Pendampingan orang tua terhadap anak dalam mengikuti kegiatan Misdinar di Paroki Santo Petrus dan Paulus Kelor, Wonosari, Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
ABSTRAK
Skripsi ini berjudul “PENDAMPINGAN ORANG TUA TERHADAP ANAK DALAM
MENGIKUTI KEGIATAN MISDINAR DI PAROKI SANTO PETRUS DAN PAULUS
KELOR, WONOSARI, GUNUNGKIDUL, DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA”. Skripsi
ini dipilih sebagai bentuk perhatian kepada orang tua dalam mendampingi anak mengikuti
kegiatan misdinar. Penulis melihat bahwa dukungan orang tua dalam mendampingi anak
mengikuti kegiatan misdinar masih kurang, padahal peran orang tua sangat dibutuhkan dalam
mengenalkan, mengarahkan, dan mendukung anak mengikuti kegiatan gerejani, khususnya
misdinar.
Pokok persoalan dalam skripsi ini adalah sejauh mana orang tua telah melibatkan diri
dalam mendukung anak mengikuti kegiatan misdinar. Untuk menjawab persoalan tersebut
penulis melakukan penelitian. Metode penelitian yang digunakan adalah penyebaran kuesioner.
Selain itu, penulis menggunakan wawancara kepada koordinator dan pendamping misdinar untuk
memperoleh gambaran awal pendampingan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar dari orang tua cukup memahami

arti pendampingan dan peranan misdinar dalam Gereja. Selain itu, orang tua juga sudah cukup
memberikan dukungan kepada anak dalam mengikuti kegiatan misdinar. Dalam hal ini, orang tua
cukup sadar dalam melaksanakan tugas pendampingan terhadap anak dalam mengikuti kegiatan
misdinar. Orang tua diharapkan lebih meningkatkan lagi kesadarannya dalam mendampingi
anak-anak supaya anak semakin terdukung dan dapat melaksanakan tugas pelayanan dengan
baik.
Pendampingan orang tua merupakan dasar perkembangan anak. Maka dari itu, orang tua
perlu memahami dengan baik arti pendampingan dan tugas pendampingan yang seharusnya
dilaksanakan. Selain itu, untuk memberikan dukungan yang baik kepada anak, orang tua perlu
memahami dengan jelas tentang pentingnya keberadaan misdinar dalam Gereja Katolik. Menjadi
misdinar harus memiliki pengetahuan yang luas tentang Gereja, dan orang tua perlu dilibatkan
untuk menjawab kebutuhan tersebut. Perhatian dan dukungan dari orang tua memotivasi anak
untuk semakin aktif dalam melaksanakan tugas pelayanan sebagai anggota misdinar.
Dalam proses meningkatkan kesadaran mendampingi anak, orang tua membutuhkan
pendampingan iman. Penulis mengusulkan bentuk katekese model Shared Christian Praxis
(SCP). Shared Christian Praxis merupakan model katekese yang menekankan pengalaman
hidup. Peserta diajak untuk dapat berbagi pengalaman hidup. Dengan SCP, maka pengalaman
orang tua akan terolah dengan baik sesuai dengan tema dan tujuan yang telah ditentukan. Tematema yang dipilih berdasarkan pada harapan dari orang tua, yaitu pendalaman tentang peran
tugas keluarga Kristiani dalam mendampingi anak. Dengan begitu, orang tua akan semakin
disadarkan dan diteguhkan dalam mendampingi anak-anaknya menjadi pelayan Tuhan yang

setia.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
ABSTRACT
The title of this thesis is “PARENTAL CARES TOWARDS CHILDREN JOINING
THE SILVESTER’S ACTIVITIES IN SAINT PETER AND PAUL PARISH, KELOR,
WONOSARI, GUNUNGKIDUL, DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA”. This title was
selected based on a concern of the parents in assisting the children joining the activities of the
altar boys/girls. The writers observe that the support of parents in assisting the children joining
the activities of the altar boys/girls is less, whereas the role of parents is needed in introducing,
directing, and supporting the children to join the ecclesial activity, particularly the altar
boys/girls.
The main problem of this thesis is to what extent the parents have been involved in
supporting the child join the activities of the altar boys/girls. To answer the problem, the writers
conducted a research. The method used was by distribute questionnaires. Other than that, the

writers used an interview to the coordinator and co-altar boys/girls to obtain preliminary data.
The results showed that most of the parents enough to understand the meaning of
assisting and role of the altar boys/girls in the Church. Moreover, parents also have been enough
to provide support to children in joining the activities. In this case, the parents are sufficiently
aware in carrying out the task of assisting the child in joining the activities of altar boys/girls.
Parents are expected to further enhance the awareness of the care of the children so that children
are increasingly supported and able to carry out the task well.
Parental assistance is the basic for the development of children. Therefore, parents need
to understand the meaning of assisting and the task of assisting that should be implemented.
Moreover, to provide good support to children, parents need a clear understanding of the
importance of altar boys/girls in the Church. Become an altar boys/girls must have extensive
knowledge about the Church, and parents need to be involved to address those needs. Attention
and support from the parents can motivate their children to be more active in carrying out duties
as a member altar boys/girls.
In the process of raising awareness to assist children, parents need faith assistance. The
writers propose a model form of catechesis, Christian Shared Praxis (SCP). Shared Christian
Praxis is a model that emphasizes the experience of life. Participants are invited to share life
experiences. With SCP, the experience of parents will be treated properly in accordance with the
theme and objectives that have been determined. The themes are selected based on the
expectations of the parents, the deepening of the role of the Christian family in the task of

assisting children. Therefore, the parents will be more aware and confirmed in accompanying
their children to become faithful servants of God .
 

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

PENDAM
MPINGAN
N ORANG TUA
T
TERH
HADAP AN
NAK
DALA
AM MENG

GIKUTI KE
EGIATAN MISDINA
AR
DI PA
AROKI SAN
NTO PETR
RUS DAN PAULUS KELOR,
K
WONOSAR
W
RI,
G
GUNUNGK
KIDUL, DA
AERAH ISTIMEWA YOGYAK
KARTA
 
SKRIPSI
Diiajukan untuuk Memenuuhi Salah Saatu Syarat
Memperoleeh Gelar Saarjana Pendiidikan

Progrram Studi Ilmu Pendiddikan Kekhuususan Penddidikan Agaama Katolikk 
 
 
 
 
 

 
 
 

 
Oleh:
Priska Veria Kusuma
NIM: 1111124001

PR
ROGRAM STUDI ILM
MU PENDIDIKAN
KEKHU

USUSAN PENDIDIKA
AN AGAM
MA KATOL
LIK
JURUSA
AN ILMU PENDIDIK
P
KAN
FAKULT
TAS KEGU
URUAN DA
AN ILMU PENDIDIK
KAN
UNIVERS
SITAS SAN
NATA DHA
ARMA
Y
YOGYAKA
ARTA

20166

i

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

SKRIPSI
PEI\TDAMPINGAIY ORANG TUA TERIIADAP ANAK

DALAM MENGIKUTI KEGIATAI{ MISDINAR
DI PAROKI SATITO PETRUS DAI\ PAULUS KELOR, WONOSARI,
GUI\iUNGKIDT]L, DAERAII ISTIMEWA YOGYAKARTA

Priska Veria Kusuma
..


NtrM It:fI.2400{:,

Telah diseiujui oleh:

Pembimbing

/fr,-'
,l
,ornu*o Ds.,

S.J.,

M.A.

tanggal

2l larn:,ari2016

PLAGIAT

PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

HALAMAN PERSEMBAHAN
Dengan penuh rasa syukur skripsi ini kupersembahkan
kepada Tuhan Yesus Kristus dan Bunda Maria,
kepada kedua orang tuaku dan adikku,
kepada sanak saudara, para sahabat, dan teman-teman angkatan 2011.

iv


PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

MOTTO
“Segala perkara dapat kutanggung dalam Dia yang memberi kekuatan kepadaku”
(Flp 4:13)

v

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

ABSTRAK
Skripsi ini berjudul “PENDAMPINGAN ORANG TUA TERHADAP
ANAK DALAM MENGIKUTI KEGIATAN MISDINAR DI PAROKI SANTO
PETRUS DAN PAULUS KELOR, WONOSARI, GUNUNGKIDUL, DAERAH
ISTIMEWA YOGYAKARTA”. Skripsi ini dipilih sebagai bentuk perhatian
kepada orang tua dalam mendampingi anak mengikuti kegiatan misdinar. Penulis
melihat bahwa dukungan orang tua dalam mendampingi anak mengikuti kegiatan
misdinar masih kurang, padahal peran orang tua sangat dibutuhkan dalam
mengenalkan, mengarahkan, dan mendukung anak mengikuti kegiatan gerejani,
khususnya misdinar.
Pokok persoalan dalam skripsi ini adalah sejauh mana orang tua telah
melibatkan diri dalam mendukung anak mengikuti kegiatan misdinar. Untuk
menjawab persoalan tersebut penulis melakukan penelitian. Metode penelitian
yang digunakan adalah penyebaran kuesioner. Selain itu, penulis menggunakan
wawancara kepada koordinator dan pendamping misdinar untuk memperoleh
gambaran awal pendampingan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar dari orang tua cukup
memahami arti pendampingan dan peranan misdinar dalam Gereja. Selain itu,
orang tua juga sudah cukup memberikan dukungan kepada anak dalam mengikuti
kegiatan misdinar. Dalam hal ini, orang tua cukup sadar dalam melaksanakan
tugas pendampingan terhadap anak dalam mengikuti kegiatan misdinar. Orang tua
diharapkan lebih meningkatkan lagi kesadarannya dalam mendampingi anak-anak
supaya anak semakin terdukung dan dapat melaksanakan tugas pelayanan dengan
baik.
Pendampingan orang tua merupakan dasar perkembangan anak. Maka
dari itu, orang tua perlu memahami dengan baik arti pendampingan dan tugas
pendampingan yang seharusnya dilaksanakan. Selain itu, untuk memberikan
dukungan yang baik kepada anak, orang tua perlu memahami dengan jelas tentang
pentingnya keberadaan misdinar dalam Gereja Katolik. Menjadi misdinar harus
memiliki pengetahuan yang luas tentang Gereja, dan orang tua perlu dilibatkan
untuk menjawab kebutuhan tersebut. Perhatian dan dukungan dari orang tua
memotivasi anak untuk semakin aktif dalam melaksanakan tugas pelayanan
sebagai anggota misdinar.
Dalam proses meningkatkan kesadaran mendampingi anak, orang tua
membutuhkan pendampingan iman. Penulis mengusulkan bentuk katekese model
Shared Christian Praxis (SCP). Shared Christian Praxis merupakan model
katekese yang menekankan pengalaman hidup. Peserta diajak untuk dapat berbagi
pengalaman hidup. Dengan SCP, maka pengalaman orang tua akan terolah dengan
baik sesuai dengan tema dan tujuan yang telah ditentukan. Tema-tema yang
dipilih berdasarkan pada harapan dari orang tua, yaitu pendalaman tentang peran
tugas keluarga Kristiani dalam mendampingi anak. Dengan begitu, orang tua akan
semakin disadarkan dan diteguhkan dalam mendampingi anak-anaknya menjadi
pelayan Tuhan yang setia.

viii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

ABSTRACT
The title of this thesis is “PARENTAL CARES TOWARDS
CHILDREN JOINING THE SILVESTER’S ACTIVITIES IN SAINT PETER
AND PAUL PARISH, KELOR, WONOSARI, GUNUNGKIDUL, DAERAH
ISTIMEWA YOGYAKARTA”. This title was selected based on a concern of the
parents in assisting the children joining the activities of the altar boys/girls. The
writers observe that the support of parents in assisting the children joining the
activities of the altar boys/girls is less, whereas the role of parents is needed in
introducing, directing, and supporting the children to join the ecclesial activity,
particularly the altar boys/girls.
The main problem of this thesis is to what extent the parents have been
involved in supporting the child join the activities of the altar boys/girls. To
answer the problem, the writers conducted a research. The method used was by
distribute questionnaires. Other than that, the writers used an interview to the
coordinator and co-altar boys/girls to obtain preliminary data.
The results showed that most of the parents enough to understand the
meaning of assisting and role of the altar boys/girls in the Church. Moreover,
parents also have been enough to provide support to children in joining the
activities. In this case, the parents are sufficiently aware in carrying out the task of
assisting the child in joining the activities of altar boys/girls. Parents are expected
to further enhance the awareness of the care of the children so that children are
increasingly supported and able to carry out the task well.
Parental assistance is the basic for the development of children.
Therefore, parents need to understand the meaning of assisting and the task of
assisting that should be implemented. Moreover, to provide good support to
children, parents need a clear understanding of the importance of altar boys/girls
in the Church. Become an altar boys/girls must have extensive knowledge about
the Church, and parents need to be involved to address those needs. Attention and
support from the parents can motivate their children to be more active in carrying
out duties as a member altar boys/girls.
In the process of raising awareness to assist children, parents need faith
assistance. The writers propose a model form of catechesis, Christian Shared
Praxis (SCP). Shared Christian Praxis is a model that emphasizes the experience
of life. Participants are invited to share life experiences. With SCP, the experience
of parents will be treated properly in accordance with the theme and objectives
that have been determined. The themes are selected based on the expectations of
the parents, the deepening of the role of the Christian family in the task of
assisting children. Therefore, the parents will be more aware and confirmed in
accompanying their children to become faithful servants of God .

ix

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

KATA PENGANTAR
Puji Syukur atas segala rahmat dan cinta kasih yang telah Tuhan berikan
sehingga

penulis

“PENDAMPINGAN

telah

berhasil

ORANG

menyelesaikan
TUA

skripsi

TERHADAP

yang

ANAK

berjudul
DALAM

MENGIKUTI KEGIATAN MISDINAR DI PAROKI SANTO PETRUS DAN
PAULUS KELOR, WONOSARI, GUNUNGKIDUL, DAERAH ISTIMEWA
YOGYAKARTA”. Skripsi ini ditulis sebagai bentuk perhatian penulis kepada
orang tua dalam melibatkan diri mendampingi anak untuk mengikuti kegiatan
misdinar. Orang tua dianggap sebagai sosok yang berperan penting dan
bertanggung jawab untuk memperkembangkan kehidupan anak. Orang tua adalah
salah satu faktor pendukung anak untuk terlibat aktif dalam kegiatan misdinar.
Perhatian dan dukungan yang orang tua berikan memotivasi anak untuk semakin
aktif dalam melaksanakan tugas pelayanan sebagai anggota misdinar.
Skripsi ini dapat selesai dengan baik berkat dukungan, bimbingan dan
kerja sama dari berbagai pihak. Oleh karena itu, dengan penuh rasa syukur penulis
mengucapkan terima kasih kepada:
1.

Drs. M. Sumarno Ds., S.J., M.A., selaku dosen pembimbing utama, yang
telah memberikan kesempatan dan waktu luang, sabar dalam membimbing,
memberikan masukan dan kritikan sehingga penulis lebih termotivasi dalam
menuangkan gagasan dari awal hingga akhir penulisan skripsi.

2.

Drs. L. Bambang Hendarto Y., M.Hum., selaku dosen pembimbing kedua dan
dosen pembimbing akademik, yang telah memberikan perhatian, semangat,
dan dukungan selama penulis menjalani studi di Prodi IPPAK.

x

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

3.

Y.H. Bintang Nusantara, SFK., M.Hum., selaku dosen pembimbing ketiga,
yang telah memberikan dukungan dalam penulisan skripsi ini.

4.

Drs. F.X. Heryatno Wono Wulung, S.J., M.Ed., selaku Kaprodi IPPAK
Universitas Sanata Dharma, yang telah memberikan izin kepada penulis
untuk menyusun skripsi dari awal hingga akhir proses penyusunan skripsi.

5.

Constantius Padmaka Sigid, Pr., selaku pastor Paroki Santo Petrus dan Paulus
Kelor, yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk mengadakan
penelitian.

6.

Segenap orang tua anggota misdinar Paroki Santo Petrus dan Paulus Kelor,
yang bersedia meluangkan waktu untuk membantu kelancaran penulisan
skripsi ini dengan mengisi kuesioner yang diberikan oleh penulis.

7.

Segenap anggota misdinar Paroki Santo Petrus dan Paulus Kelor yang turut
membantu kelancaran penulisan dengan semangat pelayanan yang diberikan.

8.

Segenap Romo, Bapak dan Ibu dosen dan seluruh staf karyawan Prodi IPPAK
Universitas Sanata Dharma, yang telah membantu kelancaran studi dengan
teladan dan ilmu yang diberikan.

9.

Keluargaku: Bapak Valerianus Warsono, Ibu Veronika Sri Ismiyati, dan adik
Angelina Distya Karisa, yang dengan penuh kasih dan sayang selalu
mendoakan, mendorong, mengingatkan, dan menguatkan penulis dalam
menempuh studi hingga selesai.

10. Untuk yang terkasih Tri Adha Ismail Bima Putra dan para sahabat terbaikku:
Margaretha Desy Christikaratna, Kartika Putri Dinanti, Agnes Garlosi
Kusumaningrum, yang tanpa lelah dengan setia menemani, mendukung, dan
xi

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .......................................................................................

i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .............................................

ii

HALAMAN PENGESAHAN .........................................................................

iii

HALAMAN PERSEMBAHAN ......................................................................

iv

MOTTO ...........................................................................................................

v

HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA .....................................

vi

PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ............................................

vii

ABSTRAK ......................................................................................................

viii

ABSTRACT .......................................................................................................

ix

KATA PENGANTAR .....................................................................................

x

DAFTAR ISI ....................................................................................................

xiii

DAFTAR SINGKATAN ................................................................................ xvii
BAB I. PENDAHULUAN ..............................................................................

1

A. Latar Belakang .................................................................................

1

B. Rumusan Masalah............................................................................

4

C. Tujuan Penulisan .............................................................................

5

D. Manfaat Penulisan ..........................................................................

5

E. Sistematika Penulisan ......................................................................

6

BAB II. PENELITIAN PENDAMPINGAN ORANG TUA TERHADAP
ANAK DALAM MENGIKUTI KEGIATAN MISDINAR
DI PAROKI SANTO PETRUS DAN PAULUS KELOR ..............................

8

A. Gambaran Umum Pendampingan Orangg Tua terhadap Anak di
Paroki Santo Petrus dan Paulus Kelor ............................................

8

1. Situasi Paroki Santo Petrus dan Paulus Kelor ............................

9

2. Situasi Pendampingan Orang Tua terhadap Anak dalam
Mengikuti Kegiatan Misdinar .....................................................

11

B. Penelitian Pendampingan Orang Tua terhadap Anak dalam
Kegiatan Misdinar ...........................................................................

15

1.

Latar Belakang Penelitian.........................................................

xiii

15

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

2.

Permasalahan Penelitian ..........................................................

17

3.

Tujuan Penelitian .....................................................................

17

4.

Jenis Penelitian ........................................................................

17

5.

Tempat dan Waktu Penelitian .................................................

18

6.

Instrumen penelitian .................................................................

18

7.

Responden Penelitian ...............................................................

19

8.

Variabel Penelitian ..................................................................

19

9.

Laporan Hasil Penelitian ..........................................................

20

10. Pembahasan Hasil Penelitian ....................................................

34

11. Kesimpulan Hasil Penelitian ...................................................

44

BAB III. PENDAMPINGAN ORANG TUA MISDINAR ............................

46

A. Pendampingan Orang Tua terhadap Anak .......................................

46

1. Pengertian Pendampingan...........................................................

47

2. Pengertian Pendampingan Orang Tua ........................................

48

3. Tugas Pendampingan Orang Tua ...............................................

51

B. Peranan Misdinar dalam Gereja ......................................................

55

1. Pengertian Misdinar dalam Sejarah Gereja ...............................

55

2. Bentuk bentuk Kegiatan Misdinar ..............................................

58

3. Spiritualitas Misdinar ..................................................................

60

4. Hal hal Pokok yang Perlu Diketahui Misdinar ...........................

62

C. Peran Orang Tua terhadap Kegiatan Misdinar ................................

87

1. Peran Orang Tua dalam Kegiatan Misdinar di Bidang Liturgi
(Leiturgia) ..................................................................................

88

2. Peran Orang Tua dalam Kegiatan Misdinar di Bidang
Persekutuan (Koinonia) .............................................................

89

3. Peran Orang Tua dalam Kegiatan Misdinar di Bidang
Pewartaan Injil (Kerygma) .........................................................

90

4. Peran Orang Tua dalam Kegiatan Misdinar di Bidang
Kesaksian (Martyria) ..................................................................

91

5. Peran Orang Tua dalam Kegiatan Misdinar di Bidang
Pelayanan (Diakonia) .................................................................

92

xiv

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

BAB IV. USAHA MENINGKATKAN KESADARAN ORANG TUA
MENDAMPNGI ANAK DALAM MENGIKUTI KEGIATAN
MISDINAR DI PAROKI SANTO PETRUS DAN
PAULUS KELOR ...........................................................................
A. Latar Belakang Pemilihan Program Katekese .................................

93
93

B. Alasan Pemilihan Tema ..................................................................

95

C. Pejabaran Usulan Program Katekese ..............................................

98

D. Petunjuk Pelaksanaan Program .......................................................

100

E. Contoh Persiapan Katekese ............................................................

100

BAB V PENUTUP ..........................................................................................

115

A. Kesimpulan .....................................................................................

115

B. Saran ...............................................................................................

116

DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................

118

LAMPIRAN
Lampiran 1 : Surat permohonan izin penelitian ...................................

(1)

Lampiran 2 : Bukti telah dilaksanakan penelitian.................................

(2)

Lampiran 3 : Instrumen penelitian ........................................................

(3)

Lampiran 4 : Contoh instrument penelitian .........................................

(6)

Lampiran 5 : Pedoman wawancara kepada koordinator misdinar
tingkat Paroki .................................................................
Lampiran 6 : Pedoman wawancara kepada pendamping misdinar
setiap Wilayah ................................................................
Lampiran 7 : Hasil wawancara kepada koordiantor misdinar
tingkat Paroki ..................................................................
Lampiran 8 : Hasil wawancara kepada pendamping misdinar
setiap Wilayah .................................................................
Lampiran 9 : Perikop Teks Kitab Suci .................................................

(9)
(10)
(11)
(12)
(15)

Lampiran 10 : Teks lagu ......................................................................... (16)
Lampiran 11 : Cuplikan Video ............................................................... (17)

xv

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

DAFTAR SINGKATAN

A. Singkatan Teks Kitab Suci
Seluruh singkatan Kitab Suci dalam skripsi ini mengikuti Kitab Suci Baru:
dengan Pengantar dan Catatan Singkat. (Dipersembahkan kepada Umat Katolik
Indonesia oleh Ditjen Bimas Katolik Departemen Agama Republik Indonesia
dalam rangka PELITA IV). Ende: Arnoldus, 1984/1985, hal.8.

B. Singkatan Dokumen Resmi Gereja
FC

: Familiaris Consortio, Anjuran Apostolik Paus Yohanes Paulus II
tentang Peranan Keluarga Kristen dalam Dunia Modern, 22
November 1981.

KHK : Kitab Hukum Kanonik (Codex Iuris Canonici), diundangkan oleh
Paus Yohanes Paulus II, 25 Januari 1983.
SC

: Sacrosanctum Concilium, Konstitusi Konsili Vatikan II tentang
Liturgi Suci, 4 Desember 1963.

C. Singkatan Lain
Art

: Artikel

bdk

: Bandingkan

BKSN : Bulan Kitab Suci Nasional
Dll

: Dan lain-lain
xvi

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

DSA

: Doa Syukur Agung

Dst

: Dan seterusnya

Hal

: Halaman

Kan

: Kanon

KAS

: Keuskupan Agung Semarang

KWI

: Konferensi Waligereja Indonesia

OC

: Oleum Catechumenorum

OCh

: Oleum Chrismarum

OI

: Oleum Infirmorum

PIA

: Pendampingan Iman Anak

SCP

: Shared Christian Praxis

SMA

: Sekolah Menengah Atas

TPE

: Tata Perayaan Ekaristi

WIB

: Waktu Indonesia Barat

 
 
 
 
 
 
 

xvii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
1   

 

BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Dalam liturgi Gereja, ada berbagai macam pelayan khusus. Ada pelayan
tertahbis dan pelayan yang tak tertahbis. Pelayan tertahbis itu meliputi diakon,
imam, dan uskup. Sedangkan pelayan tak tertahbis meliputi petugas koor,
pembawa persembahan, lektor, misdinar, dll (Maryanto, 2004: 177). Pelayan tak
tertahbis mengemban tugas khusus berdasarkan imamat rajawi yang mereka
terima saat pembaptisan. Lewat pelayan tak tertahbis, umat Katolik dapat
mempersembahkan dirinya melayani Gereja, khususnya dengan menjadi misdinar.
Sebagai pelayan tak tertahbis, misdinar memiliki peranan penting dalam
perayaan Ekaristi. Misdinar bertugas untuk melayani Imam ketika di altar.
Keberadaan misdinar dalam setiap perayaan Ekaristi merupakan suatu
‘keharusan’. Imam akan merasa kewalahan apabila dalam memimpin perayaan
Ekaristi tidak dibantu misdinar. Oleh karena itu, Gereja membutuhkan partisipasi
dari anak untuk menjadi anggota misdinar dan memberikan diri untuk terlibat
secara aktif dalam setiap kegiatan misdinar yang diadakan. Dalam Rm 12:1
dikatakan bahwa “karena itu, saudara-saudara, demi kemurahan Allah aku
menasihatkan kamu, supaya kamu mempersembahkan tubuhmu sebagai
persembahan yang hidup, yang kudus dan yang berkenan kepada Allah: itu adalah
ibadahmu yang sejati”. Mempersembahkan tubuh berarti memberikan diri untuk
melayani Tuhan.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI


 

Faktanya, tidak semua anak memiliki ketertarikan yang sama untuk
mengikuti kegiatan gerejani, khususnya kegiatan misdinar. Ada anak yang
memang sejak awal tertarik untuk bergabung karena kemauan sendiri. Ada pula
anak yang mengikuti kegiatan karena orang tua yang mengarahkan [Lampiran 7:
(11)-(12)]. Dalam hal ini, salah satu faktor pendorong yang dapat membantu anak
untuk terlibat aktif dalam kegiatan adalah orang tua.
Bagi anak yang sejak awal tertarik karena kemauan sendiri, tentu saja
mereka masih membutuhkan dukungan dari orang tua dalam melaksanakan tugas
pelayanannya. Sedangkan bagi anak yang awalnya tidak memiliki ketertarikan
dalam kegiatan misdinar, membutuhkan pendampingan orang tua yang lebih.
Dalam Familiaris Consortio art.17 dikatakan bahwa salah satu tugas orang tua
dalam keluarga adalah berperan serta dalam kehidupan dan misi Gereja. Orang tua
bertanggung jawab untuk mengenalkan dan mendukung anak-anak untuk terlibat
aktif dalam kegiatan di gereja, khususnya kegiatan misdinar.
Ditambah lagi, jika melihat situasi dewasa ini, dunia tengah dihadapkan
pada keadaan yang perlahan merusak moral dan nilai-nilai iman Kristiani seperti
pengaruh media, pola hidup konsumtif, dan ‘mental tidak mau repot’. Situasi
tersebut dapat membawa pengaruh yang negatif bagi anak misdinar apabila tidak
mendapat pendampingan yang ekstra dari orang tua. Mengingat mereka masih
tergolong usia yang masih dalam proses mencari jati diri lewat kegiatan-kegiatan
yang mereka ikuti (Martasudjita, 2008: 16), maka pendampingan orang tua sangat
dibutuhkan. Akan sungguh disayangkan apabila anak yang tadinya rajin bertugas
misdinar menjadi tidak rajin dan lebih memilih bermain game online karena
kurangnya pendampingan dari orang tua.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI


 

Kegiatan misdinar di Paroki Santo Petrus dan Paulus Kelor berlangsung di
masing-masing Wilayah. Setiap Wilayah memiliki dinamikanya sendiri. Jumlah
misdinar yang ada di Paroki Santo Petrus dan Paulus Kelor ± 100 anak. Sampai
saat ini, masih jarang kegiatan misdinar yang melibatkan seluruh anggota
misdinar untuk berkumpul bersama. Kebanyakan kegiatan misdinar dikoordinir
oleh masing-masing Wilayah. Kegiatan bersama yang pernah dilaksanakan adalah
mengadakan kunjungan ke Seminari Mertoyudan, camping rohani, outbond, dan
rekoleksi bersama [Lampiran 7: (11)-(12)].
Pendampingan yang dilaksanakan oleh orang tua di Paroki Santo Petrus
dan Paulus Kelor selama ini masih terbatas pada pengarahan kepada anak untuk
bergabung menjadi anggota misdinar. Pendampingan itu nampak ketika orang tua
memberikan izin kepada anak untuk mengikuti setiap kegiatan yang diadakan,
mengantar jemput anak ketika ada pertemuan atau latihan misdinar, menegur
ketika misdinar tidak melaksanakan tugas pelayanan dengan baik.
Keterlibatan anak dalam hidup menggereja, khususnya dalam kegiatan
misdinar, tentu sangat diharapkan oleh Gereja. Berdasarkan pengalaman penulis
ketika bertemu berbincang dengan orang-orang yang memiliki jabatan khusus dan
aktif kegiatan di Gereja seperti anggota dewan harian, prodiakon, ketua
lingkungan, mereka juga aktif mengikuti kegiatan misdinar. Selain itu, orangorang yang terpanggil menjadi imam dan biarawan/biarawati juga aktif dalam
kegiatan misdinar. Dalam hal ini, kegiatan misdinar membawa pengaruh yang
positif bagi perkembangan Gereja sendiri. Namun, semua itu tidak akan berjalan
dengan baik tanpa adanya dukungan dan pendampingan dari orang tua. Dari pihak
Gereja, wadah untuk anak supaya terlibat aktif dalam kegiatan sangat terbuka

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI


 

lebar. Ditambah lagi, ada ketentuan dari paroki bahwa setiap anak yang hendak
menerima Krisma diwajibkan untuk menjadi seorang misdinar ketika sudah
menerima komuni pertama. Maka, satu-satunya faktor yang dapat mempengaruhi
keterlibatan anak dalam kegiatan Gereja, khususnya kegiatan misdinar adalah
orang tua.
Oleh karena pentingnya keberadaan misdinar bagi Gereja, maka orang tua
perlu dilibatkan. Orang tua dilibatkan dalam mengenalkan, mengarahkan, dan
mendukung anaknya untuk mempersembahkan diri kepada Gereja. Maka dari itu,
penulis merasa tertarik untuk membahas lebih lanjut mengenai pendampingan
orang tua terhadap anak dalam mengikuti kegiatan misdinar. Sudah sejauh
manakah orang tua melibatkan diri dalam melaksanakan tugas pendampingan
kepada anak khususnya dalam mengikuti kegiatan misdinar? Bertitik tolak dari
hal tersebut, maka penulis akan membahas lebih lanjut dalam skripsi yang
berjudul “PENDAMPINGAN ORANG TUA TERHADAP ANAK DALAM
MENGIKUTI KEGIATAN MISDINAR DI PAROKI SANTO PETRUS DAN
PAULUS KELOR, WONOSARI, GUNUNGKIDUL, DAERAH ISTIMEWA
YOGYAKARTA”.

B. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang tersebut di atas maka masalah penelitian
dapat dirumuskan sebagai berikut:
1.

Apakah orang tua di Paroki Santo Petrus dan Paulus Kelor memahami arti
pendampingan dan peranan misdinar dalam Gereja?

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI


 

2.

Apakah yang dimaksud dengan pendampingan orang tua dan apakah peranan
misdinar dalam Gereja?

3.

Program katekese seperti apa yang baik untuk meningkatkan kesadaran orang
tua dalam mendampingi anak misdinar di Paroki Santo Petrus dan Paulus
Kelor?

C. TUJUAN PENULISAN
Tujuan penulisan dari rumusan masalah di atas adalah:
1.

Untuk memberikan gambaran yang nyata tentang pemahaman orang tua di
Paroki Santo Petrus dan Paulus Kelor mengenai arti pendampingan dan
peranan misdinar dalam Gereja.

2.

Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan pendampingan orang tua dan
peranan misdinar dalam Gereja.

3.

Untuk mendiskripsikan program ketekese yang sesuai untuk meningkatkan
kesadaran orang tua dalam mendampingi anak misdinar di Paroki Santo
Petrus dan Paulus Kelor.

D. MANFAAT PENULISAN
Penulisan skripsi ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai
berikut:
1.

Menambah pengetahuan dan wawasan bagi calon katekis tentang
pendampingan orang tua dan peranan misdinar dalam Gereja.

2.

Membantu

orang

tua

untuk

lebih

meningkatkan

kesadaran

dalam

mendampingi anak sehingga orang tua semakin terlibat dalam mendampingi
anak misdinar.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI


 

E. SISTEMATIKA PENULISAN
Bab I adalah pendahuluan yang berisi tentang pertimbangan dalam
memilih judul, yang meliputi latar belakang, rumusan masalah, tujuan penulisan,
manfaat penulisan, dan sistematika penulisan.
Bab II memaparkan tentang kenyataan pendampingan orang tua yang
ada di Paroki Santo Petrus dan Paulus Kelor yang meliputi gambaran umum dan
situasi pendampingan yang selama ini telah dilaksanakan. Pendampingan yang
orang tua berikan selama ini masih terbatas pada pengarahan kepada anak untuk
ikut terlibat aktif dalam kegiatan misdinar. Selain itu, akan dipaparkan penelitian
yang mengungkapkan secara konkret pendampingan orang tua terhadap anak
dalam mengikuti kegiatan misdinar. Penelitian mengungkapkan bahwa orang tua
sudah melaksanakan pendampingan dengan cukupbaik namun belum maksimal.
Bab III adalah uraian tentang pendampingan orang tua terhadap misdinar
meliputi pengertian pendampingan, pengertian pendampingan orang tua, tugas
orang tua, tugas pendampingan orang tua, pengertian misdinar, bentuk-bentuk
kegiatan misdinar, spiritualitas misdinar, hal-hal pokok yang perlu diketahui
misdinar, dan peran orang tua dalam kegiatan misdinar dalam kaitannya dengan
lima tugas Gereja, yaitu Leiturgia, Koinonia, Kerygma, Martirya, dan Diakonia.
Orang tua bertanggung jawab penuh atas perkembangan hidup anak. Tugas
pendampingan tidak dapat dialihkan kepada orang lain.
Bab IV adalah usulan program katekese yang dibuat oleh penulis untuk
orang tua di Paroki Santo Petrus dan Paulus Kelor dengan model Shared Christian
Praxis (SCP), yang meliputi latar belakang pemilihan program, alasan pemilihan
tema, penjabaran program, petunjuk pelaksanaan program, dan contoh persiapan

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI


 

katekese model SCP. Program Katekese dengan model SCP dirasa cocok karena
lebih menekankan pengalaman hidup dan dialog partisipasif.
Bab V adalah penutup yang mencakup kesimpulan dari keseluruhan
skripsi dan saran yang mendukung bagi pendampingan orang tua di Paroki Santo
Petrus dan Paulus Kelor.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI


 

BAB II
PENELITIAN PENDAMPINGAN ORANG TUA TERHADAP ANAK
DALAM MENGIKUTI KEGIATAN MISDINAR DI PAROKI SANTO
PETRUS DAN PAULUS KELOR, WONOSARI, GUNUNGKIDUL,
DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

Misdinar atau putra altar memiliki peranan penting dalam Gereja Katolik.
Misdinar atau putra altar adalah seorang pelayan, yakni pelayan Misa Kudus atau
pelayan perayaan Ekaristi. Paroki Santo Petrus dan Paulus Kelor lebih sering
memakai istilah misdinar. Keberadaan misdinar memberikan warna tersendiri
dalam kehidupan menggereja. Kegiatan misdinar menjadi wadah bagi anak-anak
yang ingin mencintai dan melayani Tuhan. Kelompok misdinar di Paroki Santo
Petrus dan Paulus Kelor berjalan cukup aktif di masing-masing Wilayah. Setiap
Wilayah memiliki dinamika sendiri. Semua itu tak lepas dari peran orang tua.
Orang tua hendaknya melibatkan diri untuk mendampingi anak dalam setiap
kegiatan yang diikuti, khususnya kegiatan misdinar. Gambaran umum
pendampingan diperoleh dengan wawancara sedangkan untuk mendapatkan data
penelitian digunakan kuesioner.

A. Gambaran Umum Pendampingan Orang Tua terhadap Anak di Paroki
Santo Petrus dan Paulus Kelor
Dalam Gereja peran anak untuk terlibat aktif dalam kegiatan menggereja
cukup mendapat perhatian. Gereja menyediakan berbagai wadah bagi anak untuk
mengembangkan diri dan

meningkatkan kecintaan pada Gereja. Anak

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI


 

membutuhkan orang tua untuk mengenal Gereja dengan segala dinamikanya.
Dalam hal ini orang tua mendapat peran yang besar dalam mendampingi anak,
karena lingkungan terdekat anak adalah orang tua sendiri.

1. Situasi Paroki Santo Petrus dan Paulus Kelor
Dinamika kehidupan umat di Paroki Santo Petrus dan Paulus Kelor
sangat diwarnai oleh alam pedesaan. Ciri khas yang paling menonjol dari warga di
pedesaan khsusunya di Paroki Kelor adalah nilai gotongroyong serta budaya jawa
yang masih kental. Semangat gotongroyong itu membuat umat di Paroki Kelor
sangat menjunjung tinggi kebersamaan. Mereka dapat menghargai dan
menghormati satu sama lain serta saling membantu. Selain itu semangat dari
kedua rasul, yang menjadi pelindung Paroki, sedikit banyak mewarnai kehidupan
umat di Paroki, terlebih semangat kerasulan dan keteguhan iman (Tim Penyusun
Buku Lustrum I, 2011: 22).

a. Situasi geografis Paroki Santo Petrus dan Paulus Kelor
Paroki Santo Petrus dan Paulus Kelor adalah salah satu Paroki di
Gunungkidul. Parokitersebut ditetapkan sebagai Paroki secara definitif pada 2
Agustus 2006. Paroki Kelor terletak di Desa Kelor, Kecamatan Karangmojo,
Kabupaten Gunungkidul. Letak geografis pusat Paroki Kelor sangat strategis
karena berada di jalur ramai yang menghubungkan dengan berbagai kecamatan
bahkan kota.
Pusat Paroki sendiri berada di Desa Kelor. Jarak dari pusat Paroki ke
Wilayah-wilayah dan Lingkungan sangat bervariasi, termasuk juga medan yang

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
10 

 

harus dilalui. Jarak tempuh yang paling jauh dari pusat Parokiadalah 30 km
dengan medan berbatu-batu. Meskipun begitu, untuk menjangkau setiap Wilayah
tidak begitu sulit karena segala macam transportasi dapat digunakan (Tim
Penyusun Buku Lustrum I, 2011: 23).

b. Situasi umat di Paroki Santo Petrus dan Paulus Kelor
Umat di Paroki Santo Petrus dan Paulus Kelor tersebar di 4 (empat)
Kecamatan, yaitu Kecamatan Karangmojo, Ponjong, Ngawen, dan Semin. Jumlah
umat menurut data statistik sampai dengan akhir tahun 2009 sebanyak 2.714 jiwa,
yang tersebar di 8 (delapan) Wilayah. Kedelapan Wilayah tersebut adalah
Wilayah Kelor, Jaranmati, Ngawen, Sambeng, Semin, Wonosari Jurangjero,
Candirejo, dan Wiladeg. Setiap Wilayahterdiri dari 5-6 lingkungan. Wilayah
Wiladeg dan Candirejo tergolong sebagai Wilayahbaru hasil dari pemekaran
Wilayah Kelor dan Semin.
Umat di Paroki Kelor adalah umat di pedesaan dengan sebagian besar
dari mereka adalah petani tadah hujan. Sebagian lainberprofesi sebagai guru,
pegawai negeri, pengusaha, dan pedagang. Kebanyakan umat termasuk golongan
ekonomi menengah ke bawah. Sebagaimana pada umumnya orang hidup di
pedesaan maka umat di Paroki ini masih menjunjung tinggi nilai-nilai
gotongroyong dan kebersamaan. Selain itu, sebagian besar umat di Paroki Kelor
adalah orang-orang tua (usia 40-70: 50%) karena kaum muda kebanyakan pergi
merantau untuk bekerja di Jakarta, Bandung, Bogor, Surabaya, bahkan sampai ada
yang di Kalimantan. Selain bekerja, banyak juga anak muda yang melanjutkan
studinya di Yogyakarta(Tim Penyusun Buku Lustrum I, 2011: 23-26).

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
11 

 

2. Situasi Pendampingan Orang Tua terhadap Anak dalam Mengikuti Kegiatan
Misdinar di Paroki Santo Petrus dan Paulus Kelor
Di Paroki Santo Petrus dan Paulus Kelor, perkembangan iman anak
cukup mendapat perhatian. Orang tua tentu mengharapkan anak-anak semakin
mencintai Gereja. Kegiatan misdinar dijadikan sebagai salah satu sarana untuk
meningkatkan kecintaan anak pada Gereja dan menumbuhkan semangat
pelayanan dalam diri anak. Dalam hal ini, orang tua memiliki peran penting untuk
mendampingi anak. Dinamika pendampingan yang dilakukan oleh orang tua
disesuaikan dengan kondisi Wilayah masing-masing.

a. Situasi kegiatan misdinar di Paroki Santo Petrus dan Paulus Kelor
Di Paroki Santo Petrus dan Paulus Kelor, kegiatan misdinar berlangsung
di masing-masing Wilayah. Setiap Wilayah mengkoordinir kegiatan misdinar
meskipun di tingkat Paroki sendiri juga ada koordinator untuk misdinar yang
termasuk dalam kepengurusan Dewan Paroki. Koordinator misdinar tingkat
Paroki adalah Hedwigis Oktivana Damasiwi, Fransiska Anida Dyan Kusuma, dan
Margarita Harvin.
Sampai saat ini, masih jarang kegiatan misdinar yang melibatkan seluruh
anggota misdinar untuk berkumpul bersama. Kebanyakan kegiatan misdinar
dikoordinir oleh masing-masing Wilayah. Oleh karena setiap Wilayah memiliki
kapel sendiri, maka anggota misdinar menjalankan tugas di Wilayah masingmasing, kecuali kegiatan misdinar Wilayah Wiladeg bergabung dengan Wilayah
Kelor. Kegiatan bersama yang pernah dilaksanakan adalah mengadakan
kunjungan ke Seminari Mertoyudan, camping rohani, dan rekoleksi bersama.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
12 

 

Situasi kegiatan misdinar di masing-masing Wilayah berbeda satu sama lain. Hal
tersebut dikarenakan kondisi Wilayah yang juga berbeda-beda. Wilayah tersebut
antara lain, Wilayah Kelor dan Wiladeg, Jaranmati, Semin, Ngawen, Candirejo,
Sambeng, serta Jurangjero.

1) Wilayah Kelor dan Wiladeg
Jumlah anggota misdinar di Wilayah Kelor dan Wiladeg adalah 20 anak.
Pertemuan rutin diadakan setiap Minggu sore pukul 16.00 WIB. Kegiatan dalam
setiap pertemuan rutin meliputi pembagian jadwal atau tugas hari Minggu,
mengadakan beberapa gamesatau permainan, belajar tentang liturgi, berdoa
bersama, dan pendalaman Kitab Suci terlebih saat BKSN. Ketika misdinar
mendapat tugas untuk koor di gereja pusat, diadakan latihan koor secara rutin.
Selain

pertemuan

rutin,

kegiatan

misdinar

yang

sudah

dilaksanakan

adalahcamping rohani dan outbond [Lampiran 8: (12)].

2) Wilayah Jaranmati
Anggota misdinar di Wilayah Jaranmati berjumlah 10 anak. Pertemuan
rutin diadakan setiap Minggu I dan III dalam setiap bulan. Pertemuan diadakan
setiap sore hari. Pertemuan rutin misdinar di Wilayah ini masih terbatas pada
pembagian tugas dan latihan misdinar. Misdinar juga sering mengadakan latihan
koor apabila mendapat tugas koor di gereja pusat. Selain pertemuan rutin,
kegiatan misdinar yang sudah dilaksanakan adalahcamping rohani [Lampiran 8:
(12)].

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
13 

 

3) Wilayah Semin
Jumlah anggota misdinar di Wilayah Semin adalah 18 anak. Pertemuan
rutin belum diadakan. Pertemuan diadakan apabila terjadi suatu kegiatan yang
berlangsung di gereja. Pendamping memberikan pengarahan kepada anggota
misdinar sehubungan dengan tugas yang harus dijalankan. Selain itu, pertemuan
diadakan untuk anggota baru mengenai pelatihan dan pengenalan liturgi Gereja
[Lampiran 8: (13)].

4) Wilayah Ngawen
Jumlah anggota misdinar di Wilayah Ngawen adalah 10 anak. Pertemuan
rutin diadakan setiap Minggu. Kegiatan saat pertemuan rutin meliputi pembagian
tugas, latihan misdinar, dan belajar tentang liturgi Gereja. Kegiatan di luar tugas
dan latihan misdinar belum ada [Lampiran 8: (13].

5) Wilayah Candirejo
Anggota misdinar di Wilayah Candirejo berjumlah 12 anak. Di Wilayah
Candirejo belum ada pertemuan rutin. Kegiatan misdinar dilaksanakan terbatas
pada tugas utama yaitu melayani saat misa dan latihan misdinar ketika mendekati
hari-hari besar. Pembagian tugas diadakan secara mendadak, sebelum misa
dimulai [Lampiran 8: (12)].

6) Wilayah Sambeng
Jumlah anggota misdinar di Wilayah Sambeng adalah 20 anak.
Pertemuan rutin diadakan dua minggu sekali, setelah misa yaitu setiap Minggu II

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
14 

 

dan IV.Kegiatan yang dilakukan saat pertemuan meliputi belajar tentang liturgi
Gereja, latihan misdinar, dan berdoa bersama.Kegiatan misdinar yang sudah
dilaksanakan adalah outbond[Lampiran 8: (13)].

7) Wilayah Wonosari Jurangjero
Anggota misdinar di Wilayah Wonosari Jurangjero adalah 10 anak.
Pertemuan rutin di Wilayah Jurangjero tidak ada. Misdinar hanya bertugas ketika
ada misa di Wilayah, yaitu setiap minggu I dan III. Pembagian tugas dilaksanakan
secara mendadak, sebelum misa [Lampiran 8: (12)].

b. Tugas pendampingan orang tua terhadap kegiatan misdinar di Paroki Santo
Petrus dan Paulus Kelor
Sampai saat ini, pendampingan yang dilaksanakan orang tua terhadap
kegiatan misdinar di Paroki lebih kepada pengarahan untuk terlibat aktif dalam
kegiatan. Anak diarahkan (‘disuruh’)

untuk ikut ambil bagian dalam setiap

kegiatan yang dilaksanakan baik dalam lingkup Wilayah maupun Paroki. Orang
tua sendiri cukup senang apabila anak-anak dapat secara aktif terlibat dalam
kegiatan misdinar. Mereka menganggap bahwa kelompok misdinar memilliki
peranan yang penting dalam menumbuhkan keterlibatan anak melayani Tuhan
ketika perayaan Ekaristi.
Berdasarkan hasil wawancara dengan beberapa pendamping misdinar,
mereka mengatakan bahwa orang tua cukup mendukung bila kelompok misdinar
dapat hidup. Hidup dalam arti aktif, sering mengadakan kegiatan yang dapat
memupuk cinta anak terhadap tugas pelayanan untuk Tuhan. Dukungan yang

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
15 

 

selama ini orang tua berikan meliputi mengizinkan anak-anak mengikuti kegiatan
yang diadakan dan mau mengantar jemput anaknya untuk ikut pertemuan rutin
atau latihan. Selain itu, ada orang tua yang memberikan nasihat saat semangat
para misdinar sudah mulai kendor.Beberapa orang tua juga menegur saat misdinar
tidak melaksanakan tugasnya dengan baik. Dalam hal ini perhatian orang tua
terhadap kelompok misdinar cukup besar [Lampiran 8: (14)].

B. Penelitian Pendampingan Orang Tua terhadap Anak dalam Kegiatan
Misdinar
Penelitian ini dilaksanakan untuk mengetahui bagaimana pendampingan
orang tua terhadap anak dalam mengikuti kegiatan misdinar di Paroki Santo
Petrus dan Paulus Kelor. Hasil penelitian akan dianalisis untuk mendapatkan
gambaran yang nyata tentang pendampingan orang tua terhadap anak dalam
mengikuti kegiatan misdinar.

1. Latar Belakang Penelitian
Dalam melaksanakan tugas pelayanan dalam Ekaristi, seorang imam
masih membutuhkan bantuan. Salah satu petugas yang membantu imam dalam
memimpin Ekaristi adalah misdinar. Boleh dikatakan bahwa misdinar adalah
salah satu petugas liturgi yang memiliki peranan sangat penting. Misdinar
melayani imam saat mempersembahkan Ekaristi di altar. Dalam suratnya yang
ditujukan kepada para misdinar di seluruh dunia, sebagaimana dikutip oleh
Waskito (1984: 7), Paus Yohanes Paulus II

menegaskan bahwa tugas yang

dilaksanakan oleh para misdinar di altar menambah keagungan misteri Ekaristi.
Oleh karena itu, keberadaan misdinar dalam Gereja begitu dibutuhkan.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
16 

 

Gereja membutuhkan keterlibatan dan partisipasi dari anak. Namun,
tidak semua anak memiliki ketertarikan yang sama dalam mengikuti kegiatan,
khususnya kegiatan dalam Gereja. Ada anak yang memang sejak awal tertarik
untuk bergabung karena kemauan sendiri, ada pula anak yang mengikuti kegiatan
karena orang tua yang mengarahkan. Dalam hal ini salah satu faktor pendorong
yang dapat membantu anak untuk terlibat aktif dalam kegiatan adalah orang tua.
Sudah menjadi kewajiban orang tua untuk mengenalkan Gereja dengan seluruh
dinamikanya kepada anak. Dalam keluarga, anak didampingi supaya kelak dapat
menjadi anak yang berguna bagi Gereja dan masyarakat.
Dari pihak Gereja, wadah untuk anak supaya terlibat aktif dalam kegiatan
sangat terbuka lebar. Ditambah lagi, ada ketentuan dari Paroki bahwa setiap anak
yang hendak menerima Krisma diwajibkan untuk menjadi seorang misdinar ketika
sudah menerima komuni pertama. Maka, satu-satunya faktor yang dapat
mempengaruhi keterlibatan anak dalam kegiatan Gereja, khususnya kegiatan
misdinar adalah orang tua sendiri.
Oleh karena pentingnya keberadaan misdinar bagi Gereja, maka orang
tua perlu dilibatkan. Orang tua dilibatkan dalam mengenalkan, mengarahkan, dan
mendukung anaknya untuk mempersembahkan diri kepada Gereja. Selain itu,
orang tua juga dilibatkan dalam mendidik dan mengajari anaknya dalam hal
berdoa, membaca Kitab Suci, menghafal doa-doa harian, berbuat baik kepada
teman-teman, peka dan peduli terhadap sesamanya, serta bertindak sesuai dengan
ajaran Yesus Kristus. Orang tua perlu dilibatkan sehingga pengajaran tidak
sepenuhnya diserahkan kepada pendamping misdinar. Orang tua adalah pendidik
pertama dan utama dalam keluarga, dan mereka bertanggung jawab atas

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
17 

 

perkembangan anak. Oleh sebab it

Dokumen yang terkait

KETELADANAN ORANG TUA DALAM MENDIDIK ANAK DI TAWARSARI WONOSARI KABUPATEN GUNUNGKIDUL

0 2 126

Fungsi komunikasi orangtua terhadap pembentukan karakter dan iman anak dalam keluarga Katolik di Paroki Administratif Santo Paulus Pringgolayan Yogyakarta.

3 24 162

Makna spiritualitas Santo Tarsisius dalam tugas pelayanan misdinar di Paroki Santo Mikael Pangkalan Yogyakarta.

11 115 214

Manfaat metode bercerita dalam pendampingan iman anak di Kuasi Paroki Santo Yusup Bandung Gunungkidul.

0 9 175

Fungsi komunikasi orangtua terhadap pembentukan karakter dan iman anak dalam keluarga Katolik di Paroki Administratif Santo Paulus Pringgolayan Yogyakarta

0 13 160

Peran film video untuk memperlancar proses pembinaan iman kaum muda di wilayah ST. Paulus Sambeng, Paroki St. Petrus dan Paulus Kelor, Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta - USD Repository

0 0 183

Usulan pengembangan pendampingan calon penerima krisma remaja di Paroki Santo Petrus dan Pulus Minomartani Yogyakarta - USD Repository

0 1 235

Usaha meningkatkan spiritualitas kerasulan awam bagi prodiakon paroki di wilayah Santo Yusup Sendangsari-Sendangrejo, Paroki Santo Petrus dan Paulus Klepu, Yogyakarta, melalui katekese model Shared Christian Praxis - USD Repository

0 1 121

Pengaruh model pendampingan kooperatif tipe student teams achievement divisions dalam persiapan komuni pertama terhadap keterlibatan anak dalam perayaan ekaristi di Paroki Santo Petrus dan Paulus Klepu, Sleman, Yogyakarta - USD Repository

0 1 184

Peranan sakramen perkawinan untuk membentuk kehidupan keluarga Katolik ideal di Lingkungan Paulus Gatak Paroki Santo Petrus dan Paulus Kelor, Wonosari, Gunungkidul, Yogyakarta - USD Repository

0 0 158