Pengaruh Suasana Café (Store Atmosphere) terhadap Loyalitas Pelanggan pada Resort Café Atmosphere.

(1)

Universitas Kristen Maranatha

i

Chandra Calisfanny Dewi, Pengaruh Suasana Cafe (Store Atmosfer) Terhadap Loyalitas Pelanggan Pada Resort Cafe Atmosphere,

Skripsi Jurusan Manajemen, Fakultas Ekonomi Universitas Kristen Maranatha, 2009

Dibawah bimbingan : Agus Aribowo, SE., MM ABSTRAK

Bidang usaha kuliner semakin berkembang dengan pesat, dan bisnisnya semakin banyak diminati. Walaupun banyak terdapat restoran atau rumah makan tetapi hanya beberapa saja yang benar-benar padat pengunjungnya. Atmosphere restoran dapat memberikan rasa nyaman pada konsumen. Atmosphere yang nyaman menciptakan suasana yang menarik sehingga mempengaruhi loyalitas pelanggan. Resort Cafe Atmosphere merupakan salah satu restoran yang menggunakan Atmosphere restorannya untuk menarik loyalitas pelanggan.

Teori-teori yang digunakan untuk mendukung penelitian ini diambil dari buku-buku pendukung dan internet. Teori-teori tersebut akan dibahas dalam satu tinjauan pustaka yang mencakup semua bahan yang berhubungan dengan penelitian.

Metode penelitian yang digunakan adalah metode analisis deskriptif dengan pendekatan survey. Variabel yang diteliti adalah Atmosphere sebagai variabel X, dan Loyalitas Pelanggan sebagai variabel Y. Pengumpulan data primer dilakukan dengan cara menyebarkan kuesioner kepada 97 responden Resort Cafe Atmosphere dan pengumpulan data sekunder dilakukan dengan membaca buku dan tulisan ilmiah lainnya. Teknik sampling yang digunakan adalah analisis kualitatif dan kuantitatif dengan menggunakan analisis statistik, yang meliputi analisis korelasi Pearson, koefisien determinasi dan regresi linier.

Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa kebanyakan responden yang mendatangi Resort Cafe Atmosphere berjenis kelamin wanita sebanyak 57 orang (58.8%). Usia responden 21-30 tahun sebanyak 42 orang (43.3%). Responden bekerja sebagai pegawai swasta sebanyak 29 orang (29.9%) dan tingkat pendapatan responden sekitar Rp 1.200.001-Rp 1.800.000,- sebanyak 38 orang (39.2%). Sebanyak 37 orang (38.1%) responden yang berkunjung ke Resort Cafe Atmosphere dalam satu bulan 3-4 kali. Dari hasil penelitian dan pengolahan data statistik dengan metode regresi menggunakan SPSS versi 11.5 dapat diketahui regresi Atmosphere Resort Cafe Atmosphere terhadap Loyalitas Pelanggan sebesar 2,8 %, sedangkan 97,2% dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diteliti. Dengan ini dapat diketahui, terdapat pengaruh positif yang signifikan antara Atmosphere terhadap Loyalitas Pelanggan pada Resort Cafe Atmosphere. Jika Atmosphere semakin baik, maka semakin tinggi pula loyalitas pelanggan pada Resort Cafe Atmosphere tersebut.


(2)

Universitas Kristen Maranatha

v

DAFTAR ISI

Hal

ABSTRAK

………... i

KATA PENGANTAR

………... ii

DAFTAR ISI

………... v

DAFTAR GAMBAR

………... viii

DAFTAR TABEL

………... ix

BAB I PENDAHULUAN

1.1

Latar Belakang Penelitian………..………... 1

1.2

Identifikasi Masalah………... 3

1.3

Keterbatasan Penelitian………... 4

1.4

Maksud dan Tujuan Penelitian………... 4

1.5

Kegunaan Penelitian………..…... 5

1.6

Kerangka Pemikiran...………... 6

1.7

Sistematika Penulisan... 8

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN HIPOTESA

2.1

Pengertian Pemasaran... 10

2.1.1 Pengertian Manajemen Pemasaran... 11

2.2

Atmosphere Salah Satu Saluran Komunikasi…..………... 12

2.3

Pengertian Atmosphere………..………... 14

2.3.1 Elemen-Elemen Atmosphere………..………... 17

2.3.1.1 Exterior ( Bagian Luar )...………... 18

2.3.1.2 General Interior ( Bagian Dalam)... 22


(3)

Universitas Kristen Maranatha

vi

2.3.1.4 Interior Point of Purchase Display

( Area Pembelanjaan Dalam Toko)... 30

2.4

Konsumen………...…... 31

2.4.1

Perilaku Konsumen……… 31

2.4.2

Pengertian Kepuasan Konsumen………... 34

2.5

Niat Beli Ulang………...…….….……... 36

2.6

Loyalitas Pelanggan ………..…..………... 38

2.6.1

Ciri-ciri Konsumen Loyal……….. 39

2.6.2

Tahap-tahap Pembentukan Loyalitas Konsumen….. 40

2.6.3

Strategi Merubah Repeat Customer menjadi Loyal

Client………. 41

2.6.4

Fase Loyalitas pelanggan……….. 43

2.6.5

Tiga Pilar Loyalitas Era Relationship Marketing….. 45

2.6.6

Cara Memelihara Loyalitas………... 46

2.6.8

Segmentasi berdasarkan Loyalitas……… 47

2.7

Pengertian Restaurant...………... 48

2.8

Hipotesis………... 53

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN

3.1

Objek Penelitian……….... 54

3.2

Struktur Organisasi Perusahaan………... 55

3.2.1 Uraian Jabatan... 56

3.3

Metode Penelitian...………...……... 60

3.4

Jenis dan Sumber Data...………... 61

3.5

Operasional Variabel……….…... 61

3.6

Teknik Pengumpulan Data... 64

3.7

Teknik Populasi dan Sampel... 65


(4)

Universitas Kristen Maranatha

vii

3.8.1 Koefisien Determinasi... 67

3.8.2 Validitas dan Reliabilitas... 68

3.8.2.1 Uji Validitas………. 68

3.8.2.2 Uji Reliabilitas……….. 68

3.8.3 Korelasi Product Moment Pearson……… 69

3.9

Metode Analisis Data... 69

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

4.1

Profil Perusahaan…...………... 72

4.1.1 Analisis Data Profil Responden……..……..……….… 73

4.1.2 Analisis Variabel Atmosphere Toko

( Store Atmosphere )... 78

4.1.3 Analisis Variabel Loyalitas Pelanggan ... 82

4.2

Pengujian Validitas, Reliabilitas, dan Determinasi... 83

4.2.1 Hasil Pengujian Validitas... 83

4.2.2 Hasil Pengujian Reliabilitas... 85

4.3

Pengujian Hipotesis... 87

4.4

Koefisien Determinasi... 89

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan………...………... 91

5.2 Saran ………...………... 93

DAFTAR PUSTAKA………...………... 94

LAMPIRAN-LAMPIRAN


(5)

Universitas Kristen Maranatha

viii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Kerangka Pemikiran...………….………... 8

Gambar 2.1 Diagram Elemen-elemen

Atmosphere

...…...……..…. 17

Gambar 2.2 Tiga Pilar Loyalitas……….. 46


(6)

Universitas Kristen Maranatha

ix

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Indikator Niat Beli Ulang.. ………...………... 37

Tabel 2.2 Segmentasi Berdasarkan Loyalitas………….………... 47

Tabel 3.1 Operasional Variabel……… 62

Tabel 3.2 Lanjutan Tabel Operasional Variabel……….. 63

Tabel 4.1 Jenis Kelamin Responden...……….….…... 73

Tabel 4.2 Usia Responden...………... 74

Tabel 4.3 Pekerjaan Responden...…………..…... 75

Tabel 4.4 Tingkat pendapatan Responden……….. 76

Tabel 4.5 Kunjungan Konsumen ke Resort Café Atmosfer Dalam 1 Bulan..…... 77

Tabel 4.6 Pernyataan

Eksterior

………... 78

Tabel 4.7 Pernyataan

Interior

……….. 78

Tabel 4.8 Pernyataan

Store LayOut

……… 80

Tabel 4.9 Pernyataan

Interior POP Display

……… 81

Tabel 4.10 Pernyataan Loyalitas Pelanggan……….... 82

Tabel 4.11

Validity Rotated Component Matrix

………. 84

Tabel 4.12

Reliability Analysis

Variabel X...………... 85

Tabel 4.13

Reliability Analysis

Variabel Y...………... 86

Tabel 4.14

Coefficients

...…...……... 87

Tabel 4.15

Model Summary

...…………... 88


(7)

Universitas Kristen Maranatha

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Penelitian

Tingkat persaingan yang tinggi dan hambatan-hambatan yang di hadapi oleh para pelaku bisnis dalam memperebutkan dan mempertahankan konsumennya akan mengakibatkan terjadinya daya kompetitif yang sangat besar, dengan demikian para pelaku bisnis dituntut untuk lebih kreatif dalam menentukan strategi-strategi yang seharusnya diterapkan dalam bisnis mereka dan lebih jeli lagi dalam melihat celah atau prospek bisnis mana yang akan di jalani .

Lemahnya sistem perekonomian di negara Indonesia sekarang ini mengakibatkan terpuruknya kondisi moneter negara yang secara langsung ikut dirasakan oleh seluruh lapisan masyarakat di mana terasa semakin sulit untuk mendapatkan penghasilan yang memadai sehingga konsumen akan semakin berhati-hati dalam membelanjakan uangnya. Salah satu bidang usaha yang cukup berkembang dengan pesat diantaranya adalah usaha rumah makan atau restaurant yang dirasa lebih penting untuk diprioritaskan dalam memenuhi kebutuhan pokok masyarakat.

Setiap toko mempunyai ”penampilan”, ada yang menarik dan ada yang tidak menarik. Namun untuk menarik konsumen datang dan juga untuk menambah konsumennya, maka suatu toko harus membentuk suasana yang terencana sesuai dengan keinginan target marketnya. (Kotler, 2003:181)


(8)

2

Universitas Kristen Maranatha Suasana makan yang nyaman di restaurant dapat diciptakan melalui pemilihan warna, penempatan meja makan, cahaya, penampilan dari restaurant itu sendiri, pemilihan jenis musik yang tepat dan lainnya dimana hal tersebut termasuk dalam strategi store atmosphere.

Atmosphere adalah mendesain lingkungan melalui komunikasi visual, pencahayaan, warna, musik, dan penciuman untuk merangsang persepsi dan emosi dari pelanggan dan pada akhirnya untuk mempengaruhi perilaku belanja mereka (Levy & Weitz, 1995:485) dalam Hapsari (2006:45).

Sedangkan store atmosphere (suasana) sendiri menurut Berman & Evans (2001:602) adalah karakteristik visual yang digunakan untuk mengembangkan kesan suatu toko dalam rangka menarik perhatian konsumen.

Dengan berbagai cara tampilan bangunan, menetapkan tema apa yang diharapkan pelanggan berkenaan dengan kualitas dan pelayanannya. Oleh karena itu, tampilan harus mencerminkan ”kepribadian” perusahaan. Fasilitas fisik menyampaikan pesan yang penting kepada pelanggan. Mengkomunikasikan tanda-tanda yang tepat melalui tata ruang dan fasilitas fisik merupakan tahapan penting dalam menarik pelanggan yang terus menerus datang (Zimmerer & Scarborough, 2005:518)

Kesuksesan suatu usaha restoran dipengaruhi oleh penawaran yang diberikannya. Restoran termasuk dalam jenis bisnis yang memberikan penawaran campuran (Kotler, 2003:446). Usaha cafe pada dasarnya berjenis hybrid, yaitu menawarkan produk tangible berupa makanan dan minuman serta produk intangible berupa jasa pelayanan dan atmosfer (suasana).


(9)

3

Universitas Kristen Maranatha Suasana suatu restaurant yang menarik dapat membuat kepuasan tersendiri bagi konsumen. Konsumen itu akan melakukan kegiatan konsumsi dan menceritakan kepada orang lain tentang apa yang mereka lihat dan rasakan dari rumah makan tersebut. Hal ini akan sangat berdampak positif bagi perkembangan usaha restaurant tersebut.

Sebaliknya apabila suasana dirasa kurang menarik dan kurang nyaman dapat menyebabkan penurunan penjualan. Di mana terdapat kemungkinan konsumen akan memilih gerai lain yang memiliki kenyamanan dan suasana yang lebih menarik.

Melihat hal tersebut, penulis ingin memfokuskan penelitian pada Resort Cafe Atmosphere yang berlokasi di Jl. Lengkong Besar no 97 Bandung. Penulis melakukan wawancara dengan pemilik secara langsung dan beberapa responden dengan menyebarkan kuesioner untuk mengetahui apakah benar kurangnya loyalitas pelanggan disebabkan oleh ketidakpuasan konsumen yang berhubungan dengan faktor suasana.

Berdasarkan hal diatas, maka judul skripsi yang ingin penulis ajukan adalah

PENGARUH SUASANA CAFE (STORE ATMOSPHERE) TERHADAP LOYALITAS PELANGGAN PADA RESORT CAFE ATMOSPHERE”.

1.2 Identifikasi Masalah

Dari uraian diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa suasana sangatlah penting karena berhubungan dengan perilaku konsumen dan kepuasan konsumen


(10)

4

Universitas Kristen Maranatha yang dapat mempengaruhi loyalitas pelanggan pada saat mengunjungi tempat makan tersebut.

Bertitik tolak dari latar belakang masalah penelitian terdapat beberapa masalah yang dapat didefinisikan sebagai berikut:

1. Bagaimana pelaksanaan suasana padaResort Cafe Atmosphere Bandung 2. Bagaimana loyalitas pelanggan terhadap pelaksanaan suasana pada Resort

Cafe Atmosphere Bandung

3. Bagaimana pengaruh suasana pada Resort Cafe Atmosphere Bandung terhadap loyalitas atau kesetiaan konsumen

1.3 Keterbatasan Penelitian

Karena penggunaan kuesioner yang mengadapatasi Atmosphere (suasana) kepada objek penelitian yaitu restoran, maka eksterior, interior, lay out, dan interior display tidak cocok digunakan. Jadi dalam hal ini perlu modifikasi kuesioner pada penelitian selanjutnya apabila peneliti lain berminat pada penelitian Atmosphere.

1.4 Maksud dan Tujuan Penelitian

Maksud dilakukannya penelitian ini adalah untuk mengumpulkan dan menganalisis data informasi sebagai bahan masukan dalam penyusunan skripsi sebagai salah satu syarat dalam memperoleh gelar sarjana (strata satu) pada Jurusan Manajemen, Fakultas Ekonomi, Universitas Kristen Maranatha.


(11)

5

Universitas Kristen Maranatha 1. Untuk mengetahui bagaimana pelaksanaan suasana pada Resort Cafe

Atmosphere Bandung.

2. Untuk mengetahui bagaimana loyalitas pelanggan terhadap pelaksanaan suasana padaResort Cafe Atmosphere Bandung.

3. Untuk mengetahui bagaimana pengaruh suasana pada Resort Cafe AtmosphereBandungterhadap loyalitas atau kesetiaan konsumen.

1.5 Kegunaan Penelitian

Penulis mengharapkan penelitian ini memberikan hasil yang bermanfaat, sejalan dengan maksud dan tujuan penelitian yang diharapkan.

Penelitian yang dilakukan penulis ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi: 1. Bagi Perusahaan, diharapkan perusahaan dapat semakin menyadari akan

pentingnya pelaksanaan suasana pada suatu cafe dalam usaha mempertahankan dan mengembangkan perusahaan.

2. Bagi Penulis, sebagai tambahan pengetahuan dalam melihat penerapan teori bauran pemasaran dari tempat (place) yang berhubungan dengan suasana pada cafe dan loyalitaspelanggan.

3. Bagi Pembaca, sebagai bahan perbandingan maupun sebagai sumbangan pemikiran dan informasi terhadap penelitian yang sejenis, dan bagi mereka yang merasa tertarik untuk memahami masalah suasana pada cafe terhadap loyalitas pelanggan.


(12)

6

Universitas Kristen Maranatha 1.6 Kerangka Pemikiran

Untuk dapat bertahan menghadapi persaingan dan memperebutkan konsumen tersebut, retailer harus melakukan konsep pemasaran yang sesuai dan berusaha memenuhi kebutuhan konsumen. Menurut Kotler (2005:22), konsep pemasaran adalah orientasi pengelolaan yang menganut pandangan bahwa kunci untuk mencapai tujuan organisasi adalah menetapkan kebutuhan dan keinginan pasar sasaran dan memberikan kepuasan yang dinginkan secara lebih efektif dan efisien dari pada pesaing.

Atmosphere di dalam toko merupakan faktor yang dapat membuat pelanggan tetap tertarik dan betah berada di dalamnya (Triyono, 2006:105). Begitu juga pada restaurant atau café, suasana berperan penting untuk dapat memberikan kenyamanan pada konsumen.

Pada prinsipnya untuk mengerti manfaat produk dan pelayanan dalam memberikan kepuasan kepada pelanggan, kita harus bisa menempatkan diri sebagai pelanggan, karena itu manfaat produk adalah suatu bentuk persepsi yaitu persepsi pelanggan terhadap kualitas pelayanan (Zeithmal, 2000:74) bahwa:

The entire disccusion of quality and satisfaction is based on customer’s perceptions of the service, not some pre-dertemined objective criteria or what service is or should be.

Konsumen yang loyal adalah konsumen yang tidak sekedar puas, melainkan mereka yang memiliki kesan yang mendalam terhadap suatu perusahaan tertentu, sehingga mereka tidak saja melakukan pembelian ulang terhadap produk yang ditawarkan perusahaan, mereka juga mau


(13)

mencobaproduk-7

Universitas Kristen Maranatha produk baru yang dipasarkan perusahaan, bahkan mereka dapat menjadi alat promosi bagi perusahaan (Richard L. Oliver, 1997:392).

Apabila konsumen merasa puas atas apa yang dimiliki sebuah restaurant terutama pada suasana, mereka akan memiliki niat ulang pembelian dan mereka tidak merasa bosan untuk datang kembali bahkan merekomendasikan tempat tersebut kepada orang lain.

Bertitik tolak dari hal tersebut, maka penulis mengemukakan hipotesis bahwa:

Suasana pada suatu restaurant yang tercipta dari pengaturan elemen dan sub elemen pada suatu tempat makan akan mempengaruhi konsumen menjadi loyal dan memilih Resort CafeAtmosphere sebagai tempat makan.


(14)

8

Universitas Kristen Maranatha Gambar 1.1

Bagan Variabel Store Atmosphere (suasana)

Sumber: Berman & Evans 1998 : 553

1.7 Sistematika Penulisan BAB I : PENDAHULUAN

Exterior

•Storefront •Marquee •Entrance •Display window •Height of building •Size of building

•Visibility •Uniqueness •Surrounding store •Surrounding area •Parking •congestion General Interior •Flooring •Colors •Lightning

•Scents, sound

•Fixtures

•Wall textures

•Temperature

•Width of aisles

•Dressing facilities

•Dead areas

•Personnel

•Self service

•Merchandise

•Prices

•Cash registerplacement

•Technology

•Cleanliness

•Vertical transportation

Store layout

•Allocation of floor space selling

•Product groupings

•Traffic low

•Space/merchandise cathegory

•Department vocations

•Arrangements within

departement Interior (point of purchase display) •Assortment •Theme setting •Ensemble •Racks & cases

•Cut cases & dump bins •Posters, signs, cards •Mobiles


(15)

9

Universitas Kristen Maranatha Bab ini berisi latar belakang penelitian, identifikasi masalah, maksud dan tujuan penelitian, kegunaan penelitian, kerangka pemikiran, dam sistematika penulisan. BAB II : TINJAUAN PUSTAKA

Bab ini menjelaskan konsep dan teori yang relevan sesuai dengan judul penelitian serta dapat menjelaskan mengenai model penelitian beserta hipotesis yang diuji dalam penelitian tersebut..

BAB III : OBJEK DAN METODE PENELITIAN

Bab ini berisi mengenai objek penelitian, struktur organisasi perusahaan, metode penelitian, jenis dan sumber data, operasional variabel, teknik pengumpulan data, teknik pengambilan sampel, pengujian hipotesis, dan metode analisis data yang dilakukan dalam penelitian.

BAB IV : ANALISIS DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

Bab ini berisi mengenai profil perusahaan, pengujian validitas, pengujian reliabilitas, pengujian determinasi, pengujian hipotesis, dan koefisien determinasi. BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN

Bab ini berisi kesimpulan dari penelitian yang dilakukan oleh penulis serta saran untuk melakukan penelitian selanjutnya.


(16)

Universitas Kristen Maranatha

91

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berikut ini adalah hasil penelitian yang dirangkum dalam bentuk kesimpulan. Adapun kesimpulan-kesimpulan tersebut adalah sebagai berikut :

1. Pelaksanaan Atmosphere (suasana) secara umum sudah dilaksanakan dengan baik, yaitu dapat dilihat pada pernyataan eksterior dan interior

Resort Cafe Atmosfer yang dirasakan oleh sebagian besar konsumen dengan baik.

2. Loyalitas pelanggan terhadap pelaksanaan suasana pada Resort Cafe Atmosphere menyimpulkan bahwa sebagian besar (40%) konsumen menyatakan ragu-ragu. Dapat diartikan bahwa konsumen yang datang pada Resort Cafe Atmosphere tidak semuanya adalah pelanggan setia tetapi ada konsumen lain yang datang pada Resort Cafe Atmosphere baik untuk sesekali saja maupun berulang kali dalam waktu yang tidak menentu.

Berikut adalah beberapa cara untuk meningkatkan loyalitas pelanggan (Chan, 2003:99) :

• Menciptakan beberapa program loyalty, seperti point reward,


(17)

92

Universitas Kristen Maranatha • Membagi pelanggan ke dalam beberapa segmen. Dari the most valuable di tingkat paling atas sampai the most looper di tingkat paling bawah.

• Membentuk komunitas pelanggan, untuk menumbuhkan rasa kecintaan dan kebersamaan sesama anggota yang merangsang peningkatan penjualan.

Dengan beberapa strategi di atas diharapkan konsumen menjadi loyal, sehingga dapat memberikan keuntungan bagi perusahaan. Perusahaan harus dapat mempertahankan agar pelanggan tidak beralih kepada pesaing (Griffin, 2000:144).

3. Berdasarkan hasil penilaian dan tanggapan konsumen mengenai pengaruh

Atmosphere (suasana) terhadap loyalitas pelanggan tidak terlalu kuat tetapi tetap berpengaruh. Keputusan konsumen dalam membeli produk dipengaruhi oleh kenyamanan suasana didalam restoran tersebut. Kenyamanan suasana dalam Resort Cafe Atmosfer dapat menimbulkan loyalitas pelanggan. Dari kuesioner yang telah disebarkan dan analisa uji statistik, maka dapat diketahui terdapat hubungan signifikansi positif antara Atmosphere (suasana) terhadap loyalitas pelanggan. Hal ini berarti jika Atmosphere semakin baik maka akan semakin tinggi loyalitas pelanggan.


(18)

93

Universitas Kristen Maranatha

5.2 Saran

Saran yang ingin penulis berikan pada Resort Cafe Atmosfer demi kemajuan Resort Cafe Atmosfer di masa yang akan datang adalah sebagai berikut: 1. Dengan adanya hubungan positif yang signifikan antara Atnosphere

dengan loyalitas pelanggan, berarti semakin baik Oleh karena itu, Resort Cafe Atmosfer harus terus meningkatkan Atmosphere (suasana) agar konsumen merasa nyaman, misalnya diberi lagu-lagu instrumen, live band, dan memberi merchandise dan memasang neon box agar kelihatan lebih eksklusif dan juga merubah tata letak barang agar lebih terasa nyaman. 2. Berdasarkan hasil perhitungan koefisien determinasi, maka didapat bahwa

besarnya hubungan Atmosphere sebesar 2,8% dan sisanya sebesar 97,2% dipengaruhi oleh faktor lain. Faktor-faktor lain ini mencakup kualitas makanan, pelayanan dan promosi. Hal ini perlu diperhatikan seperti, memasang iklan di media cetak (koran, majalah, dll) maupun media elektronik (radio, dll), memberikan diskon atau promo dan lain sebagainya.

3. Memberikan dekorasi yang sesuai, sehingga membuat konsumen tertarik dan nyaman berada di Resort Cafe Atmosfer, misalnya mengganti warna cat lama dengan yang baru, sebaiknya dengan warna yang cerah, dan diberi gambar yang menarik.


(19)

Universitas Kristen Maranatha

94

DAFTAR PUSTAKA

Berman, Barry and Evans, Joel R. 1998. Retail Management : A Strategic Approach. 7 th ed. Engelwood Cliff New Jersey: Prentice Hall Inc.

Berman, Barry and Evans, Joel R. 2001. Retail Management. New Jersey: Prentice Hall Inc.

Boyd, Walker, Larreche, (2000). Manajemen Pemasaran, Suatu Pendekatan Strategis dengan Orientasi Global. Edisi kedua, Jilid I, Penerbit Erlangga, Jakarta

Champion, Dean. J. (1981).2nd Ed. Basic Statistic for Statistic Research. New York : Macmillan Publising Co.

Chan, Syafruddin. (2003). Relationship Marketing : Inovasi Pemasaran yang Menbuat Pelanggan Bertekuk Lutut. Jakarta : Gramedia

Cram, T. (1994). The Power of Relationship Marketing. London : Pitman

Ferdinand, Augusty. (2002). 2nd edition. Structural Equation Modeling : Dalam penelitian Manajemen. Semarang : BP Undip

Griffin, Jill.(2002). Customer Loyalty : How to Earn It, How to Keep It. Jossey-Bass

Griffin, John. I. (1995). CustomerLoyalty. United State of America : Lexington Books

Jonathan Reynolds, Christine Cuthbertson. 2004. Retail Strategy. Burlington : El Sevier butterworth-Heinemenn


(20)

Universitas Kristen Maranatha

95

Kotler Philip, 2002, Manajemen Pemasaran (Terjemahan), Edisi Milenium ke 2, Prehallindo, Jakarta

Kotler, Philip 2003, “Marketing Management”, Eleventh Edition, New Jersey: Prentice Hall

Kotler, Philip, 2004, “Principles of Marketing”, Eleventh Edition, New Jersey: Prentice Hall

Kotler, Philip, 2005, Manajemen Pemasaran edisi Bahasa Indonesia, Manajemen Pemasaran, PT. Prenhallindo Jakarta

Kotler, Philip, 2006, Manajemen Pemasaran edisi Bahasa Indonesia, Manajemen Pemasaran, PT. Prenhallindo Jakarta

Lamb. Hair. McDaniel., 2001, Essential of Marketing, Int Thomson Publishing, Ohio

Levy, M. and Barton a. Weitz. 2004. 5th edition. Retailing management. New York : McGraw-Hill

Levy, M. and Barton a. Weitz. 2001. Retailing management. New York : McGraw-Hill

Looy, Bart Van, Paul Gemmel and Roland Van Dierdonck. (2003). 2nd edition. Service Management. Prentice Hall

Loudon, David L. & Albert J. Della Betta, Costumer Behavior : Consepts and

Applications, 7th edition, New York : Mc Graw Hill Inc. 1993

Lovelock, C. & Lauren Wright. (2002). 2nd edition. Principle of Services Marketing & Management. Upper Saddle River, New Jersey : Prentice Hall International, Inc.


(21)

Universitas Kristen Maranatha

96

Malhotra, Naresh K. (2004), Marketing Research: An Applied Orientation, Fourth Edition, New Jersey: Prentice Hall

Mohammad Nazir, 1999, Metodologi Penelitian, Ghalia Indonesia, Jakarta. Oliver, Richard J. (1997). Satisfaction : a behavioral perspective on the customer.

McGraw-Hill Companies

Peter, Paul J. & C. Olson, Consumer Behavior and Marketing Strategy, 5th edition, New York: McGraw Hill Inc, 2003

Raymond, Skripsi, “Analisis Hubungan Atmosphere Terhadap Minat Beli

Konsumen Pada PD Sumber Rejeki”, Jurusan Manajemen Fakultas

Ekonomi Universitas Kristen Maranatha, 2006 Saidi Wahyu, “ Bisnis Restoran “, MH Publishing ; 2007

Santoso dan Tjiptono (2002), Riset Pemasaran, Konsep dan Aplikasi dengan SPSS, PT. Elex Media Komputindo, Jakarta.

Sciffman, Leon G. and Leslie Lazar Kanuk. (2004). 8th edition. Consumer Behavior.New Jersey : Prentice Hall

Sekaran, U. Research Method For Business : A Sill Building Approach (third edition ). New York : John Wiley

Sugiyono, Prof. Dr. (2003). Edisi ke-10. Metode penelitian Administrasi. Bandung: CV, Alfabeta

Tahir, Skripsi, “Pengaruh Store Atmosphere Terhadap Minat Beli konsumen Kafe

Bali“, Jurusan manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Kristen


(22)

Universitas Kristen Maranatha

97

Thomas W. Zimmerer, Norman M. Scarborough. 2005. Essentials of Entrepreneurship and Small Bussiness management. New Jersey : pearson education. Inc, Upper saddle River

Triyono, Sigit.2006. Sukses Terpadu bisnis Ritel. Jakarta : PT. Elex Media Komputindo

Warren G.M, E.E. Harris, D.P. Kohns; J.R. Stone III. 1998. Seri Pemasaran dan Promosi Pemasaran Eceran. (Dra. Tien sribimawati. Msc, penterjemah). Jakarta : PT. Elex Media Komputindo


(1)

92

Universitas Kristen Maranatha • Membagi pelanggan ke dalam beberapa segmen. Dari the most valuable di tingkat paling atas sampai the most looper di tingkat paling bawah.

• Membentuk komunitas pelanggan, untuk menumbuhkan rasa kecintaan dan kebersamaan sesama anggota yang merangsang peningkatan penjualan.

Dengan beberapa strategi di atas diharapkan konsumen menjadi loyal, sehingga dapat memberikan keuntungan bagi perusahaan. Perusahaan harus dapat mempertahankan agar pelanggan tidak beralih kepada pesaing (Griffin, 2000:144).

3. Berdasarkan hasil penilaian dan tanggapan konsumen mengenai pengaruh Atmosphere (suasana) terhadap loyalitas pelanggan tidak terlalu kuat tetapi tetap berpengaruh. Keputusan konsumen dalam membeli produk dipengaruhi oleh kenyamanan suasana didalam restoran tersebut. Kenyamanan suasana dalam Resort Cafe Atmosfer dapat menimbulkan loyalitas pelanggan. Dari kuesioner yang telah disebarkan dan analisa uji statistik, maka dapat diketahui terdapat hubungan signifikansi positif antara Atmosphere (suasana) terhadap loyalitas pelanggan. Hal ini berarti jika Atmosphere semakin baik maka akan semakin tinggi loyalitas pelanggan.


(2)

Universitas Kristen Maranatha

5.2 Saran

Saran yang ingin penulis berikan pada Resort Cafe Atmosfer demi kemajuan Resort Cafe Atmosfer di masa yang akan datang adalah sebagai berikut: 1. Dengan adanya hubungan positif yang signifikan antara Atnosphere dengan loyalitas pelanggan, berarti semakin baik Oleh karena itu, Resort Cafe Atmosfer harus terus meningkatkan Atmosphere (suasana) agar konsumen merasa nyaman, misalnya diberi lagu-lagu instrumen, live band, dan memberi merchandise dan memasang neon box agar kelihatan lebih eksklusif dan juga merubah tata letak barang agar lebih terasa nyaman. 2. Berdasarkan hasil perhitungan koefisien determinasi, maka didapat bahwa

besarnya hubungan Atmosphere sebesar 2,8% dan sisanya sebesar 97,2% dipengaruhi oleh faktor lain. Faktor-faktor lain ini mencakup kualitas makanan, pelayanan dan promosi. Hal ini perlu diperhatikan seperti, memasang iklan di media cetak (koran, majalah, dll) maupun media elektronik (radio, dll), memberikan diskon atau promo dan lain sebagainya.

3. Memberikan dekorasi yang sesuai, sehingga membuat konsumen tertarik dan nyaman berada di Resort Cafe Atmosfer, misalnya mengganti warna cat lama dengan yang baru, sebaiknya dengan warna yang cerah, dan diberi gambar yang menarik.


(3)

Universitas Kristen Maranatha

94

DAFTAR PUSTAKA

Berman, Barry and Evans, Joel R. 1998. Retail Management : A Strategic Approach. 7 th ed. Engelwood Cliff New Jersey: Prentice Hall Inc.

Berman, Barry and Evans, Joel R. 2001. Retail Management. New Jersey: Prentice Hall Inc.

Boyd, Walker, Larreche, (2000). Manajemen Pemasaran, Suatu Pendekatan Strategis dengan Orientasi Global. Edisi kedua, Jilid I, Penerbit Erlangga, Jakarta

Champion, Dean. J. (1981).2nd Ed. Basic Statistic for Statistic Research. New York : Macmillan Publising Co.

Chan, Syafruddin. (2003). Relationship Marketing : Inovasi Pemasaran yang Menbuat Pelanggan Bertekuk Lutut. Jakarta : Gramedia

Cram, T. (1994). The Power of Relationship Marketing. London : Pitman

Ferdinand, Augusty. (2002). 2nd edition. Structural Equation Modeling : Dalam penelitian Manajemen. Semarang : BP Undip

Griffin, Jill.(2002). Customer Loyalty : How to Earn It, How to Keep It. Jossey-Bass

Griffin, John. I. (1995). CustomerLoyalty. United State of America : Lexington Books

Jonathan Reynolds, Christine Cuthbertson. 2004. Retail Strategy. Burlington : El Sevier butterworth-Heinemenn


(4)

95

Kotler Philip, 2002, Manajemen Pemasaran (Terjemahan), Edisi Milenium ke 2, Prehallindo, Jakarta

Kotler, Philip 2003, “Marketing Management”, Eleventh Edition, New Jersey: Prentice Hall

Kotler, Philip, 2004, “Principles of Marketing”, Eleventh Edition, New Jersey: Prentice Hall

Kotler, Philip, 2005, Manajemen Pemasaran edisi Bahasa Indonesia, Manajemen Pemasaran, PT. Prenhallindo Jakarta

Kotler, Philip, 2006, Manajemen Pemasaran edisi Bahasa Indonesia, Manajemen Pemasaran, PT. Prenhallindo Jakarta

Lamb. Hair. McDaniel., 2001, Essential of Marketing, Int Thomson Publishing, Ohio

Levy, M. and Barton a. Weitz. 2004. 5th edition. Retailing management. New York : McGraw-Hill

Levy, M. and Barton a. Weitz. 2001. Retailing management. New York : McGraw-Hill

Looy, Bart Van, Paul Gemmel and Roland Van Dierdonck. (2003). 2nd edition.

Service Management. Prentice Hall

Loudon, David L. & Albert J. Della Betta, Costumer Behavior : Consepts and Applications, 7th edition, New York : Mc Graw Hill Inc. 1993

Lovelock, C. & Lauren Wright. (2002). 2nd edition. Principle of Services Marketing & Management. Upper Saddle River, New Jersey : Prentice Hall International, Inc.


(5)

Universitas Kristen Maranatha

96

Malhotra, Naresh K. (2004), Marketing Research: An Applied Orientation, Fourth Edition, New Jersey: Prentice Hall

Mohammad Nazir, 1999, Metodologi Penelitian, Ghalia Indonesia, Jakarta.

Oliver, Richard J. (1997). Satisfaction : a behavioral perspective on the customer.

McGraw-Hill Companies

Peter, Paul J. & C. Olson, Consumer Behavior and Marketing Strategy, 5th edition, New York: McGraw Hill Inc, 2003

Raymond, Skripsi, “Analisis Hubungan Atmosphere Terhadap Minat Beli Konsumen Pada PD Sumber Rejeki”, Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Kristen Maranatha, 2006

Saidi Wahyu, “ Bisnis Restoran “, MH Publishing ; 2007

Santoso dan Tjiptono (2002), Riset Pemasaran, Konsep dan Aplikasi dengan SPSS, PT. Elex Media Komputindo, Jakarta.

Sciffman, Leon G. and Leslie Lazar Kanuk. (2004). 8th edition. Consumer Behavior.New Jersey : Prentice Hall

Sekaran, U. Research Method For Business : A Sill Building Approach

(third edition ). New York : John Wiley

Sugiyono, Prof. Dr. (2003). Edisi ke-10. Metode penelitian Administrasi. Bandung: CV, Alfabeta

Tahir, Skripsi, “Pengaruh Store Atmosphere Terhadap Minat Beli konsumen Kafe Bali“, Jurusan manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Kristen Maranatha, 2007


(6)

97

Thomas W. Zimmerer, Norman M. Scarborough. 2005. Essentials of Entrepreneurship and Small Bussiness management. New Jersey : pearson education. Inc, Upper saddle River

Triyono, Sigit.2006. Sukses Terpadu bisnis Ritel. Jakarta : PT. Elex Media Komputindo

Warren G.M, E.E. Harris, D.P. Kohns; J.R. Stone III. 1998. Seri Pemasaran dan Promosi Pemasaran Eceran. (Dra. Tien sribimawati. Msc, penterjemah). Jakarta : PT. Elex Media Komputindo