Perancangan Interior Day Spa dengan Konsep Lake Water Movement.
Universitas Kristen Maranatha
ABSTRAK
Di tengah kondisi lingkungan yang kurang baik, polusi, kemacetan hingga kesibukan yang padat, masyarakat di perkotaan memiliki kecenderungan stress yang tinggi. Oleh sebab itu, masyarakat membutuhkan sebuah fasilitas seperti spa yang menyediakan pelayanan dengan manfaat relaksasi, kecantikan dan kesehatan. Dayspa merupakan sebuah solusi bagi masyarakat yang memiliki rutinitas padat untuk mendapatkan perawatan sekaligus dalam jangka waktu yang dapat disesuaikan dengan keinginan.
Perancangan desain interior dayspa ini mengacu pada pemenuhan kebutuhan user
untuk memberikan manfaat relaksasi, kesehatan dan kecantikan. Konsep perancangan yang digunakan adalah lake water movement dengan gaya natural. Penerapan konsep diimpelentasikan dalam bentuk, warna, tekstur, furniture hingga material, yakni perpaduan karakter danau yang tenang dan karakter water movement yang teratur, organis dan berulang.
Dayspa ini dirancang dengan pembagian ruang berdasarkan tingkat privasi serta aktivitas untuk mendukung sirkulasi serta aktivitas sehingga dapat memberikan kemudahan dan kenyamanan,baik bagi user maupun therapist. Dengan penerapan konsep bentuk, konsep warna dan konsep material yang sesuai dengan konsep lake water movement memberikan desain interior yang nyaman dan rileks.
(2)
ABSTRACT
In the midst of bad environmental conditions, pollution, congestion to the crowded bustle, people tend to stress. Therefore, people need facilities that provide services to the benefit of relaxation, beauty and health, such as spa. Dayspa is a solution for people who have a lots of routinities to get treatment at once within a period that can be adjusted.
The interior design of dayspa refers to the user’s needs to provide the benefits of relaxation, health and beauty. The design concept is lake water movement with natural style. The concept applied in shape, color, texture, furniture to materials, based on serenity in lake’s character and regular, organic and repetitive in water movement’s characters.
The dayspa is designed with space division based on the level of privacy as well as activities to support circulation and activities to provide ease and comfort for the user and therapist. The application of the concept of form, color and material related to the concept of lake water movement which provide a comfortable and relaxed interior design.
(3)
Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN i
PERNYATAAN ORISINALITAS LAPORAN ii
PERNYATAAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH iii
Kata Pengantar iv
Abstrak v
Abstract vi
Daftar Isi vii
Daftar Tabel viii
Daftar Gambar ix
Daftar Lampiran x
BAB I Pendahuluan
1.1 Latar Belakang 1
1.2 Ide / Gagasan Proyek 3
1.3 Rumusan Masalah 3
1.4 Tujuan Perancangan 4
1.5 Manfaat Perancangan 4
1.6 Ruang Lingkup Perancangan 5
1.7 Sistematika Penulisan 5
BAB II Spa
2.1 Definisi Spa 7
2.2 Sejarah Spa di Luar Negeri 11
2.3 Sejarah Spa di Indonesia 14
2.3.1 Budaya Perawatan Air 15
2.3.2 Budaya Upacara Mandi di Jawa 16
2.4 Perawatan Spa 17
2.5 Manfaat Spa 23
2.6 Jenis Spa 25
2.7 Perkembangan Spa di Indonesia 26
2.8 Studi Ergonomi 27
2.9 Sistem Penghawaan 34
2.10 Sistem Keamanan 34
2.11 Sistem Pencahayaan 35
2.12 Material 36
2.13 Dekorasi 37
(4)
BAB III Deskripsi Proyek
3.1 Deskripsi Proyek 44
3.2 Deskripsi Site 45
3.2.1 Analisa Fungsi 45
3.2.2 Analisa Tapak dan Bangunan 46
3.3 Identifikasi User 47
3.4 Programming 48
3.4.1 Tabel Kebutuhan Ruang 48
3.4.2 Zoning Blocking 51
BAB IV Perancangan Day Spa
4.1 Penerapan Tema dan Konsep Pada Desain 54
4.1.1 Konsep Bentuk 56
4.1.2 Konsep Warna 59
4.1.3 Konsep Material 61
4.1.4 Konsep Pencahayaan 62
4.1.5 Konsep Furniture 63
4.2 Perancangan General 64
4.3 Perancangan Area Khusus 67
4.3.1 Area Public 67
4.3.2 Area Reflexology 69
4.3.3 Area Massage 73
4.3.4 Area Facial Massage 74
4.3.5 Whirlpool Room 76
4.3.6 Toilet 77
BAB V Simpulan
5.1 Simpulan 78
5.2 Saran 79
Daftar Pustaka Lampiran
(5)
Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR TABEL
Table 2.1 Perbedaan Spa Tradisional Indonesia dan Spa International 13
(6)
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Pemijatan Tubuh atau Massage 18
Gambar 2.2 Pemijatan Kaki atau reflexology 18
Gambar 2.3 Jenis Lulur Tradisional 19
Gambar 2.4 Jenis Lulur Modern 19
Gambar 2.5 Mandi Lulur 20
Gambar 2.6 Whirlpool 21
Gambar 2.7 Pemijatan Menggunakan Minyak Aroma 22
Gambar 2.8 Aromaterapi Lavender 22
Gambar 2.9 Standart Ergonomi Tempat Tidur Tunggal 27 Gambar 2.10 Standart Ergonomi Tempat Tidur Ganda 28 Gambar 2.11 Standart Ergonomi Tempat Tidur Tunggal 29 Gambar 2.12 Standart Ergonomi Tempat Tidur Tunggal 30 Gambar 2.13 Standart Ergonomi Tempat Tidur dengan Sirkulasi 30 Gambar 2.14 Standart Ergonomi Lavatory dengan Sirkulasi 31
Gambar 2.15 Standart Ergonomi Lavatory 32
Gambar 2.16 Standart Ergonomi Jarak Bersih Shower 32
Gambar 2.17 Standart Ergonomi Bak Rendam 33
Gambar 2.18 Standart Ergonomi Tempat Mandi Tunggal dan Ganda 33 Gambar 2.19 Standart Ergonomi Meja Receptionist 34
Tampak 2.20 Depan D’Padjadjaran Spa 38
Gambar 2.21 Interior Spa Bergaya Sunda 38
Gambar 2.22 Interior Spa Bergaya Sunda 39
Gambar 2.23 Area Front Office 40
Gambar 2.24 Area Mini Bar 40
Gambar 2.25 Area Ruang Tunggu 40
Gambar 2.26 Loker 41
Gambar 2.27 Area Refleksi 41
Gambar 2.28 Area Footwash 41
Gambar 2.29 Area Shower 42
Gambar 2.30 Ruang Massage Kapasitas 2 Orang 42
Gambar 2.31 Ruang Massage Dengan Bed 43
Gambar 2.32 Ruang Massage Dengan Matras 43
Gambar 3.1 Tampak Depan Site 45
Gambar 3.2 Skylight 46
(7)
Universitas Kristen Maranatha
Gambar 3.4 Zoning Blocking Basement 51
Gambar 3.5 Zoning Blocking Lantai Dasar 51
Gambar 3.6 Zoning Blocking Lantai 1 52
Gambar 3.7 Sketsa Ruang Tengah 53
Gambar 3.8 Mini Café 53
Gambar 4.1 Water Movement Pada Danau 55
Gambar 4.2 Garis Organis Pada Lake Water Movement 56 Gambar 4.3 Pola Repetisi Pada Lake Water Movement 57
Gambar 4.4 Image Konsep Bentuk 57
Gambar 4.5 Konsep Repetisi Dengan Pola Rapat Renggang 58
Gambar 4.6 Konsep Repetisi Dengan Movement 58
Gambar 4.7 Colour Palettes 59
Gambar 4.8 Gradasi Warna Pada Air 60
Gambar 4.9 Skema Material 61
Gambar 4.10 Tipe Lighting 62
Gambar 4.11Meja Reception 63
Gambar 4.12 Furniture Pada Area Cafe 63
Gambar 4.13 Site Plan 64
Gambar 4.14 General Plan Basement 65
Gambar 4.15 General Plan First Floor 65
Gambar 4.16 General Plan Second Floor 66
Gambar 4.17 Section 66
Gambar 4.18 Area Reception 67
Gambar 4.19 Perbedaan Material Lantai di Area Berbeda 68
Gambar 4.20 Public Area Plan 68
Gambar 4.21 Cafe 69
Gambar 4.22 Water Treatment 69
Gambar 4.23 Reflexology Area Plan 70
Gambar 4.24 Desain Furniture Loker 70
Gambar 4.25 Desain Footwash Area 71
Gambar 4.26 Desain Interior Reflexology Area 71
Gambar 4.27 Wall Treatment 72
Gambar 4.28 Massage Room Plan 73
Gambar 4.29 Facial Massage 74
Gambar 4.30 Wall Treatment Pada Ruang Facial Massage 74
Gambar 4.31 Facial Massage Plan 75
Gambar 4.32 Whirlpool 76
Gambar 4.33 Whirlpool Plan 76
(8)
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Site PlanLampiran 2 General Plan Basement Lampiran 3 General Plan First Floor Lampiran 4 General Plan Second Floor Lampiran 5 Section
Lampiran 6 Interior Design Element – Gypsum Wall
Lampiran 7 Interior Design Element – Wall Treatment At Reflexology Area Lampiran 8 Interior Design Element – Retail Display
Lampiran 9 Interior Design Element – Window
Lampiran 10 Interior Design Element – Floor At Reflexology Area Lampiran 11 Interior Design Element – Partition
Lampiran 12 Furniture Design – Locker Lampiran 13 Furniture Design – Bar Table Lampiran 14 Furniture Design – Cashier Table Lampiran 15 Furniture Design - Rack
Lampiran 16 Furniture Design – Hanging Rack Lampiran 17 Furniture Design – Reception Desk
(9)
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kehidupan di perkotaan menuntut masyarakat untuk serba cepat, praktis dan modern. Selain itu, gaya hidup dan persaingan yang ketat menyebabkan masyarakat bekerja dengan produktivitas yang tinggi setiap harinya. Kegiatan rutin sehari-hari yang cukup berat ditambah dengan lingkungan yang kurang baik, polusi udara, polusi suara, dan kemacetan menyebabkan masyarakat kota cenderung mengalami keletihan secara mental
(10)
dan fisik. Oleh sebab itu, masyarakat di perkotaan cenderung memiliki tingkat stress yang cukup tinggi.
Kesibukan yang sangat padat, tidak jarang setiap individu sulit untuk melakukan relaksasi dan perawatan kesehatan, kecantikan dalam satu waktu. Maka dari itu, dibutuhkan suatu fasilitas yang menyediakan pelayanan dengan manfaat kecantikan, kesehatan dan relaksasi sekaligus. Fasilitas ini merupakan sebuah solusi bagi masyarakat yang memiliki rutinitas padat, sehingga memperoleh kemudahan perawatan sekaligus dalam jangka waktu yang disesuaikan dengan keinginan.
Berkembangnya gaya hidup masyarakat perkotaan yang cenderung buruk mempengaruhi tingkat kesehatan dan kecantikan. Hal ini mendorong masyarakat mulai memperhatikan kesehatan, kecantikan dan relaksasi secara menyeluruh. Hal ini terlihat dari kebiasaan masyarakat saat ini yang mencari fasilitas relaksasi, kecantikan dan kesehatan sekaligus salah satunya seperti kegiatan berendam di air mineral (belerang). Oleh sebab itu berbagai fasilitas sebagai sarana relaksasi seperti spa dan refleksiologi berkembang dan diperlukan perancangan khusus untuk fasilitas tersebut.
(11)
3 1.2 Ide / Gagasan Proyek
Spa yang akan dirancang ini berjenis dayspa yang dikhususkan untuk kalangan menengah ke atas. Spa ini bertujuan memberikan keseimbangan antara tubuh dan pikiran, sehingga dapat memberikan manfaat relaksasi, kesehatan dan kecantikan. Konsep perancangan dayspa ini adalah lake water movement dan bergaya natural. Penerapan konsep akan terdapat pada elemen interior seperti lantai, dinding dan langit-langit. Spa yang dibangun akan dilengkapi dengan berbagai fasilitas spa, mini cafe (spa cuisine) yang menyediakan makanan sehat serta fasilitas retail berupa penjualan produk perawatan.
1.3 Rumusan Masalah
Sesuai dengan permasalahan yang telah dikemukakan di atas, berikut ini akan dirumuskan pokok-pokok permasalahan sebagai berikut:
1. Bagaimana merancang sebuah fasilitas spa yang dapat memenuhi kebutuhan user sehingga dapat memberikan manfaat relaksasi, kesehatan dan kecantikan?
2. Bagaimana mendesain sebuah spa dengan konsep lake water movement yang mendukung sirkulasi serta aktivitas, baik user maupun therapist sehingga dapat memberikan kemudahan dan kenyamanan?
(12)
1.4 Tujuan Perancangan
Dari permasalahan yang dibatasi di atas, berikut ini akan dijabarkan garis besar hasil pokok yang ingin diperoleh sebagai berikut:
1. Merancang sebuah fasilitas spa dengan suasana ruang yang nyaman sehingga memberikan manfaat relaksasi, kecantikan dan kesehatan.
2. Mendesain sebuah spa dengan pemilihan material, tekstur, warna dan desain yang berhubungan dengan konsep lake water movement serta pengolahan sirkulasi yang mendukung kenyamanan dan kemudahan baik bagi user maupun therapist.
1.5 Manfaat Perancangan
Penulisan laporan perancangan Tugas Akhir (TA) ini dapat memberikan manfaat kepada:
1. User
Laporan ini dapat menjadi gagasan perancangan dan acuan bagi desain day spa yang berkembang di Indonesia.
2. Jurusan Desain Interior
Laporan ini berguna sebagai masukan dan pengetahuan dengan tujuan perkembangan dan kemajuan dalam desain interior, khususnya yang berhubungan dengan fasilitas sejenis.
3. Pembaca
Laporan ini diharapkan dapat menjadi masukan dan tambahan ilmu pengetahuan serta pemahaman pengaplikasian desain.
(13)
5 4. Penulis
Laporan ini dapat melatih pola pikir penulis dalam proses perancangan serta memperluas pengatahuan dan pemahaman terhadap desain terutama desain interior yang berkaitan dengan fasilitas relaksasi, kesehatan dan kecantikan seperti spa.
1.6 Ruang Lingkup Perancangan
Perancangan fasilitas spa ini meliputi lobi, area penjualan produk atau retail, dan ruang-ruang fasilitas spa seperti body massage, facial massage, whirlpool, shower, refleksiologi, ruang ganti yang dilengkapi loker serta café.
1.7 Sistematika Penulisan
BAB I PENDAHULUAN
Berisi latar belakang masalah, ide/gagasan proyek, rumusan masalah, tujuan perancangan, manfaat perancangan, ruang lingkup perancangan, dan sistematika penulisan.
BAB II SPA
Berisi kajian teori atau literatur tentang pengertian spa, sejarah perkembangan spa, kategori spa, jenis spa dan manfaat spa. Terdapat pula paparan informasi tentang sistem dalam bangunan berupa sistem keamanan, penghawaan, pencahayaan dan material.
(14)
BAB III DESKRIPSI OBJEK
Berisi tentang deskripsi objek analisa, identifikasi user, data umum perancangan proyek berupa tabel kebutuhan ruang dan zoning-blocking, serta analisa site dan analisa permasalahan yang muncul dalam perancangan.
BAB IV PERANCANGAN DAYSPA
Berisi tentang deskripsi penerapan tema konsep dalam desain, serta berbagai penjabaran tentang konsep, antara lain konsep bentuk, konsep warna, konsep material, konsep perncahayaan, dan konsep furniture. Serta deskripsi tentang perancangan general dan perancangan area khusus yang meliputi area public, area reflexology, ruang massage, ruang facial massage, whirlpool room dan toilet.
BAB V PENUTUP
(15)
78
BAB V
SIMPULAN
Setelah melalui proses perancangan maka penulis menyimpulkan hasil perancangan day spa ini dan saran yang penulis harapkan dapat berguna bagi pembaca maupun penulis sendiri.
5.1 Simpulan
Dalam perancangan day spa ini, suasana ruang yang diciptakan melalui desain agar dapat memberikan manfaat relaksasi, kecantikan dan kesehatan maka diperlukan pertimbangan dalam pemilihan warna, material, hingga bentuk. Warna-warna yang natural dapat memberikan dampak rileks dan nyaman selain itu kedekatan manusia dengan alam dapat memberikan manfaat baik bagi manusia dalam hal kesehatan dan juga kecantikan melalui fasilitas spa sendiri.
(16)
Untuk mendapatkan kesan natural dalam ruangan maka perancangan terdapat berbagai pendekatan konsep antara lain :
-Bentuk
Bentuk yang digunakan dalam pengolahan desain berpengaruh terhadap suasana ruang yang tercipta. Pengaplikasian bentuk geometris membawa perasaan tenang dan aman, dipadukan dengan garis organis yang dinamis seperti air yang membawa perasaan rileks -Warna
Warna yang memberikan efek rileks adalah warna natural seperti coklat, biru, hijau, dan putih. Maka penggunaan warna-warna tersebut dalam interior ruangan dapat mendukung fungsi fasilitas relaksasi, kesehatan dan kecantikan dikombinasikan dengan warna monokrom seperti hitam dan abu-abu untuk kesan trust pada spa. -Material
Bahan dengan tekstur kasar dan halus menciptakan konsep water movement yang memberikan peralihan dari berbagai tekstur sehingga membentuk sebuah texture movement.
Dengan pembagian ruang berdasarkan tingkat privasi serta aktivitas, maka dapat tercipta kenyamanan dan kemudahan baik bagi user maupun therapist.
5.2 Saran
Setelah penulis menarik kesimpulan dari data literatur dan perancangan dayspa, maka penulis bermaksud memberikan saran, yaitu perancangan sebuah fasilitas relaksasi seperti spa perlu diperhatikan bagaimana kaitan antara manfaat khusus dalam spa seperti relaksasi, kecantikan dan kesehatan terhadap user yang berdampak pada perancangan desain sebuah spa baik dari pemakaian material, pemilihan warna, hingga penggunaan bentuk.
(17)
Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR PUSTAKA
Angelo, Janet. Spa Business Strategy. Kanada : 2009
Aslani, Marilyn. Teknik Pijat. Erlangga. Jakarta : 2003
Cartwright, Jennifer. Health and Beauty Therapy. Nelson Thornes Ltd. 2004
Crebbin, Sane Bailey. The Spa Book- The Official Guide to Spa Therapy.
Cressy, Susan. Beauty Therapy Fact File. Heinemann. 2006
Jumaranim Louise. The Essence of Indonesian Spa – Spa Indonesia gaya Jawa dan Bali. Gramedia. Jakarta : 2009
Kusumadewi. Pedoman Spa Indonesia.
Triatmojo. Pijat Refleksi. Medpress. Jogjakarta : 2009
(1)
4 1.4 Tujuan Perancangan
Dari permasalahan yang dibatasi di atas, berikut ini akan dijabarkan garis besar hasil pokok yang ingin diperoleh sebagai berikut:
1. Merancang sebuah fasilitas spa dengan suasana ruang yang nyaman sehingga memberikan manfaat relaksasi, kecantikan dan kesehatan.
2. Mendesain sebuah spa dengan pemilihan material, tekstur, warna dan desain yang berhubungan dengan konsep lake water movement
serta pengolahan sirkulasi yang mendukung kenyamanan dan kemudahan baik bagi user maupun therapist.
1.5 Manfaat Perancangan
Penulisan laporan perancangan Tugas Akhir (TA) ini dapat memberikan manfaat kepada:
1. User
Laporan ini dapat menjadi gagasan perancangan dan acuan bagi desain day spa yang berkembang di Indonesia.
2. Jurusan Desain Interior
Laporan ini berguna sebagai masukan dan pengetahuan dengan tujuan perkembangan dan kemajuan dalam desain interior, khususnya yang berhubungan dengan fasilitas sejenis.
3. Pembaca
Laporan ini diharapkan dapat menjadi masukan dan tambahan ilmu pengetahuan serta pemahaman pengaplikasian desain.
(2)
5 4. Penulis
Laporan ini dapat melatih pola pikir penulis dalam proses perancangan serta memperluas pengatahuan dan pemahaman terhadap desain terutama desain interior yang berkaitan dengan fasilitas relaksasi, kesehatan dan kecantikan seperti spa.
1.6 Ruang Lingkup Perancangan
Perancangan fasilitas spa ini meliputi lobi, area penjualan produk atau retail, dan ruang-ruang fasilitas spa seperti body massage, facial massage, whirlpool, shower, refleksiologi, ruang ganti yang dilengkapi loker serta café.
1.7 Sistematika Penulisan
BAB I PENDAHULUAN
Berisi latar belakang masalah, ide/gagasan proyek, rumusan masalah, tujuan perancangan, manfaat perancangan, ruang lingkup perancangan, dan sistematika penulisan.
BAB II SPA
Berisi kajian teori atau literatur tentang pengertian spa, sejarah perkembangan spa, kategori spa, jenis spa dan manfaat spa. Terdapat pula paparan informasi tentang sistem dalam bangunan berupa sistem keamanan, penghawaan, pencahayaan dan material.
(3)
6 BAB III DESKRIPSI OBJEK
Berisi tentang deskripsi objek analisa, identifikasi user, data umum perancangan proyek berupa tabel kebutuhan ruang dan zoning-blocking, serta analisa site dan analisa permasalahan yang muncul dalam perancangan.
BAB IV PERANCANGAN DAYSPA
Berisi tentang deskripsi penerapan tema konsep dalam desain, serta berbagai penjabaran tentang konsep, antara lain konsep bentuk, konsep warna, konsep material, konsep perncahayaan, dan konsep furniture. Serta deskripsi tentang perancangan general dan perancangan area khusus yang meliputi area public, area reflexology, ruang massage, ruang facial massage, whirlpool room dan toilet.
BAB V PENUTUP
(4)
78
BAB V
SIMPULAN
Setelah melalui proses perancangan maka penulis menyimpulkan hasil perancangan day spa ini dan saran yang penulis harapkan dapat berguna bagi pembaca maupun penulis sendiri.
5.1 Simpulan
Dalam perancangan day spa ini, suasana ruang yang diciptakan melalui desain agar dapat memberikan manfaat relaksasi, kecantikan dan kesehatan maka diperlukan pertimbangan dalam pemilihan warna, material, hingga bentuk. Warna-warna yang natural dapat memberikan dampak rileks dan nyaman selain itu kedekatan manusia dengan alam dapat memberikan manfaat baik bagi manusia dalam hal kesehatan dan juga kecantikan melalui fasilitas spa sendiri.
(5)
79 Untuk mendapatkan kesan natural dalam ruangan maka perancangan terdapat berbagai pendekatan konsep antara lain :
-Bentuk
Bentuk yang digunakan dalam pengolahan desain berpengaruh terhadap suasana ruang yang tercipta. Pengaplikasian bentuk geometris membawa perasaan tenang dan aman, dipadukan dengan garis organis yang dinamis seperti air yang membawa perasaan rileks -Warna
Warna yang memberikan efek rileks adalah warna natural seperti coklat, biru, hijau, dan putih. Maka penggunaan warna-warna tersebut dalam interior ruangan dapat mendukung fungsi fasilitas relaksasi, kesehatan dan kecantikan dikombinasikan dengan warna monokrom seperti hitam dan abu-abu untuk kesan trust pada spa.
-Material
Bahan dengan tekstur kasar dan halus menciptakan konsep water movement yang memberikan peralihan dari berbagai tekstur sehingga membentuk sebuah texture movement.
Dengan pembagian ruang berdasarkan tingkat privasi serta aktivitas, maka dapat tercipta kenyamanan dan kemudahan baik bagi user maupun therapist. 5.2 Saran
Setelah penulis menarik kesimpulan dari data literatur dan perancangan dayspa, maka penulis bermaksud memberikan saran, yaitu perancangan sebuah fasilitas relaksasi seperti spa perlu diperhatikan bagaimana kaitan antara manfaat khusus dalam spa seperti relaksasi, kecantikan dan kesehatan terhadap user yang berdampak pada perancangan desain sebuah spa baik dari pemakaian material, pemilihan warna, hingga penggunaan bentuk.
(6)
Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR PUSTAKA
Angelo, Janet. Spa Business Strategy. Kanada : 2009 Aslani, Marilyn. Teknik Pijat. Erlangga. Jakarta : 2003
Cartwright, Jennifer. Health and Beauty Therapy. Nelson Thornes Ltd. 2004 Crebbin, Sane Bailey. The Spa Book- The Official Guide to Spa Therapy. Cressy, Susan. Beauty Therapy Fact File. Heinemann. 2006
Jumaranim Louise. The Essence of Indonesian Spa– Spa Indonesia gaya Jawa dan Bali. Gramedia. Jakarta : 2009
Kusumadewi. Pedoman Spa Indonesia.
Triatmojo. Pijat Refleksi. Medpress. Jogjakarta : 2009