Efek Jus Buah Labu Siam (Sechium edule Swartz.) Terhadap Tekanan Darah Normal Laki-Laki Dewasa.
iv
EFEK JUS BUAH LABU SIAM (Sechium edule Swartz)
TERHADAP TEKANAN DARAH NORMAL LAKI - LAKI DEWASA Arvin Sudibyo, 2010, Pembimbing 1 : dr. Pinandojo Djojosoewarno, Drs., AIF.
Pembimbing 2 : Rosnaeni, Dra. Apt
Hipertensi merupakan salah satu penyakit kardiovaskuler yang menjadi masalah utama dalam kesehatan. Hipertensi dapat di cegah dengan melakukan pola hidup sehat dan berolah raga secara teratur. Pengobatan hipertensi selain dengan obat sintetis, sebagai alternatif dapat juga menggunakan obat tradisional, salah satunya dengan buah labu siam (Sechium edule Swartz.)
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui efek jus buah labu siam terhadap penurunan tekanan darah pada pria dewasa.
Penelitian ini bersifat prospektif eksperimental laboratorium sungguhan, menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL), bersifat komparatif dengan desain penelitian pre-test dan post-test. Penelitian dilakukan pada 22 orang laki-laki dewasa. Pengukuran tekanan darah sistol dan diastol dilakukan pada posisi duduk dengan metode gabungan (Palpasi-Auskultasi), sebelum dan sesudah minum jus buah labu
siam. Analisis data dengan uji ”t” berpasangan, α = 0.05, kemaknaan ditentukan berdasarkan nilai p < 0,05. Pengolahan data menggunakan perangkat lunak komputer.
Hasil penelitian menunjukkan rerata tekanan darah sebelum minum jus buah labu siam adalah 118,55/77,32 mmHg, sedangkan rerata tekanan darah setelah minum jus buah labu siam 107,64/68,82 mmHg. Hasil ini menunjukkan penurunan yang sangat signifikan (p < 0,01). Penurunan tekanan darah sistol 9,05 % dan diastol 10,96 % berbeda signifikan (p < 0,05).
Simpulan jus buah labu siam berefek menurunkan tekanan darah normal laki – laki dewasa dengan perbedaan signifikan.
(2)
v ABSTRACT
THE EFFECT OF CHAYOTE JUICE (Sechium edule Swartz.) ON NORMAL BLOOD PRESSURE IN ADULT MALE
Arvin Sudibyo, 2010. 1st Tutor : dr. Pinandojo Djojosoewarno, Drs., AIF. 2nd Tutor : Rosnaeni, Dra. Apt
Hypertension, one of the cardiovascular diseases, is a common health problem. Hypertension can be prevented by healthy lifestyle and regular exercise. Treatment for hypertension besides using sinetic drugs, it can be traditionally done with chayote fruit (sechium edule Swartz.)
The purpose of this study is to determine the effect of chayote fruit juice to the decrease of blood pressure in adult men.
This study is the true prospective laboratory experimental, using Completely Randomized Design (CRD), it is a comparative research, designed with pre-test and post-test. The study was conducted on 22 adult men. Measurement of blood pressure, both systole and diastole, done in a sitting position; with a combined method (Palpation-Auscultation) before and after drinking chayote fruit juice. the analysis of blood pressure decrease data is using paired “t” test with α = 0.05. significance is determined based on the value of p <0.05 and using computer-software.
The results of this study shows that mean of blood pressure before drinking chayote fruit juice is 118,55/77,32 mmHg. Mean of blood pressure after drinking chayote fruit juice is 107,64/68,82 mmHg. The results of this measurement, arithmetically has decreased significantly (p < 0.01). Sistole blood pressure decreased 9,05 % and diastole 10,96 % are different significantly (p < 0,05).
The conclusion of this research is chayote fruit juice decreased the blood pressure
(3)
viii
LEMBAR PERSETUJUAN ... ii
SURAT PERNYATAAN ... iii
ABSTRAK ... iv
ABSTRACT ... v
KATA PENGANTAR ... vi
DAFTAR ISI ... viii
DAFTAR GAMBAR ... xi
DAFTAR TABEL ... xii
DAFTAR LAMPIRAN ... xiii
BAB I PENDAHULUAN 1.1Latar Belakang ... 1
1.2Identifikasi Masalah ... 2
1.3Maksud dan Tujuan Penelitian ... 2
1.3.1 Maksud ... 2
1.3.2 Tujuan ... 2
1.4Manfaat Penelitian ... 3
1.4.1 Manfaat Akademis ... 3
1.4.2 Manfaat Praktis ... 3
1.5Kerangka Pemikiran dan Hipotesis ... 3
1.5.1 Kerangka Pemikiran ... 3
1.5.2 Hipotesis ... 4
1.6Metodologi Penelitian ... 4
1.7 Lokasi dan Waktu ... 4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tekanan Darah ... 5
2.2 Pengukuran Tekanan Darah ... 12
2.3 Sistem Renin Angiotensin ... 16
(4)
ix
2.5 Buah Labu Siam ... 19
2.5.1 Taksonomi ... 19
2.5.2 Deskripsi ... 20
2.5.3 Kandungan Zat dalam Buah Labu Siam ... 20
2.5.4 Kegunaan dan Khasiat Buah Labu Siam ... 22
BAB III BAHAN/ SUBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Bahan/ Subjek Penelitian ... 25
3.1.1 Bahan dan Alat Penelitian ... 25
3.1.2 Subjek Penelitian ... 25
3.1.3 Tempat dan Waktu Penelitian ... 26
3.2 Metode Penelitian ... 26
3.2.1 Desain Penelitian ... 26
3.2.2 Variabel Penelitian ... 26
3.2.2.1 Definisi Konsepsional Variabel ... 26
3.2.2.2 Definisi Operasional Variabel ... 26
3.2.3 Besar Sampel Penelitian ... 26
3.2.4 Prosedur Kerja ... 28
3.2.5 Cara Pemeriksaann ... 28
3.2.6 Metode Analisis ... 29
3.2.7 Aspek Etik Penelitian ... 29
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian dan Pembahasan ... 30
4.2 Pengujian Hipotesis Penelitian ... 34
4.2.1 Hipotesis Penelitian ... 34
4.2.2 Hipotesis Statistik ... 34
(5)
x
5.2 Saran ... 36
DAFTAR PUSTAKA ... 37
LAMPIRAN ... 40
(6)
xi
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Pengukuran Darah Cara Langsung ... 13
Gambar 2.2 Pengukuran Tekanan Darah Metode Palpasi ... 14
Gambar 2.3 Pengukuran Tekanan Darah Metode Auskultasi ... 15
Gambar 2.4 Sistem Renin Angiotensin ... 17
Gambar 2.5 Buah Labu Siam ... 19
(7)
xii
Tabel 2.1 Klasifikasi Tekanan Darah ... 18 Tabel 2.2 Kandungan Buah Labu Siam ... 21 Tabel 4.1 Tekanan Darah Sistol Sebelum dan Sesudah Minum Jus
Buah Labu Siam ... 30 Tabel 4.2 Tekanan Darah Diastol Sebelum dan Sesudah Minum Jus
Buah Labu Siam ... 31 Tabel 4.3 Hasil Uji “t” Berpasangan Tekanan Darah Sistol ... 32 Tabel 4.4 Hasil Uji “t” Berpasangan Tekanan Darah Diastol ... 32 Tabel 4.5 Persentase Penurunan Tekanan Darah Sistol dan Diastol
(8)
xiii DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Informed Consent ... 40
Lampiran 2 Besar Sampel ... 41
Lampiran 3 Lembar Kerja ... 43
Lampiran 4 Data Subjek Penelitian ... 45
Lampiran 5 Data Hasil Percobaan ... 46
Lampiran 6 Hasil Uji “t” Berpasangan untuk Tekanan Darah Sistol Sebelum dan Setelah Minum Jus Buah Labu Siam (Sechium edule Swartz) ... 48
Lampiran 7 Hasil Uji “t” Berpasangan untuk Tekanan Darah Diastol Sebelum dan Setelah Minum Jus Buah Labu Siam (Sechium edule Swartz) ... 50
Lampiran 8 Hasil Uji “t” Berpasangan untuk Perbedaan Penurunan Tekanan Darah Sistol Sebelum dan Setelah Minum Jus Buah Labu Siam (Sechium edule Swartz) ... 52
(9)
Email: ethic_fkukmrsi@
med.maranatha. edu
KOMISI ETIK PENELITIAN
FAKULTAS KEDOKTERAN UK MARANATHA - R.S. IMMANUEL
BANDUNG
SOP/008/01.0
Berlaku mulai:
Desember 2009
Hal 40
Judul:
Formulir Protokol
40
LAMPIRAN 3 SURAT PERNYATAAN PERSETUJUAN
UNTUK IKUT SERTA DALAM PENELITIAN (INFORMED CONSENT)
Yang bertanda tangan dibawah ini: N a m a :
U s i a : Alamat :
Pekerjaan : Mahasiswa No. KTP/lainnya:
Dengan sesungguhnya menyatakan bahwa:
setelah mendapat keterangan sepenuhnya menyadari, mengerti, dan memahami tentang tujuan, manfaat dan risiko yang mungkin timbul dalam penelitian, serta sewaktu-waktu dapat mengundurkan diri dari keikut sertaannya, maka saya setuju ikut serta dalam penelitian yang berjudul: Efek Jus Buah Labu Siam (Sechium edule sw.) Terhadap Tekanan Darah Normal Laki-Laki Dewasa.
Demikian surat pernyataan ini kami buat dengan sesungguhnya dan tanpa paksaan.
Bandung,
Mengetahui, Yang menyatakan
Penanggung jawab penelitian, Peserta penelitian,
( Arvin Sudibyo ) ( )
(10)
41
LAMPIRAN II
BESAR SAMPEL
Besar sampel sebanyak 22 orang ditetapkan berdasarkan taraf kepercayaan 95% dengan Z1 – α/2 = 1,96 dan power test (kekuatan test) 80% dengan Z1 –β = 0,84, menggunakan hipotesis satu arah (one tailed) dengan menggunakan rumus besar sampel untuk menguji perbedaan rerata data berpasangan.
n = σd2
(Z1–α + Z1–β)2 (Woolson, Robert F, 1987) (μd)2
n = σd2
(Z1–α + Z1–β)2 (x1– x2)2
Cadangan drop out = 20 %
Keterangan :
σd = Standar deviasi
Z1–α dan Z1–β diperoleh dari tabel distribusi normal standar Untuk taraf kepercayaan 95 %, nilai Z1–α = 1,96
Power test 80 % Z1 –β = 0,84
μd =x1– x2 yaitu besarnya perbedaan rata- rata tekanan darah sebelum perlakuan dan sesudah perlakuan.
Perhitungan :
n = (18) 2 (1,96 + 0,84 ) (120-108) 2 n = 324 (2,80) 2
12 2 n = 324 (2,80) 2
(11)
42
n = (324x7.84) 144
n = 17.64 dibulatkan n =18.
Cadangan drop out = 20% x 18 = 3,6. jadi, jumlah subjek penelitian adalah 18 +3,6 = 21,6, dibulatkan menjadi 22.
(12)
43
LAMPIRAN III
LEMBAR KERJA
Tabel L3.1 Tekanan Darah Sistol Sebelum dan Setelah Minum Jus Buah Labu Siam
No. SP
Tekanan Darah Sistol (mmHg)
Sebelum Minum Jus Buah Labu Siam Setelah Minum Jus Buah Labu Siam
1 2 3 Rerata 2’ 7’ 12’ 17’ 22’ 27’ Terendah
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22
(13)
44
Tabel L3.2 Tekanan Darah Diastol Sebelum dan Setelah Minum Jus Buah Labu Siam
No. SP
Tekanan Darah Diastol (mmHg)
Sebelum Minum Jus Buah Labu Siam Setelah Minum Jus Buah Labu Siam
1 2 3 Rerata 2’ 7’ 12’ 17’ 22’ 27’ Terendah
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22
(14)
45
LAMPIRAN IV
DATA SUBJEK PENELITIAN
Tabel L4.1 Data Subjek Penelitian
No. Usia (Tahun) Tinggi Badan (Cm) Berat Badan (Kg)
1 21 170 68
2 23 173 65
3 21 169 68
4 21 175 70
5 21 173 63
6 21 170 67
7 20 168 70
8 21 163 60
9 20 178 73
10 21 180 65
11 21 173 69
12 20 173 73
13 22 168 65
14 21 163 68
15 20 178 78
16 21 160 57
17 22 176 68
18 21 176 79
19 22 167 67
20 21 168 65
21 20 166 60
(15)
46
LAMPIRAN V
DATA HASIL PERCOBAAN
Tabel L5.1 Tekanan Darah Sistol Sebelum dan Setelah Minum Jus Buah Labu Siam
SP
Tekanan Darah Sistol (mmHg) Sebelum Minum Jus Buah
Labu Siam
Setelah Minum Jus Buah Labu Siam
1 2 3 Rerata 2’ 7’ 12’ 17’ 22’ 27’ Terendah
1 118 120 118 119 114 112 108 110 114 118 108
2 120 118 118 119 116 112 110 110 116 118 110
3 118 118 118 118 116 114 110 108 112 118 108
4 116 118 118 117 116 112 118 106 110 118 106
5 116 116 118 116 114 112 110 106 110 116 106
6 118 120 120 119 118 116 102 108 116 118 102
7 118 116 118 117 116 116 112 110 114 116 110
8 120 120 118 119 118 114 108 104 114 118 104
9 120 118 120 119 114 110 106 110 112 118 106
10 120 118 118 118 116 112 108 106 112 118 106
11 118 120 120 119 118 114 110 108 110 118 108
12 120 120 120 120 114 114 112 110 114 120 110
13 118 118 118 118 116 112 108 106 110 118 106
14 116 118 116 116 114 112 110 108 110 116 108
15 120 120 118 119 112 110 108 106 112 118 106
16 118 120 118 118 114 112 110 108 112 120 108
17 122 122 120 121 116 112 110 106 110 120 106
18 118 118 120 118 114 110 108 110 112 120 108
19 118 120 120 119 116 114 112 110 114 118 110
20 120 118 120 119 116 112 112 110 114 120 110
21 116 118 116 116 116 112 110 108 114 116 108
22 122 120 122 121 118 114 110 108 114 120 108
(16)
47
Tabel L5.2 Tekanan Darah Diastol Sebelum dan Setelah Minum Jus Buah Labu Siam
SP
Tekanan Darah Diastol (mmHg) Sebelum Minum Jus Buah
Labu Siam
Setelah Minum Jus Buah Labu Siam
1 2 3 Rerata 2’ 7’ 12’ 17
’ 22’ 27’ Terendah
1 80 80 80 80 76 70 68 70 72 80 68
2 80 80 78 79 76 72 68 70 72 78 68
3 70 72 70 70 68 64 64 66 68 70 64
4 80 78 80 78 76 72 70 70 76 78 70
5 80 78 78 78 72 70 68 70 72 78 68
6 76 78 78 77 74 70 70 72 74 78 70
7 78 76 78 77 70 68 66 68 74 76 66
8 80 78 80 79 72 70 68 68 74 80 68
9 82 80 80 80 76 68 66 70 76 80 66
10 68 70 70 69 64 62 60 62 68 70 60
11 78 76 76 76 74 72 70 70 74 76 70
12 80 78 78 78 74 72 72 70 72 78 70
13 80 80 80 80 74 72 70 72 74 80 70
14 80 76 76 77 76 74 70 72 74 76 70
15 78 78 78 78 76 72 70 70 72 78 70
16 78 76 76 76 74 74 72 72 74 76 72
17 80 76 80 79 76 72 70 72 76 78 70
18 76 80 80 79 78 76 74 72 76 76 72
19 74 78 76 76 76 74 74 72 76 76 72
20 78 78 78 78 76 74 70 70 74 78 70
21 78 78 78 78 76 74 72 70 74 78 70
22 80 80 78 79 76 74 70 72 74 80 70
(17)
48
LAMPIRAN VI
HASIL UJI
“
t
”
BERPASANGAN UNTUK TEKANAN DARAH
SISTOL SEBELUM DAN SETELAH MINUM JUS BUAH LABU
SIAM (Sechium edule Swartz.)
Tabel L6.1 Paired Sample Statistics untuk Tekanan Darah Sistol
Paired Samples Statistics
Mean N
Std.
Deviation Std. Error Mean Pair 1 TDS
sebelum 118.55 22 1.299 .277
TDS
sesudah 107.64 22 1.916 .408
Tabel L6.2 Paired Sample Correlations untuk Tekanan Darah Sistol
Paired Samples Correlations
N
Correlati
on Sig.
Pair 1
TDS sebelum &
(18)
49
Tabel L6.3 Paired Sample Test untuk Tekanan Darah Sistol
Paired Samples Test
Pair 1 TDS sebelum -
TDS sesudah Paired
Differences
Mean 10.91
Std. Deviation 2.266
Std. Error Mean .483
95% Confidence Interval of the Difference
Lower 9.90
Upper
11.91
T 22.582
Df 21
(19)
50
LAMPIRAN VII
HASIL UJI
“
t
”
BERPASANGAN UNTUK TEKANAN DARAH
DIASTOL SEBELUM DAN SETELAH MINUM JUS BUAH
LABU SIAM (Sechium edule Swartz.)
Tabel L7.1 Paired Sample Statistics untuk Tekanan Darah Diastol
Paired Samples Statistics
Mean N
Std.
Deviation Std. Error Mean Pair 1 TDD
sebelum 77.32 22 2.818 .601
TDD
sesudah 68.82 22 2.805 .598
Tabel L7.2 Paired Sample Correlations untuk Tekanan Darah Diastol
Paired Samples Correlations
N Correlation Sig.
Pair 1 TDD sebelum &
(20)
51
Tabel L7.3 Paired Sample Test untuk Tekanan Darah Diastol
Paired Samples Test
Pair 1 TDD sebelum -
TDD sesudah Paired
Differences
Mean 8.50
Std. Deviation 2.464
Std. Error Mean .525
95% Confidence Interval of the Difference
Lower 7.41
Upper
9.59
t 16.180
df 21
(21)
52
LAMPIRAN VIII
HASIL UJI
“
t
”
BERPASANGAN UNTUK PERBEDAAN
PENURUNAN TEKANAN DARAH SISTOL DAN DIASTOL
SEBELUM DAN SETELAH MINUM JUS BUAH LABU SIAM
(Sechium edule Swartz.)
Tabel L8.1 Paired Sample Statistics untuk Perbedaan Penurunan Tekanan Darah Sistol dan Diastol
Paired Samples Statistics
Mean N
Std.
Deviation Std. Error Mean
Pair 1 %
penurunan TDS
9.0459 22 1.85384 .39524
%
penurunan TDD
10.9586 22 3.02532 .64500
Tabel L8.2 Paired Sample Correlations untuk Perbedaan Penurunan Tekanan Darah Sistol dan Diastol
Paired Samples Correlations
N Correlation Sig.
Pair 1 % penurunan TDS &
(22)
53
Tabel L8.3 Paired Sample Test untuk Perbedaan Penurunan Tekanan Darah Sistol dan Diastol
Paired Samples Test
Pair 1 % penurunan
TDS - % penurunan
TDD Paired
Differences
Mean -1.9127
Std. Deviation 3.44814
Std. Error Mean .73515
95% Confidence Interval of the Difference
Lower -3.4415
Upper
-.3839
t -2.602
df 21
(23)
(24)
55
RIWAYAT HIDUP
Nama : Arvin Sudibyo
NRP : 0710213
Tempat dan Tanggal Lahir : Jakarta, 15 November 1988
Alamat : Taman Alfa Indah B 19/14, Jakarta Riwayat Pendidikan :
1. TK Regina Pacis, Jakarta, 1993-1995 2. SD Regina Pacis, Jakarta, 1995-2001 3. SMP Regina Pacis, Jakarta, 2001-2004 4. SMA Regina Pacis, Jakarta, 2004-2007
(25)
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang
Indonesia sebagai salah satu negara berkembang memiliki banyak sekali masalah kesehatan. Masalah kesehatan harus mendapat perhatian dari semua pihak, tidak hanya dari individu yang bersangkutan, tetapi juga dari pemerintah. Masalah kesehatan yang harus mendapatkan perhatian salah satunya adalah penyakit kardiovaskular, antara lain hipertensi. Penyakit ini termasuk penyakit degeneratif yang menjadi salah satu penyebab kematian utama di berbagai negara berkembang, termasuk Indonesia (Barry L, Carter, dan Joseph J. Sassen, 2002) .
Hipertensi merupakan salah satu penyakit kardiovaskuler yang menjadi masalah utama dalam kesehatan. Hipertensi dapat di cegah dengan melakukan pola hidup sehat dan berolah raga secara teratur. Hipertensi adalah suatu keadaan di mana seseorang mengalami peningkatan tekanan darah di atas normal yang ditunjukkan oleh angka sistol (bagian atas) dan diastol (bagian bawah). Hipertensi menurut JNC VII (The Seventh Joint National Committee on Prevention, Detection, Evaluation, and Treatment of High Blood Pressure, 2003) adalah tekanan sistol 140 mmHg atau lebih dan tekanan darah diastol 90 mmHg atau lebih, atau sedang dalam pengobatan hipertensi.
Riset Kesehatan Dasar 2007 (RISKESDAS) menyimpulkan penyakit hipertensi ditemukan diseluruh Wilayah Indonesia, dengan rerata 31,7%. Persentase terbesar terdapat di Provinsi Jawa Timur (37,4%) dan terendah di Provinsi Papua Barat (20,1%). Riset membuktikan bahwa pada usia dewasa muda (18–24 tahun) , penderita hipertensi pada laki – laki lebih tinggi dibandingkan dengan wanita. Selain itu, menurut RISKESDAS penderita hipertensi paling banyak ditemukan dikalangan penduduk yang tidak mempunyai pekerjaan dan hidup di pedesaan (RISKESDAS, 2007).
Penderita hipertensi di pedesaan menurut RIKERDAS lebih tinggi dari pada di daerah perkotaan. Sebenarnya sumber daya alam yang terdapat di pedesaan sangatlah
(26)
2
melimpah yang dapat digunakan untuk preventif hipertensi, seperti sayur – sayuran dan buah – buahan. Seperti diketahui, sayur – sayuran dan buah – buahan banyak mengandung senyawa kimia yang dapat mempengaruhi tekanan darah. Hanya saja sumber daya alam ini belum dimanfaatkan secara maksimal untuk preventif hipertensi (RISKESDAS, 2007).
Bahan nabati yang secara empiris digunakan untuk menurunkan tekanan darah adalah buah labu siam (Sechium edule Swartz). Masyarakat sudah mengenal buah labu siam bukan hanya sebagai bahan makanan yang diolah menjadi berbagai variasi masakan, tetapi juga sebagai obat tradisional untuk menurunkan tekanan darah. Labu siam dipercaya oleh masyarakat untuk menurunkan tekanan darah karena kandungan air yang banyak di dalamnya. Menurut ilmu kedokteran di dalam labu siam terdapat kandungan kimia yang mempunyai efek diuretik sehingga akan memperbanyak pengeluaran air seni yang pada akhirnya dapat menurunkan tekanan darah. Oleh karena itu, penulis tertarik untuk meneliti efek buah labu siam terhadap penurunan tekanan darah (K. Heyne, 1987).
1.2Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, identifikasi masalah adalah :
1. Apakah jus labu siam berefek menurunkan tekanan darah sistol. 2. Apakah jus labu siam berefek menurunkan tekanan darah diastol.
3. Apakah jus labu siam berefek beda terhadap penurunan tekanan darah sistol dan diastol.
1.3Maksud dan Tujuan penelitian
1.3.1 Maksud Penelitian
Maksud penelitian untuk mengetahui bahan alami khususnya bahan nabati yang berefek terhadap tekanan darah.
(27)
1.3.2 Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui efek jus buah labu siam terhadap penurunan tekanan darah sistol
2. Untuk mengetahui efek jus buah labu siam terhadap penurunan tekanan darah diastol.
3. Untuk mengetahui perbedaan efek jus buah labu siam terhadap penurunan tekanan darah sistol dan diastol.
.
1.4Manfaat Karya Tulis Ilmiah
1.4.1 Manfaat Akademis
Memberikan pengetahuan dan wawasan yang berhubungan dengan farmakologi tanaman obat serta buah – buahan yang bermanfaat untuk menurunkan tekanan darah.
1.4.2 Manfaat Praktis
Masyarakat dapat mengetahui bahwa labu siam dapat mencegah peningkatan tekanan darah.
1.5Kerangka Penelitian dan Hipotesis
1.5.1 Kerangka Pemikiran
Nilai tekanan darah ditentukan oleh perkalian antara curah jantung dengan tahanan perifer total (BP = CO x TPR). Nilai curah jantung didapatkan dari perkalian denyut jantung dan isi sekuncup. Sedangkan tahanan perifer total merupakan gabungan tahanan pembuluh – pembuluh darah perifer (Kaplan, 2006).
Labu siam mengandung senyawa bioaktif, antara lain flavonoid, alkaloid, dan saponin. Selain itu, labu siam memiliki kandungan vitamin dan mineral, seperti vitamin B, E, C, K, air, protein, karbohidrat, serat, kalium, dan natrium
Flavonoid merupakan antioksidan dan juga dapat digunakan sebagai penghambat ACE. Sedangkan alkaloid berfungsi sama seperti Beta blocker yang
(28)
4
mempunyai khasiat inotropik negatif dan kronotropik negatif terhadap jantung. Efek ini dapat menurunkan curah jantung, denyut jantung, dan kekuatan kontraksi dari miokardium. Saponin berfungsi sebagai diuretik. Saponin dapat menurunkan volume plasma dan mempengaruhi resistensi perifer / resistensi arteri.
1.5.2 Hipotesis
1. Jus labu siam berefek menurunkan tekanan darah sistol. 2. Jus labu siam berefek menurunkan tekanan darah diastol.
3. Jus labu siam berefek tidak sama terhadap penurunan tekanan darah sistol dan diastol.
1.6Metodologi Penelitian
Desain penelitian ini bersifat prospektif eksperimental laboratorium sungguhan, menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL), bersifat komparatif dengan desain pre-tes dan post-tes.
Data yang diukur adalah tekanan darah sistol dan tekanan darah diastol (mmHg) terhadap 22 subjek penelitian, sebelum dan sesudah diberi perlakuan. Pengukuran darah dilakukan dengan metode gabungan (palpasi dan auskultasi) pada posisi duduk, kaki menyentuh lantai, dan tangan diletakkan di atas paha.
Analisis data dengan uji ”t” berpasangan, α = 0.05, kemaknaan ditentukan berdasarkan nilai p < 0,05. Pengolahan data menggunakan perangkat lunak komputer.
(29)
36
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
5.1 Simpulan
1. Jus buah labu siam berefek menurunkan tekanan darah sistol normal pada laki-laki dewasa.
2. Jus buah labu siam berefek menurunkan tekanan darah diastol normal pada laki-laki dewasa.
3. Terdapat perbedaan efek jus buah labu siam terhadap penurunan tekanan darah sistol dan diastol normal pada laki-laki dewasa.
5.2 Saran
1. Penelitian efek jus buah labu siam terhadap penurunan tekanan darah sistol dan diastol normal pada laki-laki dewasa dapat dilanjutkan dengan subjek penelitian wanita dewasa.
2. Jus buah labu siam dapat digunakan sebagai terapi komplementer untuk menurunkan tekanan darah dengan biaya yang relatif murah.
3. Penggunaaan labu siam untuk menurunkan tekanan darah, selain dikonsumsi dengan cara dijus, dapat juga dikonsumsi langsung setelah direbus.
(30)
37
DAFTAR PUSTAKA
Ardhi. 2010. Khasiat / Manfaat Jipang atau Labu Siam
.http://www.rahasiakeluarga.com/kesehatan/khasiat-labu-siam/
Anderson J., Young L., Long E. 2008. Potassium and health. http://www.ext.colostate.edu/pubs/foodnut/09355.html , 2 September 2010.
Barry L, Carter, dan Joseph J. Sassen. 2002. PHARMACOTHERAPY : A Pathophysiology Approach. Fifth edition. P. 157
Engler M.B., Engler M.M. 2006. The emerging role of flavonoid-rich cocoa and chocolate in cardiovascular health and disease. Nutrition Reviews, 64(3): 109-18. Ganong, William F. 2005. Review of Medical Physiology. Singapore: Mc Graw Hill. p.
244, 359-60, 442, 454-8, 584-5, 588, 590, 604, 633-4.
Gardner F.S. 2007. Panduan sehat mengatasi tekanan darah tinggi. Jakarta: Prestasi Pustaka Publisher. Hal 6-13, 53, 60, 103-172
Guyton and Hall. 2008. Buku ajar fisiologi kedokteran. Edisi 9. Jakarta: EGC. Hal. 146, 148, 217, 208-211, 219-223,, 259, 266, 268, 277-282, 285-287.
Hecht, F. 2003. High Blood Pressure. http: //www.medicinenet.com/High Blood Pressure. Diunduh tanggal 23 Mei 2010
Hendra Priantono. 2010. Labu Siam Redam Hipertensi.
http://himagiziuhamka.blogspot.com/2010/09/labu-siam-redam-hipertensi.html, September, 2010.
Heyne, K. 1987. Tumbuhan Berguna Indonesia III. Jakarta: Yayasan Sarana Wana Jaya. Hal. 1819.
(31)
Hidgon J. 2006. Vitamin C. Linus Pauling Institute, Oregon State University. http://lpi.oregonstate.edu/infocenter/vitamins/vitaminC/, 2 September 2010.
Houssay B.A. 1955. Human physiology. New York: McGraw-Hill. p. 13-17, 175-185. Ibnu Masud. 1996. Dasar-dasar Fisiologi Kardiovaskuler. Jakarta : EGC. Hal 1-2, 6-7,
25-27, 110-9, 122, 129 JNC VII. 2003.
Kaplan N. M. 2006. Clinical hypertension. 9th ed. Philadelphia: Lippincott Williams & Wilkins. p. 52-3.
Littler W.A., Honour A. J., Carter R. D., Sleight P., 1975. Sleep and blood presure.
British Medical Journal, 3: 346-8.
http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC1673769/pdf/brmedj01459-0014.pdf, 5 Oktober 2010.
Mills S., Bone K. 2000. Principles and practise of phytotherapy: Modern herbal medicine. London: Chruchill Livingstone. p. 33.
Moerdowo. 1984. Masalah Hipertensi. Jakarta:Bhratara Karya Aksara. H. 8-9, 75-76. Mohammad Yogiantoro. 2006. Hipertensi Esensial. Dalam Aru W Sudoyo, Bambang
Setiyohadi, Idrus Alwi, Marcellus Simandibrata K, Siti Setiati: Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Edisi 4. Jakarta: Pusat Penerbitan Departemen Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Hal 610-614.
Oates J. A., Brown N. J. 2001. Antihypertensive agents and the drug therapy of hypertension. In Hardman, J. G. & Limbird, L. E.: Goodman & gilman’s the pharmacological basis of therapeutics. 19th ed. New York: Mc Graw-Hill Medical Publishing Division. p. 871-86.
Riskesdas. 2007. Hipertensi di Indonesia.
http://www.litbang.depkes.go.id/Simnas4/Day_2/HIPERTENSI.pdf, 8 Januari 2010.
(32)
39
Rubatzky,Vincent E, Mas Yamaguchi,1999. Sayuran dunia,Prinsip,produksi dan gizi,Jilid 3, Bandung: Penerbit ITB, p. 97-99
Semple, P. 1996. Tekanan Darah Tinggi. Jakarta : Arcan. Hal 27, 29, 30-32, 49- 65, 77-86.
Sheps S.G. 2010. Sleep deprivation: a cause of high blood pressure. http://www.mayoclinic.com/health/sleep-deprivation/AN01344, 5 Oktober 2010. Sri Astuti Sudarso Suparman. 2000. Inventaris tanaman obat Indonesia, Jilid 1, Jakarta:
Departemen Kesehatan & Kesejahteraan Sosial Republik Indonesia, Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan, p.213-214
Tortora Grabowsky. 2003. Principles of anatomy and physiology. 10th Ed. Biological sciences textbook. p. 705-715
The seventh report of the Joint National Committee on prevention, detection, evaluation, and treatment of high blood pressure. Hypertension, 42: 1206-52. http://hyper.ahajournals.org/cgi/content/full/42/6/1206, 8 Desember 2009
Wolson R. F. 1987. Statistical method for the analysis of biomedical data. New York: John Wiley & Sons, Inc. p. 154.
Wikipedia. 2010. Tekanan Darah Tinggi.
http://en.wikipedia.org/wiki/tekanandarahtinggi, 9 November 2010.
---. 2010. Khasiat Labus Siam. http://www.rahasiakeluarga.com/kesehatan/khasiat-labu-siam/
(1)
3
1.3.2 Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui efek jus buah labu siam terhadap penurunan tekanan darah sistol
2. Untuk mengetahui efek jus buah labu siam terhadap penurunan tekanan darah diastol.
3. Untuk mengetahui perbedaan efek jus buah labu siam terhadap penurunan tekanan darah sistol dan diastol.
.
1.4Manfaat Karya Tulis Ilmiah
1.4.1 Manfaat Akademis
Memberikan pengetahuan dan wawasan yang berhubungan dengan farmakologi tanaman obat serta buah – buahan yang bermanfaat untuk menurunkan tekanan darah.
1.4.2 Manfaat Praktis
Masyarakat dapat mengetahui bahwa labu siam dapat mencegah peningkatan tekanan darah.
1.5Kerangka Penelitian dan Hipotesis
1.5.1 Kerangka Pemikiran
Nilai tekanan darah ditentukan oleh perkalian antara curah jantung dengan tahanan perifer total (BP = CO x TPR). Nilai curah jantung didapatkan dari perkalian denyut jantung dan isi sekuncup. Sedangkan tahanan perifer total merupakan gabungan tahanan pembuluh – pembuluh darah perifer (Kaplan, 2006).
Labu siam mengandung senyawa bioaktif, antara lain flavonoid, alkaloid, dan saponin. Selain itu, labu siam memiliki kandungan vitamin dan mineral, seperti vitamin B, E, C, K, air, protein, karbohidrat, serat, kalium, dan natrium
(2)
mempunyai khasiat inotropik negatif dan kronotropik negatif terhadap jantung. Efek ini dapat menurunkan curah jantung, denyut jantung, dan kekuatan kontraksi dari miokardium. Saponin berfungsi sebagai diuretik. Saponin dapat menurunkan volume plasma dan mempengaruhi resistensi perifer / resistensi arteri.
1.5.2 Hipotesis
1. Jus labu siam berefek menurunkan tekanan darah sistol. 2. Jus labu siam berefek menurunkan tekanan darah diastol.
3. Jus labu siam berefek tidak sama terhadap penurunan tekanan darah sistol dan diastol.
1.6Metodologi Penelitian
Desain penelitian ini bersifat prospektif eksperimental laboratorium sungguhan, menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL), bersifat komparatif dengan desain pre-tes dan post-tes.
Data yang diukur adalah tekanan darah sistol dan tekanan darah diastol (mmHg) terhadap 22 subjek penelitian, sebelum dan sesudah diberi perlakuan. Pengukuran darah dilakukan dengan metode gabungan (palpasi dan auskultasi) pada posisi duduk, kaki menyentuh lantai, dan tangan diletakkan di atas paha.
Analisis data dengan uji ”t” berpasangan, α = 0.05, kemaknaan ditentukan berdasarkan nilai p < 0,05. Pengolahan data menggunakan perangkat lunak komputer.
(3)
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
5.1 Simpulan
1. Jus buah labu siam berefek menurunkan tekanan darah sistol normal pada laki-laki dewasa.
2. Jus buah labu siam berefek menurunkan tekanan darah diastol normal pada laki-laki dewasa.
3. Terdapat perbedaan efek jus buah labu siam terhadap penurunan tekanan darah sistol dan diastol normal pada laki-laki dewasa.
5.2 Saran
1. Penelitian efek jus buah labu siam terhadap penurunan tekanan darah sistol dan diastol normal pada laki-laki dewasa dapat dilanjutkan dengan subjek penelitian wanita dewasa.
2. Jus buah labu siam dapat digunakan sebagai terapi komplementer untuk menurunkan tekanan darah dengan biaya yang relatif murah.
3. Penggunaaan labu siam untuk menurunkan tekanan darah, selain dikonsumsi dengan cara dijus, dapat juga dikonsumsi langsung setelah direbus.
(4)
Ardhi. 2010. Khasiat / Manfaat Jipang atau Labu Siam .http://www.rahasiakeluarga.com/kesehatan/khasiat-labu-siam/
Anderson J., Young L., Long E. 2008. Potassium and health.
http://www.ext.colostate.edu/pubs/foodnut/09355.html , 2 September 2010.
Barry L, Carter, dan Joseph J. Sassen. 2002. PHARMACOTHERAPY : A Pathophysiology
Approach. Fifth edition. P. 157
Engler M.B., Engler M.M. 2006. The emerging role of flavonoid-rich cocoa and chocolate in cardiovascular health and disease. Nutrition Reviews, 64(3): 109-18.
Ganong, William F. 2005. Review of Medical Physiology. Singapore: Mc Graw Hill. p. 244, 359-60, 442, 454-8, 584-5, 588, 590, 604, 633-4.
Gardner F.S. 2007. Panduan sehat mengatasi tekanan darah tinggi. Jakarta: Prestasi Pustaka Publisher. Hal 6-13, 53, 60, 103-172
Guyton and Hall. 2008. Buku ajar fisiologi kedokteran. Edisi 9. Jakarta: EGC. Hal. 146, 148, 217, 208-211, 219-223,, 259, 266, 268, 277-282, 285-287.
Hecht, F. 2003. High Blood Pressure. http: //www.medicinenet.com/High Blood Pressure. Diunduh tanggal 23 Mei 2010
Hendra Priantono. 2010. Labu Siam Redam Hipertensi. http://himagiziuhamka.blogspot.com/2010/09/labu-siam-redam-hipertensi.html, September, 2010.
Heyne, K. 1987. Tumbuhan Berguna Indonesia III. Jakarta: Yayasan Sarana Wana Jaya. Hal. 1819.
(5)
38
Hidgon J. 2006. Vitamin C. Linus Pauling Institute, Oregon State University. http://lpi.oregonstate.edu/infocenter/vitamins/vitaminC/, 2 September 2010.
Houssay B.A. 1955. Human physiology. New York: McGraw-Hill. p. 13-17, 175-185.
Ibnu Masud. 1996. Dasar-dasar Fisiologi Kardiovaskuler. Jakarta : EGC. Hal 1-2, 6-7, 25-27, 110-9, 122, 129 JNC VII. 2003.
Kaplan N. M. 2006. Clinical hypertension. 9th ed. Philadelphia: Lippincott Williams & Wilkins. p. 52-3.
Littler W.A., Honour A. J., Carter R. D., Sleight P., 1975. Sleep and blood presure.
British Medical Journal, 3: 346-8.
http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC1673769/pdf/brmedj01459-0014.pdf, 5 Oktober 2010.
Mills S., Bone K. 2000. Principles and practise of phytotherapy: Modern herbal
medicine. London: Chruchill Livingstone. p. 33.
Moerdowo. 1984. Masalah Hipertensi. Jakarta:Bhratara Karya Aksara. H. 8-9, 75-76.
Mohammad Yogiantoro. 2006. Hipertensi Esensial. Dalam Aru W Sudoyo, Bambang Setiyohadi, Idrus Alwi, Marcellus Simandibrata K, Siti Setiati: Buku Ajar Ilmu
Penyakit Dalam. Edisi 4. Jakarta: Pusat Penerbitan Departemen Ilmu Penyakit
Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Hal 610-614.
Oates J. A., Brown N. J. 2001. Antihypertensive agents and the drug therapy of hypertension. In Hardman, J. G. & Limbird, L. E.: Goodman & gilman’s the
pharmacological basis of therapeutics. 19th ed. New York: Mc Graw-Hill Medical Publishing Division. p. 871-86.
Riskesdas. 2007. Hipertensi di Indonesia.
http://www.litbang.depkes.go.id/Simnas4/Day_2/HIPERTENSI.pdf, 8 Januari
2010.
(6)
Rubatzky,Vincent E, Mas Yamaguchi,1999. Sayuran dunia,Prinsip,produksi dan
gizi,Jilid 3, Bandung: Penerbit ITB, p. 97-99
Semple, P. 1996. Tekanan Darah Tinggi. Jakarta : Arcan. Hal 27, 29, 30-32, 49- 65, 77-86.
Sheps S.G. 2010. Sleep deprivation: a cause of high blood pressure. http://www.mayoclinic.com/health/sleep-deprivation/AN01344, 5 Oktober 2010. Sri Astuti Sudarso Suparman. 2000. Inventaris tanaman obat Indonesia, Jilid 1, Jakarta:
Departemen Kesehatan & Kesejahteraan Sosial Republik Indonesia, Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan, p.213-214
Tortora Grabowsky. 2003. Principles of anatomy and physiology. 10th Ed. Biological sciences textbook. p. 705-715
The seventh report of the Joint National Committee on prevention, detection, evaluation, and treatment of high blood pressure. Hypertension, 42: 1206-52. http://hyper.ahajournals.org/cgi/content/full/42/6/1206, 8 Desember 2009
Wolson R. F. 1987. Statistical method for the analysis of biomedical data. New York: John Wiley & Sons, Inc. p. 154.
Wikipedia. 2010. Tekanan Darah Tinggi.
http://en.wikipedia.org/wiki/tekanandarahtinggi, 9 November 2010.
---. 2010. Khasiat Labus Siam. http://www.rahasiakeluarga.com/kesehatan/khasiat-labu-siam/