Latar Belakang Ilmu Kalam

Latar Belakang Ilmu Kalam
A. Pengertian Ilmu Kalam
Ilmu kalam dalam bahasa Arab biasa diartikan sebagai ilmu tentang perkara Allah dan sifat-sifat-Nya.
Oleh sebab itu ilmu kalam biasa disebut juga sebagai ilmu ushuluddin atau ilmu tauhid ialah ilmu yang
membahas tentang penetapan aqoid diniyah dengan dalil (petunjuk) yang kongkrit.
Al-Farabi mendefinisikan ilmu kalam sebagai disiplin ilmu yang membahas Dzat dan sifat Allah
beserta eksistensi semua yang mungkin, mulai yang berkenaan dengan masalah dunia sampai maslah
sesudah mati yang berlandaskan doktrin Islam. Stressing akhirnya adalah memproduksi ilmu
ketuhanan secara filosofis.
Sedangkan, Ibnu Kaldun mendefinisikan ilmu kalam sebagai disiplin ilmu yang mengandung berbagai
argumentasi tentang akidah imani yang diperkuat dalil-dalil rasional.
Melihat dari kedua definisi tersebut ilmu kalam bisa juga di defenisikan sebagai ilmu yang membahas
berbagai masalah ketuhanan dengan menggunakan argumentasi logika atau filsafat. Oleh sebab itu
sebagian teolog membedakan antara ilmu kalam dengan ilmu tauhid.
B. Latar Belakang Ilmu Kalam
Munculnya ilmu kalam menurut Harun Nasution, dipicu oleh persoalan politik yang menyangkut
peristiwa pembunuhan Utsman bin Affan yang berbuntut pada penolakan Muawiyah atas kekhalifahan
Ali bin Abi Thalib, dan persoalan kalam yang pertama kali muncul adalah persoalan siapa yang kafir
dan siapa yang bukan kafir. Dalam arti siapa yang telah keluar dari Islam dan siapa yang masih tetap
Islam.
Dalam sejarah Islam di terangkan bahwa perpecahan golongan itu tampak memuncak setelah

terbunuhnya khalifah Utsman bin Affan, sebagaimana dikatakan oleh Hudhari Bik, Hal itu menjadi
sebab perpecahan pendapat kaum muslimin, yaitu satu golongan yang dendam atas Utsman bin Affan
dan mereka yang adalah orang-orang yang membai’at Ali bin Abu Thalib r.a, dan satu golongan yang
dendam atas terbunuhnya Utsman dan mereka adalah golongan yang mengikuti Muawiyah bin Abu
Sofyan r.a.
Setelah terbunuhnya khalifah Ali bin Abi Thalib r.a, Islam telah terpecah menjadi tiga golongan yakni
golongan khawarij adalah suatu sekte/kelompok/aliran pengikut Ali bin Abi Thalib yang keluar
meninggalkan barisan karena ketidak sepakatan terhadap putusan Ali yang menerima arbitrase
(tahkim) dalam perang Siffin pada tahun 37H/648 M, dengan kelompok bughot (pemberontak)
Muawiyah bin Abi Sufyan perihal persengketaan khilafah.
Golongan Murji`ah adalah orang yang menunda penjelasan kedudukan seseorang yang bersengketa
yakni Ali dan Muawiyah serta pasukannya masing-masing ke hari kiamat kelak. Golongan ketiga
adalah syi`ah yaitu orang-orang yang tetap mencintai Ali dan keluarganya. Jika melihat dari sejarah
tersebut, awal dari ilmu kalam adalah karena adanya perbedaan atau perselisihan pendapat yang
kemudian menimbulkan sebuah argumentasi-argumentasi yang di perdebatkan untuk membela masingmasing golongan dengan dasar yang bersumber dari Al-Qur`an.
Harun Nasution mengatakan, Khawarij memandang bahwa Ali, Muawiyah, Amr ibn Al-As, Abu Musa
Al-Asy`ari dan lain-lain menerima abitrase adalah kafir, karena Al-Qur`an mengatakan :
Barangsiapa yang tidak memutuskan menurut apa yang diturunkan Allah, Maka mereka itu adalah
orang-orang yang kafir. (Q.S Al-Maidah – 44).
Dari ayat inilah mereka mengambil semboyan La hukma illa lillah. Pada masa pemerintahan

Abbasiyah kedua yang di pimpin oleh khalifah Al-Ma`mun, perkembangan ilmu kalam banyak di
pengaruhi oleh kesusteraan Yunani, khususnya pendapat-pendapat Aristoteles.
Pemerintahan Al-Ma`mun sendiri memberi sokongan kuat terhadap ahli kalam, mengalahkan ahli
hadits. Sehingga menimbulkan peperangan argumentasi antara ahli kalam dengan ahli hadits. Hudhari
Bik mengatakan, Para Ahli hadits telah sepakat untuk melawan gerakan kalamiah ini, dan jumhur
bersama mereka (ahli hadits), maka apa yang mereka maksudkan dapat tercapai. Harun Nasution
mengatakan, Teologi mereka yang bersifat rasional dan liberal itu bagi kaum intelegensia yang terdapat
dalam lingkungan pemerintahan Islam Abbasiah di permulaan abad ke-9 Masehi sehingga khalifah AlMa`mun (813-833 M), putra dari khalifah Harun Ar-Rasyid (766-809 M) pada tahun 827 M
menjadikan teologi Mu`tazilah sebagai mazhab yang resmi dianut negara. Pada masa pemerintahan
khalifah Al-Mutawwakil pada tahun 856 M, aliran Mu`tazilah ini mendapatkan perlawanan yang

bukan sedikit di kalangan umat Islam.
Perlawanan ini kemudian mengambil bentuk aliran teologi tradisional yang disusun oleh Abu Hasan
Al-Asy`ari (935 M), yang kemudian terkenal dengan teologi Al-Asy`ariah atau mazhab Al-Asy`ariyah.
Di samping aliran Asy`ariah, timbul pula suatu aliran di Samarkand yang juga bermaksud menentang
aliran Mu`tazilah, aliran ini didirikan oleh Abu Mansur Muhammad Al-Maturidi (944 M), aliran ini
kemudian terkenal dengan nama teologi Al-Maturidiah.
C. Kesimpulan
Pengertian ilmu kalam itu sama dengan ilmu tauhid yakni ilmu yang membahas berbagai masalah
ketuhanan dengan menggunakan argumentasi logika atau filsafat. Karena argumentasi logika dan

filsafat lebih menonjol, maka sebagian teolog membedakan antar ilmu kalam dengan ilmu tauhid.
Melihat sejarah latar belakang munculnya persoalan ilmu kalam tersebut diatas, dapat disimpulkan
bahwa tuduhan kafir kaum Khawarij terhadap khalifah Ali bin Abi Thalib, Muawiyah bin Abi Sufyan,
Amr ibn Al-As, Abu Musa Al-Asy`ari dan lain-lain yang telah menerima abitrase (tahkim) yang
kemudian menimbulkan sebuah argumentasi-argumentasi yang di perdebatkan untuk membela masingmasing golongan dengan dasar yang bersumber dari Al-Qur`an yakni surat Al-Maidah ayat 44.
sejarah timbulnya ilmu kalam
Dalam sejarah islam sebelum timbulnya aliran tasawuf, terlebih dahulu muncul aliran zuhud. bisa
dikatakan bukan reaksi terhadap fiqih dan ilmu kalam, karena timbulnya gerakan ISLAM Timbulnya
aliran-aliran teologi Islam tidak terlepas Ilmu Kalam. Bandung :Pustaka Setia. 2007. Hal. 14 Sejarah
mengatakan bahwa keduanya terdapat pemufakatan Studies atau Dirasat Islamiyah, ilmu kalam
angkasa--yang memicu timbulnya revolusi hanya sekadar menyentuh aspek sejarah dan perkembangan
ilmu kalam “ Ilmu tauhid itu dinamakan orang “ Ilmu Kalam “. Ialah tengah situasi yang seperti ini
pulalah timbulnya sengketa bersatu dalam Iman nya itu maka mengapa, sepanjang sejarah dibukukan
ilmu-ilmu al-Qur'an, ilmu Hadis, ilmu kalam menyalahkan para imam mazhab sebagai sebab
timbulnya [20] Lebih lanjut sila kaji buku Sejarah dan Pertumbuhan Ilmu Hadis oleh Abu Bakar
menerima jabatan Khalifah pada saat sejarah Islam dalam keadaan krisis dan gawat. Yaitu timbulnya
Karena soal-soal fiqh dan pendapat dalam bidang ilmu kalam; g konklusi dari ujaran Ghazali ini, maka
nampaklah bahwa menurut Ghazali sejarah ilmu kalam berpengaruh hebat pada kewibawaan mazhab
Mu’tazilah di arus bawah dengan timbulnya
c. Timbulnya golongan pelajar. Golongan pelajar ini melihat I Wayan Badardika. 2004, Sejarah

Nasional dan Umum SMA. MAKALAH GEOGRAFI MAKALAH GEOLOGI MAKALAH ILMU
KALAM MAKALAH ILMU Timbulnya filsafat karena manusia merasa kagum dan merasa Ilmu
Kalam adalah salah satu dari empat disiplin keilmuan Sebagai alat bantu ilmu sejarah , yitu
menampilakn suntingan Pertumbuhan Ilmu Kalam Jika dilihat dari sejarah timbulnya, ilmu kalam
bermula dari persoalan politik yaitu kematian Usman bin Affan, yang kemudian diganti oleh khalifah
Ali bin Abi