T2 942010036 BAB III
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Jenis dan Lokasi Penelitian.
Jenis
penelitian
yang
digunakan
dalam
penelitian ini adalah penelitian korelasional. Menurut
Arikunto (1990:326) menyatakan, penelitian korelasi
onal adalah penelitian untuk mengetahui ada tidaknya
hubungan antara dua variabel atau beberapa variabel.
Dengan teknik korelasi, peneliti akan mengetahui
hubungan
satu
variabel
dengan
variabel
lainnya.
Besarnya hubungan antara variabel dinyatakan dalam
bentuk koefisien korelasi.
Lokasi dalam penelitian ini adalah Sekolah
Menengah Atas (SMA) Negeri di Kabupaten Temanggung
yang
meliputi
kecamatan
Parakan,
Candiroto,
Pringsurat dan kota Temanggung.
3.2 Populasi dan Sampel Penelitian.
3.2.1 Populasi.
Populasi penelitian adalah keseluruhan obyek
penelitian, atau disebut juga universe (Ali, 1985: 54)
Menurut
Nawawi
(2000:
4)
populasi
adalah
keseluruhan subyek yang terdiri dari manusia, benda
benda, hewan, tumbuhan, gejala- gejala atau peristiwaperistiwa
sebagai
sumber.
Sedangakn
menurut
Arikunto (2003: 108) menyatakan bahwa populasi
adalah
merupakan
keseluruhan
subyek
penelitian
sedangkan Arikunto (2003: 108), menyatakan bahwa
populasi
adalah
keseluruhan
subjek
penelitian.
45
Farchan (2005: 193) menyatakan Populasi dirumuskan
sebagai “semua anggota sekelompok orang kejadian
atau obyek yang telah dirumuskan secara jelas”. Atau
kelompok
lebih
besar
yang
menjadi
sasaran
generalisasi.
Dilihat
dari
jumlahnya,
populasi
dapat
digolongkan menjadi dua, yaitu:
1. Populasi yang jumlahnya terhingga/terbatas, yakni
populasi yang memiki sumber sumber data yang
jelas batas batasnya secara kuantitatif.
2. Populasi yang jumlahnya tak terhingga, yakni
populasi yang memiliki sumber data yang tidak
dapat
di
tentukan
batas
batasnya
secara
kuantitatif.
Populasi dalam penelitian ini adalah guru-guru
di SMA Negeri di Kabupaten Temanggung
baik yang
berstatus sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS) atau yang
masih berstatus sebagai Guru Honorer atau Guru
Tidak Tetap. Rincian guru berdasarkan status negeri
(PNS) atau swasta (GTT atau Guru Honorer) seperti
terlihat pada tabel 3.1 .
Tabel 3.1
Jumlah Guru SMA Negeri Di Kabupaten Temanggung
No
01
02
03
04
05
06
Nama Sekolah
Jumlah Guru
SMA N 1 TEMANGGUNG
50
SMA N 2 TEMANGGUNG
41
SMA N 3 TEMANGGUNG
49
SMA N 1 PARAKAN
43
SMA N 1 CANDIROTO
41
SMA N 1 PRINGSURAT
36
TOTAL
260
Sumber: Dokumen Sekolah masing-masing SMA
46
3.2.2. Sampel
Sampel
dapat
diartikan
bagian
atau
wakil
populasi yang di teliti. Menurut Arikunto (1996:117),
dan
Ali
(1985:54)
penelitian
adalah
menyebutkan,
sebagian
bahwa
yang
sampel
diambil
dari
keseluruhan objek yang diteliti yang dianggap mewakili
terhadap
seluruh
keseluruhan
objek
populasi
yang
dan
diteliti
diambil
terhadap
dari
seluruh
populasi dan diambil dengan menggunakan teknik
tertentu. Sampel juga berarti sebagian dari populasi,
atau kelompok kecil yang diamati (Furchan:193).
Menurut Bungin (2010:104) ada beberapa faktor
yang harus di pertimbangkan dalam menentukan
sampel dalam suatu penelitian, agar sampel penelitian
memiliki bobot yang representatif
yang diharapkan,
yaitu:
1. Derajad keseragaman (degree of homogeneity)
populasi.
Semakin
komplek
populasinya,
semakin besar sampelnya.
2. Derajad kemampuan peneliti mengenal sifat sifat
khusus populasinya.
3. Presisi
(kesaksamaan)
yang
dikehendaki
penelitian .
4. Penggunaan teknik sampling yang tepat.
Ada beberapa keuntungan penelitian dengan
pengambilan sampel, seperti:
1. Adanya penghematan biaya, waktu, dan tenaga.
2. Kemungkinan akan di peroleh hasil yang lebih
baik, lebih tepat, karena penelitian dilakukan
lebih
hati
hati,
kesalahan
yang
mungkin
47
dilakukan lebih sedikit, dan adanya tenaga ahli
yang mencukupi (Marzuki, 1989 : 43).
Jumlah
atau
besarnya
sampel
ditentukan
dengan pertimbangan dua hal yaitu (1) secara teoritis,
semakin banyak sampel yang diambil, semakin kecil
kemungkinan
keseragaman
seragam
kesalahan
atau
populasi,
penelitian;
keragaman
semakin
(2)
populasi,
banyak
yang
tingkat
semakin
diambil
(Nurastuti, 2007:128)
Roscoe (1982:253) dalam Sugiyono (2006:91)
memberikan saran-saran tentang ukuran sample untuk
penelitian sebagai berikut:
1. Ukuran sample yang layak dalam penelitian
adalah antara 30 sampai dengan 500.
2. Bila sample di bagi dalam kategori (misalnya:
pria-wanita, pegawai negeri- swasta, dan lain
lain) maka jumlah anggota sampel setiap kategori
minimal 30.
3. Bila dalam penelitian akan melakukan analisis
dengan multivariate (korelasi atau regresi ganda
misalnya). Maka jumlah anggota sampel minimal
10 kali dari jumlah variable yang di teliti. Jika
variable penelitianya ada 5 (independen +
dependen) maka jumlahnya sampel adalah = 10 x
5 = 50.
4. Untuk penelitian eksperimen yang sederhana,
yang menggunakan kelompok control, jumlah
anggota sampel masing masing antara 10 ampai
dengan 20.
Dalam mengumpulkan data, peneliti menggunakan
teknik random sampling. Random sampling adalah
proses pemilihan sampel dimana seluruh anggota
populasi mempunyai kesempatan yang sama untuk
dipilih. Masing-masing anggota pada populasi tersebut
memiliki kemungkinan (probabilitas) yang sama untuk
48
dipilih, dimana jika sudah dipilih tidak dapat dipilih
lagi.
No
01
02
03
04
05
06
Tabel 3.2
Jumlah Responden Penelitian
Nama Sekolah
Jumlah Guru
SMA N 1 TEMANGGUNG
18
SMA N 2 TEMANGGUNG
30
SMA N 3 TEMANGGUNG
35
SMA N 1 PARAKAN
25
SMA N 1 CANDIROTO
25
SMA N 1 PRINGSURAT
25
TOTAL
158
Tabel Krejcie dan Morgan dalam Buku Research
Method
For
Business
(1992:253)
dalam
Sugiyono
(2012:12) memberikan panduan dalam menentukan
jumlah anggota sampel dari populasi tertentu dengan
taraf kepercayaan 95%.
Dalam penentuan jumlah
sampel dari suatu populasi dengan taraf kepercayaan
95% didapatkan jumlah (N) jumlah anggota Populasi
antara 260 dengan S jumlah anggota sampel 158. Yang
di ambil dari guru guru di 6 sekolah SMA Negeri di
Kabupaten Temanggung yang terdiri dari
guru PNS
dan guru tidak tetap atau honorer supaya bervariatif
karena pada kenyataannya tidak semua guru SMA
Negeri di Temanggung berstatus Pegawai Negeri Sipil
atau PNS.
3.3. Variabel Penelitian
Menurut
Sugiyono,
(2011:60-64)
variabel
penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari
orang, objek atau kegiatan yang mempunyai variasi
tertentu yang ditetapkan oleh peneliti-peneliti untuk di
pelajari
dan
ditarik
kesimpulan.
Variabel
dalam
49
penelitian ini ada dua jenis yaitu variabel bebas (X) dan
variabel terikat (Y). Variabel bebas sering disebut
variabel
independen
(independent
variable)
karena
variabel ini menjadi sebab perubahan atau timbulnya
perubahan pada variabel terikat. variabel terikat sering
juga disebut variabel dependen (dependen variabel)
karena variabel ini menjadi akibat karena adanya
variabel bebas. Dalam penelitian ini sebagai variabel
terikat (Y) adalah kinerja guru sedangkan variabel
bebasnya adalah (X1) motivasi kerja guru dan (X2)
kepuasan kerja guru.
3.4 Jenis dan Instrumen Pengumpulan Data.
Instrumen
penelitian
digunakan
untuk
mengukur nilai variabel yang diteliti. Dengan demikian
jumlah
instrumen
yang
akan
digunakan
untuk
penelitian akan tergantung pada jumlah variabel yang
akan
diteliti.
digunakan
Karena
untuk
instrument
melakukan
penelitian
pengukuran
akan
dengan
tujuan menghasilkan data yang akurat, maka setiap
instrumen harus mempunyai skala. Skala pengukuran
merupakan
kesepakatan
yang
digunakan
sebagai
acuan untuk mengukur penjang pendeknya interval
yang ada dalam alat ukur, sehingga alat ukur tersebut
bila digunakan dalam pengukuran akan menghasilkan
data kuantitatif. Dengan skala pengukuran maka nilai
variabel yang diukur dengan instrument tertentu dapat
dinyatakan dalam bentuk angka, sehingga akan lebih
akurat, efisien, dan komunikatif (Sugiyono 2010:92)
50
Pada
penelitian
ini
menggunakan
skala
pengukuran Likert, Menurut Sugiyono (2010:93) Skala
Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat,
dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang
fenomena sosial, skala ini menggunakan respon yang
dikategorikan dalam empat macam kategori jawaban
yaitu : (SS) Sangat Setuju (S) Setuju (TS) Tidak Setuju ,
(STS) Sangat Tidak Setuju.Skala Likert ini meniadakan
kategori jawaban yang di tengah yaitu (R) berdasarkan
pada alas an yaitu : kategori undecided yang berarti
ganda dapat diartikan belum dapat memutuskan atau
memberi jawaban.
Dalam
penelitian
ini
peneliti
menggunakan
Angket (questionnaire). Questionaire merupakan suatu
daftar
pertanyaan
atau
pernyataan
tentang
topik
tertentu yang diberikan kepada subyek, baik secara
individual
atau
kelompok,
untuk
mendapatkan
informasi tertentu, seperti preferensi, keyakinan, minat
dan perilaku. Untuk mendapatkan informasi dengan
menggunakan angket ini, peneliti tidak harus bertemu
langsung
dengan
subyek
tetapi
cukup
dengan
mengajukan pertanyaan dan pernyataan tertulis untuk
mendapatkan respon (Hadjar, 1999;181).
Dalam penelitian ini instrument penelitian yang
di gunakan adalah questionnaire tertutup , yang sudah
disediakan jawabannya sehingga responden tinggal
memilih. Adapun instrument untuk penelitian tersebut
digunakan
Teacher’ Job Performance Scale yang
disusun oleh Hanif (2004:Appendix-G) untuk mengukur
kinerja guru yang terdiri dari 25 item. Instrumen
penelitian
untuk Kepuasan
kerja guru di gunakan
51
TJSQ (teacher job satisfaction Questionaeire)
yang
dikembangkan
Knox
dari
Lester;
1987
dalam
(2011:296-299) karena questionaeire ini mempunyai
banyak keuntungan untuk memperoleh informasi dari
responden. Disamping hal tersebut Questionaire ini
sifatnya ekonamis dan anonim. Instrumen ini terdiri
dari 66 item.
Instrumen penelitian untuk motivasi kerja guru
adalah The Teacher Motivation Questionaire yang di
gunakan
oleh
MC
Kinney
(2000:98-101)
untuk
memperoleh informasi yang berkaitan dengan faktor
motivasi instrinsik (instrinsic motivation) dan motivasi
ekstrinsik (extrinsic motivation) dari Frederick Herzberg
yang di gunakan sebagai dasar teori. Instrumen ini
terdiri dari 45 item.
3.5.Teknik Pengukuran Konsep.
Di dalam penelitian ini digunakan tiga konsep
penelitian yang dipilih yaitu konsep kinerja guru,
motivasi kerja guru, dan kepuasan kerja guru. Konsep
konsep tersebut diukur agar bisa di teliti. Dibagian ini
dikemukakan pengkuran konsep, epistemic correlation
dan indikator empirik. Setiap konsep akan diukur
dengan indikator empirik sebanyak mungkin dengan
tujuan
untuk
menangkap
secara
empirik
makna
konsep yang sedang diukur. Berikut diuraikan setiap
konsep dan indikator empirik yang di gunakan didalam
penelitian.
52
1) Konsep Kinerja Guru. (Y)
Kinerja Guru merupakan suatu konsep yang
berada pada tingkat pengukuran abstrak dan diukur
dengan skala pengukuran ordinal. Kinerja Guru pada
dasarnya digunakan untuk mengukur kemampuan
seseorang dalam tugas tugasnya sebagai guru. Konsep
Kinerja Guru untuk selanjutnya diuraikan kedalam
indikator empirik yang tergabung dalam sub-konsep
yaitu :
a. TS.(Teaching Skills).
b. MS.(Management Skills)
c. DR.(Discipline and Regularity)
d. IS (Interpersonal Skills)
Keterkaitan antara konsep, sub konsep dan indikator
empirik dihubungkan melalui epistemic correlation.
Adapun kisi-kisi instrument konsep kinerja guru dapat
dilihat pada lampiran 1
2) Konsep Motivasi Kerja Guru (X1)
Motivasi Kerja Guru merupakan suatu konsep yang
berada pada tingkat pengukuran abstrak dan diukur
dengan skala pengukuran ordinal. Konsep motivasi
kerja guru terbagi dalam 45 indikator yang tergabung
dalam 9 sub- konsep yaitu :
A. Instrinsic motivation
1. Achievement
2. Recognition
3. Work itself
4. Responsibility
5.Advancement
53
B. Extrinsic Motivation.
1. Supervision.
2. Salary.
3. Working Condition.
4. Job Security.
Penjabaran konsep ke indikator empiris ditunjukkan
oleh Epistemic Correlation yang dapat di lihat pada
lampiran 2, dengan jabaran konsep Motivasi kerja guru
sebagai suatu proses yang mengatur pilihan yang
dibuat oleh orang diantara bentuk-bentuk alternatif
dari aktifitas aktifitas sukarela.
3) Konsep Kepuasan Kerja Guru (X2)
Kepuasan kerja guru merupakan suatu konsep yang
berada pada tingkat pengukuran abstrak dan diukur
dengan skala pengukuran ordinal. Konsep kepuasan
kerja
guru
digunakan
untuk
mengukur
tingkat
kepuasan guru yang selanjutnya dimasukkan ke dalam
66 indikator empiric yang tergabung dalam 9 sub
konsep yaitu:
1. Supervisi
2. Rekan Kerja
3. Kondisi Kerja.
4. Gaji.
5. Tanggung Jawab.
6. Pekerjaan itu sendiri.
7. Kemajuan jabatan.
8. Keamanan kerja.
9. Pengakuan.
Penjabaran konsep ke indikator empirik ditunjukkan
oleh epistemic correlation yang dapat dilihat lampiran 3,
dengan jabaran kepuasan kerja guru menurut Lester
(dalam Knox 2011) sebagai reaksi sikap terhadap
54
pekerjaan seseorang akibat dari perbandingan hasil
aktual dari posisi sekarang dengan hal-hal yang
diinginkan
atau
diharapkan
diterima
dan
lain
sebagainya.
3.6. Teknik Analisis Data.
Teknik analisis data yang di gunakan dalam
penelitian ini adalah dengan menggunakan analisis
deskriptif dan analisis korelasi.
3.6.1 Analisis deskriptif
Analisis
memperoleh
deskriptif
gambaran
di
gunakan
mengenai
profil
untuk
dari
tiap
variable tertentu. Ukuran yang di gunakan dalam
analisis ini meliputi mulai terendah, tertinggi, rata-rata
dan standar deviasi.
3.6.2. Analisis Korelasi
Teknik
analisis
pengujian
validitas
penelitian,
serta
korelasi
dan
untuk
digunakan
reliabilitas,
melihat
dalam
Instrumen
hubungan
antara
motivasi kerja guru (X1), dengan kinerja guru (Y),
kepuasan kerja guru (X2) dengan kinerja guru (Y).
Koefisien Korelasi bergerak di antara -1 sampai +1.
Koefisien korelasi yang bertanda positif menunjukkan
arah korelasi positif. sedangkan koefisien korelasi
bertanda
negative
menunjukkan
arah
koefisien
negative. Jika koefisisen korelasi 0.000 ≥ 0.05 berarti
tidak ada korelasi di antara dua variable dan jika
korelasi 0.00 ≤ 0.05 berarti ada korelasi
55
3.6.1. Validitas Item
Menurut pendapat Sugiyono (2012;121), “hasil
penelitian yang valid bila terdapat kesamaan antara
data yang terkumpul dengan data yang sesunguhnya
terjadi pada obyek yang diteliti” validitas”. Suatu
instrument yang valid atau sah mempunyai validitas
tinggi. Sebaliknya instrument yang kurang valid berarti
memiliki validitas rendah.
Kriteria
untuk
menentukan
validitas
item
instrumen menurut Ali (1987), adalah Corrected Item
Total Correlation. Pedoman untuk menentukan koefisien
Validitas adalah sebagai berikut:
0,00 - 0,20 = Tidak ada validitas
0,21 - 0,40 = Validitas rendah
0,41 - 0,60 = Validitas Sedang
0,61 - 0,80 = Validitas Tinggi.
0,81 - 1,00 = validitas Sangat Tinggi.
Item
instrumen
dikatakan
valid
apabila
mempunyai koefisien korelasi atau Corrected Item-Total
Correlation diatas 0,20
Pada penelitian ini instrument yang akan diuji
validitas itemnya adalah instrument kinerja guru yaitu
Teacher Job Performance Scale (TJPS), Motivasi Kerja
Guru yaitu Teacher Motivation Questionaire (TMQ) dan
untuk Kepuasan Kerja guru digunakan Teacher Job
Satisfaction Questionaire (TJSQ). Hasil uji validitas item
Teacher Job Performance Test disajikan dalam tabel di
bawah ini
56
Tabel 3.3
Validity Item Analysis Kinerja Guru
No
01
02
03
04
05
06
07
08
09
10
11
12
13
Total Item
Corrected
0.283
0.321
0.323
0.345
0.678
0.491
0.360
0.535
0.323
0.716
0.394
0.449
0.596
Keteran
gan
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Berdasarkan
No
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
pada
Total
Item
Corrected
0.537
0.265
0.613
0.456
0.269
0.205
0.447
0.512
0.319
0.295
0.477
0.232
hasil
uji
Keterangan
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
validitas
item
Teacher Job Performance Scale (TJPS) tersebut maka
dapat diketahui bahwa seluruh item TJPS adalah valid.
Item
Item
pada
TJSQ
(Teacher
Job
Satisfaction
Questionnaire) juga dilakukan uji validitas dan hasilnya
setiap item adalah valid. Hasil Uji validitas pada TJMQ (
Teacher Job Motivation Questionaire) hasilnya setiap
item terbukti valid. Hasil Uji validitas item Teacher Job
Satifaction Questionaire dan Teacher Job Motivation
Questionaire ditampilkan dalam Tabel 3.4. dan 3.5
57
Tabel 3.4.
Validity Item Analysis Motivasi Kerja Guru.
No
Item
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
21.
22.
23.
Total-Item
Correlation
0.509
0.553
0.586
0.558
0.547
0.296
0.203
0.475
0.250
0.494
0.463
0.381
0.528
0.380
0.601
0.552
0.340
0.513
0.678
0.564
0.685
0.370
0.653
Keterangan
No
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
24.
25.
26
27.
28.
29.
30
31.
32.
33.
34.
35.
36.
37
38.
39.
40.
41.
42.
43.
44.
45
Total-Item
correlation
0.451
0.576
0.421
0.524
0.376
0.521
0.470
0.582
0.604
0.310
0.398
0.379
0.637
0.347
0.586
0.610
0.677
0.470
0.464
0.283
0.450
0.564
Keterangan
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Hasil uji validitas instrument motivasi kinerja
guru di atas menunjukkan, dari 45 item semua sudah
valid,
dikarenakan
Corrected
Item-Total
Correlation
diatas 0,20. Jadi instrument ini layak digunakan untuk
pengambilan ata penelitian.
Tabel 3.5 di bawah ini merupakan hasil uji
validitas instrument Kepuasan Kerja Guru, menunjukkan
bahwa
sejumlah
ditunjukkan
66
dengan
item
sudah
Corrected
valid.
Item-Total
Hal
tersebut
Correlation
diatas 0,20.
58
No
Ite
m
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
Table 3.5
Validity Item Analysis Kepuasan Kerja Guru
Total-Item
Correlation
Keteranga
n
0.385
0.250
0.278
0.328
0.231
0.458
0.340
0.556
0.453
0.473
0.328
0.241
0.478
0.611
0.560
0.556
0.490
0.443
0.502
0.545
0.261
0.365
0.232
0.472
0.486
0.346
0.556
0.337
0.556
0.556
0.344
0.431
0.270
0.482
0.556
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
No
Ite
m
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
46
47
48
49
50
51
52
53
54
55
56
57
58
59
60
61
62
63
64
65
66
Total-Item
Correlation
Ketera
ngan
0.332
0.457
0.512
0.559
0.497
0.556
0.541
0.556
0.250
0.539
0.498
0.556
0.556
0.486
0.480
0.479
0.556
0.459
0.386
0.478
0.475
0.556
0.351
0.573
0.522
0.484
0.534
0.403
0.485
0.484
0.556
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
59
3.6.2. Reliabilitas
Reliabilitas menunjuk pada satu pengertian
bahwa suatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk
digunakan
sebagai
alat
pengumpul
data
karena
instrumen sudah baik. Instrumen yang baik tidak akan
bersifat tendensius mengarahkan responden untuk
memilih jawaban jawaban tertentu. Instrumen yang
sudah dapat dipercaya, yang reliabel akan dapat
menghasilkan data yang dapat dipercaya juga. Apabila
datanya memang benar sesuai kenyataan, maka berapa
kali
pun
diambil,
akan
tetap
sama.
Reliabilitas
menunjuk pada suatu tingkat keterandalan sesuatu.
Reliabel artinya, dapat dipercaya, jadi dapat diandalkan
(Arikunto, 2011;75).
Sedangkan
instrument
untuk
digunakan
menguji
rumus
reliabilitas
“Alpha
Cronbach”
sebagai berikut :
George
dan
Mallery
(1995:226)
menggunakan
interprestasi terhadap besarnya nilai
Alpha sebagai
berikut :
α > 0,9 kategori baik sekali (excellent)
α > 0,8 kategori baik (good)
α > 0,7 kategori dapat diterima (acceptable)
α > 0,6 kategori dipertanyakan (questionably)
α > 0,5 kategori jelek (poor)
α < 0,5 kategori ditolak (unacceptable).
Tabel
berikut
adalah
hasil
uji
reliabilitas
instrument Teacher Job Performance Scale (TJPS),
Teacher Motivation Questionaire (TMQ), dan Teacher
60
Job satisfaction Questionaire (TJSQ) terbukti sangat
reliable.
Tabel 3.6
Hasil Uji Reliabilitas Instrument
Cronbach
Alpha
Based on
Standardized
items
0.864
Instrumen
Teacher Job Performance
Scale
Teacher job Motivation
Questionaire
Teacher Job Satisfaction
Questionaire
Keterangan
Good
0.937
excellent
0.950
excellent
3.7. Mengukur Konsep Penelitian
Dalam penelitian
ini
terdapat
tiga
variable
penelitian yang diukur yaitu: Variabel Kinerja Guru
sebagai Variabel terikat (dependence variable), Motivasi
Kerja
Guru
sebagai
variable
bebas
(independence
variable), dan Kepuasan Kerja guru sebagai variabel
bebas (dependence variable).
Sebagai alat ukur penelitian akan digunakan
skala. Skala pengukuran adalah kesepakatan yang
digunakan sebagai acuan untuk menentukan penjang
pendeknya interval yang ada dalam alat ukur , sehingga
alat ukur tersebut bisa digunakan dalam pengukuran
yang akan menghasilkan data kuantitatif.
Sugiyono (2004:84) menyatakan bahwa data
rasio dapat disusun kedalam data interval. Hal yang
tidak terpisahkan dengan pengukuran adalah metode
penskoran yaitu cara menunjukkan angka atau simbol
terhadap kategori jawaban dalam angket penelitian,
61
untuk
konsep
konsep
yang
berada
aras
interval
digunakan Likert Scale.
1. Untuk
menentukan
pengukuran
kinerja
guru
digunakan interval dengan ukuran:
max −
Interval =
ℎ
(5)
=
100 − 25
=
5
= 15
Berdasarkan lebar interval maka tinggi rendahnya
hasil pengukuran adalah sebagai berikut :
Tabel 3.7 Kategori Skor Kinerja Guru
Kategori
Sangat Tinggi
Tinggi
Sedang
Rendah
Sangat Rendah
Interval
86 – 100
71 - 85
56 - 70
41 - 55
25 - 40
2. Untuk menentukan Pengukuran Motivasi Kerja
Guru digunakan interval dengan ukuran:
Interval =
max −
Berdasarkan
ℎ
lebar
(5)
=
180 − 45
=
5
interval
= 27
maka
tinggi
rendahnya hasil pengukuran adalah sebagai berikut :
Tabel 3.8. Kategori Skor Motivasi Kerja Guru
Kategori
Sangat Tinggi
Tinggi
Sedang
Rendah
Sangat Rendah
Interval
153 – 180
126 – 152
99 – 125
72 – 98
45 – 71
3. Untuk menentukan pengukuran Kepuasan Kerja
Guru digunakan interval dengan ukuran:
62
Interval =
max −
ℎ
(5)
=
264 − 66
=
5
= 39
Berdasarkan lebar interval maka tinggi rendahnya
hasil pengukuran adalah sebagai berikut :
Tabel 3.9 Kategori Skor Kepuasan Kerja Guru
Kategori
Sangat Tinggi
Tinggi
Sedang
Rendah
Sangat Rendah
Interval
225-264
186-224
147-185
107-146
66-106
63
METODE PENELITIAN
3.1 Jenis dan Lokasi Penelitian.
Jenis
penelitian
yang
digunakan
dalam
penelitian ini adalah penelitian korelasional. Menurut
Arikunto (1990:326) menyatakan, penelitian korelasi
onal adalah penelitian untuk mengetahui ada tidaknya
hubungan antara dua variabel atau beberapa variabel.
Dengan teknik korelasi, peneliti akan mengetahui
hubungan
satu
variabel
dengan
variabel
lainnya.
Besarnya hubungan antara variabel dinyatakan dalam
bentuk koefisien korelasi.
Lokasi dalam penelitian ini adalah Sekolah
Menengah Atas (SMA) Negeri di Kabupaten Temanggung
yang
meliputi
kecamatan
Parakan,
Candiroto,
Pringsurat dan kota Temanggung.
3.2 Populasi dan Sampel Penelitian.
3.2.1 Populasi.
Populasi penelitian adalah keseluruhan obyek
penelitian, atau disebut juga universe (Ali, 1985: 54)
Menurut
Nawawi
(2000:
4)
populasi
adalah
keseluruhan subyek yang terdiri dari manusia, benda
benda, hewan, tumbuhan, gejala- gejala atau peristiwaperistiwa
sebagai
sumber.
Sedangakn
menurut
Arikunto (2003: 108) menyatakan bahwa populasi
adalah
merupakan
keseluruhan
subyek
penelitian
sedangkan Arikunto (2003: 108), menyatakan bahwa
populasi
adalah
keseluruhan
subjek
penelitian.
45
Farchan (2005: 193) menyatakan Populasi dirumuskan
sebagai “semua anggota sekelompok orang kejadian
atau obyek yang telah dirumuskan secara jelas”. Atau
kelompok
lebih
besar
yang
menjadi
sasaran
generalisasi.
Dilihat
dari
jumlahnya,
populasi
dapat
digolongkan menjadi dua, yaitu:
1. Populasi yang jumlahnya terhingga/terbatas, yakni
populasi yang memiki sumber sumber data yang
jelas batas batasnya secara kuantitatif.
2. Populasi yang jumlahnya tak terhingga, yakni
populasi yang memiliki sumber data yang tidak
dapat
di
tentukan
batas
batasnya
secara
kuantitatif.
Populasi dalam penelitian ini adalah guru-guru
di SMA Negeri di Kabupaten Temanggung
baik yang
berstatus sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS) atau yang
masih berstatus sebagai Guru Honorer atau Guru
Tidak Tetap. Rincian guru berdasarkan status negeri
(PNS) atau swasta (GTT atau Guru Honorer) seperti
terlihat pada tabel 3.1 .
Tabel 3.1
Jumlah Guru SMA Negeri Di Kabupaten Temanggung
No
01
02
03
04
05
06
Nama Sekolah
Jumlah Guru
SMA N 1 TEMANGGUNG
50
SMA N 2 TEMANGGUNG
41
SMA N 3 TEMANGGUNG
49
SMA N 1 PARAKAN
43
SMA N 1 CANDIROTO
41
SMA N 1 PRINGSURAT
36
TOTAL
260
Sumber: Dokumen Sekolah masing-masing SMA
46
3.2.2. Sampel
Sampel
dapat
diartikan
bagian
atau
wakil
populasi yang di teliti. Menurut Arikunto (1996:117),
dan
Ali
(1985:54)
penelitian
adalah
menyebutkan,
sebagian
bahwa
yang
sampel
diambil
dari
keseluruhan objek yang diteliti yang dianggap mewakili
terhadap
seluruh
keseluruhan
objek
populasi
yang
dan
diteliti
diambil
terhadap
dari
seluruh
populasi dan diambil dengan menggunakan teknik
tertentu. Sampel juga berarti sebagian dari populasi,
atau kelompok kecil yang diamati (Furchan:193).
Menurut Bungin (2010:104) ada beberapa faktor
yang harus di pertimbangkan dalam menentukan
sampel dalam suatu penelitian, agar sampel penelitian
memiliki bobot yang representatif
yang diharapkan,
yaitu:
1. Derajad keseragaman (degree of homogeneity)
populasi.
Semakin
komplek
populasinya,
semakin besar sampelnya.
2. Derajad kemampuan peneliti mengenal sifat sifat
khusus populasinya.
3. Presisi
(kesaksamaan)
yang
dikehendaki
penelitian .
4. Penggunaan teknik sampling yang tepat.
Ada beberapa keuntungan penelitian dengan
pengambilan sampel, seperti:
1. Adanya penghematan biaya, waktu, dan tenaga.
2. Kemungkinan akan di peroleh hasil yang lebih
baik, lebih tepat, karena penelitian dilakukan
lebih
hati
hati,
kesalahan
yang
mungkin
47
dilakukan lebih sedikit, dan adanya tenaga ahli
yang mencukupi (Marzuki, 1989 : 43).
Jumlah
atau
besarnya
sampel
ditentukan
dengan pertimbangan dua hal yaitu (1) secara teoritis,
semakin banyak sampel yang diambil, semakin kecil
kemungkinan
keseragaman
seragam
kesalahan
atau
populasi,
penelitian;
keragaman
semakin
(2)
populasi,
banyak
yang
tingkat
semakin
diambil
(Nurastuti, 2007:128)
Roscoe (1982:253) dalam Sugiyono (2006:91)
memberikan saran-saran tentang ukuran sample untuk
penelitian sebagai berikut:
1. Ukuran sample yang layak dalam penelitian
adalah antara 30 sampai dengan 500.
2. Bila sample di bagi dalam kategori (misalnya:
pria-wanita, pegawai negeri- swasta, dan lain
lain) maka jumlah anggota sampel setiap kategori
minimal 30.
3. Bila dalam penelitian akan melakukan analisis
dengan multivariate (korelasi atau regresi ganda
misalnya). Maka jumlah anggota sampel minimal
10 kali dari jumlah variable yang di teliti. Jika
variable penelitianya ada 5 (independen +
dependen) maka jumlahnya sampel adalah = 10 x
5 = 50.
4. Untuk penelitian eksperimen yang sederhana,
yang menggunakan kelompok control, jumlah
anggota sampel masing masing antara 10 ampai
dengan 20.
Dalam mengumpulkan data, peneliti menggunakan
teknik random sampling. Random sampling adalah
proses pemilihan sampel dimana seluruh anggota
populasi mempunyai kesempatan yang sama untuk
dipilih. Masing-masing anggota pada populasi tersebut
memiliki kemungkinan (probabilitas) yang sama untuk
48
dipilih, dimana jika sudah dipilih tidak dapat dipilih
lagi.
No
01
02
03
04
05
06
Tabel 3.2
Jumlah Responden Penelitian
Nama Sekolah
Jumlah Guru
SMA N 1 TEMANGGUNG
18
SMA N 2 TEMANGGUNG
30
SMA N 3 TEMANGGUNG
35
SMA N 1 PARAKAN
25
SMA N 1 CANDIROTO
25
SMA N 1 PRINGSURAT
25
TOTAL
158
Tabel Krejcie dan Morgan dalam Buku Research
Method
For
Business
(1992:253)
dalam
Sugiyono
(2012:12) memberikan panduan dalam menentukan
jumlah anggota sampel dari populasi tertentu dengan
taraf kepercayaan 95%.
Dalam penentuan jumlah
sampel dari suatu populasi dengan taraf kepercayaan
95% didapatkan jumlah (N) jumlah anggota Populasi
antara 260 dengan S jumlah anggota sampel 158. Yang
di ambil dari guru guru di 6 sekolah SMA Negeri di
Kabupaten Temanggung yang terdiri dari
guru PNS
dan guru tidak tetap atau honorer supaya bervariatif
karena pada kenyataannya tidak semua guru SMA
Negeri di Temanggung berstatus Pegawai Negeri Sipil
atau PNS.
3.3. Variabel Penelitian
Menurut
Sugiyono,
(2011:60-64)
variabel
penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari
orang, objek atau kegiatan yang mempunyai variasi
tertentu yang ditetapkan oleh peneliti-peneliti untuk di
pelajari
dan
ditarik
kesimpulan.
Variabel
dalam
49
penelitian ini ada dua jenis yaitu variabel bebas (X) dan
variabel terikat (Y). Variabel bebas sering disebut
variabel
independen
(independent
variable)
karena
variabel ini menjadi sebab perubahan atau timbulnya
perubahan pada variabel terikat. variabel terikat sering
juga disebut variabel dependen (dependen variabel)
karena variabel ini menjadi akibat karena adanya
variabel bebas. Dalam penelitian ini sebagai variabel
terikat (Y) adalah kinerja guru sedangkan variabel
bebasnya adalah (X1) motivasi kerja guru dan (X2)
kepuasan kerja guru.
3.4 Jenis dan Instrumen Pengumpulan Data.
Instrumen
penelitian
digunakan
untuk
mengukur nilai variabel yang diteliti. Dengan demikian
jumlah
instrumen
yang
akan
digunakan
untuk
penelitian akan tergantung pada jumlah variabel yang
akan
diteliti.
digunakan
Karena
untuk
instrument
melakukan
penelitian
pengukuran
akan
dengan
tujuan menghasilkan data yang akurat, maka setiap
instrumen harus mempunyai skala. Skala pengukuran
merupakan
kesepakatan
yang
digunakan
sebagai
acuan untuk mengukur penjang pendeknya interval
yang ada dalam alat ukur, sehingga alat ukur tersebut
bila digunakan dalam pengukuran akan menghasilkan
data kuantitatif. Dengan skala pengukuran maka nilai
variabel yang diukur dengan instrument tertentu dapat
dinyatakan dalam bentuk angka, sehingga akan lebih
akurat, efisien, dan komunikatif (Sugiyono 2010:92)
50
Pada
penelitian
ini
menggunakan
skala
pengukuran Likert, Menurut Sugiyono (2010:93) Skala
Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat,
dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang
fenomena sosial, skala ini menggunakan respon yang
dikategorikan dalam empat macam kategori jawaban
yaitu : (SS) Sangat Setuju (S) Setuju (TS) Tidak Setuju ,
(STS) Sangat Tidak Setuju.Skala Likert ini meniadakan
kategori jawaban yang di tengah yaitu (R) berdasarkan
pada alas an yaitu : kategori undecided yang berarti
ganda dapat diartikan belum dapat memutuskan atau
memberi jawaban.
Dalam
penelitian
ini
peneliti
menggunakan
Angket (questionnaire). Questionaire merupakan suatu
daftar
pertanyaan
atau
pernyataan
tentang
topik
tertentu yang diberikan kepada subyek, baik secara
individual
atau
kelompok,
untuk
mendapatkan
informasi tertentu, seperti preferensi, keyakinan, minat
dan perilaku. Untuk mendapatkan informasi dengan
menggunakan angket ini, peneliti tidak harus bertemu
langsung
dengan
subyek
tetapi
cukup
dengan
mengajukan pertanyaan dan pernyataan tertulis untuk
mendapatkan respon (Hadjar, 1999;181).
Dalam penelitian ini instrument penelitian yang
di gunakan adalah questionnaire tertutup , yang sudah
disediakan jawabannya sehingga responden tinggal
memilih. Adapun instrument untuk penelitian tersebut
digunakan
Teacher’ Job Performance Scale yang
disusun oleh Hanif (2004:Appendix-G) untuk mengukur
kinerja guru yang terdiri dari 25 item. Instrumen
penelitian
untuk Kepuasan
kerja guru di gunakan
51
TJSQ (teacher job satisfaction Questionaeire)
yang
dikembangkan
Knox
dari
Lester;
1987
dalam
(2011:296-299) karena questionaeire ini mempunyai
banyak keuntungan untuk memperoleh informasi dari
responden. Disamping hal tersebut Questionaire ini
sifatnya ekonamis dan anonim. Instrumen ini terdiri
dari 66 item.
Instrumen penelitian untuk motivasi kerja guru
adalah The Teacher Motivation Questionaire yang di
gunakan
oleh
MC
Kinney
(2000:98-101)
untuk
memperoleh informasi yang berkaitan dengan faktor
motivasi instrinsik (instrinsic motivation) dan motivasi
ekstrinsik (extrinsic motivation) dari Frederick Herzberg
yang di gunakan sebagai dasar teori. Instrumen ini
terdiri dari 45 item.
3.5.Teknik Pengukuran Konsep.
Di dalam penelitian ini digunakan tiga konsep
penelitian yang dipilih yaitu konsep kinerja guru,
motivasi kerja guru, dan kepuasan kerja guru. Konsep
konsep tersebut diukur agar bisa di teliti. Dibagian ini
dikemukakan pengkuran konsep, epistemic correlation
dan indikator empirik. Setiap konsep akan diukur
dengan indikator empirik sebanyak mungkin dengan
tujuan
untuk
menangkap
secara
empirik
makna
konsep yang sedang diukur. Berikut diuraikan setiap
konsep dan indikator empirik yang di gunakan didalam
penelitian.
52
1) Konsep Kinerja Guru. (Y)
Kinerja Guru merupakan suatu konsep yang
berada pada tingkat pengukuran abstrak dan diukur
dengan skala pengukuran ordinal. Kinerja Guru pada
dasarnya digunakan untuk mengukur kemampuan
seseorang dalam tugas tugasnya sebagai guru. Konsep
Kinerja Guru untuk selanjutnya diuraikan kedalam
indikator empirik yang tergabung dalam sub-konsep
yaitu :
a. TS.(Teaching Skills).
b. MS.(Management Skills)
c. DR.(Discipline and Regularity)
d. IS (Interpersonal Skills)
Keterkaitan antara konsep, sub konsep dan indikator
empirik dihubungkan melalui epistemic correlation.
Adapun kisi-kisi instrument konsep kinerja guru dapat
dilihat pada lampiran 1
2) Konsep Motivasi Kerja Guru (X1)
Motivasi Kerja Guru merupakan suatu konsep yang
berada pada tingkat pengukuran abstrak dan diukur
dengan skala pengukuran ordinal. Konsep motivasi
kerja guru terbagi dalam 45 indikator yang tergabung
dalam 9 sub- konsep yaitu :
A. Instrinsic motivation
1. Achievement
2. Recognition
3. Work itself
4. Responsibility
5.Advancement
53
B. Extrinsic Motivation.
1. Supervision.
2. Salary.
3. Working Condition.
4. Job Security.
Penjabaran konsep ke indikator empiris ditunjukkan
oleh Epistemic Correlation yang dapat di lihat pada
lampiran 2, dengan jabaran konsep Motivasi kerja guru
sebagai suatu proses yang mengatur pilihan yang
dibuat oleh orang diantara bentuk-bentuk alternatif
dari aktifitas aktifitas sukarela.
3) Konsep Kepuasan Kerja Guru (X2)
Kepuasan kerja guru merupakan suatu konsep yang
berada pada tingkat pengukuran abstrak dan diukur
dengan skala pengukuran ordinal. Konsep kepuasan
kerja
guru
digunakan
untuk
mengukur
tingkat
kepuasan guru yang selanjutnya dimasukkan ke dalam
66 indikator empiric yang tergabung dalam 9 sub
konsep yaitu:
1. Supervisi
2. Rekan Kerja
3. Kondisi Kerja.
4. Gaji.
5. Tanggung Jawab.
6. Pekerjaan itu sendiri.
7. Kemajuan jabatan.
8. Keamanan kerja.
9. Pengakuan.
Penjabaran konsep ke indikator empirik ditunjukkan
oleh epistemic correlation yang dapat dilihat lampiran 3,
dengan jabaran kepuasan kerja guru menurut Lester
(dalam Knox 2011) sebagai reaksi sikap terhadap
54
pekerjaan seseorang akibat dari perbandingan hasil
aktual dari posisi sekarang dengan hal-hal yang
diinginkan
atau
diharapkan
diterima
dan
lain
sebagainya.
3.6. Teknik Analisis Data.
Teknik analisis data yang di gunakan dalam
penelitian ini adalah dengan menggunakan analisis
deskriptif dan analisis korelasi.
3.6.1 Analisis deskriptif
Analisis
memperoleh
deskriptif
gambaran
di
gunakan
mengenai
profil
untuk
dari
tiap
variable tertentu. Ukuran yang di gunakan dalam
analisis ini meliputi mulai terendah, tertinggi, rata-rata
dan standar deviasi.
3.6.2. Analisis Korelasi
Teknik
analisis
pengujian
validitas
penelitian,
serta
korelasi
dan
untuk
digunakan
reliabilitas,
melihat
dalam
Instrumen
hubungan
antara
motivasi kerja guru (X1), dengan kinerja guru (Y),
kepuasan kerja guru (X2) dengan kinerja guru (Y).
Koefisien Korelasi bergerak di antara -1 sampai +1.
Koefisien korelasi yang bertanda positif menunjukkan
arah korelasi positif. sedangkan koefisien korelasi
bertanda
negative
menunjukkan
arah
koefisien
negative. Jika koefisisen korelasi 0.000 ≥ 0.05 berarti
tidak ada korelasi di antara dua variable dan jika
korelasi 0.00 ≤ 0.05 berarti ada korelasi
55
3.6.1. Validitas Item
Menurut pendapat Sugiyono (2012;121), “hasil
penelitian yang valid bila terdapat kesamaan antara
data yang terkumpul dengan data yang sesunguhnya
terjadi pada obyek yang diteliti” validitas”. Suatu
instrument yang valid atau sah mempunyai validitas
tinggi. Sebaliknya instrument yang kurang valid berarti
memiliki validitas rendah.
Kriteria
untuk
menentukan
validitas
item
instrumen menurut Ali (1987), adalah Corrected Item
Total Correlation. Pedoman untuk menentukan koefisien
Validitas adalah sebagai berikut:
0,00 - 0,20 = Tidak ada validitas
0,21 - 0,40 = Validitas rendah
0,41 - 0,60 = Validitas Sedang
0,61 - 0,80 = Validitas Tinggi.
0,81 - 1,00 = validitas Sangat Tinggi.
Item
instrumen
dikatakan
valid
apabila
mempunyai koefisien korelasi atau Corrected Item-Total
Correlation diatas 0,20
Pada penelitian ini instrument yang akan diuji
validitas itemnya adalah instrument kinerja guru yaitu
Teacher Job Performance Scale (TJPS), Motivasi Kerja
Guru yaitu Teacher Motivation Questionaire (TMQ) dan
untuk Kepuasan Kerja guru digunakan Teacher Job
Satisfaction Questionaire (TJSQ). Hasil uji validitas item
Teacher Job Performance Test disajikan dalam tabel di
bawah ini
56
Tabel 3.3
Validity Item Analysis Kinerja Guru
No
01
02
03
04
05
06
07
08
09
10
11
12
13
Total Item
Corrected
0.283
0.321
0.323
0.345
0.678
0.491
0.360
0.535
0.323
0.716
0.394
0.449
0.596
Keteran
gan
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Berdasarkan
No
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
pada
Total
Item
Corrected
0.537
0.265
0.613
0.456
0.269
0.205
0.447
0.512
0.319
0.295
0.477
0.232
hasil
uji
Keterangan
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
validitas
item
Teacher Job Performance Scale (TJPS) tersebut maka
dapat diketahui bahwa seluruh item TJPS adalah valid.
Item
Item
pada
TJSQ
(Teacher
Job
Satisfaction
Questionnaire) juga dilakukan uji validitas dan hasilnya
setiap item adalah valid. Hasil Uji validitas pada TJMQ (
Teacher Job Motivation Questionaire) hasilnya setiap
item terbukti valid. Hasil Uji validitas item Teacher Job
Satifaction Questionaire dan Teacher Job Motivation
Questionaire ditampilkan dalam Tabel 3.4. dan 3.5
57
Tabel 3.4.
Validity Item Analysis Motivasi Kerja Guru.
No
Item
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
21.
22.
23.
Total-Item
Correlation
0.509
0.553
0.586
0.558
0.547
0.296
0.203
0.475
0.250
0.494
0.463
0.381
0.528
0.380
0.601
0.552
0.340
0.513
0.678
0.564
0.685
0.370
0.653
Keterangan
No
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
24.
25.
26
27.
28.
29.
30
31.
32.
33.
34.
35.
36.
37
38.
39.
40.
41.
42.
43.
44.
45
Total-Item
correlation
0.451
0.576
0.421
0.524
0.376
0.521
0.470
0.582
0.604
0.310
0.398
0.379
0.637
0.347
0.586
0.610
0.677
0.470
0.464
0.283
0.450
0.564
Keterangan
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Hasil uji validitas instrument motivasi kinerja
guru di atas menunjukkan, dari 45 item semua sudah
valid,
dikarenakan
Corrected
Item-Total
Correlation
diatas 0,20. Jadi instrument ini layak digunakan untuk
pengambilan ata penelitian.
Tabel 3.5 di bawah ini merupakan hasil uji
validitas instrument Kepuasan Kerja Guru, menunjukkan
bahwa
sejumlah
ditunjukkan
66
dengan
item
sudah
Corrected
valid.
Item-Total
Hal
tersebut
Correlation
diatas 0,20.
58
No
Ite
m
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
Table 3.5
Validity Item Analysis Kepuasan Kerja Guru
Total-Item
Correlation
Keteranga
n
0.385
0.250
0.278
0.328
0.231
0.458
0.340
0.556
0.453
0.473
0.328
0.241
0.478
0.611
0.560
0.556
0.490
0.443
0.502
0.545
0.261
0.365
0.232
0.472
0.486
0.346
0.556
0.337
0.556
0.556
0.344
0.431
0.270
0.482
0.556
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
No
Ite
m
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
46
47
48
49
50
51
52
53
54
55
56
57
58
59
60
61
62
63
64
65
66
Total-Item
Correlation
Ketera
ngan
0.332
0.457
0.512
0.559
0.497
0.556
0.541
0.556
0.250
0.539
0.498
0.556
0.556
0.486
0.480
0.479
0.556
0.459
0.386
0.478
0.475
0.556
0.351
0.573
0.522
0.484
0.534
0.403
0.485
0.484
0.556
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
59
3.6.2. Reliabilitas
Reliabilitas menunjuk pada satu pengertian
bahwa suatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk
digunakan
sebagai
alat
pengumpul
data
karena
instrumen sudah baik. Instrumen yang baik tidak akan
bersifat tendensius mengarahkan responden untuk
memilih jawaban jawaban tertentu. Instrumen yang
sudah dapat dipercaya, yang reliabel akan dapat
menghasilkan data yang dapat dipercaya juga. Apabila
datanya memang benar sesuai kenyataan, maka berapa
kali
pun
diambil,
akan
tetap
sama.
Reliabilitas
menunjuk pada suatu tingkat keterandalan sesuatu.
Reliabel artinya, dapat dipercaya, jadi dapat diandalkan
(Arikunto, 2011;75).
Sedangkan
instrument
untuk
digunakan
menguji
rumus
reliabilitas
“Alpha
Cronbach”
sebagai berikut :
George
dan
Mallery
(1995:226)
menggunakan
interprestasi terhadap besarnya nilai
Alpha sebagai
berikut :
α > 0,9 kategori baik sekali (excellent)
α > 0,8 kategori baik (good)
α > 0,7 kategori dapat diterima (acceptable)
α > 0,6 kategori dipertanyakan (questionably)
α > 0,5 kategori jelek (poor)
α < 0,5 kategori ditolak (unacceptable).
Tabel
berikut
adalah
hasil
uji
reliabilitas
instrument Teacher Job Performance Scale (TJPS),
Teacher Motivation Questionaire (TMQ), dan Teacher
60
Job satisfaction Questionaire (TJSQ) terbukti sangat
reliable.
Tabel 3.6
Hasil Uji Reliabilitas Instrument
Cronbach
Alpha
Based on
Standardized
items
0.864
Instrumen
Teacher Job Performance
Scale
Teacher job Motivation
Questionaire
Teacher Job Satisfaction
Questionaire
Keterangan
Good
0.937
excellent
0.950
excellent
3.7. Mengukur Konsep Penelitian
Dalam penelitian
ini
terdapat
tiga
variable
penelitian yang diukur yaitu: Variabel Kinerja Guru
sebagai Variabel terikat (dependence variable), Motivasi
Kerja
Guru
sebagai
variable
bebas
(independence
variable), dan Kepuasan Kerja guru sebagai variabel
bebas (dependence variable).
Sebagai alat ukur penelitian akan digunakan
skala. Skala pengukuran adalah kesepakatan yang
digunakan sebagai acuan untuk menentukan penjang
pendeknya interval yang ada dalam alat ukur , sehingga
alat ukur tersebut bisa digunakan dalam pengukuran
yang akan menghasilkan data kuantitatif.
Sugiyono (2004:84) menyatakan bahwa data
rasio dapat disusun kedalam data interval. Hal yang
tidak terpisahkan dengan pengukuran adalah metode
penskoran yaitu cara menunjukkan angka atau simbol
terhadap kategori jawaban dalam angket penelitian,
61
untuk
konsep
konsep
yang
berada
aras
interval
digunakan Likert Scale.
1. Untuk
menentukan
pengukuran
kinerja
guru
digunakan interval dengan ukuran:
max −
Interval =
ℎ
(5)
=
100 − 25
=
5
= 15
Berdasarkan lebar interval maka tinggi rendahnya
hasil pengukuran adalah sebagai berikut :
Tabel 3.7 Kategori Skor Kinerja Guru
Kategori
Sangat Tinggi
Tinggi
Sedang
Rendah
Sangat Rendah
Interval
86 – 100
71 - 85
56 - 70
41 - 55
25 - 40
2. Untuk menentukan Pengukuran Motivasi Kerja
Guru digunakan interval dengan ukuran:
Interval =
max −
Berdasarkan
ℎ
lebar
(5)
=
180 − 45
=
5
interval
= 27
maka
tinggi
rendahnya hasil pengukuran adalah sebagai berikut :
Tabel 3.8. Kategori Skor Motivasi Kerja Guru
Kategori
Sangat Tinggi
Tinggi
Sedang
Rendah
Sangat Rendah
Interval
153 – 180
126 – 152
99 – 125
72 – 98
45 – 71
3. Untuk menentukan pengukuran Kepuasan Kerja
Guru digunakan interval dengan ukuran:
62
Interval =
max −
ℎ
(5)
=
264 − 66
=
5
= 39
Berdasarkan lebar interval maka tinggi rendahnya
hasil pengukuran adalah sebagai berikut :
Tabel 3.9 Kategori Skor Kepuasan Kerja Guru
Kategori
Sangat Tinggi
Tinggi
Sedang
Rendah
Sangat Rendah
Interval
225-264
186-224
147-185
107-146
66-106
63