ARBITRASE INTERNASIONAL SEBAGAI JALUR PENYELESAIAN PENCABUTAN LISENSI MERK DAGANG CAP KAKI TIGA OLEH PERUSAHAAN ASING WEN KEN DRUG LTD TERHADAP PT SINDE BUDI SENTOSA BERDASARKAN AGREEMENT ON TRADE RE.

ARBITRASE INTERNASIONAL SEBAGAI JALUR PENYELESAIAN
PENCABUTAN LISENSI MERK DAGANG CAP KAKI TIGA OLEH PERUSAHAAN
ASING WEN KEN DRUG LTD TERHADAP PT SINDE BUDI SENTOSA
BERDASARKAN AGREEMENT ON TRADE RELATED ASPECTS OF
INTELLECTUAL PROPERTY RIGHTS (TRIPs AGREEMENT)
Luthfia Maharani
110110100262
ABSTRAK
Wen Ken Drug Ltd. adalah suatu Perusahaan Minuman kesehatan
yang berdomisili di Singapura dan berdasarkan hukum Singapura. Wen
Ken Drug Ltd. memiliki Paten atas Merek Dagang Cap Kaki Tiga.
Tertanggal 8 Februari 1978, Wen Ken Drug memberikan Lisensi kepada
PT Sinde Budi Sentosa untuk menggunakan Merek Dagang Cap Kaki
Tiga. Pemberian Lisensi tersebut tidak memiliki batas waktu.
Setelah lebih dari 30 (tiga puluh tahun) PT Sinde Budi Sentosa
menggunakan Merek Dagang Cap Kaki Tiga berdasarkan kesepakatan
antara kedua belah pihak. PT Sinde Budi Sentosa hingga saat ini sudah
menjadi suatu perusahaan minuman kesehatan yang sangat maju dan
sudah dikenal dengan menggunakan Cap Kaki Tiga. Namun, secara
tiba-tiba Wen Ken Drug Ltd. selaku pemberi lisensi mencabut pemberian
Lisensi Merek Dagang Cap Kaki Tiga tersebut dari PT Sinde Budi

Sentosa, karena merasa memiliki hak untuk mencabut Lisensi yang
diberikan terlebih tidak adanya batas waktu yang disepakati semenjak
awal, hal tersebut didasari dengan peraturan TRIPs Agreement Pasal 28
ayat (2) yang menyatakan “Pemilik paten mempunyai juga hak untuk
mengalihkan, mewariskan, paten tersebut dan untuk mengadakan
kontrak lisensi.”
Dengan keadaan ini, bertujuan untuk mengkaji status dari
pencabutan Lisensi Merk Dagang dan Cap Kaki Tiga oleh Wen Ken Drug
terhadap PT Sinde Budi Sentosa yang dimana Singapura dan Indonesia
merupakan anggota dari TRIPs Agreement, dan apakah Aribtrase
Internasional dapat menjadi alternatif penyelesaian sengketa seperti yang
diajukan oleh Wen Ken Drug. Ltd. Metode penelitian yang akan digunakan
adalah yuridis normatif melalui deskriptif, yakni menggambarkan peristiwa
yang sedang diteliti dan kemudian diuraikan berdasarkan fakta-fakta dari
bahan hukum primer, sekunder, dan tersier. Penelitian ini akan
menggunakan pendekatan yuridis normatif dan meneliti ketentuan dalam
hukum hak atas kekayaan internasional.

Dokumen yang terkait

Pelaksanaan Prinsip First to File Dalam Penyelesaian Sengketa Merek Dagang Asing Di Pengadilan (Studi Kasus tentang Gugatan Pencabutan Hak Merek “TOAST BOX” oleh BreadTalk Pte.Ltd No: 02/ Merek/ 2011/ PN.Niaga/Medan)

11 168 126

Pembatalan Putusan Arbitrase Internasional (Analisis Putusan Mahkamah Agung No. 631 K/Pdt.Sus/2012)

14 81 121

Sistem Penyelesaian Sengketa Perdagangan Internasional : Perbandingan Sistem Penyelesaian Sengketa Antara General Agreement on Tariffs and Trade (GATT) dan World Trade Organization (WTO)

10 128 151

PELAKSANAAN ARBITRASE DALAM PENYELESAIAN PERSELISIHAN DAGANG OLEH BANI (BADAN ARBITRASE NASIONAL INDONESIA) DI SUMATERA BARAT.

0 0 12

PEMAKAIAN LAMBANG NEGARA ISLE OF MAN OLEH WEN KEN DRUG Ltd. SEBAGAI MEREK DAGANG CAP KAKI TIGA DI INDONESIA.

0 0 2

Sistem Penyelesaian Sengketa Perdagangan Internasional : Perbandingan Sistem Penyelesaian Sengketa Antara General Agreement on Tariffs and Trade (GATT) dan World Trade Organization (WTO)

0 0 9

Sistem Penyelesaian Sengketa Perdagangan Internasional : Perbandingan Sistem Penyelesaian Sengketa Antara General Agreement on Tariffs and Trade (GATT) dan World Trade Organization (WTO)

0 0 2

Sistem Penyelesaian Sengketa Perdagangan Internasional : Perbandingan Sistem Penyelesaian Sengketa Antara General Agreement on Tariffs and Trade (GATT) dan World Trade Organization (WTO)

0 1 28

Sistem Penyelesaian Sengketa Perdagangan Internasional : Perbandingan Sistem Penyelesaian Sengketa Antara General Agreement on Tariffs and Trade (GATT) dan World Trade Organization (WTO)

0 0 38

Sistem Penyelesaian Sengketa Perdagangan Internasional : Perbandingan Sistem Penyelesaian Sengketa Antara General Agreement on Tariffs and Trade (GATT) dan World Trade Organization (WTO)

0 2 4