Gulma Tanggung Jawab Bersama.
RADAR BANDUNG
o Selasa
456
20
21
o Mar
OApr
0
Rabu
o Kamis
8
23
7
22
OMei
9
OJun
0
10
24
Jumat
11
25
OJul
.
12
26
0
Ags
27
OSep
KONFERENSI
GulmaTanggungjawab
Bersama
.
BANDUNG-Gulma adalah salah satu dari
beberapa faktor yang bisa mendukung ketahanan
pangan saat ini. Meski demikian Ilmu Gulma ini
masih belum menjadi tanggungjawab semua pihak.
Oleh karenannya sebagai institusi pendidikan sudah
sepatutnyalah ini menjadi pemikiran bersama.
Hal tersebut diungkapkan'oleh Himpunan Ilmu
Gulma Indonesia (HIGI) bekerja sama dengan
Fakultas Pertanian (Faperta) Unpad menyelenggarakan Konferensi Nasional XVIII Himpunan Ilmu Gulma Indonesia di Gr~a Sanusi
Hardjadinata Unpad, kemarin(30/l0). Kegiatan
dengan tema " Kontribusi Ilmu Gulma Dalam
Mendukung Ketahanan Pangan Indonesia".
Dekan Faperta, Prof. Yuyun Yuwariah, mengatakan bahwa sebagai institusi pendidikan,
tugas pokok Faperta adalah menjujung tinggi
Tri Dharma Perguruan Tinggi. "Tema ini sangat
penting untuk dibahas karena sudah sangat
jarang disoroti. Selain itu gulma adalah salah
satu dari beberapa faktor yang bisa mendukung
ketahanan pangan kita saat ini," ujarnya.
Soekisman , pakar ketahanan pangan menyebutkan dalam kalahnya ketahanan pangan
adalah suatu konsep komprehensif yang meliputi
produksi, ketersediaan pangan setiap !:aat dan
dapat dijangkau oleh masyarakat Indonesia.
"Ilmu Gulma diformulasikan sebagai HmOyang
mempelajari
biologi, ekologi maupun genetikanya sehingga mampu memberikan arahan
bagaimana mengendalikan gulma baik secara
fisik, kimia sampai biologis," ujarnya.
la juga menjelaskan bahwa dalam melakukan
pendekatan mengatasai masalah gulma dibedakan
antara sistem produksi tanaman budidaya semusim
dan tanaman budidaya tahunan.
Sementara itu Helmi Anwar,s elaku Kepala
Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Jabar
menjelaskan mengenai kebijak;m pembangunan
tanaman pangan yaitu mempertahankan swasembada beras dan menuju ekspor.
"Mempertahankan swasembada jagung dan
meningkatkan ekspor, mencapai swasembada
kedelai pada tahun 2014, serta meningkatkan
secara bertahap produksi komoditas tanaman
pangan utama lainnya. Melalui kebijakan ini,
kami berharap bisa mempertahankan ketahanan
pangan
daerah Provinsi Jabar"'katanya.(tie)
__1Iao;:I:I~~_=-- - ¥
Kliping
Humos
Un pod 2009
---
Sabtu
13
0
28
80kt
Minggu
14
15
16
€i
29
30
ONov ODes
o Selasa
456
20
21
o Mar
OApr
0
Rabu
o Kamis
8
23
7
22
OMei
9
OJun
0
10
24
Jumat
11
25
OJul
.
12
26
0
Ags
27
OSep
KONFERENSI
GulmaTanggungjawab
Bersama
.
BANDUNG-Gulma adalah salah satu dari
beberapa faktor yang bisa mendukung ketahanan
pangan saat ini. Meski demikian Ilmu Gulma ini
masih belum menjadi tanggungjawab semua pihak.
Oleh karenannya sebagai institusi pendidikan sudah
sepatutnyalah ini menjadi pemikiran bersama.
Hal tersebut diungkapkan'oleh Himpunan Ilmu
Gulma Indonesia (HIGI) bekerja sama dengan
Fakultas Pertanian (Faperta) Unpad menyelenggarakan Konferensi Nasional XVIII Himpunan Ilmu Gulma Indonesia di Gr~a Sanusi
Hardjadinata Unpad, kemarin(30/l0). Kegiatan
dengan tema " Kontribusi Ilmu Gulma Dalam
Mendukung Ketahanan Pangan Indonesia".
Dekan Faperta, Prof. Yuyun Yuwariah, mengatakan bahwa sebagai institusi pendidikan,
tugas pokok Faperta adalah menjujung tinggi
Tri Dharma Perguruan Tinggi. "Tema ini sangat
penting untuk dibahas karena sudah sangat
jarang disoroti. Selain itu gulma adalah salah
satu dari beberapa faktor yang bisa mendukung
ketahanan pangan kita saat ini," ujarnya.
Soekisman , pakar ketahanan pangan menyebutkan dalam kalahnya ketahanan pangan
adalah suatu konsep komprehensif yang meliputi
produksi, ketersediaan pangan setiap !:aat dan
dapat dijangkau oleh masyarakat Indonesia.
"Ilmu Gulma diformulasikan sebagai HmOyang
mempelajari
biologi, ekologi maupun genetikanya sehingga mampu memberikan arahan
bagaimana mengendalikan gulma baik secara
fisik, kimia sampai biologis," ujarnya.
la juga menjelaskan bahwa dalam melakukan
pendekatan mengatasai masalah gulma dibedakan
antara sistem produksi tanaman budidaya semusim
dan tanaman budidaya tahunan.
Sementara itu Helmi Anwar,s elaku Kepala
Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Jabar
menjelaskan mengenai kebijak;m pembangunan
tanaman pangan yaitu mempertahankan swasembada beras dan menuju ekspor.
"Mempertahankan swasembada jagung dan
meningkatkan ekspor, mencapai swasembada
kedelai pada tahun 2014, serta meningkatkan
secara bertahap produksi komoditas tanaman
pangan utama lainnya. Melalui kebijakan ini,
kami berharap bisa mempertahankan ketahanan
pangan
daerah Provinsi Jabar"'katanya.(tie)
__1Iao;:I:I~~_=-- - ¥
Kliping
Humos
Un pod 2009
---
Sabtu
13
0
28
80kt
Minggu
14
15
16
€i
29
30
ONov ODes