PENGARUH LATAR BELAKANG PENDIDIKAN GURU BERDASARKAN LATAR BELAKANG PENDIDIKAN SARJANA TERHADAP HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK PADA MATA PELAJARAN KKPI MATERI MS.ACCESS.
PENGARUH LATAR BELAKANG PENDIDIKAN GURU BERDASARKAN LATAR BELAKANG PENDIDIKAN SARJANA TERHADAP HASIL BELAJAR PESERTA
DIDIK PADA MATA PELAJARAN KKPI MATERI MS.ACCESS
(Studi Kuasi Eksperimen Terhadap Siswa Kelas XI Jurusan Pemasaran SMK Negeri 3 Bandung)
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Teknologi Pendidikan
Oleh:
MOH. SULTHONI MUBIN 1000879
KONSENTRASI PENDIDIKAN GURU TIK PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PENDIDIKAN JURUSAN KURIKULUM DAN TEKNOLOGI PENDIDIKAN
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
2015
(2)
LEMBAR PENGESAHAN Moh. Sulthoni Mubin
1000879
PENGARUH LATAR BELAKANG PENDIDIKAN GURU BERDASARKAN LATAR BELAKANG PENDIDIKAN SARJANA TERHADAP HASIL BELAJAR PESERTA
DIDIK PADA MATA PELAJARAN KKPI MATERI MS.ACCESS
(Studi Kuasi Eksperimen Terhadap Siswa Kelas XI Jurusan Pemasaran SMK Negeri 3 Bandung) Disetujui dan Disahkan oleh
PEMBIMBING I
Dr. Rusman, M.Pd. NIP. 19720505 1998021 001
PEMBIMBING II
R. Nadia Hanoum, M.Pd. NIP. 19821016 2010122 003
Mengetahui, Ketua Jurusan
Kurikulum danTeknologi Pendidikan
Ketua Program Studi Teknologi Pendidikan
Dr. H. Toto Ruhimat, M.Pd NIP. 19591121 1985031 00
Dr. Rusman, M.Pd NIP. 19720505 1998021 001
(3)
Halaman Hak Cipta untuk Mahasiswa S1
==================================================================
PENGARUH LATAR BELAKANG PENDIDIKAN GURU BERDASARKAN LATAR BELAKANG PENDIDIKAN SARJANA TERHADAP HASIL BELAJAR PESERTA
DIDIK PADA MATA PELAJARAN KKPI MATERI MS.ACCESS
(Studi Kuasi Eksperimen Terhadap Siswa Kelas XI Jurusan Pemasaran SMK Negeri 3 Bandung)
Oleh:
Moh. Sulthoni Mubin 1000879
Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Fakultas Ilmu Pendidikan
© Moh. Sulthoni Mubin
Universitas Pendidikan Indonesia Januari 2015
Hak Cipta dilindungi undang-undang.
Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis.
(4)
Moh. Sulthoni Mubin, 2014
Pengaruh Latar Belakang Pendidikan Guru Berdasarkan Latar Belakang Pendidikan Sarjana Terhadap Hasil Belajar Peserta Didik Pada Mata Pelajaran Kkpi Materi Ms.Access
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu ABSTRAK
Moh. Sulthoni Mubin (1000879). Pengaruh Latar belakang Pendidikan Guru Berdasarkan Latar belakang Pendidikan Sarjana terhadap Hasil belajar Peserta didik pada Mata pelajaran KKPI materi Ms.Access.
Skripsi. Jurusan Kurikulum dan Teknologi Pendidikan, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Pendidikan Indonesia, Tahun 2015.
Penelitian ini membahas tentang pengaruh latar belakang pendidikan guru terhadap hasil belajar peserta didik pada mata pelajaran Keterampilan Komputer dan Pengelolaan Informasi (KKPI) materi database yang menggunakan aplikasi Ms.Access di SMK Negeri 3 Bandung. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh dari latar belakang pendidikan sajana guru terhadap hasil belajar peserta didik ranah kognitif aspek pengetahuan (C1), aspek pemahaman (C2), dan aspek penerapan (C3) mata pelajaran KKPI.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan jenis studi korelasional. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI (Sebelas) Jurusan Pemasaran SMK Negeri 3 Bandung dan sampel yang diambil yaitu kelas XI PM 3 dan XI PM 1 dengan menggunakan teknik Cluster sampling. Dalam penelitian ini teknik pengumpulan data yang digunakan berupa tes hasil belajar menggunakan instrumen tes objektif (pilihan ganda).
Berdasarkan hasil pengolahan data yang diperoleh selama penelitian, dapat ditarik kesimpulan secara umum latar belakang pendidikan guru memiliki pengaruh yang signifikan terhadap hasil belajar siswa ranah kognitif pada mata pelajaran KKPI materi database dengan menggunakan aplikasi Ms.Access di kelas XI Pemasaran SMK Negeri 3 Bandung. Hal tersebut dapat dilihat dari skor rata-rata postes siswa yang diajar oleh guru yang berlatar belakang pendidikan lebih tinggi dibandingkan dengan siswa yang diajar oleh guru yang berlatar belakang non-pendidikan.
Kata kunci: Latar belakang pendidikan sarjana, Database, Aplikasi Ms.Access, Hasil Belajar
(5)
Moh. Sulthoni Mubin, 2014
Pengaruh Latar Belakang Pendidikan Guru Berdasarkan Latar Belakang Pendidikan Sarjana Terhadap Hasil Belajar Peserta Didik Pada Mata Pelajaran Kkpi Materi Ms.Access
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
ABSTRACT
Moh. Sulthoni Mubin (1000879). The Influence of Teacher’s Educational
Background based on Teacher’s Bachelor Educational Background toward the Students’ Learning Outcome in KKPI Subject on Ms.Access topic.
Thesis. Department of Curriculum and Educational Technolgy, Faculty of
Educational Sciences, Indonesia University of Education.
This study discussed the influence of Teacher’s Educational Background towards
the students’ learning outcome on Computer Skills and Information Management (KKPI) subject in the subtopic of Database using Ms. Access Application in SMK
Negeri 3 Bandung. This study aimed to investigate the influence of teacher’s profesionalism based on their educational background towards the students’
learning outcome in the cognitive area Knowing (C1), Understanding (C2), and Applying (C3) on Computer Skills and Information Management (KKPI) subject. The method used in this study was Descriptive correlational. The population employed in this study was all students of grade XI Marketing Department (PM) of SMK Negeri 3 Bandung and the sample was the students of XI PM 3 and XI PM 1 using Cluster Sampling technique. In this study the data collection technique employed was Learning Outcome test using Objective test instrument (multiple choice).
Based on the data obtained during the study, the general conclusion that could be
drawn was that teacher’s educational background had a significant influence
towards the learning outcome of the students in the cognitive area in KKPI subject with database material using Ms.Access aplication all students of grade XI Marketing department (PM). It can be seen from the mean score of the post test of the students taught by the teacher holding a bachelor degree in education which are higer than the students taught by teacher holding a non-education bachelor degree.
Keyword : Bachelor degree Educational background, Database, Ms.Access aplication, Learning Outcome.
(6)
Moh. Sulthoni Mubin, 2014
Pengaruh Latar Belakang Pendidikan Guru Berdasarkan Latar Belakang Pendidikan Sarjana Terhadap Hasil Belajar Peserta Didik Pada Mata Pelajaran Kkpi Materi Ms.Access
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN ... i
PERNYATAAN ... ii
ABSTRCT ... iii
ABSTRAK ... iv
KATA PENGANTAR ... v
UCAPAN TERIMAKASIH... vi
DAFTAR ISI ... ix
DAFTAR TABEL ... xiii
DAFTAR GAMBAR ... xv
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian ... 1
B. Rumusan Masalah ... 6
C. Batasan Masalah ... 7
D. Tujuan Penelitian ... 8
E. Manfaat Penelitian ... 9
F. Struktur Organisasi Skripsi ... 10
BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Konsep Latar Belakang Pendidikan ... 11
1. Latar Belakang Pendidikan Guru ... 11
2. Latar Belakang Pendidikan Guru Kejuruan ... 13
B. Pengertian Guru ... 15
C. Kompetensi Guru ... 17
1. Kompetensi Pedagogik ... 17
2. Kompetensi Sosial ... 18
(7)
Moh. Sulthoni Mubin, 2014
Pengaruh Latar Belakang Pendidikan Guru Berdasarkan Latar Belakang Pendidikan Sarjana Terhadap Hasil Belajar Peserta Didik Pada Mata Pelajaran Kkpi Materi Ms.Access
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
4. Kompetensi Profesional ... 19
D. Standar Kompetensi Guru ... 19
E. Profesionalisme Guru ... 25
F. Ciri-ciri Profesi Keguruan ... 27
G. Konsep Pendidikan ... 28
1. Pendidikan Formal ... 29
2. Pendidikan Non Formal ... 30
3. Pendidikan Informal ... 30
H. Konsep Hasil Belajar ... 31
1. Pengertian Hasil Belajar ... 31
2. Faktor Yang Mempengaruhi Hasil Belajar ... 32
3. Pembagian Hasil Belajar ... 34
I. Peserta Didik ... 36
1. Pengertian Peserta Didik ... 36
2. Tugas Peserta Didik ... 37
J. Mata Pelajaran KKPI ... 39
K. Penelitian Terdahulu ... 41
L. Kerangka Pemikiran ... 43
M. Asumsi ... 46
N. Hipotesis Penelitian ... 46
BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi, Populasi,dan Sampel Penelitian ... 48
1. Lokasi Penelitian ... 48
2. Populasi Penelitian ... 48
3. Sampel Penelitian ... 49
B. Desain Penelitian ... 50
(8)
Moh. Sulthoni Mubin, 2014
Pengaruh Latar Belakang Pendidikan Guru Berdasarkan Latar Belakang Pendidikan Sarjana Terhadap Hasil Belajar Peserta Didik Pada Mata Pelajaran Kkpi Materi Ms.Access
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
D. Metode Penelitian ... 52
E. Definisi Operasional ... 53
F. Instrumen Penelitian ... 54
G. Analisis Instrumen Tes ... 56
1. Uji Validitas ... 56
2. Uji Reliabilitas ... 58
3. Tingkat Kesukaran Soal ... 58
4. Daya Pembeda ... 59
H. Teknik Pengumpulan Data ... 60
I. Teknik Analisis Data ... 61
1. Uji Normalitas ... 61
2. Uji Homogenitas ... 62
3. Uji Hipotesis ... 62
J. Prosedur Penelitian ... 62
1. Pembuatan Rancangan Penelitian ... 62
2. Pelaksanaan Penelitian ... 63
3. Pembuatan Laporan Penelitian ... 63
BAB IV DESKRIPSI HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Uji Coba Instrumen ... 64
1. Validitas Instrumen ... 64
2. Uji Reliabilitas ... 66
3. Tingkat Kesukaran Soal ... 67
4. Daya Pembeda ... 69
B. Deskripsi Data Hasil Penelitian ... 69
1. Hasil Belajar Siswa ... 69
2. Uji Normalitas Data ... 74
3. Uji Homogenitas ... 77
(9)
Moh. Sulthoni Mubin, 2014
Pengaruh Latar Belakang Pendidikan Guru Berdasarkan Latar Belakang Pendidikan Sarjana Terhadap Hasil Belajar Peserta Didik Pada Mata Pelajaran Kkpi Materi Ms.Access
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
C. Pembahasan Hasil Penelitian ... 85
BAB V SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan ... 93 B. Saran ... 94
DAFTAR PUSTAKA ... 96 LAMPIRAN - LAMPIRAN
(10)
Moh. Sulthoni Mubin, 2014
Pengaruh Latar Belakang Pendidikan Guru Berdasarkan Latar Belakang Pendidikan Sarjana Terhadap Hasil Belajar Peserta Didik Pada Mata Pelajaran Kkpi Materi Ms.Access
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Menurut Pendidikan Tinggi
yang di tamatkan (2010-2011)...2
Tabel 1.2 Data Latar Belakang Pendidikan Guru di salah satu SMK di Kota Tasikmalaya...4
Tabel 2.1 Standar Kompetensi Guru...20
Tabel 2.1 Penelitian Skripsi Terdahulu yang berhubungan dengan Profesionalisme Guru...41
Tabel 3.1 Gambaran Populasi Penelitian SMP Negeri 43 Bandung...49
Tabel 3.2 Desain Penelitian.. ...49
Tabel 3.3 Hubungan Antar Variabel...53
Tabel 3.4 Skala Guttman...56
Tabel 3.5 Kriteria Acuan Validitas Soal...57
Tabel 3.6 Kriteria Koefisien Daya Pembeda...60
(11)
Moh. Sulthoni Mubin, 2014
Pengaruh Latar Belakang Pendidikan Guru Berdasarkan Latar Belakang Pendidikan Sarjana Terhadap Hasil Belajar Peserta Didik Pada Mata Pelajaran Kkpi Materi Ms.Access
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Tabel 4.2 Hasil Uji coba Instrumen...65
Tabel 4.3 Ringkasan Perhitungan Uji Reliabilitas Instrumen...66
Tabel 4.4 Analisis Tingkat Kesukaran Soal...67
Tabel 4.5 Presentase Tingkat Kesukaran Soal...68
Tabel 4.6 Daya Pembeda Soal...69
Tabel 4.7 Rata-rata skor Postes...70
Tabel 4.8 Rata-rata Skor Postes Aspek Mengingat (C1)...71
Tabel 4.9 Rata-rata Skor Postes Aspek Memahami (C2)...72
Tabel 4.10 Rata-rata Skor Postes Aspek Menerapkan (C3)...73
Tabel 4.11 Uji Normalitas Kelas Yang diajar oleh Guru yang berlatar belakang pendidikan... ...75
Tabel 4.12 Uji Normalitas Data Kelas yang diajar oleh guru yang berlatar belakang non-pendidikan...76
Tabel 4.13 Tabel Homogenitas untuk Gain Total Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol Independent Sample Test...77
Tabel 4.14 Uji Homogenitas Aspek Mengingat (C1)...78
Tabel 4.15 Uji Homogenitas Aspek Memahami (C2)...79
Tabel 4.16 Uji Homogenitas Aspek Menerapkan (C3)...80
Tabel 4.17 Pengujian Hipotesis Umum...81
Tabel 4.18 Uji t-independent Aspek mengingat (C1)...82
(12)
Moh. Sulthoni Mubin, 2014
Pengaruh Latar Belakang Pendidikan Guru Berdasarkan Latar Belakang Pendidikan Sarjana Terhadap Hasil Belajar Peserta Didik Pada Mata Pelajaran Kkpi Materi Ms.Access
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Tabel 4.20 Uji t-independent Aspek menerapkan (C3)...84
DAFTAR GAMBAR Gambar 2.1 Hubungan antar Variabel Penelitian... ...45
Gambar 3.1 Prosedur penelitian...51
Gambar 4.1 Grafik rata-rata postes...70
Gambar 4.2 Grafik Rata-rata Skor Postes Aspek Mengingat (C1)...71
Gambar 4.3 Grafik Rata-rata Skor Postes Aspek Memahami (C2)...72
(13)
Moh. Sulthoni Mubin, 2014
Pengaruh Latar Belakang Pendidikan Guru Berdasarkan Latar Belakang Pendidikan Sarjana Terhadap Hasil Belajar Peserta Didik Pada Mata Pelajaran Kkpi Materi Ms.Access
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB I
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang Penelitian
Pendidikan merupakan investasi sumber daya manusia jangka panjang yang mempunyai nilai strategis bagi kelangsungan peradaban manusia di dunia. Hampir semua negara di dunia menempatkan variabel pendidikan sebagai suatu yang penting dan utama dalam konteks pembangunan bangsa dan negara, begitu juga Indonesia. Hal ini dapat dilihat dari isi pembukaan Undang-undang dasar tahun 1945 alinea IV yang menegaskan bahwa salah satu tujuan nasional bangsa Indonesia adalah untuk mencerdaskan kehidupan bangsa.
“Dalam sebuah proses pendidikan guru merupakan salah satu
komponen yang sangat penting selain komponen tujuan, kurikulum, metode,
sarana, dan prasarana, lingkungan dan evaluasi” (Nurdin, 2008:16). Guru
merupakan profesi yang harus dihargai secara profesional seperti halnya profesi seorang dokter atau advokat. Dengan disahkannya Undang-undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang guru dan dosen harkat dan martabat guru semakin mendapat apresiasi karena dalam Undang-undang tersebut diatur tentang perhargaan guru, baik dari segi profesional maupun segi finansial serta pelindungan hukum dan keselamatan dalam melaksanakan tugas.
Telah diatur di dalam UU Nomor 20 Tahun 2003 mengenai Sistem Pendidikan Nasional (SISDIKNAS), bahwasannya terdapat jenjang pendidikan menengah yang berbentuk Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) sebagai berikut.
SMK adalah suatu bentuk pendidikan yang bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan sehingga siswa memiliki kemampuan sebagai tenaga kerja tingkat menengah yang terampil, terdidik, dan profesional, serta dapat mengembangkan diri sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Agar dapat tercapai apa yang di harapkan dan dicita-citakan tersebut tentunya arah pengembangan pendidikan SMK harus berpusat pada penyiapan
(14)
2
Moh. Sulthoni Mubin, 2014
Pengaruh Latar Belakang Pendidikan Guru Berdasarkan Latar Belakang Pendidikan Sarjana Terhadap Hasil Belajar Peserta Didik Pada Mata Pelajaran Kkpi Materi Ms.Access
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
sumber daya manusia yang menjadi aset negara sekaligus mempersiapkan tenaga kerja yang memiliki daya saing untuk menghadapi tantangan global. Untuk mendapatkan hasil yang bermutu pasti tidak akan lepas dari proses pendidikan yang berkualitas juga. Pembelajaran dapat dikatakan sebagai jantung dari proses pendidikan pada sebuah lembaga pendidikan. Dan kriteria kualitas pembelajaran dikatakan berkualitas ketika intensitas keterkaitan sistemik dan sinergi guru, siswa, kurikulum dan bahan ajar, media, fasilitas, dan sistem pembelajaran dalam menghasilkan proses dan hasil belajar yang optimal sesuai dengan tuntutan kurikuler (Sukamto, 2005:6).
Pada kenyataan di lapangan terutama dalam hal ini adalah di SMK Negeri 3 Bandung hasil output pendidikan atau lulusannya dewasa ini masih belum terserap maksimal dalam dunia kerja dan industri, hal ini juga diperkuat data dari BPS Tahun 2011 menyatakan bahwa tingkat pengangguran terbuka dari lulusan SMK berada pada urutan kedua, dengan rincian sebagai berikut : Lulusan Sarjana 8,02 %, Diploma 7,16 %, SMK 10,43 %, SMA 10,66 %, SMP 8,37 %, dan SD kebawah 3,56%.
Data pengangguran yang didapat dari Badan Pusat Statistik Indonesia tahun 2010 dan 2011, pada kenyataannya lulusan SMK selalu menempati salah satu urutan tiga teratas jika dibandingkan dengan lulusan pendidikan lainnya seperti yang tertera pada tabel berikut:
Tabel 1.1
Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Menurut Pendidikan Tinggi yang di tamatkan (2010-2011)
Pendidikan tertinggi yang ditamatkan Agustus 2010 Agustus 2011
SD kebawah 3,81 3,56
Sekolah Menengah Pertama 7,55 8,37
Sekolah Menengah Atas 11,90 10,66
Sekolah Menengah Kejuruan 13,81 10,43
Diploma I/II/III 15,71 7,16
Strata I/II/III 14,24 8,02
Pengangguran dari lulusan sebuah institusi pendidikan dapat disebabkan karena beberapa faktor diantaranya adalah: kompetensi lulusan tidak sesuai dengan yang diharapkan oleh pengguna di lapangan, dan juga bisa
(15)
3
Moh. Sulthoni Mubin, 2014
Pengaruh Latar Belakang Pendidikan Guru Berdasarkan Latar Belakang Pendidikan Sarjana Terhadap Hasil Belajar Peserta Didik Pada Mata Pelajaran Kkpi Materi Ms.Access
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
jadi jumlah lulusan melebihi dari kebutuhan yang diperlukan dalam dunia kerja. Hal tersebut bisa jadi dikarenakan masih banyaknya guru dan tenaga pendidik di SMK Negeri 3 Bandung yang rata-rata tidak memiliki latar pendidikan yang sesuai dengan mata pelajaran yang mereka ampu hal ini tentu saja akan perpengaruh kepada proses belajar mengajar.
Proses belajar mengajar dan hasil belajar siswa sebagian besar ditentukan oleh peranan dan kompetensi guru. Guru yang kompeten akan lebih mampu menciptakan lingkungan belajar yang efektif dan akan lebih mampu mengelola kelasnya sehingga hasil belajar siswa berada pada tingkat optimal (Usman, 2009:9).
Guru profesional yang dibuktikan dengan adanya kompetensi yang mumpuni akan mendorong terciptanya proses dan produk kinerja yang nantinya akan meningkatkan kualitas pendidikan. Di dalam Undang-undang RI Nomor 14 Tahun 2005 tentang guru dan dosen BAB IV Pasal 8 disebutkan bahwa:
Guru harus memiliki kualifikasi akademik, kompetensi, sertifikat pendidik, sehat jasmani dan rohani, serta memiliki kemampuan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional, dan pada pasal 9 sebagai beriku: kualifikasi akademik sebagaimana dimaksut dalam pasal 8 diperoleh melalui pendidikan tinggi program sarjana atau program diploma empat.
Demikian pula dengan apa yang disebutkan dalam Pasal 28 ayat 1 PP RI Nomor 19 Tahun 2005 disebutkan bahwa:
Guru harus memiliki kualifikasi akademik minimal D4/S1 dan kompetensi sebagai agen pembelajaran, yang memiliki kompetensi kepribadian, pedagogik, profesional, dan sosial. Kompetensi guru sebagai agen pembelajaran secara formal dibuktikan dengan sertifikat pendidik.
Kompetensi sosial guru adalah salah satu daya atau kemampuan guru untuk mempersiapkan peserta didik menjadi masyarakat yang baik serta kemampuan untuk mendidik juga membimbing masyarakat dalam menghadapi kehidupan di masa yang akan datang. Sedangkan kompetensi profesional yaitu kemampuan yang meliputi penguasaan materi secara luas dan mendalam. Hasil pengamatan dilapangan masih banyak sekali guru-guru yang kurang menguasai pokok materi ajar yang seharusnya disampaikan kepada para peserta didik atau mengajar akan tetapi tidak sesuai dengan bidang ilmu yang dikuasainya.
(16)
4
Moh. Sulthoni Mubin, 2014
Pengaruh Latar Belakang Pendidikan Guru Berdasarkan Latar Belakang Pendidikan Sarjana Terhadap Hasil Belajar Peserta Didik Pada Mata Pelajaran Kkpi Materi Ms.Access
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Berdasarkan rangkaian uraian di atas masih adanya kesenjangan antara teori yang ideal dengan kenyataan yang ada di lapangan, sehingga hal tersebut memerlukan penelitian lebih lanjut terhadap kompetensi yang menunjukkan tingkat keprofesionalan yang dimiliki oleh guru. Studi pendahuluan di sebuah SMK di kota Tasikmalaya didapat data guru tentang latar belakang pendidikan yang berbeda-beda dengan data ditunjukkan pada tabel sebagai berikut:
Tabel 1.2
Data Latar Belakang Pendidikan Guru di salah satu SMK di Kota Tasikmalaya Guru Bidang Study Keahlian Jumlah Guru Terdata
Latar Belakang Pendidikan Sarjana pendidikan Teknik Sarjana Komputer Sarjana Sains Terapan Lulusan lainnya
KKPI 12 7 1 2 2
Multimedia 11 8 1 1 1
Jumlah 15 2 3 3
Dalam penelitian di salah satu SMK di kota Tasikmalaya tersebut membuktikan bahwa guru profesional merupakan kunci keberhasilan dari kualitas proses pembelajaran. Guru merupakan unsur yang sangat penting yang harus ada sesudah siswa. Apabila seorang guru tidak memiliki sikap profesional maka murid yang dididik akan sulit tentu saja untuk tumbuh dan berkembang dengan baik. Hal ini karena guru merupakan salah satu tumpuan bagi negara dalam hal pendidikan. Dengan adanya guru yang profesional dan berkualitas maka tentu akan mampu mencetak anak bangsa yang berkualitas pula. Dan kunci yang harus dimiliki oleh setiap pengajar adalah kompetensi.
Kompetensi merupakan seperangkat ilmu serta keterampilan mengajar guru dalam menjalankan tugas profesionalnya sebagai seorang guru sehingga tujuan dari pendidikan itu dapat tercapai sesuai dengan yang diharapkan. Profesionalisme memberikan penekanan kepada penguasaan ilmu pengetahuan atau suatu kemampuan manajemen dengan strategi penerapannya. Profesionalisme guru tidak hanya sekedar pengetahuan teknologi dan
(17)
5
Moh. Sulthoni Mubin, 2014
Pengaruh Latar Belakang Pendidikan Guru Berdasarkan Latar Belakang Pendidikan Sarjana Terhadap Hasil Belajar Peserta Didik Pada Mata Pelajaran Kkpi Materi Ms.Access
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
manajemen saja akan tetapi lebih merupakan sikap dan pengembangan profesionalisme, lebih dari sekedar seorang teknisi tidak hanya memiliki keterampilan yang tinggi namun mempunyai tingkah laku sesuai dengan yang disyaratkan.
Jika guru di Indonesia sudah memenuhi standar profesional guru seperti yang berlaku di negara-negara maju lain maka kualitas sumber daya manusia Indonesia akan semakin meningkat. Untuk menjadi profesional seorang guru dituntut agar memiliki lima hal yang paling mendasar. Pertama guru harus memiliki komitmen pada siswa dan proses belajarnya, kedua guru harus menguasai secara mendalam bahan pelajaran yang di ajarkannya serta bagaimana cara mengajarkannya, ketiga guru bertanggung jawab untuk memantau hasil belajar siswa melalui berbagai cara evaluasi, keempat guru harus mampu berfikir sistematis mengenai apa yang dilakukannya dengan cara belajar dari pengalamannya tersebut dan yang kelima adalah guru seyogyanya harus menjadi bagian dari masyarakat belajar dalam lingkungan profesinya.
Pada kenyataannya bahkan sebagian besar guru di Indonesia dinyatakan tidak layak mengajar. Persentase guru menurut kelayakan mengajar dalam tahun (2002-2003) di berbagai satuan pendidikan sebagai berikut: “untuk SD yang layak mengajar hanya 21,07% (negeri) dan 28,94% (swasta), untuk SMP 54,12% (negeri) dan 60,99% (swasta), untuk SMA 65,29% (negeri) dan 64,73% (swasta), serta untuk SMK yang layak mengajar 55,49% (negeri) dan 58,26% (swasta)”. Banyaknya guru atau tenaga pendidik di lapangan yang mengajar tidak didasari latar belakang pendidikan yang sesuai ini tentunya mempengaruhi profesionalitas dan akan juga membawa pengaruh pada hasil belajar peserta didik.
Fenomena di atas menumbuhkan rasa penasaran saya sebagai peneliti mengenai pengaruh guru yang begitu besar dalam dunia pendidikan yang tentunya kinerja seorang guru atau tenaga pendidik haruslah baik demi kemajuan kualitas pendidikan di negara ini. Berdasarkan pengalaman peneliti sebagai guru praktikan di SMK Negeri 3 Bandung dan mengajar kelas XI selama satu semester dimana terdapat 6 kelas yang berbeda pada jurusan
(18)
6
Moh. Sulthoni Mubin, 2014
Pengaruh Latar Belakang Pendidikan Guru Berdasarkan Latar Belakang Pendidikan Sarjana Terhadap Hasil Belajar Peserta Didik Pada Mata Pelajaran Kkpi Materi Ms.Access
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
pemasaran, peneliti menemukan adanya kesenjangan nilai pada mata pelajaran, khususnya pada mata pelajaran Keterampilan Komputer dan Pengolahan Informasi (KKPI) antara satu kelas dengan kelas lainnya. Setelah dilakukan pengamatan dan wawancara dengan guru setempat, ditemukan bahwa pelajaran Keterampilan Komputer dan Pengolahan Informasi (KKPI) di SMK Negeri 3 Bandung diampu oleh beberapa guru yang berlatar belakang pendidikan berbeda.
Sejalan dengan masih banyaknya guru atau tenaga pendidik yang tidak linear latar belakang pendidikannya yang menjadi tenaga guru di bidang yang lainnya, tentu saja akan sangat berpengaruh pada kinerjanya yang kemungkinan akan berpengaruh juga pada hasil belajar peserta didik. Oleh karena peneliti menemukan adanya perbedaan latar belakang pendidikan guru mata pelajaran Keterampilan Komputer dan Pengolahan Informasi (KKPI) di SMK Negeri 3 Bandung seperti yang telah disebutkan di atas, peneliti memutuskan untuk menjadikan mata pelajaran KKPI sebagai fokus dalam penelitian ini.
B.Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dipaparkan sebelumnya, maka permasalahan secara umum dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut: “Apakah latar belakang pendidikan guru berpengaruh secara signifikan terhadap hasil belajar siswa dalam Mata Pelajaran Keterampilan Komputer dan Pengolahan Informasi (KKPI) pada materi Ms. Access?” Kemudian untuk mempermudah pembahasan dalam penelitian ini maka diidentifikasikan pada sub-sub masalah sebagai berikut:
1. Apakah terdapat perbedaan hasil belajar yang signifikan antara peserta didik yang di ajar oleh guru yang berlatar belakang pendidikan dan guru yang berlatar belakang non-pendidikan, pada aspek mengingat (C1) dalam Mata Pelajaran Keterampilan Komputer dan Pengolahan Informasi (KKPI) pada materi Ms.Access?
2. Apakah terdapat perbedaan hasil belajar yang signifikan antara peserta didik yang di ajar oleh guru yang berlatar belakang pendidikan dan guru yang
(19)
7
Moh. Sulthoni Mubin, 2014
Pengaruh Latar Belakang Pendidikan Guru Berdasarkan Latar Belakang Pendidikan Sarjana Terhadap Hasil Belajar Peserta Didik Pada Mata Pelajaran Kkpi Materi Ms.Access
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
berlatar belakang non-pendidikan, pada aspek memahami (C2) dalam Mata Pelajaran Keterampilan Komputer dan Pengolahan Informasi (KKPI) pada materi Ms.Access?
3. Apakah terdapat perbedaan hasil belajar yang signifikan antara peserta didik yang di ajar oleh guru yang berlatar belakang pendidikan dan guru yang berlatar belakang non-pendidikan, pada aspek menerapkan (C3) dalam Mata Pelajaran Keterampilan Komputer dan Pengolahan Informasi (KKPI) pada materi Ms.Access?
C.Batasan Masalah
Profesionalsme guru dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya adalah latar belakang pendidikan, pengalaman mengajar, motivasi, pengalaman pelatihan, kepribadian, kelas sosial dan umur. Dalam penelitian ini hanya ingin melihat apakah latar belakang pendidikan guru berpengaruh pada hasil belajar peserta didik, terutama pada guru produktif SMK Negeri 3 Bandung yang mengajar mata pelajaran KKPI pada jurusan Pemasaran.
Kualitas pemebelajaran tentunya dipengaruhi oleh latar belakang pendidikan guru, tingkat profesionalisme guru, sumber belajar (Buku, Internet, dan Lingkungan), media pembelajaran, fasilitas belajar, suasana belajar, dan bekal belajar siswa. Dan dalam penelitian ini hanya ingin mengetahui pada perbedaan dari kualitas proses pembelajaran berdasarkan latar belakang pendidikan dan non-pendidikan, terutama pada guru produktif SMK Negeri 3 Bandung yang mengajar mata pelajaran KKPI pada jurusan Pemasaran.
Pada penelitian ini juga ingin diketahui pengaruh latar belakang pendidikan guru mata pelajaran produktif terhadap hasil belajar peserta didik di SMK Negeri 3 Bandung khususnya pada jurusan Pemasaran pada mata pelajaran KKPI materi Ms.Access.
Latar belakang pendidikan guru yang dijadikan variabel pada penelitian ini terdiri dari dua kategori yaitu, yang berlatar belakang pendidikan dan yang berlatar belakang non-pendidikan, yang dianggap berasal dari perguruan tinggi yang memiliki kualitas yang sama. Dengan kata lain tidak dilihat dari perguruan tinggi negeri atau swasta dan akreditasi perguruan tingginya.
(20)
8
Moh. Sulthoni Mubin, 2014
Pengaruh Latar Belakang Pendidikan Guru Berdasarkan Latar Belakang Pendidikan Sarjana Terhadap Hasil Belajar Peserta Didik Pada Mata Pelajaran Kkpi Materi Ms.Access
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
SMK yang dijadikan lokasi penelitian ini adalah SMK Negeri 3 Bandung pada jurusan atau program studi keahlian pemasaran yang dalam hal ini kami khususkan guru mata pelajaran KKPI.
Kompetensi guru yang seharusnya dimiliki oleh seorang guru yang profesional meliputu kompetensi pedagogik, kompetensi sosial, kompetensi profesional, dan kompetensi kepribadian. Dalam penelitian ini tidak dilakukan uji kompetensi guru secara lebih mendalam melainkan hanya melihat dari latar belakang pendidikannya saja. Pengambilan data dilakukan berdasarkan evaluasi dari hasil belajar peserta didik pada jurusan Pemasaran khususnya mata pelajaran KKPI materi Ms.Access.
D.Tujuan Penelitian
Secara garis besar tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui adakah pengaruh dari latar belakang pendidikan guru terhadap hasil belajar siswa dalam Mata Pelajaran Keterampilan Komputer dan Pengolahan Informasi (KKPI) pada materi Ms. Access. Dan secara khusus penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan data dan informasi mengenai: 1. Memperoleh data tentang perbedaan hasil belajar antara peserta didik yang
di ajar oleh guru yang memiliki latar belakang pendidikan dan guru yang berlatar belakang non-pendidikan, pada ranah kognitif aspek mengingat (C1) dalam Mata Pelajaran Keterampilan Komputer dan Pengolahan Informasi (KKPI) pada materi Ms.Access.
2. Memperoleh data tentang perbedaan hasil belajar antara peserta didik yang di ajar oleh guru yang memiliki latar belakang pendidikan dan guru yang berlatar belakang non-pendidikan, pada ranah kognitif aspek memahami (C2) dalam Mata Pelajaran Keterampilan Komputer dan Pengolahan Informasi (KKPI) pada materi Ms.Access.
3. Memperoleh data tentang perbedaan hasil belajar antara peserta didik yang di ajar oleh guru yang memiliki latar belakang pendidikan dan guru yang berlatar belakang non-pendidikan, pada ranah kognitif aspek menerapkan (C3) dalam Mata Pelajaran Keterampilan Komputer dan Pengolahan Informasi (KKPI) pada materi Ms.Access.
(21)
9
Moh. Sulthoni Mubin, 2014
Pengaruh Latar Belakang Pendidikan Guru Berdasarkan Latar Belakang Pendidikan Sarjana Terhadap Hasil Belajar Peserta Didik Pada Mata Pelajaran Kkpi Materi Ms.Access
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu E.Manfaat Penelitian
Penelitian tentang pengaruh latar belakang pendidikan guru dalam mata pelajaran KKPI terhadap hasil belajar peserta didik pada materi Ms.Access di SMK Negeri 3 Bandung ini di harapkan dapat memberikan sebuah manfaat teoritis dan manfaat praktis.
1. Manfaat Teoritis
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi positif pada ranah pendidikan khususnya keilmuan TIK dalam kegiatan belajar mengajar yang meliputi model belajar, media pembelajaran, cara penyampaian materi pelajaran, baik dalam perancangan maupun pengembangan.
2. Manfaat Praktis a. Praktisi pendidikan
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi positif kepada praktisi pendidikan agar dapat meningkatkan kualitas keilmuan dan terutama kualitas pengajarannya sehingga dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik.
b.Bagi mahasiswa
Di harapkan dengan adanya penelitian ini mahasiswa sadar akan pentingnya profesionalisme guru yang tentunya akan berpengaruh pada hasil belajar peserta didik, dan juga untuk lebih memotivasi mahasiswa meningkatkan keahlian pada pendidikan yang sedang di tempuh.
(22)
10
Moh. Sulthoni Mubin, 2014
Pengaruh Latar Belakang Pendidikan Guru Berdasarkan Latar Belakang Pendidikan Sarjana Terhadap Hasil Belajar Peserta Didik Pada Mata Pelajaran Kkpi Materi Ms.Access
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Sebagai usaha untuk mengembangkan pola berfikir ilmiah dan sistematis, dan juga untuk menjadi acuan dan pedoman tentang pentingnya profesionalisme guru khususnya guru mata pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi guna meningkatkan mutu peserta didik.
F. Struktur Organisasi Skripsi
Struktur Organisasi Skripsi dijadikan sebagai sebuah pedoman penulisan agar dalam penulisan skripsi ini lebih tersusun rapi dan terarah, maka skripsi ini dibagi menjadi beberapa bab antara lain sebagai berikut:
BAB I Pendahuluan, terdiri dari latar belakang masalah, perumusan masalah, pembatasan masalah, tujuan penelitian, kegunaan dan manfaat penelitian, dan struktur organisasi skripsi.
BAB II Kajian pustaka, berisi landasan teori yang meliputi teori-teori yang mendukung anggapan dasar dan berisi juga mengenai kerangka pemikiran, asumsi, serta hipotesis penelitian.
BAB III Metodologi penelitian, berisi lokasi populasi, sampel, dan waktu penelitian, desain penelitian, metode penelitian, definisi operasional, instrumen penelitian, uji instrumen penelitian, teknik pengumpulan data, dan teknik pengolahan dan analisis data.
BAB IV Hasil penelitian dan pembahasan, berisi penjelasan deskripsi data, analisis data, hasil pengujian hipotesis, dan pembahasan penelitian.
BAB V Simpulan dan rekomendasi, berisi Simpulan hasil penelitian dan rekomendasi setelah dilakukannya penelitian.
(23)
Moh. Sulthoni Mubin, 2014
Pengaruh Latar Belakang Pendidikan Guru Berdasarkan Latar Belakang Pendidikan Sarjana Terhadap Hasil Belajar Peserta Didik Pada Mata Pelajaran Kkpi Materi Ms.Access
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB III
METODE PENELITIAN
A.Lokasi, Populasi dan Sampel penelitian 1. Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian merupakan suatu tempat atau wilayah dimana penelitian tersebut dilakukan. Adapun penelitian yang dilakukan oleh peneliti mengambil lokasi di SMK Negeri 3 Bandung Jln. Solontongan No.10 Telp./Fax.(022)7305529 Bandung 40264.
2. Populasi Penelitian
Populasi dalam suatu kegiatan penelitian berkenaan dengan sumber data yang digunakan. Menurut Sugiyono (2010:117) mengemukakan bahwa
“Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek atau subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya”.
Dalam penelitian ini, populasi dibedakan antara populasi secara umum
dan populasi target atau “target population”. Populasi target adalah populasi
atau wilayah umum yang menjadi tujuan dalam penelitian kita. Menurut
Sukirman (2012:250) bahwa “Populasi target adalah populasi yang menjadi
sasaran keberlakuan kesimpulan penelitian kita”. Sesuai dengan penjelasan diatas populasi umum pada penelitian ini dapat disimpulkan adalah seluruh siswa SMK Negeri 3 Bandung, akan tetapi targetnya adalah seluruh siswa kelas XI SMK Negeri 3 Bandung jurusan pemasaran. Maka hasil penelitian ini tidak berlaku bagi siswa-siswa diluar jurusan pemasaran terlebih di luar SMK Negeri 3 Bandung tersebut.
Mengingat bahwa luasnya populasi maka peneliti membatasi populasi dalam penelitian ini guna mempermudah penarikan sampel. Mengacu pada beberapa pendapat di atas maka yang akan menjadi populasi umum dalam penelitian ini adalah seluruh siswa SMK Negeri 3 Bandung, sedangkan
(24)
49
Moh. Sulthoni Mubin, 2014
Pengaruh Latar Belakang Pendidikan Guru Berdasarkan Latar Belakang Pendidikan Sarjana Terhadap Hasil Belajar Peserta Didik Pada Mata Pelajaran Kkpi Materi Ms.Access
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
populasi targetnya adalah seluruh siswa kelas XI SMK Negeri 3 Bandung jurusan pemasaran yang terdiri dari 6 kelas.
Tabel 3.1
Gambaran Populasi Penelitian SMP Negeri 43 Bandung
No. Kelas Jumlah
Siswa
1 XI PM 1 36
2 XI PM 2 38
3 XI PM 3 37
4 XI PM 4 36
5 XI PM 5 37
6 XI PM 6 36
Jumlah Total 220
3. Sampel Penelitian
Sampel penelitian merupakan suatu faktor yang tak kalah penting yang perlu diperhatikan dalam penelitian yang kita lakukan. Sampel penelitian mencerminkan dan menentukan seberapa jauh sampel tersebut bermanfaat dalam membuat kesimpulan.
Besarnya sampel dalam penelitian ini ditentukan dengan teknik cluster sampling. Menurut Ali (1982:67) “Cluster sampling terdiri dari sekelompok anggota yang terhimpun pada gugusan atau kluster, bukan anggota populasi
yang diambil secara satu per satu”.
Salah satu syarat dalam penarikan sampel adalah sampel itu harus bersifat representative, artinya sampel yang ditetapkan harus mewakili populasi. Sifat dan karakteristik populasi harus tergambar dalam sampel. Adapun sampel dari penelitian ini sebanyak dua kelas yang terdiri dari 74 orang siswa dimana dua kelas tersebut adalah kelas yang diajar oleh guru yang berlatar belakang pendidikan yang berlatar belakang non-pendidikan, tentunya telah mewakili kelas-kelas yang lainnya.
(25)
50
Moh. Sulthoni Mubin, 2014
Pengaruh Latar Belakang Pendidikan Guru Berdasarkan Latar Belakang Pendidikan Sarjana Terhadap Hasil Belajar Peserta Didik Pada Mata Pelajaran Kkpi Materi Ms.Access
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
B.Desain Penelitian
Menurut Zainal Arifin (2012:76) "desain eksperimen adalah suatu rancangan yang berisi langkah dan tindakan yang akan dilakukan dalam kegiatan penelitian eksperimen, sehingga informasi yang diperlukan tentang masalah yang diteliti dapat dikumpulkan secara faktual".
Adapun desain penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah Posttest only, Non-Equivalent Control Group Design, desain penelitian ini terdiri dari satu atau beberapa kelompok eksperimen dan satu kelompok kontrol. Kelompok yang digunakan merupakan intact group dan dependent variabel diukur satu kali saja, yaitu setelah adanya perlakuan eksperimen yang telah diberikan.
Dalam penelitian ini kelompok eksperimen adalah kelas yang diajar oleh guru yang berlatar belakang pendidikan dan kelompok kontrol adalah kelas yang diajar oleh guru yang berlatar belakang non-pendidikan kedua kelompok tersebut sama-sama diberikan perlakuan namun oleh dua guru yang berlatar belakang pendidikan dan non-pendidikan yang perlakuannya tentunya akan berbeda, sehingga struktur desainnya menjadi seperti di bawah ini.
Tabel 3.2 Desain Penelitian
Kelompok Perlakuan Postes
Pendidikan X1 O1
Non-pendidikan X2 O2
Keterangan:
O1 : Postes kelas yang diajar oleh guru yang berlatar belakang pendidikan O2 : Postes kelas yang diajar oleh guru yang berlatar belakang non-pendidikan X1 : Proses pembelajaran yang dilakukan oleh guru yang berlatar belakang
(26)
51
Moh. Sulthoni Mubin, 2014
Pengaruh Latar Belakang Pendidikan Guru Berdasarkan Latar Belakang Pendidikan Sarjana Terhadap Hasil Belajar Peserta Didik Pada Mata Pelajaran Kkpi Materi Ms.Access
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu pendidikan
X1 : Proses pembelajaran yang dilakukan oleh guru yang berlatar belakang Non-pendidikan
C.Alur Penelitian
Berikut adalah gambaran alur atau prosedur penelitian yang telah dibuat oleh peneliti sebagai acuan yang mempermudah jalannya proses penelitian:
MASALAH
Latar Belakang Masalah
Terjadinya gap antara kompetensi guru SMK yang ada di lapangan dengan tuntutan yang seharusnya Keberagaman latar belakang pendidikan guru
SMK yang mengajar
Lulusan SMK belum sepenuhnya menggambarkan tujuan kelembagaan yakni menghasilkan tenaga kerja tingkat menengah yang terampil
Diprediksi dipengaruhi oleh tingkat profesionalisme guru dan kualitas proses
pembelajaran.
Diprediksi tingkat profesionalisme guru dipengaruhi oleh latar belakang
pendidikan guru.
Hipotesis
Adanya pengaruh yang signifikan dari latar belakang pendidikan guru mata pelajaran KKPI terhadap hasil
belajar peserta didik.
Variable penelitian
Latar belakang pendidikan guru dan hasil belajar peserta didik pada mata pelajaran KKPI materi Ms.Access.
Instrument penelitian Angket dan Tes objektif yang
telah di uji validitas dan reabilitasnya
Penentuan responden Responden dalam penelitian ini adalah seluruh peserta didik
Kelas XI jurusan pemasaran SMK Negeri 3 Bandung.
Pengumpulan data Angket dan Tes objektif
Analisis data
Uji Normalitas Uji Homogenitas Uji Hipotesis
(27)
52
Moh. Sulthoni Mubin, 2014
Pengaruh Latar Belakang Pendidikan Guru Berdasarkan Latar Belakang Pendidikan Sarjana Terhadap Hasil Belajar Peserta Didik Pada Mata Pelajaran Kkpi Materi Ms.Access
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu D.Metode Penelitian
Metode penelitian adalah strategi umum yang dianut dalam pengumpulan data dan analisa data yang diperlukan. Sejalan dengan hal ini
Suryana (2010:5) mengungkapkan bahwa “metode penelitian adalah prosedur
atau langkah-langkah sistematis dalam mendapatkan pengetahuan”.Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh dari latar belakang pendidikan guru terhadap hasil belajar peserta didik SMK Negeri 3 Bandung pada mata pelajaran Keterampilan Komputer dan Pengolahan Informasi (KKPI).
Berdasarkan tujuan penelitian yang ingin dicapai maka metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Quasi-eksperiment, dengan jenis pendekatan kuantitatif. Studi Quasi-eksperiment adalah suatu metode yang dalam pelaksanaan penelitiannya tidak menggunakan penugasan random (random assignment) melainkan dengan menggunakan kelompok yang sudah ada. Sebagaimana yang dikemukakan oleh Ali (1993:140) “ Kuasi eksperimen hampir mirip dengan eksperimen yang sebenarnya perbedaannya terletak pada penggunaan subjek yaitu pada kuasi eksperimen tidak dilakukan penugasan random, melainkan dengan menggunakan kelompok yang sudah ada”.
Pada pelaksanaannya, penelitian ini dilakukan dengan menentukan dua kelompok siswa, yaitu kelompok yang di ajar oleh guru yang berlatar belakang pendidikan kemudian yang kelompok ke-dua adalah kelompok siswa yang di ajar oleh guru yang berlatar belakang non-pendidikan khususnya pada mata pelajaran KKPI materi Ms.Access.
Dalam penelitian ini terdapat dua variabel, yaitu variabel bebas Latar belakang pendidikan guru dan variable terikat adalah Hasil Belajar peserta didik SMK Negeri 3 Bandung Jurusan pemasaran. Secara khususnya variable
Pembahasan dan interprestasi hasil Simpulan dan
saran
Gambar 3.1 Prosedur penelitian
(28)
53
Moh. Sulthoni Mubin, 2014
Pengaruh Latar Belakang Pendidikan Guru Berdasarkan Latar Belakang Pendidikan Sarjana Terhadap Hasil Belajar Peserta Didik Pada Mata Pelajaran Kkpi Materi Ms.Access
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
terikat dibagi menjadi tiga sub variable yaitu hasil belajar siswa pada aspek mengingat, memahami, dan menerapkan.
Tabel 3.3
Hubungan Antar Variabel Variabel Terikat
Variabel Bebas
Hasil belajar aspek mengingat
(Y1)
Hasil belajar aspek memahami (Y2)
Hasil belajar aspek
menerapkan (Y3)
Latar belakang pendidikan guru mata pelajaran KKPI
(X1Y1) (X1Y2) (X1Y3)
Keterangan:
X1Y1: Pengaruh latar belakang pendidikan guru dalam mata pelajaran Keterampilan Komputer dan Pengolahan Informasi (KKPI) pada materi Ms.Access terhadap hasil belajar aspek mengingat (C1).
X1Y2: Pengaruh latar belakang pendidikan guru dalam mata pelajaran Keterampilan Komputer dan Pengolahan Informasi (KKPI) pada materi Ms.Access terhadap hasil belajar aspek memahami (C2). X1Y3: Pengaruh latar belakang pendidikan guru dalam mata pelajaran
Keterampilan Komputer dan Pengolahan Informasi (KKPI) pada materi Ms.Access terhadap hasil belajar aspek menerapkan (C3). E.Definisi Operasional
Variabel-variabel yang telah diidentifikasi dan diklasifikasikan perlu didefinisikan secara operasional agar orang lain yang membaca hasil penelitian ini ataupun yang ingin melakukan penelitian serupa tidak salah menafsirkan
(29)
54
Moh. Sulthoni Mubin, 2014
Pengaruh Latar Belakang Pendidikan Guru Berdasarkan Latar Belakang Pendidikan Sarjana Terhadap Hasil Belajar Peserta Didik Pada Mata Pelajaran Kkpi Materi Ms.Access
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
konsep variabel yang dilakukan oleh peneliti. Dengan demikian definisi operasional yang berkaitan dengan istilah-istilah yang terdapat dalam penelitian ini dapat dijabarkan sebagai berikut:
1. Latar belakang pendidikan disini diartikan sebagai serangkaian pendidikan yang telah dilewati sorang guru atau tenaga pendidik untuk menunjang keprofesiannya dengan kriteria kompetensi yang harus dimiliki sehingga dapat menghasilkan kinerja yang maksimal.
2. Mata pelajaran KKPI merupakan salah satu mata pelajaran adaptif yang diberikan kepada semua bidang keahlian di Sekolah Menengah Kejuruan (Kurikulum SMK, 2004). Sedang pada Sekolah Menengah Umum (SMU) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) dikenal dengan nama mata pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK). Mata pelajaran ini sebagai dasar pengetahuan teknologi informasi, dengan demikian generasi masa depan dapat mengikuti derap perkembangan global.
3. Hasil belajar menunjukan ukuran kemampuan yang diperoleh siswa setelah kegiatan belajar berlangsung yang mana hasil belajar dalam tiga ranah yaitu ranah kognitif, afektif dan psikomotor. Dalam penelitian ini yang akan dikaji peneliti adalah pada ranah kognitif berupa aspek pengetahuan (C1), aspek pemahaman (C2) dan aspek penerapan (C3). Hasil belajar dalam penelitian ini berupa skor-skor yang diperoleh siswa dari hasil posttest pada mata pelajaran KKPI.
4. Peserta didik dapat didefinisikan sebagai setiap manusia yang berusaha mengembangkan potensi diri melalui proses pembelajaran pada jalur pendidikan, baik pendidikan formal ataupun non formal, pada jenjang pendidikan dan jenis pendidikan tertentu. Peserta didik juga didefinisikan sebagai orang yang belum dewasa yang memiliki jumlah potensi dasar yang masih perlu dikembangkan. Pada penelitian ini adalah peserta didik kelas XI Jurusan pemasaran SMK Negeri 3 Bandung.
F. Instrument Penelitian
Sugiyono (2010:133) mengungkapkan bahwa “instrument penelitian
(30)
55
Moh. Sulthoni Mubin, 2014
Pengaruh Latar Belakang Pendidikan Guru Berdasarkan Latar Belakang Pendidikan Sarjana Terhadap Hasil Belajar Peserta Didik Pada Mata Pelajaran Kkpi Materi Ms.Access
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
instrument dalam penelitian ini bertujuan untuk mengukur hasil belajar siswa dari hasil proses pembelajaran khususnya pada materi Ms.Access.
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini ada dua macam, yaitu tes hasil belajar dan angket atau kuesioner. Dalam metode deskriptif dengan jenis studi korelasional, Fraenkel, Hyun, dan Wallen (2009:339) menyebutkan
bahwa “Instrumen yang digunakan dalam penelitian deskriptif dengan jenis
studi korelasional dapat menggunakan salah satu dari berbagai instrument penelitian kuantitatif, namun kebanyakan dari studi korelasional melibatkan
beberapa jenis instrument lain seperti tes, angket, dan interview”. Berikut
adalah uraian mengenai instrumen yang digunakan dalam penelitian ini: a. Tes hasil belajar
Tes hasil belajar yang digunakan berupa tes tertulis dengan bentuk tes objektif, karena jawaban dari tes objektif antara benar atau salah dan skornya antara 1 atau 0.Menurut Arifin (2009:135) “Disebut tes objektif karena penilaiannya objektif. Siapapun yang mengoreksi jawaban tes objektif hasilnya akan sama karena kunci jawabannya sudah jelas dan
pasti”.
Dalam tes objektif siswa dituntut untuk memilih jawaban yang benar diantara kemungkinan jawaban yang telah disediakan, memberikan jawaban singkat dan melengkapi pertanyaan atau pernyataan yang belum sempurna. Bentuk tes objektif yang digunakan dalam penelitian ini adalah berupa soal pilihan ganda (multiple choice) yang mengacu pada kompetensi dasar dan indikator yang terdapat dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).
Menurut Arifin (2009:138) “soal tes bentuk pilihan ganda dapat digunakan
untuk mengukur hasil belajar yang lebih kompleks dan berkenaan dengan
aspek ingatan, pengertian, aplikasi, analisis, sintesis dan evaluasi”.
Instrumen tes dalam peneelitian ini dibatasi hanya pada aspek pengetahuan (C1), pemahaman (C2) dan aspek penerapan (C3).
b. Angket atau kuesioner
Angket atau kuesioner digunakan untuk mengetahui sudut pandang siswa terhadap tingkat profesionalisme guru. Pilihan jawaban pada kuesioner ini menggunakan alternatif jawaban “Ya” dan “Tidak”. Angket
(31)
56
Moh. Sulthoni Mubin, 2014
Pengaruh Latar Belakang Pendidikan Guru Berdasarkan Latar Belakang Pendidikan Sarjana Terhadap Hasil Belajar Peserta Didik Pada Mata Pelajaran Kkpi Materi Ms.Access
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
ini terdiri dari 40 butir soal mengenai aspek kompetensi guru profesional, antara lain kompetensi pedagogik, kompetensi profesional, kompetensi kepribadian, dan kompetensi sosial. Setelah angket didistribusikan kepada sampel penelitian yang berjumlah 38 siswa, peneliti kemudian menarik kesimpulan dari jawaban yang diberikan siswa. Angket atau kuesioner ini berperan sebagai data sekunder atau sebagai penguat asumsi dasar peneliti yang nantinya akan digunakan sebagai bahan pertimbangan peneliti dalam menentukan langkah penelitian selanjutnya. Adapun perhitungan pada angket ini menggunakan skala Guttman dengan skor jawaban 1 dan 0 lebih jelasnya pada tabel sebagai berikut:
Tabel 3.4 Skala Guttman
Alternatif jawaban
Interval alternatif jawaban
Positif Negatif
Ya 1 0
Tidak 0 1
G.Analisis Instrumen Tes
Bentuk tes yang baik biasanya memenuhi kriteria validitas tinggi, reliabilitas tinggi, daya pembeda yang baik, dan tingkat kesukaran yang layak. Maka untuk memenuhi kriteria tersebut, peneliti melakukan ujicoba instrumen dan analisis yang dilakukan sebagai berikut:
1. Uji Validitas
Sebelum peneliti menggunakan tes, hendaknya peneliti mengukur terlebih dahulu derajat validitas instrumen tersebut dengan kriteria tertentu. Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen. Instrumen dianggap valid apabila mempunyai validitas yang tinggi. Menurut Arifin (2009:247):
Validitas suatu tes erat kaitannya dengan tujuan penggunaan tes tersebut. Namun tidak ada validitas yang berlaku secara umum. Artinya, jika suatu tes dapat memberikan informassi yang sesuai dan dapat digunakan untuk mencapai tujuan tertentu, maka tes itu valid untuk tujuan tersebut.
(32)
57
Moh. Sulthoni Mubin, 2014
Pengaruh Latar Belakang Pendidikan Guru Berdasarkan Latar Belakang Pendidikan Sarjana Terhadap Hasil Belajar Peserta Didik Pada Mata Pelajaran Kkpi Materi Ms.Access
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Tingkat validitas instrumen dapat dihitung dengan korelasi product moment yang dikemukakan oleh Pearson. Adapun rumus korelasi product moment adalah sebagai berikut:
(Arifin, 2009:254) Keterangan:
rxy = Koefisien korelasi yang dicari N = Banyaknya subjek (Peserta tes) X = Skor tiap butir soal / skor item tes Y = Skor responden
XY = Hasil kali skor X dan Y untuk setiap responden
Menurut Arifin (2009:257) “Untuk dapat memberikan penafsiran
terhadap koefisiensi yang ditemukan tersebut tinggi atau rendah maka dapat
berpedoman pada tabel berikut ini”.
Tabel 3.5
Kriteria Acuan Validitas Soal
Interval Koefisiensi Tingkat Hubungan
0,81 – 1,00 0,61 – 0,80 0,41 – 0,60 0,21 – 0,40 0,00 – 0,20
Sangat tinggi Tinggi Cukup Rendah Sangat rendah
(Arifin, 2009:257)
Setelah data tersebut diuji validitasnya maka selanjutnya adalah diuji tingkat signifikansinya dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
(33)
58
Moh. Sulthoni Mubin, 2014
Pengaruh Latar Belakang Pendidikan Guru Berdasarkan Latar Belakang Pendidikan Sarjana Terhadap Hasil Belajar Peserta Didik Pada Mata Pelajaran Kkpi Materi Ms.Access
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
(Sudjana dan Ibrahim, 2001:149)
Nilai t hitung kemudian dibandingkan dengan nilai t tabel dengan taraf nyata 0,05 dengan derajat kebebasan (dk) = n – 2. Apabila t hitung > t tabel, berarti korelasi tersebut signifikan.
2. Uji Reliabilitas
Menurut Sugiyono (2013:173), “Instrumen yang reliabel adalah
instrumen yang bila digunakan beberapa kali untuk mengukur obyek yang
sama, akan menghasilkan data yang sama“. Maka pengertian reliabilitas tes,
berhubungan dengan masalah hasil tes. Atau seandainya hasilnya berubah-ubah, perubahan yang terjadi dapat dikatakan tidak berarti. Uji reliabilitas dilakukan untuk mengetahui ketetapan suatu instrument dan untuk menunjukan bahwa suatu instrument dapat dipercaya. Menurut Arifin (2011:258)
“Reliabilitas adalah tingkat atau derajat konsistensi dari suatu instrumen”.
Untuk menguji reliabilitas soal pilihan ganda, yakni butir tesnya diberi skor 0 apabila jawabannya salah dan diberi skor 1 apabila jawabannya benar. Uji reliabilitas dilakukan dengan menggunakan rumus Kuder-Richardson (KR 20). Adapun rumusnya adalah sebagai berikut :
(Sugiyono, 2013:186)
Keterangan : k = jumlah item dalam instrumen
pi = proporsi banyaknya subyek yang menjawab pada item 1 qi = 1-pi
s2t = varians total 3. Tingkat Kesukaran Soal
(34)
59
Moh. Sulthoni Mubin, 2014
Pengaruh Latar Belakang Pendidikan Guru Berdasarkan Latar Belakang Pendidikan Sarjana Terhadap Hasil Belajar Peserta Didik Pada Mata Pelajaran Kkpi Materi Ms.Access
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Perhitungan tingkat kesukaran soal adalah pengukuran seberapa besar derajat derajat kesukaran suatu soal. Menurut Arifin (2009:266) “Jika suatu soal memiliki tingkat kesukaran seimbang (proporsional), maka daat dikatakan
bahwa soal tersebut baik”. Untuk menghitung tingkat kesukaran soal bentuk
ojektif dapat menggunakan rumus tingkat kesukaran (TK):
TK =
X 100%
(Arifin, 2009:266) Keterangan:
WL = Jumlah peserta didik yang menjawab salah dari kelompok bawah WH = Jumlah peserta didik yang menjawab salah dari kelompok atas nL = Jumlah kelompok bawah
nH = Jumlah kelompok atas
Setelah nilai tingkat kesukaran telah diperoleh kemudian diinterpetasikan ke dalam kriteria penafsiran tingkat kesukaran soal. Adapun kriteria penafsiran tingkat kesukaran soal menurut Arifin (2009:270) adalah sebagai berikut:
a. Jika jumlah presentase sampai dengan 27% termasuk mudah b. Jika jumlah presentase 28% - 72% termasuk sedang
c. Jika jumlah presentase 73% ke atas termasuk sukar 4. Daya pembeda
Menurut Arifin (2009:273) menyatakan bahwa “Daya pembeda adalah
pengukuran sejauh mana satu butir soal mampu membedakan peserta didik
yang sudah menguasai kompetensi dengan yang belum”. Perhitungan daya
pembeda (DP) tiap butir soal menggunakan rumus:
DP =
(Arifin, 2009:273) Keterangan:
(35)
60
Moh. Sulthoni Mubin, 2014
Pengaruh Latar Belakang Pendidikan Guru Berdasarkan Latar Belakang Pendidikan Sarjana Terhadap Hasil Belajar Peserta Didik Pada Mata Pelajaran Kkpi Materi Ms.Access
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DP = Daya pembeda
WL = Jumlah peserta didik yang gagal dari kelompok bawah WH = Jumlah peserta didik yang gagal dari kelompok atas
N = 27% * N
Untuk menginterpretasikan koefisiensi daya pembeda tersebut dapat digunakan kriteria yang dikembangkan oleh Ebel (Arifin, 2009:274) sebagai berikut:
Tabel 3.6
Kriteria Koefisien Daya Pembeda
Index of discrimination Item evaluation
0,40 and up Very good items
0,30 – 0,39 Reasonably good, but possibly subject to improvement
0,20 – 0,29 Marginal items, usually needing and being subject to improvement Below – 0,19 Poor items to be rejected or improved
by revision
H.Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data merupakan langkah penting dalam penelitian untuk memperoleh data dan informasi yang dibutuhkan dalam suatu penelitian.
Mengenai hal ini Sugiyono (2010:308) menyatakan bahwa “Teknik
pengumpulan data merupakan langkah yang paling utama dalam penelitian,
karena tujuan penelitian adalah mendapatkan data”.
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes hasil belajar. Tes hasil belajar yang digunakan berupa bentuk tes objektif pilihan berganda karena tes objektif dapat mengungkap tingkat penguasaan siswa terhadap matei bahan ajar yang telah dipelajari. Tes bentuk objektif digunakan untuk mengetahui hasil belajar ranah kognitif siswa pada aspek
(36)
61
Moh. Sulthoni Mubin, 2014
Pengaruh Latar Belakang Pendidikan Guru Berdasarkan Latar Belakang Pendidikan Sarjana Terhadap Hasil Belajar Peserta Didik Pada Mata Pelajaran Kkpi Materi Ms.Access
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
pemahaman, pengetahuan, dan penerapan. Bentuk tes hasil belajar ini berupa pilihan ganda terdiri atas suatu keterangan atau pengertian yang belum lengkap dan untuk melengkapinya harus memilih satu dari beberapa kemungkinan jawaban. Jumlah soal ditentukan berdasarkan uji validitas dan reliabilitas yang penyusunannya sesuai dengan kisi-kisi instrument.
Adapun langkah-langkah penyusunan instrumen tes hasil belajar siswa adalah sebagai berikut:
1. Menentukan konsep dan subkonsep pembelajaran berdasarkan silabus dan RPP SMK Negeri 3 Bandung Tahun ajaran 2013/2014.
2. Memuat kisi-kisi instrumen berdasarkan silabus dan RPP Mata pelajaran Keterampilan Komputer dan Pengolahan Informasi (KKPI) SMK kelas XI tahun ajaran 2013/2014.
3. Membuat soal tes berikut kunci jawabannya.
4. Mengkonsultasikan instrumen soal yang telah dibuat kepada dosen. 5. Men-judgement soal yang telah dibuat kepada guru bidang studi. 6. Uji coba instrumen tes.
7. Menganalisis hasil uji coba.
8. Menggunakan soal yang valid dan reliabel untuk digunakan dalam penelitian.
Untuk memperkuat data dari penelitian ini maka digunakanlah angket atau kuesionr sebagai instrumen, adapun langkah-langkah pengumpulan data yang diperoleh dari angket atau kuesioner adalah sebagai berikut:
1. Memuat kisi-kisi instrumen berdasarkan aspek profesionalisme guru.
2. Menyusun pertanyaan-petanyaan yang ssuai dngan kisi-kisi yang telah dibuat.
3. Mengkonsultasikan instrumen yang telah dibuat kepada dosen. 4. Membagikan intrumen angket atau kuesioner kepada responden. 5. Menganalisis hasil dari instrumen yang telah dijawab oleh responden. I. Teknik Analisis Data
(37)
62
Moh. Sulthoni Mubin, 2014
Pengaruh Latar Belakang Pendidikan Guru Berdasarkan Latar Belakang Pendidikan Sarjana Terhadap Hasil Belajar Peserta Didik Pada Mata Pelajaran Kkpi Materi Ms.Access
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Dalam penelitian ini data diperoleh melalui instrumen yang telah diujicobakan dan diolah sehingga layak untuk digunakan dalam sebuah penelitian. Setelah data diperoleh, guna untuk mengetahui perbedaan hasil belajar peserta didik yang di ajar oleh guru yang berlatar belakang pendidikan sarjana yang berbeda, maka dilakukan analisis data dengan cara mengolah data tersebut menggunakan rumus statistik. Adapun langkah-langkah pengolahan data tersebut adalah sebagai berikut:
1. Uji Normalitas
Uji normalitas merupakan salah satu cara untuk memeriksa keabsahan atau normmalitas sampel. Pengujian normalitas data yang dilakukan dalam penelitian ini dengan menggunakan program pengolah data SPSS 18.0 dengan uji normalitas one sample Kolmogorov Smirnov. Kriteria pengujiannya adalah jika nilai sig (signifikansi) atau nilai probabilitas < 0,05, maka distribusi adalah tidak normal, sedangkan jika nilai sig (signifikansi) atau nilai probabilitas > 0,05, maka distribusi adalah normal. (Santoso, 2003:168). Apabila data diujikan berdistribusi normal, maka data diolah dengan menggunakan uji t, namun jika ternyata distribusi data tidak normal, maka dilanjutkan dengan penggunaan statistik non parametrik.
2. Uji Homogenitas
Uji homogenitas digunakan untuk menguji kesamaan beberapa bagian sampel, sehingga generalisasi terhadap populasi dapat dilakukan. Pada penelitian ini uji homogenitas menggunakan program pengolah data SPSS 18.0 dengan uji levene. Uji levene akan muncul bersamaan dengan hasil uji beda rata-rata atau uji t, kriteria pengujiannya adalah apabila nilai sig (signifikansi) atau nilai probabilitas < 0,05 maka data berasal dari populasi-populasi yang mempunyai vaians tidak sama, sedangkan jika nilai sig (signifikansi) atau nilai probabilitas > 0,05 maka data berasal dari populasi-populasi yang mempunyai varians yang sama.
3. Uji Hipotesis
Uji hipotesi dilakukan dengan menggunakan rumus uji t-independen dua arah (t-test independen) untuk menguji signifikansi perbedaan rata-rata (mean) yang terdapat pada program pengolah data SPSS 18.0. Adapun yang
(38)
63
Moh. Sulthoni Mubin, 2014
Pengaruh Latar Belakang Pendidikan Guru Berdasarkan Latar Belakang Pendidikan Sarjana Terhadap Hasil Belajar Peserta Didik Pada Mata Pelajaran Kkpi Materi Ms.Access
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
diperbandingkan pada uji hipotesis ini adalah gain skor post tes antara kelompok yang diajar oleh guru berlatar belakang pendidikan sarjana yang berbeda, baik secara keseluruhan ataupun setiap aspek (aspek mengetahui, memahami, dan menerapkan).
J. Prosedur Penelitian
Tahap pelaksanaan penilitan ini dimulai dari tahap awal sampai dengan tahap akhir yaitu dari persiapan penelitian sampai dengan proses penelitian laporan penelitian itu sendiri. Secara umum tahapan penelitian dilakukan melalui tiga tahapan diantaranya adalah sebagai berikut:
1. Pembuatan Rancangan Penelitian
a. Memilih masalah, peneliti memilih masalah penelitian dengan melakukan studi pustaka yang berasal dari beberapa literatur seperti buku bacaan, jurnal, skripsi, tesis dan sebagainya.
b. Studi pendahuluan, peneliti melakukan studi pendahulan dengan mengamati kegiatan pembelajaran di SMK Negeri 3 Bandung khususnya jurusan pemasaran sehingga dari pengamatan tersebut peneliti menemukan permasalahan yang dapat dijadikan sebagai latar belakang dan rumusan masalah pada penelitian ini.
c. Merumuskan masalah, dengan melakukan perumusan judul, membuat desain penelitian sesuai dengan masalah dan tujuan yang akan diteliti. d. Merumuskan asumsi dasar dan hipotesis.
e. Menentukan variabel dan sumber data, dalam penelitian ini terdapat dua variabel yaitu latar belakang pendidikan guru mata pelajaran KKPI yang dalam penelitian ini disimbolkan dengan huruf (X), dan hasil belajar peserta didik yang dalam penelitian ini disimbolkan dengan huruf (Y). f. Menentukan dan menyusun instrumen. Instrumen yang digunakan adalah
soal pilihan ganda. 2. Pelaksanaan penelitian
a. Mengumpulkan data, dilakukan dengan membagikan instrument yang berupa soal pilihan ganda kepada sampel penelitian yang telah ditentukan guna mengukur hasil belajar.
(39)
64
Moh. Sulthoni Mubin, 2014
Pengaruh Latar Belakang Pendidikan Guru Berdasarkan Latar Belakang Pendidikan Sarjana Terhadap Hasil Belajar Peserta Didik Pada Mata Pelajaran Kkpi Materi Ms.Access
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu b. Melakukan analisis data.
c. Menarik kesimpulan dengan melakukan pengolahan data berdasarkan hasil instrumen soal pilihan ganda dan menyimpulkan hasilnya sesuai hipotesis.
3. Pembuatan Laporan Penelitian
Pada tahapan akhir adalah penelitian laporan dalam bentuk tertulis sesuai dengan panduan tata cara penelitian karya ilmiah.
(40)
Moh. Sulthoni Mubin, 2014
Pengaruh Latar Belakang Pendidikan Guru Berdasarkan Latar Belakang Pendidikan Sarjana Terhadap Hasil Belajar Peserta Didik Pada Mata Pelajaran Kkpi Materi Ms.Access
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
Berdasarkan data yang diperoleh dari hasil pengolahan dan pengujian hipotesis, maka dapat disimpulkan bahwa latar belakang pendidikan guru berpengaruh secara signifikan terhadap hasil belajar peserta didik dalam mata pelajaran Keterampilan Komputer dan Pengolahan Informasi (KKPI) materi database yang menggunakan aplikasi Ms.Access. Hal ini dapat terlihat dari perbedaan skor postes yang diperoleh dari kelas yang diajar oleh guru yang berlatar belakang pendidikan dibandingkan kelas yang diajar oleh guru yang berlatar belakang non-pendidikan. Kemudian secara khusus, simpulan di atas dapat diuraikan lebih lanjut sebagai berikut:
1. Hasil belajar peserta didik pada ranah kognitif aspek mengingat (C1) dalam Mata Pelajaran Keterampilan Komputer dan Pengolahan Informasi (KKPI) pada materi Ms.Access kelas yang di ajar oleh guru yang memiliki latar belakang pendidikan. lebih tinggi dibandingkan hasil belajar peserta didik yang diajar oleh guru yang berlatar belakang non-pendidikan.
2. Hasil belajar peserta didik pada ranah kognitif aspek memahami (C2) dalam Mata Pelajaran Keterampilan Komputer dan Pengolahan Informasi (KKPI) pada materi Ms.Access kelas yang di ajar oleh guru yang memiliki latar belakang pendidikan. lebih tinggi dibandingkan hasil belajar peserta didik yang diajar oleh guru yang berlatar belakang non-pendidikan.
3. Hasil belajar peserta didik pada ranah kognitif aspek menerapkan (C3) dalam Mata Pelajaran Keterampilan Komputer dan Pengolahan Informasi (KKPI) pada materi Ms.Access kelas yang di ajar oleh guru yang memiliki latar belakang pendidikan. lebih tinggi dibandingkan hasil belajar peserta didik yang diajar oleh guru yang berlatar belakang non-pendidikan.
(41)
94
Moh. Sulthoni Mubin, 2014
Pengaruh Latar Belakang Pendidikan Guru Berdasarkan Latar Belakang Pendidikan Sarjana Terhadap Hasil Belajar Peserta Didik Pada Mata Pelajaran Kkpi Materi Ms.Access
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Sesuai dengan simpulan diatas, maka dapat dikatakan bahwa latar belakang pendidikan guru berpengaruh terhadap hasil belajar peserta didik ranah kognitif aspek pengetahuan, aspek pemahaman, dan aspek penerapan pada mata pelajaran Keterampilan Komputer dan Pengolahan Informasi (KKPI) materi database yang menggunakan aplikasi Ms.Access.
B. Saran
Dari hasil penelitian ini, penulis mencoba mengemukakan beberapa saran dan juga rekomendasi sebagai berikut:
1. Pihak sekolah
a. Latar belakang pendidikan guru sangat penting sebagai acuan dan bahan pertimbangan satuan pendidikan memberikan kepercayaan kepada guru baru yang ingin mengamalkan ilmu yang telah dipelajarinya selain agar tujuan pendidikan dapat tercapai dengan optimal nantinya setidaknya guru profesional haruslah memiliki kompetensi profesional yang meliputi kompetensi pedagogik, profesional, kepribadian dan sosial.
b. Bagi guru, agar tetap menghargai profesinya dengan menjalankan tugasnya dengan baik dan sungguh-sungguh dan juga selalu meningkatkan keahlian bidang keilmuan yang dimiliki baik secara institusi ataupun secara kesadaran diri masing-masing.
c. Siswa, pada setiap proses pembelajaran tidak hanya berasal dari materi yang disampaikan oleh guru, akan tetapi harus mampu bergerak aktif menggali pengetahuan, kemahiran, dan pengalaman belajar yang berkaitan dengan pembelajaran.
2. Jurusan Kurikulum dan Teknologi Pendidikan
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangsih bagi disiplin ilmu Teknologi Pendidikan khususnya bagi konsentrasi Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) dalam memperjuangkan linearitas keguruan dan keilmuannya guna membangun pendidikan di indonesia.
(42)
95
Moh. Sulthoni Mubin, 2014
Pengaruh Latar Belakang Pendidikan Guru Berdasarkan Latar Belakang Pendidikan Sarjana Terhadap Hasil Belajar Peserta Didik Pada Mata Pelajaran Kkpi Materi Ms.Access
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan kajian bagi penelitian lebih lanjut yang berminat menggali lebih jauh lagi tentang linearitas profesi keguruan, sebagai usaha untuk mengembangkan pola berfikir ilmiah dan sistematis, dan juga untuk menjadi acuan dan pedoman tentang pentingnya profesionalisme guru khususnya guru mata pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi guna meningkatkan mutu pendidikan.
(43)
Moh. Sulthoni Mubin, 2014
Pengaruh Latar Belakang Pendidikan Guru Berdasarkan Latar Belakang Pendidikan Sarjana Terhadap Hasil Belajar Peserta Didik Pada Mata Pelajaran Kkpi Materi Ms.Access
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR PUSTAKA
Ahmadi, A. dan Ubbiyanti, N. (2001). Ilmu Pendidikan. Jakarta: PT. Rineka Cipta.
Ali Muhidin, S. (2010). Statistika 1 Pengantar Untuk Penelitian. Bandung : Karya Adhika Utama.
____________. (2010). Statistika 2 Pengantar Untuk Penelitian. Bandung : Karya Adhika Utama.
Ali, M. (1982). Strategi Penelitian Pendidikan. Bandung: Angkasa.
____________. (2002). Guru dalam Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru Algesindo.
Anderson, L.W., dan Krathwohl, D.R. (2001). A Taxnomy for Learning, Teaching,
and Assesing; A revision of Bloom’s Taxonomy of Education
Objectives. New York: Addison Wesley Lonman Inc.
Arifin, Z. (2009). Evaluasi Pembelajaran. Bandung : Remaja Rosdakarya.
____________. (2011). Penelitian Pendidikan : Metode Dan Paradigma Baru. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Arikunto, S. (2002). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek Edisi Revisi V. Jakarta: Rineka Cipta.
____________. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktis. Jakarta: Rineka Cipta.
Ating, S; Ali Muhidin, S. (2006). Aplikasi Statistika Dalam Penelitian. Bandung: Pustaka Setia.
Danim, S. (2007). Visi Baru Manajemen Sekolah. Jakarta: Bumi Aksara.
Djihad, A. dan Suyanto. (2012). Bagaimana Menjadi Calon Guru dan Guru Profesional. Yogyakarta: Multi Pressindo.
Djohar, A. (2006). Pendidikan Teknologi dan Kejuruan. [Online]. Tersedia: Http://file.upi.edu/direktori/FPTK/JUR_PEND._TEKNIK_MESIN/19 5012051979031-
AS’ARI_DJOHAR/MAKALAH/PENDIDIKAN_TEKNOLOGI _DAN_KEJURUAN.pdf [20 Oktober 2014].
Dunkin, M. J. dan Biddle, B.J. (1974). The Study of Teaching. New York: Holt, Rinehart Company.
(1)
95
Moh. Sulthoni Mubin, 2014
Pengaruh Latar Belakang Pendidikan Guru Berdasarkan Latar Belakang Pendidikan Sarjana Terhadap Hasil Belajar Peserta Didik Pada Mata Pelajaran Kkpi Materi Ms.Access
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan kajian bagi penelitian lebih lanjut yang berminat menggali lebih jauh lagi tentang linearitas profesi keguruan, sebagai usaha untuk mengembangkan pola berfikir ilmiah dan sistematis, dan juga untuk menjadi acuan dan pedoman tentang pentingnya profesionalisme guru khususnya guru mata pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi guna meningkatkan mutu pendidikan.
(2)
DAFTAR PUSTAKA
Ahmadi, A. dan Ubbiyanti, N. (2001). Ilmu Pendidikan. Jakarta: PT. Rineka Cipta.
Ali Muhidin, S. (2010). Statistika 1 Pengantar Untuk Penelitian. Bandung : Karya Adhika Utama.
____________. (2010). Statistika 2 Pengantar Untuk Penelitian. Bandung : Karya Adhika Utama.
Ali, M. (1982). Strategi Penelitian Pendidikan. Bandung: Angkasa.
____________. (2002). Guru dalam Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru Algesindo.
Anderson, L.W., dan Krathwohl, D.R. (2001). A Taxnomy for Learning, Teaching,
and Assesing; A revision of Bloom’s Taxonomy of Education
Objectives. New York: Addison Wesley Lonman Inc.
Arifin, Z. (2009). Evaluasi Pembelajaran. Bandung : Remaja Rosdakarya.
____________. (2011). Penelitian Pendidikan : Metode Dan Paradigma Baru. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Arikunto, S. (2002). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek Edisi Revisi V. Jakarta: Rineka Cipta.
____________. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktis. Jakarta: Rineka Cipta.
Ating, S; Ali Muhidin, S. (2006). Aplikasi Statistika Dalam Penelitian. Bandung: Pustaka Setia.
Danim, S. (2007). Visi Baru Manajemen Sekolah. Jakarta: Bumi Aksara.
Djihad, A. dan Suyanto. (2012). Bagaimana Menjadi Calon Guru dan Guru Profesional. Yogyakarta: Multi Pressindo.
Djohar, A. (2006). Pendidikan Teknologi dan Kejuruan. [Online]. Tersedia: Http://file.upi.edu/direktori/FPTK/JUR_PEND._TEKNIK_MESIN/19 5012051979031-
AS’ARI_DJOHAR/MAKALAH/PENDIDIKAN_TEKNOLOGI _DAN_KEJURUAN.pdf [20 Oktober 2014].
Dunkin, M. J. dan Biddle, B.J. (1974). The Study of Teaching. New York: Holt, Rinehart Company.
(3)
97
Moh. Sulthoni Mubin, 2014
Pengaruh Latar Belakang Pendidikan Guru Berdasarkan Latar Belakang Pendidikan Sarjana Terhadap Hasil Belajar Peserta Didik Pada Mata Pelajaran Kkpi Materi Ms.Access
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Effiandi, N. (2007). Perbedaan Hasil Belajar Mahasiswa Reguler Dan Non Reguler Pada Mata Kuliah Praktek Bengkel Ditinjau Dari Input Yang Berbeda Pada Politeknik Unand. Tesis: Universitas Negeri Padang. Fitrianingrum, R. (2011). Pengaruh Penggunaan Media Torso Animasi Terhadap
Peningkatan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA. Skripsi S1 pada FIP UPI Bandung: tidak diterbitkan.
Fraenkel, J.R., Hyun, H.H., and Wallen, N.E. (1990). How to design and evaluate Research in Education. New York: McGraw-Hill Companies Inc. Gaffar, M. F. (2007). Guru Sebagai Profesi, Sertifikasi Guru. V, (1), 1-14.
Goodlad, J. (1970). Behind the Classroom Door. Worthington, Ohio: C.A. Jones Pub.co.
Hamalik, O. (2009). Kurikulum Dan Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara. ___________. (2009). Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara. Husaini, U. (2006). Pengantar Statistika. Jakarta: Pt Bumi Aksara. Idris, Z. (1992). Strategi Pendidikan Nasional. Jakarta: Ghalia
Kundandar. (2007). Guru Profesional Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan dan Persiapan Menghadapi Sertifikasi Guru. Jakarta: PT. Raja Gofindo Persada.
Maister, H. D. (1998). True Professionalism. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. Melvin, D.M. (1985). Principles and Philosophy for Vocational Education, The
National Center of Research in Vocational Education. Columbus, Ohio: The Ohio University.
Moore, Kenneth D. (1999). Middle And Secondary School Instructional Methods, Seconds Edition. Boston: Mcgraw-Hill Companies, Inc.Ryann, Ellis. 2004. Learning Circuits E-Learning Trenss.
Http://Www.Learmingcircuits.Org/2004/Nov/2004/Lc-Trends-2004.Htm.
Musfiqon. (2012). Metodologi Penelitian Pendidikan. Sidoarjo: Prestasi Pustaka. Nizar, S. (2002). Filsafat Pendidikan Islam. Jakarta: Ciputat Press.
Notoatmodjo, S. (2003). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta. Nurdin, M. (2008). Kiat Menjadi Guru Profesional. Jakarta: Ar-Ruz Media.
(4)
Nursalam. (2003). Konsep Dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika.
Poerwadarminta. (1990). Kamus Bahasa Indonesia. Jakarta: PT Gramedia Widiasarana Indonesia.
Prasetio, G. (2011). Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Belajar. [Online]. Tersedia di http://galuhprasetio.com/ilmu-pengetahuan/ faktor-yang-mempengaruhi-belajar [15 Oktober 2014].
Purwanto, M. N. (1993). Prinsip-Prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Ruslan, R. (2003). Metode Penelitian Public Relations Dan Komunikasi. Jakarta : PT Rajagrafindo Persada.
Rusman. (2011). Model-Model Pembelajaran: Mengembangkan Profesionalisme Guru. Jakarta: PT Rajagrafindo Persada.
___________. (2012). Belajar Dan Pembelajaran Berbasis Komputer: Mengembangkan Profesionalisme Guru Abad 21. Bandung: Alfabeta. Subana, Dkk. (2000). Statistik Pendidikan. Bandung: Pustaka Setia.
Sudjana, N. (1989). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosda Karya.
___________. (2002). Metode Statistika. Bandung: Tarsito.
Sudjana, N. (2011). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
___________. (2010). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. (Cet. X). Bandung: PT. Ramaja Rosdakarya.
Sugiharto, B. (2009). Taksonomi Bloom yang Telah Direvisi. [online]. Tersedia di bowo.staff.fkip.uns.ac.id [25 September 2014].
Sugiyono. (2005). Metode Penelitian Administrasi. Bandung: Alfabeta.
___________. (2010). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Sinar Baru Algesindo
Suhendi. (2009). Implementasi E-Learning Untuk Meningkatkan Penguasaan Konsep Dan Memperbaiki Sikap Belajar Mahasiswa Pada Materi Pencemaran Lingkungan, Tesis. Sekolah Pascasarjana Upi, Jurusan Pendidikan Ipa.
(5)
99
Moh. Sulthoni Mubin, 2014
Pengaruh Latar Belakang Pendidikan Guru Berdasarkan Latar Belakang Pendidikan Sarjana Terhadap Hasil Belajar Peserta Didik Pada Mata Pelajaran Kkpi Materi Ms.Access
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Sukamto, dkk. (2005). Peningkatan Kualitas Pembelajaran. Jakarta: DEPDIKNAS.
Supriyadi, D. (1998). Mengangkat Citra dan Martabat Guru. Yogyakarta: Adicita Karya Nusa.
Suryana. (2010). Metodologi Penelitian: Model Praktis Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif . [Online]. Tersedia: Http://file.edu./Direktori/FPEB/PRODI._MANAJEMEN_FPEB/1960 06021986011-SURYANA/FILE_7.pdf [30 September 2014].
Susilana, R; Riyana, C. (2008). Media Pembelajaran Hakikat, Pengembangan, Pemanfaatan Dan Penilaian. Bandung:Kurtekpend Fip Upi.
Sutisna, O. (1993). Administrasi Pendidikan Dasar Teoritis dan Praktis Profesional. Bandung: Angkasa.
Syamsudin, A. (1996). Psikologi Kependidikan. Bandung: Remaja Rosda Karya. Syaodih, dkk. (2006). Pengenalan Mutu Pendidikan Sekolah Menengah (Konsep,
Prinsip, dan Instrumen). Bandung: Penerbit Rafika Aditama.
Tafsir, A. (2005). Ilmu Pendidikan dalam Perspektif Islam. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Tidjan. (1976). Gejala Psikologi. [online]. Tersedia di http://belajarpsikologi.com/pengertianminat [10 Oktober 2014].
Tilaar, H. A. R. (2002). Membenahi Pendidikan Nasional. Jakarta: Rineka Cipta. Tirtarahardja, U. dan S. L. La Sulo. (2005). Pengantar Pendidikan. Jakarta: PT
Rineka Cipta.
Usman, M. U. (2006). Menjadi Guru Profesional. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
____________. (2009). Menjadi Guru Profesional. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Wahyu, A. (2012). E-Learning Dalam Pembelajaran Yang Efektif.[Online].Tersedia:Http://Ariniwahyu.Wordpress.Com/2012/01/ 06/E-Learning-Dalam-Pembelajaran-Yang-Efektif/[27 Juni 2014]. Widodo, A. (2005). Taksonomi Tujuan Pembelajaran. [Online]. Tersedia di
http://www.docstoc.com/docs/143147698/Taksonomi-Bloom-Revisi [25 September 2014].
Wuradji. (1988). Sosiologi Pendidikan Sebuah Pendekatan Sosio-Antropologi. Jakata: Depdikbud.
(6)
Yani, R. F. (2010). Pengaruh Penggunaan Multimedia Berbentuk Kartu Bergambar terhadap Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) di Sekolah Menengah Pertama. Skripsi pada FIP UPI Bandung: tidak diterbitkan.