Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Hubungan Perilaku Belajar Matematika terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas VII SMP N 3 Banyubiru T1 202009069 BAB IV

(1)

25

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran umum Subjek Penelitian

Penelitian ini dilakukan di SMP N 3 Banyubiru yang beralamat di Desa Wirogomo, Banyubiru Kabupaten Semarang. Subjek penelitian adalah siswa kelas VIIA dan VIIB. Kelas VIIA berjumlah 26 dan kelas VIIB sebanyak 25 siswa. Kegiatan Siswa hanya belajar pada saat akan menghadapi ulangan harian atau ujian saja bahkan kadang tanpa ada persiapan sama sekali, siswa berkunjung keperpustakaan apabila hanya disuruh oleh guru bukan atas kesadaran sendiri, siswa sibuk dengan kegiatannya sendiri dan tidak mendengarkan penjelasan dari guru.

B. Perilaku Belajar Matematika

1. Deskripsi Perilaku Belajar Matematika

Deskripsi perilaku belajar matematika digunakan untuk melihat perilaku belajar matematika siswa sehingga diperoleh gambaran mengenai keadaan siswa. Hasil analisis deskripsi dapat dilihat padaTabel 7.

Tabel 7

Deskripsi Perilaku Belajar Matematika Siswa Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean

Std. Deviation

Perilaku belajar matematika 51 89 124 108.04 7.725

Valid N (listwise) 51

Berdasarkan Tabel 7, rata-rata perilaku belajar matematika siswa pada kelas VII adalah 108,04. Total nilai tertinggi adalah 124 dan terend ahadalah 89. Nilai standar deviasi pada kelas VII adalah 7,725.


(2)

C. Hasi lBelajar Matematika

1. Deskripsi Hasil Belajar Matematika

Deskripsi hasil belajar matematika digunakan untuk melihat hasil belajar matematika siswa sehingga diperoleh gambaran mengenai keadaan siswa. Hasil belajar matematika siswa kelas VII diperoleh dari guru matematika. Hasil analisis deskripsi dapat dilihat padaTabel 8.

Tabel 8

Deskripsi Hasil Belajar Matematika Siswa Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean

Std. Deviation

Hasil belajar matematika 51 25 80 48.53 10.597

Valid N (listwise) 51

Berdasarkan Tabel 8, rata-rata hasil belajar matematika siswa pada kelas VII adalah 48,53. Nilai tertinggi adalah 80 dan terendah adalah 25. Nilai standar deviasi hasil belajar matematika kelas VII adalah 10,597. Hasil pengukuran hasil belajar matematika dapat dilihat padaTabel 9.

Tabel 9

Kategori Hasil Belajar Matematika Siswa Interval Hasil belajar

matematika

Jumlah siswa

Persentase

59,127 < x ≤ Sangat baik 9 18%

37,933 < X ≤ 59,126 Baik 34 67%

≤ X ≤ 37,933 Kurang baik 8 15%

Berdasarkan Tabel 9 terlihat bahwa sebanyak 9 siswa memiliki hasil belajar matematika sangat baik dengan persentase 18%. Sebagian


(3)

besar siswa kelas VII memiliki hasil belajar matematika baik dengan jumlah siswa 34 siswa dan persentasenya adalah 67%, serta 8 siswa memiliki hasil belajar matematika kurang baik dengan persentase 15%. Penyebaran data hasil belajar matematika dapat dilihat pada Gambar 3.

Gambar 3 Hasil Belajar Matematika

D. Uji Korelasi 1. Uji Prasyarat

a. Uji Normalitas

Uji normalitas merupakan uji prasyarat sebelum melakukan uji korelasi. Pengujian dengan menggunakan uji Kolmogorov-smirnov, kriterianya adalah signifikansi untuk uji dua sisi hasil perhitungan lebih besar dari > 0, 05 berarti berdistribusi normal.

1) Uji Normalitas Perilaku Belajar Matematika

Hasil olah data uji normalitas perilaku belajar matematika dapat dilihat padaTabel 10

15%

67% 18%


(4)

Tabel 10

Uji Normalitas Perilaku Belajar Matematika

Kolmogorov-Smirnova

Statistic Df Sig.

Perilaku belajar matematika .106 51 .200*

a. Lilliefors Significance Correction

*. This is a lower bound of the true significance.

Berdasarkan Tabel 10, terlihat nilai sig = 0,200 > 0,05, maka variabel perilaku belajar matematika siswa kelas VII SMP N 3 Banyubiru berdistribusi normal. Sebaran data uji normalitas perilaku belajar matematika dapat dilihat pada Gambar 4.

Gambar 4

Sebaran uji normalitas perilaku Belajar Matematika

2) Uji Normalitas Hasil Belajar Matematika

Hasil olah data uji normalitas hasil belajar matematika dapat dilihat padaTabel 11


(5)

Tabel 11

Uji Normalitas Hasil Belajar Matematika

Kolmogorov-Smirnova

Statistic df Sig.

Hasil belajar matematika .121 51 .058

a. Lilliefors Significance Correction

Berdasarkan Tabel 11, terlihat nilai sig = 0,058 > 0,05 maka variabel berdistribusi normal. Hal tersebut menunjukkan bahwa hasil belajar matematika siswa kelas VII SMP N 3 Banyubiru berdistribusi normal. Sebaran uji normalitas hasil belajar matematika dapat dilihat pada Gambar 5.

Gambar 5

Sebaran Uji Normalitas Hasil Belajar Matematika

b. Uji Linieritas


(6)

Tabel 12 Uji Linieritas ANOVA Table

Sum of

Squares Df

Mean

Square F Sig.

hasil belajar matematika * perilaku belajar matematika Between Groups

(Combined) 3070.123 25 122.805 1.207 .321

Linearity 627.115 1 627.115 6.161 .020

Deviation from Linearity

2443.007 24 101.792 1.000 .499

Within Groups 2544.583 25 101.783

Total 5614.706 50

Berdasarkan Tabel 12, terlihat nilai sig = 0,020 < 0,05 maka antra variabel perilaku belajar matematika dengan hasil belajar matemtika terdapat hubungan yang linier. Uji linier dapat dilihat pada gambar 6.

Linear Regression

90 100 110 120

perilaku belajar matematika

30 40 50 60 70 80 h a s il b e la ja r m a te m a ti k a                                                   

hasil belajar matematika = -1,00 + 0,46 * nilai R-Square = 0,11

Gambar 6 Sebaran Uji Linieritas


(7)

2. Uji korelasi

Analisis korelasi bertujuan untuk melihat seberapa kuat hubungan antara variabel independent (perilaku belajar matematika) dan variabel

dependent (hasil belajar matematika). Hasil analisis uji korelasi dapat dilihat padaTabel 13.

Tabel 13 Korelasi

perilakubelajar matematika

hasilbelajar matematika Perilaku belajar

matematika

Pearson

Correlation 1 .334

**

Sig. (1-tailed) .008

N 51 51

Hasil belajar matematika Pearson

Correlation .334

**

1

Sig. (1-tailed) .008

N 51 51

Tabel 13, menunjukan perhitungan koefisien korelasi (r) untuk semua variabel yang dimasukkan dalam analisis. Korelasi antara perilaku belajar matematika dengan hasil belajar matematika adalah 0,334 dengan signifikan atau probabilitas 0,008. Signifikan lebih kecil dari 0,05, hal ini berarti ada hubungan positif antara perilaku belajar matematika dengan hasil belajar matematika.

Berdasarkan nilai korelasi perilaku belajar matematikadan hasil belajar matematika pada tabel output r=0,334. Nilai tersebut tergolong rendah, berdasarkan kategori tingkatan dari Sugiyono. Hal ini berarti hubungan perilaku belajar matematika terhadap hasil belajar matematika tergolong rendah.


(8)

E. Pembahasan

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan perilaku belajar matematika terhadap hasil belajar matematika. Hasil uji korelasi diperoleh nilai sig = 0,008 < 0,05 yang artinya ada hubungan positif yang signifikan antara perilaku belajar matematika terhadap hasil belajar matematika. Nilai r = 0,334, nilai tersebut menunjukkan bahwa korelasi antara perilaku belajar matematika dengan hasil belajar matematika pada kategori rendah. Nilai r2 = 0,1116. Nilai tersebut menunjukkan bahwa variabel perilaku belajar matematika memberikan sumbangan sebesar 11,16% terhadap hasil belajar matematika dan 88,84% merupakan faktor lain yang mempengaruhi hasil belajar matematika siswa kelas VII SMP N 3 Banyubiru. Faktor lain yang mempengaruhi perilaku belajar antara lain faktor fisiologis, psikologis, lingkungan sosial dan lingkungan nonsosial (Baharuddin dan Wahyuni, 2007).

Hasil penjelasan di atas menunjukkan bahwa ada korelasi positif antara perilaku belajar matematika dengan hasil belajar matematika SMP N 3 Banyubiru. Hasil yang menggambarkan bahwa hipotesis penelitian ini diterima dengan tingkat hubungan rendah. Hipotesis tersebut memberikan arti bahwa semakin baik perilaku belajar matematika, maka semakin baik pula hasil belajar matematika siswa. Semakin kurang baik perilaku belajar matematika, maka semakin kurang baik pula hasil belajar matematika siswa.

Perilaku belajar sering disebut kebiasaan belajar yaitu merupakan proses belajar yang dilakukan siswa secara berulang-ulang sehingga menjadi otomatis atau spontan. Aspek dari perilaku belajar adalah kebiasaan mengikuti pelajaran, kebiasan membaca buku teks, kunjungan keperpustakan, dan kebiasaan menghadapi ujian. Hasil penelitian ini mendukung penelitian dari Ibrahim (2012) yang mengatakan bahwa kebiasaan belajar matematika siswa akan mengkontruksi keyakinan atau pandangan siswa terhadap cara belajar matematika, pada gilirannya akan mempengaruhi atau berkontribusi pada praktik pembelajaran serta cara berinteraksi siswa dengan mata pelajaran. Hasil belajar matematika akan optimal apabila siswa mempunyai kebiasaan belajar matematika yang baik.

Djazari & Wahyuningsih (2011) mengatakan bahwa perilaku belajar merupakan faktor yang penting dalam proses belajar, sebagian hasil belajar dapat dilihat dari segi sikap dan perilaku belajar. Perilaku belajar bukanlah


(9)

suatu bakat atau bawaan lahir yang sudah dimiliki sejak masih kecil. Seorang siswa dikatakan mempunyai perilaku belajar yang baik, jika siswa tersebut memiliki cara-cara belajar yang baik, dengan begitu akan tercapai suasana belajar yang benar-benar mendukung untuk belajar. Suasana belajar yang baik, merupakan suasana yang tepat dalam memahami apa yang sedang dipelajari oleh siswa tersebut, dengan begitu penguasaan terhadap suatu materi pelajaran akan semakin meningkat. Semakin tinggi penguasaan materi pada mata pelajaran matematika yang dimiliki oleh siswa, maka semakin tinggi hasil belajar matematika yang dicapai oleh siswa itu sendiri. Siswa mempunyai perilaku belajar sendiri-sendiri dalam mempelajari matematika. Keberhasilan siswa dalam mengikuti pelajaran banyak bergantung pada perilaku belajar yang dilakukan secara teratur dan berkesinambungan. Perilaku belajar matematika siswa yang baik akan mendorong pencapaian hasil belajar matematika yang optimal.


(1)

Tabel 10

Uji Normalitas Perilaku Belajar Matematika Kolmogorov-Smirnova Statistic Df Sig. Perilaku belajar matematika .106 51 .200* a. Lilliefors Significance Correction

*. This is a lower bound of the true significance.

Berdasarkan Tabel 10, terlihat nilai sig = 0,200 > 0,05, maka variabel perilaku belajar matematika siswa kelas VII SMP N 3 Banyubiru berdistribusi normal. Sebaran data uji normalitas perilaku belajar matematika dapat dilihat pada Gambar 4.

Gambar 4

Sebaran uji normalitas perilaku Belajar Matematika

2) Uji Normalitas Hasil Belajar Matematika

Hasil olah data uji normalitas hasil belajar matematika dapat dilihat padaTabel 11


(2)

Tabel 11

Uji Normalitas Hasil Belajar Matematika Kolmogorov-Smirnova Statistic df Sig. Hasil belajar matematika .121 51 .058 a. Lilliefors Significance Correction

Berdasarkan Tabel 11, terlihat nilai sig = 0,058 > 0,05 maka variabel berdistribusi normal. Hal tersebut menunjukkan bahwa hasil belajar matematika siswa kelas VII SMP N 3 Banyubiru berdistribusi normal. Sebaran uji normalitas hasil belajar matematika dapat dilihat pada Gambar 5.

Gambar 5

Sebaran Uji Normalitas Hasil Belajar Matematika

b. Uji Linieritas


(3)

Tabel 12 Uji Linieritas ANOVA Table

Sum of Squares Df

Mean

Square F Sig. hasil belajar matematika * perilaku belajar matematika Between Groups

(Combined) 3070.123 25 122.805 1.207 .321 Linearity 627.115 1 627.115 6.161 .020 Deviation

from Linearity

2443.007 24 101.792 1.000 .499

Within Groups 2544.583 25 101.783

Total 5614.706 50

Berdasarkan Tabel 12, terlihat nilai sig = 0,020 < 0,05 maka antra variabel perilaku belajar matematika dengan hasil belajar matemtika terdapat hubungan yang linier. Uji linier dapat dilihat pada gambar 6.

Linear Regression

90 100 110 120

perilaku belajar matematika

30 40 50 60 70 80 h a s il b e la ja r m a te m a ti k a                                                   

hasil belajar matematika = -1,00 + 0,46 * nilai R-Square = 0,11

Gambar 6 Sebaran Uji Linieritas


(4)

2. Uji korelasi

Analisis korelasi bertujuan untuk melihat seberapa kuat hubungan antara variabel independent (perilaku belajar matematika) dan variabel

dependent (hasil belajar matematika). Hasil analisis uji korelasi dapat

dilihat padaTabel 13.

Tabel 13 Korelasi

perilakubelajar matematika

hasilbelajar matematika Perilaku belajar

matematika

Pearson

Correlation 1 .334

**

Sig. (1-tailed) .008

N 51 51

Hasil belajar matematika Pearson

Correlation .334

**

1

Sig. (1-tailed) .008

N 51 51

Tabel 13, menunjukan perhitungan koefisien korelasi (r) untuk semua variabel yang dimasukkan dalam analisis. Korelasi antara perilaku belajar matematika dengan hasil belajar matematika adalah 0,334 dengan signifikan atau probabilitas 0,008. Signifikan lebih kecil dari 0,05, hal ini berarti ada hubungan positif antara perilaku belajar matematika dengan hasil belajar matematika.

Berdasarkan nilai korelasi perilaku belajar matematikadan hasil belajar matematika pada tabel output r=0,334. Nilai tersebut tergolong rendah, berdasarkan kategori tingkatan dari Sugiyono. Hal ini berarti hubungan perilaku belajar matematika terhadap hasil belajar matematika tergolong rendah.


(5)

E. Pembahasan

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan perilaku belajar matematika terhadap hasil belajar matematika. Hasil uji korelasi diperoleh nilai sig = 0,008 < 0,05 yang artinya ada hubungan positif yang signifikan antara perilaku belajar matematika terhadap hasil belajar matematika. Nilai r = 0,334, nilai tersebut menunjukkan bahwa korelasi antara perilaku belajar matematika dengan hasil belajar matematika pada kategori rendah. Nilai r2 = 0,1116. Nilai tersebut menunjukkan bahwa variabel perilaku belajar matematika memberikan sumbangan sebesar 11,16% terhadap hasil belajar matematika dan 88,84% merupakan faktor lain yang mempengaruhi hasil belajar matematika siswa kelas VII SMP N 3 Banyubiru. Faktor lain yang mempengaruhi perilaku belajar antara lain faktor fisiologis, psikologis, lingkungan sosial dan lingkungan nonsosial (Baharuddin dan Wahyuni, 2007).

Hasil penjelasan di atas menunjukkan bahwa ada korelasi positif antara perilaku belajar matematika dengan hasil belajar matematika SMP N 3 Banyubiru. Hasil yang menggambarkan bahwa hipotesis penelitian ini diterima dengan tingkat hubungan rendah. Hipotesis tersebut memberikan arti bahwa semakin baik perilaku belajar matematika, maka semakin baik pula hasil belajar matematika siswa. Semakin kurang baik perilaku belajar matematika, maka semakin kurang baik pula hasil belajar matematika siswa.

Perilaku belajar sering disebut kebiasaan belajar yaitu merupakan proses belajar yang dilakukan siswa secara berulang-ulang sehingga menjadi otomatis atau spontan. Aspek dari perilaku belajar adalah kebiasaan mengikuti pelajaran, kebiasan membaca buku teks, kunjungan keperpustakan, dan kebiasaan menghadapi ujian. Hasil penelitian ini mendukung penelitian dari Ibrahim (2012) yang mengatakan bahwa kebiasaan belajar matematika siswa akan mengkontruksi keyakinan atau pandangan siswa terhadap cara belajar matematika, pada gilirannya akan mempengaruhi atau berkontribusi pada praktik pembelajaran serta cara berinteraksi siswa dengan mata pelajaran. Hasil belajar matematika akan optimal apabila siswa mempunyai kebiasaan belajar matematika yang baik.

Djazari & Wahyuningsih (2011) mengatakan bahwa perilaku belajar merupakan faktor yang penting dalam proses belajar, sebagian hasil belajar dapat dilihat dari segi sikap dan perilaku belajar. Perilaku belajar bukanlah


(6)

suatu bakat atau bawaan lahir yang sudah dimiliki sejak masih kecil. Seorang siswa dikatakan mempunyai perilaku belajar yang baik, jika siswa tersebut memiliki cara-cara belajar yang baik, dengan begitu akan tercapai suasana belajar yang benar-benar mendukung untuk belajar. Suasana belajar yang baik, merupakan suasana yang tepat dalam memahami apa yang sedang dipelajari oleh siswa tersebut, dengan begitu penguasaan terhadap suatu materi pelajaran akan semakin meningkat. Semakin tinggi penguasaan materi pada mata pelajaran matematika yang dimiliki oleh siswa, maka semakin tinggi hasil belajar matematika yang dicapai oleh siswa itu sendiri. Siswa mempunyai perilaku belajar sendiri-sendiri dalam mempelajari matematika. Keberhasilan siswa dalam mengikuti pelajaran banyak bergantung pada perilaku belajar yang dilakukan secara teratur dan berkesinambungan. Perilaku belajar matematika siswa yang baik akan mendorong pencapaian hasil belajar matematika yang optimal.


Dokumen yang terkait

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengaruh Model Pembelajaran Terpadu Tipe Connected terhadap Minat dan Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas VIII SMP N 3 Banyubiru T1 202009105 BAB I

0 0 5

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengaruh Model Pembelajaran Terpadu Tipe Connected terhadap Minat dan Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas VIII SMP N 3 Banyubiru T1 202009105 BAB II

0 0 18

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengaruh Model Pembelajaran Terpadu Tipe Connected terhadap Minat dan Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas VIII SMP N 3 Banyubiru T1 202009105 BAB IV

0 0 14

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengaruh Model Pembelajaran Terpadu Tipe Connected terhadap Minat dan Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas VIII SMP N 3 Banyubiru T1 202009105 BAB V

0 0 1

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Hubungan Perilaku Belajar Matematika terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas VII SMP N 3 Banyubiru T1 202009069 BAB I

0 0 4

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Hubungan Perilaku Belajar Matematika terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas VII SMP N 3 Banyubiru T1 202009069 BAB II

0 0 10

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Hubungan Perilaku Belajar Matematika terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas VII SMP N 3 Banyubiru T1 202009069 BAB V

0 0 1

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Hubungan Perilaku Belajar Matematika terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas VII SMP N 3 Banyubiru

0 0 14

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Hubungan Perilaku Belajar Matematika terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas VII SMP N 3 Banyubiru

0 0 35

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Tingkat Kemandirian Belajar Matematika Siswa Kelas VII SMP Stella Matutina Salatiga T1 202009010 BAB IV

0 0 9