PENGEMBANGAN BAHAN AJAR POKOK BAHASAN HIDROLISIS GARAM YANG DIOLAH DENGAN EMPAT TAHAP PENGOLAHAN BAHAN AJAR.

(1)

LILIS SULISNAWATI, 2014

Pengembangan Bahan Ajar Pokok Bahasan Hidrolisis Garam Yang Diolah Dengan Empat Tahap Pengolahan Bahan Ajar

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

v

DAFTAR ISI

PERNYATAAN ... i

ABSTRAK ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR GAMBAR ... viii

DAFTAR TABEL ... ix

DAFTAR GRAFIK ... xi

DAFTAR LAMPIRAN ... xii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang ... 1

B. Rumusan Masalah ... 3

C. Batasan Masalah ... 3

D. Tujuan Penelitian ... 4

E. Manfaat Penelitian ... 4

F. Anggapan Dasar ... 5

G. Penjelasan Istilah ... 5

H. Struktur Organisasi Skripsi ... 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 8

A. Teori Belajar ... 8

B. Bahan Ajar ... 9

1. Pengertian Bahan Ajar ... 9

2. Fungsi Bahan Ajar ... 11

3. Prinsip-prinsip Menyusun Bahan Ajar ... 12

C. Empat Tahap Pengolahan Bahan Ajar ... 13

1. Proses Seleksi ... 13

2. Proses Strukturisasi ... 14

3. Proses Karakterisasi ... 14

4. Proses Reduksi ... 15

a) Cara Reduksi Didaktik ... 15


(2)

LILIS SULISNAWATI, 2014

Pengembangan Bahan Ajar Pokok Bahasan Hidrolisis Garam Yang Diolah Dengan Empat Tahap Pengolahan Bahan Ajar

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

vi

c) Kriteria Reduksi Didaktik ... 20

D. Kekhasan Bahan Ajar Kimia ... 21

1. Penyajian Bahan Ajar Kimia dalam Bentuk Uraian... 21

2. Penyajian Bahan Ajar Kimia dalam Bentuk Gambar dan Simbol ... 21

3. Penyajian Bahan Ajar Kimia dalam Bentuk Formulasi Matematis .... 22

4. Penyajian Bahan Ajar Kimia dalam Bentuk Konkret ... 22

E. Keterbacaan ... 22

F. Kriteria Kelayakan Bahan Ajar ... 23

a. Aspek Isi Materi Pelajaran ... 24

b. Aspek Penyajian Materi ... 24

c. Aspek Grafika ... 25

d. Bahasa dan Keterbacaan ... 25

G. Materi Hidrolisis Garam ... 26

1. Solvolisis ... 26

2. Garam Yang Berasal dari Basa Kuat dan Asam Kuat ... 27

3. Garam Yang Berasal dari Basa Kuat dan Asam Lemah ... 28

4. Garam Yang Berasal dari Basa Lemah dan Asam Kuat ... 34

5. Garam Yang Berasal dari Basa Lemah dan Asam Lemah ... 36

BAB III METODOLOGI PENELITIAN... 39

A. Metode Penelitian ... 39

B. Subjek Penelitian ... 40

C. Alur Penelitian ... 40

D. Instrumen Penelitian ... 42

1. Instrumen Keterbacaan Bahan Ajar dan Penulisan Ide Pokok ... 42

2. Instrumen Kelayakan Bahan Ajar ... 42

a. Aspek Kesesuaian Isi ... 42

b. Aspek Penyajian Materi ... 43

c. Aspek Grafika ... 43

d. Aspek Bahasa ... 43

E. Uji Validitas Instrumen ... 43

F. Prosedur Penelitian ... 44

1. Tahap Persiapan ... 44

2. Tahap Pelaksanaan Penelitian ... 44

3. Tahap Penyelesaian ... 45

G. Teknik Pengolahan Data ... 45

1. Keterbacaan Bahan Ajar dan Penulisan Ide Pokok ... 45


(3)

LILIS SULISNAWATI, 2014

Pengembangan Bahan Ajar Pokok Bahasan Hidrolisis Garam Yang Diolah Dengan Empat Tahap Pengolahan Bahan Ajar

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

vii

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ... 47

A. Pengolahan Bahan Ajar Hidrolisis Garam ... 47

1. Seleksi ... 47

2. Strukturisasi ... 48

3. Karakterisasi ... 50

4. Reduksi Didaktik ... 50

B. Keterbacaan Bahan Ajar dan Penulisan Ide Pokok ... 51

1. Keterbacaan Materi Pengertian Hidrolisis Garam ... 52

2. Keterbacaan Materi Sifat dan pH Larutan Garam dengan Kation dari Basa Kuat dan Anion dari Asam Lemah ... 57

a) Keterbacaan Sub Materi Sifat Larutan Garam dengan Kation dari Basa Kuat dan Anion dari Asam Lemah... 58

b) Keterbacaan Sub Materi pH Larutan Garam dengan Kation dari Basa Kuat dan Anion dari Asam Lemah ... 61

3. Keterbacaan Materi Sifat dan pH Larutan Garam dengan Kation dari Basa Lemah dan Anion dari Asam Kuat ... 64

a) Keterbacaan Sub Materi Sifat Larutan Garam dengan Kation dari Basa Lemah dan Anion dari Asam Kuat ... 65

b) Keterbacaan Sub Materi pH Larutan Garam dengan Kation dari Basa Lemah dan Anion dari Asam Kuat ... 69

4. Keterbacaan Materi Sifat dan pH Larutan Garam dengan Kation dari Basa Lemah dan Anion dari Asam Lemah ... 72

a) Keterbacaan Sub Materi Sifat Larutan Garam dengan Kation dari Basa Lemah dan Anion dari Asam Lemah ... 73

b) Keterbacaan Sub Materi pH Larutan Garam dengan Kation dari Basa Lemah dan Anion dari Asam Lemah ... 76

C. Uji Aspek Kelayakan Bahan Ajar Hidrolisis Garam ... 78

1. Kriteria Kesesuaian Isi Bahan Ajar Hidrolisis Garam ... 78

2. Kriteria Bahasa Bahan Ajar Hidrolisis Garam ... 80

3. Kriteria Penyajian Materi Bahan Ajar Hidrolisis Garam ... 82

4. Uji Aspek Grafika Materi Bahan Ajar Hidrolisis Garam ... 84

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 87

A. Kesimpulan ... 87

B. Saran ... 89

DAFTAR PUSTAKA ... 90 LAMPIRAN-LAMPIRAN


(4)

LILIS SULISNAWATI, 2014

Pengembangan Bahan Ajar Pokok Bahasan Hidrolisis Garam Yang Diolah Dengan Empat Tahap Pengolahan Bahan Ajar

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

viii

DAFTAR GAMBAR Gambar

3.1 Langkah-langkah Penggunaan Metode Research and Development ... 39 3.2 Alur Penelitian ... 41 4.1 Struktur Makro Materi Hidrolisis Garam ... 49


(5)

LILIS SULISNAWATI, 2014

Pengembangan Bahan Ajar Pokok Bahasan Hidrolisis Garam Yang Diolah Dengan Empat Tahap Pengolahan Bahan Ajar

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ix

DAFTAR TABEL Tabel

4.1. Karakterisasi Materi Hidrolisis Garam ... 50

4.2 Penulisan Ide Pokok pada materi Pengertian Hidrolisis Garam ... 54

4.3 Keterbacaan Tabel 1 Berdasarkan Kriteria Kemenarikan ... 55

4.4 Keterbacaan Tabel 1 Berdasarkan Kriteria Kepahaman ... 55

4.5 Keterbacaan Gambar 1, 2, 3, 4 dan 5 Berdasarkan Kriteria Kemenarikan ... 56

4.6 Keterbacaan Gambar 1, 2, 3, 4 dan 5 Berdasarkan Kriteria Kepahaman .. 56

4.7 Penulisan Ide Pokok pada Sub Materi Sifat Larutan Garam dengan Kation dari Basa Kuat dan Anion dari Asam Lemah ... 59

4.8 Keterbacaan Gambar 6, 7, 8 dan 9 Berdasarkan Kriteria Kemenarikan .... 60

4.9 Keterbacaan Gambar 6, 7, 8 dan 9 Berdasarkan Kriteria Kepahaman ... 60

4.10 Penulisan Ide Pokok pada Sub Materi pH Larutan Garam dengan Kation dari Basa Kuat dan Anion dari Asam Lemah ... 63

4.11 Keterbacaan Gambar 10 Berdasarkan Kriteria Kemenarikan ... 63

4.12 Keterbacaan Gambar 10 Berdasarkan Kriteria Kepahaman ... 64

4.13 Penulisan Ide Pokok pada Sub Materi Sifat Larutan Garam dengan Kation dari Basa Lemah dan Anion dari Asam Kuat ... 67

4.14 Keterbacaan Gambar 11, 12,13 dan 14 Berdasarkan Kriteria Kemenarikan ... 68

4.15 Keterbacaan Gambar 11, 12,13 dan 14 Berdasarkan Kriteria Kepahaman ... 68

4.16 Penulisan Ide Pokok pada Sub Materi pH Larutan Garam dengan Kation dari Basa Lemah dan Anion dari Asam Kuat ... 70

4.17 Keterbacaan Gambar 15 Berdasarkan Kriteria Kemenarikan ... 71


(6)

LILIS SULISNAWATI, 2014

Pengembangan Bahan Ajar Pokok Bahasan Hidrolisis Garam Yang Diolah Dengan Empat Tahap Pengolahan Bahan Ajar

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

x

4.19 Penulisan Ide Pokok pada Sub Materi Sifat Larutan Garam dengan Kation

dari Basa Lemah dan Anion dari Asam Lemah ... 74

4.20 Keterbacaan Gambar 16, 17, dan 18 Berdasarkan Kriteria Kemenarikan . 75 4.21 Keterbacaan Gambar 16, 17, dan 18 Berdasarkan Kriteria Kepahaman ... 75

4.22 Penulisan Ide Pokok pada Sub Materi pH Larutan Garam dengan Kation dari Basa Lemah dan Anion dari Asam Lemah ... 78

4.23 Uji Aspek Kelayakan Isi Bahan Ajar Hidrolisis Garam ... 78

4.24 Uji Aspek Bahasa Bahan Ajar Hidrolisis Garam ... 80

4.25 Uji Aspek Penyajian Materi Bahan Ajar Hidrolisis Garam ... 82

4.26 Uji Aspek Grafika Kriteria Desain Sampul Materi Bahan Ajar Hidrolisis Garam ... 84

4.27 Uji Aspek Grafika Kriteria Tata Letak Materi Bahan Ajar Hidrolisis Garam ... 85


(7)

LILIS SULISNAWATI, 2014

Pengembangan Bahan Ajar Pokok Bahasan Hidrolisis Garam Yang Diolah Dengan Empat Tahap Pengolahan Bahan Ajar

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

xi

DAFTAR GRAFIK Grafik

4.1 Tingkat Keterbacaan Bahan Ajar ... 52 4.2 Tingkat Keterbacaan Materi Pengertian Hidrolisis Garam ... 53

4.3 Tingkat Keterbacaan Materi Sifat dan pH Larutan Garam dengan Kation

dari Basa Kuat dan Anion dari Asam Lemah ... 57

4.4 Tingkat Keterbacaan Sub Materi Sifat Larutan Garam dengan Kation dari

Basa Kuat dan Anion dari Asam Lemah ... 58

4.5 Tingkat Keterbacaan Sub Materi pH Larutan Garam dengan Kation dari

Basa Kuat dan Anion dari Asam Lemah ... 62

4.6 Tingkat Keterbacaan Materi Sifat dan pH Larutan Garam dengan Kation

dari Basa Lemah dan Anion dari Asam Kuat ... 65

4.7 Tingkat Keterbacaan Sub Materi Sifat Larutan Garam dengan Kation dari

Basa Lemah dan Anion dari Asam Kuat ... 66

4.8 Tingkat Keterbacaan Sub Materi pH Larutan Garam dengan Kation dari

Basa Lemah dan Anion dari Asam Kuat ... 69

4.9 Tingkat Keterbacaan Materi Sifat dan pH Larutan Garam dengan Kation

dari Basa Lemah dan Anion dari Asam Lemah ... 72 4.10 Tingkat Keterbacaan Sub Materi Sifat Larutan Garam dengan Kation dari

Basa Lemah dan Anion dari Asam Lemah ... 73 4.11 Tingkat Keterbacaan Sub Materi pH Larutan Garam dengan Kation dari


(8)

LILIS SULISNAWATI, 2014

Pengembangan Bahan Ajar Pokok Bahasan Hidrolisis Garam Yang Diolah Dengan Empat Tahap Pengolahan Bahan Ajar

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

xii

DAFTAR LAMPIRAN

1. PENGOLAHAN BAHAN AJAR HIDROLISIS GARAM

1.1 Seleksi Bahan Ajar. ... 93

1.2 Strukturisasi Bahan Ajar . ... 100

1.3 Karakterisasi Bahan Ajar . ... 101

1.4 Reduksi Didaktik Bahan Ajar . ... 113

1.5 Bahan Ajar Hidrolisis Garam . ... 138

2. PERANGKAT INSTRUMEN PENELITIAN 2.1 Instrumen Keterbacaan Bahan Ajar dan Penulisan Ide Pokok ... 164

2.2 Instrumen Evaluatif Bahan Ajar ... 205

3. DATA HASIL PENELITIAN 3.1 Tingkat Keterbacaan Bahan Ajar Hidrolisis Garam . ... 214

3.2 Skor Hasil Penulisan Ide Pokok . ... 217

3.3 Tingkat Keterbacaan Gambar ... 219

3.4 Tingkat Keterbacaan Tabel . ... 221

3.5 Tingkat Kelayakan Bahan Ajar. ... 222 SURAT KETERANGAN TELAH MELAKUKAN PENELITIAN


(9)

LILIS SULISNAWATI, 2014

Pengembangan Bahan Ajar Pokok Bahasan Hidrolisis Garam Yang Diolah Dengan Empat Tahap Pengolahan Bahan Ajar

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu


(10)

1

LILIS SULISNAWATI, 2014

Pengembangan Bahan Ajar Pokok Bahasan Hidrolisis Garam Yang Diolah Dengan Empat Tahap Pengolahan Bahan Ajar

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB I

PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Salah satu tujuan mata pelajaran kimia di SMA/MA ialah agar peserta didik memiliki kemampuan memahami konsep, prinsip, hukum dan teori kimia serta saling keterkaitannya dan penerapannya untuk menyelesaikan masalah dalam kehidupan sehari-hari dan teknologi (BSNP, 2006). Tujuan tersebut dapat dicapai jika siswa memahami materi kimia dengan benar. Di sisi lain, konsep-konsep kimia oleh sebagian besar siswa dianggap cukup sulit untuk dipahami. Hal tersebut sesuai dengan pernyataan yang dikemukakan oleh Ben-zvi, Eylon, dan Silberstein (Choudhry, 2006) dan Sirhan (2007) bahwa kimia adalah salah satu mata pelajaran yang dianggap sulit.

Selain itu, sesuai pula dengan pernyataan Sjaeful Anwar (2012) yang mengatakan bahwa:

“…. Saat ini mata pelajaran Kimia merupakan mata pelajaran yang kurang disukai oleh siswa, yang pada umumnya disebabkan oleh bahan ajar Kimia yang disajikan dalam bentuk kurang menarik, kurang banyak dihubungkan dengan kehidupan sehari-hari dan mempunyai bentuk penyajian bahan ajar yang khas yang berupa uraian, yang tidak jarang ditemukan suatu penjelasan dalam bentuk uraian yang sukar dimengerti yang disebabkan oleh terlalu sulitnya penjelasan tersebut bagi pembaca, dan pembaca tidak mengerti akan istilah-istilah yang disajikan karena pembaca tidak mempunyai dasar pengetahuan itu….”.

Kesulitan tersebut disebabkan oleh sifat dari konsep-konsep ilmu kimia yang memiliki tingkat keabstrakan dan kekompleksan yang tinggi, akan tetapi keabstrakan dan kekompleksan yang tinggi dari materi kimia tersebut sering tidak diikuti dengan pengolahan bahan ajar yang berkualitas untuk mengurangi tingkat keabstrakan dan kekomplekan yang tinggi tersebut sehingga menyebabkan siswa kesulitan ketika mempelajari kimia secara mandiri. Beberapa penelitian pendidikan saat ini lebih terfokus pada pengembangan strategi pembelajaran (model, pendekatan, dan metode) dalam mengatasi kesulitan siswa.


(11)

2

LILIS SULISNAWATI, 2014

Pengembangan Bahan Ajar Pokok Bahasan Hidrolisis Garam Yang Diolah Dengan Empat Tahap Pengolahan Bahan Ajar

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Menurut Sjaeful (2012), bahwa dalam menunjang tercapainya proses belajar mengajar yang optimal, bahan ajar (materi pengajaran) merupakan komponen yang sangat penting untuk mendapat perhatian khusus, sebab masih banyak bahan ajar baik keluasan maupun kedalamannya yang belum sesuai dengan tingkat perkembangan siswa sehingga tidak mudah untuk diterima dan dipahami oleh siswa. Hanya pengajaran yang dianggap mudah yang dapat diterima dan dipahami siswa. Hasil penelitian Situmorang (2013) menunjukkan buku ajar kimia hasil inovasi dapat menolong siswa di dalam pembelajaran untuk mencapai kompetensi sesuai tuntutan kurikulum. Hasil penelitian Achyani (2010) menunjukkan bahwa penggunaan bahan ajar yang dibuat sendiri dalam perkuliahan fisika dasar dapat meningkatkan penguasaan konsep fisika sebesar 49%. Hasil penelitian Toharudin (2010) menyimpulkan bahwa penggunaan bahan ajar yang disusun oleh guru, baik yang bersifat tematik maupun materi subjek dapat meningkatkan kemampuan literasi sains siswa. Hasil penelitian Mahardika (2011) menyimpulkan bahwa telah berhasil dikembangkan bahan ajar untuk meningkatkan kemampuan representasi verbal, matematis, gambar, dan grafik. Berdasarkan data tersebut, umumnya bahan ajar yang diolah sendiri oleh guru mampu meningkatkan pemahaman siswa.

Salah satu materi pengajaran kimia yang cukup sulit di kelas XI SMA adalah materi hidrolisis garam, terutama pada konsep sifat larutan garam terhidrolisis dan penentuan pH larutan garam terhidrolisis, karena materi tersebut bersifat abstrak dan rumit. Hal tersebut sesuai dengan hasil penelitian Ikhsanudin dan Widhiyanti (2007) yang menyatakan bahwa salah satu materi kimia yang mengandung konsep abstrak adalah hidrolisis garam. Selain itu berdasarkan hasil penelitian Ghoniyatus Sa’idah, Suyono (2012) menyimpulkan bahwa sebanyak 84,2% siswa menganggap materi hidrolisis garam sebagai materi yang sulit. Persentase siswa yang mengalami kesulitan pada materi hidrolisis garam sebagai berikut: 89,7% siswa memilih ciri-ciri sifat larutan garam, 81,6% siswa memilih konsep hidrolisis, dan 74,3% siswa kesulitan untuk menentukan rumus yang digunakan untuk menghitung pH larutan garam.


(12)

3

LILIS SULISNAWATI, 2014

Pengembangan Bahan Ajar Pokok Bahasan Hidrolisis Garam Yang Diolah Dengan Empat Tahap Pengolahan Bahan Ajar

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Untuk mengurangi kesulitan siswa tersebut, peneliti memandang perlu mengolah kembali bahan ajar hidrolisis garam tersebut dengan harapan konsep-konsep kimia tersebut dapat dengan mudah dipahami oleh siswa. Salah satu pengkajian untuk mengurangi tingkat kesulitan suatu materi pelajaran adalah mengolah bahan ajar dengan Reduksi Didaktik agar materi pelajaran tersebut lebih mudah dipahami oleh peserta didik. Dalam arti luas, Reduksi Didaktik adalah mengurangi tingkat kesulitan bahan ajar baik secara kualitatif maupun kuantitatif dengan cara membuat materi tersebut sesederhana mungkin sehingga lebih mudah dipahami oleh tingkat tertentu peserta didik (Anwar, 2012). Reduksi didaktik ini merupakan tahapan terakhir dari empat tahap pengolahan bahan ajar, yaitu seleksi, strukturisasi, karakterisasi, dan reduksi didaktik.

Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, maka judul penelitian ini

ialah “Pengembangan Bahan Ajar Pokok Bahasan Hidrolisis Garam yang Diolah

dengan Empat Tahap Pengolahan Bahan Ajar”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang tersebut, masalah dalam penelitian ini dapat dijabarkan melalui pertanyaan penelitian berikut ini.

1. Bagaimana pengolahan bahan ajar pokok bahasan hidrolisis garam dengan Empat Tahap Pengolahan Bahan Ajar?

2. Bagaimana aspek keterbacaan bahan ajar pokok bahasan hidrolisis garam yang diolah dengan Empat Tahap Pengolahan Bahan Ajar terhadap sumber belajar siswa?

3. Bagaimana aspek kelayakan bahan ajar pokok bahasan hidrolisis garam yang

diolah dengan Empat Tahap Pengolahan Bahan Ajar berdasarkan kriteria kesesuaian isi, penyajian materi, bahasa, dan grafika?

C. Batasan Masalah

Agar ruang lingkup masalah yang diteliti tidak meluas, perlu adanya pembatasan masalah. Pembatasan masalah tersebut ialah:


(13)

4

LILIS SULISNAWATI, 2014

Pengembangan Bahan Ajar Pokok Bahasan Hidrolisis Garam Yang Diolah Dengan Empat Tahap Pengolahan Bahan Ajar

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1. Bahan ajar yang dimaksud pada penelitian ini adalah bahan ajar yang telah diolah dengan Empat Tahap Pengolahan Bahan Ajar.

2. Bahan kajian terbatas pada materi pembelajaran hidrolisis garam yang merujuk pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) kelas XI IPA semester 2.

D. Tujuan Penelitian

Berdasarkan masalah penelitian yang telah dipaparkan, secara umum penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan bahan ajar pokok bahasan hidrolisis garam dengan empat tahap pengolahan bahan ajar, kemudian mengetahui bagaimana pendapat siswa dan guru terhadap bahan ajar yang telah dikembangkan tersebut.

Sesuai dengan tujuan penelitian tersebut, maka secara khusus tujuan penelitian dapat dijabarkan sebagai berikut:

1. Mengetahui proses pengembangan bahan ajar pokok bahasan hidrolisis garam

yang diolah dengan Empat Tahap Pengolahan Bahan Ajar.

2. Mengetahui aspek keterbacaan bahan ajar pokok bahasan hidrolisis garam yang diolah dengan Empat Tahap Pengolahan Bahan Ajar menurut pandangan siswa.

3. Mengetahui aspek kelayakan bahan ajar pokok bahasan hidrolisis garam yang

diolah dengan Empat Tahap Pengolahan Bahan Ajar berdasarkan kriteria kesesuaian isi, penyajian materi, bahasa, dan grafika menurut pandangan guru.

E. Manfaat Penelitian

Manfaat dilakukannya penelitian ini ialah sebagai berikut.

1. Bagi Siswa

Memudahkan untuk mempelajari kimia, khususnya materi hidrolisis garam.

2. Bagi Guru

Memperoleh informasi serta acuan pengolahan bahan ajar melalui empat tahap pengolahan bahan ajar.


(14)

5

LILIS SULISNAWATI, 2014

Pengembangan Bahan Ajar Pokok Bahasan Hidrolisis Garam Yang Diolah Dengan Empat Tahap Pengolahan Bahan Ajar

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 3. Bagi Peneliti Lain

Memperoleh acuan untuk penyempurnaan maupun pengembangan penelitian sejenis selanjutnya.

F. Anggapan Dasar

Anggapan dasar yang dijadikan landasan pada penelitian ini ialah sebagai berikut.

1. Siswa telah belajar secara optimal menggunakan bahan ajar hidrolisis garam yang diolah dengan Empat Tahap Pengolahan Bahan Ajar.

2. Buku pelajaran kimia yang digunakan sebagai sumber pada tahapan seleksi

telah memenuhi kriteria seleksi.

G. Penjelasan Istilah

Untuk menghindari kesalahpahaman dalam penafsiran istilah-istilah yang digunakan dalam penelitian ini, perlu dijelaskan beberapa istilah sebagai berikut.

1. Keterbacaan siswa terhadap bahan ajar dilihat dari aspek:

a. Keterbacaan: Perihal dapat dibacanya teks secara cepat, mudah

dipahami, dan diingat (KBBI, 2011).

b. Penulisan Ide Pokok: Perihal kemampuan siswa dalam memahami isi bahan ajar secara tepat.

2. Kelayakan isi bahan ajar dilihat dari aspek:

a. Kesesuaian isi dengan kurikulum : Prinsip relevansi atau keterkaitan materi sesuai dengan tuntutan standar kompetensi dan kompetensi dasar (Depdiknas, 2010).

b. Penyajian materi : Aspek penyajian materi yang dimaksud adalah ruang

lingkup dan urutan bahan ajar yang akan dikembangkan (Depdiknas, 2010).

c. Grafika Bahan ajar : Segala cara pengungkapan dan perwujudan dalam bentuk huruf, tanda, dan gambar yang diperbanyak melalui proses percetakan guna disampaikan kepada khalayak (KBBI, 2011).

3. Bahan ajar adalah segala bentuk bahan berupa seperangkat materi yang disusun secara sistematis yang digunakan untuk membantu guru/instruktur


(15)

6

LILIS SULISNAWATI, 2014

Pengembangan Bahan Ajar Pokok Bahasan Hidrolisis Garam Yang Diolah Dengan Empat Tahap Pengolahan Bahan Ajar

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran dan memungkinkan siswa untuk belajar (Direktorat Pembinaan SMA, 2010).

4. Empat tahap pengolahan bahan ajar menurut Anwar (2012) meliputi tahapan

seleksi, strukturisasi, karakterisasi, dan reduksi didaktik.

a. Proses seleksi adalah proses memilih dan memilah berbagai informasi yang diperlukan sehingga informasi yang diambil merupakan informasi yang benar-benar diperlukan dan berhubungan langsung dengan materi bahan ajar.

b. Proses Strukturisasi adalah proses dimana informasi yang berhubungan langsung dengan materi bahan ajar dibuat strukturnya, sesuai dengan struktur bidang keilmuan masing-masing.

c. Proses Karakterisasi adalah proses mengelompokkan materi bahan ajar dalam bentuk mudah atau sulit. Dimana kategori sulit dibagi menjadi abstrak, rumit dan kompleks.

d. Proses Reduksi (Reduksi Didaktik) adalah suatu proses penyederhanaan

atau pengurangan tingkat kesulitan materi pengajaran dengan kriteria tertentu baik secara kualitatif maupun kuantitatif dengan cara membuat materi sesederhana mungkin sehingga lebih mudah dipahami oleh tingkat tertentu peserta didik.

H. Struktur Organisasi Skripsi

Struktur organisasi dalam penulisan skripsi ini disusun secara sistematis yang terdiri atas lima bab. Bab pertama merupakan pendahuluan yang terdiri atas latar belakang penelitian, rumusan masalah, pembatasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, anggapan dasar, penjelasan istilah, dan struktur organisasi skripsi.

Bab kedua merupakan tinjauan pustaka yang terdiri atas teori belajar, pengertian bahan ajar, Empat Tahap Pengolahan Bahan Ajar, kekhasan bahan ajar kimia, keterbacaan, kriteria kelayakan bahan ajar dan pokok bahasan hidrolisis garam.


(16)

7

LILIS SULISNAWATI, 2014

Pengembangan Bahan Ajar Pokok Bahasan Hidrolisis Garam Yang Diolah Dengan Empat Tahap Pengolahan Bahan Ajar

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Bab ketiga merupakan metodologi penelitian yang terdiri atas metode penelitian, subjek penelitian, alur penelitian,instrument penelitian, uji validitas instrument, prosedur penelitian dan teknik pengolahan data.

Bab keempat merupakan hasil dan pembahasan yang terdiri atas pengolahan bahan ajar hidrolisis garam dengan Empat Tahap Pengolahan Bahan Ajar, keterbacaan bahan ajar dan penulisan ide pokok, serta uji kelayakan bahan ajar hidrolisis garam menurut pandangan guru.

Bab kelima terdiri atas kesimpulan dan saran dari seluruh hasil penelitian yang dilakukan.


(17)

39

LILIS SULISNAWATI, 2014

Pengembangan Bahan Ajar Pokok Bahasan Hidrolisis Garam Yang Diolah Dengan Empat Tahap Pengolahan Bahan Ajar

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB III

METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian

Metode penelitian pendidikan diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data yang valid dengan tujuan dapat ditemukan, dikembangkan dan dibuktikan, suatu pengetahuan tertentu sehingga pada gilirannya dapat digunakan untuk memahami, memecahkan dan mengantisipasi masalah dalam bidang pendidikan (Sugiyono, 2010).

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian dan pengembangan. Metode penelitian dan pengembangan atau disebut juga Research and Development adalah metode penelitian yang digunakan untuk menghasilkan suatu produk tertentu dan menguji keefektifan produk tersebut (Sugiyono, 2010). Produk yang dihasilkan dalam penelitian Research and Development bermacam-macam. Dalam bidang pendidikan, produk-produk yang dihasilkan misalnya kurikulum yang spesifik untuk keperluan pendidikan tertentu, metode mengajar, media pendidikan, bahan ajar, modul, sistem evaluasi, model uji kompetensi, dan lain-lain. Tahapan proses penelitian dan pengembangan dilakukan secara bertahap. Setiap langkah yang dikembangkan selalu mengacu kepada hasil langkah-langkah sebelumnya sehingga pada akhirnya diperoleh suatu produk pendidikan yang baru. Berikut ini skema tahapan proses Metode Research and Development.

Potensi dan Masalah Pengumpulan Data Desain Produk Validasi

Desain

Revisi Desain Uji Coba Produk

Revisi Produk Uji Coba

Pemaikaian

Revisi Produk

Produksi Massal

Batas Penelitian yang dilakukan

Gambar 3.1 Langkah-langkah penggunaan Metode Research and Development (R & D) (Sugiyono, 2010)


(18)

40

LILIS SULISNAWATI, 2014

Pengembangan Bahan Ajar Pokok Bahasan Hidrolisis Garam Yang Diolah Dengan Empat Tahap Pengolahan Bahan Ajar

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Karena penelitian dengan menggunakan metode Research and Development membutuhkan waktu yang lama, penulis membatasi penelitian hingga uji coba produk. Produk yang dihasilkan berupa bahan ajar siswa.

B. Subjek Penelitian

Subjek penelitian merupakan sumber data yang diperoleh dalam suatu penelitian. Subjek dalam penelitian ini adalah bahan ajar hidrolisis garam yang telah diolah dengan empat tahap pengolahan bahan ajar (ETPBA).

C. Alur Penelitian

Secara umum, langkah-langkah yang dilakukan dalam penelitian ini dapat dilihat pada gambar alur penelitian berikut.


(19)

41

LILIS SULISNAWATI, 2014

Pengembangan Bahan Ajar Pokok Bahasan Hidrolisis Garam Yang Diolah Dengan Empat Tahap Pengolahan Bahan Ajar

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Gambar 3.2 Alur Penelitian

Pemberian Bahan ajar kepada Guru

Uji Kelayakan Bahan Ajar

Revisi Instrumen

Kesimpulan

Uji Keterbacaan Bahan Ajar dan Penulisan Ide Pokok

Pengolahan Data dan Pembahasan Pemberian Bahan ajar kepada Siswa

Validasi Instrumen

Revisi Instrumen

Validasi Instrumen Analisis SK/KD KTSP Kimia Kelas XI SMA,

Buku Teks Kimia dan Buku Penunjang

Pengolahan Bahan Ajar hidrolisis garam Melalui Empat Tahap Pengolahan Bahan Ajar (Seleksi, Strukturisasi, Karakterisasi, dan Reduksi Didaktik)

Pembuatan Instrumen Keterbacaan Bahan Ajar dan Penulisan Ide Pokok

Pembuatan Instrumen Kelayakan Bahan Ajar Validasi Bahan Ajar


(20)

42

LILIS SULISNAWATI, 2014

Pengembangan Bahan Ajar Pokok Bahasan Hidrolisis Garam Yang Diolah Dengan Empat Tahap Pengolahan Bahan Ajar

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu D. Instrumen Penelitian

Dalam KBBI (2005), instrumen merupakan sarana penelitian (berupa seperangkat tes dan sebagainya) untuk mengumpulkan data sebagai bahan pengolahan. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini ialah instrumen keterbacaan bahan ajar, penulisan ide pokok dan angket kelayakan bahan ajar.

1. Instrumen Keterbacaan Bahan Ajar dan Penulisan Ide Pokok

Instrumen keterbacaan bahan ajar dan penulisan ide pokok diberikan kepada siswa untuk mengetahui tingkat keterbacaan bahan ajar hidrolisis garam yang diolah dengan empat tahap pengolahan bahan ajar (ETPBA). Tingkat keterbacaan bahan ajar digolongkan ke dalam kategori sangat mudah, mudah, sedang, sulit, dan sangat sulit. Penulisan ide pokok oleh siswa bertujuan untuk mengetahui kemampuan siswa dalam memahami bahan ajar yang diberikan. Data hasil penulisan ide pokok juga bertujuan untuk menguatkan data tingkat keterbacaan yang telah dipilih siswa. Selain itu, data keterbacaan bahan ajar juga didukung oleh keterbacaan gambar maupun tabel. Keterbacaan gambar meliputi kemenarikan gambar dan tingkat kepahaman siswa terhadap gambar tersebut. Keterbacaan tabel didasarkan pada kemenarikan tabel dan kepahaman siswa terhadap tabel tersebut.

2. Instrumen Kelayakan Bahan Ajar

Instrumen kelayakan bahan ajar pada penelitian ini adalah berupa angket (kuesioner) yang terdiri dari beberapa aspek, yaitu:

a. Aspek Kesesuaian Isi

Instrumen aspek kesesuaian isi dengan kurikulum sesuai dengan prinsip relevansi yang dikembangkan oleh Depdiknas tentang juknis pengembangan bahan ajar. Bahan ajar yang dikembangkan disesuaikan dengan standar isi berupa standar kompetensi dan kompetensi dasar yang ditetapkan oleh Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP).


(21)

43

LILIS SULISNAWATI, 2014

Pengembangan Bahan Ajar Pokok Bahasan Hidrolisis Garam Yang Diolah Dengan Empat Tahap Pengolahan Bahan Ajar

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

b. Aspek Penyajian Materi

Aspek penyajian materi berupa sistematika materi dan teknik penyajian materi.

c. Aspek Grafika

Aspek grafika berisi konten teknis berupa ukuran font, kejelasan pemisahan antar paragraf, keproporsionalan penggunaan variasi huruf (bold, italic, capital), kemenarikan dan kombinasi warna, serta tata letak judul, teks, gambar, tabel, dan nomor halaman.

d. Aspek Bahasa

Aspek Bahasa meliputi ketepatan tata Bahasa, ketepatan ejaan, kebakuan istilah, konsistensi penggunaan istilah dan simbol, kefektifan kalimat, kemudahan pesan atau informasi yang dipahami, kesesuaian Bahasa dengan tingkat perkembangan emosional siswa, dan kesesuaian Bahasa dengan perkembangan intelektual siswa.

E. Uji Validitas Instrumen

Suatu instrumen yang valid adalah instrumen yang dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur (Sugiyono, 2010). Firman (2000) menyatakan bahwa validitas suatu alat ukur menunjukkan sejauh mana alat ukur itu mengukur apa yang seharusnya diukur oleh alat ukur tersebut.

Pada penelitian ini, uji validitas yang dilakukan adalah validitas isi. Validitas isi adalah validitas suatu alat ukur dipandang dari segi isi bahan yang dicakup oleh alat ukur tersebut. Cara menilai atau menyelidiki validitas isi suatu alat ukur ialah dengan mengundang judgement (timbangan) ahli dalam bidang yang sesuai (Firman, 2000). Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini divalidasi oleh dosen pembimbing.


(22)

44

LILIS SULISNAWATI, 2014

Pengembangan Bahan Ajar Pokok Bahasan Hidrolisis Garam Yang Diolah Dengan Empat Tahap Pengolahan Bahan Ajar

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu F. Prosedur Penelitian

1. Tahap Persiapan

a) Pengajuan dan pengesahan judul penelitian pada dosen pembimbing.

b) Melakukan analisis standar isi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) kimia SMA.

c) Menentukan pokok bahasan hidrolisis garam sebagai materi pada

pelaksanaan penelitian.

d) Merumuskan indikator terhadap materi hidrolisis garam.

e) Pengolahan materi bahan ajar hidrolisis garam dengan empat tahap pengolahan bahan ajar (ETPBA).

f) Melakukan validasi bahan ajar yang telah disusun. g) Melakukan revisi bahan ajar

h) Menyusun instrumen berupa angket yang diberikan kepada guru, yang berisi uji aspek kesesuaian isi, penyajian materi, bahasa, dan grafika bahan ajar materi hidrolisis garam.

i) Menyusun instrumen yang akan diberikan kepada siswa berupa bahan ajar

hidrolisis garam yang dilengkapi dengan angket keterbacaan dan kolom penulisan ide pokok.

j) Melakukan revisi instrumen

2. Tahap Pelaksanaan Penelitian

a) Siswa dan guru diberi bahan ajar hidrolisis garam yang telah diolah dengan empat tahap pengolahan bahan ajar.

b) Siswa membaca dan mempelajari bahan ajar hidrolisis garam tersebut secara mandiri.

c) Siswa menuliskan ide pokok dari tiap materi yang terdapat dalam bahan ajar hidrolisis garam pada kolom yang disediakan.

d) Siswa menentukan tingkat keterbacaan bahan ajar (sangat mudah, mudah,

sedang, sulit, dan sangat sulit) untuk dipahami.


(23)

45

LILIS SULISNAWATI, 2014

Pengembangan Bahan Ajar Pokok Bahasan Hidrolisis Garam Yang Diolah Dengan Empat Tahap Pengolahan Bahan Ajar

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

- kemenarikan gambar dan tabel (sangat menarik, menarik, biasa, tidak menarik, sangat tidak menarik),

- kepahaman terhadap gambar dan tabel (sangat mudah, mudah, sedang,

sulit, sangat sulit).

f) Guru mengisi kuesioner untuk menilai bahan ajar yang telah dibuat, yang meliputi aspek kelayakan isi, aspek penyajian materi, aspek tata bahasa, dan aspek kegrafisan.

3. Tahap Penyelesaian

a) Melakukan analisis data hasil penelitian. b) Membahas hasil penelitian.

c) Menyimpulkan data hasil penelitian. d) Memberi saran hasil penelitian.

G. Teknik Pengolahan Data

1. Keterbacaan Bahan Ajar dan Penulisan Ide Pokok

Data yang diperoleh dari uji aspek keterbacaan bahan ajar diolah melalui tahapan berikut ini.

a) Mengelompokkan tingkat keterbacaan materi menurut siswa menjadi kategori sangat mudah, mudah, sedang, sulit, dan sangat sulit.

b) Menghitung persentase tingkat keterbacaan materi tiap kategori.

c) Mengelompokkan tingkat keterbacaan gambar dan/atau tabel dalam

bentuk persentase. Gambar dan/atau tabel tersebut bertujuan untuk mempermudah memahami materi yang berkaitan. Oleh karena itu, data persentase yang diperoleh juga dapat digunakan untuk menunjukkan tingkat keterbacaan bahan ajar.

d) Memberikan skor tiap ide pokok yang dituliskan oleh siswa. Setiap ide pokok yang benar diberi skor 1 dan ide pokok yang salah diberi skor 0.

e) Menghitung persentase jawaban ide pokok siswa.

f) Penafsiran data hasil peresentase siswa yang diperoleh, ditafsirkan dengan kriteria sebagai berikut:


(24)

46

LILIS SULISNAWATI, 2014

Pengembangan Bahan Ajar Pokok Bahasan Hidrolisis Garam Yang Diolah Dengan Empat Tahap Pengolahan Bahan Ajar

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Persentase (%) Tafsiran

0 Tidak ada

1-25 Sebagian kecil

26-49 Hampir setengahnya

50 Setengahnya

51-75 Sebagian besar

76-99 Hampir seluruhnya

100 Seluruhnya

(Koentjaraningrat, 1997)

g) Mendeskripsikan data yang diperoleh untuk mengetahui tingkat

keterbacaan bahan ajar hidrolisis garam yang diolah dengan empat pengolahan bahan ajar (ETPBA) menurut siswa.

2. Kelayakan Bahan Ajar

a) Menganalisis angket aspek kesesuaian isi dengan kurikulum. Tujuannya

adalah untuk mengetahui kesesuaian bahan ajar yang telah disusun dengan kurikulum.

b) Menganalisis angket aspek penyajian materi. Tujuannya adalah untuk mengetahui koherensi dan keruntutan alur pikir, pendukung penyajian dan teknik penyajian bahan ajar yang telah disusun.

c) Menganalisis angket aspek grafika. Tujuannya adalah untuk

memperoleh informasi mengenai bahan ajar dari aspek fisik.

d) Menganalisis angket aspek tata bahasa. Tujuannya adalah untuk

memperoleh informasi dari kesesuaian tata bahasa yang digunakan dengan tata bahasa Indonesia yang baik dan benar.


(1)

Gambar 3.2 Alur Penelitian

Pemberian Bahan ajar kepada Guru

Uji Kelayakan Bahan Ajar Revisi Instrumen

Kesimpulan Uji Keterbacaan Bahan Ajar dan

Penulisan Ide Pokok

Pengolahan Data dan Pembahasan Pemberian Bahan ajar kepada Siswa

Validasi Instrumen

Revisi Instrumen

Validasi Instrumen Analisis SK/KD KTSP Kimia Kelas XI SMA,

Buku Teks Kimia dan Buku Penunjang

Pengolahan Bahan Ajar hidrolisis garam Melalui Empat Tahap Pengolahan Bahan Ajar (Seleksi, Strukturisasi, Karakterisasi, dan Reduksi Didaktik)

Pembuatan Instrumen Keterbacaan Bahan Ajar dan Penulisan Ide Pokok

Pembuatan Instrumen Kelayakan Bahan Ajar Validasi Bahan Ajar


(2)

D. Instrumen Penelitian

Dalam KBBI (2005), instrumen merupakan sarana penelitian (berupa seperangkat tes dan sebagainya) untuk mengumpulkan data sebagai bahan pengolahan. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini ialah instrumen keterbacaan bahan ajar, penulisan ide pokok dan angket kelayakan bahan ajar.

1. Instrumen Keterbacaan Bahan Ajar dan Penulisan Ide Pokok

Instrumen keterbacaan bahan ajar dan penulisan ide pokok diberikan kepada siswa untuk mengetahui tingkat keterbacaan bahan ajar hidrolisis garam yang diolah dengan empat tahap pengolahan bahan ajar (ETPBA). Tingkat keterbacaan bahan ajar digolongkan ke dalam kategori sangat mudah, mudah, sedang, sulit, dan sangat sulit. Penulisan ide pokok oleh siswa bertujuan untuk mengetahui kemampuan siswa dalam memahami bahan ajar yang diberikan. Data hasil penulisan ide pokok juga bertujuan untuk menguatkan data tingkat keterbacaan yang telah dipilih siswa. Selain itu, data keterbacaan bahan ajar juga didukung oleh keterbacaan gambar maupun tabel. Keterbacaan gambar meliputi kemenarikan gambar dan tingkat kepahaman siswa terhadap gambar tersebut. Keterbacaan tabel didasarkan pada kemenarikan tabel dan kepahaman siswa terhadap tabel tersebut.

2. Instrumen Kelayakan Bahan Ajar

Instrumen kelayakan bahan ajar pada penelitian ini adalah berupa angket (kuesioner) yang terdiri dari beberapa aspek, yaitu:

a. Aspek Kesesuaian Isi

Instrumen aspek kesesuaian isi dengan kurikulum sesuai dengan prinsip relevansi yang dikembangkan oleh Depdiknas tentang juknis pengembangan bahan ajar. Bahan ajar yang dikembangkan disesuaikan dengan standar isi berupa standar kompetensi dan kompetensi dasar yang ditetapkan oleh Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP).


(3)

b. Aspek Penyajian Materi

Aspek penyajian materi berupa sistematika materi dan teknik penyajian materi.

c. Aspek Grafika

Aspek grafika berisi konten teknis berupa ukuran font, kejelasan pemisahan antar paragraf, keproporsionalan penggunaan variasi huruf (bold, italic, capital), kemenarikan dan kombinasi warna, serta tata letak judul, teks, gambar, tabel, dan nomor halaman.

d. Aspek Bahasa

Aspek Bahasa meliputi ketepatan tata Bahasa, ketepatan ejaan, kebakuan istilah, konsistensi penggunaan istilah dan simbol, kefektifan kalimat, kemudahan pesan atau informasi yang dipahami, kesesuaian Bahasa dengan tingkat perkembangan emosional siswa, dan kesesuaian Bahasa dengan perkembangan intelektual siswa.

E. Uji Validitas Instrumen

Suatu instrumen yang valid adalah instrumen yang dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur (Sugiyono, 2010). Firman (2000) menyatakan bahwa validitas suatu alat ukur menunjukkan sejauh mana alat ukur itu mengukur apa yang seharusnya diukur oleh alat ukur tersebut.

Pada penelitian ini, uji validitas yang dilakukan adalah validitas isi. Validitas isi adalah validitas suatu alat ukur dipandang dari segi isi bahan yang dicakup oleh alat ukur tersebut. Cara menilai atau menyelidiki validitas isi suatu alat ukur ialah dengan mengundang judgement (timbangan) ahli dalam bidang yang sesuai (Firman, 2000). Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini divalidasi oleh dosen pembimbing.


(4)

F. Prosedur Penelitian

1. Tahap Persiapan

a) Pengajuan dan pengesahan judul penelitian pada dosen pembimbing.

b) Melakukan analisis standar isi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) kimia SMA.

c) Menentukan pokok bahasan hidrolisis garam sebagai materi pada

pelaksanaan penelitian.

d) Merumuskan indikator terhadap materi hidrolisis garam.

e) Pengolahan materi bahan ajar hidrolisis garam dengan empat tahap pengolahan bahan ajar (ETPBA).

f) Melakukan validasi bahan ajar yang telah disusun. g) Melakukan revisi bahan ajar

h) Menyusun instrumen berupa angket yang diberikan kepada guru, yang berisi uji aspek kesesuaian isi, penyajian materi, bahasa, dan grafika bahan ajar materi hidrolisis garam.

i) Menyusun instrumen yang akan diberikan kepada siswa berupa bahan ajar

hidrolisis garam yang dilengkapi dengan angket keterbacaan dan kolom penulisan ide pokok.

j) Melakukan revisi instrumen

2. Tahap Pelaksanaan Penelitian

a) Siswa dan guru diberi bahan ajar hidrolisis garam yang telah diolah dengan empat tahap pengolahan bahan ajar.

b) Siswa membaca dan mempelajari bahan ajar hidrolisis garam tersebut secara mandiri.

c) Siswa menuliskan ide pokok dari tiap materi yang terdapat dalam bahan ajar hidrolisis garam pada kolom yang disediakan.

d) Siswa menentukan tingkat keterbacaan bahan ajar (sangat mudah, mudah,

sedang, sulit, dan sangat sulit) untuk dipahami.


(5)

- kemenarikan gambar dan tabel (sangat menarik, menarik, biasa, tidak menarik, sangat tidak menarik),

- kepahaman terhadap gambar dan tabel (sangat mudah, mudah, sedang,

sulit, sangat sulit).

f) Guru mengisi kuesioner untuk menilai bahan ajar yang telah dibuat, yang meliputi aspek kelayakan isi, aspek penyajian materi, aspek tata bahasa, dan aspek kegrafisan.

3. Tahap Penyelesaian

a) Melakukan analisis data hasil penelitian. b) Membahas hasil penelitian.

c) Menyimpulkan data hasil penelitian. d) Memberi saran hasil penelitian.

G. Teknik Pengolahan Data

1. Keterbacaan Bahan Ajar dan Penulisan Ide Pokok

Data yang diperoleh dari uji aspek keterbacaan bahan ajar diolah melalui tahapan berikut ini.

a) Mengelompokkan tingkat keterbacaan materi menurut siswa menjadi kategori sangat mudah, mudah, sedang, sulit, dan sangat sulit.

b) Menghitung persentase tingkat keterbacaan materi tiap kategori.

c) Mengelompokkan tingkat keterbacaan gambar dan/atau tabel dalam

bentuk persentase. Gambar dan/atau tabel tersebut bertujuan untuk mempermudah memahami materi yang berkaitan. Oleh karena itu, data persentase yang diperoleh juga dapat digunakan untuk menunjukkan tingkat keterbacaan bahan ajar.

d) Memberikan skor tiap ide pokok yang dituliskan oleh siswa. Setiap ide pokok yang benar diberi skor 1 dan ide pokok yang salah diberi skor 0.

e) Menghitung persentase jawaban ide pokok siswa.


(6)

Persentase (%) Tafsiran

0 Tidak ada

1-25 Sebagian kecil

26-49 Hampir setengahnya

50 Setengahnya

51-75 Sebagian besar

76-99 Hampir seluruhnya

100 Seluruhnya

(Koentjaraningrat, 1997)

g) Mendeskripsikan data yang diperoleh untuk mengetahui tingkat

keterbacaan bahan ajar hidrolisis garam yang diolah dengan empat pengolahan bahan ajar (ETPBA) menurut siswa.

2. Kelayakan Bahan Ajar

a) Menganalisis angket aspek kesesuaian isi dengan kurikulum. Tujuannya

adalah untuk mengetahui kesesuaian bahan ajar yang telah disusun dengan kurikulum.

b) Menganalisis angket aspek penyajian materi. Tujuannya adalah untuk mengetahui koherensi dan keruntutan alur pikir, pendukung penyajian dan teknik penyajian bahan ajar yang telah disusun.

c) Menganalisis angket aspek grafika. Tujuannya adalah untuk

memperoleh informasi mengenai bahan ajar dari aspek fisik.

d) Menganalisis angket aspek tata bahasa. Tujuannya adalah untuk

memperoleh informasi dari kesesuaian tata bahasa yang digunakan dengan tata bahasa Indonesia yang baik dan benar.