PENGARUH DIFERENSIASI PRODUK TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN KAOS: Survey Pada Konsumen Distro Mahanagari Cihampelas Walk Bandung.
Arif Setyawan, 2013
Pengaruh Difrensasi Produk Terhadap Keputusan Pembelian Kaos Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
PENGARUH DIFERENSIASI PRODUK TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN KAOS
(Survey Pada Konsumen Distro Mahanagari Cihampelas Walk Bandung)
SKRIPSI
Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Program Studi Manajemen
Oleh:
ARIF SETYAWAN NIM. 0809293
PROGRAM STUDI MANAJEMEN
FAKULTAS PENDIDIKAN EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
(2)
Arif Setyawan, 2013
Pengaruh Difrensasi Produk Terhadap Keputusan Pembelian Kaos Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Halaman Hak Cipta untuk Mahasiswa S1
PENGARUH DIFERENSIASI PRODUK TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN KAOS
(Survey Pada Konsumen Distro Mahanagari Cihampelas Walk Bandung)
Oleh Arif Setyawan
Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis
© Arif Setyawan 2013 Universitas Pendidikan Indonesia
Juni 2013
Hak Cipta dilindungi undang-undang.
Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis.
(3)
Arif Setyawan, 2013
Pengaruh Difrensasi Produk Terhadap Keputusan Pembelian Kaos Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
LEMBAR PENGESAHAN
PENGARUH DIFERENSIASI PRODUK TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN KAOS
(Survey Pada Konsumen Distro Mahanagari Cihampelas Walk Bandung)
ARIF SETYAWAN 0809293
Skripsi ini telah disetujui dan disahkan oleh:
Pembimbing I Pembimbing II
Dr. Vanessa Gaffar, SE.AK, MBA Heny Hendrayati, S.IP., MM NIP. 19740307 200212 2 001 NIP.19791009 200501 2 002
Mengetahui:
Ketua Program Studi Manajemen
Dr. Vanessa Gaffar, SE.AK, MBA NIP. 19740307 200212 2 001
(4)
Arif Setyawan, 2013
Pengaruh Difrensasi Produk Terhadap Keputusan Pembelian Kaos Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
ABSTRAK
Arif Setyawan (0809293), “Pengaruh Diferensiasi Produk Terhadap Keputusan Pembelian Kaos (Survey Pada Konsumen Distro Mahanagari Cihampelas Walk Bandung)” Di bawah bimbingan Dr. Vanessa Gaffar, SE.,AK.,MBA dan Heny Hendrayati, S.IP.,MM
Seiring dengan berkembangnya Pasar bebas tekstil dan produk tekstil (TPT) dengan dihapuskannya aturan kuota tekstil menuntut industri TPT untuk meningkatkan daya saing produknya. Tren produk tekstil ke depan diperkirakan pada era high fashion dan high value
added product akan semakin menjurus pada selera konsumen yang semakin mengerucut
dengan segmen yang lebih pribadi sesuai keinginan dari masing-masing konsumen. Salah satu brand yang sedang berkembang adalah Mahanagari, tapi Mahanagari sendiri sedang mengalami penurunan pembeli, maka disini penulis meneliti apakah penurunan konsumen pada Distro Mahanagari Ciwalk dapat dipengaruhi dan ditingkatkan kembali melalui metode aplikatif dari diferensiasi produk.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran diferensiasi produk, keputusan pembelian kaos dan sejauh mana pengaruh diferensiasi produk terhadap keputusan pembelian. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif dan verifikatif. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah Systematic Random Sampling, populasi penelitian merupakan konsumen distro Mahangari Cihampelas Walk yang berjumlah 452, dan jumlah sampel sebanyak 90 responden. Teknik analisis menggunakan koefisien korelasi Pearson Product Moment, dan analisis regresi linier sederhana.
Hasil pengolahan data kuesioner menunjukkan bahwa diferensiasi produk dan keputusan pembelian kaos berada pada kategori tinggi. Hasil perhitungan regresi sederhana didapat persamaan Y = 13,683+ 0,608X dengan R-square sebesar 47% yang berarti bahwa besarnya pengaruh diferensiasi produk terhadap keputusan pembelian adalah sebesar 47% sedangkan sisanya 53% dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diteliti oleh peneliti. Saran untuk penelitian berikutnya diharapkan peneliti melakukan studi terhadap kaos Mahangari secara lebih luas dengan mempertimbangkan faktor-faktor lain seperti harga, citra merek, promosi, dan lainnya yang mempengaruhi keputusan pembelian.
(5)
Arif Setyawan, 2013
Pengaruh Difrensasi Produk Terhadap Keputusan Pembelian Kaos Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
ABSTRACT
Arif Setyawan (0809293), “The Impact of product differentiation to the Decision of Shirt
Buyers (Survey on Consumers of Distro Mahanagari Cihampelas Walk Bandung)” Under
the guidance of Dr. Vanessa Gaffar, SE.,AK.,MBA and Heny Hendrayati, S.IP.,MM
Along with the development of Textile free market and textile product, the abolition of the rules of textile quota forces TPT Industry to gain their competitiveness product. The trend
of the textile products, in this high fashion and high value era, will lead into the consumer’s
taste of fashion which will still be able to go deep into a certain segment which is more private; they buy the product according to their own desire. One of the brand which is developing is Mahanagari, yet Mahagarani itself are having their consumers decreased. Then, in that case, the writer investigated if the descent of the consumers to Mahanagari store at Ciwalk could be affected and gained back through a method of product differentiation.
The purpose of this research is to figure out a description of product differentiation, the decision of shirt purchasing and how far this product differentiation affects consumers to decide what product they will buy. Research methods which will be used are descriptive and verificative method. The sample will be collected by Systematic Random Sampling method, Mahagarani have approximately 452 consumers so far and there will be 90 as respondents. The method of analysis which will be used is Pearson Product Moment coefficient correlation and an analysis of simple linier regression.
The result of data processing shows that the product differentiation and the buyers’
decision are at high category. The calculation result by simple regression is 47% R-square
which means that the amount of the influence to the buyers’ decision is 47% while its 53% is influenced by other factors which was not investigated by the writer. Some advices for the
next research, it is expected that the researcher conduct a study to Mahanagari’s product
broader by considering other factors such as the price, its brand mark, promotion, and so on
which also take part in affecting buyers’ decision.
(6)
Arif Setyawan, 2013
Pengaruh Difrensasi Produk Terhadap Keputusan Pembelian Kaos Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
DAFTAR ISI
ABSTRAK ... Error! Bookmark not defined. ABSTRACT ... Error! Bookmark not defined. KATA PENGANTAR ... Error! Bookmark not defined. DAFTAR ISI... 1 DAFTAR TABEL ... Error! Bookmark not defined. DAFTAR GAMBAR ... Error! Bookmark not defined. BAB I PENDAHULUAN ... Error! Bookmark not defined. 1.1. Latar Belakang Penelitian ... Error! Bookmark not defined. 1.2. Identifikasi dan Rumusan Masalah ... Error! Bookmark not defined. 1.3. Tujuan Penelitian... Error! Bookmark not defined. 1.4. Kegunaan Penelitian ... Error! Bookmark not defined. BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESISError! Bookmark not defined.
2.1. Kajian Pustaka ... Error! Bookmark not defined. 2.1.1. Bauran Pemasaran ... Error! Bookmark not defined. 2.1.2. Produk ... Error! Bookmark not defined. 2.1.3. Strategi Keunggulan Bersaing ... Error! Bookmark not defined. 2.1.4. Diferensiasi ... Error! Bookmark not defined. 2.1.3.1. Pengertian Diferensiasi ... Error! Bookmark not defined. 2.1.3.2. Dimensi Diferensiasi ... Error! Bookmark not defined. 2.1.3.3. Diferensiasi Produk ... Error! Bookmark not defined. 2.1.3.4. Dimensi Diferensiasi Produk .... Error! Bookmark not defined. 2.1.5. Perilaku Konsumen ... Error! Bookmark not defined.
(7)
Arif Setyawan, 2013
Pengaruh Difrensasi Produk Terhadap Keputusan Pembelian Kaos Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
2.1.4.1. Pengertian Perilaku Konsumen Error! Bookmark not defined.
2.1.4.2. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perilaku KonsumenError! Bookmark not defined.
2.1.6. Keputusan Pembelian... Error! Bookmark not defined. 2.1.5.1. Dimensi Keputusan Pembelian . Error! Bookmark not defined.
2.2. Pengaruh Diferensiasi Produk terhadap Keputusan PembelianError! Bookmark not defined.
2.3. Kerangka Pemikiran ... Error! Bookmark not defined. 2.4. Hipotesis ... Error! Bookmark not defined. BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN . Error! Bookmark not defined. 3.1. Objek Penelitian ... Error! Bookmark not defined. 3.2. Metode Penelitian dan Desain Penelitian Error! Bookmark not defined. 3.2.1. Metode Penelitian ... Error! Bookmark not defined. 3.2.2. Desain Penelitian ... Error! Bookmark not defined. 3.3. Operasionalisasi Variabel Penelitian ... Error! Bookmark not defined. 3.4. Sumber, Teknik Pengumpulan Data dan Teknik Penarikan SampelError! Bookmark not defined.
3.4.1. Sumber Data... Error! Bookmark not defined. 3.4.2. Teknik Pengumpulan Data ... Error! Bookmark not defined.
3.4.3. Populasi, Sampel dan Teknik Penarikan SampelError! Bookmark not defined.
3.4.3.1. Populasi ... Error! Bookmark not defined. 3.4.3.2. Sampel ... Error! Bookmark not defined. 3.4.3.3. Teknik Penarikan Sampel ... Error! Bookmark not defined. 3.5. Uji Reliabilitas... Error! Bookmark not defined.
(8)
Arif Setyawan, 2013
Pengaruh Difrensasi Produk Terhadap Keputusan Pembelian Kaos Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
3.6. Rancangan Analisis Data dan Uji HipotesisError! Bookmark not defined. 3.6.1. Rancangan Analisis Data ... Error! Bookmark not defined. 3.6.2. Pengujian Validitas dan Reliabilitas Error! Bookmark not defined. 3.6.2.1. Pengujian Validitas ... Error! Bookmark not defined. 3.6.2.2. Pengujian Reliabilitas ... Error! Bookmark not defined. 3.6.3. Teknik Pengumpulan Data ... Error! Bookmark not defined. 3.6.4. Koefisien Determinasi ... Error! Bookmark not defined. 3.6.5. Rancangan Uji Hipotesis... Error! Bookmark not defined. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANError! Bookmark not defined.
4.1. Hasil Penelitian ... Error! Bookmark not defined. 4.1.1. Gambaran Umum Objek Penelitian . Error! Bookmark not defined. 4.1.2. Karakteristik Responden ... Error! Bookmark not defined. 4.1.3. Gambaran Hasil Penelitian ... Error! Bookmark not defined.
4.1.3.1. Tanggapan Responden Mengenai Diferensiasi ProdukError! Bookmark not defined.
4.1.3.2. Tanggapan Responden Mengenai Keputusan Pembelian KaosError! Bookmark not defined.
4.1.4. Hasil Pengujian Statistik ... Error! Bookmark not defined. 4.1.4.1. Pengujian Asumsi Regresi ... Error! Bookmark not defined. 4.1.4.2. Koefisien Korelasi ... Error! Bookmark not defined. 4.1.4.3. Analisis Regresi Sederhana ... Error! Bookmark not defined. 4.1.4.4. Uji Hipotesis ... Error! Bookmark not defined. 4.2. Pembahasan Hasil Penelitian ... Error! Bookmark not defined. BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... Error! Bookmark not defined. 5.1. Kesimpulan... Error! Bookmark not defined.
(9)
Arif Setyawan, 2013
Pengaruh Difrensasi Produk Terhadap Keputusan Pembelian Kaos Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
5.2. Saran ... Error! Bookmark not defined. DAFTAR PUSTAKA ... Error! Bookmark not defined.
(10)
Arif Setyawan, 2013
Pengaruh Difrensasi Produk Terhadap Keputusan Pembelian Kaos Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Penelitian
Pasar bebas tekstil dan produk tekstil (TPT) telah dimulai seiring dihapuskannya aturan kuota tekstil. Hal ini menuntut industri TPT untuk meningkatkan daya saing produknya. Produk tekstil pada umumnya ditujukan untuk mendukung industri mode. Artinya produk tekstil sebagian besar digunakan untuk membuat busana (fashion). Tren produk tekstil kedepan diperkirakan pada era high fashion dan high value added product akan semakin menjurus pada selera konsumen yang semakin mengerucut dengan segmen yang lebih pribadi sesuai keinginan dari masing-masing konsumen. Untuk menguatkan bahwa perkembangan tekstil di Indonesia maju dengan pesat maka data perkembangan industri tekstil tersebut bisa dilihat pada Tabel 1.1.
Tabel 1. 1
Laju Pertumbuhan Industri Pengolahan Non Migas (Kumulatif) (Dalam %)
No. Lapangan Usaha 2007 2008 2009 2010 2011
2012 (s.d. TW I) 1. Makanan, Minuman dan
Tembakau 5,0508 2,3401 11,2193 2,7805 9,1884 8,1857 2. Tekstil, Brg. kulit &
Alas kaki -3,6796 -3,6440 0,5999 1,7667 7,5181 1,4145 3. Brg. kayu & Hasil hutan
lainnya -1,7425 3,4501 -1,3808 -3,4670 0,3497 -0,8573 4. Kertas dan Barang
cetakan 5,7935 -1,4841 6,3398 1,6695 1,4958 0,4987 5. Pupuk, Kimia & Barang
dari karet 5,6856 4,4594 1,6444 4,7009 3,9508 9,1917 6. Semen & Brg. Galian
(11)
Arif Setyawan, 2013
Pengaruh Difrensasi Produk Terhadap Keputusan Pembelian Kaos Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
No. Lapangan Usaha 2007 2008 2009 2010 2011
2012 (s.d. TW I) 7.
Logam Dasar Besi & Baja 1,6900 -2,0528 -4,2599 2,3838 13,0567 5,5737 8. Alat Angk., Mesin &
Peralatannya 9,7317 9,7925 -2,8746
10,380
2 6,9999 6,2255 9.
Barang lainnya -2,8215 -0,9564 3,1941 3,0026 1,8244 4,2099 Pertumbuhan Industri
Pengolahan Non Migas 5,1501 4,0468 2,5614 5,1165 6,8270 6,1265 Pertumbuhan PDB 6,3450 6,0137 4,6289 6,1954 6,4570 6,3077
Sumber:http://www.kemenperin.go.id
Pada Tabel 1.1 bisa dilihat bahwa industri tekstil, barang. kulit & alas kaki mengalami peningkatan presentase tiap tahunnya, dimana pada tahun 2007 presentase laju pertumbuhan industri ini berada di -3,6796% tapi meningkat pesat pada tahun 2011 menjadi 7,5181%. Bisa dilihat bahwa ada peningkatan laju pertumbuhan sebesar 11,1977% dari tahun 2007 sampai dengan tahun 2011 mengindikasikan bahwa industri tekstil di Indonesia sedang berkembang pesat dengan angka laju pertumbuhan diatas 10% dalam 4 tahun terakhir membuat industri tekstil menjadi salah satu lahan bisnis yang menjanjikan dan cukup menarik minat para investor. Laju pesat perkembangan industri tekstil yang didukung minat para investor untuk menginvestasikan modalnya pada industri tekstil membuat industri tekstil menjadi salah satu deflator yang berpengaruh pada pertumbuhan PDB (Produk Domestik Bruto) seperti bisa dilihat pada Tabel 1.2.
Tabel 1. 2
Kontribusi Industri Pengolahan Non Migas Terhadap PDB (Dalam %)
No. Lapangan
Usaha 2007 2008 2009 2010 2011
2012 (s.d. TW I) 1. Makanan, 6,6846 6,9955 7,4982 7,2304 7,3650 7,1395
(12)
Arif Setyawan, 2013
Pengaruh Difrensasi Produk Terhadap Keputusan Pembelian Kaos Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
No. Lapangan
Usaha 2007 2008 2009 2010 2011
2012 (s.d. TW I) Minuman dan
Tembakau
2.
Tekstil, Brg.
kulit & Alas kaki 2,3690 2,1183 2,0789 1,9298 1,9306 1,8611 3.
Brg. kayu & Hasil
hutan lainnya 1,3891 1,4791 1,4305 1,2514 1,1375 1,0855
4.
Kertas dan Barang
cetakan 1,1492 1,0490 1,0908 1,0227 0,9345 0,8788
5.
Pupuk, Kimia &
Barang dari karet 2,8037 3,1143 2,9053 2,7378 2,5542 2,5857
6.
Semen & Brg. Galian bukan
logam 0,8306 0,8119 0,7765 0,7072 0,6839 0,6880
7.
Logam Dasar Besi
& Baja 0,5798 0,5903 0,4782 0,4172 0,4188 0,4200
8.
Alat Angk., Mesin
& Peralatannya 6,4360 6,6666 6,1789 6,0532 5,7479 5,6653 9. Barang lainnya 0,1918 0,1844 0,1751 0,1635 0,1519 0,1488
Total Industri Pengolahan Non
Migas 22,4337 23,0095 22,6125 21,5131 20,9241 20,4727
Sumber:http://www.kemenperin.go.id
Berdasarkan data pada Tabel 1.2 bisa dilihat bahwa produk tekstil dan garmen mempunyai kemungkinan besar untuk terus tumbuh dan berkembang. Pada triwulan pertama tahun 2012, industri tekstil sudah mempengaruhi PDB sebesar 1,8611% dan merupakan salah satu penyumbang PDB terbesar ke-4 setelah industri makanan, mesin dan pupuk kimia. Era Globalisasi membawa dampak juga terhadap industri fashion di Indonesia, hal ini merupakan awal terjadinya persaingan bebas antar negara, terutama di industri yang besar (Garment). Demikian juga yang sifatnya industri rumah tangga, karena banyaknya usaha di bidang
(13)
Arif Setyawan, 2013
Pengaruh Difrensasi Produk Terhadap Keputusan Pembelian Kaos Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
maupun usaha rumah tangga yang dapat memenangkan persaingan dalam pemasarannya. Untuk menunjukan bagaimana tingkat persaingan yang ketat pada industri garmen di Indonesia maka Gambar 1.1 memperlihatkan bagaimana karakteristik industri fashion di Indonesia.
Sumber: Makalah Perbanas Mei 2011 “Perkembangan Industri TPT Nasional 2010”
Gambar 1. 1
Grafik Karakteristik Industri Fashion di Indonesia
Gambar 1.1 memperlihatkan bahwa karakteristik industri TPT di Indonesia lebih banyak terpusat di hilir atau bagian downstream dimana perputaran modal kerja dan labor
intensive semakin cepat, sehingga menjadikan pasar semakin luas dan beragam dengan
persaingan yang lebih ketat.
Pada kategori industri tekstil dan garmen produk dapat dipisahkan menjadi produk industri tekstil dan produk industri garmen. Produk industri garmen dimana didalamnya terdapat produk dari usaha di bidang fashion terdiri dari dua macam jenis yaitu produk barang (pakaian, aksesoris, dll.) dan produk jasa (usaha menjahit pakaian) yang masing-masing mempunyai spesifikasi dan kualitas, semuanya memerlukan strategi untuk tetap berjalan dan menguntungkan. Semakin banyak usaha di bidang fashion baik skala besar, menengah maupun kecil yang bersifat industri rumah tangga (usaha tailor, modiste, distro) yang
(14)
Arif Setyawan, 2013
Pengaruh Difrensasi Produk Terhadap Keputusan Pembelian Kaos Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
menghasilkan berbagai macam bentuk produk fashion, menunjukkan industri fashion berkembang dengan pesat.
Peluang bisnis kaos yang dikemas dengan konsep distro beberapa tahun terakhir terus berkembang. Pangsa pasar bisnis distro yang sebagian besar dikembangkan oleh kaum muda dengan segmentasi remaja perkotaan memang begitu besar., Lifestyle kebanyakan remaja terutama di kota-kota besar menjadi cenderung, mengunjungi distro, factory outlet, menggunakan barang-barang bermerek baik lokal maupun import. Ini membuat banyak dari pemilik distro menjadi sukses dan membuktikan bahwak bisnis ini memiliki eksistensi yang panjang hingga saat ini. Tren positif tersebut menyebabkan banyak investor baik besar ataupun kecil tergiur membuat investasi untuk bisnis distro ini. Clothing adalah istilah untuk menyebut perusahaan pembuat kaos. Istilah lengkapnya adalah clothing company atau perusahaan yang memproduksi pakaian jadi di bawah merek sendiri, clothing merupakan kategori untuk merek yang mengeluarkan produk pakaian jadi. Produk clothing company ini sebagian besar adalah kaos yang kemudian berkembang ke berbagai perlengkapan yang menunjang gaya hidup seperti kemeja, sepatu, kacamata, jam tangan bahkan mp3 player, sedangkan distro merupakan singkatan dari distribution store atau distribution outlet yang fungsinya menerima titipan dari berbagai macam merek clothing company lokal yang memproduksi sendiri produknya yang belum mempunyai tempat pemasaran sendiri ataupun sekedar untuk memperluas pasar dan meningkatkan penjualan.
Distro memiliki sifat eksklusif atau cenderung tidak menjual banyak produk untuk setiap desainnya. Beberapa clothing company memang membatasi kuantitas produknya dengan hanya satu kali produksi untuk satu desain. Distro juga memiliki suasana akrab sehingga konsumen merasa nyaman untuk mampir dan berbelanja. Walaupun bisnis distro terkesan indie, namun efeknya bisa menggeser merek-merek lokal yang bermodal besar. Keunggulan distro adalah penyediaan produk yang memiliki desain yang sangat eksklusif
(15)
Arif Setyawan, 2013
Pengaruh Difrensasi Produk Terhadap Keputusan Pembelian Kaos Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
baik berupa tulisan atau gambar yang memiliki makna lebih yang bisa menarik perhatian orang-orang muda yang selalu ingin tampil beda.
Sedikit yang mengira bahwa Indonesia pada tahun 2012 akan memiliki ratusan
distribution store, atau yang biasa disebut distro, pertumbuhan yang pesat pada bidang
manufaktur dan jasa penyedia pakaian atau biasa disebut tekstil dan garmen bertumbuh sangat pesat dari tahun ke tahun. Merujuk pada ketatnya persaingan membuat konsumen semakin selektif dalam memilih produk-produk pakaian yang beredar di pasaran, selain harus memiliki kualitas yang tinggi, pakaian juga harus memenuhi fungsi kebutuhan dan keinginan dari konsumen, selain harus mengikuti tren pasar, produk pakaian itu sendiri harus memiliki nilai tambah untuk pembelinya sehingga memiliki keunikan tersendiri jika dipakai oleh konsumen. Dengan kondisi tersebut maka perusahaan penyedia pakaian harus siap dengan keunikan dan keunggulan dari produknya sehingga dapat diterima dengan baik oleh pasar dan memberikan value added bagi konsumen yang membeli produknya agar dapat menjadi
market leader dari segmen pasar produk yang dijual oleh perusahaannya, salah satu distro
yang berdiri di Kota Bandung adalah Mahanagari Nusantara.
Mahanagari Nusantara adalah perusahaan penyedia jasa pakaian yang berdiri pada tahun 2002 yang berusaha berkampanye tentang budaya, khususnya tentang budaya Propinsi Jawa Barat yang pusatnya terletak di Kota Bandung. Menurut wawancara dengan Store
Manager Distro Mahanagari yaitu Ibu Isti Tiskawiati, dengan mengusung tagline “Bandung
Pisan“ Mahanagari adalah sekumpulan anak muda yang mencoba mengkampanyekan kota yang sangat mereka cintai, yaitu Kota Bandung yang mempunyai banyak hal-hal unik yang mungkin jarang diketahui oleh masyarakat pada umumnya, Mahanagari mencoba mengkampanyekan hal-hal tersebut lewat media kaos dan trend fashion, dimana desain kaos yang mereka punya sangat unik dan mempunyai ciri khas Kota Bandung yang sangat kuat,
(16)
Arif Setyawan, 2013
Pengaruh Difrensasi Produk Terhadap Keputusan Pembelian Kaos Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
selain itu juga kaos–kaos di Distro Mahanagari mempunyai value added seperti memberikan sedikit pengetahuan sejarah tentang Kota Bandung.
Meskipun pada tahun 2002, Mahanagari adalah satu-satunya perusahaan yang mengusung kaos yang bertema Kota Bandung, tapi karena pasar tekstil yang semakin luas maka sekitar tahun 2005 mulai bermunculan pesaing-pesaing dengan menggunakan ide dasar yang sama seperti Baong dan Bandung Bagoes Bagoes, yaitu membuat kaos-kaos dengan tema Kota Bandung menimbulkan sedikit penurunan keputusan pembelian pada produk Distro Mahanagari sehingga ada sedikit penurunan income, dan pada tahun 2010-2011 persaingan menjadi semakin lebih ketat karena semakin banyak distro maupun non-distro (toko pakaian, kaki lima, dll.) yang meyajikan produk kaos dengan tema Kota Bandung, sehingga semakin banyak pilihan untuk konsumen kaos bertema Kota Bandung membuat
income Mahanagari semakin fluktuatif seperti bisa dilihat pada Tabel 1.3 ini.
Tabel 1. 3
Tabel Pendapatan Distro Berciri Khas Bandung Periode Tahun 2009 – 2011
Nama Distro Harga Kaos
Income
2009 2010 2011
Mahanagari Rp.90.000,-s/d
Rp. 100.000,- Rp 673.224.800 Rp. 453.997.100 Rp 433.168.200 Baonk Rp 65.000,- s/d
Rp. 100.000,- Rp 424.002.200 Rp. 533.128.900 Rp. 502.209.900 Bandoeng
Bagoes-Bagoes
Rp 80.000,- s/d
Rp 100.000,- Rp 385.800.102 Rp 402.337.700 Rp 360.165.000
Sumber: Data Primer Mahanagari, Baong, dan Bandoeng Bagoes – Bagoes yang diolah kembali.
Berdasarkan Tabel 1.3 terlihat bahwa income Mahanagari meskipun mencapai puncaknya pada tahun 2009 yaitu Rp 673.224.800 tapi tren nya cenderung terus menurun pada tahun-tahun berikutnya, hal ini dapat mengindikasikan adanya penurunan keputusan pembelian dari konsumen baju yang bertema Kota Bandung terhadap Produk Distro Mahanagari, sehingga diindikasikan adanya penurunan konsumen di Distro Mahanagari yang
(17)
Arif Setyawan, 2013
Pengaruh Difrensasi Produk Terhadap Keputusan Pembelian Kaos Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
terletak di Cihampelas Walk, penurunan konsumen di Distro Mahanagari Cihampelas Walk bisa dilihat pada Gambar 1.2 berikut.
Sumber: Data Primer Distro Mahangari yang diolah kembali.
Gambar 1. 2
Grafik Omzet Per-Bulan di Gerai Mahanagari Cihampelas Walk Periode Mei 2011 – Mei 2012 (dalam skala Jutaan)
Dimana pada September 2011 Distro Mahanagari Ciwalk mendapatkan omzet per-bulan mencapai Rp. 38.775.000,- , tapi terus mengalami penurunan dan cenderung fluktuatif tanpa ada peningkatan yang stabil pada bulan berikutnya, lalu meskipun jumlah omzet per-bulannya fluktuatif tapi tren nya cenderung menurun, ini mengindikasikan adanya pergeseran pembeli pada produk-produk kaos bertema Kota Bandung, pembeli yang asalnya membeli kaos bertema Kota Bandung di Mahanagari menjadi beralih pada vendor lain yang menyediakan kaos yang bertema serupa.
Perlu diketahui bahwa tujuan utama dari sebuah bisnis harus menjadi lebih dari sekedar mengumpulkan uang, tetapi juga harus bertanggung jawab, dan harus bermanfaat terhadap masyarakat. Mahanagari disini pada dasarnya adalah perusahaaan yang tidak hanya menjual kaos bertema Kota Bandung, tapi juga mencoba mengkampanyekan budaya khas Kota Bandung melalui media berupa kaos dan merchandise khas Kota Bandung. Bisa dikatakan bahwa untuk melakukan pendekatan ini butuh perjalanan yang tidak singkat, terbukti Mahanagari membutuhkan waktu lebih dari 5 tahun untuk menjadi perusahaan sesuai
0 10 20 30 40 50
Da
la
m
J
uta
a
n
(18)
Arif Setyawan, 2013
Pengaruh Difrensasi Produk Terhadap Keputusan Pembelian Kaos Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
tagline mereka yaitu “Bandung Pisan” dan kerap kali mendapatkan masalah penurunan
keputusan pembelian seperti yang terjadi di Gerai Mahanagari Cihampelas Walk.
Merujuk pada kondisi persaingan yang ketat, terdapat banyak solusi untuk mendapatkan konsumen, diantaranya dari dengan strategi diferensiasi, dilihat segi diferensiasi citra, maka Mahanagari bisa dengan memperkuat brand image atau memperkuat promosi seperti pemberian reward atau diskon. Jika ditinjau dari segi diferensiasi pelayanan maka perusahaan bisa lebih memperbaiki kualitas produknya atau memberi detail-detail yang menarik sehingga konsumen lebih tertarik dalam membeli produk dari perusahaan tersebut. Salah satu cara mendapatkan konsumen adalah dengan memberikan kepuasan terhadap pemenuhan kebutuhan konsumen, termasuk memberi kesan bahwa produk yang dipakai oleh konsumen tersebut merupakan produk yang unik dan mewakili citra dari konsumen itu sendiri maka bisa hal lain yang bisa dilakukan oleh Mahanagari adalah dengan melakukan diferensiasi personal, tapi menurut pengamatan penulis hal yang paling mencolok dan menjadi kelebihan pada Mahanagari terletak di diferensiasi produk, dimana produk kaos di Mahangari tidak hanya sekedar sebuah kaos yang berdesain atau terpengaruh oleh tren yang ada, tapi mempunyai esensi dan cerita tersendiri pada tiap produknya dan berusaha mengkampanyekan budaya khususnya budaya tentang kota Bandung, maka penulis mencoba mengevaluasi program-program diferensiasi produk khususnya diferensiasi produk dari perusahaan terhadap konsumen.
Berdasarkan hal tersebut, penulis merasa perlu untuk meneliti lebih lanjut mengenai strategi diferensiasi yang dilaksanakan oleh Mahanagari khususnya mengenai diferensiasi produknya dalam mengkampanyekan Budaya Kota Bandung dan seberapa besar pengaruhnya terhadap keputusan pembelian di Gerai Mahanagari Cihampelas Walk. Penulis berharap analisa ini mendapatkan suatu konsep aplikatif diferensiasi produk yang merupakan bagian dari pelaksanaan marketing pada bisnis dan perusahaan dalam meningkatkan keputusan
(19)
Arif Setyawan, 2013
Pengaruh Difrensasi Produk Terhadap Keputusan Pembelian Kaos Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
pembelian konsumen, dengan begitu maka bisa diteliti apakah penurunan konsumen pada Distro Mahanagari Ciwalk dapat dipengaruhi dan ditingkatkan kembali melalui metode aplikatif dari diferensiasi produk sehingga pada akhirnya dapat mempertahankan eksistensi Distro Mahanagari dalam dunia bisnis yang merupakan satu tujuan terpenting dalam perusahaan.
Oleh karena itu, penulis bermaksud melakukan penelitian dengan judul: Pengaruh Diferensiasi Produk Terhadap Keputusan Pembelian Kaos (Survey pada konsumen Distro Mahanagari Cihampelas Walk Bandung).
1.2. Identifikasi dan Rumusan Masalah
Industri tekstil dan produk tekstil (TPT) adalah industri yang akan terus berkembang seiring perkembangan populasi masyarakat, oleh karena itu sekarang bermunculan produk-produk pakaian dengan berbagai keunggulan dan keunikan tersendiri sehingga menimbulkan persaingan yang tinggi pada pasar. Persaingan ketat ini menuntut untuk perusahaan membuat produk yang kreatif dan memiliki value added agar bisa bersaing pada pasar yang semakin ketat.
Salah satu brand pakaian yang sedang tumbuh dan berkembang pesat adalah Mahanagari. Mahanagari adalah cabang perusahaan CV. Mahanagari Nusantara yang memproduksi kaos-kaos khas Kota Bandung, dengan tagline “Bandung Pisan”, namun perkembangan Mahanagari sendiri tidak sebaik pesaing-pesaing lainnya, bisa dilihat dari data omzet per-bulan yang fluktuatif tiap bulannya pada periode Mei 2011 – Mei 2012. Pendapatan yang fluktuatif tersebut merupakan indikator bahwa ada penurunan keputusan pembelian dari konsumen produk kaos, khususnya konsumen produk Distro Mahanagari.
Sebagai upaya untuk meningkatkan keputusan pembelian konsumen terhadap produk Distro Mahanagari, maka CV. Mahanagari Nusantara terus melakukan berbagai strategi pemasaran untuk meningkatkan keputusan pembelian produknya. Salah satu strategi
(20)
Arif Setyawan, 2013
Pengaruh Difrensasi Produk Terhadap Keputusan Pembelian Kaos Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
pemasaran yang digunakan adalah dengan melakukan strategi diferensiasi. Strategi diferensiasi disini bisa terbagi di dalam diferensiasi harga, pemasaran ataupun produk. Penulis disini mencoba menekankan penelitian kepada diferensiasi produk dari Distro Mahanagari. Melalui efektifitas diferensiasi produk dan peningkatan pada keputusan pembelian konsumen maka diharapkan Mahanagari bisa terus bertahan dan berkembang di industri pakaian di Kota Bandung ini.
Berdasarkan penjelasan diatas maka dapat disimpulkan bahwa permasalahan penelitian adalah sebagai berikut:
1. Bagaimana gambaran diferensiasi produk di Gerai Mahanagari Cihampelas Walk? 2. Bagaimana gambaran keputusan pembelian di Gerai Mahanagari Cihampelas Walk? 3. Bagaimana pengaruh diferensiasi produk terhadap keputusan pembelian di Gerai
Mahanagari Cihampelas Walk?
1.3. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah yang telah dikemukakan sebelumnya, maka tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui:
1. Tanggapan terhadap diferensiasi produk pada produk Mahanagari di Gerai Mahanagari Cihampelas Walk.
2. Gambaran keputusan pembelian pada produk Mahanagari di Gerai Mahanagari Cihampelas Walk.
3. Pengaruh diferensiasi produk terhadap keputusan pembelian produk Mahanagari di Gerai Mahanagari Cihampelas Walk.
(21)
Arif Setyawan, 2013
Pengaruh Difrensasi Produk Terhadap Keputusan Pembelian Kaos Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
1.4. Kegunaan Penelitian
Dari hasil penelitian ini, terdapat kegunaan diantaranya: 1. Kegunaan Ilmiah
Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi terhadap pengembangan ilmu manajemen, khususnya ilmu manajemen pemasaran yang berkaitan dengan masalah diferensiasi produk, serta keputusan pembelian produk pada industri clothing dan distro di kota Bandung khususnya distro yang berupaya mengembangkan kebudayaan kota Bandung. 2. Kegunaan Praktis
Dari segi praktis, hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi suatu masukan bagi perusahaan terkait yaitu CV. Mahanagari Nusantara yang memproduksi pakaian berciri khas Kota Bandung, untuk meningkatkan efektifitas diferensiasi produk sebagai strategi untuk meningkatkan keputusan pembelian produk.
(22)
Arif Setyawan, 2013
Pengaruh Difrensasi Produk Terhadap Keputusan Pembelian Kaos Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
BAB III
OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1. Objek Penelitian
Dalam penelitian ini peneliti menguji bagaimana pengaruh kegiatan manajemen pemasaran khususnya pengaruh Diferensiasi Produk terhadap keputusan pembelian. Adapun yang menjadi objek penelitian sebagai variabel bebas (independent variable) adalah diferensiasi produk (X) yang meliputi bentuk, kualitas kinerja, kualitas kesesuaian, daya tahan, keandalan, gaya. Setelah itu yang menjadi variabel terikat (dependent variable) adalah keputusan pembelian (Y) yang terdiri dari pilihan produk, pilihan merek, pilihan dealer, jumlah pembelian, waktu pembelian, dan metode pembayaran. Penelitian dilakukan di Gerai Mahanagari Cihampelas Walk dan yang diteliti adalah konsumen Mahanagari, oleh karena itu akan diteliti pengaruh diferensiasi produk terhadap keputusan pembelian terhadap produk Mahanagari.
Selain itu, karena penelitian ini dilakukan pada kurun waktu kurang dari satu tahun yaitu dari bulan Oktober sampai dengan bulan Mei, maka metode yang digunakan adalah cross sectional method, yaitu metode penelitian dengan cara mempelajari objek dalam satu kurun waktu tertentu/tidak berkesinambungan dalam jangka waktu panjang. (Husein Umar, 2008: 45).
(23)
Arif Setyawan, 2013
Pengaruh Difrensasi Produk Terhadap Keputusan Pembelian Kaos Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
3.2. Metode Penelitian dan Desain Penelitian 3.2.1. Metode Penelitian
Berdasarkan tingkat penjelasan dan bidang penelitian, maka jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dan verifikatif. Menurut Sugiyono (2007: 29), “Penelitian deskriptif adalah penelitian yang berfungsi untuk mendeskripsikan atau memberi gambaran terhadap objek yang diteliti melalui data sampel atau populasi sebagaimana adanya, tanpa melakukan analisis dan membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum”. Berdasarkan keterangan para ahli, maka penelitian deskriptif dapat disimpulkan sebagai penelitian yang dirancang untuk mendeskripsikan karakteristik dari sebuah populasi atau fenomena apa adanya. Penelitian deskriptif disini bertujuan untuk memperoleh deskripsi atau gambaran mengenai pelaksanaan diferensiasi produk dan pengaruhnya pada konsumen dalam keputusan pembelian produk-produk Mahanagari.
Berdasarkan jenis penelitian deskriptif dan verifikatif maka metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah explanatory survey. Menurut Sugiyono (2008:7) yang dimaksud dengan metode survey adalah:
“Metode survey yaitu metode penelitian yang dilakukan pada populasi besar maupun kecil, tetapi data yang dipelajari adalah data dari sampel yang diambil dari populasi tersebut, sehingga ditemukan kejadian-kejadian relatif, distribusi dan hubungan-hubungan antara variabel sosiologis maupun psikologis.”
(24)
Arif Setyawan, 2013
Pengaruh Difrensasi Produk Terhadap Keputusan Pembelian Kaos Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Survei dilakukan di lapangan dengan cara menyebarkan kuesioner kepada sampel responden untuk memperoleh fakta yang relevan mengenai hubungan kausal dan pengujian hipotesis. Berdasarkan kurun waktu penelitian yang dilaksanakan, maka metode yang digunakan adalah cross sectional method, karena penelitian ini dilaksanakan dalam kurun waktu kurang dari satu tahun.
1.2.2. Desain Penelitian
Perencanaan penelitian secara cermat akan membuat peneliti melakukan penelitian dengan lebih mudah. Desain penelitian adalah cara penelitian yang disusun dari metode yang disusun berdasarkan metode penelitian yang digunakan. Istijanto (2009:30) mengungkapkan bahwa desain riset dapat dibagi menjadi tiga macam yaitu:
1. Riset eksplanatori yaitu desain riset yang digunakan untuk mengetahui permasalahan dasar.
2. Riset deskriptif yaitu desain riset yang digunakan untuk menggambarkan sesuatu.
3. Riset kausal yaitu desain riset untuk menguji hubungan sebab akibat.
Desain ditunjukan untuk mempermudah peneliti dalam menemukan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan yang ada dalam penelitiannya, sehingga riset yang dilakukan menjadi lebih fokus terhadap variabel-variabel yang harus diteliti. Pada penelitian ini maka jenis riset yang digunakan adalah riset kausal karena yang diteliti adalah pengaruh sebab akibat antara diferensiasi produk dengan keputusan pembelian.
(25)
Arif Setyawan, 2013
Pengaruh Difrensasi Produk Terhadap Keputusan Pembelian Kaos Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
3.3. Operasionalisasi Variabel Penelitian
Operasional Variabel adalah penarikan batasan yang lebih menjelaskan ciri-ciri spesifik yang lebih substantif dari suatu konsep. Tujuannya agar peneliti dapat mencapai suatu alat ukur yang sesuai dengan hakikat variabel yang sudah di definisikan konsepnya, maka peneliti harus memasukkan proses atau operasionalnya alat ukur yang akan digunakan untuk kuantifikasi gejala atau variabel yang ditelitinya. (Chourmain 2008: 36)
Seperti yang disebutkan di dalam objek penelitian, bahwa pokok masalah yang di teliti adalah bersumber pada dua hal yaitu pengaruh diferensiasi produk sebagai variabel bebas atau independent variable (X) dan keputusan pembelian pelangan Mahanagari sebagai variabel tak bebas atau dependent variable (Y). operasionalisasi variabel disajikan pada Tabel 3.1.
Tabel 3.1
Operasionalisasi Variabel Penelitian
Variabel Konsep Variabel Indikator Ukuran Skala
No Kuisi
oner
1 2 3 4 5 6
Diferensiasi Produk (X) Diferensiasi produk adalah sebagai proses penembahan serangkaian perbedaan yang penting dan bernilai,guna membedakan tawaran perusahaan itu dari tawaran pesaing (Kotler dan Keller, 2012:290) Bentuk
Ukuran kaos Model kaos
Variasi warna kaos
1. Tingkat kelengkapan ukuran kaos
Ordinal 1 2. Tingkat
keberagaman model kaos (V-neck, turtle neck, O-neck)
Ordinal 2
3. Tingkat variasi warna kaos
Ordinal 3 Kualitas Kinerja Kualitas bahan kaos 1. Tingkat kualitas bahan kaos
(26)
Arif Setyawan, 2013
Pengaruh Difrensasi Produk Terhadap Keputusan Pembelian Kaos Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Kualitas sablon kaos Kualitas jahitan kaos 2. Tingkat kualitas sablon kaos
Ordinal 5 3. Tingkat
kualitas jahitan kaos
Ordinal 6 Kualitas Kesesuaian Kesesuain kaos dengan harga Standarisasi size kaos Standarisasi bahan kaos 1. Tingkat kesesuaian kaos dengan harga kaos
Ordinal 7
2. Tingkat kesesuaian standarisasi
size kaos
Ordinal 8
3. Tingkat kesesuain standarisasi bahan kaos
Ordinal 9
Daya Tahan Jangka waktu pemakaian kaos Jangka waktu elastisitas kaos
1. Tingkat jangka waktu
pemakaian kaos
Ordinal 10
2. Tingkat jangka waktu
elastisitas kaos
Ordinal 11
Keandalan Keandalan bahan kaos Keandalan sablon kaos Keandalan jahitan kaos 1. Tingkat keandalan bahan kaos
Ordinal 12
2. Tingkat keandalan sablon kaos
Ordinal 13
3. Tingkat keandalan jahitan kaos
Ordinal 14
Gaya Keunikan desain kaos Keragaman desain kaos 1. Tingkat keunikan desain kaos
Ordinal 15 2. Tingkat
keragaman desain kaos
(27)
Arif Setyawan, 2013
Pengaruh Difrensasi Produk Terhadap Keputusan Pembelian Kaos Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Keputusan Pembelian (Y) keputusan pembelian merupakan tahap evaluasi bagi konsumen untuk membentuk pilihan diantara merek yang ada dan membentuk niat untuk membeli merek yang paling disukai (Kotler & Keller, 2012: 170) Pilihan produk Kesesuaian penggunaan kaos Kenyamanan penggunaan kaos (casuality) 1. Tingkat kesesuaian penggunaan kaos
Ordinal 17
2. Tingkat kenyamanan penggunaan kaos
(casuality)
Ordinal 18
Pilihan Merek Kepercayaan merek kaos Kepopuleran merek kaos 3. Tingkat kepercayaan terhadap merek kaos Mahanagari
Ordinal 19
4. Tingkat kepopuleran merek kaos Mahanagari
Ordinal 20
Saluran Distribusi Kemudahan mendapatkan produk kaos Ketersediaan produk kaos Akses
menuju tempat pembelian kaos 5. Tingkat kemudahan mendapatkan produk kaos Mahanagari
Ordinal 21
6. Tingkat ketersediaan produk kaos Mahanagari
Ordinal 22
7. Tingkat kemudahan akses menuju tempat pembelian kaos Mahanagari
Ordinal 23
Jumlah Pembelian Pembelian
kaos bedasarkan
8. Tingkat jumlah pembelian kaos
Mahanagari bedasarkan jumlah
(28)
Arif Setyawan, 2013
Pengaruh Difrensasi Produk Terhadap Keputusan Pembelian Kaos Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
jumlah Pembelian
kaos
berdasarkan frekuensi
9. Tingkat jumlah pembelian kaos
Mahanagari bedasarkan frekuensi
Ordinal 25
Waktu Pembelian Waktu pembelian kaos berdasarkan kebutuhan Waktu pembelian kaos berdasarkan adanya promosi
10. Tingkat waktu pembelian kaos
Mahanagari bedasarkan kebutuhan
Ordinal 26
11. Tingkat waktu pembelian kaos Mahangari berdasarkan adanya promosi
Ordinal 27, 28
Metode Pembayaran Kemudahan cara membayar kaos Keragaman cara membayar kaos 12. Tingkat kemudahan cara membayar kaos
Ordinal 29
13. Tingkat keragaman cara membayar kaos
Ordinal 30
3.4. Sumber, Teknik Pengumpulan Data dan Teknik Penarikan Sampel 3.4.1. Sumber Data
Untuk kepentingan penelitian ini, jenis dan sumber data diperlukan dikelompokan ke dalam dua golongan yaitu:
(29)
Arif Setyawan, 2013
Pengaruh Difrensasi Produk Terhadap Keputusan Pembelian Kaos Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
1. Data Primer
Merupakan data secara langsung diperoleh dari sumbernya. Data ini berupa hasil wawancara dengan pihak manager store yang bersangkutan untuk memenuhi kelengkapan data yang diperlukan khusus untuk penelitian ini.
2. Data Sekunder
Merupakan data yang diperoleh secara tidak langsung, yakni dengan cara mencari informasi di berbagai media dan studi kepustakaan mengenai hal-hal yang berkaitan dengan masalah penelitian tersebut.
Untuk lebih jelasnya mengenai data dan sumber data yang digunakan dalam penelitian ini, maka peneliti mengumpulkan dan menyajikannya dalam Tabel 3.2 berikut.
Tabel 3.2
Jenis dan Sumber Data
No. Judul Data Sumber Data Kategori Data
1 Laju Pertumbuhan
Industri Pengolahan Non Migas (Kumulatif)
http://www.kemenperin.go.id Data Sekunder 2 Kontribusi Industri
Pengolahan Non Migas Terhadap PDB
http://www.kemenperin.go.id Data Sekunder 3 Karakteristik Industri
TPT
Makalah Perbanas Mei 2011 “Perkembangan Industri TPT Nasional 2010”
Data Sekunder 4 Pendapatan Distro berciri
Khas Bandung periode 2009 – 2011
Data Keuangan CV Mahanagari Nusantara, Baong, dan Bandoeng Bagoes-Bagoes
Data Primer
5 Omset per-bulan Gerai Mahanagari Cihampelas Walk Periode Mei 2011
– Mei 2012
Data Keuangan CV Mahanagari Nusantara
(30)
Arif Setyawan, 2013
Pengaruh Difrensasi Produk Terhadap Keputusan Pembelian Kaos Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
3.4.2. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data merupakan suatu cara yang digunakan untuk memperoleh data. Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan penulis dalam peneitian ini adalah sebagai berikut:
1. Observasi (pegamatan), dilakukan dengan mengamati objek yang berhubungan dengan masalah yang diteliti khususnya mengenai diferensiasi produk dan keputuan pembelian.
2. Studi kepustakaan, yaitu pengumpulan data dengan cara mempelajari buku, majalah, jurnal, situs website, dsb. guna memperoleh informasi yang berhubungan dengan teori-teori dan konsep-konsep yang berkaitan dengan masalah dan variabel yang diteliti dari diferensiasi produk dan keputusan pembelian.
3. Wawancara dilakukan untuk mempermudah memperoleh data dan juga mengetahui hal-hal yang lebih mendalam dari responden yang berkaitan dengan masalah dan variable yang diteliti dari diferensiasi produk dan keputusan pembelian. Dalam penelitian ini wawancara dilakukan kepada
store manager dan pihak manajemen Distro Mahanagari Cihampelas Walk
Bandung.
4. Kuesioner (angket), dilakukan dengan menyebarkan seperangkat daftar pertanyaan tertulis kepada responden yaitu para konsumen Distro Mahanagari Cihampelas Walk Bandung. Responden tinggal memilih alternatif jawaban yang telah disediakan pada masing-masing alternatif jawaban yang dianggap paling tepat. Dalam kuesioner ini penulis mengemukakan beberapa
(31)
Arif Setyawan, 2013
Pengaruh Difrensasi Produk Terhadap Keputusan Pembelian Kaos Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
pertanyaan yang merupakan elemen-elemen dari diferensiasi produk dan keputusan pembelian.
3.4.3. Populasi, Sampel dan Teknik Penarikan Sampel 3.4.3.1.Populasi
Di dalam melakukan penelitian, kegiatan pengumpulan data merupakan langkah penting guna mengetahui karakteristik dan populasi yang merupakan elemen-elemen dalam objek penelitian. Data tersebut digunakan untuk mengambil keputusan untuk menguji hipotesis. Menurut Sugiyono (2011: 80) mengemukakan pengertian populasi yaitu:
“Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang diterapkan oleh penulis untuk ditarik kesimpulan.”
Berdasarkan pengertian di atas, populasi yang diteliti dalam penelitian ini adalah konsumen Mahanagari di Cihampelas Walk. Berdasarkan informasi dari Ibu Isti, selaku Store Manager Mahanagari, Distro Mahanagari Ciwalk dalam 1 tahun dikunjungi oleh 5.104 konsumen dari jumlah total konsumen yang mewakili konsumen Kota Bandung, didapatkan rata-rata konsumen yang datang ke Distro Mahnagari tersebut adalah 425 konsumen tiap bulan. Sehingga Populasi yang penulis ambil dalam penelitian kepuasan konsumen Mahanagari adalah sebanyak 425.
(32)
Arif Setyawan, 2013
Pengaruh Difrensasi Produk Terhadap Keputusan Pembelian Kaos Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
3.4.3.2.Sampel
Untuk mengambil sampel dari populasi sampel yang representatif mewakili, maka diupayakan setiap subjek dalam populasi mempunyai peluang yang sama untuk menjadi sampel. Menurut Sugiyono (2011: 81) sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Bila populasi besar, dan penulis tidak mungkin mempelajari semua yang ada pada populasi, misalnya karena keterbatasan dana, tenaga, waktu, maka penulis dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi itu.
Agar memperoleh sampel yang representatif dari populasi, maka setiap subjek dalam populasi diupayakan untuk memiliki peluang yang sama untuk menjadi sampel. Adapun rumus yang digunakan untuk mengukur sampel menggunakan rumus Slovin (Husein Umar, 2008: 141), yakni ukuran sampel yang merupakan perbandingan dari ukuran populasi dengan presentasi kelonggaran ketidaktelitian, karena dalam pengambilan sampel dapat ditolelir atau diinginkan. Dalam pengambilan sampel ini digunakan taraf kesalahan sebesar 10%. Adapun rumus yang digunakan yaitu sebagai berikut:
= �
1 +� 2
Dimana:
n = Ukuran Sampel N = Ukuran Populasi
e = Kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan sampel yang dapat ditolerir. Berdasarkan perhitungan dengan rumus dalam pengamblan sampel di atas, maka didapat jumlah sampel sebanyak:
(33)
Arif Setyawan, 2013
Pengaruh Difrensasi Produk Terhadap Keputusan Pembelian Kaos Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
n = 425
1+425.0.12= 81
Menurut Winarno Surakhmad (1998: 100) “Untuk jaminan ada baiknya sampel selalu ditambah sedikit lagi dari jumlah matematik”. Agar sampel yang digunakan representative, maka sampel yang digunakan dalam penelitian ini berjumlah 90 orang responden.
3.4.3.3.Teknik Penarikan Sampel
Teknik penarikan sampel merupakan teknik untuk menentukan sampel yang akan digunakan dalam penelitian, sehingga dapat diperoleh nilai karakteristik perkiraan (estimate value). Sugiyono (2011: 181) mengemukakan bahwa: “teknik penarikan sampel adalah merupakan teknik pengambilan sampel yang akan digunakan”. Menurut Suharsimi Arikunto (2009: 111) teknik pengambilan sampel harus dilakukan sedemikian rupa sehingga diperoleh sampel (contoh) yang benar-benar dapat berfungsi sebagai contoh atau menggambarkan keadaan populasi yang sebenarnya.
Dalam penelitian ini penulis menggunakan teknik systematic random
sampling untuk populasi yang bergerak. Menurut Sugiyono (2008: 73) “Metode
pengambilan acak sistematis dengan jarak tertentu dari suatu kerangka sampel yang telah diurutkan”. Dengan demikian, tersedianya suatu populasi sasaran yang tersusun (ordered population target) merupakan prasyarat penting bagi dimungkinkannya pelaksanaan pengambilan sampel dengan metode acak sistematis.
(34)
Arif Setyawan, 2013
Pengaruh Difrensasi Produk Terhadap Keputusan Pembelian Kaos Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Populasi dalam penelitian ini adalah populasi bergerak. Menurut Al Rasyid (1994: 66) cara sistematik memiliki kelebihan yaitu bisa dilakukan meskipun tidak ada kerangka sampling.
Mengingat pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuisioner setelah data yang diperoleh dari responden melalui kuisioner terkumpul, langkah selanjutnya adalah mengolah dan menafsirkan data sehingga dari hasil tersebut dapat dilihat apakah antara variabel diferensiasi produk (X) terdapat pengaruhnya atau tidak terhadap variabel keputusan pembelian (Y). dalam melaksanakan pengolahan data, peneliti menggunakan prosedur sebagai berikut:
1. Susun sampling frame.
2. Tetapkan jumlah sampel yang ingin diambil. 3. Tentukan K (kelas interval).
4. Tentukan angka atau nomor awal di antara kelas interval tersebut secara acak atau random.
5. Mulailah mengambil sampel dimulai dari angka atau nomor awal yang terpilih.
6. Pilihlah sebagai sampel angka atau nomor interval berikutnya.
3.5. Uji Reliabilitas
Instrumen penelitian disamping harus valid juga harus dapat dipercaya
(reliable). Reliabilitas menunjuk pada suatu pengertian bahwa sesuatu instrumen
cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik. Pengukuran yang memiliki reliabilitas tinggi, yaitu
(35)
Arif Setyawan, 2013
Pengaruh Difrensasi Produk Terhadap Keputusan Pembelian Kaos Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
pengukuran yang mampu memberikan hasil ukur yang terpercaya (reliable). Reliabel adalah instrumen yang bila digunakan beberapa kali untuk mengukur objek yang sama, akan menghasilkan data yang sama (Sugiyono, 2004: 267).
Jika suatu instrumen dapat dipercaya maka data yang dihasilkan oleh instrumen tersebut dapat dipercaya. Pengujian reliabilitas kuisioner penelitian dilakukan dengan rumus alpha. Rumus alpha digunakan untuk mencari reliabilitas instrumen yang skor nya bukan 1 dan 0, misalnya angket atau soal bentuk uraian (Arikunto 2006: 196).
Rumus yang digunakan untuk mengukur reliabilitas adalah: rn= −1 1− �
2
� 2
Keterangan:
rn = Reabilitas instrumen
k = Banyaknya butir pertanyaan atau butir soal Sr2 = Deviasi Standar Total
∑Sb2
= Jumlah deviasi standar bulir Sedangkan rumus variansnya adalah:
S2= � 2 ( )2
�
−1
Keterangan:
N = Jumlah sampel n = Jumlah responden X = Nilai skor yang dipilih S2 = Nilai varians
(36)
Arif Setyawan, 2013
Pengaruh Difrensasi Produk Terhadap Keputusan Pembelian Kaos Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Keputusan uji reliabilitas ditentukan sebagai berikut:
1) Jika koefisien internal seluruh item r hitung > r tabel dengan tingkat kesalahan 5% maka item pertanyaan dikatakan reliabel.
2) Jika koefisien internal seluruh item r hitung < r tabel dengan tingkat kesalahan 5% maka item pertanyaan dikatakan tidak reliabel.
3.6. Rancangan Analisis Data dan Uji Hipotesis 3.6.1. Rancangan Analisis Data
Kegiatan analisis data dilakukan setelah seluruh data terkumpul. Setelah data terkumpul. Setelah data terkumpul, dimulailah langkah pengolahan data dan menafsirkan data hasil pengolahan tersebut, sehingga dari hasil tersebut dapat dilihat apakah variabel (X) diferensiasi produk berpengaruh positif terhadap variabel (Y) keputusan pembelian konsumen.
Prosedur yang digunakan dalam pengolahan data penelitian sebagai berikut:
1. Editing, yaitu pemeriksaan angket yang terkumpul kembali setelah diisi oleh
responden. Pemeriksaan tersebut menyangkut kelengkapan pengisian angket secara menyeluruh.
2. Scoring, skala pengukuran yang digunakan adalah skala likert yaitu skala
yang digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial (Sugiyono 2011: 93). Jawaban setiap instrumen skala ini mempunyai gradasi dari sangat positif sampai
(37)
Arif Setyawan, 2013
Pengaruh Difrensasi Produk Terhadap Keputusan Pembelian Kaos Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
sangat negatif, yang dapat berupa kata-kata. Hal tersebut dapat dilihat pada Table 3.3.
Tabel 3.3
Pola Skoring Kuisioner Skala Lima
Bervariasi 5 4 3 2 1 Tidak bervariasi
Lengkap 5 4 3 2 1 Tidak lengkap
Bagus 5 4 3 2 1 Jelek
Susah 5 4 3 2 1 Mudah
Populer 5 4 3 2 1 Tidak populer
Sumber: Sugiyono (2011: 94)
3. Tabulasi, dalam hal ini hasil scoring dituangkan kedalam tabel rekapitulasi secara lengkap untuk seluruh item setiap variabel.
4. Tahap uji coba kuisioner, untuk menguji layak tidaknya kuisioner disebarkan kepada responden, maka penulis melakukan dua tahap pengujian yaitu validitas dan reabilitas.
5. Untuk menjawab tujuan penelitian yang bersifat deskriptif adalah melalui tinjauan kontinum dan perbandingan rata-rata data sampel, sedangkan untuk menjawab tujuan penelitian yang bersifat asosiatif atau verifikatif maka digunakan teknik analisis regresi sederhana.
3.6.2. Pengujian Validitas dan Reliabilitas 3.6.2.1. Pengujian Validitas
Menurut Suharsimi Arikunto (2006: 168) “Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat kevalidan dan kesahihan suatu instrumen. Suatu instrument yang kurang berarti memiliki validitas rendah”. Uji validitas yang dilakukan bertujuan untuk menguji sejauh mana item kuisioner yang valid dan
(38)
Arif Setyawan, 2013
Pengaruh Difrensasi Produk Terhadap Keputusan Pembelian Kaos Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
mana yang tidak. Hal ini dilakukan dengan mencari kolerasi setiap item pertanyaan dengan skor total pertanyaan untuk hasil jawaban responden yang mempunyai skala pengukuran ordinal minimal serta pilihan jawaban lebih dari dua pilihan, perhitungan korelasi antara pertanyaan pertama dengan skor total digunakan alat uji kolerasi Pearson (product moment coefisient of correlation) dengan rumus:
r= � XY− X .( Y)
� X2 –( X)2 ( X)2 � Y2− ( Y)2 Keterangan:
r = Koefisien validitas item yang diacari
X = Skor yang diperoleh subjek dari seluruh item Y = Skor total
∑X = Jumlah skor dalam distribusi X ∑Y = Jumlah skor dalam distribusi Y ∑X2
= Jumlah kuadrat dalam skor distribusi X ∑Y2
= Jumlah kuadrat dalam skor distribusi Y n = Banyaknya responden
Pengujian keberartian koefisien (rb) dilakukan dengan taraf signifikan 5%. Rumus uji t yang digunakan adalah sebagai berikut:
= −2 (Riduwan, 2008:110)
2 1
2 s s
r N r t
(39)
Arif Setyawan, 2013
Pengaruh Difrensasi Produk Terhadap Keputusan Pembelian Kaos Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Keterangan: t = Nilai thitung
r = Koefisien Korelasi hasil rhitung n = Jumlah Responden
distribusi (Tabel t) untuk = 0,05 dan derajat kebebasan (db = n-2).
Dalam penelitian dapat berinterprestasi terhadap kuatnya suatu hubungan dengan melihat besarnya koefisien korelasi. Berikut Tabel 3.4 yang memberikan interprestasi terhadap koefisien korelasi.
Tabel 3. 4
Interprestasi Besarnya Koefisien Korelasi Interval Koefisien Interprestasi Antara 0,700 sampai dengan 1,00 Sangat tinggi Antara 0,600 sampai dengan 0,500 Tinggi Antara 0,500 sampai dengan 0,400 Agak tinggi Antara 0,400 sampai dengan 0,300 Sedang Antara 0,300 sampai dengan 0,200 Agak Tidak tinggi Antara 0,200 sampai dengan 0,100 Tidak tinggi Antara 0,100 sampai dengan 0,00 Sangat tidak tinggi
Sumber: Suharsimi Arikunto (2010: 319)
Pengujian validitas instrumen dalam penelitian ini dilakukan pada setiap
item pernyataan, yang terdiri dari 30 item. Keputusan pengujian validitas
instrumen:
1. Jika rhitung > rtabel, berarti item istrumen penelitian dianggap layak (valid) 2. Jika rhitung≤ rtabel, berarti item istrumen penelitian dianggap tidak valid.
Pengujian validitas item instrumen dilakukan dengan bantuan SPSS 17 for
Windows. Output yang dihasilkan dari pengelolaan SPSS merupakan data rhitung untuk lebihmengetahui apakah nilainya signifikan atau tidak, maka dilakukannya uji korelasi perbandingan antara rhitung dengan rtabel agar diperoleh nilai yang
(40)
Arif Setyawan, 2013
Pengaruh Difrensasi Produk Terhadap Keputusan Pembelian Kaos Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
signifikan, maka rhitung harus lebih besar dari rtabel (dilihat dari r product moment dengan taraf signifikan 5% dan derajat kebebasan n-2) dengan ketetapan rtabel 0,300. Hasil pengujian validitas instrumen untuk setiap item pernyataan dalam penelitian ini diperlihatkan pada Tabel 3.5.
Tabel 3. 5
Hasil Pengujian Validitas Instrumen Penelitian No.
Item Pernyataan r hitung r kritis Keputusan
Diferensiasi Produk (X) 1 Tingkat kelengkapan ukuran kaos
Mahanagari 0,641 0,300 Valid
2 Tingkat keberagaman model kaos
(V-neck, turtle (V-neck, O-neck) Mahanagari 0,331 0,300 Valid 3 Tingkat variasi warna kaos Mahanagari 0,501 0,300 Valid
4 Tingkat kualitas bahan kaos 0,418 0,300 Valid
5 Tingkat kualitas sablon kaos 0,668 0,300 Valid
6 Tingkat kualitas jahitan kaos 0,612 0,300 Valid
7 Tingkat kesesuain kaos dengan harga 0,478 0,300 Valid 8 Tingkat kesesuaian kaos dengan
standarisasi ukuran 0,528 0,300 Valid
9 Tingkat kesesuain kaos dengan
standarisasi bahan 0,727 0,300 Valid
10 Tingkat jangka waktu pemakaian kaos 0,558 0,300 Valid 11 Tingkat jangka waktu elastisitas kaos 0,498 0,300 Valid
12 Tingkat keandalan bahan kaos 0,552 0,300 Valid
13 Tingkat keandalan sablon kaos 0,645 0,300 Valid
14 Tingkat keandalan jahitan kaos 0,688 0,300 Valid
15 Tingkat keunikan desain kaos 0,440 0,300 Valid
16 Tingkat keragaman desain kaos 0,552 0,300 Valid
Keputusan Pembelian Kaos (Y) 17 Tingkat kasualitas penggunaan kaos
(casuality) 0,636 0,300 Valid
18 Tingkat kenyamanan penggunaan kaos 0,318 0,300 Valid 19 Tingkat kepercayaan terhadap merek
kaos Mahanagari 0,724 0,300 Valid
20 Tingkat kepopuleran merek kaos
Mahanagari 0,347 0,300 Valid
21
Tingkat kemudahan mendapatkan produk
(41)
Arif Setyawan, 2013
Pengaruh Difrensasi Produk Terhadap Keputusan Pembelian Kaos Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
No.
Item Pernyataan r hitung r kritis Keputusan
22 Tingkat ketersediaan produk kaos
Mahanagari 0,773 0,300 Valid
23 Tingkat kemudahan akses menuju tempat
pembelian kaos Mahanagari 0,544 0,300 Valid
24 Tingkat jumlah pembelian kaos
Mahanagari dalam satu kali transaksi 0,678 0,300 Valid 25 Tingkat frekuensi pembelian kaos
Mahanagari 0,491 0,300 Valid
26 Tingkat pembelian kaos berdasarkan
kebutuhan 0,592 0,300 Valid
27 Tingkat pembelian pada saat ada
discount 0,500 0,300 Valid
28 Tingkat pembelian pada saat ada event 0,334 0,300 Valid 29 Tingkat keragaman metode pembayaran 0,563 0,300 Valid 30 Tingkat kemudahan metode pembayaran 0,708 0,300 Valid
Sumber: Hasil pengolahan data pada SPSS 17 for Windows
Berdasarkan Tabel 3.5 pada instrumen variabel diferensiasi produk dapat diketahui bahwa nilai tertinggi terdapat pada pernyataan tingkat kesesuaian kaos dengan standarisasi bahan yang bernilai 0,727, sedangkan nilai terendah terdapat pada pertanyaan tingkat keberagaman model kaos (V-neck, turtle neck, O-neck) yang bernilai 0,331 sehingga dapat ditafsirkan bahwa indeks korelasinya tinggi. Pada instrumen variabel keputusan pembelian kaos dapat diketahui bahwa permyataan paling tinggi terdapat pada tingkat ketersediaan produk kaos yang bernilai 0,773 dan nilai terendah terdapat pada pertanyaan tingkat kenyamanan penggunaan kaos yaitu 0,318, sehingga bisa disimpulkan bahwa kolerasinya cukup tinggi.
3.6.2.2. Pengujian Reliabilitas
Instrumen penelitian disamping harus valid juga harus dapat dipercaya
(42)
Arif Setyawan, 2013
Pengaruh Difrensasi Produk Terhadap Keputusan Pembelian Kaos Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik. Pengukuran yang memiliki reliabilitas tinggi, yaitu pengukuran yang mampu memberikan hasil ukur yang terpercaya (reliabel). Reliable adalah instrumen yang bila digunakan beberapa kali untuk mengukur objek yang sama, akan menghasilkan data yang sama (Sugiyono, 2004: 267).
Jika suatu instrumen dapat dipercaya maka data yang dihasilkan oleh instrumen tersebut dapat dipercaya. Pengujian reabilitas kuisioner penelitian dilakukan dengan rumus alpha. Rumus alpha digunakan untuk mencari reabilitas instrumen yang skor nya bukan 1 dan 0, misalnya angket atau soal bentuk uraian (Arikunto 2006: 196).
Rumus yang digunakan untuk mengukur reliabilitas adalah: rn= −1 1− �
2
� 2
Keterangan:
rn = Reabilitas instrumen
k = Banyaknya butir pertanyaan atau butir soal Sr2 = Deviasi Standar Total
∑Sb2
= Jumlah deviasi standar bulir Sedangkan rumus variansnya adalah:
S2= � 2 ( )2
�
−1
Keterangan:
N = Jumlah sampel n = Jumlah responden
(43)
Arif Setyawan, 2013
Pengaruh Difrensasi Produk Terhadap Keputusan Pembelian Kaos Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
X = Nilai skor yang dipilih S2 = Nilai varians
Keputusan uji reabilitas ditentukan sebagai berikut:
1) Jika koefisien internal seluruh item r hitung > r tabel dengan tingkat kesalahan 5% maka item pertanyaan dikatakan reliable.
2) Jika koefisien internal seluruh item r hitung < r tabel dengan tingkat kesalahan 5% maka item pertanyaan dikatakan tidak reliable.
Berdasarkan hasil pengujian reliabilitas instrumen yang dilakukan dengan mengggunakan bantuan program SPSS 17.0 for Windows diketahui bahwa semua variabel reliabel. Pengujian korelasi (y) dilakukan dengan taraf signifikan 5% dengan jumlah 30 responden.
Tabel 3. 6
Hasil Pengujian Realibilitas Diferensiasi Produk Dan Keputusan Pembelian Kaos Pada Konsumen Distro Mahanagari Cihampelas Walk Bandung
NO Variabel Alpha
Cronbrach
Kesimpulan
1. Diferensiasi Produk 0,702 Reliable
2. Keputusan Pembelian Kaos 0,702 Reliable
Sumber: hasil pengolahan data 2012 menggunakan SPSS 17 for Windows
Dari Tabel 3.6 dapat terlihat bahwa koefisien reliabilitas variabel X dan Y mempunyai nilai yang sama yaitu 0,702, terbukti lebih besar dari 0,7, oleh karena itu, keseluruhan item pernyataan yang terdapat dalam kuesioner penelitian telah reliabel sesuai dengan uji reliabilitas.
3.6.3. Teknik Pengumpulan Data
Untuk mendapatkan data yang diinginkan maka ada beberapa tahapan yang harus dilakukan. Menurut Sugiyono (2012: 15) “Skala ordinal adalah skala
(44)
Arif Setyawan, 2013
Pengaruh Difrensasi Produk Terhadap Keputusan Pembelian Kaos Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
yang datanya berbentuk rangking atau peringkat, dan jarak antara satu data dengan data yang lain tidak sama”. Untuk memberikan nilai terhadap jawaban dalam kuesioner dibagi dalam lima tingkat alternatif jawaban yang disusun bertingkat dengan pemberian bobot nilai (skor).
Mengingat skala pengukuran dalam menjaring data penelitian ini seluruhnya diukur dalam skala ordinal, yaitu skala yang berjenjang dimana sesuatu “lebih” atau “kurang” dari yang lain. Maka skala ordinal tersebut harus dirubah kedalam bentuk skala interval, karena merupakan syarat pengolahan data dengan penerapan statistic parametric dengan menggunakan Methode Successive
Interval (MSI).
1. Method Succesive Interval (MSI)
Langah-langkah untuk melakukan transformasi data tersebut adalah sebagai berikut:
a. Menghitung frekuensi (f) pada setiap pilihan jawaban, berdasrkan hasil jawaban responden pada setiap jawaban.
b. Berdasarkan frekuensi yang diperoleh untuk setiap pertanyaan, dilakukan perhitungan proporsi (p) setiap pilihan jawabandengan cara membagi frekuensi dengan jumlah responden.
c. Berdasarkan proporsi tersebut, selanjutnya dilakukan perhitungan proporsi kumulatif untuk setiap pilihan jawaban.
d. Menentukan nilai batas untuk setiap pertanyaan dan setiap pilihan jawaban. e. Menentukan nilai interval rata-rata untuk setiap pilihan jawaban melalui
(45)
Arif Setyawan, 2013
Pengaruh Difrensasi Produk Terhadap Keputusan Pembelian Kaos Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
ScaleValue = � � � �� � − (� � � �� � ) � �� � − ( � �� � )
f. Hitung skor (nilai hasil transformasi) untuk setiap pilihan jawaban melalui persamaan berikut:
Score = Scale value + | Scale Value minimum | + 1 2. Analisis Regresi Linier Sederhana
Tujuan penggunaan analisis reggresi adalah untuk melakukan prediksi, bagaimana perubahan nilai variabel dependen apabila nilai variable independent dimanipulasi (dinaikan atau diturunkan nilainya). Penelitian ini menggunakan regresi linier sederhana.
Dalam analisis regresi linier sederhana, terdapat suatu variabel yang diramalkan (dependent variable) yaitu diferensiasi produk dan (independent
variable) yang dipengaruhinya yaitu keputusan pembelian. Maka bentuk umum
linier sederhana ini adalah:
Y = a + bX
(Sugiyono, 2011: 188)
Dimana:
Y = Subjek dalam variabel dependen yang diprediksikan a = Harga Y bila X=0 (harga konstan)
b = Angka arah atau koefisien regresi, yang menunjukkan angka peningkatan ataupun penurunan variable dependen yang didasarkan pada variable independen. Bila b (+) maka naik, dan (-) maka terjadi penurunan.
(46)
Arif Setyawan, 2013
Pengaruh Difrensasi Produk Terhadap Keputusan Pembelian Kaos Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Langkah-langkah yang dilakukan dalam analisis regresi sederhana adalah sebagai berikut:
1) Mencari harga-harga yang akan digunakan dalam menghitung koefisien a dan b, yaitu: ∑X ∑Y dan ∑XY ∑X2∑Y2
2) Mencari koefisisen regresi a dan b dengan rumus sebagai berikut: a = Y X2 − ( X)( XY )
X2− X 2 (Sugiyono, 2011:183)
b = XY−( X)( Y)
X2− X 2 (Sugiyono, 2011:183)
X dikatakan mempengarui Y, jika berubahnya nilai X akan menyebabkan adanya perubahan nilai Y, artinya naik turunnya X akan membuat nilai Y juga naik turun, dengan demikian nilai Y ini akan bervariasi. Namun nilai Y bervariasi tersebut tidak semata-mata disebabkan oleh X, karena masih ada faktor lain yang menyebabkannya.
3.6.4. Koefisien Determinasi
Koefisien determinasi adalah kuadrat koefisien korelasi. Dalam penggunaan koefisien determinasi dinyatakan dalam persen sehingga harus dikalikan 100%. Koefisien determinasi ini digunakan untuk mengetahui persentase pengaruh yang terjadi dari variable bebas terhadap variable tak bebas, dengan asumsi 0 ≤ r2≥ 1
.
KP = r2 x 100% (Riduwan, 2006:136)
Keterangan:
(47)
Arif Setyawan, 2013
Pengaruh Difrensasi Produk Terhadap Keputusan Pembelian Kaos Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
r = Nilai koefisien korelasi
3.6.5. Rancangan Uji Hipotesis
Objek penelitian yang menjadi variabel bebas atau independent variable yaitu diferensiasi produk (X) yang terdiri dari (X1) Form, (X2) Performance
Quality, (X3) Conformance Quality, (X4) Durability, (X5) Reliability, (X6) Style,
sedangkan variabel dependen adalah keputusan pembelian kaos (variabel Y) yang terdiri dari (Y1) Pemilihan produk, (Y2) Pemiliha merek, (Y3) Saluran Distribusi, (Y4) Jumlah pembelian, (Y5) Waktu pembelian, (Y6) Metode pembayaran. Adapun yang menjadi hipotesis utama dalam penelitian ini adalah terdapat pengaruh positif antara Diferensiasi Produk dengan Keputusan Pembelian Kaos di Distro Mahanagari Cihampelas Walk Bandung. Untuk menguji hipotesis dalam penelitian ini meliputi uji koefisien arah regresi .Hipotesis tersebut digambarkan sebagai berikut:
Gambar 3.1 Model Regresi Keterangan:
X = Variabel Diferensiasi Produk Y = Variabel Keputusan pembelian kaos
Y
X
(48)
Arif Setyawan, 2013
Pengaruh Difrensasi Produk Terhadap Keputusan Pembelian Kaos Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Є = Residu (variabel lain diluar variabel X yang berpengaruh) ke variabel akibat (endogenus) dinyatakan oleh besarnya nilai numerik dari variabel
eksogenus.
Untuk menguji keberartian koefisien arah regresi dilakukan dengan menggunakan rumus berikut ini:
� =� � 2
�2� (Sudjana,2001: 16)
Secara statistik pengujian hipotesis keberartian arah regresi adalah:
Ho : β1 = 0, Koefisien arah regresi tidak berarti, artinya tidak terdapat pengaruh antara Diferensiasi Produk (X) yang terdiri dari (X1) Form, (X2)
Performance Quality, (X3) Conformance Quality, (X4) Durability, (X5)
Reliability, (X6) Style, sedangkan variabel dependen adalah keputusan pembelian
kaos (variabel Y) yang terdiri dari (Y1) pemilihan produk, (Y2) pemilihan merek, (Y3) saluran distribusi, (Y4) jumlah pembelian, (Y5) waktu pembelian, (Y6) metode pembayaran di Distro Mahanagari Cihampelas Walk.
Signifikansi koefisien korelasi antara variabel X dan Y di uji dengan membandingkan thitung dan ttabel . Rumus dari distribusi student adalah:
= −2
1− 2 (Riduwan, 2006:137) Keterangan:
t = Distribusi student
r = koefisien korelasi product moment n = banyaknya data
(49)
Arif Setyawan, 2013
Pengaruh Difrensasi Produk Terhadap Keputusan Pembelian Kaos Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Kriteria pengambilan keputusan untuk hipotesis yang diajukan adalah: Jika thitung > ttabel , maka H0 diyolak dan H1 diterima
Jika thitung < ttabel , maka H0 diterima dan H1 ditolak
Taraf kesalahan 0,05 dengan derajat kebebasan dk (n-2) serta pada uji satu pihak, yaitu uji pihak kanan. Secara statistik, hipotesis yang akan diuji dalam rangka pengambilan keputusan penerimaan atau penolakan hipotesis dapat ditulis sebagai berikut:
H1 : ρ = 0, artinya tidak terdapat pengaruh Diferensiasi Produk (X) yang terdiri dari (X1) Form, (X2) Performance Quality, (X3) Conformance Quality, (X4)
Durability, (X5) Reliability, (X6) Style, sedangkan variabel dependen adalah
keputusan pembelian kaos (variabel Y) yang terdiri dari (Y1) pemilihan produk, (Y2) pemilihan merek, (Y3) saluran Distribusi, (Y4) jumlah pembelian, (Y5) waktu pembelian, (Y6) metode pembayaran di Distro Mahanagari Cihampelas Walk.
H0 : ρ > 0 , artinya terdapat pengaruh antara diferensiasi Produk (X) yang terdiri dari (X1) Form, (X2) Performance Quality, (X3) Conformance Quality, (X4)
Durability, (X5) Reliability, (X6) Style, sedangkan variabel dependen adalah
keputusan pembelian kaos (variabel Y) yang terdiri dari (Y1) pemilihan produk, (Y2) pemiliha merek, (Y3) saluran distribusi, (Y4) jumlah pembelian, (Y5) waktu pembelian, (Y6) metode pembayaran di Distro Mahanagari Cihampelas Walk.
(50)
Arif Setyawan, 2013
Pengaruh Difrensasi Produk Terhadap Keputusan Pembelian Kaos Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
(51)
Arif Setyawan, 2013
Pengaruh Difrensasi Produk Terhadap Keputusan Pembelian Kaos Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Berdasarkan uraian-uraian teori, hasil penelitian, dan pengujian analisis regresi yang dilaksanakan mengenai pengaruh diferensiasi produk terhadap keputusan pembelian kaos menurut konsumen Distro Mahangari Cihampelas Walk Bandung dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Gambaran secara keseluruhan kondisi diferensiasi produk berada pada kategori tinggi. Berdasarkan penelitian ini, diketahui indikator diferensiasi produk yang paling baik adalah kualitas kesesuaian. Sedangkan indikator yang paling rendah adalah gaya. Penilaian tertinggi diberikan kepada kualitas kesesuaian karena menurut konsumen Distro Mahanagari kualitas kesesuaian adalah faktor penting, dimana mereka ingin mengorbankan harga yang sesuai dengan kualitas yang mereka inginkan pada setiap produk yang mereka beli, khususnya pada produk kaos Mahanagari.
2. Gambaran secara keseluruhan kondisi keputusan pembelian berada pada kategori tinggi. Berdasarkan penelitian ini, diketahui indikator keputusan pembelian yang paling baik adalah pemilihan saluran distribusi. Sedangkan indikator yang paling rendah adalah pemilihan. Penilaian tertinggi diberikan kepada pemilihan saluran distribusi kaos Mahanagari karena menurut konsumen Distro Mahanagari untuk mendapatkan kaos Mahanagari adalah sangat mudah, karena selain tersedia di distro-distro Mahanagari juga bisa didapatkan secara online.
3. Terdapat pengaruh yang positif antara diferensiasi produk dengan keputusan pembelian kaos Mahanagari menurut konsumen Distro Mahanagari Cihampelas Walk Bandung yang menunjukkan tingkat korelasi yang tinggi. Sementara pengaruh diferensiasi produk
(1)
(2)
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Berdasarkan uraian-uraian teori, hasil penelitian, dan pengujian analisis regresi yang dilaksanakan mengenai pengaruh diferensiasi produk terhadap keputusan pembelian kaos menurut konsumen Distro Mahangari Cihampelas Walk Bandung dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Gambaran secara keseluruhan kondisi diferensiasi produk berada pada kategori tinggi. Berdasarkan penelitian ini, diketahui indikator diferensiasi produk yang paling baik adalah kualitas kesesuaian. Sedangkan indikator yang paling rendah adalah gaya. Penilaian tertinggi diberikan kepada kualitas kesesuaian karena menurut konsumen Distro Mahanagari kualitas kesesuaian adalah faktor penting, dimana mereka ingin mengorbankan harga yang sesuai dengan kualitas yang mereka inginkan pada setiap produk yang mereka beli, khususnya pada produk kaos Mahanagari.
2. Gambaran secara keseluruhan kondisi keputusan pembelian berada pada kategori tinggi. Berdasarkan penelitian ini, diketahui indikator keputusan pembelian yang paling baik adalah pemilihan saluran distribusi. Sedangkan indikator yang paling rendah adalah pemilihan. Penilaian tertinggi diberikan kepada pemilihan saluran distribusi kaos Mahanagari karena menurut konsumen Distro Mahanagari untuk mendapatkan kaos Mahanagari adalah sangat mudah, karena selain tersedia di distro-distro Mahanagari juga bisa didapatkan secara online.
3. Terdapat pengaruh yang positif antara diferensiasi produk dengan keputusan pembelian kaos Mahanagari menurut konsumen Distro Mahanagari Cihampelas Walk Bandung yang menunjukkan tingkat korelasi yang tinggi. Sementara pengaruh diferensiasi produk
(3)
yang terdiri dari bentuk, kualitas kinerja, kualitas kesesuaian, daya tahan, keandalan, dan gaya terhadap keputusan pembelian yang terdiri dari pemilihan produk, pemilihan merek, pemilihan saluran distribusi, jumlah pembelian, waktu pembelian dan metode pembayaran.
5.2. Saran
Berdasarkan hasil penelitian yang telah diperoleh dan temuan yang telah dihasilkan, maka penulis menyatakan hal-hal sebagai berikut dengan harapan dapat memberikan manfaat dan menjadi masukan bagi CV. Mahanagari Nusantara, yaitu sebagai berikut:
1. Gaya merupakan hal yang harus diperhatikan perusahaan. Dalam hal ini pihak perusahaan disarankan melakukan perubahan atau modifikasi gaya dan desain produk kaos Mahanagari agar lebih menarik lagi khususnya bagi para pelajar. Gaya mengedepankan tampilan luar dan membuat orang bosan sedangkan desain lebih ke dalam inti produk. Desain yang baik dapat memberikan kontribusi dalam hal kegunaan produk dan juga penampilannya. Gaya dan desain produk kaos Mahangari yang baik akan dapat menarik perhatian, meningkatkan kinerja produk, memotong biaya promosi, dan memberikan keunggulan bersaing dengan kompetitor di pasar sasaran.
2. Pemilihan produk disarankan untuk lebih ditingkatkan lagi. Ini disebabkan karena pilihan produk yang kurang bervariatif, sehingga Mahanagari untuk meningkatkan keputusan pembelian harus banyak membuat produk baru yang lebih bervariatif sehingga pemilihan produk semakin beragam dan membuat konsumen semakin ingin membeli produk-produk kaos dari Mahanagari.
3. Diharapkan peneliti dapat melakukan studi penelitian secara lebih mendalam lagi terhadap produk kaos Mahanagari, mempertimbangkan faktor-faktor lain seperti harga, citra merek, promosi, dan lainnya yang mempengaruhi keputusan pembelian kaos
(4)
Mahanagari, sehingga dapat memberikan hasil dan kontribusi yang maksimal untuk peneliti dan perusahaan tersebut.
(5)
DAFTAR PUSTAKA
SUMBER BUKU
Al-Rasyid. H. (1994) Teknik Penarikan Sampel dan Penyusunan Skala.
Arikunto, Suharsimi. (2006). Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik.
Jakarta: PT Rineka Cipta.
Arikunto, S. (2009) Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Edisi Revisi
6. Jakarta: Rineka Cipta.
Chourmain, Imam M.A.S. (2008) Acuan Normatif Penelitian Untuk Penulisan
Skripsi, Tesis dan Disertasi. Jakarta: Al-Haramain Publishing House.
Hermawan, Kertajaya (2004) Hermawan Kertajaya on Marketing Mix. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Hurriyati, Ratih. (2010) Bauran Pemasaran Jasa dan Loyalitas Konsumen. Bandung: Alfabeta.
Husein, Umar. (2008) Metode Penelitian untuk Skripsi dan Tesis Bisnis. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
Istijanto. (2009) Aplikasi Praktis Riset Pemasaran. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Kristianto, Jajat. (2012) Manajemen Pemasaran Internasional, Sebuah Pendekatan Strategi. Bandung: Erlangga.
Ricky W.Griffin, Ronald J. Ebert W. (2003) Bisnis, Jilid 1. Jakarta: Prenhallindo. Riduwan. (2006) Metode dan Teknis Menyusun Tesis. Bandung: Alfabeta.
(6)
Riduwan. (2008) Metode dan Teknik Menyusun Proposal Penelitian. Bandung: Alfabeta.
Sudjana. (2001) Metoda Statistika. Bandung: Tarsito.
Sugiyono. 2004. Metode Penelitian Bisnis. Bandung: CV. Alfabeta.
Sugiyono. (2008) Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Sugiyono. (2011) Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: CV Alfabeta.
Suharsimi, Arikunto. (2010) Prosedur Penelitian suatu Pendekatan Praktis. Jakarta: Rinekap Cipta.
Winarno Surakhmad. (1998) Pengantar Penelitian Ilmiah. Bandung: Tarsito.
E-BOOK DAN JURNAL
Kotler, Philip, Kevin Lane Keller. (2012) Marketing Management 14th Edition. New Jearsey: PEARSON.
Ferdinand, Augusty. (2003). “Sustaianble Competitive Advantage: Sebuah Eksplorasi Model Konseptual”, Research Paper Series, Seri Penelitian Manajemen No.02/Mark/2003
INTERNET
www.perbanas.org/data/MakalahPerbanasMay11.pdf www.kemenprin.go.id