MENINGKATKAN KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK PADA SISWA DI SMA NEGERI 1 KECAMATAN TEBING TINGGI KABUPATEN SERDANG BEDAGAI KELAS XI IPS 1 T.A 2013/2014.

(1)

MENINGKATKAN KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK

PADA SISWA SMA NEGERI 1 KECAMATAN TEBING TINGGI KABUPATEN SERDANG

BEDAGAI KELASXI IPS-1 TAHUN AJARAN 2013/2014

SKRIPSI

Oleh:

BORIS BECKER MANURUNG NIM: 109151011

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN


(2)

MENINGKATKAN KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK

PADA SISWA SMA NEGERI 1 KECAMATAN TEBING TINGGI KABUPATEN SERDANG

BEDAGAI KELASXI IPS-1 TAHUN AJARAN 2013/2014

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Pada Jurusan Psikologi Pendidikan dan Bimbingan

Oleh:

BORIS BECKER MANURUNG NIM: 109151011

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN


(3)

(4)

(5)

(6)

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang menciptakan manusia sebagai makhluk yang sempurna. Dia-Lah yang melengkapi manusia dengan akal sehingga manusia bisa berfikir dan mempunyai hasrat untuk senantiasa mencari kebenaran, senantiasa belajar sepanjang hayatnya, senantiasa berfikir sepanjang rentang kehidupannya agar menjadi pribadi yang bermakna serta mampu menyelesaikan masalah yang dihadapi. Atas berkat rahmat dan anugrah yang diberikan-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Meningkatkan Kemandirian Belajar Siswa Melalui Layanan Bimbingan Kelompok Pada Siswa SMA Negeri 1 Kecamatan Tebing Tinggi Kelas XI IPS 1Tahun Ajaran 2013/2014”.

Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini tidak akan dapat diselesaikan tanpa bantuan dari berbagai pihak. Untuk itu pada kesempatan ini penuis mengucapkan banyak terimakasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Bapak Prof. Dr. Ibnu Hajar, M.Si Selaku Rektor Universitas Negeri Medan

2. Bapak Drs. Nasrun, MS selaku Dekan dan Bapak Prof. Dr.Yusnadi MS selaku Pembantu Dekan I.

3. Bapak Prof. Dr. Abdul Munir, M.Pd selaku Ketua Jurusan Psikologi Pendidikan dan Bimbingan dan juga Ibu Dra. Nurarjani, M.Pd selaku Sekretaris Jurusan.

4. Ibu Dra. Pasteria Sembiring, M.Pd Kons selaku dosen pembimbing skripsi yang telah banyak membantu dalam memberikan pengarahan, bantuan


(7)

iii

dan atas kesediaannya untuk megelurkan waktu luang dalam memberikan saran dan bimbingan yang sangat berguna dalam pembuatan skripsi ini. 5. Ibu Dra. Zuraidah Lubis, M.Pd, ibu Dra. Nurarjani, M.Pd dan ibu Dra.

Zulhaini selaku dosen penguji skripsi yang telah memberikan saran dan kritik kepada penulis sebagai masukan agar skripsi ini menjadi lebih baik.

6. Seluruh Bapak dan Ibu Dosen jurusan Psikologi Pendidikan dan Bimbingan yang telah banyak memberikan ilmu, bimbingan dan dukungan, saran dan motivasi kepada peneliti selama berada di dalam maupun di luar perkuliahan.

7. Pegawai Perpustakaan Fakultas Ilmu Pendidikan, Bapak Khaidir dan Ibu G. Sembiring atas pinjaman buku-bukunya.

8. Seluruh Pegawai Staf Tata Usaha Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Medan atas kerjasama dan bantuan kepada peneliti terutama urusan surat-menyurat.

9. Bapak Drs. Mangarap Simanjuntak M.Pd, selaku Kepala Sekolah SMA Negeri 1 Kecamatan Tebing Tinggi, ibu Nurhaini H Manurung S.PAK atas izin, bantuan dan kerjasama kepada peneliti untuk penelitian di sekolah tersebut.

10. Terkhusus kepada keluarga tercinta kedua orangtua saya Dapot Manurung S.Pd dan Hotnaida Simanjuntak S.Pd terima kasih atas doa, dukungan, semangat, nasehat dan materi yang telah diberi, sehingga penulis dapat mengikuti pendidikan dibangku perkulihan Universitas Negeri Medan dan dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini dengan


(8)

baik, serta terimaksih kepada saudara-saudaraku Hasanuddin (abang), Riyanti (kakak), Ayu (adik), Intan dan Grace (adik) terima kasih atas doa dan dukungannya.

11. Kepada teman-teman seperjuangan BK 2009 Universitas Negeri Medan (UNIMED) yang mendukung penulis memberikan semangat tiada hentinya.

12. Dan tidak lupa ucapan terima kasih kepada seluruh siswa-siswi di SMA Negeri 1 Kecamatan Tebing Tinggi yang telah membantu penulisan dan pengisian angket.

13. Buat teman-teman PPLT 2012 Di SMA Negeri 1 Sei Bamban, semoga sukses selalu.

14. Kepada seluruh pihak yang tidak dapat disebutkan namanya satu persatu yang telah membantu peneliti secara langsung maupun tidak langsung dalam menyusun skripsi ini.

Akhir kata peneliti mengucapkan terima kasih dan semoga skripsi ini bermanfaat bagi para pembaca terutama dalam dunia pendidikan pada umumnya dan khususnya dalam bidang Bimbingan dan Konseling.

Medan, Maret 2014 Penulis,

Boris Becker Manurung NIM.109151011


(9)

vi DAFTAR ISI

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI... vi

DAFTAR TABEL ... x

DAFTAR LAMPIRAN ... xi

BAB I PENDAHULUAN... 1

1.1. Latar Belakang Masalah ... 1

1.2. Identifikasi Masalah... 4

1.3. Batasan Masalah ... 5

1.4. Perumusan Masalah ... 5

1.5. Tujuan Penelitian ... 5

1.6. Manfaat Penelitian ... 6

BAB II KAJIAN TEORITIS... 7

2.1. Kerangka Teori ... 7

1. Kemandirian Belajar ... 7

(a) Pengertian Belajar... 7

(b) Pengertian Kemandirian ... 8

(c) Pengertian Kemandirian Belajar... 10

(d) Ciri-Ciri Kemandirian Belajar ... 12

(e) Langkah-Langkah Kemandirian Belajar... 14

(f) Manfaat Kemandirian Dalam Belajar ... 15

(g) Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Dalam Belajar ... 15


(10)

(i) Proses Kemandirian Belajar... 17

(j) Karakteristik Kemandirian Belajar ... 19

(k) Kriteria Siswa Yang Tidak Mandiri Dalam Belajar ... 19

(l) Model-Model Belajar Mandiri... 19

(m) Bahan Belajar Mandiri... 21

2. Layanan Bimbingan Kelompok Teknik Diskusi ... 22

(a) Pengertian Bimbingan Kelompok... 22

(b) Tujuan Bimbingan kelompok ... 23

(c) Manfaat Bimbingan Kelompok ... 23

(d) Unsur-Unsur Pembentukan Kelompok... 24

(e) Topik Pelaksanaan Bimbingan Kelompok ... 27

(f) Asas-Asas Bimbingan Kelompok... 28

(g) Langkah-Langkah Pelaksanaan Bimbingan Kelompok.. 29

(h) Pengertian Diskusi ... 30

(i) Tujuan Diskusi Kelompok ... 31

(j) Bentuk-Bentuk Diskusi kelompok Dilihat Dari Beberapa Aspek ... 31

(k) Ciri - ciri Diskusi Kelompok ... 32

(l) Cara pelaksanaan Diskusi Kelompok ... 33

3. Kerangka Konseptual... 34

4. Hipotesis Penelitian ... 35

BAB III METODE PENELITIAN ... 36

3.1. Jenis Penelitian... 36


(11)

viii

3.3. Desain Penelitian ... 37

3.4. Disain Penelitian Untuk Kegiatan Siklus I ... 38

3.5. Disain Penelitian Untuk Kegiatan Siklus II ... 41

3.6. Alat Pengumpulan Data ... 43

3.7. Analisis Data ... 47

(1) Uji Validitas Instrumen... 47

(2) Analisis Persentase ... 48

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN... 49

4.1. Keadaan fisik lingkungan ... 49

4.2. Hasil Penelitian ... 48

(1) Hasil Penelitian Sebelum Tindakan ... 49

(2) Hasil Tindakan Siklus I... 52

a. Deskripsi Data Hasil Tindakan Siklus I... 52

1. Perencanaan ... 52

2. Tindakan ... 53

3. Observasi ... 58

4. Refleksi ... 61

5. Evaluasi... 62

(3) Hasil Tindakan Siklus II ... 63

a. Deskripsi data Hasil Tindakan Siklus II ... 63

1. Perencanaan ... 63

2. Tindakan ... 64

3. Observasi ... 70


(12)

5. Evaluasi... 74

4.3.Pembahasan... 75

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 77

5.1.Kesimpulan ... 77

5.2.Saran-Saran ... 77


(13)

xi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Angket Uji Coba Kemandirian Belajar Siswa ...81

Lampiran 2 Validitas Angket Kemandirian Belajar...84

Lampiran 3 Uji Validitas Kemandirian Belajar Siswa...85

Lampiran 4 Angket Kemandirian Belajar Siswa ...87

Lampiran 5 Rencana Pelaksanan Layanan Bimbingan Konseling (RPL BK)... 99

Lampiran 6 Daftar Hadir Pelaksanaan Bimbingan Kelompok ... 148

Lampiran 7 Lembar Observasi Kegiatan Layanan Bimbingan Kelompok ... 156

Lampiran 8 Lembar Observasi Alat Penilaian Kemampuan Konselor (APKK) Kegiatan Bimbingan Kelompok... 164


(14)

1

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Kemampuan belajar yang dimiliki individu merupakan bekal yang sangat pokok, sehingga belajar merupakan hal yang harus diperhatikan oleh setiap orang karena dengan belajar manusia dapat berkembang dan berubah dalam sikap dan perilakunya. Belajar merupakan kewajiban bagi semua siswa selaku pelajar. Melalui belajar, siswa dapat mempersiapkan diri untuk masa depannya. Dalam melakukan kegiatan belajar dibutuhkan kerja keras,kesiapan, keuletan, ketekunan dan kerajinan. Oleh karena itu belajar tidak bisa dilakukan seenaknya atau sambil lalu. Semakin giat siswa dalam belajar akan semakin baik hasil belajar yang akan diperolehnya. Belajar tidak selamanya dilakukan di sekolah melainkan juga di rumah. Belajar dapat dilakukan secara individu maupun berkelompok atau klasikal. Maka kemandirian dalam belajar harus terus ditingkatkan guna memperoleh hasil belajar yang diinginkan.

Kemandirian belajar merupakan kegiatan belajar aktif, yang didorong oleh niat atau motif untuk menguasai suatu kompetensi guna mengatasi suatu masalah, dan dibangun dengan bekal pengetahuan atau kompetensi yang dimiliki.setiap karakteristik individu dalam belajar dapat dicirikan oleh: (1) mempuyai inisiatif dalam belajar, (2) tanggung jawab terhadap belajarnya sendiri, (3) rasa ingin tahu yang besar, (4) rasa percaya diri yang tinggi, (5) mampu merorganisasi waktu, dan (6) suka dalam belajar dan mempuyai target direncanakan. Dalam kemandirian belajar, inisiatif merupakan indikator sangat mendasar.


(15)

2

Kemandirian belajar memberikan kesempatan kepada siswa untuk memperluas pemahaman tentang disiplin ilmu tertentu melalui proses pencaritahuan yang di bawah panduan minat yang sama. dan kemandirian belajar siswa bertanggung jawab atas pembuatan keputusan yang berkaitan dengan proses belajarnya dan memiliki kemampuan untuk melaksanakan keputusan-keputusan tersebut.

Kemandirian belajar mendeskripsikan sebuah proses di mana individu mengambil inisiatif sendiri, dengan atau tanpa bantuan orang lain, untuk mendiagnosis kebutuhan belajar, memformulasikan tujuan belajar, mengidentifikasi sumber belajar, memilih dan menentukan pendekatan strategi belajar, dan melakukan evaluasi hasil belajar yang dicapai.Kemandirian belajar menuntut tanggung jawab yang besar pada diri peserta ajar sehingga peserta ajar berusaha melakukan berbagai kegiatan untuk tercapainya tujuan belajar. Dan kemandirian belajar adalah sebagai bentuk belajar yang memiliki tanggung jawab utama untuk merencanakan, melaksanakan, dan mengevaluasi usahanya.

Permasalahan kemandirian belajar ini tidak hanya menjadi tanggung jawab guru bidang studi tetapi terlebih juga guru pembimbing, yaitu melalui layanan bimbingan dan konseling guna membantu siswa untuk merubah kebiasaan belajarnya. Layanan bimbingan konseling yang diberikan sekolah meliputi layanan informasi, orientasi, penempatan dan penyaluran, pembelajaran, bimbingan kelompok, konseling kelompok dan konseling individu. Dalam memberikan layanan ada yang bersifat pribadi ada juga yang bersifat kelompok. Salah satu layanan BK dalam upaya peningkatan kemandirian siswa adalah bimbingan kelompok.


(16)

3

Bimbingan kelompok dapat diartikan secara sederhana dan secara mendalam. Secara sederhana, bimbingan kelompok diartikan sebagai bimbingan yang diberikan kepada kelompok individu yang mengalami masalah yang sama. Pada pengertian secara mendalam, bimbingan kelompok adalah bimbingan yang diberikan kepada sejumlah individu dengan memanfaatkan dinamika kelompok. Banyak teknik bimbingan kelompok yang dapat digunakan seperti home room,

problem solving, karyawisata, diskusi kelompok, kegiatan kelompok, organisasi

siswa, psikodrama, sosiodrama.

Berdasarkan pengamatan peneliti selama melaksanakan observasi pada bulan Oktober dan hasil wawancara dengan guru BK SMA Negeri 1 Kecamatan Tebing Tinggi Kabupaten Serdang Bedagai. Bahwa siswa sangat sulit konsentrasi saat belajar, siswa cenderung mengerjakan tugas rumah di sekolah saat pagi hari dengan mencontek pekerjaan teman lain,siswa tidak memperhatikan guru saat menjelaskan,siswa tidak berani mengemukakan pendapatnya dan malas bertanya, pada saat ulangan maupun tes siswa jarang belajar dan mempersiapkan jauh hari sebelumnya.ini menunjukkan siswa belum dapat merancang belajar mereka sendiri. Permasalahan ini di kalangan siswa sangat serius dan harus segera ditangani, karena apabila dibiarkan begitu saja akan memberi dampak buruk bagi siswa kedepannya. Salah satunya akan menghambat perkembangan siswa dalam kemandirian belajar khususnya di dalam kelas.

Salah satu teknik bimbingan kelompok yang dapat diberikan kepada siswa yaitu teknik diskusi kelompok (group discussion) dalam membantu menangani permasalahan siswa kemandirian belajar di kelas. Melalui layanan bimbingan kelompok diharapkan siswa mampu meningkatkan kemandirian belajar di kelas.


(17)

4

Teknik yang dipilih peneliti dalam melakukan bimbingan kelompok adalah diskusi kelompok (group discussion). Dengan model bimbingan kelompok seperti ini diharapkan siswa mampu meningkatkan kemampuan siswa dalam mengatasi masalah kemandirian belajar di kelas. Beranjak dari kondisi ini dan perlunya mengatasi masalah secara efektif dan efisien maka dilakukan penelitian yang berjudul “Meningkatkan Kemandirian Belajar Siswa Melalui Layanan Bimbingan Kelompok Pada Siswa di SMA Negeri 1 Kecamatan Tebing Tinggi Kabupaten Serdang Bedagai Kelas XI IPS1 T.A 2013/2014”.

1.2. Identifikasi Masalah

Pada saat ini siswa diharapkan untuk dapat belajar dalam kemandirian, namun padahalnya kebanyakan siswa di sekolah tidak dapat mengendalikan kemandirian belajar, sering kali disekolah ditemukan berbagai kesulitan dalam mengendalikan kemandirian belajar, masalah yang dihadapi siswa dalam mandiri belajar itu yaitu 1) Masih ada siswa yang tergantung pada temannya saat mengerjakan tugas atau saat ujian, 2) Dalam mengerjakan tugas mandiri sering ada siswa yang menyalin pekerjaan teman, 3) Inisiatif mencari sumber bacaan rendah sementara sebenarnya banyak sumber belajar yang dapat diakses, 4) Masih ada sebagian siswa yang hadir sekolah tanpa persiapan tetapi hanya berprinsip datang, duduk, diam dan pulang, 5) Kurangnya kesadaran siswa untuk belajar, 6) Masih ada anggapan sebahagian siswa bahwa yang penting memperoleh nilai, bukan pada proses belajarnya, 7) Rendahnya daya juang siswa dan mengerjakan tugas apa adanya, 8) Tugas kelompok cenderung hanya dikerjakan sendirian, sementara tugas mandiri dikerjakan secara berkelompok. Beberapa masalah yang


(18)

5

diidentifikasi akibat ketidakmampuannya mengatur diri mengakibatkan siswa tidak mandiri dalam belajar dan pada akhirnya mendapat nilai raport yang rendah

1.3. Batasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah yang dikemukakan, peneliti perlu membatasi permasalahan mengingat keterbatasan peneliti baik waktu dan kemampuan peneliti. Dengan pembatasan masalah maka peneliti dapat lebih cermat dan teliti. Adapun batasan masalah adalah Meningkatkan Kemandirian Belajar Siswa Melalui Layanan Bimbingan Kelompok Dengan Teknik Diskusi Kelompok Siswa SMA Negeri 1 Kecamatan Tebing Tinggi Kabupaten Serdang Bedagai XI IPS 1 Tahun Ajaran 2013/2014.

1.4. Perumusan Masalah

Bertitik tolak dari latar belakang masalah dan pembatasan masalah di atas, maka masalah yang akan dibahas dalam penelitian ini dirumuskan “Apakah Layanan Bimbingan Kelompok Dapat Meningkatkan Kemandirian Belajar Siswa di SMA Negeri 1 Kecamatan Tebing Tinggi Kabupaten Serdang Bedagai Kelas XI IPS1 tahunAjaran 2013/3014”.

1.5. Tujuan Penelitian

Untuk Meningkatkan Kemandirian Belajar Siswa SMA Negeri 1 Kecamatan Tebing Tinggi Kabupaten Serdang Bedagai Kelas XI IPS 1 Tahun Ajaran 2013/2014.


(19)

6

1.6. Manfaat Penelitian

1) Manfaat Konseptual

1. Sebagai bahan masukan dalam bidang ilmu pengetahuan khususnya pada Jurusan Pendidikan Psikologi dan Bimbingan tentang penggunaan layanan bimbingan kelompok dalam meningkatkan kemandirian belajar siswa.

2. Memberikan masukan pada dunia pendidikan tentang pengaruh layanan bimbingan kelompok untuk kemandirian belajar siswa dan diharapkansiswa mampu mengalami peningkatan prestasi.

3. Penelitian ini dapat dijadikan wahana dalam pengembangan ilmu psikologi pendidikan dan bimbingan yang telah diperoleh oleh peneliti.

2) Manfaat Praktis

1. Sebagai bahan untuk mengembangkan sikap kemandirian belajar siswa yang berpengaruh besar terhadap nilai prestasi siswa sehingga kesuksesan belajar dapat dicapai dengan maksimal sesuai dengan kebutuhan bila mahasiswa.

2. Memberikan gambaran kepada siswa tentang pentingnya pemberian layanan bimbingan konseling kelompok untuk meningkatkan kemandirian belajar mahasiswa.

3. Memberikan informasi pada mahasiswa tentang aplikasi dari peningkatan layanan bimbingan kelompok untuk kemandirian belajar mahasiswa.


(20)

77

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa kemandirian belajar siswa melalui penyebaran angket sebelum melakukan tindakan mencapai 12.5 % dengan kriteria sangat kurang, kemudian dilakukan tindakan pada siklus I mencapai hasil 37.5% dengan kriteria kurang, kemudian dilanjutkan dengan siklus II mencapai hasil 75% dengan kriteria sangat tinggi. Berdasarkan hal itu, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa kemandirian belajar siswa dapat meningkat melalui pemberian layanan bimbingan kelompok teknik diskusi pada siswa kelas XI IPS-1 SMA Negeri 1 Kecamatan Tebing Tinggi Kabupaten Serdang Bedagai Tahun Ajaran 2013/2014.

5.2. Saran-Saran

Berdasarkan kesimpulan diatas, maka dapat dikemukakan beberapa saran yang berkaitan dengan hasil penelitian, yaitu:

1. Dengan adanya bukti bahwa kemandirian belajar siswa dapat ditingkatkan dengan pemberian layanan bimbingan kelompok teknik diskusi maka diharapkan guru BK dapat meningkatkan kemandirian belajar melalui pemberian layanan bimbingan kelompok teknik diskusi.

2. Diharapkan siswa dapat meningkatkan kemandirian belajar, seperti tanggung jawab belajar, lebih meningkatkan rasa percaya diri dalam belajar, memecahkan masalah belajar, dan dapat memilih sumber belajar yang tepat.


(21)

78

3. Dengan adanya penelitian ini diharapkan pihak sekolah dapat mendukung kinerja guru BK dengan menyediakan fasilitas yang diperlukan, guna melancarkan pemberian layanan bimbingan dan konseling.


(22)

79

DAFTAR PUSTAKA

Ambarita, Alben. 2006 Manajemen Pembelajaran. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.

Arikunto, suharsimi. 2006. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.

Damayanti, Nidya. 2012. Buku Pintar Panduan Bimbingan Dan Konseling. Yogyakarta: Araska

Dewi, Rosmala. 2010. Penelitian Pendidikan (Desain Emperikal dan PTK). Medan: Pasca Sarjana Unimed.

Djamarah, Bahri. Syaiful. 2008. Psikologi Belajar (Edisi 2). Jakarta: RinekaCipta.

Hendra Surya (2003) & Chabib Thoha (1996). Kemandirian Belajar, (Online), (http://subliyanto.blogspot.com, disakses 17 Maret 2013).

Prayitno & Amti, Erman. 2004. Dasar-Dasar Bimbingan Konseling. Jakarta: Rineka Cipta.

Rusman. 2012. Model-Model Pembelajaran Pengembangan Profesionalisme

Guru (edisi 2). Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Sukardi, Ketut. Dewa. 2000. Pengantar Pelaksanaan Program Bimbingan

Konseling di Sekolah. Jakarta: Rineka Cipta.

Sukardi. 2003. Metodologi penelitian Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.

Suyanto. Teknik Diskusi Kelompok, (Online),


(23)

80

Tohirin. 2008. Bimbingan Dan Konseling Di Sekolah Dan Madrasah (Berbasis

Integrasi). Jakarta: Raja Grapindo Persada.

Wibowo, Eddy. Munggin. 2005. Konseling Kelompok Perkembangan. Semarang: UPT UNNES Press

Yamin, Martinis. 2012. Desain Baru Pembalajaran Konstruktivistik. Jakarta: Referensi.

Winkel & Hastuti, Sri. 2006. Bimbingan dan Konseling Di Institusi Pendidikan. Yogyakarta: Media Abadi


(1)

diidentifikasi akibat ketidakmampuannya mengatur diri mengakibatkan siswa tidak mandiri dalam belajar dan pada akhirnya mendapat nilai raport yang rendah

1.3. Batasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah yang dikemukakan, peneliti perlu membatasi permasalahan mengingat keterbatasan peneliti baik waktu dan kemampuan peneliti. Dengan pembatasan masalah maka peneliti dapat lebih cermat dan teliti. Adapun batasan masalah adalah Meningkatkan Kemandirian Belajar Siswa Melalui Layanan Bimbingan Kelompok Dengan Teknik Diskusi Kelompok Siswa SMA Negeri 1 Kecamatan Tebing Tinggi Kabupaten Serdang Bedagai XI IPS 1 Tahun Ajaran 2013/2014.

1.4. Perumusan Masalah

Bertitik tolak dari latar belakang masalah dan pembatasan masalah di atas, maka masalah yang akan dibahas dalam penelitian ini dirumuskan “Apakah Layanan Bimbingan Kelompok Dapat Meningkatkan Kemandirian Belajar Siswa di SMA Negeri 1 Kecamatan Tebing Tinggi Kabupaten Serdang Bedagai Kelas XI IPS1 tahunAjaran 2013/3014”.

1.5. Tujuan Penelitian

Untuk Meningkatkan Kemandirian Belajar Siswa SMA Negeri 1 Kecamatan Tebing Tinggi Kabupaten Serdang Bedagai Kelas XI IPS 1 Tahun Ajaran 2013/2014.


(2)

1.6. Manfaat Penelitian 1) Manfaat Konseptual

1. Sebagai bahan masukan dalam bidang ilmu pengetahuan khususnya pada Jurusan Pendidikan Psikologi dan Bimbingan tentang penggunaan layanan bimbingan kelompok dalam meningkatkan kemandirian belajar siswa.

2. Memberikan masukan pada dunia pendidikan tentang pengaruh layanan bimbingan kelompok untuk kemandirian belajar siswa dan diharapkansiswa mampu mengalami peningkatan prestasi.

3. Penelitian ini dapat dijadikan wahana dalam pengembangan ilmu psikologi pendidikan dan bimbingan yang telah diperoleh oleh peneliti.

2) Manfaat Praktis

1. Sebagai bahan untuk mengembangkan sikap kemandirian belajar siswa yang berpengaruh besar terhadap nilai prestasi siswa sehingga kesuksesan belajar dapat dicapai dengan maksimal sesuai dengan kebutuhan bila mahasiswa.

2. Memberikan gambaran kepada siswa tentang pentingnya pemberian layanan bimbingan konseling kelompok untuk meningkatkan kemandirian belajar mahasiswa.

3. Memberikan informasi pada mahasiswa tentang aplikasi dari peningkatan layanan bimbingan kelompok untuk kemandirian belajar mahasiswa.


(3)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa kemandirian belajar siswa melalui penyebaran angket sebelum melakukan tindakan mencapai 12.5 % dengan kriteria sangat kurang, kemudian dilakukan tindakan pada siklus I mencapai hasil 37.5% dengan kriteria kurang, kemudian dilanjutkan dengan siklus II mencapai hasil 75% dengan kriteria sangat tinggi. Berdasarkan hal itu, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa kemandirian belajar siswa dapat meningkat melalui pemberian layanan bimbingan kelompok teknik diskusi pada siswa kelas XI IPS-1 SMA Negeri 1 Kecamatan Tebing Tinggi Kabupaten Serdang Bedagai Tahun Ajaran 2013/2014.

5.2. Saran-Saran

Berdasarkan kesimpulan diatas, maka dapat dikemukakan beberapa saran yang berkaitan dengan hasil penelitian, yaitu:

1. Dengan adanya bukti bahwa kemandirian belajar siswa dapat ditingkatkan dengan pemberian layanan bimbingan kelompok teknik diskusi maka diharapkan guru BK dapat meningkatkan kemandirian belajar melalui pemberian layanan bimbingan kelompok teknik diskusi.

2. Diharapkan siswa dapat meningkatkan kemandirian belajar, seperti tanggung jawab belajar, lebih meningkatkan rasa percaya diri dalam belajar, memecahkan masalah belajar, dan dapat memilih sumber belajar yang tepat.


(4)

3. Dengan adanya penelitian ini diharapkan pihak sekolah dapat mendukung kinerja guru BK dengan menyediakan fasilitas yang diperlukan, guna melancarkan pemberian layanan bimbingan dan konseling.


(5)

DAFTAR PUSTAKA

Ambarita, Alben. 2006 Manajemen Pembelajaran. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.

Arikunto, suharsimi. 2006. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.

Damayanti, Nidya. 2012. Buku Pintar Panduan Bimbingan Dan Konseling. Yogyakarta: Araska

Dewi, Rosmala. 2010. Penelitian Pendidikan (Desain Emperikal dan PTK). Medan: Pasca Sarjana Unimed.

Djamarah, Bahri. Syaiful. 2008. Psikologi Belajar (Edisi 2). Jakarta: RinekaCipta.

Hendra Surya (2003) & Chabib Thoha (1996). Kemandirian Belajar, (Online), (http://subliyanto.blogspot.com, disakses 17 Maret 2013).

Prayitno & Amti, Erman. 2004. Dasar-Dasar Bimbingan Konseling. Jakarta: Rineka Cipta.

Rusman. 2012. Model-Model Pembelajaran Pengembangan Profesionalisme Guru (edisi 2). Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Sukardi, Ketut. Dewa. 2000. Pengantar Pelaksanaan Program Bimbingan Konseling di Sekolah. Jakarta: Rineka Cipta.

Sukardi. 2003. Metodologi penelitian Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.

Suyanto. Teknik Diskusi Kelompok, (Online),

(http://fitrika1127.blogspot.com, diakses 31 Mei 2013).


(6)

Tohirin. 2008. Bimbingan Dan Konseling Di Sekolah Dan Madrasah (Berbasis Integrasi). Jakarta: Raja Grapindo Persada.

Wibowo, Eddy. Munggin. 2005. Konseling Kelompok Perkembangan. Semarang: UPT UNNES Press

Yamin, Martinis. 2012. Desain Baru Pembalajaran Konstruktivistik. Jakarta: Referensi.

Winkel & Hastuti, Sri. 2006. Bimbingan dan Konseling Di Institusi Pendidikan. Yogyakarta: Media Abadi