak berhasil dalam mencapai nilai optimal tersebut sesuai dengan batas kemampuannya sendiri.

Aspek yang kedua adalah adequate effort yaitu, usaha yang dikeluarkan mahasiswa untuk mencapai tuntutan akademiknya yaitu ke empat tipe satuan kredit Fakultas Kedokteran. Mahasiswa Kedokteran dengan adequate effort yang well adjusted mampu mengeluarkan usaha yang sesuai dengan tuntutan akademik berdasarkan kapasitas yang dimilikinya, sedangkan mahasiswa dengan adequate effort yang maladjusted belum mampu untuk mengeluarkan usaha sesuai dengan tuntutan akademik berdasarkan kapasitas yang dimilikinya.


(24)

14

Universitas Kristen Maranatha Aspek yang ketiga adalah Acquisition of Worth While Knowledge, yaitu pengetahuan berharga dari ilmu yang dipelajari. Mahasiswa Kedokteran dengan Acquisition

of Worth While Knowledge yang well adjusted mampu memanfaatkan ilmu yang ia dapat

diperkuliahannya misalnya seperti mengerjakan tugas-tugas yang diberikan dan ujian untuk mencapai tujuan akademik sedangkan mahasiswa dengan Acquisition of Worth While

Knowledge yang maladjusted masih belum mampu mengerti dan mengoperasikan ilmu

yang ia dapat.

Aspek yang keempat adalah intellectual development yaitu bagaimana mahasiswa Kedokteran mampu menggunakan ilmu yang didapatnya di perkuliahan untuk mengantisipasi situasi pemebelajaran baru dan menyusun strategi belajar yang lebih efektif, mahasiswa dengan intellectual development yang well adjusted dapat mengaplikasikan ilmu yang di dapatnya dengan baik untuk tujuan akademik dengan cara menggunakan ilmu yang sudah diperoleh untuk mengantisipasi situasi pembelajaran baru misalnya menerapkan ilmu yang didapat di mata kuliah teori di mata kuliah praktikum dan menggunakan ilmu yang ia dapat untuk menyusun strategi belajar yang lebih efektif sesuai dengan tuntutan akademiknya, sedangkan mahasiswa dengan intellectual development yang maladjusted belum dapat mengaplikasikan ilmu yang ia dapat untuk mengatisipasi situasi pembelajaran yang baru, dan belum bisa menyusun strategi belajar yang lebih efektif dari sebelumnya.

Aspek yang kelima adalah achievement of academic goals, yaitu tercapainya tujuan dari kegiatan akademiknya. Umumnya tujuan dari usaha akademis meliputi penguasaan materi perkuliahan dari setiap mata kuliah yang selanjutnya dapat mengkaitkan berbagai


(25)

15

Universitas Kristen Maranatha bidang ilmu yang berbeda misalnya hubungan antara mata kuliah anatomi, dan penyakit dalam, dll serta melakukan persiapan karir atau pekerjaan setelah kelulusan misalnya dalam pemilihan program pendidikan dokter spesialis. Mahasiswa Kedokteran dengan

achievement of academic goals yang well adjusted dapat memenuhi sebagian besar hal di

atas, sedangkan mahasiswa Kedokteran dengan achievement of academic goals yang

maladjusted belum dapat memenuhi sebagian besar hal-hal di atas.

Aspek yang keenam adalah satisfaction of needs desires, and interest yaitu rasa ingin tahu dan minat yang mahasiswa miliki dalam menempuh program akademiknya. Mahasiswa Kedokteran dengan satisfaction of needs desires, and interest yang well

adjusted bidang ilmu yang ditekuni dan jurusan yang diambilnya dapat membuat

mahasiswa merasa termotivasi untuk memenuhi target–target yang sudah ditetapkan, misalnya mahasiswa memiliki cita-cita untuk menjadi dokter spesialis bedah, dan mahasiswa tersebut sudah mentargetkan untuk mengambil program profesi sesuai dengan keinginannya tersebut. Sedangkan mahasiswa dengan satisfaction of needs desires, and

interest yang maladjusted tidak memiliki rasa ingin tahu atau minat yang dapat

memotivasinya untuk memenuhi tujuan akademiknya di Fakultas Kedokteran. Semakin banyak aspek-aspek academic adjustment yang tercapai, semakin baik pula penyesuaian akademis dari mahasiswa yang bersangkutan.

Menurut Schneiders (1964), terdapat beberapa faktor yang dapat memengaruhi

academic adjustment seorang mahasiswa. Faktor yang pertama adalah kondisi/determinan


(26)

16

Universitas Kristen Maranatha riwayat penyakit, dan disablitas. Kondisi fisik yang baik akan dapat mendukung mahasiswa dapat belajar tanpa gangguan dari fisiknya, dan membantunya dalam menyesuaikan dirinya dengan tuntutan akademik, sedangkan kondisi kesehatan mahasiswa yang buruk akan menghambat bagi academic adjustment mahasiswa tersebut, mahasiswa menjadi tidak bisa berkonsentrasi dalam pelajarannya karena sakit, absen di dalam perkuliahannya bila sakitnya cukup parah, atau gagal dalam memenuhi persyaratan-persyaratan tertentu seperti misalnya mahasiswa Kedokteran tidak boleh buta warna.

Faktor kedua adalah determinan Psikologis yaitu pengalaman, frustrasi, konflik yang dialami mahasiswa Kedokteran, yaitu apakah mahasiswa Kedokteran mempunyai pengalaman-pengalaman negatif, seperti misalnya pernah tidak naik kelas, atau mahasiswa sedang dalam keadaan atau masalah yang berat misalnya seperti pengalaman traumatik, dsb sehingga menyebabkan frustrasi atau konflik dalam dirinya, atau pengalaman-pengalaman positif, seperti misalnya pernah juara kelas, sehingga meningkatkan kepercayaan dirinya dalam menghadapai tuntutan akademiknya yang baru, tidak sedang berada dalam kondisi frustrasi atau konflik yang berat. Hal-hal tersebut dapat mendukung ataupun menghambat performanya dalam melakukan academic adjustment

Faktor ketiga adalah kondisi lingkungan yaitu tempat tinggal, keluarga dan kampus dimana mahasiswa tersebut berada. Lingkungan tempat tinggal/keluarga yang harmonis, dan supportive dalam terhadap kegiatan akademik yang dijalani mahasiswa, serta lingkungan kampus yang kondusif dan memiliki fasilitas yang memadai seperti alat-alat Kedokteran untuk menunjang studinya, akan mendukungnya dalam proses academic


(27)

17

Universitas Kristen Maranatha

adjustmentnya, sebaliknya lingkungan tempat tinggal/keluarga yang kacau, tidak

mendukung secara psikis maupun secara material dan lingkungan kampus yang kurang kondusif atau fasilitasnya kurang memadai untuk menunjang belajar ilmu Kedokteran akan menghambat proses academic adjustment mahasiswa tersebut.

Mahasiswa Fakultas Kedokteran angkatan 2015 di Universitas “X” disebut memiliki

academic adjustment yang well adjusted jika mampu memenuhi semua atau sebagian besar

dari ke-6 aspek academic adjustment yakni mahasiswa Fakultas Kedokteran mampu mendapatkan nilai sesuai dengan targetnya, melakukan usaha sesuai dengan kapasitas kemampuannya, mendapatkan pengetahuan berharga dari ilmu yang sudah dipelajarinya, mampu menerapkan ilmu–ilmu yang sudah didapatkannya ke bidang lainnya dan menyusun strategi belajar yang baik, memiliki target–target pada bidang akademiknya dan memiliki keterminatan pada bidang Kedokteran. Sedangkan mahasiswa Fakultas Kedokteran angkatan 2015 di Universitas “X” ini disebut memiliki academic adjustment yang maladjusted jika belum mampu memenuhi sebagian besar dari ke-6 aspek academic adjustment, yakni mahasiswa Fakultas Kedokteran belum mampu mendapatkan nilai yang

sesuai dengan targetnya, belum dapat melakukan usaha yang sebanding dengan kapasitas kemampuannya, belum mendapatkan pengetahuan berharga dari ilmu yang dipelajarinya, belum mampu menerapkan ilmu yang didapatnya ke bidang lainnya dan menyusun strategi belajar yang baik, tidak memiliki target-target pada bidang akademiknya, dan tidak memiliki minat pada bidang Kedokteran.


(28)

18

Universitas Kristen Maranatha Bagan 1.1. Kerangka Pemikiran

Faktor – Faktor yang Memengaruhi :

1. Kondisi/determinan fisik (kesehatan, riwayat penyakit, disabilitas)

2. Determinan Psikologis (pengalaman, frustasi, konflik).

3. Kondisi Lingkungan (tempat tinggal, keluarga dan kampus).

Maladjusted Well adjusted ACADEMIC

ADJUSTMENT

Mahasiswa Fakultas Kedokteran Angkatan

2015

Aspek – Aspek Academic

Adjustment :

1. Successful Performance

2. Adequate Effort

3. Acquisition of Worth While Knowledge

4. Intellectual Development

5. Achievement of Academic Goals

6. Satisfaction of Needs, Desires and Interests


(29)

19

Universitas Kristen Maranatha 1.6 Asumsi Penelitian

Berdasarkan uraian kerangka pemikiran diatas, maka peneliti merumuskan asumsi penelitian sebagai berikut :

1. Setiap mahasiswa Fakultas Kedokteran angkatan 2015 Universitas “X” memiliki

Academic Adjustment yang berbeda–beda sesuai dengan kemampuan dan pemenuhan tuntutan akademik guna mencapai prestasi akademik yang memuaskan. 2. Gambaran mengenai Academic Adjustment pada mahasiswa Fakultas Kedokteran

angkatan 2015 berdasarkan aspek succesfull performance, adequate effort,

acquisition of worth while knowledge, intellectual development, achivement of academic goals dan satisfaction of needs, desires and interests dapat berbeda antara

satu mahasiswa dengan mahasiswa lainnya, tapi mereka mempunyai standar atau tuntuan akademik yang sama di dalam Fakultas Kedokteran.

3. Faktor–faktor seperti determinan fisik, determinan psikologis, kondisi lingkungan, dan dapat memengaruhi academic adjustment yang dilakukan Mahasiswa Fakultas Kedokteran angkatan 2015


(30)

66 Universitas Kristen Maranatha BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Pembahasan mengenai academic adjustment pada mahasiswa Fakultas Kedokteran angkatan 2015 di Universitas “X” Bandung, dapat disimpulkan bahwa:

1. Sebagian besar responden mahasiswa menunjukkan academic adjustment yang well adjusted dan sisanya menunjukkan academic adjustment yang

maladjusted.

2. Mahasiswa Fakultas Kedokteran angkatan 2015 di Universitas “X” yang

well adjusted sebagian besar menunjukkan well adjusted pada aspek successful performance, adequated effort, acquisition of worth while knowledge, intellectual development, achivement of academic goals, dan satisfaction of needs, desires and interests.

3. Mahasiswa Fakultas Kedokteran angkatan 2015 di Universitas “X” yang

maladjusted sebagian besar menunjukkan maladjusted pada aspek succsessful performance, acquisition of worth while knowledge, achivement of academic goals, satisfaction of needs, desires and interests,

tetapi menunjukan well adjusted pada aspek adequate effort dan

intellectual development.

4. Adequated effort, acquisition of worth while knowledge, intellectual development merupakan aspek yang paling banyak well adjustednya dan


(31)

67

Universitas Kristen Maranatha aspek satisfaction of needs, desires and interests merupakan aspek yang paling banyak maladjusted jika dibandingkan dengan aspek yang lainnya. 5. Faktor kondisi fisik, dan kondisi lingkungan (rumah dan kampus) dalam

penelitian ini tidak memperlihatkan kecenderungan keterkaitan dengan

academic adjustment mahasiswa Fakultas Kedokteran angkatan 2015,

sedangkan faktor determinan psikologis (pengalaman dan frustasi) memiliki kecenderungan keterkaitan dengan academic adjustment.

6. Dari data demografis beberapa mahasiswa yang IPKnya di bawah 2,75 memiliki academic adjustment yang maladjusted, sedangkan yang IPKnya di atas 2,75 semuanya memiliki academic adjustment yang well adjusted 7. Didapat juga dari data demografis beberapa mahasiswa berjenis kelamin

laki-laki academic adjustment yang maladjusted, sedangkan mahasiswa berjenis kelamin perempuan semuanya memiliki academic adjustment yang well adjusted.

5.2 Saran

Berdasarkan dari kesimpulan yang diperoleh dari penelitian mengenai

academic adjustment pada mahasiswa Fakultas Kedokteran angkatan 2015 di

Universitas “X” Bandung dan menyadari akan kekurangan-kekurangan dari penelitian ini maka peneliti perlu mengajukan beberapa saran sebagai berikut:


(32)

68

Universitas Kristen Maranatha 5.2.1 Saran Teoretis

1. Pada hasil penelitian ini tergambarkan mengenai academic adjustment pada mahasiswa baru untuk selanjutnya peneliti menyarankan untuk melihat seberapa besar kontribusi aspek-aspek academic adjustment terhadap academic adjustment, terutama pada aspek adequate effort dan

intellectual development.

2. Peneliti menyarankan untuk penelitian selanjutnya melihat hubungan faktor-faktor yang mempengaruhi academic adjustment, terutama pada faktor kondisi fisik dan kondisi lingkungan.

3. Dari hasil yang didapat pada data demografis, untuk penelitian selanjutnya disarankan untuk melihat lebih lanjut hubungan antara jenis kelamin dengan academic adjustment, serta hubungan IPK dan academic

adjustment.

5.2.2 Saran Praktis

1. Bagi Mahasiswa Fakultas Kedokteran, peneliti memberikan masukan untuk dapat lebih aktif dalam menambah wawasan dan ketertarikan pada bidang kuliahnya mereka mengenai ilmu Kedokteran dengan mengikuti seminar, pelatihan, dan acara-acara lain di luar kegiatan kuliah reguler. Mahasiswa juga diharapkan menjaga academic adjustment mereka yang sudah baik dalam memenuhi tuntutan yang mereka hadapi di kuliah. 2. Bagi pihak Fakultas Kedokteran Universitas “X” di Bandung khususnya


(33)

69

Universitas Kristen Maranatha kuliah atau bacaan untuk mahasiswa, mengadakan kegiatan untuk menambah minat dan wawasan mereka tentang ilmu Kedokteran dan mensosialisasikan untuk para dosen wali untuk memberikan layanan konseling akademik kepada para mahasiswanya agar mereka semua bisa lebih berupaya mencari dan mencapai tuntutan akademik sesuai dengan kapasitas mereka masing-masing terutama bagi mahasiswa dengan

academic adjustment yang maladjusted.

3. Peneliti juga menyarankan kepada pihak pendidik di Fakultas Kedokteran Universitas “X” untuk memberikan perhatian lebih terhadap mahasiswa yang IPK di bawah 2,75, misalnya dengan menanyakan bagaimana kondisi akademik mahasiswa dan kesulitan-kesulitan yang dimiliki dalam menjalani perkuliahan saat ada pertemuan dengan dosen wali.

4. Bagi pihak orang tua peneliti menyarankan untuk terus mendukung anak-anaknya agar mereka terus berupaya dalam pengembangan ilmu serta performansinya dan mengejar target-target kuliahnya. Diharapkan orang tua juga dapat memberikan wawasan lebih kepada mahasiswa agar menumbuhkan rasa minat mahasiswa berkuliah di bidangnya.


(34)

Universitas Kristen Maranatha

STUDI DESKRIPTIF MENGENAI DERAJAT

ACADEMIC

ADJUSTMENT

PADA MAHASISWA FAKULTAS KEDOKTERAN

ANGKATAN 2015 DI UNIVERSITAS “X” BANDUNG

Skripsi

Diajukan untuk memenuhi kelulusan pada Fakultas Psikologi Universitas Kristen Maranatha Bandung

oleh:

SAMUEL BUDIMAN 0930101

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA BANDUNG


(35)

Universitas Kristen Maranatha KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan tuntunanNya karena penulis telah menyelesaikan sebuah skripsi yang berjudul :

“Studi Deskriptif Mengenai Academic Adjustment Pada Mahasiswa Fakultas

Kedokteran Angkatan 2015 di Universitas “X” Bandung”

Adapun tujuan penyusunan skripsi ini adalah sebagai tugas untuk memenuhi persyaratan dalam menempuh skripsi di Fakultas Psikologi di Universitas Kristen Maranatha Bandung. Peneliti menyadari bahwa dalam penulisan laporan ini masih jauh dari sempurna, mengingat keterbatasan ilmu dan pengalaman yang peneliti miliki. Meskipun demikian, peneliti telah berusaha sesuai dengan waktu dan

kemampuan yang dimiliki untuk menyelesaikannya. Selanjutnya, peneliti sampaikan rasa terimakasih yang sebesar – besarnya kepada :

1. Dr. Irene Prameswari Edwina, M.Psi., Psikolog selaku Dekan Fakultas Psikologi Universitas Kristen Maranatha.

2. Sianiwati S. Hidayat, M. Si, Psikolog selaku dosen koordinator mata kuliah skripsi.

3. Cindy Maria, M.Psi., Psikolog selaku dosen pembimbing utama yang telah banyak memberikan waktu luangnya untuk membimbing dan memberikan koreksi untuk memperlancar proses penyusunan skripsi ini.


(36)

Universitas Kristen Maranatha 4. Kristin Rahmani, M.Si., Psikolog selaku dosen pembimbing kedua yang telah

banyak memberikan kesempatan, bantuan, dan bimbingan serta koreksi yang sangat bermanfaat dalam penyusunan laporan skripsi ini.

5. Kepada Ayah, Ibu, serta adik saya yang telah memberi dukungan yang banyak dalam proses penyusunan skripsi ini.

6. Aditya Sidharta, Ryan Anthony Williem, Sugiharto Wibowo yang telah

memberikan bantuan dan support dalam penyusunan usulan penelitain ini. 7. Kepada staf pengajar dan tata usaha di Fakultas Kedokteran, yang telah

memberikan informasi dan masukan dalam proses penyusunan skripsi ini .

8. Kepada Lisa Olivia, Jethro Eka, dan teman-teman saya di fakultas kedokteran untuk masukan dan dukungannya dalam penyusunan skripsi ini.

9. Semua responden mahasiswa Fakultas Kedokteran yang telah menyediakan

waktunya untuk mengisi kuesioner yang diberikan peneliti

10.Semua pihak – pihak yang tidak bisa disebutkan satu per satu, yang tentunya telah membantu saya dalam penyusunan laporan ini.

Peneliti menyadari sepenuhnya bahwa laporan ini tidak lepas dari segala kekurangan dan kesalahannya. Oleh karena itu, peneliti mengaharapkan adanya saran dan kritik yang membangun untuk pengembangan penelitian selajutnya, terutama yang berkaitan dengan topik yang peneliti kemukakan.


(37)

Universitas Kristen Maranatha Akhir kata peneliti berharap bahwa penelitian ini dapat memberikan manfaat bagi semua pihak yang membutuhkannya.

Bandung, Desember 2016


(38)

70 Universitas Kristen Maranatha Daftar Pustaka

Anastasi, A., Urbina, U. 1997. Psychological Testing. New Jersey: Prentice-Hall, Inc. Edwina, I. P. dan Handayani V. 2015. Pengantar Psikologi Perkembangan. Bandung :

Maranatha University Press (MUP)

Erik H. Erikson, Joan M. Erikson, The Life Cycle Completed: Extended Version (W. W. Norton, 1998).

Birren, J. E., & Schaie, K. W. (Eds.). 1977. Handbook of the Psychology of Aging. New York: Van Nostrand Reinhold

Guilford. 1956. Fundamental Statistics in Psychology and Education. New York: McGraw-Hill.

Keating, Daniel P. Adolescent thinking. Dalam Feldman, S. Shirley (Ed); Elliott, Glen R. (Ed). 1990. At the threshold: The developing adolescent. Cambridge, MA, US: Harvard University Press

Kumar, Ranjit. 1999. Research Metodology: a step-by-step guide for beginners 3rd edition. London : SAGE Publications Ltd

Santrock, John. 2014. Adolescence. 15th Edition. New York: Mc Graw Hill Education

Scheneiders, Alexander A. 1964. Personal Adjustment and Mental Health. New York: Holt, Rinehart and Winston.

Siegel, Sidney. 1997. Nonparametric Statistics for the Behavioral Sciences. New York: McGraw-Hill Humanities/Social Sciences/Languages


(39)

71 Universitas Kristen Maranatha Daftar Rujukan

Buku Peraturan Akademik Universitas “X”

Sidharta, Aditya. 2015. Studi Deskriptif Mengenai Derajat Academic Adjustment pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi Akuntansi Angkatan 2014 Universitas “X” Bandung. Skripsi. Bandung : Fakultas Psikologi Universitas Kristen Maranatha

Undang Undang Republik Indonesia no 20 Tahun 2003. Sistem Pendidikan Nasional

_____. 2009. Pedoman Penulisan Skripsi Sarjana Edisi Revisi III. Bandung: Fakultas Psikologi Universitas Kristen Maranatha

http://ban-pt.kemdiknas.go.id/direktori.php (12-5-2015). DIREKTORI SK HASIL AKREDITASI PROGRAM STUDI


(1)

STUDI DESKRIPTIF MENGENAI DERAJAT

ACADEMIC

ADJUSTMENT

PADA MAHASISWA FAKULTAS KEDOKTERAN

ANGKATAN 2015 DI UNIVERSITAS “X” BANDUNG

Skripsi

Diajukan untuk memenuhi kelulusan pada Fakultas Psikologi Universitas Kristen Maranatha Bandung

oleh:

SAMUEL BUDIMAN 0930101

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA BANDUNG


(2)

KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan tuntunanNya karena penulis telah menyelesaikan sebuah skripsi yang berjudul :

“Studi Deskriptif Mengenai Academic Adjustment Pada Mahasiswa Fakultas

Kedokteran Angkatan 2015 di Universitas “X” Bandung”

Adapun tujuan penyusunan skripsi ini adalah sebagai tugas untuk memenuhi persyaratan dalam menempuh skripsi di Fakultas Psikologi di Universitas Kristen Maranatha Bandung. Peneliti menyadari bahwa dalam penulisan laporan ini masih jauh dari sempurna, mengingat keterbatasan ilmu dan pengalaman yang peneliti miliki. Meskipun demikian, peneliti telah berusaha sesuai dengan waktu dan

kemampuan yang dimiliki untuk menyelesaikannya. Selanjutnya, peneliti sampaikan rasa terimakasih yang sebesar – besarnya kepada :

1. Dr. Irene Prameswari Edwina, M.Psi., Psikolog selaku Dekan Fakultas Psikologi Universitas Kristen Maranatha.

2. Sianiwati S. Hidayat, M. Si, Psikolog selaku dosen koordinator mata kuliah skripsi.


(3)

4. Kristin Rahmani, M.Si., Psikolog selaku dosen pembimbing kedua yang telah banyak memberikan kesempatan, bantuan, dan bimbingan serta koreksi yang sangat bermanfaat dalam penyusunan laporan skripsi ini.

5. Kepada Ayah, Ibu, serta adik saya yang telah memberi dukungan yang banyak dalam proses penyusunan skripsi ini.

6. Aditya Sidharta, Ryan Anthony Williem, Sugiharto Wibowo yang telah memberikan bantuan dan support dalam penyusunan usulan penelitain ini. 7. Kepada staf pengajar dan tata usaha di Fakultas Kedokteran, yang telah

memberikan informasi dan masukan dalam proses penyusunan skripsi ini .

8. Kepada Lisa Olivia, Jethro Eka, dan teman-teman saya di fakultas kedokteran untuk masukan dan dukungannya dalam penyusunan skripsi ini.

9. Semua responden mahasiswa Fakultas Kedokteran yang telah menyediakan waktunya untuk mengisi kuesioner yang diberikan peneliti

10.Semua pihak – pihak yang tidak bisa disebutkan satu per satu, yang tentunya telah membantu saya dalam penyusunan laporan ini.

Peneliti menyadari sepenuhnya bahwa laporan ini tidak lepas dari segala kekurangan dan kesalahannya. Oleh karena itu, peneliti mengaharapkan adanya saran dan kritik yang membangun untuk pengembangan penelitian selajutnya, terutama yang berkaitan dengan topik yang peneliti kemukakan.


(4)

Akhir kata peneliti berharap bahwa penelitian ini dapat memberikan manfaat bagi semua pihak yang membutuhkannya.

Bandung, Desember 2016


(5)

Daftar Pustaka

Anastasi, A., Urbina, U. 1997. Psychological Testing. New Jersey: Prentice-Hall, Inc. Edwina, I. P. dan Handayani V. 2015. Pengantar Psikologi Perkembangan. Bandung :

Maranatha University Press (MUP)

Erik H. Erikson, Joan M. Erikson, The Life Cycle Completed: Extended Version (W. W. Norton, 1998).

Birren, J. E., & Schaie, K. W. (Eds.). 1977. Handbook of the Psychology of Aging. New York: Van Nostrand Reinhold

Guilford. 1956. Fundamental Statistics in Psychology and Education. New York: McGraw-Hill.

Keating, Daniel P. Adolescent thinking. Dalam Feldman, S. Shirley (Ed); Elliott, Glen R. (Ed). 1990. At the threshold: The developing adolescent. Cambridge, MA, US: Harvard University Press

Kumar, Ranjit. 1999. Research Metodology: a step-by-step guide for beginners 3rd edition.

London : SAGE Publications Ltd

Santrock, John. 2014. Adolescence. 15th Edition. New York: Mc Graw Hill Education

Scheneiders, Alexander A. 1964. Personal Adjustment and Mental Health. New York: Holt, Rinehart and Winston.

Siegel, Sidney. 1997. Nonparametric Statistics for the Behavioral Sciences. New York: McGraw-Hill Humanities/Social Sciences/Languages


(6)

Daftar Rujukan

Buku Peraturan Akademik Universitas “X”

Sidharta, Aditya. 2015. Studi Deskriptif Mengenai Derajat Academic Adjustment pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi Akuntansi Angkatan 2014 Universitas “X” Bandung. Skripsi. Bandung : Fakultas Psikologi Universitas Kristen Maranatha

Undang Undang Republik Indonesia no 20 Tahun 2003. Sistem Pendidikan Nasional

_____. 2009. Pedoman Penulisan Skripsi Sarjana Edisi Revisi III. Bandung: Fakultas Psikologi Universitas Kristen Maranatha

http://ban-pt.kemdiknas.go.id/direktori.php (12-5-2015). DIREKTORI SK HASIL