Perancangan Interior Climbing Store & Café dengan Tema Hammock.

(1)

ABSTRAK

Saat ini olahraga panjat tebing / wall climbing di Indonesia berkembang sangat pesat. Bukan hanya sebagai kegiatan olahraga petualangan di alam bebas, tetapi sudah berkembang menjadi olahraga prestasi. Hal tersebut dibuktikan dengan mulai munculnya komunitas, organisasi, dan badan yang menggeluti aktivitas petualangan ini baik di lingkungan pendidikan seperti SMP, SMA, dan Perguruan Tinggi maupun masyarakat luas. Perlombaan dan kejuaraan pun banyak dan sering diselenggarakan.

Akan tetapi, di kota Bandung sarana untuk papan bouldering dan papan panjat masih kurang khususnya untuk para peminat baru ataupun yang hanya sekedar mencoba. Selain itu fasilitas dari area climbing yang sudah ada hanya sebatas tempat memanjat dan tempat untuk jualan produk peralatan outdoor sports.


(2)

ABSTRACT

Currently the sport of rock climbing / wall climbing in Indonesia is growing very rapidly. Not just as an adventure sports activities in the wild, but has developed into a sporting achievement. This is evidenced by an emerging communities, organizations, and agencies who cultivate this kind of adventure activity in educational environments such as junior high, high school, and university and wider community. The race and the

championship too much and often held.

However, in the city means to board bouldering and climbing board is still lacking, especially for new entrants or who simply try. Besides the facilities of the existing climbing area was limited to climbing spot and a place for outdoor sports equipment product sales.


(3)

DAFTAR ISI

BAB I ………... 1

1.1 Latar Belakang Masalah ………. 1

1.2 Identifikasi Masalah ……… 2

1.3 Ide / Gagasan Perancangan ………... 2

1.4 Rumusan Masalah ………... 2

1.5 Manfaat Perancangan ………. 3

1.6 Ruang Lingkup Perancangan ………. 4

1.7 Sistematika Penulisan ……….. 5

BAB II ……….. 6

2.1 Pengertian Panjat Tebing / Rock Climbing ……….. 6

2.1.1 Kategori Tebing Berdasarkan Bentuknya ………... 6

2.1.2 Pelaku Dalam Pemanjatan ……… 7

2.1.3 Aba-aba Dalam Pemanjatan ………. 7

2.1.4 Sistem Pemanjatan ………. 7

2.1.5 Teknik Pemanjatan ……… 8

2.1.6 Jenis Pijakan ………...….. 8

2.1.7 Jenis Pegangan ………... 9

2.1.8 Peralatan Panjat Tebing ……… 9

2.1.9 Sejarah Panjat Tebing Indonesia ……… 15

2.2 Pengertian Café ……….. 18

2.3 Pengertian Retail ………... 19

2.4 Kebutuhan Ruang Pada Climbing Store & Café ………... 21

2.5 Ergonomi Ruang Makan ………... 21

2.6 Ergonomi Ruang Retail ………. 27

2.7 Ergonomi Climbing ………..………. 30

2.8 Studi Banding ………. 33

BAB III ……….. 36

3.1 Deskripsi Proyek ……… 36


(4)

3.2.1 Analisis Tampak Luar ………. 37

3.2.2 Analisis Site Terhadap Lingkungan ………... 37

3.3 Analisa User / Analisa Fungsi ………... 38

3.3.1 Identifikasi User ………... 38

3.3.2 Job Desk dan Flow Activity User ……… 38

3.4 Kebutuhan User ………. 39

3.5 Tabel Ruang dan Aktivitas User ……….. 40

3.6 Tabel Kebutuhan Ruang ………... 43

3.7 Buble Diagram ………... 46

3.8 Zoning Blocking ………. 46

3.9 Ide Perancangan ……… 48

3.9.1 Tema Perancangan ………... 48

3.9.2 Konsep Perancangan ……… 48

BAB IV ……….. 50

4.1 Layout General ……….. 50

4.2 Denah Khusus ……… 51

BAB V 5.1 Kesimpulan ………. 62

5.2 Saran ………... 63


(5)

Gambar 2.1 Kategori Tebing ………...… 7

Gambar 2.2 Tali ………...…. 9

Gambar 2.3 Carabiner ………...… 10

Gambar 2.4 Quickdraws ……….. 11

Gambar 2.5 Sling ……….. 11

Gambar 2.6 Harness ………. 12

Gambar 2.7 Autostop ………... 12

Gambar 2.8 Helm ………. 13

Gambar 2.9 Sarung Tangan Belay ………. 13

Gambar 2.10 Sepatu Manjat ………... 14

Gambar 2.11 Kantung Kapur ………. 14

Gambar 2.12 Standar Bar ………... 22 Gambar 2.13 Standar Bar ………... 23

Gambar 2.14 Standar Bar ………... 23

Gambar 2.15 Standar Konter Makanan ……… 24

Gambar 2.16 Standar Konter Makanan ……… 24

Gambar 2.17 Standar Konter Makanan ……… 24

Gambar 2.18 Standar Ukuran Meja ………... 25

Gambar 2.19 Standar Ukuran Meja ………... 25

Gambar 2.20 Standar Jalur Pelayanan ……….. 26

Gambar 2.21 Standar Jalur Pelayanan ……….. 26

Gambar 2.22 Standar Duduk ……….. 26

Gambar 2.23 Standar Duduk ……….. 27

Gambar 2.24 Standar Ukuran Meja ………... 27

Gambar 2.25 Standar Jarak Sudut Pandang ……… 27

Gambar 2.26 Standar Lebar Lintasan ………... 28

Gambar 2.27 Standar Posisi Duduk ………... 28

Gambar 2.28 Standar Area Penjualan ………... 28


(6)

Gambar 2.30 Standar Area Display ………... 29

Gambar 2.31 Standar Kamar Ganti & Konter Pembungkusan ……….. 29

Gambar 2.32 Tampak Luar Eiger Sumatra ……….. 33

Gambar 2.33 Enterance Eiger Sumatra ………. 33

Gambar 2.34 Interior Eiger Sumatra ………. 34

Gambar 2.35 Vertex Climbing Center ………... 34

Gambar 2.36 Vertex Climbing Center ………... 35

Gambar 2.37 Vertex Climbing Center ………... 35

Gambar 3.1 Site Plan Istana Plaza ………. 36

Gambar 3.2 Layout Istana Plaza Lantai 3 ………. 37

Gambar 3.3 Sekitar Istana Plaza ……… 37

Gambar 3.4 Zoning & Blocking ……….. 46

Gambar 3.5 Warna ………... 47

Gambar 4.1 Denah General Lantai 1 & Lantai 2 ……….. 50

Gambar 4.2 Tampak Potongan General A –A’ & B –B’ ……… 51

Gambar 4.3 Retail & Café Area Layout Furniture ……….. 51

Gambar 4.4 Ceiling Plan 1st Floor Climbing Store & Café ………. 52

Gambar 4.5 Retail Area Perspective ……….. 53

Gambar 4.6 Display Area Perspective ……… 53

Gambar 4.7 Café Area Perspective ………. 54

Gambar 4.8 2nd Floor Plan Climbing Store & Café ………. 54

Gambar 4.9 2nd Floor Climbing Store & Café Ceiling Plan ………... 55

Gambar 4.10 Café Area 2nd Floor Perspective ………. 55

Gambar 4.11 Café Area 2nd Floor Perspective ………. 56

Gambar 4.12 Detail Pemasangan Hammock ………. 56

Gambar 4.13 Climbing Area Layout ……….. 57

Gambar 4.14 Climbing Area Ceiling Plan ………. 57

Gambar 4.15 Bouldering Area Perspective ………... 58

Gambar 4.16 Wall Climbing Detail ……… 58


(7)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Saat ini olahraga panjat tebing / wall climbing di Indonesia berkembang sangat pesat. Bukan hanya sebagai kegiatan olahraga petualangan di alam bebas, tetapi sudah berkembang menjadi olahraga prestasi. Hal tersebut dibuktikan dengan mulai munculnya komunitas, organisasi, dan badan yang menggeluti aktivitas petualangan ini baik di lingkungan pendidikan seperti SMP, SMA, dan Perguruan Tinggi maupun masyarakat luas. Perlombaan dan kejuaraan pun banyak dan sering diselenggarakan.

Sedangkan panjat tebing modern di Indonesia adalah tahun 1976, dimana Harry Suliztiarto mulai berlatih memanjat di Citatah bersama tiga orang rekannya, yaitu Heri Hermanu, Dedy Hikmat dan Agus R yang akhirnya pada tahun 1977 mendirikan SKYGERS Amateur Rock Climbing Group.

Akan tetapi, di kota Bandung sarana untuk papan bouldering dan papan panjat masih kurang khususnya untuk para peminat baru ataupun yang hanya sekedar mencoba. Selain itu fasilitas dari area climbing yang sudah ada hanya sebatas tempat memanjat dan tempat untuk jualan produk peralatan outdoor sports.


(8)

1.2 Identifikasi Masalah

Mengacu pada latar belakang, maka dapat ditemukan beberapa masalah yang banyak dialami oleh para penggemar climbing seperti kurangnya fasilitas yang disediakan oleh area climbing serta sarana lain sebagai tempat untuk para pemanjat sekedar makan dan minum maupun sekedar bersantai saja.

1.3 Ide / Gagasan Perancangan

Dari identifikasi masalah yang ada maka dalam merancang sebuah

Climbing Store di Bandung perlu difasilitasi dengan area yang menjual peralatan

outdoor sports, papan panjat untuk wall climbing dan bouldering.

Selain itu, café kecil juga akan ditambahkan pada perancangan ini sehingga para peminat olahraga panjat tebing bisa menikmati makanan dan minuman dan merasa nyaman di tempat tersebut.

Mengacu pada cara memanjat yang membutuhkan ketelitian dan kejelian maka konsep yang akan diterapkan adalah “Carabiner” pada desain interior.

Selain itu, suasana ruang yang akan ditampilkan adalah mengambil suasana alam yang mengangkat tema Natural. Material-material yang akan banyak dipakai antara lain kayu, batu, besi yang akan mendukung perancangan Climbing Store & Café.

1.4 Rumusan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah dan latar belakang di atas, maka dibuatlah sebuah rumusan masalah sebagai berikut:

1. Fasilitas apa saja yang diperlukan di Climbing Store & Café?

2. Bagaimana menerapkan penataan ruang area panjat dan sistem display

pada toko sehingga sesuai dengan fungsi dan kebutuhan Climbing Store & Cafe tersebut?


(9)

3. Bagaimana menerapkan tema suasana yang nyaman di cafe serta sirkulasi yang sesuai bagi para pengunjung climbing store?

1.5 Manfaat Perancangan

Perancangan ini memberikan beberapa manfaat bagi penulis dan pembaca, seperti:

1. Bagi penulis, menciptakan wawasan terhadap kondisi lapangan sehingga menambah kompetensi dan kemampuan juga teori yang telah diperoleh dari bangku perkuliahan, dapat menjadi sebuah referensi untuk perancangan climbing center, memahami kegiatan perancangan dan memperoleh pengetahuan tentang climbing.

2. Bagi pembaca, menambah wawasan dan pengetahuan secara umum, khususnya dalam mendesain dan merancang climbing center.

Manfaat dari perancangan Climbing Store & Cafe ini :

1. Memfasilitasi sarana olahraga terutama panjat tebing yang aman dan nyaman bagi para pengunjung.

2. Memfasilitasi tempat makan yang nyaman.

3. Menciptakan wawasan terhadap kondisi lapangan dan menjadi sebuah referensi untuk perancangan sarana olahraga panjat tebing, serta memperoleh pengetahuan tentang climbing.

4. Menambah wawasan dan pengetahuan secara umum dalam merancang fasilitas ruang olahraga pada perancangan Climbing Store & Cafe.

5. Menambah wawasan tentang bagaimana mendesain bagian interior café

dan menciptakan suasana interior yang membuat pengunjung merasa nyaman dan bisa menikmati makanan dan minuman yang disediakan oleh


(10)

1.6 Ruang Lingkup Perancangan

Target pasar pada perancangan interior Climbing Center ini adalah para pemula mulai dari anak-anak usia 7 tahun hingga 50 tahun.

Perancangan pada Climbing Store & Café ini meliputi area ritel, climbing area, bouldering area, cafe area, storage, dan office.

- Area ritel merupakan tempat menjual semua produk outdoor sports

sehingga konsumen bisa membeli produk peralatan olahraga dengan mudah.

- Climbing area untuk tempat para pengunjung melakukan kegiatan baik yang memanjat maupun yang sekedar menonton saja.

- Bouldering area untuk tempat para pengunjung bisa latihan bouldering

dan juga area tempat penyimpanan barang.

- Café area untuk para pengunjung Climbing Store & Café nongkrong dan bersantai sehabis belanja ataupun sehabis olahraga untuk berkumpul bersama kerabatnya.

- Storage untuk penyimpanan barang yang dijual dan barang-barang keperluan manjat.

- Office untuk mendukung system dari Climbing Store & Café agar setiap pegawai bisa beristirahat dan dapat bekerja dengan maksimal.


(11)

1.7 Sistematika Penulisan

BAB I membahas tentang latar belakang masalah, identifikasi masalah, ide/ gagasan perancangan, rumusan masalah, manfaat perancangan, ruang lingkup perancangan.

BAB II membahas tentang studi literatur Climbing Store & Cafe, definisi ritel, studi banding, kebutuhan ruang pada Climbing Store & Cafe, dan ergonomi standar retail.

BAB III membahas tentang analisa site, deskripsi proyek, deskripsi site, programing, zoning blocking, flow activity user.

BAB IV bab ini memaparkan hasil perancangan Climbing Store & Café yang dikaitkan dengan pengaplikasian konsep dan tema desain yang telah dipilih dalam bentuk penjelasan dan gambar-gambar perancangan Climbing Store & Café.


(12)

BAB V

KESIMPULAN

5.1 Kesimpulan

Dalam perancangan Climbing Store & Café ini, perancang dapat menyimpulkan bahwa dalam merancang suatu tempat bagi para penggemar climbing, diperlukan fasilitas yang mendukung kegiatan mereka. Seluruh kegiatan yang dilakukan dan apa saja kebiasaan para komunitas climbing juga perlu diperhatikan agar para climber bisa mendapatkan fasilitas yang diperlukan oleh climber serta merasa nyaman berada di ruangan yang dirancang ini.

Selain itu, dalam merancang Climbing Store & Café harus mencari tema dan konsep yang sesuai

Fasilitas yang dirancang harus menggunakan standard material yang sesuai dengan studi literatur dari berbagai macam sumber dan studi banding juga sangat diperlukan dalam menentukan rancangan desain.

5.2 Saran

Dalam Perancangan Climbing Store & café ini memerlukan acuan awal dari kegiatan dan karakter kehidupan para climber pada umumnya. Agar keperluan dan hal-hal yang apa saja yang harus diterapkan dalam perancangan Climbing Store & Café ini bisa terpenuhi dan memenuhi standard.


(13)

Fasilitas yang terdapat dalam Climbing Store & Café ini masih harus dikembangkan sesuai dengan kebutuhan dan perkembangan zaman sehingga para climber merasa nyaman untuk menjadikan tempat ini sebagai tempat belajar, bermain, dan menambah wawasan tentang climbing maupun bersosialisasi dengan yang lain.


(14)

PERANCANGAN INTERIOR

Climbing Store & Café

di Bandung

Diajukan sebagai salah satu syarat untuk meraih gelar Sarjana Strata 1 Program Studi Desain Interior

Disusun oleh:

Samuel Kurnia Kristansa

1163056

FAKULTAS SENI RUPA DAN DESAIN

JURUSAN DESAIN INTERIOR

UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA


(15)

KATA PENGANTAR

Puji Syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan hikmat-Nya sehingga makalah laporan perancangan ini dapat diselesaikan dengan sebaik-baiknya.

Laporan perancangan ini dibuat untuk memenuhi salah satu prasyarat menempuh mata kuliah Studi Desain Interior VI / TA di Program Studi S1 Desain Interior Fakultas Seni Rupa dan Desain, Universitas Kristen Maranatha.

Laporan ini dapat terselesaikan berkat adanya bantuan dan dukungan dari teman-teman, keluarga dan seluruh staff pengajar sedari awal dimulainya proses perancangan hingga terselesaikannya penulisan laporan perancangan dan perancangan tugas akhir ini. Untuk itu, penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah memberi dukungan diantaranya :

1. Irena V.G. Fajarto, S.T., Mcom., selaku Dekan FSRD Maranatha.

2. Erwin Ardianto Halim, S. Sn., MFA., selaku Ketua Jurusan Program Studi Desain Interior FSRD Maranatha.

3. Yudita Royandi, ST., S.Ds, M.Ds., selaku Koordinator Tugas Akhir yang telah memberikan bimbingan dalam pengerjaan Tugas Akhir.

4. Drs. Rachman Yuda., MM., selaku dosen pembimbing satu yang telah membimbing selama pengerjaan laporan dan proses perancangan.

5. Stella Sondang Sihombing, S.Sn., M.Ds., selaku dosen pembimbing kedua yang telah membimbing selama pengerjaan laporan dan proses perancangan.

6. Keluarga dan teman-teman yang telah mendukung perancang dalam menyelesaikan laporan dan perancangan tugas akhir.

Akhir kata, perancang mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah ikut terlibat secara langsung maupun tidak dalam penyusunan Laporan Perancangan Tugas Akhir ini.


(16)

Mohon maaf apabila terdapat kekurangan dalam penulisan Laporan Perancangan ini, kritik dan saran yang membangun akan diterima dengan baik oleh perancang.

Besar harapan perancang agar Laporan Perancangan ini dapat berguna dan bermanfaat bagi kita semua. Sekian dan terima kasih.

Bandung, 5 Desember 2016


(17)

DAFTAR PUSTAKA

http://news.onsight-adventure.com/

http://www.slidshare.com

http://www.rock-climbing-for-life.com/rock-climbing-techniques/

http://www.belantaraindonesia.org/2011/09/berbagai-macam-panjat-tebing.html

http://www.climbstoneage.com


(1)

60

Universitas Kristen Maranatha

BAB V

KESIMPULAN

5.1 Kesimpulan

Dalam perancangan Climbing Store & Café ini, perancang dapat menyimpulkan bahwa dalam merancang suatu tempat bagi para penggemar climbing, diperlukan fasilitas yang mendukung kegiatan mereka. Seluruh kegiatan yang dilakukan dan apa saja kebiasaan para komunitas climbing juga perlu diperhatikan agar para climber bisa mendapatkan fasilitas yang diperlukan oleh climber serta merasa nyaman berada di ruangan yang dirancang ini.

Selain itu, dalam merancang Climbing Store & Café harus mencari tema dan konsep yang sesuai

Fasilitas yang dirancang harus menggunakan standard material yang sesuai dengan studi literatur dari berbagai macam sumber dan studi banding juga sangat diperlukan dalam menentukan rancangan desain.

5.2 Saran

Dalam Perancangan Climbing Store & café ini memerlukan acuan awal dari kegiatan dan karakter kehidupan para climber pada umumnya. Agar keperluan dan hal-hal yang apa saja yang harus diterapkan dalam perancangan Climbing Store & Café ini bisa terpenuhi dan memenuhi standard.


(2)

61

Universitas Kristen Maranatha

Fasilitas yang terdapat dalam Climbing Store & Café ini masih harus dikembangkan sesuai dengan kebutuhan dan perkembangan zaman sehingga para climber merasa nyaman untuk menjadikan tempat ini sebagai tempat belajar, bermain, dan menambah wawasan tentang climbing maupun bersosialisasi dengan yang lain.


(3)

PERANCANGAN INTERIOR

Climbing Store & Café

di Bandung

Diajukan sebagai salah satu syarat untuk meraih gelar Sarjana Strata 1 Program Studi Desain Interior

Disusun oleh: Samuel Kurnia Kristansa

1163056

FAKULTAS SENI RUPA DAN DESAIN JURUSAN DESAIN INTERIOR UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA


(4)

KATA PENGANTAR

Puji Syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan hikmat-Nya sehingga makalah laporan perancangan ini dapat diselesaikan dengan sebaik-baiknya.

Laporan perancangan ini dibuat untuk memenuhi salah satu prasyarat menempuh mata kuliah Studi Desain Interior VI / TA di Program Studi S1 Desain Interior Fakultas Seni Rupa dan Desain, Universitas Kristen Maranatha.

Laporan ini dapat terselesaikan berkat adanya bantuan dan dukungan dari teman-teman, keluarga dan seluruh staff pengajar sedari awal dimulainya proses perancangan hingga terselesaikannya penulisan laporan perancangan dan perancangan tugas akhir ini. Untuk itu, penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah memberi dukungan diantaranya : 1. Irena V.G. Fajarto, S.T., Mcom., selaku Dekan FSRD Maranatha.

2. Erwin Ardianto Halim, S. Sn., MFA., selaku Ketua Jurusan Program Studi Desain Interior FSRD Maranatha.

3. Yudita Royandi, ST., S.Ds, M.Ds., selaku Koordinator Tugas Akhir yang telah memberikan bimbingan dalam pengerjaan Tugas Akhir.

4. Drs. Rachman Yuda., MM., selaku dosen pembimbing satu yang telah membimbing selama pengerjaan laporan dan proses perancangan.

5. Stella Sondang Sihombing, S.Sn., M.Ds., selaku dosen pembimbing kedua yang telah membimbing selama pengerjaan laporan dan proses perancangan.

6. Keluarga dan teman-teman yang telah mendukung perancang dalam menyelesaikan laporan dan perancangan tugas akhir.

Akhir kata, perancang mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah ikut terlibat secara langsung maupun tidak dalam penyusunan Laporan Perancangan Tugas Akhir ini.


(5)

Mohon maaf apabila terdapat kekurangan dalam penulisan Laporan Perancangan ini, kritik dan saran yang membangun akan diterima dengan baik oleh perancang.

Besar harapan perancang agar Laporan Perancangan ini dapat berguna dan bermanfaat bagi kita semua. Sekian dan terima kasih.

Bandung, 5 Desember 2016


(6)

62

Universitas Kristen Maranatha DAFTAR PUSTAKA

http://news.onsight-adventure.com/ http://www.slidshare.com

http://www.rock-climbing-for-life.com/rock-climbing-techniques/

http://www.belantaraindonesia.org/2011/09/berbagai-macam-panjat-tebing.html http://www.climbstoneage.com