Studi Deskriptif Mengenai Academic Adjustment pada Mahasiswa Angkatan 2014 Fakultas Psikologi Universitas "X" di Kota Bandung.

(1)

v Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK

Judul penelitian ini, yaitu “Studi Deskriptif Mengenai Academic Adjustment pada Mahasiswa Angkatan 2014 Fakultas Psikologi Universitas “X” di Kota Bandung”. Penelitian ini dilakukan menggunakan metode deskriptif terhadap 185 mahasiswa angkatan 2014 Fakultas Psikologi Universitas “X” di Kota Bandung.

Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner yang disusun sendiri oleh peneliti. Berdasarkan uji validitas dan reliabilitas menggunakan uji korelasi Spearman dengan program SPSS 22 diperoleh 53 item yang diterima dari 60 item dengan validitas berkisar antara 0,323 sampai 0,662 dengan reliabilitas 0,853. Hasil penelitian menggunakan distribusi frekuensi dan tabulasi silang.

Berdasarkan hasil penelitian, sebagian besar mahasiswa angkatan 2014 Fakultas Psikologi Universitas “X” di Kota Bandung memiliki academic adjustment yang maladjusted (83,8%) dan sisanya well-adjusted (16,2%).

Peneliti mengajukan saran kepada mahasiswa agar lebih mengetahui dan mencari cara memenuhi tuntutan dan aturan di Fakultas Psikologi untuk tetap dapat berprestasi. Selain itu, juga melakukan penelitian hubungan antara faktor-faktor yang memengaruhi dengan academic adjustment.


(2)

v Universitas Kristen Maranatha

ABSTRACT

The title of this research is “A Descriptive Study Regarding Academic Adjustment on the Students of Faculty of Psychology 2014 at the University “X” in Bandung”. This research used descriptive method. The samples were 185 students of Faculty of Psychology 2014 at the University “X” in Bandung.

Measuring instrument used in this research was arranged by the researcher. Based on validity and reliability test which using SPSS 22, it was found 53 items accepted (from 60 items) with validity score among 0,232 – 0,662 and reliability 0,853. Data is processed statistically by frequency distribution and cross tabulation.

Based on the results of the research showed that the most of students Faculty of Psychology at the University “X” in Bandung are maladjusted (83,8%) and 16,2% students are well-adjusted.

The researcher suggest to students to more want to know and search how to meet the demand and rules in Faculty of Psychology to keep have achievement. And, do research related which related factors with academic adjustment.


(3)

viii Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN ... ii

ABSTRAK ... v

ABSTRACT ... v

KATA PENGANTAR ... vi

DAFTAR ISI ... viii

DAFTAR TABEL ... xi

DAFTAR BAGAN ... xii

DAFTAR GRAFIK ... xiii

DAFTAR LAMPIRAN ... xiv

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah ... 1

1.2 Identifikasi Masalah ... 8

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian ... 8

1.3.1 Maksud Penelitian ... 8

1.3.2 Tujuan Penelitian ... 8

1.4 Kegunaan Penelitian ... 9

1.4.1 Kegunaan Teoretis ... 9

1.4.2 Kegunaan Praktis ... 9

1.5 Kerangka Pikir ... 10

1.6 Asumsi ... 17

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penyesuaian Diri ... 18

2.1.1 Pengertian Penyesuaian Diri ... 18

2.1.2 Penyesuaian Diri yang Well-adjusted dan Maladjusted ... 18

2.1.3 Faktor-faktor yang Memengaruhi Penyesuaian Diri ... 20


(4)

ix Universitas Kristen Maranatha

2.2 Academic Adjustment ... 23

2.2.1 Pengertian Academic Adjusment ... 23

2.2.2 Kriteria Academic Adjustment ... 24

2.2.3 Prinsip dan Praktek yang Penting bagi Academic Adjustment ... 26

2.3 Tahap Perkembangan ... 34

2.3.1 Transisi dari Masa Remaja Menuju Masa Dewasa ... 34

2.3.2 Transisi dari Sekolah Menengah ke Perguruan Tinggi ... 35

2.3.3 Perkembangan Kognitif Masa Dewasa Awal ... 36

2.4 Perguruan Tinggi ... 37

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Rancangan dan Prosedur Penelitian ... 38

3.2 Bagan Rancangan Penelitian ... 38

3.3 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional ... 39

3.3.1 Variabel Penelitian ... 39

3.3.2 Definisi Konseptual ... 39

3.3.3 Definisi Operasional ... 39

3.4 Alat Ukur ... 40

3.4.1 Alat Ukur Academic Adjustment ... 40

3.4.2 Data Pribadi dan Data Penunjang ... 44

3.4.2.1 Data Pribadi ... 44

3.4.2.2 Data Penunjang ... 45

3.4.3 Validitas dan Reliabilitas Alat Ukur Academic Adjustment ... 45

3.4.3.1 Uji Validitas Alat Ukur Academic Adjustment ... 45

3.4.3.2 Uji Reliabilitas Alat Ukur Academic Adjustment ... 46

3.5 Populasi dan Teknik Penarikan Sampel ... 46

3.5.1 Populasi Sasaran ... 46

3.6 Teknik Analisis Data ... 47

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Responden ... 48


(5)

x Universitas Kristen Maranatha

4.1.1 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Usia ... 48

4.1.2 Distribusi Frekuensi Berdasarkan IPK ... 49

4.2 Hasil Penelitian ... 50

4.2.1 Gambaran Academic Adjustment ... 50

4.2.2 Gambaran Kriteria Academic Adjustment ... 51

4.3 Pembahasan ... 55

BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan ... 60

5.2 Saran ... 60

5.2.1 Saran Teoretis ... 61

5.2.2 Saran Praktis ... 61

Daftar Pustaka ... 63


(6)

xi Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Kisi-kisi Alat Ukur Academic Adjustment ... 41

Tabel 3.2 Skor Item Alat Ukur Academic Adjustment ... 44

Tabel 4.1 Gambaran Responden Berdasarkan Usia ... 48

Tabel 4.2 Gambaran Responden Berdasarkan IPK ... 49

Tabel 4.3 Gambaran Academic Adjustment Responden ... 50

Tabel 4.4 Gambaran Kriteria Academic Adjustment pada Responden ... 51


(7)

xii Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR BAGAN

Bagan 1.1 Kerangka Pikir Academic Adjustment ... 16 Bagan 3.1 Rancangan Penelitian Academic Adjustment ... 38


(8)

xiii Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR GRAFIK

Grafik 4.1 Gambaran Academic Adjustment Responden ... 50 Grafik 4.2 Gambaran Kriteria Academic Adjustment secara Keseluruhan ... 54


(9)

xiv Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR LAMPIRAN

Kata Pengantar dan Letter of Consent Lampiran 1

Data Pribadi dan Data Penunjang Lampiran 2

Kuesioner Academic Adjustment Lampiran 3

Kisi-kisi Alat Ukur Academic Adjustment Lampiran 4 Validitas dan Reliabilitas Alat Ukur Academic Adjustment Lampiran 5

Data Primer Lampiran 6

Data Penunjang Lampiran 7

Tabulasi Silang Faktor-faktor dengan Academic Adjustment Lampiran 8

Gambaran Umum Instansi Pendidikan Lampiran 9


(10)

1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Dalam rentang kehidupan manusia, manusia akan mengalami perubahan, baik perubahan dari luar maupun dari dalam. Dari dalam seperti fisik, pertumbuhan tinggi badan, penambahan berat badan, usia yang akan bertambah setiap tahun, serta psikis, perubahan suasana hati. Selain itu, akan ada perubahan dari lingkungan seperti pindah rumah, sekolah baru (kenaikan jenjang pendidikan), lingkungan pekerjaan baru, bahkan bertambah atau berkurangnya anggota keluarga juga merupakan suatu perubahan. Oleh karena itu, agar perubahan ini dapat dihadapi individu dengan baik maka dibutuhkan penyesuaian diri.

Schneider (1964) menyebutkan bahwa penyesuaian diri adalah proses, yang melibatkan respon-respon mental dan tingkah laku, di mana individu berusaha keras untuk menanggulangi kebutuhan-kebutuhan dirinya, ketegangan, frustrasi, dan konflik dengan baik, untuk memengaruhi derajat harmoni (keseimbangan) antara tuntutan-tuntutan dalam diri dan hal yang dibebankan pada individu oleh dunia yang objektif di mana dirinya tinggal. Ada empat kategori yang paling penting dalam hidup di mana penyesuaian yang baik diperlukan untuk kehidupan, yaitu personal adjustment (pribadi), social adjustment (hubungan


(11)

2

Universitas Kristen Maranatha

sosial dengan orang lain), marital adjustment (pernikahan), dan vocational adjustment (pekerjaan).

Konsep pekerjaan (vocation) tidak hanya dibatasi pada bidang pekerjaan, pernikahan, atau usaha profesional tetapi meliputi hal-hal yang terorganisir, mengarah pada tujuan, dan mengarah pada hal-hal yang nyata untuk mencapai prestasi. Upaya dalam bidang pendidikan merupakan salah satu dari vocation, atau setidaknya yang diperlukan untuk mencapai tujuan dari kerja. Terutama berlaku untuk pendidikan pada tingkat yang lebih tinggi, yaitu perguruan tinggi, termasuk sekolah profesional. Bagi perguruan tinggi dan sekolah profesional, pendidikannya adalah pekerjaannya, dan sebagian besar merupakan fase utama dalam mencapai tujuan kerja di mana akan mendominasi hidupnya setelah selesai pendidikan. Oleh karena itu, perlu untuk mempelajari masalah academic adjustment terlebih dahulu (Schneider, 1964).

Academic adjustment mengacu pada kemampuan atau proses di mana tuntutan dan aturan yang berkaitan dengan kehidupan akademik dipenuhi secara adekuat, sehat, serta memuaskan (Schneider, 1964). Adekuat adalah individu yang mampu merespon secara matang, efisien, memuaskan, dan sehat. Dikatakan efisien jika individu mengeluarkan respon yang diinginkan tanpa terlalu banyak mengeluarkan energi, tidak semestinya membuang-buang waktu atau kesalahan yang banyak. Sehat diartikan bahwa respon penyesuaian cocok dengan lingkungan individu, hubungannya dengan sesama, dan hubungannya dengan Tuhan. Individu yang well-adjusted adalah individu yang, dengan batasan-batasan yang dibebankan pada diri oleh kapasitasnya sendiri dan kepribadiannya, telah


(12)

3

Universitas Kristen Maranatha

mempelajari untuk bereaksi pada diri dan lingkungannya dengan cara yang matang, sehat, efisien, dan memuaskan, dan dapat menyelesaikan konflik mental, frustrasi, dan kesulitan-kesulitan pribadi dan sosial tanpa mengembangkan tingkah laku yang merupakan gejala gangguan (Schneider, 1964).

Academic adjustment berkaitan dengan situasi akademik. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara, menurut Undang-Undang (UU) No. 20 Tahun 2003 Pasal 1 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Salah satu dari jenjang pendidikan adalah pendidikan tinggi. Pendidikan Tinggi merupakan kelanjutan pendidikan menengah yang diselenggarakan untuk menyiapkan peserta didik menjadi anggota masyarakat yang memiliki kemampuan akademik dan/atau profesional yang dapat menerapkan, mengembangkan dan/atau menciptakan ilmu pengetahuan, teknologi dan/atau kesenian (UU No. 2 Tahun 1989 Pasal 16 tentang Pendidikan Tinggi).

Transisi yang terjadi dari Sekolah Menengah Atas menuju Perguruan Tinggi merupakan salah satu situasi di mana dibutuhkan penyesuaian dalam dunia pendidikan. Penyesuaian dalam berinteraksi dengan teman-teman dari latar belakang geografis dan etnis yang lebih beragam, merasa diri lebih bebas atas pilihan, dan merasa diri lebih dewasa. Tidak jarang, tujuan pendidikan mahasiswa dan fakultas tidak sejalan sehingga pemahaman, perumusan tujuan, perkembangan


(13)

4

Universitas Kristen Maranatha

dan pengarahan minat, aturan bersikap, dan penerapan dari upaya bermanfaat dan berkelanjutan hampir tidak mungkin untuk dilakukan. Jika mahasiswa berpikir bahwa pendidikan tinggi hanya sebagai pengisi antara sekolah menengah dan bekerja, atau sebagai lanjutan dari pendidikan menengah maka hanya ada sedikit peluang untuk memperoleh prestasi akademik yang sesungguhnya (Santrock, 2012).

Masa transisi ini juga dialami oleh mahasiswa baru (angkatan 2014)

Fakultas Psikologi Universitas “X” di Kota Bandung. Transisi dari Sekolah

Menengah Atas ke Perguruan Tinggi yang menurut teori perkembangan menyebabkan perubahan dan stres. Dari sebagai senior di Sekolah Menengah Atas menjadi anak baru di kampus. Menghadapi situasi baru sebagai seorang mahasiswa dan menjalani pendidikan dengan sistem perkuliahan yang berbeda dengan saat Sekolah Menengah Atas.

Hal yang menjadi khas pada mahasiswa baru Fakultas Psikologi

Univeristas “X” di Kota Bandung adalah berlakunya sistem kurikulum baru, yaitu Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI). Pada sistem KKNI, mahasiswa ditekankan pada kecakapan kompetensi secara individual maupun klasikal, berorientasi pada hasil belajar (learning outcome) dan keberagaman, penyampaian dalam pembelajaran yang menggunakan pendekatan dan metode yang bervariasi, sumber belajar yang bukan hanya dari dosen tetapi sumber lain yang memenuhi unsur edukatif, dan penilaian penekanan pada proses dan hasil belajar dalam upaya penguasaan dan pencapaian (Petunjuk Pelaksanaan KKNI Fakultas Psikologi, 2014).


(14)

5

Universitas Kristen Maranatha

Mahasiswa ditetapkan untuk lulus mata kuliah dengan nilai minimal B. Namun, pada kenyataannya nilai minimal B yang seharusnya dicapai mahasiswa sebagai batas kelulusan modul, masih belum terpenuhi oleh 30-50% mahasiswa berdasarkan wawancara di kelas. Beberapa materi perkuliahan mengadakan kuis sebagai bentuk evaluasi, nilai kuis yang didapatkan mahasiswa masih ada yang tidak memenuhi standar nilai. Selain dilakukan evaluasi mata kuliah, juga dilakukan evaluasi kemajuan studi di mana pada akhir semester 2, batas kelulusan yang harus diperoleh mahasiswa adalah minimal 50% modul. Sedangkan di akhir semester 4, batas kelulusan yang harus diperoleh mahasiswa adalah minimal 60% modul. Apabila mahasiswa tidak memenuhi syarat minimal kelulusan maka mahasiswa diminta untuk membuat surat pengunduran diri. Syarat minimal kelulusan akan dihitung diakhir semester 4 setelah pelaksanaan semester padat (SP).

Penilaian modul meliputi penilaian terhadap hard skill dan soft skill. Hard skill dilihat dari nilai kuis, sejauh mana mahasiswa memahami materi yang telah diberikan, dengan bobot nilai sebesar 40%. Sedangkan soft skill memiliki bobot nilai yang lebih besar, yaitu 60% dilihat dari nilai keaktifan di kelas dan laporan dengan standar yang sudah ditetapkan seperti kemampuan dalam menjelaskan, menghargai pendapat, komunikasi tertulis dan lisan, kerjasama, ketelitian, disiplin, dan kerja keras. Sikap aktif di kelas maupun dalam mengerjakan laporan menjadi salah satu upaya mahasiswa untuk dapat memenuhi standar nilai kurikulum KKNI.


(15)

6

Universitas Kristen Maranatha

Berdasarkan observasi di kelas, tuntutan untuk bersikap aktif dalam pembelajaran di kelas, masih belum dipenuhi oleh mahasiswa. Terlihat dari keaktifan di kelas ketika bertanya, ada mahasiswa yang belum memberanikan diri untuk bertanya, tugas yang seharusnya dikerjakan secara kelompok (aspek kerja sama), masih belum seluruhnya dilakukan secara bersama, lebih kepada pengerjaan individu. Mahasiswa juga dituntut aktif saat mengerjakan tugas. Salah satu hal penting adalah mencari sumber bacaan berupa textbook ataupun pengetahuan seputar materi kuliah. Namun, mahasiswa masih belum menggunakan textbook sebagai acuan, dan lebih menggunakan referensi dari internet yang bukan merupakan standar penilaian keaktifan mahasiswa.

Mahasiswa diwajibkan menghadiri perkuliahan secara penuh (100%), serta diberikan dispensasi kuliah sebanyak 25% bagi mahasiswa yang tidak dapat hadir dalam perkuliahan dengan alasan yang sesuai dengan aturan fakultas. Dengan begitu, setidaknya mahasiswa harus menjaga kesehatan agar dapat menghadiri perkuliahan. Mahasiswa diwajibkan pula untuk mengikuti kegiatan kemahasiswaan yang diselenggarakan oleh Senat Fakultas, sebagai bentuk lain dari pra-syarat mengikuti sidang akhir nantinya, yaitu mengumpulkan poin kegiatan. Pada awal perkuliahan, Senat Mahasiswa Fakultas Psikologi mengadakan acara Psikologi Bungsu yang merupakan proses pengenalan Fakultas untuk mahasiswa baru dan merupakan acara wajib. Namun, pada kenyataannya tidak semua mahasiswa baru mengikuti acara tersebut, bahkan ada yang berhenti di tengah jalan dikarenakan merasa kesulitan ketika harus membagi waktu antara kegiatan senat dengan perkuliahan.


(16)

7

Universitas Kristen Maranatha

Dengan tuntutan yang harus dihadapi oleh mahasiswa khususnya angkatan 2014 diharapkan dapat melakukan academic adjustment secara adekuat, sehat, dan memuaskan. Mahasiswa juga diharapkan mengetahui apa saja yang dituntut oleh fakultas terhadap dirinya dan cara untuk memenuhi tuntutan tersebut. Dengan demikian, mahasiswa diharapkan dapat menyelesaikan jumlah SKS yang wajib diambil minimal 140 SKS dengan keseluruhan modul telah lulus, IPK minimal 3.00, dan dapat menempuh ujian sidang sarjana tepat waktu yaitu 4 tahun. Mahasiswa juga mendapatkan pekerjaan sesuai dengan hasil pembelajaran (learning outcome).

Berdasarkan data lapangan, ketika ada kuis pada sebuah modul maka akan ada mahasiswa yang mengikuti remedial materi dikarenakan mendapatkan nilai kuis yang di bawah standar. Selain itu, melanggar aturan di kelas, terlambat hadir di kelas, serta tidak bersikap aktif di kelas juga membuat penilaian harian mahasiswa berkurang yang menyebabkan mahasiswa mengikuti remedial materi.

Academic adjustment ini penting dalam mempersiapkan individu menghadapi dunia pekerjaan. Berdasarkan teori yang dikemukakan Schneider, hal ini menjadi bagian persiapan akademik dan prestasi yang merupakan bagian penting dalam perjalanan menuju jenjang karir (Schneider, 1964:474). Selain itu, dengan mengetahui academic adjustment, memiliki keuntungan mahasiswanya dapat lulus tepat waktu dan memiliki prestasi untuk nama baik fakultas. Oleh karena itu, dibutuhkan pengukuran secara sistematis dan terstruktur untuk diperoleh data tentang academic adjustment mahasiswa angkatan 2014.


(17)

8

Universitas Kristen Maranatha

Berdasarkan hal-hal tersebut, peneliti tertarik untuk mengetahui lebih lanjut mengenai gambaran academic adjustment pada mahasiswa, angkatan 2014 pada Fakultas Psikologi Universitas “X” Kota Bandung. Diharapkan penelitian ini berguna bagi pihak universitas khususnya fakultas untuk melihat academic adjustment yang dilakukan oleh mahasiswa baru.

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang sudah dikemukakan sebelumnya bahwa dari penelitian ini ingin diketahui bagaimana gambaran mengenai academic adjustment pada mahasiswa angkatan 2014 Fakultas Psikologi

Universitas “X” di Kota Bandung.

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian 1.3.1 Maksud Penelitian

Maksud dari penelitian ini adalah untuk memperoleh gambaran mengenai academic adjustment pada mahasiswa angkatan 2014 Fakultas Psikologi Universitas “X” di Kota Bandung.

1.3.2 Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran tentang academic adjustment pada mahasiswa angkatan 2014 Fakultas Psikologi Universitas

“X” di Kota Bandung, melalui kriteria academic adjustment, yaitu successful performance, adequate effort, acquisition of worth-while knowledge,


(18)

9

Universitas Kristen Maranatha

intellectual development, achievement of academic goals, dan satisfaction of needs, desires, and interest.

1.4 Kegunaan Penelitian 1.4.1 Kegunaan Teoretis

Memberikan informasi mengenai gambaran academic adjustment pada mahasiswa dalam bidang ilmu Psikologi Pendidikan.

 Memberikan masukan bagi peneliti lain yang berminat melakukan penelitian serupa maupun lanjutan mengenai academic adjustment.

1.4.2 Kegunaan Praktis

 Memberikan informasi kepada dosen wali, kepala program studi sarjana (S1) Fakultas Psikologi Universitas “X” mengenai academic adjustment yang dimiliki mahasiswa angkatan 2014. Informasi ini dapat digunakan untuk mengevaluasi penyesuaian diri mahasiswa dengan meningkatkan kemampuan (enam kriteria) dari academic adjustment dengan menyusun program pelatihan.

 Memberikan informasi kepada dosen-dosen mata kuliah yang memegang kelas kurikulum KKNI mengenai academic adjustment pada mahasiswa angkatan 2014 Fakultas Psikologi Universitas “X” di Kota Bandung. Informasi ini dapat digunakan untuk memersiapkan pembelajaran yang dapat meningkatan academic adjustment mahasiswa.


(19)

10

Universitas Kristen Maranatha

 Memberikan informasi kepada mahasiswa angkatan 2014 Fakultas Psikologi Universitas “X” mengenai academic adjustment yang dilakukan mahasiswa. Informasi ini dapat digunakan untuk menyiapkan mahasiswa untuk meningkatkan kemampuan penyesuaian diri terutama academic adjustment.

1.5 Kerangka Pikir

Transisi dari sekolah menengah atas menuju perguruan tinggi melibatkan gerakan menuju satu struktur sekolah yang lebih besar, seperti interaksi dengan kelompok sebaya dari daerah yang lebih beragam latar belakang etniknya, juga peningkatan perhatian pada prestasi dan penilaiannya. Selain itu, perguruan tinggi memiliki tuntutan dan aturan sebagaimana sebuah lembaga pendidikan. Lembaga pendidikan yang disiapkan untuk menghadapi persaingan dalam mencari pekerjaan.

Sama halnya dengan mahasiswa baru angkatan 2014 di Fakultas Psikologi

Universitas “X” di Kota Bandung yang menghadapi tuntutan baru, yaitu situasi perguruan tinggi yang mengikuti perubahan kurikulum KKNI. Tuntutan yang dimaksud, seperti mahasiswa harus dapat memenuhi standar nilai minimal B pada setiap modulnya, hadir di setiap perkuliahan, serta mengikuti kegiatan kemahasiswaan sebagai salah bentuk syarat sidang akhir.

Dengan segala tuntutan dan aturan yang ada, mahasiswa angkatan 2014 Fakultas Psikologi Universitas “X” diharapkan memiliki academic adjustment untuk dapat memenuhi tuntutan dan aturan tersebut. Kemampuan atau proses di


(20)

11

Universitas Kristen Maranatha

mana tuntutan dan aturan yang berkaitan dengan kehidupan akademik dipenuhi secara adekuat, sehat, serta memuaskan (Schneider, 1964). Dalam pemenuhannya, mahasiswa harus memenuhi enam kriteria, yaitu successful performance, adequate effort, acquisition of worth-while knowledge, intellectual development, achievement of academic goals, dan satisfaction of need, desires, and interest.

Successful performance adalah ketika unjuk kerja mahasiswa berhasil diwujudkan dengan mendapat nilai kuis dan nilai akhir modul minimal B. Nilai minimal B merupakan standar penilaian dari sistem KKNI yang berlaku pada mahasiswa angkatan 2014. Jika mahasiswa mendapatkan nilai minimal B di setiap modulnya maka mahasiswa dapat dikatakan berhasil. Adequate effort adalah upaya yang dilakukan mahasiswa untuk dapat berhasil dalam bidang akademik. Mahasiswa yang memiliki usaha namun tidak dapat mencapai batas nilai yang diharapkan maka mahasiswa dikatakan maladjusted secara akademik. Usaha yang dimaksud berupak sikap keaktifan di dalam kelas. Mahasiswa yang rajin bertanya dan menjawab pertanyaan, mengerjakan laporan sesuai dengan ketentuan yang diberikan oleh dosen akan dapat dikatakan memenuhi adequate effort, hal ini berlaku apabila mahasiswa berhasil memenuhi nilai minimal B.

Acquisition of worth-while knowledge adalah ketika mahasiswa memanfaatkan pengetahuan mengenai bagaimana cara mencapai keberhasilan akademik. Mahasiswa diharapkan sudah memenuhi kriteria performa keberhasilan dan upaya yang adekuat agar dapat dikatakan memenuhi acquisition of worth-while of knowledge. Mahasiswa mengetahui bagaimana bentuk upaya yang harus dilakukan untuk mendapatkan hasil performa yang sesuai dengan nilai minimal B.


(21)

12

Universitas Kristen Maranatha

Mahasiswa mengetahui bahwa dirinya dituntut untuk bersikap aktif di kelas. Intellectual development merupakan kemampuan mahasiswa dalam menerapkan pengetahuan yang diperolehnya untuk memecahkan masalah sehari-hari. Dalam hal ini seperti masalah pemilihan pekerjaan, mengatasi masalah ekonomi, dan perawatan kesehatan fisik. Mahasiswa diharapkan sudah memiliki gambaran mengenai pekerjaan yang apa yang dapat dilakukan sebagai sarjana psikologi, mahasiswa juga diharapkan lulus modul agar tidak perlu mengulang modul, serta menjaga kesehatannya supaya dapat hadir dalam setiap pertemuan perkuliahan.

Achievement of academic goals, di mana mahasiswa dengan upayanya dapat menguasai materi, mengintegrasi beragam bidang pengetahuan, memperoleh pengetahuan dan prestis, mempersiapkan untuk karir dan pekerjaan, serta kelulusan. Semakin banyak mahasiswa dapat mencapai tujuannya maka semakin mendekati keberhasilan dan penyesuaian akademik. Tujuan atau target yang dimaksud, seperti target kelulusan. Mahasiswa yang memiliki target lulus 4 tahun, seharusnya diimbangi dengan upaya lulus modul sehingga tidak perlu mengulang modul yang menyebabkan adanya pertambahan waktu kuliah. Terakhir, satisfaction of needs, desires, and interest di mana mahasiswa berhasil memenuhi kebutuhan untuk status, pengakuan, prestasi, dan penerimaan sosial. Selain itu, pemenuhan kebutuhan akan pengetahuan dan informasi, serta adanya minat. Apabila mahasiswa memiliki minat akan psikologi, maka akan lebih mempermudah mahasiswa dalam menjalani perkuliahan dibandingkan dengan mahasiswa yang tidak memiliki minat.


(22)

13

Universitas Kristen Maranatha

Dalam pemenuhan enam kriteria academic adjustment tersebut, terdapat faktor-faktor yang memengaruhi kemampuan seseorang dalam academic adjustment di antaranya seperti kondisi fisik, perkembangan dan kematangan, psikologis, kondisi lingkungan serta budaya. Faktor-faktor tersebut secara tidak langsung memengaruhi academic adjustment mahasiswa. Kondisi fisik yang dimaksud seperti apakah individu memiliki bentuk tubuh yang cacat atau mengidap penyakit tertentu. Sehingga memengaruhi mahasiswa dalam melakukan academic adjustment. Dengan bentuk tubuh yang normal mahasiswa akan lebih mudah dalam melakukan segala sesuatu sehingga mahasiswa tidak akan mengalami kesusahan yang menimbulkan hambatan. Mahasiswa yang memiliki tubuh sehat akan lebih mudah berpikir (konsentrasi), terhindar dari stres, dan dapat menjalani perkuliahan tanpa beban.

Mahasiswa yang berada sesuai pada tahap perkembangan dewasa awal (tahap di mana individu berpindah dari Sekolah Menengah Atas menuju Perguruan Tinggi) akan lebih mudah menjalani perkuliahan. Dilihat dari tingkat kematangan kognitif yang sesuai dengan tuntutan dari pendidikan untuk berpikir secara lebih logis, abstrak, dan idealistik. Mahasiswa yang mengalami masalah dalam perkembangan sebelumnya akan ada kemungkinan mengalami kesulitan dalam menjalani perkuliahan, seperti kesulitan dalam berpikir abstrak. Jika individu berada dalam tingkat kematangan yang sesuai dengan tahap perkembangannya maka individu akan lebih mudah mencapai academic adjustment yang adekuat, sehat, dan memuaskan.


(23)

14

Universitas Kristen Maranatha

Kondisi psikologis mahasiswa juga turut memengaruhi. Mahasiswa yang sebelumnya pernah mengalami kegagalan secara akademis akan berbeda situasi psikologisnya dengan mahasiswa yang tidak pernah mengalami kegagalan. Tidak terjadi trauma dalam diri individu yang tidak pernah mengalami kegagalan. Selain itu, mahasiswa yang mudah merasa frustrasi dan mengalami konflik karena ketidakmampuan dirinya menyelesaikan masalah juga memengaruhi academic adjustment mahasiswa. Mahasiswa yang mampu menyelesaikan masalah tanpa menimbulkan frustrasi dan konflik cenderung dapat melakukan academic adjustment secara sehat, adekuat, dan memuaskan.

Keluarga merupakan salah satu faktor eksternal yang memengaruhi mahasiswa dalam melakukan academic adjustment. Keluarga yang memberikan dukungan dan kebebasan kepada mahasiswa dalam mencapai prestasi akan lebih mendukung mahasiswa berhasil mencapai academic adjustment secara adekuat, sehat, dan memuaskan. Dibandingkan dengan keluarga yang memberikan tuntutan kepada mahasiswa untuk cepat lulus, mendapatkan nilai yang tinggi, serta dituntut untuk terus menerus belajar sehingga memunculkan frustrasi dan tidak tercapainya academic adjustment yang adekuat, sehat, dan memuaskan.

Lingkungan sekolah juga memberikan dampak, lingkungan sekolah terdiri dari lingkungan pertemanan. Jika mahasiswa berada dalam lingkungan pertemanan yang mendukung, di mana teman-teman yang lain memiliki minat untuk mencapai prestasi maka mahasiswa akan ikut terpacu untuk memiliki prestasi dalam pendidikannya. Sedangkan, jika mahasiswa berada di lingkungan di mana kondisi pertemanan lebih suka untuk bermain dibandingkan belajar,


(24)

15

Universitas Kristen Maranatha

sering tidak masuk kuliah, dan melanggar beberapa aturan, maka mahasiswa akan kesulitan mencapai academic adjustment yang adekuat, sehat, dan memuaskan.

Faktor yang terakhir adalah budaya. Walaupun budaya memiliki pengertian yang luas, namun dalam hal ini budaya memberikan karakter bagi mahasiswa dan mendukung keunikan dari mahasiswa. Baik dari cara mahasiswa memahami mata kuliah, mengikuti budaya sekolah sebelumnya (Sekolah Menengah Atas), ataupun budaya dari asal mahasiswa (jika mahasiswa merantau untuk menempuh pendidikan tinggi).

Mahasiswa yang berhasil memenuhi kebutuhannya akan prestasi dengan upayanya untuk menguasai materi dan memperoleh pengetahuan, serta pengetahuan yang didapat mampu diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari. Mahasiswa yang memahami bagaimana caranya mencapai keberhasilan secara akademik, dengan segala upayanya dan dia berhasil mencapai nilai di atas B. Maka, dapat dikatakan mahasiswa tersebut well-adjusted, di mana academic adjustment dilakukan dengan adekuat, sehat, dan memuaskan.

Berbeda dengan individu yang tidak memiliki minat untuk belajar, tidak ada target kelulusan, hanya memperoleh pengetahuan tanpa mampu diaplikasikan. Menjalani perkuliahan tanpa ada tujuan, melakukan upaya sekuat mungkin, namun tidak mencapai hasil yang diinginkan, maka mahasiswa dapat dikatakan maladjusted.


(25)

16

Universitas Kristen Maranatha

Bagan 1.1 Kerangka Pikir Academic Adjustment Tuntutan Akademik dari

Fakultas

Mahasiswa Angkatan 2014 Fakultas Psikologi

Universitas “X” Kota

Bandung

Maladjusted Well-Adjusted Academic Adjustment

Faktor-faktor yang memengaruhi : 1. Kondisi fisik

2. Perkembangan dan Kematangan 3. Psikologis

4. Kondisi Lingkungan 5. Budaya

6 Kriteria Penyesuaian Akademik : 1. Successful Performance 2. Adequate Effort

3. Acquisition of Worth-While Knowledge 4. Intellectual Development

5. Achievement of Academic Goals


(26)

17

Universitas Kristen Maranatha

1.6 Asumsi

Berdasarkan uraian di atas maka diajukan asumsi penelitian sebagai berikut:

1. Academic adjustment mahasiswa angkatan 2014 Fakultas Psikologi

Universitas “X” di Kota Bandung tercermin melalui kriteria successful performance, adequate effort, acquisition of worth-while knowledge, intellectual development, achievement of academic goals, dan satisfaction of needs, desires, and interest.

2. Kriteria-kriteria academic adjustment mahasiswa angkatan 2014 Fakultas

Psikologi Universitas “X” di Kota Bandung dipengaruhi faktor-faktor kondisi fisik, perkembangan dan kematangan, psikologis, kondisi lingkungan, dan budaya yang dimiliki mahasiswa angkatan 2014.

3. Faktor-faktor yang memengaruhi kriteria academic adjustment yang dimiliki mahasiwa angkatan 2014 Fakultas Psikologi Universitas “X” di Kota Bandung bisa berbeda-beda sehingga dapat memunculkan well-adjusted atau maladjusted.


(27)

60 Universitas Kristen Maranatha

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka diperoleh gambaran mengenai academic adjustment pada mahasiswa angkatan 2014 Fakultas Psikologi Universitas “X” di Kota Bandung, dengan simpulan sebagai berikut:

1. Sebagian besar mahasiswa angkatan 2014 Fakultas Psikologi Universitas “X” di Kota Bandung memiliki academic adjustment yang maladjusted. 2. Mahasiswa yang maladjusted pada academic adjustment sebagian besar

memiliki kriteria successful performance dan acquisition of worth-while of knowledge yang lebih banyak yang rendah, sedangkan kriteria adequate effort, intellectual development, achievement of academic goals, dan satisfaction of needs, desires, and interest-nya lebih banyak yang tinggi. 3. Secara umum, Kriteria academic adjustment pada mahasiswa angkatan

2014 Fakultas “X” di Kota Bandung dapat dikatakan tinggi. Dengan kriteria yang paling tinggi adalah intellectual development dan yang paling rendah adalah successful performance.

5.2 Saran

Berdasarkan simpulan yang diperoleh dari penelitian mengenai academic adjustment pada mahasiswa angkatan 2014 Fakultas Psikologi Universitas “X” di Kota Bandung, peneliti mengajukan beberapa saran, sebagai berikut:


(28)

61

Universitas Kristen Maranatha

5.2.1 Saran Teoretis

1. Disarankan untuk menggambarkan faktor perkembangan, psikologis dan budaya pada academic adjustment dengan lebih mendalam agar pengaruh dari kedua faktor tersebut dapat lebih terlihat secara spesifik dan dapat menunjang dalam memperbaiki academic adjustment mahasiswa.

2. Disarankan bagi peneliti lain untuk melakukan studi korelasi antara academic adjustment dengan faktor-faktor academic adjustment, sehingga dapat terlihat dengan jelas hubungan faktor-faktor academic adjustment dengan academic adjustment.

5.2.2 Saran Praktis

1. Peneliti menyarankan kepada kepala program studi S1 Fakultas Psikologi Universitas “X” di Kota Bandung, untuk mensosialisasikan ulang sistem kurikulum kepada mahasiswa angkatan 2014 pada saat awal perkuliahan semester baru agar mahasiswa kembali memahami tuntutan dan aturan yang berlaku pada angkatannya, serta untuk angkatan selanjutnya sejak orientasi mahasiswa sudah disosialisasikan mengenai sistem kurikulum yang berlaku pada angkatannya.

2. Peneliti menyarankan kepada dosen wali untuk melakukan bimbingan dan konseling yang diikuti mahasiswa walinya agar dapat membantu mahasiswa dalam membuat target akademik untuk semester selanjutnya dan memberi saran dalam bentuk upaya yang bisa dilakukan mahasiswa untuk mencapai target akademik tersebut.


(29)

62

Universitas Kristen Maranatha

3. Peneliti menyarankan bagi dosen-dosen mata kuliah yang mengajar angkatan 2014 untuk mempertimbangkan adanya pre-test dan post-test pada setiap materi sebagai bahan evaluasi mahasiswa sejauh mana memahami materi yang diajarkan serta lebih menekankan mahasiswa untuk bersikap aktif dengan memberikan apresiasi berupa nilai tambah. 4. Peneliti menyarankan kepada mahasiswa angkatan 2014 Fakultas

Psikologi Universitas “X” di Kota Bandung, agar dapat meningkatkan keinginan mendapatkan nilai lebih dari standar yang ditetapkan dan lebih berupaya lagi dalam mencapai nilai yang diharapkan dengan berusaha bersikap aktif di kelas, seperti rajin bertanya atau menjawab di kelas, serta mengerjakan laporan dengan lebih maksimal dalam mengeksplorasi jawaban.


(30)

63 Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR PUSTAKA

Ardial & Tanjung, B. N. 2005. Pedoman Penulisan Karya Ilmiah (Proposal, Skripsi, dan Thesis) Dan Mempersiapkan Diri Menjadi Penulis Artikel Ilmiah. Medan: Kencana.

Guildford, J.P. 1956. Fundamental Statistics in Psychology and Education, Third Edition: International Student Edition. New York: Mc GrawHill.

Himpunan Lengkap Undang-Undang – Sistem Pendidikan Nasional. 2014. Jogjakarta: Saufa.

Nazir, Mohammad. 2009. Metode Penelitian. Bogor: Ghalia Indonesia.

Noor, Hasanuddin. 2009. Psikometri: Aplikasi dalam Penyusunan Instrumen Pengukuran Perilaku. Bandung: Fakultas Psikologi Unisba.

Santrock, John W. 2012. Life Span Development – Perkembangan Masa Hidup Edisi Ketigabelas Jilid 2. Diterjemahkan oleh B. Widyasinta. Jakarta: Erlangga.

Schneiders, A. A. 1964. Personal Adjustment and Mental Health. New York: Holt, Rinehart, and Winston.

Siegel, Sidney. 1992. Statistika Nonparametrik untuk Ilmu-ilmu Sosial. Jakarta: Gramedia.

Sudjana. 2005. Metoda Statistika Edisi:6. Bandung: Tarsito.

Sugiyono. 2005. Statistika untuk Penelitian. Bandung: CV Alfabeta.

Tiurma, Rosida. 2010. Buku Ajar – Penggunaan Bahasa Indonesia di Perguruan Tinggi. Bandung: PT Danamartha Sejahtera Utama.


(31)

64 Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR RUJUKAN

Arina, Bernadetha. 2011. Studi Deskriptif mengenai Academic Adjustment pada

Mahasiswa Baru Program Studi Administrasi Perhotelan STP “X” Kota

Bandung. Bandung: Universitas Kristen Maranatha. Skripsi tidak dipublikasikan.

_____. 2009. Pedoman Penulisan Skripsi Sarjana – Edisi Revisi III. Bandung: Fakultas Psikologi Universitas Kristen Maranatha.


(1)

Universitas Kristen Maranatha 1.6 Asumsi

Berdasarkan uraian di atas maka diajukan asumsi penelitian sebagai berikut:

1. Academic adjustment mahasiswa angkatan 2014 Fakultas Psikologi Universitas “X” di Kota Bandung tercermin melalui kriteria successful performance, adequate effort, acquisition of worth-while knowledge, intellectual development, achievement of academic goals, dan satisfaction of needs, desires, and interest.

2. Kriteria-kriteria academic adjustment mahasiswa angkatan 2014 Fakultas Psikologi Universitas “X” di Kota Bandung dipengaruhi faktor-faktor kondisi fisik, perkembangan dan kematangan, psikologis, kondisi lingkungan, dan budaya yang dimiliki mahasiswa angkatan 2014.

3. Faktor-faktor yang memengaruhi kriteria academic adjustment yang dimiliki mahasiwa angkatan 2014 Fakultas Psikologi Universitas “X” di Kota Bandung bisa berbeda-beda sehingga dapat memunculkan well-adjusted atau maladjusted.


(2)

60 Universitas Kristen Maranatha BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka diperoleh gambaran mengenai academic adjustment pada mahasiswa angkatan 2014 Fakultas Psikologi Universitas “X” di Kota Bandung, dengan simpulan sebagai berikut:

1. Sebagian besar mahasiswa angkatan 2014 Fakultas Psikologi Universitas “X” di Kota Bandung memiliki academic adjustment yang maladjusted. 2. Mahasiswa yang maladjusted pada academic adjustment sebagian besar

memiliki kriteria successful performance dan acquisition of worth-while of knowledge yang lebih banyak yang rendah, sedangkan kriteria adequate effort, intellectual development, achievement of academic goals, dan satisfaction of needs, desires, and interest-nya lebih banyak yang tinggi. 3. Secara umum, Kriteria academic adjustment pada mahasiswa angkatan

2014 Fakultas “X” di Kota Bandung dapat dikatakan tinggi. Dengan kriteria yang paling tinggi adalah intellectual development dan yang paling rendah adalah successful performance.

5.2 Saran

Berdasarkan simpulan yang diperoleh dari penelitian mengenai academic adjustment pada mahasiswa angkatan 2014 Fakultas Psikologi Universitas “X” di Kota Bandung, peneliti mengajukan beberapa saran, sebagai berikut:


(3)

Universitas Kristen Maranatha 5.2.1 Saran Teoretis

1. Disarankan untuk menggambarkan faktor perkembangan, psikologis dan budaya pada academic adjustment dengan lebih mendalam agar pengaruh dari kedua faktor tersebut dapat lebih terlihat secara spesifik dan dapat menunjang dalam memperbaiki academic adjustment mahasiswa.

2. Disarankan bagi peneliti lain untuk melakukan studi korelasi antara academic adjustment dengan faktor-faktor academic adjustment, sehingga dapat terlihat dengan jelas hubungan faktor-faktor academic adjustment dengan academic adjustment.

5.2.2 Saran Praktis

1. Peneliti menyarankan kepada kepala program studi S1 Fakultas Psikologi Universitas “X” di Kota Bandung, untuk mensosialisasikan ulang sistem kurikulum kepada mahasiswa angkatan 2014 pada saat awal perkuliahan semester baru agar mahasiswa kembali memahami tuntutan dan aturan yang berlaku pada angkatannya, serta untuk angkatan selanjutnya sejak orientasi mahasiswa sudah disosialisasikan mengenai sistem kurikulum yang berlaku pada angkatannya.

2. Peneliti menyarankan kepada dosen wali untuk melakukan bimbingan dan konseling yang diikuti mahasiswa walinya agar dapat membantu mahasiswa dalam membuat target akademik untuk semester selanjutnya dan memberi saran dalam bentuk upaya yang bisa dilakukan mahasiswa untuk mencapai target akademik tersebut.


(4)

62

Universitas Kristen Maranatha 3. Peneliti menyarankan bagi dosen-dosen mata kuliah yang mengajar angkatan 2014 untuk mempertimbangkan adanya pre-test dan post-test pada setiap materi sebagai bahan evaluasi mahasiswa sejauh mana memahami materi yang diajarkan serta lebih menekankan mahasiswa untuk bersikap aktif dengan memberikan apresiasi berupa nilai tambah. 4. Peneliti menyarankan kepada mahasiswa angkatan 2014 Fakultas

Psikologi Universitas “X” di Kota Bandung, agar dapat meningkatkan keinginan mendapatkan nilai lebih dari standar yang ditetapkan dan lebih berupaya lagi dalam mencapai nilai yang diharapkan dengan berusaha bersikap aktif di kelas, seperti rajin bertanya atau menjawab di kelas, serta mengerjakan laporan dengan lebih maksimal dalam mengeksplorasi jawaban.


(5)

63 Universitas Kristen Maranatha DAFTAR PUSTAKA

Ardial & Tanjung, B. N. 2005. Pedoman Penulisan Karya Ilmiah (Proposal, Skripsi, dan Thesis) Dan Mempersiapkan Diri Menjadi Penulis Artikel Ilmiah. Medan: Kencana.

Guildford, J.P. 1956. Fundamental Statistics in Psychology and Education, Third Edition: International Student Edition. New York: Mc GrawHill.

Himpunan Lengkap Undang-Undang – Sistem Pendidikan Nasional. 2014. Jogjakarta: Saufa.

Nazir, Mohammad. 2009. Metode Penelitian. Bogor: Ghalia Indonesia.

Noor, Hasanuddin. 2009. Psikometri: Aplikasi dalam Penyusunan Instrumen Pengukuran Perilaku. Bandung: Fakultas Psikologi Unisba.

Santrock, John W. 2012. Life Span Development – Perkembangan Masa Hidup Edisi Ketigabelas Jilid 2. Diterjemahkan oleh B. Widyasinta. Jakarta: Erlangga.

Schneiders, A. A. 1964. Personal Adjustment and Mental Health. New York: Holt, Rinehart, and Winston.

Siegel, Sidney. 1992. Statistika Nonparametrik untuk Ilmu-ilmu Sosial. Jakarta: Gramedia.

Sudjana. 2005. Metoda Statistika Edisi:6. Bandung: Tarsito.

Sugiyono. 2005. Statistika untuk Penelitian. Bandung: CV Alfabeta.

Tiurma, Rosida. 2010. Buku Ajar – Penggunaan Bahasa Indonesia di Perguruan Tinggi. Bandung: PT Danamartha Sejahtera Utama.


(6)

64 Universitas Kristen Maranatha DAFTAR RUJUKAN

Arina, Bernadetha. 2011. Studi Deskriptif mengenai Academic Adjustment pada Mahasiswa Baru Program Studi Administrasi Perhotelan STP “X” Kota Bandung. Bandung: Universitas Kristen Maranatha. Skripsi tidak dipublikasikan.

_____. 2009. Pedoman Penulisan Skripsi Sarjana – Edisi Revisi III. Bandung: Fakultas Psikologi Universitas Kristen Maranatha.