MENINGKATKAN KREATIVITAS BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KEPALA BERNOMOR STRUKTUR PADA PELAJARAN IPS KELAS V SDN. 101768 TEMBUNGT.A 2013-2014.
MENINGKATKAN KREATIVITAS BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KEPALA
BERNOMOR STRUKTUR PADA PELAJARAN IPS KELAS V SDN. 101768 TEMBUNG
T.A 2013-2014
SKRIPSI
Skripsi Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Pada Jurusan Pendidikan
Pra Sekolah Dan Sekolah Dasar
Oleh :
AYULI VILLAYANI
NIM: 1101111004
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
(2)
ii
KATA PENGANTAR
Terutama sekali penulis mengucapkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT, karena hanya karena Karunia dan Penyertaan-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul “Meningkatkan Kreativitas Belajar Siswa dengan Menggunakan Model Pembelajaran Kepala Bernomor Struktur pada Pelajaran IPS Kelas V SDN.101768 Tembung T.A 2013-2014” Pada kesempatan ini penulis juga menyampaikan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada kedua orangtua saya yang tercinta Ayahanda Suparno,S.Pd dan Ibunda tersayang Astika Yani atas kasih sayang, dukungan, do’a dan pengorbanan yang sangat hebat baik berupa materil maupun moril kepada saya selama dari lahir sampai sekarang ini. Sesungguhnya gelar “Sarjana” ini saya hadiahkan special buat mereka.
Adapun penulisan skripsi ini dimaksudkan untuk memenuhi sebahagian syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Negeri Medan.
Dalam penyusunan skripsi ini penulis juga banyak memperoleh dukungan dan bantuan dari berbagai pihak. Untuk itu penulis mengucapkan terima kasih kepada :
1. Bapak Prof. Dr. Ibnu Hajar Damanik, M.Si, Selaku Rektor Universitas Negeri Medan.
2. Bapak Drs. Nasrun, M.S, Selaku Dekan FIP Universitas Negeri Medan.
3. Bapak Drs. Khairul Anwar, M.Pd, Selaku Ketua Jurusan PGSD FIP Universitas Negeri Medan.
(3)
iii
4. Bapak Drs. Ramli Sitorus, M.Ed, Selaku Sekretaris Jurusan PGSD FIP Universitas Negeri Medan.
5. Ibu Dra.Risma Sitohang, M.Pd, Selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang telah banyak memberikan bantuan, bimbingan dan arahan kepada penulis dalam penyusunan skripsi ini.
6. Bapak Drs.Demu Karo-karo,M.Pd,IbuDra.Erlinda,M.Pddan Ibu Dra.Syamsuarni,M.Pd yang telah banyak memberikan masukan dan saran dalam penyusunan skripsi saya ini, dan peneliti mengucapkan terima kasih kepada dosen penguji.
7. Seluruh Bapak/Ibu Dosen dan Staf Pegawai FIP yang sudah membantu penulis dalam hal administrasi.
8. Ibu Hj.Zuraidah, M.Pd, selaku Kepala Sekolah SD Negeri No.101768Tembung yang telah memberikan kesempatan penulis untuk meneliti di sekolah tersebut serta membantu dalam penelitian ini.
9. Ibu Masriani Siregar,S.Pd Selaku guru Kelas V SD Negeri No. 101768 Tembung yang telah banyak membantu penulis dalam penelitian ini.
10. Abang dan adik kandungku yang terkasih Iga Harisandy A.Md dan Suci Aprilya yang tidak lupa memberi saya semangat dalam penulisan skripsi ini. 11. Serta kepada kekasih hati saya Indra Kusuma yang paling saya cinta, terima
kasih telah memberikan saya fasilitas berupa tenaga, cinta, kasih sayang serta dorongan yang tiada henti-hentinya untuk penuntasan penulisan skripsi saya ini.
12. Sahabat-sahabatku JERAADEster Marisha, S.Pd, Juria Sari, S.Pd, Gihari Eko Prasetyo, S.Pd, Siti Khairani, S.Pd, Siti Ramadhani Siregar, S.Pd, yang setia
(4)
iv
dalam suka dan duka dengan memberikan dukungan dan bantuan kepada penulis.
13. Anak-anak Kost CantiQ Alfi Fadhlina Nst, S.Pdi, Aphrodita AAH, S.Sos, dan Maghfirah HR, S.Pd yang selalu senantiasa membantu, menemani serta mendukung penulis.
14. Teman-teman C.Reguler’ 10 I Will Miss you dear 15. PPLT’10 SD Negeri 101768 Tembung .
16. Teman-teman satu bimbinganMelva Siahaan, S.Pd, Donna Khairani, S.Pd, Desthika Awaly Rawi, S.Pd, Meri Sitepu,S.Pd, M. Arifin S.Pd, yang selalu bekerja sama dan saling membantu dan kompak dalam penyusunan skripsi ini.
Dalam penulisan skripsi ini, penulis menyadari dengan sepenuhnya bahwa masih banyak kekurangan baik isi, bahasa maupun tata bahasa untuk itu dengan segala kerendahan hati penulis mengharapkan saran dan kritik demi kesempurnaan skripsi ini. Akhir kata penulis mengucapkan terima kasih.
Semoga kasih Tuhan memberkati semua dengan segenap hati terbuka dan penulis siap menerima kritik dan saran dalam skripsi ini.
Medan, Maret 2014 Penulis
Ayuli Villayani Nim. 1101111004
(5)
(6)
(7)
(8)
i ABSTRAK
Ayuli Villayani, NIM 1101111004.Meningkatkan Kreativitas BelajarSiswa Dengan Menggunakan Model Pembelajaran Kepala Bernomor Struktur Pada Pelajaran Ips Kelas V SDN. 101768 TembungT.A 2013-2014. Skripsi. Fakultas Ilmu Pendidikan, Pendidikan Guru Sekolah Dasar, UNIMED 2014.
Masalah dalam penelitian ini adalah rendahnya kreativitas belajar siswa. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah dengan menggunakan model pembelajaran “Kepala Bernomor Struktur” dapat meningkatkan kreativitas belajar siswa pada mata pelajaran IPS materi pokokMenghargai Jasa dan Peranan para tokoh Perjuangan Dalam Mempersiapkan Kemerdekaan Indonesia. Penelitian ini dilakukan di SD Negeri 101768 Tembung.
Penelitian ini menggunakan desain Penelitian Tindakan Kelas dengan dua siklus, yang terdiri atas 4 tahapan yaitu: perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi. Dan terdiri dari 2 siklus yaitu siklus I terdiri dari 2 pertemuan dan siklus II terdiri dari 2 pertemuan.
Subjek penelitian adalah seluruh siswa kelas V yang berjumlah 28 siswa. Sedangkan objek penelitian ini adalah kreativitas belajar siswa pada mata pelajaran IPS materi pokok Menghargai Jasa dan Peranan para tokoh Perjuangan Dalam Mempersiapkan Kemerdekaan Indonesia dengan menggunakan model pembelajaran “Kepala Bernomor Struktur”.Alat pengumpul data yang digunakan adalah lembar observasi kreativitas belajar siswa dan lembar kegiatan guru. Kriteria ketuntasan kreativitasbelajar siswa didasarkan ketuntasan secara perorangan dengan nilai ≥ 60. Seorang siswa dikatakan telah kreatif dalam belajar apabila mendapatkan nilai ≥ 80
Pada saat dilaksanakan Siklus I dapat diketahui bahwa dari28orang siswa,terdapat sebanyak 10 orang siswa yang sudah termasuk ke dalam kriteria ketuntasan kreativitas belajar dan sebanyak 18 orang siswa yang belum termasuk dalam kriteria tuntas dengan nilai secara klasikal sebesar64.28%. Jika dibandingkan dengan nilai kondisi awal, maka telah terjadi sedikit peningkatan namun belum mencapai kriteria yang diharapkan.Berdasarkan Siklus IIdapat diketahui sebanyak 5 orang siswa yang belum mencapai kriteria yang diharapkan dan sebanyak 23 orang siswa yang sudah termasuk ke dalam kriteria ketuntasan kreativitas belajar dengan nilai secara klasikal sebesar82.14%. Setelah dilakukan pembelajaran pada Siklus II diperoleh peningkatan motivasi belajar siswa dalam pembelajaran IPS dan sekaligus menandakan bahwa tidak perlu lagi diadakan Siklus berikutnya.
Dari penelitian tindakan ini dapat disimpulkan bahwa dengan menggunakan model pembelajaran “Kepala Bernomor Struktur” pada mata pelajaran IPS dapat meningkatkan kreativitas belajar siswa. Berdasarkan hal tersebut, sebaiknya model pembelajaran “Kepala Bernomor Struktur” digunakan guru sebagai salah satu alternatif guru dalam upaya meningkatkan kreativitas belajar siswa pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial, maupun pada mata pelajaran lainnya.
(9)
v
DAFTAR ISI
Halaman
ABSTRAK ... i
KATA PENGANTAR... ii
DAFTAR ISI ... v
DAFTAR TABEL ... viii
DAFTAR GAMBAR ... ix
DAFTAR LAMPIRAN ... x
BAB I PENDAHULUAN ... 1
1.1. Latar Belakang Masalah ... 1
1.2. Identifikaasi Masalah ... 4
1.3. Batasan Masalah ... 5
1.4. Rumusan Masalah ... 5
1.5. Tujuan Penelitian ... 5
1.6. Manfaat Penelitian ... 6
BAB II KERANGKA TEORITIS ... 7
2.1. Pengertian Kreativitas... 7
2.1.1. Ciri-ciri Kreativitas ... 12
2.1.2. Peranan-peranan yang Mempengaruhi Kreativitas... 14
2.2. Pengertian Belajar ... 16
2.2.1. Tujuan Belajar ... 18
2.2.2. Prinsip-prinsip Belajar ... 19
2.2.3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Belajar ……….. 21
(10)
vi
2.4. Jenis-jenis Model Pembelajaran ……… 24
2.5. Model Pembelajaran Kepala Bernomor Struktur... 24
2.5.1. Langkah-langkah ... 25
2.5.2. Kelebihan dan Kekurangan ... 26
2.5. Pengertian IPS ... 27
2.6. Materi Pokok Jasa dan Peran Tokoh Perjuangan dalam Mempersiapkan Kemerdekaan Indonesia ... 28
2.7. Kerangka Berfikir...
34
2.8. Hipotesis Tindakan ……….... 35
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 36
3.1. Jenis Penelitian ... 36
3.2. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 36
3.3. Subjek dan Objek Penelitian ... 36
3.4. Defenisi Operasional ... 36
3.5. Desain Penelitian ... 37
3.6. Prosedur Penelitian ... 38
. 3.7. Teknik Pengumpulan Data ... 43
3.8. Teknik Analisis Data ... 43
3.9. Jadwal Penelitian ... 45
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN 4.1 Deskripsi Lokasi Penelitian ... 46
4.2 Hasil Penelitian ... 46
4.2.1 Deskripsi Keadaan Awal ... 46
(11)
vii
4.2.3 Deskripsi siklus II ... 60 4.3 Pembahasan Hasil Penelitian ... 69 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan ... 73 5.2 Saran ... 73 DAFTAR PUSTAKA ... 75
(12)
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1. Jadwal Kegiatan Penelitian ... 45
Tabel 2. Persentase Skor Kreativitas Siswa pada Kondisi Awal ... 47
Tabel 3. Kreativitas siswa dan tingkatnya pada kondisi awal ... 48
Tabel 4. Persentase Skor Kreativitas Siswa pada Siklus I ... 55
Tabel 5. Kreativitas siswa dan tingkatnya pada siklus I ... 56
Tabel 6. Lembar Observasi Kegiatan Guru Pada Siklus I ... 58
Tabel 7. Persentase Skor Kreativitas Siswa pada Siklus II ... 66
Tabel 8. Kreativitas siswa dan tingkatnya pada siklus II ... 66
Tabel 9. Lembar Observasi Kegiatan Guru Pada Siklus II ... 68
Tabel 10. Rekapitulasi Hasil Belajar Siswa yang diperoleh Melalui Observasi dari Kondisi Awal, Siklus I, dan Siklus II ... 70
Tabel 11. Rekapitulasi Perubahan Tingkat Kreativitas Siswa dari Kondisi Awal, Siklus I, Hingga Siklus II ... 71
(13)
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 4.1. Grafik Hasil Kreativitas siswa dan tingkatnya pada kondisi awal ... 48 Gambar 4.2. Peneliti menyampaikan materi pembelajaran ... 50 Gambar 4.3. Peneliti membagikan nomor kepala pada setiap siswa secara
acak ... 51 Gambar 4.4. Peneliti membacakan pertanyaan untuk memulai model
pembelajaran “Kepala Bernomor Struktur” ... 52 Gambar 4.5. Peneliti melakukan pendekatan serta memberikan semangat
belajar pada setiap kelompok ... 53 Gambar 4.6. Salah satu siswa bertugas membaca jawaban ke depan kelas
pada siklus I ... 53 Gambar 4.7. Grafik Hasil Kreativitas siswa dan tingkatnya pada siklus I ... 56 Gambar 4.8. Peneliti menyampaikan materi pembelajaran pada siklus II ... 61 Gambar 4.9. Guru memberi kesempatan siswa bertanya tentang materi
yang siswa kurang mengerti ... 62 Gambar 4.10. Peneliti membacakan soal pertanyaan pada siklus II ... 62 Gambar 4.11. Peneliti melihat siswa kreatif dalam menjawab pertanyaan ... 63 Gambar 4.12. Peneliti memperhatikan siswa membacakan hasil jawaban
di depan kelas ... 64 Gambar 4.13. Peneliti memberi semangat agar siswa kreatif
menyampaikan hasil jawaban di depan kelas ... 65 Gambar 4.14. Grafik Kreativitas siswa dan tingkatnya pada siklus II ... 67 Gambar 4.15. Grafik Rekapitulasi Perubahan Tingkat Kreativitas Siswa dari
(14)
v
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I pertemuan 1... 76
Lampiran 2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I pertemuan 2 ... 80
Lampiran 3. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II pertemuan 1 ... 84
Lampiran 4. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II pertemuan 2 ... 88
Lampiran 5. Daftar Nama-nama Siswa Kelas V SDN. 101768 Tembung ... 92
Lampiran 6. Lembar Observasi Kreativitas Belajar Siswa Siklus I ... 93
Lampiran 7. Lembar Observasi Kegiatan Guru Siklus I ... 95
Lampiran 8. Lembar Observasi Kreativitas Belajar Siswa Siklus II ... 96
Lampiran 9. Lembar Observasi Kegiatan Guru Siklus II ... 98
Lampiran 10. Tabulasi Pengamatan Siklus I ... 99
(15)
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pendidikan Nasional yang berdasarkan Pancasila dan Undang-undang
Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 befungsi Meningkatkan
kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat
dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk meningkatkan
potensi siswa agar menjadi manusia beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang
Maha Esa, berakhlak mulia, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga
negara yang demokratis serta bertanggung jawab.
Di era globalisasi ini, program pembelajaran seakan-akan belum dapat
memberikan hasil yang memuaskan. Hal ini terlihat ketika proses pembelajaran
berlangsung, suasana kelas terlihat pasif dan siswa beranggapan bahwa pelajaran
IPS itu adalah pelajaran yang membosankan. Guru sibuk menyampaikan materi
tanpa mau tahu tentang siswanya paham atau tidak. Kebanyakan guru dalam
mendidik biasanya monoton dan tidak melakukan variasi-variasi dalam proses
pembelajaran. Banyak juga di antara guru-guru yang mendidik dengan emosi,
ketika siswa sulit mengerti materi yang disampaikan atau ketika siswa berbuat
kesalahan. Guru juga kurang memperdulikan tentang kreativitas siswa-siswanya.
Di samping itu, masih banyak lagi hal-hal lain yang ikut mempengaruhi upaya
pencapaian keberhasilan pembelajaran.
Siswa yang duduk di bangku sekolah dasar adalah masa perkembangan
yang harus diperhatikan betul oleh para guru karena pada masa ini siswa
(16)
2
diharapkan memperoleh pengetahuan dasar yang dipandang sangat penting bagi
persiapan dan penyesuaian diri terhadap kehidupan selanjutnya. Guru tidak boleh
hanya memperhatikan perkembangan pada pelajaran berhitung saja ataupun pada
pelajaran sains saja. Namun ini juga penting untuk pelajaran IPS yang merupakan
integrasi dari berbagai cabang ilmu-ilmu sosial, seperti sejarah.ekonomi, politik
hukum dan budaya.
Seharusnya pada pelajaran IPS guru dapat menempatkan metode
pengajaran atau model pembelajaran yang tepat. Sehingga siswa bisa aktif dan
berfikir kritis untuk memecahkan masalah yang ada diberikan guru. Namun
kenyataan yang peneliti lihat di ruangan kelas guru hanya memberikan tugas baca
dan tulis sampai materi yang dibataskan. Sehingga saat peneliti mewawancarai
beberapa siswa kelas V di tempat peneliti PPL, pada malam harinya siswa tidak
ada membuka buku bacaan IPS di rumah, dan beranggapan enteng pada pelajaran
tersebut. Karena sudah dibiasakan oleh gurunya untuk mengerjakan tugas yang
ada dan selebihnya menyalin sampai materi yang dibatasi oleh guru.
Kebiasaan-kebiasaan buruk di dalam kelas seharusnya guru ubah dan
perbaiki untuk mencapai tujuan yang akan dicapai. Kebiasaan yang memberi
tugas mencatat dan mengesampingkan pelajaran IPS dari pelajaran-pelajaran yang
lain. Apalagi disetiap satu minggu hanya terdapat empat jam mata pelajaran IPS,
semakin membuat minimnya pengetahuan dasar siswa tentang ilmu pengetahuan
sosial.
Alangkah efektifnya waktu belajar pada mata pelajaran IPS jika guru
mampu mengubah suasana belajar yang menyenangkan dan dapat meningkatkan
(17)
3
Mengapa kreativitas penting dipupuk dan dikembangkan dalam diri siswa?
Karena dengan berkreasi siswa dapat mewujudkan jati dirinya, dan perwujudan
diri termasuk salah satu kebutuhan manusia. Berpikir kreatif yaitu kemampuan
menemukan sesuatu jawaban yang paling benar. Jika siswa dipupuk dari dasar
untuk kreatif maka proses pembelajaran akan lebih meyenangkan.
Guru seharusnya mengikuti dan mempraktekkan model-model
pembelajaran yang ada pada proses belajar mengajar berlangsung. Namun tidak
semua model pembelajaran dapat masuk ke pelajaran IPS, maka di sini tugas guru
untuk mencocokkan model pembelajaran mana yang cocok dan bisa diterapkan
pada materi pelajaran IPS. Masalah bakat, kreativitas, dan keberbakatan
(giftedness) siswa perlu peneliti perhatikan. Khususnya untuk para guru-guru di
sekolah dasar maupun di sekolah menengah atas sekalipun. Permulaan
keberbakatan dan tuntunannya terhadap perkembangan siswa serta cara
peningkatannya merupakan tantangan bagi guru dalam
kemungkinan-kemungkinan yang tersedia di dalam lingkungannya. Pemahaman terhadap
pertumbuhan inteligensi siswa harus juga di sertai pengertian terhadap cara-cara
pemberian peluang dalam pertumbuhannya.
Saat peneliti mewawancarai wali kelas V di SDN. 101768 Tembung di
tempat PPLnya mengenai kurangnya kreativitas belajar siswa dalam pelajaran
IPS, banyak siswa yang mengantuk dan bosan dalam mata pelajaran IPS. Oleh
karena itu peneliti mencoba untuk menggunakan model pembelajaran Kepala
Bernomor Struktur untuk menghapus rasa bosan, mengantuk dan untuk
(18)
4
Dasar dari pelaksanaan model pembelajaran Kepala Benomor Struktur
adalah pembagian siswa dalam beberapa kelompok, masing-masing siswa
mendapatkan nomor dan memiliki tugas yang berbeda sesuai dengan tugas yang
diberikan oleh guru. Jadi, setiap siswa tidak ada yang menganggur sebab
masing-masing siswa diberi tugas yang berbeda dalam satu kelompok.. Oleh karena itu,
masing-masing anggota kelompok bekerja secara proforsional dan bertanggung
jawab atas tugas yang diberikan kepadanya.
Berdasarkan gambaran permasalahan di atas menunjukkan bahwa model
pembelajaran IPS perlu diperhatikan guna meningkatkan kreativitas belajar siswa
yang akhirnya berdampak pada peningkatan kreativitas belajar siswa. Dilihat dari
kondisi di lapangan, maka penulis tertarik untuk mengadakan penelitian di
sekolah yang berjudul “Meningkatkan Kreativitas Belajar Siswa dengan
Menggunakan Model Pembelajaran Kepala Bernomor Struktur pada
Pelajaran IPS Kelas V SDN. 101768 Tembung T.A 2013/2014”.
1.2 Identifikasi Masalah
Berdasarkan penjelasan sebelumnya dapat dilihat bahwa tinggi rendahnya
kreativitas belajar siswa disebabkan oleh beberapa faktor. Berbagai faktor tersebut
dapat diidentifikasi masalah dalam penelitian ini, yaitu sebagai berikut :
1. Rendahnya kreativitas belajar siswa pada pelajaran IPS.
2. Banyak siswa yang malas, mengantuk dan tidak semangat dalam pelajaran
IPS.
3. Model pembelajaran yang dilakukan guru di kelas masih monoton.
4. Banyak siswa yang beranggapan bahwa mata pelajaran IPS hanyalah
(19)
5
5. Kurangnya siswa membuka buku bacaan IPS pada malam hari sebelum
pelajaran berlangsung.
6. Minimnya pengetahuan dasar siswa tentang Ilmu Pengetahuan Sosial.
1.3
Batasan Masalah
Batasan masalah dalam penelitian ini adalah “meningkatkan kreativitas
belajar siswa dengan menggunakan model pembelajaran Kepala Bernomor
Struktur kompetensi dasar “Jasa dan Peranan Tokoh Pejuang dalam
Mempersiapkan Kemerdekaan Indonesia” di kelas V semester 2 SDN. 101768
Tembung T.A 2013/2014”.
1.4 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang dan pembatasan masalah yang dikemukakan di
atas maka rumusan masalah yang akan diteliti dari penelitian ini adalah “apakah
dengan menggunakan model pembelajaran Kepala Bernomor Struktur dapat
meningkatkan kreativitas belajar siswa pada kompetensi dasar “Jasa dan Peranan
Tokoh Pejuang dalam Mempersiapkan Kemerdekaan Indonesia” di kelas V SDN.
101768 Tembung T.A 2013/2014?”.
1.5 Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas maka yang menjadi tujuan dari
penelitian ini adalah untuk meningkatkan kreativitas belajar siswa dengan
menggunakan model pembelajaran Kepala Bernomor Srtuktur pada kompetensi
dasar “Jasa dan Peranan Tokoh Pejuang dalam Mempersiapkan Kemerdekaan
(20)
6
1.6 Manfaat Penelitian
Adapun manfaat yang diharapkan tercapai setelah melakukan penelitian ini
adalah:
a. Bagi Siswa
Penelitian ini bermanfaat untuk mendorong siswa lebih aktif dan lebih
kreatif pada pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial, memudarkan anggapan
bahwa pelajaran IPS hanyalah pelajaran menyalin yang membosankan dan
meningkatkan kemampuan siswa dalam memahami pelajaran IPS yang
diberikan oleh guru dengan menggunakan model pembelajaran Kepala
Bernomor Struktur. b. Bagi Guru
Penelitian ini bermanfaat untuk menjadikan suasana yang lebih aktif dalam
proses pembelajaran di kelas, karena di dalam model pembelajaran ini siswa
dituntut aktif tanpa ada yang diam. Meningkatkan kualifikasi profesionalisme
guru dan para guru akan menyadari pentingnya pemilihan penggunaan model
pembelajaran dalam menanamkan konsep pada siswa.
c. Bagi Sekolah
Penelitian ini bermanfaat untuk meningkatkan kualitas pembelajaran, kualitas
guru dan pada akhirnya peningkatan kualitas sekolah.
d. Bagi Peneliti
Penelitian ini bermanfaat untuk menambah wawasan pengetahuan tentang
(21)
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
1. Model pembelajaran “Kepala Bernomor Struktur” efektif diterapkan pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial khususnya pada Kompetensi Dasar “Jasa dan Peranan Tokoh Pejuang dalam Mempersiapkan Kemerdekaan Indonesia” yang dapat meningkatkan kreativitas belajar siswa.
2. Adanya peningkatan kreativitas siswa dari kondisi awal (56,47%), siklus I (69,33%), dan siklus II (80,71%).
3. Terjadi perubahan pada kreativitas siswa dari kondisi awal belum ada yang tuntas, siklus I 20 orang siswa yang tuntas, dan siklus II 27 siswa yang tuntas dari 28 keseluruhan total siswa.
4. Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial dengan menggunakan model pembelajaran “Kepala Bernomor Struktur” lebih menimbulkan keberanian, rasa percaya diri dan meningkatkan kreativitas belajar siswa.
5.2 Saran
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan maka disarankan hal-hal berikut :
1. Guru sebaiknya menggunakan model pembelajaran “Kepala Bernomor Struktur” agar siswa lebih dapat memahami materi yang diajarkan sehingga dapat meningkatkan kreativitas belajar siswa.
(22)
74
2. Disarankan kepada kepala sekolah untuk mengembangkan dan melatih para guru agar terampil menggunakan model-model pembelajaran terutama model pembelajaran “Kepala Bernomor Struktur”
(1)
Mengapa kreativitas penting dipupuk dan dikembangkan dalam diri siswa? Karena dengan berkreasi siswa dapat mewujudkan jati dirinya, dan perwujudan diri termasuk salah satu kebutuhan manusia. Berpikir kreatif yaitu kemampuan menemukan sesuatu jawaban yang paling benar. Jika siswa dipupuk dari dasar untuk kreatif maka proses pembelajaran akan lebih meyenangkan.
Guru seharusnya mengikuti dan mempraktekkan model-model pembelajaran yang ada pada proses belajar mengajar berlangsung. Namun tidak semua model pembelajaran dapat masuk ke pelajaran IPS, maka di sini tugas guru untuk mencocokkan model pembelajaran mana yang cocok dan bisa diterapkan pada materi pelajaran IPS. Masalah bakat, kreativitas, dan keberbakatan (giftedness) siswa perlu peneliti perhatikan. Khususnya untuk para guru-guru di sekolah dasar maupun di sekolah menengah atas sekalipun. Permulaan keberbakatan dan tuntunannya terhadap perkembangan siswa serta cara peningkatannya merupakan tantangan bagi guru dalam kemungkinan-kemungkinan yang tersedia di dalam lingkungannya. Pemahaman terhadap pertumbuhan inteligensi siswa harus juga di sertai pengertian terhadap cara-cara pemberian peluang dalam pertumbuhannya.
Saat peneliti mewawancarai wali kelas V di SDN. 101768 Tembung di tempat PPLnya mengenai kurangnya kreativitas belajar siswa dalam pelajaran IPS, banyak siswa yang mengantuk dan bosan dalam mata pelajaran IPS. Oleh karena itu peneliti mencoba untuk menggunakan model pembelajaran Kepala Bernomor Struktur untuk menghapus rasa bosan, mengantuk dan untuk meningkatkan kreativitas belajar siswa.
(2)
4
Dasar dari pelaksanaan model pembelajaran Kepala Benomor Struktur adalah pembagian siswa dalam beberapa kelompok, masing-masing siswa mendapatkan nomor dan memiliki tugas yang berbeda sesuai dengan tugas yang diberikan oleh guru. Jadi, setiap siswa tidak ada yang menganggur sebab masing-masing siswa diberi tugas yang berbeda dalam satu kelompok.. Oleh karena itu, masing-masing anggota kelompok bekerja secara proforsional dan bertanggung jawab atas tugas yang diberikan kepadanya.
Berdasarkan gambaran permasalahan di atas menunjukkan bahwa model pembelajaran IPS perlu diperhatikan guna meningkatkan kreativitas belajar siswa yang akhirnya berdampak pada peningkatan kreativitas belajar siswa. Dilihat dari kondisi di lapangan, maka penulis tertarik untuk mengadakan penelitian di sekolah yang berjudul “Meningkatkan Kreativitas Belajar Siswa dengan Menggunakan Model Pembelajaran Kepala Bernomor Struktur pada Pelajaran IPS Kelas V SDN. 101768 Tembung T.A 2013/2014”.
1.2 Identifikasi Masalah
Berdasarkan penjelasan sebelumnya dapat dilihat bahwa tinggi rendahnya kreativitas belajar siswa disebabkan oleh beberapa faktor. Berbagai faktor tersebut dapat diidentifikasi masalah dalam penelitian ini, yaitu sebagai berikut :
1. Rendahnya kreativitas belajar siswa pada pelajaran IPS.
2. Banyak siswa yang malas, mengantuk dan tidak semangat dalam pelajaran IPS.
3. Model pembelajaran yang dilakukan guru di kelas masih monoton.
4. Banyak siswa yang beranggapan bahwa mata pelajaran IPS hanyalah pelajaran yang membosankan.
(3)
5. Kurangnya siswa membuka buku bacaan IPS pada malam hari sebelum pelajaran berlangsung.
6. Minimnya pengetahuan dasar siswa tentang Ilmu Pengetahuan Sosial.
1.3
Batasan Masalah
Batasan masalah dalam penelitian ini adalah “meningkatkan kreativitas belajar siswa dengan menggunakan model pembelajaran Kepala Bernomor Struktur kompetensi dasar “Jasa dan Peranan Tokoh Pejuang dalam Mempersiapkan Kemerdekaan Indonesia” di kelas V semester 2 SDN. 101768 Tembung T.A 2013/2014”.
1.4 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang dan pembatasan masalah yang dikemukakan di atas maka rumusan masalah yang akan diteliti dari penelitian ini adalah “apakah dengan menggunakan model pembelajaran Kepala Bernomor Struktur dapat meningkatkan kreativitas belajar siswa pada kompetensi dasar “Jasa dan Peranan Tokoh Pejuang dalam Mempersiapkan Kemerdekaan Indonesia” di kelas V SDN. 101768 Tembung T.A 2013/2014?”.
1.5 Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas maka yang menjadi tujuan dari penelitian ini adalah untuk meningkatkan kreativitas belajar siswa dengan menggunakan model pembelajaran Kepala Bernomor Srtuktur pada kompetensi dasar “Jasa dan Peranan Tokoh Pejuang dalam Mempersiapkan Kemerdekaan Indonesia” di kelas V SDN. 101768 Tembung T.A 2013/2014.
(4)
6
1.6 Manfaat Penelitian
Adapun manfaat yang diharapkan tercapai setelah melakukan penelitian ini adalah:
a. Bagi Siswa
Penelitian ini bermanfaat untuk mendorong siswa lebih aktif dan lebih kreatif pada pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial, memudarkan anggapan bahwa pelajaran IPS hanyalah pelajaran menyalin yang membosankan dan meningkatkan kemampuan siswa dalam memahami pelajaran IPS yang diberikan oleh guru dengan menggunakan model pembelajaran Kepala Bernomor Struktur.
b. Bagi Guru
Penelitian ini bermanfaat untuk menjadikan suasana yang lebih aktif dalam proses pembelajaran di kelas, karena di dalam model pembelajaran ini siswa dituntut aktif tanpa ada yang diam. Meningkatkan kualifikasi profesionalisme guru dan para guru akan menyadari pentingnya pemilihan penggunaan model pembelajaran dalam menanamkan konsep pada siswa.
c. Bagi Sekolah
Penelitian ini bermanfaat untuk meningkatkan kualitas pembelajaran, kualitas guru dan pada akhirnya peningkatan kualitas sekolah.
d. Bagi Peneliti
Penelitian ini bermanfaat untuk menambah wawasan pengetahuan tentang penggunaan model pembelajaran Kepala Bernomor Struktur.
(5)
5.1 Kesimpulan
1. Model pembelajaran “Kepala Bernomor Struktur” efektif diterapkan pada
mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial khususnya pada Kompetensi
Dasar “Jasa dan Peranan Tokoh Pejuang dalam Mempersiapkan
Kemerdekaan Indonesia” yang dapat meningkatkan kreativitas belajar
siswa.
2. Adanya peningkatan kreativitas siswa dari kondisi awal (56,47%), siklus I
(69,33%), dan siklus II (80,71%).
3. Terjadi perubahan pada kreativitas siswa dari kondisi awal belum ada yang
tuntas, siklus I 20 orang siswa yang tuntas, dan siklus II 27 siswa yang
tuntas dari 28 keseluruhan total siswa.
4. Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial dengan menggunakan model
pembelajaran “Kepala Bernomor Struktur” lebih menimbulkan
keberanian, rasa percaya diri dan meningkatkan kreativitas belajar siswa.
5.2 Saran
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan maka disarankan hal-hal
berikut :
1. Guru sebaiknya menggunakan model pembelajaran “Kepala Bernomor
Struktur” agar siswa lebih dapat memahami materi yang diajarkan sehingga dapat meningkatkan kreativitas belajar siswa.
(6)
74
2. Disarankan kepada kepala sekolah untuk mengembangkan dan melatih
para guru agar terampil menggunakan model-model pembelajaran