Penerapan Model Pembelajaran Tutor Sebaya Dalam Mata Pelajaran Simulasi Digital Untuk Peningkatan Prestasi Belajar Siswa di SMKN 2 Garut.

(1)

MATA PELAJARAN SIMULASI DIGITAL UNTUK PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA DI SMKN 2 GARUT

Kiki Pratama Nugraha (0700738)

ABSTRAK

Salah satu model pembelajaran yang saat ini mulai diterapkan di berbagai instansi pendidikan adalah model tutor sebaya. Dari model pembelajaran ini yang menarik adalah tutor dalam proses pembelajaran tutor sebaya bukanlah guru atau kakak tingkat, melainkan teman satu kelas mereka sendiri. SMKN 2 Garut dijadikan objek penelitian model pembelajaran tutor sebaya khususnya siswa Teknik Gambar Bangunan kelas X pada mata pelajaran Simulasi Digital. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan prestasi belajar siswa dengan Model Pembelajaran Tutor Sebaya dan Model Pembelajaran Konvensional. Peneletian ini menggunakan metode pendekatan kuantitatif. Data diperoleh dengan memberikan pre-test dan post-test yang kemudian hasilnya dibandingkan antara kelas eksperimen yang menjadi objek penelitian dengan kelas kontrol sebagai pembanding. Teknik pengambilan yang digunakan adalah teknik purpose

sampling. Sampel yang ditentukan disesuaikan oleh materi yang sedang dipelajari

pada mata pelajaran Simulasi Digital yaitu presentasi video fase praproduksi. Penelitian ini dibatasi pada penilaian sisi kognitif dan psikomotorik siswa. Hasil penelitian menunjukan adanya perbedaan yang cukup signifikan pada hasil belajar siswa antara kelas eksperimen dengan model pembelajaran tutor sebaya dan kelas kontrol dengan model pembelajaran konvensional. Berdasarkan hasil penelitian, maka peneliti merekomendasikan kepada berbagai pihak untuk mulai menerapkan model pembelajaran tutor sebaya pada beberapa mata pelajaran yang dianggap sesuai.


(2)

SIMULATION SUBJECT FOR THE IMPROVEMENT OF STUDENT ACADEMIC ACHIEVEMENT IN SMKN 2 GARUT

Kiki Pratama Nugraha (0700738) ABSTRACT

One of learning model which is currently implemented in various educational institutions is peer teaching model. In this learning model, the peer teaching is not teacher or senior but their own classmate. SMKN 2 Garut was the research object in peer teaching learning model especially architecture engineering student of class X in Digital Simulation subject. This study aims to determine differences in student academic achievement between Peer Teaching Learning Model and Conventional Learning Model by using quantitative approach. Data obtained by providing pre-test and post-test results then compared between the experimental class which is the object of research and the control class as comparison. Purposive sampling was used in this research. Samples were adjusted by the material being studied in Digital Simulation subjects. Those were pre-production phase of video presentations. The study was limited to the assessment of students cognitive and psychometric. It results there was a significant difference between student academic result in experimental class by using peer teaching learning model and control class with conventional learning models. Based on the results, the researcher recommend to all parties to begin implementing the peer teaching learning model in several subjects that are considered appropriate.


(3)

BAB III METODOLOGI

3.1Metode Penelitian

Merujuk dari jenisnya, dapat dikemukakan bahwa yang termasuk dalam metode kuantitatif adalah metode penelitian eksperimen dan survey, sedangkan yang termasuk dalam metode kualitatif adalah metode penelitian naturalistik. Dalam penelitian yang berjudul “Penerapan Model Pembelajaran Tutor Sebaya dalam Mata Pelajaran Simulasi Digital untuk Peningkatan Prestasi Belajar Siswa di SMKN 2 Garut” ini menggunakan metode

kuantitatif yaitu melalui metode eksperimen. Karena metode kuantitatif ini dapat lebih objektif untuk mendapatkan hasil penelitian. Metode penelitian eksperimen ini dilakukan karena proses penelitian yang dilakukan bertujuan untuk mengetahui peningkatan prestasi belajar siswa melalui model pembelajaran kelompok sebaya pada mata pelajaran Simulasi Digital.

Dalam desain penelitian ini menggunakan desain penelitian

Intact-Group Comparison. Menurut Sugiyono, (2013 : 111) mengemukakan bahwa,

desain penelitian Intact-Group Comparison “terdapat satu kelompok, tetapi dibagi dua, setengah kelompok untuk eksperimen (diberikan perlakuan), dan

setengah kelompok untuk kontrol (tidak diberi perlakuan).” Paradigma


(4)

Keterangan :

X1 : Pembelajaran dengan model tutor sebaya

X2 : Pembelajaran dengan metode konvensional

O1.1 : Hasil tes kelompok dengan model pembelajaran tutor sebaya pada tes pertama

O1.2 : Hasil tes kelompok dengan model pembelajaran tutor sebaya pada tes kedua

O1.3 : Hasil tes kelompok dengan model pembelajaran tutor sebaya pada tes ketiga

O2.1 : Hasil tes kelompok dengan pembelajaran dengan metode konvensional pada tes pertama

O2.2 : Hasil tes kelompok dengan pembelajaran dengan metode konvensional pada tes kedua

O2.3 : Hasil tes kelompok dengan pembelajaran dengan metode konvensional pada tes ketiga

3.2Variabel Penelitian

Adapun variabel yang digunakan pada penelitian ini ialah:

1. Variabel Bebas yaitu proses pembelajaran yang menggunakan Model Pembelajaran Tutor Sebaya

2. Variabel Terikat yaitu peningkatan prestasi belajar siswa.

Jadi pada variabel bebas merupakan proses pembelajaran siswa yang menggunakan Model Pembelajaran Totur Sebaya. Dimana dengan Model Pembelajaran Tutor Sebaya ini melihat seberapa besar pengaruhnya terhadap variabel terikat yaitu peningkatan prestasi belajar siswa dikelas X Teknik gambar bangunan (Kelas Eksperimen)

X1 O1.1 O1.2 O1.3


(5)

3.3 Data dan Sumber Data 3.3.1 Data Lokasi dan Tempat

Penelitian ini berlokasi di SMKN 2 Garut, Jalan Suherman No. 90, Tarogong Kaler, Kabupaten Garut. Objek Penelitian diambil dari kelas X Program Keahlian Teknik Gambar Bangunan. Alasan peneliti mengambil lokasi ini karena peneliti sedang melaksanakan Program Pengalaman Lapangan (PPL) Kependidikan sehingga setidaknya peneliti mengetahui keadaan di lapangan.

3.3.2 Sumber Data

Sumber data pada penelitian ini diperoleh dari :

1. Data Primer Data didapatkan dari proses pembelajaran siswa kelas X Teknik Gambar Bangunan, test yang diberikan yaitu materi Presentasi Video fase praproduksi. Untuk mengetahui kemampaun psikomotorik siswa diperoleh dari proses pembelajaran yang menjadi titik fokus penelitian.

2. Data Sekunder Data yang didapatkan dalam penelitian bersumber dari beberapa buku dan jurnal sebagai pendukung teori-teori yang berkaitan dengan penelitian ini, terutama buku teori yang berkaitan dengan model tutor sebaya, kesulitan pembelajaran siswa dan lain-lain.

3.4 Populasi dan Sampel 3.4.1 Populasi

Populasi dalam hal ini berkaitan dengan penelitian yaitu aktifitas belajar siswa SMKN 2 Garut yaitu Program Keahlian Teknik Gambar Bangunan.

3.4.2 Sampel

Dalam penelitian ini pengambilan sampel menggunakan teknik sampel bertujuan (purposive sampling). Seperti yang dikemukakan oleh Nanang Martono (2010:79) purposive sampling ialah teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu. Peneliti memilih orang sebagai sampel yang sesuai dengan kompetensi yang


(6)

akan digunakan dalam penelitian. Melihat dari beberapa pertimbangan seperti alasan keterbatasan waktu, tenaga dan dana sehingga teknik ini diperbolehkan untuk digunakan.

Sampel yang diambil pada penelitian ini yaitu siswa kelas X Teknik Gambar Bangunan kelas X TGB 2 dan X TGB 3 yang masing-masing kelas berjumlah 25 siswa. Kelas X TGB 2 akan dijadikan Kelas Eksperimen sedangkan kelas X TGB 3 dijadikan Kelas Kontrol.

3.5 Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian ini berupa tes (pengukuran) yang dilakukan untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran tutor sebaya terhadap peningkatan prestasi belajar siswa kelas X Teknik Gambar Bangunan di SMKN 2 Garut. Tes yang dilakukan yaitu Tes Kognitif (pilihan ganda) dan Tes Psikomotorik (membuat sinopsis video). Uji instrumen akan dilakukan menggunakan metode Judgment

Expert.

Untuk tugas membuat sinopsis video ini dilaksanakan setelah siswa diberi pengajaran. Tugas membuat sinopsis video ini bertujuan untuk melatih keterampilan terhadap pemahaman yang telah dipelajari lalu dipraktekan.

3.6 Teknik Analisis data

3.6.1 Teknik Pengumpulan Data

Pada penelitian ini teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu melalui tes. Tes yang digunakan berbentuk soal pilihan ganda dan tes psikomotorik membuat sinopsis video yang mengukur keterampilan siswa. Tes yang digunakan untuk pengukuran hasil belajar siswa yaitu siswa diberi tes sebanyak 3 kali.


(7)

3.6.2 Analisis Data

Setelah data terkumpul daris hasil pengumpulan data, data yang diperoleh di lapangan melalui instrumen penelitian diolah dan dianalisa berdasarkan variabel dan jenis responden sehingga hasilnya dapat dipergunakan untuk menjawab rumusan masalah penelitian serta dapat memecahkan masalah dan menguji hipotesis.

Data hasil belajar yang telah didapatkan dari kelas kelas kontrol dan kelas eksperimen, maka untuk mengetahui perbedaan antara dua kelas tersebut dilakukan analisis statistik. Analisis data yang dapat dilakukan sebagai berikut :

3.6.2.1 Data Hasil Tes

a. Skor Tes Individu

Data yang diperoleh berupa nilai dari tes dengan hasil perolehan nilai post-test. Penilaian tes menggunakan sistem dinilai dengan kriteria yang telah ditetapkan.

Dengan pengolahan penilaian sebagai berikut :

Perhitungan Nilai Akhir tes 1,2,3:

NA= Nilai pengetahuan Nilai pemahaman Nilai kualitas hasil Nilai ketepatan waktu

____________________________+ NILAI AKHIR


(8)

Adapun kualifikasi nilai akhir (NA) pada tes ini:

Skor Kualifikasi

<50 Kurang (K)

50-70 Cukup (C)

71-85 Baik (B)

86-100 Sangat Baik (A)

Tabel 3.1 Kriteria Kualifikasi Penilaian Tes Siswa Sumber : Pedoman Penilaian SMKN 2 Garut

3.6.2.2 Uji normalitas

Salah satu yang menjadi syarat untuk menentukan persamaan uji-t yang digunakan uji normalitas yaitu Chi-Kuadrat. Berikut langkah-langkah yang dilakukan :

a) Mengurutkan data tes yang telah diperoleh dari nilai terkecil hingga nilai terbesar b) Menentukan jumlah interval kelas

Keterangan : n = banyaknya kelas

c) Menentukan panjang kelas interval

Keterangan

P : Panjang Kelas Interval

R : Rentang Data (Nilai Maksimum-Nilai Minimum) k: Jumlah kelas interval


(9)

d) Menghitung rata-rata mean dan simpangan baku Menghitung rata-rata

e) Menghitung Simpangan Baku

f) Menentukan batas atas dan batas bawah interval. – Batas atas : Batas ujung kelas interval atas ditambah 0.5 – Batas bawah : Batas ujung kelas bawah dikurangi 0.5 g) Menentukan rata-rata untuk masing-masing kelas

h) Menurut nilai Z-score dicari luas O-Z dengan melihat table kurva normal

i) Menghitung luas daerah (LD) yaitu menghitung selisih dari batas daerah atas- luas batas daerah bawah

j) Menghitung Frekuensi yang diharapkan (fe) denag cara mengalikan luas tiap interval dengan banyak ndata (n)

k) Menghitung selisih antara frekuensi observasi dengan frekuensi yang diharapkan (fo-fe) dan membuat tabel chi kuadrat.

l) Bedasarkan nilai tabel yang telah didapatkan maka, besarnya koefisien Chi Kuadrat dicari denga rumus berikut:


(10)

Adapun ringkasan hasil perhitungan uji normalitas dapat dilihat pada tabel berikut:

Kelas Interval

Fo Batas

Kelas

Z-Score Luas O-Z

Luas tiap

kelas O-Z

Fe Fo-fe (fo-fe)2/fe

Tabel 3.2 – Tabel Uji Normalitas

Sumber : Buku (Mikha Agus Widiyanto, 2013: 163)

3.6.2.3 Uji Homogenitas

Uji homogenitas digunakan untuk mengetahui kondisi data penelitian bersifat homogen atau tidak homogen. Kondisi data bersifat homogen atau tidak homogen menjadi syarat menentukan persamaan untuk uji t-test yang akan digunakan. Berikut ialah rumus yang dipakai pada uji homogenitas.

RUMUS:

Ket: S1 = Simpangan Baku 1 (Kelas Eksperimen)

S2 = Simpangan Baku 2 (Kelas Kontrol)

Jika:

Fhitung < Ftabel = Homogen

F

hitung

= S

1 2

S

2 2


(11)

3.6.2.4 Uji Hipotesis

Uji hipotesis yang dilakukan untuk mengetahui apakah hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini diterima atau ditolak. Pengujian hipotesis dilakukan dengan teknik uji statistik yang cocok dengan distribusi dat yang diperoleh. Pengujian hipotesis dilakukan dengan membandingkan nilai rata-rata kemampuan akhir (post-test) siswa antara kelas eksperimen dan kelas kontrol. Proses pengujian hipotesis meliputi uji normalitas dan uji homogenitas sebagai syarat untuk menggunakan statistika parametik, yakni menggunakan uji-t.

Untuk mengetahui apakah penelitian ini terdapat perbedaan terhadap peningkatan hasil belajar siswa dengan kelas eksperimen dan kelas kontrol. Maka Setelah uji normalitas dan homogenitas data diketahui, digunakan uji-t dengan beberapa kemungkinan yaitu (Sugiyono, 2013:272-274):

1) Apabila jumlah anggota sampel n1 = n2, dan varians homogen, maka

dapat digunakan rumus uji t baik untuk separated, maupun pooled varian, dengan derajat kebebasanya (dk)= n1 + n2- 2.

2) Apabila jumlah anggota sampel n1 ≠ n2, dan varians homogen, maka dapat digunakan rumus uji-t pooled varian, dengan derajat kebebasan (dk)= n1 + n2- 2. 3) Apabila jumlah anggota sampel n1 = n2, dan varian tidak homogen, maka

dapat digunakan rumus uji-t pooled varian maupun separated, dengan derajat kebebasan (dk)= n1 – 1 atau n2 – 1.

4) Apabila jumlah anggota sampel n1 ≠ n2, dan varian tidak homogen,

maka dapat digunakan rumus uji-t separated varian, dengan derajat kebebasan (dk)= (n1 – 1) atau (n2 – 1) dibagi dua, kemudian ditambahkan dengan harga t yang terkecil.


(12)

Rumus yang digunakan unruk pengolahan data pada penelitian ini alah menggunakan Rumus Separated Varians:

Keterangan :

n1 : Jumlah responden kelompok 1 n2 : Jumlah responden kelompok 2 S1 : Standar deviasi kelompok 1 S2 : Standar deviasi kelompok 2 X1 : Rata-rata kelompok 1 X2 : Rata-rata kelompok 2

Setelah harga thitung diperoleh, maka selanjutnya thitung di bandingkan dengan ttabel

dengan kriteria pengujian sebagai berikut : Ha ditolak apabila thitung < ttabel


(13)

DAFTAR PUSTAKA

Machmudah, U. dan Rosyidi, A.W. 2008. Active Learning Dalam Pembelajaran

Bahasa Arab. Yogyakarta : Sukses Offset

Eggen, P. dan Kauchak, D. 2012. Strategi dan Model Pembelajaran Mengajarkan

Konten Keterampilan Berfikir. Edisi Enam. Jakarta Barat : Indeks

Berg, H.V. dan Gijzels, H.H. 1969. Menggambar Dan Membaca Gambar Mesin IV. Jakarta : Penerbit Bhatara Karya Aksara

Dahar, R.W. 2006. Teori-Teori Belajar dan Pembelajaran . Jakarta : Penerbit Erlangga

Hakim, T. 2014. Belajar Secara Efektif. Edisi Sebelas. Jakarta : Pustaka Pembangunan Swadaya Nusantara

Martono, N. (2010). Metodologi Penelitian Kuantitatif Analisis Isi dan Data

Sekunder. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada.

Suprijono, A. 2009. Cooperative Learning Teori Dan Aplikasi PAIKEM. Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif

dan R&D. Bandung : Alfabeta.

Hamdu, G. dan Agustina, L. (2011). “ Pengaruh Motivasi Belajar Siswa Terhadap Prestasi Belajar IPA Di Sekolah Dasar.” 81-86

Saifurrizal . (2012). “Kolaborasi Metode Ceramah Dengan Model Pembelajaran

Deep Dialogue/Critical Thinking (Dd/Ct) Untuk Meningkatkan Partisipasi Dan Hasil Belajar Pada Mata Pelajaran Chasis Dan Suspensi Otomotif Siswa Kelas Xi Smk N2 Pengasih Tahun Ajaran 2011/2012.” 21


(14)

Maryani. (2010). “ Penerapan Metode Pembelajaran Tutor Sebaya Untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Akuntansi Pada Siswa Kelas X Ak 1 Smk Batik 2 Surakarta.” 1-181

Julisianti, F., Indrayuda, dan Iriani, Z. (2012). “ Metode Tutor Sebaya Dalam Belajar Tari Daerah Setempat Pada Kegiatan Pengembangan Diri.” 1-50

Pratama, N.H. (2010). “Studi Kelayakan Sarana Dan Prasarana Laboratorium Komputer Jurusan Teknik Gambar Bangunan Smk Negeri 2 Yogyakarta.” i-155

Subaryana. 2005. Teori Belajar dan Pembelajaran . Jakarta : Erlangga

Sarwono, J. (2012). “Metode Riset Skripsi Pendekatan Kuantitatif Mengunakan Prosedur SPSS” Jakarta: Elex Media Komputindo


(1)

d) Menghitung rata-rata mean dan simpangan baku Menghitung rata-rata

e) Menghitung Simpangan Baku

f) Menentukan batas atas dan batas bawah interval. – Batas atas : Batas ujung kelas interval atas ditambah 0.5 – Batas bawah : Batas ujung kelas bawah dikurangi 0.5 g) Menentukan rata-rata untuk masing-masing kelas

h) Menurut nilai Z-score dicari luas O-Z dengan melihat table kurva normal

i) Menghitung luas daerah (LD) yaitu menghitung selisih dari batas daerah atas- luas batas daerah bawah

j) Menghitung Frekuensi yang diharapkan (fe) denag cara mengalikan luas tiap interval dengan banyak ndata (n)

k) Menghitung selisih antara frekuensi observasi dengan frekuensi yang diharapkan (fo-fe) dan membuat tabel chi kuadrat.

l) Bedasarkan nilai tabel yang telah didapatkan maka, besarnya koefisien Chi Kuadrat dicari denga rumus berikut:


(2)

28

Adapun ringkasan hasil perhitungan uji normalitas dapat dilihat pada tabel berikut:

Kelas Interval

Fo Batas

Kelas

Z-Score Luas O-Z

Luas tiap kelas O-Z

Fe Fo-fe (fo-fe)2/fe

Tabel 3.2 – Tabel Uji Normalitas

Sumber : Buku (Mikha Agus Widiyanto, 2013: 163)

3.6.2.3 Uji Homogenitas

Uji homogenitas digunakan untuk mengetahui kondisi data penelitian bersifat homogen atau tidak homogen. Kondisi data bersifat homogen atau tidak homogen menjadi syarat menentukan persamaan untuk uji t-test yang akan digunakan. Berikut ialah rumus yang dipakai pada uji homogenitas.

RUMUS:

Ket: S1 = Simpangan Baku 1 (Kelas Eksperimen)

S2 = Simpangan Baku 2 (Kelas Kontrol)

Jika:

Fhitung < Ftabel = Homogen

Fhitung > Ftabel = Tidak Homogen

F

hitung

= S

1 2

S

2

2


(3)

3.6.2.4 Uji Hipotesis

Uji hipotesis yang dilakukan untuk mengetahui apakah hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini diterima atau ditolak. Pengujian hipotesis dilakukan dengan teknik uji statistik yang cocok dengan distribusi dat yang diperoleh. Pengujian hipotesis dilakukan dengan membandingkan nilai rata-rata kemampuan akhir (post-test) siswa antara kelas eksperimen dan kelas kontrol. Proses pengujian hipotesis meliputi uji normalitas dan uji homogenitas sebagai syarat untuk menggunakan statistika parametik, yakni menggunakan uji-t.

Untuk mengetahui apakah penelitian ini terdapat perbedaan terhadap peningkatan hasil belajar siswa dengan kelas eksperimen dan kelas kontrol. Maka Setelah uji normalitas dan homogenitas data diketahui, digunakan uji-t dengan beberapa kemungkinan yaitu (Sugiyono, 2013:272-274):

1) Apabila jumlah anggota sampel n1 = n2, dan varians homogen, maka

dapat digunakan rumus uji t baik untuk separated, maupun pooled varian, dengan derajat kebebasanya (dk)= n1 + n2- 2.

2) Apabila jumlah anggota sampel n1 ≠ n2, dan varians homogen, maka dapat digunakan rumus uji-t pooled varian, dengan derajat kebebasan (dk)= n1 + n2- 2. 3) Apabila jumlah anggota sampel n1 = n2, dan varian tidak homogen, maka

dapat digunakan rumus uji-t pooled varian maupun separated, dengan derajat kebebasan (dk)= n1 – 1 atau n2 – 1.

4) Apabila jumlah anggota sampel n1 ≠ n2, dan varian tidak homogen,

maka dapat digunakan rumus uji-t separated varian, dengan derajat kebebasan (dk)= (n1 – 1) atau (n2 – 1) dibagi dua, kemudian ditambahkan dengan harga t yang terkecil.


(4)

30

Rumus yang digunakan unruk pengolahan data pada penelitian ini alah menggunakan Rumus Separated Varians:

Keterangan :

n1 : Jumlah responden kelompok 1

n2 : Jumlah responden kelompok 2

S1 : Standar deviasi kelompok 1

S2 : Standar deviasi kelompok 2

X1 : Rata-rata kelompok 1

X2 : Rata-rata kelompok 2

Setelah harga thitung diperoleh, maka selanjutnya thitung di bandingkan dengan ttabel

dengan kriteria pengujian sebagai berikut : Ha ditolak apabila thitung < ttabel


(5)

DAFTAR PUSTAKA

Machmudah, U. dan Rosyidi, A.W. 2008. Active Learning Dalam Pembelajaran Bahasa Arab. Yogyakarta : Sukses Offset

Eggen, P. dan Kauchak, D. 2012. Strategi dan Model Pembelajaran Mengajarkan Konten Keterampilan Berfikir. Edisi Enam. Jakarta Barat : Indeks

Berg, H.V. dan Gijzels, H.H. 1969. Menggambar Dan Membaca Gambar Mesin IV. Jakarta : Penerbit Bhatara Karya Aksara

Dahar, R.W. 2006. Teori-Teori Belajar dan Pembelajaran . Jakarta : Penerbit Erlangga

Hakim, T. 2014. Belajar Secara Efektif. Edisi Sebelas. Jakarta : Pustaka Pembangunan Swadaya Nusantara

Martono, N. (2010). Metodologi Penelitian Kuantitatif Analisis Isi dan Data Sekunder. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada.

Suprijono, A. 2009. Cooperative Learning Teori Dan Aplikasi PAIKEM. Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung : Alfabeta.

Hamdu, G. dan Agustina, L. (2011). “ Pengaruh Motivasi Belajar Siswa Terhadap

Prestasi Belajar IPA Di Sekolah Dasar.” 81-86

Saifurrizal . (2012). “Kolaborasi Metode Ceramah Dengan Model Pembelajaran Deep Dialogue/Critical Thinking (Dd/Ct) Untuk Meningkatkan Partisipasi Dan Hasil Belajar Pada Mata Pelajaran Chasis Dan Suspensi Otomotif


(6)

Maryani. (2010). “ Penerapan Metode Pembelajaran Tutor Sebaya Untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Akuntansi Pada Siswa Kelas X Ak 1 Smk

Batik 2 Surakarta.” 1-181

Julisianti, F., Indrayuda, dan Iriani, Z. (2012). “ Metode Tutor Sebaya Dalam Belajar

Tari Daerah Setempat Pada Kegiatan Pengembangan Diri.” 1-50

Pratama, N.H. (2010). “Studi Kelayakan Sarana Dan Prasarana Laboratorium

Komputer Jurusan Teknik Gambar Bangunan Smk Negeri 2 Yogyakarta.”

i-155

Subaryana. 2005. Teori Belajar dan Pembelajaran . Jakarta : Erlangga

Sarwono, J. (2012). “Metode Riset Skripsi Pendekatan Kuantitatif Mengunakan


Dokumen yang terkait

Hubungan komunikasi guru-siswa dengan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran IPS di MAN 15 Jakarta

2 46 130

PENINGKATAN KREATIVITAS BELAJAR MELALUI METODE PEMBELAJARAN TUTOR SEBAYA DALAM MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA Peningkatan Kreativitas Belajar Melalui Metode Pembelajaran Tutor Sebaya Dalam Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Pada Siswa Kelas V SDN 1 Juma

0 2 16

PENINGKATAN KREATIVITAS BELAJAR MELALUI METODE PEMBELAJARAN TUTOR SEBAYA DALAM MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA PADA Peningkatan Kreativitas Belajar Melalui Metode Pembelajaran Tutor Sebaya Dalam Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Pada Siswa Kelas V SDN 1

0 1 12

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MENULIS MELALUI TUTOR SEBAYA PADA SISWA KELAS III Peningkatan Prestasi Belajar Menulis Melalui Tutor Sebaya Pada Siswa Kelas III SDIT Arofah Boyolali.

0 1 15

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN SAINS TEKNOLOGI MASYARAKAT (STM) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN MENERAPKAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) DI SMKN 2 GARUT.

0 0 54

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TUTOR SEBAYA (PEER TEACHING) DALAM MATA PELAJARAN GAMBAR TEKNIK UNTUK PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA DI SMKN 1 SUKABUMI.

0 0 13

PENGARUH METODE TUTOR SEBAYA TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN MENGGAMBAR UTILITAS GEDUNG DI SMK NEGERI 2 GARUT.

0 2 42

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN PEER TEACHING (TUTOR SEBAYA) PADA MATA PELAJARAN DASAR KEPARIWISATAAN KELAS X JB 3 DI SMKN 3 MAGELANG.

4 15 146

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TUTOR SEBAYA (PEER TEACHING) DALAM MATA PELAJARAN GAMBAR TEKNIK UNTUK PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA DI SMKN 1 SUKABUMI - repositoryUPI S TB 1000467 Title

1 1 3

HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TERHADAP PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TUTOR SEBAYA DENGAN PRESTASI BELAJAR FISIKA

0 0 11