Analisis Perencanaan Agregat untuk Meminimasi Biaya Produksi pada Perusahaan Merry's.

(1)

ABSTRACT

Merry’s is a company that works in manufacturing industry. In each

operation, this company always tries to fulfills market demands. Fluctuating

demands hinder the company’s ability to ensure the number of supply that has to be produced each month.

The purpose of this research is to understand the right appliance of

aggregate planning strategy in Merry’s, in order to minimalise the production

cost in fulfilling the fluctuating market demands. At the moment, the company’s strategy is to use workforce and to fill the fluctuating demands through supplies.

Moreover, Merry’s does not forecast future demands.

Using the strategy described above, the company spends Rp 96.829.000,-. However, after applying Trend Projection forecasting method, the number of demands will increase to 2.244 dozens. The aggregate planning strategy suggested in this research is Chase Strategy, which has the total cost of Rp 77.490.000,- for 2011-2012 demands. Hence, using this strategy, the company will be able to save up to Rp 19.339.000,-.


(2)

ix

Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK

Perusahaan Merry’s merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang industri manufaktur. Dalam menjalankan kegiatan operasinya, perusahaan ini selalu berusaha untuk memenuhi permintaan konsumen. Adanya permintaan yang berfluktuasi mengakibatkan perusahaan sulit untuk memastikan jumlah barang yang harus diproduksi setiap bulannya.

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui penerapan strategi perencanaan agregat yang tepat pada perushaan Merry’s sehingga dapat meminimalkan biaya produksi dalam menghadapi permintaan konsumen yang berfluktuasi. Pada saat ini strategi yang dijalankan oleh perusahaan adalah dengan menggunakan tenaga kerja tetap dan fluktuasi permintaan akan dipenuhi melalui persediaan. Perusahaan Merry’s juga tidak melakukan peramalan untuk masa mendatang.

Dengan strategi yang dijalankan saat ini, perusahaan mengeluarkan biaya sebesar Rp 96.829.000,-. Metode peramalan yang digunakan dalam perencanaan agregat adalah Trend Projection dengan total permintaan mencapai 2244 lusin. Strategi perencanaan agregat yang diusulkan untuk memenuhi peramalan permintaan periode 2011-2012 adalah Chase Strategy dengan total biaya Rp 77.490.000,-. Dengan metode ini perusahaan dapat menghemat biaya hingga Rp 19.339.000,-.


(3)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ... v

ABSTRACT ... viii

ABSTRAK ... viiii

DAFTAR ISI ... x

DAFTAR TABEL ... xiv

DAFTAR GAMBAR ... xvi

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang Masalah ... 1

1.2 Identifikasi Masalah ... 4

1.3 Tujuan Penelitian ... 7

1.4 Kegunaan Penelitian ... 7

1.5 Sistematika Pembahasan ... 8

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RERANGKA PEMIKIRAN ... 11

2.1 Manajemen Operasi ... 11

2.2 Kapasitas ... 12

2.3 Forecasting ... 14


(4)

xi

Universitas Kristen Maranatha

2.3.2 Jenis-Jenis Peramalan... 16

2.3.3 Tujuh Langkah Dalam Sistem Peramalan ... 17

2.3.4 Prinsip Peramalan... 17

2.3.5 Pendekatan Peramalan ... 18

2.3.5.1 Ikhtisar Metode Kualitatif ... 18

2.3.5.2 Ikhtisar Metode Kuantitatif ... 19

2.3.6 Naive Approaches ... 19

2.3.7 Moving Average ... 20

2.3.8 Weighted Moving Average ... 20

2.3.9 Exponential Smoothing ... 20

2.3.10 Trend Projections ... 21

2.4 Mengukur Kekeliruan Peramalan ... 22

2.4.1 Mean Absolute Deviation (MAD) ... 23

2.4.2 Mean Squarred Error (MSE) ... 24

2.4.3 Mean Absolute Percent Error (MAPE) ... 24

2.5 Aggregate Planning ... 24

2.5.1 Pilihan Perencanaan ... 26

2.5.3 Biaya-Biaya Dalam Perencanaan Agregat ... 31

2.6 Rerangka Pemikiran ... 332


(5)

3.1 Sejarah Perusahaan ... 36

3.2 Struktur Organisasi ... 37

3.3 Kegiatan Produksi ... 40

3.4 Metode Penelitian ... 43

3.5 Sumber dan Cara Penentuan Data... 44

3.6 Teknik Pengumpulan Data ... 44

BAB IV ANALISIS PEMBAHASAN... 46

4.1 Data Permintaan ... 46

4.2 Perhitungan Index Musim ... 47

4.3 Forecasting ... 50

4.3.1 Moving Average ... 50

4.3.2 Simple Moving Average 3 bulan ... 51

4.3.3 Weighted Moving Average 3 bulan ... 52

4.3.4 Exponential Smoothing dengan α = 0.1 ... 54

4.3.5 Exponential Smoothing dengan α = 0.5 ... 56

4.3.6 Trend Projection ... 58

4.4 Ketepatan Peramalan ... 61

4.4.1 Mean Absolute Deviation (MAD) ... 61

4.4.2 Mean Squarred Error (MSE) ... 62


(6)

xiii

Universitas Kristen Maranatha

4.5 Perencanaan Produksi Perusahaan Saat Ini... 65

4.6 Aggregate Planning ... 67

4.6.1 Level Strategy ... 68

4.6.2 Level Strategy dengan Subkontrak ... 70

4.6.3 Chase Strategy ... 72

4.7 Perbandingan Perencanaan Produksi Perusahaan dan Metode Perencanaan Agregat ... 74

BAB V SIMPULAN DAN SARAN ... 77

5.1 Data Permintaan ... 77

5.2 Saran ... 77

DAFTAR PUSTAKA ... 79


(7)

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Hasil Produksi Pakaian Balita Perempuan Periode September

2011-Agustus 2012 ... 5

Tabel 1.2 Tingkat Permintaan, Persediaan, dan Produksi KP Putih Periode September 2011- Agustus 2012 ... 6

Tabel 4.1 Permintaan Bulanan ... 46

Tabel 4.2 Perhitungan Index Musim ... 48

Tabel 4.3 Simple Moving Average 3 Bulan ... 51

Tabel 4.4 Weighted Moving Average 3 Bulan ... 53

Tabel 4.5 Exponential Smoothing Method α = 0.1... 55

Tabel 4.6 Exponential Smoothing Method α = 0.5... 57

Tabel 4.7 Trend Projection ... 59

Tabel 4.8 Tabel Perbandingan Ketelitian Peramalan ... 63

Tabel 4.9 Ramalan Permintaan September 2012 – Agustus 2013 ... 64

Tabel 4.9 Perencanaan Produksi Perusahaan Tahun 2011-2012... 66

Tabel 4.10 Level Strategy... 68

Tabel 4.11 Level Strategy dengan Subkontrak ... 70


(8)

xv

Universitas Kristen Maranatha Tabel 4.13 Perbadingan Perencanaan Produksi Perusahaan dan Metode

Perencanaan Agregat ... 74 Tabel 4.12 Chase Strategy ... 75


(9)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Rerangka Pemikiran ... 35

Gambar 3.1 Struktur Perusahaan Merry’s ... 38

Gambar 3.2 Flow Process Chart KP Putih ... 42

Gambar 4.1 Permintaan Bulanan ... 47


(10)

1

Universitas Kristen Maranatha

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Kegiatan produksi dan operasi merupakan kegiatan menciptakan barang dan jasa yang ditawarkan perusahaan kepada konsumen. Dalam perusahaan, kegiatan ini melibatkan bagian terbesar dari karyawan dan mencakup jumlah terbesar dari aset perusahaan. Oleh karena itu, kegiatan produksi dan operasi menjadi salah satu fungsi utama perusahaan. Untuk mengawali aktivitas dalam organisasi perlu dibuat perencanaan yang baik, seperti halnya perencanaan dalam kegiatan produksi. Perencanaan produksi adalah sebuah proses dalam melakukan perkiraan atau estimasi mengenai kejadian di masa yang akan datang berdasarkan data masa lalu dan saat ini. Perencanaan produksi menyangkut seluruh aspek dalam proses produksi, antara lain pemenuhan kebutuhan konsumen, penggunaan tenaga kerja, dan tingkat persediaan bahan baku yang dibutuhkan. Perencanaan produksi akan menjadi dasar untuk anggaran operasi, tenaga kerja, keperluan jam kerja normal atau lembur, keperluan peralatan atau mesin, dan keperluan bahan baku yang dibutuhkan.

Untuk memberikan perencanaan yang tepat maka dibutuhkan peramalan terhadap demand di masa yang akan datang. Peramalan adalah seni dan ilmu untuk memprediksi apa yang akan terjadi di masa yang akan datang (Heizer


(11)

Render; 2008:106). Peramalan biasanya digolongkan dengan future time

horizon menjadi peramalan jangka panjang, peralaman jangka menengah, dan

peramalan jangka pendek. Dalam perusahaan, jenis peramalan yang digunakan untuk merencanakan produksi di masa yang akan datang yaitu peramalan terhadap ekonomi, teknologi, dan permintaan (Heizer Render; 2008:107).

Untuk melakukan perencanaan jangka menengah, perencanaan agregat digunakan untuk menghadapi permintaan yang berfluktuasi. Perencanaan jangka menengah dimulai ketika keputusan perencanaan jangka panjang terhadap kapasitas telah dibuat. Perencanaan jangka menengah dibuat dengan menggunakan perencanaan produksi agregat (Heizer Render; 2008:288). Perencanaan agregat bertujuan untuk menentukan jumlah dan waktu produksi untuk jangka menengah, seringkali dari kurun waktu 3 sampai 18 bulan. Biasanya sasaran dari perencanaan agregat adalah untuk menyamakan antara

supply dan demand dari suatu produk atau jasa dengan jalan menentukan

jumlah dan waktu input, transformasi, dan output yang tepat. Sehingga tercapai rencana produksi yang menggunakan sumber daya perusahaan secara efektif untuk memenuhi demand yang diperkirakan.

Perencanaan agregat dapat digunakan dalam perusahaan manufaktur dan jasa. Pada perusahaan manufaktur perencanaan agregat berkaitan dengan perencanaan produksi, sedangkan pada perusahaan jasa perencanaan agregat berkaitan dengan jadwal tenaga kerja. Salah satu perusahaan manufaktur yang membutuhkan perencanaan agregat dalam melakukan produksi adalah Merry’s. Sebagai perusahaan yang menghasilkan pakaian balita perempuan, Merry’s


(12)

3

Universitas Kristen Maranatha berhadapan dengan permintaan pasar yang berfluktuasi. Dengan terbatasnya kapasitas perusahaan, Merry’s kesulitan menentukan jenis, jumlah, dan waktu untuk memproduksi yang dibutuhkan untuk memenuhi permintaan.

Merry’s yang beroperasi pada 2 gedung yang tidak terlalu jauh dan mampu mempekerjakan kurang lebih delapan puluh tenaga kerja yang terdiri dari penjahit, pemotong kain, serta bagian pengemas. Produk yang dihasilkan oleh Merry’s memiliki berbagai macam variasi model, bahan, serta tingkat kesulitan yang berbeda. Mengingat angka kelahiran yang sangat tinggi di negara-negara berkembang seperti Indonesia, pakaian untuk balita memiliki pasar yang luas. Tentu hal ini berdampak pada Merry’s yang seringkali menghadapi jumlah permintaan yang tinggi, namun ada kalanya permintaan akan pakaian balita menjadi rendah.

Pabrik yang asal mulanya berdiri pada tahun 1995 itu telah berkembang menjadi lebih besar. Namun, semakin besar perusahaan ini masalah yang dihadapi menjadi lebih rumit dan berhubungan dengan biaya, waktu, dan juga permintaan yang tidak menentu. Berdasarkan data yang diperoleh melalui hasil wawancara dengan pemilik perusahaan Merry’s dan observasi langsung diketahui bahwa gejala-gejala yang muncul berupa gap antara permintaan dengan jumlah barang yang diproduksi.Kurangnya barang yang dihasilkan dalam periode tertentu berdampak kepada kehilangan penjualan, di sisi lain produksi yang berlebihan dapat mengakibatkan persediaan menumpuk di gudang atau toko.


(13)

Waktu dan jumlah produksi diusahakan sesuai dengan permintaan yang diinginkan oleh pelanggan. Namun, produksi pakaian balita perempuan pada perusahaan Merry’s seringkali belum dapat memenuhi jumlah permintaan yang dipesan oleh pelanggan. Oleh karena itu, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian terhadap aktivitas operasional yang dilakukan oleh Merry’s. Berkaitan dengan masalah yang muncul, peneliti bermaksud untuk melakukan penelitian dengan judul: “Analisis Perencanaan Agregat Untuk Meminimasi Biaya Produksi Pada Perusahaan Merry’s

1.2 Identifikasi Masalah

Merry’s merupakan perusahaan yang memproduksi pakaian balita perempuan dengan berbagai macam model dan jenis kain yang berbeda satu sama lain. Beberapa model dari pakaian balita perempuan tersebut memiliki tingkat kesulitan, biaya produksi, pangsa pasar, dan juga peminat yang berbeda. Dalam periode tertentu, model pakaian yang sudah terlalu lama ada yang dapat bertahan dan ada juga yang tidak dapat bertahan di pasaran. Maka Merry’s pun akan senantiasa mengikuti keinginan para pembelinya dengan mengganti model agar pasar tidak jenuh dengan jenis pakaian yang sudah lama. Berikut ini merupakan data produksi dan permintaan terhadap pakaian balita perempuan di perusahaan Merry’s:


(14)

5

Universitas Kristen Maranatha Tabel 1.1

Hasil Produksi Pakaian Balita Perempuan September 2011-Agustus 2012

Sumber : Perusahaan Merry’s

Dari Tabel 1.1 dapat dilihat bahwa produksi KP Putih selalu dihasilkan setiap bulannya jika dibandingkan dengan produksi pakaian balita lainnya, maka penelitian ini akan dibatasi untuk KP Putih saja. Berikut data permintaan, produksi, dan persediaan KP Putih:

Jenis Barang Bulan Sep-11 Oct-11 Nov-11 Dec-11 Jan-12 Feb-12 Mar-12 Apr-12 May-12 Jun-12 Jul-12 Aug-12 Total KP Putih 115 185 290 152 135 380 45 170 210 545 230 110 2567 Bordir 46 190 50 80 145 255 140 280 54 - - - - 1194

KP

Printing 200 295 270 5 - 325 395 165 210 120 370 190 2545 Lonceng

Cream 95 15 - 165 60 - 25 85 127 - - - 572 Panda

Topi 136 410 105 - 60 165 75 30 405 305 325 175 2191 Kun Blus 60 200 100 - 305 130 59 439 27 350 315 185 2170 PP cream 105 285 190 260 145 180 270 40 330 35 - - 1840

Renda

Leher 155 295 220 275 130 90 75 180 200 95 205 175 2095 BKT Tali 70 215 150 2 - 8 195 5 145 5 - - 795

Renda

Leher PE 60 65 6 - 255 - 75 75 - 235 5 - 776 Singlet

BNK 65 65 70 200 - 100 100 280 95 200 245 40 1460 KP Kotak - 280 245 95 55 225 80 155 30 140 75 80 1460

Singlet

Putih - 10 235 325 75 150 290 170 105 - 170 25 1555 BA Warna - 150 - - 40 150 160 20 60 90 150 - 820 Hp Bear - 11 165 5 195 5 195 5 480 15 - 250 1326 MR - 125 75 - 11 - - - - - - 30 241 BA PE - - 25 - 80 50 405 85 15 145 5 - 810 KK - - - 60 - 59 - 145 5 - - - 269 KP Bunga - - - 100 130 - - - - 14 - 1 245 Smiley - - - - 235 165 185 15 - - - 30 630 Renda 3 - - - - 215 70 - - - - - - 285 Good - - - - - 75 80 45 175 122 6 50 553 Trimba - - - - - - - 249 170 201 245 10 875 Love - - - - - - 60 60


(15)

Tabel 1.2

Tingkat Permintaan, Persediaan, dan Produksi KP Putih September 2011- Agustus 2012

Sumber : Perusahaan Merry’s

Berdasarkan Tabel 1.2 dapat dilihat bahwa pada bulan September 2011 dan Agustus 2012, tidak ada permintaan akan produk KP Putih. Hal tersebut dikarenakan pembeli KP Putih adalah orang Timur Tengah dan pada bulan September 2011 dan Agustus 2012 adalah bulan saat Hari Raya Idul Fitri berlangsung, jadi mereka tidak datang ke Indonesia untuk melakukan pemesanan. Dari data di atas juga terlihat kelebihan dan juga kekurangan produksi KP Putih di perusahaan Merry’s. Kelebihan produksi berdampak pada tingginya biaya simpan, sedangkan kekurangan produksi menyebabkan Merry’s kehilangan penjualan karena orang asing yang menjadi peminat produk KP Putih hanya membeli persediaan barang yang sudah siap dikirim dan tidak dapat menunggu barang yang sedang diproduksi.

Bulan Permintaan Persediaan Produksi Kelebihan/(Kekurangan)

Sep-11 - 30 115 145

Okt-11 350 145 185 (20)

Nop-11 250 0 290 40

Des-11 140 40 152 52

Jan-12 200 52 135 (13)

Feb-12 380 0 380 0

Mar-12 50 0 45 (5)

Apr-12 150 0 170 20

Mei-12 200 20 210 30

Jun-12 400 30 545 175

Jul-12 400 175 230 5


(16)

7

Universitas Kristen Maranatha Maka disimpulkan identifikasi masalah pada Merry’s sebagai berikut: 1. Bagaimana perencanaan agregat yang dilakukan oleh Merry’s selama ini? 2. Metode apa yang cocok digunakan dalam perencanaan agregat pada

perusahaan Merry’s?

3. Berapa besar biaya yang dapat dihemat dengan menggunakan perencanaan agregat pada perusahaan Merry’s?

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian yang dilakukan pada perusahaan Merry’s adalah untuk:

1. Menjelaskan perencanaan agregat yang selama ini telah dilakukan oleh Merry’s.

2. Menjelaskan metode perencanaan agregat yang cocok digunakan pada perusahaan Merry’s.

3. Menunjukkan besarnya biaya yang dapat dihemat dengan menggunakan perencanaan agregat pada perusahaan Merry’s.

1.4 Kegunaan Penelitian

Melalui penelitian ini, peneliti berharap dapat memberikan kegunaan dan manfaat bagi semua pihak, antara lain:


(17)

1. Bagi Akademisi

Dengan dilakukannya penelitian ini, diharapkan dapat menjadi sumber informasi yang bertujuan positif sehubungan dengan penerapan ilmu manajemen operasi.

2. Bagi Perusahaan

Penelitian ini ditujukan terutama untuk perusahaan Merry’s agar dapat memberikan pilihan solusi untuk masalah yang sedang terjadi pada pabrik agar dapat meningkatkan kinerja perusahaan dan mengurangi keterlambatan produksi.

1.5 Sistematika Pembahasan

Sistematika dalam penulisan karya ilmiah ini adalah sebagai berikut:

 Bab 1. Pendahuluan

Pada penulisan pendahuluan meliputi latar belakang masalah yang berisi tentang fenomena yang terjadi di dalam perusahaan. Identifikasi masalah merupakan elemen-elemen pertanyaan dari permasalahan yang dihadapi oleh perusahaan. Maksud dan kegunaan penelitian yang isinya menjelaskan bahwa penelitian yang dilakukan dapat menjawab identifikasi masalah. Pada bab ini juga dijelaskan mengenai kegunaan penelitian bagi perusahaan dan juga akademisi.


(18)

9

Universitas Kristen Maranatha  Bab 2. Kajian Pustaka

Pembahasan pada bagian ini menguraikan dasar teori yang berkaitan dengan Aggregate Planning, serta kerangka pemikiran yang membatasi teori yang digunakan di dalam penelitian ini. Kerangka pemikiran dijelaskan dengan menggunakan bagan untuk mempermudah orang yang membaca penelitian ini.

 Bab 3.Metode Penelitian & Objek Penelitian

Pada bagian ini diberikan pengenalan terhadap perusahaan sebagai objek yang diteliti yaitu perusahaan Merry’s dan menjelaskan tentang jenis penelitian, sumber dan cara penentuan data, dan teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini.

 Bab 4. Hasil Penelitian dan Pembahasan

Bab ini berisi data-data yang telah diperoleh sewaktu melakukan penelitian, kemudian diolah dan diuji menggunakan teori Aggregate Planning. Serta pembahasan terhadap hasil penelitian yang telah dilakukan.


(19)

 Bab 5. Simpulan dan Saran

Pada bab ini dijelaskan mengenai kesimpulan yang diperoleh dari hasil analisis yang telah dilakukan dan memberikan saran-saran yang diberikan pada perusahaan sebagai solusi akan permasalahan yang terjadi.


(20)

77 Universitas Kristen Maranatha

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Data Permintaan

Dari hasil analisis yang telah dilakukan, maka dapat diambil kesimpulan yaitu:

1. Perencanaan agregat yang dilakukan oleh perusahaan Merry’s dilakukan tanpa metode tertentu dengan total biaya sebesar Rp 96.829.000,-.

2. Metode perencanaan agregat yang cocok digunakan dalam perusahaan Merry’s yaitu perencanaan agregat dengan menggunakan Chase Strategy. 3. Perencanaan agregat untuk periode September 2011 sampai Agustus 2012

dengan menggunakan Chase Strategy dapat menghemat biaya biaya sebesar Rp 19.339.000,- .

5.2 Saran

Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan di atas, maka terdapat beberapa saran yang dapat dikemukakan untuk mengatasi masalah produksi di perusahaan Merry’s:


(21)

1. Perusahaan perlu melakukan peramalan terhadap permintaan untuk periode September 2012 sampai Agustus 2013 dengan menggunakan

Trend Projection.

2. Perusahaan juga disarankan untuk melakukan perencanaan agregat dengan menggunakan Chase Strategy dengan berdasarkan data ramalan permintaan di tahun yang akan datang.


(22)

79 Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR PUSTAKA

Chase, Richard B., Jacobs, F. Robert & Aquilano, Nicholas J. Eleventh Edition.

Operations Management: For Competitive Advantage. Mc Graw Hill.

2007. New York. 2007.

Heizer, Jay & Render, Barry. Ninth Edition. Principles of Operation

Management. Pearson International Edition. New Jersey. 2008.

Krajewski, Lee J.; Ritzman, Larry P. & Malhotra, Manoj. Eight Edition.

Operation Management: Processes and Value Chains. Pearson Prentice

Hall. 2007.

Nazir, Moh. Ph. D. Cetakan ketujuh. Metode Penelitian. Ghalia Indonesia. 2009.

Reid, R. Dan & Sanders Nada R. 4th Edition. Operation Management: An

Integrated Approach. Wiley International Edition. New Jersey. 2010.

Schroeder, R.G., Susan Meyer Goldstein & M. Johnny Rungtusanatham. 2nd Edition. Operation Management : Contemporary Concepts and Cases. Mc Graw Hill International Edition. New York. 2011.

Schroeder, Roger G. Third Edition. Operation Management : Contemporary


(23)

Stevenson, William J. & Sum Chee Chuong. Operations Management : An Asian

Perspective. Fifth Edition. Mc Graw Hill Ryerson, Ltd. New York. 2010.

Sugiono. Cetakan kesebelas. Metode Penelitian Bisnis Kuantitatif, Kualitatif


(1)

9 Universitas Kristen Maranatha

 Bab 2. Kajian Pustaka

Pembahasan pada bagian ini menguraikan dasar teori yang berkaitan dengan Aggregate Planning, serta kerangka pemikiran yang membatasi teori yang digunakan di dalam penelitian ini. Kerangka pemikiran dijelaskan dengan menggunakan bagan untuk mempermudah orang yang membaca penelitian ini.

 Bab 3.Metode Penelitian & Objek Penelitian

Pada bagian ini diberikan pengenalan terhadap perusahaan sebagai objek yang diteliti yaitu perusahaan Merry’s dan menjelaskan tentang jenis penelitian, sumber dan cara penentuan data, dan teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini.

 Bab 4. Hasil Penelitian dan Pembahasan

Bab ini berisi data-data yang telah diperoleh sewaktu melakukan penelitian, kemudian diolah dan diuji menggunakan teori Aggregate Planning. Serta pembahasan terhadap hasil penelitian yang telah dilakukan.


(2)

 Bab 5. Simpulan dan Saran

Pada bab ini dijelaskan mengenai kesimpulan yang diperoleh dari hasil analisis yang telah dilakukan dan memberikan saran-saran yang diberikan pada perusahaan sebagai solusi akan permasalahan yang terjadi.


(3)

77 Universitas Kristen Maranatha

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Data Permintaan

Dari hasil analisis yang telah dilakukan, maka dapat diambil kesimpulan yaitu:

1. Perencanaan agregat yang dilakukan oleh perusahaan Merry’s dilakukan tanpa metode tertentu dengan total biaya sebesar Rp 96.829.000,-.

2. Metode perencanaan agregat yang cocok digunakan dalam perusahaan

Merry’s yaitu perencanaan agregat dengan menggunakan Chase Strategy. 3. Perencanaan agregat untuk periode September 2011 sampai Agustus 2012

dengan menggunakan Chase Strategy dapat menghemat biaya biaya sebesar Rp 19.339.000,- .

5.2 Saran

Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan di atas, maka terdapat beberapa saran yang dapat dikemukakan untuk mengatasi masalah produksi di


(4)

1. Perusahaan perlu melakukan peramalan terhadap permintaan untuk periode September 2012 sampai Agustus 2013 dengan menggunakan

Trend Projection.

2. Perusahaan juga disarankan untuk melakukan perencanaan agregat dengan menggunakan Chase Strategy dengan berdasarkan data ramalan permintaan di tahun yang akan datang.


(5)

79 Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR PUSTAKA

Chase, Richard B., Jacobs, F. Robert & Aquilano, Nicholas J. Eleventh Edition.

Operations Management: For Competitive Advantage. Mc Graw Hill.

2007. New York. 2007.

Heizer, Jay & Render, Barry. Ninth Edition. Principles of Operation

Management. Pearson International Edition. New Jersey. 2008.

Krajewski, Lee J.; Ritzman, Larry P. & Malhotra, Manoj. Eight Edition.

Operation Management: Processes and Value Chains. Pearson Prentice

Hall. 2007.

Nazir, Moh. Ph. D. Cetakan ketujuh. Metode Penelitian. Ghalia Indonesia. 2009. Reid, R. Dan & Sanders Nada R. 4th Edition. Operation Management: An

Integrated Approach. Wiley International Edition. New Jersey. 2010.

Schroeder, R.G., Susan Meyer Goldstein & M. Johnny Rungtusanatham. 2nd Edition. Operation Management : Contemporary Concepts and Cases. Mc Graw Hill International Edition. New York. 2011.

Schroeder, Roger G. Third Edition. Operation Management : Contemporary


(6)

Stevenson, William J. & Sum Chee Chuong. Operations Management : An Asian

Perspective. Fifth Edition. Mc Graw Hill Ryerson, Ltd. New York. 2010.

Sugiono. Cetakan kesebelas. Metode Penelitian Bisnis Kuantitatif, Kualitatif