Perancangan Interior Hotel Dan Spa Di Dago Dengan Konsep Relax By Water.

(1)

ABSTRAK

Bandung sebagai kota yang sejuk dan kaya akan objek wisata merupakan salah satu pilihan tempat berlibur. Hotel termasuk sarana umum yang sangat dibutuhkan bagi masyarakat yang hendak berlibur lebih dari satu hari. Hotel sebaiknya menyediakan fasilitas-fasilitas pendukung seperti kolam renang, tempat olahraga, dan spa. Kolam renang dan tempat olahraga merupakan hal biasa yang terdapat di hotel. Tetapi, fasilitas spa dapat lebih menunjang fungsi hotel sebagai tempat peristirahatan karena perawatan spa berguna untuk kesegaran tubuh, jiwa, dan pikiran.

Tujuan utama dibangunnya hotel dan spa ini yaitu mengutamakan kenyamanan serta dapat memanjakan para pengunjung sehingga tubuh, jiwa, dan pikiran menjadi tenang dan segar kembali. Kegiatan spa yang mengutamakan air juga dapat me-refresh tubuh dan pikian manusia. Hotel dan spa akan membuat para pengunjungnya merasa relax dengan menggunakan elemen air dan dengan cara mengambil sifat air dengan menggunakan bentuk-bentuk organik yang dinamis.

Pokok masalah yang dihadapi adalah untuk mengetahui cara menerapkan konsep Relax by Water pada layout bangunan yang berbentuk geometris, untuk mengetahui cara mengatur zoning yang baik agar fungsi hotel dan spa tidak bercampur aduk, untuk mengetahui hal apa saja yang perlu diperhatikan agar pengunjung hotel dan spa merasa relax, dan untuk mengetahui cara menciptakan privacy bagi para pengunjung walaupun hotel dan spa merupakan sarana publik.

Masalah-masalah yang ada dapat ditanggulangi dengan cara membuat beberapa elemen desain interior yang berbentuk organik. Sirkulasi antara pengunjung hotel dan pengunjung spa dibedakan agar kenyamanan pengunjung tidak terganggu. Agar suasana tidak membosankan dan mendukung terciptanya suasana relax, maka dibuat waterwall dan kolam ikan pada ruangan. Privacy pengunjung hotel diterapkan pada peletakkan pintu kamar hotel yang tidak dibuat berseberangan. Kesan tertutup pada ruangan yang memakai material kaca diciptakan dengan cara melakukan teknik grafir dan melapisi kaca dengan stiker kaca.

Seorang desainer interior seharusnya dapat menciptakan sarana publik yang baik dengan melakukan survey dan pengamatan terhadap potensi-potensi yang dimiliki bangunan dan lingkungan sekitar sehingga konsep Relax by Water dapat tercipta.


(2)

DAFTAR ISI

Halaman Awal Tugas Akhir i

Lembar Pengesahan ii

Lembar Pernyataan Hasil Karya Pribadi iii

ABSTRAK iv

KATA PENGANTAR v

DAFTAR ISI vii

DAFTAR TABEL xi

DAFTAR GAMBAR xii

LAMPIRAN xvi

BAB I PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang Masalah 1

1.2 Ide Konsep 2

1.3 Identifikasi Masalah 3

1.4Tujuan Perancangan 3

1.5 Sumber Data 4


(3)

BAB II LANDASAN TEORI

2.1 Hotel 5

2.1.1 Definisi Hotel 5

2.1.2 Sejarah Perkembangan Hotel 6

2.1.3 Fungsi dan Peranan Hotel 7

2.1.4 Tamu dan Pengunjung Hotel 7

2.1.5 Klasifikasi Hotel 7

2.1.6 Pengendalian Bising di Hotel 13

2.2 Spa 14

2.2.1 Definisi Spa 14

2.2.2 Sejarah dan Perkembangan Spa 16

2.2.3 Ruang-ruang Spa 26

2.2.4 Furniture Spa 35

2.2.5 Pencahayaan Spa 36

2.2.6 Warna Untuk Spa 37

BAB III DESKRIPSI OBYEK STUDI

3.1 Deskripsi Obyek Studi 39

3.2Analisa Fisik 43

3.3Analisa Fungsional 47

3.4Struktur Organisasi 55


(4)

3.6 Kedekatan Ruang 59

3.7 Zoning 61

3.8 Blocking 62

3.9 Kasus-kasus Serupa 63

BAB IV PERANCANGAN DESAIN INTERIOR

4.1Ide Implementasi Konsep 69

4.2 Konsep Desain 71

4.2.1 Konsep Ruang 71

4.2.2 Konsep Bentuk 71

4.2.3 Konsep Warna 73

4.2.4 Konsep Material 74

4.2.4.1 Material Lantai 75

4.2.4.2 Material Dinding 76

4.2.4.3 Material Ceiling 77

4.2.4.4 Material Furniture 77

4.3 Konsep Pencahayaan 78

4.4 Konsep Penghawaan 80

4.5 Konsep Furniture 80

4.6 Konsep Utilitas 80

4.7 Konsep Keamanan 81


(5)

4.3 Hasil Desain 84

4.3.1 Denah General 84

4.3.2 Denah Khusus 86

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan 92

5.2 Saran 94


(6)

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Analisa Fisik 43

Tabel 3.2 Analisa Fisik 44

Tabel 3.3 Analisa Fisik 45

Tabel 3.4 Analisa Fisik 46

Tabel 3.5 Analisa Fungsional Hotel 47

Tabel 3.6 Analisa Fungsional Hotel 48

Tabel 3.7 Analisa Fungsional Hotel 49

Tabel 3.8 Analisa Fungsional Hotel 50

Tabel 3.9 Analisa Fungsional Spa 51

Tabel 3.10 Analisa Fungsional Spa 52


(7)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1Sauna menurut H. J. Viherjuuri 26

Gambar 2.2Sauna menurut H. J. Viherjuuri 27

Gambar 2.3Sauna yang besar menurut H. J. Viherjuuri 27

Gambar 2.4Sauna menurut Arsitek E. Sukonen 28

Gambar 2.5Pemanas sauna Finlandia dengan bak atau tangki air 28 Gambar 2.6 Bentuk bangku baring untuk kamar mandi uap dan sauna

menurut norma-norma Finlandia 29

Gambar 2. 7 Skema fungsi sauna pribadi 29

Gambar 2. 8 Sauna – Rumah 30

Gambar 2. 9 Sauna dan kolam renang 30

Gambar 2. 10 Sauna – sudut atau pojok 31

Gambar 2. 11 Sauna untuk 1-3 orang 31

Gambar 2.12 Sauna untuk 2-4 orang 31

Gambar 2.13 Sauna untuk 3-5 orang 31

Gambar 2.14 Potongan melintang sauna 32

Gambar 2.15 Potongan melintang sauna dengan panas yang tidak langsung

(benteng) 32

Gambar 2.16 Rancangan sauna untuk 30 orang 32

Gambar 2.17 Bak rendam 33


(8)

Gambar 2.19 Data teknis untuk peralatan sauna 33

Gambar 2.20 Kebutuhan tempat dan besar ruang 33

Gambar 3.1 Site Plan Hotel dan Spa di Dago 41

Gambar 3.2 Struktur Organisasi 55

Gambar 3.3 User Activity Pengelola Hotel 56

Gambar 3.4 User Activity Service Hotel 56

Gambar 3.5 User Activity Pengunjung Hotel 57

Gambar 3.6 User Activity Pengelola Spa 57

Gambar 3.7 User Activity Service Spa 58

Gambar 3.8 User Activity Pengunjung Spa 58

Gambar 3.9 Bubble Diagram 59

Gambar 3.10 Matrix Diagram 60

Gambar 3.11 Zoning Lantai Basement 61

Gambar 3.12 Zoning Lantai 1 61

Gambar 3.13 Zoning Lantai 2 61

Gambar 3.14 Zoning Lantai 3 – 6 62

Gambar 3.15 Blocking Lantai Basement 62

Gambar 3.16 Blocking Lantai 1 62

Gambar 3.17 Blocking Lantai 2 63

Gambar 3.18 Blocking Lantai 3 63

Gambar 3.19 Gracia Spa Resort Hotel 63


(9)

Gambar 3.21 Ruang Rapat Gracia Spa Resort Hotel 65

Gambar 3.22 Restaurant Gracia Spa Resort Hotel 65

Gambar 3.23 Recreation Gracia Spa Resort Hotel 65

Gambar 3.24 Medical Centre Gracia Spa Resort Hotel 66

Gambar 3.25 Lobby Siam @ Siam Design Hotel & Spa Bangkok 66 Gambar 3.26 Lounge Siam @ Siam Design Hotel & Spa Bangkok 67 Gambar 3.27 Siam @ Siam Design Hotel & Spa Bangkok Room 67 Gambar 3.28 Spa Siam @ Siam Design Hotel & Spa Bangkok 67 Gambar 3.29 Fitness Centre Siam @ Siam Design Hotel & Spa Bangkok 68 Gambar 3.30 Bar Siam @ Siam Design Hotel & Spa Bangkok 68

Gambar 4.1 Air yang Bergelombang 71

Gambar 4.2 Air yang Menetes 72

Gambar 4.3 Embun 72

Gambar 4.4 Butiran Air 72

Gambar 4.5 Andesite 74

Gambar 4.6 Acrylic 74

Gambar 4.7 Kaca 74

Gambar 4.8 Aluminium 74

Gambar 4.9 Keramik 75

Gambar 4.10 Marmer 75

Gambar 4.11 Mosaic 75


(10)

Gambar 4.13 Parquete 76

Gambar 4.14 Kayu Bangkirai 76

Gambar 4.15 Acrylic 76

Gambar 4.16 Carpet 76

Gambar 4.17 Kaca Tempered 77

Gambar 4.18 Kaca Grafir 77

Gambar 4.19 Gypsum 77

Gambar 4.20 Busa 78

Gambar 4.21 Kain 78

Gambar 4.22 Multipleks 78

Gambar 4.23 Lampu TL 79

Gambar 4.24 Lampu PL essential 79

Gambar 4.25 Lampu SL 79

Gambar 4.26 Lampu Luster 80

Gambar 4.27 Lampu Argenta 80

Gambar 4.28 Exhaust Fan 81

Gambar 4.29 Smoke Detector 81

Gambar 4.30 Sprinkler 81

Gambar 4.31 Fire Extinguisher 81

Gambar 4.32 Ikan Koi 82

Gambar 4.33 Begonia Semperflorens 82


(11)

Gambar 4.35 Gladiol 83

Gambar 4.36 Sedap Malam 83


(12)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang Masalah

Pada masa sekarang ini gaya hidup modern sudah tidak asing lagi. Bangunan-bangunan tinggi, kemacetan lalu lintas, polusi udara, dan lain-lain bukan merupakan hal baru di kota-kota besar. Setiap manusia perlu mengistirahatkan tubuh dan pikiran untuk menghilangkan kejenuhan dari rutinitas sehari-hari sehingga mereka merasa hidup kembali, segar, dan bersemangat menjalani rutinitas sehari-hari. Berlibur adalah suatu pilihan yang sangat tepat untuk mencapai tujuan tersebut.


(13)

Bandung sebagai kota yang sejuk merupakan salah satu pilihan tempat berlibur. Obyek-obyek wisata di Bandung semakin meningkat seiring bertambahnya kebutuhan manusia akan keindahan alam.

Sarana penunjang yang sangat dibutuhkan ketika berlibur adalah hotel. Hotel merupakan suatu perusahaan jasa yang menyediakan penginapan, makanan, minuman, dan pelayanan bagi yang membutuhkan. Agar para pengunjung hotel semakin meningkat dan merasa puas, sebaiknya hotel menyediakan fasilitas-fasilitas pendukung seperti kolam renang, tempat olahraga, dan spa. Kolam renang dan tempat olahraga merupakan hal biasa yang terdapat di hotel. Tetapi, fasilitas spa dapat lebih menunjang fungsi hotel sebagai tempat pemulihan kebugaran tubuh karena perawatan spa berguna untuk kesegaran tubuh, jiwa, dan pikiran.

1.2 Ide Konsep

Konsep yang akan dipakai dalam perancangan interior hotel dan spa adalah Relax by Water hotel dan spa yang terletak di Bandung dengan udara sejuk sangat sesuai untuk memberikan kenyamanan, suasana relax ketika berlibur, dan dapat memanjakan para pengunjung sehingga tubuh, jiwa, dan pikiran para pengunjung menjadi tenang dan segar kembali. Selain itu, kegiatan spa yang mengutamakan air juga dapat me-refresh tubuh dan pikiran manusia.


(14)

1.3Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan sebelumnya, laporan ini akan membahas permasalahan mengenai:

a. Bagaimana cara menerapkan konsep desain interior Relax by Water pada layout bangunan yang berbentuk geometris?

b. Bagaimana cara mengatur orientasi yang baik agar fungsi hotel dan spa bisa lebih efektif dan efisien?

c. Faktor apa saja yang perlu diperhatikan agar pengunjung hotel dan spa merasa relax?

d. Bagaimana cara menciptakan privacy bagi para pengunjung walaupun hotel dan spa merupakan sarana public?

1.4Tujuan Perancangan

Sesuai dengan identifikasi masalah yang telah dijabarkan di atas, tujuan pembahasan dalam proposal ini adalah:

a. Dapat mengetahui cara menerapkan konsep desain interior Relax by Water pada layout bangunan yang berbentuk geometris.

b. Mengetahui cara mengatur orientasi yang baik agar fungsi hotel dan spa bisa berfungsi secara efektif dan efisien.

c. Mengetahui faktor apa saja yang perlu diperhatikan agar pengunjung hotel dan spa merasa relax.

d. Mengetahui cara menciptakan privacy bagi para pengunjung walaupun hotel dan spa merupakan sarana public.


(15)

1.5Sumber Data

Data yang digunakan dalam laporan ini berupa data primer dan data sekunder. Data primer berupa hasil survey di lapangan, sedangkan data sekunder berupa data pustaka atau literatur yaitu data-data yang diperoleh dari buku dan internet.

1.6Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan dalam proposal ini adalah sebagai berikut:

BAB I Pendahuluan yang memaparkan latar belakang masalah, ide konsep, identifikasi masalah, tujuan perancangan, sumber data, dan sistematika penulisan.

BAB II Landasan Teori yang memaparkan hotel dan spa.

BAB III Analisa Bangunan yang memaparkan deskripsi obyek studi, analisa fisik, analisa fungsional, struktur organisasi, user activity, kedekatan ruang, zoning, blocking, dan kasus-kasus serupa.

BAB IV Perancangan Desain Interior yang memaparkan ide implementasi konsep, konsep desain, dan hasil desain.


(16)

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Konsep Relax by Water yang diterapkan untuk bangunan hotel dan spa di

Dago ini digunakan untuk memfasilitasi kebutuhan konsumen yang menjadikan tubuh, jiwa, dan pikiran para pengunjung menjadi tenang dan segar kembali. Cara menerapkan konsep tesebut pada bengunan yang berbentuk geometris adalah dengan mendirikan dinding yang berbentuk organik, pola lantai dan bentuk furniture juga dibuat organik agar sifat air dapat terasa pada interior ruangan.


(17)

Fungsi hotel dan spa sangat berbeda, maka dari itu sirkulasi antara pengunjung hotel dan pengunjung spa dibedakan. Bangunan hotel dan spa memiliki pintu masuk masing-masing, tetapi ada pintu yang menghubungkan hotel dan spa sehingga pegunjung hotel bisa menuju ke bangunan spa. Sirkulasi antara pengunjung dan karyawan juga dibedakan agar kenyamanan pengunjung tetap terjaga. Pengunjung dapat keluar masuk bangunan di lantai 1, sedangkan sirkulasi karyawan dan keluar masuk barang ditempatkan di lantai basement.

Tujuan dari konsep ini adalah untuk membuat para pengunjung hotel dan

spa merasa relax sehingga dihadirkan elemen air pada interior bangunan agar

suasana menjadi tidak kaku dan tidak membosankan. Hal ini ditandai dengan

adanya waterwall dan kolam ikan pada ruangan. Suara air yang menetes dari

water wall dan mengalir dari kolam dapat membuat relax para pengunjung.

Karena air adalah bagian dari alam, maka untuk menciptakan suasana alam dihadirkan juga tanaman pada area-area tertentu. Warna yang digunakan juga sangat berpengaruh pada psikologis manusia, hijau, biru, putih, dan coklat

merupakan warna yang dapat memberi rasa relax.

Privacy bagi para pengunjung hotel diterapkan pada peletakkan pintu kamar hotel yang tidak dibuat berseberangan sehingga jika pengunjung membuka pintu, pengunjung dari kamar di seberangnya tidak bisa saling melihat ke dalam kamar. Area spa dibuat di lantai basement agar tidak terlihat oleh pengunjung yang tidak melakukan kegiatan spa. Walaupun area spa banyak menggunkan material dari kaca, tetapi kaca yang digunakan adalah kaca es, kaca grafir, dan


(18)

5.2 Saran

Seorang desainer interior seharusnya dapat menciptakan sarana publik yang baik dengan melakukan survey dan pengamatan terhadap potensi-potensi

yang dimiliki bangunan dan lingkungan sekitar sehingga konsep Relax by Water


(19)

DAFTAR PUSTAKA

Buku:

Istiawan,Saptono dan Puspa,Ira, (2006), Ruang Artistik Dengan Pencahayaan, Jakarta, Penebar Swadaya.

Sihite, S.Sos, Richard, (2006), Hotel Management (Pengelolaan Hotel), Surabaya, SIC.

Doelle,Leslie L. dan Prasetio,Lea, (1985), Akustik Lingkungan, Jakarta, Erlangga.

Soraya,Iza dan Amalia,Rizki, (2008), Sarana Perawatan Tubuh & Investasi Usaha Spa, Jakarta, PT. Prima Infosarana Media.

Hadiwidjaja, Dito, (2005), Hotel dan Spa di Bandung, Laporan Tugas Akhir Perancangan/Skripsi

Neufert,Ernest, ( 2002), Data Arsitek, Jakarta, Erlangga.

Internet:

http://www.flickr.com http://www.freshome.com

http:www.atelierdesigners.com http://www.jdvhotels.com


(1)

1.3Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan sebelumnya, laporan ini akan membahas permasalahan mengenai:

a. Bagaimana cara menerapkan konsep desain interior Relax by Water pada layout bangunan yang berbentuk geometris?

b. Bagaimana cara mengatur orientasi yang baik agar fungsi hotel dan spa bisa lebih efektif dan efisien?

c. Faktor apa saja yang perlu diperhatikan agar pengunjung hotel dan spa merasa relax?

d. Bagaimana cara menciptakan privacy bagi para pengunjung walaupun hotel dan spa merupakan sarana public?

1.4Tujuan Perancangan

Sesuai dengan identifikasi masalah yang telah dijabarkan di atas, tujuan pembahasan dalam proposal ini adalah:

a. Dapat mengetahui cara menerapkan konsep desain interior Relax by Water pada layout bangunan yang berbentuk geometris.

b. Mengetahui cara mengatur orientasi yang baik agar fungsi hotel dan spa bisa berfungsi secara efektif dan efisien.

c. Mengetahui faktor apa saja yang perlu diperhatikan agar pengunjung hotel dan spa merasa relax.

d. Mengetahui cara menciptakan privacy bagi para pengunjung walaupun hotel dan spa merupakan sarana public.


(2)

1.5Sumber Data

Data yang digunakan dalam laporan ini berupa data primer dan data sekunder. Data primer berupa hasil survey di lapangan, sedangkan data sekunder berupa data pustaka atau literatur yaitu data-data yang diperoleh dari buku dan internet.

1.6Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan dalam proposal ini adalah sebagai berikut:

BAB I Pendahuluan yang memaparkan latar belakang masalah, ide konsep, identifikasi masalah, tujuan perancangan, sumber data, dan sistematika penulisan.

BAB II Landasan Teori yang memaparkan hotel dan spa.

BAB III Analisa Bangunan yang memaparkan deskripsi obyek studi, analisa fisik, analisa fungsional, struktur organisasi, user activity, kedekatan ruang, zoning, blocking, dan kasus-kasus serupa.

BAB IV Perancangan Desain Interior yang memaparkan ide implementasi konsep, konsep desain, dan hasil desain.


(3)

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Konsep Relax by Water yang diterapkan untuk bangunan hotel dan spa di Dago ini digunakan untuk memfasilitasi kebutuhan konsumen yang menjadikan tubuh, jiwa, dan pikiran para pengunjung menjadi tenang dan segar kembali. Cara menerapkan konsep tesebut pada bengunan yang berbentuk geometris adalah dengan mendirikan dinding yang berbentuk organik, pola lantai dan bentuk furniture juga dibuat organik agar sifat air dapat terasa pada interior ruangan.


(4)

Fungsi hotel dan spa sangat berbeda, maka dari itu sirkulasi antara pengunjung hotel dan pengunjung spa dibedakan. Bangunan hotel dan spa memiliki pintu masuk masing-masing, tetapi ada pintu yang menghubungkan hotel dan spa sehingga pegunjung hotel bisa menuju ke bangunan spa. Sirkulasi antara pengunjung dan karyawan juga dibedakan agar kenyamanan pengunjung tetap terjaga. Pengunjung dapat keluar masuk bangunan di lantai 1, sedangkan sirkulasi karyawan dan keluar masuk barang ditempatkan di lantai basement.

Tujuan dari konsep ini adalah untuk membuat para pengunjung hotel dan spa merasa relax sehingga dihadirkan elemen air pada interior bangunan agar suasana menjadi tidak kaku dan tidak membosankan. Hal ini ditandai dengan adanya waterwall dan kolam ikan pada ruangan. Suara air yang menetes dari

water wall dan mengalir dari kolam dapat membuat relax para pengunjung. Karena air adalah bagian dari alam, maka untuk menciptakan suasana alam dihadirkan juga tanaman pada area-area tertentu. Warna yang digunakan juga sangat berpengaruh pada psikologis manusia, hijau, biru, putih, dan coklat merupakan warna yang dapat memberi rasa relax.

Privacy bagi para pengunjung hotel diterapkan pada peletakkan pintu kamar hotel yang tidak dibuat berseberangan sehingga jika pengunjung membuka pintu, pengunjung dari kamar di seberangnya tidak bisa saling melihat ke dalam kamar. Area spa dibuat di lantai basement agar tidak terlihat oleh pengunjung yang tidak melakukan kegiatan spa. Walaupun area spa banyak menggunkan material dari kaca, tetapi kaca yang digunakan adalah kaca es, kaca grafir, dan


(5)

5.2 Saran

Seorang desainer interior seharusnya dapat menciptakan sarana publik yang baik dengan melakukan survey dan pengamatan terhadap potensi-potensi yang dimiliki bangunan dan lingkungan sekitar sehingga konsep Relax by Water


(6)

DAFTAR PUSTAKA

Buku:

Istiawan,Saptono dan Puspa,Ira, (2006), Ruang Artistik Dengan Pencahayaan, Jakarta, Penebar Swadaya.

Sihite, S.Sos, Richard, (2006), Hotel Management (Pengelolaan Hotel), Surabaya, SIC.

Doelle,Leslie L. dan Prasetio,Lea, (1985), Akustik Lingkungan, Jakarta, Erlangga.

Soraya,Iza dan Amalia,Rizki, (2008), Sarana Perawatan Tubuh & Investasi Usaha Spa, Jakarta, PT. Prima Infosarana Media.

Hadiwidjaja, Dito, (2005), Hotel dan Spa di Bandung, Laporan Tugas Akhir Perancangan/Skripsi

Neufert,Ernest, ( 2002), Data Arsitek, Jakarta, Erlangga.

Internet:

http://www.flickr.com http://www.freshome.com

http:www.atelierdesigners.com http://www.jdvhotels.com