TINJAUAN YURIDIS TERHADAP BUKU DANA PESERTA DANA PENSIUN LEMBAGA KEUANGAN YANG DIJADIKAN SEBAGAI JAMINAN ATAS HUTANG PESERTA KEPADA PIHAK LAIN MENURUT UNDANG UNDANG NO. 11 TAHUN 1992 TENTANG DANA PE.

ABSTRAK

Praktek hutang piutang dengan adanya barang jaminan merupakan
hal yang biasa dilakukan dewasa ini. Barang yang dijadikan jaminan
tersebut pun beragam dari mulai barang tidak bergerak hingga barang
bergerak, baik yang berwujud maupun tidak berwujud. Namun, seringkali
masyarakat keliru dalam memilih barang jaminan. Dalam masyarakat
kerap terjadi praktek hutang piutang dengan jaminan manfaat pensiun,
padahal hal ini telah secara tegas dilarang dalam Pasal 20 Ayat (1)
Undang – Undang No. 11 Tahun 1992 tentang Dana Pensiun bahwa
manfaat pensiun yang dibayarkan oleh Dana Pensiun tidak dapat
dialihkan dan dijadikan sebagai barang jaminan. Hal ini membuat penulis
tertarik untuk meneliti masalah tersebut. Penelitian bertujuan untuk
mengetahui dampak apabila Buku Dana Peserta (Budapes) sebagai bukti
kepemilikan manfaat pensiun diagunkan oleh peserta dana pensiun
menurut Undang – Undang Nomor 11 Tahun 1992 Tentang Dana Pensiun
dan Kitab Undang – Undang Hukum Perdata beserta tindakan hukum
yang dapat dilakukan oleh Dana Pensiun Lembaga Keuangan dalam
menghadapi peserta yang melakukan hal tersebut.
Penelitian menggunakan metodologi penelitian yuridis normatif,
yaitu dengan mengkaji peraturan perundang – undangan dan teori hukum

yang berhubungan dengan permasalahan yang dibahas. Data yang
dipergunakan adalah data primer yaitu data yang diperoleh langsung dari
lapangan dengan wawancara, serta data sekunder berupa studi
kepustakaan. Spesifikasi penelitian adalah deskriptif analisis, sedangkan
metode analisis data adalah dengan yuridis kualitatif.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa Buku Dana Peserta Dana
Pensiun Lembaga Keuangan tidak dapat dijadikan sebagai barang
jaminan. Tindakan peserta Dana Pensiun Lembaga Keuangan menjadikan
Buku Dana Peserta miliknya sebagai jaminan atas hutangnya kepada
pihak lain akan berdampak terjadi suatu wanprestasi yang dilakukan oleh
peserta. Terhadap hal tersebut Dana Pensiun Lembaga Keuangan dapat
menuntut ganti rugi serta melakukan berbagai tindakan hukum seperti
mengajukan gugatan ke pengadilan serta menyelesaikannya lewat jalur
perdamaian baik secara musyawarah maupun lewat jalur mediasi di
Badan Arbitrase Nasional Indonesia.
Kata Kunci: Dana Pensiun Lembaga Keuangan, manfaat pensiun,
jaminan.

iv


ABTSRACT

Nowadays it is common to put up a guarantee in the practice of
lending and borrowing. The guarantee is varied; ranging from immovable
to movable property, either it is tangible or intangible. However, the society
is often being mistaken in selecting the appropriate guarantee. It is
frequently occurs in the society that the practice of lending and borrowing
happens by using the pension benefit as the guarantee, whereas it has
been strictly prohibited in the Article 20 paragraph (1) Law No.11 of 1992
on Pension Fund that the pension benefit paid by the Pension Fund can
not be diverted and used as a guarantee. It makes the writer interested in
doing the research related to the issue. The aims of the research are to
find out the impact of using the Participants’s Funding Book (Budapes),
the evidence of the pension benefit ownership, as a guarantee by the
participants of pension fund, according to Law No.11 of 1992 and the Civil
Code along with the legal action that can be performed by the Financial
Institution Pension Fund in facing those who do so.
The approach used in this research is the judicial normative
method, which analyzed the law regulation and law theory related to the
stated issue. The data used are primary data which obtained directly

through the field interview and secondary data, the relevant literature
materials. The research specification is the descriptive analysis method,
where the data analysis method is judicial qualitative.
The findings showed that the Participants’s Funding Book
(Budapes) of the Financial Institution Pension Fund can not be used as
the guarantee. The participants of the Financial Institution Pension Fund
action, using his participants’s Funding book as a loan guarantee to the
other party, will have a default impact. Related to the issue, the Financial
Institution Pension Fund can demand for a compensation as well as
perform a legal action by filling a law suit to the court or solving the issue
through conciliation either by consensus or mediation in Indonesia
National Board of Arbitration.
Key Terms: Financial Institution Pension Fund, pension benefit, loan.

v