Upaya Perbaikan Pemasaran Perusahaan Subkontraktor Kepada Perusahaan Pemegang Merek (Studi Kasus di CV Anugrah Trijaya Sakti).
Universitas Kristen Maranatha
ABSTRAK
CV Anugrah Trijaya Sakti bergerak dalam bidang pembuatan sandal dan sepatu. Pada tanggal 1 April 2002, Daniel D.W Setyadi mendirikan perusahaan ini yang berada di Jl. Brujul No 6-7 Taman Kopo Indah II, Bandung. Pelanggan perusahaan saat ini ialah perusahaan-perusahaan pemegang merek sepatu/sandal wanita antara lain Donatello dan Edward Forrer. Masalah yang dihadapi adalah target tidak tercapai yaitu sebesar 15-20% sejak tahun 2006 dan belum mengalami peningkatan hingga saat ini. Berdasarkan wawancara dengan Direktur Utama perusahaan diperoleh bahwa identifikasi masalahnya antara lain: banyaknya perusahaan sejenis yang membuat semakin ketatnya persaingan, terjadi penurunan permintaan akan merek pelanggan di pasar, dan belum mengetahui pendapat pelanggan mengenai hasil produk yang diproduksi selama ini. Tujuan penelitian ini antara lain: faktor-faktor menentukan kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman pada perusahaan ini; menentukan alternatif rencana strategi yang sebaiknya dipilih perusahaan; menentukan prioritas perbaikan kinerja perusahaan menurut pelanggan dan upaya perbaikan yang perlu dilakukan pada perusahaan.
Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara, observasi, dan penyebaran kuesioner dengan skala rating. Teknik sampling yang digunakan ialah sampling jenuh pada para manajer pembelian perusahaan pelanggan yang berjumlah 10 orang untuk mengetahui tingkat kinerja dan tingkat harapan para pelanggan, mula-mulanya dilakukan penyebaran kuesioner terbuka untuk mengidentifikasi faktor-faktor kepentingan dan faktor kunci keberhasilan perusahaan, kemudian terdapat 3 bagian kuesioner antara lain: profil pelanggan untuk STP, kinerja dan harapan yang diolah dengan uji kesenjangan, uji signifikansi, dan uji IPA. Kuesioner SWOT yang disebarkan pada 3 orang manajer untuk mendapatkan data mengenai Key Success Factors, bobot, dan rating. Pengolahan data dilakukan dengan uji kesenjangan ketidakpuasan, IPA, SWOT. Hasil analisis STP menunjukkan bahwa targeting perusahaan ini memasarkan ke 10 perusahaan pelanggan secara tetap, dengan positioning-nya adalah sepatu/sandal wanita yang modis dan mengikuti perkembangan trend. Analisis IPA memberikan hasil prioritas utama untuk dibenahi antara lain: harga model, kebersihan pengerjaan produk; prioritas pertahankan antara lain: jenis sol yang digunakan, keragaman model yang ditawarakan; prioritas abaikan antara lain: tenggang waktu pembayaran, ketahanan jahitan; serta prioritas efisiensi antara lain: ketahanan sol yang digunakan dan ketersediaan quantity discount. Analisis SWOT menghasilkan strategi hold and maintain.
Kesimpulan pertama yang diperoleh pengenalan terhadap bidang-bidang yang menjadi kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman bagi perusahaan. Kesimpulan kedua yang diperoleh ialah strategi yang perlu diterapkan adalah hold and maintain. Upaya perbaikan yang perlu dilakukan yaitu melakukan negosiasi dengan pihak pelanggan, menambahkan tenaga kerja bagian finishing yang khusus mengerjakan ulang kebersihan produk sepatu/sandal, mengganti mesin jahit dengan yang lebih bermutu, jadwal delivery dinegosiasikan dengan baik kepada pelanggan dengan dasar pengetahuan kecepatan produksi, dan mencari pemasok sol yang berkualitas lebih tahan lama.
(2)
Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR ISI
ABSTRAK ... iv
KATA PENGANTAR DAN UCAPAN TERIMA KASIH ... vi
DAFTAR ISI ... vii
DAFTAR TABEL ... xi
DAFTAR GAMBAR ... ... xiii
DAFTAR LAMPIRAN ... xiv BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah ... 1 – 1 1.2 Identifikasi Masalah ... 1 – 2 1.3 Pembatasan Masalah ... 1 – 3 1.4 Perumusan Masalah ... 1 – 3 1.5 Tujuan Penelitian ... 1 – 3 1.6 Sistematika Penulisan ... 1 – 4 BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pemasaran ... 2 – 1 2.2Instrumen Penelitian ………. 2 – 1
2.3 Skala Pengukuran ………. 2 – 2
2.4 Populasi dan Sampel ………. 2 – 4 2.4.1 Pengertian Populasi dan Sampel ……….. 2 – 4 2.4.2 Penentuan Jumlah Sampel ... 2 – 5 2.5 Teknik Sampling ... 2 – 5 2.6 Persaingan ... 2 – 7 2.7Macam-macam Strategi Utama dari Fred R. David ... 2 – 9 2.8 Segmentasi, Targeting, dan Positioning ... 2 – 12 2.9 Importance Performance Analysis (IPA) ... 2 – 14 2.10 Analisis SWOT ... 2 – 16 2.10.1 Definisi SWOT ………... 2 – 16 2.10.2 Identifikasi Peluang dan Ancaman ... 2 – 18
(3)
Universitas Kristen Maranatha
2.10.3 Identifikasi Kekuatan dan Kelemahan ... 2 – 19 2.10.4 IFE Matrix ... 2 – 20 2.10.5 EFE Matrix ... 2 – 21 2.10.6 IE Matrix ... 2 – 22 2.10.7 Matriks TOWS/SWOT ……… 2 – 23 BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN
3.1Penelitian Pendahuluan ………...……….. 3 – 2 3.2 Studi Pustaka ……...………... 3 – 2 3.3 Identifikasi Masalah ... 3 – 2 3.4 Pembatasan Masalah ... 3 – 2 3.5 Perumusan Masalah ... 3 – 3 3.6 Tujuan Penelitian ... 3 – 3 3.7 Wawancara Mengenai Hal yang penting dalam Pemilihan ….. 3 – 3 3.8 Menetapkan Atribut ... 3 – 4 3.9 Penyusunan Kuesioner Penelitian ... 3 – 4 3.10 Validitas Konstruk ... 3 – 4 3.11 Penyebaran Kuesioner Penelitian ... 3 – 4 3.12 Pengumpulan Data ... 3 – 5 3.13 Pengolahan Data ... 3 – 5 3.13.1 Uji Kesenjangan ... 3 – 5 3.13.2 Uji Signifikansi ... 3 – 5 3.13.3 Uji IPA ... 3 – 6 3.14 Prioritas Perbaikan (Gabungan IPA dan Signifikansi) ... 3 – 7 3.15 Wawancara Mengenai Faktor Kunci Keberhasilan ... 3 – 7
3.16 Menetapkan Faktor Kunci ... 3 – 8 3.17 Penyusunan Kuesioner SWOT ... 3 – 8 3.18 Penyebaran Kuesioner SWOT ... 3 – 8 3.19 Pengumpulan Data ... 3 – 8 3.20 Pengolahan SWOT ... 3 – 8 3.21 Membuat Matriks IFAS dan EFAS ... 3 – 9 3.22 Menentukan Strategi ... 3 – 10
(4)
Universitas Kristen Maranatha
3.21 Analisis Gabungan IPA dan SWOT ... 3 – 10 3.22 Upaya Perbaikan ... 3 – 10 3.23 Kesimpulan dan Saran ... 3 – 10 BAB 4 PENGUMPULAN DATA
4.1 Data Umum Perusahaan ... 4 – 1 4.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan ... 4 – 1 4.1.2Struktur Organisasi Perusahaan ... 4 – 1 4.1.3Job Description ... 4 – 2 4.1.4Produk yang Dihasilkan ... 4 – 6 4.1.5Proses Bisnis ... 4 – 7 4.1.6Data mengenai Segmentasi, targeting, positioning ... 4 – 8 4.2 Penuntun Wawancara ....………….………... 4 – 9 4.3Hasil Wawancara ... 4 – 13 4.4 Data Penelitian ………..………... 4 – 15 4.4.1 Profil Pelanggan ………... 4 – 15 4.4.2 Data Isian Instrumen IPA ………. 4 – 16 4.4.3 Data Isian Instrumen Strength dan Weakness ……….. 4 – 18 4.4.4 Data Isian Instrumen Opportunity dan Threat ………. 4 – 20 BAB 5 PENGOLAHAN DATA DAN ANALISIS
5.1 Analisis Segmentasi, Targeting, dan Positioning ... 5 – 1 5.1.1 Analisis Segmentasi ... 5 – 1 5.1.2 Analisis Targeting ... 5 – 2 5.1.3 Analisis Positioning ... 5 – 2
5.2 Pengolahan Data Kuesioner Penelitian ………... 5 – 3 5.2.1 Gap Antara Kinerja-Harapan dan Uji Signifikansi …... 5 – 3 5.2.2 Pengolahan Data dengan Metode IPA ... 5 – 7 5.2.3 Usulan Perbaikan Importance Performance Analysis
(IPA) dan Uji Signifikansi ... 5 – 14 5.3 Pengolahan Data dengan Metode SWOT ……….. 5 – 15 5.3.1 Matriks IFE ... 5 – 15 5.3.2 Pembuatan External Factor Evaluation Matrix ... 5 – 20
(5)
Universitas Kristen Maranatha
5.3.3 Matriks Internal Eksternal ... 5 – 21 5.3.4 Matriks SWOT ... 5 – 22 5.3.5 Analisis Matriks SWOT ... 5 – 24 5.3.5.1 Strategi SO ... 5 – 24 5.3.5.2 Strategi ST ... 5 – 29 5.3.5.3 Strategi WO ... 5 – 30 5.3.5.4 Strategi WT ... 5 – 30 5.3.6 Perbandingan Hasil Wawancara dan Kuesioner
Penelitian ……… 5 – 30
5.3.7 Analisis Gabungan IPA dan SWOT ... 5 – 32 5.4 Upaya Perbaikan Berdasarkan IPA dan SWOT ………. 5 – 35 BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN
6.1 Kesimpulan ……... 6 – 1 6.2 Saran ...……... 6 – 4
DAFTAR PUSTAKA xv
(6)
Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR TABEL
Tabel Judul Halaman 1.1 Data Pencapaian Target Penjualan CV Anugrah Trijaya Sakti ……... 1 – 2 3.1 Prosedur Pemberian Prioritas Perbaikan ………..………... 3 – 7 3.2 Pengidentifikasian Faktor Kekuatan dan Kelemahan ………. 3 – 8
3.3 Prosedur Pemberian Usulan Gabungan IPA dan SWOT ………
4.1 Kuesioner Identifikasi Faktor Pemilihan Perusahaan ... 4 – 10 4.2 Kuesioner Identifikasi Faktor Kekuatan/Kelemahan ... 4 – 11 4.3 Kuesioner Identifikasi Faktor Peluang/Ancaman ... 4 – 12 4.4 Profil Pelanggan ... 4 – 15 4.5 Isian Keinginan Pelanggan ... 4 – 16 4.6 Ringkasan Kinerja CV Anugrah Trijaya Sakti ... 4 – 17 4.7 Ringkasan Harapan Pelanggan ... 4 – 18 4.8 Isian Instrumen Untuk Kekuatan dan Kelemahan ... 4 – 19 4.9 Bobot dan Rating Untuk Kekuatan dan Kelemahan ... 4 – 19 4.10 Ringkasan Kuesioner Kekuatan dan Kelemahan ... 4 – 20 4.11 Isian Instrumen Untuk Peluang dan Ancaman ... 4 – 21 4.12 Bobot dan Rating Untuk Peluang dan Ancaman ... 4 – 21 4.13 Ringkasan Kuesioner Peluang dan Ancaman ... 4 – 22
5.1 Targeting CV Anugrah Trijaya Sakti ... 5 – 2 5.2 Gap Antara Kinerja dan Harapan ... 5 – 4 5.3 Uji Signifikansi ... 5 – 5 5.4 Variabel yang tidak signifikan ... 5 – 6 5.5 Variabel yang signifikan ... 5 – 6 5.6 Perhitungan X dan Y untuk Matriks IPA ... 5 – 7 5.7 Atribut – Atribut Dalam Kuadran I ... 5 – 8 5.8 Atribut – Atribut Dalam Kuadran II ... 5 – 9 5.9 Atribut – Atribut Dalam Kuadran III ... 5 – 9 5.10 Atribut – Atribut Dalam Kuadran IV ... 5 – 9 5.11 Usulan Perbaikan Importance Performance Analysis (IPA) dan Uji
(7)
Universitas Kristen Maranatha
5.12 Nilai median untuk Tingkat Kepentingan dan Tingkat Kinerja ... 5 – 16 5.13 Penentuan Tingkat Kepentingan dan Kinerja ... 5 – 17 5.14 Rekapitulasi Hasil Penilaian Tingkat Kepentingan dan Kinerja ... 5 – 17 5.15 Pengidentifikasian Faktor Kekuatan dan Kelemahan ... 5 – 18 5.16 Matriks IFE ... 5 – 19 5.17 Aturan pemberian rating pada IFE Matrix ... 5 – 19 5.18 Aturan pemberian rating EFE Matrix ... 5 – 20 5.19 Matriks EFE ... 5 – 20 5.20 Matriks SWOT ... 5 – 22 5.21 Perbandingan Hasil Wawancara dan Kuesioner Penelitian ... 5 – 30 5.22 Rangkuman Hasil IPA dan SW ... 5 – 32 5.23 Variabel yang Perlu Diperbaiki ... 5 – 33 6.1 Variabel Strengths ... 6 – 1 6.2 Variabel Weaknesses ... 6 – 1 6.3 Variabel Opportunities ... 6 – 2 6.4 Variabel Threats ... 6 – 2 6.5 Variabel yang Perlu diperbaiki ... 6 – 3
(8)
Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR GAMBAR
Gambar Judul Halaman
2.1 Teknik Sampling ……… 2 – 5
2.2 Lima Kekuatan Porter ... 2 – 7 2.3 Importance Performance Analysis ……….... 2 – 15 2.4 Lingkungan Industri ... 2 – 18 2.5 Matriks Internal-Eksternal ... 2 – 23
2.6 Matriks SWOT ………... 2 – 23
3.1 Flowchart ………...……… 3 – 1 3.2 Wilayah Kritis Uji Hipotesis ... 3 – 6 3.3 Importance Performance Analysis ……….... 3 – 6 3.4 Matriks Internal-Eksternal ... 3 – 9 3.5 Matriks IFAS dan EFAS ... 3 – 9 4.1 Struktur Organisasi ... 4 – 2 4.2 Contoh Produk Sepatu/Sandal ... 4 – 6 5.1 Grafik Gap Kinerja-Harapan ………. 5 – 4 5.2 Matriks Importance Performance Analysis 4 Kuadran ………. 5 – 8 5.3 Internal-Eksternal Matrix ………... 5 – 21
(9)
Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Judul Halaman
1 SK TA L1 – 1
1 Berita Acara Proposal L1 – 2
1 Form Hasil Seminar Proposal L1 – 3
1 Kuesioner Pendahuluan L1 – 6
1 Kuesioner Penelitian L1 – 7
2 Data Mentah Kuesioner Penelitian (Kinerja) L2 – 1 2 Data Mentah Kuesioner Penelitian (Harapan) L2 – 2 2 Data Mentah Kuesioner Strength-Weakness L2 – 3 2 Data Mentah Kuesioner Opportunity-Threat L2 – 4
(10)
PENUNTUN WAWANCARA
Penuntun wawancara ini disebarkan sebanyak 10 buah ke perusahaan pelanggan yang bertujuan untuk mengetahui atribut apa saja yang dianggap penting oleh pelanggan tersebut. Contohnya, sebagai berikut:
Bapak/Ibu Pelanggan yang kami hormati,
Mohon untuk mengisikan di bawah ini hal-hal yang anda anggap penting dalam pemilihan perusahaan yang Bapak/Ibu anggap baik untuk bekerja sama dengan perusahaan Bapak/Ibu untuk membuat sepatu/sandal dengan merek Bapak/Ibu.
Atas perhatian Bapak/Ibu, kami ucapkan terima kasih.
Hormat kami,
Daniel D.W Setyadi (Direktur Utama)
(11)
KUESIONER IDENTIFIKASI FAKTOR PEMILIHAN PERUSAHAAN SUBKONTRAKTOR SEPATU/SANDAL
Hal-hal yang paling saya anggap penting dalam memilih sebuah perusahaan sepatu/sandal untuk membuat sepatu/sandal dengan merek perusahaan saya adalah:
a. ………..
b. ………..
c. ………..
d. ………..
e. ………..
f. ………..
g. ………..
h. ... Lainnya:
a. ………..
b. ………..
(12)
KUESIONER IDENTIFIKASI FAKTOR INTERNAL (KEKUATAN/KELEMAHAN) CV ANUGRAH TRIJAYA SAKTI Mohon diidentifikasikan hal-hal yang Bapak anggap menjadi faktor kunci keberhasilan internal perusahaan (Fungsi-fungsi yang berhubungan dengan 5M):
- ………
- ………
- ………
- ………
- ………
- ………
- ………
- ………
- ………
- ………
- ………
- ………
- ………
- ………
- ………
- ………
- ………
(13)
KUESIONER IDENTIFIKASI FAKTOR EKSTERNAL (PELUANG DAN ANCAMAN) CV ANUGRAH TRIJAYA SAKTI
Mohon identifikasikan hal-hal yang Bpk. Anggap menjadi faktor kunci keberhasilan eksternal perusahaan dalam hal:
a. Melayani Pelanggan
- ………...
- ……….
- ……….
- ……….
b. Menghadapi Perusahaan Pesaing
- ………...
- ……….
- ……….
- ……….
c. Menghadapi Perusahaan Pemasok
- ………...
- ……….
- ……….
- ……….
d. Menghadapi Perusahaan Produk Subtitusi
- ………...
- ……….
- ……….
(14)
KUESIONER PENELITIAN
Bapak/Ibu Pelanggan CV Anugrah Trijaya Sakti yang kami hormati,
Melalui kuesioner ini kami bermaksud untuk melakukan evaluasi atas kinerja perusahaan kami dalam melayani anda sampai dengan saat ini. Di bawah ini ialah kuesioner kinerja perusahaan kami dalam melayani anda sekalian. Pada bagian kiri, mohon diisi tingkat kepentingan variabel yang disebutkan dalam pernyataan-pernyataan tersebut bagi perusahaan anda, mulai dari angka 1 (Tidak Penting) hingga angka 4 (Sangat Penting). Pada bagian kanan, mohon diisikan penilaian anda atas tingkat kinerja kami dalam hal variabel yang disebutkan mulai dari angka 1 (Sangat Buruk) hingga angka 4 (Sangat Baik). Atas perhatian Bapak/Ibu Pelanggan sekalian, kami ucapkan terima kasih.
Hormat kami,
Daniel D.W Setyadi (Direktur Utama)
Sangat Penting Penting
Tidak Penting
Sangat Tidak Penting
Sangat
Jelek Jelek Baik Sangat
Baik 4 3 2 1 1 Jenis Sol yang Digunakan 1 2 3 4 4 3 2 1 2 Keragaman Model yang Ditawarkan 1 2 3 4 4 3 2 1 3 Model Upper 1 2 3 4 4 3 2 1 4 Model Insole 1 2 3 4 4 3 2 1 5 Daya Jual Model Sepatu/Sandal 1 2 3 4 4 3 2 1 6 Harga Model 1 2 3 4 4 3 2 1 7 Tenggang Waktu Pembayaran 1 2 3 4 4 3 2 1 8 Kebersihan Pengerjaan Produk 1 2 3 4 4 3 2 1 9 Ketahanan Jahitan 1 2 3 4 4 3 2 1 10 Kerapian Jahitan 1 2 3 4 4 3 2 1 11 Ketahanan Aksesori yang Digunakan 1 2 3 4 4 3 2 1 12 Ketahanan Sol yang Digunakan 1 2 3 4 4 3 2 1 13 Ketepatan Waktu Pengiriman 1 2 3 4 4 3 2 1 14 Kerapian Kardus Pembungkus 1 2 3 4 4 3 2 1 15 Kelengkapan Pembungkus 1 2 3 4 4 3 2 1 16 Kesesuaian Label Ukuran di dus Sepatu/Sandal dengan
Nomor Sepatu/sandal 1 2 3 4
4 3 2 1 17 Kesesuaian Jumlah Pengiriman dengan Jumlah Pemesanan 1 2 3 4 4 3 2 1 18 Ketersediaan Quantity Discount 1 2 3 4 4 3 2 1 19 Ketersediaan Cash Discount 1 2 3 4 4 3 2 1 20 Jaminan Pengerjaan Retur 1 2 3 4 4 3 2 1 21 Kecepatan Penanganan Retur 1 2 3 4 4 3 2 1 22 Akurasi Penagihan 1 2 3 4 Tingkat Kepentingan Bagi Perusahaan Anda Kinerja CV Anugrah Trijaya Sakti
(15)
Bapak/Ibu Pimpinan CV Anugrah Trijaya Sakti yang kami hormati,
Melalui kuesioner ini kami bermaksud untuk melakukan evaluasi atas kekuatan dan kelemahan perusahaan kami saat ini. Di bawah ini ialah kuesioner kinerja perusahaan kami dalam melayani anda sekalian. Pada bagian kanan, mohon diisikan kekuatan/kelemahan kami dalam hal variabel yang disebutkan mulai dari angka 1 (Sangat Lemah) hingga angka 4 (Sangat Baik). Atas perhatian Bapak/Ibu Pelanggan sekalian, kami ucapkan terima kasih.
Hormat kami,
Daniel D.W Setiadi (Direktur Utama)
KUESIONER STRENGTH/WEAKNESS
No. Event
Kekuatan/Kelemahan CV Anugrah Trijaya Sakti Sangat
Lemah Lemah Baik Sangat Baik
1 Kemudahan Merancang Desain Sepatu/Sandal 1 2 3 4
2 Kemampuan Menyediakan Persediaan Bahan Baku 1 2 3 4
3 Tingkat Upah Karyawan 1 2 3 4
4 Disiplin Karyawan 1 2 3 4
5 Teknologi Produksi yang Digunakan 1 2 3 4
6 Loyalitas Pelanggan 1 2 3 4
7 Ketersediaan Tenaga Kerja Berpengalaman 1 2 3 4
8 Hubungan dengan Perusahaan Ekspedisi Terpercaya 1 2 3 4
9 Kemudahan Pengontrolan Kualitas 1 2 3 4
10 Kecepatan Penagihan 1 2 3 4
11 Perputaran Arus Kas 1 2 3 4
12 Keandalan Sistem Database Administrasi dan Akuntansi 1 2 3 4
13 Loyalitas Karyawan 1 2 3 4
14 Prosedur Kerja Baku 1 2 3 4
15 Prosedur Penanganan Retur Produk 1 2 3 4
(16)
Bapak/Ibu Pimpinan CV Anugrah Trijaya Sakti yang kami hormati,
Melalui kuesioner ini kami bermaksud untuk melakukan evaluasi atas peluang dan ancaman perusahaan kami saat ini. Di bawah ini ialah kuesioner kinerja perusahaan kami dalam melayani anda sekalian.. Pada bagian kanan, mohon diisikan penilaian anda atas pengaruh event kami dalam hal variabel yang disebutkan mulai dari angka 1 (Dibawah rata-rata) hingga angka 4 (Sangat Bagus). Atas perhatian Bapak/Ibu Pelanggan sekalian, kami ucapkan terima kasih.
Hormat kami,
Daniel D.W Setiadi (Direktur Utama)
KUESIONER OPPORTUNITY/THREAT
Dibawah
Rata-rata Rata-rata
Diatas Rata-rata
Sangat Bagus
1 Citra Merek Pelanggan di Masyarakat 1 2 3 4
2 Trend Permintaan akan Merek Pelanggan di Masyarakat 1 2 3 4
3 Pengetatan Peraturan Undang-undang Perdagangan 1 2 3 4
4 Perolehan Kredit Usaha Kecil dan Menengah 1 2 3 4
5 Ketersediaan Variasi Pemasok Bahan 1 2 3 4
6 Kelonggaran Pembayaran Pemasok Bahan 1 2 3 4
7 Keterbukaan Informasi Variasi Desain Sepatu/Sandal dari Internet 1 2 3 4
8 Peningkatan Daya Beli Masyarakat 1 2 3 4
9 Kestabilan Perekonomian Indonesia 1 2 3 4
10 Peningkatan Minat Masyarakat atas Berbagai Variasi Desain Sepatu/Sandal 1 2 3 4
11 Perkembangan Perusahaan Ekspedisi 1 2 3 4
12 Daya Jangkau Perusahaan Ekspedisi 1 2 3 4
13 Ketersediaan Variasi Perusahaan Ekspedisi 1 2 3 4
14 Kelonggaran Pembayaran dari Perusahaan Ekspedisi 1 2 3 4
15 Peningkatan Animo Masyarakat untuk Membuka Toko Sepatu/Sandal 1 2 3 4
16 Penetrasi Jaringan Toko Swalayan dalam Menjual Sepatu/Sandal 1 2 3 4
No. Event
(17)
Data Mentah Kuesioner Penelitian (Kinerja)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22
1 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3
2 4 3 3 4 3 1 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 2 3 3 2 3
3 1 3 3 3 3 3 3 1 3 3 3 1 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3
4 4 4 4 3 4 3 4 4 3 4 4 4 3 3 4 4 3 3 4 4 3 3
5 4 3 4 4 3 4 3 3 3 3 4 2 4 4 3 4 3 3 4 3 3 3
6 4 3 3 3 3 1 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3
7 2 3 3 3 4 4 3 3 3 2 3 2 3 4 3 3 3 3 3 3 3 2
8 3 1 3 4 2 3 1 2 3 3 4 2 2 3 1 4 3 2 3 3 2 2
9 4 4 3 4 4 2 4 3 3 2 4 3 3 4 4 3 3 3 3 4 3 3
10 2 3 3 3 2 2 3 3 3 2 4 1 1 3 3 3 3 2 3 3 2 3
Kuesioner
ke-TINGKAT KINERJA Atribut
ke-Data Mentah Kuesioner Penelitian (Harapan)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22
1 4 4 3 4 3 3 3 4 4 4 2 2 4 3 4 4 3 2 3 4 3 3
2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4
3 4 4 4 4 4 3 3 4 4 3 3 3 3 4 3 4 4 2 4 2 1 3
4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 3 3 4 4
5 3 4 4 4 4 3 4 3 3 4 3 3 4 4 3 4 4 4 3 4 4 3
6 4 4 3 3 4 3 3 4 1 4 2 3 2 2 3 3 4 3 3 4 3 3
7 3 3 4 4 3 4 4 3 4 3 3 3 3 2 3 4 4 3 3 4 3 4
8 3 3 4 3 3 4 3 3 3 2 2 2 4 3 4 4 3 4 4 3 4 3
9 4 3 4 3 4 3 3 3 3 3 4 4 4 4 3 3 4 2 3 4 4 4
10 3 3 4 4 3 4 3 3 3 4 3 3 4 3 4 4 3 4 4 4 4 3
Kuesioner
ke-TINGKAT KEPENTINGAN Atribut
(18)
ke-Data Mentah Kuesioner Strength-Weakness
Resp1 Resp2 Resp3 1 Kemudahan Merancang Desain Sepatu/Sandal 2 2 1 2 Kemampuan Menyediakan Persediaan Bahan Baku 1 1 2
3 Tingkat Upah Karyawan 2 1 2
4 Disiplin Karyawan 4 4 3
5 Teknologi Produksi yang Digunakan 1 2 1
6 Loyalitas Pelanggan 2 1 1
7 Ketersediaan Tenaga Kerja Berpengalaman 3 3 4 8 Hubungan dengan Perusahaan Ekspedisi Terpercaya 4 3 4 9 Kemudahan Pengontrolan Kualitas 1 2 2
10 Kecepatan Penagihan 2 2 3
11 Perputaran Arus Kas 1 2 1
12 Keandalan Sistem Database Administrasi dan Akuntansi 1 1 2
13 Loyalitas Karyawan 4 4 4
14 Prosedur Kerja Baku 2 2 1
15 Prosedur Penanganan Retur Produk 1 2 1 16 Hubungan dengan Perusahaan Pelanggan 2 1 2
No. Event Kekuatan/kelemahan
Bobot Untuk Kuesioner Strength-Weakness
1 Kemudahan Merancang Desain Sepatu/Sandal 0.05 3
2 Kemampuan Menyediakan Persediaan Bahan Baku 0.05 2
3 Tingkat Upah Karyawan 0.05 3
4 Disiplin Karyawan 0.1 3
5 Teknologi Produksi yang Digunakan 0.05 3
6 Loyalitas Pelanggan 0.05 3
7 Ketersediaan Tenaga Kerja Berpengalaman 0.1 3
8 Hubungan dengan Perusahaan Ekspedisi Terpercaya 0.1 3
9 Kemudahan Pengontrolan Kualitas 0.05 3
10 Kecepatan Penagihan 0.05 3
11 Perputaran Arus Kas 0.05 3
12 Keandalan Sistem Database Administrasi dan Akuntansi 0.05 3
13 Loyalitas Karyawan 0.1 3
14 Prosedur Kerja Baku 0.05 3
15 Prosedur Penanganan Retur Produk 0.05 3
16 Hubungan dengan Perusahaan Pelanggan 0.05 3
Bobot Rating
(19)
Data Mentah Kuesioner Opportunity-Threat
1 Citra Merek Pelanggan di Masyarakat 4 4 3 2 Trend Permintaan akan Merek Pelanggan di Masyarakat 3 4 4 3 Pengetatan Peraturan Undang-undang Perdagangan 2 1 1 4 Perolehan Kredit Usaha Kecil dan Menengah 1 1 2 5 Ketersediaan Variasi Pemasok Bahan 3 4 3 6 Kelonggaran Pembayaran Pemasok Bahan 1 2 1 7 Keterbukaan Informasi Variasi Desain Sepatu/Sandal dari Internet 1 1 1 8 Peningkatan Daya Beli Masyarakat 4 4 3 9 Kestabilan Perekonomian Indonesia 4 4 4 10 Peningkatan Minat Masyarakat atas Berbagai Variasi Desain Sepatu/Sandal 2 1 1 11 Perkembangan Perusahaan Ekspedisi 4 3 3 12 Daya Jangkau Perusahaan Ekspedisi 3 4 4 13 Ketersediaan Variasi Perusahaan Ekspedisi 4 3 4 14 Kelonggaran Pembayaran dari Perusahaan Ekspedisi 1 2 1 15 Peningkatan Animo Masyarakat untuk Membuka Toko Sepatu/Sandal 2 2 1 16 Penetrasi Jaringan Toko Swalayan dalam Menjual Sepatu/Sandal 4 3 4
Resp 2 Resp 3
No. Event
Resp 1
Bobot Untuk Kuesioner Opportunity-Threat
1 Citra Merek Pelanggan di Masyarakat 0.1 4
2 Trend Permintaan akan Merek Pelanggan di Masyarakat 0.05 3
3 Pengetatan Peraturan Undang-undang Perdagangan 0.05 2
4 Perolehan Kredit Usaha Kecil dan Menengah 0.05 2
5 Ketersediaan Variasi Pemasok Bahan 0.1 3
6 Kelonggaran Pembayaran Pemasok Bahan 0.05 2
7 Keterbukaan Informasi Variasi Desain Sepatu/Sandal dari Internet 0.05 2
8 Peningkatan Daya Beli Masyarakat 0.1 4
9 Kestabilan Perekonomian Indonesia 0.05 3
10 Peningkatan Minat Masyarakat atas Berbagai Variasi Desain Sepatu/Sandal 0.1 2
11 Perkembangan Perusahaan Ekspedisi 0.05 3
12 Daya Jangkau Perusahaan Ekspedisi 0.05 3
13 Ketersediaan Variasi Perusahaan Ekspedisi 0.05 3
14 Kelonggaran Pembayaran dari Perusahaan Ekspedisi 0.05 2
15 Peningkatan Animo Masyarakat untuk Membuka Toko Sepatu/Sandal 0.05 2
16 Penetrasi Jaringan Toko Swalayan dalam Menjual Sepatu/Sandal 0.05 3
(20)
1-1 Universitas Kristen Maranatha
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Masyarakat pada umumnya selalu mempunyai keinginan untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka dan mereka umumnya membutuhkan alas kaki berupa sepatu ataupun sandal untuk mendukung kegiatan mereka sehari-hari, baik itu dipakai dalam bekerja, berolahraga, maupun dipakai hanya untuk sekedar tampilan pelengkap dalam berbusana saja. Hal ini dapat memberikan peluang bisnis, tetapi di sisi lain akan meningkatkan pola persaingan yang semakin berat, hanya perusahaan yang dapat bersaing yang akan bertahan dan mungkin dapat mengembangkan keadaan perusahaannya. Daya kompetisi suatu industri tidak hanya ditentukan oleh produktivitas dan kualitas saja, tetapi lebih luas lagi yaitu ditentukan oleh kemampuan menghasilkan produk yang lebih bervariasi yang dapat memenuhi kebutuhan saat diperlukan dan memenuhi selera dari masing-masing konsumen.
Perusahaan CV Anugrah Trijaya Sakti bergerak dalam bidang pembuatan sandal dan sepatu. Pada tanggal 1 April 2002, Daniel D.W Setyadi dan keluarga mendirikan CV Anugrah Trijaya Sakti yang berada di Jl. Brujul No 6-7 Taman Kopo Indah II, Bandung. Jumlah pegawainya sampai saat ini telah mencapai 30 orang, dengan produksi 2000-4000 pasang sepatu dan sandal tiap bulannya. CV Anugrah Trijaya Sakti saat ini tidak memproduksi produk sepatu dan sandal dengan merk sendiri, tetapi perusahaan ini membuat sepatu dan sandal dengan model/tipe sendiri yang nantinya akan ditawarkan kepada perusahaan pelanggan/pemegang merek dan dipasarkan sesuai dengan merk yang diinginkan oleh pelanggan tersebut. Dahulu CV Anugrah Trijaya Sakti ini rutin menerima pesanan dari Bata, sering waktu pihak Bata mengurangi pesanannya ke CV Anugrah Trijaya Sakti, dan akhirnya perusahaan ini memutuskan hubungan kerja dengan pihak Bata, karena semakin sedikitnya pesanan.
(21)
Bab 1 Pendahuluan 1-2
Universitas Kristen Maranatha
Pada saat sekarang ini, CV Anugrah Trijaya Sakti menjadi perusahaan sub kontrak dari perusahaan Donatello, Edward Forrer, Vallenty, Ellada, Lawrensia, Saga, Her’s, Yongki Komaladi, Giri Maya, dan Elle. Melalui perusahaa n-perusahaan ini produk yang dihasilkan CV. Anugrah Trijaya Sakti diproduksi ke hampir seluruh Indonesia, yaitu di Sumatera, Jawa, Kalimantan, dan Sulawesi.
Agar dapat bertahan ditengah persaingan yang ada, produsen harus menjalankan strategi pemasaran yang tepat untuk meningkatkan penjualan dan pangsa pasarnya. Melihat banyaknya pendatang baru yang memberikan kualitas tidak kalah baiknya, sehingga perusahaan tersebut mengalami kegagalan mencapai target penjualan mulai pada tahun 2006 sekitar 15-20%, hal ini tentunya menurunkan terget penjualan perusahaan, maka perusahaan ini harus siap menghadapi situasi tersebut. Oleh karena itu, agar dapat bertahan ditengah persaingan tersebut perusahaan harus memiliki strategi pemasaran yang tepat.
Tabel 1.1
Data Pencapaian Target Penjualan CV Anugrah Trijaya Sakti
Periode (tahun) Target (produk) Pencapaian (produk) Persentase Selisih Target dan Pencapaian
2006 36000 30600 15%
2007 36000 29880 17%
2008 48000 38400 20%
1.2Identifikasi Masalah
Dari hasil observasi dan wawancara langsung dengan Bapak Daniel D.W Setyadi selaku pemilik CV Anugrah Trijaya Sakti, maka dapat diidentifikasikan hal-hal yang menyebabkan kegagalan mencapai target di perusahaan ini adalah, sebagai berikut:
1. Banyaknya perusahaan sejenis yang berdiri membuat semakin ketatnya persaingan dengan ditandai perebutan pangsa pasar dan menyebabkan penurunan penjualan.
2. Penetapan target yang dibuat perusahaan terlalu tinggi.
3. CV Anugrah Trijaya Sakti belum mengetahui pendapat pelanggan mengenai hasil produk yang diproduksinya selama ini.
(22)
Bab 1 Pendahuluan 1-3
Universitas Kristen Maranatha
1.3Pembatasan Masalah
Mengingat luasnya bidang penelitian ini dan keterbatasan kemampuan yang dimiliki penulis serta keterbatasan waktu, biaya dan data yang tersedia maka penulis menentukan beberapa pembatasan masalah sebagai berikut :
1. Persaingan dengan perusahaan lainnya tidak dibahas dalam penelitian ini. 2. Pada penelitian ini tidak mengkaji penetapan target.
1.4Perumusan Masalah
Berdasarkan masalah yang timbul, maka dikemukakan rumusan masalah sebagai berikut :
1. Apa saja kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman di CV Anugrah Trijaya Sakti?
2. Dari tiga alternatif strategi perusahaan yaitu penetrate, hold and maintain, atau quit alternatif rencana strategi yang sebaiknya dipilih perusahaan? 3. Bagaimana prioritas perbaikan kinerja perusahaan menurut pelanggan? 4. Bagaimana upaya perbaikan yang perlu dilakukan pada perusahaan untuk
menjalankan strategi yang dipilih di atas?
1.5Tujuan Penelitian
Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam pembahasan yang berkaitan dengan materi penelitian ini antara lain, sebagai berikut:
1. Menentukan kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman di CV Anugrah Trijaya Sakti.
2. Menentukan alternatif rencana strategi perusahaan yang sebaiknya dipilih perusahaan.
3. Menentukan prioritas perbaikan kinerja perusahaan menurut pelanggan.
4. Upaya perbaikan yang perlu dilakukan pada perusahaan untuk menjalankan strategi yang dipilih.
(23)
Bab 1 Pendahuluan 1-4
Universitas Kristen Maranatha
1.6 Sistematika Penulisan
Tugas akhir ini disusun sedemikian rupa dengan tujuan agar dapat memberikan gambaran secara jelas. Adapun sistematika penulisan laporan adalah sebagai berikut :
Bab 1 Pendahuluan
Bab ini membahas gambaran awal penelitian yaitu latar belakang masalah, identifikasi masalah, pembatasan masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian, dan sistematika penulisan.
Bab 2 Tinjauan Pustaka
Bab ini menguraikan secara singkat tentang teori-teori yang digunakan dalam membantu pemecahan masalah yang ada dan pembahasannya. Teori-teori ini akan digunakan untuk membantu penulis dalam membuat kerangka berpikir dan dasar yang sesuai atas penelitian Tugas Akhir ini.
Bab 3 Metodologi Penelitian
Bab ini membahas tahapan penelitian yang menguraikan langkah-langkah yang dilakukan untuk memecahkan masalah dalam penyusunan laporan Tugas Akhir ini.
Bab 4 Pengumpulan Data
Bab ini berisi tentang pengumpulan data umum dari perusahaan yang akan diteliti, struktur organisasi, dan data-data lain yang akan dipergunakan dalam melakukan penelitian.
Bab 5 Pengolahan Data dan Analisis
Bab ini membahas mengenai data yang telah dikumpulkan sehingga dapat digunakan untuk mengetahui keinginan pelanggan serta analisis mengenai data-data yang telah diambil oleh penulis yang mana dapat menggambarkan langkah-langkah yang harus dilakukan oleh perusahaan dalam membuat dan menentukan strategi dalam melakukan penjualan produk sandal dan sepatu.
Bab 6 Kesimpulan dan Saran
Bab ini menyajikan kesimpulan atas semua hal yang telah diuraikan dalam bab sebelumnya beserta saran-saran yang dapat menjadi masukan untuk perusahaan.
(24)
5-1 Universitas Kristen Maranatha
BAB 5
PENGOLAHAN DATA DAN ANALISIS
5.1 Analisis Segmentasi, Targeting, dan Positioning (STP)
Dari hasil penyebaran kuesioner penelitian dan wawancara dengan pihak CV Anugrah Trijaya Sakti, diperoleh data profil pelanggan CV Anugrah Trijaya Sakti yang kemudian dianalisis untuk mengetahui segmentasi, targeting, dan positioning. Pasar CV Anugrah Trijaya Sakti ini bersifat pasar perusahaan, bukan pasar individual.
5.1.1 Analisis Segmentasi
Berdasarkan hasil wawancara dengan pihak CV Anugrah Trijaya Sakti, diperoleh segmen pasar yang utama dan juga ciri-ciri profil dari para pelanggannya. Dari segmen tersebut dapat dilihat seberapa besar CV Anugrah Trijaya Sakti dikenal oleh perusahaan pelanggan dan dapat digunakan sebagai informasi untuk usulan strategi pemasaran yang tepat. Untuk lebih jelasnya, pembagian segmen dari CV Anugrah Trijaya Sakti adalah sebagai berikut:
Demografis:
- Usia: 15 tahun–40 tahun
- Kisaran Harga Sepatu/Sandal: Rp 40.000–Rp 60.000
Geografis:
- Lokasi Pemasaran: Kota Bandung dan Jakarta
Psikografis:
(25)
Bab 5 Pengolahan Data dan Analisis 5-2
Universitas Kristen Maranatha
5.1.2 Analisis Targeting
Selain data-data dari hasil kuesioner penelitian, target pasar juga didapatkan dari hasil wawancara dengan pimpinan CV Anugrah Trijaya Sakti yaitu bahwa perusahaan ini jangkauan pasarnya pernah nasional, dahulu perusahaan ini pelanggan utamanya Bata, Sekarang pelanggan utamanya menjadi Donatello, dan jadi target yang dituju yaitu ke perusahaan CV Bayu Buana Perkasa, PT Dynea Indira, CV Kamajaya, CV Giri Maya, CV Babar Jaya, PT Bintang Buana Karya, CV Vallenty, PT Solindo Media Karsa, Yongki Komaladi Co, dan CV Triguna Kartajaya.
Tabel 5.1
Targeting CV Anugrah Trijaya Sakti
No Nama Perusahaan Merek
1 CV Bayu Buana Perkasa Lawrensia
2 PT Dynea Indira Ellada
3 CV Kamajaya Saga
4 CV Giri Maya Giri Maya
5 CV Babar Jaya Elle
6 PT Bintang Buana Karya Donatello
7 CV Vallenty Vallenty
8 PT Solindo Media Karsa Edward forrer
9 Yongki Komaladi Co. Yongki Komaladi
10 CV Triguna Kartajaya Her’s
5.1.3 Analisis Positioning
Positioning merupakan tahap lanjutan setelah segmentasi dan targeting. Positioning juga harus dilakukan bersama dengan segmentasi dan targeting dimana langkah tersebut merupakan strategi untuk meningkatkan pangsa pasar. Positioning statement sangat dibutuhkan karena produk yang akan dipasarkan akan sampai dibenak pelanggan.
Positioning yang dituju perusahaan CV Anugrah Trijaya Sakti adalah sepatu/sandal wanita yang modis dan mengikuti trend, tetapi saat ini belum mempunyai merek sendiri dan jaringan distribusi sendiri, makanya hanya menjadi subkontraktor dari perusahaan pemegang merek yang bermain di segmen tersebut,
(26)
Bab 5 Pengolahan Data dan Analisis 5-3
Universitas Kristen Maranatha
ke depannya bila telah memiliki merek tersendiri dan jaringan distribusi tersendiri produksi untuk perusahaan pemegang merek lain akan dikurangi.
5.2. Pengolahan Data Kuesioner Penelitian
Data-data yang telah didapatkan dari hasil penyebaran 10 kuesioner untuk penelitian akan diolah dengan metode IPA. Untuk data mentah kuesioner penelitian dapat dilihat pada Lampiran.
5.2.1 Gap Antara Kinerja-Harapan Dan Uji Signifikansi
Gap Antara Kinerja-Harapan
Uji Gap dilakukan untuk mengetahui kesenjangan antara rata-rata harapan dan kinerja. Bila rata-rata kinerja lebih kecil dari pada harapan, maka dikatakan produk yang diberikan CV Anugrah Trijaya Sakti belum sesuai harapan pelanggan.
(27)
Bab 5 Pengolahan Data dan Analisis 5-4
Universitas Kristen Maranatha
Tabel 5.2
Gap Antara Kinerja dan Harapan
No. Nama Variabel Rata-rata
Kinerja
Rata-rata
Harapan Gap Keterangan
1 Jenis Sol yang Digunakan 3 3.5
-0.5 Tidak sesuai harapan
2 Keragaman Model yang Ditawarkan 3 3.6 -0.6 Tidak sesuai harapan
3 Model Upper 3.2 3.8 -0.6 Tidak sesuai harapan
4 Model Insole 3.4 3.6 -0.2 Tidak sesuai harapan
5 Daya Jual Model Sepatu/Sandal 3 3.6 -0.6 Tidak sesuai harapan
6 Harga Model 2.6 3.5 -0.9 Tidak sesuai harapan
7 Tenggang Waktu Pembayaran 3 3.4 -0.4 Tidak sesuai harapan
8 Kebersihan Pengerjaan Produk 2.8 3.5 -0.7 Tidak sesuai harapan
9 Ketahanan Jahitan 3 3.3 -0.3 Tidak sesuai harapan
10 Kerapian Jahitan 2.8 3.5 -0.7 Tidak sesuai harapan
11 Ketahanan Aksesori yang Digunakan 3.4 3 0.4 Sesuai harapan
12 Ketahanan Sol yang Digunakan 2.4 3 -0.6 Tidak sesuai harapan
13 Ketepatan Waktu Pengiriman 2.7 3.6 -0.9 Tidak sesuai harapan
14 Kerapian Kardus Pembungkus 3.3 3.3 0 Sesuai harapan
15 Kelengkapan Pembungkus 3 3.4 -0.4 Tidak sesuai harapan
16 Kesesuaian Label Ukuran di dus Sepatu/Sandal
dengan Nomor Sepatu/sandal 3.3 3.8 -0.5 Tidak sesuai harapan
17 Kesesuaian Jumlah Pengiriman dengan Jumlah
Pemesanan 3 3.7 -0.7 Tidak sesuai harapan
18 Ketersediaan Quantity Discount 2.6 3.1 -0.5 Tidak sesuai harapan
19 Ketersediaan Cash Discount 3.2 3.3 -0.1 Tidak sesuai harapan
20 Jaminan Pengerjaan Retur 3.2 3.6 -0.4 Tidak sesuai harapan
21 Kecepatan Penanganan Retur 2.6 3.4 -0.8 Tidak sesuai harapan
22 Akurasi Penagihan 2.8 3.4 -0.6 Tidak sesuai harapan
Contoh perhitungan gap :
Gap Atribut 1 = (Rata-rata kinerja atribut 1) – (Rata-rata harapan atribut 1) = 3 – 3.5
= – 0.5
Gap -1 -0.8 -0.6 -0.4 -0.2 0 0.2 0.4 0.6
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22
Gambar 5.1
(28)
Bab 5 Pengolahan Data dan Analisis 5-5
Universitas Kristen Maranatha Uji Signifikansi
Hipotesis :
Ho : 1 2(tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara kinerja dan harapan)
Hi : 1 2 (terdapat perbedaan yang signifikan antara kinerja dan harapan)
/2= 0,05/2 = 0,025 = - 1,96
Statistik Uji :
2
2 2 1 2 1 2 1 n S n S Z
X X
Tabel 5.3 Uji Signifikansi Rata-rata Kinerja St.dev Kinerja Rata-rata Harapan St.dev Harapan
1 3 0.527046 3.5 1.1547005 -0.5 -1.245682 -1.96 Terima Ho Tidak Signifikan
2 3 0.516398 3.6 0.8164966 -0.6 -1.963961 -1.96 Tolak Ho Signifikan
3 3.2 0.421637 3.8 0.421637 -0.6 -3.181981 -1.96 Tolak Ho Signifikan
4 3.4 0.516398 3.6 0.5163978 -0.2 -0.866025 -1.96 Terima Ho Tidak Signifikan
5 3 0.516398 3.6 0.8164966 -0.6 -1.963961 -1.96 Tolak Ho Signifikan
6 2.6 0.527046 3.5 1.0749677 -0.9 -2.377217 -1.96 Tolak Ho Signifikan
7 3 0.516398 3.4 0.8164966 -0.4 -1.309307 -1.96 Terima Ho Tidak Signifikan
8 2.8 0.527046 3.5 0.7888106 -0.7 -2.333333 -1.96 Tolak Ho Signifikan
9 3 0.948683 3.3 0 -0.3 -1 -1.96 Terima Ho Tidak Signifikan
10 2.8 0.707107 3.5 0.6324555 -0.7 -2.333333 -1.96 Tolak Ho Signifikan
11 3.4 0.8165 3 0.699206 0.4 1.176697 -1.96 Terima Ho Tidak Signifikan
12 2.4 0.66667 3 0.966092 -0.6 -1.61645 -1.96 Terima Ho Tidak Signifikan
13 2.7 0.69921 3.6 0.948683 -0.9 -2.41495 -1.96 Tolak Ho Signifikan
14 3.3 0.82327 3.3 0.483046 0 0 -1.96 Terima Ho Tidak Signifikan
15 3 0.5164 3.4 0.816497 -0.4 -1.30931 -1.96 Terima Ho Tidak Signifikan
16 3.3 0.42164 3.8 0.483046 -0.5 -2.46598 -1.96 Tolak Ho Signifikan
17 3 0.48305 3.7 0 -0.7 -4.58258 -1.96 Tolak Ho Signifikan
18 2.6 0.8756 3.1 0.516398 -0.5 -1.55543 -1.96 Terima Ho Tidak Signifikan
19 3.2 0.48305 3.3 0.421637 -0.1 -0.4932 -1.96 Terima Ho Tidak Signifikan
20 3.2 0.69921 3.6 0.421637 -0.4 -1.54919 -1.96 Terima Ho Tidak Signifikan
21 2.6 0.96609 3.4 0.516398 -0.8 -2.3094 -1.96 Tolak Ho Signifikan
22 2.8 0.5164 3.4 0.421637 -0.6 -2.84605 -1.96 Tolak Ho Signifikan
Atribut
ke-KINERJA HARAPAN
(29)
Bab 5 Pengolahan Data dan Analisis 5-6
Universitas Kristen Maranatha
Dari uji signifikansi diatas, dapat diketahui bahwa pada atribut-atribut yang tidak signifikan dan signifikan antara lain:
Tabel 5.4
Variabel yang tidak signifikan
No. Nama Variabel
1 Jenis Sol yang Digunakan
4 Model Insole
7 Tenggang Waktu Pembayaran
9 Ketahanan Jahitan
11 Ketahanan Aksesori yang Digunakan 12 Ketahanan Sol yang Digunakan 14 Kerapian Kardus Pembungkus 15 Kelengkapan Pembungkus 18 Ketersediaan Quantity Discount 19 Ketersediaan Cash Discount 20 Jaminan Pengerjaan Retur
Tabel 5.5
Variabel yang signifikan
No. Nama Variabel
2 Keragaman Model yang Ditawarkan
3 Model Upper
5 Daya Jual Model Sepatu/Sandal
6 Harga Model
8 Kebersihan Pengerjaan Produk
10 Kerapian Jahitan
13 Ketepatan Waktu Pengiriman
16 Kesesuaian Label Ukuran di dus Sepatu/Sandal dengan Nomor Sepatu/sandal 17 Kesesuaian Jumlah Pengiriman dengan Jumlah Pemesanan
21 Kecepatan Penanganan Retur 22 Akurasi Penagihan
(30)
Bab 5 Pengolahan Data dan Analisis 5-7
Universitas Kristen Maranatha
5.2.2 Pengolahan Data dengan Metode IPA
Peta IPA terdiri dari sebuah diagram kartesius yang terbagi menjadi 4 kuadran, yaitu Kuadran I (Main Priority), Kuadran II (Maintenance Performance), Kuadran III (Low Priority), dan Kuadran IV (Attributes to De Emphasize). Berikut ini adalah hasil perhitungan yang digunakan untuk memplot diagram IPA:
Tabel 5.6
Perhitungan X dan Y untuk Matrix IPA
Variabel Nama Variabel Rata-rata
Kinerja (X)
Rata-rata Harapan (Y)
1 Jenis Sol yang Digunakan 3 3.5
2 Keragaman Model yang Ditawarkan 3 3.6
3 Model Upper 3.2 3.8
4 Model Insole 3.4 3.6
5 Daya Jual Model Sepatu/Sandal 3 3.6
6 Harga Model 2.6 3.5
7 Tenggang Waktu Pembayaran 3 3.4
8 Kebersihan Pengerjaan Produk 2.8 3.5
9 Ketahanan Jahitan 3 3.3
10 Kerapian Jahitan 2.8 3.5
11 Ketahanan Aksesori yang Digunakan 3.4 3
12 Ketahanan Sol yang Digunakan 2.4 3
13 Ketepatan Waktu Pengiriman 2.7 3.6
14 Kerapian Kardus Pembungkus 3.3 3.3
15 Kelengkapan Pembungkus 3 3.4
16 Kesesuaian Label Ukuran di dus Sepatu/Sandal
dengan Nomor Sepatu/sandal 3.3 3.8
17 Kesesuaian Jumlah Pengiriman dengan Jumlah
Pemesanan 3 3.7
18 Ketersediaan Quantity Discount 2.6 3.1
19 Ketersediaan Cash Discount 3.2 3.3
20 Jaminan Pengerjaan Retur 3.2 3.6
21 Kecepatan Penanganan Retur 2.6 3.4
22 Akurasi Penagihan 2.8 3.4
Rata-rata dari rata-rata 2.98 3.45
Pada IPA matrix di bawah ini terlihat dengan jelas posisi tiap variabel yang digunakan sebagai alat ukur dimana letak masing-masing variabel mempunyai arti yang berbeda pada tiap kuadrannya. Peta IPA selengkapnya dapat dilihat pada gambar berikut:
(31)
Bab 5 Pengolahan Data dan Analisis 5-8
Universitas Kristen Maranatha
Gambar 5.2
Matriks Importance Performance Analysis 4 Kuadran
Berdasarkan grafik Importance Performance Matrix diatas, dapat dilihat bahwa :
Kuadran I (Prioritas Utama), tingkat kinerja ada dibawah rata-rata, kemudian tingkat kepentingan ada diatas rata-rata. Atribut yang termasuk dalam kuadran ini adalah:
Tabel 5.7
Atribut – Atribut Dalam Kuadran I
Variabel Nama Variabel
6 Harga Model
8 Kebersihan Pengerjaan Produk
10 Kerapian Jahitan
13 Ketepatan Waktu Pengiriman
Kuadran II (Pertahankan Prestasi), tingkat kepentingan ada diatas rata-rata, kemudian tingkat kinerjanya ada diatas rata-rata. Atribut yang termasuk dalam kuadran ini adalah :
(32)
Bab 5 Pengolahan Data dan Analisis 5-9
Universitas Kristen Maranatha
Tabel 5.8
Atribut – Atribut Dalam Kuadran II
1 Jenis Sol yang Digunakan
2 Keragaman Model yang Ditawarkan
3 Model Upper
4 Model Insole
5 Daya Jual Model Sepatu/Sandal
16 Kesesuaian Label Ukuran di dus Sepatu/Sandal dengan Nomor Sepatu/sandal
17 Kesesuaian Jumlah Pengiriman dengan Jumlah Pemesanan
20 Jaminan Pengerjaan Retur
Kuadran III (Berlebihan), tingkat kepentingan di bawah rata-rata, kemudian tingkat kinerjanya diatas rata-rata. Atribut yang termasuk dalam kuadran ini adalah :
Tabel 5.9
Atribut – Atribut Dalam Kuadran III
7 Tenggang Waktu Pembayaran
9 Ketahanan Jahitan
11 Ketahanan Aksesori yang Digunakan
14 Kerapian Kardus Pembungkus
15 Kelengkapan Pembungkus
19 Ketersediaan Cash Discount
Kuadran IV (Prioritas Rendah), tingkat kepentingan dibawah rata-rata, kemudian tingkat kinerjanya juga dibawah rata-rata. Atribut yang termasuk dalam kuadran ini adalah :
Tabel 5.10
Atribut – Atribut Dalam Kuadran IV
12 Ketahanan Sol yang Digunakan
18 Ketersediaan Quantity Discount
21 Kecepatan Penanganan Retur
(33)
Bab 5 Pengolahan Data dan Analisis 5-10
Universitas Kristen Maranatha
Analisis variabel-variabel pada Importance Performance Matrix :
Variabel 1 : Jenis Sol yang Digunakan (Kuadran II)
Tingkat kepentingan ada diatas rata-rata, kemudian tingkat kinerjanya ada diatas rata-rata, jadi sebenarnya merupakan bukan prioritas utama untuk dibenahi, kinerja saat ini harus dipertahankan jangan sampai turun, kondisi yang ada saat ini adalah peralihan dari pelanggan lama yaitu Bata ke pelanggan baru, sehingga belum banyak desain yang bisa dikembangkan.
Variabel 2 : Keragaman Model yang Ditawarkan (Kuadran II)
Tingkat kepentingan ada diatas rata-rata, kemudian tingkat kinerjanya ada diatas rata-rata, jadi sebenarnya merupakan bukan prioritas utama untuk dibenahi, kinerja saat ini harus dipertahankan jangan sampai turun, dahulu di Bata model ditentukan oleh Bata, dan sekarang model harus dibuat sendiri agar bisa mendapatkan order dari pelanggan baru.
Variabel 3 : Model Upper (Kuadran II)
Tingkat kepentingan ada diatas rata-rata, kemudian tingkat kinerjanya ada diatas rata-rata, jadi sebenarnya merupakan bukan prioritas utama untuk dibenahi, kinerja saat ini harus dipertahankan jangan sampai turun, dahulu di Bata model ditentukan oleh Bata, dan sekarang model harus dibuat sendiri agar bisa mendapatkan order dari pelanggan baru.
Variabel 4 : Model Insole (Kuadran II)
Tingkat kepentingan ada diatas rata-rata, kemudian tingkat kinerjanya ada diatas rata-rata, jadi sebenarnya merupakan bukan prioritas utama untuk dibenahi, kinerja saat ini harus dipertahankan jangan sampai turun, dahulu di Bata model sepatu tertutup, sekarang desain yang diminati adalah sepatu yang terbuka.
(34)
Bab 5 Pengolahan Data dan Analisis 5-11
Universitas Kristen Maranatha Variabel 5 : Daya Jual Model Sepatu/Sandal (Kuadran II)
Tingkat kepentingan ada diatas rata-rata, kemudian tingkat kinerjanya ada diatas rata-rata, jadi sebenarnya merupakan bukan prioritas utama untuk dibenahi, kinerja saat ini harus dipertahankan jangan sampai turun. Dahulu perusahaan ini hanya mengerjakan pesanan dari Bata, sekarang harus mendesain sendiri modelnya.
Variabel 6 : Harga Model (Kuadran I)
Tingkat kinerja ada dibawah rata-rata, kemudian tingkat kepentingan ada diatas rata-rata. Agar pemasok bahan bisa memberikan discount, maka pesanan jumlahnya harus lebih banyak, hal ini berkaitan dengan daya jual model. Saat ini pilihan yang tersedia hanya menggunakan bahan yang lebih murah.
Variabel 7 : Tenggang Waktu Pembayaran (Kuadran III)
Tingkat kepentingan di bawah rata-rata, kemudian tingkat kinerjanya diatas rata-rata, jadi untuk sementara waktu ini diabaikan saja untuk tenggang waktu pembayaran selagi struktur permodalan belum terlalu kuat.
Variabel 8 : Kebersihan Pengerjaan Produk (Kuadran I)
Tingkat kinerja ada dibawah rata-rata, kemudian tingkat kepentingan ada diatas rata-rata. Kelemahan yang harus ditingkatkan, bila tidak maka returnya akan banyak sekali, karena pelanggan tidak puas.
Variabel 9 : Ketahanan Jahitan (Kuadran III)
Tingkat kepentingan dibawah rata-rata, kemudian tingkat kinerjanya diatas rata-rata, jadi untuk sementara waktu ini diabaikan saja, karena menurut pelanggan ada yang lebih penting untuk di benahi.
(35)
Bab 5 Pengolahan Data dan Analisis 5-12
Universitas Kristen Maranatha Variabel 10 : Kerapian Jahitan (Kuadran I)
Tingkat kinerja ada dibawah rata-rata, kemudian tingkat kepentingan ada diatas rata-rata. Beda dengan ketahanan jahitan yang tidak mudah untuk diuji, sedangkan kerapian jahitan itu langsung kelihatan dengan mata telanjang.
Variabel 11 : Ketahanan Aksesori yang Digunakan (Kuadran III) Tingkat kepentingan dibawah rata-rata, kemudian tingkat kinerjanya diatas rata-rata, jadi untuk sementara waktu ini diabaikan saja, karena menurut pelanggan ada yang lebih penting untuk di benahi.
Variabel 12 : Ketahanan Sol yang Digunakan (Kuadran IV)
Tingkat kepentingan dibawah rata-rata, kemudian tingkat kinerjanya juga dibawah rata-rata, jadi untuk sementara waktu ini diabaikan saja dahulu sampai prioritas pertama sudah diperbaiki.
Variabel 13 : Ketepatan Waktu Pengiriman (Kuadran I)
Tingkat kinerja ada dibawah rata-rata, kemudian tingkat kepentingan ada diatas rata-rata. Pelanggan mengenakan denda bila terjadi keterlambatan pengiriman, dendanya sebesar 2% dari harga yang disepakati.
Variabel 14 : Kerapian Kardus Pembungkus (Kuadran III)
Tingkat kepentingan dibawah rata-rata, kemudian tingkat kinerjanya diatas rata-rata. Di toko tempat penjualannya kardus itu terletak digudang dan baru keluar setelah digunakan untuk membungkus sepatu/sandal yang dibeli oleh konsumen toko/pembeli sepatu/sandal.
Variabel 15 : Kelengkapan Pembungkus (Kuadran III)
Tingkat kepentingan dibawah rata-rata, kemudian tingkat kinerjanya diatas rata-rata. Di toko tempat penjualannya kardus itu terletak
(36)
Bab 5 Pengolahan Data dan Analisis 5-13
Universitas Kristen Maranatha
digudang dan baru keluar setelah digunakan untuk membungkus sepatu/sandal yang dibeli oleh konsumen toko/pembeli sepatu/sandal.
Variabel 16 : Kesesuaian Label Ukuran di dus Sepatu/Sandal dengan Nomor Sepatu/sandal (Kuadran II)
Tingkat kepentingan ada diatas rata-rata, kemudian tingkat kinerjanya ada diatas rata-rata. Setelah di retur kardus bisa di cap ulang dan dengan menggunakan kardus yang baru, yang terpenting adalah jumlah ukuran sepatu yang diminta sesuai dengan pesanan.
Variabel 17 : Kesesuaian Jumlah Pengiriman dengan Jumlah Pemesanan (Kuadran II)
Tingkat kepentingan ada diatas rata-rata, kemudian tingkat kinerjanya ada diatas rata-rata. Walaupun salah satu warna terlambat dikirim pelanggan utama tidak mempermasalahkan itu, yang penting asal ukurannya tepat.
Variabel 18 : Ketersediaan Quantity Discount (Kuadran IV)
Tingkat kepentingan dibawah rata-rata, kemudian tingkat kinerjanya juga dibawah rata-rata, jadi untuk sementara waktu ini diabaikan saja dahulu sampai prioritas pertama sudah diperbaiki, karena perusahaan pemegang merek menjualnya di Toko dengan harga minimal lipat dua, dan kesepakatan harga sudah diperoleh pada saat penawaran model.
Variabel 19 : Ketersediaan Cash Discount (Kuadran III)
Tingkat kepentingan di bawah rata-rata, kemudian tingkat kinerjanya diatas rata-rata, jadi untuk sementara waktu ini diabaikan saja, karena syarat-syarat pembayaran telah dirundingkan dimuka pada saat penawaran model.
(37)
Bab 5 Pengolahan Data dan Analisis 5-14
Universitas Kristen Maranatha Variabel 20 : Jaminan Pengerjaan Retur (Kuadran II)
Tingkat kepentingan ada diatas rata-rata, kemudian tingkat kinerjanya ada diatas rata-rata. Pelanggan sudah melakukan sistem penalti jika retur tidak dikembalikan.
Variabel 21 : Kecepatan Penanganan Retur (Kuadran IV)
Tingkat kepentingan dibawah rata-rata, kemudian tingkat kinerjanya juga dibawah rata-rata, jadi untuk sementara waktu ini diabaikan saja dahulu sampai prioritas pertama sudah diperbaiki, karena ada sistem penalti, kecuali pesanan khusus misalnya pengerjaan ukuran 41 pada wanita itu tidak ada.
Variabel 22 : Akurasi Penagihan (Kuadran IV)
Tingkat kepentingan dibawah rata-rata, kemudian tingkat kinerjanya juga dibawah rata-rata, jadi untuk sementara waktu ini diabaikan saja dahulu sampai prioritas pertama sudah diperbaiki, karena jumlah pengurangan akibat retur tidak besar dan bisa diperhitungkan di order selanjutnya.
5.2.3 Usulan Perbaikan Importance Performance Analysis (IPA) dan Uji Signifikansi
Usulan perbaikan diberikan untuk setiap atribut yang mempunyai perbedaan yang tidak signifikan, signifikan positif maupun signifikan positif, dan keseluruhan hasil matriks IPA sesuai dengan prosedur pemberian usulan pada bab 3. Selanjutnya usulan gabungan ini dinamakan sebagai, usulan perbaikan IPA dan Signifikan.
(38)
Bab 5 Pengolahan Data dan Analisis 5-15
Universitas Kristen Maranatha
Tabel 5.11
Usulan Perbaikan Importance Performance Analysis (IPA) dan Uji Signifikansi
No. Nama Variabel Uji Signifikan Kuadran di IPA Rangkuman Usulan
1 Jenis Sol yang Digunakan Tidak Signifikan Dipertahankan Dipertahankan
2 Keragaman Model yang Ditawarkan Signifikan Dipertahankan Dipertahankan
3 Model Upper Signifikan Dipertahankan Dipertahankan
4 Model Insole Tidak Signifikan Dipertahankan Dipertahankan
5 Daya Jual Model Sepatu/Sandal Signifikan Dipertahankan Dipertahankan
6 Harga Model Signifikan Prioritas I Diperbaiki
7 Tenggang Waktu Pembayaran Tidak Signifikan Diabaikan Diabaikan
8 Kebersihan Pengerjaan Produk Signifikan Prioritas I Diperbaiki
9 Ketahanan Jahitan Tidak Signifikan Diabaikan Diabaikan
10 Kerapian Jahitan Signifikan Prioritas I Diperbaiki
11 Ketahanan Aksesori yang Digunakan Tidak Signifikan Diabaikan Diabaikan
12 Ketahanan Sol yang Digunakan Tidak Signifikan Prioritas II Dipertahankan
13 Ketepatan Waktu Pengiriman Signifikan Prioritas I Diperbaiki
14 Kerapian Kardus Pembungkus Tidak Signifikan Diabaikan Diabaikan
15 Kelengkapan Pembungkus Tidak Signifikan Diabaikan Diabaikan
16 Kesesuaian Label Ukuran di dus Sepatu/Sandal dengan
Nomor Sepatu/sandal Signifikan Dipertahankan Dipertahankan
17 Kesesuaian Jumlah Pengiriman dengan Jumlah
Pemesanan Signifikan Dipertahankan Dipertahankan
18 Ketersediaan Quantity Discount Tidak Signifikan Prioritas II Dipertahakan
19 Ketersediaan Cash Discount Tidak Signifikan Diabaikan Diabaikan
20 Jaminan Pengerjaan Retur Tidak Signifikan Dipertahankan Dipertahankan
21 Kecepatan Penanganan Retur Signifikan Prioritas II Diabaikan
22 Akurasi Penagihan Signifikan Prioritas II Diabaikan
5.3 Pengolahan Data dengan Metode SWOT
Metode SWOT bertujuan untuk memaksimalkan kekuatan (Strengths) dan peluang (Opportunities), namun secara bersamaan dapat meminimalkan kelemahan (Weaknesses) dan ancaman (Threats). Dalam pengolahan data dengan menggunakan metode ini dibuat matriks yang terdiri dari 4 kemungkinan alternatif, yaitu strategi SO Opportunities), strategi ST (Strengths-Threats), strategi WO Opportunities), dan strategi WT (Weaknesses-Threats) berdasarkan hasil yang diperoleh dari matriks IFE (Internal Factors Evaluation Matrix) dan EFE (External Factor Evaluation Matrix) dengan mempertimbangkan matriks IPA dan target pasar yang dituju.
5.3.1 Matriks IFE (Internal Factors Evaluation Matrix)
Matriks IFE digunakan untuk mengetahui faktor-faktor internal perusahaan yaitu kekuatan dan kelemahan. Untuk pengolahan data dengan
(39)
Bab 5 Pengolahan Data dan Analisis 5-16
Universitas Kristen Maranatha
menggunakan matriks IFE, input data yang digunakan berasal dari kuesioner dan wawancara (kepada Bpk Daniel D.W Setyadi selaku Direktur Utama CV Anugrah Trijaya Sakti). Sebelumnya tingkat kepentingan dan kinerja pada kuesioner penelitian akan dibagi dengan pembagian sebagai berikut:
Sangat Penting atau Sangat Baik = 4
Penting atau Baik = 3
Tidak Penting atau Jelek = 2
Sangat Tidak Penting atau Sangat Jelek = 1
Sedangkan jumlah skor tingkat kepentingan dan kinerja untuk masing-masing butir adalah sebagai berikut:
Sangat Penting/Sangat Baik = 4 x 10 = 40
Penting/Baik = 3 x 10 = 30
Tidak Penting/Jelek = 2 x 10 = 20
Sangat Tidak Penting/Sangat Jelek = 1 x 10 =10
Penentuan suatu atribut termasuk dalam skala tingkat kepentingan ataupun tingkat kinerja tertentu digunakan nilai median. Nilai median dihitung dengan cara mengambil skor tengah dari skala atas dan skala bawah. Berikut adalah nilai median untuk tingkat kepentingan dan tingkat kinerja:
Tabel 5.12
Nilai median untuk Tingkat Kepentingan dan Tingkat Kinerja Skala Bawah Skala Atas Median
10 20 15
20 30 25
30 40 35
Suatu butir dimasukkan kedalam skala bawah bila nilai skor total butir tersebut lebih kecil dari mediannya. Demikian juga sebaliknya jika nilai skor total suatu butir lebih besar dari mediannya maka butir tersebut dimasukkan ke skala atas. Setelah diperoleh skala interval, baik untuk tingkat kepentingan maupun tingkat kinerja, maka selanjutnya dilakukan perhitungan tingkat kepentingan dan
(40)
Bab 5 Pengolahan Data dan Analisis 5-17
Universitas Kristen Maranatha
tingkat kepuasan dari kuesioner yang telah disebarkan. Berikut adalah penentuan suatu atribut masuk dalam skala kepentingan atau skala kinerja tertentu:
Tabel 5.13
Penentuan Tingkat Kepentingan dan Kinerja Skor Tingkat Kepentingan Tingkat Kinerja
10 – 15 Sangat Tidak Penting Sangat Jelek
15 – 25 Tidak Penting Jelek
25 – 35 Penting Baik
> 35 Sangat Penting Sangat Baik
Adapun hasil perhitungan tersebut adalah sebagai berikut: Tabel 5.14
Rekapitulasi Hasil Penilaian Tingkat Kepentingan dan Kinerja
No. Variabel Skor Tingkat
Kepentingan Skor
Tingkat Kinerja
1 Jenis Sol yang Digunakan 35 SP 30 B
2 Keragaman Model yang Ditawarkan 50 SP 18 J
3 Model Upper 56 SP 60 SB
4 Model Insole 56 SP 56 SB
5 Daya Jual Model Sepatu/Sandal 52 SP 36 SB
6 Harga Model 50 SP 28 B
7 Tenggang Waktu Pembayaran 50 SP 34 B
8 Kebersihan Pengerjaan Produk 50 SP 52 SB
9 Ketahanan Jahitan 45 SP 70 SB
10 Kerapian Jahitan 42 SP 60 SB
11 Ketahanan Aksesori yang Digunakan 33 P 32 B
12 Ketahanan Sol yang Digunakan 36 SP 24 J
13 Ketepatan Waktu Pengiriman 28 P 29 B
14 Kerapian Kardus Pembungkus 43 SP 34 B
15 Kelengkapan Pembungkus 38 SP 55 SB
16 Kesesuaian Label Ukuran di dus Sepatu/Sandal dengan Nomor Sepatu/sandal 44 SP 55 SB 17 Kesesuaian Jumlah Pengiriman dengan Jumlah Pemesanan 62 SP 70 SB
18 Ketersediaan Quantity Discount 37 SP 60 SB
19 Ketersediaan Cash Discount 33 P 48 SB
20 Jaminan Pengerjaan Retur 35 SP 68 SB
21 Kecepatan Penanganan Retur 48 SP 48 SB
(41)
Bab 5 Pengolahan Data dan Analisis 5-18
Universitas Kristen Maranatha
Contoh perhitungan dalam penentuan tingkat kepentingan mengenai atribut no.1:
Dari 10 kuesioner yang disebarkan kepada pelanggan dan kemudian diolah dengan hasil sebagai berikut:
5 orang menjawab sangat penting 5 orang menjawab penting
Tidak ada orang menjawab tidak penting
Tidak ada orang yang menjawab sangat tidak penting
Perhitungan : (5x4) + (5x3) + (0x2) + (0x1) = 35
Karena nilai 35 itu sama dengan nilai median 35 maka kualitas produk yang ditawarkan dimasukkan dalam skala atas yaitu sangat penting.
Adapun ketentuan untuk menentukan apakah faktor tersebut masuk ke dalam kekuatan (Strengths) atau kelemahan (Weaknesses) adalah sebagai berikut:
Tabel 5.15
Pengidentifikasian Faktor Kekuatan dan Kelemahan
Sangat Baik Baik Jelek Sangat Jelek Sangat Penting Strengths Strengths Weakness Weakness
Penting Strengths Strengths Weakness Weakness
Tidak Penting X X X X
Sangat Tidak Penting X X X X
Data-data yang diperoleh tersebut akan dikelompokkan ke dalam suatu kekuatan dan kelemahan dan digunakan untuk matriks IFE (lihat tabel 5.15). Untuk mengetahui apakah suatu pernyataan termasuk ke skala mana maka dapat dibandingkan dengan mediannya. Jika nilai total pernyataan ≤ median maka dimasukkan ke dalam skala bawah dan sebaliknya.
(42)
Bab 5 Pengolahan Data dan Analisis 5-19
Universitas Kristen Maranatha
Tabel 5.16 Matriks IFE
Tingkat Kepentingan
Bobot Hasil Rating
1 Jenis Sol yang Digunakan 0.03 30 3 0.091
2 Keragaman Model yang Ditawarkan 0.06 30 3 0.182
3 Model Upper 0.03 32 3 0.091
4 Model Insole 0.06 34 3 0.182
5 Daya Jual Model Sepatu/Sandal 0.03 30 3 0.091
6 Harga Model 0.06 26 3 0.182
7 Tenggang Waktu Pembayaran 0.06 30 3 0.182
8 Kebersihan Pengerjaan Produk 0.06 28 3 0.182
9 Ketahanan Jahitan 0.06 30 3 0.182
10 Kerapian Jahitan 0.06 28 3 0.182
11 Ketahanan Aksesori yang Digunakan 0.03 34 3 0.091
12 Ketepatan Waktu Pengiriman 0.06 27 3 0.182
13 Kerapian Kardus Pembungkus 0.06 33 3 0.182
14 Kelengkapan Pembungkus 0.03 30 3 0.091
15 Kesesuaian Label Ukuran di dus Sepatu/Sandal dengan Nomor Sepatu/sandal 0.03 33 3 0.091 16 Kesesuaian Jumlah Pengiriman dengan Jumlah Pemesanan 0.03 30 3 0.091
17 Ketersediaan Quantity Discount 0.03 26 3 0.091
18 Ketersediaan Cash Discount 0.06 32 3 0.182
19 Jaminan Pengerjaan Retur 0.03 32 3 0.091
20 Kecepatan Penanganan Retur 0.06 26 3 0.182
21 Akurasi Penagihan 0.03 28 3 0.091
1 Ketahanan Sol yang Digunakan 0.03 24 2 0.061
Total 1 2.970
STRENGTHS
WEAKNESSES
No. Key Internal Factors
Tingkat kinerja nilai
Kolom bobot untuk tingkat kepentingan diperoleh dari wawancara kepada kepala pemasaran, kolom hasil pada tingkat kepentingan berasal dari kuesioner dengan rating berdasarkan pada aturan pemberian rating sebagai berikut:
Tabel 5.17
Aturan pemberian rating pada IFE Matrix
Rating Kondisi faktor Arti
1 Sangat Jelek Kelemahan yang besar
2 Jelek Kelemahan yang kecil
3 Baik Kekuatan yang kecil
4 Sangat Baik Kekuatan yang besar
Contoh: Berdasarkan hasil kuesioner penelitian, atribut 1, rating yang diberikan adalah sebesar 3 karena atribut tersebut termasuk dalam kelompok “Baik”. (Lihat tabel 5.13)
o Untuk perhitungan „nilai‟ diperoleh dari perkalian bobot dan rating. Misal untuk Atribut 1:
(43)
Bab 5 Pengolahan Data dan Analisis 5-20
Universitas Kristen Maranatha
o Kemudian jumlah total nilai masing-masing atribut. Jika nilainya di bawah 2,5 menandakan bahwa secara internal perusahaan adalah lemah dan sebaliknya. Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa jumlah skor total untuk IFE Matrix adalah 2,970. Hal ini menunjukkan bahwa secara internal posisi perusahaan kuat karena berada di atas 2,5.
5.3.2 Pembuatan External Factor Evaluation (EFE) Matrix
Matriks EFE digunakan untuk mengevaluasi faktor-faktor eksternal perusahaan. Adapun pengelompokkan faktor-faktor yang dianggap sebagai peluang dan ancaman, pemberian rating dan bobot diperoleh dari hasil wawancara dengan Bapak Daniel D.W Setyadi (Direktur Utama). Adapun aturan dalam pemberian rating adalah sebagai berikut:
Tabel 5.18
Aturan pemberian rating EFE Matrix
Rating Arti
1 Respon perusahaan dibawah rata-rata 2 Respon perusahaan rata-rata
3 Respon preusan diatas rata-rata 4 Respon perusahaan sangat bagus
Berdasarkan data-data tersebut maka diperoleh matriks EFE sebagai berikut: Tabel 5.19
Matriks EFE
1 Citra Merek Pelanggan di Masyarakat 0.1 4 0.4
2 Trend Permintaan akan Merek Pelanggan di Masyarakat 0.05 3 0.15
3 Ketersediaan Variasi Pemasok Bahan 0.1 3 0.3
4 Peningkatan Daya Beli Masyarakat 0.1 4 0.4
5 Kestabilan Perekonomian Indonesia 0.05 3 0.15
6 Perkembangan Perusahaan Ekspedisi 0.05 3 0.15
7 Daya Jangkau Perusahaan Ekspedisi 0.05 3 0.15
8 Ketersediaan Variasi Perusahaan Ekspedisi 0.05 3 0.15
9 Penetrasi Jaringan Toko Swalayan dalam Menjual Sepatu/Sandal 0.05 3 0.15
1 Pengetatan Peraturan Undang-undang Perdagangan 0.05 2 0.1
2 Perolehan Kredit Usaha Kecil dan Menengah 0.05 2 0.1
3 Kelonggaran Pembayaran Pemasok Bahan 0.05 2 0.1
4 Keterbukaan Informasi Variasi Desain Sepatu/Sandal dari Internet 0.05 2 0.1 5 Peningkatan Minat Masyarakat atas Berbagai Variasi Desain Sepatu/Sandal 0.1 2 0.2 6 Kelonggaran Pembayaran dari Perusahaan Ekspedisi 0.05 2 0.1 7 Peningkatan Animo Masyarakat untuk Membuka Toko Sepatu/Sandal 0.05 2 0.1
Total 1 2.8
Bobot Rating OPPORTUNITIES
THREATS
(44)
Bab 5 Pengolahan Data dan Analisis 5-21
Universitas Kristen Maranatha
Berdasarkan tabel di atas, diperoleh nilai EFE Matriks sebesar 2.8 yang berarti bahwa perusahaan memiliki cara yang cukup baik terhadap peluang yang ada dan menghindari ancaman.
5.3.3 Matriks Internal Eksternal
Untuk mengetahui strategi bisnis yang sesuai dengan CV Anugrah Trijaya Sakti, maka total skor dari matriks IFE dan EFE akan dimasukkan ke dalam matriks Internal Eksternal (IE). Pada sumbu X (IFE), skor 1,0 – 1,99 menyatakan posisi internal adalah lemah, skor 2,0 - 2,99 posisinya adalah rata-rata, dan skor 3,0 – 4,0 posisinya adalah kuat. Pada sumbu Y (EFE), skor 1,0 – 1,99 adalah rendah, skor 2,0 – 2,99 adalah sedang, dan skor 3,0 – 4,0 adalah tinggi (5,234). Dengan menggunakan total skor dari matriks IFE sebesar 2,97 sebagai sumbu X dan total skor dari matriks EFE sebesar 2.80 sebagai sumbu Y, maka hasil yang didapatkan adalah sebagai berikut:
Gambar 5.3
Internal-Eksternal Matrix
Dari matriks IE di atas, ternyata CV Anugrah Trijaya Sakti terletak pada Sel V yang menunjukkan bahwa posisi internal dan eksternal perusahaan adalah rata-rata dan sebaiknya dikendalikan dengan strategi-strategi Hold dan Maintain. Strategi-strategi yang umum dipakai yaitu strategi Market Penetration (merupakan strategi untuk meningkatkan market share suatu produk atau jasa melalui usaha-usaha pemasaran yang lebih besar) dan Product Development (merupakan strategi yang bertujuan agar perusahaan dapat meningkatkan
I
I
VII
VII VIIIVIII
II
II
IV
IV IFE = 2,97V
EFE = 2.80
V IFE = 2,97 EFE = 2.80 VI
VI
III
III
IX
IX
4,0 3,0 2,0 1,0
3,0
2,0
1,0
Kuat Rata-rata Lemah Tinggi
Rata-rata
Rendah
Skor Total IFE
Skor Total EFE
(45)
Bab 5 Pengolahan Data dan Analisis 5-22
Universitas Kristen Maranatha
penjualan dengan cara meningkatkan atau memodifikasi produk dan jasa yang ada sekarang) (5,42).
5.3.4 Matriks SWOT
Matriks SWOT (Strengths-Opportunities-Weakness-Threats) merupakan matching tool yang penting untuk membantu para manajer mengembangkan empat tipe strategi yaitu Strategi SO, Strategi WO, Strategi ST, dan Strategi WT. Berikut ini adalah matriks SWOT yang diperoleh dari hasil matriks IE, dengan pertimbangan dengan matriks IPA dan target pasar pada STP:
Tabel 5.20 Matriks SWOT
(46)
Bab 5 Pengolahan Data dan Analisis 5-23
Universitas Kristen Maranatha
1 Jenis Sol yang Digunakan 1 Ketahanan Sol yang Digunakan 2 Ketahanan Aksesori yang Digunakan
3 Kelengkapan Pembungkus 4 Keragaman Model yang Ditawarkan 5 Model Upper
6 Model Insole
7 Daya Jual Model Sepatu/Sandal 8 Harga Model
9 Tenggang Waktu Pembayaran 10 Kebersihan Pengerjaan Produk 11 Ketahanan Jahitan
12 Kerapian Jahitan
13 Kerapian Kardus Pembungkus
14 Kesesuaian Label Ukuran di dus Sepatu/Sandal dengan Nomor Sepatu/sandal 15 Kesesuaian Jumlah Pengiriman dengan Jumlah Pemesanan
17 Ketersediaan Quantity Discount 18 Ketersediaan Cash Discount 19 Jaminan Pengerjaan Retur 20 Kecepatan Penanganan Retur 21 Akurasi Penagihan
1 Citra Merek Pelanggan di Masyarakat
2 Trend Permintaan akan Merek Pelanggan di Masyarakat 3 Ketersediaan Variasi Pemasok Bahan
4 Peningkatan Daya Beli Masyarakat 5 Kestabilan Perekonomian Indonesia 6 Perkembangan Perusahaan Ekspedisi 7 Daya Jangkau Perusahaan Ekspedisi 8 Ketersediaan Variasi Perusahaan Ekspedisi
9 Penetrasi Jaringan Toko Swalayan dalam Menjual Sepatu/Sandal
1 Pengetatan Peraturan Undang-undang Perdagangan 2 Perolehan Kredit Usaha Kecil dan Menengah 3 Kelonggaran Pembayaran Pemasok Bahan
4 Keterbukaan Informasi Variasi Desain Sepatu/Sandal dari Internet 5 Peningkatan Minat Masyarakat atas Berbagai Variasi Desain Sepatu/Sandal 6 Kelonggaran Pembayaran dari Perusahaan Ekspedisi
7 Peningkatan Animo Masyarakat untuk Membuka Toko Sepatu/Sandal
Strategi SO
Gunakan sebagai alat untuk memuaskan pelanggan dan akan terjadi kenaikan permintaan masyarakan terhadap merek pelanggan, gunakan kekuatan untuk menjaga
loyalitas pelanggan agar order semakin banyak lebih dari subkontraktor lainnya.
Threats-T Strategi ST
Internal Strategic Factors Analysis Summary (IFAS)
Opportunities-O
Kenaikan order berakibat kenaikan kebutuhan modal kerja, kenaikan permintaan berakibat tuntutan akan desain semakin beragam, dahulu di Bata model sedikit jumlah
order banyak, sekarang model banyak jumlah order per modelnya sedikit akibatnya kebutuhan bahan lebih kecil tetapi lebih beragam sehingga diskon dari pemasok hilang,
akibat lainnya adalah pengontrolan pembelian semakin ketat karena frekuensi pembelian semakin meningkat.
Strategi WO
Sol yang digunakan berbeda dengan sol Bata, karena sol yang digunakan sekarang lebih modis, sehingga
diharapkan hanya bisa bertahan 4-6 bulan, dan didorong agar konsumen membeli kembali. Bila sol tahan lama maka akan sol tersebut akan ketinggalan jaman. CV Anugrah Trijaya Sakti harus mendorong agar pabrik sol lebih kreatif dalam pembuatan sol.
Strategi WT
Mengurangi ketergantungan dari pabrik sol dengan mencari alternatif pabrik sol yang lain, kemudian
menjajaki kemungkinan penggunaan sol buatan china.
External Strategic Factors Analysis Summary (EFAS)
16 Ketepatan Waktu Pengiriman
(47)
Bab 5 Pengolahan Data dan Analisis 5-24
Universitas Kristen Maranatha
5.3.5 Analisis Matriks SWOT 5.3.5.1 Strategi SO
Jenis Sol yang Digunakan
Pada variabel jenis sol yag digunakan ini strategi pada SWOT yaitu terletak di strengths dan di IPA terletak di kuadran II, itu artinya hanya tetap pertahankan saja hubungan dengan pabrik sol, karena CV Anugrah Trijaya Sakti ini sangat bergantung dengan pabrik sol, makanya perusahaan ini harus menjaga hubungan baik dengan pabrik sol agar prosesnya berjalan dengan lancar.
Ketahanan Aksesori yang Digunakan
Pada variabel ketahanan aksesori yang digunakan ini strategi pada SWOT yaitu terletak di strengths dan di IPA terletak di kuadran III, itu artinya abaikan saja hanya perlu menjaga hubungan dengan pihak pemasok aksesori, karena CV Anugrah Trijaya Sakti bergantung kepada pihak luar dan harus membeli aksesori tersebut untuk mempercantik sepatu/sandal yang dipesan oleh pelanggan.
Kelengkapan Pembungkus
Pada variabel ketahanan kelengkapan pembungkus ini strategi pada SWOT yaitu terletak di strengths dan di IPA terletak di kuadran III, itu artinya abaikan saja karena kelengkapan pembungkus letaknya digudang didalam kardusnya, tidak akan terlihat oleh konsumen.
Keragaman Model yang Ditawarkan
Pada variabel keragaman model yang ditawarkan ini strategi pada SWOT yaitu terletak di strengths dan di IPA terletak di kuadran II, artinya tetap pertahankan saja dengan variasi-variasi model yang telah dibuat, model sepatu/sandal ini dibutuhkan kreatifitas yang tinggi dari desainernya, 1 bulan CV Anugrah Trijaya Sakti bisa menghasilkan 10 model.
(48)
Bab 5 Pengolahan Data dan Analisis 5-25
Universitas Kristen Maranatha Model Upper
Pada variabel model upper ini strategi pada SWOT yaitu terletak di strengths dan di IPA terletak di kuadran II, artinya tetap pertahankan saja dengan jumlah model upper yang telah dibuat selama ini, model upper sepatu/sandal ini perbulannya dibuat dengan jumlah 10 model/bulan. Didalam pembuatan model upper ini dibutuhkan kreatifitas yang tinggi dari desainernya dan juga dibutuhkan konsentrasi yang tinggi untuk menciptakan model-model yang baru dan bagus.
Model Insole
Pada variabel model insole ini strategi pada SWOT yaitu terletak di strengths dan di IPA terletak di kuadran II, artinya tetap pertahankan saja dengan jumlah model insole yang telah dibuat selama ini, model insole sepatu/sandal ini perbulannya dibuat dengan jumlah 10 model/bulan. Didalam pembuatan model insole ini dibutuhkan kreatifitas yang tinggi dari desainernya dan juga dibutuhkan konsentrasi yang tinggi untuk menciptakan model-model yang baru dan bagus.
Daya Jual Model Sepatu/Sandal
Pada variabel daya jual model sepatu/sandal ini strategi pada SWOT yaitu terletak di strengths dan di IPA terletak di kuadran II, artinya tetap pertahankan saja yang berarti terus berkreasi dengan model-model yang baru, karena daya jual sepatu/sandal ini terletak pada penciptaan model sepatu/sandal yang bagus, hal ini dibutuhkan kreatifitas yang tinggi dari desainernya dan juga dibutuhkan konsentrasi yang tinggi untuk menciptakan model-model yang baru dan bagus.
Harga Model
Pada variabel harga model ini strategi pada SWOT yaitu terletak di strengths dan di IPA terletak di kuadran I, artinya harus diperbaiki, CV Anugrah Trijaya Sakti ini mempunyai banyak pilihan model dan semua
(49)
Bab 5 Pengolahan Data dan Analisis 5-26
Universitas Kristen Maranatha
modelnya bagus, jadi perusahaan ini menjual modelnya dengan harganya yang cukup tinggi dan pemegang merek atau pelanggan menginginkan harga sepatu/sandal dengan harga yang rendah agar pemegang merek tersebut mendapatkan margin keuntungan yang lebih besar. Pelanggan bisa saja memesan dengan bahan yang murah, tetapi resikonya juga buat pihak pelanggan tersebut, karena merek yang CV Anugrah Trijaya Sakti buat itu dari pihak pelanggan, merek sepatu/sandal pelanggan bisa jadi jelek dimata konsumen bila sepatu/sandal tersebut cepat rusak, jadi semua keputusan dikembalikan lagi ke para pelanggan, pihak CV Anugrah Trijaya Sakti hanya mengerjakan apa yang telah dipesan oleh pelanggan.
Tenggang Waktu Pembayaran
Pada variabel tenggang waktu pembayaran ini strategi pada SWOT yaitu terletak di strengths dan di IPA terletak di kuadran III, itu artinya abaikan saja seharusnya memiliki efisiensi tenggang waktu pembayaran, agar tenggang waktu pembayaran lebih pendek.
Kebersihan Pengerjaan Produk
Pada variabel kebersihan pengerjaan produk ini strategi pada SWOT yaitu terletak di strengths dan di IPA terletak di kuadran I, itu artinya harus diperbaiki karena pegawai CV Anugrah Trijaya Sakti ini membersihkan sepatu/sandal memakai kain lap dan bensin saja, pegawai tersebut bisa saja tiba-tiba kelelahan, rata-rata dalam 1 hari 600 pasang/3 orang pekerja dan bisa jadi tidak terkontrol pekerjaannya, sehingga kurang bersih dalam pengerjaan produk.
Ketahanan Jahitan
Pada variabel ketahanan jahitan ini strategi pada SWOT yaitu terletak di strengths dan di IPA terletak di kuadran III, itu artinya diabaikan saja dengan kondisi saat ini.
(1)
Bab 5 Pengolahan Data dan Analisis 5-36
Universitas Kristen Maranatha Ketepatan Waktu Pengiriman
Jadwal delivery dinegosiasikan dengan baik kepada pelanggan dengan dasar pengetahuan kecepatan produksi dan memelihara hubungan yang baik dengan pemasok, sehingga pemasok merasa menjadi bagian dari perusahaan, dengan cara melibatkan mereka dalam pengaturan jadwal produksi, kemudian dibayar dengan tepat waktu. Jadwal dibuat sesuai dengan kesanggupan perusahaan untuk memproduksi, bila perlu pegawai dimotivasi dengan pemberian insentif atau bonus.
Ketahanan Sol yang Digunakan
Mencari pemasok sol yang berkualitas lebih tahan lama. Dengan cara perusahaan mengundang para pemasok bahan sol, kemudian dilakukan tes kontrol kualitas, dengan demikian akan diperoleh kulitas yang diinginkan dengan mempertimbangkan harga yang sesuai.
(2)
BAB 6
KESIMPULAN DAN SARAN
6.1 Kesimpulan
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
1. Faktor-faktor yang menjadi kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman bagi CV Anugrah Trijaya Sakti adalah sebagai berikut:
Strengths
Tabel 6.1 Variabel Strengths
1 Jenis Sol yang Digunakan
2 Ketahanan Aksesori yang Digunakan 3 Kelengkapan Pembungkus
4 Keragaman Model yang Ditawarkan 5 Model Upper
6 Model Insole
7 Daya Jual Model Sepatu/Sandal 8 Harga Model
9 Tenggang Waktu Pembayaran 10 Kebersihan Pengerjaan Produk 11 Ketahanan Jahitan
12 Kerapian Jahitan
13 Kerapian Kardus Pembungkus
14 Kesesuaian Label Ukuran di dus Sepatu/Sandal dengan Nomor Sepatu/sandal 15 Kesesuaian Jumlah Pengiriman dengan Jumlah Pemesanan
17 Ketersediaan Quantity Discount 18 Ketersediaan Cash Discount 19 Jaminan Pengerjaan Retur 20 Kecepatan Penanganan Retur 21 Akurasi Penagihan
16 Ketepatan Waktu Pengiriman
Strengths -S
Weaknesses
Tabel 6.2 Variabel Weaknesses
(3)
Bab 6 Kesimpulan dan Saran 6-2
Universitas Kristen Maranatha
Opportunities
Tabel 6.3 Variabel Opportunities
1 Citra Merek Pelanggan di Masyarakat
2 Trend Permintaan akan Merek Pelanggan di Masyarakat 3 Ketersediaan Variasi Pemasok Bahan
4 Peningkatan Daya Beli Masyarakat 5 Kestabilan Perekonomian Indonesia 6 Perkembangan Perusahaan Ekspedisi 7 Daya Jangkau Perusahaan Ekspedisi 8 Ketersediaan Variasi Perusahaan Ekspedisi
9 Penetrasi Jaringan Toko Swalayan dalam Menjual Sepatu/Sandal
Opportunities -O
Threats
Tabel 6.4 Variabel Threats
1 Pengetatan Peraturan Undang-undang Perdagangan 2 Perolehan Kredit Usaha Kecil dan Menengah 3 Kelonggaran Pembayaran Pemasok Bahan
4 Keterbukaan Informasi Variasi Desain Sepatu/Sandal dari Internet 5 Peningkatan Minat Masyarakat atas Berbagai Variasi Desain Sepatu/Sandal 6 Kelonggaran Pembayaran dari Perusahaan Ekspedisi
7 Peningkatan Animo Masyarakat untuk Membuka Toko Sepatu/Sandal
Threats -T
2. Strategi yang perlu diterapkan CV Anugrah Trijaya Sakti adalah strategi Hold dan Maintain, strategi ini maksudnya adalah pertahankan kinerja dalam kondisi yang sekarang ini dan pemeliharaan kondisi hubungan baik dengan pelanggan agar pelanggan-pelanggan tersebut tetap memesan sepatu/sandal dengan CV Anugrah Trijaya Sakti.
3. Prioritas perbaikan kinerja perusahaan menurut pelanggan, variabelnya antara lain sebagai baerikut:
Tabel 6.5
(4)
No. Variabel yang perlu diperbaki
1 Harga Model
2 Kebersihan Pengerjaan Produk 3 Kerapian Jahitan
4 Ketepatan Waktu Pengiriman
4. Usulan perbaikan yang perlu dilakukan oleh CV Anugrah Trijaya Sakti dilihat dari IPA dan SWOT yaitu antara kelebihan dan juga kelemahan perusahaan, antara lain sebagai berikut:
Harga Model
Harga model ini maksudnya adalah harga yang diberikan kepada pelanggan, model ini berupa contoh sepatu/sandal yag akan ditunjukkan kepada pelanggan. Upaya perbaikannya dengan cara melakukan negosiasi dengan pihak pelanggan, satu desain bisa dikerjakan dengan berbagai alternatif jenis bahan yang berdampak pada penetapan harga jual, tawarkan alternatif bahan yang lebih jelek jika pelanggan meminta harga yang lebih murah. Contoh : harga bahan anemo Rp 55000/m, bahan odita Rp 70000/m, sementara bahan nubuck Rp 65000/m, jika pelanggan menawar maka berikan alternatif bahan yang lebih murah.
Kebersihan Pengerjaan Produk
Menambahkan tenaga kerja bagian finishing yang khusus mengerjakan ulang untuk kebersihan produk sepatu/sandal, agar lebih teliti lagi dalam membersihkan sepatu/sandal, kemudian tempat pengerjaannya dan bahan yang digunakan juga harus bersih.
Kerapian Jahitan
Mengganti mesin jahit yang sekarang digunakan dengan mesin jahit yang berkualitas lebih baik dan perkerja dilatih untuk menggunakan mesin jahit tersebut. Pergantian mesin jahit tersebut agar pengerjaan jahitan pada sepatu/sandal menjadi lebih rapih, dan tidak terdapat retur dari pihak
(5)
Bab 6 Kesimpulan dan Saran 6-4
Universitas Kristen Maranatha
Ketepatan Waktu Pengiriman
Jadwal delivery dinegosiasikan dengan baik kepada pelanggan dengan dasar pengetahuan kecepatan produksi dan memelihara hubungan yang baik dengan pemasok, sehingga pemasok merasa menjadi bagian dari perusahaan, dengan cara melibatkan mereka dalam pengaturan jadwal produksi, kemudian dibayar dengan tepat waktu. Jadwal dibuat sesuai dengan kesanggupan perusahaan untuk memproduksi, bila perlu pegawai dimotivasi dengan pemberian insentif atau bonus.
Ketahanan Sol yang Digunakan
Mencari pemasok sol yang berkualitas lebih tahan lama. Dengan cara perusahaan mengundang para pemasok bahan sol, kemudian dilakukan tes kontrol kualitas, dengan demikian akan diperoleh kulitas yang diinginkan dengan mempertimbangkan harga yang sesuai.
6.2 Saran
Saran Untuk Perusahaan
Sebaiknya CV Anygrah Trijaya Sakti mencari alternatif pemasok bahan, jangan hanya bergantung pada satu pemasok saja, agar tidak terjadinya keterlambatan dalam pengiriman.
Saran Untuk Penelitian Lebih Lanjut
Adanya penelitian mengenai persaingan perusahaan pembuat sepatu di daerah Bandung karena terdapat banyak perusahaan pembuat sepatu di Bandung pada saat ini.
(6)
Prenhallindo, Jakarta, 2002.
2. Muis, R.; “Diktat Kuliah Analisis Data Statistik”, Bandung, 2004.
3. Rangkuti, Freddy, ”Analisis SWOT Teknik membedah Kasus Bisnis”, PT. Gramedia, Jakarta, 2003.
4. Sugiono, Dr.; ”Metode Penelitian Administrasi”, Alfa Beta, Bandung, 2003. 5. Tjiptono, Fandy; “Manajemen Jasa”, Andi Offset, Yogyakarta, 2000.