Studi Deskriptif Mengenai Academic Adjustment pada Mahasiswa Angkatan 2015 Fakultas Psikologi Universitas "X" Kota Bandung.

(1)

v Universitas Kristen Maranatha

Abstrak

Penelitian ini dibuat dengan tujuan mengetahui bagaimana academic adjustment pada mahasiswa angkatan 2015 Fakultas Psikologi Universitas “X” Kota Bandung. Penelitian ini menggunakan metode total sampling dalam pengambilan data, yaitu sejumlah 166 mahasiswa.

Alat ukur yang digunakan yaitu kuesioner yang dibuat oleh Frisar Mufti dan di modifikasi berdasarkan teori Personal Adjustment and Mental Health dari Schneider (1964), yang terdiri dari enam kriteria yaitu successfull performance, adequate effort, acquisition of worth-while knowledge, intellectual development, achievement of academic goals, satisfaction of needs, desire and interest. Berdasarkan uji validitas dari 60 item, item yang valid sebanyak 60 dengan kisaran 0,300 sampai 0,700 dan reliabilitas 0,922. Hasil penelitian menggunakan distribusi frekuensi dan tabulasi silang.

Berdasarkan hasil penelitian sebagian besar academic adjustment mahasiswa angkatan 2015 Fakultas Psikologi Universitas “X” Kota Bandung memiliki academic adjustment yang maladjusted (72,89%) dan sebanyak (27,11%) memiliki academic adjustment yang well-adjusted.

Peneliti memberikan masukan kepada mahasiswa untuk lebih aktif dalam berusaha mencari materi dan referensi perkuliahan pada semua mata kuliah serta menggunakan kemampuannya secara optimal pada seluruh mata kuliah. Peneliti juga menyarankan penelitian selanjutnya untuk melihat hubungan faktor-faktor yang memengaruhi dengan academic adjustment.


(2)

vi Universitas Kristen Maranatha

Abstract

The purpose of this research is to know how academic adjustment student of Faculty of Psychology 2015 at The University “X” in Bandung. This research used descriptive method. This research using total sampling method consist of 166 students.

Measuring tool used is a questionnaire designed by Frisar Mufti and modified based on the theory of Personal Adjustment and Mental Health of Schneider (1964), which consists of six criteria: successfull performance, adequate effort, acquisition of worth-while knowledge, intellectual development, achievement of academic goals, satisfaction of needs, desire and interest. Based on test validity of 60 items, items that are valid as many as 60 in the range of 0.300 to 0.700 and 0.922 reliability. The results using frequency distributions and cross-tabulations.

Based on the research results largely academic adjustment 2015 student of Psychology Faculty of the University "X" Bandung has academic adjustment maladjusted (72,89%) and the total (27.11%) have academic adjustment are well-adjusted.

Researcher suggest feedback to the students to be more active in trying to find reference material and lectures on all subjects as well as the ability to optimally use the entire course. Researchers also suggest further research on the relationship factors that affect the academic adjustment.


(3)

x Universitas Kristen Maranatha DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ... i

LEMBAR PENGESAHAN ... ii

PERNYATAAN ORISINALITAS LAPORAN PENELITIAN ... iii

PERNYATAAN PUBLIKASI LAPORAN PENELITIAN ... iv

ABSTRAK ... v

ABSTRACT ... vi

KATA PENGANTAR ... vii

DAFTAR ISI ... ix

DAFTAR TABEL ... xiii

DAFTAR GAMBAR ... xiv

DAFTAR LAMPIRAN ... xv

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah ... 1

1.2 Identifikasi Masalah ... 8

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian ... 8

1.3.1 Maksud Penelitian ... 8

1.3.2 Tujuan Penelitian ... 8

1.4 Kegunaan Penelitian ... 9

1.4.1 Kegunaan Teoretis... 9

1.4.2 Kegunaan Praktis ... 9

1.5 Kerangka Pikir ... 9


(4)

xi

Universitas Kristen Maranatha BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Penyesuaian Diri ... 21

2.1.1 Pengertian Penyesuaian Diri ... 21

2.1.2 Penyesuaian Diri yang Well-adjusted dan Maladjusted ... 21

2.2 Academic Adjustment ... 22

2.2.1 Pengertian Academic Adjustment ... 22

2.2.2 Kriteria Academic Adjustment ... 23

2.2.3 Prinsip dan Praktek yang Penting bagi Academic Adjustment 26

2.2.4 Faktor-faktor (Determinan) yang Memengaruhi Penyesuaian Diri ... 33

2.3 Tahap Perkembangan ... 36

2.3.1 Remaja Akhir ... 36

2.3.1.1 Definisi Remaja Akhir ... 36

2.3.2 Perkembangan pada Remaja Akhir ... 36

2.3.2.1 Perkembangan Biologis ... 36

2.3.2.2 Perkembangan Kognitif ... 37

2.3.2.3 Perkembangan Sosio-Emosional ... 38

2.3.3 Transisi dari Masa Remaja Menuju Masa Dewasa ... 38

2.3.4 Transisi dari Sekolah Menengah ke Perguruan Tinggi ... 39

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Rancangan dan Prosedur Penelitian ... 41

3.2 Bagan Rancangan Penelitian Kuesioner Academic Adjustment ... 41

3.3 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional ... 41


(5)

xii

Universitas Kristen Maranatha

3.3.2 Definisi Konseptual ... 42

3.3.3 Definisi Operasional ... 42

3.4 Alat Ukur ... 43

3.4.1 Alat Ukur Academic Adjustment ... 43

3.4.2 Data Pribadi dan Data Penunjang ... 47

3.4.2.1 Data Pribadi ... 47

3.4.2.2 Data Penunjang ... 47

3.4.3 Validitas dan Reliabilitas Alat Ukur Academic Adjustment .... 47

3.4.3.1 Uji Validitas Alat Ukur Academic Adjustment ... 47

3.4.3.2 Uji Reliabilitas Alat Ukur Academic Adjustment ... 48

3.5 Populasi dan Teknik Penarikan Sampel ... 48

3.5.1 Populasi Sasaran ... 48

3.6 Teknik Analisis Data ... 49

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Responden ... 50

4.1.1 Distribusi Responden Berdasarkan Usia ... 50

4.1.2 Distribusi Responden Berdasarkan IPK ... 51

4.2 Hasil Penelitian ... 51

4.2.1 Gambaran Academic Adjustment ... 51

4.3 Gambaran Kriteria Academic Adjustment ... 52

4.4 Pembahasan ... 58

BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan ... 67


(6)

xiii

Universitas Kristen Maranatha

5.2 Saran ... 67

5.2.1 Saran Teoritis ... 68

5.2.2 Saran Praktis ... 68

DAFTAR PUSTAKA... 69

DAFTAR RUJUKAN... 70 LAMPIRAN


(7)

xiv Universitas Kristen Maranatha DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 3.1 Kisi-kisi Alat Ukur Academic Adjustment ... 44

Tabel 3.2 Skor Item Alat Ukur Academic Adjustment ... 46

Tabel 3.3 Norma Kelompok ... 46

Tabel 4.1 Gambaran Responden Berdasarkan Usia ... 50

Tabel 4.2 Gambaran Responden Berdasasrkan IPK ... 51

Tabel 4.3 Gambaran Academic Adjustment ... 51

Tabel 4.4 Gambaran Aspek Successful Performance ... 52

Tabel 4.5 Gambaran Kriteria Academic Adjustment ... 52

Tabel 4.6 Gambaran Kriteria Acquisition Of Worth-While Knowledge .. 53

Tabel 4.7 Gambaran Kriteria Intellectual Development ... 53

Tabel 4.8 Gambaran Kriteria Achievement Of Academic Goals ... 54

Tabel 4.9 Gambaran Kriteria Satisfaction Of Needs, Desires, And Interest ... 54

Tabel 4.10 Tabulasi Silang Antara Academic Adjustment dengan Kondisi Fisik ... 55

Tabel 4.11 Tabulasi Silang Antara Academic Adjustment dengan Perkembangan dan Kematangan ... 55

Tabel 4.12 Tabulasi Silang Antara Academic Adjustment dengan kondisi Psikologis ... 56

Tabel 4.13 Tabulasi Silang Antara Academic Adjustment dengan Kondisi Lingkungan ... 57 Tabel 4.14 Tabulasi Silang Antara Academic Adjustment dengan Budaya 58


(8)

xv Universitas Kristen Maranatha DAFTAR GAMBAR

Halaman Gambar 1.1 Bagan Kerangka Pikir Academic Adjustment ... 19 Gambar 3.1 Bagan Rancangan Penelitian Academic Adjustment ... 41


(9)

xvi Universitas Kristen Maranatha DAFTAR LAMPIRAN

Halaman Lampiran 1 Kisi-kisi Alat Ukur Academic Adjustment ... L-1 Lampiran 2 Lembar Persetujuan ... L-6 Lampiran 3 Data Pribadi dan Data Penunjang ... L-8 Lampiran 4 Kuesioner Academic Adjustment ... L-14 Lampiran 5 Validitas dan Reliabilitas Alat Ukur Academic Adjustment .... L-15 Lampiran 6 Data Primer ... L-16 Lampiran 7 Hasil Penelitian Academic Adjustment ... L-23 Lampiran 8 Hasil Penelitian Kriteria Academic Adjustment ... L-30 Lampiran 9 Tabulasi Silang antara Faktor-faktor dengan Academic

Adjustment ... L-32 Lampiran 10 Output SPSS ... L-34 Lampiran 11 Perguruan Tinggi ... L-40


(10)

1 Universitas Kristen Maranatha BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Pendidikan ialah suatu cara untuk melatih dan mengantarkan manusia menuju suatu keberadaban. Usaha yang dilakukan dalam pendidikan ditujukan untuk membawa perubahan ke dalam keadaan yang lebih baik. Maka dengan proses yang terus menerus manusia diarahkan menuju gerbang peradaban yang lebih maju. Oleh karenanya tidak mengherankan bila sebuah negara begitu mementingkan pendidikan dalam memajukan negaranya. Pada prakteknya, pendidikan dimulai dari usia dini, kanak, sekolah dasar, menengah pertama, menengah atas hingga perguruan tinggi.

Upaya dalam bidang pendidikan merupakan salah satu yang diperlukan untuk mencapai tujuan hidup seseorang salah satunya dalam bidang pekerjaan. Terutama berlaku untuk pendidikan pada tingkat yang lebih tinggi, yaitu perguruan tinggi. Bagi perguruan tinggi, pendidikannya adalah pekerjaannya, dan sebagian besar merupakan fase utama dalam mencapai tujuan kerja di mana akan mendominasi hidupnya setelah selesai pendidikan.

Undang-undang No. 20 Tahun 2005 menyatakan bahwa, pendidikan merupakan usaha dasar dan terencana untuk mengembangkan segala potensi yang dimiliki peserta didik melalui proses pembelajaran. Pendidikan bertujuan untuk mengembangkan potensi anak agar memiliki kecerdasan dan keterampilan yang diperlukan sebagai anggota masyarakat dan warga negara. Pendidikan diklasifikasikan menjadi tiga, yaitu pendidikan informal, pendidikan nonformal, dan pendidikan formal. Pendidikan informal dapat diperoleh seorang individu melalui keluarga dan lingkungan sekitar yang akan terus berlangsung sepanjang hidup.


(11)

2

Universitas Kristen Maranatha Pendidikan nonformal dapat diperoleh individu melalui kursus-kursus seperti kursus bahasa Inggris, kursus bernyanyi ataupun kursus lainnya.Sedangkan jalur pendidikan formal dapat diperoleh dengan mengikuti pendidikan disekolah, mulai dari pendidikan sekolah dasar, sekolah menengah pertama, sekolah menengah atas dan sampai dengan perguruan tinggi.

Pada setiap jenjang, individu dituntut untuk dapat beradaptasi di lingkungan pendidikan dimana ia bersekolah karena setiap jenjangnya memiliki tingkat kesulitan dan cara belajar yang berbeda-beda. Schneider (1964) mengatakan bahwa penyesuaian diri adalah sebuah proses, yang melibatkan respon-respon mental dan tingkah laku, di mana individu berusaha keras untuk menanggulangi kebutuhan-kebutuhan dirinya, ketegangan, frustrasi, dan konflik dengan baik, untuk memengaruhi derajat harmoni (keseimbangan) antara tuntutan-tuntutan dalam diri dan hal yang dibebankan pada individu oleh dunia yang objektif di mana dirinya tinggal.

Dari hasil penelitian Prof. Dr. Mareyke Maritje Wagae Tairas MBA MA pada mahasiswa Universitas Airlangga (UNAIR) ditemukan bahwa mahasiswa membutuhkan waktu enam bulan untuk beradaptasi pada setiap mata kuliah, pada lingkungan dan tuntutan akademik seperti nilai dan tugas-tugas. Saat memasuki dunia perkuliahan individu sedang berada pada tahap remaja akhir dan akan memasuki tahap dewasa awal. Sebagai seorang remaja mereka harus belajar untuk dapat berganti peran, mereka harus dapat bertanggungjawab terhadap diri sendiri dan mandiri saat berperan menjadi seorang mahasiswa. Mereka harus dapat beradaptasi dengan masa awal perkuliahan yang dapat menimbulkan kesulitan. Masalah yang muncul pada mahasiswa baru adalah keinginan untuk dapat memahami kepribadian,


(12)

3

Universitas Kristen Maranatha beradaptasi terhadap lingkungan baru dan cara belajar yang mandiri (http://repository.upi.edu/operator/upload/t_bp_0808290_chapter1.pdf_)

Pada umumnya individu merasa telah siap untuk memasuki lingkungan baru yaitu perkuliahan, tetapi pada kenyataannya situasi perkuliahan jauh berbeda dengan situasi akademik sebelumnya, sehingga individu mendapat kesulitan untuk beradaptasi. Lingkungan baru merupakan stimulus bagi individu dan terkadang dapat menimbulkan kecemasan dalam diri individu. Hal ini pun sering terjadi pada

individu yang baru memasuki perguruan tinggi.

(http://repository.upi.edu/operator/upload/t_bp_hal 0808290_chapter1.pdf).

Mahasiswa baru Fakultas Psikologi Universitas “X” di Kota Bandung memiliki perbedaan dengan fakultas lain dimana pada Fakultas Psikologi berlakunya sistem kurikulum baru, yaitu Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI). Berdasarkan hasil wawancara peneliti dengan salah satu dosen, kurikulum ini menetapkan bahwa pelaksanaan kuliah di Fakultas Psikologi Universitas “X” sesuai dengan waktu kuliah persemester tahun ajaran, dengan jumlah waktu pembelajaran sebanyak 17 minggu. Lamanya waktu belajar berdasarkan jumlah SKS setiap mata kuliah, dengan waktu setiap SKS antara 1-3 jam. Lamanya waktu per SKS ditentukan oleh fakultas dengan mempertimbangkan kompetensi Learning Outcome yang harus dikuasai mahasiswa. Kelas biasanya berlangsung selama kurang lebih 6 hingga 7 jam sehari, dari hari Senin-Jumat dan hanya memiliki jeda waktu istirahat 1 jam setiap harinya, namun kelangsungan kelas disesuaikan dengan jumlah SKS setiap mata kuliah.

Evaluasi pembelajaran mahasiswa KKNI meliputi: 1. Proses pembelajaran mahasiswa di kelas (sesuai dengan rubrik), 2. Tugas, 3. Persentasi, 4. Kuis atau summary. Setiap modul diakhiri dengan nilai modul, mahasiswa dinyatakan lulus


(13)

4

Universitas Kristen Maranatha untuk satu modul bila mendapatkan nilai minimal B. Diharapkan dengan diterapkannya kurikulum tersebut, mahasiswa akan dapat lebih aktif, lebih mandiri, dan dapat lulus dengan tepat waktu. Berdasarkan wawancara peneliti kepada dosen, ketika ada kuis pada sebuah modul maka akan ada mahasiswa yang mengikuti remedial materi dikarenakan mendapatkan nilai kuis yang di bawah standar. Selain itu, melanggar aturan di kelas, terlambat hadir di kelas, serta tidak bersikap aktif di kelas juga membuat penilaian harian mahasiswa berkurang yang menyebabkan mahasiswa mengikuti remedial materi.

Pada beberapa mata kuliah diadakan kuis sebagai bentuk evaluasi, nilai kuis yang diperoleh oleh mahasiswa masih ada yang tidak memenuhi standar nilai yang ditetapkan. Selain dilakukan evaluasi mata kuliah, juga dilakukan evaluasi kemajuan studi di mana pada akhir semester II, batas kelulusan yang harus diperoleh mahasiswa adalah minimal 50% modul. Sedangkan di akhir semester IV, batas kelulusan yang harus diperoleh mahasiswa adalah minimal 60% dari modul. Jika mahasiswa tidak memenuhi syarat minimal kelulusan maka mahasiswa diminta membuat surat pengunduran diri. Syarat minimal kelulusan akan dihitung diakhir semester IV setelah pelaksanaan semester padat (SP). Mahasiswa diwajibkan menghadiri perkuliahan secara penuh (100%), serta diberikan dispensasi mengikuti kelas sebanyak 25% bagi mahasiswa yang tidak dapat hadir dalam perkuliahan dengan alasan yang sesuai dengan aturan yang telah ditetapkan oleh fakultas.

Mahasiswa diharapkan mengetahui apa saja yang dituntut oleh fakultas terhadap dirinya dan dapat memiliki cara untuk memenuhi tuntutan tersebut. Mahasiswa diharapkan dapat menyelesaikan jumlah SKS yang wajib diambil minimal 140 SKS dengan keseluruhan modul telah lulus, IPK minimal 3.00, dan dapat menempuh ujian sidang sarjana tepat waktu yaitu 4 tahun. Kondisi-kondisi ini


(14)

5

Universitas Kristen Maranatha membuat mahasiswa angkatan 2015 harus dapat menyesuaikan diri di dalam perkuliahannya sehingga dapat memenuhi tuntutan akademik.

Perubahan kondisi ini juga mulai dirasakan oleh mahasiswa baru (Angkatan 2015). Di Fakultas Psikologi Universitas “X” di Kota Bandung. Dimana mereka mengalami masa transisi dari sebagai siswa SMA menjadi mahasiswa. Mahasiswa baru harus menyesuaikan diri dengan lingkungan baru, cara belajar yang baru dan kurikulum yang baru. Di mulai dari Ospek (masa orientasi) hingga penyesuaian cara belajar yang menuntut mahasiswa harus lebih aktif dalam mencari bahan perkuliahan.

Pada angkatan 2015, fakultas psikologi universitas “X” memiliki jumlah mahasiswa sebanyak 195 mahasiswa, terbagi menjadi 6 kelas. Mahasiswa yang masih aktif sampai tahun 2016 sebanyak 166 mahasiswa atau berkurang 29 orang (14,7%), sisanya tidak ada kabar. Berdasarkan data yang didapat dari Fakultas, pada semester I mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas “X” Kota Bandung angkatan 2015 yang mengikuti remedial sebanyak 180 mahasiswa dari 195 mahasiswa. Walaupun hingga kini (semester III) perkuliahan sudah berjalan kurang lebih satu tahun, mahasiswa memiliki IPK rata-rata diatas 2,75 namun mahasiswa harus melewati beberapa remedial di semester awal. Dari data yang di dapatkan terlihat bahwa mahasiswa mengalami kesulitan dalam penyesuaian akademik terutama proses pembelajaran di awal perkuliahan.

Penyesuaian diri pada tugas-tugas akademik tersebut disebut sebagai academic adjusment.Academic adjustment merupakan kemampuan atau proses di mana tuntutan dan aturan yang berkaitan dengan kehidupan akademik dipenuhi secara adekuat, sehat, serta memuaskan (Schneider, 1964). Adekuat adalah individu yang mampu merespon secara matang, efisien, memuaskan, dan sehat. Dikatakan


(15)

6

Universitas Kristen Maranatha efisien jika individu mengeluarkan respon yang diinginkan tanpa terlalu banyak mengeluarkan energi, tidak semestinya membuang-buang waktu atau kesalahan yang banyak. Sehat diartikan bahwa respon penyesuaian cocok dengan lingkungan individu, hubungannya dengan sesama, dan hubungannya dengan Tuhan.

Individu yang well-adjusted adalah individu yang, dengan batasan-batasan yang dibebankan pada diri oleh kapasitasnya sendiri dan kepribadiannya, telah mempelajari untuk bereaksi pada diri dan lingkungannya dengan cara yang matang, sehat, efisien, dan memuaskan, dan dapat menyelesaikan konflik mental, frustrasi, dan kesulitan-kesulitan pribadi dan sosial tanpa mengembangkan tingkah laku yang merupakan gejala gangguan. Penyesuaian diri berfungsi sebagai proses yang melibatkan proses mental dan tingkah laku, dimana individu berusaha untuk menanggulangi kebutuhan-kebutuhan dirinya, dan menyeimbangkan tuntutan-tuntutan dalam diri dengan tuntutan-tuntutan dari lingkungan tempat individu berada. (Schneider, 1964).Academic adjustment memiliki 6 kriteria yaitu, Succesfull Performance, Adequate Effort, Acquisition of Worth-While Knowledge, Intellectual Development, Achievment of Academic Goals, dan Satisfaction of Needs, Desires and Interest.

Berdasarkan hasil wawancara kepada mahasiswa 2015, tuntutan untuk bersikap aktif dalam pembelajaran di kelas, masih belum sepenuhnya bisa dilakukan oleh mahasiswa. Dari 10 responden, 8 orang (80%) diantaranya belum memiliki keberanian untuk bertanya maupun menjawab pertanyaan saat aktivitas perkuliahan. Saat mengerjakan tugas kelompok, 6 responden (60%) dari 10 responden mengatakan masih merasa malas untuk ikut serta mengerjakan tugas yang seharusnya dikerjakan secara kelompok (aspek kerja sama), lebih kepada pengerjaan individu. Mahasiswa juga dituntut aktif saat mengerjakan tugas. Salah satu hal


(16)

7

Universitas Kristen Maranatha penting adalah mencari sumber bacaan berupa textbook ataupun pengetahuan seputar materi kuliah. Namun, berdasarkan hasil wawancara, sebanyak 6 responden (60%) dari 10 responden mengatakan masih belum menggunakan textbook sebagai acuan, dan lebih menggunakan referensi dari internet yang bukan merupakan standar penilaian keaktifan mahasiswa.

Mahasiswa diwajibkan pula untuk mengikuti kegiatan kemahasiswaan yang diselenggarakan oleh Senat Fakultas, sebagai bentuk lain dari pra-syarat mengikuti sidang akhir nantinya, yaitu mengumpulkan poin kegiatan. Pada awal perkuliahan, Senat Mahasiswa Fakultas Psikologi mengadakan acara Psikologi Bungsu yang merupakan proses pengenalan Fakultas untuk mahasiswa baru dan merupakan acara wajib. Namun, tidak semua mahasiswa baru mengikuti acara tersebut, bahkan sebanyak 8 orang (80%) responden dari 10 responden mahasiswa angkatan 2015 mengaku malas mengikuti kegiatan Senat dengan alasan sulit mengatur waktu, dan ada 3 orang diantaranya yang berhenti di tengah jalan dikarenakan merasa kesulitan ketika harus membagi waktu antara kegiatan senat dengan perkuliahan.

Academic adjustment juga memiliki beberapa faktor yang berpengaruh yaitu kondisi fisik, perkembangan dan kematangan, psikologis, kondisi lingkungan dan budaya.Academic adjustment ini penting dalam mempersiapkan individu menghadapi dunia pekerjaan. Berdasarkan teori yang dikemukakan Schneider, hal ini menjadi bagian persiapan akademik dan prestasi yang merupakan bagian penting dalam perjalanan menuju jenjang karir (Schneider, 1964:474). Selain itu, dengan mengetahui academic adjustment, memiliki keuntungan mahasiswanya dapat lulus tepat waktu dan memiliki prestasi untuk nama baik fakultas. Oleh karena itu, dibutuhkan pengukuran secara sistematis dan terstruktur untuk diperoleh data tentang academic adjustment mahasiswa angkatan 2015.


(17)

8

Universitas Kristen Maranatha Berdasarkan fenomena mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas “X” angkatan 2015, peneliti tertarik untuk mengetahui lebih lanjut mengenaiacademic adjustment pada mahasiswa angkatan 2015 pada Fakultas Psikologi Universitas “X” Kota Bandung.

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang sudah dikemukakan sebelumnya bahwa dari penelitian ini ingin diketahui bagaimana gambaran mengenai academic adjustment pada mahasiswa angkatan 2015 Fakultas Psikologi Universitas “X” di Kota Bandung.

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian 1.3.1 Maksud Penelitian

Maksud dari penelitian ini adalah untuk memperoleh gambaran mengenai academic adjustment pada mahasiswa angkatan 2015 Fakultas Psikologi Universitas “X” di Kota Bandung.

1.3.2 Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran tentang academic adjustment pada mahasiswa angkatan 2015 Fakultas Psikologi Universitas “X” di Kota Bandung, melalui kriteria academic adjustment, yaitu successful performance, adequate effort, acquisition ofworth-while knowledge,intellectual development, achievement of academic goals, dan satisfaction of needs, desires, and interest.


(18)

9

Universitas Kristen Maranatha 1.4 Kegunaan Penelitian

1.4.1 Kegunaan Teoretis

Memberikan informasi mengenai gambaran academic adjustment pada mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas “X” angkatan 2015 dalam bidang ilmu Psikologi Pendidikan.

 Memberikan masukan bagi peneliti lain yang berminat melakukan penelitian serupa maupun penelitian lanjutan mengenai academic adjustment.

1.4.2 Kegunaan Praktis

 Memberikan informasi kepada dosen wali, kepala program studi sarjana (S1) Fakultas Psikologi Universitas “X” mengenai academic adjustment yang dimiliki mahasiswa angkatan 2015. Informasi ini dapat digunakan untuk mengevaluasi penyesuaian diri mahasiswa guna meningkatkan kemampuan berdasarkan enam kriteria dari academic adjustment dengan menyusun program pelatihan.

 Memberikan informasi kepada mahasiswa angkatan 2015 Fakultas Psikologi Universitas “X” mengenai bagaimana academic adjustmentmahasiswa. Informasi ini dapat digunakan untuk bahan pertimbangan dalam melakukan upaya meningkatkan kemampuan penyesuaian diri terutama academic adjustment.

1.5 Kerangka Pikir

Mahasiswa baru merupakan status yang disandang oleh mahasiswa di tahun pertama kuliahnya.Memasuki dunia kuliah merupakan suatu perubahan besar pada hidup seseorang (Santrock, 2006; Greenberg 1999).Biasanya mahasiswa menghadapi banyak perubahan di tahun pertamanya kuliah ketika memasuki perguruan tinggi.Hal ini terkait dengan penyesuaian yang merupakan masalah berat yang harus dihadapi


(19)

10

Universitas Kristen Maranatha individu ketika memasuki dunia kuliah (Dyson & Renk, 2006).Penyesuaian diperlukan karena adanya perubahan pada kehidupan individu.

Perubahan dan tuntutan-tuntutan yang dialami oleh mahasiswa baru tersebut tentunya harus dapat dihadapi dan diatasi dengan baik oleh para mahasiswa Psikologi angkatan 2015, agar dapat menjalani perkuliahannya dengan baik. Oleh sebab itu mereka diharapkan untuk memiliki academic adjustment untuk dapat memenuhi tuntutan dan aturan tersebut. Academic adjustment merupakan kemampuan atau proses di mana tuntutan dan aturan yang berkaitan dengan kehidupan akademik dipenuhi secara adekuat, sehat, serta memuaskan (Schneider, 1964). Academic adjusment mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas “X” angkatan 2015pada semester awal menjadi penting karena hal ini menjadi bekal bagikeberhasilan akademismahasiswa di masa datang. Pada masa awal studimahasiswa dapat membangun landasan pengetahuan yang berguna untukmempelajari fakta, konsep dan aplikasinya, serta mengembangkan kemampuandan kebiasaan belajar.

Pada academic adjustment terdapat enam kriteria untuk dapat memenuhinya, yaitu successful performance, adequate effort, acquisition of worth-while knowledge, intellectual development, achievement of academic goals, dan satisfaction of need, desires, and interest.

Kriteria yang pertama adalah successful performance. Successfull performance adalah pencapaian mahasiswa dalam meraih nilai akademik sesuai dengan tuntutan dalam bidang akademik. Mahasiswa Fakultas Psikologi angkatan 2015 yangwell adjusted dalam kriteria successful performance merupakan mahasiswa yang dapat memperlihatkan keberhasilan dalam perkuliahannya, yang ditunjukkan dengan mendapat nilai kuis dan nilai akhir modul minimal B. Bila hal tersebut dapat diraih oleh mahasiswa, maka mahasiswa tersebut dianggap berhasil


(20)

11

Universitas Kristen Maranatha atau well-adjusted. Sedangkan mahasiswa yang tidak menunjukan successful performance merupakan mahasiswa yang merasa tidak puas dalam prestasi akademik dikarenakan tidak dapat mencapai target baik yang ditentukan oleh fakultas ataupun ditentukan secara pribadinya sendiri. Mahasiswa yang termasuk dalam kategori ini dikatakan mahasiswa yang maladjusted.

Kriteria yang kedua adalah adequate effort.Adequate effort adalah upaya yang dilakukan mahasiswa untuk berhasil dalam bidang akademik.Usaha yang ditampilkan oleh mahasiswa harus memberikan hasil yang memenuhi standar penilaian dari perkuliahan KKNI. Mahasiswa Fakultas Psikologi angkatan 2015 yangwell adjusted berhasil pada adequate effort adalah mahasiswa yang dapat mengikuti perkuliahan secara aktif di kelas. Mahasiswa berusaha aktif dengan rajin bertanya dan menjawab pertanyaan.Mahasiswa juga berusaha untuk mengerjakan tugas dan laporan sesuai dengan ketentuan yang diberikan oleh dosen.Misalnya mencari referensi tugas atau laporan dari ebook atau jurnal. Namun, mahasiswa yang kurang memiliki upaya dan tidak mengerjakan tugas sesuai ketentuan yang diberikan oleh dosen, maka mahasiswa dikatakan maladjusted dalam kriteria adequate effort.Misalnya tidak banyak bertanya kepada dosen, atau hanya memahami dan mengerjakan tugas hanya pada bagian yang menjadi tanggung jawab pada bagiannya saja.

Kriteria yang ketiga adalah acquisition of worth-while knowledge. Acquisition of worth-while knowledge adalah pemanfaatan pengetahuan yang dipahami mahasiswa untuk dapat mencapai academic adjustment. Ketika mahasiswa 2015 memanfaatkan pengetahuan mengenai bagaimana cara mencapai keberhasilan akademik, mahasiswa diharapkan sudah memenuhi kriteria performa keberhasilan dan upaya yang adekuat agar dapat dikatakan memenuhi acquisition of worth-while


(21)

12

Universitas Kristen Maranatha of knowledge. Mahasiswa yang well adjusted mengetahui bagaimana bentuk upaya yang harus dilakukan untuk mendapatkan hasil performa yang sesuai dengan nilai minimal B. Mahasiswa mengetahui bahwa dirinya dituntut untuk bersikap aktif di kelas. Sedangkan mahasiswa yang maladjusted dalam kriteria ini, belum memahami bagaimana cara mencapai kesuksesan dalam akademik. Misalnya mahasiswa belum berani bersikap aktif di kelas dengan bertanya kepada dosen atau asisten dosen.

Kriteria keempat adalah intellectual development. Intellectual development merupakan kemampuan mahasiswa dalam menerapkan dan memanfaatkan pengetahuan yang diperolehnya untuk memecahkan masalah sehari-hari, dalam hal ini masalah pemilihan pekerjaan (dalam hal ini pendidikan), mengatasi masalah keuangan pribadi dan menjaga kesehatan fisik. Mahasiswa yang well adjusted dalam kriteria ini ditunjukkan oleh mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas “X” angkatan 2015 yang berhasil memecahkan masalah sehari-hari, contohnya mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas “X” angkatan2015 dapat menentukan cara belajar yang sesuai dan pengaturan waktubelajar yang sesuai bagi dirinya dalam memenuhi tuntutan akademiknya sehingga dapat memenuhi standar penilaian pada kurikulum KKNI dan tidak harus mengulang modul. Untuk menjaga kesehatan fisik, mahasiswa juga harus dapat mengatur waktu antara belajar dengan istirahat agar tidak mengganggu perkuliahan. Sedangkan mahasiswa yang maladjusted, yaitu mahasiswa yang tidak bisa mengatur keuangan dan kegiatan yang mempengaruhi kesehatannya dan tidak dapat menentukan cara belajar yang sesuai dengan pengaturan waktu belajar yang sesuai bagi dirinya dalam memenuhi standar penilaian kurikulum KKNI. Misalnya mahasiswa tidur terlalu malam sehingga keesokan harinya sulit bangun pagi untuk kuliah atau menjadi kurang konsentrasi dalam kelas atau bahkan tidak mengikuti kelas.


(22)

13

Universitas Kristen Maranatha Krieteria kelima adalah achievement of academic goals. Achievement of academic goals merupakan upaya mahasiswa untuk dapat menguasai materi, mengintegrasi beragam bidang pengetahuan, memperoleh pengetahuan dan prestis, mempersiapkan untuk karir dan pekerjaan, serta kelulusan. Semakin banyak tujuan yang tercapai maka semakin dekat keberhasilan penyesuaian akademis dari mahasiswa angkatan2015 Fakultas Psikologi Universitas “X”, mahasiswa dalam kategori ini dikatakan well adjusted. Mahasiswayang tidak mampu mencapai tujuannya dalam bidang akademik akan jauh darikeberhasilan dalam penyesuaian diri di bidang akademik (academic adjustment). Keberhasilan yang dimaksud salah satunya adalah target kelulusan. Mahasiswa yang memiliki target lulus 4 tahun dengan nilai IPK diatas 3.00, seharusnya dapat diimbangi dengan upaya lulus modul sehingga tidak perlu mengulang modul yang menyebabkan memakan waktu lebih untuk waktu kuliah. Sedangkan mahasiswa yang maladjusted, adalah mahasiswa yang tidak memiliki target kelulusan.

Kriteria yang terakhir adalah satisfaction of need, desires, and interest. Satisfaction of need, desires, and interest adalah dimana mahasiswa dapat terpuaskan dalam memenuhi kebutuhan untuk status, pengakuan, prestasi, dan penerimaan sosial. Keinginan-keinginan tersebut dapat menjadi alasan agar mahasiswa dapat merealisasikan kesuksesan akademik dengan usaha akademik yang berhasil. Penghayatan untuk merealisasikan rasa ingin tahu akan pengetahuan yang terkaitdengan bidang ilmu yang sesuai dengan minatnya melalui usaha akademik yangsesuai, seperti mencari informasi-informasi yang berkaitan dengan kegiatanperkuliahan, melakukan diskusi dengan teman, dan menambah pengetahuanmengenai bidang ilmu yang telahdijalankan. Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas “X” angkatan 2015 yang berhasil dalam melakukan usaha


(23)

14

Universitas Kristen Maranatha tersebut didorong olehminatnya terhadap jurusan yang diambilnya, sehingga usaha dan prestasi akademik yang diperolehnya merupakan tempat yang efektif dari minat tersebut dandapatmemuaskan kebutuhannya akan motivasi dan dorongan sosialnya bahwa mereka telah mendapatkan identitas sebagai mahasiswa yang berhasil atau well adjusted.

Sedangkan mahasiswa yang maladjusted adalah mahasiswa yang menjalani aktifitas atau kegiatan yang tidak sesuai dengan minatnya sehingga menimbulkan ketidakpuasan. Misalnya mahasiswa angkatan 2015 Fakultas Psikologi Universitas “X” yang masuk ke fakultas psikologi bukan berdasarkan minat pribadi melainkan atas pengaruh dari luar.

Academic adjustment pun tidak lepas dari faktor-faktor yang mempengaruhinya.Terdapat enam faktor yang dapat mempengaruhi academic adjustment pada diri seseorang yaitu kondisi fisik, perkembangan dan kematangan, psikologis, kondisi lingkungan serta budaya.

Faktor yang pertama adalah kondisi fisik.Kondisi fisik yang dimaksud adalah seperti mahasiswa memiliki bentuk tubuh yang cacat atau mengidap penyakit tertentu, sehingga memengaruhi mahasiswa dalam melakukan academic adjustment. Dengan kondisi fisik yang sehat mahasiswa akan lebih mudah dalam melakukan segala sesuatu sehingga mahasiswa tidak akan mengalami kesulitan yang menimbulkan hambatan dalam penyesuaian diri. Mahasiswa yang memiliki tubuh sehat akan lebih mudah berpikir (konsentrasi), terhindar dari stres, dan dapat menjalani perkuliahan lebih optimal. Sedangkan mahasiswa yang memiliki keterbatasan fisik akan merasa kesulitan dan menghambat dalam beraktivitas dalam mengikuti perkuliahan. Misalnya mahasiswa yang memiliki penyakit berat atau


(24)

15

Universitas Kristen Maranatha penyakit yang bisa muncul di saat-saat tertentu contohnya asma, maag, alergi yang menyebabkan terhambatnya proses belajar mahasiswa.

Faktor yang kedua adalah perkembangan dan kematangan. Academic adjustment dapat tercapai ketika mahasiswa berada pada tahapan perkembangan yang sesuai. Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas ‘X’ Bandung angkatan 2015 memiliki usia 18-22 tahun, menurut Santrock (1998:6) mereka sedang menginjak masa remaja akhir. Remaja akhir mengalami perubahan dalam sisi kognisi, sosio-emosional dan biologis mereka. Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas ‘X’ Bandung angkatan 2015 memiliki kematangan emosional akan well-adjusted karena dapat mengolah keinginannya atau emosinya sehingga dapat memenuhi tuntutan akademik seperti belajar ataupun mengerjakan tugas. Sedangkan mahasiswa yang maladjusted akan sulit memenuhi tuntutan akademiknya karena sulit mengolah keinginannya atau emosinya untuk dapat memenuhi tuntutan akademik seperti lebih memilih bermain dibandingkan belajar atau tidak mengerjakan tugas.

Faktor ketiga adalah kondisi psikologis. Mahasiswa yang mudah merasa frustrasi dan mengalami konflik karena ketidakmampuan dirinya menyelesaikan masalah juga memengaruhi academic adjustment mahasiswa, misalnya mahasiswa yang terbebani oleh tugas-tugas perkuliahan yang banyak dan berat atau mahasiswa yang pernah ditegur oleh dosen sehingga membuat mahasiswa menjadi menurun motivasinya dalam mengikuti kelas tersebut. Sedangkan mahasiswa yang mampu menyelesaikan masalah tanpa menimbulkan frustrasi dan konflik cenderung dapat melakukan academic adjustment secara sehat, adekuat, dan memuaskan.

Faktor keempat adalah lingkungan, seperti lingkungan rumah atau keluarga dan sekolah atau kampus. Lingkungan rumah merupakan yang paling penting karena dalam lingkungan rumah terdapat interaksi antar anggota keluarga. Adanya pengaruh


(25)

16

Universitas Kristen Maranatha dari lingkungan keluarga yang membuat mahasiswa mengejar tuntutan akademiknya dengan adekuat, sehat dan memuaskan yang memengaruhi academic adjustmentnya. Sebagai contoh mahasiswa yang memiliki dukungan dan fasilitas dari keluarga atau orangtua, akan lebih termotivasi untuk berprestasi dan akan memengaruhi academic adjustment mahasiswa tersebut. Mahasiswa yang mendapat dukungan dan fasilitas dari orang tuanya akan memiliki dorongan untuk mencapai tuntutan akademik dan mendapatkan performa akademik yang baik dapat dikatakan pula bahwa mahasiswa tersebut akan memiliki academic adjustment yang adekuat. Sebaliknya bila keluarga tidak memberikan dukungan dan fasilitas, akan memunculkan frustrasi dan tidak terbentuk minat pada perkuliahannya untuk mencapai academic adjustment yang adekuat.

Selain lingkungan rumah atau keluarga ada lingkungan lain yang mempengaruhi yaitu lingkungan kampus. Lingkungan kampus dianggap sebagai media kuat dalam memengaruhi kehidupan intelektual, sosial dan moral mahasiswa. Orang-orang di lingkungan kampus tersebut terdiri dari pertemanan dan orang orang yang berada di lingkungan kampus misalnya dosen dan asisten dosen. Lingkungan pertemanan yang mendukung, misalnya dimana teman-teman lain memiliki minat untuk mencapai prestasi dalam pendidikannya, maka mahasiswa akan ikut terpacu untuk memiliki prestasi dalam pendidikannya. Sedangkan bila mahasiswa berada di lingkungan yang kondisi pertemanan yang kurang mendukung, lebih memilih bermain dibandingkan belajar atau mengerjakan tugas, sering tidak masuk kelas dan sering melanggar beberapa aturan kuliah, maka mahasiswa akan kesulitan mencapai academic adjustment yang adekuat, sehat dan memuaskan. Dosen dan asisten dosen juga berpengaruh bagi mahasiswa. Dosen dan asisten dosen yang responsif akan


(26)

17

Universitas Kristen Maranatha mendukung mahasiswa dalam mencapai academic adjustment yang adekuat, sehat dan memuaskan.

Faktor yang terakhir adalah budaya. Budaya memiliki pengertian yang luas, namun dalam hal ini budaya memberikan karakter bagi mahasiswa dan mendukung keunikan dari mahasiswa. Baik dari cara mahasiswa memahami mata kuliah, mengikuti budaya sekolah sebelumnya (Sekolah Menengah Atas), ataupun budaya dari asal mahasiswa (jika mahasiswa merantau). Budaya dalam hal ini juga termasuk bagaimana keluarga menerapkan suatu kebiasaan atau budaya tertentu kepada anggota keluarganya. Bisa juga di dapat dari lingkungan tetangga atau komunitas yang diikuti mahasiswa yang akan memengaruhi mahasiswa dalam berperilaku. Mahasiswa yang sulit beradaptasi dengan budaya baru akan menarik diri dari lingkungan sehingga memengaruhi kegiatan perkuliahannya. Contohnya mahasiswa yang sebelumnya memiliki jadwal sekolah yang pasti dari jam 7 pagi hingga jam 3 sore, kini harus bisa menyesuaikan dengan jadwal perkuliahan yang berbeda, dimana jam kuliah mulai jam 8 bisa jadi mulai lagi sore hari sehingga mahasiswa harus bisa menyesuaikan.

Faktor budaya dapat memberikan pengaruh bagi karakter dan konten penyimpangan perilaku. Agama memiliki implikasi khusus untuk kesejahteraan psikologis mahasiswa melebihi ruang lingkup atau faktor budaya lainnya. Tidak dapat dipungkiri bahwa agama dapat mereduksi frustrasi dan konflik mahasiswa. Walaupun agama tidak dapat menjamin stabilitas mental, namun pengalaman, kepercayaan dan belief dapat menjadi kontribusi yang signifikan terhadap prestasi dan pemeliharaan kesehatan mental. Mahasiswa yang meyakini agamanya akan lebih merasa nyaman dengan dirinya dan membuat penyesuaian diri lebih adekuat. Mahasiswa yang rutin melakukan kegiatan keagamaan dan meyakini bahwa agama


(27)

18

Universitas Kristen Maranatha membuat dirinya menjadi lebih sehat mental akan sejalan dengan academic adjustment yang adekuat. Sedangkan mahasiswa yang maladjusted tidak menjalani kegiatan agama dan kurang meyakini bahwa dirinya dapat mencapai sehat mental lewat kegiatan keagamaan.

Untuk memenuhi tuntutan akademik, seorang mahasiswa perlu memiliki penyesuian diri dalam bidang akademik atau academic adjustment yang well-adjusted. Keenam kriteria tersebut akan lebih mudah dicapai bila mahasiswa memiliki faktor-faktor yang menunjang seperti kondisi fisik yang sehat, perkembangan dan kematangan yang selaras, determinan psikologis yang stabil serta kondisi lingkungan yang memadai. Berikut bagan kerangka pikir dari penelitian academic adjustment pada mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas “X” angkatan 2015.


(28)

19

Universitas Kristen Maranatha Gambar 1.1 Bagan Kerangka Pikir Academic Adjustment

Mahasiswa Angkatan 2015 Fakultas Psikologi Universitas “X” Kota Bandung

Faktor-faktor yang memengaruhi: 1. Kondisi fisik

2. Perkembangan dan Kematangan 3. Psikologis

4. Kondisi Lingkungan 5. Budaya

Academic Adjustment

Enam Kriteria Academic Adjustment: 1. Successful Performance 2. Adequate Effort

3. Acquisition of Worth-While Knowledge 4. Intellectual Development

5. Achievement of Academic Goals

6. Satisfaction of Needs, Desires, and Interest

Well-Adjusted


(29)

20

Universitas Kristen Maranatha

1.6 Asumsi

1. Academic adjustment mahasiswa Angkatan 2015 Fakultas Psikologi Universitas “X” Kota Bandung masing-masing dapat dilihat dari kriteria successfull performance, adequate effort, acquisition of worth-while knowledge, intellectual development, achievement of academic goals, satisfaction of needs, desire and interest.

2. Kondisi fisik, perkembangan dan kematangan, psikologis, kondisi lingkungan, dan budaya mempengaruhi academic adjustment mahasiswa Angkatan 2015 Fakultas Psikologi Universitas “X” Kota Bandung.


(30)

67 Universitas Kristen Maranatha BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Pembahasan mengenai academic adjustment pada mahasiswa Fakultas Psikologi Angkatan 2015 di Universitas “X” Kota Bandung, dapat disimpulkan bahwa:

1. Sebagian besar Mahasiswa Angkatan 2015 Fakultas Psikologi Universitas “X” Kota Bandung menunjukan academic adjustment yang maladjusted

2. Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas “X” Kota Bandung Angkatan 2015

yang maladjusted sebagian besar menunjukan maladjusted pada kriteria successfull performance, adequate effort, acquisition of woth-while knowledge, intellectual development, achievment of academic goal.

3. Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas “X” Kota Bandung Angkatan 2015

yang well-adjusted sebagian besar menunjukan well-adjusted pada kriteria satisfaction of needs, desire, and interest.

4. Faktor kondisi perkembangan dan kematangan, faktor lingkungan dan faktor budaya dalam penelitian ini berkaitan denganacademic adjustment mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas “X” Kota Bandung Angkatan 2015.

5.2 Saran

Berdasarkan dari simpulan yang diperoleh dari penelitian mengenai academic adjustment pada mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas “X” Kota Bandung Angkatan 2015 dan menyadari akan kekurangan-kekurangan dari penelitian ini, maka peneliti perlu mengajukan beberapa saran sebagai berikut:


(31)

68

Universitas Kristen Maranatha 5.2.1 Saran Teoritis

1. Peneliti menyarankan penelitian selanjutnya untuk melihat hubungan faktor-faktor yang memengaruhi dengan academic adjustment.

5.2.2 Saran Praktis

1. Pada hasil penelitian ini, peneliti memberikan masukan bagi kepala program studi sarjana (S1) Fakultas Psikologi Universitas “X” Kota Bandung untuk terus memberikan referensi bahan materi kuliah atau bacaan bagi mahasiswa. Untuk para dosen wali agar memberikan layanan konseling akademik kepada para mahasiswanya agar mereka bisa lebih berupaya mencari dan lebih baik dalam mencapai tuntutan akademik sesuai dengan kapasitas masing-masing, terutama bagi mahasiswa dengan academic adjustment yang maladjusted.

2. Bagi mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas “X” Kota Bandung, peneliti memberi masukan untuk dapat lebih aktif dalam berusaha mencari materi dan referensi perkuliahan pada semua mata kuliah yang akan dihadapinya serta memiliki minat pada bidang perkuliahannya. Mahasiswa diharapkan memiliki tujuan-tujuan yang ingin dicapai dalam perkuliahan dan menggunakan kemampuannya secara optimal pada seluruh mata kuliah.


(32)

STUDI DESKRIPTIF MENGENAI ACADEMIC ADJUSTMENT

PADA MAHASISWA ANGKATAN 2015 FAKULTAS

PSIKOLOGI UNIVERSITAS “X” KOTA BANDUNG

SKRIPSI

Diajukan untuk menempuh sidang sarjana pada Fakultas Psikologi Universitas Kristen Maranatha Bandung

Oleh:

WULAN MULIATARI NRP: 0930052

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA BANDUNG


(33)

viii

KATA PENGANTAR

Segala Puji bagi Tuhan Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang karena atas rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan penulisan penelitian dengan judul Studi Deskriptif mengenai Academic Adjustment pada mahasiswa angkatan 2015 Fakultas Psikologi Universitas “X” Kota Bandung.

Terselesaikannya penulisan penelitian ini tidak lepas dari bantuan, bimbingan, dan dukungan. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada:

1. Dr. Irene P. Edwina M.Psi., Psikolog selaku Dekan Fakultas Psikologi Universitas Kristen Maranatha.

2. Kristin Rahmani, M.Si., Psikolog selaku dosen wali yang selalu memberikan pengarahan kepada peneliti untuk menyelesaikan outline penelitian ini.

3. Meilani Rohinsa, M.Psi., Psikolog selaku dosen pembimbing utama yang senantiasa meluangkan waktu untuk memberikan arahan serta dorongan semangat kepada peneliti dalam menyelesaikan outline penelitian ini.

4. Dra. Gouw Aij Lien, Psikolog selaku dosen pembimbing pendamping yang dengan penuh kesabaran sudah memberikam bimbingan, saran, serta kritik dalam penyusunan outline penelitian ini.

5. Seluruh staf pengajar Fakultas Psikologi Universitas Kristen Maranatha.

6. Mama, Papa Nenek dan semua kerabat saudara yang tidak henti-hentinya memberikan saya support dan dukungan doa selama penyusunan penelitian ini. 7. Ali Pratama yang selalu memberi dorongan semangat, bantuan, dan selalu


(34)

ix 8. Dita, Heidy, Audy, Ebo, Becip, Epen, Lele, Unat, Rizky, Mario, Danika, Sarah, Anggara, Vicky, Upet, Tia, Elfa, Ica, yoke, Samuel, Riko, Caesar dan sahabat-sahabat yang selalu memberikan masukan dan menjadi penyemangat bagi peneliti untuk menyelesaikan penelitian ini.

9. Uti dan Dian yang selalu memberikan masukan, dukungan, dan doa kepada peneliti untuk menyelesaikan penelitian ini.

10. Teman-teman Psikologi Maranatha angkatan 2015 yang juga selalu memberikan masukan, dukungan dan menjadi penyemangat kepada peneliti untuk menyelesaikan penelitian ini.

11. Teman-teman Psikologi Maranatha angkatan 2009 yang juga selalu memberikan masukan dan tempat untuk saling bertukar ide selama penyusunan penelitian ini.

Bandung, November 2016


(35)

69 Universitas Kristen Maranatha DAFTAR PUSTAKA

Himpunan Lengkap Undang-Undang - Sistem Pendidikan Nasional. 2014. Jogjakarta: Saufa

Nazir, M. (2009). Metode Penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia.

Pedoman Penulisan Skripsi Sarjana. (2015). Edisi Revisi Juli 2015. Bandung: Fakultas Psikologi Universitas Kristen Maranatha.

Santrock, John W. (2012). Life Span Development – Perkembangan Masa Hidup Edisi Ketigabelas Jilid 2. Diterjemahkan oleh B. Widyasinta. Jakarta: Erlangga.

Schneider, A.A. (1964). Personal Adjustment and Mental Health. New York: Holt, Rinehart, and Winston.


(36)

70 Universitas Kristen Maranatha DAFTAR RUJUKAN

Desputri, Frisarmusty Yahyadi. (2015). Studi Deskriptif Mengenai Academic Adjustment pada Mahasiswa Angkatan 2014 Fakultas Psikologi Universitas "X" di Kota Bandung. Skripsi.

Senjaya, Lyn Lyn. (2015). Studi Deskriptif Mengenai Academic Adjustment pada Mahasiswa Psikologi Semester Dua Universitas "X" Bandung. Skripsi.

Sidharta, Adit. (2015). Studi Deskriptif mengenai Academic Adjustment pada

mahasiswa Fakultas Ekonomi Akuntansi di Universitas “X” Bandung. Skripsi. http://repository.upi.edu/operator/upload/t_bp_0808290_chapter1.pdf. Diakses pada

tanggal 30 juni 2016.


(1)

68

Universitas Kristen Maranatha 5.2.1 Saran Teoritis

1. Peneliti menyarankan penelitian selanjutnya untuk melihat hubungan faktor-faktor yang memengaruhi dengan academic adjustment.

5.2.2 Saran Praktis

1. Pada hasil penelitian ini, peneliti memberikan masukan bagi kepala program studi

sarjana (S1) Fakultas Psikologi Universitas “X” Kota Bandung untuk terus

memberikan referensi bahan materi kuliah atau bacaan bagi mahasiswa. Untuk para dosen wali agar memberikan layanan konseling akademik kepada para mahasiswanya agar mereka bisa lebih berupaya mencari dan lebih baik dalam mencapai tuntutan akademik sesuai dengan kapasitas masing-masing, terutama bagi mahasiswa dengan academic adjustment yang maladjusted.

2. Bagi mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas “X” Kota Bandung, peneliti memberi masukan untuk dapat lebih aktif dalam berusaha mencari materi dan referensi perkuliahan pada semua mata kuliah yang akan dihadapinya serta memiliki minat pada bidang perkuliahannya. Mahasiswa diharapkan memiliki tujuan-tujuan yang ingin dicapai dalam perkuliahan dan menggunakan kemampuannya secara optimal pada seluruh mata kuliah.


(2)

STUDI DESKRIPTIF MENGENAI ACADEMIC ADJUSTMENT

PADA MAHASISWA ANGKATAN 2015 FAKULTAS

PSIKOLOGI UNIVERSITAS “X” KOTA BANDUNG

SKRIPSI

Diajukan untuk menempuh sidang sarjana pada Fakultas Psikologi Universitas Kristen Maranatha Bandung

Oleh:

WULAN MULIATARI NRP: 0930052

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA BANDUNG


(3)

viii

KATA PENGANTAR

Segala Puji bagi Tuhan Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang karena atas rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan penulisan penelitian dengan judul Studi Deskriptif mengenai Academic Adjustment pada mahasiswa angkatan 2015 Fakultas Psikologi Universitas “X” Kota Bandung.

Terselesaikannya penulisan penelitian ini tidak lepas dari bantuan, bimbingan, dan dukungan. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada:

1. Dr. Irene P. Edwina M.Psi., Psikolog selaku Dekan Fakultas Psikologi Universitas Kristen Maranatha.

2. Kristin Rahmani, M.Si., Psikolog selaku dosen wali yang selalu memberikan pengarahan kepada peneliti untuk menyelesaikan outline penelitian ini.

3. Meilani Rohinsa, M.Psi., Psikolog selaku dosen pembimbing utama yang senantiasa meluangkan waktu untuk memberikan arahan serta dorongan semangat kepada peneliti dalam menyelesaikan outline penelitian ini.

4. Dra. Gouw Aij Lien, Psikolog selaku dosen pembimbing pendamping yang dengan penuh kesabaran sudah memberikam bimbingan, saran, serta kritik dalam penyusunan outline penelitian ini.

5. Seluruh staf pengajar Fakultas Psikologi Universitas Kristen Maranatha.

6. Mama, Papa Nenek dan semua kerabat saudara yang tidak henti-hentinya memberikan saya support dan dukungan doa selama penyusunan penelitian ini. 7. Ali Pratama yang selalu memberi dorongan semangat, bantuan, dan selalu


(4)

ix 8. Dita, Heidy, Audy, Ebo, Becip, Epen, Lele, Unat, Rizky, Mario, Danika, Sarah, Anggara, Vicky, Upet, Tia, Elfa, Ica, yoke, Samuel, Riko, Caesar dan sahabat-sahabat yang selalu memberikan masukan dan menjadi penyemangat bagi peneliti untuk menyelesaikan penelitian ini.

9. Uti dan Dian yang selalu memberikan masukan, dukungan, dan doa kepada peneliti untuk menyelesaikan penelitian ini.

10. Teman-teman Psikologi Maranatha angkatan 2015 yang juga selalu memberikan masukan, dukungan dan menjadi penyemangat kepada peneliti untuk menyelesaikan penelitian ini.

11. Teman-teman Psikologi Maranatha angkatan 2009 yang juga selalu memberikan masukan dan tempat untuk saling bertukar ide selama penyusunan penelitian ini.

Bandung, November 2016


(5)

69 Universitas Kristen Maranatha DAFTAR PUSTAKA

Himpunan Lengkap Undang-Undang - Sistem Pendidikan Nasional. 2014. Jogjakarta: Saufa

Nazir, M. (2009). Metode Penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia.

Pedoman Penulisan Skripsi Sarjana. (2015). Edisi Revisi Juli 2015. Bandung: Fakultas Psikologi Universitas Kristen Maranatha.

Santrock, John W. (2012). Life Span Development – Perkembangan Masa Hidup Edisi Ketigabelas Jilid 2. Diterjemahkan oleh B. Widyasinta. Jakarta: Erlangga.

Schneider, A.A. (1964). Personal Adjustment and Mental Health. New York: Holt, Rinehart, and Winston.


(6)

70 Universitas Kristen Maranatha DAFTAR RUJUKAN

Desputri, Frisarmusty Yahyadi. (2015). Studi Deskriptif Mengenai Academic Adjustment pada Mahasiswa Angkatan 2014 Fakultas Psikologi Universitas "X" di Kota Bandung. Skripsi.

Senjaya, Lyn Lyn. (2015). Studi Deskriptif Mengenai Academic Adjustment pada Mahasiswa Psikologi Semester Dua Universitas "X" Bandung. Skripsi.

Sidharta, Adit. (2015). Studi Deskriptif mengenai Academic Adjustment pada

mahasiswa Fakultas Ekonomi Akuntansi di Universitas “X” Bandung. Skripsi. http://repository.upi.edu/operator/upload/t_bp_0808290_chapter1.pdf. Diakses pada

tanggal 30 juni 2016.