PERMOHONAN PKPU YANG DIAJUKAN KEPADA DEBITOR SERTA PARA GUARANTORNYA DITINJAU BERDASARKAN HUKUM PERJANJIAN DAN UNDANG-UNDANG NO. 37 TAHUN 2004 TENTANG KEPAILITAN DAN PENUNDAAN KEWAJIBAN PEMBAYARAN UTA.

ABSTRAK
PERMOHONAN PKPU YANG DIAJUKAN KEPADA DEBITOR SERTA PARA
GUARANTORNYA DITINJAU BERDASARKAN HUKUM PERJANJIAN DAN
UNDANG-UNDANG NO. 37 TAHUN 2004 TENTANG KEPAILITAN DAN
PENUNDAAN KEWAJIBAN PEMBAYARAN UTANG
Tantra Josua
110110080169

Undang-undang Nomor 37 Tahun 2004 tentang Kepailitan dan PKPU adalah
suatu produk hukum nasional yang dibuat untuk menjamin kepastian, ketertiban,
penegakan dan perlindungan hukum yang berdasarkan keadilan dan kebenaran
yang diharapkan mampu mendukung pertumbuhan dan perkembangan
perekonomian nasional. Dalam praktiknya pengabulan permohonan PKPU kepada
debitor dan para penjaminnya yang diajukan dalam satu permohonan secara
bersamaan bukanlah suatu hal yang lazim. Berkenaan dengan hal tersebut
penelitian ini ditujukan untuk mengetahui apakah pengajuan PKPU tersebut relevan
dengan asas-asas yang ada dalam Undang-Undang Nomor 37 Tahun 2004 tentang
Kepailitan dan PKPU berkaitan dengan status para penjamin yang bukan
merupakan debitor dari pemohon PKPU.
Metode penelitian yang digunakan adalah yuridis normatif yang
menitikberatkan pada data sekunder dengan spesifikasi deskriptif analitis, yaitu

menggambarkan secara jelas pengajuan PKPU terhadap debitor dan para
penjaminnya dalam satu permohonan PKPU. Hal ini menyebabkan kesenjangan dari
asas pembuktian sederhana yang ada dalam Undang-Undang Kepailitan dan PKPU.
Analisis yang digunakan adalah metode analisis kualitatif
Dalam penelitian ini diperoleh hasil bahwa pertama, pengabulan PKPU
terhadap debitor dan para penjamin dalam satu permohonan tersebut tidak tepat
dan menyalahi asas pembuktian sederhana dalam Undang-Undang Kepailitan dan
PKPU. Kedua Tindakan Hukum yang dapat diajukan oleh penjamin adalah
mengajukan perdamaian dalam kepada para kreditor untuk menyelesaikan utangpiutang yang dimiliki kepada para kreditor.

iv

Dokumen yang terkait

Tugas dan Wewenang Pengurus PKPU Berdasarkan Undang-undang Nomor 37 Tahun 2004 Tentang Kepailitan dan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang

10 159 93

Analisis Yuridis Permohonan Pernyataan Pailit Terhadap Bank Oleh Bank Indonesia Dalam Undang-Undang No. 37 Tahun 2004 Tentang Kepailitan Dan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang

3 72 165

Kewenangan Kreditur Dalam Permohonan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang Menurut UU No. 37 Tahun 2004 Tentang Kepailitan Dan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (Studi Terhadap Putusan Pengadilan Niaga No. 05/ PKPU/ 2010/ PN. Niaga – Medan)

2 52 135

Akibat Hukum Kepailitan Terhadap Harta Warisan Ditinjau Dari Undang-Undang No. 37 Tahun 2004 Tentang Kepailitan Dan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang

24 183 81

Akibat Hukum Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang Terhadap Perjanjian Sewa Menyewa Menurut Undang-Undang No. 37 Tahun 2004

13 163 123

Pelaksanaan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU), Ditinjau Dari Undang-Undang Kepailitan

2 59 2

KEDUDUKAN HUKUM NASABAH PADA PERUSAHAAN ASURANSI YANG DINYATAKAN PAILIT DITINJAU DARI UNNANG-UNDANG KEPAILITAN DAN PENUNDAAN KEWAJIBAN PEMBAYARAN UTANG (PKPU) NOMOR 37 TAHUN 2004.

0 2 10

BAB II PENGANGKATAN PENGURUS DALAM PKPU A. Prosedur Permohonan PKPU - Tugas dan Wewenang Pengurus PKPU Berdasarkan Undang-undang Nomor 37 Tahun 2004 Tentang Kepailitan dan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang

0 0 29

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang - Tugas dan Wewenang Pengurus PKPU Berdasarkan Undang-undang Nomor 37 Tahun 2004 Tentang Kepailitan dan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang

0 0 19

JURNAL ILMIAH RENVOI DALAM KEPAILITAN MENURUT UNDANG-UNDANG NOMOR 37 TAHUN 2004 TENTANG KEPAILITAN DAN PENUNDAAN KEWAJIBAN PEMBAYARAN UTANG

0 0 16