PENGARUH AKTIVITAS RITMIK LINE DANCE TERHADAP KEBUGARAN JASMANI DAN KEPERCAYAAN DIRI SISWA DI SDN WANGISAGARA 03.
PENGARUH AKTIVITAS RITMIK LINE DANCE TERHADAP KEBUGARAN JASMANI DAN KEPERCAYAAN DIRI
SISWA DI SDN WANGISAGARA 03
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi
Oleh IBNU HARIS
1000594
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI JURUSAN PENDIDIKAN OLAHRAGA
FAKULTAS PENDIDIKAN OLAHRAGA DAN KESEHATAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
(2)
PENGARUH AKTIVITAS RITMIK LINE DANCE
TERHADAP KEBUGARAN JASMANI DAN
KEPERCAYAAN DIRI SISWA DI SDN
WANGISAGARA 03
Oleh Ibnu Haris
Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan
©Ibnu Haris 2014
Universitas Pendidikan Indonesia Oktober 2014
Hak Cipta dilindungi undang-undang.
Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhnya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difoto kopi atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis
(3)
LEMBAR PENGESAHAN IBNU HARIS
PENGARUH AKTIVITAS RITMIK LINE DANCE TERHADAP KEBUGARAN JASMANI DAN KEPERCAYAAN DIRI SISWA DI SDN
WANGISAGARA 03
DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH PEMBIMBING :
Pembimbing I
Drs. Hendi Suhendi P NIP. 195803021985111002
Pembimbing II
Arif Wahyudi, S.Pd NIP. 197405202001121001
Mengetahui, Ketua Program Studi
Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi
Drs. Mudjihartono, M. Pd NIP. 196508171990011001
(4)
Ibnu Haris, 2014
Pengaruh aktivitas ritmik line dance terhadap kebugaran jasmani dan kepercayaan diri Siswa di sdn wangisagara 03
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR ISI
Halaman
PERNYATAAN ... i
ABSTRAK ... ii
KATA PENGANTAR ... iii
UCAPAN TERIMAKASIH ... iv
DAFTAR ISI ... vii
DAFTAR TABEL ... ix
DAFTAR GAMBAR ... x
DAFTAR LAMPIRAN... xi
BAB I PENDAHULUAN ... 1
A. Latar Belakang Masalah ... . 1
B. Identifikasi Masalah.………. ... 6
C. Rumusan Masalah.………. ... 6
D. Tujuan Penelitian ... . 6
E. Manfaat Penelitian ... . 7
F. Batasan Penelitian ... . 7
BAB II KAJIAN TEORI, KERANGKA BERPIKIR DAN HIPOTESIS PENELITIAN………. ... 9
A. Kajian Pustaka ... 9
1. Hakikat Kebugaran Jasmani………. .. 9
2. Hakikat Percaya Diri ... 14
3. Aktivitas Ritmik Line Dance ... 21
B. Kerangka Pemikiran ... 25
C. Hipotesis Penelitian ... 28
BAB III METODE PENELITIAN ... 29
(5)
viii
Ibnu Haris, 2014
Pengaruh aktivitas ritmik line dance terhadap kebugaran jasmani dan kepercayaan diri Siswa di sdn wangisagara 03
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
1. Lokasi Penelitian ... 29
2. Populasi.………. ... 29
3. Sampel ... 30
B. Desain Penelitian.………. ... 31
C. Metode Penelitian ... 33
D. Definisi Istilah ... 35
E. Instrumen Penelitian ... 36
1. Tes Kebugaran Jasmani ... 36
2. Penilaian Kepercayaan Diri ... 40
F. Proses Pengembangan Instrumen ... 43
1. Uji Coba Instrumen Penelitian ... 44
2. Hasil Uji Coba Instrumen Penelitian ... 48
G. Teknik Pengumpulan Data ... 50
H. Analisis Data ... 51
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 55
A. Hasil Pengolahan dan Analisis Data ... 55
1. Deskripsi Data ... 55
2. Analisis Data ... 57
B. Diskusi Penemuan ... 60
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 66
A. Kesimpulan ... 66
B. Saran ... 66
DAFTAR PUSTAKA………. ... 67
LAMPIRAN
(6)
ix
Ibnu Haris, 2014
Pengaruh aktivitas ritmik line dance terhadap kebugaran jasmani dan kepercayaan diri Siswa di sdn wangisagara 03
(7)
Ibnu Haris, 2014
Pengaruh aktivitas ritmik line dance terhadap kebugaran jasmani dan kepercayaan diri Siswa di sdn wangisagara 03
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
ABSTRAK
Ibnu Haris. NIM : 1000594. Program Studi Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi. Judul: Pengaruh Aktivitas Ritmik Line Dance Terhadap Kebugaran Jasmani dan Kepercayaan Diri Siswa di SDN Wangisagara 03. Pembimbing I : Drs. Hendi Suhendi P, Pembimbing II : Arif Wahyudi, S.Pd
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh aktivitas ritmik line dance terhadap tingkat kebugaran jasmani dan kepercayaan diri siswa. Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimen. Desain penelitian pretest posttest control grup desain. Populasi dalam penelitian ini adalah 64 siswa kelas V SDN Wangisagara 03 dengan sampel 32 orang siswa yang diambil dengan menggunakan teknik pengambilan simple random sampling. Instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data tes kebugaran jasmani adalah TKJI untuk rentang usia 10-12 tahun. Sedangkan untuk kepercayaan diri menggunakan angket kepercayaan diri. Berdasarkan hasil analisis pengolahan data menggunakan uji rata-rata dua pihak didapat Thitung kebugaran jasmani dari aktivitas ritmik kelompok eksperimen adalah 5,59 dan kelompok kontrol 5,77 lebih besar dari Ttabel 2,04. Sedangkan kepercayaan diri dari aktivitas ritmik kelompok eksperimen adalah 0,45 dan kelompok kontrol 0,30 lebih kecil dari Ttabel 2,04. Kesimpulan ini menunjukan bahwa Aktivitas Ritmik line dance berpengaruh terhadap kebugaran jasmani siswa dan tidak berpengaruh terhadap kepercayaan diri siswa.
(8)
Ibnu Haris, 2014
Pengaruh aktivitas ritmik line dance terhadap kebugaran jasmani dan kepercayaan diri Siswa di sdn wangisagara 03
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
ABSTRACT
Ibnu Haris. NIM : 1000594. Education of Healthy Body and Recreation Study Program. Title: Influence of Rhythmic Line Dance Activity and Self-Confidence of students in SDN Wangisagara 03. Lecturer guide I : Drs. Hendi Suhendi P, Lecturer guide II : Arif Wahyudi, S.Pd
The purpose of this research is to know the influence of rhythmic line dance
activity and students’ self-confidence. Research’s method that is used is
experiment method. Research’s design is pretest posttest control group design. The population in this research is 64 students of fifth grade in SDN Wangisagara 03 with 32 students as the samples that are taken by using simple random sampling method. The instrument that is used to collect body health test data is TKJI on age 10-12 years old. While the self-confidence uses self-confidence
questionnaire. Based on the result of data’s tabulation by using the two sides’
experiment average analysis, is found that body health Tcount of experiment
group’s rhythmic activity is 5,59 and the control group is 5,77 bigger than Ttable 2,04. While the self-confidence of experiment group’s rhythmic activity is 0,45 and control group is 0,30 less than Ttable 2,04. This conclusion shows that
rhythmic line dance activity is influencing student’s body health and not
influencing student’s self-confidence.
(9)
Ibnu Haris, 2014
Pengaruh aktivitas ritmik line dance terhadap kebugaran jasmani dan kepercayaan diri Siswa di sdn wangisagara 03
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan jasmani merupakan proses interaksi sistematik antara anak didik dan lingkungan yang dikelola melalui pengembangan jasmani secara efektif dan efisien menuju pembentukan manusia yang utuh. Pendidikan jasmani menurut lutan (2000:15) “pendidikan jasmani adalah proses Pendidikan melalui aktivitas jasmani. Tujuan yang ingin dicapai bersifat menyeluruh, mencakup domain psikomotorik, kognitif, dan afektif”.
Pendidikan jasmani sebagai integral dari pendidikan nasional memiliki peranan penting dalam pembangunan bangsa. Pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan yang diajarkan di sekolah memiliki sumbangan unik, yaitu memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk terlibat langsung dalam berbagai pengalaman belajar melalui aktivitas jasmani, olahraga dan kesehatan yang terpilih yang dilakukan secara sistematis. Pembekalan pengalaman belajar itu diarahkan untuk membina pertumbuhan fisik dan pengembangan psikis yang lebih baik, sekaligus membentuk pola hidup sehat dan bugar sepanjang hayat.
Menurut Baley dan Field yang dikutif oleh Abduljabar (2011:4) menekankan bahwa pendidikan fisikal yang dimaksud adalah aktivitas jasmani yang membutuhkan upaya yang sungguh-sungguh. Lebih lanjut kedua ahli ini menyebutkan bahwa: Pendidikan jasmani adalah suatu proses terjadinya adaptasi dan pembelajaran secara organik, neuromuskular, intelektual, sosial, cultural, emosional dan estetika yang dhasilkan dari proses pemilihan berbagai aktivitas jasmani.
Jadi dapat disimpulkan bahwa pendidikan jasmani menggunakan aktivitas fisik untuk mengembangkan kesejahteraan total setiap orang. Karakteristik pendidikan jasmani seperti ini tidak terdapat pada mata pelajaran lain karena hasil belajar Penjas tidak terbatas pada perkembangan tubuh saja tetapi menyangkut
(10)
Ibnu Haris, 2014
Pengaruh aktivitas ritmik line dance terhadap kebugaran jasmani dan kepercayaan diri Siswa di sdn wangisagara 03
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
semua dimensi manusia, seperti halnya tubuh dan pikiran. Mahendra (2009: 19) mengungkapkan:
Secara sederhana pendidikan jasmani memberikan kesempatan kepada siswa untuk:
1. Mengembangkan pengetahuan dan ketrampilan yang berkaitan dengan aktivitas jasmani, perkembangan estetika, dan perkembangan sosial 2. Mengembangkan kepercayaan diri dan kemampuan untuk menguasai
ketrampila gerak dasar yang akan mendorong partisipasinya dalam aneka aktivitas jasmani
3. Memperoleh dan mempertahankan derajat kebugaran jasmani yang optimal untuk melaksanakan tugas sehari-hari secara efisien dan terkendali
4. Mengembangkan nilai-nilai pribadi melalui partisipasi dalam aktivitas jasmani baik secara kelompok maupun perorangan
5. Berpartisipasi dalam aktivitas jasmani yang dapat mengembangkan ketrampilan sosial yang memungkinkan siswa berfungsi secara efektif dalam hubungan antar orang
6. Menikmati kesenangan dan keriangan melalui aktivitas jasmani, termasuk permainan olahraga
Maka dari itu dapat ditarik kesimpulan bahwa aktivitas fisik dalam Penjas menjadi alat untuk mencapa tujuan pendidikan, yaitu untuk mengembangkan manusia seutuhnya meliputi aspek kognitif, psikomotor dan afektif.
Di Indonesia sendiri Pendidikan Jasmani di sekolah dikenal dengan nama Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan (PJOK) dan mengalami banyak kendala. Salah satunya adalah alokasi waktu jam pelajaran Penjas yang hanya 70-90 menit untuk tingkat sekolah dasar, sekolah menengah pertama dan sekolah menengah atas dengan frekuensi satu kali dalam seminggu. Hal ini dirasa belum maksimal untuk dapat mencapai seluruh tujuan penjas. Salah satu dampak dari alokasi waktu ini adalah sulit tercapainya tujuan Penjas untuk memelihara dan meningkatkan kebugaran jasmani siswa.
Kebugaran jasmani merupakan hal yang sangat paling penting untuk diperhatikan. Kebugaran jasmani menurut Giriwijoyo (2007:17), “Kebugaran jasmani (KJ) adalah derajat sehat dinamis seseorang yang menjadi kemampuan jasmani dasar untuk dapat melaksanakan tugas yang harus dilaksanakan”. Jadi
(11)
Ibnu Haris, 2014
Pengaruh aktivitas ritmik line dance terhadap kebugaran jasmani dan kepercayaan diri Siswa di sdn wangisagara 03
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
dapat disimpulkan bahwa kebugaran jasmani adalah kemampuan seseorang untuk melakukan tugas atau aktivitas tanpa kelelahan yang berarti. Bagi siswa, kebugaran jasmani diperlukan untuk menghadapi segala aktivitas-aktivitas baik itu disekolah maupun diluar sekolah. Namun, berdasarkan sebuah penelitian kesegaran jasmani pelajar kelompok usia 6 – 19 tahun yang memiliki kualifikasi baik hanya 6,90%, dan selebihnya memiliki tingkat kesegaran jasmani rendah.
Sebagai dampak dari belum berkembangnya pemikiran guru-guru penjas terdahulu dengan konsep Penjas yang kini di usung, pembelajaran Penjas terkesan masih mengedepankan prestasi dalam hal kemahiran siswa menunjukan keterampilan gerak tekhnik kecabangan olahraga. Jelas ini merupakan susatu masalah yang menyebabkan siswa akhirnya enggan dan merasa tidak percaya diri mengikuti pembelajaran penjas. Kepercayaan diri merupakan susatu keyakinan seseorang akan kemampuan yang dimilikinya untuk menampilkan perilaku atau perbuatan tertentu untuk mencapai target tertentu. Padahal proses pembelajaran penjas seharusnya mengikuti prinsip DAP (Developmental Appropriate Practice) dengan pertimbangan bahwa kemampuan dan potensi yang dimiliki siswa berbeda-beda.
Menurut Koentjaraningrat (dalam Dry Anggi, 2014:3) menjelaskan bahwa “Salah satu kelemahan generasi muda Indonesia adalah kurangnya rasa percaya diri”. Pernyataan ini didukung oleh penelitian Afian, dkk, terhadap siswa di Yogyakarta menunjukan bahwa permasalahan yang banyak dirasakan dan dialami oleh remaja pada dasarnya disebabkan oleh kurangnya rasa percaya diri. Maka dari itu pembelajaran Penjas harus dikemas sedemikian rupa untuk dapat menarik siswa dalam mengikuti pembelajaran Penjas dengan sungguh-sungguh dan aktif sehingga tujuan penjas datap terwujud.
Materi yang diambil dalam penelitian ini adalah aktivitas ritmik. Aktivitas ritmik termasuk kedalam salah satu aktivitas yang diajarkan pada mata pelajaran Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan (Penjasorkes) di sekolah, baik itu di tingkat dasar dan menengah. Hal itu sesuai dengan materi ajar penjas dalam
(12)
Ibnu Haris, 2014
Pengaruh aktivitas ritmik line dance terhadap kebugaran jasmani dan kepercayaan diri Siswa di sdn wangisagara 03
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) pada mata pelajaran Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan:
1. Permainan dan olahraga meliputi: olahraga tradisional, permainan eksplorasi gerak, keterampilan lokomotor non-lokomotor,dan manipulatif, atletik, kasti, rounders, kippers, sepak bola, bola basket, bola voli, tenis meja, tenis lapangan, bulu tangkis, dan beladiri, serta aktivitas lainnya
2. Aktivitas pengembangan meliputi: mekanika sikap tubuh, komponen kebugaran jasmani, dan bentuk postur tubuh serta aktivitas lainnya 3. Aktivitas senam meliputi: ketangkasan sederhana, ketangkasan tanpa
alat, ketangkasan dengan alat, dan senam lantai, serta aktivitas lainnya 4. Aktivitas ritmik meliputi: gerak bebas, senam pagi, SKJ, dan senam
aerobik serta aktivitas lainnya
5. Aktivitas air meliputi: permainan di air, keselamatan air, keterampilan bergerak di air, dan renang serta aktivitas lainnya
6. Pendidikan luar kelas, meliputi: piknik/karyawisata, pengenalan lingkungan, berkemah, menjelajah, dan mendaki gunung
7. Kesehatan, meliputi penanaman budaya hidup sehat dalam kehidupan sehari-hari, khususnya yang terkait dengan perawatan tubuh agar tetap sehat, merawat lingkungan yang sehat, memilih makanan dan minuman yang sehat, mencegah dan merawat cidera, mengatur waktu istirahat yang tepat dan berperan aktif dalam kegiatan P3K dan UKS
Aktivitas ritmik menurut Mahendra (2011: 3) adalah “rangkaian gerak manusia yang dilakukan dalam ikatan pola irama, disesuaikan dengan perubahan tempo, atau semata-mata gerak ekspresi tubuh mengikuti iringan musik atau ketukan diluar musik”. Aktivitas ritmik ini merupakan istilah baru dalam khasanah peristilahan penjas di Indonesia, karena sebelumnya diwakili oleh senam irama.
Pada hakikatnya aktivitas ritmik bermakna lebih luas dari senam irama yang lebih dulu dikenal. Mahendra (2007:32) menjelaskan “Senam ritmik adalah istilah yang paling dekat pada istilah aktivitas ritmik, sehingga sering juga dianggap bahwa inilah yang menjadi substansi dasar dari aktivitas ritmik”. Pada perkembangannya sendiri, banyak sekali jenis dari aktivitas ritmik, salahsatunya adalah line dance.
(13)
Ibnu Haris, 2014
Pengaruh aktivitas ritmik line dance terhadap kebugaran jasmani dan kepercayaan diri Siswa di sdn wangisagara 03
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Line dance ini merupakan olahraga dansa yang populer di daratan Amerika dan Eropa dan baru berkembang di Indonesia sejak dikenal tahun 2000. Olahraga dansa berderet ini berupa rangkaian langkah yang membentuk suatu koreografi pada sejumlah hitungan musik tertentu. Pengertian line dance menurut Gilbert (1974):
A line dance is a choreographed dance with a repeated sequence of steps in which a group of people dance in one or more lines or rows without regard for the gender of the individuals, all facing either each other or in the same direction, and executing the steps at the same time.
Pengertian line dance yang diambil dari http://herliessa.blogspot.com/ yaitu “sejenis olahraga dansa yang berupa rangkaian langkah yang membentuk suatu koreografi dan digerakkan pada sejumlah hitungan musik tertentu. Rangkaian gerakan itu bisa digerakkan menghadap ke 1, 2, 3 atau 4 bilik (wall)”. Disebut olahraga dansa karena pola-pola langkah dan gayanya diambil dari langkah-langkah dasar berbagai jenis dansa, seperti rumba, salsa, cha-cha, merengue, waltz, jive, hip-hop, jazz, dan lainnya.
Aktivitas ritmik, contohnya line dance, dalam gerakannya terdpat latihan-latihan untuk otot, sendi dan sebagainya, yang mana ini tentu akan memberikan pengaruh terhadap kebugaran jasmani orang yang melakukannya. Namun berdasarkan fakta di lapangan, aktivitas ritmik memiliki porsi yang lebih sedikit dibanding aktivitas lain bahkan belum diterapkan di sekolah. Padahal aktivitas ritmik memiliki peranan penting dalam meningkatkan kebugaran jasmani siswa.
Aktivitas ritmik seperti halnya senam aerobik, SKJ atau line dance melatih daya tahan aerobik atau kardiovaskular karena dilakukan dengan dinamis dan dalam waktu lebih dari 10 menit. Hal ini sesuai dengan pendapat Giriwijoyo (2007: 28):
Kegiatan olahraga kesehatan aerobik yang mengambil waktu maksimal 10 menit yang disebut waktu minimal yang efektif untuk meningkatkan kapasitas aerobik seseorang, sedangkan waktu maksimalnya ialah 30 menit yang disebut waktu maksimal yang efisien.
(14)
Ibnu Haris, 2014
Pengaruh aktivitas ritmik line dance terhadap kebugaran jasmani dan kepercayaan diri Siswa di sdn wangisagara 03
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Aktivitas ritmik dalam Penjas ditengarai mampu mengurangi kecenderungan Penjas hanya berorientasi pada aktivitas yang bersifat kompetitif saja yang membuat sebagian siswa dengan kemampuan gerak dasar yang kurang percaya diri untuk mengikuti pelajaran Penjas. Aktivitas ritmik, khususnya line dance dengan gerakan pola langkah yang sederhana memiliki kemungkinan dalam hal meningkatkan kepercayaan diri siswa untuk belajar Penjas.
Berdasarkan fakta tersebut, penulis bermaksud untuk meneliti tentang pengaruh aktivitas ritmik line dance terhadap kebugaran jasmani dan kepercayaan diri siswa di SDN Wangisagara 03.
B.Identifikasi Masalah
Berdasarkan fakta di lapangan, aktivitas ritmik masih mendapat porsi yang sedikit bahkan belum banyak diterapkan dalam pembelajaran Pendidikan Jasmani di sekolah. Padahal aktivitas ritmik memiliki peranan penting dalam meningkatkan kebugaran jasmani siswa karena dilakukan dengan dinamis dan dengan waktu lebih dari 10 menit. Selain itu, aktivitas ritmik juga ditenggarai dapat meningkatkan kepercayaan diri dalam pelajaran Penjas.
C. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah Untuk lebih memfokuskan masalah yang akan diteliti, penulis membuat rumusan masalah dari kajian diatas yaitu:
1. Apakah terdapat pengaruh yang signifikan dari line dance terhadap kebugaran jasmani siswa?
2. Apakah terdapat pengaruh yang signifikan dari line dance terhadap kepercayaan diri siswa?
(15)
Ibnu Haris, 2014
Pengaruh aktivitas ritmik line dance terhadap kebugaran jasmani dan kepercayaan diri Siswa di sdn wangisagara 03
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka penulis menetapkan tujuan penelitian adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui pengaruh dari line dance terhadap kebugaran jasmani siswa
2. Untuk mengetahui pengaruh dari line dance terhadap kepercayaan diri siswa
E.Manfaat Penelitian
Berdasarkan tujuan penelitian yang penulis paparkan diatas, maka penelitian ini diharapkan memberi manfaat seperti berikut.
1. Manfaat Teoritis
Secara teoritis peneliti ini dapat dijadikan sumbangan pikiran untuk bahan pengajaran dan pembelajaran Penjas
2. Manfaat Praktis
Secara praktis, hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai program alternatif untuk sekolah, dan khususnya untuk guru Penjas dalam upaya meningkatkan dan memelihara kebugaran jasmani siswa serta mengembangkan kepercayaan diri siswa.
F. Batasan Penelitian
Supaya masalah yang akan dibahas tidak menyimpang dari masalah yang sebenarnya dan supaya penelitian dapat dilakukan secara mendalam, maka dari itu penulis memberikan batasan-batasan masalah pada penelitian ini. Adapun ruang lingkup permasalahan yang ingin dibahas adalah:
1. Ruang lingkup penelitian ini adalah pengaruh line dance terhadap kebugaran jasmani siswa dan kepercayaan diri siswa
(16)
Ibnu Haris, 2014
Pengaruh aktivitas ritmik line dance terhadap kebugaran jasmani dan kepercayaan diri Siswa di sdn wangisagara 03
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
2. Menurut Mahendra (2007:3), aktivitas ritmik adalah rangkaian gerak manusia yang dilakukan dalam ikatan pola irama, disesuaikan dengan perubahan tempo, atau semata-mata gerak ekspresi tubuh mengikuti iringan musik atau ketukan diluar musik
3. Line dance merupakan bagian dari pembelajaran aktivitas ritmik
4. Menurut Gilbert (1974), Line dance adalah sebuah tarian koreografi dengan urutan berulang dari langkah-langkah di mana sekelompok orang menari di satu atau lebih garis atau baris tanpa memperhatikan perbedaan gender, semua menghadap baik satu sama lain atau ke arah yang sama, dan melakukan langkah-langkah pada waktu yang sama
5. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah aktivitas ritmik yaitu line dance, variabel terikatnya adalah tingkat kebugaran jasmani dan kepercayaan diri siswa
6. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian eksperimen
7. Populasi penelitian adalah siswa kelas V SDN Wangisagara 03 Kabupaten Bandung. Teknik pengambilan sampel dilakukan secara acak (simple random sampling)
8. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah Tes Kesegaran Jasmani Indonesia untuk mengukur kebugaran jasmani siswa dan pengukuran kepercayaan diri siswa menggunakan angket dengan skala Likert.
(17)
Ibnu Haris, 2014
Pengaruh aktivitas ritmik line dance terhadap kebugaran jasmani dan kepercayaan diri Siswa di sdn wangisagara 03
(18)
Ibnu Haris, 2014
Pengaruh aktivitas ritmik line dance terhadap kebugaran jasmani dan kepercayaan diri Siswa di sdn wangisagara 03
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB III
METODE PENELITIAN A.Lokasi, Populasi dan Sampel
1. Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian adalah tempat yang akan dilaksanakan oleh peneliti. Lokasi penelitian ini dilakukan di SDN Wangisagara 03 yang beralamat di Jalan Raya Pacet Desa Wangisagara Kecamatan Majalaya Kabupaten Bandung.
2. Populasi
Populasi dalam suatu penelitian merupakan kumpulan individu atau objek yang merupakan sifat-sifat umum. Dalam hal ini Sugiyono (2013:117) menjelaskan bahwa:
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.
Sedangkan Sudjana (2005:6) menjelaskan bahwa:
Totalitas semua nilai yang mungkin hasil menghitung ataupun pengukuran, kuantitatif maupun kualitatif mengenai karakteristik tertentu dari semua anggota kumpulan yang lengkap dan jelas yang ingin dipelajari sifat-sifatnya.
Atas dasar pendapat para ahli diatas dapat digambarkan bahwa yang dimaksud dengan populasi adalah totalitas sumber data secara keseluruhan subjek penelitian, oleh karena itu perlu ditetapkan secara akurat, sebab data yang terkumpul akan diolah dan dianalisa kemudian kesimpulannya digunakan untuk menguji kebenaran hipotesis. Populasi dalam penelitian ini adalah 64 siswa kelas V SDN Wangisagara.
(19)
Ibnu Haris, 2014
Pengaruh aktivitas ritmik line dance terhadap kebugaran jasmani dan kepercayaan diri Siswa di sdn wangisagara 03
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
3. Sampel
Penelitian terhadap populasi dengan jumlah yang besar namun terkendala biaya, waktu dan sebagainya, maka dapat dilakukan pengambilan sampel. Seperti yang dijelaskan oleh Sugiyono (2013:118) bahwa:
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Bila populasi besar, dan peneliti tidak mungkin mempelajari semua yang ada pada populasi, misalnya karena keterbatasan dana, tenaga dan waktu, maka peneliti dapat menggunakan sampel yang diambi dari populasi itu.
Untuk itu sampel yang diambil harus betul-betul mewakili (representatif). Sudjana (2005:6) menjelaskan bahwa “Sampel itu harus representatif, dalam arti segala karakteristik populasi hendaknya tercerminkan pula dalam sampel yang
diambil”. Terdapat beberapa hal yang harus diperhatikan dalam pengambilan
sampel, seperti yang dijelaskan oleh Fathoni (2006:101):
1. Dapat memberikan gambaran terpercaya tentang keadaan populasi sasaran
2. Dapat memberikan keterangan sebanyak mungkin dengan menggunakan tenaga, waktu, dan dana yang terbatas
3. Dapat menentukan presisi hasil penelitian dengan mengestimasi batas kesalahan (standard error) dari taksiran hasil yang diperoleh.
Ada beberapa jenis teknik penarikan sampel, yang akan penulis gunakan adalah teknik penarikan sampel secara acak atau simple random sampling. Menurut Sugiyono (2013:120) “Dikatakan simple (sederhana) karena pengambilan anggota sampel dari populasi secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi itu”. Simple random sampling ini dipilih dengan alasan bahwa populasi yang digunakan homogen, setiap anggota populasi memiliki kesempatan yang sama untuk terpilih menjadi sampel dan cara penarikan sampel mudah bisa dengan diundi atau menggunakan bilangan acak.
(20)
Ibnu Haris, 2014
Pengaruh aktivitas ritmik line dance terhadap kebugaran jasmani dan kepercayaan diri Siswa di sdn wangisagara 03
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas V SDN Wangisagara 03 yang berjumlah 64.
B.Desain Penelitian
Untuk memperlancar proses penelitian maka diperlukan sebuah desain penelitian sebagai pedoman bagi peneliti dalam melaksanakan setiap langkah-langkah penelitian yang akan diambil agar proses penelitian berjalan sesuai dengan prosedur yang benar. Desain penelitian yang digunakan adalah pretest-posttest control group design. Desain ini digunakan untuk penelitian eksperiman. Pretest-posttest control group design menurut Sugiyono (2013:113): “Dalam desain ini terdapat dua kelompok yang dipilih secara random, kemudian diberi pretest untuk mengetahui keadaan awal adakah perbedaan antara kelompok
eksperimen dan kelompok kontrol”. Desain ini dapat digambarkan sebagai
berikut.
Gambar 3.1 Desain Penelitian
Keterangan:
O1 : Pre-test kelompok eksperimen O2 : Post-test kelompok eksperimen O3 : Pre-test kelompok kontrol O4 : Post-test kelompok kontrol
X1 : Penerapan Aktivitas Ritmik Line Dance
R O1 X1 O2
(21)
Ibnu Haris, 2014
Pengaruh aktivitas ritmik line dance terhadap kebugaran jasmani dan kepercayaan diri Siswa di sdn wangisagara 03
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Untuk memberikan kemudahan maka diperlukan adanya langkah-langkah kerja penelitian. Penulis menggambarkan langkah-langkah penelitian sebagai berikut.
Populasi
Sampel
Pretest
Kelompok Eksperimen Penerapan Aktivitas
Ritmik Line Dance
Kelompok Kontrol pembelajaran yang sesuai dikurikulum
Posttest
Analisis Data
(22)
Ibnu Haris, 2014
Pengaruh aktivitas ritmik line dance terhadap kebugaran jasmani dan kepercayaan diri Siswa di sdn wangisagara 03
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Gambar 3.2
Gambar 3.2
Langkah-langkah Penelitian
Dalam penelitian ini, penulis menjelaskan langkah-langkah penelitian sebagai berikut.
a. Menentukan populasi dan sampel
b. Melakukan tes awal tingkat kebugaran jasmani dan kepercayaan diri siswa terhadap kelompok eksperimen dan kelompok kontrol
c. Memberikan perlakuan kepada kelompok eksperimen (experimental group), yaitu aktivitas ritmik line dance
d. Melakukan tes akhir tingkat kebugaran jasmani dan kepercayaan diri siswa terhadap kelompok eksperimen dan kelompok kontrol
e. Menghitung perbedaan pengaruh sebelum dan setelah diberikan perlakuan
f. Memakai pengujian hipotesis apakah perbedaan tersebut cukup berarti menerima hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini atau sebaliknya.
Setelah sampel terkumpul kemudian dilakukan tes awal. Tes awal ini berfungsi untuk mengetahui tingkat kebugaran jasmani dan kepercayaan diri siswa sebelum diberikan perlakuan pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Sampel kemudian diberikan perlakuan yaitu aktivitas ritmik line dance selama 16 kali pertemuan (satu minggu tiga kali). Setelah masa perlakuan berakhir maka dilakukan tes akhir. Setelah data tes awal dan tes akhir terkumpul, maka data-data tersebut diolah.
(23)
Ibnu Haris, 2014
Pengaruh aktivitas ritmik line dance terhadap kebugaran jasmani dan kepercayaan diri Siswa di sdn wangisagara 03
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
C.Metode Penelitian
Dalam suatu penelitian diperlukan suatu metode agar penelitian berjalan dengan baik. Seperti yang diungkapkan oleh Sugiyono (2013:1), “Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan
tujuan dan kegunaan tertentu”. Untuk itu perlu dipilih secara cermat metode yang
akan dipakai dalam suatu penelitian. Metode merupakan suatu cara yang ditempuh untuk mencapai tujuan, sedangkan tujuan dari penelitian adalah untuk mengungkapkan, menggambarkan, dan menyimpulkan hasil pemecahan masalah melalui cara-cara tertentu sesuai dengan prosedur penelitian. Lebih lanjut Surakhmand (1998:131) menjelaskan bahwa:
Metode merupakan cara utama yang dipergunakan untuk mencapai suatu tujuan, misalnya untuk menguji serangkaian hipotesa, dengan mempergunakan teknik dan alat-alat tertentu. Cara utama itu dipergunakan setelah penyelidik memperhitungkan kewajaran ditinjau dari tujuan penyelidikan serta dari situasi penyelidikan.
Metode yang digunakan penulis untuk penelitian ini adalah metode eksperimen. Metode ini digunakan atas dasar pertimbangan bahwa penelitian eksperimen yaitu mencobakan sesuatu untuk mengetahui pengaruh atau suatu perlakuan atau treatment. Dalam penelitian ini, peneliti ingin mencobakan aktivitas ritmik line dance untuk diketahui pengaruhnya terhadap tingkat kebugaran jasmani dan kepercayaan diri siswa.
Pengertian metode eksperimen dijelaskan oleh Sugiyono (2013: 107) yaitu
“Metode penelitian eksperimen dapat diartikan sebagai metode penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan tertentu terhadap yang lain dalam kondisi terkendalikan”. Penelitian dengan metode ekperimen dilakukan dalam kondisi terkendalikan maksudnya adalah kondisi yang disengaja agar dapat terlihat pengaruh dari perlakuan yang sedang dicobakan. Seperti yang juga diungkapkan oleh Fathoni (2006:99): Metode eksperimen berarti metode
(24)
Ibnu Haris, 2014
Pengaruh aktivitas ritmik line dance terhadap kebugaran jasmani dan kepercayaan diri Siswa di sdn wangisagara 03
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
percobaan untuk mempelajari pengaruh dari variabel tertentu terhadap variabel lain, melalui uji coba dalam kondisi khusus yang sengaja diciptakan.
Secara teori, tujuan dari eksperimen adalah untuk menyelidiki ada atau tidaknya hubungan sebab akibat dari perlakuan-perlakuan tertentu pada kelompok objek uji coba, juga untuk mengetahui perbedaan pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat yang diteliti. Dalam penelitian ini terdapat satu variabel bebas dan dua variabel terikat, Sugiyono (2013:61) menjelaskan mengenai variabel penelitian yaitu:
1. Variabel independen (bebas) merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen (terikat)
2. Variabel dependen (terikat) merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena adanya variabel bebas.
Satu variabel bebas yang akan dicobakan adalah aktivitas ritmik yaitu line dance, sedangkan dua variabel terikatnya adalah kebugaran jasmani dan kepercayaan diri siswa.
D.Definisi Istilah
Jika dilihat dari sudut pandang penafsiran seseorang terhadap suatu istilah itu berbeda-beda. Untuk menghindari kesalahan pengertian tentang istilah-istilah dalam penelitian ini, maka penulis akan menjelaskan dan menjabarkan satu-persatu istilah tersebut, diantaranya sebagai berikut:
1. Pengaruh
Pengaruh adalah daya yang ada atau timbul dari suatu (orang, benda, dan sebagainya) yang berkuasa atau berkekuatan (W.J.S Poerwadarminta dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, 2008).
2. Aktivitas Ritmik
Menurut Mahendra (2007:3), aktivitas ritmik adalah rangkaian gerak manusia yang dilakukan dalam ikatan pola irama, disesuaikan dengan perubahan
(25)
Ibnu Haris, 2014
Pengaruh aktivitas ritmik line dance terhadap kebugaran jasmani dan kepercayaan diri Siswa di sdn wangisagara 03
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
tempo, atau semata-mata gerak ekspresi tubuh mengikuti iringan musik atau ketukan diluar musik.
3. Line Dance
Menurut Gilbert (1974), Line dance adalah sebuah tarian koreografi dengan urutan berulang dari langkah-langkah dimana sekelompok orang menari di satu atau lebih garis atau baris tanpa memperhatikan perbedaan gender, semua menghadap baik satu sama lain atau ke arah yang sama, dan melakukan langkah-langkah pada waktu yang sama.
4. Kebugaran Jasmani
menurut Giriwijoyo (2007:17), kebugaran jasmani (KJ) adalah derajat sehat dinamis seseorang yang menjadi kemampuan jasmani dasar untuk dapat melaksanakan tugas yang harus dilaksanakan.
5. Kepercayaan Diri
Menurut Perry (2005), kepercayaan diri adalah kemampuan untuk mempercayai kemampuan sendiri.
E. Instrumen Penelitian
Pada prinsipnya meneliti adalah melakukan pengukuran terhadap suatu fenomena. Dalam melakukan pengukuran, instrumen memegang peranan penting dalam proses pengumpulan data. Menurut Sugiyono (2013:148), ”Instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan untuk mengukur fenomena alam atau
sosial yang diamati”. Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini
adalah tes dan angket.
Mengenai tes, Suntoda (2013:1) menjelaskan, “Tes adalah suatu alat ukur
atau instrumen yang digunakan untuk memperoleh informasi/data tentang
seseorang atau objek tertentu”. Tes yang digunakan dalam penelitian ini adalah
(26)
Ibnu Haris, 2014
Pengaruh aktivitas ritmik line dance terhadap kebugaran jasmani dan kepercayaan diri Siswa di sdn wangisagara 03
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
jasmani siswa. TKJI ini merupakan suatu tolak ukur untuk mengetahui tingkat kesegaran jasmani siswa atau anak pada golongan umur tertentu.
Sedangkan variabel kepercayaan diri dinilai melalui angket atau kuesioner. Kuesioner menurut Sugiyono (2013:199): “teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pertanyaan tertulis kepada responden untuk dijawab”. Penggunaan angket ini berdasarkan pertimbangan bahwa dengan angket dapat dibagikan secara bersamaan kepada seluruh responden.
1. Tes Kebugaran Jasmani
Tes yang digunakan yaitu Tes Kesegaran Jasmani Indonesia (TKJI) untuk
mengukur tingkat kebugaran jasmani siswa yang diambil
http://www.slideshare.net/RuceLeeAlcantara/tes-kesegaran-jasmani-indonesia .
Dalam lokakarya kesegaran jasmani yang dilaksanakan pada tahun 1984 “ Tes Kesegaran Jasmani Indonesia “ (TKJI) telah disepakati dan ditetapkan menjadi
instrumen / alat tes yang berlaku di seluruh wilayah Indonesia karena TKJI disusun dan disesuaikan dengan kondisi anak Indonesia. TKJI dibagi dalam 4 kelompok usia, yaitu : 6-9 tahun, 10-12 tahun, 13-15 tahun, dan 16-19 tahun.
Berikut merupakan tata cara pelaksanaan Tes Kesegaran Jasmani Indonesia (TKJI) berdasarkan Buku Tes Kesegaran Jasmani Indonesia untuk rentang usia siswa Sekolah Dasar (SD) yaitu usia 10-12 tahun.
A. Rangkaian Tes
Tes Kesegaran Jasmani Indonesia untuk putra dan putri 10-12 terdiri dari : a. lari 40 meter
b. gantung angkat tubuh (pull up) selama 30 detik c. baring duduk (sit up) selama 30 detik
d. loncat tegak (vertical jump) e. lari 600 meter
(27)
Ibnu Haris, 2014
Pengaruh aktivitas ritmik line dance terhadap kebugaran jasmani dan kepercayaan diri Siswa di sdn wangisagara 03
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu B. Kegunaan Tes
Tes kesegaran jasmani Indonesia digunakan untuk mengukur dan menentukan tingkat kesegaran jasmani anak umur 10-12 tahun
C. Alat dan Fasilitas
1) Lintasan lari / lapangan yang datar dan tidak licin 2) Stopwatch
3) Bendera start 4) Tiang pancang 5) Nomor dada
6) Palang tunggal untuk gantung siku 7) Papan berskala untuk papan loncat 8) Serbuk kapur
9) Penghapus 10) Formulir tes 11) Peluit 12) Alat tulis
D. Ketentuan Tes
TKJI merupakan satu rangkaian tes, oleh karena itu semua butir tes harus dilaksanakan secara berurutan, terus- menerus dan tidak terputus dengan memperhatikan kecepatan perpindahan butir tes ke butir tes berikutnya dalam 3 menit. Perlu dipahami bahwa butir tes dalam TKJI bersifat baku dan tidak boleh dibolak-balik , dengan urutan pelaksanaan tes sebagai berikut :
Pertama : Lari 40 meter
Kedua : - gantung angkat tubuh untuk putra (pull up) -gantung siku tekuk untuk putri (tahan pull up) Ketiga : Baring duduk (sit up)
(28)
Ibnu Haris, 2014
Pengaruh aktivitas ritmik line dance terhadap kebugaran jasmani dan kepercayaan diri Siswa di sdn wangisagara 03
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Keempat : Loncat tegak (vertical jump)
Kelima : - Lari 600 meter
E. Tabel Nilai TKJI
Tabel 3.1 Tabel Nilai TKJI
(Untuk Putra Usia 10 -12 Tahun)
Nilai Lari
40 meter Gantung angkat tubuh Baring duduk Loncat tegak Lari
600 meter Nilai
5 Sd- 6.3 detik 51”–
Keatas
23 – Keatas 46 Keatas s.d –2’09” 5
4 6.4” – 6,9” 31” –50” 18 – 22 38 – 45 2’10” –2’30” 4
3 7,70” – 7,7” 15” – 30” 12 – 17 31 – 37 2’31” –2’45” 3
2 7,8”– 8,8” 5” –14” 4 – 11 24 – 30 2’46” –3’44” 2
1 8,9”- dst 4” – dst 0 – 3 23 – dst 3’45” - dst 1
Tabel 3.2 Tabel Nilai TKJI
(Untuk Putri Usia 10 -12 Tahun)
Nilai Lari
40 meter Gantung Siku Tekuk Baring duduk Loncat tegak Lari
600 meter Nilai 5 S.d – 6.7” 40” –
Keatas
20 – Keatas 42 Keatas s.d –2’32” 5
4 6.8” – 7,5” 20” – 39” 14 – 19 34 – 41 2’33” –2’54” 4
3 7,6” – 8,3” 8” – 19” 7 – 13 28 – 33 2’55” –3’28” 3
2 8,4” – 9,6” 2” – 7” 2 – 6 21 – 27 3’29” –4’22” 2
1 9,7”- dst 0” – 1” 0 – 1 0 – 20 4’23” - dst 1
F. Norma Tes Kebugaran Jasmani Indonesia (TKJI)
Untuk mengklasifikasikan tingkat kesegaran jasmani anak yang telah mengikuti tes kesegaran jasmani Indonesi dipergunakan norma seperti tertera pada tabel 3.3, yang berlaku untuk putra dan putri.
Tabel 3.3
(29)
Ibnu Haris, 2014
Pengaruh aktivitas ritmik line dance terhadap kebugaran jasmani dan kepercayaan diri Siswa di sdn wangisagara 03
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu (Untuk Putra dan Putri)
No Jumlah nilai Klasifikasi Kesegaran Jasmani
1. 22 – 25 Baik sekali (BS)
2. 18 – 21 Baik (B)
3. 14 – 17 Sedang (S)
4. 10 – 13 Kurang (K)
5. 5 – 9 Kurang sekali (KS)
G. Cara Menilai Tes Kebugaran Jasmani Indonesia (TKJI) a. Hasil Kasar
Prestasi setiap butir tes yang dicapai oleh anak yang telah mengikuti
tes disebut “Hasil Kasar”. Tingkat kesegaran jasmani anak, tidak dapat
dinilai secara langsung berdasarkan prestasi yang telah dicapai, karena satuan ukuran yang dipergunakan masing-masing butir tes tidak sama, yaitu :
a. Untuk butir tes lari dan gantung siku tekuk mempergunakan satuan
ukuran “waktu”
b. Untuk butir tes baring duduk dan gantung angkat tubuh, mempergunakan satuan ukuran jumlah ulangan gerak (kali).
2. Nilai tes
Hasil kasar yang masih merupakan satuan ukuran yang berbeda-beda tersebut di atas, perlu diganti dengan satuan ukuran yang sama, satuan
ukuran pengganti ini adalah “Nilai”.
Nilai tes kesegaran jasmani peserta diperoleh dengan mengubah hasil kasar setiap butir tes menjadi nilai terlebih dahulu.Setelah hasil kasar setiap butir tes diubah menjadi nilai, langkah berikutnya adalah menjumlahkan nilai-nilai dari kelima butir tes tersebut. Hasil penjumlahan tersebut menjadi dasar untuk menentukan klasifikasi kesegaran jasmani remaja tersebut.
(30)
Ibnu Haris, 2014
Pengaruh aktivitas ritmik line dance terhadap kebugaran jasmani dan kepercayaan diri Siswa di sdn wangisagara 03
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Variabel kepercayaan diri siswa dinilai melalui angket atau kuesioner. Kuesioner menurut Sugiyono (2013:199) adalah “teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pertanyaan tertulis
kepada responden untuk dijawabnya”. Penggunaan angket dalam penelitian ini
berdasarkan pertimbangan bahwa dengan menggunakan angket, maka dapat diberikan secara serempak pada seluruh responden, yang tentu akan mempercepat waktu penelitian.
Berdasarkan penjelasan diatas bahwa soal atau kuesioner adalah daftar pertanyaan yang sudah disediakan peneliti untuk diisi oleh responden. Responden dalam penelitian ini adalah siswa SDN Wangisagara 03. Dalam penyusunan butir-butir pertanyaan kuesioner penulis berpedoman pada penjelasan Sugiyono (2013:200):
1. Isi dan tujuan pertanyaan harus disusun dalam skala pengukuran dan jumlah itemnya mencukupi untuk mengukur variabel yang diteliti 2. Bahasa yang digunakan harus disesuaikan dengan kemampuan
berbahasa responden
3. Tipe dan bentuk pertanyaan dapat terbuka atau tertutup
4. Pertanyaan tidak mendua sehingga menyulitkan responden untuk memberikan jawaban
5. Tidak menanyakan yang sudah lupa
6. Pertanyaan tidak menggiring ke jawaban yang baik dan jelek saja 7. Panjang pertanyaan
8. Urutan pertanyaan dimulai dari hal yang umum hingga spesifik 9. Prinsip pengukuran, untuk mendapatkan data yang valid dan reliabel 10. Penampilan fisik angket
a) Angket Kepercayaan Diri
Untuk memperoleh data tentang kepercayaan diri siswa untuk butir-butir pertanyaan harus dibuat secara ringkas, jelas dan tegas. Untuk itu penulis terlebih dahulu membuat kisi-kisi angket penelitian sebagai berikut.
Tabel 3.4
Kisi-Kisi Instrumen Kepercayaan Diri Siswa Di SDN Wangisagara 03
(31)
Ibnu Haris, 2014
Pengaruh aktivitas ritmik line dance terhadap kebugaran jasmani dan kepercayaan diri Siswa di sdn wangisagara 03
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Definisi Konsep Sub
Komponen Indikator
Nomor Butir Pernyataan No. Butir + No. Butir - Menurut Perry (2005), kepercayaan diri adalah kemampuan untuk mempercayai kemampuan sendiri. 1.Keyakinan kemampuan diri a.Mempunyai tujuan dan kemauan
29, 40 28, 59, 72
b.Menghargai diri sendiri
1, 51, 52 12, 18, 30
c.Bersosialisasi
3, 14, 16, 73
13, 41, 69
2.Optimis a.Berpikir positif 5, 19, 31, 42, 75, 76
2, 15, 43, 60, 79
b.Berusaha keras 33, 53, 63
32, 44, 64
Objektif a.Mengambil
keputusan
22, 24 , 45, 70
4, 11, 34, 54
b.Memberi dan menerima pendapat
20, 22, 23, 25, 78
6, 26, 27, 34
(32)
Ibnu Haris, 2014
Pengaruh aktivitas ritmik line dance terhadap kebugaran jasmani dan kepercayaan diri Siswa di sdn wangisagara 03
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Bertanggungja
wab
a.Mempunyai keberanian
7, 55, 80 46, 65, 71
b. Mentaati aturan 35, 61, 74 56, 66 c. Konsekuen terhadap tugas 47, 57, 67 36, 62, 68 Rasional dan realistis a. Mengendalikan diri 10, 21, 37, 77
8, 17, 48
b. Menganalisis menggunakan akal sehat
39, 49, 58
9, 38, 50
Dari tabel diatas, kisi-kisi mengenai instrumen kontribusi aktivitas ritmik line dance terhadap kepercayaan diri siswa di SDN Wangisagara tampak komponen, sub komponen, dan indikator untuk membuat butir pernyataan. Setiap butir pernyataan telah memiliki alternatif jawaban yang diberikan bobot skor dengan menggunakan skala Likert. Skala Likert menurut Sugiyono (2013: 134):
Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial. Dalam penelitian, fenomena sosial ini telah ditetapkan secara spesifik oleh peneliti, yang selanjutnya disebut sebagai variabel penelitian. Dengan skala Likert, maka variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi indikator variabel. Kemudian indikator tersebut dijadikan sebagai sebagai titik tolak untuk menyusun item-item instrumen yang dapat berupa pernyataan atau pertanyaan.
Berdasarkan uraian tentang alternatif jawaban dalam angket, penulis menetapkan kategori pemberian skor sebagai berikut: Kategori untuk setiap butir
(33)
Ibnu Haris, 2014
Pengaruh aktivitas ritmik line dance terhadap kebugaran jasmani dan kepercayaan diri Siswa di sdn wangisagara 03
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
pertanyaan positif yaitu, Sangat Setuju = 5, Setuju = 4, Ragu-ragu = 3, Tidak Setuju = 2, Sangat Tidak Setuju =1. Kategori untuk pertanyaan negatif yaitu, Sangat Setuju = 1, Setuju = 2, Ragu-ragu = 3, Tidak Setuju =4, Sangat Tidak Setuju = 5. Kategori tersebut ada dalam tabel berikut.
Tabel 3.5
Kriteria Pemberian Skor
No Alternatif Jawaban Skor Alternatif Jawaban
Positif Negatif
1 Sangat Setuju (SS) 5 1
2 Setuju (S) 4 2
3 Ragu-ragu (R) 3 3
4 Tidak Setuju (TS) 2 4
5 Sangat Tidak Setuju (STS) 1 5
F. Proses Pengembangan Instrumen
Pemahaman terhadap suatu instrumen yang baik adalah sangat penting. Instrumen yang baik akan dapat menghasilkan informasi sebagaimana adanya. Suatu instrumen yang baik dapat dilihat dari sejauh mana persyaratan baku suatu instrumen telah dipenuhinya. Ada dua syarat utama instrumen dikatakan baik yaitu valid dan reliabel. Sebagaimana yang dijelaskan Sugiyono (2013:173): “Jadi instrumen yang valid dan reliabel merupakan syarat mutlak untuk mendapatkan
hasil penelitian yang valid dan reliabel”. Maka dari itu peneliti harus mampu
menyusun instrumen dan menguji validitas dan reliabilitas instrumen yang disusunnya.
Validitas kadangkala disamakan dengan kesahihan atau kesangkilan.
Suntoda (2013:9) menjelaskan “Sebuah instrumen dikatakan valid apabila tes
tersebut mampu mengukur secara tepat terhadap apa yang semestinya diukur”.
Mengenai reliabilitas, Sugiyono (2013:173) menjelaskan “Instrumen yang reliabel
(34)
Ibnu Haris, 2014
Pengaruh aktivitas ritmik line dance terhadap kebugaran jasmani dan kepercayaan diri Siswa di sdn wangisagara 03
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
sama, akan menghasilkan data yang sama”. Lebih lanjut Fathoni (2006:31)
menjelaskan bahwa:
Reliabilitas suatu alat pengukur menunjukkan keajegan hasil pengukuran sekiranya alat pengukur yang sama digunakan oleh orang yang sama dalam waktu yang berlainan atau orang yang berlainan dalam waktu yang bersamaan atau dalam waktu yang berlainan.
Dengan kata lain, reliabilitas adalah ketetapan dari suatu instrumen untuk diujikan kembali. Reliabilitas ini juga menggambarkan objektivitas, karena hasil pengukuran tidak terpengaruh oleh sikap pengukurannya.
1. Uji Instrumen Penelitian
Pemahaman terhadap suatu instrumen yang baik adalah sangat penting. Instrumen yang baik akan dapat menghasilkan informasi sebagaimana adanya. Suatu instrumen yang baik dapat dilihat dari sejauh mana persyaratan baku suatu instrumen telah dipenuhinya. Ada dua syarat utama instrumen dikatakan baik yaitu valid dan reliabel. Sebagaimana yang dijelaskan Sugiyono (2013:173): “Jadi instrumen yang valid dan reliabel merupakan syarat mutlak untuk mendapatkan
hasil penelitian yang valid dan reliabel”. Maka dari itu peneliti harus mampu
menyusun instrumen dan menguji validitas dan reliabilitas instrumen yang disusunnya.
Validitas kadangkala disamakan dengan kesahihan atau kesangkilan.
Suntoda (2013:9) menjelaskan “Sebuah instrumen dikatakan valid apabila tes
tersebut mampu mengukur secara tepat terhadap apa yang semestinya diukur”.
Mengenai reliabilitas, Sugiyono (2013:173) menjelaskan “Instrumen yang reliabel adalah instrumen yang bila digunakan beberapa kali untuk mengukur obyek yang sama, akan menghasilkan data yang sama”. Lebih lanjut Fathoni (2006:31) menjelaskan bahwa:
Reliabilitas suatu alat pengukur menunjukkan keajegan hasil pengukuran sekiranya alat pengukur yang sama digunakan oleh orang yang sama dalam waktu yang berlainan atau orang yang berlainan dalam waktu yang bersamaan atau dalam waktu yang berlainan.
(35)
Ibnu Haris, 2014
Pengaruh aktivitas ritmik line dance terhadap kebugaran jasmani dan kepercayaan diri Siswa di sdn wangisagara 03
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Dengan kata lain, reliabilitas adalah ketetapan dari suatu instrumen untuk diujikan kembali. Reliabilitas ini juga menggambarkan objektivitaas, karena hasil pengukuran tidak terpengaruh oleh sikap pengukurannya.
a. Uji Coba Angket
Angket yang telah disusun lalu diuji cobakan untuk mengukur validitas dan reliabilitas dari setiap butir-butir pernyataan-pernyataan. Dari hasil uji coba angket akan diperoleh sebuah angket yang memenuhi syarat dan dapat digunakan sebagai pengumpul data dalam penelitian ini.
Uji coba angket dilaksanakan pada tanggal 11 Agustus 2014 di SDN Wangisagara 02, Kab. Bandung. Angket tersebut diberikan kepada para sampel ujicoba sebanyak 34 siswa untuk skala kepercayaan diri siswa.
1) Analisis Validitas Instrumen
Menurut Sugiyono (2013:172), “Hasil penelitian yang valid bila terdapat
kesamaan antara data yang terkumpul dengan data yang sesungguhnya terjadi
pada obyek yang diteliti”. Pengujian validitas instrumen sangat penting dilakukan
karena instrumen dengan tingkat validitas tinggi dapat mengukur apa yang hendak diukur dalam penelitian.
Langkah-langkah yang dilakukan untuk analisis validtas instrumen dalam penelitian ini merujuk pada pendapat Arikunto (2006:136) yaitu sebagai berikut:
a. Memberi skor pada masing-masing pertanyaan sesuai jawaban
b. Menjumlahkan seluruh skor yang merupakan skor total setiap responden c. Menyusun skor dari skor yang didapat secara keseluruhan dari yang
tertinggi sampai yang terendah dari setiap responden
d. Membagi responden ke dalam dua kelompok yaitu 27% kelompok atas dan 27% kelompok bawah
e. Mencari nilai rata-rata setiap butir pertanyaan, baik kelompok ganjil maupun kelompok genap dengan rumus sebagai berikut:
(36)
Ibnu Haris, 2014
Pengaruh aktivitas ritmik line dance terhadap kebugaran jasmani dan kepercayaan diri Siswa di sdn wangisagara 03
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
∑
Keterangan:
x = rata-rata suatu kelompok n = jumlah sampel
xi = nilai data
∑ xi = jumlah sampel suatu kelompok
f. Mencari simpangan baku (S) tiap butir pertanyaan, baik kelompok atas maupun kelompok bawah dengan rumus sebagai berikut:
√∑
Keterangan:
S = Simpangan baku yang dicari
n = Banyaknya sampel
∑ (x - x)2 = Jumlah kuadrat nilai data dikurangi rata-rata g. Mencari varians (S2) melalui rumus:
∑ ∑
Keterangan:
S2 = varians yang dicari N = jumlah sampel
x = skor yang diperoleh seseorang
h. Mencari t-hitung setiap butir pertanyaan, baik kelompok atas maupun kelompok bawah dengan rumus:
√
(37)
Ibnu Haris, 2014
Pengaruh aktivitas ritmik line dance terhadap kebugaran jasmani dan kepercayaan diri Siswa di sdn wangisagara 03
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu t = nilai hitung yag dicari
x1 = rata-rata kelompok atas
x2 = rata-rata kelompok bawah
S21 = rata-rata kelompok atas
S22 = rata-rata kelompok bawah
N = jumlah sampel
j. Menentukan nilai t-tabel pada tingkat kepercayaan (α) = 0,05 atau 95% dan derajat kebebasan (dk) = n -2
k. Mengkonsultasikan nilai t-hitung dengan nilai t-tabel. Jika nilai t-hitung lebih besar dari t-tabel maka butir pertanyaan tersebut valid, artinya butir pertanyaan dapat digunakan sebaga pengumpul data. Jika sebaliknya nilai t-hitung lebih kecil dari t-tabel maka butir pertanyaan tersebut tidak valid artinya pertanyaan tersebut tidak dapat dijadikan sebagai alat pengumpul data.
2) Analisis Reliabilitas Instrumen
Dalam penelitian ini pengujian reliabilitas instrumen yang digunakan adalah Internal Consistency dengan metode tes belah dua (Split Half Test). Langkah-langkahnya adalah sebagai berikut:
a. Membagi butir pertanyaan yang valid menjadi dua bagian berdasarkan jumlah skor ganjil dan skor genap. Kelompok jumlah skor ganjil sebagai variabel X dan jumlah skor genap sebagai variabel Y
b. Mengkorelasikan skor total variabel X dengan skor total variabel Y dengan rumus teknik korelasi Product Moment, yaitu sebagai berikut:
∑ ∑ ∑
∑ ∑ ∑ ∑
Keterangan:
r xy = koefisien korelasi antara variabel x dan y
(38)
Ibnu Haris, 2014
Pengaruh aktivitas ritmik line dance terhadap kebugaran jasmani dan kepercayaan diri Siswa di sdn wangisagara 03
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu x2 = nilai x yang dikuadratkan
y2 = nilai y yang dikuadratkan N = jumlah sampel
c. Menggunakan teknik belah dua Spearman Brown (Split Half)
b. Hasil Uji Instrumen Penelitian
1) Uji Instrumen Kepercayaan Diri
Berdasarkan hasil uji coba skala kepercayaan diri di SDN Wangisagara 02 dengan jumlah responden 34 siswa, dimana 18 siswa ditentukan sebagai kelompok atas dan kelompok bawah, didapat nilai thitung dengan taraf nyata 0,05% dan derajat kebebasan n1 + n2 -2 yaitu 9 + 9 -2 = 16, didapat nilai ttabel 1,74. Hasil uji validitas yang dilakukan menunjukkan dari 80 butir soal, terdapat 46 butir soal yang valid dan 34 butir soal yang tidak valid. Yang dijelaskan sebagai berikut.
Tabel 3.6
Hasil Uji Validitas Instrumen Kepercayaan Diri No.
Soal t-hitung t-tabel Keterangan
No.
Soal t-hitung t-tabel Keterangan
1 0.55 1,74 Tidak Valid 41 1,9 1,74 Valid
2 1,17 1,74 Tidak Valid 42 -0,5 1,74 Tidak Valid
3 1,13 1,74 Tidak Valid 43 1,9 1,74 Valid
4 0,4 1,74 Tidak Valid 44 1,88 1,74 Valid
5 1,2 1,74 Tidak Valid 45 0,4 1,74 Tidak Valid
6 1,87 1,74 Valid 46 3,41 1,74 Valid
7 2,2 1,74 Valid 47 0,82 1,74 Tidak Valid
8 1,18 1,74 Tidak Valid 48 3,2 1,74 Valid
(39)
Ibnu Haris, 2014
Pengaruh aktivitas ritmik line dance terhadap kebugaran jasmani dan kepercayaan diri Siswa di sdn wangisagara 03
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
10 0 1,74 Tidak Valid 50 3,39 1,74 Valid
11 4,15 1,74 Valid 51 2,92 1,74 Valid
12 2,74 1,74 Valid 52 2,11 1,74 Valid
13 2,31 1,74 Valid 53 1,89 1,74 Valid
14 -0,3 1,74 Tidak Valid 54 2 1,74 Valid
15 3,96 1,74 Valid 55 1,14 1,74 Tidak Valid
16 0,63 1,74 Tidak Valid 56 3,5 1,74 Valid
17 2 1,74 Valid 57 0,82 1,74 Tidak Valid
18 2,3 1,74 Valid 58 1,79 1,74 Valid
19 0,2 1,74 Tidak Valid 59 1,84 1,74 Valid
20 -1,3 1,74 Tidak Valid 60 2,,36 1,74 Valid
21 1,75 1,74 Valid 61 0,2 1,74 Tidak Valid
22 0 1,74 Tidak Valid 62 2,13 1,74 Valid
23 1,2 1,74 Tidak Valid 63 2,1 1,74 Valid
24 0,7 1,74 Tidak Valid 64 0,8 1,74 Tidak Valid
25 1,2 1,74 Tidak Valid 65 1,8 1,74 Valid
26 5,6 1,74 Valid 66 2,9 1,74 Valid
27 1,9 1,74 Valid 67 2 1,74 Valid
28 3 1,74 Valid 68 2,7 1,74 Valid
29 2,3 1,74 Valid 69 3,96 1,74 Valid
30 3,8 1,74 Valid 70 0,22 1,74 Tidak Valid
31 1,2 1,74 Tidak Valid 71 2,5 1,74 Valid
32 1,94 1,74 Valid 72 0,92 1,74 Tidak Valid
33 0,46 1,74 Tidak Valid 73 0,67 1,74 Tidak Valid
34 1,83 1,74 Valid 74 2,4 1,74 Valid
35 -1,6 1,74 Tidak Valid 75 3,34 1,74 Valid
36 5,8 1,74 Valid 76 1,9 1,74 Valid
(40)
Ibnu Haris, 2014
Pengaruh aktivitas ritmik line dance terhadap kebugaran jasmani dan kepercayaan diri Siswa di sdn wangisagara 03
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
38 2,6 1,74 Valid 78 0,5 1,74 Tidak Valid
39 1,79 1,74 Valid 79 0,4 1,74 Tidak Valid
40 0,55 1,74 Tidak Valid 80 0,55 1,74 Tidak Valid
Sedangkan dari hasil uji reliabilitas dengan menggunakan rumus korelasi Pearson Product Moment dan dilanjutkan dengan rumus Spearman Brown didapat nilai rhitung 0,75 dan rtabel Product Moment diketahui bahwa dengan n = 34 dengan taraf signifikan 5% = 0,339. Dengan demikian maka rhitung lebih besar daripada rtabel, hal ini menunjukkan bahwa instrumen penelitian dapat dipercaya atau reliabel.
Untuk hasil analisis dari hasil uji signifikansi korelasi untuk tingkat percaya diri menunjukkan t-hitung = 6,42, sedangkan t-tabel pada taraf nyata 0,05 dan dk (32) didapat nilai t-tabel 2,037. Dengan demikian maka, thitung lebih besar dari ttabel, ini berarti bahwa korelasi mempunyai reliabilitas yang signifikan.
G. Teknik Pengumpulan Data
Terdapat dua hal yang mempengaruhi kualitas data suatu penelitian, yaitu kualitas instrumen penelitian dan kualitas pengambilan data. Kualitas instrumen berkaitan dengan validitas dan reliabilitas instrumen. Sedangkan kualitas pengambilan data berkenaan dengan ketepatan cara-cara yang digunakan dalam pengambilan data. Oleh karena itu instrumen yang telah teruji validitas dan reliabilitasnya juga belum tentu dapat menghasilkan data yang valid dan reliabel, apabila instrumen tersebut tidak digunakan secara tepat dalam pengumpulan datanya.
Terdapat berbagai cara untuk mengumpulkan data penelitian. Sugiyono
(2013:193) menjelaskan “Pengumpulan data dapat dilakukan dalam berbagai
setting, berbagai sumber dan berbagai cara”. Dilihat dari segi cara atau teknik pengumpulan data dapat dilakukan dengan interview (wawancara), angket (kuesioner) dan observasi.
(41)
Ibnu Haris, 2014
Pengaruh aktivitas ritmik line dance terhadap kebugaran jasmani dan kepercayaan diri Siswa di sdn wangisagara 03
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Berdasarkan jenisnya, data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer, yaitu data yang diperoleh langsung dari responden melalui tes dan angket. Alat pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.
1. Tes
Tes adalah instrumen atau alat yang berfungsi untuk mengumpulkan data yang berfungsi untuk mengumpulkan data yang berupa pengetahuan atau ketrampilan yang dimiliki siswa. Mengenai tes, Suntoda (2013:1) menjelaskan,
“Tes adalah suatu alat ukur atau instrumen yang digunakan untuk memperoleh
informasi/data tentang seseorang atau objek tertentu”.
Tes yang digunakan dalam penelitian ini adalah Tes Kesegaran Jasmani (TKJI) untuk mengukur kebugaran jasmani siswa. TKJI ini merupakan suatu tolak ukur untuk mengukur tingkat kesegaran jasmani yang berbentuk rangkaian butir-butir tes yang menjadi salah satu tolak ukur dalam mengetahui tingkat kesegaranjasmani sesuai dengan umur siswa. Karena dalam TKJI ada penggolongan usia yaitu 6-9 tahun, 10-12 tahun, 13-15 tahun dan 16-19 tahun. Berdasarkan hal tersebut maka tolak ukur ini hanya berlaku untuk mengukur tingkat kesegaran jasmani anak sesuai dengan golongan usia tersebut.
2. Angket
Variabel kepercayaan diri dinilai melalui angket atau kuesioner. Kuesioner menurut Sugiyono (2013:199): “teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pertanyaan tertulis
kepada responden untuk dijawabnya”. Penggunaan angket dalam penelitian ini
berdasarkan pertimbangan bahwa dengan menggunakan angket, maka dapat diberikan secara serempak pada seluruh responden, yang tentu akan mempercepat waktu penelitian.
(42)
Ibnu Haris, 2014
Pengaruh aktivitas ritmik line dance terhadap kebugaran jasmani dan kepercayaan diri Siswa di sdn wangisagara 03
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
H. Teknik Analisis Data
Data masing-masing tes yang diperoleh melalui proses pengukuran, merupakan nilai yang masih mentah. Untuk mengetahui adanya pengaruh dari aktivitas ritmik line dance terhadap kebugaran jasmani dan kepercayaan diri siswa, maka harus melalui proses penghitungan statistik.
Penulis menggunakan rumus statistik untuk menghitung atau mengolah hasil tes. Langkah pengolahan data tersebut, ditempuh dengan prosedur sebagai berikut :
2.Menghitung skor rata-rata kedua kelompok sampel dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
∑
Keterangan:
X = Nilai rata-rata yang dicari
∑ xi = Jumlah skor yang di dapat n = Banyak sampel
2. Menghitung simpangan buku dengan rumus dari sebagai berikut :
√∑
Keterangan
S = Simpangan baku yang dicari
n = Banyaknya sampel
∑ (x - x)2 = Jumlah kuadrat nilai data dikurangi rata-rata
3.Mencari T-skor tujuannya untuk menyeratakan dari beberapa jenis skor yang berbeda satuanya, rumus yang digunakan adalah :
(43)
Ibnu Haris, 2014
Pengaruh aktivitas ritmik line dance terhadap kebugaran jasmani dan kepercayaan diri Siswa di sdn wangisagara 03
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu T-skor = 50 + 10 [ ] untuk satuan waktu
1. Menguji homogenitas dua variansi dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
a. Menentukan nilai F dari tabel dengan taraf nyata ,05 b. Menentukan homogenitasnya dengan kriteria:
Apabila Fhitung < Ftabel maka kedua varian homogen Apabila Fhitung > Ftabel maka kedua varian tidak homogen
2. Menguji normalitas data menggunakan uji kenormalan Liliefors. Prosedur yang digunakan adalah sebagai berikut:
a. Pengamatan X1, X2, ... Xn dijadikan bilangan baku Z1, Z2, ... , Zn dengan menggunakan rumus:
b. Untuk bilangan baku ini digunakan daftar distribusi normal baku, kemudian dihitung peluang.
F(Z1) = P (Z Z1).
c. Selanjutnya dihitung proporsi Z1, Z2, ... Zn ∑Zi. Jika proporsi ini dinyatakan S(Zi), maka:
S (Zi) = ∑
d. Menghitung selisih F (Zi) – S (Zi) kemudian tentukan harga mutlaknya.
e. Ambil harga yang yang paling besar diantara harga-harga mutlak selisih tersebut. Untuk menolak atau menerima hipotesis, kita bandingkan L0 dengan nilai kritis L yang diambil dari daftar untuk
(44)
Ibnu Haris, 2014
Pengaruh aktivitas ritmik line dance terhadap kebugaran jasmani dan kepercayaan diri Siswa di sdn wangisagara 03
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
taraf nyata α yang dipilih. Kriterianya adalah: tolak hipotesis nol jika
L0 yang diperoleh dari data pengalaman melebihi L dari daftar tabel. Dalam hal ini lainnya hipotesis nol diterima.
f. Untuk menerima atau menolak hipotesis nol, maka kita bandingkan L0 ini dengan nilai kritis L0 yang diambil dari daftar nilai kritis untuk Uji
Liliefors, dengan taraf nyata α = 0,05.
1. Hipotesis diterima apabila L0 L = Normal 2. Hipotesis ditolak apabila L0 L = Tidak Normal
3. Menguji kesamaan dua rata-rata
Pengujian signifikansi peningkatan kebugaran jasmani menggunakan uji-t dengan rumus sebagai berikut:
√
Sebelum dilakukan uji-t, terlebih dahulu dicari variansi gabungan (S2) melalui rumus sebagai berikut:
(45)
Ibnu Haris, 2014
Pengaruh aktivitas ritmik line dance terhadap kebugaran jasmani dan kepercayaan diri Siswa di sdn wangisagara 03
(46)
Ibnu Haris, 2014
Pengaruh aktivitas ritmik line dance terhadap kebugaran jasmani dan kepercayaan diri Siswa di sdn wangisagara 03
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN A.Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengolahan dan analisis data melalui prosedur statistika, penulis mengambil keputusan sebagai hasil dari proses penelitian ini adalah:
1. Aktivitas ritmik line dance memberikan pengaruh terhadap kebugaran jasmani siswa SDN Wangisagara 03
2. Aktivitas ritmik line dance tidak memberikan pengaruh terhadap kepercayaan diri siswa SDN Wangisagara 03
B.Saran
Berdasarkan hasil penelitian mengenai pengaruh aktivitas ritmik line dance terhadap kebugaran jasmani dan kepercayaan diri siswa di SDN Wangisagara, penulis mengemukakan saran sebagai berikut:
1. Bisa menjadi salah satu acuan, alternatif atau anjuran bagi guru penjas disekolah untuk menjadikan aktivitas ritmik line dance serbagai sarana untuk meningkatkan kebugaran jasmani dalam proses pembelajaran pendidikan jasmani.
2. Kepada pihak sekolah agar dapat memperbaiki dan menyediakan fasilitas olahraga yang memadai sebagai wadah untuk siswa menyalurkan keinginan, bakat dan ekspresi dalam bidang olahraga.
3. Memberikan aktivitas ritmik line dance sangat baik dilakukan mengingat responden yang jenuh dan bosan dengan kegiatan pembelajaran tanapa adanya musik dan irama.
(47)
Ibnu Haris, 2014
Pengaruh aktivitas ritmik line dance terhadap kebugaran jasmani dan kepercayaan diri Siswa di sdn wangisagara 03
(48)
Ibnu Haris, 2014
Pengaruh aktivitas ritmik line dance terhadap kebugaran jasmani dan kepercayaan diri Siswa di sdn wangisagara 03
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR PUSTAKA
Abduljabar, Bambang. (2011).Manajemen Pendidikan Jasmani. Bandung: Prodi PJKR FPOK UPI Bandung
Andini Gitawati, Yessy. (2013). Perbandingan Pengaruh Bentuk Latihan Kebugaran Jasmani Terhadap Peingkatan Derajat Kebugaran Jasmani dan Percaya Diri Siswa Kelas VIII SMPN 1 Cileunyi. (Skripsi). Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan, Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung
Arikunto, Suharsimi. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, cetakan ketigabelas. Jakarta: PT. Rinek Cipta.
Arikunto, Suharsimi. (2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT. Rineka Cipta
Fathoni, A. (2006). Metodologi Penelitian dan Teknik Penyusunan Skripsi. Jakarta: Rineka Cipta
Ghufron dan Risnawati. (2010). Teori-Teori Psikologi. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media
Gilbert, Cecile. (1974). International Folk Dance at A Glance. Minneapolis: Burgess Publshing Company
Giriwijoyo, Santoso, dkk. (1992). Ilmu Faal Olahraga – Fungsi Tubuh Manusia pada Olahraga. Bandung: FPOK UPI Bandung
Giriwijoyo, Santoso, dkk. (2007). Ilmu Faal Olahraga – Fungsi Tubuh Manusia pada Olahraga. Bandung: FPOK UPI Bandung
Goderfroy dan Barrat, Stephanie. (1999). Bagaimana Cara Mengembangkan Karisma dan Daya Tarik Pribadi Anda. Batam Centre: Interaksara
Harsono. (1988). Coaching dan Aspek-Aspek Psikologis dalam Coaching. Bandung: FPOK UPI Bandung
Harsono . (2001). Latihan Kondisi Fisisk. Bandung: FPOK UPI Bandung Hartono.(1994). Melatih Anak Percaya Diri. Jakarta: Puspa Swara
(49)
Ibnu Haris, 2014
Pengaruh aktivitas ritmik line dance terhadap kebugaran jasmani dan kepercayaan diri Siswa di sdn wangisagara 03
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Istiana. (2009). Pengaruh Metode Pemberian Tugas dan Kepercayaan Diri Terhadap Hasil Belajar Psikologis Pendidikan Fakultas Psikologis UMA. (Tesis). Program Pasca Sarjana, Universitas Negeri Medan, Medan
Kamnuron, Andri. (2012). Perbedaan Tingkat Kepercayaan Diri Siswa Yang Mengikuti Ekstrakurikuler Olahraga Beregu Dengan Siswa Yang Mengikuti Ekstrakurikuler Olahraga Perorangan Di SMA Negeri Jatinangor. (Skripsi). Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan, Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung
Lestari, Dry Anggi. (2014). Pengaruh Aktivitas Ritmik Terhadap Tingkat Kebugaran Jasmani, Kepercayaan diri, Dan Minat Belajar Siswa. (Skripsi). Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan, Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung
Lutan, Rusli. (2000). Belajar keterampilan Motorik, Pengantar Teori dan Metode.Jakarta : Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi,
Lutan, Rusli. (1991). Belajar Keterampilan, Pengantar Teori dan Metode. Jakarta: Depdikbud Dikti Proyek Pengembangan Lembaga Pendidikan Tenaga Mahendra, Agus. (2011). Musik dan Gerak. Bandung: Prodi PJKR FPOK UPI
Bandung
Mahendra, Agus. (2007). Musik dan Gerak. Bandung: Prodi PJKR FPOK UPI Bandung
Mahendra, Agus. (2009). Azas dan Falsafah Pendidkan Jasmani. Bandung: Prodi PJKR FPOK UPI Bandung
Mudyahardjo, Redja. (2010). Landasan Pendidikan. Bandung : MKDP Landasan Pendidikan UPI Bandung
Perry, Martin. (2005). Confidence Boosters – Pendongkrak Kepercayaan Diri. London: Octopus Publishing Group
Poerwadarminta, W. J. S. (2008). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka
Riduwan. (2004). Metode & Teknik Menyusun Tesis. Bandung: Penerbit: Alfabeta Sarwono, Sarlito W dan Wienarno, Eko W. (2009). Psikologis Sosial. Jakarta:
(50)
Ibnu Haris, 2014
Pengaruh aktivitas ritmik line dance terhadap kebugaran jasmani dan kepercayaan diri Siswa di sdn wangisagara 03
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Setyosari, Punaji. (2010). Metode Penelitian Pendidikan dan Pengembangan. Jakarta: Kencana
Sudjana. (2005). Metoda Statistika. Bandung: Penerbit Tarsito Bandung
Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Pendidikan – Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R & D. Bandung: Penerbit Alfabeta
Suntoda, Andi, dkk. (2013). Modul Tes dan Pengukuran Penjas. Bandung: Prodi PJKR FPOK UPI
Tarigan, Beltasar. (2012). Optimalisasi Pendidikan Jasmani Berdasarkan Berlandaskan Ilmu Faal Olahraga – Sebuah Analisa Kritis. Bandung: Penerbit Eidos
Wulandari, Dewi. (2013). Perbandingan Line Dance dan Dansa Cha-Cha Terhadap Kemampuan Kardiovaskular dan Pemahaman Gerak Siswa. (Skripsi). Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan, Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung
Winarno, Surakhmand. (1998). Pengantar Penelitian Ilmiah: Dasar, Metode dan Teknik. Bandung: Tarsito
Sumber Online:
Alcantara, RuceLee. (2013). Tes Kebugaran Jasmani Indonesia. [ Online ]. Tersedia di http://www.slideshare.net/RuceLeeAlcantara/tes-kesegaran-jasmani-indonesia. Diakses 28 oktober 2014
Elizabeth dan Galnadi (1981). Ciri-Ciri Percaya Diri. [Online]. Tersedia di:
http://digilib.unimed.ac.id/public/UNIMED-Master-22621-8106174001%20-%20BAB%2011.pdf. Diakses 31 Maret 2014
Gilbert (2013) Line Dance Jakarta. [Online]. Tersedia
di: http://nstlinedance.webs.com. Diakses 10 Oktober 2014
Herliessa. (2013). Line Dance . [Online]. Tersedia
di: http://herliessa.blogspot.com. Diakses 10 Oktober 2014
Sultje (2013). Line Dance Jakarta. [Online]. Tersedia
(1)
Ibnu Haris, 2014
Pengaruh aktivitas ritmik line dance terhadap kebugaran jasmani dan kepercayaan diri Siswa di sdn wangisagara 03
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A.Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengolahan dan analisis data melalui prosedur statistika, penulis mengambil keputusan sebagai hasil dari proses penelitian ini adalah:
1. Aktivitas ritmik line dance memberikan pengaruh terhadap kebugaran jasmani siswa SDN Wangisagara 03
2. Aktivitas ritmik line dance tidak memberikan pengaruh terhadap kepercayaan diri siswa SDN Wangisagara 03
B.Saran
Berdasarkan hasil penelitian mengenai pengaruh aktivitas ritmik line
dance terhadap kebugaran jasmani dan kepercayaan diri siswa di SDN
Wangisagara, penulis mengemukakan saran sebagai berikut:
1. Bisa menjadi salah satu acuan, alternatif atau anjuran bagi guru penjas disekolah untuk menjadikan aktivitas ritmik line dance serbagai sarana untuk meningkatkan kebugaran jasmani dalam proses pembelajaran pendidikan jasmani.
2. Kepada pihak sekolah agar dapat memperbaiki dan menyediakan fasilitas olahraga yang memadai sebagai wadah untuk siswa menyalurkan keinginan, bakat dan ekspresi dalam bidang olahraga.
3. Memberikan aktivitas ritmik line dance sangat baik dilakukan mengingat responden yang jenuh dan bosan dengan kegiatan pembelajaran tanapa adanya musik dan irama.
(2)
Ibnu Haris, 2014
Pengaruh aktivitas ritmik line dance terhadap kebugaran jasmani dan kepercayaan diri Siswa di sdn wangisagara 03
(3)
Ibnu Haris, 2014
Pengaruh aktivitas ritmik line dance terhadap kebugaran jasmani dan kepercayaan diri Siswa di sdn wangisagara 03
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR PUSTAKA
Abduljabar, Bambang. (2011).Manajemen Pendidikan Jasmani. Bandung: Prodi PJKR FPOK UPI Bandung
Andini Gitawati, Yessy. (2013). Perbandingan Pengaruh Bentuk Latihan
Kebugaran Jasmani Terhadap Peingkatan Derajat Kebugaran Jasmani dan Percaya Diri Siswa Kelas VIII SMPN 1 Cileunyi. (Skripsi). Fakultas
Pendidikan Olahraga dan Kesehatan, Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung
Arikunto, Suharsimi. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, cetakan ketigabelas. Jakarta: PT. Rinek Cipta.
Arikunto, Suharsimi. (2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT. Rineka Cipta
Fathoni, A. (2006). Metodologi Penelitian dan Teknik Penyusunan Skripsi. Jakarta: Rineka Cipta
Ghufron dan Risnawati. (2010). Teori-Teori Psikologi. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media
Gilbert, Cecile. (1974). International Folk Dance at A Glance. Minneapolis: Burgess Publshing Company
Giriwijoyo, Santoso, dkk. (1992). Ilmu Faal Olahraga – Fungsi Tubuh Manusia pada Olahraga. Bandung: FPOK UPI Bandung
Giriwijoyo, Santoso, dkk. (2007). Ilmu Faal Olahraga – Fungsi Tubuh Manusia pada Olahraga. Bandung: FPOK UPI Bandung
Goderfroy dan Barrat, Stephanie. (1999). Bagaimana Cara Mengembangkan
Karisma dan Daya Tarik Pribadi Anda. Batam Centre: Interaksara
Harsono. (1988). Coaching dan Aspek-Aspek Psikologis dalam Coaching. Bandung: FPOK UPI Bandung
Harsono . (2001). Latihan Kondisi Fisisk. Bandung: FPOK UPI Bandung Hartono.(1994). Melatih Anak Percaya Diri. Jakarta: Puspa Swara
(4)
Ibnu Haris, 2014
Pengaruh aktivitas ritmik line dance terhadap kebugaran jasmani dan kepercayaan diri Siswa di sdn wangisagara 03
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Istiana. (2009). Pengaruh Metode Pemberian Tugas dan Kepercayaan Diri
Terhadap Hasil Belajar Psikologis Pendidikan Fakultas Psikologis UMA.
(Tesis). Program Pasca Sarjana, Universitas Negeri Medan, Medan
Kamnuron, Andri. (2012). Perbedaan Tingkat Kepercayaan Diri Siswa Yang
Mengikuti Ekstrakurikuler Olahraga Beregu Dengan Siswa Yang Mengikuti Ekstrakurikuler Olahraga Perorangan Di SMA Negeri Jatinangor. (Skripsi). Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan,
Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung
Lestari, Dry Anggi. (2014). Pengaruh Aktivitas Ritmik Terhadap Tingkat
Kebugaran Jasmani, Kepercayaan diri, Dan Minat Belajar Siswa.
(Skripsi). Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan, Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung
Lutan, Rusli. (2000). Belajar keterampilan Motorik, Pengantar Teori dan
Metode.Jakarta : Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat
Jenderal Pendidikan Tinggi,
Lutan, Rusli. (1991). Belajar Keterampilan, Pengantar Teori dan Metode. Jakarta:
Depdikbud Dikti Proyek Pengembangan Lembaga Pendidikan Tenaga Mahendra, Agus. (2011). Musik dan Gerak. Bandung: Prodi PJKR FPOK UPI
Bandung
Mahendra, Agus. (2007). Musik dan Gerak. Bandung: Prodi PJKR FPOK UPI Bandung
Mahendra, Agus. (2009). Azas dan Falsafah Pendidkan Jasmani. Bandung: Prodi PJKR FPOK UPI Bandung
Mudyahardjo, Redja. (2010). Landasan Pendidikan. Bandung : MKDP Landasan Pendidikan UPI Bandung
Perry, Martin. (2005). Confidence Boosters – Pendongkrak Kepercayaan Diri.
London: Octopus Publishing Group
Poerwadarminta, W. J. S. (2008). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka
Riduwan. (2004). Metode & Teknik Menyusun Tesis. Bandung: Penerbit: Alfabeta Sarwono, Sarlito W dan Wienarno, Eko W. (2009). Psikologis Sosial. Jakarta:
(5)
Ibnu Haris, 2014
Pengaruh aktivitas ritmik line dance terhadap kebugaran jasmani dan kepercayaan diri Siswa di sdn wangisagara 03
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Setyosari, Punaji. (2010). Metode Penelitian Pendidikan dan Pengembangan. Jakarta: Kencana
Sudjana. (2005). Metoda Statistika. Bandung: Penerbit Tarsito Bandung
Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Pendidikan – Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R & D. Bandung: Penerbit Alfabeta
Suntoda, Andi, dkk. (2013). Modul Tes dan Pengukuran Penjas. Bandung: Prodi PJKR FPOK UPI
Tarigan, Beltasar. (2012). Optimalisasi Pendidikan Jasmani Berdasarkan
Berlandaskan Ilmu Faal Olahraga – Sebuah Analisa Kritis. Bandung:
Penerbit Eidos
Wulandari, Dewi. (2013). Perbandingan Line Dance dan Dansa Cha-Cha
Terhadap Kemampuan Kardiovaskular dan Pemahaman Gerak Siswa.
(Skripsi). Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan, Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung
Winarno, Surakhmand. (1998). Pengantar Penelitian Ilmiah: Dasar, Metode dan
Teknik. Bandung: Tarsito
Sumber Online:
Alcantara, RuceLee. (2013). Tes Kebugaran Jasmani Indonesia. [ Online ]. Tersedia di http://www.slideshare.net/RuceLeeAlcantara/tes-kesegaran-jasmani-indonesia. Diakses 28 oktober 2014
Elizabeth dan Galnadi (1981). Ciri-Ciri Percaya Diri. [Online]. Tersedia di:
http://digilib.unimed.ac.id/public/UNIMED-Master-22621-8106174001%20-%20BAB%2011.pdf. Diakses 31 Maret 2014
Gilbert (2013) Line Dance Jakarta. [Online]. Tersedia di: http://nstlinedance.webs.com. Diakses 10 Oktober 2014
Herliessa. (2013). Line Dance . [Online]. Tersedia di: http://herliessa.blogspot.com. Diakses 10 Oktober 2014
Sultje (2013). Line Dance Jakarta. [Online]. Tersedia di: http://nstlinedance.webs.com. Diakses 10 Oktober 2014
(6)
Ibnu Haris, 2014
Pengaruh aktivitas ritmik line dance terhadap kebugaran jasmani dan kepercayaan diri Siswa di sdn wangisagara 03
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Wicaksono, Danang (2009). Pengaruh Kepercayaan Diri, Motivasi Belajar
Sebagai Akibat Dari Latihan Bolavoli Terhadap Prestasi Belajar Atlet Di Sekolah.[Online]. Tersedia di:
http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/penelitian/Danang%20Wicaksono,