PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN SAINS TEKNOLOGI MASYARAKAT (STM) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN MENERAPKAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) DI SMKN 2 GARUT.

(1)

Ricky Rizqy, 2014

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN SAINT TEKNOLOGI MASYARAKAT (STM) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN MENERAPKAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN (K3) DI SMK NEGERI 2 GARUT

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN SAINS TEKNOLOGI MASYARAKAT (STM) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR

MATA PELAJARAN MENERAPKAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) DI SMKN 2 GARUT

SKRIPSI

Diajukan untuk memenuhi sebagian dari syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Teknik Arsitektur

Jurusan Pendidikan Teknik Arsitektur FPTK UPI

Oleh RICKY RIZQY

0707300

JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK ARSITEKTUR FAKULTAS PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN


(2)

Ricky Rizqy, 2014

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN SAINT TEKNOLOGI MASYARAKAT (STM) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN MENERAPKAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN (K3) DI SMK NEGERI 2 GARUT

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2013

RICKY RIZQY

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN SAINS TEKNOLOGI MASYARAKAT (STM) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR

MATA PELAJARAN MENERAPKAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) DI SMKN 2 GARUT

DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH PEMBIMBING :

Pembimbing I

Dr. Johar, Maknun, M.Si NIP. 19680308 199303 1 002

Pembimbing II

Dra. RR. Tjahyani Busono, M.T NIP. 19621231 198803 2 005

Mengetahui


(3)

Ricky Rizqy, 2014

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN SAINT TEKNOLOGI MASYARAKAT (STM) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN MENERAPKAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN (K3) DI SMK NEGERI 2 GARUT

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

Dra. RR. Tjahyani Busono, M.T NIP. 19621231 198803 2 005

Penerapan Model Pembelajaran Sains

Teknologi Masyarakat (STM) Untuk

Meningkatkan Hasil Belajar Mata

Pelajaran Menerapkan Keselamatan dan

Kesehatan Kerja (K3) di SMKN 2 Garut

Oleh Ricky Rizqy

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Teknologi dan Kejuruan

© Ricky Rizqy 2013 Universitas Pendidikan Indonesia


(4)

Ricky Rizqy, 2014

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN SAINT TEKNOLOGI MASYARAKAT (STM) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN MENERAPKAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN (K3) DI SMK NEGERI 2 GARUT

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis.


(5)

Ricky Rizqy, 2014

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN SAINT TEKNOLOGI MASYARAKAT (STM) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN MENERAPKAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN (K3) DI SMK NEGERI 2 GARUT

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

Application of Science Technology Society Learning Model (STM) To Improve Learning Outcomes Subject Implementing Occupational Health and Safety (K3) in SMK 2 Garut

Ricky Rizqy (0707300)

ABSTRACT

This research is motivated by a student's grades are still many students who masi SMKN 2 Garut below minimal standards of completeness, especially in subjects Occupational Health and Safety (K3). The purpose of this study is to describe the learning outcomes between learning models Science Technology Society (STM) with conventional learning model in improving learning outcomes subjects implement occupational health and safety (K3) in SMK 2 Garut.

This study used an experimental research method approach pretest and posttest control group design. The population in this study were students Architecture Engineering. the sampling method using saturated sampeling the class X 1 and X TGB TGB 2. After the normality test normal distribution of data obtained. So that subsequent data analysis for this study using parametric statistics.

After testing obtained Ngain achievement test results obtained in the control class that uses a conventional learning model value - average pretest obtained is 4.94. And value - average post-test obtained is 6.70. As for the study results obtained in the experimental class that uses the model of science learning technology community value - average pretest obtained is 5.37. And value - average post-test obtained was 7.58 with classification. While the results of the hypothesis test shows the t-test showed t> t table ie 2.96> 1.68.

It can be concluded that at the end of the study proved that the learning results are positive and significant and better student learning outcomes using the model of science learning technology (STM) rather than student learning outcomes using conventional learning models.

On the application of learning models Science Technology Society (STM) in the teaching is done over and over - again with the concept and preparation so that teachers and students can be mutually interactive teaching and learning takes place when.


(6)

Ricky Rizqy, 2014

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN SAINT TEKNOLOGI MASYARAKAT (STM) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN MENERAPKAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN (K3) DI SMK NEGERI 2 GARUT

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

Penerapan Model Pembelajaran Sains Teknologi Masyarakat (STM) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Mata Pelajaran Menerapkan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) di

SMKN 2 Garut

Ricky Rizqy (0707300)

ABSTRAK

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh masih banyaknya nilai siswa siswa SMKN 2 Garut yang masi dibawah standar ketuntasan minimal, khususnya dalam mata pelajaran Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3). Adapun tujuan dilakukannya penelitian ini adalah Untuk mengetahui gambaran hasil belajar antara model pembelajaran Sains Teknologi Masyarakat (STM) dengan model pembelajaran Konvensional dalam meningkatkan hasil belajar mata pelajaran menerapkan keselamatan dan kesehatan kerja (K3) di SMKN 2 Garut.

Dalam penelitian ini digunakan metode penelitian eksperimen dengan pendekatan

preetest dan postes control group design. Adapun populasi dalam penelitian ini adalah siswa

Teknik Gambar Bangunan. dengan metode pengambilan sample menggunakan metode sampeling jenuh yaitu siswa kelas X TGB 1 dan X TGB 2. Setelah dilakukan uji normalitas didapat data berdistribusi normal. Sehingga analisis data selanjutnya untuk penelitian ini menggunakan statistik parametrik .

Setelah dilakukan uji Ngain didapat hasil penelitian tes hasil belajar yang didapat pada kelas kontrol yang menggunakan model pembelajaran konvensional nilai rata – rata pretest yang diperoleh adalah 4,94 . Dan nilai rata – rata post-test yang diperoleh adalah 6,70 . sedangkan untuk hasil belajar yang didapat pada kelas eksperimen yang menggunakan model pembelajaran sains teknologi masyarakat nilai rata – rata pretest yang diperoleh adalah 5,37. Dan nilai rata rata post-test yang diperoleh adalah 7,58 dengan klasifikasi. Sedangkan hasil uji hipotesis menunjukan uji-t didapatkan hasil thitung >ttabel yaitu 2,96 > 1,68.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa Pada akhir pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran sains teknologi masyarakat membuktikan bahwa pembelajaran tersebut memberikan hasil yang positif terhadap hasil belajar siswa.

Pada penerapan model pembelajaran Sains Teknologi Masyarakat (STM) dalam pengajaran dilakukan berulang – ulang dengan konsep dan persiapan yang matang sehingga guru dan siswa dapat saling interaktif pada saat KBM berlangsung.

Kata Kunci : Pembelajaran Sains Teknologi Masyarakat (STM), Keselamatan dan Kesehatan Kerja K3


(7)

Ricky Rizqy, 2014

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN SAINT TEKNOLOGI MASYARAKAT (STM) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN MENERAPKAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN (K3) DI SMK NEGERI 2 GARUT

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu KATA PENGANTAR

Puji dan syukur, senantiasa penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

Skripsi ini diberi judul “Penerapan Pembelajaran Sains Teknologi dan Masyarakat (STM) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Mata Pelajaran Menerapkan Keselamatan dan Kesehatan kerja (K3) di SMK Negeri 2 Garut”.

Dalam skripsi ini, sadar akan kelemahan dan keterbatasan kemampuan penulis, baik kelemahan dan keterbatasan penulis akan ilmu pengetahuan maupun keterbatasan dalam mengkaji sesuatu, maka tentunya skripsi ini akan jauh dari sempurna, sehingga penulis tentu membutuhkan bantuan dari berbagai pihak. Oleh karenanya penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini.

Ucapan terima kasih dan rasa hormat tersebut penulis tujukan kepada:

1. Dr. Johar Maknun, Msi dan Dra. RR. Tjahyani Busono, M.T selaku dosen pembimbing I dan pembimbing 2 yang telah memberikan petunjuk, arahan dan saran dalam menyelesaikan skripsi ini.

2. Lilis Widaningsih, S. Pd., M.T, selaku Ketua Program Studi Pendidikan Teknik Arsitektur S1.

3. Dra. RR. Tjahyani Busono, M.T, selaku Ketua Jurusan Pendidikan Teknik Arsitektur. 4. Seluruh staf pengajar Jurusan Pendidikan Teknik Arsitektur FPTK UPI;

5. Seluruh staf administrasi Jurusan Pendidikan Teknik Arsitektur dan staf administrasi FPTK UPI.

6. Kepala Sekolah, staf pengajar beserta siswa-siswi SMK Negeri 2 Garut.

7. Semua pihak yang telah membantu tersusunnya skripsi ini yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu

Masukan dan kritik akan selalu diharapkan demi perbaikan skripsi ini, hingga nantinya dapat menjadi hasil penelitian yang dapat berguna bagi pembaca umumnya dan khususnya bagi penulis sendiri.

Bandung, September 2013


(8)

Ricky Rizqy, 2014

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN SAINT TEKNOLOGI MASYARAKAT (STM) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN MENERAPKAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN (K3) DI SMK NEGERI 2 GARUT

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu UCAPAN TERIMA KASIH

Ucapan terima kasih juga ingin penulis sampaikan kepada orang-orang yang selalu memberi dukungan, semangat dan doa, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Rasa terima kasih tersebut penulis tujukan kepada:

1. Allah SWT Yang Maha Pengasih yang telah memberi lebih dari cukup untuk hidup saya selama ini, dan Pangeran dari segala Pangeran Nabi Muhammad SAW shalawat serta salam tidak henti diucapkan.

2. Keluarga yang selalu mendukung dari materil dan non materil juga memberikan doa yang tidak terhitung, terutama kepada orang tua tercinta.

3. Teman-teman di Arsitektur angkatan 2009 (Acerry Movalino, Dien, Anita, Fadli, Sutia, Kharis, Egi Firmansyah, Primayuda Ogantara, Iskandar Dinata, Fajar Adipura dan rekan-rekan lainnya).

4. Adik di Jurusan Arsitektur Soraya Destiana.

5. Teman-teman Elektro (Ari, Eka, Danizar, Bakti, Pinsa).

6. Teman-teman SMP 3 yang masih menjalin tali persahabatan (Geri, Indra)

7. Dan semua pihak yang telah membantu dan memberikan dukungan sehingga skripsi ini dapat terselesaikan (mohon maaf, tidak dapat penulis sebutkan satu persatu).


(9)

Ricky Rizqy, 2014

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN SAINT TEKNOLOGI MASYARAKAT (STM) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN MENERAPKAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN (K3) DI SMK NEGERI 2 GARUT

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ABSTRAK i

KATA PENGANTAR ii

UCAPAN TERIMA KASIH iii

DAFTAR ISI iv

DAFTAR ISTILAH v

DAFTAR TABEL vi

DAFTAR GAMBAR vii

BAB I PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang Masalah 1

1.2Identifikasi Masalah 3

1.3Pembatasan dan Perumusan Masalah 3

1.4Penjelasan Istilah dalam Judul 4

1.5Tujuan Penelitian 6

1.6Manfaat Penelitian 6

BAB II LANDASAN TEORITIS DAN HIPOTESIS

2.1 Landasan Teori 8

2.1.1 Pembelajaran 8

2.1.2 Proses Pembelajaran 10

2.1.3 Model Pembelajaran Konvensional 13

2.1.4 Model Pembelajaran Sains Teknologi dan Masyarakat 15

2.1.5 Hasil Belajar 31

2.2 SMK Negeri 2 Garut 39

2.2.1 Profil Sekolah 39

2.2.2 Visi dan Misi 40

2.2.3 Tujuan Sekolah 41

2.2.4 Akreditas dan Penerapan Kurikulum SMK Negeri 2 Garut 41 2.2.5 Struktur Mata Pelajaran SMK Negeri 2 Garut KTSP Spektrum Tahun

2008 43

2.3 Silabus Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) 44


(10)

Ricky Rizqy, 2014

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN SAINT TEKNOLOGI MASYARAKAT (STM) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN MENERAPKAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN (K3) DI SMK NEGERI 2 GARUT

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Metode Penelitian 45

3.2 Variabel dan Paradigma 45

3.2.1 Variabel 45

3.2.2 Paradigma 46

3.3 Data dan Sumber Data 48

3.4 Populasi dan Sampel 48

3.4.1 Populasi 48

3.4.2 Sampel 48

3.5 Teknik Pengumpulan Data 49

3.6 Instrumen Penelitian 49

3.7 Proses Validitas Instrumen 50

3.8 Teknik Analisis Data 50

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Deskripsi Data 55

4.2 Hasil Penelitian 55

1. Kegiatan Pembelajaran pada Kelas Kontrol 56

2. Keigatan Pembelajaran pada Kelas Eksperimen 59

3. Hasil Pretest dan Post-test 62

4. Tingkat Kelulusan 66

5. N-gain 68

6. Uji Prasyarat 71

7. Uji Hipotesis 72

4.3 Pembahasan 73

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan 76

5.2 Saran 77

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN


(11)

Ricky Rizqy, 2014

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN SAINT TEKNOLOGI MASYARAKAT (STM) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN MENERAPKAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN (K3) DI SMK NEGERI 2 GARUT

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR ISTILAH

SMK : Sekolah Menengah Kejuruan (hal.1) TGB : Teknik Gambar Bangunan (hal. 1) STM : Sains Teknologi Masyarakat (hal.1) KBM : Kegiatan Belajar Mengajar (hal. 1) KKM : Ketuntasan Kriteria Minimal (hal. 1)


(12)

Ricky Rizqy, 2014

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN SAINT TEKNOLOGI MASYARAKAT (STM) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN MENERAPKAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN (K3) DI SMK NEGERI 2 GARUT

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Judul Skripsi yang Memiliki Kesamaan Dengan yang Lain 5 Tabel 2.1 Model Pembelajaran Sains Teknologi Masyarakat 24 Tabel 2.2 Pendekatan Tradisional dan Pendekatan STM antara kelas yang Diajar 26 Tabel 2.3 Penguasaan Konsep dan Keterampilan Proses antara Kelas yang

Diajar dengan pendekatan Tradisional dan Pendekatan STM . 27 Tabel 2.4 Perbedaan antara Siswa yang Diajar dengan

Pendekatan Tradisional dan Pendekatan STM ... ... 28

Tabel 2.5 Model Pembelajaran STM 30

Tabel 2.6 Sertifikasi ISO 41

Tabel 2.7 Akreditas dan Penerapan Kurikulum 42

Tabel 2.8 Struktur Mata Pelajaran SMK Negeri 2 Garut 43

Tabel 2.9 Silabus dan KKM 44

Tabel 3.1 Desain Penelitian 46

Tabel 3.2 Data dan Sumber Data 48

Tabel 3.3 Tabel Distribusi Normal 52

Tabel 4.1 Nilai Pretest dan Post-test Kelas Kontrol 62 Tabel 4.2 Nilai Pretest dan Post-test untuk kelas Eksperimen 63

Tabel 4.3 Tabel Klasifikasi Nilai 64

Tabel 4.4 Klasifikasi N-gain Kelas Kontrol 69

Tabel 4.5 Klasifikasi N-gain Kelas Eksperimen 70

Tabel 4.6 Uji Normalitas 71


(13)

Ricky Rizqy, 2014

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN SAINT TEKNOLOGI MASYARAKAT (STM) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN MENERAPKAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN (K3) DI SMK NEGERI 2 GARUT

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Sekolah SMK Negeri 2 Garut ...39 Gambar 3.1 Paradigma Penelitian ...47 Gambar 4.1 Foto Pengerjaan Pretest Siswa di Kelas Kontrol 57 Gambar 4.2 Foto Guru memberikan materi di Kelas Kontrol 57 Gambar 4.3 Siswa mengerjakan Post-test di Kelas Kontrol 58 Gambar 4.4 Foto Pengerjaan Pretest Siswa di Kelas Eksperimen 60 Gambar 4.5 Kegiatan Belajar Mengajar di Kelas Eksperimen 60

Gambar 4.6 Pengerjaan Post-test di Kelas Eksperimen 61

Gambar 4.7 Diagram Rekapitulasi Nilai Pretest 65

Gambar 4.8 Diagram Rekapitulasi Nilai Post-test 65

Gambar 4.9 Diagram Persentase kelulusan KKM Kelas Kontrol 66 Gambar 4.10 Diagram Persentase kelulusan KKM Kelas Eksperimen 67

Gambar 4.11 Rekapitulasi Nilai Kelulusan 68

Gambar 4.12 Diagram Persentase N-gain 69


(14)

1 BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

SMK merupakan elemen pada dunia pendidikan yang difungsikan untuk mencetak lulusan yang siap memasuki dunia kerja sesuai dengan bidang keahlian yang ditekuni. Dalam kegiatan belajar mengajar, siswa dibekali kemampuan praktis sebagai modal untuk terjun ke dunia kerja agar memiliki daya saing yang tinggi.

Dalam pembelajaran di SMK, masih ada sekolah yang menggunakan paradigma lama dimana guru memberikan pengetahuan kepada siswa secara pasif. Guru mengajar dengan metode konvensional yaitu metode ceramah dan mengharapkan siswa duduk, diam, dengar, catat dan hafal sehingga Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) menjadi monoton dan kurang menarik perhatian siswa. Kondisi seperti ini berdampak kurang baik pada pencapaian nilai siswa karena menciptakan suasana yang kurang mendukung untuk tercapainya tujuan pembelajaran.

Tujuan utama dalam proses pembelajaran adalah berhasilnya proses transfer ilmu dari guru ke murid yang menghasilkan suatu kemampuan baru pada murid yang digambarkan oleh nilai hasil belajar yang dicapai. Pencapaian nilai ini dikatakan memenuhi standar apabila memenuhi nilai batas Kriteria Ketuntasan Minimun (KKM). Namun pada pelaksanaannya pencapaian nilai KKM ini tidak bisa diraih dengan baik oleh seluruh siswa. Karena masih ada beberapa faktor yang yang menyebabkan hal tersebut. Salah satunya ialah kurang kreatif dan inovatifnya guru yang mengajar di kelas atau penggunaan metode mengajar yang kurang beragam .

Untuk mengatasi masalah ini diperlukan adanya perbedaan cara mengajar dari biasanya atau digunakan beberapa metode mengajar yang berbeda. Untuk itu dilakukan penelitian model pembelajaran dengan menggunakan Pendekatan Sains Teknologi Masyarakat.


(15)

2

Ricky Rizqy, 2014

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN SAINT TEKNOLOGI MASYARAKAT (STM) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN MENERAPKAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN (K3) DI SMK NEGERI 2 GARUT

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

Pada tantangan pembelajaran ini adalah perlu menyesuaikan dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, serta dapat mengantisipasi masalah-masalah sosial yang berkaitan dengan sains dan teknologi. Untuk kepentingan itu, pembelajaran sains perlu dikaitkan dengan aspek teknologi dan masyarakat. Pembelajaran yang mengkaitkan sains dengan teknologi dan masyarakat, dikenal dengan pembelajaran Pendekatan Sains, Teknologi dan Masyarakat (STM) atau Science, Tecnology and Society (STS).

“Pendekatan STM (Sains Teknologi Masyarakat) adalah suatu usaha untuk menyajikan sains melalui pemanfaatan masalah-masalah dalam kehidupan sehari-hari.” (Muhammad Faid 21:2013)

Pendekatan sains teknologi dan masyarakat melibatkan siswa dalam penentuan tujuan pembelajaran, prosedur pelaksanaan pembelajaran, pencarian informasi bahan pembelajaran dan bahkan pada evaluasi belajar. Tujuan utama yaitu agar dihasilkan siswa-siswa yang memiliki bekal ilmu dan pengetahuan agar nantinya mampu mengambil keputusan-keputusan terkait masalah-masalah dalam masyarakat.

Untuk penelitian ini, dilakukan di SMK Negeri 2 Garut jalan Suherman No. 90, PO. BOX 103 Kelurahan/Kecamatan Jati, Tarogong kaler Kota Garut Propinsi Jawa Bawat. Penelitian saya ambil di Program Keahlian Teknik Gambar Bangunan dengan Mata Pelajaran Menerapkan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3).

Dengan latar belakang diatas peneliti mencoba melakukan proses pembelajaran dengan judul “Penerapan Model Pembelajaran Sains Teknologi Masyarakat (STM) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Mata Pelajaran Menerapkan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) di SMKN 2 Garut”


(16)

3

Ricky Rizqy, 2014

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN SAINT TEKNOLOGI MASYARAKAT (STM) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN MENERAPKAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN (K3) DI SMK NEGERI 2 GARUT

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah tersebut dapat dijabarkan masalah-masalah pada penelitian ini adalah :

1. Kurangnya daya tangkap siswa terhadap materi yang di ajarkan.

2. Kurangnya pemahaman dari beberapa siswa mengenai materi yang di ajarkan.

3. Penerapan materi yang diajarkan masih sangat kurang.

4. Banyak hasil belajar siswa yang masih dibawah nilai standar KKM yaitu 75.

1.3 Pembatasan Masalah dan Perumusan Masalah

Penulis tertarik untuk membahas mengenai pembelajaran Sains Teknologi Masyarakat (STM) untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran keselamatan dan kesehatan kerja (K3), terutama pada proses dan berlangsungnya proses belajar di SMK Negeri 2 Garut.

Batasan masalah penelitian sebagai berikut:

1. Mata pelajaran penerapan keselamatan dan kesehatan kerja (K3) dengan kompetensi dasar (KD) yang diajarkan yaitu mendeskripsikan keselamatan dan kesehatan kerja.

2. Pembelajaran dilakukan kepada siswa-siswi di kelas X TGB 1 dan 2 di SMK Negeri 2 Garut.

Rumusan masalah penelitian sebagai berikut:

1. Bagaimana hasil belajar pada mata pelajaran menerapkan keselamatan dan kesehatan kerja (K3) dengan menggunakan model pembelajaran Konvensional di SMK Negeri 2 Garut?

2. Bagaimana hasil belajar pada mata pelajaran menerapkan keselamatan dan kesehatan kerja (K3) dengan menggunakan model pembelajaran Sanis Teknologi dan Masyarakat (STM) di SMK Negeri 2 Garut?

3. Bagaimana gambaran hasil belajar antara model pembelajaran Sains Teknologi Masyarakat (STM) dengan model pembelajaran Konvensional


(17)

4

Ricky Rizqy, 2014

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN SAINT TEKNOLOGI MASYARAKAT (STM) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN MENERAPKAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN (K3) DI SMK NEGERI 2 GARUT

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

dalam meningkatkan hasil belajar mata pelajaran menerapkan keselamatan dan kesehatan kerja (K3) di SMK Negeri 2 Garut?

1.4 Penjelasan Istilah dalam Judul

Untuk mengurangi terjadinya kesalahpahaman definisi maka peneliti merasa perlu untuk menjabarkan istilah atau frase yang terdapat dalam judul penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Penerapan, menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) (2010):

adalah “suatu perbuatan mempraktekkan suatu teori, metode, dan hal lain

untuk mencapai tujaun tertentu dan untuk suatu kepentingan yang diinginkan oleh suatu kelompok atau golongan yang telah terencana dan tersusun sebelumnya.”

2. Pembelajaran, menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) (2008):

adalah “proses, cara, menjadikan orang atau makhluk hidup belajar.” 3. Sains Teknologi dan Masyarakat, dijelaskan pada halaman 2.

4. Langkah-langkah pembelajaran STM, tahap apersepsi, pembentukan konsep, tahap aplikasi konsep, tahap pemantapan kensep, tahap evaluasi. 5. Mata Pelajaran Penerapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3),

adalah salah satu mata pelajaran yang diajarkan di SMKN 2 Garut pada program keahlian Teknik Gambar Bangunan dengan Kompetensi Dasar (KD) sebagai berikut:

6. Meningkatkan, menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI)(2010):

adalah “menaikkan.”

Kompetensi Dasar : Mendeskripsikan keselamatan dan kesehatan kerja

Indikator : Faktor-faktor yang menyebabkan kecelakaan oleh manusia disebutkan dengan benar dan sesuai

: Faktor-faktor yang menyebabkan kecelakan oleh konstruksi dipahami dengan benar dan sesuai


(18)

5

Ricky Rizqy, 2014

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN SAINT TEKNOLOGI MASYARAKAT (STM) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN MENERAPKAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN (K3) DI SMK NEGERI 2 GARUT

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

7. Hasil Belajar adalah hasil yang ditunjukkan dari suatu interaksi tindak belajar dan biasanya ditunjukkan dengan nilai tes yang diberikan guru. (Dimyati dan Mudjionno (2002)

8. Judul skripsi ini memiliki kesamaan dengan bebrapa skripsi lainnya, yaitu :

No Judul Skripsi Tahun Penulis Universitas

1 Penerapan Model Sains Teknologi Masyarakat (STM) Untuk meningkatkan Aktivitas dan Hasil belajar IPA Siswa kelas V SDN Sendang I Kecamatan Senori Kabupaten Tuban

2013 Jauhari, Diah Novitasari

Universitas Negeri Malang

2 Penggunaan Model Sains Teknologi Masyarakat Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Konsep Sumber Daya Alam

2010 Komarul Umam

Universitas Pendidikan Indonesia

3 Model Pembelajaran Sains Teknologi Masyarakat (STM) Dalam Pembelajaran Fisika Di Smp

2012 Citra Ayu Lestari

Universitas Jember

Tabel 1.1 Judul skripsi yang memiliki kesamaan dengan yang lain Sumber : Dokumentasi Pribadi

Perbedaan penelitian pada skripsi ini adalah pada objek penelitian yaitu di SMKN 2 Garut, khususnya kelas X TBG dan dalam penelitian ini untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran K3.


(19)

6

Ricky Rizqy, 2014

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN SAINT TEKNOLOGI MASYARAKAT (STM) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN MENERAPKAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN (K3) DI SMK NEGERI 2 GARUT

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

1.5 Tujuan Penelitian

Sesuai dengan perumusan masalah di atas maka peneliti mempunyai tujuan, diantaranya :

1. Untuk mengetahui hasil belajar pada mata pelajaran menerapkan keselamatan dan kesehatan kerja (K3) dengan menggunakan model pembelajaran Konvensional di SMK Negeri 2 Garut.

2. Untuk mengetahui hasil belajar pada mata pelajaran menerapkan keselamatan dan kesehatan kerja (K3) dengan menggunakan model pembelajaran Sanis Teknologi dan Masyarakat (STM) di SMK Negeri 2 Garut.

3. Untuk mengetahui gambaran hasil belajar antara model pembelajaran Sains Teknologi Masyarakat (STM) dengan model pembelajaran Konvensional dalam meningkatkan hasil belajar mata pelajaran menerapkan keselamatan dan kesehatan kerja (K3) di SMK Negeri 2 Garut.

1.6Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut : 1. Bagi Peneliti, untuk menambah pengetahuan, pengalaman penulis dalam

bidang penelitian dari segi praktis maupun teoritis dan untuk mengenal lebih jauh tentang keahlian dalam bidang K3.

2. Bagi Lembaga, diharapkan sebagai bahan kajian dalam pembelajaran sains teknologi dan masyarakat secara proses belajar dalam bidang pendidikan secara optimal.

3. Bagi Guru, diharapkan sebagai bahan evaluasi dalam memperbaiki dan meningkatkan proses mengajar pada mata pelajaran keselamatan dan kesehatan kerja dan sebagai pembelajaran alternatif guru dalam memilih cara mengajar dalam meningkatkan prestasi siswa.

4. Bagi mata pelajaran menerapkan keselamatan dan kesehatan kerja (K3), diharapkan adanya pembelajaran baru dengan menggunakan sains


(20)

7

Ricky Rizqy, 2014

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN SAINT TEKNOLOGI MASYARAKAT (STM) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN MENERAPKAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN (K3) DI SMK NEGERI 2 GARUT

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

teknologi dan masyarakat dan diharapkan sebagai media alternatif pembelajaran dalam hasil belajar.

5. Bagi sekolah, diharapkan hasil penelitian ini dapat memberikan sumbangsih bagi kemajuan dan prestasi belajar bagi SMKN 2 Garut.


(21)

45 BAB III

METODE PENELITIAN

3.1Metode Penelitian

Metode berasal dari Bahasa Yunani “Methodos” yang berarti cara jalan

yang ditempuh. Sehubungan dengan upaya ilmiah, maka metode menyangkut masalah cara kerja untuk dapat memahami objek yang menjadi sasaran ilmu yang bersangkutan. Fungsi metode berarti sebagai alat untuk mencapai tujuan. Pengertian dari metode adalah teknik-teknik yang digeneralisasikan dengan baik aga dapat diterima atau digunakan sacara sama dalam satu disiplin, praktek, atau bidang disiplin dan praktek. (Hebert Bisno, 1969)

Penelitian atau riset berasal dari bahasa inggris research yang artinya adalah proses pengumpulan informasi dengan tujuan meningkatkan, memodifikasi atau mengembangkan sebuah penyelidikan atau kelompok penyelidikan. Penelitian merupakan aktifitas keilmuan yang dilakukan karena ada kegunaan yang ingin dicapai, baik untuk meningkatkan kualitas kehidupan manusia maupun untuk mengembangkan ilmu pengetahuan.

Metode penelitian merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan. (Sugiono, 2004)

Penelitian digunakan metode kuantitatif yaitu metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positifme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu, teknik pengambilan sampel pada umumnya dilakukan secara random, pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat kuantitatif/statistik dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan. (Sugiyono)

Didalam metode kuantitatif ada jenis-jenis metode penelitian yang digunakan di penelitian ini adalah peneltian eksperimen. Metode ini memiliki ciri tersendiri dengan adanya kelompok kontrol.

Penelitian ini hanya dilakukan pada dua kelompok. Kegiatan pertama yang dilakukan adalah dengan memberikan tes awal terhadap masing-masing


(22)

46

Ricky Rizqy, 2014

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN SAINT TEKNOLOGI MASYARAKAT (STM) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN MENERAPKAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN (K3) DI SMK NEGERI 2 GARUT

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

kelompok. Tes awal dilakukan untuk mengetahui kemampuan awal peserta didik sebelum diberi perlakuan. Setelah diberi perlakuan maka langkah selanjutnya adalah melakukan tes akhir. Tes akhir digunakan untuk mengetahui apakah ada peningkatan prestasi belajar. Berdasarkan uraian diatas, maka desain penelitian ini dinamakan ‘Randomized control group pretest-posttest design’. Adapun desain penelitiannya adalah sebagai berikut :

Kelompok Pretest Perlakuan Posttest

Eksperimen T1 X1 T2

Kontrol T1 X2 T2

Keterangan :

T1= Tes awal (pretest)

X1= pemberian pembelajaran dengan menggunakan model

pembelajaran sains teknologi dan masyarakat

X2= pemberian pembelajaran dengan menggunakan model

pembelajaran konvensional

T2= Postest

3.2Variabel dan Paradigma 3.2.1 Variabel

Variabel penelitian adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulanya (Sugiyono, 2011).Variabel dalam penelitian ini menggunakan variabel tunggal yaitu

model pembelajaran sains teknologi masyarakat (STM) untuk meningkatkan hasil belajar mata pelajaran menerapkan keselamatan dan kesehatan kerja (K3).Variabel ini terbagi menjadi dua bagian, yaitu meningkatkan hasil

belajar dengan menggunakan model pembelajaran sains teknologi Tabel 3.1 Desain Penelitian


(23)

47

Ricky Rizqy, 2014

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN SAINT TEKNOLOGI MASYARAKAT (STM) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN MENERAPKAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN (K3) DI SMK NEGERI 2 GARUT

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

masyarakat (X1), dan hasil belajar dengan menggunakan model pembelajaran konvensional (X2)

3.2.2 Paradigma Penelitian

Paradigma penelitian menurut sugiyono (2011) pola pikir yang menunjukan hubungan antara variabel yang akan diteliti yang sekaligus mencerminkan jenis dan jumlah rumusan masalah yang perlu dijawab melalui penelitian, teori yang digunakan untuk merumuskan hipotesis, jenis dan jumlah hipotesis, dan teknik analisis data yang akan digunakan. Paradigma pada penelitian ini adalah sebagai berikut :

Keterangan :

: Lingkup Penelitian : Alur Penelitian Pretes

t

Proses Kegiatan Belajar Mengajar

dengan media papan tulis (verbal)

Post test

Hasil Perbandingan media papan tulis

dan media visual

Kesimpulan dan Saran Pretes t Proses Kegiatan Belajar Mengajar dengan media papan tulis (verbal)

Post test Kelas X TGB 1

Kelas X TGB 1

Gambar 3.1 Paradigma Penelitian Proses Kegiatan Belajar

Mengajar dengan model pembelajaran

sains teknologi dan masyarakat

Proses Kegiatan Belajar Mengajar dengan model pembelajaran

konvensional

Hasil Perbandingan model pembelajaran sains teknologi masyarakat dan

model pembelajaran konvensional


(24)

48

Ricky Rizqy, 2014

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN SAINT TEKNOLOGI MASYARAKAT (STM) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN MENERAPKAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN (K3) DI SMK NEGERI 2 GARUT

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

3.3Data dan Sumber Data

Data merupakan sesuatu yang sangat penting dalam sebuah penelitian. Data dan sumber data yang diperlukan dalam penelitian ini yaitu :

No Sumber Data Data yang Dibutuhkan

1 Staf Pengajar Mata Pelajaran Kesehatan dan Keselamatan Kerja

Silabus dan Gambaran umum Proses Belajar Mengajar

2 Peserta Didik Kelas X-Teknik Gambar Bangunan (TGB)

Hasil Pretest dan Post-test

3 Staf Tata Usaha (TU) SMK Negeri 2 Garut Daftar Aabsensi siswa kelas X TGB 1 dan X TGB 2

3.4Populasi dan Sampel 3.4.1 Populasi

“Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek / subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang diterapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulanya.” (Sugiyono, 2012). Populasi yang digunakan oleh peneliti pada penelitian ini adalah peserta didik kelas X Teknik Gambar Bangunan.

3.4.2 Sampel

“Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut” (Sugiyono, 2012). Teknik sampel yang digunakan peneliti adalah sampling jenuh, yaitu teknik sampel yang dimana semua populasi dijadikan sampel. Seperti yang dinyatakan oleh Sugiyono (2012)

“Sampling jenuh adalah teknik penentuan sampel bila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel.”


(25)

49

Ricky Rizqy, 2014

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN SAINT TEKNOLOGI MASYARAKAT (STM) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN MENERAPKAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN (K3) DI SMK NEGERI 2 GARUT

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

Pada kelas X TGB 1 sebanyak 19 siswa dan di TGB 2 sebanyak 25 siswa.

3.5Teknik PengumpulanData

Teknik pengumpulan data yaitu sesuatu yang berkenaan dengan cara-cara yang digunakan untuk mengumpulkan data. Menurut Sugiyono (2012)

“pengambilan data dapat dilakukan dalam berbagai setting, berbagai sumber, dan berbagai cara.” Pada penelitian ini data diambil di SMK Negeri 2 Garut, dengan sumber data primer yaitu sumber data yang langsung memberikan data kepada pengumpul data (Sugiyono, 2011) dan teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan :

1.Tes

“Tes merupakan alat atau prosedur yang digunakan untuk mengetahui atau mengukur sesuatu dalam suasana, dengan cara dan aturan-aturan yang sudah ditentukan.” (Arikunto, 2012). Pada penelitian ini tes dilakukan bertujuan untuk mengetahui dan mengukur pemahaman siswa, tes dilakukan dalam bentuk 2 macam yaitu pre-test dan post-test. Ini dilakukan untuk mengukur pemahaman awal peserta didik. Kemudian adalah post-test untuk mengukur seberapa besar kemajuan peserta didik dalam memahami materi pelajaran setelah diadakan proses kegiatan belajar mengajar menggunakan media yang dipakai. Bentuk tes penelitian berupa tes pilihan ganda.

2. Observasi

Observasi dimaksudkan agar peneliti bisa mengamati dan ikut terlibat secara langsung bagaimana proses pembelajaran sains teknlogi masyarakat pada mata pelajaran kesehatan dan keselamatan kerja (K3) itu dilakukan.


(26)

50

Ricky Rizqy, 2014

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN SAINT TEKNOLOGI MASYARAKAT (STM) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN MENERAPKAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN (K3) DI SMK NEGERI 2 GARUT

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

Instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan mengukur fenomena alam maupun sosial yang diamati. Secara spesifik semua fenomena ini disebut variabel penelitian (Sugiyono 2012). Pada penelitian ini digunakan satu jenis instrumen yaitu menggunakan instrumen tes. Jenis tes berbentuk pretest dan post-test dengan soal yang sama dan terdiri 20 soal dengan bentuk pilihan ganda.

Menurut Sudjana (2009:25) “dalam tes objektif, tipe pilihan ganda dan tipe benar

-salah banyak mengungkapkan aspek pemahaman”. Soal pilihan ganda untuk

pretest dan post-test disamakan. Soal – soal ini disusun berdasarkan indikator yang akan dicapai pada suatu mata pelajaran penerapan keselamatan dan kesehatan kerja. Pada indikator ini didapatkan dari silabus dari guru penerapan keselamatan dan kesehatan kerja SMK Negeri 2 Garut. Indikator yang di maksud adalah sebagai berikut :

1.Faktor yang meyebabkan kecelakaan oleh manusia Untuk indikator ini terdapat pada soal no. 1 dan no. 20 2.Faktor yang menyebabkan kecelakaan oleh konstruksi

Untuk indikator ini terdapat pada soal no. 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 14, 15, 16, 17, 18, 19.

3.7Proses validitas instrumen

Pengujian validitas soal diuji dengan menggunakan pendapat dari ahli (judgment experts). Peneliti membuat 20 soal untuk di uji kevaliditasanya lalu soal diserahkan kepada seorang yang ahli dalam bidang kesehatan dan keselamatan kerja (K3) yaitu guru di SMK Negeri 2 Garut, untuk diteliti apa dapat digunakan dan terdapat 2 soal untuk perbaikan. Lalu soal di cek kembali oleh guru penerapan keselamatan dan kesehatan kerja. Setelah soal dinilai valid kemudian soal diberikan kepada siswa – siswa untuk dikerjakan.

3.8 Teknis Analisis Data

Pada langkah pertama setelah memperoleh data selanjutnya mengolah nilai hasil pretest dan post-test para siswa. Setelah menyelesaikan pengolahan


(27)

51

Ricky Rizqy, 2014

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN SAINT TEKNOLOGI MASYARAKAT (STM) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN MENERAPKAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN (K3) DI SMK NEGERI 2 GARUT

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

data dengan memberikan nilai terhadap hasil pretest dan post-test, kemudian menentukan kelulusan siswa dengan standar kelulusan Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM) yang sudah ada di SMK Negeri 2 Garut, lalu dilanjutkan dengan melakukan analisis data yang menggunakan pendekatan statistik untuk menentukan hasil belajar penerapan keselamatan dan kesehatan kerja.

Langkah – langkah dalam menganalisis data sebagai berikut : 1. Pengolahan Skor dan Nilai

Setelah data didapat dan terkumpul, maka selanjutnya dilakukan analisis data dengan memberikan penilaian pada hasil

pretest dan post-test para siswa. Skala yang digunakan untuk penilaian

pada soal tes pilihan ganda adalah 1 – 10. Untuk pemeriksaan setiap soal yang benar diberikan nilai poin 1 dan yang salah dikurangi nilai 1 poin. Jumlah skor siswa yang benar lalu dihitung dan dibagi 2. Untuk batas kelulusan ini digunakan batas lulus purpositif yaitu mengacu kepada acuan patokan sehingga tidak perlu untuk menghitung nilai rata – rata pada simpangan baku. Standar kelulusan yang diambil adalah standar KKM ( Kriteria Ketuntasan Minimum) yang ada di SMK Negeri 2 Garut pada mata pelajaran penerapan keselamatan dan keselamatan kerja. Yaitu 75 atau 7,5.

2. Uji N-gain

Yaitu untuk mengetahui tingkat keberhasilan siswa setelah diberikan pretet dan post-test maka perhitungan menggunakan rumus Gain Ternormalisasi (Normalized Gain). Semakin tinggi gain yang diperoleh maka tingkat keberhasilan siswa terhadap materi semakin baik. Berikut rumus Gain Ternormalisasi :

Gain Ternormalisasi (g) = skor post test – skor pre test skor ideal – skor pre tes Kriteria gain ternormalisasi (g)


(28)

52

Ricky Rizqy, 2014

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN SAINT TEKNOLOGI MASYARAKAT (STM) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN MENERAPKAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN (K3) DI SMK NEGERI 2 GARUT

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

g < 0,3 : rendah 7

, 0 3

,

0 g : sedang

g

 7 ,

0 : tinggi

3. Uji Prasyarat a. uji Normalitas Data

Pada pengujian ini adalah untuk mengetahui apakah data berdistribusi normal atau tidak normal. Pengujian menggunakan chi

kuadrat (X2). Adapun langkah – langkah tersebut dalam Sugiyono (2002) , sebagai berikut :

a) Menentukan jumlah kelas interval. b) Menentukan panjang interval

Panjang kelas = Data Terbesar – Data Terkecil Jumlah kelas Interval

c) Menyusun kedalam tabel distribusi frekuensi, sekaligus tabel penolong untuk menghitung harga chi kuadrat hitung

Interval Fo Fh F0-fh (fo-fh)2 (fo-fh)2

Fh

Jumlah

d) Menghitung fh

e) Memasukan hasil fh kedalam tabel (fo-fh)2 = (χ2)


(29)

53

Ricky Rizqy, 2014

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN SAINT TEKNOLOGI MASYARAKAT (STM) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN MENERAPKAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN (K3) DI SMK NEGERI 2 GARUT

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

Fh

f) Membandingkan harga chi kuadrat hitung ke chi kuadrat tabel dengan derajat kebebasan (dk) = jumlah kelas interval – 1 dan kesalahan yang ditetapkan adalah 5%.

g) Jika harga chi kuadrat hitung lebih kecil dari harga chi kuadrat tabel maka dapat dinyatakan data berdistribusi normal.

b. Uji Homogenitas

Kedua data berdistribusi normal, maka dilanjutkan dengan uji homogenitas variansinya. Pengujian homogenitas yang digunakan adalah uji F. Perhitungannya sebagai berikut:

a) Mencari nilai F hitung

F =

Vk Vb

, V = S2

Keterangan : Vb = varians besar Vk = varians kecil b) Menentukan derajat kebebasan

db1 = n1– 1 db2 = n2– 1 keterangan :

db1= derajat kebebasna pembilang db2 = derajat kebebasna penyebut n1 = ukuran sampel varians besar n1 = ukuran sampel varians kecil

c) Menentukan FtabelF

n11/n21

d) Ftabel yang digunakan yaitu dengan taraf kesalahan ditetapkan = 5%

e) Penentuan homogenitas


(30)

54

Ricky Rizqy, 2014

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN SAINT TEKNOLOGI MASYARAKAT (STM) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN MENERAPKAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN (K3) DI SMK NEGERI 2 GARUT

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

Jika Fhitung> Ftabel maka varians tersebut tidak homogen 4. Uji Hipotesis

Untuk mendapatkan uji hipotesis maka digunakan uji-t, menurut Sugiyono (2007), terdapat beberapa macam cara uji-t sebagai berikut :

a) Bila jumlah anggota sampel n1 = n2 dan varians homogen, maka dapat digunakan rumus t-tes, baik untuk separated maupun polled

varians. Unruk mengetahui ttabel digunakan dk yang besarnya

dk=n1+n2-2

b) Bila n1≠ n2, varians homogen dapat digunakan t-tes dengan polled varians, besarnya derajat kebebasan = n1 – n2 – 2

c) Bila n1 = n2 dan varians tidak homogen dapat digunakan rumus separated varians ataupun polled varians dengan dk= n1-1 atau n2 – 2. Jadi dk bukan n1 – n2 – 2

d) Bila n1 ≠ n2 dan varians tidak homogen. Untuk ini digunakan rumus

separated varians. Harga t sebagai pengganti harga ttabel dihitung dari selisih harga ttabel dengan dk = (n1 – 1) dan dk = n2 – 1, dibagi dua dan kemudian ditambah dengan harga t yang terkecil.


(31)

76 BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan analisis dan data yang diperoleh dari hasil penelitian, maka kesimpulan yang dapat diambil sebagai berikut :

1. Hasil penelitian tes belajar yang didapat pada kelas eksperimen dengan menggunakan model pembelajaran STM berdasarkan klasifikasi N-gain. Banyaknnya persentase siswa berada pada klasifikasi sedang dan sisanya berada pada klasifikasi tinggi dan rendah dan hasil penelitian tes hasil belajar yang didapat pada kelas kontrol dengan menggunakan model pembelajaran konvensional berdasarkan klasifikasi N-gain. Banyaknya persentase siswa berada pada klasifikasi rendah dan sisanya berada pada klasifikasi tinggi dan klasifikasi sedang. Dari hasil tersebut bahwa siwa – siswa yang menggunakan model pembelajaran sains teknologi masyarakat lebih baik pada klasifikasi frekuensi siswa yang didapat dibandingkan siswa – siswa yang menggunakan model pembelajaran konvensional.

2. Hasil dari hipotesis menggunakan uji-t hasilnya menolak hipotesis nol (Ho) dan menerima hipotesis alternatif (Ha). Hal ini membuktikan terdapat perbedaan yang positif dan signifikan serta lebih baik hasil belajar siswa yang menggunakan model pembelajaran STM daripada hasil belajar siswa yang menggunakan model pembelajaran konvensional.


(32)

77

Ricky Rizqy, 2014

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN SAINT TEKNOLOGI MASYARAKAT (STM) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN MENERAPKAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN (K3) DI SMK NEGERI 2 GARUT

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

5.2 Saran

Pada penelitian yang sudah dilakukan, maka peneliti dapat mengajukan saran untuk perbaikan dalam proses pembelajaran kedepannya untuk mencapai hasil yang lebih, adapun saran adalah sebagai berikut :

1. Bagi Guru

 Untuk menerapkan model pembelajaran sains teknologi masyarakat harus lebih dari 1 kali mengajar sehingga lebih menguasai model pembelajaran tersebut sehingga dapat mempersiapkan dengan baik untuk siswa ikut berperan aktif dalam kegiatan pembelajaran sehingga sesuai dengan apa yang direncanakan.  Pada model pembelajaran ini sangat cocok pada mata pelajaran kelompok teori

karena dalam sains dan teknologi yang ada keterkaitannya dengan mata pelajaran tersebut sangat berpengaruh terhadap lingkungan masyarakat yang terjadi disekitar kita.

2. Bagi Peneliti

 Pada hasil penelitian ini masih sederhana karena apa yang diperoleh pada hasil penelitian bukan merupakan hasil akhir.

 Menjadikan landasan untuk penelitian lebih lanjut dengan menggunakan model pembelajaran yang lebih baik dalam penelitian.

3. Bagi siswa

 Mempraktekkan pelajaran yang diperoleh di sekolah pada saat di luar sekolah atau lingkungan.

 Dapat mengenai permasalahan yang terjadi dan menganalisis permasalahan tersebut untuk mencari penyelesaian permasalahan tersebut.


(33)

78

Ricky Rizqy, 2014

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN SAINT TEKNOLOGI MASYARAKAT (STM) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN MENERAPKAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN (K3) DI SMK NEGERI 2 GARUT

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

4. SMKN 2 Garut

 Untuk meningkatkan sarana bagi guru sebagai penunjang meningkatkan kualitas siswa.

 pada bidang mata pelajaran ini lebih banyak menggunakan media gambar dan media video sebagai sarana untuk menyampaikan bahan ajar.

5. Bagi Jurusan Pendidikan Teknik Arsitektur FPTK UPI

 Dari Model Sains Teknolgi Masyarakat dapat diterapkan di Jurusan Pendidikan Teknik Arsitektur FPTK UPI, khususnya oleh pekerja didik yaitu dosen.

 Model ini dapat digunakan dalam mata kuliah mekanikal elektrikal maupun mata kuliah kelompok teori yang mengunakan sains dan teknolgi untuk masyarakat.


(34)

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S. (2012). Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan (Edisi 2). Jakarta: Bumi Aksara

Departemen Pekerjaan Umum (2005). Pedoman Penyelenggaraan Pemberdayaan

Penanggung Jawab Teknik Badan Usaha Jasa Konstruksi Kualifikasi Kecil.

Dimyati dan Mudjiono, 2002. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta Direktorat Pembinaan SMK, Model-model Pembelajaran SMK. 2008. [online]

Tersedia: http://pengawassmk.wordpress.com/2010/12/04/melaksanakan-pembelajaran-menurut-2/

Eddy Mohamad Hidayat (1991). Science-Technology-Society: Pendidikan Sains untuk Tahun 2000. Edisi Khusus Jurnal Pendidikan IPA. Himpunan Sarjana Pendidikan IPA Indonesia.

elangbiru, 2012. Model Pembelajaran Sains-Teknologi-Masyarakat(STM). [online]. Tersedia: http://model-pembelajaran-sains-teknologi%202.html Hamalik, Oemar. 2004. Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT. Bumi Aksara Poedjiadi, Anna (2010). Sains Teknologi Masyarakat: Model Pembelajaran

Kontekstual Bermuatan Nilai. Bandung: Remaja Rosdakarya Offset.

Purbaya, Aria, Genta (2013). Eksperimen MediaPembelajaran Audio Visual

Terhadap Pemahaman Belajar Siswa SMK pada Mata Diklat Ilmu Bahan Bangunan. Bandung: UPI

Robert E. Yager, 2008. Comparison of Student Learning Outcomes in Middle

School Science Classes with an STS Approach and a Typical Textbook Dominated Approach. Iowa City, Iowa : The University of Iowa [online].

Tersedia:

http://www.amle.org/portals/0/pdf/rmle/rmle_vol31_no7.pdf

Sarjanaku. Pendekatan STM (Sains Teknologi Masyarakat). Tersedia: http://pendekatan-stm-sains-teknologi.html

Sutari Imam Bernadib, Pengantar Ilmu Pendidikan, (Yogyakarta: Yayasan Penerbit FIP IKIP)


(35)

Ricky Rizqy, 2014

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN SAINT TEKNOLOGI MASYARAKAT (STM) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN MENERAPKAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN (K3) DI SMK NEGERI 2 GARUT

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif,

Kualitatif, dan R&D). Bandung : Alfabeta.

Sugiyono (2002). Statistika Untuk Penelitian, Bandung : CV. Alfabeta Sudjana, 1996. Metode Statistika, Bandung. Tarsito.

Sumintono, Bambang. 2008. Mengemas Sains, Teknologi dan Masyarakat dalam

Pengajaran Sekolah.[online]. Tersedia: http://deceng.wordpress.com/

Sunarto .S.Pd., M.Pd. & Gora, Winastwan . ST, MT. PAKEMATIK Strategi

pembelajaran Inovatif berbasis TIK. Jakarta : PT Elex Media Komputindo.

Supian, Yusup (2013). Implementasi Model Cooperatif Type Talking Chip Untuk

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Kelas X TGB SMK 6 Negeri Bandung Dalam Mata Diklat IBB & IBG. Bandung: UPI

Universitas Terbuka, Pusat Studi Indonesia. Jurnal Studi Indonesia, Volume


(36)

Ricky Rizqy, 2014

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN SAINT TEKNOLOGI MASYARAKAT (STM) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN MENERAPKAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN (K3) DI SMK NEGERI 2 GARUT

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

LAMPIRAN PENELITIAN

ISI

1. LAMPIRAN SK JUDUL DAN BIMBINGAN SKRIPSI 2. LAMPIRAN INSTRUMEN PENELITIAN

3. LAMPIRAN SURAT IZIN PENELITIAN DAN VALIDITAS 4. LAMPIRAN ANALISIS DATA


(37)

Ricky Rizqy, 2014

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN SAINT TEKNOLOGI MASYARAKAT (STM) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN MENERAPKAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN (K3) DI SMK NEGERI 2 GARUT

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

1. LAMPIRAN SK JUDUL DAN BIMBINGAN SKRIPSI

ISI

Lampiran SK Pembimbing Lampiran Bimbingan Skripsi


(38)

Ricky Rizqy, 2014

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN SAINT TEKNOLOGI MASYARAKAT (STM) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN MENERAPKAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN (K3) DI SMK NEGERI 2 GARUT

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

2. LAMPIRAN INSTRUMEN PENELITIAN

ISI

Silabus Pembelajaran RPP Kelas Kontrol RPP Kelas Eksperimen Kisi-Kisi Soal


(39)

R ic k y R iz qy , 2 0 1 4 P E N E R A P A N M O D E L P E M B E L A J A R A N SA IN T T E K N O L O G I M A SY A R A K A T ( ST M ) U N T U K M E N IN G K A T K A N H A SI L B E L A J A R M A T A P E L A J A R A N M E N E R A P K A N K E SE L A M A T A N D A N K E SE H A T A N ( K 3 ) D I SM K N E G E RI 2 G A R U T U n iv e rs it a s P e n d id ik a n In d o n e si a | r e p o si to ry .u p i. e d u | p e rp u st a k a a n .u p i. e d u

Nama Sekolah : SMK Negeri 2 Garut

Mata pelajaran : Dasar Kompetensi Kejuruan Teknik Gambar Bangunan

Kelas : X TGB

Standar Kompetensi : Menerapkan Keselamatan dan Kesehatan Kerja

Kode Kompetensi :

Alokasi Waktu : 22 x 2 JPE x45 menit

TM PS PI

» Pengertian keselamatan kerja dijelaskan sesuai dengan referensi

» Pengertian keselamatan kerja » Memahami pengertian keselamatan

kerja

» Tanya Jawab

Logika Berfikir » Sebab-sebab kecelakaan kerja disebutkan dengan benar

sesuai dengan referensi

» Sebab-sebab kecelakaan kerja » Memahami sebab-sebab kecelakaan

kerja

» Tes tertulis

Disiplin,Kewaspadaan » Faktor-faktor yang menyebabkan kecelakaan oleh

manusia disebutkan dengan benar sesuai dengan referensi

» Faktor yang menyebabkan kecelakaan oleh manusia

» Memahami faktor kecelakaan yang disebabkan oleh manusia

» Tutorial

Menyimak Informasi » Faktor-faktor yang menyebabkan kecelakaan oleh

konstruksi dipahami dengan benar sesuai dengan keadaan di lapangan

» Faktor yang menyebabkan kecelakaan oleh konstruksi

» Memahami faktor kecelakaan yang disebabkan oleh konstruksi

Adanya Tindakan (Action) » Cara pencegahan kecelakaan dijelaskan sesuai dengan

faktor penyebabnya

» Cara pencegahan kecelakaan. » Memahami cara mencegah kecelakaan

Kepedulian Sosial dan Lingkungan » Penyebab penyakit akibat kerja dijelaskan sesuai dengan

golonganya

» Penyebab penyakit akibat kerja. » Memahami penyebab penyakit akibat

kerja Pemahaman

» Cara pencegahan penyakit akibat kerja dijelaskan sesuai dengan golongan penyakitnya

» Pencegahan penyakit akibat kerja. » Memahami pencegahan penyakit akibat kerja

» Pemeriksaan kesehatan dijelaskan sesuai dengan referensi » Pemeriksaan kesehatan » Memahami perlunya memeriksa

kesehatan

» Pengertian PPPK dijelaskan sesuai dengan referensi » PPPK » Memahami tentang pelaksanan PPPK » Tanya Jawab

Menyimak Informasi, Pemahaman

» Pengertian penerapan K3 pada proyek konstruksi » Penerapan K3 pada proyek

konstruksi

» Memahami tentang kerja sama dengan instansi terkait

» Tutorial

Kepedulian Sosial, Adanya Tindakan (Action) » Dasar-dasar hukum penerapan K3 pada proyek

konstruksi dijelaskan berdasarkan PP & UU yang berlaku

» Dasar-dasar hukum penerapan K3 » Memahami tentang dasar-dasar hukum penerapan K3

Kemandirian, Tanggung Jawab » Hal-hal yang perlu diperhatikan pada penerapan K3 di

proyek konstruksi dijelaskan sesuai referensi

» Hal-hal yang perlu diperhatikan pada penerapan K3 di proyek

» Memahami Hal-hal yang perlu diperhatikan pada penerapan K3 di proyek

» APD pada pekerjaan konstruksi disebutkan sesuai dengan referensi

» Macam-macam APD » Memahami penggunaan APD dalam

pekerjaan konstruksi » Fungsi dan kegunaan APD dijelaskan sesuai dengan

fungsi dan kegunaannya

» Fungsi dan kegunaan APD » Memahami fungsi dan kegunaan APD

» APD digambarkan sesuai dengan jenis pekerjaannya » Macam-macam gambar APD » Memahami APD sesuai dengan

pekerjaan

Mengetahui : Garut, Januari 2013

Kepala Sekolah, Pengajar,

Drs. H. Aban Suryana, M.Si., Ella Sofia, S.Pd.,

NIP. 195805131984031005 NIP. 197407212006042002

22 Pedoman Penyelenggaraan

Pemberdayaan Penanggung Jawab Teknik Badan Usaha Jasa Konstruksi Kualifikasi Kecil, Departemen Pekerjaan

Umum, 2005; Internet

22 Pedoman Penyelenggaraan

Pemberdayaan Penanggung Jawab Teknik Badan Usaha Jasa Konstruksi Kualifikasi Kecil, Departemen Pekerjaan

Umum, 2005; Internet

5,1 Mendeskripsikan keselamatan

dan kesehatan kerja

SILABUS

ALOKASI

WAKTU SUMBER BELAJAR

No KOMPETENSI DASAR INDIKATOR MATERI PEMBELAJARAN KEGIATAN PEMBELAJARAN PENILAIAN KARAKTER

Melaksanakan prosedur K3. 5,2


(40)

Ricky Rizqy, 2014

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN SAINT TEKNOLOGI MASYARAKAT (STM) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN MENERAPKAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN (K3) DI SMK NEGERI 2 GARUT

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

3. LAMPIRAN SURAT IZIN PENELITIAN DAN VALIDITAS

ISI

Surat Izin Penelitian Surat Pernyataan Validitasi Lembar Judgment


(41)

Ricky Rizqy, 2014

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN SAINT TEKNOLOGI MASYARAKAT (STM) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN MENERAPKAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN (K3) DI SMK NEGERI 2 GARUT

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

4. LAMPIRAN ANALISIS DATA

ISI

Analisis Data Hasil Pretest dan Post-test Kelas Kontrol Analisis Data hasil Pretest dan Post-Test Kelas Eksperimen Perhitungan Uji Gain (Peningkatan)

Perhitungan Uji Normalitas Perhitungan Uji Homogenitas Perhitungan Uji-t

Tabel Distribusi Normal Tabel Distribusi X2


(42)

Ricky Rizqy, 2014

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN SAINT TEKNOLOGI MASYARAKAT (STM) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN MENERAPKAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN (K3) DI SMK NEGERI 2 GARUT

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

DATA KESELURUHAN KELAS KONTROL

No. Pretes Postes

1 4,00 9,50

2 2,50 5,50

3 7,00 7,00

4 6,00 5,50

5 5,50 6,50

6 7,00 7,50

7 6,00 5,50

8 5,00 5,00

9 3,50 5,50

10 3,50 6,50

11 6,00 6,00

12 5,50 7,50

13 4,50 5,50

14 4,00 4,00

15 5,50 6,50

16 3,00 4,50

17 2,50 6,50

18 6,00 7,00

19 8,00 7,00

20 4,00 8,50

21 5,50 8,50

22 4,50 7,50

23 6,50 8,50

24 2,50 8,50


(43)

Ricky Rizqy, 2014

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN SAINT TEKNOLOGI MASYARAKAT (STM) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN MENERAPKAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN (K3) DI SMK NEGERI 2 GARUT

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

DATA KESELURUHAN KELAS EKSPERIMEN

No. Pretes Postes

1 8,50 10,00

2 4,00 7,50

3 7,00 9,00

4 4,00 5,00

5 2,00 8,50

6 3,50 6,50

7 6,00 5,50

8 5,50 9,50

9 5,50 5,50

10 6,00 6,50

11 5,00 7,50

12 6,00 8,00

13 6,00 9,00

14 3,00 6,50

15 3,50 6,00

16 7,00 8,00

17 6,00 8,00

18 6,00 9,00


(44)

Ricky Rizqy, 2014

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN SAINT TEKNOLOGI MASYARAKAT (STM) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN MENERAPKAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN (K3) DI SMK NEGERI 2 GARUT

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

HASIL UJI GAIN (PENINGKATAN) KELAS KONTROL

No. Pretes Postes N-Gain Klasifikasi

1 4,00 9,50 0,92 tinggi

2 2,50 5,50 0,40 sedang

3 7,00 7,00 0,00 rendah

4 6,00 5,50 -0,13 rendah

5 5,50 6,50 0,22 rendah

6 7,00 7,50 0,17 rendah

7 6,00 5,50 -0,13 rendah

8 5,00 5,00 0,00 rendah

9 3,50 5,50 0,31 sedang

10 3,50 6,50 0,46 sedang

11 6,00 6,00 0,00 rendah

12 5,50 7,50 0,44 sedang

13 4,50 5,50 0,18 rendah

14 4,00 4,00 0,00 rendah

15 5,50 6,50 0,22 rendah

16 3,00 4,50 0,21 rendah

17 2,50 6,50 0,53 sedang

18 6,00 7,00 0,25 rendah

19 8,00 7,00 -0,50 rendah

20 4,00 8,50 0,75 tinggi

21 5,50 8,50 0,67 sedang

22 4,50 7,50 0,55 sedang

23 6,50 8,50 0,57 sedang

24 2,50 8,50 0,80 tinggi

25 5,50 7,50 0,44 sedang

Jumlah 123,50 167,50 7,35 Rata-rata 4,94 6,70 0,29


(45)

Ricky Rizqy, 2014

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN SAINT TEKNOLOGI MASYARAKAT (STM) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN MENERAPKAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN (K3) DI SMK NEGERI 2 GARUT

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

HASIL UJI GAIN (PENINGKATAN) KELAS EKPERIMEN

No. Pretes Postes N-Gain Klasifikasi

1 8,50 10,00 1,00 tinggi

2 4,00 7,50 0,58 sedang

3 7,00 9,00 0,67 sedang

4 4,00 5,00 0,17 rendah

5 2,00 8,50 0,81 tinggi

6 3,50 6,50 0,46 sedang

7 6,00 5,50 -0,13 rendah

8 5,50 9,50 0,89 tinggi

9 5,50 5,50 0,00 rendah

10 6,00 6,50 0,13 rendah

11 5,00 7,50 0,50 sedang

12 6,00 8,00 0,50 sedang

13 6,00 9,00 0,75 tinggi

14 3,00 6,50 0,50 sedang

15 3,50 6,00 0,38 sedang

16 7,00 8,00 0,33 sedang

17 6,00 8,00 0,50 sedang

18 6,00 9,00 0,75 tinggi

19 7,50 8,50 0,40 sedang

Jumlah 102 144 9,20 Rata-rata 5,37 7,58 0,48


(46)

Ricky Rizqy, 2014

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN SAINT TEKNOLOGI MASYARAKAT (STM) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN MENERAPKAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN (K3) DI SMK NEGERI 2 GARUT

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

HASIL UJI NORMALITAS EKSPERIMEN

NO INTERVAL Xi Xin Zi PELUANG f0 fh f0-fh (f0-fh)2 (f0-fh)2/fh

-0,505 -2,41

1 -0,5 - -0,22 -0,36 0,008 0,224 1 -0,776 0,602176 0,602176

-0,215 -1,53

2 -0,21 - 0,07 0,07 0,1948 5,4544 6 -0,5456 0,297679 0,04961323 0,075 -0,65

3 0,08 - 0,36 0,22 0,1512 4,2336 6 -1,7664 3,120169 0,52002816 0,365 0,23

4 0,37 - 0,65 0,51 0,2755 7,714 7 0,714 0,509796 0,072828

0,655 1,11

5 0,66 - 0,94 0,8 0,1096 3,0688 4 -0,9312 0,867133 0,21678336


(47)

Ricky Rizqy, 2014

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN SAINT TEKNOLOGI MASYARAKAT (STM) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN MENERAPKAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN (K3) DI SMK NEGERI 2 GARUT

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

HASIL UJI NORMALITAS EKSPERIMEN

NO INTERVAL Xi Xin Zi PELUANG f0 fh f0-fh (f0-fh)2 (f0-fh)2/fh

-0,135 -2,08

1 -0,13 - 0,09 -0,02 0,0763 1,4497 2 -0,5503 0,30283 0,15141505 0,095 -1,31

2 0,10 - 0,32 0,21 0,203 3,857 2 1,857 3,448449 1,7242245

0,325 -0,53

3 0,33 - 0,55 0,44 0,1071 2,0349 8 -5,9651 35,58242 4,44780225 0,555 0,24

4 0,56 - 0,78 0,67 0,249 4,731 4 0,731 0,534361 0,13359025

0,785 1,01

5 0,79 - 1,01 0,9 0,1187 2,2553 2 0,2553 0,065178 0,03258905


(48)

Ricky Rizqy, 2014

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN SAINT TEKNOLOGI MASYARAKAT (STM) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN MENERAPKAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN (K3) DI SMK NEGERI 2 GARUT

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

UJI HOMOGENITAS N-Gain

Data Kelas S2 SD Fhitung Ftabel Kriteria

N-Gain Kontrol 0,11 0,33 1,242 2,15 Homogen

Eksperimen 0,09 0,30

dk=n-1

pembilang 24


(49)

Ricky Rizqy, 2014

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN SAINT TEKNOLOGI MASYARAKAT (STM) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN MENERAPKAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN (K3) DI SMK NEGERI 2 GARUT

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

Perhitungan Uji-t

Pada hasil perhitungan diatas diperoleh nilai thitung adalah 2,96 dan nilai ttabel pada taraf 95% adalah 1,67. Dari perolehan nilai ini, tampak thitung≥ ttabel (2,96 ≥ 1,67) maka Ho ditolak dan Ha diterima.

t = 2,96 t = 0,19

0,069 t = 0,19

1,88 √ 42 t = 0,19

t = 0,19

0,2464 + 1,62 √ 42 t = 0 ,48 – 0,29

(25-1)0,11+(19-1)0,0 1 + 1 √ 25+19-2 25 19 t = x1– x2

(n1-1)S12+(n2-1)S22 1 + 1 √ n1+n2-2 n1 n2

0,092

0,092


(50)

Ricky Rizqy, 2014

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN SAINT TEKNOLOGI MASYARAKAT (STM) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN MENERAPKAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN (K3) DI SMK NEGERI 2 GARUT

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

5. LAMPIRAN DOKUMENTASI

ISI

Dokumentasi Kelas Kontrol Dokumentasi Kelas Eksperimen


(51)

Ricky Rizqy, 2014

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN SAINT TEKNOLOGI MASYARAKAT (STM) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN MENERAPKAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN (K3) DI SMK NEGERI 2 GARUT

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

Sumber. Dokumentasi Pribadi

Foto Pengerjaan Pretest Siswa di Kelas Kontrol

Sumber. Dokumentasi Pribadi


(52)

Ricky Rizqy, 2014

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN SAINT TEKNOLOGI MASYARAKAT (STM) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN MENERAPKAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN (K3) DI SMK NEGERI 2 GARUT

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

Sumber. Dokumentasi Pribadi

Siswa mengerjakan Post-test di Kelas Kontrol

Sumber. Dokumentasi Pribadi


(53)

Ricky Rizqy, 2014

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN SAINT TEKNOLOGI MASYARAKAT (STM) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN MENERAPKAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN (K3) DI SMK NEGERI 2 GARUT

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

Sumber. Dokumentasi Pribadi

Kegiatan Belajar Mengajar di Kelas Eksperimen

Sumber. Dokumentasi Pribadi


(54)

Ricky Rizqy, 2014

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN SAINT TEKNOLOGI MASYARAKAT (STM) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN MENERAPKAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN (K3) DI SMK NEGERI 2 GARUT


(1)

Perhitungan Uji-t

Pada hasil perhitungan diatas diperoleh nilai t

hitung

adalah 2,96 dan nilai t

tabel

pada

taraf 95% adalah 1,67. Dari perolehan nilai ini, tampak t

hitung

≥ t

tabel

(2,96 ≥ 1,67)

maka Ho ditolak dan Ha diterima.

t =

2,96

t =

0,19

0,069

t =

0,19

1,88

42

t =

0,19

t =

0,19

0,2464 + 1,62

42

t =

0 ,48

0,29

(25-1)0,11+(19-1)0,0 1 + 1

25+19-2

25 19

t =

x

1

x

2

(n

1

-1)S

12

+(n

2

-1)S

22

1 + 1

n

1

+n

2

-2

n

1

n

2

0,092

0,092


(2)

5. LAMPIRAN DOKUMENTASI

ISI

Dokumentasi Kelas Kontrol

Dokumentasi Kelas Eksperimen


(3)

Sumber. Dokumentasi Pribadi

Foto Pengerjaan Pretest Siswa di Kelas Kontrol

Sumber. Dokumentasi Pribadi


(4)

Sumber. Dokumentasi Pribadi

Siswa mengerjakan Post-test di Kelas Kontrol

Sumber. Dokumentasi Pribadi


(5)

Sumber. Dokumentasi Pribadi

Kegiatan Belajar Mengajar di Kelas Eksperimen

Sumber. Dokumentasi Pribadi


(6)