EFEKTIVITAS BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN TEKNIK STORYTELLING UNTUK MENINGKATKAN SELF EFFICACY SISWA.

(1)

Fathul Ilmi,2014

EFEKTIVITAS BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN TEKNIK STORYTELLING UNTUK MENINGKATKAN SELF EFFICACY SISWA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

EFEKTIVITAS BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN

TEKNIK STORYTELLING UNTUK MENINGKATKAN

SELF EFFICACY SISWA

(Penelitian Pra Eksperimen Siswa Kelas IV SDN PANORAMA 3 Kota Bandung tahun ajaran 2013/2014)

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Jurusan Psikologi Pendidikan dan Bimbingan

Oleh

FATHUL ILMI 0901103

JURUSAN PSIKOLOGI PENDIDIKAN DAN BIMBINGAN

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

2013


(2)

Fathul Ilmi,2014

EFEKTIVITAS BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN TEKNIK STORYTELLING UNTUK MENINGKATKAN SELF EFFICACY SISWA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

EFEKTIVITAS BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN

TEKNIK STORYTELLING UNTUK MENINGKATKAN

SELF EFFICACY SISWA

Oleh Fathul Ilmi

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Fakultas Ilmu Pendidikan

© Fathul Ilmi 2013 Universitas Pendidikan Indonesia

Desember 2013

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis.


(3)

Fathul Ilmi,2014

EFEKTIVITAS BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN TEKNIK STORYTELLING UNTUK MENINGKATKAN SELF EFFICACY SISWA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu FATHUL ILMI

0901103

EFEKTIVITAS BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN TEKNIK STORYTELLING UNTUK MENINGKATKAN SELF EFFICACY SISWA

(Penelitian Pra Eksperimen terhadap siswa kelas IV SDN Panorama 3 Bandung Tahun Ajaran 2013-2014)

DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH: Pembimbing I

Dr. H. Nandang Rusmana, M.Pd NIP. 196005011986031004

Pembimbing II

Dra. Hj. Aas Saomah, M.Si NIP. 196103171987032001

Mengetahui:

Ketua Jurusan Psikologi Pendidikan dan Bimbingan Fakultas Ilmu Pendidikan

Universitas Pendidikan Indonesia

Dr. H. Nandang Rusmana, M. Pd NIP. 196005011986031004


(4)

Fathul Ilmi,2014

EFEKTIVITAS BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN TEKNIK STORYTELLING UNTUK MENINGKATKAN SELF EFFICACY SISWA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

EFEKTIVITAS BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN TEKNIK

STORYTELLING

UNTUK MENINGKATKAN

SELF EFFICACY

SISWA

(Penelitian Pra Eksperimen terhadap siswa kelas IV SDN

Panorama 3 Bandung tahun ajaran 2013-2014)

Fathul Ilmi

Nandang Rusmana

1

Aas Saomah

2

Psikologi Pendidikan dan Bimbingan, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Pendidikan Indonesia

Abstrak : Penelitian bertujuan menguji efektivitas bimbingan kelompok dengan teknik strorytelling untuk meningkatkanself efficacy yang dilakukan kepada siswa kelas IV SDN Panorama 3 Bandung. Pendekatan penelitian yang digunakan yakni pendekatan kuantitatif-kualitatif, dengan metode penelitian pra eksperimen. Instrument yang digunakan yaitu instrument self efficacy.Analisis perhitungan menggunakan statistika deskriptif untuk melihat kenaikan skor self efficacy. Hasil penelitian menunjukan mayoritas siswa Kelas IV SDN Panorama 3 kota Bandung tahun ajaran 2013-2014. a) memiliki self efficacy yang berada pada kategori tinggi. Siswa pada kategori ini telah berada pada tingkat self efficacy yang optimal pada setiap aspeknya, yaitu level, strength, dan generality. Dengan kata lain siswa pada kategori ini memiliki self efficacyyang konsisten dan atas dorongan sendiri. b) Muatan cerita dalam program bimbingan kelompok melalui teknik storytelling dapat meningkatkan self efficacy siswa secara signifikan pada aspek level, strength, dan

generality. c) Program bimbingan kelompok melalui teknik storytelling efektif untuk meningkatkan self efficacysiswa.

Direkomedasikan bagi pihak sekolah :a) personel sekolah selayaknya saling bekerja samadalam pelaksanaan program self efficacy di sekolah; b) memanfaatkan hasil penelitian yaitu berupa profil self efficacy siswa sebagai penilaian kebutuhan untuk program self efficacy siswa di sekolah; dan c) teknik storytelling dapat digunakan dalam kegiatan belajar mengajar.Dapat disimpulkan bahwa bimbingan kelompok dengan teknik storytelling efektiv untuk meningkatkan self efficacy


(5)

Fathul Ilmi,2014

EFEKTIVITAS BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN TEKNIK STORYTELLING UNTUK MENINGKATKAN SELF EFFICACY SISWA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

THE EFFECTIVENESS OF GROUP GUIDANCE BY USING

STORYTELLING TECHNIQUE TO INCREASE STUDENTS’

SELF EFFICACY

(A Pre experimental study to the fourth grader students of SDN

Panorama 3 Bandung, Year Academic 2013-2014)

Fathul Ilmi

Nandang Rusmana

1

Aas Saomah

2

Guidance and Counseling Education, Faculty of Education Studies, Indonesia University of Education

Abstract : This study aimed to test the effectiveness of group guidance through storytelling techniques to enhance self efficacy of fourth grade students in SDN Panorama 3 Bandung Elementary School. Research approach that used in this study is quantitative - qualitative approach , with pre-experimental design. Instrument that used in this study is self efficacy scale. Data calculation techniques include descriptive statistics to see the increase in self-efficacy scores . The results of the study shows that fourth grade students of SDN Panorama 3 Bandung in 2013-2014 school year are : a) having high category of self efficacy . Students in this category are at the optimal level of self efficacy in every aspect , that is level, strength , and generality . In other words, students in this category have consistent self efficacy . b ) the content of story in group guidance through storytelling techniques can

significantly enhance student’s self efficacy in every aspect that is level , strength ,

and generality . c ) group guidance through storytelling techniques were proved effective to enhance student’s self efficacy .

This study is recommended for : a) school personnel, who is should be cooperated with one another in order to implement group guidance through storytelling to

enhance student’s self-efficacy in school , b ) using this research’s results, especially self-efficacy profile, as a need assessment data to develop a program that aimed to enhance self-efficacy of students in school , and c ) teacher in every subject lesson can use storytelling techniques to accommodate learning activities with the. That is concluded that the group guidance thorugh storytelling techniques was proved effective to enhance self efficacy of fourth grade students in SDN Panorama 3 Bandung Elementary School.


(6)

Fathul Ilmi,2014

EFEKTIVITAS BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN TEKNIK STORYTELLING UNTUK MENINGKATKAN SELF EFFICACY SISWA


(7)

Fathul Ilmi,2014

EFEKTIVITAS BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN TEKNIK STORYTELLING UNTUK MENINGKATKAN SELF EFFICACY SISWA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ... Error! Bookmark not defined. UCAPAN TERIMA KASIH ... Error! Bookmark not defined. Bandung, Desember 2013 ... Error! Bookmark not defined. Penulis ... Error! Bookmark not defined. Fathul Ilmi ... Error! Bookmark not defined. 0901103 ... Error! Bookmark not defined. ABSTRAK ... Error! Bookmark not defined. DAFTAR ISI ... 1 DAFTAR TABEL ... Error! Bookmark not defined. DAFTAR GRAFIK ... Error! Bookmark not defined. DAFTAR LAMPIRAN ... Error! Bookmark not defined. BAB I ... Error! Bookmark not defined. PENDAHULUAN ... Error! Bookmark not defined.

A. Latar Belakang Penelitian ... Error! Bookmark not defined. B. Identifikasi dan Perumusan Masalah ... Error! Bookmark not defined. C. Tujuan Penelitian ... Error! Bookmark not defined. D. Metode Penelitian ... Error! Bookmark not defined. E. Manfaat Penelitian ... Error! Bookmark not defined. F. Struktur Organisasi Penelitian ... Error! Bookmark not defined. BAB II ... Error! Bookmark not defined.

BIMBINGAN KELOMPOK DAN TEKNIK STORYTELLING UNTUK

MENINGKATKAN SELF EFFICACY SISWA ... Error! Bookmark not defined. A. Konsep Dasar Self Efficacy ... Error! Bookmark not defined.

1. Pengertian Self Efficacy ... Error! Bookmark not defined.


(8)

Fathul Ilmi,2014

EFEKTIVITAS BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN TEKNIK STORYTELLING UNTUK MENINGKATKAN SELF EFFICACY SISWA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

3. Sumber-Sumber Self Efficacy ... Error! Bookmark not defined.

4. Proses Self-Efficacy ... Error! Bookmark not defined.

5. Strategi Meningkatkan Self efficacy ... Error! Bookmark not defined.

6. Cara Meningkatkan Self-efficacy ... Error! Bookmark not defined.

B. Teknik Storytelling sebagai strategi meningkatkan self efficacy ... Error! Bookmark not defined.

1. Definisi Storytelling ... Error! Bookmark not defined.

2. Langkah-langkah penggunaan teknik storytellingError! Bookmark not defined.

3. Manfaat Storytelling ... Error! Bookmark not defined.

4. Macam-Macam Storytelling ... Error! Bookmark not defined.

5. Identifikasi Cerita Storytelling ... Error! Bookmark not defined.

6. Karakteristik Storytelling ... Error! Bookmark not defined.

7. Urgensi Teknik Strorytelling dalam Layanan Bimbingan dan Konseling Error! Bookmark not defined.

C. Model Bimbingan kelompok dengan teknik storytelling dalam meningkatkan Self Efficacy ... Error! Bookmark not defined.

1. Pengertian Bimbingan Kelompok ... Error! Bookmark not defined.

2. Tujuan Bimbingan Kelompok ... Error! Bookmark not defined.

3. Tahap Pelaksanaan Bimbingan Kelompok Error! Bookmark not defined.

4. Teknik Bimbingan Kelompok ... Error! Bookmark not defined.

BAB III ... Error! Bookmark not defined. METODE PENELITIAN ... Error! Bookmark not defined. A. Lokasi dan Subjek Populasi Penelitian ... Error! Bookmark not defined.


(9)

Fathul Ilmi,2014

EFEKTIVITAS BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN TEKNIK STORYTELLING UNTUK MENINGKATKAN SELF EFFICACY SISWA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

B. Pendekatan dan Metode Penelitian ... Error! Bookmark not defined. 1. Pendekatan Penelitian ... Error! Bookmark not defined.

2. Metode Penelitian ... Error! Bookmark not defined.

C. Definisi Operasional Variabel ... Error! Bookmark not defined. 1. Self Efficacy ... Error! Bookmark not defined.

2. Storytelling ... Error! Bookmark not defined.

D. Proses Pengembangan Instrumen dan Program Bimbingan Kelompok melalui Teknik Storytelling untuk Meningkatkan Self EfficacySiswa ... Error! Bookmark not defined.

1. Instrument Self Efficacy ... Error! Bookmark not defined.

2. Uji Validitas dan Reliabilitas ... Error! Bookmark not defined.

E. Proses Pengembangan Program Bimbingan Kelompok melalui Teknik

Storytelling untuk Meningkatkan Self Efficacy SiswaError! Bookmark not defined.

1. Uji Validasi Program ... Error! Bookmark not defined.

2. Uji Coba Program ... Error! Bookmark not defined.

F. Prosedur Pengolahan Data ... Error! Bookmark not defined. 1. Verifikasi Data ... Error! Bookmark not defined.

2. Penyekoran data item angket penelitian Self EfficacyError! Bookmark not defined.

3. Analisis Data ... Error! Bookmark not defined.

G. Prosedur dan Tahapan Penelitian ... Error! Bookmark not defined. 1. Persiapan ... Error! Bookmark not defined.


(10)

Fathul Ilmi,2014

EFEKTIVITAS BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN TEKNIK STORYTELLING UNTUK MENINGKATKAN SELF EFFICACY SISWA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

3. Pelaporan ... Error! Bookmark not defined.

BAB IV ... Error! Bookmark not defined. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... Error! Bookmark not defined.

A. Hasil Penelitian ... Error! Bookmark not defined. 1. Gambaran Umum Self Efficacy siswa kelas IV SDN Panorama 3 kota Bandung tahun ajaran 2013/2014 ... Error! Bookmark not defined. b. Gambaran Setiap Aspek Self Efficacy siswa kelas IV SDN Panorama 3 kota Bandung tahun ajaran 2013/2014 sebelum memperoleh intervensi ... Error! Bookmark not defined.

2. Muatan Cerita dalam Storytelling untuk meningkatkan Self efficacy siswa

………...Er ror! Bookmark not defined.

3. Gambaran Efektivitas Bimbingan kelompok dengan teknik storytelling

untuk meningkatkan aspek-aspek self efficacy siswaError! Bookmark not defined.

a) Hasil Observasi ... Error! Bookmark not defined. b) Hasil Jurnal ... Error! Bookmark not defined. B. Hasil Pelaksanaan Intervensi ... Error! Bookmark not defined. 1. Tahap Awal ... Error! Bookmark not defined.

2. Tahap Transisi... Error! Bookmark not defined.

3. Tahap Kerja... Error! Bookmark not defined.

C. Pembahasan Hasil Penelitian ... Error! Bookmark not defined. 1. Pembahasan Gambaran Self Efficacy Siswa Kelas IV SDN panorama 3 Bandung tahun ajaran 2013-2014 sebelum mendapatkan Intervensi ... Error! Bookmark not defined.


(11)

Fathul Ilmi,2014

EFEKTIVITAS BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN TEKNIK STORYTELLING UNTUK MENINGKATKAN SELF EFFICACY SISWA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

2. Muatan Cerita dalam Pengembangan Satuan Kegiatan Layanan Bimbingan Kelompok (SKLBK) untuk Meningkatkan Self Efficacy Siswa

Error! Bookmark not defined.

3. Analisis Efektivitas Program Bimbingan Kelompok melalui Teknik

Storytelling untuk Membangun Karakter Siswa . Error! Bookmark not defined.

h. Keterbatasan Penelitian ... Error! Bookmark not defined. BAB V ... Error! Bookmark not defined. KESIMPULAN DAN SARAN ... Error! Bookmark not defined. A. Kesimpulan ... Error! Bookmark not defined. B. Rekomendasi ... Error! Bookmark not defined. 1. Bagi Pihak Sekolah ... Error! Bookmark not defined.

2. Bagi Peneliti Selanjutnya ... Error! Bookmark not defined.


(12)

Fathul Ilmi,2014

EFEKTIVITAS BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN TEKNIK STORYTELLING UNTUK MENINGKATKAN SELF EFFICACY SISWA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu 1 BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian

Pendidikan merupakan suatu upaya yang dilakukan untuk dapat mengembangkan serta meningkatkan nilai-nilai positif, akhlak, moral, pengetahuan, dan keterampilan-keterampilan lain yang sejatinya dapat menunjang kelangsungan hidup setiap individu.

Dalam usaha mewujudkan tujuan pendidikan tersebut maka seluruh subjek yang terlibat dalam proses pendidikan tersebut memiliki tanggung jawab dan membutuhkan kerja keras. Bimbingan dan konseling merupakan bagian yang terintegrasi dari pendidikan yang ada di lingkungan sekolah, maka bimbingan dan konseling juga memiliki peran penting dalam proses pendidikan agar peserta didik dapat mencapai tujuan dari proses pendidikan.

Bimbingan dan Konseling merupakan bidang layanan untuk membantu mengoptimalkan perkembangan peserta didik. Tanpa bimbingan disekolah anak-anak dan remaja akan berkembang, tetapi perkembangannya sangat minim. Dengan pembelajaran sekolah perkembangannya akan jauh lebih tinggi, dan ditambah dengan pemberian layanan bimbingan dan konseling perkembangannya diharapkan mencapai titik optimal, dalam arti setinggi-tinggi nya sesuai dengan potensi yang dimiliki (Sukmadinata, 2007).

Ahman (2008) upaya bimbingan dan konseling merupakan bagian yang tak terpisahkan dalam pendidikan, tujuan pendidikan nasional itu juga melandasi tujuan bimbingan.Hal ini mengandung arti bahwa upaya bimbingan menganut prinsip etik untuk membantu konseli menjadi manusia yang memiliki pribadi utuh.

Menurut Bandura (1997:22) keyakinan akan kemampuan diri untuk menguasai situasi dan menyelesaikan tugas perkembangan yang dianggap sulit disebut dengan self efficacy. Self efficacy mempengaruhi usaha individu, seberapa


(13)

2

Fathul Ilmi,2014

EFEKTIVITAS BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN TEKNIK STORYTELLING UNTUK MENINGKATKAN SELF EFFICACY SISWA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

besar individu memiliki daya tahan menghadapi kesulitan dan reaksi emosi yang ditunjukkan pada saat menghadapi tugas. Bandura meyakini bahwa self efficacy merupakan faktor penting yang mempengaruhi prestasi siswa” (Santrock, 2010:352). Siswa yang memiliki self efficacy tinggi mau mengerjakan tugas-tugas yang menantang, mereka menyetujui pernyataan ”saya tahu bahwa saya mampu menguasai materi ini dan saya bisa mengerjakan tugas ini”.

Beberapa hasil penelitian tentang self efficacy dalam bidang pendidikan yang dilakukan oleh Bouffard-Bouchard, Parent, dan Larive menemukan bahwa siswa dengan self efficacy yang tinggi memberikan kontribusi dalam strategi regulasi diri yang lebih efektif (Santrock, 2007:525-529). Studi ini mendukungpendapat Bandura yang menyatakan bahwa self efficacy dapat meningkatkanketekunan siswa, dan pada akhirnya berpengaruh terhadap kinerja memorimereka.

Hasil penelitian Pintrich dan Schunk (Santrock 2007:530) menunjukkan bahwa self efficacy dapat mempengaruhi siswa dalam memilih tugas, usaha, ketekunan, dan prestasinya. siswa yang merasa mampu menguasai suatu keahlian atau melaksanakan suatu tugas akan lebih siap untuk berpartisipasi, bekerja keras, lebih ulet dalam menghadapi kesulitan dan mencapai level yang lebih tinggi.

Dari beberapa pernyataan di atas bahwa self efficacy merupakan kebutuhan siswa yang perlu dikembangkan sebagai bekal dalam menjalani kehidupan. Bandura (Hergenhan, 2010: 361) menyatakan bahwa model bimbinganuntuk meningkatkan self efficacy melalui media yang dapat menyampaikan informasi, seperti orang, film, televisi, gambar, atau instruksi. Oleh karena itu bimbingan dengan teknik

storytellingmerupakan bimbingan yang dilakukan ketika seseorang mengamati perilaku orang lain.

(Lesmana, 2012).Bercerita merupakan salah satu jenis permainan yang disarankan oleh Vigotsky bagi anak di samping delapan jenis permainan lainnya, yaitu: meningkatkan balok dan puzzle, membuat peta, membuat pola, bermain


(14)

3

Fathul Ilmi,2014

EFEKTIVITAS BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN TEKNIK STORYTELLING UNTUK MENINGKATKAN SELF EFFICACY SISWA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

dramatik, menulis jurnal, membaca, permainan aktivitas motorik kasar, dan motorik halus. Menurut Vigotsky (Supriatna, 2004:232) bercerita betujuan mengembangkan kemampuan berbahasa, aktivitas, berpikir logis, pengaturan diri, pertimbangan memori yang mendalam, pertimbangan perilaku serta pola umum dan makna cerita.

Tresnawati (2009) menjelaskan bercerita menjadi bagian yang penting dalam aspek perkembangan anak. Saat membaca atau mendengarkan cerita anak akan belajar mengembangkan bahasa, emosi, sosialisasi, kognitif, partisipatif, kebiasaan bekerja dan pengembangan fisik motoriknya.

Sedangkan menurut Priyono (2011) teknik bercerita dalam konteks bimbingan, dipandang sebagai alat dalam mencapai tujuan bimbingan. Melalui bercerita, konselor atau pembimbing memberi pengalaman belajar kepada siswa untuk mencapai tujuan bimbingan yang telah dirancang. Dengan demikian, tujuan dalam penyampaian cerita dirancang untuk mencapai tujuan bimbingan sesuai dengan yang direncanakan. Penggunaan teknik bercerita merupakan kegiatan anak dalam menyimak pembacaan dan penuturan kisah yang terdapat dalam buku cerita anak oleh konselor, dengan diikuti penceritaan kembali isi cerita tersebut oleh anak, lalu didiskusikan oleh masing-masing kelompok, kemudian konselor dan anak merefleksikan isi cerita agar dapat menjadi contoh dalam kehidupan sehari-hari.

Berdasarkan hasil pengolahan data didapat hasil mengenai gambaran umum self efficacy siswa kelas IV SDN Panorama 3 kota Bandung tahun ajaran 2013/2014 sebanyak 35 siswa.

Hasil penelitian secara keseluruhan menunjukan self efficacy siswa kelas IV SDN Panorama 3 kota Bandung tahun ajaran 2013/2014 dengan populasi 35 orang, sebanyak 11,4% (4 orang) berada dalam kualifikasi rendah, dan pada kualifikasi sedang sebanyak 77,1% (27 orang). artinya siswa kelas IV SDN Panorama 3 Bandung masih berada pada tingkat self efficacy yang belum optimal pada setiap aspek nya, yaitu level, strength, generality. Dengan kata lain siswa pada kategoi ini memiliki peningkatan self efficacy yang konsisten dan atas dorongan sendiri


(15)

4

Fathul Ilmi,2014

EFEKTIVITAS BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN TEKNIK STORYTELLING UNTUK MENINGKATKAN SELF EFFICACY SISWA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Bimbingan kelompok dengan teknik berceritadiharapkan mampu mengembangkan perfomansi self efficacy pada siswa. Sebagaimana dalampaparan di atas bahwa guru dan teman sebaya memberikan peran yang penting dalam meningkatkan self efficacy siswa.

Melihat begitu pentingnya konsep Self Efficacy diri siswa,Atas dasar pemikiran tersebut, maka peneliti perlu dikaji efektifitas bimbingan kelompok melalui teknik bercerita (storytelling) untuk meningkatkanSelf Efficacysiswa.

B. Identifikasi dan Perumusan Masalah

Self efficacy merupakan faktor terpenting dalam kehidupan, keyakinan akan mempengaruhi usaha individu dalam menyelesaikan tugas-tugas yang dianggap sulit. Self efficacy memiliki reaksi emosi saat menghadapi tugas.Apabila self efficacy tinggi, individu dapat menyelesaikan tugas nya dengan lancer dan sebaliknya.Bandura menyakini bahwa self efficacy merupakan faktor penting yang mempengaruhi terhadap prestasi murid.

Keyakinan “Self Efficacy” merupakan kebutuhan untuk mengaktualisasikan diri sebagai bekal untuk menjalani kehidupan.

Rumusan masalah penelitian dijabarkan dalam pertanyaan penelitian berikut. 1. Bagaimanakah profil Self Efficacysiswa kelas IV SDN Panorama 3 Bandung

tahun 2013-2014?

2. Bagaimanakah muatan cerita dalam storytelling yang dapat meningkatkan Self Efficacy Siswa kelas IV SDN Panorama 3 Bandung tahun 2013-2014?

3. Bagaimana keefektivan bimbingan kelompok melalui teknik bercerita(storytelling) untuk meningkatkanSelf Efficacysiswa kelas IV SDN Panorama 3 Bandung tahun 2013-2014?

C. Tujuan Penelitian

1. Mengidentifikasi profilSelf Efficacysiswa kelas IV SDN Panorama 3 Tahun Ajaran 2013-2014


(16)

5

Fathul Ilmi,2014

EFEKTIVITAS BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN TEKNIK STORYTELLING UNTUK MENINGKATKAN SELF EFFICACY SISWA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

2. Muatan cerita dalam storytelling yang dapat meningkatkan Self Efficacysiswa kelas IV SDN Panorama 3 Bandung Tahun Ajaran 2013-2014.

3. Keefektifan program bimbingan kelompok melalui teknik bercerita(storytelling)

dalam meningkatkan Self Efficacysiswakelas IV SDN Panorama 3 Bandung Tahun Ajaran 2013-2014.

D. Metode Penelitian

Metode penelitian yang digunakan untuk meneliti Efektivitas Bimbingan Kelompok dengan Teknik Cerita (Storytelling) untuk meningkatkanSelf EfficacySiswa adalah metode penelitian pra eksperimen dengan pendekatan kuantitatif.

Pendekatan kuantitatif mementingkan adanya variabel-variabel sebagai objek penelitian dan variabel-variabel tersebut didefinisikan dalam bentuk operasionalisasi variabel masing-masing (Sriyanto, 2010).

Menurut Sugiono (Rahmawati, 2012:16) metode pra eksperimen adalah suatu metode penelitian yang belum merupakan eksperimen sungguh-sungguh karena masih terdapat variabel luar yang ikut berpengaruh terhadap terebntuknya variabel dependen. Hal ini dapat terjadi karena tidak adanya variabel kontrol, dan sampel tidak dipilih secara random.

E. Manfaat Penelitian

Manfaat yang dapat diperoleh dari penelitian adalah sebagai berikut. 1. Bagi konselor

Konselor dapat mengaplikasikan hasil penelitianberupa program bimbingan kelompok melalui teknik bercerita (storytelling) untuk meningkatkanSelf Efficacysiswa sebagai salah satu layanan bimbingan dan konseling.


(17)

6

Fathul Ilmi,2014

EFEKTIVITAS BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN TEKNIK STORYTELLING UNTUK MENINGKATKAN SELF EFFICACY SISWA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Pihak sekolah dapat memfasilitasi terlaksananya program bimbingan kelompok melalui teknik bercerita (storytelling) untuk meningkatkanSelf Efficacysiswa sebagai salah satu layanan bimbingan dan konseling.

3. Bagi peneliti selanjutnya

Hasil penelitian dapat dijadikan acuan bagi peneliti selanjutnya untuk meneliti keefektifan program bimbingan kelompok melalui teknik bercerita

(storytelling)untuk meningkatkanSelf Efficacysiswa pada setiap jenjang pendidikan SD, SMP dan PT, membandingkan gambaran umum tingkat Self Efficacysiswa Sekolah Dasar pada setiap jenjang kelas, jenis kelamin dan tingkat prestasi.

F. Struktur Organisasi Penelitian

Skripsi ini terdiri atas lima bab. Sistematika yang digunakan dalam penyusunan skripsi adalah sebagai berikut.

BAB I Pendahuluan, berisi latar belakang penelitian, identifikasi dan perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, asumsi, hipotesis, metode penelitian, dan struktur organisasi penelitian.

BAB II Kajian Pustaka. Berisi pemaparan teori-teori yang melandasi penyusunan skripsi mengenai konsep dasarSelf Efficacy, layanan bimbingan kelompok sebagai strategi pengembangan Self Efficacy, teknik storytelling sebagai intervensi pengembangan Self Efficacy, dan hasil penelitian terdahulu yang relevan.

BAB III Metode Penelitian, membahas tentang pendekatan penelitian, metode penelitian, desain penelitian, populasi dan sampel penelitian, devinisi operasional variabel, instrumen penelitian, proses pengembangan instrumen dan program, teknik pengumpulan data, analisis data dan prosedur penelitian.

BAB IV Hasil Penelitian dan Pembahasan, terdiri dari hasil penelitian dan pembahasan penelitian.


(18)

7

Fathul Ilmi,2014

EFEKTIVITAS BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN TEKNIK STORYTELLING UNTUK MENINGKATKAN SELF EFFICACY SISWA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

BAB V Kesimpulan dan Saran, menyajikan penafsiran dan pemaknaan terhadap hasil analisis temuan penelitian serta saran penelitian bagi konselor, pihak sekolah dan peneliti selanjutnya.


(19)

Fathul Ilmi,2014

EFEKTIVITAS BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN TEKNIK STORYTELLING UNTUK MENINGKATKAN SELF EFFICACY SISWA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu 32 BAB III

METODE PENELITIAN

A. Lokasi dan Subjek Populasi Penelitian

Lokasi penelitian yaitu siswa kelas IV SDN Paorama 3 kota Bandung tahun ajaran 2013/2014, secara administratif terdaftar dan aktif dalam pembelajaran di SDN Panorama 3 kota Bandung sebanyak 35 siswa. Sedangkan untuk sampel penelitian yang diambil menggunakan teknik random sampling atau pengambilan secara acak, sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti (Arikunto, 2010).

B. Pendekatan dan Metode Penelitian 1. Pendekatan Penelitian

Penelitian ini menggunakan pendekatan kuatntitatif. Pendekatan kuantitatif mementingkan adanya variabel sebagai objek penelitian dan variabel-variabel tersebut didefinisikan dalam bentuk operasionalisasi variabel-variabel masing-masing (Sriyanto, 2010). Penelitian kuantitatif merupakan metode untuk menguji teori-teori tertentu dengan cara meneliti hubungan antar variable. Penelitian ini terdiri dari dua variable, yaitu variabel bebas dan variabel terikat. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah Bimbingan Kelompok teknik Storytelling dan variabel terikatnya adalah Self Efficacy siswa. Variabel terikat pada penelitian ini (self efficacy) pada penelitian ini diukur dengan penelitian berupa Self Report, sehingga data yang terdiri dari angka-angka dapat dianalisi berdasarkan prosedur-prosedur statistik.

2. Metode Penelitian

Metode penelitian yang digunakan adalah Pra-Eksperimen dengan desain Prates-Pascates satu kelompok atau The One-Group Pre test-posttest Design. Adapun desain penelitian dapat diuraikan sebagai berikut:


(20)

33

Fathul Ilmi,2014

EFEKTIVITAS BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN TEKNIK STORYTELLING UNTUK MENINGKATKAN SELF EFFICACY SISWA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu Keterangan :

O1 = Nilai Pre test (sebelum dilakukan treatment)

X = Eksperimen/tindakan (treatment)

O2 = Nilai Posttest (setelah dilakukan treatment)

C. Definisi Operasional Variabel 1. Self Efficacy

Pengertian self efficacy pada dasarnya mempunyai kesamaan makna, yaitu adanya keyakinan dan kemampuan untuk mengatur, melaksanakan dan mendapatkan keberhasilan sesuai dengan yang diharapkan. Makna self efficacy

merujuk pada dua aspek, yaitu keyakinan dan kemampuan. Aspek keyakinan merujuk kepada kepercayaan seseorang untuk memperoleh apa yang diinginkan, sedangkan aspek kemampuan berisi sejumlah perkiraan seseorang tentang kemampuan yang dimilikinya berdasarkan atas pengalaman keberhasilannya di masa lampau.

Secara operasional yang dimaksud self efficacydalam penelitian merupakan skor total dari aspek-aspek dan indikator-indikator berikut.

a. Level

Yaitu sejauh mana individu dapat menentukan tingkat kesulitan dalam pekerjaan yang mampu dilaksanakannya, penilaian dari aspek ini dapat dilihat dari beberapa hal, yaitu dengan melihat apakah individu dapat membuat target yang menantang, yakin dapat melakukan pekerjaan dengan baik, sekalipun pekerjaan tersebut dirasakan sulit, dan apakah individu tersebut mengetahui minatnya dan kemampuannya sehingga dapat memilih pekerjaan yang dirasakan sesuai.

b. Strength


(21)

34

Fathul Ilmi,2014

EFEKTIVITAS BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN TEKNIK STORYTELLING UNTUK MENINGKATKAN SELF EFFICACY SISWA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Yaitu sejauh mana kekuatan dan keyakinan akan level tersebut, apakah kuat atau lemah, yang dapat dilihat dari konsistensi individu tersebut dalam mengerjakan tugasnya. Aspek ini dapat dilihat melalui peningkatan usaha individu ketika menghadapi kegagalan, keyakinan individu dalam melakukan tugas dengan baik, ketenangan dalam menghadapi tugas yang sulit, dan komitmen dari individu tersebut dalam pencapaian target.

c. Generality

Yaitu bagaimana seseorang mampu menggeneralisasikan tugas-tugas dan pengalaman-pengalaman sebelumnya ketika menghadapi suatu tugas atau pekerjaan, misalnya apakah ia dapat menjadikan pengalaman atau menjadi suatu hambatan atau bahkan diartikan sebagai kegagalan. Aspek ini dapat dinilai baik, jika individu dapat yakin bahwa pengalaman terdahulu dapat membantu pekerjaanya sekarang, mampu ,menyikapi situasi yang berbeda dengan baik, dan menjadikan pengalaman sebagai jalan menuju sukses.

2. Storytelling

Teknik cerita merupakan teknik yang dilakukan oleh konselor dengan tujuan untuk meningkatkan self efficacy siswa kelas IV SDN Panorama 3 Bandung dengan cara menyampaikan cerita lisan dapat disampaikan pesan yang baik, dari cerita yang disampaikan dapat diperoleh suatu pengalaman yang baik sehingga siswa dapat memiliki keyakinan dalam dirinya. Langkah-langkah dalam bercerita yaitu persiapan pelaksanaan. Tahap persiapan merupakan kegiatan yang dilakukan oleh konselor untuk merancang layanan bimbingan yang akan disampaikan kepada siswa meliputi identifikasi kebutuhan siswa, dan menetapkan teknik dan media yang digunakan dalam bercerita. Tahap pelaksanaan merupakan kegiatan yang dilakukan oleh konselor untuk menyampaikan cerita kepada siswa sesuai dengan rencana yang telah dipersiapkan meliputi pembukaan, kegiatan inti, diskusi atau tanya jawab, penutup dan evaluasi.


(22)

35

Fathul Ilmi,2014

EFEKTIVITAS BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN TEKNIK STORYTELLING UNTUK MENINGKATKAN SELF EFFICACY SISWA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

A. Proses Pengembangan Instrumen dan Program Bimbingan Kelompok melalui Teknik Storytelling untuk Meningkatkan Self EfficacySiswa

1. Instrument Self Efficacy

Instrumen self efficacy dikembangkan dari teori self efficacy dari bandura. Instrument ini terdiri dari tiga dimensi yaitu dimensi level, generality, dan strength. Dimensi ini diturunkan kedalam indicator/faktor yang terdiri dari delapan indicator/faktor dengan perincian tiga faktor pada dimensi level, dua faktor pada dimensi strength dan tiga faktor pada dimensi generality. Berikut kisi-kisi instrument self efficacy yang dikembangkan.


(23)

36

Fathul Ilmi,2014

EFEKTIVITAS BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN TEKNIK STORYTELLING UNTUK MENINGKATKAN SELF EFFICACY SISWA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu Tabel 3.1

Pola Skor Pilihan ResponInstrumentSelf Efficacy

Pernyataan Skor

Ya Tidak

Positif 1 0

Negati 0 1

Tabel 3.2

Kisi-kisi Pengungkap Self Efficacy siswa

ASPEK INDIKATOR PERNYATAAN

+ -

Level (taraf keyakinan konseli untuk menentukan tingkat kesulitan dalam tugas atau pekerjaan yang mampu

dilaksanakannya.

Siswa berwawasan Optimis (1, 2, 3,4,5) Siswa merasa yakin dapat

menyelesaikan tugas-tugas sebagai siswa dengan baik

(6,8,9) (7)

Strength (taraf konsistensi konseli dalam mengerjakan suatu tugas atau pekerjaan.

Meningkatkan upaya sebaik-baiknya

(10,11,12,1 3,14) Berkomitmen untuk

melaksanakan tugas sebagai siswa

(15, 16, 17, 18, 19, 20, 21,22) Generalality (taraf keyakinan dan kemampuan siswa dalam menggeneralisasikan pengalaman sebelumnya

Menyikapi situasi dan kondisi yang beragam dengan cara yang baik dan positif

(23,24,25, ,27)

(26)

Berpedoman pada pengalaman hidup sebelumnya sebagai suatu langkah untuk keberhasilan

(,28,29,30, 31)

Kisi- kisi diatas selanjutnya dikembangkan dalam pernyataan-pernyataan dalam angket untuk mengukur self efficacy. Berikut merupakan contoh pernyataan instrument self efficacy.


(24)

37

Fathul Ilmi,2014

EFEKTIVITAS BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN TEKNIK STORYTELLING UNTUK MENINGKATKAN SELF EFFICACY SISWA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu Tabel 3.3

Pernyataan Instrumen Self Efficacy

ASPEK INDIKATOR PERNYATAAN

Level (taraf keyakinan konseli untuk menentukan tingkat kesulitan dalam tugas atau pekerjaan yang mampu

dilaksanakannya.

Siswa berwawasan Optimis

Saya yakin mendapatkan nilai bagus pada semester ini

Saya mampu menjadi juara 1 dikelas Saya mengetahui cara-cara belajar mandiri

Saya yakin nilai yang diberikan oleh guru adalah nilai terbaik bagi saya Saya mengetahui dampak buruk menyontek saat ulangan bagi diri saya Saya yakin bisa naik kelas

Siswa merasa yakin dapat menyelesaikan tugas-tugas sebagai siswa dengan baik

Saya kurang menguasai mata pelajaran tertentu

Saya yakin dapat menyelesaikan tugas-tugas dari Guru

Saya rajin mengikuti upacara bendera setiap hari senin

Strength (taraf konsistensi konseli dalam mengerjakan suatu tugas atau pekerjaan.

Meningkatkan upaya sebaik-baiknya

Saya biasa mengerjakan PR dirumah Saya bergabung dalam kerja

kelompok ketika mendapat tugas kelompok

Saya menjauhi teman yang suka mencontek

Saya mengerjakan PR tanpa bantuan teman-teman

Saya mengerjakan PR sendiri tanpa bantuan orang tua

Berkomitmen untuk melaksanakan tugas sebagai siswa

Saya yakin bisa mengatasi kesulitan masalah sendiri tanpa bantuan orang lain

Saya berdiskusi dengan guru agar memahami materi pelajaran Saya enggan mencontek pada saat ulangan

Saya senang tentang pelajaran dengan teman


(25)

38

Fathul Ilmi,2014

EFEKTIVITAS BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN TEKNIK STORYTELLING UNTUK MENINGKATKAN SELF EFFICACY SISWA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

ASPEK INDIKATOR PERNYATAAN

Saya melaksanakan piket dikelas, karena itu yang menjadi tanggung jawab saya

Saya mengikuti salah satu kegiatan ekstrakurikuler yang ada disekolah Saya mematuhi Tata Tertib Sekolah Saya mempunyai target untuk mencapai prestasi yang baik disekolah Generalality (taraf keyakinan dan kemampuan siswa dalam menggeneralisasikan pengalaman sebelumnya

Menyikapi situasi dan kondisi yang beragam dengan cara yang baik dan positif

Saya semakin semangat belajar agar mendapat nilai bagus

Saya mampu menyelesaikan tugas sekolah sambil membantu pekerjaan orang tua mengerjakan tugas rumah Saya harus belajar dua kali lipat agar dapat nilai yang baik

Saya tidak percaya diri ketika mengisi soal ulangan

Saya yakin mendapatkan nilai yang baik pada saat UAS

Berpedoman pada pengalaman hidup sebelumnya sebagai suatu langkah untuk keberhasilan

Saya suka belajar kelompok karena membuat saya lebih mengerti materi pelajaran yang sulit

Saya menggunakan keberhasilan saya mengerjakan UTS sebagai

penyemangat untuk mengerjakan UAS

Saya menolak ajakan teman untuk bermain pada saat sedang belajar Saya yakin dapat mengerjakan tugas sekolah dengan baik meski banyak hambatan dalam mengerjakan tugas tersebut

2. Uji Validitas dan Reliabilitas

Validitas dan reliabilitas instrumen dapat diketahui setelah dilakukan uji coba instrumen. Uji coba angket dilaksanakan terhadap siswa Kelas IV SDN Panorama 3 kota Bandung tahun ajaran 2013/2014. Siswa terlebih dahulu diberikan penjelasan mengenai cara-cara pengisian angket sebelum mengisi angket.


(26)

39

Fathul Ilmi,2014

EFEKTIVITAS BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN TEKNIK STORYTELLING UNTUK MENINGKATKAN SELF EFFICACY SISWA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu a. Uji Validitas Item

Pengujian validitas butir yang dilakukan dalam penelitian melibatkan seluruh item yang terdapat dalam angket self efficacysiswa. Uji validitas butir dilakukan untuk mengetahui butir pernyataan yang digunakan merupakan bagian dari kelompok yang diukur.

Pengujian validitas butir item yang dilakukan dalam penelitian adalah dengan mengkorelasikan skor butir dengan skor total.Pengolahan data dalam penelitian dilakukan secara manual. Kegiatan uji validitas butir item dilakukan untuk mengetahui apakah instrumen yang digunakan dalam penelitian dapat digunakan untuk mengukur apa yang diukur (Sugiyono, 2009:267). Pengujian validitas alat pengumpul data menggunakan rumus korelasi pearson product-moment dengan skor mentah.

Rumus Korelasi Product-Moment

Keterangan :

= Koefisien korelasi = Jumlah skor item

= Jumlah skor total (seluruh item) = Jumlah responden

(Arikunto, 2002:245) hitung r

xi

yi n

  2 2 2 2 . . . . y y n x x n y x xy n


(27)

40

Fathul Ilmi,2014

EFEKTIVITAS BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN TEKNIK STORYTELLING UNTUK MENINGKATKAN SELF EFFICACY SISWA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Pengujian validitas dilakukan terhadap 31 item pernyataan dengan jumlah subjek 35 siswa. Dari 31 item diperoleh 16 item yang valid dan 15 item tidak valid. Hasil uji validitas instrumen dapat dilihat pada Tabel 3.4 yakni sebagai berikut.

Tabel 3.4

Hasil Uji Validitas Instrumen

Kesimpulan Item Pernyataan Jumlah

Valid 1,2,5,8,9,10,11,18,19,20,21,22,23,24,27,31 16

Tidak valid 3,4,6,7,12,13,14,15,16,17,25,26,28,29,30 15

b. Uji Reliabilitas

Reliabilitas instrumen merupakan penunjuk sejauh mana hasil pengukuran dengan menggunakan instrumen tersebut dapat dipercaya. Reliabilitas intrumen ditunjukkan sebagai derajat keajegan (konsistensi) skor yang diperoleh oleh subjek penelitian dengan instrumen yang sama dalam kondisi yang berbeda. Derajat konsistensi diperoleh sebagai proporsi varians skor perolehan subjek.

Perhitungan koefesien reliabilitas instrumen menggunakan program SPSS 20 dengan model alpha. Adapun interpretasi nilai reliabilitas dapat dilihat pada Tabel 3.5 yakni sebagai berikut.

Tabel 3.5

Interpretasi Nilai Reliabilitas

Nilai Keterangan

0,00 – 0,199 derajat keterandalan sangat rendah 0,20 – 0,399 derajat keterandalan rendah 0,40 – 0,599 derajat keterandalan cukup 0,60 – 0,799 derajat keterandalan tinggi

0,80 – 1,00 derajat keterandalan sangat tinggi


(28)

41

Fathul Ilmi,2014

EFEKTIVITAS BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN TEKNIK STORYTELLING UNTUK MENINGKATKAN SELF EFFICACY SISWA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Hasil uji reliabilitas menunjukan nilai reliabilitas instrumen sebesar 0,886dengan tingkat kepercayaan 95%, artinya tingkat korelasi atau derajat keterandalan sangat tinggi, yang menunjukkan bahwa instrumen yang digunakan sudah baik dan dapat dipercaya sebagai alat pengumpul data.

B. Proses Pengembangan Program Bimbingan Kelompok melalui Teknik Storytelling untuk Meningkatkan Self Efficacy Siswa

Proses pengembangan program bimbingan kelompok melalui teknik

storytelling untuk meningkatkan self efficacy siswa yakni sebagai berikut; a) perencanaan program meliputi need assessment beradasarkan profil self efficacy siswa, rancangan program, validasi program, dan revisi program; b) pelaksanaan program meliputi pelaksanaan tindakan siklus I, siklus II, dan Siklus III serta pelaksanaan post-test; dan c) Evaluasi program meliputi ruang lingkup komponen proses dan komponen hasil.

1. Uji Validasi Program

Pengembangan program bimbingan kelompok melalui teknik storytelling

harus divalidasi terdahulu, yang menjadi penilaiannya yaitu rasional, kompetensi yang dikembangkan, landasan operasional, deskripsi kebutuhan, visi dan misi program, tujuan program, personel, sasaran program, mekanisme program, rancana operasional, pengembangan tema, pengembangan satuan layanan, dan evaluasi. Penilaian dalam satuan kegiatan layanan bimbingan kelompok (SKLBK) diantaranya yaitu tema/topik, standar kompetensi, kompetensi dasar, indikator, tujuan, strategi/teknik,, media, waktu, langkah layanan meliputi (eksperientasi, identifikasi, analisis, generalisasi, evaluasi dan tindak lanjut), materi layanan, dan sumber rujukan.

2. Uji Coba Program

Sesuai dengan kebutuhan layanan bimbingan, uji coba program bimbingan kelompok dengan teknik storytelling dilakukan sesuai dengan deskripsi kebutuhan


(29)

42

Fathul Ilmi,2014

EFEKTIVITAS BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN TEKNIK STORYTELLING UNTUK MENINGKATKAN SELF EFFICACY SISWA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

pada program, yaitu program diujicobakan kepada siswa dengan tingkat self efficacy pada kategori rendah dan sedang.

Pengambilan jumlah sampel apabila sudah diketahui, maka digunakan dengan teknik random sampling. Sebagai berikut :

C. Prosedur Pengolahan Data

Data yang dibutuhkan dalam penelitian yaitu data mengenai profil self efficacy siswa kelas IV SDN Panorama 3 kota Bandung tahun ajaran 2013/2014. Angket yang digunakan adalah angket terstruktur dengan bentuk jawaban tertutup. Responden hanya perlu menjawab pernyataan dengan cara memilih alternatif respon yang telah disediakan.

1. Verifikasi Data

Verifikasi data dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui data yang layak untuk diolah dan data yang tidak layak untuk diolah. Verifikasi data tersebut terdiri dari beberapa langkah sebagai berikut.

a. Melakukan pengecekan jumlah instrumen yang telah terkumpul.

b. Melakukan perekapan data dari seluruh siswa yang telah mengisi intrumen dengan melakukan penyekoran data sesuai dengan langkah penyekoran yang telah ditentukan. Setelah melakukan penyekoran data tersebut selanjutnya data diolah dengan menggunakan perhitungan statistik sesuai dengan analisis yang dibutuhkan dalam penelitian.

S = 15% + 1000 - n (50%-15%) 1000 - 100

Keterangan :

S = Jumlah sampel yang diambil n = Jumlah Anggota Populasi


(30)

43

Fathul Ilmi,2014

EFEKTIVITAS BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN TEKNIK STORYTELLING UNTUK MENINGKATKAN SELF EFFICACY SISWA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Data yang diperoleh dari 35 siswa yang mengisi instrumen self efficacy

semuanya dinyatakan layak digunakan sebagai data penelitian karena semua siswa dapat mengisi instrumen self efficacy dengan baik.

2. Penyekoran data item angket penelitian Self Efficacy

Penyekoran data hasil penelitian dilakukan dengan cara pemberian skor pada masing-masing item dengan kriteria skor tiap item sebagai berikut.

Tabel 3.6

Kategori Pemberian Skor Alternatif Respon

Pernyataan Pilihan Alternatif Respon

Ya Tidak

Positif 1 0

Negatif 0 1

3. Analisis Data

Analisis data merupakan tahapan yang dilakukan setelah seluruh data penelitian terkumpul dan diolah. Hasil analisis data penelitian selanjutnya dijadikan sebagai acuan dalam pengembangan program bimbingan kelompok dengan menggunakan teknik storytelling untukmeningkatkan self efficacy siswa kelas IV SDN Panorama 3 Kota Bandung Tahun Ajaran 2013-2014. Selanjutnya data-data yang diperoleh dari hasil penyebaran intrumen self efficacydiolah dengan menetapkan tingkat self efficacy siswa pada tingkatan rendah dan sedang.

Tahapan-tahapan yang ditempuh dalam menentukan siswa ke dalam tiga kategori tersebut adalah sebagai berikut.


(31)

44

Fathul Ilmi,2014

EFEKTIVITAS BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN TEKNIK STORYTELLING UNTUK MENINGKATKAN SELF EFFICACY SISWA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

a. Menentukan Z Score, dengan menggunakan rumus sebagai berikut.

Keterangan

x = Nilai self efficacy x = Rata-rata self efficacy

Sd = Simpangan baku self efficacy

b. Data instrumen ditransformasikan ke dalam data interval, dengan menggunakan rumus sebagai berikut.

Tabel 3. 7

Deskripsi Tiap Kategori Self Efficacy siswa

KATEGORI DESKRIPSI

Tinggi Siswa telah memiliki pencapaian tingkat self efficacy di atas rata-rata pada semua komponen self efficacy

Sedang siswa telah memiliki pencapaian tingkat self efficacy mendekati rata-rata pada semua komponen self efficacy

Rendah Siswa telah memiliki pencapaian tingkat self efficacy di bawah rata-rata pada semua komponen self efficacy

Berdasarkan hasil perhitungan hipotesis uji normalitas dihitung dengan SPSS 20. Menggunakan uji kolmograv-sminov yaitu tidak normal.

Selanjutnya jika hasil hipotesis uji normalitas tidak normal dilakukan pengujian dua buah rata-rata. Efektivitas bimbingan kelompok dengan teknik storytelling untuk meningkatkan self efficacy siswa antara rata-rata O1 (µ1) dengan rata-rata O2(µ2)

dengan demikian hipotesisi statistika yang hendak diuji dapat dituliskan sebagai berikut

T = 50 + 10 x

Score d

x x Z

s

 

Ho : µ1 = µ2


(32)

45

Fathul Ilmi,2014

EFEKTIVITAS BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN TEKNIK STORYTELLING UNTUK MENINGKATKAN SELF EFFICACY SISWA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu D. Prosedur dan Tahapan Penelitian

Prosedur penelitian yang ditempuh terdiri dari tiga tahapan, yaitu: persiapan, pelaksanaan, dan pelaporan. Ketiga prosedur dan tahapan penelitian tersebut secara lebih rinci dapat dilihat pada uraian berikut.

1. Persiapan

Tahapan persiapan penelitian adalah sebagai berikut.

a. Melakukan penyususan proposal penelitian serta melaksanakan seminar propasal penelitian pada mata kuliah Metode Riset.

b. Merevisi proposal penelitian dan mengajukan persetujuan (acc) proposal penelitian setelah melakukan seminar proposal penelitian.

c. Mengajukan permohonan pengangkatan dosen pembimbing skripsi pada tingkat fakultas.

d. Mengajukan permohonan izin untuk melakukan penelitian dari jurusan Psikologi Pendidikan dan Bimbingan yang selanjutnya memberikan rekomendasi untuk melanjutkan pengajuan permohonan izin penelitian ke tingkat fakultas dan selanjutnya ke tingkat Universitas. Surat izin yang telah disahkan kemudian disampaikan kepada Kepala SDN Panorama 3 Bandung. e. Melakukan pengembangan instrumen penelitian self efficacy

f. Merevisi instrument self efficacy

2. Pelaksanaan

Tahapan pelaksanaan penelitian adalah sebagai berikut.

a. Melaksanakan pengumpulan data penelitian dari seluruh siswa Kelas IV SDN Panorama 3 Bandung Tahun Ajaran 2013-2014.

b. Menghitung reliabilitas intrumen c. Menganalisis data hasil penelitian.

d. Menentukan sampel siswa yang akan diberikan treatment, yaitu siswa yang tingkat self efficacy masuk ke dalam kategori rendah dan sedang.


(33)

46

Fathul Ilmi,2014

EFEKTIVITAS BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN TEKNIK STORYTELLING UNTUK MENINGKATKAN SELF EFFICACY SISWA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

e. Mengembangkan program intervensi bimbingan kelompok dengan menggunakan teknik storytelling untuk meningkatkan self efficacy siswa berdasarkan hasil analisis data penelitian. Pengembangan program intervensi meliputi kegiatan-kegiatan berikut.

1) Melakukan need assessment lingkungan dan perkembangan siswa, dalam hal ini need assessment yang dilakukan merupakan need assessment mengenai

self efficacy siswa Kelas IV SDN Panorama 3 Bandung tahun ajaran 2013-2014.

2) Melakukan penyusunan program bimbingan kelompok dengan menggunakan teknik storytelling untuk meningkatkan self efficacy siswa berdasarkan hasil analisis need assessment.

3) Melakukan judgement program bimbingan kelompok dengan menggunakan teknik storytelling kepada pakar dan praktisi lapangan. Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk mengetahui kelayakan program bimbingan kelompok dengan menggunakan teknik storytelling yang akan digunakan sebagai acuan dalam meningkatkan self efficacy siswa Kelas IV SDN Panorama 3 Bandung Tahun Ajaran 2013-2014.

4) Mengevaluasi dan merevisi program bimbingan kelompok dengan menggunakan teknik storytelling berdasarkan hasil uji kelayakan program yang telah dilakukan, selanjutnya program bimbingan kelompok dengan menggunakan teknik storytelling disempurnakan sehingga dapat digunakan sebagai program yang menjadi acuan dalam melakukan intervensi, yaitu bimbingan kelompok dengan menggunakan teknik storytelling dalam meningkatkan self efficacy siswa kelas IV SDN Panorama 3 Bandung Tahun Ajaran 2013-2014.

5) Pelaksanaan intervensi untuk meningkatkan self efficacy siswa sesuai dengan program yang telah disusun.

6) Melakukan post-test untuk memperoleh data mengenai perubahan tingkat kekohesifan kelompok belajar peserta didik setelah dilakukan intervensi.


(34)

47

Fathul Ilmi,2014

EFEKTIVITAS BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN TEKNIK STORYTELLING UNTUK MENINGKATKAN SELF EFFICACY SISWA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu 3. Pelaporan

Tahapan terakhir dari prosedur penelitian adalah tahap pelaporan. Tahapan pelaporan ini meliputi analisis seluruh kegiatan, hasil penelitian, dan pembahasan kemudian dilaporkan dalam bentuk karya tulis ilmiah (skripsi) untuk selanjutnya dipertanggungjawabkan.


(35)

Fathul Ilmi,2014

EFEKTIVITAS BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN TEKNIK STORYTELLING UNTUK MENINGKATKAN SELF EFFICACY SISWA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu 84 BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis serta pembahasan data empiris penelitian, dapat disimpulkan bahwa tujuan penelitian telah tercapai yakni dengan diperolehnya program bimbingan kelompok melalui tenik storytelling efektif untuk meningkatkan self efficacy siswa.Selanjutnyasecara rinci terdapat beberapa kesimpulan yang berkaitan dengan hasil penelitian, sebagai berikut.

1. Mayoritas siswa Kelas IV SDN Panorama 3 kota Bandung tahun ajaran 2013-2014 memiliki self efficacy yang berada pada kategori tinggi. Siswa pada kategori ini telah berada pada tingkat self efficacy yang optimal pada setiap aspeknya, yaitu level, strength, dan generality. Dengan kata lain siswa pada kategori ini memiliki self efficacyyang konsisten dan atas dorongan sendiri. 2. Muatan cerita dalam program bimbingan kelompok melalui teknik storytelling

dapat meningkatkan self efficacysiswa secara signifikan pada aspek level,

strength, dan generality.

3. Program bimbingan kelompok melalui teknik storytelling efektif untuk meningkatkan self efficacysiswa.

B. Rekomendasi

1. Bagi Pihak Sekolah

Secara langsung dalam penelitian pentingnya keterlibatan dari pihak sekolah. Bagi pihak sekolah hendaknya melakukan beberapa hal berikut ini:a) personel sekolah selayaknya saling bekerja samadalam pelaksanaan program self efficacy di sekolah; b) memanfaatkan hasil penelitian yaitu berupa profil self efficacy siswa sebagai penilaian kebutuhan untuk program self efficacy siswa di sekolah; dan c) teknik storytelling dapat digunakan dalam kegiatan belajar mengajar;


(36)

85

Fathul Ilmi,2014

EFEKTIVITAS BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN TEKNIK STORYTELLING UNTUK MENINGKATKAN SELF EFFICACY SISWA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu 1. Bagi Peneliti Selanjutnya

Penelitian dilakukan sebatas menelaah profil self efficacysiswa secara umum sehingga penelaahan profil self efficacy siswa secara mendalam berdasarkan faktor-faktor yang memengaruhi dan menggunakan teknik atau strategi bimbingan dan konseling yang bervariasi masih diperlukan.

Bagai peneliti selanjutnya dapat melakukan beberapa hal berikut ini: a) memperdalam kajian teoretis dan analisis mendalam mengenai peningkatan self efficacy dan teknik storytelling untuk menemukan konsep yang lebih relevan serta sistematis yang didasarkan pada kajian para ahli; b) mengamati perubahan perilaku siswa berdasarkan hasil post-test dan perlu ditindaklanjuti mengingat siswa masih labih dalam bertindak; c) pelaksanaan treatment atau tindakan diberikan kepada sampel penelitian yang lebih banyak dan dapat mewakili jumlah populasi penelitian; d) meneliti profil self efficacysiswa berdasarkan pendidikan, status sosial-ekonomi, agama dan gender; e) meneliti layanan bimbingan dan konseling yang efektif untuk meningkatkan self efficacy siswa; dan f) meneliti faktor-faktor determinan yang mempengaruhi self efficacy siswa.


(37)

Fathul Ilmi,2014

EFEKTIVITAS BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN TEKNIK STORYTELLING UNTUK MENINGKATKAN SELF EFFICACY SISWA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu 87

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S. (2002). Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta. _______. (2006). Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.

Bandura, A. (2008). Self Efficacy in Changing Sosieties. New York : WH. _______ (1997).Self-Efficacy, The Exercise of Control. New York : W.H.

_______ (1997) Self-Efficacy : Toward A Unifying Theory Of Behavior Change. Psyuchological Review.

_______(2006). Guide for Contructing Self Efficacy Scales. USA : Age Publishing Davies, Alison. (2007). Storytelling in the Classroom : Enhancing Traditional Oral

Skills for Teachers and Pupils. London: Paul Chapman Publishing.

Departemen Pendidikan Nasional (2007). Rambu-Rambu Penyelenggaraan Bimbingan danKonseling Dalam Jalur Pendidikan Formal.

DEPDIKBUD.Undang-undang No 2 tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan Nasional

Erwintri. (2012). Bimbingan Kelompok. [Online]. Tersedia di http://ewintri.wordpress.com/2012/01/02/bimbingan-kelompok/#more-125. Erwintri. (2012). Bimbingan Kelompok. [Online]. Tersedia di

http://ewintri.wordpress.com/2012/01/02/bimbingan-kelompok/#more-125. Hurlock, 1978). Psikologi Perkembangan. Jakarta : Erlangga

Harpine, C E. (2008).Group Interventions in Schools.America : Springer

Hartinah, sitti (2009).Konsep Dasar Bimbingan Kelompok. Bandung : PT Refika Aditama

Hoy. (2004). What Do Teacher Need To Know About Self-Efficacy. Jurnal American Educational Research Session 52.070. The Ohio State University.Tersedia: http://www.emory.edu/education/mfp/effpage.html. Kamus Besar Bahasa Indonesia. (2003). Pusat Bahasa Depdiknas. Jakarta : Balai

Pustaka

Latifatul Masraroh, (2012) Efektivitas Bimbingan Kelompok Teknik Modeling Untuk Meningkatkan Self Effcacy Akademik Siswa (Studi Eksperimen Kuasi di


(38)

88

Fathul Ilmi,2014

EFEKTIVITAS BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN TEKNIK STORYTELLING UNTUK MENINGKATKAN SELF EFFICACY SISWA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Kelas X Sekolah Menengah Atas Labotarium Universita Penidikan Indonesia Bandung). Tesis PPB FIP UPI. Bandung : tidak diterbitkan Lesmana, Asep Rohiman (2013). Efektivitas Bimbingan Kelompok melalui teknik

storytelling untuk membangun karakter siswa Penelitian Tindakan terhadap Siswa Kelas X SMA PGRI 1BandungTahun Ajaran 2012-2013). Skripsi PPB FIP UPI. Bandung : Tidak diterbitkan

Miler, Eric. (2011). Theories of Story and Storytelling. Universitas New York.

Natawijaya.R. dkk.(2008). Rujukan filsafat, teori, dan Praktis Ilmi Pendidikan. Bandung: UPI Press

Nurihsan, Juntika. (2005). Dasar-Dasar Bimbingan dan Konseling. Bandung: Mutiara.

Nurlina, Yuliana (2012). Profil Self Efficacy Karir Peserta Didik.Skripsi PPB FIP UPI : tidak diterbitkan

Prayitno. (1995). Dasar-Dasar Bimbingan dan Konseling. Jakarta: PT Rineka Cipta Press.

Prayitno. (2004). Dasar-Dasar Bimbingan dan Konseling. Jakarta: PT Rineka Cipta Press.

Priyono, Rini. (2011). Efektivitas Bimbingan Kelompok dengan Menggunakan TeknikBercerita untuk Meningkatkan KepercayaanDiri Anak Korban Bencana Alam(Penelitian Tindakan Terhadap Siswa Kelas V SDN Bronggang Cangkringan Korban Bencana Alam Letusan Gunung MerapiYogyakarta Tahun 2010). Skripsi PPB FIP UPI. Bandung : Tidak diterbitkan.

Rusmana, Nandang. (2009). Bimbingan dan Konseling Kelompok disekolah : Metode, Teknik dan Aplikasi. Bandung: Rizqi Press.

Santrock, JW. (1995). Life Span Development Part II. Dallas : University of Texas


(39)

89

Fathul Ilmi,2014

EFEKTIVITAS BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN TEKNIK STORYTELLING UNTUK MENINGKATKAN SELF EFFICACY SISWA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Shara, Marcheline. (2009). Penerapan Teknik Bercerita. [Online].Tersedia:

http://sdn-tilote.blogspot.com/2009/04/penerapan-teknik-cerita-berantai-untuk.html [12 April 2011].

Somdani. (2010). Layanan Bimbingan Kelompok melalui Cerita dalam Mengembangkan Budi Pekerti Siswa Sekolah Dasar Negeri 1 Cikopo Kecamatan Bungursari Purwakarta. Tesis Prodi BK SPs UPI. Bandung. Tidak diterbitkan.

Somdani. (2010). Layanan Bimbingan Kelompok melalui Cerita dalam Mengembangkan Budi Pekerti Siswa Sekolah Dasar Negeri 1 Cikopo Kecamatan Bungursari Purwakarta. Tesis Prodi BK SPs UPI. Bandung. Tidak diterbitkan.

Sugiyono. (2009). Metode Penelitian Pendidikan : Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung : Alfabeta.

Suherman A.S., Uman dan Sudrajat, Dadang. (1998). Evaluasi dan Pengembangan Program Bimbingan dan Konseling di Sekolah. Bandung: Publikasi Jurusan PPB FIP UPI.

Sukmadinata, Nana Syaodih (2007) Bimbingan dan Konseling dalam Praktek. Bandung: Maestro.

Supriatna, Mamat. (2004). Konseling Kelompok. Bandung: Jurusan Psikologi Pendidikan dan Bimbingan FIP UPI.

Tresnawati, Enyas. (2009). Meningkatkan Keterampilan Menyimak Cerita Dongeng Melalui Tenik Bercerita di Kelas 1 SDN Cibodas II Kecamatan Soreang.

Skripsi PGSD FIP UPI. Bandung: Tidak diterbikan.

Walgito, Bimo. (2006). Psikologi Kelompok.Yogyakarta : Andi Offset. Yusuf, S (2008) Teori Kepribadian. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya

Yusuf, S dan Nurihsan, J (2008), Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja.

Bandung: PT. Rosdakarya

Yusuf, S (2009) Program Bimbingan dan Konseling di Sekolah. Bandung : Rizqi Press


(40)

90

Fathul Ilmi,2014

EFEKTIVITAS BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN TEKNIK STORYTELLING UNTUK MENINGKATKAN SELF EFFICACY SISWA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Zen, Ella Farida. (2009). Teknik Bercerita dalam Bimbingan dan Konseling. [Online].Tersedia: http://ellafaridatizen.wordpress.com/2008/05/22/teknik-bercerita-dalam-bimbingan-konseling-seri-5/. [11 Maret 2012].


(1)

Fathul Ilmi,2014

EFEKTIVITAS BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN TEKNIK STORYTELLING UNTUK MENINGKATKAN SELF EFFICACY SISWA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu 84

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis serta pembahasan data empiris penelitian, dapat disimpulkan bahwa tujuan penelitian telah tercapai yakni dengan diperolehnya program bimbingan kelompok melalui tenik storytelling efektif untuk meningkatkan self efficacy siswa.Selanjutnyasecara rinci terdapat beberapa kesimpulan yang berkaitan dengan hasil penelitian, sebagai berikut.

1. Mayoritas siswa Kelas IV SDN Panorama 3 kota Bandung tahun ajaran 2013-2014 memiliki self efficacy yang berada pada kategori tinggi. Siswa pada kategori ini telah berada pada tingkat self efficacy yang optimal pada setiap aspeknya, yaitu level, strength, dan generality. Dengan kata lain siswa pada kategori ini memiliki self efficacyyang konsisten dan atas dorongan sendiri. 2. Muatan cerita dalam program bimbingan kelompok melalui teknik storytelling

dapat meningkatkan self efficacysiswa secara signifikan pada aspek level,

strength, dan generality.

3. Program bimbingan kelompok melalui teknik storytelling efektif untuk meningkatkan self efficacysiswa.

B. Rekomendasi

1. Bagi Pihak Sekolah

Secara langsung dalam penelitian pentingnya keterlibatan dari pihak sekolah. Bagi pihak sekolah hendaknya melakukan beberapa hal berikut ini:a) personel sekolah selayaknya saling bekerja samadalam pelaksanaan program self efficacy di sekolah; b) memanfaatkan hasil penelitian yaitu berupa profil self efficacy siswa sebagai penilaian kebutuhan untuk program self efficacy siswa di sekolah; dan c) teknik storytelling dapat digunakan dalam kegiatan belajar mengajar;


(2)

85

Fathul Ilmi,2014

EFEKTIVITAS BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN TEKNIK STORYTELLING UNTUK MENINGKATKAN SELF EFFICACY SISWA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

1. Bagi Peneliti Selanjutnya

Penelitian dilakukan sebatas menelaah profil self efficacysiswa secara umum sehingga penelaahan profil self efficacy siswa secara mendalam berdasarkan faktor-faktor yang memengaruhi dan menggunakan teknik atau strategi bimbingan dan konseling yang bervariasi masih diperlukan.

Bagai peneliti selanjutnya dapat melakukan beberapa hal berikut ini: a) memperdalam kajian teoretis dan analisis mendalam mengenai peningkatan self efficacy dan teknik storytelling untuk menemukan konsep yang lebih relevan serta sistematis yang didasarkan pada kajian para ahli; b) mengamati perubahan perilaku siswa berdasarkan hasil post-test dan perlu ditindaklanjuti mengingat siswa masih labih dalam bertindak; c) pelaksanaan treatment atau tindakan diberikan kepada sampel penelitian yang lebih banyak dan dapat mewakili jumlah populasi penelitian; d) meneliti profil self efficacysiswa berdasarkan pendidikan, status sosial-ekonomi, agama dan gender; e) meneliti layanan bimbingan dan konseling yang efektif untuk meningkatkan self efficacy siswa; dan f) meneliti faktor-faktor determinan yang mempengaruhi self efficacy siswa.


(3)

Fathul Ilmi,2014

EFEKTIVITAS BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN TEKNIK STORYTELLING UNTUK MENINGKATKAN SELF EFFICACY SISWA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu 87

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S. (2002). Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta. _______. (2006). Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.

Bandura, A. (2008). Self Efficacy in Changing Sosieties. New York : WH. _______ (1997).Self-Efficacy, The Exercise of Control. New York : W.H.

_______ (1997) Self-Efficacy : Toward A Unifying Theory Of Behavior Change. Psyuchological Review.

_______(2006). Guide for Contructing Self Efficacy Scales. USA : Age Publishing Davies, Alison. (2007). Storytelling in the Classroom : Enhancing Traditional Oral

Skills for Teachers and Pupils. London: Paul Chapman Publishing.

Departemen Pendidikan Nasional (2007). Rambu-Rambu Penyelenggaraan Bimbingan danKonseling Dalam Jalur Pendidikan Formal.

DEPDIKBUD.Undang-undang No 2 tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan Nasional

Erwintri. (2012). Bimbingan Kelompok. [Online]. Tersedia di http://ewintri.wordpress.com/2012/01/02/bimbingan-kelompok/#more-125. Erwintri. (2012). Bimbingan Kelompok. [Online]. Tersedia di

http://ewintri.wordpress.com/2012/01/02/bimbingan-kelompok/#more-125. Hurlock, 1978). Psikologi Perkembangan. Jakarta : Erlangga

Harpine, C E. (2008).Group Interventions in Schools.America : Springer

Hartinah, sitti (2009).Konsep Dasar Bimbingan Kelompok. Bandung : PT Refika Aditama

Hoy. (2004). What Do Teacher Need To Know About Self-Efficacy. Jurnal American Educational Research Session 52.070. The Ohio State University.Tersedia: http://www.emory.edu/education/mfp/effpage.html. Kamus Besar Bahasa Indonesia. (2003). Pusat Bahasa Depdiknas. Jakarta : Balai

Pustaka

Latifatul Masraroh, (2012) Efektivitas Bimbingan Kelompok Teknik Modeling Untuk Meningkatkan Self Effcacy Akademik Siswa (Studi Eksperimen Kuasi di


(4)

88

Fathul Ilmi,2014

EFEKTIVITAS BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN TEKNIK STORYTELLING UNTUK MENINGKATKAN SELF EFFICACY SISWA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Kelas X Sekolah Menengah Atas Labotarium Universita Penidikan Indonesia Bandung). Tesis PPB FIP UPI. Bandung : tidak diterbitkan Lesmana, Asep Rohiman (2013). Efektivitas Bimbingan Kelompok melalui teknik

storytelling untuk membangun karakter siswa Penelitian Tindakan terhadap Siswa Kelas X SMA PGRI 1BandungTahun Ajaran 2012-2013). Skripsi PPB FIP UPI. Bandung : Tidak diterbitkan

Miler, Eric. (2011). Theories of Story and Storytelling. Universitas New York.

Natawijaya.R. dkk.(2008). Rujukan filsafat, teori, dan Praktis Ilmi Pendidikan. Bandung: UPI Press

Nurihsan, Juntika. (2005). Dasar-Dasar Bimbingan dan Konseling. Bandung: Mutiara.

Nurlina, Yuliana (2012). Profil Self Efficacy Karir Peserta Didik.Skripsi PPB FIP UPI : tidak diterbitkan

Prayitno. (1995). Dasar-Dasar Bimbingan dan Konseling. Jakarta: PT Rineka Cipta Press.

Prayitno. (2004). Dasar-Dasar Bimbingan dan Konseling. Jakarta: PT Rineka Cipta Press.

Priyono, Rini. (2011). Efektivitas Bimbingan Kelompok dengan Menggunakan TeknikBercerita untuk Meningkatkan KepercayaanDiri Anak Korban Bencana Alam(Penelitian Tindakan Terhadap Siswa Kelas V SDN Bronggang Cangkringan Korban Bencana Alam Letusan Gunung MerapiYogyakarta Tahun 2010). Skripsi PPB FIP UPI. Bandung : Tidak diterbitkan.

Rusmana, Nandang. (2009). Bimbingan dan Konseling Kelompok disekolah : Metode, Teknik dan Aplikasi. Bandung: Rizqi Press.

Santrock, JW. (1995). Life Span Development Part II. Dallas : University of Texas


(5)

Fathul Ilmi,2014

EFEKTIVITAS BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN TEKNIK STORYTELLING UNTUK MENINGKATKAN SELF EFFICACY SISWA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Shara, Marcheline. (2009). Penerapan Teknik Bercerita. [Online].Tersedia: http://sdn-tilote.blogspot.com/2009/04/penerapan-teknik-cerita-berantai-untuk.html [12 April 2011].

Somdani. (2010). Layanan Bimbingan Kelompok melalui Cerita dalam Mengembangkan Budi Pekerti Siswa Sekolah Dasar Negeri 1 Cikopo Kecamatan Bungursari Purwakarta. Tesis Prodi BK SPs UPI. Bandung. Tidak diterbitkan.

Somdani. (2010). Layanan Bimbingan Kelompok melalui Cerita dalam Mengembangkan Budi Pekerti Siswa Sekolah Dasar Negeri 1 Cikopo Kecamatan Bungursari Purwakarta. Tesis Prodi BK SPs UPI. Bandung. Tidak diterbitkan.

Sugiyono. (2009). Metode Penelitian Pendidikan : Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung : Alfabeta.

Suherman A.S., Uman dan Sudrajat, Dadang. (1998). Evaluasi dan Pengembangan Program Bimbingan dan Konseling di Sekolah. Bandung: Publikasi Jurusan PPB FIP UPI.

Sukmadinata, Nana Syaodih (2007) Bimbingan dan Konseling dalam Praktek. Bandung: Maestro.

Supriatna, Mamat. (2004). Konseling Kelompok. Bandung: Jurusan Psikologi Pendidikan dan Bimbingan FIP UPI.

Tresnawati, Enyas. (2009). Meningkatkan Keterampilan Menyimak Cerita Dongeng Melalui Tenik Bercerita di Kelas 1 SDN Cibodas II Kecamatan Soreang.

Skripsi PGSD FIP UPI. Bandung: Tidak diterbikan.

Walgito, Bimo. (2006). Psikologi Kelompok.Yogyakarta : Andi Offset. Yusuf, S (2008) Teori Kepribadian. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya

Yusuf, S dan Nurihsan, J (2008), Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja.

Bandung: PT. Rosdakarya

Yusuf, S (2009) Program Bimbingan dan Konseling di Sekolah. Bandung : Rizqi Press


(6)

90

Fathul Ilmi,2014

EFEKTIVITAS BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN TEKNIK STORYTELLING UNTUK MENINGKATKAN SELF EFFICACY SISWA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Zen, Ella Farida. (2009). Teknik Bercerita dalam Bimbingan dan Konseling. [Online].Tersedia: http://ellafaridatizen.wordpress.com/2008/05/22/teknik-bercerita-dalam-bimbingan-konseling-seri-5/. [11 Maret 2012].