PENGEMBANGAN BAHAN AJAR SUB POKOK BAHASAN PERGESERAN KESETIMBANGAN KIMIA YANG DIOLAH DENGAN EMPAT TAHAP PENGOLAHAN BAHAN AJAR (ETPBA).

(1)

Mala Robani Zohra, 2014

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR SUB POKOK BAHASAN PERGESERAN KESETIMBANGAN KIMIA YANG DIOLAH DENGAN EMPAT TAHAP PENGOLAHAN BAHAN AJAR (ETPBA)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR ISI

ABSTRAK……….……i

KATA PENGANTAR………..……….…..ii

DAFTAR ISI………..……….…iv

DAFTAR TABEL………..………....vi

DAFTAR GAMBAR………..……….….vii

DAFTAR LAMPIRAN………..……….…viii

BAB I PENDAHULUAN………....………1

A. Latar Belakang Masalah ………..………...1

B. Rumusan Masalah ………..………...4

C. Batasan Masalah ……….……….…....5

D. Tujuan Penelitian ……….……….…..….5

E. Manfaat Penelitian ……….………….…...6

F. Definisi Operasional ……….….…….….7

BAB II TINJAUAN PUSTAKA.…..………...….8

A. Bahan Ajar………8

B. Penyajian Bahan Ajar……….………10

C. Empat Tahap Pengolahan Bahan Ajar Menurut Sjaeful Anwar ………16

D. Tinjauan Sub Pokok Pergeseran Kesetimbangan Kimia………..……..28

BAB III METODOLOGI PENELITIAN………..……….31

A. Metode Penelitian ………..………31

B. Subjek Penelitian ………..……….32


(2)

Mala Robani Zohra, 2014

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR SUB POKOK BAHASAN PERGESERAN KESETIMBANGAN KIMIA YANG DIOLAH DENGAN EMPAT TAHAP PENGOLAHAN BAHAN AJAR (ETPBA)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

D. Prosedur Penelitian ………..……….….34

E. Instrumen Penelitian ………..…...……….35

F. Teknik Pengumpulan Data ………..….…….37

G. Teknik Analisis data ………..………37

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN………...39

A. Pengolahan bahan ajar pada sub pokok pergeseran kesetimbangan kimia yang diolah dengan Empat Tahap Pengolahan Bahan Ajar (ETPBA………….39

B. Uji Keterbacaan Bahan Ajar Pergeseran Kesetimbangan Kimia……..44

C. Uji Aspek Kelayakan Bahan Ajar Pergeseran Kesetimbangan Kimia………..62

1. Uji Aspek Kelayakan Isi Bahan Ajar Pergeseran Kesetimbangan Kimia………62

2. Uji Aspek Penyajian Bahan Ajar Pergeseran Kesetimbangan Kimia...65

3. Uji Aspek Bahasa Bahan Ajar Pergeseran Kesetimbangan Kimia…...67

4. Uji Aspek Kegrafikan Bahan Ajar Pergeseran Kesetimbangan Kimia………70

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN…...………..……….73

A. Kesimpulan……...………..73

B. Saran……….………..74

DAFTAR PUSTAKA ………...….76

LAMPIRAN-LAMPIRAN………..………..…79


(3)

Mala Robani Zohra, 2014

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR SUB POKOK BAHASAN PERGESERAN KESETIMBANGAN KIMIA YANG DIOLAH DENGAN EMPAT TAHAP PENGOLAHAN BAHAN AJAR (ETPBA)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

Tabel 3.1. Tafsiran Persentase……….38

Tabel 4.1. Hasil Uji Keterbacaan Bahan Ajar

Pergeseran Kesetimbangan Kimia………...45

Tabel 4.2. Sebaran Keterbacaan Pada Konsep Azaz Le Chatellier……….45

Tabel 4.3. Sebaran Keterbacaan Pada Konsep Pengaruh Konsentrasi

Terhadap Pergeseran Kesetimbangan Kimia………..50

Tabel 4.4. Sebaran Keterbacaan Pada Konsep Pengaruh Tekanan

dan Volume Terhadap Pergeseran Kesetimbangan Kimia………...55

Tabel 4.5. Sebaran Keterbacaan Pada Konsep Pengaruh Suhu

Terhadap Pergeseran Kesetimbangan Kimia………...60

Tabel 4.6. Hasil Uji Aspek Kesesuaian Isi Bahan Ajar

Pergeseran Kesetimbangan Kimia………...63

Tabel 4.7. Hasil Uji Aspek Penyajian Bahan Ajar Pergeseran

Kesetimbangan Kimia………...65

Tabel 4.8. Hasil Uji Aspek Bahasa Bahan Ajar Pergeseran

Kesetimbangan Kimia………...68

Tabel 4.9. Hasil Uji Aspek Kegrafikan Bahan Ajar Pergeseran


(4)

Mala Robani Zohra, 2014

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR SUB POKOK BAHASAN PERGESERAN KESETIMBANGAN KIMIA YANG DIOLAH DENGAN EMPAT TAHAP PENGOLAHAN BAHAN AJAR (ETPBA)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

Gambar 1.1. Interaksi Ketiga Komponen dalam Proses Belajar Mengajar...1

Gambar 2.1 Pengaruh perubahan tekanan dan volume pada keadaan Kesetimbangan………...30

Gambar 3.1. Langkah-langkah Penggunaan Metode Research and Development (R&D)………..32

Gambar 3.2. Alur Penelitian…………...……….33

Gambar 4.1 Proses Seleksi...40

Gambar 4.2 Proses Karakterisasi...42


(5)

Mala Robani Zohra, 2014

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR SUB POKOK BAHASAN PERGESERAN KESETIMBANGAN KIMIA YANG DIOLAH DENGAN EMPAT TAHAP PENGOLAHAN BAHAN AJAR (ETPBA)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran A Proses Pengolahan Bahan Ajar Melalui Empat Tahap

Pengolahan Bahan Ajar...79

Lampiran A.1 Proses Seleksi...………80

Lampiran A.2 Proses Struktuirsasi………..88

Lampiran A.3 Proses Karakterisasi………...91

Lampiran A.4 Proses Reduksi Didaktik………101

1. Kisi-kisi Reduksi Didaktik………..102

2. Reduksi Didaktik Konsep………111

3. Penyusunan Kembali Bahan Ajar………131

Lampiran B Instrumen Penelitian………..149

Lampiran B.1 Instrumen Keterbacaaan Bahan Ajar Pergeseran Kesetimbangan Kimia...150

Lampiran B.2 Instrumen Kelayakan Isi...175

Lampiran B.3 Instrumen Penyajian...179

Lampiran B.4 Instrumen Kebahasaan...183

Lampiran B.5 Instrumen Kegrafikan...187

Lampiran B.6 Hasil Pengembangan Instrumen Tes Tertulis Untuk Proses Karakterisasi...190

Lampiran C Hasil Penelitian………198 Lampiran C.1 Hasil Uji Coba Instrumen Tes Tertulis Untuk Proses


(6)

Mala Robani Zohra, 2014

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR SUB POKOK BAHASAN PERGESERAN KESETIMBANGAN KIMIA YANG DIOLAH DENGAN EMPAT TAHAP PENGOLAHAN BAHAN AJAR (ETPBA)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Karakterisasi...199 Lampiran C.2 Hasil Validitas Instrumen Tes Tertulis Untuk Proses


(7)

1

Mala Robani Zohra, 2014

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR SUB POKOK BAHASAN PERGESERAN KESETIMBANGAN KIMIA YANG DIOLAH DENGAN EMPAT TAHAP PENGOLAHAN BAHAN AJAR (ETPBA)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Dalam upaya peningkatan mutu pendidikan khususnya mata pelajaran kimia, para pendidik atau guru dituntut untuk selalu meningkatkan kualitas diri baik dalam pengetahuan kimia maupun pengelolaan proses belajar mengajar. Hal ini dimaksudkan agar para siswa dapat mempelajari kimia dengan baik dan benar sehingga mereka mampu memahami materi yang guru ajarkan serta dapat menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.

Terdapat tiga komponen utama yang terlibat di dalam proses belajar mengajar, yaitu Pengajar (guru), Pembelajar (siswa), dan Bahan Ajar (Anwar,2012). Ketiga komponen tersebut saling berinteraksi satu sama lain, seperti terlihat pada gambar di bawah ini.

Gambar 1.1. Interaksi Ketiga Komponen Utama dalam Proses Belajar Mengajar

Menurut Gage dan Berliner dalam Makmun (2005:23) dijelaskan bahwa guru berperan, bertugas, dan bertanggung jawab sebagai perencana (planner), pelaksana (organizer), dan penilai (evaluator).

GURU

PROSES BELAJAR MENGAJAR

BAHAN AJAR SISWA


(8)

2

Mala Robani Zohra, 2014

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR SUB POKOK BAHASAN PERGESERAN KESETIMBANGAN KIMIA YANG DIOLAH DENGAN EMPAT TAHAP PENGOLAHAN BAHAN AJAR (ETPBA)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Sebagai perencana guru diwajibkan untuk mempersiapkan secara matang segala keperluan proses belajar mengajar diantaranya materi, metodologi, dan media. Dalam mempersiapkan materi, guru dituntut

membuat bahan ajar yang akan lebih mengefektifkan dan

mengefiensiensikan proses pembelajaran. Bahan ajar memiliki peran penting bagi guru maupun siswa dalam pembelajaran. Bahan ajar merupakan alat yang dapat digunakan oleh peserta didik dalam rangka mencapai tujuan pembelajaran.

Pada umumnya jenis bahan ajar yang digunakan siswa adalah buku teks. Buku teks menyediakan berbagai pengetahuan dan informasi yang berguna untuk siswa dalam mencapai tujuan pembelajarannya. Namun buku teks memiliki kelemahan-kelemahan yang membuat siswa menjadi tidak tertarik membaca buku. Sebuah riset yang dilakukan oleh Asasi (2009) menunjukkan bahasa yang digunakan pada buku teks kurang komunikatif dan terlalu tinggi serta penyajian materinya terlalu banyak sehingga sulit untuk bisa diterima atau dipahami oleh anak usia sekolah dasar maupun guru mata pelajaran. Sementara itu, menurut Muslich (2010: 30), kelemahan buku teks adalah sebagai berikut: (1) Buku teks kurang memperhatikan perbedaan individu peserta didik. Peserta didik sasaran dianggap homogen sehingga bahan ajar yang ada pada buku teks tersaji tanpa memperhatikan peserta didik yang uper (unggul) dan peserta didik yang lower, (2) Desain buku teks sering tidak sesuai dengan desain kurikulum pendidikan. Akibatnya, dengan menggunakan buku teks tersebut, program pendidikan yang telah dirancang dalam kurikulum tidak tercapai, (3) Konteks dan bahan ajar yang terdapat dalam buku teks sering tidak sesuai dengan kondisi dan lingkungan peserta

didik sasaran. Apabila hal ini terjadi, buku teks akan terkesan “memaksa”

peserta didik untuk belajar sesuatu yang “tidak sesuai” dengan kondisi dirinya, dan (4) Bahan ajar yang terdapat dalam buku teks sering bias dan basi. Ini terjadi karena antara waktu penyusunan buku teks dan waktu pemakaiannya berselang terlalu lama. Akibatnya, informasi dan masalah


(9)

3

Mala Robani Zohra, 2014

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR SUB POKOK BAHASAN PERGESERAN KESETIMBANGAN KIMIA YANG DIOLAH DENGAN EMPAT TAHAP PENGOLAHAN BAHAN AJAR (ETPBA)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

yang terdapat dalam buku teks sudah “kadaluarsa”, bahkan tidak sesuai lagi

dengan yang sedang dihadapi peserta didik.Buku teks mata pelajaran kimia

merupakan salah satu buku yang kurang diminati untuk dibaca dan dipahami oleh siswa.

Mata pelajaran kimia adalah salah satu mata pelajaran dari ilmu pengetahuan alam, yaitu ilmu yang mempelajari tentang susunan, struktur, sifat, perubahan serta energi yang menyertai perubahan suatu materi.

Fakta di lapangan menunjukan bahwa pelajaran kimia merupakan salah satu mata pelajaran yang mempunyai banyak konsep yang sukar dipahami oleh siswa karena banyak konsep kimia yang bersifat abstrak. Siswa seringkali sulit memahami materi pelajaran kimia yang bersifat abstrak tersebut atau materi kimia yang bersifat mikroskopis. Selain itu mata pelajaran kimia mempunyai permasalahan yang menyangkut reaksi-reaksi kimia dan hitungan kimia. Di samping itu, guru kurang memberikan contoh-contoh konkrit tentang reaksi-reaksi yang ada di lingkungan sekitar dan sering dijumpai siswa.

Upaya yang dapat dilakukan untuk mengubah persepsi siswa mengenai sukarnya memahami materi kimia, salah satunya adalah dengan membuat bahan ajar kimia dengan bahasa yang mudah dipahami oleh siswa. Bahan ajar kimia yang menarik akan membuat siswa lebih termotivasi untuk membacanya.

BSNP (Badan Standar Nasional Pendidikan) menetapkan beberapa kriteria kualitas bahan ajar yang memenuhi syarat kelayakan, yang meliputi

empat kriteria kelayakan yaitu kelayakan isi, aspek penyajian, aspek bahasa

dan aspek kegrafikan. Kelayakan bahan ajar ditetapkan oleh menteri (Peraturan Menteri Pendidikan Nasional RI Nomor 2 Tahun 2008, Pasal 4 Ayat 1).

Mengingat demikian pentingnya bahan ajar, maka pengolahan bahan ajar yang bertujuan agar diperoleh bahan ajar yang isinya tepat dan sesuai dengan kondisi kognitif siswa, sangat menentukan keberhasilan proses


(10)

4

Mala Robani Zohra, 2014

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR SUB POKOK BAHASAN PERGESERAN KESETIMBANGAN KIMIA YANG DIOLAH DENGAN EMPAT TAHAP PENGOLAHAN BAHAN AJAR (ETPBA)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

belajar mengajar. Berdasarkan hal tersebut, diperlukan pengolahan bahan ajar yang sesuai dengan karakteristik konsep-konsep yang ada pada pelajaran kimia.

Salah satu cara mengolah bahan ajar yaitu dengan empat tahap pengolahan bahan ajar. Di dalam proses pengolahan bahan ajar, ada empat tahap yang harus ditempuh sebelum bahan ajar itu layak disampaikan kepada siswa. Empat tahapan tersebut adalah proses seleksi, strukturisasi, karakterisasi, dan reduksi (Anwar,2012). Pada proses seleksi guru dituntut untuk memilih dan memilah berbagai informasi yang diperlukan sehingga informasi yang diambil merupakan informasi yang benar-benar diperlukan dan berhubungan langsung dengan materi bahan ajar. Bahan ajar yang telah diseleksi kemudian dibuat struktunya, sesuai dengan struktur bidang kelimuan masing-masing. Dalam pengembangan bahan ajar dari judul-judul materi yang telah terstruktur, setiap bahan ajar akan memiliki karakteristik yang khas. Setiap konsep atau segmen penjelasan bahan ajar memiliki karakter mudah dan sulit (sukar). Konsep yang sukar bisa memiliki karakter abstrak, rumit, dan kompleks. Tahap reduksi (reduksi didaktik) diperlukan apabila konsep bersifat sulit (Anwar,2012).

Dengan cara ini siswa diharapkan dapat menemukan penjelasan tentang suatu konsep yang sukar. Berdasarkan uraian di atas peneliti

mencoba mengangkat masalah dalam penelitian yang berjudul

:”Pengembangan Bahan Ajar Sub Pokok Bahasan Pergeseran

Kesetimbangan Kimia yang Diolah Dengan Empat Tahap Pengolahan Bahan Ajar (ETPBA)”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka rumusan masalah pada penelitian ini adalah :


(11)

5

Mala Robani Zohra, 2014

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR SUB POKOK BAHASAN PERGESERAN KESETIMBANGAN KIMIA YANG DIOLAH DENGAN EMPAT TAHAP PENGOLAHAN BAHAN AJAR (ETPBA)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1. Bagaimanakah pengolahan bahan ajar pada sub pokok pergeseran

kesetimbangan kimia yang diolah dengan Empat Tahap Pengolahan Bahan Ajar (ETPBA)?

2. Bagaimanakah aspek keterbacaan bahan ajar sub bahan pokok

pergeseran kesetimbangan kimia yang diolah dengan Empat Tahap Pengolahan Bahan Ajar (ETPBA)?

3. Bagaimanakah aspek kesesuaian isi, penyajian materi, bahasa dan

grafika bahan ajar sub bahan pokok pergeseran kesetimbangan kimia yang telah diolah dengan Empat Tahap Pengolahan Bahan Ajar (ETPBA)?

C. Batasan Masalah

Agar ruang lingkup masalah yang akan diteliti tidak terlalu meluas, maka perlu adanya pembatasan masalah. Batasan-batasan masalah tersebut adalah sebagai berikut :

1. Bahan ajar yang dimaksud pada penelitian ini adalah bahan ajar hasil

dari empat tahap pengolahan bahan ajar (ETPBA).

2. Bahan kajian terbatas pada sub pokok bahasan pergeseran

kesetimbangan kimia.

3. Bahan ajar yang diolah disesuaikan dengan kurikulum KTSP yang

mencangkup kesesuain Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar.

D. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan masalah penelitian yang telah disebutkan, maka tujuan penelitian ini dapat dijabarkan sebagai berikut :

1. Mengetahui pengolahan bahan ajar pada sub pokok pergeseran

kesetimbangan kimia yang diolah dengan Empat Tahap Pengolahan Bahan Ajar (ETPBA).


(12)

6

Mala Robani Zohra, 2014

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR SUB POKOK BAHASAN PERGESERAN KESETIMBANGAN KIMIA YANG DIOLAH DENGAN EMPAT TAHAP PENGOLAHAN BAHAN AJAR (ETPBA)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2. Mengetahui aspek keterbacaan bahan ajar sub bahan pokok pergeseran

kesetimbangan kimia yang diolah dengan Empat Tahap Pengolahan Bahan Ajar (ETPBA).

3. Mengetahui aspek kesesuaian isi, penyajian materi, bahasa dan grafika

bahan ajar sub bahan pokok pergeseran kesetimbangan kimia yang telah diolah dengan Empat Tahap Pengolahan Bahan Ajar (ETPBA).

E. Manfaat Penelitian

Secara umum penelitian ini diharapkan menghasilkan bahan ajar yang mudah dipahami siswa, dapat meningkatkan keberhasilan pendidikan siswa dan dapat menarik perhatian siswa dalam mempelajari materi kimia. Manfaat dari penelitian ini secara khusus adalah :

1. Bagi Siswa

a. Dapat menimbulkan minat belajar yang besar terhadap sub pokok

bahasan pergeseran kesetimbangan kimia.

b. Dapat menjadi sarana untuk lebih memahami sub pokok bahasan

pergeseran kesetimbangan kimia.

c. Bahan ajar pergeseran kesetimbangan kimia yang diolah dengan

empat tahap pengolahan bahan ajar diharapkan mejadi sarana informasi yang valid.

2. Bagi Guru

a. Sebagai informasi untuk menerapkan pengolahan bahan ajar yang

serupa pada pokok bahasan yang lain yang memungkinkan menggunakan empat tahap pengolahan bahan ajar.

b. Dapat menjadi acuan untuk membuat bahan ajar materi kimia

khususnya sub pokok bahasan pergeseran kesetimbangan kimia.

c. Bahan ajar pergeseran kesetimbangan kimia yang diolah dengan

empat tahap pengolahan bahan ajar diharapkan mejadi salah satu media yang dapat digunakan dalam proses kegiatan belajar mengajar.


(13)

7

Mala Robani Zohra, 2014

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR SUB POKOK BAHASAN PERGESERAN KESETIMBANGAN KIMIA YANG DIOLAH DENGAN EMPAT TAHAP PENGOLAHAN BAHAN AJAR (ETPBA)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Memberikan informasi kepada peneliti lain untuk mengolah bahan ajar pada konsep lain dengan menggunakan empat tahap pengolahan bahan ajar.

F. Definisi Operasional

Peneliti mengemukakan beberapa definisi operasional, agar tidak terjadi kesalahan dalam menafsirkan istilah-istilah yang terdapat dalam penelitian ini yaitu sebagai berikut :

1. Pengembangan adalah proses, cara, pembuatan mengembangkan sesuatu

(Kamus Besar Bahasa Indonesia,2003).

2. Bahan ajar merupakan informasi, alat dan teks yang diperlukan guru atau

instruktur untuk perencanaan dan penelaahan implementasi

pembelajaran (Depdiknas,2012).

3. Menurut Anwar (2012) empat tahap pengolahan bahan ajar yaitu:

a. Proses seleksi adalah proses memilih dan memilah berbagai

informasi yang diperlukan sehingga informasi yang diambil merupakan informasi yang benar-benar diperlukan dan berhubungan langsung dengan materi bahan ajar.

b. Proses strukturisasi adalah proses dimana informasi yang

berhubungan langsung dengan materi bahan ajar dibuat struktunya, sesuai dengan struktur bidang kelimuan masing-masing.

c. Proses karakterisasi adalah proses mengelompokkan materi bahan

ajar dalam bentuk yang abstrak, konkret, kompleks, simple, rumit, dan sederhana.

d. Proses reduksi (Reduksi Didaktik) diartikan sebagai penyederhanaan

atau pengurangan tingkat kesulitan materi pengajaran dengan kriteria tertentu baik secara kualitatif maupun kuantitatif dengan cara


(14)

8

Mala Robani Zohra, 2014

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR SUB POKOK BAHASAN PERGESERAN KESETIMBANGAN KIMIA YANG DIOLAH DENGAN EMPAT TAHAP PENGOLAHAN BAHAN AJAR (ETPBA)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

membuat materi sesederhana mungkin sehingga lebih mudah dipahami oleh tingkat tertentu peserta didik.


(1)

yang terdapat dalam buku teks sudah “kadaluarsa”, bahkan tidak sesuai lagi dengan yang sedang dihadapi peserta didik.Buku teks mata pelajaran kimia merupakan salah satu buku yang kurang diminati untuk dibaca dan dipahami oleh siswa.

Mata pelajaran kimia adalah salah satu mata pelajaran dari ilmu pengetahuan alam, yaitu ilmu yang mempelajari tentang susunan, struktur, sifat, perubahan serta energi yang menyertai perubahan suatu materi.

Fakta di lapangan menunjukan bahwa pelajaran kimia merupakan salah satu mata pelajaran yang mempunyai banyak konsep yang sukar dipahami oleh siswa karena banyak konsep kimia yang bersifat abstrak. Siswa seringkali sulit memahami materi pelajaran kimia yang bersifat abstrak tersebut atau materi kimia yang bersifat mikroskopis. Selain itu mata pelajaran kimia mempunyai permasalahan yang menyangkut reaksi-reaksi kimia dan hitungan kimia. Di samping itu, guru kurang memberikan contoh-contoh konkrit tentang reaksi-reaksi yang ada di lingkungan sekitar dan sering dijumpai siswa.

Upaya yang dapat dilakukan untuk mengubah persepsi siswa mengenai sukarnya memahami materi kimia, salah satunya adalah dengan membuat bahan ajar kimia dengan bahasa yang mudah dipahami oleh siswa. Bahan ajar kimia yang menarik akan membuat siswa lebih termotivasi untuk membacanya.

BSNP (Badan Standar Nasional Pendidikan) menetapkan beberapa kriteria kualitas bahan ajar yang memenuhi syarat kelayakan, yang meliputi empat kriteria kelayakan yaitu kelayakan isi, aspek penyajian, aspek bahasa dan aspek kegrafikan. Kelayakan bahan ajar ditetapkan oleh menteri (Peraturan Menteri Pendidikan Nasional RI Nomor 2 Tahun 2008, Pasal 4 Ayat 1).

Mengingat demikian pentingnya bahan ajar, maka pengolahan bahan ajar yang bertujuan agar diperoleh bahan ajar yang isinya tepat dan sesuai dengan kondisi kognitif siswa, sangat menentukan keberhasilan proses


(2)

belajar mengajar. Berdasarkan hal tersebut, diperlukan pengolahan bahan ajar yang sesuai dengan karakteristik konsep-konsep yang ada pada pelajaran kimia.

Salah satu cara mengolah bahan ajar yaitu dengan empat tahap pengolahan bahan ajar. Di dalam proses pengolahan bahan ajar, ada empat tahap yang harus ditempuh sebelum bahan ajar itu layak disampaikan kepada siswa. Empat tahapan tersebut adalah proses seleksi, strukturisasi, karakterisasi, dan reduksi (Anwar,2012). Pada proses seleksi guru dituntut untuk memilih dan memilah berbagai informasi yang diperlukan sehingga informasi yang diambil merupakan informasi yang benar-benar diperlukan dan berhubungan langsung dengan materi bahan ajar. Bahan ajar yang telah diseleksi kemudian dibuat struktunya, sesuai dengan struktur bidang kelimuan masing-masing. Dalam pengembangan bahan ajar dari judul-judul materi yang telah terstruktur, setiap bahan ajar akan memiliki karakteristik yang khas. Setiap konsep atau segmen penjelasan bahan ajar memiliki karakter mudah dan sulit (sukar). Konsep yang sukar bisa memiliki karakter abstrak, rumit, dan kompleks. Tahap reduksi (reduksi didaktik) diperlukan apabila konsep bersifat sulit (Anwar,2012).

Dengan cara ini siswa diharapkan dapat menemukan penjelasan tentang suatu konsep yang sukar. Berdasarkan uraian di atas peneliti mencoba mengangkat masalah dalam penelitian yang berjudul :”Pengembangan Bahan Ajar Sub Pokok Bahasan Pergeseran Kesetimbangan Kimia yang Diolah Dengan Empat Tahap Pengolahan Bahan Ajar (ETPBA)”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka rumusan masalah pada penelitian ini adalah :


(3)

1. Bagaimanakah pengolahan bahan ajar pada sub pokok pergeseran kesetimbangan kimia yang diolah dengan Empat Tahap Pengolahan Bahan Ajar (ETPBA)?

2. Bagaimanakah aspek keterbacaan bahan ajar sub bahan pokok pergeseran kesetimbangan kimia yang diolah dengan Empat Tahap Pengolahan Bahan Ajar (ETPBA)?

3. Bagaimanakah aspek kesesuaian isi, penyajian materi, bahasa dan grafika bahan ajar sub bahan pokok pergeseran kesetimbangan kimia yang telah diolah dengan Empat Tahap Pengolahan Bahan Ajar (ETPBA)?

C. Batasan Masalah

Agar ruang lingkup masalah yang akan diteliti tidak terlalu meluas, maka perlu adanya pembatasan masalah. Batasan-batasan masalah tersebut adalah sebagai berikut :

1. Bahan ajar yang dimaksud pada penelitian ini adalah bahan ajar hasil dari empat tahap pengolahan bahan ajar (ETPBA).

2. Bahan kajian terbatas pada sub pokok bahasan pergeseran kesetimbangan kimia.

3. Bahan ajar yang diolah disesuaikan dengan kurikulum KTSP yang mencangkup kesesuain Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar.

D. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan masalah penelitian yang telah disebutkan, maka tujuan penelitian ini dapat dijabarkan sebagai berikut :

1. Mengetahui pengolahan bahan ajar pada sub pokok pergeseran kesetimbangan kimia yang diolah dengan Empat Tahap Pengolahan Bahan Ajar (ETPBA).


(4)

2. Mengetahui aspek keterbacaan bahan ajar sub bahan pokok pergeseran kesetimbangan kimia yang diolah dengan Empat Tahap Pengolahan Bahan Ajar (ETPBA).

3. Mengetahui aspek kesesuaian isi, penyajian materi, bahasa dan grafika bahan ajar sub bahan pokok pergeseran kesetimbangan kimia yang telah diolah dengan Empat Tahap Pengolahan Bahan Ajar (ETPBA).

E. Manfaat Penelitian

Secara umum penelitian ini diharapkan menghasilkan bahan ajar yang mudah dipahami siswa, dapat meningkatkan keberhasilan pendidikan siswa dan dapat menarik perhatian siswa dalam mempelajari materi kimia. Manfaat dari penelitian ini secara khusus adalah :

1. Bagi Siswa

a. Dapat menimbulkan minat belajar yang besar terhadap sub pokok bahasan pergeseran kesetimbangan kimia.

b. Dapat menjadi sarana untuk lebih memahami sub pokok bahasan pergeseran kesetimbangan kimia.

c. Bahan ajar pergeseran kesetimbangan kimia yang diolah dengan empat tahap pengolahan bahan ajar diharapkan mejadi sarana informasi yang valid.

2. Bagi Guru

a. Sebagai informasi untuk menerapkan pengolahan bahan ajar yang serupa pada pokok bahasan yang lain yang memungkinkan menggunakan empat tahap pengolahan bahan ajar.

b. Dapat menjadi acuan untuk membuat bahan ajar materi kimia khususnya sub pokok bahasan pergeseran kesetimbangan kimia. c. Bahan ajar pergeseran kesetimbangan kimia yang diolah dengan

empat tahap pengolahan bahan ajar diharapkan mejadi salah satu media yang dapat digunakan dalam proses kegiatan belajar mengajar. 3. Bagi Peneliti Lain


(5)

Memberikan informasi kepada peneliti lain untuk mengolah bahan ajar pada konsep lain dengan menggunakan empat tahap pengolahan bahan ajar.

F. Definisi Operasional

Peneliti mengemukakan beberapa definisi operasional, agar tidak terjadi kesalahan dalam menafsirkan istilah-istilah yang terdapat dalam penelitian ini yaitu sebagai berikut :

1. Pengembangan adalah proses, cara, pembuatan mengembangkan sesuatu (Kamus Besar Bahasa Indonesia,2003).

2. Bahan ajar merupakan informasi, alat dan teks yang diperlukan guru atau instruktur untuk perencanaan dan penelaahan implementasi pembelajaran (Depdiknas,2012).

3. Menurut Anwar (2012) empat tahap pengolahan bahan ajar yaitu:

a. Proses seleksi adalah proses memilih dan memilah berbagai informasi yang diperlukan sehingga informasi yang diambil merupakan informasi yang benar-benar diperlukan dan berhubungan langsung dengan materi bahan ajar.

b. Proses strukturisasi adalah proses dimana informasi yang berhubungan langsung dengan materi bahan ajar dibuat struktunya, sesuai dengan struktur bidang kelimuan masing-masing.

c. Proses karakterisasi adalah proses mengelompokkan materi bahan ajar dalam bentuk yang abstrak, konkret, kompleks, simple, rumit, dan sederhana.

d. Proses reduksi (Reduksi Didaktik) diartikan sebagai penyederhanaan atau pengurangan tingkat kesulitan materi pengajaran dengan kriteria tertentu baik secara kualitatif maupun kuantitatif dengan cara


(6)

membuat materi sesederhana mungkin sehingga lebih mudah dipahami oleh tingkat tertentu peserta didik.