T2 942010036 BAB III

BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Jenis dan Lokasi Penelitian.
Jenis

penelitian

yang

digunakan

dalam

penelitian ini adalah penelitian korelasional. Menurut
Arikunto (1990:326) menyatakan, penelitian korelasi
onal adalah penelitian untuk mengetahui ada tidaknya
hubungan antara dua variabel atau beberapa variabel.
Dengan teknik korelasi, peneliti akan mengetahui
hubungan

satu


variabel

dengan

variabel

lainnya.

Besarnya hubungan antara variabel dinyatakan dalam
bentuk koefisien korelasi.
Lokasi dalam penelitian ini adalah Sekolah
Menengah Atas (SMA) Negeri di Kabupaten Temanggung
yang

meliputi

kecamatan

Parakan,


Candiroto,

Pringsurat dan kota Temanggung.

3.2 Populasi dan Sampel Penelitian.
3.2.1 Populasi.
Populasi penelitian adalah keseluruhan obyek
penelitian, atau disebut juga universe (Ali, 1985: 54)
Menurut

Nawawi

(2000:

4)

populasi

adalah


keseluruhan subyek yang terdiri dari manusia, benda
benda, hewan, tumbuhan, gejala- gejala atau peristiwaperistiwa

sebagai

sumber.

Sedangakn

menurut

Arikunto (2003: 108) menyatakan bahwa populasi
adalah

merupakan

keseluruhan

subyek


penelitian

sedangkan Arikunto (2003: 108), menyatakan bahwa
populasi

adalah

keseluruhan

subjek

penelitian.
45

Farchan (2005: 193) menyatakan Populasi dirumuskan
sebagai “semua anggota sekelompok orang kejadian
atau obyek yang telah dirumuskan secara jelas”. Atau
kelompok


lebih

besar

yang

menjadi

sasaran

generalisasi.
Dilihat

dari

jumlahnya,

populasi

dapat


digolongkan menjadi dua, yaitu:
1. Populasi yang jumlahnya terhingga/terbatas, yakni
populasi yang memiki sumber sumber data yang
jelas batas batasnya secara kuantitatif.
2. Populasi yang jumlahnya tak terhingga, yakni
populasi yang memiliki sumber data yang tidak
dapat

di

tentukan

batas

batasnya

secara

kuantitatif.

Populasi dalam penelitian ini adalah guru-guru
di SMA Negeri di Kabupaten Temanggung

baik yang

berstatus sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS) atau yang
masih berstatus sebagai Guru Honorer atau Guru
Tidak Tetap. Rincian guru berdasarkan status negeri
(PNS) atau swasta (GTT atau Guru Honorer) seperti
terlihat pada tabel 3.1 .
Tabel 3.1
Jumlah Guru SMA Negeri Di Kabupaten Temanggung

No
01
02
03
04
05
06


Nama Sekolah
Jumlah Guru
SMA N 1 TEMANGGUNG
50
SMA N 2 TEMANGGUNG
41
SMA N 3 TEMANGGUNG
49
SMA N 1 PARAKAN
43
SMA N 1 CANDIROTO
41
SMA N 1 PRINGSURAT
36
TOTAL
260
Sumber: Dokumen Sekolah masing-masing SMA

46


3.2.2. Sampel
Sampel

dapat

diartikan

bagian

atau

wakil

populasi yang di teliti. Menurut Arikunto (1996:117),
dan

Ali

(1985:54)


penelitian

adalah

menyebutkan,
sebagian

bahwa

yang

sampel

diambil

dari

keseluruhan objek yang diteliti yang dianggap mewakili
terhadap


seluruh

keseluruhan

objek

populasi
yang

dan

diteliti

diambil

terhadap

dari

seluruh

populasi dan diambil dengan menggunakan teknik
tertentu. Sampel juga berarti sebagian dari populasi,
atau kelompok kecil yang diamati (Furchan:193).
Menurut Bungin (2010:104) ada beberapa faktor
yang harus di pertimbangkan dalam menentukan
sampel dalam suatu penelitian, agar sampel penelitian
memiliki bobot yang representatif

yang diharapkan,

yaitu:
1. Derajad keseragaman (degree of homogeneity)
populasi.

Semakin

komplek

populasinya,

semakin besar sampelnya.
2. Derajad kemampuan peneliti mengenal sifat sifat
khusus populasinya.
3. Presisi

(kesaksamaan)

yang

dikehendaki

penelitian .
4. Penggunaan teknik sampling yang tepat.
Ada beberapa keuntungan penelitian dengan
pengambilan sampel, seperti:
1. Adanya penghematan biaya, waktu, dan tenaga.
2. Kemungkinan akan di peroleh hasil yang lebih
baik, lebih tepat, karena penelitian dilakukan
lebih

hati

hati,

kesalahan

yang

mungkin
47

dilakukan lebih sedikit, dan adanya tenaga ahli
yang mencukupi (Marzuki, 1989 : 43).
Jumlah

atau

besarnya

sampel

ditentukan

dengan pertimbangan dua hal yaitu (1) secara teoritis,
semakin banyak sampel yang diambil, semakin kecil
kemungkinan
keseragaman
seragam

kesalahan
atau

populasi,

penelitian;

keragaman
semakin

(2)

populasi,

banyak

yang

tingkat
semakin
diambil

(Nurastuti, 2007:128)
Roscoe (1982:253) dalam Sugiyono (2006:91)
memberikan saran-saran tentang ukuran sample untuk
penelitian sebagai berikut:
1. Ukuran sample yang layak dalam penelitian
adalah antara 30 sampai dengan 500.
2. Bila sample di bagi dalam kategori (misalnya:
pria-wanita, pegawai negeri- swasta, dan lain
lain) maka jumlah anggota sampel setiap kategori
minimal 30.
3. Bila dalam penelitian akan melakukan analisis
dengan multivariate (korelasi atau regresi ganda
misalnya). Maka jumlah anggota sampel minimal
10 kali dari jumlah variable yang di teliti. Jika
variable penelitianya ada 5 (independen +
dependen) maka jumlahnya sampel adalah = 10 x
5 = 50.
4. Untuk penelitian eksperimen yang sederhana,
yang menggunakan kelompok control, jumlah
anggota sampel masing masing antara 10 ampai
dengan 20.

Dalam mengumpulkan data, peneliti menggunakan
teknik random sampling. Random sampling adalah
proses pemilihan sampel dimana seluruh anggota
populasi mempunyai kesempatan yang sama untuk
dipilih. Masing-masing anggota pada populasi tersebut
memiliki kemungkinan (probabilitas) yang sama untuk
48

dipilih, dimana jika sudah dipilih tidak dapat dipilih
lagi.
No
01
02
03
04
05
06

Tabel 3.2
Jumlah Responden Penelitian
Nama Sekolah
Jumlah Guru
SMA N 1 TEMANGGUNG
18
SMA N 2 TEMANGGUNG
30
SMA N 3 TEMANGGUNG
35
SMA N 1 PARAKAN
25
SMA N 1 CANDIROTO
25
SMA N 1 PRINGSURAT
25
TOTAL
158

Tabel Krejcie dan Morgan dalam Buku Research
Method

For

Business

(1992:253)

dalam

Sugiyono

(2012:12) memberikan panduan dalam menentukan
jumlah anggota sampel dari populasi tertentu dengan
taraf kepercayaan 95%.

Dalam penentuan jumlah

sampel dari suatu populasi dengan taraf kepercayaan
95% didapatkan jumlah (N) jumlah anggota Populasi
antara 260 dengan S jumlah anggota sampel 158. Yang
di ambil dari guru guru di 6 sekolah SMA Negeri di
Kabupaten Temanggung yang terdiri dari

guru PNS

dan guru tidak tetap atau honorer supaya bervariatif
karena pada kenyataannya tidak semua guru SMA
Negeri di Temanggung berstatus Pegawai Negeri Sipil
atau PNS.

3.3. Variabel Penelitian
Menurut

Sugiyono,

(2011:60-64)

variabel

penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari
orang, objek atau kegiatan yang mempunyai variasi
tertentu yang ditetapkan oleh peneliti-peneliti untuk di
pelajari

dan

ditarik

kesimpulan.

Variabel

dalam
49

penelitian ini ada dua jenis yaitu variabel bebas (X) dan
variabel terikat (Y). Variabel bebas sering disebut
variabel

independen

(independent

variable)

karena

variabel ini menjadi sebab perubahan atau timbulnya
perubahan pada variabel terikat. variabel terikat sering
juga disebut variabel dependen (dependen variabel)
karena variabel ini menjadi akibat karena adanya
variabel bebas. Dalam penelitian ini sebagai variabel
terikat (Y) adalah kinerja guru sedangkan variabel
bebasnya adalah (X1) motivasi kerja guru dan (X2)
kepuasan kerja guru.

3.4 Jenis dan Instrumen Pengumpulan Data.
Instrumen

penelitian

digunakan

untuk

mengukur nilai variabel yang diteliti. Dengan demikian
jumlah

instrumen

yang

akan

digunakan

untuk

penelitian akan tergantung pada jumlah variabel yang
akan

diteliti.

digunakan

Karena

untuk

instrument

melakukan

penelitian

pengukuran

akan

dengan

tujuan menghasilkan data yang akurat, maka setiap
instrumen harus mempunyai skala. Skala pengukuran
merupakan

kesepakatan

yang

digunakan

sebagai

acuan untuk mengukur penjang pendeknya interval
yang ada dalam alat ukur, sehingga alat ukur tersebut
bila digunakan dalam pengukuran akan menghasilkan
data kuantitatif. Dengan skala pengukuran maka nilai
variabel yang diukur dengan instrument tertentu dapat
dinyatakan dalam bentuk angka, sehingga akan lebih
akurat, efisien, dan komunikatif (Sugiyono 2010:92)

50

Pada

penelitian

ini

menggunakan

skala

pengukuran Likert, Menurut Sugiyono (2010:93) Skala
Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat,
dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang
fenomena sosial, skala ini menggunakan respon yang
dikategorikan dalam empat macam kategori jawaban
yaitu : (SS) Sangat Setuju (S) Setuju (TS) Tidak Setuju ,
(STS) Sangat Tidak Setuju.Skala Likert ini meniadakan
kategori jawaban yang di tengah yaitu (R) berdasarkan
pada alas an yaitu : kategori undecided yang berarti
ganda dapat diartikan belum dapat memutuskan atau
memberi jawaban.
Dalam

penelitian

ini

peneliti

menggunakan

Angket (questionnaire). Questionaire merupakan suatu
daftar

pertanyaan

atau

pernyataan

tentang

topik

tertentu yang diberikan kepada subyek, baik secara
individual

atau

kelompok,

untuk

mendapatkan

informasi tertentu, seperti preferensi, keyakinan, minat
dan perilaku. Untuk mendapatkan informasi dengan
menggunakan angket ini, peneliti tidak harus bertemu
langsung

dengan

subyek

tetapi

cukup

dengan

mengajukan pertanyaan dan pernyataan tertulis untuk
mendapatkan respon (Hadjar, 1999;181).
Dalam penelitian ini instrument penelitian yang
di gunakan adalah questionnaire tertutup , yang sudah
disediakan jawabannya sehingga responden tinggal
memilih. Adapun instrument untuk penelitian tersebut
digunakan

Teacher’ Job Performance Scale yang

disusun oleh Hanif (2004:Appendix-G) untuk mengukur
kinerja guru yang terdiri dari 25 item. Instrumen
penelitian

untuk Kepuasan

kerja guru di gunakan
51

TJSQ (teacher job satisfaction Questionaeire)

yang

dikembangkan

Knox

dari

Lester;

1987

dalam

(2011:296-299) karena questionaeire ini mempunyai
banyak keuntungan untuk memperoleh informasi dari
responden. Disamping hal tersebut Questionaire ini
sifatnya ekonamis dan anonim. Instrumen ini terdiri
dari 66 item.
Instrumen penelitian untuk motivasi kerja guru
adalah The Teacher Motivation Questionaire yang di
gunakan

oleh

MC

Kinney

(2000:98-101)

untuk

memperoleh informasi yang berkaitan dengan faktor
motivasi instrinsik (instrinsic motivation) dan motivasi
ekstrinsik (extrinsic motivation) dari Frederick Herzberg
yang di gunakan sebagai dasar teori. Instrumen ini
terdiri dari 45 item.

3.5.Teknik Pengukuran Konsep.
Di dalam penelitian ini digunakan tiga konsep
penelitian yang dipilih yaitu konsep kinerja guru,
motivasi kerja guru, dan kepuasan kerja guru. Konsep
konsep tersebut diukur agar bisa di teliti. Dibagian ini
dikemukakan pengkuran konsep, epistemic correlation
dan indikator empirik. Setiap konsep akan diukur
dengan indikator empirik sebanyak mungkin dengan
tujuan

untuk

menangkap

secara

empirik

makna

konsep yang sedang diukur. Berikut diuraikan setiap
konsep dan indikator empirik yang di gunakan didalam
penelitian.

52

1) Konsep Kinerja Guru. (Y)
Kinerja Guru merupakan suatu konsep yang
berada pada tingkat pengukuran abstrak dan diukur
dengan skala pengukuran ordinal. Kinerja Guru pada
dasarnya digunakan untuk mengukur kemampuan
seseorang dalam tugas tugasnya sebagai guru. Konsep
Kinerja Guru untuk selanjutnya diuraikan kedalam
indikator empirik yang tergabung dalam sub-konsep
yaitu :
a. TS.(Teaching Skills).
b. MS.(Management Skills)
c. DR.(Discipline and Regularity)
d. IS (Interpersonal Skills)
Keterkaitan antara konsep, sub konsep dan indikator
empirik dihubungkan melalui epistemic correlation.
Adapun kisi-kisi instrument konsep kinerja guru dapat
dilihat pada lampiran 1
2) Konsep Motivasi Kerja Guru (X1)
Motivasi Kerja Guru merupakan suatu konsep yang
berada pada tingkat pengukuran abstrak dan diukur
dengan skala pengukuran ordinal. Konsep motivasi
kerja guru terbagi dalam 45 indikator yang tergabung
dalam 9 sub- konsep yaitu :
A. Instrinsic motivation
1. Achievement
2. Recognition
3. Work itself
4. Responsibility
5.Advancement
53

B. Extrinsic Motivation.
1. Supervision.
2. Salary.
3. Working Condition.
4. Job Security.
Penjabaran konsep ke indikator empiris ditunjukkan
oleh Epistemic Correlation yang dapat di lihat pada
lampiran 2, dengan jabaran konsep Motivasi kerja guru
sebagai suatu proses yang mengatur pilihan yang
dibuat oleh orang diantara bentuk-bentuk alternatif
dari aktifitas aktifitas sukarela.
3) Konsep Kepuasan Kerja Guru (X2)
Kepuasan kerja guru merupakan suatu konsep yang
berada pada tingkat pengukuran abstrak dan diukur
dengan skala pengukuran ordinal. Konsep kepuasan
kerja

guru

digunakan

untuk

mengukur

tingkat

kepuasan guru yang selanjutnya dimasukkan ke dalam
66 indikator empiric yang tergabung dalam 9 sub
konsep yaitu:
1. Supervisi
2. Rekan Kerja
3. Kondisi Kerja.
4. Gaji.
5. Tanggung Jawab.
6. Pekerjaan itu sendiri.
7. Kemajuan jabatan.
8. Keamanan kerja.
9. Pengakuan.
Penjabaran konsep ke indikator empirik ditunjukkan
oleh epistemic correlation yang dapat dilihat lampiran 3,
dengan jabaran kepuasan kerja guru menurut Lester
(dalam Knox 2011) sebagai reaksi sikap terhadap
54

pekerjaan seseorang akibat dari perbandingan hasil
aktual dari posisi sekarang dengan hal-hal yang
diinginkan

atau

diharapkan

diterima

dan

lain

sebagainya.

3.6. Teknik Analisis Data.
Teknik analisis data yang di gunakan dalam
penelitian ini adalah dengan menggunakan analisis
deskriptif dan analisis korelasi.
3.6.1 Analisis deskriptif
Analisis
memperoleh

deskriptif

gambaran

di

gunakan

mengenai

profil

untuk

dari

tiap

variable tertentu. Ukuran yang di gunakan dalam
analisis ini meliputi mulai terendah, tertinggi, rata-rata
dan standar deviasi.
3.6.2. Analisis Korelasi
Teknik

analisis

pengujian

validitas

penelitian,

serta

korelasi
dan

untuk

digunakan

reliabilitas,

melihat

dalam

Instrumen

hubungan

antara

motivasi kerja guru (X1), dengan kinerja guru (Y),
kepuasan kerja guru (X2) dengan kinerja guru (Y).
Koefisien Korelasi bergerak di antara -1 sampai +1.
Koefisien korelasi yang bertanda positif menunjukkan
arah korelasi positif. sedangkan koefisien korelasi
bertanda

negative

menunjukkan

arah

koefisien

negative. Jika koefisisen korelasi 0.000 ≥ 0.05 berarti
tidak ada korelasi di antara dua variable dan jika
korelasi 0.00 ≤ 0.05 berarti ada korelasi

55

3.6.1. Validitas Item
Menurut pendapat Sugiyono (2012;121), “hasil
penelitian yang valid bila terdapat kesamaan antara
data yang terkumpul dengan data yang sesunguhnya
terjadi pada obyek yang diteliti” validitas”. Suatu
instrument yang valid atau sah mempunyai validitas
tinggi. Sebaliknya instrument yang kurang valid berarti
memiliki validitas rendah.
Kriteria

untuk

menentukan

validitas

item

instrumen menurut Ali (1987), adalah Corrected Item
Total Correlation. Pedoman untuk menentukan koefisien
Validitas adalah sebagai berikut:
0,00 - 0,20 = Tidak ada validitas
0,21 - 0,40 = Validitas rendah
0,41 - 0,60 = Validitas Sedang
0,61 - 0,80 = Validitas Tinggi.
0,81 - 1,00 = validitas Sangat Tinggi.
Item

instrumen

dikatakan

valid

apabila

mempunyai koefisien korelasi atau Corrected Item-Total
Correlation diatas 0,20
Pada penelitian ini instrument yang akan diuji
validitas itemnya adalah instrument kinerja guru yaitu
Teacher Job Performance Scale (TJPS), Motivasi Kerja
Guru yaitu Teacher Motivation Questionaire (TMQ) dan
untuk Kepuasan Kerja guru digunakan Teacher Job
Satisfaction Questionaire (TJSQ). Hasil uji validitas item
Teacher Job Performance Test disajikan dalam tabel di
bawah ini

56

Tabel 3.3
Validity Item Analysis Kinerja Guru

No
01
02
03
04
05
06
07
08
09
10
11
12
13

Total Item
Corrected
0.283
0.321
0.323
0.345
0.678
0.491
0.360
0.535
0.323
0.716
0.394
0.449
0.596

Keteran
gan
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid

Berdasarkan

No
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25

pada

Total
Item
Corrected
0.537
0.265
0.613
0.456
0.269
0.205
0.447
0.512
0.319
0.295
0.477
0.232

hasil

uji

Keterangan
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid

validitas

item

Teacher Job Performance Scale (TJPS) tersebut maka
dapat diketahui bahwa seluruh item TJPS adalah valid.
Item

Item

pada

TJSQ

(Teacher

Job

Satisfaction

Questionnaire) juga dilakukan uji validitas dan hasilnya
setiap item adalah valid. Hasil Uji validitas pada TJMQ (
Teacher Job Motivation Questionaire) hasilnya setiap
item terbukti valid. Hasil Uji validitas item Teacher Job
Satifaction Questionaire dan Teacher Job Motivation
Questionaire ditampilkan dalam Tabel 3.4. dan 3.5

57

Tabel 3.4.
Validity Item Analysis Motivasi Kerja Guru.

No
Item
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
21.
22.
23.

Total-Item
Correlation
0.509
0.553
0.586
0.558
0.547
0.296
0.203
0.475
0.250
0.494
0.463
0.381
0.528
0.380
0.601
0.552
0.340
0.513
0.678
0.564
0.685
0.370
0.653

Keterangan

No

Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid

24.
25.
26
27.
28.
29.
30
31.
32.
33.
34.
35.
36.
37
38.
39.
40.
41.
42.
43.
44.
45

Total-Item
correlation
0.451
0.576
0.421
0.524
0.376
0.521
0.470
0.582
0.604
0.310
0.398
0.379
0.637
0.347
0.586
0.610
0.677
0.470
0.464
0.283
0.450
0.564

Keterangan
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid

Hasil uji validitas instrument motivasi kinerja
guru di atas menunjukkan, dari 45 item semua sudah
valid,

dikarenakan

Corrected

Item-Total

Correlation

diatas 0,20. Jadi instrument ini layak digunakan untuk
pengambilan ata penelitian.
Tabel 3.5 di bawah ini merupakan hasil uji
validitas instrument Kepuasan Kerja Guru, menunjukkan
bahwa

sejumlah

ditunjukkan

66

dengan

item

sudah

Corrected

valid.

Item-Total

Hal

tersebut

Correlation

diatas 0,20.

58

No
Ite
m
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35

Table 3.5
Validity Item Analysis Kepuasan Kerja Guru
Total-Item
Correlation

Keteranga
n

0.385
0.250
0.278
0.328
0.231
0.458
0.340
0.556
0.453
0.473
0.328
0.241
0.478
0.611
0.560
0.556
0.490
0.443
0.502
0.545
0.261
0.365
0.232
0.472
0.486
0.346
0.556
0.337
0.556
0.556
0.344
0.431
0.270
0.482
0.556

Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid

No
Ite
m
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
46
47
48
49
50
51
52
53
54
55
56
57
58
59
60
61
62
63
64
65
66

Total-Item
Correlation

Ketera
ngan

0.332
0.457
0.512
0.559
0.497
0.556
0.541
0.556
0.250
0.539
0.498
0.556
0.556
0.486
0.480
0.479
0.556
0.459
0.386
0.478
0.475
0.556
0.351
0.573
0.522
0.484
0.534
0.403
0.485
0.484
0.556

Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid

59

3.6.2. Reliabilitas
Reliabilitas menunjuk pada satu pengertian
bahwa suatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk
digunakan

sebagai

alat

pengumpul

data

karena

instrumen sudah baik. Instrumen yang baik tidak akan
bersifat tendensius mengarahkan responden untuk
memilih jawaban jawaban tertentu. Instrumen yang
sudah dapat dipercaya, yang reliabel akan dapat
menghasilkan data yang dapat dipercaya juga. Apabila
datanya memang benar sesuai kenyataan, maka berapa
kali

pun

diambil,

akan

tetap

sama.

Reliabilitas

menunjuk pada suatu tingkat keterandalan sesuatu.
Reliabel artinya, dapat dipercaya, jadi dapat diandalkan
(Arikunto, 2011;75).
Sedangkan
instrument

untuk

digunakan

menguji

rumus

reliabilitas

“Alpha

Cronbach”

sebagai berikut :
George

dan

Mallery

(1995:226)

menggunakan

interprestasi terhadap besarnya nilai

Alpha sebagai

berikut :
α > 0,9 kategori baik sekali (excellent)
α > 0,8 kategori baik (good)
α > 0,7 kategori dapat diterima (acceptable)
α > 0,6 kategori dipertanyakan (questionably)
α > 0,5 kategori jelek (poor)
α < 0,5 kategori ditolak (unacceptable).
Tabel

berikut

adalah

hasil

uji

reliabilitas

instrument Teacher Job Performance Scale (TJPS),
Teacher Motivation Questionaire (TMQ), dan Teacher
60

Job satisfaction Questionaire (TJSQ) terbukti sangat
reliable.
Tabel 3.6
Hasil Uji Reliabilitas Instrument
Cronbach
Alpha
Based on
Standardized
items
0.864

Instrumen
Teacher Job Performance
Scale
Teacher job Motivation
Questionaire
Teacher Job Satisfaction
Questionaire

Keterangan
Good

0.937

excellent

0.950

excellent

3.7. Mengukur Konsep Penelitian
Dalam penelitian

ini

terdapat

tiga

variable

penelitian yang diukur yaitu: Variabel Kinerja Guru
sebagai Variabel terikat (dependence variable), Motivasi
Kerja

Guru

sebagai

variable

bebas

(independence

variable), dan Kepuasan Kerja guru sebagai variabel
bebas (dependence variable).
Sebagai alat ukur penelitian akan digunakan
skala. Skala pengukuran adalah kesepakatan yang
digunakan sebagai acuan untuk menentukan penjang
pendeknya interval yang ada dalam alat ukur , sehingga
alat ukur tersebut bisa digunakan dalam pengukuran
yang akan menghasilkan data kuantitatif.
Sugiyono (2004:84) menyatakan bahwa data
rasio dapat disusun kedalam data interval. Hal yang
tidak terpisahkan dengan pengukuran adalah metode
penskoran yaitu cara menunjukkan angka atau simbol
terhadap kategori jawaban dalam angket penelitian,

61

untuk

konsep

konsep

yang

berada

aras

interval

digunakan Likert Scale.
1. Untuk

menentukan

pengukuran

kinerja

guru

digunakan interval dengan ukuran:
max −

Interval =



(5)

=

100 − 25
=
5

= 15

Berdasarkan lebar interval maka tinggi rendahnya
hasil pengukuran adalah sebagai berikut :

Tabel 3.7 Kategori Skor Kinerja Guru
Kategori
Sangat Tinggi
Tinggi
Sedang
Rendah
Sangat Rendah

Interval
86 – 100
71 - 85
56 - 70
41 - 55
25 - 40

2. Untuk menentukan Pengukuran Motivasi Kerja
Guru digunakan interval dengan ukuran:
Interval =

max −

Berdasarkan



lebar

(5)

=

180 − 45
=
5

interval

= 27

maka

tinggi

rendahnya hasil pengukuran adalah sebagai berikut :
Tabel 3.8. Kategori Skor Motivasi Kerja Guru
Kategori
Sangat Tinggi
Tinggi
Sedang
Rendah
Sangat Rendah

Interval
153 – 180
126 – 152
99 – 125
72 – 98
45 – 71

3. Untuk menentukan pengukuran Kepuasan Kerja
Guru digunakan interval dengan ukuran:

62

Interval =

max −



(5)

=

264 − 66
=
5

= 39

Berdasarkan lebar interval maka tinggi rendahnya
hasil pengukuran adalah sebagai berikut :

Tabel 3.9 Kategori Skor Kepuasan Kerja Guru
Kategori
Sangat Tinggi
Tinggi
Sedang
Rendah
Sangat Rendah

Interval
225-264
186-224
147-185
107-146
66-106

63